101 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Jenjang pendidikan menurut Undang-Undang (UU) No. 20 Tahun 2003 sistem pendidikan nasional terdiri atas pendidikan dasar (SD/MI, SMP/ MTs), pendidikan menengah (SMA/MA), dan pendidikan tinggi (sekolah tinggi, universitas). a) Jenjang pendidikan dasar Jenjang pendidikan dasar meliputi SD./MI dan SMP/MTs atau bentuk-bentuk jenjang sekolah yang sederajat lainnya. Gambar jenjang pendidikan SMP. b) Jenjang pendidikan menengah Jenjang pendidikan menengah meliputi SMA, MA, SMK, atau sekolah yang sederajat lainnya. Pendidikan menengah bertujuan memberikan pengajaran yang bersifat teoritis dan praktis serta mengutamakan perluasan wawasan ilmu pengetahuan dan peningkatan keterampilan siswa agar dapat mengembangkan potensi diri atau melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi atau langsung bekerja. c) Pendidikan tinggi Jenjang pendidikan tinggi meliputi program diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor. Adapun bentuk pendidikan/perguruan tinggi seperti akademi, sekolah tinggi, universitas, dan institut. Gambar mahasiswa melaksanakan belajar di kampus. 3) Komposisi penduduk berdasarkan pekerjaan Komposisi penduduk berdasarkan pekerjaan didasarkan pada kegiatan ekonomi atau jenis usaha yang digeluti masyarakat. Persentase penduduk di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia yang bekerja di bidang pertanian lebih besar dibandingkan yang bekerja di bidang-bidang lain. Hal tersebut bertolak belakang dengan kondisi di negara-negara maju, di mana penduduknya sebagian besar bekerja di bidang industri dan jasa. Gambar petani merupakan salah satu pekerjaan di Indonesia.
Semester Gasal 102 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs 4) Komposisi penduduk berdasarkan agama Agama yang ada di Indonesia meliputi Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu dan lain-lain. Gambar keragaman agama di Indonesia. Komposisi penduduk berdasarkan agama pada sejumlah pulau besar di Indonesia sebagai berikut. a) Jawa dan Bali Sebagian besar (93%) penduduk Jawa dan Bali beragama Islam. Agama lainnya yang dianut penduduk Jawa dan Bali adalah Kristen (2%), Katolik (1%), Hindu (2% ), Buddha (< 1%), Konghucu (< 1%). Jawa Barat merupakan provinsi dengan persentase muslim terbesar di Jawa dan Bali yang mencapai 97% dari jumlah penduduknya. Sementara itu, provinsi dengan penduduk beragama Hindu terbesar adalah Provinsi Bali yang mencapai 83,46%. b) Kalimantan Sebagian besar penduduk Kalimantan menganut agama Islam. Walaupun tidak sebesar Pulau Sumatra dan Jawa, persentase penduduk yang memeluk agama Islam mencapai 78%, kemudian diikuti oleh Kristen sebesar 9%, Katolik 9%, dan Buddha sebesar 2%. Provinsi dengan persentase penduduk beragama Islam terbesar di Kalimantan adalah Provinsi Kalimantan Selatan yang mencapai 96,67% dari jumlah penduduknya. c) Papua Wilayah Papua terdiri atas dua provinsi yaitu Papua Barat dan Papua. Sebagian besar penduduknya beragama Kristen yang mencapai 63% dari jumlah penduduknya. Pemeluk agama Islam di wilayah Papua hanya mencapai 21% atau paling kecil dibandingkan dengan wilayah lainnya di Indonesia. Agama lainnya yang ada di Papua adalah Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. d) Sulawesi Pemeluk agama Islam di Sulawesi mencapai 81% dari jumlah penduduknya. Pemeluk agama lainnya adalah Kristen (16%), Katolik (2 %), Hindu (1%), Buddha, serta Khong Hu Chu (<1%). Di antara provinsi yang ada, Provinsi Gorontalo merupakan provinsi dengan persentase pemeluk agama Islam terbesar yang mencapai 97,81 dari jumlah penduduknya. Sementara itu, Provinsi Sulawesi Tengah memiliki pemeluk agama Islam paling kecil yaitu 77,72% dari jumlah penduduknya. e) Sumatra Sebagian besar (87%) penduduk Sumatra beragama Islam. Sisanya secara berturutturut adalah Kristen (9%), Katolik (2%), Hindu (< 1%), Buddha (1%), dan Konghucu (1%). Di antara provinsi yang ada di Sumatra, Provinsi NAD merupakan provinsi dengan persentase penduduk muslim terbesar yang mencapai 98,19 % dari jumlah penduduknya. 5) Komposisi menurut bidang usaha Berdasarkan data dari BPS tahun 2012, tampak bahwa sebagian besar penduduk Indonesia masih bekerja pada sektor pertanian yang mencapai angka 38.882.134
103 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs orang atau 35,1% dari total penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja. Jumlah tertinggi berikutnya secara berturut-turut adalah perdagangan 22,21 juta orang (20,68%), jasa kemasyarakatan 15,62 juta orang (14,54%), dan seterusnya. a) Jawa dan Bali Sebagian besar penduduk Jawa dan Bali bekerja di sektor pertanian dan perdagangan. Walaupun demikian, keadaannya agak berbeda dengan Pulau Sumatra. Penduduk Jawa dan Bali yang bekerja di sektor pertanian lebih rendah persentasenya dibandingkan dengan penduduk Pulau Sumatra. b) Kalimantan Hampir setengah penduduk Kalimantan bekerja di sektor pertanian. Bahkan, lebih dari setengah penduduk Kalimantan Barat dan Tengah bekerja pada sektor pertanian. Walaupun demikian, sektor perdagangan, rumah makan, hotel, dan jasa masyarakat juga mulai berkembang. Hal tersebut terutama terjadi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. c) Papua Penduduk yang bekerja di Papua mencapai 1,9 juta orang. Sebagian besar dari mereka bekerja di sektor pertanian. Lahan yang sangat luas di Papua masih memungkinkan untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian. Oleh karena itu, lapangan kerja masih terbuka di perdesaan dibandingkan di perkotaan. Sektor lainnya yang mulai berkembang adalah sektor perdagangan, rumah makan, hotel, dan jasa. d) Sumatra Sebagian besar penduduk Sumatra bekerja dalam sektor pertanian. Lahan pertanian yang luas dan belum berkembangnya aktivitas perekonomian di luar sektor pertanian, membuat sebagian penduduk masih memilih bekerja di sektor pertanian. Di samping itu, sebagian besar penduduk memiliki pendidikan yang rendah. Walaupun demikian, Provinsi Riau merupakan pengecualian karena sektor nonpertanian. 6) Komposisi penduduk berdasarkan wilayah geografis desa dan kota Secara geografis, penduduk dapat dibagi berdasarkan lokasi tempat tinggalnya di desa atau kota. Lokasi tempat tinggal penduduk tersebut dapat menjadi ciri dari perkembangan ekonomi suatu negara. Biasanya, sebagian besar penduduk negaranegara maju tinggal di perkotaan, sebaliknya dengan negara-negara miskin dan berkembang. Perbandingan atau komposisi penduduk desa-kota di Indonesia menunjukkan hampir berimbang dari sisi jumlah. Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk perdesaan mencapai 119.321.070 jiwa (50,21%) dan penduduk perkotaan mencapai 118.320.256 jiwa (49,79%). Hal ini berarti banyak penduduk tertarik tinggal di kota atau karena banyak desa sudah berubah menjadi kota (perubahan status desa secara administratif). d. Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk Pertumbuhan penduduk yang terjadi merupakan akibat dari kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Kelahiran dan kematian merupakan hal yang tidak dapat diprediksi sehingga terjadi secara alami, sedangkan perpindahan penduduk yang terjadi merupakan sesuatu hal yang dilakukan secara sengaja atau tidak alami. Oleh karena itu pertumbuhan penduduk dapat dibagi menjadi tiga macam yakni pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk nonalami, dan pertumbuhan penduduk total. Kualitas atau mutu penduduk adalah taraf kehidupan atau tingkat kehidupan penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidup utama. Kualitas penduduk dapat dilihat dari berbagai bidang, sebagai berikut. 1) Tingkat pendidikan Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dan diperlukan bagi setiap penduduk. Bahkan, dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (1) telah disampaikan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Semester Gasal 104 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Rendahnya tingkat pendidikan penduduk menunjukkan rendahnya kualitas penduduk Indonesia dari segi pendidikan. Masalah pendidikan di Indonesia yang paling menonjol sebagai berikut. a) Masih lemahnya manajemen (pengolahan) pendidikan. b) Masih rendahnya kualitas dan ketepatan pendidikan. c) Belum terwujudnya kemandirian dan keunggulan iptek. d) Masih rendahnya pemerataan pendidikan. Upaya untuk mengatasi masalah rendahnya tingkat pendidikan penduduk, sebagai berikut. a) Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan. b) Mengembangkan kualitas sumber daya tenaga pengajar dengan mengadakan berbagai pelatihan. c) Meningkatkan kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kependidikan. d) Melakukan pembaruan sistem pendidikan termasuk pembaruan kurikulum. e) Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan. 2) Tingkat kesehatan Tingkat kesehatan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk suatu negara. Tingkat kesehatan dapat diindikasikan dari angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, kecukupan gizi makanan, dan usia harapan hidup. Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Generasi yang tidak tercukupi gizinya akan berdampak pada kondisi fisik dan psikis yang kurang baik bila dibandingkan dengan generasi yang tercukupi gizinya. Kondisi ini tentu sangat berpengaruh pada pola pikir, ketahanan belajar, dan kreativitasnya. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakatnya ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut. a) Menjalin kerja sama dengan badan kesehatan dunia (WHO) dalam mengadakan program kesehatan, misalnya pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional, standarisasi obat dan makanan, serta peningkatan gizi masyarakat. b) Melaksanakan program peningkatan kualitas lingkungan, baik dengan kemampuan sendiri ataupun melalui kerja sama dengan luar negeri (misalnya dengan menjalin kerja sama dengan badan pembangunan dunia/UNDP). Salah satu contoh program peningkatan kualitas lingkungan yang telah dan masih dilakukan adalah Kampoong Improvement Programme (KIP). c) Menggiatkan program pemerataan kesehatan dengan cara melengkapi sarana dan prasarana kesehatan yang meliputi tenaga medis, obat-obatan, dan alat-alat penunjang medis lainnya hingga ke pelosok desa. d) Mengimbau penggunaan dan penyediaan obat-obat generik bermutu sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat. e) Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. 3) Tingkat pendapatan penduduk Tingkat kesejahteraan suatu negara dapat diukur dari pendapatan penduduknya, yang ditunjukkan oleh pendapatan per kapita. Pendapatan tersebut dipengaruhi oleh mata pencarian penduduk. Pendapatan per kapita adalah rata-rata pendapatan penduduk suatu negara dalam satu tahun. Tingkat pendapatan penduduk per kapita dapat diukur dengan menghitung pendapatan rata-rata setiap orang pada setiap tahun. Pendapatan per kapita dapat dihitung dengan cara membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduk.
