DISUSUN OLEH PRODI
EKA PUTRI SULISTYORINI PENDIDIKAN SEJARAH
KERAJAAN MARITIM
HINDU-BUDDHA DI
INDONESIA
KELAS IX SEJARAH PEMINATAN
UNIVERSITAS JEMBER
BIOGRAFI PENULIS
EKA PUTRI SULISTYORINI
LAHIR DI PONOROGO 10 APRIL 2000
PEKERJAAN SEBAGAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS
JEMBER DENGAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
SEJARAH DAN SAYA MEMILIKI KETERTARIKAN PADA
DUNIA MENULIS SEJAK MENGINJAK SEKOLAH DASAR
DISUSUN HALAMAN 03 2
EKA PUTRI SULISTYORINI
KOMPETENSI INTI
3.1 MEMAHAMI, MENERAPKAN, MENGANALISIS PENGETAHUAN
FAKTUAL, KONSEPTUAL, PROSEDURAL BERDASARKAN RASA
INGINTAHUNYA TENTANG ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI,
BUDAYA, DAN HUMANIORA DENGAN WAWASAN KEMANUSIAAN,
KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN TERKAIT PENYEBAB
FENOMENA DAN KEJADIAN, SERTA MENERAPKAN PENGETAHUAN
PROSEDURAL PADA BIDANG KAJIAN YANG SPESIFIK SESUAI DENGAN
BAKAT DAN MINATNYA UNTUK MEMECAHKAN MASALAH.
KOMPETENSI DASAR
3.1 MENGANALIS KERAJAAN MARITIM HINDU BUDDHA
DIINDONESIA DALAM BIDANG POLITIK,EKONOMI DAN
KEBUDAYAAN SERTA PENGARUHNYA PADA
MASYARAKAT KINI
INDIKATOR
Mengidentifikasi munculnya negara–negara kerajaan Hindu–Buddha di
Indonesia.
◦Mendeskripsikanperkembangan kehidupan negara–negara kerajaan
Hindu–Buddha di Indonesia.
◦Mendeskripsikan sistem dan struktur sosial masyarakat pada masa
kerajaan Hindu–Buddha.
Membandingkan struktur birokrasi antara kerajaan–kerajaan Hindu–
Buddha diberbagai daerah.
◦Menganalisis faktor–faktor penyebab Runtuhnya kerajaan-kerajaan
bercorak Hindu–Buddha
HALAMAN 04
DAFTAR ISI
Biografi ............................ 03
Daftar isi........................... 04
Teori ...............................05
Kerajaan Kutai.................. 08
Tarumanegara................... 13
Sriwijaya .......................... 24
Mataram ........................... 32
Majapahit ...........................41
Singosari.............................47
Pengaruh ............................51
Kesimpulan .........................52
soal-soal..............................53
Penutupan.............................54
TEORI MASUKNYA
HINDU BUDDHA
Halaman 5
Agama dan kebudayaan Hindu-Buddha masuk ke Indonesia sebagai
kebudayaan India akibat adanya kontak perdagangan. Yang Pada
awalnya, orang-orang India bersikap aktif dalam perdagangan
tersebut. Hal ini menurut Claudius Ptolomeus (Yunani) didorong oleh
kekayaanI ndonesia akan emas, perak, cengkih, dan lada yang menarik
para pedagang mancanegara. Hubungan perdagangan ini telah
berlangsung sejak sekitar abad ke-5 M.
Khusus mengenai penyebaran hinduisme sebagai agama dijelaskan
melalui banyak teori.
1.Teori brahmana dikemukakan oleh Van Leur yang berpendapat
bahwa agama Hindumasuk ke Indonesia dibawa oleh pendeta.
2.Teori ksatria dikemukakan oleh Majumdar, Moekrji, dan Nehru.
Mereka berpendapatbahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa
oleh prajurit yang mengadakan ekspansi.
3.Teori waisya dikemukakan oleh Krom yang mengatakan bahwa
agama Hindu masuk keIndonesia dibawa oleh para pedagang
4.Teori sudra dikemukakan oleh banyak orang. Intinya adalah bahwa
agama Hindu dibawaoleh kaum sudra yang datang di Nusantara untuk
memperbaiki nasib.
TEORI MASUKNYA
HINDU BUDDHA
Halaman 6
5. Teori nasional dikemukakan oleh F.D.K. Bosch yang mengatakan
bahwa bangsa Indo-nesia berperan aktif menyebarkan agama Hindu.
Setelah masuk agama Hindu, merekaturut aktif menyebarkan bahkan
ikut belajar agama ke luar negeri.Hal-hal yang dilakukan para
brahmana di Indonesia dalam rangka penghinduan,antara
lain.a.Abhiseka, yaitu upacara penobatan raja,b.Vratyastoma, yaitu
upacara pencucian diri (pemberian kasta),c.Kulapanjika, yaitu
memberikan silsilah raja, dand.Castra, yaitu cara membuat mantra.
6. Teori arus balik menyatakan bahwa di kemudian hari, bangsa
Indonesia tidak hanyamenerima pengetahuan dari orang-orang asing
yang datang. Mereka juga aktif mencariilmu agama di negeri orang
dan menyebarkannya setelah kembali ke kampung halamannya
KERAJAAN Halaman 7
MARITIM
HINDU Prodi Pendidikan Sejarah
BUDDHA
Di Susun oleh :
Eka Putri Sulistyorini
Halaman 8
Kerajaan Kutai
KERAJAAN TERTUA DI NUSANTARA
Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia yang berdiri pada abad
ke 5. Kerajaan Terletak ditepi sungai Mahakam di Muarakaman,
Kalimantan Timur.Artinya sejak saat itu nusantara mulai memasuki masa
sejarah. Kerajan Kutai Mulawarman (Martadipura) didirikan oleh pembesar
kerajaan Campa (Kamboja) bernama Kudungga, yang selanjutnya
menurunkan Raja Asmawarman. Di daerah kalimantan timur tepatnya di
daerah kutai pernah ada sebuah kerajaan. Kerajaan kutai ada setelah
penduduk nusantara mengadakan hubungan dagang dengan india dan
cina. Pelayaran saat itu sangat tergantung pada pergi bertiup nya angin,
ada dua jenis angin yang bertiup di daerah khatulistiwa yaitu angin muson
barat dan muson timur.
Prasasti yupa tidak menyebut angka tahun, tetapi berdasarkan analogi
dengan prasasti yang ditemukan di India Selatan, dapat diperkirakan
prasasti yupa itu berasal dari pertengahan abad V Dari yupa itu dapat
diketahui bahwa raja Mulawarman mempunyai seorang ayah bernama
aswawarman yang dianggap sebagai pendiri dinasti (vansakarta), seorang
kakek yang bernama Kudungga, dan dua orang saudara. keterangan yang
menarik dari yupa ini adalah bahwa pendiri dinasti bukan Kudungga kakek
Mulawarman, melainkan Aswawarman, ayahnya. yupa yupa dari Kutai
dikeluarkan oleh pendeta-pendeta yang datang ke daerah itu sebagai
peringatan atas kemurahan hati raja Mulawarman yang memberikan
hadiah sapi sebanyak 20.000 ekor kepada brahmana.
Disusun Oleh:
Eka Putri Sulistyorini
Halaman 9 RAJA - RAJA YANG
MEMIMPIN KUTAI
Aswawarman
Aswawarman adalah raja pertama Kerajaan Kutai yang
bercorak Hindu. Ia juga dikenal sebagai pendiri dinasti
Kerajaan Kutai sehingga diberi gelar Wangsakerta. Putra
Aswawarman adalah Mulawarman. Dari yupa diketahui
bahwa Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan pada
saat kepemimpinan Aswawarman.
Mulawarman
adalah anak Awawarman dan cucunya Kudungga. Nama
Mulawarman dan aswawarman sangat kental dengan
pengaruh bahasa sansekerta bila dilihat dari penulisannya.
Raja Mulawarman ini rakyatnya hidup tentram dan sejahtera,
hingga mengadakan kurban 20.000 ekor sapi
Kudungga
Raja ini adalah Founding Father kerajaan Kutai, ada
yang unik pada nama raja pertama ini, karena nama
Kudungga merupakan nama Lokal atau nama yang
belum dipengaruhi oleh budaya Hindu
SUMBER SEJARAH
Berdasarkan bukti yang ada kerajaan tertua di jumpai di daerah
kalimantan timur. Bukti itu berupa 7 buah prasasti yang dibahas
kan di atas tiang batu yang disebut yupa. Kata yupa tertera di
dalam prasasti itu. 7 Yupa itu sekarang disimpan di museum
Nasional Jakarta dan kemungkinan Yupa yang lain belum
ditemukan. Prasasti-prasasti yang ditemukan di Kalimantan
Timur itu mula-mula ditemukan hanya sebanyak empat buah
yupa, tetapi kemudian tiga buah yupa yang lainnya ditemukan
lagi. Menurut Kern, huruf yang dipahatkan pada yupa itu adalah
huruf pallawa yang berasal dari awal abad V M, sedangkan
bahasanya ialah bahasa sanskerta. Semuanya dikeluaarkan atas
titah seorang penguasa daerah itu pada masa tersebut yang
bernama Mulawarman, yang dapat dipastikan bahwa ia adalah
orang Indonesia asli. Dari prasasti-prasasti yang sudah
ditemukan sampai saat ini, dapat diketahui nama beberapa
tokoh , serta bagaimana kehidupannya.
KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI
KERAJAAN KUTAI
Halaman 10
KEHIDUPAN SOSIAL
Prasasti peninggalan Kerajaan Kutai menunjukkan bahwa mayarakat
Kutai telah terpengaruh oleh peradaban India, terutama di kalangan
keluarga kerajaan. Pada dasarnya sebagian masyarakat Kutai
menerima unsur budaya yang datang dari India. Meskipun demikian
sebagian masyarakat Kutai masih berpegang kepada kepercayaan
warisan leluhurnya. Dalam kehidupan sosial terjalain hubungan yang
harmonis dengan kaum Brahmana, seperti yang dijelaskan dalam yupa,
bahwa raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada
kaum Brahmana di dalam tanah yang suci bernama Waprakeswara.
KEHIDUPAN EKONOMI
Letak Kutai yang sangat strategis membuat kehidupan ekonominya
mengarah pada sebuah perdagangan laut yang ramai. Kerajaan Kutai
terletak di aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, kehidupan ekonomi
kerajaan kutai didukung oleh perdagangan dan pelayaran di sepanjang
Sungai Mahakam itu. Dari sektor pertanian dijadikan sebagai bahan alami
dalam menentukan kondisi perdagangan . Kutai mempunyai kedudukan
yang strategis, artinya dekat dengan lalu lintas dagang laut Inida-Tingkok
ada yang lewat Selat Makassar terus ke utara sampai Philipina, kemudian
berbelok ke Tiongkok tersebut sangat berpengaruh terhadap ekonomi
masyarakat khususnya di bidang perdagangan. Sehingga dapat diperkirakan
bahwa perdagangan merupakan mata pencaharian pada waktu itu..
KEHIDUPAN BUDAYA DAN RELIGI
Halaman 11
KEHIDUPAN BUDAYA
Prasasti berbentuk Yupa yang merupakan ciri khas peninggalan
kebudayaan Kerajaan Kutai penggunaan huruf Pallawa menunjukkan
adanya pengaruh India Selatan dalam penulisan pada prasasti
berbentuk Yupa tersebut. Perlu diingat bahwa Yupa merupakan bentuk
kelanjutan dari kebudayaan asli nenek moyang bangsa Indonesia
zaman Megalitikum. Yupa merupakan perkembangan dari bentuk
menhir yang berfungsi sebagai tempat untuk memuja roh nenek
moyang. Yupa diperkirakan sebagai tempat untuk mengikat korban yang
akan dipersembahkan kepada pada para dewa
KEHIDUPAN RELIGI
Mengingat bahwa kehidupan yang bersidfat Hindu sangat ketat terikat kepada peraturan yang
disebut kasta,. Di dalam kepercayaan Hindu, seseorang yang telah tercemar dan karenanya
dikeluarkan dari kastanya, dan dapat diterima kembali masuk ke dalam kastanya., setelah
melakukan upacara Vraytastoma. Melalui upacara ini, segala macam kesalahan dan dosa
yang pernah dilakukan oleh anggota kasta lainnya. Upacara Vratyastoma inilah yang rupanyan
dijadikan jalan oleh orang-orang Indonesia yang sudah terkena pengaruh India itu, untuk
meresmikannya sebagai anggota baru masyarakat suatu kasta yang dikenal dalam agama
Hindu.
Upacara penerimaan orang luar kasta ke dalam kasta itu, dilakukan dengan memerhatikan
kedudukan asal orang yang bersangkutan. Karena pendeta Indonesia sendiri tentu saja pada
taraf pertama tidak berhak memimpin sebuah upacara vratyastoma, dapat dipastikan bahwa
pada mulanya yang memimpin upacara tersebut ialah Brahmana agama Hindu yang langsung
datang atau didatangkan dari India. Dalam hal ini, hampir dapat dipastikan bahwa pendeta
yang memimpin upacara vratyastoma untuk Aswawarman adalah pendeta India. Akan tetapi,
ketika upacara itu dilakukan terhadap Mulawarman, kemungkinan sekali upacara itu dipimpin
oleh pendeta Indonesia sendiri.
Halaman 12
AKHIR SEJARAH
KERAJAAN KUTAI
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma
Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13,
Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai
Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang
ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute).
Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra
Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan
Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.Kerajaan.Sejak tahun
1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula rajanya bergelar Pangeran
berubah menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga
sekarang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.
Kerajaan
Tarumanegara
DI SUSUN OLEH :
EKA PUTRI SULISTYORINI
Halaman 13
PRODI PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
Halaman 14
KERAJAAN TARUMANEGARA
Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di nusantara yang
menguasai wilayah bagian barat pulau Jawa sekitar tahun 400 M hingga 700 M. Nama
Tarumanegara berasal dari dua kata yaitu Tarum dan Negara. Tarum adalah nama
sungai yang pada masa sekarang ini dikenal dengan nama sungai Citarum, sedangkan
Negara adalah kerajaan atau negara.
Letak kerajaan Tarumanegara adalah di wilayah sekitar Jawa Barat. Wilayah tersebut
semakin meluas seiring perkembangan kerajaan ini setelah dipimpin oleh seorang raja
yang bernama Raja Purnawarman. Raja Purnawarman, seperti yang dijelaskan dalam
Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, dan beberapa prasasti lainnya merupakan
sosok seorang raja yang sangat pandai dalam berperang.
Raja Purnawarman berhasil melakukan ekspansi atau perluasan kawasan lalu
berperang dan penakluk kan terhadap Kerajaan Salakanagara yang sebelumnya juga
ikut berkuasa di tanah Sunda.Melalui ekspansi tersebut, wilayah dan letak Kerajaan
Tarumanegara semakin meluas hingga daerah Jakarta (Tanjung Priok) dan Banten.
Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang telah ditemukan, para ahli sepakat jika Kerajaan
Tarumanegara yang merupakan kerajaan Hindu pertama di Pulau Jawa ini terletak di
area sekitar Jawa Barat (sekarang).
Tarumanegara berpusat di daerah Sundapura atau yang pada sekarang ini kita kenal
dengan nama Bekasi. Kesimpulan ini didasarkan pada isi prasasti Muara Cianteun yang
menyatakan jika pusat kerajaan telah berpindah pada masa kekuasaan Raja
Suryawarman yang merupakan Raja ke 7 dari kerajaan Tarumanegara.
DISUSUN OLEH :
EKA PUTRI SULISTYORINI
SUMBER SEJARAH
Halaman 15
Sumber-sumber yang dapat digunakan untuk mengungkapkan sejarah
kerajaan Taerumanegara ada dua sumber, pertama prasasti dan
peninggalan purbakala (arca), kedua berita asing dari Cina. Bahasa yang
dipakai dalam prasasti itu bahasa Sangsekerta dalam bentuk syair
(metrum), bahasanya sangat halus. Huruf yang dipakai huruf Pallawa.
Diduga prasasti Tarumanegara berasal dari abad V (prasasti tanpa
angka tahun)
Prasasti Tugu
Prasasti ini ditemukan di Kampung Batutumbuh, Desa Tugu, dekat
Tanjungpriuk, Jakarta. Prasasti ini merupakan prasasti terpanjang dari
semua peninggalan Purnawarman, ditulis dalam bentuk puisi, tulisannya
dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang secara melingkar..
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
Halaman 16
SUMBER SEJARAH
PRASASTI CIARUTEUN
Prasasti ini ditemukan di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulang, Bogor.
Keistimewaan prasasti ini adalah adanya lukisan labah-labah dan tapak kaki yang
dipahatkan di atas aksaranya yang menggunakan huruf ikal. Isi dari prasasti ini sebagai
berikut: “Ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki dewa Wisnu, ialah kaki Yang Mulia
Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia”.
Prasasti Kebon Kopi I
Prasasti ini ditemukan di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir,
Cibungbulung, Bogor. Yang menarik dari prasasti ini ialah adanya dua tapak
kaki gajah yang dipersamakan dengan tapak kaki gajah Airawata. Ditulis
dalam bentuk puisi dengan aksara yang lebih kecil bentuknya bila disbanding
dengan prasasti Purnawarman yang lain. Isinya sebagai berikut: “Disini
nampak sepasang tapak kaki … yang seperti Airawata, gajah penguasa
Taruma (yang) agung, dalam … dan (?) kejayaan”.
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
Halaman 17
TARUMANEGARA
Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M.
