The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by gimbal.wiwi, 2017-09-09 13:11:40

Majalah POLWAN_Edisi Eksklusif

Majalah POLWAN_Edisi Eksklusif

Laporan Utama: Ekspedisi Carstensz-Polwan RI Torehkan Rekor Dunia

EDISI: 01/IX/SEPTEMBER 2017

SEJARAH:
KISAH HEROIK

EPNEARM TPOALWMAAN

Susunan Redaksi EDITORIAL

Pelindung Tantangan Polwan
Irjen Pol Drs Arief Sulistyanto, M.Si di Usia 69 Tahun

Penasehat Polisi Wanita Republik Indonesia (Polwan RI) telah
Ir Tri Suswati Tito Karnavian, M.Si memasuki usia 69 tahun pada 1 September 2017.
Suatu usia yang tidak lagi muda. Usia matang bagi
Ketua Pengarah seseorang dalam perjalanan hidupnya. Di usianya ini,
Brigjen Pol Dr Eko Indra Heri S., M.M. Polwan terus menapak pasti beriringan dengan polisi
pria melaksanakan tugas pokok Polri. Berkiprah di bidang
Pemimpin Redaksi pembinaan dan operasional, bekerja mengacu pada
Kombes Pol Ir Anida Dalimi, M.M. program Kapolri yang bermuara pada terciptanya Polri
yang Promoter (Profesional, Modern, Terpercaya).
Sekretaris
AKBP Lia Amalia, S.Si Selama ini Polwan identik dengan tugas-tugas belakang
meja. Di ruangan, melakukan pekerjaan “kantoran”
Bendahara dan administratif. Lebih kepada bidang pembinaan,
Kompol Sulistianto, S.Sos karena pekerjaan ini dipandang lebih cocok bagi Polwan.
Tidak memerlukan fisik berlebihan, tidak memerlukan
Editor pemikiran yang berat dan tidak memerlukan pengambilan
AKBP Umi Fadilah A., S.Sos, S.I.K., M.Si keputusan cepat. Polwan dianggap sebagai warga nomor
dua di Kepolisian RI. Ini tentu menjadi renungan tersendiri.
M. Irzan Aslam, S.Pt
Dra Rini Indyastuti, M.Si Polwan harus lebih keras membuktikan kehadirannya
tidak lagi sebagai warga nomor dua, tetapi setara.
Reporter Menunjukan prestasi dengan hasil kerja yang baik
Kompol Rina SN Tarigan, S.I.K dan berkualitas. Agar mendapatkan kesempatan dan
kepercayaan lebih banyak bekerja di bidang operasional
Kompol Telly Paulus, S.Sos seperti Kapolsek, Kasat, Kapolres, Direktur dan Kapolda
Briyan B. Hendro, S.Sn yang selama ini sangat minim sekali jumlahnya.
Desain Grafis Keberadaan Polwan sejumlah 23.000-an juga dirasa belum
G. Iswanto, S.Ds memenuhi 30 persen dari jumlah wanita dalam sebuah
Layout institusi.
Edi Purwanto
Pebri Yoga Kurnia Mencermati hal ini, bagaimana Polri mengatasinya.
KONTRIBUTOR FOTO Perlu komitmen kuat dan bijak dalam pembinaan karir
Polwan. Dengan kodratnya sebagai wanita, Kapolri
Rivan Hanggarai/Temata memberikan ruang bagi Polwan dalam mengembangkan
Lian Bajak Laut diri. Selain pekerjaan di bidang Unit Perlindungan
Perempuan dan Anak (UPPA), Polwan juga siap untuk
Irzan Aslam/Majalah Polwan ditempatkan di wilayah yang dianggap rawan korupsi.
Dok Humas Mabes Polri Polwan juga siap menerima tugas sebagai Kasatwil, perlu
Alamat Redaksi penambahan Kapolres dan dimunculkan lagi Kapolda
bagi Polwan. Selesai masa penugasan Brigjen Pol (purn)
Gedung Utama Mabes Polri Dra Rumiah, sampai saat ini Kapolda dari Polwan belum
Lantai 5 (Ruangan SSDM) ada lagi. Ini, menjadi tantangan bagi Polwan untuk terus
Jalan Trunojoyo No. 3 Kebayoran Baru meningkatkan kemampuan diri dan memperlihatkan
bahwa Polwan juga tidak kalah baik dibanding Polisi pria.
Jakarta Selatan (*)
E-Mail: [email protected]

: majalahpolwan

: majalah polwan

Seluruh Isi dan Konten dalam majalah ini
diluar tanggung jawab Percetakan.

LAPORAN UTAMA: EKSPEDISI CARSTENSZ-POLWAN RI TOREHKAN REKOR DUNIA

EDISI: 01/IX/SEPTEMBER 2017

SEJARAH:
KELASPERTAMAEKNIASMAHPHOELWROANIK
SIAP NAIKP O L W A N R I

ii MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

DAFTAR ISI MAJALAH POLWAN | 01/IX/SEPTEMBER 2017

06• LAPORAN UTAMA 06 • LAPORAN UTAMA
42 • WAWANCARA KHUSUS Detak jantung AKBP Siwi Erma Andriani,
S.I.K, berdegup kencang. Nafas dari kedua
52 • TEMPO DOELOE 58 • TOKOH hidungnya tersengal-tengal. Tipis namun
cepat. Kedua kakinya bergetar menahan rasa
pegal dan dingin meski perwira menengah
yang bertugas di Sekolah Polwan (Sepolwan)

Lemdiklat Polri ini mengenakan jaket
berlapis-lapis. Rabu, 9 Agustus 2017 pukul
12.27 WIT menjadi hari paling bersejarah
dalam hidupnya. Siwi berhasil menapaki

puncak tertinggi di Asia Tenggara dan
Oceania: Puncak Carstensz!

62 • GO INTERNATIONAL
Sebelumnya, aku tidak pernah bermimpi
mendapatkan kesempatan untuk mengikuti
studi banding sistem kepolisian di negara
lain. Di samping minimnya informasi yang
aku terima tentang bagaimana caranya dapat
mengikuti dinas-dinas ke luar negeri. Aku
juga merasa bahwa aku bukanlah orang hebat
yang bisa mempunyai kesempatan untuk

mengikuti acara-acara tersebut.

74 • SOSOK
Tinggi semampai dengan wajah yang selalu
berseri, Kapolres Solok Arosuka AKBP Reh
Ngenana Depari, SH, M.Si, selalu semangat

dalam menjalankan tugasnya. Tidak
pernah tampak letih di wajahnya. Dia selalu
tersenyum dan menikmati pekerjaan dalam

kesehariannya. Dia juga terbilang mudah
bergaul dengan anggota dan lingkungannya.

82 • KESEHATAN
Bagaimana menjaga kebugaran tubuh

dalam bekerja?

86 • ARTIKEL
Akhir – akhir ini berita hoax bisa dikatakan
telah mendominasi media sosial. Berita hoax
juga merupakan salah satu bentuk dampak

negatig darui perkembangan teknologi
informasi.

68 • TENTANG SEPOLWAN

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 1

2 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

KETUA UMUM BHAYANGKARI
SELAKU IBU ASUH POLISI WANITA REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN

Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Kuasa, saya mengapresiasi dan menyambut baik atas diterbitkannya majalah Polwan
Republik Indonesia edisi perdana.

Menjadi seorang Polwan bukanlah sesuatu yang mudah, karena di satu sisi,
Polwan dituntut untuk mampu melaksanakan tugas sebagai seorang anggota Polri,
namun di sisi lain Polwan tidak bisa terlepas dari kodratnya sebagai wanita yang memiliki
kewajiban sebagai seorang isteri, dan ibu yang harus mengurusi anak-anaknya. Saya
sangat yakin bahwa tidak semua wanita di dunia ini mampu melakukan apa yang telah
dilakukan oleh Polwan. Oleh karena itu, sebagai Ibu asuh Polwan saya menyampaikan rasa bangga dan
penghargaan atas dedikasi, loyalitas, dan kerja keras yang telah diberikan.
Saat ini Polwan tidak hanya mengemban tugas dalam jabatan administrasi saja, tetapi juga diberikan
tanggung jawab dalam mengemban tugas operasional, bahkan telah banyak Polwan yang dipercaya untuk
memimpin kesatuan wilayah baik sebagai Kapolda, Kapolres, maupun Kapolsek, dan mereka mampu
menunjukan prestasi yang sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa Polwan memiliki semangat, kemampuan,
keterampilan dan kapabilitas yang tidak berbeda dengan laki-laki.
Untuk itu, saya berharap majalah ini dapat memperkaya khasanah dan menjadi referensi, inspirasi,
serta memberikan motivasi kepada seluruh Polwan RI dimanapun bertugas, untuk senantiasa memberikan
pengabdian terbaiknya dalam rangka mewujudkan Polri yang profesional, modern dan terpercaya. Semoga
ke depan, Polwan RI tetap mampu menjadi Srikandi Bhayangkara yang tangguh dan membawa harum nama
besar Polri dalam setiap tugas pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Selanjutnya, atas nama Ibu asuh Polwan RI, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim
penyusun majalah Polwan RI, serta seluruh pihak terkait sehingga majalah ini dapat tersusun dengan baik.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan perlindungan-Nya kepada kita sekalian dalam
setiap langkah pengabdian tiada henti kepada masyarakat, bangsa dan negara. Demikian sambutan saya,
semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, selalu memberikan taufiq dan hidayah-NYA kepada kita sekalian.

