➢ Perencanaan Karir Organisasional (Organizational Career Planning). Perencanaan karir
organisasional mengintegrasikan kebutuhan SDM dan sejumlah aktivitas karir dengan
lebih menitikberatkan pada jenjang atau jalur karir (career path).
Tujuan program perencanaan karir organisasional adalah :
a. Pengembangan yang lebih efektif tenaga berbakat yang tersedia.
b. Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirikan jalur-jalur karir
tradisional atau jalur karir yang baru.
c. Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan di antara
divisi dan/atau lokasi geografis
d. Kepuasan kebutuhan pengembangan pribadi karyawan
e. Peningkatan kinerja melalui pengalaman on the job training yang diberikan oleh
perpindahan karir vertical dan horizontal
f. Meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan yang dapat menyebabkan
berkurangnya perputaran karyawan
g. Suatu metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan.
95
DAFTAR PUSTAKA
Nursalim, Mochamad. Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling. (Jakarta: Penerbit
Erlangga. 2015). Hlm: 45.
Gibson, Robert L dan Marrianne H. Mitchell. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2010.
Sukardi, Dewa Ketut. Tes Dalam Konseling Karir. Surabaya: Usaha Nasional. 1994.
Manrihu, Mohammad Thayeb. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier. Jakarta: Bumi Aksara.
1992.
Walgito, Bimo. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset. 1989.
Hallen, Bimbingan dan Konseling (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hlm: 2
ohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007), hlm. 34
Huda, Khaerul, 2012. URGENSI BIMBINGAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN.
Andi Mappiare, Pengantar Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Surabaya: Usana Offset Printing,
1984), hlm: 204
Hallen, Bimbingan dan Konseling (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hlm: 43-49 Kaswan. (2014).
Career Development. Bandung: Alfabeta.
Suherman, Uman. (2007). Konseling Karir Sepanjang Rentang Kehidupan.
Bandung: Program Bimbingan dan Konseling Pasca Sarjana.
Winkel & Sri Hasstuti. (2006), Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikam.
Yogyakarta: Media Abadi.
Muhammad, Hamid. (2013. Pedoman Penelusuran Minat Peserta Didik Sekolah Menengah
Pertama. Jakarta.
Hurlock, E. (2003). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan). Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. (2011). Life Span Development. Jakarta: Erlangga. Pulankatakita1.blogspot.com
(akses 25 Oktober 2020).
96
Ghani, Ruslan. 2012. Bimbingan Karir. Angkasa Bandung: Bandung.
Siswohardjono, Aryatmi. 1990. Perspektif Bimbingan Konseling dan Penerapanya di Berbagai
Institusi. Semarang: Satya Wacana.
Ketut, Dewa. 1994. Penggunaan Tes Dalam Konseling Kari: Teori Konsep&interpretasi Tes. Usaha
Nasional: Surabaya-Indonesia.
Manrihu 1992 (dalam creater-development-theory-and enviroment-
models.California.state.uversity.scenario.www.wsus.edu/cereectcentre.). diakses pada 2015-02-
16.
Tatang http://bit.ly/copy_winhttp://tatangsupriadi.blogspot.com/2015/01/bk-karir-pengertian-
karir-dan-bimbingan.html.
Fauzan, Lutfi. 2004. Pendekatan-Pendekatan Konseling Individual. Malang : Elang Mas
Fauzan, Lutfi dan Suliono. 1992. Konseling Individu Trait and Factor. Malang:DEPDIKBUD
Gibson & Mitchell. 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Perry & Vanzandt. 2005. Exploring Future Options A Career Development Curriculum for
Middle School Student.New York: IDEBATE Press Books
Sayekti P. 1993. Berbagai Pendekatan Dalam Konseling. Yogyakarta: Menara Mas Offset
Slamet Riyadi. 2010. Model-model Konseling. Semarang: Universitas Negeri Semarang
2002. Berbagai Pendekatan Dalam Konseling. Surakarta: Universitas Slamet Riyadi
Surakarta
Winkel. 1997. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo
Winkel & Sri Hastuti. 2010. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Media Abadi
Mudrika, N. 2004. “Membaca Kepribadian Menggunakan Tes MBTI (Myer Briggs Type
Indicator)”. Psikologi UGM Press. Yogyakarta
97
Journal . “The Myers-Briggs Type Indicator and Career Obstacles”. Charles C. Healy Georffrey
A. Woodward
Journal . “Using the myers-briggs type indicator® in career counseling”. R. Bryan Kennedy D.
Ashley Kennedy
Herr,E.L dan SH. Cramer.1979, Career Guidance and Counseling Througth The life Span, Bouston
: Brown dan Company.
Prayitno, 1999. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan konseling di sekolah atas (SMU), Jakarta
: Mandiri Abad
Hattari. 1983. Ke Arah Pengertian Bimbingan Karier dengan Pendekatan Developmental. Jakarta :
BP3K.
Dewa Ketut Sukardi, Drs. 1994. Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia
Faqih, Aunur Rahim, 2004. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Jogjakarta: UII Press
Munandir. 1996. Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta : PPTA –Ditjen Dikti
Depdikbud.
Surya. 1988. Bimbingan Karier. Bandung : PPS UPI. Makalah tidak diterbitkan
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karir di Sekolah – Sekolah, (Denpasar: GI, 1984).
Prayitno, pelayanan bimbingan dan konseling sekolah lanjutan tingkat pertama, jakarta:ikrar
mandiri, 1997.
Tarmidzi, Pengantar Bimbingan dan Konseling, Medan: Perdana Publishing, 2011.
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Studi dan Karir, Yogyakarta: CV andi offset, 2010.
Rani mega putri, pengaruh layanan informasi bidang bimbingan karir dalam perencanaan
karir siswa kelas XII IPA di SMA Negeri 1 indralaya selatan, Vol.16, 2018.
Siti rahmaniah abu bakar, pelaksanaan bimbingan karir bagi siswa SMA sebagai persiapan awal
memasuki dunia kerja, Vol.1, 2011.
98