105 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Tahukan Kamu Tahukah Kalian Pengertian Bonus Demografi dan Manfaatnya? Bonus demografi adalah keuntungan ekonomi yang didapat suatu negara karena jumlah penduduk usia produktifnya banyak. Bonus demografi merupakan istilah yang dikembangkan oleh ahli ekonomi Harvard, David Bloom dan David Canning. Munculnya bonus demografi ditandai dengan ledakan penduduk usia kerja atau produktif, yakni usia 15 hingga 64 tahun. Sebenarnya, apa itu bonus demografi? Pengertian bonus demografi menurut Ratu Matahari, dkk dalam Buku Ajar Keluarga Berencana dan Kontrasepsi (2019), pengertian bonus demografi: “Bonus demografi adalah keuntungan ekonomi yang disebabkan oleh penurunan rasio ketergantungan sebagai hasil turunnya fertilitas jangka panjang.” Sederhananya, bonus demografi merupakan keuntungan ekonomi yang didapat karena bertambahnya usia produktif sebagai akibat penurunan fertilitas jangka panjang. Adapun yang dimaksud penurunan fertilitas jangka panjang ialah minimnya kelahiran atau jumlah bayi yang dilahirkan dalam satu tahun. Dalam bahasa Inggris, istilah bonus demografi sering disebut demographic dividend atau demographic bonus. Dilansir dari situs Investopedia, pengertian bonus demografi adalah pertumbuhan ekonomi suatu negara karena perubahan struktur usia penduduknya. Intinya, bonus demografi terjadi ketika jumlah penduduk usia produktif (usia kerja) lebih banyak dari yang tidak produktif. Bisa disimpulkan bahwa pengertian bonus demografi adalah keuntungan ekonomi yang didapat suatu negara karena banyaknya jumlah penduduk usia produktif. Salah satu manfaat bonus demografi adalah mendapat pasokan tenaga kerja. Dengan hal ini, perekonomian jadi jauh lebih maju karena yang bekerja berasal dari usia produktif. Proses kerjanya pun menjadi cepat dan efisien. Manfaat bonus demografi yang paling nyata adalah peningkatan atau pertumbuhan ekonomi suatu negara. Naiknya Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita umumnya disebabkan oleh penurunan rasio ketergantungan. Sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2022/12/21/080000069/pengertian-bonus-demografi-dan-manfaatnya?page=all 2. Bagaimana Bentuk Keragaman Masyarakat Indonesia? Keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan bangsa yang disebut sebuah pluralitas.Pluralitas merupakan suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang di Indonesia. Perbedaan tersebut terutama dalam hal suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial-budaya, ekonomi, dan jenis kelamin. a. Faktor penyebab keragaman Keragaman masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang datang dari dalam maupun luar masyarakat. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor alam, diri sendiri, dan masyarakat. Secara umum penyebab keberagaman masyarakat Indonesia sebagai berikut. 1) Letak strategis wilayah Indonesia Coba kalian amati letak geografi Indonesia dalam peta dunia. Letak Indonesia yang strategis yaitu di antara dua Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, serta dua benua yaitu Benua Asia dan Australia mengakibatkan wilayah kita menjadi jalur perdagangan internasional. Lalu lintas perdagangan tidak hanya membawa komoditas dagang, namun juga pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya Indonesia. Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan perbedaan ras, juga agama dan kepercayaan mereka. 2) Kondisi negara kepulauan Negara Indonesia terdiri beribu-ribu pulau yang secara fisik terpisah-pisah. Keadaan ini menghambat hubungan antarmasyarakat Indonesia dari pulau yang berbeda-beda. Setiap masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya mereka masing-masing,
Semester Gasal 106 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungan masing-masing. Hal ini mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, peran laki-laki dan perempuan, serta kepercayaan atau agama di Indonesia. 3) Perbedaan kondisi alam Kondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan, daerah subur, padang rumput, pegunungan, dataran rendah, rawa, laut mengakibatkan perbedaan masyarakat, juga kondisi kekayaan alam, tanaman yang dapat tumbuh, hewan yang hidup di sekitarnya. Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan masyarakat pegunungan, seperti perbedaan bentuk rumah, mata pencarian, makanan pokok, pakaian, kesenian, bahkan kepercayaan. 4) Keadaan transportasi dan komunikasi Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi juga memengaruhi perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana ini membawa masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat lain, meskipun jarak dan kondisi alam yang sulit. Sebaliknya sarana yang terbatas juga menjadi penyebab keberagaman masyarakat Indonesia. 5) Penerimaan masyarakat terhadap perubahan Sikap masyarakat terhadap sesuatu yang baru baik yang datang dari dalam maupun luar masyarakat membawa pengaruh terhadap perbedaan masyarakat Indonesia. Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat yang tetap bertahan pada budaya sendiri, tidak mau menerima budaya luar. b. Bentuk-bentuk keragaman di Indonesia Berikut merupakan beberapa bentuk keragaman yang ada di Indonesia. 1) Keragaman agama Pluralitas agama merupakan suatu keragaman agama yang terkumpul dalam suatu masyarakat tertentu.Seseorang bisa disebut manusia yang berpluralitas (agama) jika dapat berinteraksi positif dalam lingkungan kemajemukan dalam agama tersebut. Dengan kata lain, dalam pluralitas agama, tiap pemeluk agama dituntut untuk mengakui adanya berbagai agama. Artinya, tidak mungkin bisa disamakan antara satu dengan yang lain. Lebih dari itu, tiap pemeluk agama tidak hanya mengakui adanya perbedaan agama, tapi juga memahami dan menghormati perbedaan tersebut sehingga memunculkan suatu persatuan yang kuat dalam suatu masyarakat tersebut Seperti yang diketahui bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku, ras, agama, dan kebudayaan. Seperti semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbedabeda tetapi tetap satu. Oleh karena itulah di Indonesia terdapat bermacam-macam agama. Agama yang diakui oleh pemerintah ada enam agama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Islam sendiri menjadi agama yang paling banyak dianut oleh masyarakat Indonesia. Setiap warga negara Indonesia diwajibkan untuk memeluk salah satu dari agama yang diakui oleh pemerintah. Sesuai dengan sila Pertama Pancasila “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Setiap warga negara memiliki kebebasan dalam memilih agama yang ingin mereka peluk dan semua diatur dalam undang-undang. Oleh karena itu seorang warga negara Indonesia tidak boleh dipaksa dalam memilih suatu agama. 2) Keragaman suku bangsa Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang terdiri atas berbagai macam ras dan suku bangsa. Ras dan suku bangsa tersebut tersebar dari Sabang sampai Merauke. Keberagaman ras di Indonesia dikategorikan berdasarkan ciri-ciri fisiknya. Ada empat kelompok ras di Indonesia yaitu sebagai berikut. a) Kelompok ras Papua Melanezoid, mayoritas di Papua, Pulau Aru, dan Pulau Kai. b) Kelompok ras Negroid, contohnya orang Semang di Semenanjung Malaka dan orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
107 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs c) Kelompok ras Weddoid, seperti orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatra Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai. d) Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang terdiri atas 2 (dua) golongan, yaitu ras Proto Melayu atau Melayu Tua (terdiri atas suku Batak, Toraja, dan Dayak) dan ras Deutro Melayu atau Melayu Muda (beranggotakan seperti suku Bugis, Madura, Jawa, dan Bali). Selanjutnya suku bangsa merupakan kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa. Secara umum, suku bangsa di Indonesia dibagi menjadi tiga kelompok besar. Kelompok-kelompok tersebut adalah suku bangsa Indonesia, suku bangsa asing, dan suku bangsa pedalaman. Menurut sensus BPS tahun 2010 terdapat lebih dari 300 kelompok etnis dan 1.340 suku bangsa di Indonesia. 3) Keragaman budaya Keragaman budaya sering disamakan dengan istilah multikulturalisme, dua istilah tersebut memang memiliki makna yang mirip. Akan tetapi, multikulturalisme merupakan paham atau ideologi yang menganjurkan masyarakat untuk menerima dan menganggap keanekaragaman budaya adalah hal yang ada dalam suatu wilayah. Ada pula istilah pluralitas kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat, pluralisme kebudayaan adalah dua macam tradisi kebudayaan atau lebih yang membagi masyarakat ke dalam golongan sosial yang berbeda-beda. Menurut E. B. Y. Tylor kebudayaan merupakan sesuatu yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum adat istiadat kesanggupan, serta kebiasaannya, maka dengan adanya pluralitas budaya dalam suatu negara diperlukan nilai dan norma budaya untuk mengatur unsur-unsur yang mencakup dalam kebudayaan tersebut. Kebudayaan lokal adalah kebudayaan yang dimiliki masyarakat lokal di dalam Negara Indonesia. Masyarakat lokal atau sering disebut masyarakat setempat adalah masyarakat yang mendiami suatu wilayah dengan batas-batas geografis seperti gunung, laut, sungai, lembah, hutan, bukti, selat, dan persawahan. Atau batasbatas buatan manusia seperti tugu, palda gapura, dan keberadaan budaya tersebut kemudian tercakup dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Secara garis besar ada tiga macam kebudayaan dalam masyarakat Indonesia yang majemuk yaitu sebagai berikut. a) Kebudayaan nasional Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. b) Kebudayaan suku bangsa, terwujud pada kebudayaan suku bangsa dan menjadi unsur pendukung bagi lestarinya kebudayaan suku bangsa. c) Kebudayaan umum lokal yang berfungsi dalam pergaulan umum (ekonomi, politik, sosial, dan emosional) yang berlaku dalam lokal di daerah. 4) Pluralitas pekerjaan Dalam hal ini pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang ditekuni manusia dilakukan untuk mendapatkan upah. Upah yang diperoleh dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap orang harus bekerja. Perhatikan orang-orang yang tinggal di sekitar kalian! Pasti jenis pekerjaan mereka bermacam-macam. Ada yang menghasilkan barang dan ada pula yang menghasilkan jasa. Contoh pekerjaan yang menghasilkan barang, misalnya orang yang tinggal di dekat perkebunan kelapa. Ia dapat bekerja sebagai pembuat sapu dan keset dengan memanfaatkan sabut kelapa. Ada juga orang yang menggunakan tanah untuk membuat genting, batu bata, dan gerabah. Pekerjaan yang menghasilkan bahan makanan, misalnya pembuat tahu, membuat tempe, membuat roti, membuat bakpao, dan berbagai macam makanan lain. Berikut beberapa pluralitas pekerjaan yang ada di Indonesia.
Semester Gasal 108 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs a) Pekerjaan menurut jenis Jenis/jabatan pekerjaan dikelompokkan berdasarkan atas macam pekerjaan yang sedang atau pernah dilakukan termasuk yang bekerja, atau orang-orang yang sedang mencari pekerjaan dan pernah bekerja. Jabatan dalam pekerjaan diklasifikasikan menjadi sembilan macam, yaitu sebagai berikut. (1) Pimpinan dan manajer senior. (2) Tenaga ahli. (3) Teknisi dan sejenisnya. (4) Tenaga produksi dan tenaga terkait. (5) Tata usaha dan usaha jasa tingkat lanjutan. (6) Tata usaha dan usaha jasa tingkat pertama. (7) Pekerja produksi dan angkutan tingkat menengah. (8) Tata usaha, penjualan, dan jasa tingkat rendah. (9) Pekerja kasar dan pekerja terkait. b) Pekerjaan menurut sektor Pembagian angkatan kerja yang bekerja diklasifikasikan menjadi sembilan lapangan pekerjaan sejak tahun 2000 mengalami perubahan, yaitu digolongkan menjadi lima subsektor pertanian dan lima sektor lainnya dengan rincian sebagai berikut. (1) Subsektor pertanian tanaman pangan. (2) Subsektor perkebunan. (3) Subsektor perikanan. (4) Subsektor peternakan. (5) Subsektor pertanian lainnya. (6) Sektor industri pengolahan. (7) Sektor perdagangan. (8) Sektor jasa kemasyarakatan. (9) Sektor angkutan. (10) Sektor lainnya (bangunan, keuangan, listrik, gas dan air). c) Pekerjaan menurut status Status pekerjaan dikelompokkan berdasarkan atas melakukan usaha yang sedang dilakukan. Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit usaha. Status pekerjaan dibedakan sebagai berikut. (1) Berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain, yang termasuk kelompok ini (a) Tukang becak yang membawa becak atas risiko sendiri. (b) Sopir taksi yang membawa mobil atas risiko sendiri. (c) Kuli-kuli di pasar dan stasiun yang tidak mempunyai majikan. (2) Berusaha dengan dibantu oleh anggota rumah tangga, buruh tidak tetap termasuk dalam kelompok ini. (a) Pengusaha warung yang dibantu keluarga atau dibantu buruh tidak dibayar. (b) Penjual keliling dengan dibantu keluarga atau dibantu buruh tidak tetap. (c) Petani yang mengusahakan tanah sendiri dengan dibantu anggota keluarga atau sewaktu-waktu menggunakan buruh tidak tetap. (3) Berusaha dengan buruh tetap; pengusaha yang mempekerjakan buruh tetap dibayar tanpa memperhatikan ada pekerjaan atau tidak. (4) Buruh karyawan; seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi dengan menerima upah berupa uang dan/atau barang. (5) Pekerja; tanpa menerima upah, anak membantu ibu berjualan, pekerja keluarga, dan pekerja bukan keluarga tetapi tidak dibayar. c. Dampak keragaman budaya bagi bangsa Indonesia Keragaman budaya di Indonesia dapat memberikan dampak positif dan negatif sebagai berikut.
