Umurku
(Nanda Syaharatulo Ajizah)
1 windu tambah 1 lustrum tambah 1 dasawarsa kurang satu windu
Itulah umurku sekarang
Masa laluku hanyalah kenangan
Sekarang aku percaya aku akan bisa bangkit
Wish me all the best and dont forget to hard work
Doaku kutujukan untuk diriku sendiri
Thanks for Allah
Telah memberiku kepercayaan untuk lebih sering lagi beribadah kepadamu
Kuusap dahiku
Banyak ibadahku yang kusia-siakan
Kutengok kebelakang,
Lebih sering ku kejar urusan duniawi
1 windu+1 lustrum+1 dasawarsa-1 windu
Diusiaku yang sekarang ini,
Aku akan lebih menyeimbangkan
Antara ikhtiarku dengan tawakalku
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 96
PROFIL PENULIS
halo semua.Saya Nanda Syaharotulo Ajizah dari MAN 1 BEKASI.Saya lahir di
Bekasi pada tanggal 5 Juli 2005.Harapan dan keinginan saya kedepannya ialah
ingin terus konsisten dalam mewujudkan semua impian-impian yang sudah
diimpikan, salah satu dari impian tersebut ialah menjadi penulis atau menjadi
seseorang yang terus mendalami karyanya dibidang kepenulisan.
IG:@nanda057_
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 97
Satu Keinginan
(Vina Meylani Putri)
Dikala dunia tengah penuh diselimuti
Oleh kedatangan sesuatu yang tak pernah terpungkiri
Kita semua berperang oleh pandemi
Dengan keharusan untuk tetap di sini
Berdiam diri di rumah kita sendiri
Detik waktu yang terus berlalu
Bagai melewati gugusan awan kelabu
Ketika rasa jenuh mulai menghampiri
Di tengah situasi yang kini sedang terjadi
Ada rasa sedih yang tak bisa terlampiaskan
Saat melihat tugas sekolah yang bertumpukan
Meski kini terkabul sudah semua keinginan
Agar mendapat waktu libur yang memuaskan
Tapi nyatanya sungguh membosankan
Kini, hanya ada satu keinginan
Melihat dunia kembali pulih seperti semula berjalan
Tak ada lagi kesedihan, kesakitan dan keresahan
Agar sadar peduli, saling sayang dan mengingatkan
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 98
Ulah Masa Sekolah
(Vina Meylani Putri)
Yang muda yang jatuh cinta
Yang muda yang bahagia
Nyatanya memang indah
Kisah cinta di masa sekolah
Yang muda yang patah hati
Yang muda yang tersakiti
Bukan salah mereka
Hanya saja salah menempatkan rasa
Masa yang seharusnya penuh tawa
Menjadi habis karena ulahnya
Bahagianya fana, abadinya luka
Usaha orang tua yang sia-sia untuk anaknya
Masa muda dihabiskannya membahas cinta yang belum saatnya
Masa depan dibiarkannya terombang ambing angan yang tak jelas kenyataannya
Bukan usaha yang dilakukannya
Tapi cinta yang selalu dibahasnya
Tak ada persiapan untuk masa depan
Membuatnya rumit dikemudian
Masa muda makan cinta
Masa tua makan apa?
'Suara remaja yang kehilangan masa depan karena cinta'
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 99
Sumpah Pemuda Abdi Negara
(Vina Meylani Putri)
Kami berdiri di atas bumi Pertiwi
Berjuang dengan kompas sebuah mimpi
Pemuda pengemban amanat bangsa
Dengan sejuta semangat di dalam dada
Kesadaran, kekuatan, dan pengorbanan
Tak pernah luntur demi mempertahankan bangsa kehormatan
Bangsa tempat kami berdiri
Bangsa tempat kami mati
Dua puluh delapan oktober sembilan lima
Lahirnya kebebasan para pemuda Indonesia
Dari perihnya sebuah penjajahan
Lahir pula kokohnya tongkat perjuangan
Merdeka pun tetap harus berjuang
Tak berperang bukan berarti pecundang
Menjaga kesatuan untuk menyelamatkan negeri
Menjaga kemerdekaan agar tetap abadi
Kami satu jiwa pemuda
Kami satu jiwa Pancasila
Kami satu kekuatan bangsa
Kami satu pemuda Indonesia
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 100
Mimpi Santri Untuk Negeri
(Vina Meylani Putri)
Di bawah gugusan awan di langit
Di atas hamparan luasnya bumi
Kita memang hanya perkumpulan yang sedikit
Tapi tak pernah berhenti untuk bermimpi
Negeri ini sudah tak butuh orang cerdas
Karena banyaknya sudah tak terbatas
