Lintasan
Sejarah
Indonesia
di
Enrekang
OLEH :
CAHAYA DAENG BULAN
GURU SMKN 4 ENREKANG
@cahayabulancreative
SERI ABU BAKAR LAMBOGO
SERI ABU BAKAR LAMBOGO
@cahayabulancreative
@Desain By Canva
Mengenal
Abu Bakar Lambogo
Siapa Dia?
Seorang Pria kelahiran 1913
dijuluki dengan nama "Puang
Bakkarang" ("Puang" : sebutan
untuk bangsawan di Kabupaten
Enrekang).
Ayahnya bernama Haji
Lambogo Pettana Bali dan
ibunya bernama I Nambe.
@cahayabulancreative Hal.1
Mengenal
Abu Bakar Lambogo
Putra Asli Enrekang ini rela
mengorbankan jiwa dan
raganya bahkan akhir
hidupnya yang begitu tragis
demi kecintaannya terhadap
negara Republik Indonesia.
Dia mengharamkan sejengkal
tanah Indonesia dikuasai oleh
asing.
@cahayabulancreative Hal. 2
Abu Bakar
Lambogo
Agar selalu terkenang dan
dikenang, namanya diabadikan di
salah satu jalan di ibukota
Makassar dan juga di Kabupaten
Enrekang, serta di sejumlah
kota/kabupaten lain di Sulawesi
Selatan.
@cahayabulancreative
Hal. 3
Abu Bakar
Lambogo
Namanya juga diabadikan
menjadi nama alun-alun Kota
Enrekang tepatnya di Batili
Kabupaten Enrekang
@cahayabulancreative
Hal. 4
Seberapa penting perjuangan
Abu Bakar Lambogo ?
Berikut kisahnya...
@cahayabulancreative Hal. 5
Perjuangan Abu Bakar Lambogo diawali dari
pembentukan kekuatan pendukung
kemerdekaan di Enrekang.
Tokoh pergerakan dan pemuda yang pernah
dilatih Jepang tampil menjadi pelopor
pergerakan.
@cahayabulancreative Hal. 6
Demikian pula kaum bangsawan Enrekang
dan seluruh lapisan masyarakat ikut
terpanggil mempertahankan proklamasi.
Termasuk saat kembalinya Belanda (NICA)
yang membonceng kepada sekutu yang
kemudian dikenal sebagai Agresi militer
Belanda ke-2.
@cahayabulancreative Hal. 7
Menjelang pertengahan bulan Hal. 8
September 1945, di Kota
Enrekang dibentuk Pemuda
Nasional Indonesia.
Abu Bakar Lambogo diangkat
menjadi wakil ketua di
organisasi ini
@cahayabulancreative
Organisasi yang terbentuk terus Hal. 9
diupayakan untuk
penyempurnaannya. Konsolidasi
organisasi berlangsung hingga 1
bulan. Ikutnya tokoh adat
semakin memperkuat kekuatan
pendukung RI dan mempersempit
ruang gerak pentolan NICA.
@cahayabulancreative
Sambil terus berjuang, terus pula Hal. 10
mengatur siasat melalui rapat
konsolidasi yang dilakukan.
Bulan September 1946, diadakan
kembali rapat konsolidasi atas
inisiatif Abu Bakar Lambogo di
kampung Garege membentuk susunan
komando Gabungan untuk mengadakan
perlawanan. Abu Bakar lambogo
menjadi Ketua Komando saat itu.
@cahayabulancreative
Usaha konsolidasi terus dilakukan. Hal. 11
Di Bulan September 1946 itu juga,
Abu Bakar Lambogo bergabung ke
dalam BPRI ( terbentuk bulan
Juni 1946) . Kelompok - kelompok
kesatuan pada umumnya
tergabung dalam BPRI
Massenrempulu.
@cahayabulancreative
Saat ini, monumen BPRI Hal. 12
Massenrempulu masih berdiri
tegak di kota Enrekang
berdampingan dengan monumen
Harimau Indonesia tepatnya di
Jalan HOS. Tjokroaminoto No.57
Juppandang Kabupaten
Enrekang. Dikenal juga sebagai
Taman Kota Enrekang.