Kerajaan ini adalah kelanjutan sejarah Kerajaan Salakanegara yang berdiri antara tahun 130 M
sampai 362 M. Pada saat Kerajaan Tarumanegara berdiri diawali dengan pemindahan ibukota
negara dari Salakanegara ke Tarumanegara. Sedangkan Salakanegara menjadi kerajaan
daerah dibawah Kerajaan Tarumanegara.
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
RAJA YANG HALAMAN 18.
MEMERINTAH
Jayasingawarman
Jayasingawarman berkuasa dari tahun 358 sampai 382
M. Beliau adalah salah satu dari pendiri Kerajaan
Tarumanegara. Jayasingawarman adalah seorang
maharesi dari India.Dirinya wafat dan dimakamkan di
tepi sungai di bekasi tepatnya kali Gomati.Pada saat
Jayasingawarman berkuasa beliau memindahkan pusat
kerajaan dari Rajatapura ke Tarumanegara. Rajatapura
adalah nama lain dari Salankayana atau Kota Perak.
Dharmayawarman
Darmayawarman adalah anak dari Jayasingawarman
yang menggantikan ayahnya. Beliau naik tahta pada
tahun 382 M sampai 395 M. Tidak banyak catatan
sejarah yang bisa didaptkan tentang Raja kedua
Kerajaan Tarumanegara. Namanya hanya tercantum di
Naskah Wangsakerta.
DISUSUN OLEH :
EKA PUTRI SULISTYORINI
RAJA YANG HALAMAN 19.
MEMERINTAH
Purnawarman
Raja Purnawarman adalah raja yang terkenal di
Kerjaan Tarumanegara. Namanya banyak
tertulis di Prasasti pada abad ke-5. Namanya
tertulis juga di Naskah Wangsakerta dan ditulis
dirinya memerintah dari tahun 395 M sampai 434
M.Raja Purnawarman yang memindahkan
ibukota kerajaan pada tahun397 M ke
Sundapura. Inilah awal nama Sunda tercipta.
Beliau menamakan ibukota Kerajaannya dengan
Sunda unntuk menyebut ibukota kerajaannya
sendiri.Berkat Raja Purnawarman kekuasaan
Kerajaan Tarumanegara menjadi besar karena
menguasai 48 kerajaan kecil dibawah
kekuasaannya.
DISUSUN OLEH :
EKA PUTRI SULISTYORINI
KEHIDUPAN
POLITIKAlejandro's
HALAMAN 20
Berdasarkan tulisan-tulisan yang terdapat pada
prasasti telah diketahui bahwa raja yang pernah
memerintah di Tarumanegara adalah Raja
Purnawarman. Raja Purnawarman merupakan raja
yang telah berhasil memberikan kemakmuran
kehidupan rakyatnya.Hal ini dibuktikan dengan
adanya prasasti tugu yang menyatakan bahwa Raja
Purnawarman telah memerintah untuk menggali
sebuah kali. Penggalian sebuah kali ini sangat besar
artinya, karena pembuatan kali ini merupakan
pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar
pengairan sawah-sawah pertanian yang dimiliki oleh
rakyat.
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
HALAMAN 21
KEHIDUPAN EKONOMI
KERAJAAN TARUMANEGARA
Sedikit informasi mengenai kehidupan ekonomi dan perdagangan di Tarumanegara
yang kita peroleh dari berita Cina. Dalam berita Cina dari Dinasti Sung (420-479),
disebutkan adanya sebuah perdagangan yaitu Ko-ying. Maka, pada masa awal
perkembangannya Tarumanegara telah memiliki pelabuhan yang menjadi pusat
perdagangan di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut dapat memberikan gambaran
tentang adanya kegiatan pelayaran dan perdagangan, perburuan, peternakan, dan
penambangan yang dilakukan oleh masyarakat. mengingat tarumanegara memiliki
pula daerah perairan laut. Dari prasasti Tugu pula dapat diketahui adanya kegiatan
pembangunan sarana irigasi berupa saluran atau kanal yang dibangun oleh Raja
Purnawarman pada masa pemerintahannya.
KEHIDUPAN BUDAYA
KERAJAAN TARUMANEGARA
Munculnya kerajaan Tarumanegara di Jawa bagian Barat telah menimbulkan
perkembangan baru di bidang keagamaan dan budaya (kesenian). Dari tinggalan
akerkheidouloUpganindcakoennassgecajaimoraauhasnmtdhaasonaukTgeahsretusnmiaanneygaanrgabdearpkeamt dbiuannggkpaapdkaanmbaesbaeirtua.pDaaarislpimeka buah
prasacsati nyansogmbeeratismaledsarbi rmiansga tpoemerintahan Raja Purnawarman, kita mengetahui
agamthaeyafnogrbeeirdcierikaasnoanjaeramn Wigehdta. Ciri ajaran Weda yaitu diperlihatkan oleh
adanya uteenlsaaupsrai-kulynksadukrii spDmeerwilasamsWbaaissnnguan(Ttreivlaikpraakmkaa)kkiePtiukranamweanrgmealilninygai ndgundiias,asmeartkaaandanya
dengan
penyamaan Puunrnraewaalrimstainc.dengan Dewa Indra, yang selain dikenal sebagai Dewa
perang juga memiliki sifat Dewa Matahari. Prasasti-prasasti Raja Purnawarman
selain memperlihatkan ciri keagamaan yang bersifat Weda, juga memperlihatkan
unsur pemujaan Dewa Mithra-Surya.
HALAMAN 22
KEHIDUPAN RELIGI
KERAJAAN TARUMANEGARA
Fakta kehadiran agama Hindu di Kerajaan Tarumanegara ditunjang pula oleh adanya
temuan benda-benda keagamaan, seperti sebuah arca Siwa Rajarsi dari perunggu yang
ditemukan di daerah Jakarta dan tiga buah arca Wisnu dari batu yang ditemukan di
percandian Cibuaya. Agama lain yang berasal dari pengaruh kebudayaan India di
Tarumanegara adalah agama Buddha. Berita tertua tentang kehadiran agama Buddha di
Tarumanegara berasal dari berita Cina yang ditulis Fa-Hsien pada tahun 414. Dari
pemberitaan Fa-Hsien tersebut dapat diketahui bahwa di Tarumanegara selain terdapat
pemeluk agama para Brahmana, agama Hindu, terdapat pula pemeluk agama Buddha
walaupun tidak banyak. Kehadiran agama Buddha di Tarumanegara dibuktikan oleh temuan
arkeologi berupa kompleks percandian Buddha di Batujaya, Karawang.Fa-Hsien
menyebutkan pula adanya agama lain yang dianggap kotor, yang mungkin maksudnya
adalah agama yang bukan agama Hindu dan Buddha, yaitu kepercayaan yang masih
bercorak prasejarah. Penamaan agama kotor itu mungkin disebabkan ketidaktahuan Fa-
Hsien akan system dan kehidupan agama asli di Indonesia pada masa itu, yang masih
dianut oleh sebagian masyarakat penduduk Tarumanegara.
DISUSUN OLEH :
EKA PUTRI
SULISTYORINI
PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS JEMBER
HALAMAN 23
AKHIR
KERAJAAN TARUMANEGARA
Masa keruntuhan Kerajaan Tarumanegara tidak diketahui secara terperinci. Bahkan, dalam
prasasti hanya tertuliskan nama Raja Purnawarman. Hal yang memungkinkan akan
keruntuhan Kerajaan Tarumanegara adalah saat Raja Linggawarman turun tahta,
kepemerintahan dipegang oleh menantunya Tarusbawa. Sayangnya Tarus bawa naik tahta
saat Kerajaan Tarumanegara turun pamor. Seangkan, Tarusbawa ingin menaikan lagi nama
besar Kerajaan Tarumanegara. Namun langkah yang diambil malah menyebabkan Kerajaan
Tarumanegara hilang.
Pada tahun 670 M, Tarusbawa merubah nama Kerajaan Tarumanegara menjadi Kerajaan
Sunda. Hal ini yang mneyebabkan cicit Manikmaya, Wretikandayun yang merupakan raja
Kerajaan Galuh memisahkan diri dari Kerajaan Tarumanegara.Bahkan, pemisahan ini
didukung oleh Kerajaan Kalingga. Sebab, pada masa itu pula, putera mahkota, Sannah
menikah dengan Puteri Maharani Sima dari Kerajaan Kalingga. Hal ini menyebabkan
Kerajaan Tarumanegara terbagi menjadi dua. Di mana Sungai Citarum sebagai batas
kerajaannya.
DISUSUN OLEH :
EKA PUTRI
SULISTYORINI
PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS JEMBER
HALAMAN 24
KERAJAAN
SRIWIJAYA
KATA SRIWIJAYA DIJUMPAI PERTAMA
KALI DI DALAM PRASASTI KOTA KAPUR
DARI PULAU BANGKA. PRASASTI KOTA
KAPUR ADALAH NAMA SEBUAH
KERAJAAN DI SUMATERA. SELATAN
DENGAN PUSATNYA DI PALEMBANG.