Negeri ini hanya butuh orang berakhlak
Yang mampu bedakan kebathilan dan yang haq
Dengan situasi yang kini sedang terjadi
Rakyat menggantungkan banyak harapan pada pemimpin dan petinggi
Sementara santri hanya mampu bermimpi
Berharap negeri tak seperti ini lagi di hari nanti
Dengan kemampuan yang kami miliki
Dan doa yang selalu kami lantunkan
Berusaha mencari setitik perubahan diri
Setidaknya untuk mengubah arah pemikiran
Pemikiran yang benar
Tapi tak buat onar
Hati yang suci
Semoga akan abadi
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 101
PROFIL PENULIS
Hai, saya Vina Meylani Putri dari MAN 1 Bekasi. Lahir di
Jakarta pada tanggal 26 Mei 2004. Saya suka membaca dan
menulis. Salah satu impian saya adalah menjadi penulis. Karena
dengan menulis saya dapat merasakan kebebasan yang tak
pernah saya dapatkan. Saya juga berharap saya tidak pernah
bosan menulis dan menciptakan karya. Karena menulis adalah
bekerja untuk keabadian^^
Come meet me on Instagram: @vina_mylnptr or
Wattpad: @vina_mey
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 102
Jejak Santri
(Siti Alfira Febrianti)
Langit kelabu bertiup angin
Terdengar nyaring lantunan ayat suci
Lembut mengiringi malam
Detik waktu perlahan membangunkan, tersadarlah
Kaki beranjak menuntun
Diambilnya air sejuk membasuhi diri
Bersiap dan dirapikannya barisan
Ditunaikannya kewajiban mentaati ilahi
Saat terbit mentari, dibawanya diri menuju tempat menimba ilmu
Gigih mencapai cita dan terus berusaha maju
Dijalaninya dengan penuh sabar, ketulusan serta keihlasan
Bukan karena keterpaksaan, melainkan kesadaran akan kewajiban
Seperti menerangkan cahaya di kegelapan
Seperti menyinari keredupan
Tapakkanlah kaki dengan keihklasan
Dan bangunlah kehidupan dengan kedamaian
Terpatri hati dan diri
Jadikan jiwa mandiri
Selamat hari santri
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 103
PROFIL PENULIS
hallo everyone! Perkenalkan, nama saya Siti Alfira Febrianti,
akrab dipanggil Fira. Saat ini bersekolah di MAN 1 BEKASI. Lahir di
Sumedang, pada 03 Februari 2005. Sejak kecil saya suka menulis, tetapi
baru muncul keberanian untuk mencoba menulis cerita dan
mempublikasikannya pada tahun 2018, tepatnya di aplikasi wattpad.
Harapan saya, semoga konsisten dalam menulis agar bisa mencapai
salah satu cita-cita saya, yaitu menjadi penulis.
let's meet at :
Instagram @alfiraa.f
wattpad @Alfira_F
See you!
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 104
Halo
(Najla Fadhilah)
Halo,
Bagaimana kabar mu hari ini?
Kamu baik-baik saja, kan?
Kamu masih tetap bertahan, kan?
Hei, tidak apa-apa.
Sesekali, tidak apa-apa jika kamu tak sanggup lagi untuk menahan semua.
Tidak apa-apa jika kamu ingin menangis, mengeluarkan semua emosi yang kamu
pendam.
Tidak apa-apa jika kamu tidak apa-apa hari ini.
Kamu berhak menjadi lemah.
Kamu berhak mendapat istirahat.
Kamu berhak untuk merasa lega.
Kamu juga manusia, pasti kamu lelah dengan semua ini bukan?
Keluarkan, lepaskan semua beban itu.
Tidak apa-apa.
Kamu menangis untuk meringankan luka mu.
Karena bahkan terkadang sebuah bunga butuh sebuah hujan untuk mekar.
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 105
Rindu?
(Najla Fadhilah)
Aku berada di ambang kebimbangan
Bertanya pada diriku sendiri di malam kelam
Bagaimana bisa aku merindukan seseorang yang bahkan tak pernah aku temui?
Bagaimana bisa pula aku merindukan seseorang yang bahkan tak pernah aku lihat?
Ada apa denganku?
Apa yang salah denganku?
Merasakan beratnya kerinduan tiap malam, tanpa tahu sosok yang dirindukan
Merasakan kesepian yang mendalam, tanpa tahu sosok yang dibutuhkan
Apakah sosok itu punya kesamaan denganku?
Apa warna rambut nya?
Apa warna mata nya?
Apa cuaca favorit nya?
Dan... kenapa aku merindukan sang sosok yang bahkan tak ku ketahui ini?