@cahayabulancreative
Pembentukan kekuatan Hal. 13
dan penyatuan kelaskaran
di Enrekang terus dilakukan.
Penyatuan kelaskaran
terbuka setelah
konferensi di Paccekke,
21 Januari 1947.
@cahayabulancreative
Hasil Hal. 14
Konferensi
Para pejuang di
Massenrempulu
Enrekang diberikan
status kesatuan satu
batalion dengan nama
Batalion I
Massenrempulu.
Komandan Batalion
adalah Abu bakar
Lambogo.
@cahayabulancreative
Batalion 1 Hal. 15
Massenrempulu
Komposisi Batalion 1 Massenrempulu
dirasakan oleh Abu Bakar Lambogo
bersama tokoh lain yaitu Andi
Selle, dan M. Saleh Lahade. Maka
pertemuan dalam bulan Februari
1947 di kampung Tanete, dekat
Maiwa dengan Andi Sose dan Andi
Mannyulei diberikan kesempatan
untuk mengadakan musyawarah
lanjutan. Gangguan dari operasi
KNIL ke sekitar tempat pertemuan,
menyebabkan musyawarah belum
menghasilkan keputusan yang
memuaskan.
@cahayabulancreative
Komposisi Bn. 1 Hal. 16
Massenrempulu
Komandan : Abu Bakar Lambogo
Wakil Komandan : Andi Sose
Komandan Kompi 1 : Andi mannyulei
Komandan Kompi 2 : M. Amin
Komandan Kompi 3 :Andi Baco Laddi
Komandan Kompi 4 : P.B. Harahap
Komandan Kompi 5: Andi Babba
Keputusan ini dinilai tidak
memuaskan, sehingga diputuskan
batalion belum difungsikan. Masing-
masing kelaskaran dianjurkan
untuk kembali ke wilayah
operasinya.
.
@cahayabulancreative
"Melawan musuh adalah
lebih utama dari
segalanya."
Abu Bakar Lambogo bersama
pasukannya menuju wilayah Maiwa
@cahayabulancreative Hal. 17
Jalannya
pertempuran
Iring- iringan konvoi
pasukan Sekutu masuk
kota Enrekang tanggal
12 Januari 1946. Pemuda
sudah mengetahui bahwa
NICA ikut membonceng
dalam rombongan
sekutu.
@cahayabulancreative Hal. 18
Jalannya Hal. 19
pertempuran
Laskar mengosongkan kota
Enrekang sebagai pertanda
penolakan atas kehadiran
mereka. Bukan Sekutu yang
dibenci melainkan Belanda.
Namun, sejak Desember 1945,
pihak sekutu telah menyerahkan
urusan sipil sepenuhnya kepada
NICA. Hal inilah yang memicu
munculnya perlawanan.
@cahayabulancreative
Perlawanan
Abu Bakar
Lambogo
Satu diantara banyaknya
perlawanan yang
dilakukan adalah
perlawanan di Cendana,
Sossok. Terdiri dari
beberapa laskar yang
bergabung dalam komando
Abu Bakar Lambogo dan
Andi Singkang.
@cahayabulancreative Hal. 20
Perlawanan
Abu Bakar
Lambogo
Kekuatan laskar gabungan sekitar
150 orang dengan 8 pucuk karabin.
Pihak musuh ialah pasukan KNIL 2
peleton, didukung 1 peleton polisi
NICA dipimpin oleh Kapten Kapten
Gerardus August Blume yang pada
beberapa arsip Indonesia juga
tertulis Bloume terkadang Blouemen..
