The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by meteorit, 2019-04-07 21:02:37

KAPAK WROUGHT IRON

KAPAK WROUGHT IRON

‘KAPAK‘
WROUGHT IRON

KEBANGKITAN KEMBALI PERADABAN KUNO

LANDHEP AGUNG

www.landhep-agung.com

Peradaban Tempa Wesi Aji / Meteorit di Nusantara
Mengisi Periodisasi Sejarah - Teknologi Metalurgi Yang Hilang



Wajah-wajah Indonesia yang optimis adalah wajah yang

punya kepercayaan diri, optimisme, punya semangat, dia
melihat bangsanya dengan kebanggaan dan dengan rasa
kebangsaan. Wajah-wajah ini yang saya ingin anda semua
abadikan dan jadikan sebagai terus-menerus pelita di dalam
menyinari anda di dalam menjalankan estafet perjuangan.
Jangan pernah lelah mencintai Republik Indonesia.

Jangan .... !!!

~Sri Mulyani Indrawati~

Sumber : Kompilasi Pidato Menteri Keuangan RI,
Sri Mulyani Indrawati, Periode 2017, Jilid 1

Genius Nusantara

Pada tahun 1927, cendekiawan India termasyhur Rabindranath Tagore

berkunjung ke Jawa dan Bali. Memandang Candi Borobudur secara
sepintas, ia merasa seperti melihat India. Begitu memasuki teras candi
paling bawah, ia terpukau dengan relief-relief Jataka karena keindahan
dan jiwa spiritualitas yang terpancar darinya. Menyaksikan pertunjukan
sendratari Ramayana dan Mahabharata, Tagore menyatakan, “Orang
Jawa lebih pandai mewujudkan cerita Hindu sebagai tonil daripada
orang Hindu sendiri.” Lantas ia simpulkan, “Aku melihat India di
mana-mana di Pulau Jawa, tetapi tidak tahu di mana sisi India yang
sesungguhnya.”

Genius Nusantara adalah kemampuan mengawinkan cerlang
budaya luar dan budaya lokal yang membentuk suatu kebaruan
dan entitas harmonis, yang berujung kelahiran tipe peradaban
yang lebih tinggi dari sebelumnya. Mari kita rawat cerlang
budaya Nusantara itu demi keluhuran dan kemajuan bangsa!
*Cerlang budaya = local genius

~Yudi Latif, Ph.D~

Kepada semuanya,

Pertama-tama, saya ingin mengucapkan

terima kasih sedalam-dalamnya karena
telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk bekerja sama dalam aktivitas budaya
yang sangat bermanfaat untuk banyak pihak.
Hal ini memiliki nilai yang luar biasa
dalam kemanusiaan dalam membuat
dan mewariskan kerja seni dan budaya
kepada generasi selanjutnya, karena ini
merupakan simbol dari perdamaian dunia.
Kita mengetahui bahwa seni dan budaya
telah berkembang, terutama dalam periode
sejarah manusia yang damai. Sebaliknya,
mereka dibenci dan terkadang tertindas
pada waktu terjadinya konflik atau perang.

Kami NPO, Museum Anak Dunia (WKM)
memiliki misi dalam membangun pertemanan
anak-anak yang tidak terbatas pada bangsa
apapun melalui aktivitas budaya dan seni.
Kami percaya bahwa anak-anak yang
berteman, walaupun berbeda bahasa atau
gaya hidup, akan percaya satu sama lain ke
depan dan bekerja sama untuk membuat
dunia tanpa perang (perdamaian).

Hal ini membuat kami bersimpati dengan
apa yang dilakukan oleh Landhep Agung.
Kami menyampaikan rasa hormat terhadap
misi yang kuat untuk menyampaikan budaya
dan seni tradisional ke orang-orang modern,
terutama generasi yang lebih muda.

Saya berharap besar agar publikasi sejarah
ini meningkatkan ketertarikan orang-orang
dalam warisan budaya kemanusiaan dan
keinginan untuk menjaganya bersama-
sama.

~Hiromichi Nagata~

(Perwakilan NPO Jepang,
Museum Anak Dunia)

Pentingnya mengenal ragam budaya dunia,

salah satunya melalui wujud karya karnaval
yang dapat meningkatkan kreativitas pada
generasi muda, melatih kemampuan baru

yang multi talent (bakat), dan sekaligus
mempererat komunitas yang ada
lewat persembahan acara
yang spektakular dan edukatif

~Dynand Fariz~

Marilah kita jaga kemuliaan tanah air kita,

tempat dimana peradaban dunia berawal

~Dhani Irwanto~

Pusaka Kapak meteorit ini membuktikan kemajuan budaya

dan peradaban kuno Nusantara
yang sudah sangat canggih para zamannya
Bahkan hingga kini pun teknologi metalurgi logam meteorit
seolah hilang dari keahlian pandai besi modern ini

Mari kita teliti, gali dan kaji kembali
warisan budaya leluhur Nusantara yang unggul tersebut

~Ahmad Yanuana Samantho~

Merawat Nusantara...

Menjaga NKRI...
Adalah tugas kita semua
Leluhur kita yang menghendakinya
Dengan bermunculan Pusaka-Pusaka Meteorit
apalagi sejenis Kapak Meteorit

menunjukkan
bahwa leluhur kita sudah menguasai

teknologi tingkat tinggi
Yang sudah mampu menguasai
Tehnologi Nuklir tanpa reaktornya...

~Hidrochin Sabarudin~

Pentingnya Kebangkitan dan Kesadaran Kembali
pada

Orisinalitas Nusantara

~Dicky Zainal Arifin~

Bumi Nusantara adalah merupakan suatu wilayah besar yang memiliki peradaban
budaya begitu tingginya dengan perjalanan sejarah begitu panjangnya
dari masa ke masa, dari satu era ke era berikutnya

Banyak catatan sejarah juga penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai negara
atas Bumi Nusantara untuk dapat menyibak tentang sejarah dan peradaban masa

lampau yang pernah ada dan terjadi di Bumi Nusantara ini
Namun seolah semua itu tidaklah pernah cukup untuk menguak semua yang pernah

ada dan terjadi di Bumi Nusantara yang seolah selalu penuh misteri ini
Karenanya sungguh ini merupakan suatu dedikasi luar biasa sekali dan

apresiasi kami yang setinggi - tingginya bagi LANDHEP AGUNG
yang telah dengan begitu gigihnya, begitu konsistennya dalam mengumpulkan
setiap serpihan -.serpihan sejarah masa lampau dan mengangkatnya kembali bagi
para generasi Bangsa untuk dapat melihat kebesaran leluhurnya di masa lampau
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan Rahmat dan Karunia NYA
bagi para pejuang Landhep Agung dalam menghadirkan informasi yang sangat
bermanfaat bagi kita semua tentang berbagai karya budaya masa lampau yang

begitu menakjubkan dan sangat layak menjadi kebanggaan kita semua
sebagai para generasi penerus Bangsa

~Daniel Galeri Ganesha Mas~

EDITOR Ki Hadjar Poerwatjarita
Desak Nyoman Sudianti, S.Pd
Toto Aji Nugroho Desak Ayu Made Pradnya Iswari,S.Pd
Ni Made Anta Kesumadewi, S.E Chrina Ririhena
Y.ERI.P
Aldi Dwiyanto Yurioputra PM. Angga
Rizky Akita Joko Surono
Niko Sigit
Karl Anthony Camila Akhmad Mabarun
Louisa Marinne Prameswari
ILUSTRATOR Damar Panji Anom
Sudarsono Ranawidjaja
Hendrawan Yudi Susanto (Didiet) Agung Budi Setijadji
I Gusti Ngurah Adi Wicaksana
Sunu Subroto
FOTOGRAFER Nur Purwana Hidayat
Samson Aji
Andi Al Hakim Ki Joko Adisucipto
Bagus Wima
TIM PENYUSUN DAN Ahmad Hidayatullah
KONTRIBUTOR Abdul Hofur Ssc

Suyanto Alexander Murfi
Dynand Fariz Agoesrosi
Arik Hariyono Sultan Wijaya
Acep Irawan Galuh Surya Alam
Tomomi ‘Sakura’ Ijuin Bustanus Salatin
M Aziz
TERIMA KASIH KEPADA Prajogo Soebroto
Joe Agustine
Hiromichi Nagata Puguh Opo Jare
Satria Narada Faqih Albuztumi
Saputra Sahid Al Tegalle
Takahito Comeda Ilham Pradesa
Satoshi Owaki
Angin Timur
Abdul Rasyid (almarhum) Syarief Thayeb
Jro Mangku Gde Sutama Mas Karebet
Sandy Kooswara
Nufransa Wira Sakti Eyang Abiyasa
Deddy Endarto Igdk Sanjiharta
Dhani Irwanto Mbah Jenggot
Catur Cinde
Ahmad Yanuana Samanttho Hadi Dasmito
Iwan Setiawan Bledheg Samin
Rudy Candra Wilwatikta
Wibisana Udayana Sony Mdz Solo
Arifudin Al Mahdi Arief Wibisono
Rivo Cahyono Tony Kristanto
Ahmad Santika
Rachmat Yudiantoko Mulyono
Hermanto KM Irfan
Sutawijaya NK
Hidrochin Sabarudin Nurul Burhan
Rikno Hariyadi Junaidi Masriawan
Wayan Mustika

Tomy Hendrajana
Rahmat Hidayat
Budi Santosa
Vajra Dinata

Uki Fatur Guruh Priyo Jadmiko
Teguh Bhirawa Putra Dewa Andrianto Hermawan
Galeh Jatikusumo Jatikusumo Totok Napak Tilas Jtv
Sunan Kaliprogo
Masben Hadiwidjaja Franklin Orzeszek
Triyatno Galih Damar Alit Irwanto
Putro Segoro Terto Gumilang
Hayanto Hidayat Gending Sriwijaya
IB Andhika Paramartha Wiratanu Zaki Ozz
Mustakim Koto
Muhammad Syarifudin Komang Odon
R Budi S PawiroDiwiryo Narayan Narayan
Alexa Ndria
Mas Wahyujati Jimmy Hariyanto Eka Wijaya
Zainal Kaufi Yogie Hendro Triyogo
R Widiyatma Lukman Pratama

Bambang Bw Cantrix alam
Mangge Arifin Santri Mbeling
Samrat Diwangsa Eric Sandi Soeharso
Frenky Simamura
Sasmianto Nur Purwana Hidayat
Parto Wijaya Reza Mirwanda
Hamid Andra Nasution
Didik Pasopati Huta Disyon
Den Mas Dyan Deta Novian Anantika Putra
Hengky Oktavianto Esap Mundi Hartono
Andhika Paramartha Wiratanu
Ryan Cool Arif Hartarta
Widiyanto Sastrowijoyo Aryo Kartono
Daniel Iguh Budi Basuki
Nogo Rolex
Câk Bhölör Diastomo
Gagak Mayak Drs. Purbo Baskoro
Edy Wirawan
Hendro Guntoro Wirya
Iponk Alakadarnya I Made Davi Sudiarta
I Putu Suarduka
Arzidan Ismail I Wayan Alit Arsana
Poerwanto Irwan Sumadiyo
Iwan Victor Leonardo Sitindaon
Muhamad Hanafi Jumono
Ades Miyanto Letkol Inf. Ir. Susanto, M.Si
M. Iqbal
Agus Kencono Supo Nanang Farianto
Ronald Richardo Suwito Rakay Muhammad Syamsul Bahri, S.Kom
Saeful Bahri
Kidipo Noyo Sarwono
Mawarq Nifa Jose Arif Lukito
Agunk Yudi Pemayun Tunggul Yunianto
Rustanto
Fauzi Jimmy Irawan
Abe Turang Amanda Julita Hutapea