Sekian dan terima kasih
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, September 2017
KETUA UMUM BHAYANGKARI
SELAKU IBU ASUH POLWAN

Jenderal Pol Drs M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D

Kapolri NY. Ir. TRI SUSWATI, M.Si

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 3

DARI REDAKSI

Kisah-Kisah Heroik Edisi Perdana

Pembaca budiman,
Perkenalkan edisi perdana Majalah Polwan yang terbit pada 11 September 2017. Suasana
gempitanya perayaan kemerdekaan HUT ke-72 Republik Indonesia dan perayaan HUT
ke-69 Polisi Wanita Republik Indonesia masih sangat terasa. Alangkah tepatnya jika dua
momen di atas menjadi topik utama Majalah Polwan ini.
Dua momen istimewa tersebut terekam dalam kegiatan Ekspedisi Carstensz – Polwan
RI yang digagas oleh Ibu Asuh Polwan RI Ny. Tri Tito Karnavian. Ide Ibu Asuh Polwan
menyelenggarakan Ekspedisi Carstensz – Polwan RI berhasil mendapatkan apreasiasi
dari berbagai pihak, salah satunya dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Pendakian ke puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania tersebut berhasil
menorehkan menciptakan rekor Upacara Bendera Pertama bagi Polwan di antara tujuh
puncak tertinggi dunia.
Menginjak usia Polwan yang semakin dewasa, tentu akan menjadi tantangan sekaligus
peluang bagi Polwan. Polwan harus menata diri, memperbaiki kualitas diri serta mampu
mensejajarkan diri dengan polisi laki-laki. Tak cukup dengan mengikuti kegiatan-kegiatan formal yang sudah diprogramkan oleh
Polri, namun perlu kegiatan-kegiatan out of the box agar Polwan selalu senantiasa berkembang dan terlihat kemampuannya.
“Pepatah Tak Ada Gading yang Tak Retak” memang kami sadari betul. Pada edisi perdana ini, tentu masih banyak kekurangan
di sana-sini untuk terus kami perbaiki. Dan kami juga sangat berbahagia jika banyak dari pembaca yang memberikan masukan
terhadap majalah ini. Selain sebagai sarana silaturahmi, kami juga ingin membuka ruang ide bagi Polwan RI untuk menulis di
majalah ini serta merekam jejak kegiatan Polwan di seluruh Indonesia.
Demikian salam pembuka dari kami, Dirgahayu ke-69 Polwan Republik Indonesia!

Pemimpin Redaksi Majalah Polwan

Kombes Pol Ir Anida Dalimi, M.M.

4 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

Kapolri

dan

Ibu Asuh Polwan

Mengucapkan Selamat

Hari Jadi Polwan RI
ke-69 Tahun 2017
S erta
Terbitnya Majalah Polwan RI Edisi Perdana

Jenderal Pol Drs M. Tito Karnavian, MA., Ph.D & Ny. Tri Tito Karnavian

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 5

LAPORAN UTAMA FOTO: LIAN BAJAK LAUT

S A AT N YA

POLWAN RI
NAIK KELAS

Detak jantung AKBP Siwi Erma Andriani, S.I.K, berdegup kencang. Nafas dari
kedua hidungnya tersengal-tengal. Tipis namun cepat. Kedua kakinya bergetar
menahan rasa pegal dan dingin meski perwira menengah yang bertugas
di Sekolah Polwan (Sepolwan) Lemdiklat Polri ini mengenakan jaket berlapis-
lapis. Rabu, 9 Agustus 2017 pukul 12.27 WIT menjadi hari paling bersejarah
dalam hidupnya. Siwi berhasil menapaki puncak tertinggi di Asia Tenggara dan
Oceania: Puncak Carstensz!

6 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

Saya mengapreasiasi tim Polwan
yang tergabung dalam Tim Ekspedisi
Carstensz – Polwan RI ini. Mendaki

Puncak Carstensz bukan hal yang
mudah karena memiliki kesulitan
yang sangat tinggi. Alhamdulillah,
mereka berhasil dan saya berikan

apresiasi atas perjuangannya,’’

Jenderal Pol Drs M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D

Kapolri

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 7

LAPORAN UTAMA

Siwi mengusap batu cadas di puncak dengan ketinggian FOTO: LIAN BAJAK LAUT
4.884 mdpl tersebut dengan perlahan. Air mata pun
meleleh di kedua pipinya. Sedih, haru dan bahagia PENGHIJAUAN: Kapolri menanam tanaman langka asli Papua di
menjadi satu. Penantian panjang berbulan-bulan itu pun area Grassberg, PT Freeport Indonesia.
akhirnya menjadi kenyataan dengan hasil yang manis dan
membanggakan. Ibu dari Muhamad Abiyu Alam (15) dan
Ibrahim Ulya Abad (9) itu pun mengayunkan tongkat dan
bendera Merah Putih lalu mencium dan memeluknya.

Lagi-lagi air mata membasahi pipinya tatkala menyanyikan
lagu Indonesia Raya di atas puncak berselimut salju dan kabut.
Rasa haru sekaligus bangga memang wajar dirasakan oleh
Siwi dan 23 anggota Ekspedisi Puncak Jawawijaya Carstensz,
Papua tersebut. Sejak Mei 2017, dia digembleng secara fisik
maupun mental oleh tim pendaki profesional.

Tekad Siwi memang sudah bulat. Mewakili 20 ribuan
Polwan RI di seluruh Indonesia, dia ingin menorehkan sejarah
baru dengan cara yang luar biasa dan tak lazim dilakukan oleh
Polisi Wanita. Dia ingin mengubah paradigma bahwa Polwan
hanya duduk manis di belakang meja dan menepis anggapan
hanya mampu sebagai pemanis ruangan kerja. ’’Polwan RI
juga siap secara fisik dan mental untuk tugas-tugas operasi
di lapangan,’’ kata Siwi usai acara penyambutan Polwan di
Gedung Bhayangkari, Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 22 Agustus
2017 lalu.

Kapolri Jenderal Pol Drs H. Muhammad Tito Karnavian,
M.A., Ph.D, pun terlihat bahagia. Berulangkali, jenderal
bintang empat ini mengapreasiasi semangat juang yang
dilakukan oleh Tim Ekspedisi Carstensz tersebut. Dia
menyebut, capaian ini menandakan Polwan memiliki
semangat untuk memperbaiki kualitas diri dan bertekad
untuk maju.

’’Saya mengapreasiasi apa yang dilakukan oleh tim Polwan
yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Carstensz – Polwan RI
ini. Menaklukkan Puncak Carstensz bukan hal yang mudah
karena memiliki kesulitan yang sangat tinggi. Alhamdulillah,
mereka berhasil dan saya berikan apresiasi perjuangannya,’’
kata Tito dalam sambutannya.

Puncak Carstensz atau oleh kalangan pendaki profesional
biasa disebut Carstensz Pyramid, karena ujung puncak
gunung ini mirip piramida, merupakan satu dari tujuh puncak
gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian 4.884 mdpl.
Sementara gunung tertinggi di dunia merupakan Evererest
(Nepal) dengan ketinggian 8.848 mdpl. (lihat infografis).

Tito melanjutkan, Puncak Carstensz merupakan salah satu
puncak tertinggi di dunia yang tidak mudah untuk didaki.
Rute pendakian yang rumit, cuaca yang ekstrem dan berubah
sangat cepat serta kondisi alamnya yang penuh dengan
bebatuan dan cadas merupakan tantangan tersendiri bagi
pendaki profesional sekalipun.

Keberhasilan Polwan RI dalam melakukan summit ini tentu
menjadi kisah tersendiri yang sangat menarik. Tak hanya
Polwan tersebut merupakan perempuan yang bukan pendaki,
namun di antara mereka sama sekali belum pernah naik
gunung. ’’Semangat dan kerja keras yang membuat Polwan ini
sukses. Tentu tak lepas dari bimbingan tim pelatih dan tekad
kuat para Polwan saat latihan,’’ kata Tito.

8 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

POLISI WANITA AKBP Siwi Erma Andriani, S.I.K. Bripda Intan Widya Ningsih Bripda Berti Kurniawati Bripda Muthia Octavida
REPUBLIK INDONESIA Ipda Heny Guastiana Bripda Alisia Dwi Kartini Bripda Nidia Ariani Bripda Ica Ayu Nuraini
Ipda Priskila Kaom Sangkek Bripda Indri Anastasya Bripda Amelia K Lumuwu Bripda Adisti Mahesa
2017 Bripda Fajar Astuti Bripda Dwi Surya Wulandari Bripda Retno Ayu Wedowati Bripda Mince Yessy Ebe
Bripda Sari Nastiti Bripda Tika Astria Bripda Phemiralna
Bripda Dea Marchelina Bripda Virnayanti Bripda Gusti Elvira
Bripda Ayu Agiswi Bripda Sita Dewi
Bripda Jessica Zhivaneska

FOTO: LIAN BAJAK LAUT Pria asal Palembang, Sumatera Selatan,
tersebut mengatakan, sudah saatnya Polwan
BANGGA: Masyarakat menyambut meriah kedatangan Kapolri dan Ketua berdiri sama tegak, duduk sama tinggi, sejajar
Bhayangkara Pusat di Timika. dengan polisi laki-laki. Tidak ada lagi istilah
Polwan hanya sebagai pemanis ruangan dan
hanya bertugas pada bidang administratif.
Polwan diharapkan mampu mendongkrak
kualitasnya agar dapat menempati posisi
strategis yang biasanya diisi oleh polisi lelaki.
’’Polwan juga harus mampu dan mumpuni
serta memiliki kualitas untuk menempati
posisi strategis. Siapa tau kelak lebih banyak
Kapolda atau bahkan Kapolri dari Polwan,’’
kata Tito.

Kapolri juga mengingatkan, Polwan untuk
senantiasa menjaga kehormatan dirinya
sebagai pribadi juga sebagai anggota Korps
Kepolisian di media sosial. Menurut dia,
media sosial bisa diakses oleh siapa dan
kapan saja di dunia. Jika tidak bisa mawas diri
dalam bertindak dan berlaku, akan menjadi
boomerang baik bagi personel maupun korps
kepolisian.

Misalnya di Facebook atau Instagram, jangan
hanya selfie-selfie saja dan memamerkan fiaik
semata. Tapi juga harus menampilkan prestasi
yang membanggakan. ’’Jangan sampai selfie
malah nantinya dapat menimbulkan bullying
atau komentar lain yang kontraproduktif
dengan kegiatan kepolisian,’’ katanya.

Tito juga menyampaikan, alasan kenapa
dipilihnya Puncak Carstensz sebagai lokasi
pendakian Polwan RI karena Carstensz
memiliki sejumlah keistimewaan. Misalnya,

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 9

LAPORAN UTAMA

DOK PANITIA

PERJUANGAN BERAT: Di tengah
pendakian, Tim Ekspedisi Polwan

juga melakukan syuting untuk
keperluan film dokumenter.