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 106
Selamat Ulang Tahun, Indonesiaku
(Najla Fadhilah)
Sudah 75 tahun sejak kau merdeka
Sudah 75 tahun sejak kau lepas dari penderitaan berkepanjangan itu
Sudah 75 tahun pula kami merasakan hidup tanpa penderitaan lagi
Dan tak terasa, 75 tahun kita lalui tanpa jatuh
Indonesiaku,
Para pahlawan ku,
Maafkan kami para rakyat generasi ini yang kadang tak mengingat perjuangan dan
pengorbanan mu
Maafkan kami para rakyat generasi ini yang kadang tak bersyukur atas semua yang
kami dapatkan sekarang
Hari ini, kami hanya bisa terus berharap, berdoa, dan berusaha untuk masa depan
yang cerah
Terus mempertahankan persatuan dan kesatuan ini
Mempertahankan kemerdekaan ini
Untuk para pahlawan, dan Indonesia
Sekali lagi, Selamat Ulang Tahun, Indonesiaku
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 107
PROFIL PENULIS
Halo, saya Najla Fadhilah dari MAN 1 Bekasi. Saya lahir di Bandar
Lampung, tanggal 24 Januari 2005.
Saya punya banyak hobi, seperti menggambar, termasuk menulis.
Menulis beberapa karya disini adalah bentuk mengisi waktu luang
saya. Walaupun tak seindah karya para penyair, saya senang dapat
mengekspresikan diri saya.
IG : @naeyvs_
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 108
Meraih mimpi
(Azra Putri Raihanun)
Genggam tangan pada suatu uluran,
Diantara kegagalan atau usaha,
Bangkit atau menyerah,
Pada impian belum terwujudkan,
Aku menyerah pasti menyesal,
Aku bangkit pasti sulit,
Keliru kecemasan hati,
Berbicara bergerutu sudah pasti,
Optimisku sebagai penyemangat,
Pesimisku tercium menyengat,
Mimpi terindah sebuah rahasia,
Yang hampir dinilai halusinasi,
Jika terwujud Alhamdulillah,
Jika gagal jangan menyerah,
Semua pasti akan berakhir,
Semuanya butuh usaha,
Kita meraih impian butuh usaha,
Sampai kita bahagia pun juga usaha,
Untuk menunjukkan suatu ekspresi,
Tetap raihlah mimpi,
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 109
PROFIL PENULIS
perkenalkan saya Azra Putri Raihanun dari kelas X IPS 5
(MAN 1 Bekasi). Lahir pada tanggal 14 Juli tahun 2006. Harapan
saya, ingin menjadi penulis yang konsisten, memberi motivasi
bermanfaat. Instagram: AzraPutRaiii
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 110
Ragu
(Alisa Azzahra)
Logika dan hati berperang
Memilih 'iya' atau 'tidak'
Keduanya sama-sama kuat
Kuat mempertahankan keinginannya
Logika ingin terus berjuang
Sedangkan hati ingin menyudahi semuanya
Siapakah yang akan menang? Entahlah
Semuanya nampak mempunyai konsekuensinya
Dan akhirnya... hanya perasaan ragu lah yang memenangkannya.
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 111
Bersyukur
(Alisa Azzahra)
Kata yang jarang sekali di ucapkan oleh orang banyak
Kata yang tak pernah di dengar ketika terjadi hal baik
Apakah kalian bertanya-tanya?
Mengapa demikian?
Jawabannya adalah...
Banyak sekali orang yang tak pernah bersyukur atas nikmat yang tuhan berikan.
Ia lupa jika mendapat hal baik dan ia marah jika mendapat hal buruk.
Ia menyalahkan tuhan. Ia tak terima jika seperti itu.
Coba kalian renungkan dimana salah tuhan? Tidak ada!
Tuhan tak pernah salah.
Kita yang salah..manusia yang salah..
Mereka berfikir bahwa tuhan tidak adil kepadanya,
Padahal ia tidak menyadari bahwa tuhan sangat sayang kepadanya..
Mari bersyukur...
Jangan mengeluh.
Buka pandanganmu, buka pandangan kita..
Harus banyak bersyukur!