109 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs 1) Dampak negatif Dampak negatif dari keragaman budaya di Indonesia, seperti adanya sistem nilai dan orientasi religi yang berbeda dapat memberikan konflik sosial antaretnis. Konflik sosial ini bukanlah bisa berkembang menjadi konflik berdarah dalam skala yang luas dan dapat memakan korban jiwa ataupun memakan korban harta benda. Misalnya, konflik di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Ambon, Maluku, atau Poso. Selain itu juga karena sentimen kesukubangsaan seperti konflik yang ditujukan kepada orang Tioongkok, seperti pada peristiwa kerusuhan 1998. Konflik terjadi karena perebutan sumber ekonomi yang sengaja diciptakan dengan melibatkan sentimen kesukubangsaan. Kehormatan yang dianggap sudah dirusak dapat membuat seseorang melakukan apasaja untuk membalas rasa sakit hatinya. 2) Dampak positif Bahasa lokal dapat memberikan tambahan istilah bagi bangsa Indonesia, kearifan budaya lokal dapat memperkaya strategi pembangunan sesuai lokasinya, atau teknologi tradisional dapat menjadi alternatif bagi pengembangan dan pemasyarakatan. Dengan adanya pluralitas budaya, maka kita memahami perasaan kebersamaan. Adanya perbedaan tidak harus membuat masyarakat berpisah, justru itu menjadi hal yang dapat dijadikan dasar untuk bersatu. Paham multikulturalisme merupakan antisifikasi terhadap berbagai konflik sosial dengan latar belakang perbedaan budaya. Multikulturalisme lebih cenderung sebagai paham atau ideologi yang menganjurkan masyarakat untuk menerima dan menganggap perbedaan budaya adalah hal yang wajar di dalam suatu wilayah. Multikulturalisme mengajarkan hidup di tengah-tengah perbedaan. 3. Bagaimana Proses Mobilitas Sosial di Indonesia? Gerak sosial (mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Mobilitas berasal dari bahasa Latin yaitu mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial yang ada pada istilah tersebut mengandung makna gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Jadi, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Gambar ilustrasi mobilitas sosial. a. Pengertian mobilitas sosial Mobilitas sosial merupakan suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya. Sementara Kimball Young dan Raymond W. Mack mengemukakan bahwa mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya. Dalam dunia modern, banyak orang berupaya melakukan mobilitas sosial. Mereka yakin bahwa hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih bahagia dan memungkinkan mereka melakukan jenis pekerjaan yang paling cocok bagi diri mereka. Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial berbeda. Mereka tetap dapat
Semester Gasal 110 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat mobilitas sosial rendah, tentu saja kebanyakan orang akan terbelenggu dalam status nenek moyang mereka. Mereka hidup dalam kelas sosial tertutup. Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit. Contohnya, masyarakat feodal atau pada masyarakat yang menganut sistem kasta. Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk selamanya ia tetap berada pada kasta yang rendah. Dia tidak mungkin dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian. Oleh karena yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan. Dengan demikian, tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke strata lain yang lebih tinggi. b. Jenis-Jenis Mobilitas Sosial Mobilitas sosial dibagi menjadi 5 (lima) jenis, yaitu antargenerasi, intragenerasi, geografis, horizontal, dan vertikal. 1) Mobilitas sosial antargenerasi Mobilitas sosial antargenerasi ditandai dengan adanya perubahan, dalam taraf hidup kehidupan dari sebuah keluarga, baik perubahan yang meningkat atau menurun. Di dalam mobilitas sosial antargenerasi ini yakni terletak di perpindahan status sosialnya, sehingga berdampak pada generasinya. Contohnya, terdapat seorang petani yang pendidikannya hanya tamat SD saja, tetapi ia berhasil menyekolahkan anaknya sampai lulus sarjana. Akhirnya, sang anak mampu mengubah status dan kondisi keluarganya sehingga ia mampu mengubah status sosial keluarganya. 2) Mobilitas sosial intragenerasi Mobilitas sosial intragenerasi adalah perpindahan status yang dialami seseorang, tetapi masih pada generasi yang sama. Maksudnya generasi yang sama yakni perubahan atau perpindahan status tersebut terjadi karena hal yang ia lakukan, bukan karena pencapaian orang lain. Contoh: Kegigihan Lalisa dalam berlatih dance, membuat ia berhasil debut di girl group blackpink. 3) Mobilitas sosial geografis Mobilitas sosial geografis merupakan perpindahan individu atau kelompok dari suatu daerah ke daerah lainnya. Misalnya, seperti urbanisasi, transmigrasi, atau migrasi. Mobilitas ini dapat menyebabkan perpindahan status sosial, baik ke atas atau ke bawah. Walaupun banyak di antaranya mengalami perpindahan status ke atas. Contoh: Riri sulit mencari pekerjaan di tempat tinggalnya, akhirnya ia pindah ke Jakarta dan mendapatkan pekerjaan. 4) Mobilitas sosial horizontal Mobilitas sosial horizontal memiliki pengertian sebagai perubahan yang dialami individu dan kelompok, sebagai objek sosial untuk menuju ke kelompok sosial lain yang sederajat. Maksud dari sederajat adalah tidak terjadi perubahan pada derajat kedudukan atau status sosial seseorang tersebut. Contohnya adalah seseorang yang beralih kewarganegaraan karena beralih pekerjaan yang sederajat. 5) Mobilitas sosial vertikal Mobilitas sosial vertikal yakni sebuah perpindahan individu atau kelompok masyarakat sebagai objek sosial mengarah kedudukan sosial lain yang tidak setingkat, bisa naik atau turun. Maksud dari tidak sederajat merupakan status sosial mengalami kenaikan atau penurunan. Mobilitas sosial vertikal memiliki dua arah, yaitu menuju ke atas (naik) dan ke bawah (turun).
111 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Pada mobilitas sosial vertikal ke atas, bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu masuk ke dalam status sosial atau kedudukan yang lebih tinggi, atau membentuk kelompok baru. Mobilitas vertikal dibedakan menjadi dua, yaitu vertikal naik dan vertikal turun. a) Mobilitas sosial vertikal naik Mobilitas vertikal naik (social climbing) adalah mobilitas sosial yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang dalam lapisan sosial. Misalnya seorang yang bekerja keras kemudian dirinya dinaikkan jabatannya sehingga status sosial di tempat kerja atau lingkungan sekitar juga ikut naik. Seorang karyawan yang diangkat menjadi kapala cabang karena perusahaannya membuka cabang baru di suatu daerah. Gambar kenaikan pangkat atau jabatan merupakan bentuk dari mobilitas sosial vertikal Ada dua faktor yang menjadi penyebab terjadinya mobilitas vertikal naik, seperti karena melakukan peningkatan prestasi kerja, dan menggantikan kedudukan yang kosong. b) Mobilitas aosial vertikal turun Mobilitas sosial vertikal turun merupakan kebalikan dari mobilitas vertikal naik. Mobilitas sosial vertikal turun (social sinking) adalah proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Misalnya seorang prajurit yang melanggar peraturan keanggotaan yang kemudian diturunkan pangkatnya. Seorang kepala desa yang dahulunya dicintai oleh masyarakat akhirnya diberhentikan dari jabatannya karena terbukti melakukan tindakan kriminal. Gambar polisi yang diberhentikan dari tugasnya karena melakukan pelanggaran merupakan bentuk dari mobilitas vertikal turun. c. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial Pernahkah kalian melihat seorang tentara atau polisi dinaikkan jabatanya? Atau pernahkah kalian melihat ustaz atau pendeta yang melakukan ceramah di televisi? Apabila kalian perhatikan dengan saksama naiknya pangkat seorang perwira dan terkenalnya seorang ustaz dibutuhkan suatu saluran mobilitas. Berikut ini merupakan saluran mobilitas sosial. 1) Angkatan bersenjata Seorang tentara yang memiliki prestasi mampu menjalankan tugas dengan baik maka akan diberikan kenaikan pangkat. Hal inilah yang memberikan gambaran bahwa angkatan bersenjata merupakan salah satu saluran mobilitas sosial. Dengan kenaikan pangkat tersebut maka status sosialnya juga akan ikut terangkat.
Semester Gasal 112 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs 2) Lembaga keagamaan Mungkin kalian semua pernah melihat berbagai penceramah agama di televisi. Menurut kalian status sosial mereka di atas atau di bawah? Orang yang memiliki pendidikan agama tinggi dan mampu memberikan pencerahan kepada umatnya akan memiliki status tinggi dan dihargai di tengah masyarakat. 3) Lembaga pendidikan Menurut kalian mengapa orang tua kalian menyekolahkan kalian tinggi-tinggi? Apabila kalian tanyakan kepada orang tua kalian maka jawabannya pasti ingin anaknya menjadi sukses. Hal tersebut menandakan bahwa adanya keinginan perubahan status sosial dalam keluarga. Dengan demikian lembaga pendidikan menjadi saluran mobilitas sosial. Gambar lembaga pendidikan merupakan salah satu saluran mobilitas sosial. 4) Organisasi politik Orang yang menjadi anggota partai politik akan berusaha meningkatkan dedikasi mereka agar menjadi anggota dewan. Dengan demikian status sosialnya akan naik. 5) Organisasi ekonomi Tahukah kalian alasan seorang karyawan bekerja keras untuk meningkatkan prestasinya di tempat kerja mereka? Prestasi kerja didapat oleh seorang karyawan yang akan menaikkan jabatannya. Dampaknya adalah status sosial naik dan pendapatan ikut naik pula. Dengan demikian organisasi ekonomi seperti BUMN, BUMS, atau koperasi merupakan saluran mobilitas sosial. 6) Organisasi keahlian Organisasi keahlian dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas sosial. Organisasi seperti PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), IDI (Ikatan Dokter Indonesia), dan lain sebagainya dapat dijadikan oleh seseorang untuk meningkatkan mobilitas sosial. Misalnya seorang guru honorer yang ikut dalam organisasi PGRI mendapatkan informasi adanya pengakatan guru ASN bagi yang ikut dalam organisasi PGRI saja. 7) Perkawinan Jika seorang laki-laki menikahi seorang anak perempuan pejabat maka laki-laki tersebut akan ikut naik status sosialnya. Masyarakat akan memberikan label kepada laki-laki tersebut sebagai anak pejabat. Dengan demikian saluran perkawinan dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas sosial. Gambar pernikahan adalah salah satu saluran mobilitas sosial.
