The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Ini merupakan antologi puisi karya siswa dan guru untuk membangun literasi madrasah

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Heri Herdianto, 2021-11-05 15:46:24

ANTOLOGI PUISI MADRASAH

Ini merupakan antologi puisi karya siswa dan guru untuk membangun literasi madrasah

Keywords: e book antologi puisi

Umurku
(Nanda Syaharatulo Ajizah)

1 windu tambah 1 lustrum tambah 1 dasawarsa kurang satu windu
Itulah umurku sekarang

Masa laluku hanyalah kenangan
Sekarang aku percaya aku akan bisa bangkit

Wish me all the best and dont forget to hard work
Doaku kutujukan untuk diriku sendiri
Thanks for Allah

Telah memberiku kepercayaan untuk lebih sering lagi beribadah kepadamu

Kuusap dahiku
Banyak ibadahku yang kusia-siakan

Kutengok kebelakang,
Lebih sering ku kejar urusan duniawi

1 windu+1 lustrum+1 dasawarsa-1 windu
Diusiaku yang sekarang ini,

Aku akan lebih menyeimbangkan
Antara ikhtiarku dengan tawakalku

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 96

PROFIL PENULIS

halo semua.Saya Nanda Syaharotulo Ajizah dari MAN 1 BEKASI.Saya lahir di
Bekasi pada tanggal 5 Juli 2005.Harapan dan keinginan saya kedepannya ialah
ingin terus konsisten dalam mewujudkan semua impian-impian yang sudah
diimpikan, salah satu dari impian tersebut ialah menjadi penulis atau menjadi
seseorang yang terus mendalami karyanya dibidang kepenulisan.
IG:@nanda057_

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 97

Satu Keinginan

(Vina Meylani Putri)

Dikala dunia tengah penuh diselimuti
Oleh kedatangan sesuatu yang tak pernah terpungkiri

Kita semua berperang oleh pandemi
Dengan keharusan untuk tetap di sini

Berdiam diri di rumah kita sendiri

Detik waktu yang terus berlalu
Bagai melewati gugusan awan kelabu
Ketika rasa jenuh mulai menghampiri
Di tengah situasi yang kini sedang terjadi

Ada rasa sedih yang tak bisa terlampiaskan
Saat melihat tugas sekolah yang bertumpukan

Meski kini terkabul sudah semua keinginan
Agar mendapat waktu libur yang memuaskan

Tapi nyatanya sungguh membosankan

Kini, hanya ada satu keinginan
Melihat dunia kembali pulih seperti semula berjalan
Tak ada lagi kesedihan, kesakitan dan keresahan
Agar sadar peduli, saling sayang dan mengingatkan

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 98

Ulah Masa Sekolah

(Vina Meylani Putri)

Yang muda yang jatuh cinta
Yang muda yang bahagia
Nyatanya memang indah

Kisah cinta di masa sekolah

Yang muda yang patah hati
Yang muda yang tersakiti

Bukan salah mereka
Hanya saja salah menempatkan rasa

Masa yang seharusnya penuh tawa
Menjadi habis karena ulahnya
Bahagianya fana, abadinya luka

Usaha orang tua yang sia-sia untuk anaknya

Masa muda dihabiskannya membahas cinta yang belum saatnya
Masa depan dibiarkannya terombang ambing angan yang tak jelas kenyataannya

Bukan usaha yang dilakukannya
Tapi cinta yang selalu dibahasnya

Tak ada persiapan untuk masa depan
Membuatnya rumit dikemudian
Masa muda makan cinta
Masa tua makan apa?

'Suara remaja yang kehilangan masa depan karena cinta'

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 99

Sumpah Pemuda Abdi Negara

(Vina Meylani Putri)

Kami berdiri di atas bumi Pertiwi
Berjuang dengan kompas sebuah mimpi

Pemuda pengemban amanat bangsa
Dengan sejuta semangat di dalam dada

Kesadaran, kekuatan, dan pengorbanan
Tak pernah luntur demi mempertahankan bangsa kehormatan

Bangsa tempat kami berdiri
Bangsa tempat kami mati

Dua puluh delapan oktober sembilan lima
Lahirnya kebebasan para pemuda Indonesia

Dari perihnya sebuah penjajahan
Lahir pula kokohnya tongkat perjuangan

Merdeka pun tetap harus berjuang
Tak berperang bukan berarti pecundang
Menjaga kesatuan untuk menyelamatkan negeri
Menjaga kemerdekaan agar tetap abadi

Kami satu jiwa pemuda
Kami satu jiwa Pancasila
Kami satu kekuatan bangsa
Kami satu pemuda Indonesia

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 100

Mimpi Santri Untuk Negeri

(Vina Meylani Putri)