Wind free
Kadek Ari Errawan
Wawan Lotic Sheehan

Beka Haka Hodo
Bro Din Asuryana
Risana Hamarta Prasetiawan

Rista Aji
Astawa Gede
Ismail Putera Ibrahim

John Art
Nafi Ajatasatru
Raden Mas Gelung
Samrat Diwangsa

Rio Martino

SEKAPUR SIRIH



Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rampungnya

e~album ini. Atas berkah dan rahmat-Nya, kami semua berharap karya sederhana
ini mampu memberikan manfaat bersama untuk lebih mengenal warisan leluhur
nusantara. Saya sangat mengapresiasi kepada semua pihak yang terlibat dan
memberikan kontribusinya dalam penyusunan e~album ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Khususnya atas semangat dan sinergi kerjasama mereka
yang sangat luar biasa dalam upayanya untuk menjadikan e~album ini sebagai salah
satu sarana untuk mengangkat kembali peradaban nusantara sebagai salah satu
pusat peradaban dunia di masa lampau.

E~album versi bahasa Indonesia ini merupakan revisi dari edisi pertama yang
dipublikasikan pada bulan Agustus 2017 dengan tema utama tentang warisan leluhur
nusantara berupa wujud KAPAK. Munculnya artefak atau pusaka-pusaka nusantara
yang sementara waktu kami prediksi terbuat dari campuran bahan batu meteorit
memang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Dalam e~album ini, terdapat banyak penyebutan istilah “meteorit”. Kami
menyadari sepenuhnya, untuk memastikan kebenaran atas apa yang kami angkat

page | 14

dan sajikan ke permukaan ini, masih memerlukan kajian lebih lanjut dan sekaligus
perlu dibuktikan melalui berbagai penelitian laboratorium, baik oleh ahli metalurgi
dan para pakar terkait dari dalam maupun luar negeri untuk memberikan informasi
lebih lanjut komposisi logamnya termasuk prediksi usia dari artefak maupun pusaka-
pusaka tersebut. Umumnya, tekstur artefak ataupun pusaka meteorit ini memiliki
banyak lapisan yang menyisakan beragam pertanyaan tentang bagaimana para
leluhur nusantara pada masanya dulu (peradaban kuno) membuatnya dan tetap
mampu bertahan sampai saat ini. Komposisi batu meteorit terutama mengandung
besi, nikel, titanium, silika, maupun elemen logam lainnya. Misalkan, untuk jenis
titanium memerlukan titik lebur minimum lebih dari 2.000 derajat Celcius. Secara
logika memerlukan ilmu metalurgi yang sudah maju pada masa itu.

Artefak ataupun pusaka meteorit diprediksikan mampu bertahan ribuan tahun
sekalipun terkubur dalam tanah atau terendam dalam air. Ditemukan banyak retakan
alami yang tidak beraturan pada artefak maupun pusaka meteorit yang harfiahnya
sangat keras sekali. Hal ini menunjukkan rentang waktu yang sangat lama sekali
(bisa ribuan tahun) untuk terbentuknya retakan retakan tersebut. E~album ini
dipersembahkan oleh Landhep Agung, yaitu berisi kumpulan orang-orang yang
memiliki dedikasi untuk memberikan sesuatu karya terbaik kepada negeri tercinta
yang gemah ripah loh jinawi (damai dan sejahtera di tanah yang subur) dan sekaligus
juga memberikan kontribusi nyata kepada peradaban dunia. Melalui e~album ini,
pembaca diharapkan semakin mengenal warisan leluhur nusantara sekaligus semakin
meningkatkan kesadaran generasi muda untuk melestarikannya.

Bagian awal bab ini menjelaskan secara ringkas berikut sedikit contoh
penggunaan kapak pada zaman batu, perunggu, dan logam. Bab kedua berisi warisan
leluhur nusantara berupa kapak meteorit. Di sini kami berusaha untuk menunjukkan
pada masyarakat maupun dunia, bahwa leluhur nusantara telah memiliki karya seni
yang bercitarasa sangat tinggi sekali. Beberapa diantaranya memiliki bentuk yang
sangat unik dan langka serta berada di luar imajinasi kami pada masanya. Bab ketiga
sebagai bab penutup merupakan kumpulan testimoni dari rekan rekan dunia tosan aji
serta serba-serbi Landhep Agung untuk melengkapi kehadiran e~album ini.

Demikian yang dapat saya sampaikan. E~album ini masih sangat jauh dari
sempurna. Saya berharap ke depannya ada tanggapan, kritik, dan masukan dari para
pembaca untuk penyempurnaan e~album ini.

page | 15

DUTA LANDHEP AGUNG

Tomomi ‘Sakura’ Ijuin



Tomomi ‘Sakura’ Ijuin, wanita berkebangsaan Jepang, lahir di Düsseldorf,

Jerman pada tahun1983. Sakura merupakan lulusan pendidikan umum dan budaya
(Culture and General Education) dari Tokyo Broadcasting Arts & Movie College (Jikei
Gakuen COM Group).
Sakura saat ini selain menjadi Duta Landhep Agung, posisinya juga sebagai
Duta Bali Post Media Group yang memiliki peran penting untuk meningkatkan dan
mempromosikan goodwill seni dan budaya Indonesia sejak tahun 2011 sampai
sekarang. Di Jepang Sakura bertugas sebagai Sekretaris Jenderal dari perusahaan
non profit bernama World Kids Museum. WKM ini untuk jangka panjang bertujuan
meningkatkan jalinan hubungan anak-anak di seluruh dunia melalui seni, untuk saat
ini WKM masih fokus pelaksanaannya di negara Jepang, Filipina dan Indonesia.
Dalam kaitannya dengan peradaban budaya, Sakura menjelaskan bahwa manusia
dalam aktivitasnya sehari-hari didukung berbagai peralatan yang sudah ada sejak

page | 16

jaman primitif hingga sekarang (termasuk kapak). Ketika peradaban manusia dimulai
di muka bumi ini, banyak hal luar biasa yang telah terjadi selama puluhan ribu bahkan
ratusan ribu tahun yang lalu dan saat ini kita mengenalnya sebagai bagian dari sejarah
atau peradaban manusia.

Alam berperan besar dalam sejarah panjang kehidupan manusia di muka
bumi ini, di mana manusia dituntut untuk berinteraksi dengan alam dalam memenuhi
keberlangsungan hidupnya. Pada masa itu, selain tombak, salah satu peralatan yang
diciptakan manusia untuk berburu binatang adalah kapak batu. Seiring berjalannya
waktu, saat peradaban manusia mulai mengenal agama atau satu keyakinan yang
dianut oleh sekelompok masyarakat tertentu, kapak kemudian berkembang dan
berfungsi menjadi sesuatu alat atau senjata yang menjadi simbol spiritual. Bahkan
kapak juga tumbuh menjadi simbol kekuatan dan kekuasaan pemimpin. Dalam banyak
sejarah peperangan dunia di masa lalu, kapak juga dikenal sebagai salah satu senjata
perang yang menyeramkan (disegani kawan maupun lawan). Namun sejatinya, kapak
punya banyak manfaat bagi kehidupan umat manusia dari jaman dahulu sampai hari
ini. Baik kapak yang terbuat dari periodeisasi/ jaman batu, perunggu, maupun logam,
masing masing dapat menunjukkan peradaban manusia pada zamannya. Sementara
keberadaan kapak meteorit seperti berada dalam periodeisasi yang hilang. Inilah sisi
menarik dari e~album yang dibuat ini dan sekaligus menjadi bagian tugas Sakura
untuk menyampaikannya pada dunia internasional selaku duta Landhep Agung.

Memegang kapak dengan tangan kita, ibarat memegang sejarah dari sebuah
peradaban. Kapak memegang peranan penting dalam sejarah panjang umat manusia.
Pada hakikatnya , kapak dapat digunakan untuk hal positif, maupun hal negatif. Kita
diberikan pilihan tentang bagaimana menggunakan kapak tersebut secara bijaksana.

Sebagai penutup , terdapat pesan tersurat dan tersirat yang disampaikan oleh

Sakura :
“Memilki mimpi , ibarat seperti memegang kapak dengan kedua tanganmu, jika

diayunkan atau digunakan untuk hal yang benar dan positif, ini akan menolongmu
meraih masa depan yang cerah. Hal ini menjadi penting untuk memahami dan
menghargai masa lalu , karena sejarah merupakan bukti bahwa
KITA ADALAH SATU”

Tokyo, Jepang, April 2019 page | 17

~Sakura~

PENDAHULUAN

Kami perlu waktu sekitar 5 tahun untuk bisa mewujudkan sebuah keinginan
membuat e~album ini. Banyak saran yang disampaikan kepada kami, agar dilakukan
penelitian terlebih dahulu terkait kebenaran terkait penyebutan artefak dan pusaka
meteorit, apakah pusaka Kapak yang disajikan dalam e~album ini benar benar
mengandung unsur meteorit atau tidak. Sementara untuk dapat memastikan komposisi
campuran logam yang ada pada sebilah pusaka kuno memang tidak mudah dan
sederhana.

Perlu dilakukan penelitian laboratorium kedepannya yang akan melibatkan
banyak pihak sesuai dengan keahlian di bidangnya masing-masing, khususnya ilmu
metalurgi. Sepanjang pengetahuan kami, hal ini juga memerlukan biaya penelitian
yang cukup mahal dan adanya keterbatasan sarana dan prasarana yang ada di
dalam negeri, tentunya hal ini menjadi pertimbangan kami, mengapa e~album ini
tetap kami publikasikan dulu. Salah satu alasan utamanya masyarakat dalam dan luar
negeri agar mengetahui lebih awal keberadaan artefak dan pusaka-pusaka meteorit,
khususnya dalam e~album ini mengangkat topik kapak meteorit.

Pada halaman depan e~album ini, kami menampilkan Quote dari Ibu Sri
Mulyani Indrawati , Menteri Keuangan Republik Indonesia yang telah mengilhami dan
menyemangati Tim Penyusun berbuat sesuatu untuk negeri ini. Apapun bentuk karya
yang bisa kita berikan, secara tulus merupakan bentuk kecintaan kami akan negeri
ini. Mungkin karya ini tidak dalam waktu dekat bisa langsung dirasakan manfaatnya,
namun kami yakin perjuangan yang tidak pernah lelah akan menghasilkan suatu hasil
yang baik untuk negeri tercinta ini.