KERAJAAN INI DI DALAM BERITA CINA
DIKENAL DENGAN SEBUTAN SHE-LI-
FO-SHE. PENDAPAT BAHWA SHE-LI-
FO-SHE ADALAH SEBUAH KERAJAAN DI
PANTAI TIMUR SUMATERA SELATAN,
DI TEPI SUNGAI MUSI, DEKAT
PALEMBANG. HANYA DI SAAT ITU
ORANG BELUM MENGENAL NAMA
SRIWIJAYA.
PRODI PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS
JEMBER
HALAMAN 25
SEJARAH BERDIRINYA
SRIWIJAYA
Berdirinya Kerajaan Sriwijaya masih menjadi misteri, Raja-raja Kerajaan Sriwijaya
tidak banyak bukti sejarah yang menerangkan kapan
berdirinya kerajaan ini. Bukti tertua adalah sebuah Perihal penjelasan tentang raja raja
berita dari Cina, yaitu pada tahun 682 M ada seorang yang memimpin Sriwijaya pada
pendeta Tiongkok bernama I-Tsing yang ingin belajar masanya belum diketahui dengan
agama Budha di India.pendeta tersebut singgah di pasti. Raja-raja yang diketahui
Sriwijaya untuk mendalami bahasa Sanskerta selama 6 pernah menjabat sebagai Kerajaan
Bulan. Dalam sebuah literatur juga menyebutkan bahwa Sriwijaya adalah sebagai berikut :
kerajaan Sriwijaya pada saat itu dipimpin oleh Dapunta Raja Dapunta Hyang
Hyang. Selain berita dari luar, ada juga prasasti Raja Dharmasetu
peninggalan Kerajaan Sriwijaya, diantaranya adalah Raja Balaputradewa
prasasti Kedukan Bukit 683 M yang ditemukan di
Palembang. Isi prasasti tersebut adalah Dapunta Hyang
mengadakan ekspansi 8 hari dengan membawa 20.000
tentara dan berhasil menaklukkan beberapa daerah.
HALAMAN 26
KEHIDUPAN
POLITIK
Pemerintahan Sriwijaya langgeng berkat sistem politiknya
berupa kedatuan bukan imperium. Dibanding dengan
kerajaan-kerajaan besar lainnya di jaman kuna Indonesia.
Sejumlah besar prasasti menunjukkan birokrasi yang
memperhatikan sekali pelaksanaannya berbagai aturan
untuk menjamin keterangan dalam negeri. Kerajaan
Sriwijaya merupakan kerjaan yang disebut sebagai
negara agraris yang mengutamakan pengamanan tata
pemerintahan dalam negeri. Sejumlah besar prasasti
menunjukkan birokrasi yang memperhatikan sekali
pelaksanaan berbagai aturan untuk menjamin ketenangan
dalam negeri. Di wilayah utara, melalui kekuatan armada
lautnya. Sriwijaya mampu menguasai lalu lintas
perdagangan antara India dan Cina, serta menduduki
Semenanjung Malaya. Kekuatan armada terbesar
Sriwijaya juga melakukan ekspansi wilayah hingga ke
Pulau Jawa, Brunei atau Borneo. Hingga pada abad ke-8
Kerajaan Sriwijaya telah mampu menguasai seluruh jalur
perdagangan di Asia Tenggara.
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
HALAMAN 27
KEHIDUPAN
EKONOMI
Dilihat dari letak geografis, daerah Kerajaan Sriwijaya
mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu di tengah-
tengah jalur pelayaran perdagangan antara India dan
Cina. Di samping itu, letak Kerajaan Sriwijaya dekat
dengan Selat Malaka yang merupakan urat nadi
perhubungan bagi daerah-daerah di Asia Tenggara. Hasil
bumi Kerajaan Sriwijaya merupakan modal utama bagi
masyarakatnya untuk terjun dalam aktifitas pelayaran dan
perdagangan.
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
HALAMAN 28
KEHIDUPAN
SOSIAL
Kerajaan Sriwijaya karena letaknya yang strategis dalam
lalu lintas perdagangan internasional menyebabkan
masyarakatnya lebih terbuka dalam menerima berbagai
pengaruh asing. Masyarakat Sriwijaya juga telah mampu
mengembangkan bahasa komunikasi dalam dunia
perdagangannya. Kemungkinan bahasa Melayu Kuno
telah difunakan sebagai bahasa pengantar terutama
dengan para pedagang dari Jawa Barat, Bangka, Jambi,
dan Semenanjung Malaysia. Penduduk Sriwijaya juga
bersifat terbuka dalam menerima berbagai kebudayaan
yang datang. Salah satunya adalah mengadopsi
kebudayaan India. Oleh karena itu, Sriwijaya pernah
menjadi pusat pengembangan ajaran Buddha di Asia
Tenggara.
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
HALAMAN 29
KEHIDUPAN
RELIGI DAN
BUDAYA
Dalam bidang kebudayaan khususnya keagamaan,
Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat agama Buddha yang
penting di Asia Tenggara dan Asia Timur. Agama Buddha
yang berkembang di Sriwijaya ialah agama Buddha
Mahayana, salah satu tokohnya ialah Dharmakirti. Para
peziarah agama Buddha dalam pelayaran ke India ada
yang singgah dan tinggal di Sriwijaya.
Seperti yang diketahui bahwa Sriwijaya terletak di
pertengahan jalan antara India-Tiongkok dan sering kali
disinggahi kapal-kapal asing, Yang singgah sudah barang
tentu bukan hanya para saudagar, melainkan juga para
penumpang yang lain misalnya para pendeta Tionghoa
yang sering pergi ke India, untuk belajar ilmu. Dari
pertemuan dan pergaulan antara pendeta-pendeta
Buddha ini, Sriwijaya kemudian berkembang sebagai
pusat agama Buddha di Asia Tenggara, setelah India.
Sriwijaya adalah kerajaan maritime dan salah satu pusat
penyebaran agama Buddha dan pengajaran bahasa
Sanskerta..
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
HALAMAN 30
SUMBER
SEJARAH
Prasasti Talang Tuwo (di sebelah
Barat Palembang)Prasasti Talang
Tuwo di dalamnya berisi 14 baris,
bahasa, rupa sama dengan prasasti
Kedukan Bukit.
Prasasti NalandaPrasasti ini
menyebutkan Raja Balaputra Dewa
sebagai Raja terakhir dari Dinasti
Syailendra yang terusir dari Jawa
Tengah akibat kekalahannya
melawan Kerajaan Mataram dari
Dinasti Sanjaya..
Sumber-sumber sejarah yang dapat digunakan untuk mengungkapkan sejarah Kerajaan Sriwijaya
antara lain terdiri dari sumber-sumber yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Namun demikian,
sumber-sumber Sejarah Sriwijaya itu tidak semua sama pentingnya. Sehingga dalam pembicaraan
Sriwijaya akan dibatasi pada beberapa sumber yang dianggap penting terutama prasasti.
Perlu diketahui bahwa pengetahuan tentang Kerajaan Sriwijaya baru dapat diungkapkan pada tahun
1918. Sejumlah prasasti yang utama berasal dari daerah Sumatera Selatan. Kemudian prasasti-prasasti
tersebut merupakan warisan yang berharga dari negara Sriwijaya. Yang penting dari prasasti Sriwijaya
itu antara lain:
1. Kedukan Bukit (di Palembang)
Prasasti Kedukan Bukit ini merupakan prasasti dari Kerajaan Sriwijaya yang tertua beraksara Pallawa,
berbahasa Melayu Kuno, berangka tahun 604 S/682 M.
HALAMAN 31
AKHIR
KERAJAAN
Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya ini disebabkan adanya
serangan militer atas Sriwijaya. Serangan yang dilakukan
oleh Colamandala atas Semenanjung Malaya pada tahun
1017 kemudian atas pusat Sriwijaya pada tahun 1023-
1030. Seperti diketahui, wilayah Selat Malaka dikuasai
oleh Sriwijaya. Setiap kapal niaga yang melalui selat
tersebut harus membayar cukai kepada penguasa selat
yang pada masa itu adalah Sriwijaya. Dalam kasusnya
dengan kerajaan Cola, Sriwijaya mungkin mengutip cukai
terlampau tinggi terhadap pedagang Tamil yang melewati
Selat Malaka.
HALAMAN 32
KERAJAAN
MATARAM
KUNO
MATARAM KUNO ATAU
MATARAM (HINDU)
MERUPAKAN SEBUTAN
UNTUK DUA DINASTI,YAKNI
DINASTI SANJAYA DAN
DINASTI SYAILENDRA, YANG
BERKUASA DI JAWA TENGAH
BAGIAN SELATAN.