Di bawah gugusan awan di langit
Di atas hamparan luasnya bumi
Kita memang hanya perkumpulan yang sedikit
Tapi tak pernah berhenti untuk bermimpi

Negeri ini sudah tak butuh orang cerdas
Karena banyaknya sudah tak terbatas
Negeri ini hanya butuh orang berakhlak
Yang mampu bedakan kebathilan dan yang haq

Dengan situasi yang kini sedang terjadi
Rakyat menggantungkan banyak harapan pada pemimpin dan petinggi

Sementara santri hanya mampu bermimpi
Berharap negeri tak seperti ini lagi di hari nanti

Dengan kemampuan yang kami miliki
Dan doa yang selalu kami lantunkan
Berusaha mencari setitik perubahan diri
Setidaknya untuk mengubah arah pemikiran

Pemikiran yang benar
Tapi tak buat onar
Hati yang suci
Semoga akan abadi

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 101

PROFIL PENULIS

Hai, saya Vina Meylani Putri dari MAN 1 Bekasi. Lahir di
Jakarta pada tanggal 26 Mei 2004. Saya suka membaca dan
menulis. Salah satu impian saya adalah menjadi penulis. Karena
dengan menulis saya dapat merasakan kebebasan yang tak
pernah saya dapatkan. Saya juga berharap saya tidak pernah
bosan menulis dan menciptakan karya. Karena menulis adalah
bekerja untuk keabadian^^

Come meet me on Instagram: @vina_mylnptr or
Wattpad: @vina_mey

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 102

Jejak Santri

(Siti Alfira Febrianti)

Langit kelabu bertiup angin
Terdengar nyaring lantunan ayat suci

Lembut mengiringi malam
Detik waktu perlahan membangunkan, tersadarlah

Kaki beranjak menuntun
Diambilnya air sejuk membasuhi diri

Bersiap dan dirapikannya barisan
Ditunaikannya kewajiban mentaati ilahi

Saat terbit mentari, dibawanya diri menuju tempat menimba ilmu
Gigih mencapai cita dan terus berusaha maju

Dijalaninya dengan penuh sabar, ketulusan serta keihlasan
Bukan karena keterpaksaan, melainkan kesadaran akan kewajiban

Seperti menerangkan cahaya di kegelapan
Seperti menyinari keredupan

Tapakkanlah kaki dengan keihklasan
Dan bangunlah kehidupan dengan kedamaian

Terpatri hati dan diri
Jadikan jiwa mandiri
Selamat hari santri

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 103

PROFIL PENULIS

hallo everyone! Perkenalkan, nama saya Siti Alfira Febrianti,
akrab dipanggil Fira. Saat ini bersekolah di MAN 1 BEKASI. Lahir di
Sumedang, pada 03 Februari 2005. Sejak kecil saya suka menulis, tetapi
baru muncul keberanian untuk mencoba menulis cerita dan
mempublikasikannya pada tahun 2018, tepatnya di aplikasi wattpad.
Harapan saya, semoga konsisten dalam menulis agar bisa mencapai
salah satu cita-cita saya, yaitu menjadi penulis.

let's meet at :
Instagram @alfiraa.f
wattpad @Alfira_F
See you!

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 104

Halo

(Najla Fadhilah)

Halo,
Bagaimana kabar mu hari ini?

Kamu baik-baik saja, kan?
Kamu masih tetap bertahan, kan?

Hei, tidak apa-apa.
Sesekali, tidak apa-apa jika kamu tak sanggup lagi untuk menahan semua.
Tidak apa-apa jika kamu ingin menangis, mengeluarkan semua emosi yang kamu

pendam.
Tidak apa-apa jika kamu tidak apa-apa hari ini.

Kamu berhak menjadi lemah.
Kamu berhak mendapat istirahat.
Kamu berhak untuk merasa lega.
Kamu juga manusia, pasti kamu lelah dengan semua ini bukan?

Keluarkan, lepaskan semua beban itu.
Tidak apa-apa.

Kamu menangis untuk meringankan luka mu.
Karena bahkan terkadang sebuah bunga butuh sebuah hujan untuk mekar.

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 105

Rindu?

(Najla Fadhilah)
Aku berada di ambang kebimbangan
Bertanya pada diriku sendiri di malam kelam
Bagaimana bisa aku merindukan seseorang yang bahkan tak pernah aku temui?
Bagaimana bisa pula aku merindukan seseorang yang bahkan tak pernah aku lihat?

Ada apa denganku?
Apa yang salah denganku?
Merasakan beratnya kerinduan tiap malam, tanpa tahu sosok yang dirindukan
Merasakan kesepian yang mendalam, tanpa tahu sosok yang dibutuhkan
Apakah sosok itu punya kesamaan denganku?

Apa warna rambut nya?
Apa warna mata nya?
Apa cuaca favorit nya?
Dan... kenapa aku merindukan sang sosok yang bahkan tak ku ketahui ini?