10 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

FOTO-FOTO: DOK PANITIA

BAHAGIA: Digembleng selama 3 bulan, mencapai
Puncak Carstensz yang berselimut salju adalah
kebanggaan tersendiri.

kata dia, Carstensz merupakan puncak tertinggi
di Indonesia dan tidak setiap orang memiliki
kesempatan untuk menaiki puncak tersebut.
Naiknya Polwan ke puncak Carstensz akan
memiliki sisi domino yang positif, salah satunya
bidang pariwisata. Bahwa, Indonesia memiliki
satu obyek wisata minat khusus yang sangat
luar biasa, yakni wisata pendakian alam liar
Carstensz.

’’Beruntung sekali 24 Polwan yang bisa
mendaki Carstensz ini, karena tidak semua orang
punya kesempatan naik ke puncak tersebut.
Selain biayanya yang sangat mahal, akses yang
sulit juga medan pendakian yang terjal dan
curam,’’ kata mantan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme tersebut.

Ke depannya, lanjut Tito, kegiatan ini harus
terdokumentasikan dengan baik dan lengkap.
Foto dan video bisa didesain dengan menarik.
Untuk selanjutnya dapat disebar melalui media
sosial dan film layar lebar. Mengenai layar lebar

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 11

LAPORAN UTAMA

DOK PANITIA

KIBARKAN MERAH PUTIH: Polwan RI bersiap
melakukan Upacara Bendera.

ini, Tito mengharapkan dapat diproduksi secara apik karena Mengenai rekor dunia yang tercipta, Tito juga sangat
potensinya luar biasa. Paling tidak, kata dia, ada potensi 450 mengapreasiasi perjuangan Polwan. Tito juga mengucapkan
ribu anggota kepolisian yang akan diwajibkan nonton film terima kasih kepada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI)
documenter Polwan ini. Belum lagi beserta anggota keluarganya yang telah memberikan penghargaan kepada Kepolisian
bisa menjadi 2 juta orang yang menonton film Carstensz ini. Negara Republik Indonesia yang telah menganugerahi rekor
bagi Polwan yang telah melakukan Upacara Kemerdekaan
Bukan itu saja, pernak-pernik pendakian seperti pakaian, baju, Pertama oleh 24 Anggota Polwan di atas ketinggian 4.884 mdpl.
tas hingga peralatan pendakian Carstensz juga bisa disimpan ’’Rekor dunia ini harus menjadi pelecut bagi Polwan pada
di museum. Ini akan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi khususnya dan Polri lainnya agar terus memacu prestasi dan
kepolisian. Belum tentu setiap tahun, atau setiap 5 tahun aka kualitas dirinya,’’ kata mantan Kepala Detasemen Khusus 88
nada ekspedisi seperti ini. Boleh jadi kebijakan setiap pimpinan Mabes Polri ini.
tentu berbeda. ’’Tapi pada intinya kami bersemangat untuk
membuat Polwan selalu lebih baik. Polwan harus naik kelas, tak Pada bagian lain, Ketua Tim Pelaksana Ekspedisi Carstensz-
boleh Polwan menjadi warga kelas 2 di institusi Polri,’’ kata Tito. Polwan RI yang juga Ketua Sekolah Pembentukan Perwira
(Setukpa) Lemdiklat Mabes Polri, Brigjen Pol Dra Sri Handayani,
mengatakan, kegiatan ekspedisi ini merupakan kegiatan
yang sangat positif diikuti oleh sejumlah Polwan pilihan. Tak
kurang dari 100 Polwan perwakilan dari seluruh Polda di turut
mengikuti seleksi di Sekolah Polwan pada April-Mei 2017.

12 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

Terdapat 7 Gunung yang masuk dalam kategori " World Seven Summits” diantaranya: Carstensz Pyramid

1 MOUNT EVEREST VINSON MASSIF
8.848 mdpl
2 ACONCAGUA 4.892 mdpl
6.961 mdpl
3 DENALI 7 PUNCAK JAYA
6.194 mdpl CARSTENSZ PYRAMID
4 KILIMANJARO 4.884 mdpl
5.895 mdpl
5 MOUNT ELBRUS
5.642 mdpl
6

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 13

LAPORAN UTAMA

FOTO: DOK PANITIA

BERBAHAYA: Polwan harus menyeberangi jurang sedalam 800 meter untuk mencapai
Puncak Carstensz.

Polwan tersebut diseleksi dari berbagai macam uji kompetensi. Mulai dari
administrasi, fisik, mental dan minat. Ini mengingat Carstensz merupakan daerah
yang mewajibkan para pendaki memerlukan kualifikasi khusus. ’’Kami juga melihat
track record Polwan itu sendiri, jika pernah mendaki ke gunung tentu ada penilaian
tersendiri. Apalagi yang background-nya atlet juga turut menjadi pertimbangan.
Berbagai aspek menjadi pertimbangan kami untuk meloloskan Polwan dengan
standar yang tinggi,’’ katanya.

Polwan terpilih inipun mendapat gemblengan secara khusus di Setukpa Sukabumi.
Mereka dilatih oleh pelatih professional yang berpengalaman menjadi pemandu
pendakian ke Carstensz. Polwan-polwan ini digembleng dari pagi hingga malam
selama dua periode pemusatan latihan. Pemusatan latihan pertama di Sukabumi,
pemusatan latihan kedua usai Lebaran pada Juli 2017 lalu di Sukabumi dan Citatah,
Kabupaten Bandung.

Sri berharap, Ekspedisi Carstensz ini menjadi sarana bagi Polwan untuk
mensejajarkan diri dengan polisi laki-laki. Dalam artian, kata dia, Polwan tak melulu
dapat mengerjakan pekerjaan administratif namun juga mampu menjalankan tugas-
tugas operasional yang berat dan dibutuhkan kualifikasi khusus. ’’Polwan juga bisa,’’
katanya.
14 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

AKBP Siwi Erma Andriani, S.I.K, merupakan Ketua Tim Polwan dalam ekspedisi
menuju puncak yang berada di Pegunungan Jayawijaya itu. Sama halnya dengan 23
polwan lainnya, Siwi melalui proses seleksi internal terlebih dahulu yang diselenggarakan
beberapa bulan lalu. “Seleksi pertama lebih dari 120 orang. Dari seleksi itu terjaring
24 yang dianggap bisa melaksanakan misi Ibu Asuh ini,” ujar Kabag Pembinaan Siswi
Sekolah Polwan ini.

Setelah lolos seleksi, Tim Polwan kemudian dilatih di training center sebanyak dua
kali. Training pertama dilakukan sebelum Ramadan lalu di Sukabumi, Jawa Barat, dengan
materi mulai endurance (daya tahan) hingga pendakian ke Gunung Gede beberapa kali.

Setelah tiga minggu di Sukabumi, pelatihan sempat dihentikan saat memasuki
Lebaran. Training kedua kemudian dilaksanakan setelah Lebaran dengan kembali
melatih endurance, upper body di Gunung Gede hingga panjat tebing di Tebing 125
Citatah, Padalarang, Jabar.

“Setelah itu, kami berangkat ke Papua, latihan aklimatisasi dan pelatihan di beberapa
puncak di Bali Dump, di Carstensz,” ucapnya.

FOTO: RIVAN HANGGARAI/TEMATA

PERLU SKILL KHUSUS: Polwan mendapatkan training khusus untuk mendaki dan
melakukan troliyan.

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 15

LAPORAN UTAMA

FOTO: RIVAN HANGGARAI/TEMATA

BANGGA DAN HARU: Tim Polwan berhasil
kibarkan Merah Putih di ketinggian 4.884 mdpl.

16 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

FOTO: RIVAN HANGGARAI/TEMATA

PENUH BATU KRIKIL: Polwan melewati Zebra Wall, jalur menuju base camp Carstensz.

Modal dari Gede dan Bromo

Kegiatan pendakian ini bukan pertama kalinya bagi Siwi dan bendera pada Hari Kemerdekaan RI. ’’Kalau kesulitan, masing-
Tim Polwan lainnya. Siwi sudah beberapa kali mendaki gunung masing puncak punya cerita sendiri. Di Carstensz, kesulitannya
di Gunung Gede dan Gunung Bromo. Tapi mendaki Puncak teknis saja kita harus gunakan alat, teknik memanjat, celah
Carstensz, Pegunungan Jayawijaya, adalah pertama kalinya satu celah dua sampai ketinggian 4.884 mdpl. Kalau Carstensz
bagi Siwi dan rekan Polwan lainnya. Timur dan Puncak Sukarno hanya rutenya yang melelahkan,’’
ungkap perwira angkatan 18 ini.
Tentunya, pengalaman mendaki Puncak Carstensz
memberikan kesan tersendiri baginya. Apalagi ada misi khusus Mendaki Puncak Carstensz menjadi salah satu bagian kecil
yang dibawa oleh tim, yakni mengibarkan bendera RI tepat untuk membuktikan bahwa polwan setara dengan polki (polisi
pada Hari Kemerdekaan 17 Agustus lalu. ’’Yang cukup berkesan lelaki). Siwi berharap, kesempatan polwan berkarier di Polri
selama pendakian, kita bisa menyelesaikan misi ini sesuai lebih terbuka bagi Polwan atau sama dengan polki. “Saya
harapan Ibu Asuh, tanpa kendala, itu cukup berkesan selain pribadi bangga dan lega sudah menyelesaikan tugas yang
persaudaraan cukup berasa dinamika team work-nya,’’ lanjut diberikan oleh Ibu Asuh. Kami bisa buktikan bahwa kami juga
mantan Kabag Binops di Polres Jakarta Barat ini. punya kemampuan sama dengan polki,” imbuhnya.

Pegunungan Jayawijaya merupakan gunung tertinggi di
Indonesia. Selain masalah ketinggian, ada beberapa faktor
yang cukup menyulitkan tim selama pendakian. Ada tantangan
tersendiri mendaki puncak yang memiliki ketinggian 4.884
meter ini. ’’Kesulitannya berhadapan dengan alam yang tidak
bisa dikondisikan. Di Carstensz itu 5 menit bisa berubah dari
terang benderang jadi hujan badai, jadi kita harus menyesuaikan
agar tidak mengalami hipotermia. Alhamdulillah, nggak ada
yang hipotermia, kalau kelelahan itu biasa dan bisa disikapi,’’
sambungnya.