Kami menyadari sepenuhnya, perlu semakin banyak diadakan simposium
atau seminar yang membahas keberadaan/kemunculan artefak maupun pusaka-
pusaka nusantara yang diduga usianya sudah mencapai ribuan tahun atau sudah
ada sebelum tahun nol Masehi yang dikenal dengan istilah peradaban kuno . Dengan
ditemukannya situs megalithikum (Situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat) yang
pernah dipublikasikan ke dunia menyebutkan bahwa perkiraan usia peradabannya
lebih tua dari peradaban Mesir dan areanya juga jauh lebih besar dari kawasan candi
Borobudur. Secara logika, pada masa itu juga sepatutnya juga terdapat pusaka-
pusaka nusantara yang hebat, karena kami yakini mereka pastinya memilki armada
perang / pasukan pengawal kerajaan yang juga yang mumpuni dan kuat.

Faktanya pusaka-pusaka hebat nusantara tersebut selama ini seakan
menghilang dari muka bumi. Secara rule of thumb atau apa yang dikenal dan diterima
secara umum di kalangan dunia tosan aji, keberadaan pusaka-pusaka meteorit
lebih banyak dikenal pada era Jenggala dan Singosari sampai periode pertengahan
Kerajaan Majapahit. Apa yang dikenal dengan era Purwacarita (era kadewatan) pada
masa itu dirasakan masih sangat gelap dan sangat sulit menemukan referensi yang
relevan (seperti prasasti yang mendukungnya). Kondisi ini yang jelas menimbulkan

page | 18

pro dan kontra terkait apa yang sebenarnya ada dalam perjalanan panjang negeri
ini sejak ribuan tahun yang lalu, benarkah masih primitif atau sudah maju seperti
yang diyakinin oleh beberapa kalangan tertentu. Berbagai upaya terus dilakukan
untuk menelusuri sejarah panjang negeri ini. Dengan semakin banyaknya temuan
yang ada, diharapkan satu waktu nanti akan memberikan titik terang bagi peradaban
nusantara di masa lalu,

Seiring dengan semakin langkanya batu meteorit yang dikenal dengan
sebutan iron meteorite untuk membuat artefak dan pusaka meteorit pada masa
itu , mengakibatkan terjadi pergeseran karakter yang ada. Selain itu teknik tempa
wesi aji mulai mengalami perbaikan dan penyempurnaan, khususnya kemampuan
dalam membuat pamor pusaka yang semakin indah dan terus berkembang pada era
Mataram setelah masuknya Islam di pulau Jawa.

Lambat laun keberadaan artefak dan pusaka-pusaka meteorit seolah-olah
semakin terkubur dengan semakin banyak munculnya pusaka-pusaka karya empu
nusantara tersohor pada masa itu dengan karya-karya agungnya yang berkinatah
emas dengan bentuk yang lebih indah dan pamor yang lebih beragam. Pusaka-
pusaka keratonpun mulai bermunculan dari tangan-tangan empu yang sakti dan
tersohor. Misalnya Empu Pitrang (Ki Supa) pada era Majapahit yang terkenal akan
karya-karyanya yang indah dan ampuh dalam membuat pusaka (keris). Semakin
langka dan semakin sulit mendapatkan bahan bahan batu meteorit untuk digunakan
sebagai artefak ataupun pusaka, juga menjadi faktor penyebab keberadaan dan
keagungannya seakan semakin tertelan oleh jaman.

Banyak pertanyaan yang diajukan terkait bagaimana ciri-ciri yang dinamakan
pusaka mengandung campuran meteorit itu ? Beberapa diskusi memang sering
dilakukan, namun rasanya tetap saja belum menemukan jawaban yang tepat dan
memuaskan. Apalagi dalam dunia perkerisan, tidak bisa dipungkiri adanya pusaka
pusaka baru karena alasan tertentu di kesankan menjadi pusaka sepuh. Atau juga
pusaka-pusaka sepuh yang telah dirubah bentuknya. Sebagian orang menyebutnya
ini dengan mengowahi pusaka atau ada juga yang menyebutnya dengan sebutan
pusaka kalawijan. Terlepas dari perdebatan panjang yang seakan tidak berujung
pangkal. Bagi kami pribadi yang baru mengenal pusaka-pusaka meteorit selama
kurang lebih 6 tahun, tentunya di dalamnya menyangkut banyak hal belum kami
ketahui secara detail.

Apalagi, UNESCO sudah menjadikan Keris sebagai salah satu warisan budaya
dunia. Hal ini yang membuat kami ingin mengenal lebih dekat dan melestarikannya.
Jangan sampai orang / bangsa lain yang lebih mengapreasi warisan leluhur nusantara
dibandingkan dengan bangsa kita sendiri. Kami sangat terkesan atas pengamatan
terhadap artefak dan pusaka-pusaka meteorit tersebut, bukan saja dari sisi estetikanya,
namun juga keunikan dari sisi permukaan bilah pusaka (texture).

Pusaka-pusaka maupun artefak meteorit yang umumnya terlihat begitu rumit
dengan beribu lapisan yang super tipis pada bilah pusaka yang seakan tidak mungkin

page | 19

lagi kita bisa menghitungnya, membuat kita selalu bertanya, bagaimana pusaka-
pusaka itu dulu dibuat ? Beragam ceritapun bergulir mengenai proses pembuatannya,
dari hal yang bisa dilogika sampai hal yang diluar logika. Apa benar pusaka-pusaka
itu mengandung meteorit ? (tetap jadi misteri sampai hari ini).

Kami memang belum bisa memastikannya sekarang. Namun kami akan
terus mengupayakannya pada satu waktu benar-benar bisa mengungkap secara
tuntas dan memberikan jawaban yang memuaskan kepada semua pihak yang
bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan dan diakui dunia. Inilah perjuangan
sebenarnya yang ingin kami wujudkan, yaitu mengangkat kembali peradaban
nusantara sebagai peradaban dunia. Perjuangan yang tentunya sangat tidak mudah
dan diperlukan kerjasama dari berbagai pihak.

E~album ini mengangkat tema KAPAK yang menunjukkan keberadaan
seni tempa (wrought iron) nusantara yang dahsyat. Kami merasakan kesulitan
untuk menggali data sekunder terkait keberadaan artefak dan pusaka meteorit
nusantara. Jadi tidak heran jika masyarakat umumnya masih banyak yang pesimis
dan meragukan kebenaran dari keberadaan pusaka dan artefak meteorit ini. Salah
satu bentuk keraguan itu muncul, karena jika benar-benar mengandung meteorit ,
bagaimana caranya melebur batu meteorit yang tentunya membutuhkan panas yang
sangat tinggi sampai ribuan derajat.

Pertanyaan mendasarnya , saat itu para leluhur nusantara menggunakan
teknologi yang seperti apa untuk menghasilkan panas setinggi itu ? Sejauh mana
pemahaman ilmu metalurgi yang sudah dikuasai oleh leuhur kita ? Benarkah ada
periodeisasi yang hilang ? Fakta telah menunjukkan saat ini , beragam temuan
artefakdan juga pusaka meteorit nusantara yang sangat layak untuk digali lebih dalam
keberadaannya.

Banyak juga yang meyakinin bahwa bukti-bukti yang ditemukan satu persatu
dan mulai dimunculkan ke publik ini akan menjadi kunci penting pengungkapan
sebenarnya sejarah nusantara. Dalam dunia tosan aji, banyak unsur yang dikenal
dalam pembuatan pusaka, misalnya cromium, stanum, stibinium, perak, tembaga,
seng, besi, nikel dan termasuk titanium yang dari sisi ilmu pengetahuan dikenal sebagai
unsur mandiri baru dikenal tahun 1940. Unsur titanium ini dikenal lebih keras dari baja
namun lebih ringan dari besi. Sehingga dalam dunia modern banyak digunakan untuk
pengembangan dunia pesawat terbang dan dunia ruang angkasa.

Dibandingkan dengan unsur logam yang hanya menggunakan unsur besi
saja, maka benda tersebut akan segera hancur saat mengalami oksidasi dengan
udara sekitarnya. Begitupula sebaliknya, walaupun sekecil rambut atau setipis kertas
sekalipun, pusaka dan artefak meteorit akan tetap utuh karena karat yang muncul
hanya sebatas menempel pada permukaan saja (tidak sampai menghancurkannya),
fakta ini sungguh merupakan bukti kemajuan peradaban masa lalu nenek moyang
kita dalam seni tempa logam yang saat ini dikenal dengan sebutan ilmu metalurgi.

page | 20

Saat tim penyusun akan mengangkat tema pusaka-pusaka meteorit, kami
sudah meyakini dari awal , hal ini akan menimbulkan pro dan kontra. Namun jika tidak
ada keberanian untuk memulainya dari sekarang, mau kapan lagi ? Cara penyajian
dalam e~album ini sebagian besar keluar dari pakem standar penulisan yang ada,
makanya kami tidak menggunakan istilah e~book. Dominasi foto-foto porsinya jauh
lebih besar ketimbang tulisannya, karena itu kami sementara ini lebih memilih bertutur
lewat visual sehingga nama e~album menjadi lebih tepat.

Tujuan utama kehadiran e~album ini memang ingin mengajak pembacanya
menyadari seutuhnya, betapa kayanya negeri ini bukan saja dari sisi sumberdaya
alamnya, melainkan juga dari ragam budayanya yang memiliki ribuan pulau dan adat
istiadat. Sejujurnya tidak semua generasi muda negeri ini memperoleh kesempatan
untuk menyaksikan secara langsung keindahan warisan leluhur nusantara. Semangat
inilah yang awalnya mengilhami penyusun untuk bersama-sama dengan orang orang
yang punya visi yang sama , membuat sebuah karya bersama, sekecil apapun
itu semoga membawa manfaat buat negeri ini dan juga peradaban dunia yang
sesungguhnya.

Apa yang dihadirkan dalam e~album ini, semakin bisa mempercepat penelitian
yang diperlukan, semoga langkah semacam ini bisa segera diikuti oleh teman-teman
lainnya agar khasanah atau wawasan kita bisa semakin bertambah luas. Dengan
kemajuan di bidang digitalisasi, kesempatan untuk datang melihat museum dirasakan
semakin berkurang dari tahun-tahun, hal yang demikian jika terus dibiarkan tentunya
akan berdampak kurang bagus dan perlu segera dicarikan solusinya. Salah satu ide
itu adalah melaui penyebaran informasi tanpa batas melalui media sosial yang efektif
dan efisien.

Berhubung informasi yang ada sangat sulit diperoleh di lapangan, baik data
primer maupun sekunder, apa yang ada dalam e~album ini kita sepakati dulu sebatas
untuk pemicu awal guna dilakukan penelitian lebih lanjut dan untuk yang sudah
dilakukan penelitian berdasarkan pada kajian tertentu, kami rasa hal tersebut masih
bisa terus dikembangkan lagi dari sudut pandang yang lainnya. Besar harapan kami ke
depannya budaya untuk pelestarian warisan leluhur nusantara ini akan mendapatkan
tempat yang lebih baik di hati masyarakat.

