Banyak jajan dirubung lalat
Yang jualan masih perjaka
Jangan sering tinggalkan shalat
Karena bisa masuk neraka
Pergi kepasar membeli manggis
Jangan lupa membeli gosokkan
Kalau kamu tidak ingin menangis
Janganlah kamu menjahili teman
Beli manggis di pasar baru
Jangan lupa membeli rautan
Kalau kita ingat shalat selalu
Pasti akan disayang Tuhan
Daun kelapa diatas tulang
Anak ikan mati di tuba
Dalam Al Quran ada hal terlarang
Sesuatu yang haram jangan dicoba
Jalan jalan ke Tanah Abang
Jangan lupa membeli baju
Kalau kita ingat shalat
Akan selalu tertib waktu
Jalan jalan ke daerah Semarang
Kelilingnya naik delman
Berbuat baik itu kewajiban
Bagi orang yang beriman
Makan banyak memang bikin begah
Makannya jangan nambah dua
Percuma saja kita beribadah
Kalau durhaka kepada orang tua
Pergi bersama dengan Arga
Menonton film genre perang
Apabila ingin masuk surge
Seringlah mengaji dan sembahyang
Datang tuan membawa biji
Biji disimpan didalam peti
Ayo kawan belajar ngaji
Agar damai selalu dihati
Mari nanda memanjat kelapa
Hari panas sangat dahaga
Adat baik bertutur sapa
Sopan santun harus dijaga
Beli mie ayam di Pekalongan
Minumnya diberi es batu
Jika kamu diganggu setan
Segeralah ambil wudhu
Siang siang bikin gerah
Minum air campur soda
Jika kamu sedang marah
Maka kamu dapat dosa
Jalan jalan ke dermaga
Jangan lupa membeli sepatu
Kalau mau masuk surga
Jangan tinggalkan shalat lima waktu
Di sawah ada gubuk
Perginya sama Rosa
Jika kamu berbuat buruk
Maka kamu dapat dosa
Pantun
Nasehat
Anggrek jamrud anggrek temu
Bunganya mekar merekah
Baktilah pada orang tuamu
Niscaya hidup akan berkah dan barokah
Tugu Monas ada di Jakarta
Anak muda suka berkarya
Jangan pernah bosan membaca
Maka cerdas datang dengan sendirinya
Sore- sore minum jamu
Minumnya dua menit
Kalau punya banyak ilmu
Kamu jangan pelit- pelit
Orang desa pergi ke dukun
Tidak lupa bawa kembang
Sesama orang harus rukun
Agar hidup makin tenang
Pergi ke sekolah dengan sepeda
Sepeda baru hadiah mama
Dengarkan olehmu wahai Ananda
Belajar adalah tugas yang utama
Pohon jati tumbuh berjajar
Daunnya untuk membungkus ikan
Jika engkau rajin belajar
Manfaatnya engkau yang rasakan
Jernih air dalam telaga
Sejuk air banyak ikannya
Sopan santun harus dijaga
Itulah tanda akhlak mulia
Bangun rumah dengan batu bata
Akan banyak pengeluaran muncul
Apapun cita cita kita
Semoga kelak bisa terkabul
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal Sembilan
Belajarlah dengan sungguh sungguh
Supaya tidak ketinggalan
Bagusnya persahabatan
Saling menjaga dan menghormati
Jagalah kesehatan badan
Jangan sampai mengobati
Pohon mangga banyak daunnya
Batangnya besar banyak getahnya
Jika kamu sudah dewasa
Jadilah anak soleh soleha
Jalan jalan ke pasar malang
Jangan lupa membeli papaya
Kalua kamu mau disayang
Jadilah anak yang baik hatinya
Rusa lari ke padang datar
Harimau datang untuk mengejar
Jika ingin tambah pintar
Tentu kita harus belajar
Ibu ibu pergi ke pasar
Untuk membeli perhiasan
Kalau kamu malas belajar
Akan menyesal kemudian
Jalan jalan ke kota Bandung
Jangan lupa mengisi saku
Kalau kamu sedang bingung
Jangan lupa membaca buku
Pergi kesawah menanam ketan
Setelaah hari kamis, itu jumat
Rajinlah makan sayur sayuran
Agar tubuh menjadi sehat
Tumbuh merata pohon tembakau
Pergi ke Palembang membeli daging
Banyak harta tapi miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Jalan jalan ke kota Jawa barat
Tida lupa membawa uang lima ribuan
Jangan lupa makan makanan lima
sehat
Agar tubuh terjaga kesehatan
Satu tambah satu sama dengan dua
Satu tambah dua sama dengan tiga
Hormat kepada orang tua
Agar kamu masuk surga
Jalan jalan ke kota Batu
Jangan lupa membawa uang saku
Kalau kamu butuh sesuatu
Datanglah kepada aku
Jalan jalan ke kota Blitar
Jangan lupa membeli sayur
Kalau kamu lagi bingung
Jangan lupa selalu belajar
Sore sore pergi ke pantai
Tidak lupa membawa uang saku
Kalau kamu minum kopi