Hidup adalah perjalanan bukan pelarian
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 112
PROFIL PENULIS
hallo semua!!! Perkenalkan nama saya Alisa Azzahra dari
kelas XI MIPA 3 MAN 1 BEKASI, saya lahir di Bekasi, 15
Agustus 2005. Hobi saya adalah menulis sebuah karangan
entah itu puisi atau cerpen. Oh iya! Salah satu harapan/impian
saya menjadi penulis yang dapat menuangkan imajinasi
menjadi sebuah karya yang dimana karya tersebut dapat di
nikmati pada setiap pembaca. And the last one don't forget
Follow ig : @alisazzhra15_
Wattpad : @AlisaAzzahra6
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 113
Cahaya Masa Depan
(Ardillah)
Wahai semesta yang tak pernah redup
Ketika terlena serasa remuk semua mimpi
Kau ada,
Dengan ketulusan memberi cahaya masa depan
Cahaya mentari yang bersinar membuat semangat
Gemerlangnya rembulan yang selalu membuat bersyukur akan kejadian
Yang dimana kita akan menggoreskan pengalaman
Dan menjadikan cermin bagi kehidupan
Semangat terus menyongsong masa depan
Berjuang tak pernah redup dari keterpurukan
Kau bisa,
Dengan kerja keras dan ketulusan akan cerahnya kesuksesan
Mungkin kau pahit di hari ini
Dengan semua keadaan yang kau alami
Mencemari kemampuan yanga ada didalam diri
Dan membuat sedikit menepi
Singkirkan semua keraguan
Berjuang demi masa depan
Meratap dengan keyakinan
Demi sebuah kejayaan
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 114
Jarak Dan Waktu
(Ardillah)
Sahabat terbentang dengan jarak
Apa kabar kalian, semoga sehat pejuang
Dahulu kita pernah berjuang disini
Menetap dengan tekad dan keyakinan
Berjuang dengan pengorbanan dan semoga sampai tujuan
Jangan pernah letih dengan semua keadaan
Yang membuat kita terjatuh didalam jurang kesesatan
Bangkitlah untuk menolak keterbatasan
Meratap kedepan dengan penuh keyakinan
Semoga kau sehat pejuang
Tanpa henti untuk satu tujuan
Jemari waktu yang terus bertentangan
Membuat kita berada semakin didepan
Bahagia selalu dimanapun kau berada
Disini aku selalu berdoa
Tentang aksara yang pernah tertulis di dalam jiwa
Hari dan bulan silih berganti
dan kini kita berjarak dengan waktu
Yang seolah dapat menusuk
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 115
Lingkaran Merah
(Salma Nur'Aini Zahro)
Sebuah pusat,
yang menjadikan titik kehinaan
Bukan hanya yang didalamnya menjadi hina
Tapi, disekelilingnya juga dapat menjadi hina
Wahai raga yang dikendalikan
Wahai pikiran yang dimanipulasi
Tahan, tahan!
Hanya dengan keyakinanlah
Lingkaran itu lemah
Jangan jadikan lingkaran itu sepele karena..
Lingkaran itu akan menjadi kuat
Dan akan semakin banyak yang mengikutinya..
Teruntuk...
Raga yang kuat
Bisikanlah sekitaranmu
Untuk tidak mengikuti
Jangkauan lingkaran merah...
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 116
Lembaran Baru
(Salma Nur'Aini Zahro)
Hal indah yang terselip
Begitu berat dilupakan
Tak hanya sebatas mereka yang tertawa
Namun, tangisan mereka
Sama akan indahnya di mataku
Aku tak tahu harus bagaimana
Tak mungkin ku putar ulang semua
Ke masa kita yang indah
Ke masa kita juga yang penuh duka
Sekarang kita terpecah
Untuk melanjutkan impian masing masing
Hanya keikhlasan yang dapat kita buat
Dan selamat tinggal yang kita ucap
Aku tahu dan semua orang tahu
Pada saat itu hanya akan ada tangisan
Dan ucapan terimakasih
Tapi takdirlah yang menentukan
Untuk kita membuka lembaran baru
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 117
Alumni Santri
(Salma Nur'Aini Zahro)
Sebuah kebanggan tuk diri sendiri
Menjadi alumni seorang santri, tapi
itu bukanlah sesuatu yang mudah
karena apa..?
Dimana seorang alumni santri harus menjaga nama baik.
tempat dimana ia dulu makan dan minum
tempat dimana ia dulu tidur bak rumah sendiri
tempat dimana ia melantukan nadzhoman ketika orang lain terlelap tidur
Kyai ku pernah berkata
" Jika kalian sudah masuk ke kerumunan masyarakat,
maka disitulah jiwa santri kalian harus dipergunakan dengan sebaik baiknya "
Tentu saja itu bukanlah hal yang mudah bagi kami para alumni santri.
Tapi para alumni santri akan terus berusaha untuk negri yang tercinta.