Banyaknya pameran pusaka yang sudah dan akan dilakukan juga menjadi
pelengkap dalam mensosialisasikan dan mendekatkan warisan budaya nusantara
langsung kepada semua lapisan masyarakat. Contoh sederhana, jika kita bertanya
dari sekitar 265 juta penduduk Indonesia, dapat dipastikan tidak sampai 1 % yang
pernah melihat artefak dan pusaka meteorit, khususnya kapak meteorit secara
langsung, apalagi sampai memegang dan mengangkatnya. Dengan kemajuan
teknologi saat ini, sangat dimungkinkan minimal memperbesar kesempatan orang
melihatnya (sekalipun lewat foto maupun video/film)

Masyarakat pada umumnya saat ini mengenal kapak sebagai alat untuk
mempermudah aktivitas sehari hari, seperti untuk menebang pohon, membelah kayu

page | 21

dan lain-lain. Fungsi kapak dirasakan menyempit di bandingkan dengan era masa
lalu peradaban dunia. Bahkan kami yakinin kapak-kapak meteorit yang ada dalam
e~album ini sarat atau penuh dengan simbol simbol tertentu, khususnya pada gagang
bagian bawah kapak maupun pada ujung bagian atas kapak.

Termasuk beberapa kapak yang memiliki bentuk keunikan tersendiri karena di
dalamnya mengandung gabungan dari beberapa jenis senjata, misalnya pedang yang
dipadukan dengan kapak, atau trisula dengan kapak , tombak dengan kapak, dan
lain lain. Beberapa sosok berikut yang dikenal dekat dengan senjata berupa kapak
yaitu Ganesha maupun Begawan Parashu Rama atau Eyang Bargowo dalam cerita
pewayangan di pulau Jawa.

Sekilas perlu kami sampaikan juga, bahwa dari pengalaman penyusun saat
menunjukkan artefak dan pusaka meteorit ke publik secara langsung (pameran atau
diskusi pusaka), kebanyakan masyarakat / orang yang melihatnya sekilas (baik dari
dekat ataupun jauh), akan mengatakan bahwa pusaka atau artefak meteorit tersebut
terbuat dari bahan kayu (sangat mirip sekali serat-seratnya, utamanya yang belum
dibersihkan karatnya).

Tapi alangkah terkejutnya saat mereka berusaha mengangkatnya secara
langsung (khususnya pusaka-pusaka berbentuk jumbo), karena sangat berat sekali,
misalkan pedang meteorit dengan bobot sekitar lebih dari 10 kg, otomatis mereka
sadar itu bukan kayu (sekalipun terlihat jelas lapisan demi lapisan , yang tidak terhitung
jumlahnya yang terkesan seperti serat kayu). Inilah yang penyusun maksudkan
sebagai warisan leluhur nusantara yang tak ternilai. Karena dengan teknologi maju
yang kita miliki sekarangpun belum mampu membuat pusaka yang sama dengan
lapisan demi lapisan (terlihat jelas seperti garis-garis panjang dari bawah sampai
atas)

Ucapan terimakasih, kami sampaikan kepada Bapak Isa Rachmatarwata atas
bimbingan dan dukungan semangatnya selama ini kepada kami, juga kepada seluruh
rekan-rekan di lingkungan Kementerian Keuangan maupun rekan-rekan seperjuangan
lainnya , baik yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penyusunan
e~album ini. E~album ini sangat jauh dari sempurna, dengan adanya masukan yang
disampaikan kepada kami, selanjutnya kami juga akan terus melakukan perbaikan
untuk menuju kesempurnaan.

Bogor, Jawa Barat, April 2019

~Arik Hariyono~

Pencetus Landhep Agung

page | 22

BAB ~ I

page | 23

Salah satu unsur teknologi yang dianggap
sangat penting adalah penguasaan atas
teknologi logam. Karena dari penguasaan
bidang logam telah membuat efek domino
yang cukup berarti bagi bidang-bidang
lainnya. Teknologi logam di Nusantara
disumbang oleh ketersediaan material
dalam jumlah besar yang disediakan
oleh gunung-gunung berapi yang ada.

Jejak Peradaban Logam Keunikan yang terjadi justru ditemukan
Masa Lalu Nusantara pada teknologi pemrosesan logam baik
pemilihan jenis, komposisi campuran
hingga tanur peleburannya, Dimana
setiap area wilayah adat tertentu
mempunyai rumusannya (pakem)
sendiri. Ujian bagi ilmu pengetahuan
modern adalah ketika meneliti teknologi
logam peradaban masa lalu. Hasil
penelitian justru mengungkapkan
adanya material yang diduga tidak ada
di Nusantara dan bahkan mengandung
material logam yang berasal dari ruang
angkasa (meteorit).

Peradaban di Nusantara diduga oleh Ketika membahas tanur peleburanpun,
kembali ilmu pengetahuan modern
para ahli berusia sangat tua, ada yang harus berpikir keras guna mengungkap
berpendapat ratusan ribu tahun umurnya. keberhasilan para pendahulu mencapai
suhu tanur sangat tinggi yang dalam era
Hal itu dibuktikan dengan temuan modern sekalipun masih sangat sulit
artefak dan situs manusia purba yang dicapai dalam skala industri menengah
tersebar hampir merata di kawasan ini yang padat akan teknologi.
(Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa
Tenggara, Sulawesi, Maluku hingga Cerita legenda tentang peradaban masa
Papua). Penggunaan teknologi didalam lalu di Jawa Timur yang sampai ke saya
peradaban purba Nusantara ternyata pribadi, konon pendahulu kita mampu
sudah cukup maju. Ini bila kita memeriksa membuat lorong magnetis di beberapa
artefak : batu, logam, tembikar ataupun puncak gunung tertentu. Yang berfungsi
batu mulia dalam perhiasannya. Juga seperti tabung pengaman bagi meteorit
di bidang ilmu pengetahuan guna dapat yang jatuh ke bumi agar tidak habis
bertahan dalam hidup, misal peralatan terbakar oleh gesekan atmosphere saat
rumah tangga, alat bidang pertanian dan masuk ke bumi dari ruang angkasa.
peternakan, senjata, pengobatan dan
banyak lainnya.

page | 24

Bila saja penemuan artefak alat logam Deddy Endarto
berkandungan meteorit hanya beberapa
saja, mungkin saya akan abaikan cerita Pemerhati Sejarah & Budaya
legenda itu. Jawa Timur

Tetapi tidak demikian yang ditemukan Jumat Pahing, 25 Agustus 2017
dilapangan, banyak area adat di
Nusantara sudah menggunakan meteorit Wuku Sinta, Tahun Je, Windu Sangara
sebagai bagian karyanya.
JAYA - JAYA - WIJAYANTI
Dan itu menantang ilmu pengetahuan Deddy Endarto untuk
modern mencari jawaban atas teknologi
masa lalu yang telah hilang. PERADABAN NUSANTARA

Saya ucapkan selamat kepada tim
penyusun LANDHEP AGUNG, yang
telah mengupayakan e~album ini dan
menyebar luaskan bukti digital atas
karya masterpiece dari pendahulu kita
di bidang teknologi logam. Semoga
anak keturunan berikutnya tergugah
untuk mampu berkarya sama hebatnya
dengan leluhurnya.

page | 25

Teknologi Tempa Benda-Benda
Pusaka Nusantara

Oleh: Ki Hadjar Poerwatjarita

Manusia dan budayanya berputar Di wilayah Asia Tenggara, banyak
dijumpai senjata yang dibuat dari logam
dalam tiga wujud kebudayaan: mentifak, berkualitas tinggi. Di Indonesia, senjata
sosiofak, dan artefak. semacam keris, tombak, dan pedang
dibangun atas unsur logam bumi yang
Sejak zaman prasejarah, manusia dipadukan dengan logam langit yang
menggunakan senjata sebagai alat untuk didapatkan dengan cara melebur batuan
bertahan hidup. Adapun kualitas senjata meteorit.
yang diproduksi juga terus berkembang,
dari zaman prasejarah - zaman purba - Dalam disiplin kajian budaya paling
zaman madya, sampai zaman baru. Atas mutakhir, produk budaya selalu
benda-benda peninggalan masa lalu, mengalami reinterpretasi makna dari
prasejarah dibagi menjadi dua zaman, zaman ke zaman. Fenomena demikian
yakni zaman batu dan zaman logam. kita sebut sebagai periode postmodern
dimana makna selalu diperebutkan.
Setiap zaman memiliki teknik yang Realitas budaya seperti ini tidak dapat
berbeda-beda dalam memproduksi dengan mudah digeser oleh kajian
senjata. Teknik pembuatan senjatapun saintifik. Alam mental masyarakat timur
ikut mengalami evolusi atau berada dalam dimensi ragawi dan rohani.
perkembangan dari zaman ke zaman.
Perkembangan tersebut tentu saja Bangsa Timur menggunakan tiga
mempertimbangkan nilai guna. cara berpikir sekaligus, yakni: mitis,
ontologis, dan fungsional. Tentu saja
Temuan-temuan artefak seperti relief, hal ini tidak sesuai dengan cara berpikir
prasasti, keterangan-keterangan dari masyarakat Barat jika ditinjau dari tradisi
lontar serta manuskrip, meskipun sedikit, perkembangan filsafatnya; dimana cara
mampu memberi sumbangan dalam berpikir lama digantikan dengan cara
membangun konstruksi sejarah masa pikir baru secara revolusioner dan dapat
silam, yang meskipun lebih banyak yang diterima secara massif.
hilang.
Terlepas dari data prasasti, para
Pada kesempatan ini, kami tidak akan pujangga kita telah menulis kajian-
memaparkan secara rinci periodesasi kajian sejarah nenek moyang negeri
zaman prasejarah-sejarah dari benda- ini. Misalnya informasi pembuatan keris
benda peninggalan masa lalu. Mengenai untuk pertama kalinya di tanah Jawa yang
periodesasi sejarah, kemungkinan akan ditandai dengan sengkalan “anembah
kami sampaikan di lain kesempatan. warastraning rat” (152 Masehi).