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 106

Selamat Ulang Tahun, Indonesiaku

(Najla Fadhilah)

Sudah 75 tahun sejak kau merdeka
Sudah 75 tahun sejak kau lepas dari penderitaan berkepanjangan itu
Sudah 75 tahun pula kami merasakan hidup tanpa penderitaan lagi

Dan tak terasa, 75 tahun kita lalui tanpa jatuh

Indonesiaku,
Para pahlawan ku,
Maafkan kami para rakyat generasi ini yang kadang tak mengingat perjuangan dan
pengorbanan mu
Maafkan kami para rakyat generasi ini yang kadang tak bersyukur atas semua yang
kami dapatkan sekarang

Hari ini, kami hanya bisa terus berharap, berdoa, dan berusaha untuk masa depan
yang cerah

Terus mempertahankan persatuan dan kesatuan ini
Mempertahankan kemerdekaan ini
Untuk para pahlawan, dan Indonesia

Sekali lagi, Selamat Ulang Tahun, Indonesiaku

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 107

PROFIL PENULIS

Halo, saya Najla Fadhilah dari MAN 1 Bekasi. Saya lahir di Bandar
Lampung, tanggal 24 Januari 2005.
Saya punya banyak hobi, seperti menggambar, termasuk menulis.
Menulis beberapa karya disini adalah bentuk mengisi waktu luang
saya. Walaupun tak seindah karya para penyair, saya senang dapat
mengekspresikan diri saya.

IG : @naeyvs_

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 108

Meraih mimpi

(Azra Putri Raihanun)

Genggam tangan pada suatu uluran,
Diantara kegagalan atau usaha,
Bangkit atau menyerah,
Pada impian belum terwujudkan,
Aku menyerah pasti menyesal,

Aku bangkit pasti sulit,
Keliru kecemasan hati,
Berbicara bergerutu sudah pasti,
Optimisku sebagai penyemangat,
Pesimisku tercium menyengat,

Mimpi terindah sebuah rahasia,
Yang hampir dinilai halusinasi,
Jika terwujud Alhamdulillah,
Jika gagal jangan menyerah,

Semua pasti akan berakhir,

Semuanya butuh usaha,
Kita meraih impian butuh usaha,
Sampai kita bahagia pun juga usaha,
Untuk menunjukkan suatu ekspresi,

Tetap raihlah mimpi,

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 109

PROFIL PENULIS

perkenalkan saya Azra Putri Raihanun dari kelas X IPS 5
(MAN 1 Bekasi). Lahir pada tanggal 14 Juli tahun 2006. Harapan
saya, ingin menjadi penulis yang konsisten, memberi motivasi
bermanfaat. Instagram: AzraPutRaiii

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 110

Ragu

(Alisa Azzahra)
Logika dan hati berperang

Memilih 'iya' atau 'tidak'
Keduanya sama-sama kuat
Kuat mempertahankan keinginannya
Logika ingin terus berjuang
Sedangkan hati ingin menyudahi semuanya
Siapakah yang akan menang? Entahlah
Semuanya nampak mempunyai konsekuensinya
Dan akhirnya... hanya perasaan ragu lah yang memenangkannya.

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 111

Bersyukur

(Alisa Azzahra)

Kata yang jarang sekali di ucapkan oleh orang banyak
Kata yang tak pernah di dengar ketika terjadi hal baik

Apakah kalian bertanya-tanya?
Mengapa demikian?

Jawabannya adalah...
Banyak sekali orang yang tak pernah bersyukur atas nikmat yang tuhan berikan.

Ia lupa jika mendapat hal baik dan ia marah jika mendapat hal buruk.
Ia menyalahkan tuhan. Ia tak terima jika seperti itu.

Coba kalian renungkan dimana salah tuhan? Tidak ada!
Tuhan tak pernah salah.

Kita yang salah..manusia yang salah..
Mereka berfikir bahwa tuhan tidak adil kepadanya,
Padahal ia tidak menyadari bahwa tuhan sangat sayang kepadanya..

Mari bersyukur...
Jangan mengeluh.
Buka pandanganmu, buka pandangan kita..
Harus banyak bersyukur!
Hidup adalah perjalanan bukan pelarian

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 112

PROFIL PENULIS

hallo semua!!! Perkenalkan nama saya Alisa Azzahra dari
kelas XI MIPA 3 MAN 1 BEKASI, saya lahir di Bekasi, 15
Agustus 2005. Hobi saya adalah menulis sebuah karangan
entah itu puisi atau cerpen. Oh iya! Salah satu harapan/impian
saya menjadi penulis yang dapat menuangkan imajinasi
menjadi sebuah karya yang dimana karya tersebut dapat di
nikmati pada setiap pembaca. And the last one don't forget
Follow ig : @alisazzhra15_
Wattpad : @AlisaAzzahra6