Kondisi cuaca yang tak menentu ini dapat diatasi oleh Tim
Polwan. Tim menyiasatinya dengan melengkapi perlengkapan
hingga berjoget-joget agar tidak kedinginan.’’Pelatih kita pelatih
profesional dari Wanadri. Mereka tahu bagaimana menghadapi
alam seperti salju, kering, dan sebagainya. Kita disiapkan dari
awal, mulai pakaian apa, outerlayer-nya seperti apa. Di sana
apa yang bisa kita lakukan untuk bersenang-senang, joget
seperti itu kita lakukan sepanjang itu diperlukan,’’ tuturnya.

Selain Puncak Carstensz, Tim Polwan ini mencapai beberapa
titik puncak. Di antaranya Puncak Sukarno yang cukup
melelahkan untuk tim. Namun hal itu tidak menyurutkan
semangat Siwi dan tim untuk mencapai misi pengibaran

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 17

LAPORAN UTAMA

Torehkan Rekor Dunia 

Pada bagian lain, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI)
menyerahkan dua penghargaan kepada Polri. Penghargaan diberikan
atas prestasi 24 anggota polisi wanita yang mendaki Puncak Carstensz,
Jaya Wijaya, Papua pada 17 Agustus lalu.

“Dengan berat hati tanpa mengurangi rasa hormat, saya terpaksa
menolak sebagai rekor Indonesia. Ini tidak layak diakui sebagai rekor
dunia karena belum pernah di dunia. Kami mendengar anggota
kepolisian wanita dan tidak hanya satu tapi beregu yang mampu
mendaki gunung empat ribuan meter, mendekati lima ribu meter.
Ini adalah rekor dunia,” jelas pendiri MURI Jaya Suprana di Wisma
Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta (Selasa, 22/8).

Menurutnya, merupakan satu penghormatan bagi MURI untuk
menyerahkan penghargaan atas prestasi yang diraih 24 polwan
tersebut. Penetapan prestasi polwan sebagai rekor dunia bukan untuk
kesombongan. Melainkan merupakan kebanggaan atas fakta yang ada.
“Karena saya sendiri belum tentu mampu. Jangankan empat ribu meter,
empat meter saja saya sudah ngos-ngosan,” kata Jaya.

Penghargaan yang diberikan yaitu Rekor Dunia Penghargaan
MURI sebagai Tim Polisi Wanita RI Yang Pertama Berhasil Mencapai
Puncak Carstensz Setinggi 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Lalu, penghargaan atas Upacara Peringatan HUT ke-72 Indonesia
oleh polwan di puncak tertinggi Indonesia.  “Dianugerahkan kepada
Kepolisian Negara RI,” tutur Jaya. (irzan aslam)
18 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

FOTO: HUMAS MABES POLRI

CETAK REKOR DUNIA: Ketua Muri Jaya Suprana (kiri) memberikan penghargaan kepada Kapolri karena telah menciptakan
rekor dunia atas pengibaran Merah Putih di Puncak Carstensz di atas ketinggian 4.884 mdpl.

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 19

LAPORAN UTAMA

Semangat Dongkrak
Citra Polwan
Iring-iringan mobil double gardan milik PT Freeport Indonesia memasuki

area basecamp Ekspedisi Polwan, di Bali Dump, Papua, Jumat (11/08)
sore. Bali Dump merupakan kawasan yang masih berada di wilayah PT
Freeport Indonesia dan memiliki ketinggian sekitar 4.200 mdpl dijadikan
basecamp dan titik awal tim ekspedisi untuk menggapai puncak tertinggi
Indonesia, Carstensz Pyramid.
Dengan menggunakan pakaian lengkap bak pendaki gunung, Ketua
Ekspedisi  Polwan Ny. Ir Tri Suswati Tito Karnavian, M.Si., mengecek
langsung kondisi tim ekspedisi. Kehadirannya di ‘Bumi Cenderawasih’ tidak
sekadar ia gunakan untuk memerintah para anak asuhnya dari ruangan
yang nyaman, namun ia turut serta terjun langsung merasakan lebih dalam
perjuangan para polwan.
Ia pun menyempatkan diri untuk mengobrol dan berbagi cerita dengan
tim polwan yang bermalam di tenda peleton milik polri di Bali Dump.
Suhu yang dingin bahkan hampir menyentuh titik beku tak menyurutkan
semangatnya. “Alhamdulillah kondisi mereka sehat-sehat dan masih penuh
semangat,” ujar Tri Suswati.

FOTO: LIAN BAJAK LAUT

PEDULI LINGKUNGAN: Ketua Bhayangkara Pusat menanam tanaman langka
khas Papua di area PT Freeport Indonesia.
20 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

Ekspedisi polwan
ini antara lain untuk

menghilangkan
anggapan bahwa
polwan itu lemah.
Terbukti, secara fisik,
polwan tidak kalah

dengan lelaki”

Ny. Ir. Tri Tito Karnavian, M.Si

Ibu Asuh Polwan RI

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 21

LAPORAN UTAMA

Trekking bersama Polwan Indonesia, hanya segelintir saja yang tahu. Sayang, cuaca hari
ini kurang mendukung, tapi suatu saat saya akan berkunjung ke
Hujan turun dengan derasnya saat Tri Suswati kembali tiba sini lagi,” ujar Tri Suswati di sela istirahat.
di basecamp utama Ekspedisi Polwan di Bali Dump, pada
Minggu (13/08). Kali ini, ia bukan hanya mengecek persiapan Pada saat ekspedisi berlangsung, cuaca memang terbilang
tim semata, melainkan juga ikut bergerak menuju kawasan kurang ramah. Hampir setiap lewat tengah hari, hujan turun.
pegunungan bersama tim polwan yang hendak beradaptasi Bahkan, seringkali tidak hanya hujan air, tapi juga hujan es yang
terhadap ketinggian atau aklimatisasi. kadang terasa perih saat menerpa kulit. “(Cuaca) ini salah satu
tantangan yang mesti dihadapi tim polwan ya. Semoga mereka
Tujuannya, zona es terdekat. Dengan bersemangat, ia berjalan tetap kuat dan semuanya berhasil menggapai Carstensz,” harap
bersama tim kendati hujan tidak juga mereda. Istri pemimpin Tri ketika itu.
tertinggi Korps Bhayangkara itu pun tidak segan berkecimpung
lumpur, melalui trek yang menjadi becek karena hujan, demi Terlepas dari faktor cuaca, mencapai Puncak Carstensz
memberi dukungan moril kepada para anak asuhnya. Pyramid bukan perkara mudah. Ada dinding tebing setinggi
lebih dari 500 meter yang lebih dulu harus dilewati. Ketika
“Tidak mudah beraktivitas yang melelahkan di ketinggian tebing menjadi licin karena hujan, kesulitannya tentu menjadi
lebih dari 4.000 mdpl, apalagi dalam kondisi cuaca buruk,” ujar berlipat. Untuk menyikapi cuaca yang berubah, tim perlu
salah satu pelatih ekspedisi, Ardhesir Yaftebbi. Hari itu, ada 10 bersiasat. Salah satunya dengan menargetkan para polwan
polwan yang ia sengaja dampingi untuk aklimatisasi. Supaya sampai di puncak selambat-lambatnya pukul 1 siang sebelum
aktivitas tak membosankan, ia pun mengajak tim polwan hujan datang.
untuk senam bersama di Danau 3. Suasana makin rileks dan
menyenangkan. Strategi dan aksi tim pada akhirnya sukses menjawab harapan
Tri Suswati. Pada Minggu (20/8) pukul 11.00 waktu setempat,
Sayang, kondisi cuaca makin memburuk menjelang petang. 24 polwan genap menuntaskan misi mereka: mengibarkan
Tim terpaksa mengakhiri kegiatan hari itu sebelum mencapai bendera Merah Putih dan Tribatra di puncak tertinggi
zona es. Seusai beristirahat di Danau 3, Tri Suswati memutuskan Nusantara. Apresiasi tidak datang hanya dari kalangan internal
kembali ke basecamp utama pendakian di Bali Dump. polri, bahkan juga dari luar institusi. Museum Rekor Indonesia
(MURI) memberikan penghargaan dua rekor dunia kepada
“Di sini indah sekali, mungkin dari sekitar 250 juta warga

22 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

24 polwan tersebut, yakni tim polwan pertama di dunia
yang menggapai puncak tertinggi Indonesia, Carstensz
Pyramid, serta pelaksanaan upacara bendera dengan
lokasi tertinggi di Indonesia.

“Ekspedisi polwan ini antara lain untuk menghilangkan
anggapan bahwa polwan itu lemah. Terbukti, secara fisik,
polwan tidak kalah dengan lelaki,” jelas sang ibu asuh
dengan bangga. (Briyan B Hendro)

FOTO: LIAN BAJAK LAUT

SEMANGAT: Ibu Asuh Polwan RI (berdiri) bersama Tim Ekspedisi Carstensz – Polwan RI usai
upacara.

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 23

LAPORAN UTAMA

Lalui Tes Daya
Tahan Superberat

Membawa 24 polisi wanita (polwan) menuju puncak
tertinggi Indonesia, Carstensz Pyramid, bukanlah
perkara mudah. Bagi Florenciano Hendricus
Mutter, pendaki kawakan Indonesia yang mendapatkan
tugas sebagai Pelatih Kepala Ekspedisi Polwan 2017, hal
tersebut merupakan pengalaman dan tantangan baru.
“Punya siswa 50-an anak sebelumnya pernah. Tapi itu
campuran pria dan wanita, dengan jumlah wanita enggak
terlalu banyak, sekitar belasan. Jadi, ini perdana ngebimbing
24 wanita sekaligus,” ujar Hendricus, saat berbincang via
telepon, Minggu (27/8).

Pria yang tahun ini menginjak usia 57 tahun itu berkisah,
mulanya ia ‘diberikan’ sekitar 96 polwan hasil seleksi dari
seluruh Indonesia. Setelah disaring melalui empat tahap tes
yaitu berupa tes kesehatan, fisik, psikologis, dan endurance
(daya tahan), terpilihlah 24 polwan. “Tes endurance-nya itu
berupa berlari atau jalan cepat selama 3 jam nonstop,” jelas
Hendricus.

