The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Andi Rosnaeni_E021201036_Ebook Teori Dasar Ilmu Komunikasi

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by andirosnaeni123, 2021-10-13 08:41:05

Andi Rosnaeni_E021201036_Ebook Teori Dasar Ilmu Komunikasi

Andi Rosnaeni_E021201036_Ebook Teori Dasar Ilmu Komunikasi

5. Studi Budaya (Cultural Studies)

Studi budaya berfokus pada bagaimana budaya suatu kelompok
dipengaruhi oleh grup yang kuat dan dominan yang salah satunya
adalah media yang dikontrol oleh para elit untuk mempengaruhi
publik. Stuard Hall sang teoritis mempertanyakan peran media dalam
mempertajam opini publik dengan menyajikan cara berpikir yang
dominan terlepas dari keyakinan dari pemikiran yang kiat miliki.

Terdapat beberapa asumsi yang melandasi teori ini yaitu:

 Berbagai norma, ide, nilai, dan bentuk pemahaman dalam
masyarakat yang membantu orang menafsirkan realitas
mereka adalah bagian dari ideologi budaya yang meresapi
ideologi kita.

 Kekuasaan yang ada pada semua level masyarakat
danmenjadi perebutan berhubungan dengan makna yang
tidak bisa dikonseptualisasikan di luar bidang permainan
hubungan kekuasaan. Di antara berbagai kekuasaan atau
kekuatan yang ada, media adalah sumber utama yang
dapat memutuskan apa yang harus didengar publik dan
mampu merubah pola pikir publik.

Studi budaya tergolong ke dalam tradisi kritis karena teori ini
membahas adanya ideologi yang mendominasi pada suatu budaya
yaitu pengkontrolan media oleh grup yang kuat dan dominan
sehingga untuk menginterpretasi suatu budaya perlu dipertimbangkan
peran dari media tersebut. Cultural studies juga melihat adanya
penekanan oleh media terhadap kelompok yang tidak dominan
sehingga orang yang tidak memiliki kekuasaan hanya akan menerima
apa yang disajikan kepada mereka.

44

6. Teori Ekologi Media (Media Echology Theory)

McLuhan tertarik untuk menjawab hubungan dari teknologi dan
anggota suatu budaya. Ia percaya bahwa teknologi media
mempertajam perasaan, pemikiran, dan tindakan seseorang
sehingga hubungan yang dimiliki oleh manusia dan teknologi
adalah simbiotik karena manusia lah yang menciptakan teknologi
dan teknologi juga menciptakan kita. Ia berkata bahwa kita
memiliki hubungan simbiotik dengan teknologi, kita menciptakan
teknologi, dan sebaliknya teknologi menciptakan kita.

Terdapat beberapa asumsi yang melandasi teori ini yaitu:
 Gagasan individu tidak bisa lepas dari media karena media
menanamkan hampir setiap tindakan dalam masyarakat.
 Media memperbaiki perspesi dan mengatur pengalaman
kita yaitu bertindak sesuai dengan gagasan yang kita
dapatkan dari media.
 Media menghubungkan dunia dan mengikatnya menjadi
satu kesatuan sistem baik itu ekonomi, politik, dan
sebagainya dengan menimbulkan cukup banyak
percakapan populer.

Teori ekologi media tergolong ke dalam beberapa tradisi yaitu:
1. Sosiokultural karena berkaitan dengan bagaimana suatu
realitas diciptakan bersama oleh masyarakat melalui media.
2. Kritis karena adanya unsur dominan yaitu media mengikat
dunia menjadi kesatuan sistem dengan menanamkan hampir
setiap tindakan dalam unsur bawahan yaitu masyarakat.

45

F. Culture and Diversity

1. Teori Negosiasi Wajah (Face Negotiation Theory)

Teori negosiasi wajah yang diusulkan oleh Brown dan Levinson
berfokus bagaimana suatu wajah dianggap sebagai citra diri yang
mewakili partisipan. Ting-Toomey pun memperluas pemikiran
tersebut dan melahirkan anggapan bahwa wajah yang ditunjukkan
seseorang berkaitan dengan situasi dan perasaan yang sedang di
alami oleh dirinya. Dengan demikian, teori ini menekankan bahwa
wajah dapat menjelaskan apabila terjadi konflik negosiasi dengan
orang yang memiliki kebudayaan berbeda.

Terdapat beberapa asumsi yang melandasi teori yaitu:
 Identitas individu yang dinegosiasikan dalam interaksi
dengan orang lain merupakan hal yang penting karena
menjadi citra saat bertemu dengan orang lain.
 Pengelolaan konflik dimediasi oleh wajah dan budaya
karena kehadiran konflik dapat merusak citra dan
merenggangkan hubungan terhadap orang lain.
 Tindakan tertentu dapat mengancam citra diri yang
diproyeksikan seseorang.

Teori negosiasi wajah tergolong ke dalam tradisi sosil-psikologi
karena teori ini berfokus pada bagaimana individu memproses
informasi dengan menilai orang lain melalui wajah sehingga wajah
menjadi simbol yang penting yang harus diperhatikan saat
berinteraksi.