113 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs 8) Organisasi keolahragaan Seperti halnya dalam organisasi keahlian, organisasi olahraga juga dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas sosial. Keahlian olahraga yang ditekuni dan kemudian menjadi profesional maka akan meningkatkan status sosial olahragawan tersebut. Misalnya seorang anak yang hobi main badminton kemudian dirinya dimasukkan ke dalam klub badminton untuk dilatih menjadi pemain profesional. Di saat dirinya sudah menjadi profesional maka status sosialnya akan naik. Ia kemudian dikenal oleh masyarakat banyak karena prestasinya. d. Dampak Mobilitas Sosial Mobilitas pasti akan selalu terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat. Semua orang pasti ingin mengubah status sosialnya. Lalu apa pengaruh mobilitas sosial terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat? Pada dasarnya ada dua pengaruh mobilitas sosial terhadap kehidupan sosial budaya, sebagai berikut. 1) Pengaruh positif Berikut ini merupakan pengaruh positif adanya mobilitas sosial. a) Mendorong seseorang untuk lebih maju Seseorang yang ingin mengubah status sosialnya akan berusaha lebih baik atau maju dibandingkan keadaannya sekarang. Orang atau kelompok akan berusaha mungkin untuk dapat berprestasi. Misalnya seorang ayah akan menyekolahkan anaknya setinggi mungkin agar kelak dirinya menjadi seorang karyawan atau pengusaha sukses. Kesuksesan anaknya akan meningkatkan status sosial di dalam masyarakat. b) Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik Pernahkah kalian melihat orang yang ingin berubah ke arah lebih maju namun dirinya tidak mau mengembangkan dirinya? Tentu saja tidak karena semua orang yang ingin maju pasti dirinya akan dipicu untuk berkembang. Contoh sederhana seorang karyawan biasa yang ingin gaji dan pangkatnya naik maka dirinya harus berprestasi. Caranya adalah bekerja keras agar mampu memenuhi target yang dituntut oleh perusahaan dirinya bekerja. c) Meningkatkan integrasi sosial Mobilitas sosial di dalam masyarakat dapat memicu lahirnya integrasi sosial. Misalnya seseorang yang melakukan mobilitas sosial vertikal, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga tercipta integrasi sosial. 2) Pengaruh negatif Mobilitas sosial bukan hanya memberikan pengaruh positif saja namun juga dapat memberikan pengaruh negatif. Secara umum pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial disebabkan adanya penyimpangan dalam mobilitas sosial. Berikut ini pengaruh negatif dari adanya mobilitas sosial. a) Timbulnya konflik Mobilitas sosial yang tidak harmonis akan menimbulkan konflik. Secara umum konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan. Sebagai contoh adanya konflik antara sopir ojek online dengan sopir ojek pangkalan. Keinginan untuk saling mencari pendapatan menimbulkan konflik antarkelompok. Konflik yang disebabkan adanya mobilitas sosial dapat dibagi menjadi beberapa hal berikut ini. (1) Konflik antarkelas. (2) Konflik antarkelompok sosial. (3) Konflik antargenerasi. b) Berkurangnya solidaritas kelompok Menurut kalian apa yang akan dilakukan oleh seseorang yang baru saja naik kelas sosialnya? Mereka pasti akan berusaha menyesuaikan nilai-nilai yang ada
Semester Gasal 114 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs pada kelas sosial barunya. Hal tersebut dilakukan sebagai cara agar diri mereka diterima oleh kelompok sosial baru mereka. Tindakan seperti inilah yang terkadang membuat orang lupa akan jati sosial lamanya. Mereka lupa akan kelompok sosial lama mereka sehingga berkurang solidaritas kelompok lama. Sebagai contoh orang kaya mendadak akan berusaha menyesuaikan diri dengan lapisan atas dalam gaya hidupnya agar bisa diterima dan dianggap sebagai bagian dari kelas sosial yang baru sehingga menjadi berkurang rasa kesetiakawanannya dengan kelompok sosial asal. c) Timbulnya gangguan psikologis Mobilitas sosial dapat pula memengaruhi kondisi psikologis seseorang, sebagai berikut. (1) Menimbulkan ketakutan dan kegelisahan pada seseorang yang mengalami mobilitas menurun. (2) Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatannya. (3) Mengalami frustasi atau putus asa dan malu bagi orang-orang yang ingin naik ke lapisan atas, tetapi tidak dapat mencapainya. e. Manfaat dan kerugian mobilitas sosial Berikut ditampilkan manfaat dan kerugian dari adanya mobilitas sosial. Manfaat Kerugian Terbukanya kesempatan bagi individu/masyarakat untuk mengembangkan kepribadiaannya. Menimbulkan kecemasan dan ketegangan yang disebabkan karena mobilitas menurun. Status seseorang tidak ditentukan oleh diri sendiri yang didasarkan atas prestasi, kemampuan, dan keuletan. Munculnya kecemasan dan ketegangan sebagai akibat peran baru dari status jabatan yang ditingkatkan. Terbukanya kesempatan untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Terjadinya keretakan hubungan antaranggota primer, yang disebabkan karena perpindahan status yang lebih tinggi atau status yang lebih rendah. Munculnya konflik status dan peran, konftik antar kelas sosial, antarkelompok sosial, dan antargenerasi Dalam berbagai kasus menunjukkan bahwa pada umumnya mobilitas mengambil bentuk dalam dua arah.Tingkat mobilitas individu maupun kelompok yang menurun maupun naik (meningkat), merupakan salah satu tolok ukur dari masyarakat yang bersistem sosial terbuka, dan unsur positif maupun negatif dari sistem pewarisan tidak cukup kuat menyaingi faktor prestasi sebagai faktor penentu utama dari kedudukan sosial. Namun demikian apabila dalam kenyataan semua orang tetap berada pada jenjang kelas sosial orang tua mereka (antargenerasi), ini merupakan tolok ukur dari masyarakat yang bersistem sosial tertutup, di mana pewarisan status (berkaitan dengan generasi sebelumnya) lebih menonjol daripada prestasi. f. Faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial Adapun faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial. 1) Faktor pendorong mobilitas sosial Pada umumnya pendorong mobilitas sosial dapat dibagikan menjadi beberapa hal berikut ini. a) Faktor struktural Faktor struktural adalah jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Misalnya ketersediaan lapangan kerja yang lebih sedikit dengan pelamar kerja yang tidak seimbang. Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor struktural seperti struktur pekerjaan, perbedaan fertilitas, dan ekonomi ganda.
115 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Gambar pelamar kerja yang lebih banyak dibandingkan lapangan kerja merupakan bentuk dari faktor struktural b) Faktor individu Faktor individu adalah kualitas seseorang baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan, penampilan, maupun keterampilan pribadi. Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor individu seperti perbedaan kemampuan, orientasi sikap, dan faktor keberuntungan. Misalnya seorang karyawan yang lebih memilih keluar dari pekerjaan karena ingin menjadi wiraswasta agar bisa mengubah status sosialnya. c) Status sosial Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi status sosial yang berbeda-beda. Ada yang dilahirkan dalam kondisi status sosial atas dan adapula yang dilahirkan pada status sosial bawah. Namun apabila seseorang tidak puas dengan kondisi status sosial maka manusia dapat mengubahnya. Cara yang digunakan dengan cara benar dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku di suatu wilayah atau negara. Dengan demikian, struktur sosial yang ada di dalam masyarakat bersifat dinamis karena adanya suatu mobilitas sosial. d) Keadaan ekonomi Faktor utama orang ingin melakukan mobilitas sosial adalah faktor ekonomi. Seseorang dengan perekonomian yang kurang baik akan berusaha mengubahnya. Misalnya orang yang hidup serba kekurangan akan bekerja keras agar mampu membelli segala sesuatu yang diinginkan. Secara sosiologis mereka telah mengalami mobilitas e) Situasi politik Faktor politik disebabkan adanya kondisi negara atau wilayah yang sedang kacau atau tidak dalam kondisi kondusif. Keadaan atau wilayah yang mengalami konflik berkepanjangan akan membuat orang mencari daerah yang lebih aman. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya suatu mobilitas sosial di masyarakat. f) Kependudukan Kepadatan penduduk di suatu wilayah akan menyebabkan orang berusaha mencari tempat baru. Penduduk yang terlalu padat akan menimbulkan kemiskinan dan tindak kejahatan. Kondisi demikian akan mendorong orang untuk mencari tempat baru yang lebih nyaman. Misalnya penduduk di Jawa yang mau ikut program transmigrasi ke Pulau Kalimantan. g) Keinginan melihat daerah lain Setiap orang pasti ingin melakukan rekreasi ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Keinginan melihat daerah lain inilah yang kemudian mendorong orang untuk melakukan mobilitas geografik. 2) Faktor penghambat mobilitas sosial Apabila ada faktor pendorong terjadinya suatu mobilitas sosial maka ada juga faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial. Berikut merupakan faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial.
Semester Gasal 116 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs a) Faktor kemiskinan Gambar kemiskinan merupakan salah satu faktor penghambat mobilitas sosial Bagi orang miskin akan merasa sulit untuk mengubah status sosial mereka. Mereka beranggapan bahwa melakukan perubahan sosial merupakan tindakan yang mustahil dilakukan. b) Faktor diskriminasi kelas Sistem kelas yang ada di dalam masyarakat dalam menghalangi terjadinya suatu mobilitas sosial. Adanya pembatasan status sosial dalam organisasi tertentu menghalangi adanya perubahan sosial. Misalnya sistem kelas dalam kerajaan di mana orang yang bisa menjabat seorang raja hanyalah orang keturunan raja, sedangkan kelas lain tidak diperkenankan. c) Faktor perbedaan ras dan agama Dalam agama tidak dibenarkan seseorang dengan mudahnya berpindah atau berganti ras dan agama. Namun dalam interaksi sosial perbedaan agama diperbolehkan untuk dilakukan. d) Faktor perbedaan jenis kelamin (gender) Adanya pemikiran tentang perbedaan gender dalam suatu bidang akan menghambat terjadinya mobilitas sosial. Dalam beberapa organisasi, pria dianggap lebih tinggi derajatnya dibandingkan perempuan. Misalnya dalam pemilihan ketua atau pemimpin pria lebih diutamakan dibandingkan dengan seorang perempuan. e) Faktor pengaruh sosialisasi yang sangat kuat Adanya faktor pengaruh sosialisasi yang sangat kuat dalam masyarakat dapat menghambat proses mobilitas sosial. Misalnya dalam pandangan Jawa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak terakhir. f) Perbedaan kepentingan Perbedaan kepentingan jelas menghambat terjadinya proses mobilitas sosial. Persaingan antarindividu atau kelompok akan menimbulkan sikap saling bertentangan. Hal inilah yang menyebabkan terhambatnya proses mobilitas sosial. Lembar Aktivitas 7 Coba kalian cari arti dari berbagai bentuk konflik antarkelas, konflik antarkelompok sosial, dan konflik antargenerasi! Kemudian lakukan pengamatan di lingkungan sekitar kalian untuk mencari contoh ketiga konflik tersebut! Tulis dalam bentuk tabel seperti di bawah ini! No. Jenis Konflik Pengertian Contoh 1. Konflik antarkelas 2. Konflik antarkelompok sosial 3. Konflik antargenerasi
117 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Uji Kompetensi 7 A. Berilah tanda silang (X) pada huruf “B” jika pernyataannya Benar dan huruf “S” jika pernyataannya Salah! No B-S Pernyataan 1. B-S Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali menyebabkan terjadinya ledakan penduduk yang pada akhirnya menimbulkan berbagai keuntungan dalam bidang kependudukan. 2. B-S Orang yang melakukan perpindahan dari desa ke kota besar untuk mencari pekerjaan juga dapat dikategorikan sebagai dinamika penduduk. 3. B-S Komposisi penduduk merupakan bentuk pengelompokan golongan penduduk yang didasari oleh status sosial mereka masing-masing. 4. B-S Seseorang yang naik pangkat atau turun pangkat di dalam suatu institusi merupakan salah satu bentuk dari mobilitas sosial. 5. B-S Dalam beberapa organisasi, pria dianggap lebih tinggi derajatnya dibandingkan perempuan. Hal ini merupakan faktor penghambat mobilitas sosial, yaitu faktor perbedaan jenis kelamin (gender). B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D! 1. Dinamika penduduk merupakan perubahan jumlah penduduk yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. Perubahan tersebut terjadi secara terusmenerus dari tahun ke tahun, akibatnya jumlah penduduk mengalami perubahan secara dinamis. Adapun untuk mengetahui perubahan jumlah penduduk dapat dilihat dari besarnya pertumbuhan penduduk, sedangkan untuk memperkirakan jumlah penduduk di masa yang akan datang dihitung dengan menggunakan proyeksi penduduk. Hal ini penting dilakukan untuk .… A. dibandingkan dengan jumlah penduduk di Negara lain yang lebih miskin B. mengetahui sejauh mana Indonesia mengenal statistik kependudukan C. perencanaan pembangunan, khususnya di bidang kependudukan D. perencanaan pembangunan, khususnya di bidang pariwisata 2. Ada sebagian masyarakat Indonesia yang masih merasa malu bila memiliki anak gadis yang tidak segera menikah. Oleh sebab itu, begitu ada pria yang melamar anak gadisnya, maka langsung saja diterima, walaupun si anak masih sekolah kelas 7 SMP. Fenomena seperti ini lebih sering kita jumpai pada masyarakat perdesaan. Ilustrasi tersebut merupakan salah satu faktor .… A. penunjang kelahiran B. penghambat kelahiran C. penunjang kematian D. penghambat kematian 3. Penduduk terbesar dan terbanyak di dunia terdapat pada negara .… A. Amerika Serikat B. India C. Indonesia D. Tiongkok 4. Komponen terpenting dalam menghitung angka kelahiran kasar berada pada jumlah .... A. wanita produktif B. penduduk wanita C. kelahiran selama setahun D. kelahiran hidup 5. Faktor pendorong terjadinya urbanisasi penduduk desa, kecuali .... A. lahan pertanian makin sedikit B. fasilitas kehidupan di desa masih rendah C. upah tenaga kerja di kota tinggi D. sedikitnya pekerjaan selain bertani di perdesaan
Semester Gasal 118 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs 6. Pertumbuhan penduduk yang natural dipengaruhi oleh .... A. kelahiran dan kematian B. datang dan perginya penduduk C. lapangan kerja dan jumlah penduduk D. usia muda dan usia tua 7. Menggambarkan komposisi penduduk usia muda seimbang dengan komposisi penduduk usia tua di mana jumlah penduduknya dalam keadaan tetap atau seimbang disebut piramida penduduk .... A. balita B. dewasa C. muda D. tua 8. Angka kematian kasar ialah angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 orang dalam waktu setahun. Angka ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang bersangkutan. Pada tahun 2015, jumlah penduduk di suatu wilayah adalah 500.000 jiwa. Setelah setahun berlalu diketahui terdapat kematian sejumlah 1.000 orang. Maka angka kematian kasarnya adalah …. A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 9. Kepadatan penduduk dalam suatu wilayah akan menimbulkan dampak negatif yang berupa .... A. berkurangnya kualitas SDM B. lapangan kerja bertambah C. menjadi negara yang maju D. pendidikan akan makin maju 10. Pak Amir seorang Kepala SMP A. Oleh karena ada rolling dari pemerintah kabupaten, maka beliau dipindah menjadi Kepala SMP B. pernyataan ini merupakan salah satu contoh mobilitas sosial …. A. geografis B. jorizontal C. vertical naik D. vertical turun C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan manfaat pembuatan piramida penduduk! Jawab: ....................................................................................................................................... 2. Jelaskan pengertian etnik! Jawab: ....................................................................................................................................... 3. Sebutkan hal-hal yang memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia! Jawab: ....................................................................................................................................... 4. Apa yang dimaksud dengan persebaran penduduk secara administratif? Jawab: ....................................................................................................................................... 5. Jelaskan pengertian registrasi penduduk! Jawab: ....................................................................................................................................... C. Interaksi Budaya pada Masa Kerajaan Islam Islam yang ada hingga saat ini di Indonesia tidak lepas dari awal mula perkembangannya pada masa kerajaan Islam. Pada masa itu agama Islam berkembang pesat hingga terjadi interaksi budaya dan menghadirkan Islam dengan kekhasan tersendiri. Proses penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan dengan berbagai cara, yakni melalui perdagangan, perkawinan, politik, pendidikan, kesenian, dan tasawuf sehingga mendukung meluasnya ajaran Islam. Di Pulau Jawa, proses islamisasi memiliki satu kekhasan. Islamisasi di Jawa dilakukan oleh sekelompok mubalig Islam yang dikenal dengan sebutan wali sanga. Selanjutnya untuk menambah pemahaman kalian tentang terjadinya interaksi budaya pada masa kerajaan Islam di Nusantara, berikut dipaparkan secara lebih lengkapnya.