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 113

Cahaya Masa Depan

(Ardillah)

Wahai semesta yang tak pernah redup
Ketika terlena serasa remuk semua mimpi

Kau ada,
Dengan ketulusan memberi cahaya masa depan

Cahaya mentari yang bersinar membuat semangat
Gemerlangnya rembulan yang selalu membuat bersyukur akan kejadian

Yang dimana kita akan menggoreskan pengalaman
Dan menjadikan cermin bagi kehidupan

Semangat terus menyongsong masa depan
Berjuang tak pernah redup dari keterpurukan

Kau bisa,
Dengan kerja keras dan ketulusan akan cerahnya kesuksesan

Mungkin kau pahit di hari ini
Dengan semua keadaan yang kau alami
Mencemari kemampuan yanga ada didalam diri

Dan membuat sedikit menepi

Singkirkan semua keraguan
Berjuang demi masa depan
Meratap dengan keyakinan

Demi sebuah kejayaan

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 114

Jarak Dan Waktu

(Ardillah)

Sahabat terbentang dengan jarak
Apa kabar kalian, semoga sehat pejuang

Dahulu kita pernah berjuang disini
Menetap dengan tekad dan keyakinan
Berjuang dengan pengorbanan dan semoga sampai tujuan

Jangan pernah letih dengan semua keadaan
Yang membuat kita terjatuh didalam jurang kesesatan

Bangkitlah untuk menolak keterbatasan
Meratap kedepan dengan penuh keyakinan

Semoga kau sehat pejuang
Tanpa henti untuk satu tujuan

Jemari waktu yang terus bertentangan
Membuat kita berada semakin didepan
Bahagia selalu dimanapun kau berada

Disini aku selalu berdoa
Tentang aksara yang pernah tertulis di dalam jiwa

Hari dan bulan silih berganti
dan kini kita berjarak dengan waktu

Yang seolah dapat menusuk

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 115

Lingkaran Merah

(Salma Nur'Aini Zahro)

Sebuah pusat,
yang menjadikan titik kehinaan
Bukan hanya yang didalamnya menjadi hina
Tapi, disekelilingnya juga dapat menjadi hina

Wahai raga yang dikendalikan
Wahai pikiran yang dimanipulasi

Tahan, tahan!
Hanya dengan keyakinanlah

Lingkaran itu lemah

Jangan jadikan lingkaran itu sepele karena..
Lingkaran itu akan menjadi kuat

Dan akan semakin banyak yang mengikutinya..

Teruntuk...
Raga yang kuat
Bisikanlah sekitaranmu
Untuk tidak mengikuti
Jangkauan lingkaran merah...

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 116

Lembaran Baru

(Salma Nur'Aini Zahro)

Hal indah yang terselip
Begitu berat dilupakan
Tak hanya sebatas mereka yang tertawa
Namun, tangisan mereka
Sama akan indahnya di mataku

Aku tak tahu harus bagaimana
Tak mungkin ku putar ulang semua

Ke masa kita yang indah
Ke masa kita juga yang penuh duka

Sekarang kita terpecah
Untuk melanjutkan impian masing masing

Hanya keikhlasan yang dapat kita buat
Dan selamat tinggal yang kita ucap

Aku tahu dan semua orang tahu
Pada saat itu hanya akan ada tangisan

Dan ucapan terimakasih
Tapi takdirlah yang menentukan
Untuk kita membuka lembaran baru

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 117

Alumni Santri

(Salma Nur'Aini Zahro)

Sebuah kebanggan tuk diri sendiri
Menjadi alumni seorang santri, tapi
itu bukanlah sesuatu yang mudah

karena apa..?
Dimana seorang alumni santri harus menjaga nama baik.

tempat dimana ia dulu makan dan minum
tempat dimana ia dulu tidur bak rumah sendiri
tempat dimana ia melantukan nadzhoman ketika orang lain terlelap tidur

Kyai ku pernah berkata
" Jika kalian sudah masuk ke kerumunan masyarakat,
maka disitulah jiwa santri kalian harus dipergunakan dengan sebaik baiknya "
Tentu saja itu bukanlah hal yang mudah bagi kami para alumni santri.
Tapi para alumni santri akan terus berusaha untuk negri yang tercinta.