page | 26

Pembuatan keris pertama kali bahan logam yang kemudian diolah
dilakukan oleh Mpu Ramadi pada masa dengan cara penempaan yang dilakukan
pemerintahan Raja Mahadewa Buda di atas besalen.
dari Medhangkamulan. Keris pertama
yang ciptakan adalah Sang Larngatap Sedangkan cara untuk menggunakan
dan Sang Pasopati. Informasi tersebut bijih logam dari meteorit untuk penerapan
terdapat dalam Serat Pustaka Raja pamor, biasanya bahan-bahan tersebut
Purwa. dipanaskan (ditutup seperti tata cara
merebus) dengan wadah yang bukan
Karya tulis kaum cendikia kita di masa berbahan tembaga, sehingga akan
lalu selalu dianggap sebagai dongeng muncul gumpalan-gumpalan dari
oleh para peneliti Barat. Dampaknya, kotorannya.
hingga saat ini, bangsa kita tidak lagi
memaknai segala fenomena dengan Untuk menerapkannya pada permukaan
cara berpikir kita sendiri. Semua serba senjata yang diproduksi, meteorit yang
fotocopy dari ide Barat, kemudian telah bersih dihancurkan hingga halus.
muncullah satu generasi yang gamang
memaknai dirinya sendiri. Cara lain yang populer dilakukan adalah
dengan cara mengolah bahan besi
Berdasar asumsi dari Serat Pustaka Raja pamor yang ditempa atau digembleng,
Purwa tersebut kita dapat memberikan dipotong, kemudian ditempa terus
tafsir-tafsir mitologis mengenal konsep menerus hingga menghasilkan senjata
“Ibu Bumi Bapa Angkasa” yang berpamor. Cara ini biasanya dilakukan
mendasari ide penciptaan. Pusaka dengan cara menyatukan baja putih
yang diproduksi pada zaman kerajaan dengan batu pamor melalui proses
memiliki kandungan mineral yang terdiri semacam pengelasan.
atas bahan besi, baja, dan pamor.
Bahan tersebut kemudian dipotong
Pamor diambil dari bahan baku meteorit menjadi lima bagian yang berbentuk
yang tentu saja sangat langka dan mahal. memanjang dan persegi. Potongan-
Ajaran “Ibu Bumi Bapa Angkasa” tersebut potongan itu kemudian disusun
dengan sangat indah direkuperasikan bertumpuk dan dipanaskan.
dalam wujud artefak oleh para empu
dengan cara melebur mineral yang Kemudian ditempa menjadi satu batang
berasal dari bumi dan mineral dari batu bahan yang dipotong lagi menjadi dua
meteor yang jatuh dari angkasa. bagian. Diantara kedua potongan itu,
kemudian diselipkan sebatang baja lain.
Dengan demikian, pusaka bagi bangsa Ketiga batang logam tersebut kemudian
Timur tidak sekadar berfungsi sebagai disatukan dengan cara dipanaskan dan
senjata perang, namun memiliki fungsi ditempa berulang-ulang.
mitis-religius. Tema ini akan kami
utarakan secara panjang lebar di lain Di bawah ini kami sampaikan tabel
kesempatan juga. perbandingan penggunaan bahan-
bahan logam dan teknik lipatan keris
Teknik pembuatan senjata pusaka (ditinjau dari tangguh) hasil penelitian
dilakukan dengan mencampur bahan- Harsrinuksma & Lumintu.

page | 27

Hasil penelitian tersebut kiranya cukup sebagai duplikat, tetapi lebih tepat jika
memberikan kita gambaran bagaimana disebut telesan. Dalam kajian mitologis,
rumitnya memproduksi satu benda kita mengenal konsep mimesis. Manusia
pusaka istimewa pada zaman dulu. cenderung memproduksi perilaku
Selanjutnya kita akan melihat bagaimana maupun benda berdasarkan referensi
cara leluhur kita menyaring mitologi kuno. Misalnya: perilaku bertapa (meniru
purba yang berasal dari sumber Purana. para brahmana dan ulama masa lalu),
membuat bangunan kraton (meniru pola
Belakangaan, ditemukan sejumlah atau mandala jagad).
kecil senjata logam yang bermotif
kapak dengan berat mencapai 9 kg. Senjata kapak sangat diperlukan oleh
Banyak sekali tafsir yang bersifat masyarakat pesisir untuk membangun
spekulasif dalam menanggapi temuan kapal kayu. Kapak juga diperlukan
ini. Dalam kesempatan ini, kami akan oleh orang-orang pedalaman untuk
menyampaikan analisa berdasarkan menebang kayu dan mengerat daging
kisah-kisah kuno yang sudah ada. Parasu hewan.
Rama atau Rama Bargawa adalah sosok
berjiwa ksatria yang berdarah brahmana. Bahkan hingga saat ini, para pengrajin
wayang kulit masih menggunakan kapak
Satu bentuk kisah yang masih menenteng untuk memotong kulit. Ditemukannya
kapak besar dalam alam Ramayana dan pusaka pusaka kuno berbentuk kapak,
Mahabharata. Meskipun dapat disebut untuk sementara dapat kita tafsirkan

page | 28

bahwa di Jawa, sudah ada sekelompok
orang yang memuja kepahlawanan
Bhargawa.

Hal ini bukanlah perilaku menyimpang.
Pasalnya, Bhargawa sendiri kemudian
mendapat label sebagai reinkarnasi
Wisnu, yang belakangan digeser oleh
Arjuna Sasra Bahu.

Dengan demikian, ada kemungkinan
bahwa kapak pedang berbahan besi,
baja, dan titanium-meteorit yang
ditemukan adalah pusaka kebesaran
untuk kepentingan ritual, bukan senjata
perang yang bisa digunakan untuk
keperluan sehari-hari.

.

Tlasinrat, Klaten, Jawa Tengah
24 Agustus 2017

Sumber : Internet

page | 29

Tehnik Tempa Wesi Aji (Wrought Iron)

Oleh: Vajra Dinata

Sejarah peradaban Nuswantara, kepercayaan agama, dan gaya seni,
walaupun hal ini tidak selalu terjadi.
dibagi menjadi tiga bagian yaitu Masa
Prasejarah, masa Klasik (Hindu-Buddha) Secara klasik, Zaman Besi dianggap
dan Masa Islam. dimulai pada Zaman Kegelapan Yunani
pada abad ke-12 SM dan Timur Tengah
Masa Prasejarah di mulai dari jutaan Kuno, abad ke-11 SM di India, dan antara
tahun yang lalu sampai kira-kira abad ke abad ke-8 SM (Eropa Tengah) dan abad
5M, Masa Klasik sekitar abad 5M-15M, ke-6 SM (Eropa Utara) di Eropa.
dan Masa Islam dari abad ke 15M sampai
dengan saat ini. Zaman Besi berhubungan dengan suatu
tahap di mana produksi besi adalah salah
Minimnya catatan tertulis sejarah satu bentuk paling rumit dari kerajinan
peradaban Nuswantara di masa lalu, logam. Kekerasan besi, titik lebur yang
menyulitkan kita menguak perabadan tinggi, dan sumber bijih besi yang
masa lalu ini, sehingga untuk membuat melimpah, membuat besi lebih dipilih
suatu teori, kita harus mengumpulkan dan murah daripada perunggu, yang
bukti dan artefak yang bersebaran di mempengaruhi dipilihnya besi sebagai
se antero jagad Nuswantara kita yang logam yang paling umum digunakan.
menakjubkan ini.
Benda peninggalan zaman besi tidak
Ditemukannya artefak-artefak sejarah banyak ditemukan karena sifatnya yang
peradaban Nuswantara berupa sejata mudah berkarat. Peninggalan artefak
dan alat alat dari batu, fragmen gerabah, senjata jaman besi di Nuswantara
arca batu gajah, lumping batu, khususnya, kebanyakan berasal dari
sarkofagus, lukisan dan cap tangan Masa klasik Hindu Buddha ( abad 5M-
di dinding-dinding goa, arca batu dan 15M) dan Masa Islam, karena pada
perunggu, prasasti stupa dan bangunan masa itu, kontak dengan bangsa lain di
candi yang tersebar di seantero jagad Asia dan Eropa sudah sangat intensif,
Nuswantara, membuktikan adanya sehingga banyak terjadi pertukaran dan
perubahan peradaban berdasarkan alih tehnologi antar bangsa.
klasifikasi tehnologi alat dan bahan yang
di pakai pada masa itu, di mulai dari batu, Senjata dan artefak besi yang bisa
perunggu dan besi. bertahan sampai saat ini, bisa dipastikan
terbuat dari besi heterogen ( besi yang
Dalam arkeologi, Zaman Besi adalah memiliki unsur lain) dan merupakan jenis
suatu tahap perkembangan budaya besi tempa ( wrought Iron).
manusia di mana penggunaan besi untuk
pembuatan alat dan senjata sangat Pada masa lalu, nenek moyang kita
dominan. Penggunaan bahan baru ini, mendapatkan besi dari berbagai cara,
di dalam suatu masyarakat sering kali ada yang didapatkan dari pasir di laut,
mencakup perubahan praktik pertanian,

page | 30

batu batuan di bumi yang mengandung karena cara pembuatannya memang
besi dan iron meteorite dari angkasa secara traditional di tempa dan di lipat.
yang jatuh ke bumi. seperti contoh foto dalam tulisan ini.

Khusus yang terakhir ini, dari semua Besi tempa (wrought iron) diproduksi
batu meteor yang jatuh ke bumi, hanya oleh berbagai metode
sekitar 5.7% saja yang ber jenis iron
meteorite. Jadi tidak semua batu meteor Bloomeries (tungku di mana bijih besi
yang jatuh ke bumi mengandung besi dilebur dan menghasilkan logam besi)
dan bisa dibuat senjata. digunakan arang dipanaskan smelter
yang dalam bentuk pot kecil atau ladle, di
Besi wrought iron, memiliki tekstur yang mana bijih itu dituangkan dan kemudian
sangat khas menyerupai kayu, selain ditutup, dengan lapisan tipis arang .
kuat, tidak mudah patah dan tahan karat,
jika usah termakan umur akan berserat, Udara ditiupkan pada arang; panas
karena cara pembuatannya memang yang dihasilkan akan melelehkan bijih
secara traditional di tempa dan di lipat. besi yang dilanjutkan dengan proses
seperti contoh foto. penempaan dan pelipatan berulang.
Besi yang dihasilkan dari jenis tempa
Eropa sudah sangat intensif, sehingga traditional ini, lebih tahan karat, bukan
banyak terjadi pertukaran dan alih karena mistis, tetapi jika di teliti dapat di
tehnologi antar bangsa. Senjata dan buktikan secara science.
artefak besi yang bisa bertahan sampai
saat ini, bisa dipastikan terbuat dari besi Bilah jenis besi ini, jika di lihat di tingkat
heterogen (besi yang memiliki unsur mikrokopis, mempunyai silica yang
lain) dan merupakan jenis besi tempa menjadi flux yang melapisi besi. Koalisi
(wrought Iron). inilah yang mecegah pertukaran electron
dari besi ke oksigen dalam proses
Pada masa lalu, nenek moyang kita oksidasi.
mendapatkan besi dari berbagai cara,
ada yang didapatkan dari pasir di laut, Perlu di teliti lagi lebih lanjut secara
batu batuan di bumi yang mengandung metalurgi senjata-senjata besi temuan
besi dan iron meteorite dari angkasa di Nuswantara seperti keris, kapak,
yang jatuh ke bumi. Khusus yang terakhir tombak, menoer dll. Saat ini ada
ini, dari semua batu meteor yang jatuh beberapa cara yang bisa dilakukan ,
ke bumi, hanya sekitar 5.7% saja yang antara lain:
ber jenis iron meteorite.
1. Menggunakan mikroskop electron
Jadi tidak semua batu meteor yang jatuh untuk melihat structure penampang
ke bumi mengandung besi dan bisa potongan besi.
dibuat senjata.
2. Spectrometry untuk mengetahui
Besi wrought iron, memiliki tekstur yang persentase jenis logam dan unsur kimia
sangat khas menyerupai kayu, selain apa saja yang ada pada besi tersebut.
kuat, tidak mudah patah dan tahan karat,
jika usah termakan umur akan berserat, page | 31

3. 3D Neutron X-Ray Imaging, untuk yang masih menempel pada artefak besi
memperkirakan kapan terakhir besi ini di tersebut.
panaskan.
Koalisi inilah yang mecegah pertukaran
4. Carbon Dating C14, jika masih ada electron dari besi ke oksigen dalam
sisa kayu atau material organik lainnya proses oksidasi.