46

2. Teori Akomodasi Komunikasi (Communication
Accomodation Theory)

Menurut teori ini individu akan menirtu sikap dan kata-kata orang lain
saat melakukan interaksi berupa komunikasi sehingga keduanya
dapat memiliki gestur yang mirip. Menurut teori ini, individu
memodifikasi caranya dalam berbicara tergantung dengan siapa yang
menjadi lawan bicara dengan tujuan untuk mengakomodasi orang
lain. Dengan demikian, teori ini juga mempertimbangkan motivasi dan
konsekuensi dari apa yang terjadi ketika pembicara yang memiliki
latar belakang berbeda bertukar gaya komunikasi.

Terdapat beberapa asumsi yang melandasi teori ini yaitu:

 Ada kesamaan dan ketidaksamaan yang hadir dalam
percakapan.

 Tatakrama pada saat percakapan akan menentukan
bagaimana kita mengevaluasi percakapan.

Teori akomodasi komunikasi tergolong ke dalam tradisi sosial-
psikologi karena berkaitan dengan bagaimana individu mengolah
informasi yaitu dengan mengevaluasi suatu percakapan. Selain itu,
individu juga akan menyesuaikan seperti apa mereka harus
berperilaku dalam situasi komunikasi.

3. Teori Kelompok Bungkam (Muted Group Theory)

Menurut teori kelompok bungkam adanya ketidaksetaraan antara laki-
laki dan perempuan saat menggunakan kata-kata untuk berbicara
dimana perempuan tidak sebebas laki-laki dalam mengungkapkan
pendapatnya. Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa laki-laki
lah yang menciptakan kata-kata sehingga mereka dapat dengan

47

bebas untuk mengungkapkan ide yang dimiliki.namun, tidak demikian
dengan perempuan yang kemudian menjadi bungkam.

Terdapat beberapa asumsi yang melandasi teori ini yaitu:

 Perempuan memandang dunia secara berbeda dari laki-
laki karena pengalaman serta aktivitas perempuan dan laki-
laki berbeda sehingga adanya pembagian pekerjaan yang
dialokasikan berdasarkan jenis kelamin.

 Laki-laki adalah kelompok yang dominan yang
pengalamannya lebih diutamakan daripada perempuan.

 Untuk berpartisipasi dalam masyarakat, perempuan harus
melalui proses penerjemahan dan mengubah model
mereka sendiri dengan memindai kosakata yang cocok
untuk pemikiran pria sehingga perempuan pun menjadi
kurang fasih apabila berbicara dibandingkan pria.

Teori kelompok bungkam dapat digolongkan ke dalam beberapa
tradisi yaitu:

1. Semiotik karena teori ini berkaitan dengan pemaknaan tanda
oleh masyarakat berupa pemberian label terkait bagaimana
laki-laki dan perempuan seharusnya bertindak.

2. Kritikal karena teori ini berkaitan dengan kondisi sosial yang
menindas dan adanya kelompok yang terpinggirkan. Hal
tersebut dapat dilihat pada bagaimana teori ini berfokus pada
adanya ketidaksetaraan antara lelaki dan perempuan dalam
menggunakan bahasa yang mana perempuan tidak bisa
sebebas laki-laki dalam menggunakan bahasa untuk
mengungkapakan argumenya. Menurut teori ini bahasa dapat
digunakan lebih baik oleh orang yang menciptakan bahasa
tersebut di dalam suatu kelompok yaitu laki-laki yang
menciptakan berbagai istilah tertentu dibandingkan perempuan
yang mempelajari istilah tersebut.

48

4. Teori Sudut Pandang Feminis (Feminist
Standpoint Theory)

Terdapat beberapa asumsi yang melandasi teori ini yaitu:

 Posisi individu pada struktur kelas membentuk dan
membatasi pemahaman tentang hubungan sosial

 Kelas penguasa dapat mergukan kelompok bawahan
karena ketika ada kelompok dominan dan kelompok
bawahan maka yang dominan akan menyusun kehidupan
sosial sedemikian rupa untuk menghilangkan beberapa
pilihan.

 Visi kelompok yang berkuasa menyusun struktur hubunan
material dimana semua kelompok dipaksa untuk
berpartisipasi.

 Kelompok bawahan harus berjuang untuk visi mereka
tentang kehidupan sosial karena adanya
ketidakmanusiawian dalam tatanan sosial yang memotivais
mereka untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.

 Potensi pemahaman kaum tertindas memperlihatkan
ketidakmanusiawian hubungan yang ada di antara
kelompok-kelompok dan menggerakkan kita menuju dunia
yang lebih baik dan adil.

Teori sudut pandang feminis tergolong ke dalam tradisi kritikal karena
berkaitan dengan tekanan atau keistimewaan di dalam masyarakat
yang tampak pada bagaimana teori ini melihat bahwa perempuan
ditempatkan pada lokasi dan hirarki tertentu. Teori ini juga melihat
bahwa struktur sosial diakibatkan oleh berbagai faktor diantaranya
yaitu perbedaan pengalaman yang dimiliki oleh laki-laki dan
perempuan yang membuat perempuan melihat dunia dengan cara
yang berbeda. Selain itu, perempuan pun terhambat untuk
mengungkapkan dirinya secara bebas karena adanya peningkatan
dominasi laki-laki.

49

50

Daftar Pustaka
Stephen W. Littlejohn, Foss, K. A., & Oetzell, J. G. (n.d.). Theories of
Human Communication. Waveland Press, Inc.
Stephen W. Littlejohn., & Foss, K. A. Teori Komunikasi : Theories of
Human Communication. Salemba Humanika.
West, R., & Turner, L. H. (2008). Introducing Communication Theory
Analysis Application.

51


Click to View FlipBook Version