Karna dahulu kala, santri turut mengahadang para penjajah
Santri turut serta tuk menjaga ibu pertiwi
Dengan kegigihan iman yang ada
Dengan teriakan Allahu Akbar yang lantang
Santri mampu menggoyahkan para penjajah
Selamat hari santri
Tuk semua santri yang memiliki jiwa jihad
Salam alumni santri
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 118
Santri
(Siti Intan Yassa'adah)
Hari masih begitu gelap gulita
Sunyi dan dingin menusuk lara
Akupun bergegas bangun
Melangkahkan kaki ke masjid dengan santun
Kantukku hilang seketika,
Ketika air wudhu membasuh wajah
Ayat suci ku lafalkan
Do'a ku panjatkan
Ketika malas menerpa,
Aku teringat pengorbanan orang tua
Mencari rezeki
Hingga lelah tiada arti
Ketika rinduku tak tersampaikan
Tak ada yang bisa aku lakukan
Selain berdo'a bermunajat kepada sang illahi
Berharap merekapun merindukan kembali
Mengaji dan mengabdi
Kepada negeri dan illahi
Agar tak tersesat dikemudian hari
Karena tujuanku hidup yang hakiki
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 119
Pemuda Masa Kini,Pemimpin Masa Depan
(Siti Intan Yassa’adah)
Kamu tau apa yang lebih sulit dibandingkan melawan penjajah?
Soekarno berkata lebih sulit melawan bangsa sendiri
Kamu tahu apa yang paling sulit ketika berjuang?
yang paling sulit adalah menjaga diri agar tetap konsisten untuk terus maju kedepan
Perjuangan itu tak mudah
Namun, hasil dari perjuangan itu manis rasanya
Jangan sekali-kali kau berhenti
Ketika kau telah berada dimedan perang
Lelah boleh, berhenti jangan!
Jangan gentar, bulatkan tekad
Kamu harus percaya kepada diri kamu sendiri
Beri dirimu kesempatan
Bahwasannya kamu itu bisa
Kamu itu beda
Apa yang kamu tanam sekarang
Ialah apa yang kamu panen ketika masa depan
Belajar kedisiplinan
Belajar kepemimpinan!
Siapa yang memimpin negara kita sendiri nanti?
kalau bukan kita
Karena pemuda masa kini, pemimpin masa depan.
Tetap semangat!
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 120
Senja
(Ikke Aulia Putri)
Suatu waktu
Aku dan kau pernah merangkai janji
Disaksikan langit senja
Mungkin...
Itu sebabnya tiap aku memandang senja
Tiap aku memikirkan senja
Selalu ada kamu
Hari ini aku mencoba melupakanmu
Mencoba berhenti berharap padamu
Namun aku gagal saat senja datang
Kenangan itu menyelimuti pikiranku
Aku harus kuat...
Aku tetap Menghilangkan kenangan itu
Walau masih ada bekasnya
Aku akan baik-baik saja tanpamu
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 121
Rindu Itu Susah Dihilangkan
(Ikke Aulia Putri)
Rindu itu susah dihilangkan, tidak tau kenapa
Hari ini aku sangat merindukannya
Aku selalu memikirkannya
Dia selalu datang dipikiranku
Kenangan itu kembali menyelimutiku
Tawa itu terdengar kembali dalam telingaku
Bicara itu selalu membisikku
Aku percaya dia selalu bersamaku
Namun...
Sisi lain aku tau dia tidak disini
Aku tau dia orang yang membuatku bahagia
Dia tidak pernah membuatku menangis
Namun...
Semenjak kepergiannya
Aku sangat merindukannya
Aku tidak bisa melupakannya
Rinduku ini tidak bisa hilang
Walau ku coba untuk tidak memikirkannya
Bayangan itu tetap ada
Kebahagiaan itu tetap ada didiriku
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 122
Hari Kelahiran Kota Bekasi
(Ikke Aulia Putri)
Sudah 70 tahun bekasi berdiri...
Kota seribu kenangan
Kota sejuta harapan
Kota indah, sejuk dan nyaman
Bekasi tempat ku dilahirkan
Tempat perindustrian besar
Tempat kecil bagiku
Tempat bersejarah bagi semua
Kini aku tak sadar...
Sudah mendiami bekasi sejak lama
Kini kau sedang menyambut kelahiranmu
Kelahiran yang kau tunggu-tunggu
Semoga bekasi ku ini
Menjadi kota yang lebih baik lagi
Menjadi kota yang besemangat tinggi
Menjadi kota yang lebih maju
Kuharap bekasi akan selalu ada
Bekasi akan selalu kita kenang
Aku bangga menjadi anak bekasi
Selamat hari kelahiranmu
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 123
Kesaktian Pancasila
(Ikke Aulia Putri)
30 september...
Mengukir pilu sejarah indonesia
Berjuang hingga meneteskan darah
Melawan pengkhianatan indonesia
Para Jendral ikut turun tangan
Melawan para komunisme
Mereka berjuang dengan penuh keyakinan
Sebagai tanda cintanya kepada indonesia
Segitu besar cintanya kepada Indonesia
Mereka rela menumpahkan darahnya
Merelakan nyawanya
Hanya untuk Indonesia tercinta
1 Oktober 1965...
Indonesia mencetuskan kesaktian pancasila
Pancasila sebagai ideologi negara
Sebagai ideologi bangsa Indonesia
Kita harus menjaga pancasila
Mempertahankan maknanya
Pancasila adalah bukti kesetiaan
Kesetiaan negara Indonesia
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 124
Batikku Indonesia
(Ikke Aulia Putri)
Lahir di bumi pertiwi
Dibawah hangatnya cahaya senja
Tertuah harapan yang indah
Terukir dalam batik yang bermakna
Setiap garis terukir pengorbanan
Rasa syukur, penghormatan dan keindahan
Banyak jutaan rasa yang terukirnya
Penuh makna dan keyakinan
Namun...