119 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs 1. Bagaimana Perkembangan Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia? Dahulu kala Indonesia dikenal sebagai daerah terkenal akan hasil rempah-rempahnya yang melimpah, sehingga banyak sekali para pedagang dan saudagar dari seluruh dunia datang ke Indonesia untuk berdagang. Hal tersebut juga menarik pedagang asal Arab, Gujarat, dan juga Persia. Sambil berdagang, para pedagang muslim sembari berdakwah untuk mengenalkan ajaran Islam kepada para penduduk. Ada beberapa pendapat yang menjelaskan waktu dan tempat asalnya Islam bisa masuk ke Indonesia. Gambar ilustrasi kedatangan pedagang Islam. a. Teori Makkah (Buya Hamka) Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi dan berasal dari tanah kelahirannya, yaitu Arab atau Mesir yang dibawa langsung oleh para pedagang. Proses ini berlangsung pada abad-abad pertama Hijriah atau abad ke-7 Masehi. Hal ini berdasarkan bukti bahwa bangsa Indonesia sejak awal telah menganut mazhab Syafi’i yang sama dengan mazhab yang dianut di Makkah. Proses islamisasi dilakukan oleh para musafir (kaum pengembara) yang datang ke Kepulauan Indonesia di sekitar abad ke-7 Masehi dengan adanya catatan dari Dinasti Tang yang berjudul Hsin-Tangshu (Sejarah Dinasti Tang) menyebutkan bahwa pada 674 M telah ada permukiman pedagang Arab di Polu-Shih (Barus di pantai barat Sumatra). b. Teori Persia Teori ini menyatakan bahwa agama Islam dibawa oleh pedagang Persia (Iran). Hal ini didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Persia dan Indonesia. Tradisi tersebut, seperti perayaan 10 Muharam atau Asyura sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, seperti yang berkembang dalam tradisi Tabot di Pariaman, Sumatra Barat dan Bengkulu. c. Teori Gujarat (Snouck Hurgronje) Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke kepulauan Indonesia berasal dari para pedagang Gujarat sekitar abad ke-13 Masehi. Penentuan waktu itu berdasarkan tulisan pada batu nisan Sultan Malik al-Saleh yang berangka tahun 698 H atau 1297 M. Beberapa ahli sejarah melihat adanya kesamaan batu nisan Malik al-Saleh dengan batu nisan yang ada di Cambay, Gujarat. Bukti lain tentang masuknya Islam pada abad ke-13 M, yaitu catatan Marcopolo (pedagang Venesia) yang singgah di Sumatra dalam perjalanan pulangnya dari Tiongkok pada tahun 1292. Di sana disebutkan bahwa, Perlak merupakan kota Islam. Teori ini didukung oleh ahli sejarah Snouck Hurgronje, Mouquette (ilmuwan Belanda), W.F. Stutterheim, dan Bernard H.M. Vlekke yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke 13–14 Masehi. d. Teori Tiongkok (Slamet Mulyadi) Islam dibawa pedagang muslim dari Tiongkok ke Nusantara.Teori ini didasarkan pada bukti perpindahan orang-orang muslim dari Canton ke Asia Tenggara pada abad ke-8 Masehi. Hal ini dapat dihubungkan dengan Raden Patah Raja Demak yang merupakan keturunan Kerajaan Campa.
Semester Gasal 120 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs 2. Bagaimana Cara Penyebaran Agama Islam di Indonesia? Agama Islam bukan merupakan agama asli dari Indonesia melainkan agama dari Negera Arab. Di dalam ajaran agama Islam terdapat perintah untuk melakukan dakwah atau penyebaran syiar Islam. Hal inilah yang mendorong pemeluk-pemeluk Islam untuk menebarkan ajaran agama Islam ke berbagai daerah. Ada berbagai macam cara yang dilakukan oleh pemeluk-pemeluk Islam untuk menyebarkan agama Islam di Nusantara pada awal kedatangannya, antara lain sebagai berikut. a. Perdagangan Perdagangan memegang peranan penting dalam proses penyebaran Islam di Indonesia, karena Islam mulai diperkenalkan melalui sejumlah bandar penting. Dalam hal ini perdagangan dilakukan para pedagang Islam kepada pedagang-pedagang lain. Pada waktu berdagang, saudagar-saudagar dari Gujarat, Persia, dan Arab berhubungan atau bergaul dengan penduduk setempat (Indonesia). Mereka berhasil memengaruhi penduduk setempat hingga tertarik untuk menganut agama Islam. Gambar peta pelayaran perdagangan bangsa Arab hingga Nusantara. b. Perkawinan Para pedagang yang datang ke Indonesia ternyata tidak hanya berdagang saja. Mereka banyak yang menikah dengan wanita pribumi yang sebelumnya bukan pemeluk Islam tetapi kemudian menjadi seorang muslim. Misalnya perkawinan antara Raden Rahmat (Sunan Ampel) dengan Nyai Gede Manila putri Tumenggung Wilatikta, perkawinan antara Sunan Gunung Jati dengan Putri Kawungaten, perkawinan antara Raja Brawijaya dengan Putri Jeumpa yang beragama Islam. Berdasarkan perkawinan ini kemudian berputra Raden Patah yang kelak menjadi raja pertama di Demak. c. Pendidikan Para pedagang muslim yang menetap di suatu wilayah (Pekojan) berusaha mendirikan pesantren. Pesantren merupakan lembaga yang penting dalam penyebaran agama Islam karena merupakan tempat pembinaan calon guru-guru agama, kiai-kiai atau ulama-ulama. 1) Pondok pesantren yang didirikan Sunan Gresik di Gresik Jawa Timur. 2) Pondok pesantren yang didirikan Sunan Ampel di Ampeldenta Surabaya. 3) Pondok pesantren yang didirikan Sunan Giri di Giri Kedaton Gresik. d. Kesenian Para pedagang muslim yang menetap memanfaatkan kesenian untuk menyebarkan agama Islam. Cabang seni yang berpengaruh dalam proses islamisasi, yaitu seni arsitektur, seni pahat, seni tari, dan pertunjukan wayang. Sunan Kalijaga adalah salah satu figur wali yang sangat menyukai seni. Bahkan ia menggunakan seni sebagai sarana dakwah.
121 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Ia memasukkan unsur Islam ke dalam pertunjukan wayang yang dimainkannya. Dari sinilah masyarakat kemudian tertarik untuk mempelajari Islam. e. Politik Para pedagang muslim yang datang di Indonesia mulai memanfaatkan raja-raja yang notabene masih beragama Hindu-Buddha. Pada waktu itu seorang raja sangat berpengaruh terhadap rakyatnya. Besarnya pengaruh seorang raja terhadap rakyatnya menjadikan proses islamisasi menjadi makin mudah. Ketika seorang raja memeluk agama Islam maka rakyat juga akan mengikuti jejak rajanya karena raja selalu menjadi panutan dan teladan bagi rakyatnya. f. Dakwah Penyebar agama Islam di Pulau Jawa adalah para wali. Mereka dikenal dengan sebutan wali sanga karena berjumlah sembilan orang. Pada dasarnya, wali sanga merupakan Dewan Mubalig. Kesembilan wali itu sebagai berikut. 1) Sunan Ampel (Raden Rahmat) di Surabaya (Jawa Timur). 2) Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim) di Tuban (Jawa Timur). 3) Sunan Drajat (Raden Syarifuddin) atau Raden Qosim di Lamongan, Jawa Timur. 4) Sunan Giri (Raden Paku) di Gresik, Jawa Timur. 5) Syekh Maulana Malik Ibrahim, di Gresik, Jawa Timur. 6) Sunan Kalijaga (Raden Said) di Kadilangu, Semarang, Jawa Tengah. 7) Sunan Kudus (Raden Jafar Shodiq) di Kudus, Jawa Tengah. 8) Sunan Muria (Raden Umar Said) di Muria, Jawa Tengah. 9) Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) di Cirebon, Jawa Barat. Gambar wali sanga penyebar Islam di Jawa Di samping wali sanga, masih ada beberapa ulama atau mubalig yang sangat berperan dalam menyiarkan agama Islam di Pulau Jawa, di antaranya Sunan Bayat, Sunan Geseng, Sunan Prawoto, Sunan Ngudung, Syekh Subakir, Syekh Mojoagung, dan Syekh Siti Jenar. Penyebaran agama Islam di Nusantara ternyata mendapat sambutan yang baik oleh masyarakat Nusantara. Agama Islam yang datang dengan damai mudah diterima oleh masyarakat Nusantara. Ada beberapa faktor yang menyebabkan Islam cepat menyebar di Nusantara sebagai berikut. a. Syarat masuk agama Islam cukup mudah, seseorang dianggap telah masuk Islam apabila mampu mengucapkan kalimat syahadat. b. Agama Islam tidak mengenal sistem kasta, semua orang derajatnya sama. c. Pelaksanaan ibadahnya sederhana dan biayanya murah. d. Aturan-aturan dalam Islam itu fleksibel dan tidak memaksa. e. Penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara damai dan disesuaikan dengan keadaan sosial budaya yang telah ada.
Semester Gasal 122 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs f. Agama Islam dari Gujarat telah mendapat pengaruh Hindu dan tasawuf, sehingga pemahamannya mudah. g. Runtuhnya Kerajaan Majapahit pada akhir abad ke-15, turut memperlancar penyebaran Islam. 3. Bagaimana Bentuk Interaksi Budaya Pengaruh Islam di Indonesia? Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Islam di Indonesia telah memperlihatkan suatu ciri khas tertentu, yang mungkin berbeda dari tempat asal Islam itu sendiri, Makkah.Di Indonesia Islam merupakan agama resmi dan menjadi mayoritas. Oleh karena itu, umat Islam perlu bangga akan tingginya umat Islam di Indonesia. a. Pengaruh Islam terhadap Masyarakat Indonesia Penyebaran budaya Islam di Indonesia berlangsung secara damai dan evolutif. Islam berkembang lewat perantaraan bahasa Arab. Kontak awal Islam dengan kepulauan Nusantara mayoritas berlangsung di pesisir pantai, khususnya melalui aktivitas perdagangan antara penduduk lokal dengan para pedagang Persia, Arab, dan Gujarat (India). Kontakkontak tersebut memungkinkan proses asimilasi, sinkretisasi, dan akulturisasi budaya. Masuknya pengaruh Islam ke Indonesia telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Perubahan-perubahan tersebut, tampak dalam bidang-bidang berikut. 1) Bidang agama Sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut agama Islam. Meskipun demikian, masih terdapat masyarakat yang menganut agama Hindu, Buddha, atau menganut kepercayaan terhadap roh halus. 2) Bidang politik Di Indonesia sudah berkembang kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha sebelum masuknya Islam. Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha mulai mengalami kemunduran dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan Islam. Pada masa Islam, konsep kerajaan berubah menjadi kesultanan. Dalam sistem kesultanan nilai-nilai Islam menjadi dasar dalam pengendalian kekuasaan. 3) Bidang sosial Pada masa Hindu-Buddha terjadi pembedaan yang tegas antarkelompok masyarakat, golongan Brahmana, Kesatria, Waisya, dan Sudra yang disebut dengan sistem kasta. Dengan masuknya Islam, maka sistem kasta menjadi pudar. Namun begitu, pada masa Islam masih terdapat penggolongan kelompok masyarakat, misalnya seorang ulama diberi gelar kiai, sebuah gelar yang menunjukkan ketinggian derajat pada struktur sosial di masyarakat Jawa atau para penyebar agama Islam yang diberi gelar sunan. 4) Bidang kebudayaan Kebudayaan Islam mengakomodasi kebudayaan yang sudah ada, tentunya dengan modifikasi dan penyesuaian agar tetap sesuai dengan ajaran Islam. Sehingga dengan berkembangnya kebudayaan Islam di Indonesia tidak serta merta menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada. Hal tersebut menimbulkan terjadinya akulturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada. a) Bahasa Konversi Islam di Nusantara awalnya terjadi di sekitar Semenanjung Malaka, di mana penduduknya meneruskan penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa dagang yang banyak digunakan di bagian barat Kepulauan Indonesia. Seiring perkembangan awal Islam, bahasa Melayu pun memasukkan sejumlah kosa kata Arab ke dalam struktur bahasanya, sehingga terjadilah adaptasi bahasa Arab. Selain itu, terjadi modifikasi terhadap huruf-huruf Pallawa ke dalam huruf Arab, dan kemudian dikenal sebagai huruf atau abjad Jawi.