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
HALAMAN 33
SEJARAH
KERAJAAN
MATARAM KUNO
Nama kerajaan tertua yang disebut dalam sumber prasasti di wilayah Jawa tengah adalah kerajaan
Mataram yang lebih dikenal sebagai kerajaan Mataram kuno dengan rajanya yang bernama Sanjaya.
Prasasti tersebut adalah prasasti canggal (654 Saka/ 732 M), yang ditemukan di halaman percandian
di atas gunung Wukir di Kecamatan Salam, Magelang. Prasasti canggal menggunakan huruf pallawa,
berbahasa Sansekerta, dan membicarakan raja Sanjaya yang beragama Siwa, yang mendirikan
sebuah linga di bukit Sthiranga.Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu didirikan oleh Sanjaya pada
tahun 732 M. Beberapa saat kemudian, Dinasti Syailendra yang bercorak Buddha Mahayana didirikan
oleh Bhanu pada tahun 752 M. Kedua dinasti ini berkuasa berdampingan secara damai. Nama
Mataram sendiri pertama kali disebut pada prasasti yang ditulis di masa raja Balitung.
Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno
Nama Raja Medang I Bhumi Mataram menjadi salah satu petunjuk bahwa dahulu pernah ada suatu
kerajaan di bumi Mataram. Mataram sendiri dipercaya sebagai daerah penting yang menjadi pusat
dari kerajaan itu sendiri. Alasan itulah yang membuat nama Kerajaan Medang lebih dikenal daripada
Kerajaan Mataram, dan untuk lebih detailnya lagi mataram yang dimaksud ialah Mataram Hindu atau
Mataram Kuno.
Kerajaan Mataram Kuno berdiri di atas sebuah prasasti yang bertuliskan angka 907 yang dikenal
sebagai prasasti Mantyasih. Prasasti ini menjelaskan secara gamblang bahwa penguasa pertama
kerajaan Mataram Kuno atau Medang ini merupakan Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.
Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berdiri sejak awal abad ke-8, Pada awal berdirinya, kerjaan ini
berpusat di Jawa Tengah. Akan tetapi, pada abad ke-10 pusat Kerajaan Mataram Kuno pindah ke
Jawa Timur. Kerajaan Mataram Kuno mempunyai dua latar belakang keagamaan yang berbeda,
yakni agama Hindu dan Buddha.
Dinasti yang ada di Mataram Kuno ada 3, yaitu Dinasti Sanjaya, Dinasti Syailendra dan Dinasti Isana
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
HALAMAN 34
KEHIDUPAN POLITIK
KERAJAAN MATARAM
Dinasti Syailendra
Berdasarkan prasasti yang telah ditemukan dapat diketahui raja-raja yang pernah memerintah
Dinasti Syailendra, di antaranya:
1. Bhanu ( 752- 775 M )
Bhanu berarti matahari. Ia merupakan raja Syailendra yang pertama. Namanya disebutkan
dalam Prasasti Hampran (Plumpungan, 672 S/750 M).
2. Wisnu ( 775- 782 M)
Nama Wisnu disebutkan dalam beberapa prasasti, yakni: Prasasti Ligor B yang menyamakan
nama Wisnu dengan matahari, bulan, dan dewa Kama, serta gelar yang diberikan kepada
Wisnu yaitu Syailendravamsaprabhunigadata Sri Maharaja yang artinya pembunuh musuh
yang gagah berani; Prasasti Kalasan (778 M); Prasasti Ratu Boko (778 M).
3. Indra ( 782 -812 M )
Pada masa pemerintahannya, Raja Indra membuat Prasasti Klurak yang berangka tahun 782
M, di daerah Prambanan. Prasasti ini menyebutkan pendirian patung Boddhisatwa Manjusri,
yang mencakup Triratna (Candi Lumbung), Vajradhatu (Candi Sewu), dan Trimurti (Candi Roro
Jonggrang). Pada masa pemerintahan Raja Indra, Dinasti Syailendra menjalankan politik
ekspansi, perluasan wilayah ini ditujukan untuk menguasai daerah-daerah di sekitar Selat
Malaka. Selanjutnya, kekuasaan Syailendra terhadap Sriwijaya lebih diperkokoh lagi oleh Raja
Indra dengan menjalankan perkawinan politik. Raja Indra mengawinkan putranya yang
bernama Samarottungga dengan putri Raja Sriwijaya.
4. Samaratungga ( 812 – 833 M )
Pengganti Raja Indra bernama Samarattungga. Raja Samaratungga berperan menjadi
pengatur segala dimensi kehidupan rakyatnya. Sebagai raja Mataram Budha, Samaratungga
sangat menghayati nilai agama dan budaya. Pada zaman kekuasaannya dibangun Candi
Borobudur. Namun sebelum pembangunan Candi Borobudur selesai, Raja Samarottungga
meninggal dan digantikan oleh putranya yang bernama Balaputra Dewa yang merupakan anak
dari selir.
5. Pramodhawardhani ( 883 – 856 M )
PramoUdnhacwoanrdshcainoi uadsaltahhopuutgrihStasmaratungga yang dikenal cerdas dan cantik. Ia bergelar Sri
can sometimes bring toKaluhunan, yang artinya seorang sekar keratin yang menjadi tumpuan harapan bagi rakyat.
Pramodhawardhani kelak menjdi permaisuri raja Rakai Pikatan, Raja Mataram Kuno dari
Watnhgsea fSoarnejaiyda.eaDaslaomnePrmasaisgthi tKarang Tengah (746 S/824 M) disebutkan mengenai
pendirianebaasnigluynadn iJsimmailasysa a(Csandi Prambanan) oleh Pramodhawardhani.
unrealistic.
HALAMAN 34
KEHIDUPAN POLITIK
KERAJAAN MATARAM
Dinasti Syailendra
Berdasarkan prasasti yang telah ditemukan dapat diketahui raja-raja yang pernah memerintah
Dinasti Syailendra, di antaranya:
1. Bhanu ( 752- 775 M )
Bhanu berarti matahari. Ia merupakan raja Syailendra yang pertama. Namanya disebutkan
dalam Prasasti Hampran (Plumpungan, 672 S/750 M).
2. Wisnu ( 775- 782 M)
Nama Wisnu disebutkan dalam beberapa prasasti, yakni: Prasasti Ligor B yang menyamakan
nama Wisnu dengan matahari, bulan, dan dewa Kama, serta gelar yang diberikan kepada
Wisnu yaitu Syailendravamsaprabhunigadata Sri Maharaja yang artinya pembunuh musuh
yang gagah berani; Prasasti Kalasan (778 M); Prasasti Ratu Boko (778 M).
3. Indra ( 782 -812 M )
Pada masa pemerintahannya, Raja Indra membuat Prasasti Klurak yang berangka tahun 782
M, di daerah Prambanan. Prasasti ini menyebutkan pendirian patung Boddhisatwa Manjusri,
yang mencakup Triratna (Candi Lumbung), Vajradhatu (Candi Sewu), dan Trimurti (Candi Roro
Jonggrang). Pada masa pemerintahan Raja Indra, Dinasti Syailendra menjalankan politik
ekspansi, perluasan wilayah ini ditujukan untuk menguasai daerah-daerah di sekitar Selat
Malaka. Selanjutnya, kekuasaan Syailendra terhadap Sriwijaya lebih diperkokoh lagi oleh Raja
Indra dengan menjalankan perkawinan politik. Raja Indra mengawinkan putranya yang
bernama Samarottungga dengan putri Raja Sriwijaya.
4. Samaratungga ( 812 – 833 M )
Pengganti Raja Indra bernama Samarattungga. Raja Samaratungga berperan menjadi
pengatur segala dimensi kehidupan rakyatnya. Sebagai raja Mataram Budha, Samaratungga
sangat menghayati nilai agama dan budaya. Pada zaman kekuasaannya dibangun Candi
Borobudur. Namun sebelum pembangunan Candi Borobudur selesai, Raja Samarottungga
meninggal dan digantikan oleh putranya yang bernama Balaputra Dewa yang merupakan anak
dari seUlir.nconscious thoughts
P5.ramcoadPhnraawmsaoorddmhhaaenwtiaiamrddahelaasnhib(pru8it8rn3i Sg–a8tmo5a6raMtu)ngga yang dikenal cerdas dan cantik. Ia bergelar Sri
Kaluthhuenafno, ryaengidaertainsyaosneeoramngigshektar keratin yang menjadi tumpuan harapan bagi rakyat.
easily dismiss asPramodhawardhani kelak menjdi permaisuri raja Rakai Pikatan, Raja Mataram Kuno dari
Wangsa Sanjaya. Dalam Prasasti Karang Tengah (746 S/824 M) disebutkan mengenai
pendirian banugunnraen aJimliasltaiyca. (Candi Prambanan) oleh Pramodhawardhani.