Karna dahulu kala, santri turut mengahadang para penjajah
Santri turut serta tuk menjaga ibu pertiwi
Dengan kegigihan iman yang ada

Dengan teriakan Allahu Akbar yang lantang
Santri mampu menggoyahkan para penjajah

Selamat hari santri
Tuk semua santri yang memiliki jiwa jihad

Salam alumni santri

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 118

Santri

(Siti Intan Yassa'adah)

Hari masih begitu gelap gulita
Sunyi dan dingin menusuk lara

Akupun bergegas bangun
Melangkahkan kaki ke masjid dengan santun

Kantukku hilang seketika,
Ketika air wudhu membasuh wajah

Ayat suci ku lafalkan
Do'a ku panjatkan

Ketika malas menerpa,
Aku teringat pengorbanan orang tua

Mencari rezeki
Hingga lelah tiada arti

Ketika rinduku tak tersampaikan
Tak ada yang bisa aku lakukan
Selain berdo'a bermunajat kepada sang illahi
Berharap merekapun merindukan kembali

Mengaji dan mengabdi
Kepada negeri dan illahi
Agar tak tersesat dikemudian hari
Karena tujuanku hidup yang hakiki

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 119

Pemuda Masa Kini,Pemimpin Masa Depan

(Siti Intan Yassa’adah)

Kamu tau apa yang lebih sulit dibandingkan melawan penjajah?
Soekarno berkata lebih sulit melawan bangsa sendiri
Kamu tahu apa yang paling sulit ketika berjuang?

yang paling sulit adalah menjaga diri agar tetap konsisten untuk terus maju kedepan

Perjuangan itu tak mudah
Namun, hasil dari perjuangan itu manis rasanya

Jangan sekali-kali kau berhenti
Ketika kau telah berada dimedan perang

Lelah boleh, berhenti jangan!
Jangan gentar, bulatkan tekad

Kamu harus percaya kepada diri kamu sendiri
Beri dirimu kesempatan

Bahwasannya kamu itu bisa
Kamu itu beda

Apa yang kamu tanam sekarang
Ialah apa yang kamu panen ketika masa depan

Belajar kedisiplinan
Belajar kepemimpinan!

Siapa yang memimpin negara kita sendiri nanti?
kalau bukan kita

Karena pemuda masa kini, pemimpin masa depan.
Tetap semangat!
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 120

Senja

(Ikke Aulia Putri)
Suatu waktu

Aku dan kau pernah merangkai janji
Disaksikan langit senja
Mungkin...

Itu sebabnya tiap aku memandang senja
Tiap aku memikirkan senja
Selalu ada kamu

Hari ini aku mencoba melupakanmu
Mencoba berhenti berharap padamu
Namun aku gagal saat senja datang
Kenangan itu menyelimuti pikiranku

Aku harus kuat...
Aku tetap Menghilangkan kenangan itu

Walau masih ada bekasnya
Aku akan baik-baik saja tanpamu

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 121

Rindu Itu Susah Dihilangkan

(Ikke Aulia Putri)

Rindu itu susah dihilangkan, tidak tau kenapa
Hari ini aku sangat merindukannya
Aku selalu memikirkannya
Dia selalu datang dipikiranku

Kenangan itu kembali menyelimutiku
Tawa itu terdengar kembali dalam telingaku

Bicara itu selalu membisikku
Aku percaya dia selalu bersamaku

Namun...
Sisi lain aku tau dia tidak disini
Aku tau dia orang yang membuatku bahagia
Dia tidak pernah membuatku menangis

Namun...
Semenjak kepergiannya
Aku sangat merindukannya
Aku tidak bisa melupakannya

Rinduku ini tidak bisa hilang
Walau ku coba untuk tidak memikirkannya

Bayangan itu tetap ada
Kebahagiaan itu tetap ada didiriku

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 122

Hari Kelahiran Kota Bekasi

(Ikke Aulia Putri)

Sudah 70 tahun bekasi berdiri...
Kota seribu kenangan
Kota sejuta harapan

Kota indah, sejuk dan nyaman

Bekasi tempat ku dilahirkan
Tempat perindustrian besar

Tempat kecil bagiku
Tempat bersejarah bagi semua

Kini aku tak sadar...
Sudah mendiami bekasi sejak lama
Kini kau sedang menyambut kelahiranmu
Kelahiran yang kau tunggu-tunggu

Semoga bekasi ku ini
Menjadi kota yang lebih baik lagi
Menjadi kota yang besemangat tinggi

Menjadi kota yang lebih maju

Kuharap bekasi akan selalu ada
Bekasi akan selalu kita kenang
Aku bangga menjadi anak bekasi

Selamat hari kelahiranmu

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 123

Kesaktian Pancasila

(Ikke Aulia Putri)

30 september...
Mengukir pilu sejarah indonesia
Berjuang hingga meneteskan darah
Melawan pengkhianatan indonesia

Para Jendral ikut turun tangan
Melawan para komunisme

Mereka berjuang dengan penuh keyakinan
Sebagai tanda cintanya kepada indonesia

Segitu besar cintanya kepada Indonesia
Mereka rela menumpahkan darahnya
Merelakan nyawanya
Hanya untuk Indonesia tercinta