An iron battle axe with its original wooden haft still intact.
Circa10th /11th century in date,
it recovered from the Robe River,

page | 32

page | 33

Koleksi Kapak Pribadi Vajra Dinata

page | 34

Jakarta, 20 Agustus 2017

page | 35

Meteorit Sang Bintang Jatuh !

Oleh: Y.ERI.P

Bintang Jatuhku pendapat saya bisa mewakili perasaan
saat memandang langit malam yang
Waktu aku sedang sendiri disebut gelap, mengidamkan Sang
adakah kau tetap mengerti Bintang Jatuh : Meteorit. Tak banyak
semua temanku telah pergi yang bisa lakukan “selain hanya wait
dan engkaupun tiada disini and see”.

Malam-malam seperti ini Sungguh menarik di Bulan Juli - Agustus
sungguh sangat tidak berarti setiap tahunnya, sebagaimana dikutip
mula-mula bintangpun pergi dari:

dan langitpun gelap sekali h t t p : / / e a r t h s k y. o r g / a s t r o n o m y - e s s e n t i a l s /
earthskys-meteor-shower-guide,
Hingga aku sadarkan diri
engkau lewat di depanku tanggal 11-13 Agustus 2017 adalah
harinya hujan meteor dari Rasi/
Bintang jatuh kau janjiku Konstelasi Bintang Perseus, yang dikenal
jangan kecewakan aku para astronom internasional sebagai
jangan pernah kau coba tuk “The Perseid Meteor Shower”, di mana
wujudkan dirimu dulu pernah di tahun 2015 begitu banyaknya
bintang jatuh bergerak dari Rasi Bintang
Mungkin memang sudah takdirku Perseus dijuluki “Skyfall”.
semuanya harus begini
Siapakah Perseus itu ? Dia adalah
tak ada yang dapat ku lakukan seorang tokoh dalam mitologi Yunani,
selain hanya wait and see yang mampu memenggal kepala Medusa
Si Wanita Berambut ular dari Gorgon,
Jika aku sadarkan diri yang diabadikan oleh orang Yunani
engkau lewat di depanku memberi nama konstelasi bintang di
langit gelap.
By: Endank Soekamti
Rasi bintang ini di Tiongkok disebut
Perkenankan tulisan ini diawali dengan Tianchuan atau Kapal Langit, kapal
yang dibangun sebagai peringatan akan
lirik lagu berjudul Bintang Jatuhku milik bencana banjir besar yang memiliki
group band PopPunk dari Yogyakarta kekuatan menghancurkan yang biasanya
Endang Soekamti, yang menurut jatuh di Bulan Agustus.

page | 36 Berdasarkan ilmu “titen” dapat
disimpulkan meteor yang datang ke
bumi di bulan Agustus ini, bisa dikatakan

meteor yang berenergi besar, sehingga tanah-jawa-dapatkan-meteor-untuk-bahan-
membawa perubahan energi di muka
bumi ini, terutama cuaca di Belahan keris.html) dilaporkan demikian : “Benny
Bumi Utara/ Northern Hemisphere, menjelaskan, penelitian lain yang
sesuai lokasi konstelasi bintang ini di dilakukan oleh Prof Dr Ir Mardjono
langit utara. Siswosuwarno yang juga dosen
Materialis Engineering (Teknik Material)
Seperti telah kita ketahui bahwa Meteorit Institut Teknologi Bandung (ITB) cukup
dikenal sebagai mustika langit, yang menguatkan bahan baku keris khususnya
tentunya dengan uraian di atas, bulan ini di era Majapahit dan Mataram, para
adalah bulan panennya meteorit. empu Keraton di era Pemerintahan
Sultan Agung banyak menggunakan
Istimewanya meteor adalah ia diproses bahan meteor dalam membuat pusaka
oleh alam murni sebelum ada sentuhan pusaka dalem Keraton.
metalurgi dari hasil cipta rasa manusia,
hal itu terbukti dari gesekan udara di Pertanyaan besarnya adalah dari mana
atmosfer Sang Perisai Bumi dengan para empu-empu mendapatkan meteor
bongkahan yang membuatnya membara sebagai bahan material keris, tombak
semakin mengecil terkikis udara yang dan pedang. “Para empu jaman dulu suka
dilaluinya untuk memenuhi hukum alam, melekan (tirakatan) dan banyak melihat
mengikuti Gaya Gravitasi Bumi dari langit, di saat ada batu meteor jatuh
Magnet Inti Bumi untuk mendarat di maka mereka memburunya pencarian
haribaan Ibu Bumi. melalui metode penyelarasan dengan
alam/ transformasi alam. Terkait hal ini
Kekaguman akan karakteristik Meteorit memang muncul berbagai spekulasi
dari bagaimana cara hadirnya di bumi, terkait apa yang sebenarnya terjadi,
seperti apa kandungan mineralnya : iron mengingat catatan resmi terkait hal ini
atau stony iron, dari arah rasi bintang tidak ditemukan bukti tertulisnya.
mana ia bergerak dan jatuh ke bumi,
serta bagaimana cara mendapatkannya Metode meditasi atau lelaku bagi para
yang lebih sering “accidental”, membuat empu di Jawa adalah suatu metode
meteorit semakin unik dan mendapat konvensional untuk mendeteksi logam.
tempat yang istimewa. Langkah itu dilakukan karena mereka
para Empu meyakini selain memiliki
Tentunya tidak kebetulan Sang Mustika kandungan yang hebat, bahan dari langit
Langit ini hadir ke bumi tanpa seIZIN- tersebut memiliki kekuatan alam yang
NYA. Tentunya dengan sifat karakteristik luar biasa”.
di atas, harmoni dengan sifat lelaku
para Empu keris leluhur kita Bangsa Kekaguman akan Meteorit tak akan
Indonesia, di abad 12-13 Meteorit lekang oleh zaman. Bahkan cerita
menjadi favorit sebagai bahan pembuat terkait kehebatan meteorit ini selalu
keris. berkembang dari zaman ke zaman. Mulai
dari zaman peradaban kuno hingga
Dikutip dari merdeka.com pada zaman modern seperti sekarang
ini. Sangat menarik untuk terus disimak
(www.merdeka.com/peristiwa/cara-empu- kisah kisah yang terkait dengan meteorit.

page | 37

Akhir tulisan ini saya tutup, dengan cerita Kiranya akan terkabul”... Berjaga-jaga
kecil pengalaman masa kanak-kanak siap dengan tetap semangat, Let’s wait
dulu, di mana Ibu bercerita : and see .....

“Nak, bila saat engkau memandang Pudakpayung – Semarang,
langit malam, dan engkau melihat tiba Jawa Tengah
tiba ada bintang bergerak melesat,
cepat-cepatlah engkau bermohon 25 Agustus 2017
padaNYA apa saja yang baik, terutama
terkait impian-impian masa depanmu. Hari ke 400 penugasan
di Pulau Jawa

Sumber : Internet
page | 38

Memahami Makna Pusaka

Oleh: Tomy Hendrajana

Tosan aji atau besi aji sangat melekat Namun demikian, satu hal yang perlu
diingat, bahwa sejatinya yang bisa menilai
pada kehidupan budaya bangsa benda-benda tersebut atau memahami
Indonesia. Bentuk dan jenisnya pun makna sebenar apakah masuk sebagai
beraneka ragam, dan yang paling kategori pusaka atau hanya benda biasa
banyak dan sering kita jumpai adalah adalah diri kita sendiri.
keris, pedang, tombak maupun badik.

Selain sebagai senjata praktis berperang Dengan demikian, apakah itu pusaka
atau hanya digunakan sebagai simbol, sepuh atau buatan baru, yang utama
tosan aji juga banyak dijumpai dalam adalah semangat untuk pelestarian budaya
bentuk alat bantu kerja bagi keseharian nusantara. Bagaimana cara menyikapi
masyarakat Indonesia. dan memahaminya kita kembalikan pada
diri masing-masing.
Adapun jenisnya antara lain parang,
kudhi, kacip, nanggolo (alat menangkap Rinjani, Mataram,
ikan), arit dan juga kapak. Adapun Nusa Tenggara Barat
pembuatan alat-alat tersebut sebagian
besar menggunakan bahan batu, logam 23 Agustus 2017
besi, perunggu dan juga meteorit.

Penggunaan bahan besi dan meteorit
guna mendapatkan kualitas alat yg lebih
bagus terutama pada keawetannya. Dari
sekian banyak peralatan tersebut yg
jarang kita jumpai adalah kapak, yang
pada penggunaannya sangat fleksibel
sebagai alat bantu kerja dan sekaligus
sebagai senjata praktis.

Pada era sekarang sisa-sisa peninggalan Sumber : Internet
tersebut banyak yang menganggapnya
sebagai benda pusaka dan memang
sudah seharusnya oleh generasi
penerus negeri ini untuk dilestarikan
keberadaannya. Jangan sampai
pemahaman pelestarian warisan leluhur
nusantara ini diremehkan dan jika tidak
disikapi dengan bijak, maka semakin
ke depan akan semakin banyak yang
melupakan sejarah panjang negeri ini.

page | 39

Keagungan Budaya Nusantara

Oleh: Rahmat Hidayat

Nusantara terkenal dengan berbagai pembuatan pusaka. Perlu dipelajari
secara khusus terkait hal ini.
kekayaan kebudayaannya. Baik budaya
kebendaan maupun budaya non Dalam budaya nusantara, bersatunya
kebendaan, yang membuat nusantara besi, baja yang berasal dari bumi
terkenal di dunia internasional. dengan batu meteorit yang berasal dari
langit, tak ubahnya sebagai bersatunya
Salah satu budaya warisan leluhur yang ibu (bumi) dengan bapak (angkasa)
sangat dikagumi dunia terkait dengan yang dapat menghasilkan senyawa baru
budaya kebendaan yakni kehadiran yang luar biasa, baik dari fisik maupun
pusaka nusantara yg sejak dahulu kala metafisiknya dalam kajian masyarakat
diakui dunia, sebagai alat pemersatu nusantara. Pembahasan secara
bangsa. Bahkan UNESCO, sudah metafisiknya memang baru sebatas di
menjadikan keris sebagai bagian dari kalangan tertentu saja, mengingat tidak
warisan budaya dunia (World Heritage semua orang memiliki kemampuan
Asset) untuk melakukan hal tersebut.