123 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs b) Seni ukir Gambar seni ukir. Seni ukir yang berkembang pada masa Islam merupakan modifikasi dari masa sebelumnya. Dalam ajaran Islam ada larangan untuk membuat patung atau melukis makhluk hidup apalagi dalam bentuk manusia. Meskipun demikian, seni ukir terus berkembang dengan menggunakan ragam hias yang terdiri atas pola daun-daunan, bunga-bungaan (teratai), bukit-bukit karang, pemandangan, dan garis-garis geometri. Ragam hias tersebut kemudian ditambah dengan ragam hias kaligrafi (huruf Arab) yang sering digunakan untuk menyamarkan lukisan makhluk hidup. c) Seni bangunan Bentuk bangunan masjid kuno memiliki unsur kemiripan dengan kebudayaan HinduBuddha. Kemiripan tersebut terlihat pada hal-hal berikut. (1) Makam Di Indonesia banyak ditemukan makam yang terletak di bukit atau dataran tinggi. Makam-makam yang terletak di tempat-tempat tinggi atau di atas bukit masih menunjukkan kesinambungan tradisi yang mengandung unsur kepercayaan kepada roh nenek moyang dan merupakan bentuk perwujudan pendirian punden berundak Megalithik. Pembangunan makam bagi sebagian umat Islam di Indonesia dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal. Misalnya, makam Sunan Gunung Jati di Gunung Sembung atau kompleks pemakaman raja-raja Mataram di Imogiri. (2) Atap tumpang Atap tumpang serupa dengan arsitektur Hindu dan sampai sekarang masih banyak ditemukan di Bali. Namanya meru dan khusus digunakan sebagai atap bangunan-bangunan suci di dalam pura. Atap tumpang merupakan atap yang bersusun makin ke atas makin kecil, tingkat yang paling atas berbentuk limas. Jumlah tumpang tersebut selalu ganjil, biasanya 3 sampai 5 tingkat. Masjid yang menggunakan atap tumpang, seperti Masjid Demak dan Masjid Banten. (3) Menara Menara merupakan bagian bangunan masjid yang berfungsi untuk mengumandangkan azan ketika waktu salat telah tiba. Pada Masjid Kudus, bentuk menara mirip dengan bentuk bangunan candi Jawa Timur yang telah diubah dan disesuaikan penggunaannya dan diberi atap tumpang. b. Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia Agama Islam berkembang dengan pesat di tanah air. Hal ini dapat dilihat dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam. Berikut ini beberapa contoh kerajaan Islam yang pernah berdiri di Indonesia.
Semester Gasal 124 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs 1) Kerajaan Islam di Sumatra a) Kerajaan Samudra Pasai Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia terletak di Aceh Utara, tepatnya di Sungai Peusangan. Letak kerajaan yang berada di jalur internasional membuat kerajaan ini dikunjungi oleh pedagang Islam. Berkat banyaknya pedagang Islam yang berdagang di Samudra Pasai, kerajaan ini berkembang pesat. Kerajaan Samudra Pasai diperintah oleh raja yang memiliki pandangan bercorak Islam. Berikut ini raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Samudra Pasai. Gambar letak wilayah Kerajaan Samudra Pasai. (1) Sultan Malik al-Saleh (1285–1297), merupakan raja pertama dan sekaligus sebagai pendiri kerajaan. Sebelum menjadi raja, ia bernama Marah Sile atau Merah Selu. Sultan Malik al-Saleh menikah dengan Ganggang Sari, putri Raja Perlak (Sultan Makhdum Malik Ibrahim Syah Johan Berdaulat). (2) Sultan Muhammad-Sultan Malik at Tahir I (1297–1326). (3) Sultan Ahmad-Sultan Malik at Tahri II (1326–1348). Setelah Sultan Ahmad wafat, Kerajaan Samudra Pasai mengalami kemunduran. Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran Kerajaan Samudra Pasai sebagai berikut. (a) Kerajaan Majapahit berambisi menyatukan Nusantara, salah satu yang menjadi sasaran untuk dikuasainya adalah Samudra Pasai. (b) Munculnya Kerajaan Aceh, sehingga peran penyebaran agama Islam diambil alih oleh Kerajaan Aceh. (c) Berdirinya bandar Malaka yang letaknya lebih strategis. Kehidupan sosial ekonomi Kerajaan Samudra Pasai dibangun berdasarkan kekuasaan/hukum Islam dan mengembangkan wilayah kekuasaannya melalui perdagangan. Raja Samudra Pasai berusaha aktif menyebarkan ajaran dan budaya Islam serta memperkuat armada laut untuk memberi rasa aman terhadap para pedagang yang singgah. Raja memberi rasa aman terhadap rakyatnya sehingga perekonomian yang bersumber dari pertanian dapat berjalan baik. b) Kerajaan Aceh Darussalam Kerajaan Aceh dirintis oleh Muzaffar Syah. Kerajaan dibangun di bekas wilayah Kerajaan Lamuri yang termasuk dalam Kekuasaan Pedir. Kerajaan Aceh berada di ujung utara Pulau Sumatra. Ketika di bawah pimpinan Ali Mughayat Syah Kerajaan Aceh melepaskan diri dari Kerajaan Pedir. Berikut ini raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Aceh.
125 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Gambar peta kekuasaan Kerajaan Aceh Darussalam. (1) Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528) Merupakan raja pertama Kerajaan Aceh. Raja ini memanfaatkan momentum dikuasainya Malaka oleh Portugis pada tahun 1511 M. Aceh menarik para pedagang Islam yang biasa berdagang di Malaka. Adapun untuk mempertahankan kekuasaan dan dominasai kekuasaan Aceh, Ali Mughayat Syah memperluas wilayahnya ke Pidie dan bagian timur Sumatra. (2) Sultan Salahuddin (1528–1537 M) Pada masa pemerintahannya keadaan pemerintahan kurang mendapat perhatian dari raja, sehingga Aceh mengalami kemunduran. Oleh karena dianggap kurang cakap, kekuasaan direbut saudaranya yang bernama Alauddin. (3) Sultan Alauddin Riayat Syah al Kahar (1537–1568 M) Selama memerintah, Sultan Alauddin mengadakan perbaikan kondisi kerajaan. Ia berusaha untuk merebut Malaka dari Portugis. Sultan Alauddin mengirim ahli dakwah ke Pulau Jawa. (4) Sultan Iskandar Muda (1607–1636 M) Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Aceh mengalami kejayaan. Adapun untuk menata pemerintahannya, Iskandar Muda berhasil menyusun UndangUndang Tata Pemerintahan yang disebut Adat Mahkota Alam. Ia melebarkan kekuasaan ke wilayah selatan Pulau Sumatra, hal tersebut dikarenakan wilayah selatan dan barat Pulau Sumatra merupakan jalur alternatif perdagangan Islam untuk menghindari Portugis. Sultan Iskandar berhasil menguasai Pahang dan Johor. Selain itu dia bekerja sama dengan EIC (East India Company) dan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) untuk melawan Portugis. (5) Sultan Iskandar Thani (1636–1641 M) Setelah Sultan Iskandar Thani wafat (1641 M), Kerajaan Aceh mengalami kemunduran. Faktor-faktor penyebab kemunduran Kerajaan Aceh sebagai berikut. (a) Setelah Sultan Iskandar Thani wafat, tidak ada lagi raja-raja yang mampu mengendalikan Aceh. (b) Timbulnya pertikaian yang terus-menerus antara golongan ulama dengan golongan bangsawan. (c) Daerah yang dikuasai Aceh banyak yang melepaskan diri. (d) Kekalahan Aceh melawan Portugis di Malaka (1629) mengurangi kewibawaan Aceh.
Semester Gasal 126 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs (e) Belanda diberi izin mendirikan kantor dagang di Aceh. (f) Munculnya kota dagang Banten yang merupakan saingan Aceh. (g) Terjadinya perang Aceh-Belanda yang berkepanjangan. Di bidang sosial, Kerajaan Aceh mengenal kaum bangsawan, yaitu kaum yang memegang kekuasaan dalam pemerintahan sipil (teuku) dan kaum agama yang disebut tengku. Perekonomian Kerajaan Aceh bersumber dari hasil perkebunan rempah-rempah terutama lada. Lalu lintas perdagangan dan pelayaran di wilayah Kerajaan Aceh makin ramai. Kebudayaan Islam berkembang di Kerajaan Aceh dalam bentuk peninggalan masjid dan kaligrafi. Selain itu, terdapat ahli-ahli sastra seperti Nuruddin ar Raniri dan Hamzah Fansuri. 2) Kerajaan Islam di Jawa a) Kerajaan Demak Gambar peta kekuasan Kerajaan Demak Bintoro. Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Pendiri kerajaan ini adalah Raden Patah. Menurut Babad Tanah Jawi, Raden Patah adalah keturunan raja terakhir Kerajaan Majapahit, yaitu Raja Brawijaya V dan seorang putri Tiongkok. Kerajaan Demak semula merupakan bagian kekuasaan Majapahit. Pada tahun 1500 M, Raden Patah yang beragama Islam melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit dan mendirikan Kerajaan Demak Bintoro atau Kerajaan Gelagah Wangi. Kerajaan Demak bercorak Islam diperintah oleh beberapa raja berikut. (1) Raden Patah (1500–1518 M) Setelah menjadi Raja Demak ia bergelar Sultan Alam Akbar al-Fatah. Pada masa pemerintahannya, dibangun Masjid Demak yang dapat kita saksikan sampai sekarang ini. Melemahnya Majapahit memberikan kesempatan bagi Demak untuk melakukan penyerangan ke Majapahit. Majapahit berhasil ditaklukkan. Kerajaan Demak menjadi pelabuhan transit rempah-rempah dari Indonesia Timur ke Malaka. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis telah mengganggu jalur perdagangan di Nusantara. Raden Patah mengutus putranya Pati Unus menyerang Malaka tapi tidak berhasil. Raden Patah meninggal tahun 1518. (2) Pati Unus (1518–1521 M) Ketika memerintah Pati Unus masih berusaha meneruskan untuk mengusir Portugis dari Malaka. Oleh karena belum berhasil Pati Unus mengganti strateginya untuk bertahan. (3) Sultan Trenggono (1521–1546 M) Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaannya. Kekuasaan Kerajaan Demak meliputi Jawa Barat, Jayakarta, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur. Penaklukan pesisir Jawa Barat dilakukan oleh Fatahillah yang turut merintis Kerajan Banten dan Cirebon.