FOTO-FOTO: HUMAS MABES POLRI

KETAT: Tes Polwan untuk Tim
Ekspedisi Carstensz yang diikuti

oleh lebih dari 100 Polwan.

24 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 25

LAPORAN UTAMA

Tiada hari tanpa latihan. Selama
dikarantina di Sekolah Pembentukan
Perwira (Setukpa), Sukabumi, para
polwan anggota ekspedisi mesti
membiasakan diri dengan medan
pendakian gunung. Saban dua hari
sekali selama 10-21 Mei silam, mereka
harus mendaki di kawasan Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango
melalui jalur Selabintana.

Jalur Selabintana merupakan
jalur terberat untuk menuju Puncak
Gunung Gede ketimbang dua jalur
lain, yaitu jalur Cibodas dan jalur
Gunung Putri. Selain jarak tempuhnya
paling jauh, ketinggian awal di titik
mula pendakian pun paling rendah.
Sebagai pembanding, titik awal di
basecamp pendakian via Cibodas
berawal di ketinggian 1.425 mdpl,
sedangkan basecamp Selabintana
berada di ketinggian 960 mdpl.
Setiap berlatih, para polwan mesti
melahap medan gunung dan hutan,

26 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

FOTO-FOTO: RIVAN HANGGARAI/TEMATA yaitu dari pos pendakian Selabintana menuju
Alun-alun Suryakencana, lalu ke Puncak Gunung
ASAH SKILL: Tim Polwan mengikuti Gede, kemudian turun ke Kandang Badak.
gemblengan fisik pada training Dari situ, mereka mesti kembali hari itu juga ke
Selabintana.
center tahap 2 di Citatah, Kabupaten
Bandung. “Biasanya mereka mulai bergerak
setelah salat Subuh, dan kembali ke
Setukpa maksimal jam 9 malam,” tutur
Hendricus yang juga jebolan Wanadri ini.
Selain berlatih di medan gunung dan hutan,
para polwan pun mesti mengenyam materi
pemanjatan tebing di kawasan Karst Citatah,
Bandung Barat. Selama 2 hari, mereka
digambleng latihan panjat dan turun tebing.
Latihannya bahkan bukan hanya siang hari,
melainkan juga berlangsung di malam hari.
“Supaya mereka terbiasa, karena saat menuju
Carstensz pergerakan juga dilakukan pada malam
hari,” terang Hendricus.

Latihan keras yang mereka jalani terbukti tidak
sia-sia. Pada Minggu (20/8), genap 24 polwan
berhasil menapaki Puncak Carstensz Pyramid.
Virnayanti, Ayu Agiswi, Sari, dan Sita tercatat
menjadi kloter terakhir yang berhasil menggenapi
misi dengan didampingi 4 pelatih, yakni Ardhesir
Yaftebbi, Noer Hoeda, Agus Saban, dan Martin
Rimbawan.

“Awal dulu latihan mereka semua agak penakut.
Sekarang mereka semua telah berhasil mencapai
Carstensz setelah melalui berbagai latihan.
Semoga kelak menjadi lebih pemberani dan
tersadar bahwa mereka memiliki kemampuan di
atas rata-rata orang umumya,” harap Hendricus.
(Briyan B Hendro)

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 27

LAPORAN UTAMA

FOTO: DOK PANITIA EKSPEDISI CARSTENSZ

ASLI MONI: Maximus Tipagau pendiri Adventure Carstensz dan Yayasan Somatua ikut naik Puncak Carstensz.

Polwan Bisa Menjadi Duta Carstensz
Garis-garis wajahnya keras. Kulitnya legam dan nada
suaranya lantang. Namanya Maximus Tipagau. Pria kemudian membuat keduanya ingin melakukan sesuatu
berusia 34 tahun itu satu dari sekian banyak orang bagi rumah mereka selama kurang lebih dua tahun tersebut.
Papua yang mendambakan kesejahteraan penduduk di
pulau paling timur di Indonesia tetsebut. Maximus diajak berdiskusi. Kemudian, bersama ibu asuh
polwan RI Tri Suswati, disepakati untuk mengadakan event
Pemuda keturunan Suku Moni itu salah satu inisiator terkait korps Bhayangkara ke puncak tertinggi Indonesia,
Ekspedisi Polwan 2017 bersama ibu asuh polisi wanita Carstensz Pyramid.
(polwan) Indonesia, Ny. Tri Suswati Tito Karnavian.
Kolaborasi itu bukan kebetulan belaka. Perkenalannya Untuk menjadikannya lebih istimewa dam bermakna,
dengan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan sang bergulirlah wacana untuk melibatkan personil-personil
istri berlangsung beberapa tahun lalu ketika Tito bertugas polwan dalam event itu. “Maka lahirlah Ekspedisi Polwan
memimpin korps Bhayangkara wilayah Papua. ke Puncak Carstensz,” ujar Maximus.

“Saya pernah mengantarkan Bapak ke salju Papua, pada Empunya operator pendakian Adventure Carstensz itu
2014 silam. Beliau paham visi misi saya untuk kemajuan menyambut gembira. Pasalnya, melalui Ekspedisi Polwan,
Papua,” ujar Maximus berkisah. khalayak luas akan lebih mengetahui potensi yang ada di
tanah kelahirannya, khususnya di wilayah Pegunungan
Mungkin karena ikatan yang tercipta antara pasangan Tengah Papua. “Demi kebaikan Papua dan NKRI, saya siap
suami istri Tito Karnavian dan tanah Papua itulah yang bantu 100%,” ujarnya mantap.

28 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

FOTO: DOK PANITIA EKSPEDISI CARSTENSZ

TERUS BERI SEMANGAT: Maximus Tipagau (tiga dari kiri) bersama Ibu Asuh Polwan RI Ny. Tri Tito Karnavian (5 dari kanan) berpose
lereng Puncak Carstensz.

Prospektif

Dilihat dari segi potensi ekowisata, daya pikat kawasan
Pegunungan Tengah sangatlah besar. Ada berbagai hal yang
dapat menjadi pengalaman menarik bagi para pelancong.
Salah satunya tentu fenomena langka salju khatulistiwa, yang
dapat dijumpai di area barat Pegunungan Tengah. Tepatnya di
Pegunungan Sudirman.

“Carstensz Pyramid di Papua juga menjadi bagian dari
seven summit dunia. Seluruh pendaki dunia bercita-cita ke
Carstensz,” tutur Maximus.

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 29

LAPORAN UTAMA

FOTO: LIAN BAJAK LAUT

PANORAMA INDAH: Jalur menuju pendakian Puncak
Carstensz sangat indah dan memukau, tak heran wisata
minat khusus ini menjadi salah satu favorit pendaki
dunia.

30 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

Untuk mencapai Pegunungan Tengah, pengunjung bisa Turut Mengawal
melalui desa-desa adat yang masih loyal dengan kehidupan
tradisional. Bahkan, bukan tidak mungkin ikut menikmati Untuk menyukseskan Ekspedisi Polwan Carstensz 2017,
kesemarakan pesta bakar batu --ritual membakar babi Maximus mengaku terjun langsung selama prosesnya di
dengan batu yang dijadikan arang. lapangan. Ia bahkan ikut mendampingi tim polwan pertama
melakukan summit attack ke Puncak Carstensz.
Hutan tropis nan lebat pun akan menjadi medan yang
dilalui para pendaki. Mereka yang hobi mendokumentasikan Bersama empat pelatih ekspedisi, ia turut mengantarkan
flora dan fauna langka niscaya terpuaskan dengan Amelia K Lumuwu, Berti Kurniawati, Phemiralna, dan
keragaman yang ada di hutan Papua. “Jika beruntung, bisa Mince Yessy Ebe untuk menginjakkan kaki di titik tertinggi
melihat hewan langka seperti dingiso, itu sejenis tupai,” lempeng benua Australasia itu, pada Senin (7/8). Performa
imbuh Maximus. mereka selama pendakian, diakuinya membuat terkesima.

Ia mengakui, saat ini sarana dan prasarana bagi “Salut saya, ternyata polisi wanita kita kuat sekali dan
masyarakat awam mencapai wilayah Pegunungan Tengah secara fisik tak kalah dengan pria. Saya sering naik ke sekitar
masih sangat terbatas. Untuk menuju desa adat di Ugimba Carstensz, para polwan ini termasuk yang pergerakannya
saja, perlu dengan penerbangan perintis yang tidak setiap paling taktis dan cepat,” puji Maximus.
hari ada dari Timika atau Nabire dengan tujuan Sugapa.
Lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki selama sehari penuh. Ia pun meyakini, berhasil menapaki Carstensz Pyramid
akan menjadi pengalaman hidup yang tidak terlupakan
Oleh karena itu, sembari terus mempromosikan potensi bagi seluruh 24 polwan yang mengikuti ekspedisi. Harapan
pariwisata di sana, ia berharap pemerintah memberi Maximus, mereka pun kelak menjelma duta yang turut
dukungan penuh terhadap pengadaan infrastruktur yang membuahbibirkan keindahan alam pegunungan Papua.
lebih baik.
“Mereka kan akan selalu bertugas di seluruh wilayah
Indonesia. Semoga pengalaman ini bisa mereka bagikan
sehingga secara tak langsung para polwan menjadi duta
wisata bagi Carstensz,” harapnya. (Briyan B Hendro)

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 31

LAPORAN UTAMA

Bernyanyi di Kelas hingga Berebut
Gendong Bayi

Ekspedisi Carstensz – Polwan RI tak hanya berbicara soal ’’Anak-anak sangat antuasias mendengarkan cerita-cerita
pendakian. Kegiatan yang digagas oleh Ibu Asuh Polwan Polwan soal Indonesia dan nasionalisme. Mereka juga
RI Ny. Tri Tito Karnavian tersebut juga menyertakan merespon baik saat diajak bernyanyi bersama dan menari
kegiatan bakti sosial dalam kegiatan yang diikuti oleh 24 di lapangan upacara,’’ kata AKBP Siwi Erma Andriani, S.I.K,
anggota Polwan tersebut. Bakti sosial tersebut meliputi kegiatan mentor tim Ekspedisi Polwan – Carstensz RI tersebut.
kampanye hidup sehat, mengajar di kelas, membuat taman
bacaan di Polsek dan taman bacaan di gereja. Turut hadir pada acara Bakti Soal Pendidikan tersebut, Ketua
Bhayangkari Papua Ny. Boy Rafli Amar dan Kapolres Mimika
Tiba di Timika pada 31 Juli 2017, kloter pertama Polwan AKBP Victor Dean Mackbon, S.H., S.I.K., M.H., M.Si beserta
langsung mengikuti berbagai kegiatan menarik. Salah satunya jajarannya. Acara berlangsung meriah meski sempat diguyur
adalah kegiatan mengajar di SDN Inpres III, Kelurahan Karang hujan. Turut diberikan pula bantuan alat-alat pendidikan untuk
Senang (SP3), Kabupaten Mimika, Papua. Sejumlah perwakilan sekolah tersebut.
ikut mengajar di dalam kelas, memperkenalkan diri mengenai
Polwan dan berbicara soal nasionalisme. Pada 1 Agustus 2017, Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar
turut menghadiri kegiatan baksos dan pemeriksaan kesehatan

FOTO: DOK HUMAS POLDA PAPUA

BERBAGI ILMU: Polwan bercerita seputar nasionalisme dan Kepolisian di SDN Inpres III, Karang Senang, Mimika.