Apakah karya seni ini telah dilestarikan
Dilestarikan ditanah air tercinta
Dia tidak meminta untuk dihargai
Apakah kita akan mengabaikannya
Abai terhadap budaya indonesia
Budaya kita sendiri
Tanah air Indonesia
Sanjunglah budaya kita
Hormatilah karya seni ini
Lestarikanlah batik Indonesia
Batik penuh keragaman
Ragam yang dicintai masyarakat
Khasnya yang membuat tersenyum
Aku cinta budaya Indonesia
Aku bangga padamu Indonesia
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 125
Perjuangan Santri
(Ikke Aulia Putri)
Ketika semua orang terlelap dalam tidur
Saat itulah para santri turun ke tempat suci
Mengambil air wudhu dan mengulurkan sajadahnya
Beribadah kepada allah dan bersujud mengharapkan ridhanya
Saat ufuk fajar terbit
Ayam berkokok menandakan pagi hari
Saat itulah para santri mencari ilmu
Ilmu untuk bekal mereka
Ketika orang diluar sana sedang menyanyi
Mereka bersholawat atas nabi muhammad
Ketika anak lain memakai gadget
Mereka memakai al-quran sebagai bentuk cinta kepada allah
Begitu besar perjuangan para santri
Mereka rela jauh dari keluarga dan kerabat
Demi sebuah ilmu dan ridha allah
Demi membawa mahkota suci untuk orang tuanya
Semoga perjuangan mereka tidak sia-sia
Untuk mengharapkan ridha allah
Menuntut ilmu tak kenal lelah
Dengan tujuan membawa kebahagiaan dunia akhirat
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 126
Santri
(Rizky Fari Riandy)
Kau adalah pemuda yg mulia ,santun
Dan, bertatakrama.
Kau setiap hari di ajarkan ilmu agama
Dan di latih sebagi calon imam di masjid nanti.
Kau takpernah silau, tak pernah tertipu oleh tawaran kebahagiaan sunyi
Dari sampah-sampah simbolisme visual,
Yang tecerabut dari akar realitas yang meninabobokan,
Kau istiqomah memilih kesederhanaan,
Kesederhanaan haqiqi yang membahagiakan,
Kebahagiaan yang diridhoi oleh yang maha pencipta
Santri...
Betapa banyak nya yg harus kau perjuangkan di sna
agar dapat membahagiakan orang tua
Tpi keringat mu akan di bayar di akhirat nanti.
Jika anda membeli ikan
Maka pilihlah ikan yang sudah tua
Mungkin hanya ini yang dapat saya tuliskan
Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Amiin.
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 127
Be Yourself
(Eka Suci Syafira)
Disaat semua orang membenciku
Disaat semua orang meremehkanku
Disaat tidak ada yg mendukung ku
Disaat keadaan ku jatuh dan gagal
Hanya kau lah yang memberiku semangat
Hanya kaulah yang menyadari ku
Hanya kau yang selalu ada untukku
Hanya kau yang menemani ku disaat gagal
Kau selalu menasehati ku
Kata-kata nasehatmu selalu membuat ku sadar
Disaat seperti ini kau berkata aku belum gagal
Kau mendorongmu agar tetap maju
Terimakasih kau selalu ada disampingku
Mungkin tanpamu aku takkan sadar
Bahwa ini bukan saatnya untuk menyerah
Maju dan buktikan kepada mereka semua
Tetaplah jadi teman disaat ku gagal
Terimakasih kau ada diantara hari hari ku
Buktikan kepada semua orang jika kita bisa
Kita tidak gagal dan selalu berusaha
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 128
Masih Ada Harapan
(Eka Suci Syafira)
Aku pernah merasa gagal
Aku pernah merasa tak berguna
Aku pernah menyerah
Dan semua itu pasti ada yang mengalami
Aku gagal untuk membahagiakan mu
Aku gagal untuk mebuktikkan aku bisa
Aku gagal untuk menjadi lebih baik
Namun kau selalu ada untukku
Kau menasehatiku agar aku bisa
Kau mendorongnya agar aku maju
Kau Menyemangati ku agar aku tetap bisa
Kau berkata kamu bisa dan jangan menyerah
Terimakasih ayah bunda
Kau selalu mendukungku
Terimakasih selalu ada di sampingku
Terimakasih untuk segalanya
Berkat mu aku ada disini
Kau menyadari ku bahwa aku bisa
Masih ada harapan untuk maju
Tak ada kata gagal
Itu yang selalu kau ucapkan pada ku
Terimakasih yah mah