HALAMAN 34
KEHIDUPAN POLITIK
KERAJAAN MATARAM
Dinasti Sanjaya
Berdasarkan catatan yang ada di dalam prasasti Metyasih, Rakai Watukumara Dyah Balitung
(Wangsa Sanjaya ke-9) mereka memberikan hadiah berupa tanah kepada 5 orang patihnya
yang memiliki jasa yang besar terhadap Mataram. Dalam prasasti itu juga disebutkan beberapa
raja yang memerintah pada masa Dinasti Sanjaya, diantaranya ialah :
1. Rakai Sri Mataram sang Ratu Sanjaya (732-760 M)
Masa wangsa Sanjaya merupakan masa pendirian candi-candi siwa di Gunung Dieng. Sri
Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya duduk di atas tahta kerajaan pada pertengahan dan
kemudian diganti oleh putranya yang bernama Rakai Panangkaran.
2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran (760-780 M)
Rakai Panangkaran yang berarti raja mulia berhasil mengembangkan potensi wilayah kerajaan.
Menurut prasasti, dimasa Rakai Panangkaran dibangun sebuah candi yang bernama Candi
Tara dan di dalamnya tersimpan patung Dewi Tara. Karena berada di Desa Kalasan, candi
tersebut dikenal dengan nama Candi Kalasan.
3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan (780-800 M)
Rakai Pananggalan memiliki makna raja mulia yang peduli terhadap siklus waktu. Sesuai
dengan namanya, beliau berjasa dalam sistem kalender Jawa Kuno. Dalam misi dan juga visi
Rakai Panggalan selalu menjunjung tinggi arti penting ilmu pengetahuan. Dan dalam
perwujudan visi dan misi tersebut diabadikan dalam Catur Guru.
Catur Guru tersebut yaitu:
a. Guru Sudarma, orang tua yang melairkan manusia;
b. Guru Swadaya, Tuhan;
c. Guru Surasa, Bapak dan Ibu Guru di sekolah;
d. Guru Wisesa, Pemerintah pembuat undang-undang untuk kepentingan bersama.
4. Sri Maharaja Rakai Warak (800-820 M)
Sri Maharaja Rakai Warak berperan besar dalam dunia militer, sebab dimasa pemerintahannya
dunia mUSilnritiecMroabnhearskrceaimjaobuRaasnkgatdhi eGonaugraugnnhgsta(s8n2g0a-t8p4e0sMat).
5.
Garuncgaynansgobmeremtaikmnaersajabrmiunliga ytaong tahan banting dengan segala macam rintangan. Untuk
kemtahkmeufraonrreakiydaetnayas, soanngeramjaibgehkterja dari pagi hingga larut malam.
easily dismiss as
unrealistic.
HALAMAN 34
KEHIDUPAN POLITIK
KERAJAAN MATARAM
DINASTI ISANA
PEMINDAHAN KEKUASAAN KE JAWA TIMUR DILAKUKAN OLEH
RAJA EMPU SENDOK, DAN MEMBENTUK DINASTI BARU YAKNI
ISANA.
NAMA ISANA DIAMBIL DARI GELAR RESMI EMPU SENDOK YAKNI
SRI MAHARAJA RAKE HINO SRI ISANAWIKRAMATUNGGADEWA.
WILAYAH KEKUASAAN EMPU SENDOK MELIPUTI NGANJUK DI
SEBELAH BARAT, PASURUAN DI TIMUR, SURABAYA DI UTARA
DAN MALANG DI SELATAN. EMPU SENDOK MEMEGANG
PEMERINTAHAN DARI TAHUN 929–947
DENGAN PUSAT PEMERINTAHANNYA DI WATUGALUH. IA
MEMERINTAH DENGAN ADIL DAN BIJAKSANA DENGAN
MELAKUKAN BERBAGAI USAHA UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT.
DI ANTARANYA IALAH MEMBUAT BENDUNGAN-BENDUNGAN
UNTUK PERAIRAN, DAN MEMBERIKAN HADIAH-HADIAH TANAH
UNTUK PEMELIHARAAN BANGUNAN-BANGUNAN SUCI. DI
SAMPING ITU JUGA MEMERINTAHKAN UNTUK MENGUBAH
SEBUAH KITAB AGAMA BUDDHA ALIRAN TANTRAYANA YANG
DIBERI JUDUL SANG HYANG KAMAHAYANIKAN.
Unconscious thoughts
can sometimes bring to
the fore ideas one might
easily dismiss as
unrealistic.
Halaman 38
KEHIDUPAN SOSIAL DAN
EKONOMI
KERAJAAN MATARAM
Kehidupan Sosial dan Ekonomi
Sumber-sumber berita Cina mengungkapkan keadaan
masyarakat Mataram dari abad ke-7 sampai ke-10. Kegiatan
perdagangan baik di dalam maupun luar negeri berlangsung
ramai. Hal ini terbukti dari ditemukannya barang-barang keramik
dari Vietnam dan Cina. Kenyataan ini dikuatkan lagi dengan berita
dari Dinasi Tang yang menceritakan kebesaran sebuah kerajaan
dari Jawa, dalam hal ini Mataram.Kehidupan masyarakat
Mataram umumnya bersifat agraris karena pusat Mataram terletak
di pedalaman, bukan di pesisir pantai. Pertanian merupakan
sumber kehidupan kebanyakan rakyat Mataram. Di samping itu,
penduduk di desa (disebut wanua) memelihara ternak seperti
kambing, kerbau, sapi, ayam, babi, dan itik. Sebagai tenaga kerja,
mereka juga berdagang dan menjadi pengrajin.
Dari Prasasti Purworejo (900 M) diperoleh informasi tentang
kegiatan perdagangan. Kegiatan di pasar ini tidak diadakan setiap
hari melainkan bergilir, berdasarkan pada hari pasaran menurut
kalender Jawa Kuno. Pada hari Kliwon, pasar diadakan di pusat
kota. Pada hari Manis atau Legi, pasar diadakan di desa bagian
timur. Pada hari Paking (Pahing), pasar diadakan di desa sebelah
selatan. Pada hari Pon, pasar diadakan di desa sebelah barat.
Pada hari Wage, pasar diadakan di desa sebelah utara.
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
Halaman 39
KEHIDUPAN BUDAYA DAN RELIGI
KERAJAAN MATARAM
DINASTI SYAILENDRA
PADA ASPEK KEBUDAYAAN, DINASTI SYAILENDRA BANYAK MENINGGALKAN
BANGUNAN-BANGUNAN CANDI YANG SANGAT MEGAH DAN BESAR NILAINYA.
CANDI-CANDI YANG TERKENAL ANTARA LAIN CANDI MENDUT, CANDI PAWON,
CANDI BOROBUDUR, CANDI KALASAN, CANDI SARI, DAN CANDI SEWU.
NAMA BOROBUDUR DIPERKIRAKAN BERASAL DARI NAMA BHUMI SAMBHARA
BUDHARA. BHUMI SAMBHARA BERARI BUKIT ATAU GUNUNG DAN BUDHARA
BERARTI RAJA. JADI ARTI DARI NAMA TERSEBUT ADALAH RAJA GUNUNG, YANG
SAMA ARTINYA DENGAN SYAILENDRA. CANDI BOROBUDUR MEMILIKI SATUAN
SISTEM YANG TERBAGI DALAM TUGA BAGIAN YAITU KAMADHATU, RUPADHATU,
DAN ARUPADHATU.
PADA ASPEK RELIGI ATAU KEAGAMAAN, MAYORITAS RAJA YANG PERNAH
MEMERINTAH DI MASA DINASTI SYEILENDRA MENGANUT AGAMA BUDDHA
MAHAYANA, HAL TERSEBUT SEKALIGUS MEMBUKTIKAN BAHWA AGAMA BUDDHA
TELAH MASUK DI MATARAM. DENGAN ADANYA CANDI YANG BERCORAK BUDDHA
JUGA DAPAT DISIMPULKAN BAHWA MASARAKTNYA JUGA BERGAMA BUDDHA
MAHAYANA.
DINASTI SANJAYA
BERDASARKAN PRASASTI CANGGAL (732 M) YANG MENCERITAKAN TENTANG
PENDIRIAN LINGGA (LAMBING SIWA), DAPAT DITARIK KESIMPULAN BAHVWA
MASYARAKAT MATARAM KUNO WANGSA SANJAYA MEMILIKI KEPERCAYAAN
HINDU BERALIRAN SIWA. HASIL KEBUDAYAAN PADA MASA DINASTI SANJAYA
BERUPA CANDI-CANDI SEPERTI CANDI GEDONG SONGO DAN CANDI DIENG.
DINASTI ISANA
DALAM BIDANG TOLERANSI DAN SASTRA, MPU SINDOK MENGINGINKAN
PENYUSUNAN KITAB SANGHYANG KAMAHAYAMIKAN (KITAB SUCI AGAMA
BUDDHA), PADAHAL MPU SINDOK SENDIRI BERAGAMA HINDU. PADA MASA
PEMERINTAHAN AIRLANGGA TERCIPTA KARYA SASTRA ARJUNAWIWAHA YANG
DIKARANG OLEH MPU KANWA. BEGITU PULA SENI WAYANG BERKEMBANG
DENGAN BAIK, CERITANYA DIAMBIL DARI KARYA SASTRA RAMAYANA DAN
MAHABHARATA YANG DITULIS ULANG DAN DIPADUKAN DENGAN BUDAYA JAWA.