32 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

FOTO: DOK HUMAS POLDA PAPUA

PEDULI: Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar bersama istri saat mengikuti acara Bakti Sosial Polda Papua bersama Tim Ekspedisi
Carstens di Mapolsek Mimika Timur.

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 33

LAPORAN UTAMA

FOTO: DOK HUMAS POLDA PAPUA

SERU: Polwan berinteraksi dengan siswa SDN Inpres III, Karang Senang, Mimika.

untuk masyarakat Mimika Timur bersama  ketua Bhayangkari “Sumbangsih bakti sosial Bhayangkari pada acara baksos
Daerah Papua Ny. Ira boy Rafli Amar. Turut hadir pula Polwan kesehatan ini adalah bentuk perwujudan kepedulian
Tim Ekspedisi Puncak Carstensz serta pengurus Bhayangkari kami selaku istri polri dalam wadah organisasi kami yaitu
cabang Mimika dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari Bhayangkari, beserta perwakilan polwan dari seluruh Indonesia
ke- 65 tahun 2017. yg merupakan polwan-polwan pilihan dalam Ekspedisi
Pendakian Puncak Carstensz dalam rangka untuk menyongsong
Kapolda Papua Irjen Pol Drs Boy Rafli Amar mengatakan, hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan perayaan Dirgahayu
kedatangan tim Ekspedisi Carstensz – Polwan RI ini merupakan ke-69 Polwan RI,” kata Ny. Ira boy Rafli Amar.
momen istimewa sebab menjadi salah satu hajatan besar
yang dilaksanakan oleh Polri. Yakni mengibarkan bendera Ada yang unik pada kesempatan Bakti Sosial Kesehatan di
Merah Putih dan bendera Tribrata di Puncak tertinggi Polsek Mimika Timur. Polwan tampak antusias melihat proses
dengan ketinggian 4.884 mdpl. ’’Melalui kegiatan bakti sosial pemeriksaan kesehatan balita. Bahkan, ada Polwan yang ingin
ini, sejumlah unsur di Kabupaten Mimika dapat bersinergi menggendong bayi mungil dan lucu. Bayi Papua tersebut
menyukseskan acara ini, yakni Polda Papua, Polres Mimika, tampak tersenyum dan tertawa. Bahkan, saking gemasnya
Pemda Mimika dan kalangan swasta dapat turut melaksanakan dengan bayi-bayi tersebut Polwan berebut ingin menggendong
kegiatan ini dengan baik,’’ katanya. bayi itu dengan suka cita. ’’Duh lucunya bayi ini, boleh ya Mama
saya bawa ke rumah bayinya. Lucu sekali dan suka tersenyum,’’
Ketua Bhayangkari Daerah Papua Ny. Ira boy Rafli kata salah seorang Polwan.
Amar mengatakan, kesehatan merupakan investasi untk
pembangunan-pembangunan ekonomi, serta memiliki Pada kesempatan yang sama, Kapolres Mimika, AKBP Victor
peranan penting dalam penanggulangan kemiskinan, sehingga Mackbon mengatakan, selain akan melakukan pendakian
kesehatan merupakan salah satu komponen utama selain di Puncak Cartenz di Papua, 24 Polisi Wanita (Polwan) yang
pendidikan. tergabung dalam Tim Expedisi Puncak Jayawijaya Carstenz juga

34 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

FOTO: DOK HUMAS POLDA PAPUA

GEMBIRA: Polwan pun berkesempatan mengikuti kegiatan bakti sosial bidang kesehatan.

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 35

LAPORAN UTAMA

FOTO: IRZAN ASLAM/MAJALAH POLWAN

LUCUNYA: Polwan bersuka cita bersama
bayi Papua yang tampak tertawa digoda
oleh Polwan tangguh peserta Tim
Ekspedisi Carstensz – Polwan RI.
36 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

melakukan bakti sosial (baksos) di empat wilayah
di Kota Timika, Papua dan sekitarnya.

AKBP Victor saat ditemui di SD Inpres III,
Kelurahan Karang Senang (SP3), Kabupaten
Mimika, Papua menuturkan, empat wilayah
yang menjadi sasaran Baksos yakni, SD Inpres III
SP3, Gereja Katolik Horeb di Kelurahan Timika
Jaya (SP2), taman bacaan di KP3 Laut atau
Polsek Poumako, dan bakti kesehatan di wilayah
hukum Polsek Mimika Timur. ’’Dalam baksos,
para Polwan akan melakukan berbagai kegiatan,
seperti mengajar di SDI III, pembagian paket
sembilan bahan pokok (sembako), dan lainnya,’’
jelasnya.

Kata dia, pelaksanaan baksos ini sebagai
penerapan yang telah didapatkan Polwan selama
menempuh pendidikan. Dan ini membuktikan,
kalau Polwan juga memiliki kemampuan dan
kualitas yang sama dengan Polisi laki-laki.
Ditambah lagi, 24 Polwan ini akan melakukan
pendakian ke Puncak Carstensz. ’’Ini merupakan
sejarah bagi Polri, dengan melaksanakan program
Tim Ekspedisi Carstenz – Polwan RI. Sehingga,
usai dari pelaksanaan para Polwan ini memiliki
kenangan dan kemampuan sebagai Polisi,’’
harapnya. (irzan aslam)

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 37

LAPORAN UTAMA

Dukung Ekspedisi kaki atau heli, amat sulit untuk mendorong perlengkapan dan
Demi NKRI logistik untuk ekspedisi besar seperti ini,” jelas salah satu pelatih
ekspedisi, Ardhesir Yaftebbi.
Basecamp merupakan salah satu unsur penting dalam
sebuah ekspedisi. Terlebih ekspedisi yang melibatkan Berbagai fasilitas penunjang ekspedisi terdapat di basecamp
orang banyak. Keberhasilan sebuah ekspedisi berbanding utama pendakian. Mulai dari makanan yang berlimpah, air
lurus dengan baiknya manajemen di basecamp. hangat untuk mandi, hingga fasilitas listrik dalam kapasitas
besar. Ada juga 6 kontener yang disulap menjadi ruangan untuk
Tidak hanya sebagai titik awal pendakian, pusat informasi tidur tamu VVIP, tim dokumentasi, keamanan dari PTFI, porter,
pergerakan tim, pusat kesehatan, pusat logistik, hingga pusat klinik, dan musala. Adapun tim polwan, pelatih, dan brimob
keamanan semua terletak di basecamp. menempati tenda peleton milik polisi karena jumlah mereka
amat banyak.
Ekspedisi Polwan 2017 dengan misi pendakian ke puncak
tertinggi Indonesia, Carstensz Pyramid, Agustus lalu, memiliki “Kami dari awal memang mengonsepkan desain basecamp
basecamp utama di Bali Dump, yang masih berada di wilayah seperti ini atas arahan dari pimpinan langsung dan mulai
PT Freeport Indonesia (PTFI). Bali Dump yang berketinggian membangunnya sekitar 1 bulan sebelum acara. Dahulu
sekitar 4.200 meter di atas permukaan laut berlokasi tidak jauh lokasi ini pun tidak datar, jadi mesti diratakan dahulu dengan
dari daerah tambang terbuka di Grasberg. bantuan alat berat,” jelas Karel Luntungan dari Corporate
Communication PTFI.
Bali Dump dijadikan basecamp utama karena masih dapat
dijangkau dengan kendaraan darat. Jadi, segala perlengkapan Sekitar 500 meter dari tempat tim bermalam di Bali Dump,
dan logistik untuk tim ekspedisi diangkut menggunakan terdapat juga lapangan upacara yang sekaligus berfungsi
kendaraan milik PTFI. “Kalau kita mendirikan basecamp di sebagai helipad. Senin (14/9), helipad sempat digunakan
Lembah Danau-Danau yang hanya bisa dicapai dengan berjalan ketika helikopter milik PTFI mesti menjemput salah satu
anggota tim yang sakit di tebing Carstensz. Beruntung, ketika
itu ada helikopter dan cuaca relatif cerah. Jadi, sekembalinya ke
helipad, ia bisa segera dievakuasi menggunakan mobil menuju
Rumah Sakit Tembagapura.

FOTO: BRIYAN B/MEDIA INDONESIA

DUKUNGAN SPONSOR: PT Freeport Indonesia memberikan
dukungan fasilitas dan tenaga ahli penuh agar kegiatan dapat
terlaksana sesuai rencana.

38 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

Apresiasi

Dukungan eksternal terhadap
kesuksesan Ekspedisi Polwan juga
diberikan oleh salah satu bank terbesar
di Tanah Air, PT Bank Rakyat Indonesia
(persero) Tbk. Director Institution BRI
Sis Apik Wijayanto mengemukakan,
Ekspedisi Polwan ke Carstensz
merupakan momentum berharga
untuk lebih mengenalkan Cartensz ke
khalayak luas. Dengan begitu, kelak
aktivitas perekonomian setempat pun ia
harapkan semakin menggeliat.