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 129
Santri
(Eka Suci Syafira)
Bukan tentang siapa yang mempelajari suatu ilmu
Bukan pula ilmu apa yang ia dapatkan
Namun tentang siapa yang bersungguh-sungguh
Siapa pula yang mengamalkan ilmu tersebut
Ditengah mulut sedang berkoar-koar
Santri melantunkan suara lembutnya
Menyegarkan hati manusia yang panas
Dengan kuasa Tuhan yang maha esa
Akhlak dan sopan santunmu
Menjadi ciri khas utamamu
Menjadi contoh banyak umat manusia
Atas semua perilaku dan tata Krama
Diantara tangan yang menunjuk nunjuk
Diantara pukul memukul umat manusia
Tangan santrilah yang memutar butiran tasbih
Memohon pertolongan untuk kedamaian negeri
Dan tepat pada tanggal 22 Oktober
Hari ini detik ini adalah hari santri
Hari nasional bagi para santri dan santriwati
Selamat hari santri nasional
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 130
Bertaut
(Aulia Novi Nuranisa)
Entah apa diriku tanpa dirimu
Separuh jiwaku, cerminan jiwamu
Kelakuanku, atas dasar kelakuanmu
Tak cukup seribu lembar 'tuk menggambarkan,
dekatnya aku denganmu
Sadarkah, Bu....
Kita bertaut batin
Rasaku, rasamu juga
Berpisah barang sehari saja,
tak kuat rasanya
Cerita kita di ujung hari
Mengundang tawa pun tangis
Dewasaku, tetaplah bayi di matamu
Tapi lihatlah, aku sudah berubah
Masalahku kian menumpuk
Jalani, sabar, ikhlaskan
Sungguh melekat dalam benak
Kuterapkan dalam keseharian
Tiga dasar hidup, begitu katamu
Membuatku jadi lebih kuat
Kita bertaut
Sehat badan panjang umur
Itu harapku pada Tuhan
Mari berbahagia, Bu....
Sampai maut menjemput
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 131
Malaikat Tak Bersayap
(Keysa Aullya Ramadhan Yusuf)
Seorang anak kecil yang manja dan belum tau akan kerasnya dunia
Ia menangis karena benturan di kaki nya
Dan sesosok perempuan berhati lembut datang dan menenangkan, siapa dia? Dia
Ibu
Dan juga ada sesosok laki laki bak pahlawan yang bekerja tanpa kenal lelah
Mereka malaikat tak bersayap yang dikirimkan Tuhan untukku
Seiring berjalannya waktu, anak kecil itu beranjak dewasa
Ia mengalami masalah demi masalah silih berganti
Dan ada sosok bidadari yang siap menampung cerita dan air mata
Doanya selalu mengiringi langkahku
Nasehatnya menjadi motivasiku
Lelahnya menjadi semangatku, ada hal yang selalu ku ucapkan dalam setiap
sujudku
“Ya Tuhan, jaga selalu orang tua ku, lindungi lah”
Hal-hal pahit dalam belajar akan ku lalui demi mereka
Akan ku ukir senyuman di bibir mu
Tunggu aku sukses, dan sekarang aku akan berusaha
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 132
Takut
(Keysa Aullya Ramadhan Yusuf)
Beranjak dewasa aku takut,
Aku takut akan kegagalan di masa depan nanti,
Tentang mimpiku yang ku gantung sejak lama, tak kunjung ku raih
Dan tentang orang tua ku yang membebani harapan untuk sukses
Aku takut akan 'kegagalan' namun tatkala hati kecilku bergumam
“Tak apa jika gagal, kamu harus coba dan coba lagi.. karena ada dua orang
pahlawan yang menunggu mu dewasa dan menyaksikan mu sukses”.
Aku terlalu lemah untuk menentukan hidupku di masa depan nanti
Tuhan sudah menggariskan takdir ku.
Dan ikuti alurnya saja, semua sudah di atur atas kehendak-Nya.
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 133
Pandemi Covid
(Keysa Aullya Ramadhan Yusuf)
Bumi diLanda masalah
Penduduknya begitu kesusahan mencari sesuap nasi
Yang kaya menjadi miskin,
Dan yang miskin tambah miskin
Wahai Covid usaikanlah pandemi ini
Makhluk di bumi ingin menghirup udara tanpa menggunakan masker
Kami ingin berjabat tangan tanpa ada rasa khawatir akan virus,
Kami ingin bersilaturahmi bersama kerabat,
Kami ingin sekolah, kami ingin mencari nafkah untuk keluarga
Bumi semakin tua dan aku belum menjadi apa apa
Kami bosan di rumah, dan di rumah pun kami kelaparan
Ya Tuhan..