Meskipun kekuatan musuh melebihi
laskar, namun mereka mampu
memukul mundur karena pasukan
KNIL belum mampu menyesuaikan diri
dengan kondisi alam Enrekang
@cahayabulancreative Hal. 21
Perlawanan
Abu Bakar Lambogo
Sesudah kontak senjata di Buntu Batu
tanggal 19 Februari 1947, sebagian
laskar BPRI/ TRIPS menuju wilayah
Maiwa. Bulan Maret, laskar pimpinan Abu
bakar Lambogo terlibat kontak senjata
lagi. Dia terluka di pahanya. 4 orang
anggotanya gugur. Abu Bakar Lambogo
sebagai pucuk pimpinan ditangkap dan
disiksa diluar batas kemanusiaan.
@cahayabulancreative Hal. 22
Akhir Perlawanan
Abu Bakar
Lambogo
Abu Bakar Lambogo dibunuh.
Kepalanya dipenggal terpisah dari
badannya. Kepala Abu Bakar
Lambogo di pertontonkan di pasar
Enrekang. Semua anak buahnya
dipaksa mencium kepala pimpinannya
itu
@cahayabulancreative Hal. 23
Makam Hal. 24
Abu Bakar Lambogo
Abu Bakar Lambogo dikubur di
Taman Makam Pahlawan
Enrekang. Berada di Blok A/10.
Wafat tertanggal di batu
nisannya 26 Juni 1947. Namun
dibeberapa sumber dituliskan
tertangkap dan dibunuh 13
Maret 1947.
@cahayabulancreative
Kematiannya Hal. 25
memang
mengenaskan, tapi
itulah salah satu
resiko yang harus
dihadapi seorang
patriot.
@cahayabulancreative
Pengakuan
Negara
Atas kecintaan dan
perjuangannya terhadap Bangsa
Indonesia, Presiden Pertama RI,
Bapak Ir. SOEKARNO,
memberikan gelar "Pahlawan
Nasional" kepada Abu Bakar
Lambogo melalui piagam No.36840
pada 10 November 1958.
@cahayabulancreative Hal. 26
Terima Kasih Hal. 27
Pahlawanku
Terima kasih pahlawan kusuma Bangsa
Terima kasih Abu Bakar Lambogo sang pembela nusa
Jasadmu memang telah lama tiada
Tetapi jasamu akan selalu terkenang di dada
Kecintaanmu kepada negeri tiada tara
Hingga rela mengorbankan jiwa dan raga
Tak kau biarkan sejengkal tanahpun dikuasai bangsa
penjajah
Bangkitlah semangat pahlawan bangsa
Bersamai kami dalam langkah mengisi kemerdekaan
Bangsa yang tercinta.
Tenanglah dikau dikeharibaanmu
Tiadalah yang layak untukmu
kecuali balasan yang setimpal atasmu
Surga Allah Subhanahu Wata'ala menjadi tempatmu
Aamiin.
@cahayabulancreative
Wahai generasi muda
Para penerus bangsa tercinta
Patrikan dalam dada
Semangat pejuang pantang menyerah
Jangan lalai atas tugas
Jangan lengah atas tanggung jawab
Terus kobarkan jiwa kesatria
Demi menopang kelangsungan bangsa
.
@cahayabulancreative Hal. 28
Rujukan tulisan/gambar:
1.Sarita Pawiloy, Drs., 1987,
Arus Revolusi di Sulawesi
Selatan, cetakan 1, PT Gita
Karya,Ujung Pandang.
2. Google
@cahayabulancreative Hal. 29
Selamat Hari Pahlawan
10 November 2022
Salam dari penulis
Cahaya Daeng Bulan
.
@cahayabulancreative Hal. 30
@cahayabulancreative
Fb. Cahaya Dg Bulan
Ig. Cahaya Dg Bulan
Email: [email protected]
Biodata Penulis
Cahaya Daeng Bulan
Lahir di Tanuntung 13 Mei 1978 dari
pasangan Muh. Syukur dan Ganggo.
Menempuh pendidikan dari SD hingga
SMA di Kec. Herlang Kab. Bulukumba.
Kuliah di Universitas Negeri Makassar
( S1) dan Universitas '45 Makassar (
S2). Saat ini menjadi pengajar di SMK
Negeri 4 Enrekang. kontak sosial :
Facebook : cahayadg bulan; email :
[email protected]
Desain by Canva