Kajian saya terkait dengan budaya Apabila batu meteorit dijadikan artefak
bangsa, yg berupa keberadaan pusaka atau pusaka, maka masyarakat awam
nusantara yang selama ini tidaklah asing lebih mudah menyebutnya dengan
di masyarakat Indonesia adalah pusaka sebutan artefak atau pusaka meteorit.
nusantara baik itu berupa wujudnya Meski simpang siur pemahaman
sebagai keris, tombak, pedang dan lain- masyarakat terkait dengan artefak atau
lain yg tercipta dari olah seni empu di pusaka tersebut, kalau menurut hemat
jamannya yg mampu mengolah besi, saya, hanya berdasarkan dominan
baja dan elemen pendukung lainnya. tidaknya atau banyak sedikitnya
kandungan meteorit dari sebuah artefak
Yang tak kalah pentingnya dalam atau pusaka tersebut . Misal jika meteorit
pembuatan pusaka nusantara adalah yang digunakan hanya sedikit saja
elemen meteorit. Batu meteor yg jatuh (contoh hanya sekitar 300 grams saja)
ke bumi dengan melalui panas yang untuk campuran bahan pamor sebuah
sangat tinggi adalah unsur penting dalam

page | 40

keris, apakah yang demikian sudah bisa e~album ini, kita anak bangsa sangat
disebut sebagai keris meteorit ? mudah mengaksesnya. Keterbatasan
ruang jarak dan waktu tidak menyurutkan
Selama ini dikarenakan minimnya tulisan semangat anak bangsa untuk
mengenai bagaimana cara, komposisi, meneruskan dan mengembangkan
jenis kandungan logam yang ada di jati diri bangsa salah satunya dengan
dalamnya dan lain sebagainya, dalam budaya yang terkait dengan pusaka
pembuatan pusaka yang terbuat dari nusantara.
batu meteorit, dapat dikatakan sebagai
ilmu pembuatan pusaka yang hilang, Selamat dan sukses saya haturkan
selain semakin langkanya bahan (batu mengiringi penerbitan e~album ini.
meteorit tersebut) juga sudah jarang Terima kasih kepada seluruh tim
empu masa kini yang benar benar penyusunLandhepAgungyang namanya
piawai dalam membuat pusaka meteorit tak dapat saya sebutkan satu persatu,
layaknya empu-empu terdahulu. untuk kesediaannya mengusahakan dan
berbagi dengan anak bangsa melalui
Maka dari itu mengingat keterbatasan penerbitan e~album ini.
literatur/ tulisan mengenai ilmu
pembuatan pusaka meteorit tersebut, Gending, Probolinggo , Jawa Timur,
tugas kita sekarang sebagai penerus 21 Agustus 2017
bangsa, hendaklah merawat, menyimpan
dan melestarikan budaya bangsa yang
adiluhur itu, agar tidak hilang ditelan
jaman.

Saya sangat mendukung langkah besar, Sumber : Internet
untuk penyusunan e~album ini, karena
dengan perkembangan tehnologi yang
semakin maju, kita bisa mengambil sisi
positipnya, dengan tujuan tidak lain tidak
bukan untuk melestarikan budaya lewat
tehnologi. Dengan harapan, anak cucu
kita di masa yang akan datang, tidak
beralasan dengan tidak adanya literatur
yang mengulas tentang pusaka-pusaka
nusantara meteorit, kini denganadanya

page | 41

Dewa Ganesha dari Sudut Mata Batinku

Oleh: Wayan Mustika

Ganesha merupakan Dewa Ilmu pengetahuan.

Pengetahuan yang mempunyai tangan Ganesha, sosok dewa berbadan gemuk
empat. dan berkepala gajah ini sudah tidak
asing lagi dalam kehidupan kita sehari-
Ganesha memiliki banyak gelar, hari. Ganesha menjadi ikon/simbol
termasuk Ganapati dan Wigneswara. lembaga-lembaga penting, sekolah-
Setiap nama mengandung arti berbeda- sekolah, atau pusat studi sebagai simbol
beda dan melambangkan berbagai ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan.
aspek karakter dari Ganesha.
Ganesha memiliki kepala yang besar
Nama Ganesha adalah sebuah kata dengan dua telinga besar dan mata
majemuk dalam bahasa Sanskerta, terdiri yang sipit. Kepala besar melambangkan
dari kata Gana, berarti kelompok, orang kita sebagai manusia seharusnya lebih
banyak, atau sistem pengelompokan, banyak menggunakan akal daripada
dan Isha, berarti penguasa atau fisik dalam memecahkan masalah.
pemimpin.
Sedangkan mata yang sipit berarti
Berikut arti perlambang yang ada pada konsentrasi. Pikiran harus diarahkan ke
Ganesha: hal-hal positif untuk memperbaiki daya
nalar dan pengetahuan.
Tasbih: lambang pengetahuan yang
tiada putusnya, lambang kebijaksanaan Ganesha juga memiliki dua telinga besar
dan pengetahuan spiritual. yang mengajarkan supaya kita dapat
mendengarkan pendapat orang lain
Kapak: lambang penghancur rintangan lebih banyak. Kita selalu mendengar,
dan halangan, lambang sifat ksatria. tetapi jarang sekali kita mendengarkan
orang lain dengan baik:
Gading (yang dipatahkan): lambang
pengorbanan diri untuk menyelesaikan “Dengarkan ucapan-ucapan yang
masalah yang merintangi kemajuan. membersihkan jiwa dan seraplah
pengetahuan dengan telingamu.”
Selendang Ular yang merambat ke
atas: lambang kekuatan yang luar biasa. Ganesha mematahkan satu gadingnya
untuk menggurat Kitab Suci di atas daun
Cawan berisi memanisan yang dihisap tal. Satu gading berarti kesatuan. Simbol
oleh belalai: lambang kesenangan yang ini menyarankan manusia hendaknya
diperoleh setelah menghalau halangan bersatu untuk satu tujuan mulia & suci.
dan rintangan, lambang sumber ilmu Lantas, Ganesha juga memiliki mulut
pengetahuan yang tiada habisnya. yang kecil dan hampir tidak kelihatan
karena tertutup belalainya yang dengan
Bunga Teratai/Buku: lambang ilmu rakus ”menghirup rasa” manisan susu

page | 42

ilmu di tangannya. Tikus, atau nafsu harus ditundukkan. Kita
Mulut yang kecil itu mengajarkan agar harus bisa menjadikan nafsu sebagai
kita mengontrol gerak mulut dan lidah. perlambang kendaraan/tunggangan
Maksudnya adalah bahwa kita harus sehingga kita dapat mengendalikannya,
mengurangi pembicaraan yang tidak namun banyak manusia kini menjadi
perlu (gosip). Sementara belalai yang kendaraan dari nafsunya sendiri.
menjulur melambangkan efisiensi dan
adaptasi yang tinggi. Sudut Pandang Penulis

Beralih ke badan Ganesha yang besar: Bentuk kepala gajah: bentuk kepala
Hal pertama yang kita lihat pastilah gajah mewakili dari sebuah pemikiran
perutnya, karena perut itu memang yang cerdas atau memiliki kapasitas
buncit. Ganesha memang selalu otak yang besar.
dimanja oleh ibu Parvati, istri Dewa
Siva sebagai anak kesayangan. Perut Telinga gajah: telinga gajah berarti peka
buncit melambangkan keseimbangan terhadap semua informasi artinya dapat
dalam menerima baik-buruknya gejolak menyerap semua informasi terlepas
dunia. Dunia diliputi oleh sesuatu yang benar atau salah nya informasi tersebut,
berpasangan, yakni pasangan dua hal telinga yang lebar menggambarkan
yang bertolak belakang. Ada senang, penyerapan informasi dari khalayak
ada pula sedih. Ada siang, ada pula umum (dari semua sisi).
malam dan seterusnya.

Ada wajah suram atau kesedihan di Mata gajah: mata gajah yang terlihat
balik tawa riang kita. Dan sebaliknya, sempit atau menyipit melambangkan
ada keriangan dan semangat dibalik penuh perhatian pada segala hal.
kesenduan kita. Itulah hidup, dan kita
harus menyadarinya dengan sebaik- Hidung gajah: melambangkan suatu
baiknya. kemampuan memprediksi jauh kedepan.

Simbol Ganesha memegang sebilah Berbadan gemuk: artinya memilki
kapak. Kapak berarti menumpas segala data yang cukup banyak sebagai
halangan dalam karya. Sementara itu, di bahan pertimbangan dalam mengambil
tangan kiri Ganesha terdapat semangkuk keputusan.
manisan susu.
Umumnya digunakan sebagai lambang
Terakhir, ada seekor tikus yang selalu kecerdasan seperti bentuk patung yang
berada di dekat Ganesha. Tikus, seperti berada di candi prambanan.
sifat hewan aslinya, adalah hewan yang
penuh nafsu/mengigit. Ia memakan apa Adapun penjelasan ringkas belalai/
saja untuk memenuhi hasrat perutnya. hidung arca Ganesha menjuntai kearah
Demikianlah tikus dijadikan lambang mangkok disebelah kiri yang berisi
nafsu dalam figur Ganesha. Lalu kosong (versi Indonesia), hal ini dapat
mengapa tikus itu menjadi tunggangan ditafsirkan sebagai berikut, apabila akan
Ganesha yang berbadan berat & tinggi memprediksikan sesuatu hal sepatutnya
ini? dilakukan dengan pertimbangan logika

page | 43

yang matang dan terperinci secara Nusa Dua, Bali,
jelas, sehingga ketika sebuah alasan 20 Agustus 2017
atau sebuah prediksi disampaikan dapat
diterima dengan jelas oleh berbagai
pihak atau kalangan.

Tangan Ganesha selain memegang
mangkok. Sisanya memegang sesuatu
yaitu :

Tasbih: menyiratkan jika kita mempelajari
sesuatu hal hendaknya dilakukan secara
berurutan (tidak sembarangan).

Kapak: mengartikan sebuah senjata
multi fungsi disamping bisa digunakan
untuk membela diri, bisa diartikan
menjadi pimpinan (karena pada masa
itu kapak dianggap sebagai simbol dari
kekuatan dan ketegasan), atau bisa juga
ditafsirkan untuk memprediksikan atau
meramalkan keadaan alam, sehingga
dapat menyelaraskan diri dengan alam
(fungsi kapak juga dapat diartikan
sebagai alat pembelah kayu, sebagai
bagian dari alam)

Gading: senjata alami yang berasal dari
tubuh gajah, artinya dapat menguasai
aspek aspek terpenting dari tubuh
manusia sehingga bisa digunakan untuk
mempersenjatai diri nya secara alamiah/
tanpa bantuan dari alat diluar tubuhnya.