Bebaskanlah bumi kami dari pandemi ini
Hanya kau lah bisa mengubah segalanya
Dan kami hanyalah manusia lemah
Yang mengharapkan keajaiban akan sebuah ‘doa’
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 134
Siapa Peduli?
(Septiyani)
Pernah mencintai tapi ditinggalkan.
Mencoba kembali tapi sulit melupakan.
Hati hati yang rusak terhempaskan.
Sembuh sendiri, sepi terlupakan.
Tak mudah meluapkan dalam diksi.
Kurasi alam semesta mati.
Bukan, aku tak butuh dikasihani.
Tapi sekedar kabar aku kembali dan butuh ditemani.
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 135
Teruntuk Sahabatku
(Sari Nurhayati)
Sahabat..
Satu kata berjuta kasih sayang, berjuta makna, berjuta kehudupan,
berjuta warna hidup
Tanpa sahabat aku tidak ada apa-apanya
Tanpa sahabat mungkin sekarang hidupku sudah kelam
Tanpa sahabat mungkin aku sudah hancur karena keadaan
Tanpa sahabat mungkin aku sudah gila karena terlalu banyak menyimpan masalah
Sahabat amat berarti bagi diriku
Sahabatku terimakasih telah manjadi hal yang paling ku inginkan
Menjadi sosok pelindung hati
Menjadi tempat singgah airmata ku
Menjadi tempat keluh kesahku
Ku mohon selalu lah menjadi sahabat baikku sampai akhirat nanti
Teruntuk sahabatku aku ucapkan terimakasih telah menjadi sahabat baikku
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 136
Hanya Rindu Semata
(Rizky Fari)
Kehadiranmu
Bagaikan matahari
Di pagi hari
Slalu ku tunggu
Untuk menyudahi
Malam ku yg sendiri
Tapi...?
Pertemuan kita
Di kala itu
Hanya bagaikan matahari
Di kala senja
Siap hilang di telan mlm
Kalo kamu merasa
Ada sesuatu yg mengetuk dinding hatimu jangan bingung
Itu aku yg sedang merindu
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 137
Sebuah Kenangan
(Sari Nurhayati)
Tetesan demi tetesan air mata keluar dari mataku begitu saja
Hatiku hancur di hari itu
Hari di mana salah satu orang yang aku sayang telah pergi meninggalkanku
untuk selamanya
Banyak hal yang aku lalui bersamanya
Banyak canda tawa, tangisan, susah senang kita bersama
Namun, sekarang semua itu hanya tinggal sebuah kenangan
Aku hanya bisa mengingat semua kenangan itu,
kenangan yang membuatku ingin dirinya kembali.
Hari demi hari aku lalui
dan akupun sudah bisa menguatkan hatiku untuk melepas dan merelakannya
Sekarang aku sedang mengingat kebersamaanku dengannya
yang sering di sebut dengan sebuah kenangan.
Aku akan selalu mengingat kenangan-kenangan yang sudah kita lalui bersama.
Tenanglah di syurga sana aku sangat menyayangimu.
Salam dari aku yang merindukan sosokmu.
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 138
Bertepuk Sebelah Tangan
(Sari Nurhayati)
Sebuah hubungan, perasaan, cinta dan kasih sayang akan hampa
apabila salah satunya tidak memilikinya
Kalian paham maksudnya?
Ya, maksudnya adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Maksud dari cinta bertepuk sebelah tangan adalah adanya sebuah perasaan
yang tak terbalaskan
Sakit?
Pastinya
Aku sudah merasakan hal itu dan aku tidak mau merasakannya
Siapa yang salah dalam hal ini?
Aku pun tidak tau..
Apa cinta yang salah?
Atau tempat singgahnya cinta itu yang salah?
Aku sungguh bingung
Aku harap cintaku ini segera berakhir dan bisa melupakannya
supaya aku tidak lagi merasakan sakit ini
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 139
Rindu
(Fahrul Satria)
Mengapa..
Mengapa engkau pergi
Mengapa engkau harus bersamanya
Mengapa engkau tak ingin bersama ku lagi
Hari kian berganti
Waktu kian berlalu
Menangis hati ini
Ketika aku mengingat mu
Kumohon kembali, janganlah kau pergi
Ingatlah kenangan kita lagi
Karna aku tak ingin sendiri
Bertemu denganmu adalah suatu anugrah bagiku
Mencintai mu adalah suatu keharusan untukku
Aku selalu merindukanmu
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 140
Antologi Puisi dari madrasah | KAMIPUN BISA 141