1 Oktober 1965...
Indonesia mencetuskan kesaktian pancasila

Pancasila sebagai ideologi negara
Sebagai ideologi bangsa Indonesia

Kita harus menjaga pancasila
Mempertahankan maknanya
Pancasila adalah bukti kesetiaan
Kesetiaan negara Indonesia

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 124

Batikku Indonesia

(Ikke Aulia Putri)

Lahir di bumi pertiwi
Dibawah hangatnya cahaya senja
Tertuah harapan yang indah
Terukir dalam batik yang bermakna

Setiap garis terukir pengorbanan
Rasa syukur, penghormatan dan keindahan
Banyak jutaan rasa yang terukirnya
Penuh makna dan keyakinan
Namun...
Apakah karya seni ini telah dilestarikan
Dilestarikan ditanah air tercinta
Dia tidak meminta untuk dihargai
Apakah kita akan mengabaikannya
Abai terhadap budaya indonesia
Budaya kita sendiri
Tanah air Indonesia
Sanjunglah budaya kita
Hormatilah karya seni ini
Lestarikanlah batik Indonesia
Batik penuh keragaman
Ragam yang dicintai masyarakat
Khasnya yang membuat tersenyum
Aku cinta budaya Indonesia
Aku bangga padamu Indonesia

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 125

Perjuangan Santri

(Ikke Aulia Putri)

Ketika semua orang terlelap dalam tidur
Saat itulah para santri turun ke tempat suci
Mengambil air wudhu dan mengulurkan sajadahnya
Beribadah kepada allah dan bersujud mengharapkan ridhanya

Saat ufuk fajar terbit
Ayam berkokok menandakan pagi hari

Saat itulah para santri mencari ilmu
Ilmu untuk bekal mereka

Ketika orang diluar sana sedang menyanyi
Mereka bersholawat atas nabi muhammad

Ketika anak lain memakai gadget
Mereka memakai al-quran sebagai bentuk cinta kepada allah

Begitu besar perjuangan para santri
Mereka rela jauh dari keluarga dan kerabat

Demi sebuah ilmu dan ridha allah
Demi membawa mahkota suci untuk orang tuanya

Semoga perjuangan mereka tidak sia-sia
Untuk mengharapkan ridha allah
Menuntut ilmu tak kenal lelah

Dengan tujuan membawa kebahagiaan dunia akhirat

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 126

Santri

(Rizky Fari Riandy)

Kau adalah pemuda yg mulia ,santun
Dan, bertatakrama.

Kau setiap hari di ajarkan ilmu agama
Dan di latih sebagi calon imam di masjid nanti.

Kau takpernah silau, tak pernah tertipu oleh tawaran kebahagiaan sunyi
Dari sampah-sampah simbolisme visual,

Yang tecerabut dari akar realitas yang meninabobokan,
Kau istiqomah memilih kesederhanaan,

Kesederhanaan haqiqi yang membahagiakan,
Kebahagiaan yang diridhoi oleh yang maha pencipta

Santri...
Betapa banyak nya yg harus kau perjuangkan di sna

agar dapat membahagiakan orang tua
Tpi keringat mu akan di bayar di akhirat nanti.

Jika anda membeli ikan
Maka pilihlah ikan yang sudah tua
Mungkin hanya ini yang dapat saya tuliskan
Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Amiin.

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 127

Be Yourself

(Eka Suci Syafira)

Disaat semua orang membenciku
Disaat semua orang meremehkanku
Disaat tidak ada yg mendukung ku
Disaat keadaan ku jatuh dan gagal

Hanya kau lah yang memberiku semangat
Hanya kaulah yang menyadari ku
Hanya kau yang selalu ada untukku

Hanya kau yang menemani ku disaat gagal

Kau selalu menasehati ku
Kata-kata nasehatmu selalu membuat ku sadar
Disaat seperti ini kau berkata aku belum gagal

Kau mendorongmu agar tetap maju

Terimakasih kau selalu ada disampingku
Mungkin tanpamu aku takkan sadar

Bahwa ini bukan saatnya untuk menyerah
Maju dan buktikan kepada mereka semua

Tetaplah jadi teman disaat ku gagal
Terimakasih kau ada diantara hari hari ku
Buktikan kepada semua orang jika kita bisa

Kita tidak gagal dan selalu berusaha

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 128

Masih Ada Harapan

(Eka Suci Syafira)

Aku pernah merasa gagal
Aku pernah merasa tak berguna

Aku pernah menyerah
Dan semua itu pasti ada yang mengalami

Aku gagal untuk membahagiakan mu
Aku gagal untuk mebuktikkan aku bisa

Aku gagal untuk menjadi lebih baik
Namun kau selalu ada untukku

Kau menasehatiku agar aku bisa
Kau mendorongnya agar aku maju
Kau Menyemangati ku agar aku tetap bisa
Kau berkata kamu bisa dan jangan menyerah