Berwahana/ berkendaraan tikus:
konteks arti tikus lebih merujuk kepada
sifat tikus tersebut. Pertama tikus punya
sifat yang ulet, daya juangnya untuk
bertahan hidup juga tinggi, mempunyai
kemampuan berproduksi dengan
baik serta memiliki daya penciuman
yang tajam. Walaupun dalam satu sisi
termasuk binatang yang nampak lemah
namun dalam sisi yang lain tikus memiliki
tingkat kecerdasan yang tinggi.

page | 44

Mengenal Energi Pusaka Meteorit

Oleh: PM. Angga

Saat saya diminta untuk dapat ini, karena saya merasa “energi” keris
maupun badik banyak mengungguli jimat
memberikan testimoni atau opini bebas yang pernah saya simpan (kemudian
atau sudut pandang mengenai pusaka- saya hilangkan satu persatu).
pusaka yang diduga mengandung
meteorit, khususnya mengenai pusaka Lumayan lama bersinggungan dengan
Kapak yang dibahas dalam e~album keris dan semakin merasakan adanya
ini , terus terang ini merupakan sebuah keselarasan energi, sekitar akhir tahun
kehormatan bagi saya untuk bisa berbagi 2013 saya mulai memperhatikan
pengalaman terkait hal ini. pusaka pusaka meteorit yang diosting
di FaceBook. Semakin saya perhatikan
Saya merasa ini merupakan sebuah ada rasa penasaran untuk mengenalnya
moment yang membanggakan buat lebih dekat.
saya pribadi dikarenakan pusaka-
pusaka kuno yang terlihat mengandung Berhubung sejak awal ketertarikan saya
campuran batu meteorit ini merupakan terhadap pusaka sejenis itu adalah
salah satu pengisi cerita panjang hidup disebabkan unsur energinya yang
saya. terkandung di dalamnya, maka saya
mulai merasakan suatu aliran energi
Untuk itu perlu sedikit waktu buat saya murni yang membuat rasa penasaran
mengingat kembali asal mula saya mulai saya semakin besar.
menyukai dan mengenal pusaka-pusaka
sejenis ini. Untuk itulah saya mulai berinteraksi
lebih dekat dengan beberapa pusaka
Semasa saya masih remaja, minat meteorit yang berkesempatan saya
saya pada benda berenergi berawal pegang secara langsung. Saya semakin
pada “keanehan” yang muncul pada sadar bahwa pusaka meteorit memiliki
diri saya, yaitu saat dimana saya keunikan energi tersendiri dan dari apa
mulai bisa merasakan “energi-energi” yang saya rasakan beberapa pusaka
sebuah benda, dan saya juga mulai tersebut memiliki energi murni (ini dari
mencari orang yang bisa mengajari saya sisi pemahaman saya pribadi).
mengenai hal tersebut.
Sehingga saya mulai menyimpan
Semakin lama, saya semakin peka beberapa pusaka meteorit tersebut,
dengan energi suatu benda, kemudian dan benar saja, pusaka jenis ini
saya mulai mengumpulkan beberapa memang punya misteri besar bagi saya,
jimat dan barang barang isian (bertuah) ditambah lagi referensi menyangkut
lainnya, setelah lama berkecimpung pusaka meteorit ini sangat minim sekali,
dengan jimat dan barang isian, saya bahkan boleh dikatakan belum ada
mulai tertarik dengan keris dan badik yang membahasnya secara khusus
dan mulai meninggalkan apa yang dan mendalam . Dan jika adapun hanya
sudah saya tekuni dan pelajari selama
page | 45

sebatas diskusi-diskusi yang beredar di tentang sejarah panjang yang telah
kalangan tertentu saja. dilewatinya.
Saya sangat berharap, satu waktu misteri
Pusaka meteorit bagi saya masih besar terkait artefak dan pusaka meteorit
menyisakan sebuah misteri besar, bisa diungkapkan lebih gamblang
pertanyaan yang selalu memenuhi termasuk estimasi masa pembuatannya.
benak saya, bagaimana nenek moyang/ sehingga apa yang selama ini dirasakan
leluhur kita pada masa itu telah sangat hilang bisa ditemukan kembali benang
paham menyelaraskan energi yang merahnya.
terdapat pada meteorit, sehingga mampu
menggunakannya pada kehidupannya Palu, Sulawesi Tengah,
sehari-hari, hal itu bisa dilihat dengan 21 Agustust, 2017
adanya beberapa jenis pusaka
meteorit yang berbentuk diluar dari Sumber : Internet
senjata menyerang maupun bertahan.
Ragamnya sangat banyak sekali, begitu
pula dengan besar kecilnya energi yang
terkandung di dalamnya.

Memang saya harus akui keunikan
pusaka meteorit akan terasa berkali
lipat jika memegang langsung pusaka
tersebut, mulai dari serat-serat yang
berlapis-lapis yang bisa dilihat pada
permukaan bilahnya, sampai retakan/
pecahan yang tertoreh di atas bilah
pusaka meteorit tersebut, seakan
memberi petunjuk kepada kita bahwa
pusaka ini telah melewati sejarah besar
dan panjang terkait peradaban nusantara
yang saya yakinin sebagai salah satu
pusat peradaban dunia pada masanya
yang mungkin saja belum terpecahkan
secara tuntas oleh para ilmuan maupun
sejarawan sampai hari ini.

Tulisan ini merupakan pandangan
subjektif saya yang melihat pusaka mulai
dari isoteri pusaka tersebut, kemudian
barulah memandang nilai seninya,
karena bagi saya setiap benda memiliki
ingatannya masing masing dan hanya
energi yang tertanam dalam benda
tersebut yang bisa bercerita kembali

page | 46

Keunikan Pusaka

Oleh : Toto Aji Nugroho

Awal mula ketertarikan saya pada dan kebutuhan lainnya, saya malah
memilih memahari keris. Jadi ketika itu
tosan aji, ketika saya masih duduk di harus benar-benar menghemat makan
bangku SMA sekitar tahun 1994 (jadi dan menahan diri membeli keperluan
ketahuan umurnya kalau saya sudah lainnya.
tua). Pada saat itu saya membaca Surat
Kabar Harian lokal di Yogyakarta yang Melihat adanya kapak peninggalan
membahas mengenai proses pembuatan leluhur kita yang dibuat ribuan tahun
tosan aji. Ternyata Prosesnya sangat yang lalu, benar-benar membuat kagum
luar biasa, dari mulai pemilihan bahan, dan takjub betapa luar biasanya empu
proses upacara, proses persiapan alat, zaman dulu. Apalagi ribuan tahun lalu,
proses penempaan sampai proses ritual belum ada namanya alat berat untuk
doa oleh Sang Empu ketika menempa menggali tanah bebatuan untuk mencari
tosan aji dan lain lain. logam di dalam tanah dan pada saat itu
tentulah semua peralatan serba sangat
Yang menarik bagi saya adalah proses terbatas.
penempaan dari mulai bahan besi dan
pamor yang dibakar hingga ribuan derajat Sungguh peninggalan leluhur berupa
Celcius hingga penempaan berupa tosan aji berupa kapak adalah karya
lipatan dan pukulan hingga ribuan kali. agung yang sangat luar biasa dan patut
kita lestarikan. Beruntunglah kita saat ini
Ini yang menjadikan saya benar-benar yang walaupun hanya bisa menikmati
kagum akan tosan aji. Jika diterapkan melalui foto adalah suatu kesempatan
dalam kehidupan sehari-hari maupun dan anugrah terindah.
pekerjaan, bisa direfleksikan bahwa
sebagai manusia kita pasti akan selalu Bekasi, Jawa Barat
di uji mulai dari ujian yang ringan 23 Agustus 2017
sampai sangat berat, mulai dari di bakar
(tempaan) sampai pukulan (cobaan)
hingga akhirnya menjadi tosan aji yang
indah dan dapat diandalkan.

Tosan aji yang saya dapatkan pertama Sumber : Internet
kali juga melalui proses puasa, namun
puasa yang saya lakukan berupa puasa
secara modern. Kalo dulu sang empu
pembuat tosan aji harus puasa bisa
sampai 40 hari, namun saya puasanya
dengan menghemat uang saku. Maksud
menghemat disini adalah uang kiriman
orang tua sebulan harusnya untuk makan

page | 47

Sekelumit Mitos Tentang Pusaka

Oleh: Joko Surono

Mengawali tulisan ini, sebelumnya saya yang tidak akan pernah ada habisnya
ataupun sirna hingga pupusing zaman,
panjatkan puja dan puji syukur kepada sebagaimana hal ini juga terungkap
Tuhan yang Maha Kuasa dengan dalam kidung wahyu kolosebo.
keberadaan dan hadirnya empu-
empu nusantara pada zaman dahulu. Mengungkap sejarah yang berkaitan
Mereka telah menghadirkan berbagai dengan pengalaman saya semasa
jenis pusaka berupa peninggalan bertugas di wilayah pulau Papua.
karya agung yang bukan saja menjadi Ternyata di Papua tepatnya di Babo
lambang budaya bangsa Indonesia salah satu distrik yang membawahi 8
namun juga telah mendapat pengakuan kampung yang terletak di Kabupaten
dunia. Teluk Bintuni, Papua Barat memiliki
sebuah kisah yang sangat unik.
Empu zaman dahulu dapat memadukan
persatuan langit dan bumi melalui Konon ceritanya beredar mitos, dimana
karya agungnya berupa pusaka. Juga tercatat kenangan indah tentang
tertanam filosofi agung sebuah proses perolehan pusaka yang pernah diperoleh
keprihatinan mulai dari pembentukannya oleh tokoh besar kita , Bapak Proklamator
hingga proses menjadi sebuah benda Indonesia, Ir. Sukarno. Sayangnya nama
yang kokoh dan tajam namun tidak dan jenis pusaka ini belum dicatat dalam
meninggalkan unsur seni yang amat sumber tertulis yang pasti, namun baru
indah. sebatas cerita dari mulut ke mulut yang
beredar di daerah tersebut.
Mewujudkanlambanghidupbagimanusia
untuk mengedepankan keutamaan, Menurut cerita yang beredar di
menghargai hidup dan kehidupan masyarakat, disebutkan Beliau pernah
sehingga wujud nyata kokohnya sebuah mendapatkan pusaka di Babo, tepatnya
pusaka bak sebuah baja yang amat kuat, di “Gunung Nabi (orang setempat
dalam hal ini juga diharapkan manusia menyebut dengan nama Gunung
melalui proses perjalanan hidupnya Keramat)” bersama seorang yang
yang penuh dengan keprihatinan ini bernama Cosmos Werbete dalam
dapat melahirkan jiwa yang kokoh kuat pelarian mereka, karena adanya
dalam memegang teguh kebenaran. percobaan pembunuhan yang akan
dilakukan oleh tentara Jepang pada era
Halinidirasakanpentingmengingatterkait pecah Perang Dunia II tahun 1942.
dengan nilai tertinggi dalam hidup yang
musti digenggam erat dan dipedomani Beliau selamat dari percobaan
selamanya oleh kita semua. Hal ini pembunuhan ini dengan membawa
bermanfaat untuk menjadi pegangan pusaka tersebut, meskipun akhirnya
hidup dalam menghadapi berbagai beliau tertangkap kemudian diasingkan
gangguan maupun godaan duniawi

page | 48


Click to View FlipBook Version