RAJA AIRLANGGA MERUPAKAN RAJA YANG PEDULI PADA KEADAAN
MASYARAKATNYA.
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
HALAMAN 40
AKHIR SEJARAH
"Keruntuhan Mataram Kuno dipicu oleh perseteruan
anggota keluarga. Semuanya bermula sejak
Samarattungga meninggal dunia. Istrinya yang bernama
Dewi Tara memiliki anak, Balaputeradewa.
Balaputeradewa sebenarnya tidak terima atas
kepemimpinana Rakai Pikatan sebagai Raja Mataram
Kuno. Balaputeradewa yang memang tidak berada di
posisi bagus nekat menunjukkan sikap perlawanan
kepada kepemimpinan Rakai Pikatan. Kemudian Rakai
Pikatan langsung mengusir Balaputeradewa. Lelaki
tersebut mencoba bertahan di dekat Candi Prambanan
dengan mendirikan Candi Boko. Sayangnya pertahanan
tersebut tidak dapat bertahan lama. Keadaan
memaksanya melarikan diri ke luar pulau Jawa. Ia
memilih pulau Sumatera sebagai tempat pelariannya.
Pada waktunya nanti, Balaputeradewa malah menjadi raja
di kerajaan Sriwijaya."
Lewat ketangguhan kerajaan Sriwijaya, Balaputeradewa mencoba membalaskan sakit
hatinya dulu. Di masa pemerintahan sesudah Dyah Balitung, Mataram Kuno berkembang ke
bawah. Serangan dari kerajaan Sriwijaya semakin memperparah keadaan yang sebenarnya
sudah keteteran dengan adanya bencana alam yang menimpa kerajaan Mataram Kuno
yaitu meletusnya gunung merapi yang laharnya menimbun bangunan-bangunan candi di
kerajaan.
Mpu Daksa yang merasa keturunan asli Sanjaya mengkudeta Dyah Balitung. Selanjutnya
Mataram Kuno semakin goyah dari dalam maupun luar. Peristiwa Mahapralaya yang
memporak-porandakan istana Mataram Kuno memaksa Mpu Sindok yang saat itu berperan
sebagai Rakryan I Hino memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur. Diperkirakan kota
tepatnya adalah Jombang dan Madiun. Setelah perpindahan pusat kerajaan itu, Sriwijaya
semakin parah menginjak-injak kekuasaan Mataram Kuno. Melalui sekutunya di Jawa,
Sriwijaya mengakhiri kekuasaan Mataram Kuno di tahun 1016 Masehi sebagaimana yang
disebutkan prasasti Pucangan.
MAJAPAHIT
Halaman 41
Nama buah maja masih berkaitan
dengan penamaan kerajaan
Majapahit seperti yang tertuang pada
kitab Pararaton bahwa ketika Raden
Wijaya dan para pengikutnya membabat
alas Trik untuk menjadi
pemukiman, pengikutnya memakan
buah maja muda yang rasanya pahit,
sehingga daerah baru itu dinamakan
Majapahit, yang kemudian tumbuh
menjadi sebuah kerajaan yang besar
dan kuat di Nusantara.
Awalnya, Majapahit berpusat di
Mojokerto, Jawa Timur. Pada era
Jayanegara (1309-1328), ibukota
dipindahkan ke Trowulan. Sejak
Girindrawardhana (1456-1466)
berkuasa, pusat Majapahit digeser lagi
ke Kediri..
Wilayah kekuasaan Majapahit, tercatat dalam
Nagarakertagama,
meliputi Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan,
hingga Indonesia bagian timur,
termasuk Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga
sebagian Maluku. Masih
menurut Negarakertagama seperti dikutip dari
buku Dinamika Islam
Filipina, Burma, dan Thailand karya Choirul
Fuad Yusuf (2013), tidak
kurang dari 98 kerajaan yang bernaung di
bawah kuasa Majapahit Pengaruh
dan ekspansi Majapahit sampai pula ke negeri-
negeri seberang, dari
Semenanjung Malaya (Malaysia dan Brunei),
Tumasik (Singapura), serta sebagian Thailand
dan Filipin
SEJARAH HALAMAN 42
BERDIRI
Berdirinya kerajaan Majapahit ditandai dengan berakhirnya
kerajaan Singhasari. Kerajaan Singhasari berakhir dengan mundurnya Raja
Kertanegara akibat serangan Raja Jayakatwang dari Kerajaan Kediri. Raden
Wijaya merupakan salah satu anggota keluarga kerajaan yang selamat dari
peristiwa itu. Pada waktu terjadi serangan, Kertanegara mengutus Raden
Wijaya untuk memimpin pasukan Singhasari untuk menahan serangan Kerajaan
Kadiri yang datang dari arah utara. Kisah pertempuran pasukanRaden Wijaya
melawan tentara Kadiri diceritakan dalam prasasti Kadudu pada tahun 1216 S (11
September 1294). Raden Wijaya memanfaatkan pasukan Mongol yang dikirim ke
awa dan mereka berhasil mengalahkan Jayakatwang. Berkat kelihaiannya, Raden
Wijaya juga kembali membalikkan serangan dan melakukan
pengusiran terhadap pasukan Mongol hingga mereka keluar dari tanah Jawa.
Kemenangannya dalam pertempuran kemudian membuat Raden Wijaya mulai
membangun dari bawah sebuah kerajaan yang bernama
Majapahit. Kerajaan ini memproklamasikan diri sebagai lanjutan dari
dinasti Ken Arok dan juga merupakan kerajaan Hindu Budha terbesar
berikutnya.
Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan
Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal
15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10
November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana.
kePhidouliptiakn
Halaman 43
[Struktur pemerintahan pada masa Kerajaan Majapahit tidak banyak
berbeda dengan Kerajaan Singhasari. Struktur pemerintahan ini
mencerminkan adanya kekuasaan yag bersifat teritorial dan desentralisasi
dengan birokrasiyang terperinci. Raja yang dianggap sebagai penjelmaan
dewa di dunia memegang otoritas politik tertinggi dan menduduki puncak
hierarki kerajaan.
Dalam melaksanakan pemerintahan, raja dibantu oleh sejumlah pejabat
birokrasi. Kedudukan pejabat tinggi kerajaan biasanya dipegang oleh ptra
raja dan keluarga dekat raja. Putra mahkota sebelum menjadi raja
memegang jabatan sebagai raja muda (yuwaraja atau kumararaja). Putra-
putra raja dari permaisuri biasanya mempunyai daerah lungguh
(apanage). Badan itu biasanya terdiri dari lima orang pejabat, yaitu
Rakryan Mapatih atau Pating Hamangkubhumi, Rakryan Tumenggung,
Rakryan Demung, Rakryan Rangga, dan Rakryan Kanuruhan. Di antara
kelima tanda rakryan itu Yang berkedudukan paling penting adalah
Rakryan Mapatih. Ia menduduki Jabatan sebagai perdana menteri atau
menteri utama (mantri mukya), yang Ikut bersama raja menjalankan
kebijakan pemerintahan.
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
keEhsikodosunipaoalmni
Halaman 44
Di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk, rakyat Majapahit hidup aman
dan tenteram. Hayam Wuruk sangat memperhatikan rakyatnya. Keamanan
dan kemakmuran rakyat diutamakan. Untuk itu dibangun jalan-jalan dan
jembatan-jembatan. Dengan demikian lalu lintas menjadi lancar.
Hal ini mendukung kegiatan keamanan dan kegiatan perekonomian,
terutama perdagangan. Lalu lintas perdagangan yang paling penting melalui
sungai. Misalnya, Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas.
Akibatnya desa-desa di tepi sungai dan yang berada di muara serta di tepi
pantai, Berkembang menjadi pusat-pusat perdagangan.Adanya pelabuhan-
pelabuhan tersebut mendorong munculnya kelompok
bangsawan kaya. Mereka menguasai pemasaran bahan-bahan dagangan
pokok dari dan ke daerah-daerah Indonesia Timur dan Malaka. Kegiatan
pertanian juga dikembangkan. Sawah dan ladang dikerjakan secukupnya dan
dikerjakan secara bergiliran. Hal ini maksudnya agar tanah tetap subur dan
tidak kehabisan lahan pertanian. Tanggul-tanggul di sepanjang sungai diperbaiki
untuk mencegah bahaya banjir.
DISUSUN OLEH :
EKA PUTRI SULISTYORINI
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
Bkeuhdiradeyuliapgadinan
Halaman 45
[Kehidupan Budaya
Dalam aspek budaya, pola tata masyarakat Majapahit dibedakan atas
lapisan-lapisan masyarakat yang perbedaannya lebih bersifat statis.