127 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Setelah Sultan Trenggono wafat, terjadi perebutan kekuasaan antara Pangeran Sekar Sedo Ing Lepen dan Sunan Prawoto (putra Sultan Trenggono). Pertikaian ini berakhir dengan kematian Pangeran Sekar Sedo Ing Lepen. Arya Penangsang (putra Pangeran Sekar Sedo Ing Lepen) membalas kematian ayahnya dengan cara mengalahkan Sunan Prawoto dan Pangeran Hadiri. Kemudian, ia dapat dikalahkan oleh Jaka Tingkir atau Mas Karebet, menantu Sultan Trenggono. Atas kemenangan tersebut, Jaka Tingkir kemudian memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Demak ke daerah Pajang (Kartasura) pada tahun 1568 dan sekaligus menandai berakhirnya Kerajaan Demak. Demak berkembang menjadi kerajaan yang makmur dengan sumber perekonomiannya dari pertanian dan perdagangan niaga atau pelayaran. Kerajaan Demak berfungsi sebagai pusat perdagangan dan kegiatan penyebaran agama Islam para wali di Pulau Jawa. Raja dan para wali/ulama memiliki hubungan sosial masyarakat yang baik. b) Kesultanan Pajang Pajang merupakan penerus Kerajaan Demak. Sultan pertamanya Jaka Tingkir yang berasal dari Pengging, di lereng Gunung Merapi. Jaka Tingkir diangkat menjadi penguasa di Pajang, setelah dinikahkan dengan putri Sultan Trenggana. Setelah Sultan Trenggana wafat, Jaka Tingkir memindahkan semua benda pusaka Demak dipindahkan ke Pajang. Setelah menjadi raja yang berpengaruh di Jawa, ia bergelar Sultan Hadiwijaya. Alasan Hadiwijaya memindahkan pusat Kerajaan Demak ke Pajang sebagai berikut. (1) Kerajaan Demak mengalami kehancuran. (2) Menjauhi musuh-musuh politiknya. (3) Mendekati daerah pendukungnya yaitu di sekitar Tingkir dan Pajang. Di bawah pemerintahan Hadiwijaya, Pajang mengalami kemajuan. Sepeninggal Hadiwijaya terjadi perang saudara antara Arya Pangiri (putra Sunan Prawoto) dengan Benowo (putra Sultan Hadiwija). Benowo mendapat dukungan Sutawijaya dan berhasil mengalahkan Arya Pangiri. Pemerintah Benowo tidak berlangsung lama yang pada akhirnya posisi Pajang tinggal sebuah kadipaten di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram. c) Kesultanan Mataram Islam Mataram dahulu merupakan bekas kekuasaan dari Pajang. Mataram juga bekas dari kerajaan kuno yang tertutup hutan. Oleh karena sesuai dengan sayembara yang diadakan oleh Hadiwijaya dalam mengalahkan Arya Penangsang, Mataram diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan. Ki Ageng Pemanahan memiliki putra bernama Danang Sutawijaya. Kerajaan Mataram Islam terletak di Kotagede, Yogyakarta. Kerajaan ini memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Pajang. Gambar peta kekuasaan kerajaan Mataram Islam
Semester Gasal 128 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Berikut ini raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Mataram Islam. (1) Sutawijaya (1586–1601 M) Ketika naik takhta, ia bergelar Panembahan Senopati Ing Alaga Sayidi Panatagama Khalifatullah yang berarti pemimpin perang yang tangguh di medan laga dan ulama penyebar agama Islam. (2) Mas Jolang (1601–1613 M) Ia memiliki gelar Sultan Anyakrawati atau Panembahan Seda Krapyak. Diberi gelar sebagai Penembahan Seda Krapyak karena dia meninggal di Krapyak ketika memperluas wilayah Mataram. (3) Mas Rangsang atau Sultan Agung (1613–1645 M) Pada masa pemerintahan Sultan Agung, Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya, dengan wilayahnya yang meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat (kecuali Cirebon, Banten, dan Batavia yang belum dapat ditundukkan). Ibu kota Mataram Islam yang semula di Kotagede kemudian dipindahkan ke Plered. (4) Sunan Amangkurat I (1645–1677 M) Kerajaan Mataram mulai mengalami kemunduran, yang ditandai dengan perjanjian bersama Sunan Amangkurat I dan VOC tahun 1946. Dalam perjanjian itu Sunan Amangkurat I mengizinkan VOC mendirikan benteng di wilayah Kerajaan Mataram Islam. (5) Sunan Amangkurat II (1677–1703 M) Pada masa Amangkurat II, memindahkan pusat pemerintahan ke Kartasura. Satu per satu wilayah Mataram Islam dikuasai VOC. Pada tahun 1703, Amangkurat II wafat dan digantikan oleh Amangkurat III, Amangkurat IV, Pakubuwono I, Pakubuwono II, dan Pakubuwono III. Pada tahun 1755, dengan campur tangan VOC, Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua melalui Perjanjian Giyanti, yang isinya sebagai berikut. (a) Kesultanan Yogyakarta atau Ngayogyakarta Hadiningrat, diperintah oleh Mangkubumi dengan gelar Sultan Hamengkubuwono I. (b) Kasuhunan Surakarta atau Kesunanan Surakarta, diperintah oleh Susuhunan Pakubuwono Pada tahun 1757, melalui Perjanjian Salatiga, VOC memecah belah Kerajaan Mataram Islam lagi. Mataram dibagi menjadi kerajaan-kerajaan kecil, yaitu Kesultanan Yogyakarta, Kesunanan Surakarta, Kerajaan Paku Alam, dan Kerajaan Mangkunegara. Pada masa pemerintahan Sultan Agung, Kerajaan Mataram Islam mencapai kemajuan di segala bidang, baik ekonomi, sosial, keagamaan, maupun budaya. Perekonomian Mataram Islam bersumber dari pertanian yang maju, sehingga rakyat hidup makmur dan tenteram. Peninggalan budaya Mataram Islam pada pemerintah Sultan Agung, antara lain karya sastra dan filsafat. d) Kerejaan Banten Kerajaan Banten terletak di Kota Banten atau di pantai utara sebelah barat Kota Jakarta. Banten dahulu merupakan daerah kekuasan Kerajaan Pajajaran yang bercorak Hindu. Ketika Kerajaan Demak sedang berkembang, Sultan Demak memerintahkan Fatahillah atau Syarif Hidayatullah untuk menguasai Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Setelah berhasil menata dan meletakkan dasardasar Islam di Banten, daerah Banten diserahkan pada anaknya yang bernama Hasanuddin.
129 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Gambar peta kekuasaan Kerjanaan Banten. Ada beberapa raja yang pernah memerintah di Kerajaan Banten, sebagai berikut. (1) Sultan Hasanuddin (1552–1570 M) Di bawah pemerintahannya, Banten berkembang pesat. Ketika itu di Demak terjadi konflik di dalam kerajaan. Melihat situasi tersebut Sultan Hasanuddin memisahkan Banten dari kekuasaan Demak dan menaikkan status Banten menjadi kerajaan. (2) Maulana Yusuf (1570–1580 M) Ia berhasil menaklukkan Kerajaan Pajajaran yang masih beragama Hindu. Ia juga mengembangkan pertanian dan perdagangan, selain itu karena sudah menaklukkan Pajajaran dia menyebarkan Islam ke daerah bekas kekuasaan Pajajaran. (3) Maulana Muhammad (1580–1596 M) Ia mendapat gelar Kanjeng Ratu Banten. Ketika menjadi sultan ia masih berumur 9 tahun dan didampingi Mangkubumi. Ia melakukan penyerangan ke Palembang guna dijadikan batu loncatan untuk menguasai bandar-bandar di Malaka. Usaha tersebut tidak berhasil dan ia tewas dalam pertempuran tersebut. (4) Abdul Mufakir (1596–1624 M) Pada masa pemerintahannya, bangsa Belanda datang di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. (5) Sultan Ageng Tirtayasa (1651–1692 M) Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Banten mencapai masa kejayaan dan berusaha memperluas wilayahnya. Sultan Ageng Tirtayasa berani bersikap tegas untuk melawan Belanda yang berkedudukan di Batavia. Sultan Haji yang dipengaruhi Belanda melakukan perlawanan terhadap Sultan Ageng. Sultan Haji dan Belanda berhasil memenangkan perang dan Banten berada di bawah pengaruh VOC. Banten merupakan pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam di Jawa bagian barat. Perekonomiannya cukup kuat karena didukung oleh potensi pelabuhan yang strategis dan didukung oleh komoditas rempah-rempah dan beras. Peninggalan budaya Banten, berupa menara, masjid, dan benteng pertahanan. e) Kesultanan Cirebon Kesultanan Cirebon diperintah dan didirikan oleh Syarif Hidayatullah yang dikenal sebagai Sunan Gunung Jati (1482). Pada masa Syarif Hidayatullah, Cirebon mengalami kemajuan. Kegiatan perekonomian mayoritas pertanian, sedang maritim dikuasai oleh Banten. Syarif Hidayatullah wafat 1568, diganti Panembahan Ratu yang menurunkan raja-raja Cirebon.
Semester Gasal 130 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Pada tahun 1679 Cirebon dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut. (1) Cirebon Kasepuhan dipimpin Panembahan Martawijaya sebagai Panembahan Sepuh. (2) Cirebon Kanoman dipimpin Panembahan Kartawijaya sebagai Panembahan Anom. 3) Kerajaan Islam di Kalimantan a) Kerajaan Banjar Kerajaan Banjar berdiri abad 16, ibu kotanya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pendiri Kerajaan Banjar adalah Pangeran Samudera. Setelah menjadi raja bergelar Suktan Suryanullah. Letak Kerajaan Banjar di Muara Sungai Nagara, sehingga sangat strategis dan ramai untuk perdagangan maupun pelayaran. Kegiatan penyiaran Islam banyak dilakukan oleh para ulama Demak yang terkenal dengan dengan sebutan Penghulu Demak. Kerajaan Banjar wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar daerah Kalimantan pada saat sekarang ini. Pusat Kerajaan Banjar yang pertama adalah daerah di sekitar Kuin Utara (sekarang di daerah Banjarmasin), kemudian dipindah ke Martapura setelah keraton di Kuin dihancurkan oleh Belanda. Kerajaan ini berdiri pada September 1526 dengan Sultan Suryanullah (Raden Samudera) sebagai sultan pertama Kerajaan Banjar. Kerajaan Banjar runtuh pada saat berakhirnya Perang Banjar pada tahun 1905. Perang Banjar merupakan peperangan yang diadakan Kerajaan Banjar untuk melawan kolonialisasi Belanda. Raja terakhir adalah Sultan Mohammad Seman (1862–1905), yang meninggal pada saat melakukan pertempuran dengan Belanda di Puruk Cahu. Kemunculan Kerajaan Banjar tidak lepas dari melemahnya pengaruh Negara Daha sebagai kerajaan yang berkuasa saat itu. Tepatnya pada saat Raden Sukarama memerintah Negara Daha, menjelang akhir kekuasaannya dia mewasiatkan tahta kekuasaan Negara Daha kepada cucunya yang bernama Raden Samudera. Akan tetapi, wasiat tersebut ditentang oleh ketiga anak Raden Sukarama yaitu Mangkubumi, Tumenggung, dan Bagulung. Setelah Raden Sukarama wafat, Pangeran Tumenggung merebut kekuasaan dari pewaris yang sah yaitu Raden Samudera dan merebut takhta kekuasaan Negara Daha. Kerajaan Banjar makin berkembang dan lama-kelamaan luas wilayahnya makin bertambah. Kerajaan ini pada masa jayanya membentang dari Banjarmasin sebagai ibu kota pertama, dan Martapura sebagai ibu kota pengganti setelah Banjarmasin direbut Belanda, daerah Tanah Laut, Margasari, Amandit, Alai, Marabahan, Banua Lima yang terdiri atas Nagara, Alabio, Sungai Banar, Amuntai, dan Kalua, serta daerah hulu sungai Barito. Kerajaan makin diperluas ke Tanah Bumbu, Pulau Laut, Pasir, Berau, dan Kutai di pantai timur. Kotawaringin, Landak, Sukadana, dan Sambas di sebelah barat. Semua wilayah tersebut adalah wilayah Kerajaan Banjar (yang apabila dilihat dari peta zaman sekarang, Kerajaan Banjar menguasai hampir seluruh wilayah Kalimantan di empat provinsi yang ada. Semua wilayah tersebut membayar pajak dan upeti. Semua daerah tersebut tidak pernah tunduk karena ditaklukkan, tetapi karena mereka mengakui berada di bawah Kerajaan Banjar, kecuali daerah pasir yang ditaklukkan pada tahun 1663. Kekayaan alam/ hasil bumi yaitu lada, rotan, damar, emas, dan intan. Mata pencarian sebagian penduduk yaitu sebagai padagang, petani dan nelayan. Mempunyai hubungan pelayaran dan perdagangan dengan kerajaan lain seperti Demak sehingga terjalin kerja sama yang menjadikan daerah pelabuhan menjadi ramai. Dalam riwayatnya Kerajaan Banjar memiliki 19 orang raja yang pernah