FOTO: BRIYAN B HENDRO/MEDIA INDONESIA “Carstensz ini ikon dunia, tujuan para
pendaki seluruh dunia. Sentra balai
DUKUNG PERALATAN: CEO Eiger Indonesia Ronny Lukito (tengah) bersama Kapolri ekonomi di desa-desa sekitarnya juga
Jenderal Pol. Tito Karnavian beserta Ibu Asuh Polwan Ny. Tri Tito Karnavian. perlu dikembangkan, agar aktivitas
ekonomi warga berkembang,” jelas Sis.

Lebih lanjut, pihaknya mengapresiasi
keberhasilan tim polwan menggapai

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 39

LAPORAN UTAMA

puncak tertinggi di Nusantara itu. Kegiatan positif tersebut pun
diharapkan mampu menginspirasi dan menumbuhkan minat
para pendaki muda lain untuk mengikuti jejak polwan.

“Sebetulnya banyak kegiatan yang kita support. Jadi, intinya
BRI tidak hanya sekedar mengejar sisi profit atau keuntungan,
tapi juga mengejar sisi pelestarian lingkungan dan sumber
daya manusia. Kita dukung program Nawacita Presiden Jokowi,
membangun dari daerah terpencil.”

Senada dengan Sis, Ronny Lukito, CEO dari perusahaan
perlengkapan luar ruang, Eiger, turut mengapresiasi keberhasilan
24 polwan. Bahkan, Ronny rela terbang jauh dari Bandung untuk
turut mengikuti perkembangan ekspedisi secara langsung di
‘Bumi Cendrawasih’ selama beberapa hari.

Ketika ibu asuh polwan, Tri Suswati Tito Karnavian, menjajal
trekking menuju Danau 3, Pegunungan Jayawijaya, pada Minggu
(13/8), Ronny pun turut serta meski harus basah-basahan karena
mandi hujan.

“Untuk seluruh polwan yang berhasil memuncaki Carstensz,
saya akan kasih hadiah voucer berbelanja di Eiger,” ujar Ronny
ketika itu untuk menyemangati tim polwan.

Selain bonus tersebut, Eiger memang menyupport penuh
kebutuhan tim ekspedisi atas perlengkapan pendakian. Mulai
dari ujung kaki hingga ujung kepala, termasuk ransel untuk
membawa beban, semua berasal dari produsen outdoor apparel
yang berbasis di Bandung tersebut. “Pokoknya, kalau untuk
kegiatan yang dapat menumbuhkan kecintaan pada NKRI, saya
pasti dukung,” tegas Ronny. (Briyan B Hendro)

40 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

DUKUNGAN CSR: Senior VP Bank BRI Irene Retnaningsih (5 dari kiri) dan tim Bank BRI dari Jakarta dan Jayapura turut menghadiri 41
Upacara Kemerdekaan di areal Bali Dump, PT Freeport Indonesia.

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN

WAWANCARA KHUSUS

Wawancara Khusus dengan Asisten SDM Polri Irjen Pol Drs Arief Sulistyanto, M.Si

JAGOJ A N G A N C U M A

SELFIE,

KUALITASBUKTIKAN DENGAN
DIRI

Sebanyak 24 anggota Polisi Wanita Republik Indonesia (Polwan RI) berhasil
menorehkan rekor dunia upacara bendera di Puncak Carstensz. Ekspedisi ini
memiliki makna besar agar Polwan dapat mensejajarkan diri dengan polisi laki-
laki. Majalah Polwan RI berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan
Asisten SDM Polri Irjen Pol Drs Arief Sulistyanto, M.Si., di Ancol, Jakarta Utara,
belum lama ini. Berikut petikan wawancaranya:

42 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

Ekspedisi Carstensz – Polwan RI yang diinisiasi oleh sisi heroismenya. Juga kaitannya dengan momen HUT ke-69
Ibu Asuh Polwan RI berhasil menorehkan rekor dunia. Polwan. Karena itu, sekalian saja dilaksanakan kegiatan di
Bagaimana Polwan memanifestikan makna ekspedisi ini antara tanggal tersebut.
dalam kesehariannya?
Mengapa Puncak Carstensz yang dipilih sebagai lokasi
Ekspedisi Carstensz merupakan ide yang sangat baik dari penempaan Polwan terpilih?
Ibu Asuh Polwan RI Ny. Tri Tito Karnavian yang juga Ketua
Umum Bhayangkari. Selama ini, beliau selalu memperhatikan Dipilihnya Carstensz karena Bapak Kapolri dan Ibu
terhadap kiprah Polwan. Beliau melihat Polwan ini aktivitasnya Asuh Polwan pernah melakukan Upacara HUT RI di kaki
kurang kelihatan di mata masyarakat. Selain itu, dengan adanya Puncak Carstensz beberapa tahun lalu. Sebetulnya ini hanya
teknologi informasi, banyak Polwan mengekspos dirinya

bukan pada aktivitasnya atau prestasinya namun lebih pada momentum saja untuk menunjukkan kepada Indonesia dan
pencitraan diri. Selfie yang berorientasi pada pencitraan diri, dunia bahwa sosok Polwan tidak lemah. Ini dilanjutkan kepada
misal soal dandanan, kecantikannya hingga foto ramai-ramai tim ekspedisi. Kemudian diperintahkan kepada Asisten SDM
yang tidak pada tempatnya. Kapolri untuk merekrut siapa calon-calon climber Polwan yang
memiliki kemampuan.
Yang diinginkan oleh Bapak Kapolri tentu Polwan harus
meningkatkan profesionalismenya. Nah, Asisten SDM Polri Dipilihlah 89 orang terpilih, kemudian terpilih lagi menjadi
sebagai Pembina Harian Polwan melihat perlunya Polwan 24 orang dengan spesifikasi yang sangat ketat dan terpilih.
lebih eksis karena kemampuan dan prestasinya. Kedua, Polwan Kemudian 3 bulan terpilih untuk kemudian dilatih selama 3
selama ini dianggap lemah secara fisik. Sehingga banyak bulan, meliputi kegiatan teori, teknik pendakian dan fisik serta
ditugaskan sebagai staf administratif dan staf pimpinan. mental. Tim As SDM juga terlibat serta melibatkan tim dari
Padahal, Polwan juga memiliki tugas yang sama dengan tugas Setukpa dan pendaki professional.
polisi laki-laki.
Apa manfaat yang dapat dipetik dari Penghargaan MURI
Nah, hasil diskusi dengan Ibu Asuh Polwan, Polwan tersebut tersebut?
juga sebenarnya memiliki kemampuan. Momen yang diambil
yakni momen 17 Agustus. Karena kami juga ingin menonjolkan

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 43

WAWANCARA KHUSUS

44 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

Penghargaan dari MURI bukan tujuan utama. Namun, kami sarjana yang bertugas di kepolisian sebagai staf yang bertugas
sebagai Pembina sangat bangga atas raihan yang berhasil sesuai dengan bidang kesarjanaannya.
dicapai. Namun, tujuan utamanya adalah untuk memperkuat
eksistensi Polwan itu sendiri melalui berbagai kegiatan positif Bagaimana dengan jenjang karir perwira saat ini?
dan berprestasi. Juga untuk menunjukkan bahwa Polwan itu
juga mampu mendaki puncak tertinggi di Asia tenggara dan Jenjang karir perwira untuk menjadi komandan Kasatwil
Oceania. Polwan juga dapat disejajarkan dengan polisi laki-laki. juga akan lebih panjang. Misalnya, di angkatan saya, lulus dari
Apalagi ide ini berasal dari Ibu Asuh Polwan yang sebenarnya Akpol usia 22 tahun, lalu menjadi Kapolres pada usia 37 tahun.
bukan anggota Polwan. Seharusnya ide-ide seperti ini juga Namun, ke depannya menjadi Kapolres akan menjadi lebih
muncul dari Polwan itu sendiri. panjang, usia 40 tahun ke atas baru bisa menjadi Kapolres.

Apakah akan dilanjutkan dengan kegiatan serupa pada Jenjang karir seseorang terlihat ketika memasuki jenjang
program kerja Polri selanjutnya? perwira menengah atau Pamen. Terlihat ketika pangkatnya
memasuki pangkat AKBP (Ajun Komisaris Besar Polisi).
Ekspedisi Carstensz ini pada dasarnya merupakan Karena menjadi pemimpin itu tidak bisa mendadak. Namun
momentum bagi Polwan untuk mensejajarkan diri dengan akan terlihat melalui rekam jejaknya. Mulai dari pangkat Ipda,
polisi laki-laki. Bukan berarti esok hari kegiatannya akan naik Iptu, AKP dan seterusnya polisi yang bersangkutan mulai
ke puncak-puncak gunung yang lain. Nanti Polwan akan lupa membangun diri. Karena itu saat saya berbicara dengan Polwan,
dengan tugas utamanya sebagai Polwan. Pesan dari kegiatan saya selalu berucap menjadi pria atau wanita adalah kodrat.
ini, manfaatkan ekspedisi tersebut sebagai momentum untuk Tetapi dengan kodrat sebagai wanita dan memilih sebagai
meningkatkan profesionalitas. Tidak hanya menuntut pangkat seorang polisi wanita dia harus sudah sadar dengan kodratnya.
dan jabatan harus berdasarkan profesionalitas.
Dia harus sadar dengan rivalnya yakni pria. Pria tidak punya
Jangan hanya memanfaatkan gender hanya untuk beban mengandung, melahirkan dan merawat anak-anaknya.
mendapatkan jabatan atau pangkat tertentu. Misalnya saja, Tapi wanita ada beban ini. Misalnya, ketika ditunjuk sebagai
terkait persentase jumlah jabatan yang mesti diemban oleh Kapolsek dengan AKP dengan anak berusia 1 atau 2 tahun.
Polwan belum mencapai jumlah tertentu seperti halnya menjadi Tentu ini menjadi beban hidup tersendiri dan pilihan yang sulit
Kapolres atau Kapolda, bagaimana jika Polwan belum mampu meski Polwan tersebut akan memilih untuk merawat anaknya.
memegang jabatan tertentu. Ibu Asuh juga menekankan, ayo Ini berbeda ketika saya menjabat Kapolsek dan baru menikah,
Polwan juga harus mampu menjadi Kapolres atau Kapolda. tentu ini tidak menjadi halangan buat saya karena ada istri di
rumah yang kelak akan menjaga anaknya.
Karena untuk menjadi Kasatwil, Kapolsek, Kapolres, Kapolda
itu sangat berat. Itu memerlukan kemampuan leadership yang Kasus lainnya misalnya Polwan yang Kapolres berpangkat
cukup kuat. Memerlukan kecerdasan yang sangat kompleks. AKBP, sementara suaminya yang karyawan swasta bertugas
Harus pandai mengambil keputusan. Harus memiliki di Surabaya. Tidak mungkin juga pindah ke Surabaya menjadi
kemampuan intelektual yang baik dan pandai berkomunikasi Kapolres, karena Kapolres di Surabaya berpangkat Kombes.
dengan baik karena akan menjadi pemimpin di masyarakat. Kasus-kasus seperti itu yang menjadi perhatian khusus dalam
Juga kecepatan merespon kondisi di masyarakat untuk hal kajian untuk jabatan tertentu. BZerbagai aspek dinilai
menciptakan keamanan di tengah masyarakat. Ini semua akan secara detail dan menyeluruh.
terpulang kepada Polwan itu sendiri. Ini tantangan bagi Polwan
untuk meningkatkan kapasitasnya. Apalagi untuk Polwan, kajiannya tentu akan lebih detail.
Misal, untuk jabatan Kapolres Banjarnegara yang mana
Mungkinkah Polwan menjadi Pemimpin di tubuh Polri? suaminya adalah karyawan swasta bekerja di kota lain.
Sementara Polwan tersebut memiliki dua anak yang masih
Saat ini terbentuk perwira Polwan dari Akpol, Perwira dari sekolah. Sementara pembinaan dan pengawasan terhadap
Sarjana dan perwira dari Setukpa. Bangun diri dari sekarang. anak juga sangat penting. Pilihan ini tentu tidak mudah. Polwan
Jangan meminta jabatan tanpa diserta kemampuan. Kapolres tersebut memilih keputusan menitipkan anak-anaknya kepada
dari Banjarnegara dari Polwan. Kami tidak ragu jika track ibunya. Namun, tidak semua Polwan bisa seperti itu. Tidak
record-nya baik. Casingnya saja Polwan tapi isinya sangat punya semua wanita rela meninggalkan anak-anaknya. Faktor keluarga
kemampuan. Tentu banyak Polwan yang mampu, asalkan dan psikologis hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan
harus menunjukkan kemampuannya. untuk jabatan tertentu.