Terimakasih ayah bunda
Kau selalu mendukungku
Terimakasih selalu ada di sampingku
Terimakasih untuk segalanya

Berkat mu aku ada disini
Kau menyadari ku bahwa aku bisa

Masih ada harapan untuk maju
Tak ada kata gagal

Itu yang selalu kau ucapkan pada ku
Terimakasih yah mah

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 129

Santri

(Eka Suci Syafira)

Bukan tentang siapa yang mempelajari suatu ilmu
Bukan pula ilmu apa yang ia dapatkan

Namun tentang siapa yang bersungguh-sungguh
Siapa pula yang mengamalkan ilmu tersebut

Ditengah mulut sedang berkoar-koar
Santri melantunkan suara lembutnya
Menyegarkan hati manusia yang panas
Dengan kuasa Tuhan yang maha esa

Akhlak dan sopan santunmu
Menjadi ciri khas utamamu
Menjadi contoh banyak umat manusia
Atas semua perilaku dan tata Krama

Diantara tangan yang menunjuk nunjuk
Diantara pukul memukul umat manusia
Tangan santrilah yang memutar butiran tasbih
Memohon pertolongan untuk kedamaian negeri

Dan tepat pada tanggal 22 Oktober
Hari ini detik ini adalah hari santri
Hari nasional bagi para santri dan santriwati

Selamat hari santri nasional

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 130

Bertaut

(Aulia Novi Nuranisa)

Entah apa diriku tanpa dirimu
Separuh jiwaku, cerminan jiwamu
Kelakuanku, atas dasar kelakuanmu
Tak cukup seribu lembar 'tuk menggambarkan,
dekatnya aku denganmu

Sadarkah, Bu....
Kita bertaut batin
Rasaku, rasamu juga
Berpisah barang sehari saja,
tak kuat rasanya
Cerita kita di ujung hari
Mengundang tawa pun tangis
Dewasaku, tetaplah bayi di matamu
Tapi lihatlah, aku sudah berubah
Masalahku kian menumpuk
Jalani, sabar, ikhlaskan
Sungguh melekat dalam benak
Kuterapkan dalam keseharian
Tiga dasar hidup, begitu katamu
Membuatku jadi lebih kuat
Kita bertaut
Sehat badan panjang umur
Itu harapku pada Tuhan
Mari berbahagia, Bu....
Sampai maut menjemput

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 131

Malaikat Tak Bersayap

(Keysa Aullya Ramadhan Yusuf)

Seorang anak kecil yang manja dan belum tau akan kerasnya dunia
Ia menangis karena benturan di kaki nya

Dan sesosok perempuan berhati lembut datang dan menenangkan, siapa dia? Dia
Ibu

Dan juga ada sesosok laki laki bak pahlawan yang bekerja tanpa kenal lelah

Mereka malaikat tak bersayap yang dikirimkan Tuhan untukku
Seiring berjalannya waktu, anak kecil itu beranjak dewasa
Ia mengalami masalah demi masalah silih berganti

Dan ada sosok bidadari yang siap menampung cerita dan air mata

Doanya selalu mengiringi langkahku
Nasehatnya menjadi motivasiku

Lelahnya menjadi semangatku, ada hal yang selalu ku ucapkan dalam setiap
sujudku

“Ya Tuhan, jaga selalu orang tua ku, lindungi lah”

Hal-hal pahit dalam belajar akan ku lalui demi mereka
Akan ku ukir senyuman di bibir mu

Tunggu aku sukses, dan sekarang aku akan berusaha

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 132

Takut

(Keysa Aullya Ramadhan Yusuf)
Beranjak dewasa aku takut,

Aku takut akan kegagalan di masa depan nanti,
Tentang mimpiku yang ku gantung sejak lama, tak kunjung ku raih
Dan tentang orang tua ku yang membebani harapan untuk sukses
Aku takut akan 'kegagalan' namun tatkala hati kecilku bergumam
“Tak apa jika gagal, kamu harus coba dan coba lagi.. karena ada dua orang
pahlawan yang menunggu mu dewasa dan menyaksikan mu sukses”.
Aku terlalu lemah untuk menentukan hidupku di masa depan nanti

Tuhan sudah menggariskan takdir ku.
Dan ikuti alurnya saja, semua sudah di atur atas kehendak-Nya.