Walaupun di Majapahit terdapat empat kasta seperti di India, yang lebih
dikenal dengan catur warna, tetapi hanya bersifat teoritis dalam literatur
istana. Pola ini dibedakan atas empat golongan masyarakat, yaitu brahmana,
ksatria, waisya, dan sudra.Pada masa Majapahit bidang seni budaya
berkembang pesat, terutama seni sastra. Karya seni sastra yang dihasilkan
pada masa zaman awal Majapahit, antara lain sebagai berikut:
1. Kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca pada tahun 1365.
Isinya menceritakan hal-hal sebagai berikut:
Sejarah raja-raja Singasari dan Majapahit dengan masa pemerintahannya.
Keadaan kota Majapahit dan daerah-daerah kekuasaannya.
[2. Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular. Kitab tersebut berisi riwayat
Sutasoma, seorang anak raja yang menjadi pendeta Buddha.
3. Kitab Arjunawijaya karangan Empu Tantular. Kitab tersebut berisi
tentang riwayat raja raksasa yang berhasil ditundukkan oleh Raja
Arjunasasrabahu.
Kehidupan Agama
Pada masa Kerajaan Majapahit berkembang agama Hindu Syiwa dan
Buddha. Kedua umat beragama itu memiliki toleransi yang besar sehingga
tercipta kerukunan umat beragama yang baik. Raja Hayam Wuruk beragama
Syiwa, sedangkan Gajah Mada beragama Buddha. Namun, mereka dapat
bekerja sama dengan baik. Rakyat ikut meneladaninya, bahkan Empu
Tantular menyatakan bahwa kedua agama itu merupakan satu kesatuan yang
disebut Syiwa-Buddha.
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
AKHIR MAJAPAHIT
Halaman 46
Akhir Sejarah Kerajaan Majapahit
Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit
berangsur-angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun
1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan
takhta. Pewaris Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang
menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana. Hayam Wuruk
juga memiliki seorang putra dari selirnya Wirabhumi yang juga menuntut
haknya atas takhta : Perang saudara yang disebut Perang Paregreg diperkirakan terjadi
pada tahun 1405-1406, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini
akhirnya dimenangi Wikramawardhana, semetara Wirabhumi ditangkap dan
kemudian dipancung. Tampaknya perang saudara ini melemahkan kendali
Majapahit atas daerah-daerah taklukannya di seberang.
Pada kurun pemerintahan Wikramawardhana, serangkaian ekspedisi laut
Dinasti Ming yang dipimpin oleh laksamana Cheng Ho, seorang jenderal
muslim China, tiba di Jawa beberapa kali antara kurun waktu 1405 sampai
1433. Sejak tahun 1430 ekspedisi Cheng Ho ini telah menciptakan komunitas
muslim China dan Arab di beberapa kota pelabuhan pantai utara Jawa, seperti
di Semarang, Demak, Tuban, dan Ampel; maka Islam pun mulai memiliki
pijakan di pantai utara Jawa.Waktu berakhirnya Kemaharajaan Majapahit berkisar pada
kurun waktu tahun 1478 (tahun 1400 saka, berakhirnya abad dianggap sebagai waktu
lazim Pergantian dinasti dan berakhirnya suatu pemerintahan) hingga tahun 1518.
Disusun Oleh :
EKA PUTRI SULISTYORINI
HALAMAN 47
KERAJAAN
SINGOSARI
Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan
Kerajaan Kediri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel
saat itu adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara tipu
muslihat oleh pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang
kemudian menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yang mengawini istri
Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Ken Arok kemudian berniat
melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kadiri.
Pada tahun 1222 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kadiri
melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri
dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel
bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kadiri meletus
di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian
Kerajaan Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok.
Dalam naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang
Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya raja Kadiri.
PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JEMBER
HALAMAN 48
KEHIDUPAN POLITIK
Upaya politik yang ditempuh Raja Kertanegara dapat
dilihat
dari pelaksanaan politik dalam negri dan politik luar
negri.
Politik Dalam Negri :
1. Mengadakan pergeseran pembantu – pembantunya
seperti
Mahapatih Raganata digantikan oleh Aragani, dll.
2. Berbuat baik pada lawan – lawan politinya.
3. memperkuat angkatan perang.
Politik Luar Negri :
1. Melaksanakan ekspedisi Pamalayu untuk
menguasai Kerajaan
Melayu serta melemahkan Kerajaan Sriwijaya di Selat
Malaka.
2. Menguasai Bali.
3. Menguasai jawa Barat.
4. Menguasai Malaka dan Kalimantan).
KEHIDUPAN SOSIAL
EKONOMI
Pada masa Singhasari terdapat penggolongan sosial dalam masyarakat. Raja yang
berkedudukan di puncak birokrasi kerajaan
disamakan dengan Wishnu sebagai penyelamat dunia, tampaknya
disamakan juga dengan dewa utama lainnya seperti dinyatakan dalam
prasasti Mula Malurung tentang Raja Sminingrat. Sesudah raja, terdapat
golongan orang yang merupakan lapisan teratas dalam masyarakat yang
memiliki pengetahuan luas dalam bidang keagamaan. Pada masa
Singhasari, raja lebih ”menguasai” penasihat keagamaannya jika
dibandingkan dengan masa Kadiri. Oleh karena itu raja lebih memberikan
pengaruhnya atas pelaksanaan peribadata Mengenai kehidupan perekonomian
Singosari tidak begitu jelas diketahui. Akan tetapi mengingat kerajaan tersebut
terletak di tepi sungai brantas (Jawa Timur), kemungkinan masalah ekonomi tidak
jauh berbeda dari kerajaan – kerajaan terdahulunya, yaitu secara langsung maupun
secara tidak langsung rakyat ikut ambil bagian dalam dunia pelayaran.
HALAMAN 49
KEHIDUPAN BUDAYA DAN
RELIGI
Pada masa Singhasari dikenal beberapa jenis tempat
keagamaan yang dijaga kesuciannya oleh raja., antara lain
kalan (mandala, perguruan agama), kalagyan (tempat tinggal
petugas-petugas keagamaan), kamulan (tempat suci untuk
memuja nenek moyang), kakurugan (tempat Bertugasnya
pemuka agama yang berbaju kurug (jubah pendeta), kuti
wihara (biara untuk pendeta-pendeta agama Buddha),
parhyanan (tempat pemujaan dewa), dan karsyan (tempat
para resi).
Sejak masa pemerintahan Ken Arok hingga Kertanegara,
agama Siwa dan Buddha telah menjadi agama resmi
kerajaan. Hubungan erat antara Siwa dan Buddha tampak
lebih mengemuka sejak masa
pemerintahan Kertanegara (1268-1292).
Dalam bidang seni dan kebudayaan, arsitektur candi pada
masa Singhasari memiliki langgam seni tersendiri yang
berbeda dengan arsitektur pada masa Majapahit. Dalam
perkembangan seni arca di Jawa
Timur, arca-arca dikerjakan dengan halus dan terperinci
mulai tampak pada masa Singhasari dan terus berlanjut
hingga masa Majapahit. Ciri arca
Singhasari yakni adanya teratai yang keluar dari bonggolnya
yang terletak Di kanan kiri arca. Dalam kaitan dengan seni
arca, pada masa Singhasari
tercapai puncak keindahannya sebagai akibat dari arus
pengaruh baru dari India, khususnya dari Bengal.
HALAMAN 50
AKHIR SEJARAH
Akhir Sejarah
Kerajaan Singhasari berakhir dengan mundurnya Raja
Kertanegara
akibat serangan Raja Jayakatwang dari Kerajaan
Kediri. Raden Wijaya
merupakan salah satu anggota keluarga kerajaan
yang selamat dari
peristiwa itu. Pada waktu terjadi serangan,
Kertanegara mengutus Raden
Wijaya untuk memimpin pasukan Singhasari untuk
menahan serangan
Kerajaan Kadiri yang datang dari arah utara. Kisah
pertempuran pasukan
Raden Wijaya melawan tentara Kadiri diceritakan
dalam prasasti Kadudu
pada tahun 1216 S (11 September 1294).
Raden Wijaya memanfaatkan pasukan Mongol yang
dikirim ke
Jawa dan mereka berhasil mengalahkan
Jayakatwang. Berkat kelihaiannya,
Raden Wijaya juga kembali membalikkan serangan
dan melakukan
pengusiran terhadap pasukan Mongol hingga mereka
keluar dari tanah
Jawa. Kemenangannya dalam pertempuran kemudian
membuat Raden
Wijaya mulai membangun dari bawah sebuah
kerajaan yang bernama
Majapahit. Kerajaan ini memproklamasikan diri
sebagai lanjutan dari
dinasti Ken Arok dan juga merupakan kerajaan Hindu
Budha terbesar
berikutnya.