Jangan lupa membantu ibu
Jalan- jalan ke kota Sulawesi
Jangan lupa membeli durian
Meskipun tinggal di luar negeri
Harus ingat kampug halaman
Pergi ke pasar beli nanas
Harganya murah- murah
Kalau kerja jangan malas
Biar bisa bangun rumah
Ke pasar Turi beli selada
Pakai baju biru ala kadarnya
Jangan kamu suka becanda
Karena becanda ada batasnya
Nemu gelang di pekarangan
Tapi gelang sudah karatan
Siapa nyampah sembarangan
Pasti pacarnya orang utan
Pergi ke toko beli beras
Naik sepeda biar cepat
Setiap orang kerja keras
Biar kelak menjadi hebat
Ada pencuri masuk penjara
Gara- gara mencuri papaya
Kalau kamu senang bekerja
Pasti kamu jadi orang kaya
Buah belimbing buah lontar
Asalnya dari kota Tuban
Ayolah kita rajin belajar
Supaya kelak jadi kebanggaan
Jalan- jalan ke pasar baru
Untuk beli jamu pegel linu
Rajin- rajinlah baca buku
Karena buku jendela ilmu
Jendelaa rumah dari kaca
Lantainya memakai tikar
Jadi anak rajin membaca
Biar jadi anak pintar
Anak ayam suka bertarung
Tidak sengaja makan jamur
Dari kecil rajin menabung
Biar besar hidup makmur
Angkat kayu terasa berat
Disusun secara berjajar
Jika kamu ingin hebat
Jangan lupa selalu belajar
Lima enam tujuh delapan
Pagi- pagi pergi ke kebun
Anak hebat selalu terdepan
Karena dia belajar tekun
Jalan- jalan ke kota Hongkong
Tidak jajan supaya hemat
Jadi anak jangan sombong
Meskipun kamu anak hebat
Ke toko kayu beli kayu jati
Sampai dirumah dipotong- potong
Tetaplah kamu rendah hati
Dan jangan pernah sombong
BIODATA PENULIS
Penulis, Rita Yuliati RN lahir pada
tanggal 12 Juli 1987 di Bojonegoro.
Merupakan anak ke empat dari
empat bersaudara, dari ayah Alm.
Mardjuki dan ibu Alm Sukijah.
Riwayat pendidikannya adalah Luls sekolah dasar
tahun 1999,melanjutkan ke SLTPN Sumberejo dan
SMA Sumberrejo Bojonegoro.Selanjutkan
keperguruan tinggi Universitas Surabaya dan
mengambil Akta 4 di Universitas Terbuka, wisuda
tahun 2011.
Perjalanan karir saya ,dimulai dari guru
Honorer di SDN Pejok II Bojonegoro.Tahun 2019
ikut tes CPNS alhamdulilah lolos dan Tahun 2020
SK penempatan jatuh di SDN Simorejo 02 Kec.
Widang Kab. Tuban Sebagai guru Kelas 6.
Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur
yang sebesar- besarnya atas terselesainya buku
Antologi Pantun yang berjudul “ Goresan Pena Sang
Anak Negri”. Ini adalah karya kedua saya, semoga
bermanfaat.
Seni pantun mampu membawa daya Tarik tersendiri.
Pantun mudah di ciptakan dalam waktu sesaat, komunikatif
dan efektif. Keindahan pantun mampu mencairkan
ketegangan suasana, menghaluskan budi pekerti dan
sekaligus menjernihkan pikiran (katarsis). Pantun melatih
seseorang berpikir tentang kata makna sebelum berujar.
Pantun juga melatih seseorang berpikir secara asosiatif,
bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata lain.
Pantun dapat membuat seseorang cerdas tidak hanya dalam
berpikir, namun juga secara social dalam berkomunikasi.
Sehingga, secara umum pesan sosial pantun adalah sebagai
alat penguat penyampaian pesan. Baik pantun mengandung
ungkapan realitas kehidupan manusia sehingga seni
berpantun dapat melembutkan budi pekerti.
Namun, peran pantun yang demikian indahnya itu kini
mulai di tinggalkan oleh generasi muda kita. Pantun tidak lagi
populer dikalangan kaum anak- anak, remaja bahkan
dikalangan kaum tua. Mereka menyenangi seni sebagai
hiburan ssemata, bukan lagi memanfaatkan seni sebagai
sesuatu yang dapat menjadi katarsis bagi jiwa. Terbitnya buku
antologi pantun “ Goresan Pena Sang anak Negeri ” dapat
meningkatkan kemampuann anak- anak dalam berseni
khususnya pantun dan dapat ditumbuh kembangkan kembali
diantara generasi mendatang.
Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karenanya, diharapkan saran dan kritik yang
membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi dimasa
mendatang. Semoga buku antologi pantun ini dapat
menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.