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 133

Pandemi Covid

(Keysa Aullya Ramadhan Yusuf)

Bumi diLanda masalah
Penduduknya begitu kesusahan mencari sesuap nasi

Yang kaya menjadi miskin,
Dan yang miskin tambah miskin

Wahai Covid usaikanlah pandemi ini
Makhluk di bumi ingin menghirup udara tanpa menggunakan masker

Kami ingin berjabat tangan tanpa ada rasa khawatir akan virus,
Kami ingin bersilaturahmi bersama kerabat,

Kami ingin sekolah, kami ingin mencari nafkah untuk keluarga

Bumi semakin tua dan aku belum menjadi apa apa
Kami bosan di rumah, dan di rumah pun kami kelaparan

Ya Tuhan..
Bebaskanlah bumi kami dari pandemi ini
Hanya kau lah bisa mengubah segalanya

Dan kami hanyalah manusia lemah
Yang mengharapkan keajaiban akan sebuah ‘doa’

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 134

Siapa Peduli?

(Septiyani)
Pernah mencintai tapi ditinggalkan.
Mencoba kembali tapi sulit melupakan.
Hati hati yang rusak terhempaskan.
Sembuh sendiri, sepi terlupakan.
Tak mudah meluapkan dalam diksi.

Kurasi alam semesta mati.
Bukan, aku tak butuh dikasihani.
Tapi sekedar kabar aku kembali dan butuh ditemani.

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 135

Teruntuk Sahabatku

(Sari Nurhayati)
Sahabat..

Satu kata berjuta kasih sayang, berjuta makna, berjuta kehudupan,
berjuta warna hidup

Tanpa sahabat aku tidak ada apa-apanya
Tanpa sahabat mungkin sekarang hidupku sudah kelam
Tanpa sahabat mungkin aku sudah hancur karena keadaan
Tanpa sahabat mungkin aku sudah gila karena terlalu banyak menyimpan masalah

Sahabat amat berarti bagi diriku
Sahabatku terimakasih telah manjadi hal yang paling ku inginkan

Menjadi sosok pelindung hati
Menjadi tempat singgah airmata ku

Menjadi tempat keluh kesahku
Ku mohon selalu lah menjadi sahabat baikku sampai akhirat nanti
Teruntuk sahabatku aku ucapkan terimakasih telah menjadi sahabat baikku

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 136

Hanya Rindu Semata

(Rizky Fari)
Kehadiranmu
Bagaikan matahari
Di pagi hari
Slalu ku tunggu
Untuk menyudahi
Malam ku yg sendiri

Tapi...?
Pertemuan kita

Di kala itu
Hanya bagaikan matahari

Di kala senja
Siap hilang di telan mlm

Kalo kamu merasa
Ada sesuatu yg mengetuk dinding hatimu jangan bingung

Itu aku yg sedang merindu

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 137

Sebuah Kenangan

(Sari Nurhayati)

Tetesan demi tetesan air mata keluar dari mataku begitu saja
Hatiku hancur di hari itu

Hari di mana salah satu orang yang aku sayang telah pergi meninggalkanku
untuk selamanya

Banyak hal yang aku lalui bersamanya
Banyak canda tawa, tangisan, susah senang kita bersama

Namun, sekarang semua itu hanya tinggal sebuah kenangan
Aku hanya bisa mengingat semua kenangan itu,
kenangan yang membuatku ingin dirinya kembali.

Hari demi hari aku lalui
dan akupun sudah bisa menguatkan hatiku untuk melepas dan merelakannya

Sekarang aku sedang mengingat kebersamaanku dengannya
yang sering di sebut dengan sebuah kenangan.

Aku akan selalu mengingat kenangan-kenangan yang sudah kita lalui bersama.
Tenanglah di syurga sana aku sangat menyayangimu.
Salam dari aku yang merindukan sosokmu.

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 138

Bertepuk Sebelah Tangan

(Sari Nurhayati)

Sebuah hubungan, perasaan, cinta dan kasih sayang akan hampa
apabila salah satunya tidak memilikinya

Kalian paham maksudnya?
Ya, maksudnya adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Maksud dari cinta bertepuk sebelah tangan adalah adanya sebuah perasaan

yang tak terbalaskan

Sakit?
Pastinya
Aku sudah merasakan hal itu dan aku tidak mau merasakannya

Siapa yang salah dalam hal ini?
Aku pun tidak tau..

Apa cinta yang salah?
Atau tempat singgahnya cinta itu yang salah?

Aku sungguh bingung

Aku harap cintaku ini segera berakhir dan bisa melupakannya
supaya aku tidak lagi merasakan sakit ini

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 139

Rindu

(Fahrul Satria)
Mengapa..

Mengapa engkau pergi
Mengapa engkau harus bersamanya
Mengapa engkau tak ingin bersama ku lagi

Hari kian berganti
Waktu kian berlalu
Menangis hati ini
Ketika aku mengingat mu
Kumohon kembali, janganlah kau pergi
Ingatlah kenangan kita lagi
Karna aku tak ingin sendiri
Bertemu denganmu adalah suatu anugrah bagiku
Mencintai mu adalah suatu keharusan untukku
Aku selalu merindukanmu

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 140

Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 141


Click to View FlipBook Version