Sejumlah senior Polwan pernah menghadap kepada saya, Meskipun demikian, peluang untuk pendidikan tetap sama.
terkait adanya persentase jumlah Polwan yang dapat mengisi Peluang untuk mengikuti Sempimen, dan Sespim. Tesnya juga
jabatan tertentu. Saya kembalikan kepada senior Polwan tetap sama. Tidak ada privilege bagi Polwan. Sama perlakuannya
tersebut. Saya katakan, jangan Cuma melihat porsi jabatan dengan polisi laki-laki. Polri mempuanya standar baku yang
dengan persentase saja. Tapi saya minta kalian identifikasi, apa sudah ada, tidak berdasarkan gender. Karena itu, Polwan harus
sih sebenarnya apa masalah yang sedang dihadapi di Polwan. menunjukkan kemampuannya secara utuh.
Saya justru khawatir jika para senior ini belum melakukan
identifikasi secara jelas dan menyeluruh, saya khawatir institusi Proses perekrutan calon taruna Akpol mendapatkan
Polri justru akan menjadi korban. Bukan berarti Polri tidak apreasi dari berbagai pihak. Apakah ada standar yang
memberikan kesempatan bagi Polwan, mungkin ada standar dinaikkan dalam perekrutan tersebut?
yang belum terpenuhi oleh Polwan untuk menjadi Kasatwil.
Rekrutmen merupakan hal yang sangat penting dalam bidang
Saat ini lulusan akpol dari Taruni baru sampai tahap Kompol. Sumber Daya manusia (SDM). Karena SDM adalah salah faktor
Diharapkan ke depannya akan tumbuh komandan-komandan penting dalam sebuah organisasi. Tidak adapun satu institusi
baru dari Akpol. Ini berbeda dengan jenjang perwira karir dari apapun yang tidak lepas dari SDM. Baik organisasi yang terkait
dengan teknologi maupun manusianya, pasti SDM adalah

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 45

WAWANCARA KHUSUS

factor yang penting dalam menjalankan organisasi. Suatu mana polisi baru tersebut berada di lingkungan yang bermacam-
organisasi juga tak lepas dari anggaran untuk menggerakkan macam hal. Ada polisi yang bisa membedakan mana yang
organisasi itu sendiri. Manusia juga yang mengelola anggaran. membedakan, ada juga yang tidak bisa. Ini akan menghasilkan
Organisasi juga memerlukan sarana prasarana, software, hingga tumbuhnya polisi tidak baik. Karena itu pentingnya rekrutmen
gedung dan mobil patroli. Semuanya juga tergantung manusia. yang diiringi oleh pembinaan dan pengawasan secaar naik pula.
Manusia adalah unsur penting dalam roda organisasi.
Adakah hal baru dalam perekrutan calon polisi?
Nah, dimulai dari mana? manusia –manusia ini dimulai dari Mengenai standar rekrutmen tentu sudah ada yang baku.
perekrutan yang berkualitas. Bapak Presiden Joko Widodo Karena itu melalui Rakernis (Agustus 2017 lalu di Ancol) semua
menyebut, rekrutmen adalah hulu dari manajemen internal hal akan dibakukan. Baik tinggi tubuh, psikologi, dan lainnya.
kepolisian. Jika proses rekrutmen tidak benar, maka ke depannya Agar siapapun nanti pimpinan Polri tidak mudah mengganti
akan sulit menghasilkan calon polisi yang berkualitas. aturan. Semuanya akan dibakukan sesuai dengan kebutuhan
Polri.
Calon yang baik, dididik dengan baik akan menjadi calon
polisi yang baik. Calon yang baik, dididik tidak baik hasilnya Mengenai rencana peningkatan status empat Polda Tipe
tidak baik. Apalagi calon yang tidak baik, dididik tidak baik, B menjadi Polda Tipe, apakah menurut Bapak ada profil
hasilnya akan berantakan. Ini yang menjadi pemikiran saya, Polwan dengan kualifikasi tertentu layak untuk menduduki
system ini bersinergi. Rekrutmen bagus, didukung sistem bagus jabatan di Polda tersebut?
maka hasilnya akan baik. Meskipun hasil dari rekrutmen ini
tidak dirasakan seketika. Masa pendidikan di Akpol 4 tahun, Semuanya tergantung dari Polwan itu sendiri. Jangan
kemudian masa penyesuaian 2 tahun. hanya ingin menduduki jabatan itu saja. Semua polisi
tentu ingin menjadi Kapolda. Semuanya akan diukur dan
Jangan sampai polisi baru, berada di lingkungan senior yang
tidak baik maka akan menghasilkan polisi yang tidak baik.
Setelah lulus, perlu ada pembinaan dan pengawasan yang di

46 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017

FOTO: DOK HUMAS MABES POLRI

BANGGA: Irjen Pol Drs Arief Sulistyanto, M.Si, turut menyambut Tim Ekspedisi Carstensz – Polwan RI di Terminal 3 Bandara
Soekarno Hatta.

dilakukan assessment apakah mempuanya kemampuan untuk kesempatan. Perlu dilakukan preemptif seperti sosialisasi dan
menduduki jabatan Kapolda Tipe A. Jika dipaksakan hanya pendekatan kepada masyarakat. Seperti istilah kedokteran,
karena Polwan belum ada yang menduduki jabatan Kapolda lebih baik mencegah daripada mengobati. Kunci daripada
Tipe A akan berakibat kurang baik bagi polisi itu sendiri. Kasatwil adalah kemampuan melakukan deteksi dini. Inilah
Kami tidak ingin mengorbankan institusi Polri dan tidak ingin tantangan bagi Kasatwil melakukan tindakan operasional yang
mengorbankan yang bersangkutan pula. Kembali lagi menjadi integratif. Inilah perlunya kemampuan leadership yang baik
Kapolda itu tidak mudah. Saya sendiri merasakan, menjadi dan mumpuni.
Kapolda itu tidak mudah karena harus mengatasi segala macam
aspek kehidupan masyarakat. Dia harus mampu mengatasi tiap Sangat berbeda bagi polisi yang selama ini bekerja di lapangan
masalah di wilayahnya. Jangan sedikit-sedikit lapor Kapolri. dengan belakang meja. Berbeda polisi yang pernah menjadi
Jangan bikin pusing Kapolri. Tiap ada masalah di wilayah, harus Kapolsek, Kapolres atau reserse melalui proses menjadi direktur
sudah selesai di tangan Kapolda. Jika sampai Kapolri sampai dan lainnya. Mind reference-nya akan berbeda. Polisi yang
datang untuk menyelesaikan masalah di wilayah tersebut, pernah menangani konflik dan kejahatan akan berbeda dengan
artinya Kapolda tersebut tidak ada gunanya. Kecuali jika polisi yang seumur hidupnya hanya menangani pekerjaan
maslaah yang dihadapi di luar kewenangan dan kemampuan administratif. Karena menjadi pemimpin itu melewati sebuah
Kapolda tersebut, Kapolri pasti akan turun langsung. Tapi akan proses. Maka menjadi pemimpin itu berproses. Makanya
lebih baik jika Kapolda jika turun langsung menangani. Karena penugasan juga diatur. Karena ada personel ada yang piawai
pada dasarnya tidak ada masalah yang tiba-tiba menjadi besar. menangani staf, ada yang piawai di operasional. Dan ada juga
yang piawai keduanya. Kami cermat melakukan penempatan
Masalah biasanya dimulai dari hal-hal kecil. Karena agar nantinya menghasilkan pilihan-pilihan calon pemimpinan
itu pak Kapolri menekankan polisi harus proaktif. Karena yang hebat. (irzan aslam)
pada dasarnya kejahatan dimulai dari niat kemudian ada

SEPTEMBER 2017 MAJALAH POLWAN 47

PROFIL

Kepala Setukpa Lemdiklat Polri, Brigjen Pol. Dra. Sri Handayani, MH

Bentuk
Brigadir

Menjadi Polisi

Tangguh

48 MAJALAH POLWAN SEPTEMBER 2017


Click to View FlipBook Version