131 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs berkuasa. Sultan pertama Kerajaan Banjar adalah Sultan Suriansyah (1526 – 1545), beliau adalah raja pertama yang memeluk agama Islam. Raja terakhir adalah Sultan Mohammad Seman (1862 – 1905), yang meninggal pada saat melakukan pertempuran dengan Belanda di Puruk Cahu. Sultan Suriansyah sebagai raja pertama menjadikan Kuin Utara sebagai pusat pemerintahan dan pusat perdagangan Kerajaan Banjar. Sementara Sultan Mohammad Seman berkeraton di daerah Manawing-Puruk Cahu sebagai pusat pemerintahan pelarian. Kerajaan Banjar sebagai salah satu bandar dagang utama di wilayah Kalimantan merupakan pusat perdagangan lada yang mempunyai pengaruh timbal balik antara kedudukan politik dan ekonomi. Sebagai pelabuhan bebas, Kerajaan Banjar tentunya menarik minat bagi para pedagang antarkepulauan untuk sekedar transit maupun berdagang dengan penduduk lokal. Pedagang asing utamanya yang berasal dari Tiongkok, Perancis, Spanyol, dan Portugis tentunya juga memiliki minat untuk menjalin kerja sama perdagangan dengan Kerajaan Banjar. Kerajaan Banjar mengalami kemajuan sebagai dampak dari wilayah kerajaan ini sebagai pelabuhan bebas, tetapi sebaliknya kehadiran unsur asing di daerah itu juga dapat mengakibatkan akselerasi faksionalisme atau perpecahan di kalangan istana. Adanya faksionalisme di Kerajaan Banjar sebagai dampak dari kehadiran unsur asing pada akhirnya menjadi bumerang yang menghancurkan Kerajaan Banjar itu sendiri. Kehadiran pihak Pemerintah Kolonial Hindia Belanda yang ikut campur dalam urusan adat kerajaan adalah bukti bahwa unsur asing yang hadir dalam Kerajaan Banjar nantinya akan memunculkan perpecahan di kalangan istana. Keterlibatan unsur asing dalam urusan istana juga merupakan salah satu penyebab utama meletusnya perang antara Kerajaan Banjar dengan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Awal mulanya Kerajaan Banjar memiliki hubungan yang cukup baik dengan pemerintah kolonial Hindia Belanda, akan tetapi dengan ikut campurnya pemerintah kolonial dalam urusan kerajaan mengakibatkan memanasnya hubungan di antara kedua belah pihak yang pada akhirnya akan menyebabkan pertempuran untuk mempertahankan hegemoni di wilayah Kalimantan Selatan. Perlawanan Kerajaan Banjar berlangsung dalam dua tahap, yang pertama berlangsung dari tahun 1859–1863, sedangkan perlawanan tahap kedua berlangsung dari tahun 1863–1905. Peperangan yang berlangsung hampir setengah abad lamanya berakhir dengan kekalahan di pihak Kerajaan Banjar. Dengan terpatahkannya perlawanan rakyat Banjar pada tahun 1905, maka hal ini menandai runtuhnya era dari Kerajaan Banjar yang telah berdiri sejak tahun 1520. 4) Kerajaan di Sulawesi a) Kerajaan Gowa Tallo (Makassar) Kerajaan Makassar terletak di Kota Makassar dan wilayah kekuasaannya meliputi sekitar Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Kerajaan Makassar sebenarnya terdiri atas dua kerajaan, yaitu Gowa dan Tallo. Kedua kerajaan ini kemudian bergabung dengan nama Kerajaan Makassar, yang beribu kota di Sombaopu. Raja Gowa Daeng Manrabia diangkat menjadi Raja Makassar dengan gelar Sultan Alaudin, sedangkan Raja Tallo Kraeng Matoaya diangkat menjadi patih atau Mangkubumi dengan gelar Sultan Abdullah. Oleh karena letak Gowa Tallo sangat strategis yaitu sebagai penghubung pelayaran Malaka, Jawa dan Maluku. Oleh karena itu pelabuhan ini banyak disinggahi kapal dagang, mengakibatkan ekonomi Gowa Tallo berkembang pesat. Gowa Tallo mencapai puncak kejayaan ketika diperintah Sultan Hasanuddin (1663–1669). Sultan Hasanuddin juga berhasil mengembangkan pelabuhannya dan menjadi
Semester Gasal 132 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs bandar transit di Indonesia bagian timur pada waktu itu. Sultan Hasanuddin mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur karena keberaniannya dan semangat perjuangannya melawan VOC. Oleh karena itu Makassar menjadi kerajaan besar dan berpengaruh terhadap kerajaan di sekitarnya. Gambar peta kekuasaan Kerajaan Makassar. Ada beberapa raja yang pernah memimpin Kerajaan Makassar, sebagai berikut. (1) Sultan Alaudin (1591–1638). (2) Sultan Hasanuddin (abad ke-17 M). Pada masa pemerintahan Sultan Hasanudin Kerajaan Makassar mencapai puncak kejayaannya. Makassar memperluas kekuasaan ke seluruh Sulawesi Selatan. Ia sangat gigih menentang kekuasaan Belanda (VOC) di Ambon. Upaya Hasanuddin untuk menentang monopoli perdagangan yang diterapkan VOC menimbulkan perang terbuka antara Makassar dan VOC. Makassar mulai terdesak setelah VOC menjalin hubungan dengan Raja Bone, Aru Palaka. Oleh karena politik adu domba VOC Gowa Tallo kalah perang dan Sultan Hasanudin harus menandatangani Perjanjian Bongaya tahun 1667 yang berisi sebagai berikut. (1) VOC memonopoli perdagangan di Makassar. (2) VOC mendirikan benteng di Makassar. (3) Makasar melepas Bone dan pulau lainnya di luar Makassar. (4) Aru Palaka sebagai Raja Bone. (5) Bangsa asing kecuali VOC diusir dari Makassar. Dalam bidang kebudayaan, sebagai kerajaan yang bersifat maritim sedikit meninggalkan hasil-hasil budaya. Peninggalan budaya Makassar yang menonjol adalah perahu perisai, lambo, dan bercadik. Diperkirakan dalam bidang sastra sudah lahir beberapa karya sastra. 5) Kerajaan Islam di Pulau Maluku a) Kerajaan Ternate dan Tidore Kerajaan Ternate dan Tidore berada di Kepulauan Maluku yang wilayahnya meliputi sekitar Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Di Maluku, terdapat beberapa kerajaan yang berkembang, seperti Jailolo, Tidore, Bacan, dan Ternate. Di antara kerajaan-kerajaan tersebut, yang paling berkembang adalah Ternate.
133 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Gambar peta kekuasaan kerajaan Ternate Tidore. Berikut ini raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Ternate. (1) Zainal Abidin Ketika Zainal Abidin memerintah, kondisi Kepulauan Maluku terdapat dua persekutuan, sebagai berikut. (a) Persekutuan pimpinan Kerajaan Ternate yang diperintah oleh Raja Zainal Abidin (memiliki lima daerah (Uli Lima), yakni Ternate, Obi, Bacan, Seram, dan Ambon). (b) Persekutuan pimpinan Tidore yang diperintah oleh Sultan Nuku dan memiliki sembilan daerah (Uli Siwa), yakni Makayan, Jailolo, Soe Siu, dan beberapa pulau yang terdapat di perairan Maluku sampai Irian Barat (Papua). (2) Tabariji Pada masa pemerintahannya, Portugis diizinkan mendirikan benteng di Ternate dan kedatangan armada Spanyol diterima baik oleh Tidore. Kedatangan Portugis dan Spanyol ini memperuncing persaingan antara Ternate dan Tidore. Persaingan ini berakhir dengan penandatanganan perjanjian damai yang dikenal Perjanjian Saragosa. (3) Sultan Hairun Sultan Hairun mau bekerja sama dengan Portugis, tetapi karena Portugis mulai berulah dan mendukung misionaris, Sultan Hairun mulai bertindak tegas. Portugis yang khawatir akan sikap tegas Sultan Hairun segera ingin mengadakan perjanjian dengan Sultan Hairun. Ketika Sultan Hairun datang ke Benteng Duurstede, Sultan Hairun dibunuh. Akibat pembunuhan itu, rakyat Ternate mengangkat senjata di bawah pimpinan Sultan Baabullah. (4) Sultan Baabullah Sultan Baabullah yang dikenal sebagai “Raja 72 Pulau” karena wilayahnya sangat luas bahkan pengaruhnya sampai ke Filipina. Pada masa inilah Ternate dan Tidore dapat disatukan pada tahun 1635. Kerajaan Ternate dan Tidore, ketika diperintah oleh Sultan Baabullah dan Sultan Nuku memiliki perekonomian yang cukup, yakni berasal dari perdagangan dan pelayaran. Kerajaan Ternate dan Tidore yang bercorak Islam memiliki peninggalan seni budaya berupa masjid dan istana kerajaan. c. Peninggalan Sejarah Masa Islam Masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia membawa pengaruh bagi perkembangan budaya dan unsur keagamaan rakyat Indonesia. Pengaruh Islam di Indonesia yang hingga saat ini masih dapat ditemui pada peninggalan-peninggalan baik itu berbentuk bangunan, benda, atau budaya dalam tradisi Islam bagi masyarakat Indonesia. Berikut ini peninggalan sejarah masa Islam di Indonesia. 1) Karya sastra
Semester Gasal 134 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Perkembangan Islam di Indonesia juga berpengaruh terhadap karya-karya sastra yang bernapaskan Islam oleh ahli tasawuf dan ulama Islam. Karya sastra yang dihasilkan pada masa Islam seperti Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Sejarah Melayu, dan Gurindam Dua Belas. Berdasarkan corak dan isinya karya sastra peninggalan masa Islam di Indonesia ada beberapa jenis, yaitu sebagai berikut. a) Suluk Suluk merupakan hasil kesusastraan tertua dari zaman Madya dan erat hubungannya dengan para wali. Suluk sebagai karya sastra tertua peninggalan kesultanan Islam di Indonesia dan sebagai bagian dari ajaran tasawuf, misalnya suluk Wijil, suluk Malang Sumirang, dan suluk Sukarsa. Suluk merupakan kitab-kitab yang berisi masalah gaib, ramalan tentang hari baik atau buruk, dan makna atau simbol tertentu yang dihadapi manusia. b) Babad Babad biasanya lebih banyak berisi cerita daripada uraian sejarah yang disertai bukti-bukti dan fakta. Babad merupakan karya sastra berupa cerita berlatar belakang sejarah, misalnya Babad Demak, Babad Cirebon, Babad Tanah Jawi, dan Babad Giyanti. Di daerah Melayu, babad dikenal dengan nama sejarah, salasilah (silsilah), dan tambo. c) Syair Syair merupakan puisi lama yang setiap baitnya terdiri atas empat baris yang berakhir dengan bunyi yang sama. Misalnya syair karya Hamzah Fansuri yaitu syair Perahu dan syair Si Burung Pingai. Syair gurindam Dua Belas, gurindam bentuknya puisi yang aturannya lebih bebas daripada puisi. Penulis gurindam Dua Belas, yaitu Raja, Ali Haji, isinya menceritakan tentang nasihat bagi semua orang, agar menjadi orang yang dihormati dan disegani. Selain itu berisi petunjuk bagaimana orang dapat mengekang diri dari segala macam nafsu duniawi. d) Hikayat Hikayat merupakan karya sastra berupa cerita atau dongeng yang dibuat sebagai pelipur lara atau pembangkit semangat juang, misalnya Hikayat Sri Rama, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Amir Hamzah, dan Hikayat Raja-Raja Pasai. Keajaiban dan peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal menjadi bagian terpenting dari hikayat, walaupun sering berpangkal pada seorang tokoh sejarah ataupun berkisar pada peristiwa sejarah. 2) Seni rupa dan kaligrafi Seni rupa dalam dunia Islam berbeda dengan seni rupa dalam Hindu-Buddha. Dalam ajaran Islam tidak diperbolehkan menggambar, memahat, dan membuat relief yang objeknya berupa makhluk hidup khususnya hewan. Oleh karena itu, seni rupa Islam identik dengan seni kaligrafi. Seni kaligrafi adalah seni menulis aksara indah yang merupakan kata atau kalimat. Dalam Islam, biasanya kaligrafi berwujud gambar binatang atau manusia . Ada pula, seni kaligrafi yang tidak berbentuk makhluk hidup, melainkan hanya rangkaian aksara yang diperindah. Teks-teks dari Al-Qur’an merupakan tema yang sering dituangkan dalam seni kaligrafi. 3) Seni tari dan musik Dalam bidang seni tari dan musik, pengaruh budaya Islam dari dulu hingga kini begitu terasa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Pengaruh Islam di Indonesia kemudian melahirkan kesenian berikut ini. a) Zapin Di Indonesia tercipta sebuah tarian daerah akibat pengaruh unsur Islam sangat kuat, di antaranya tari zapin yang dipraktikkan di Deli, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung. Di Pulau Jawa, tarian zapin ini dilakukan oleh masyarakat Jakarta, Pekalongan, Tuban, Gresik, Bondowoso, Yogyakarta, Madura, dan Nusa Tenggara. Setiap daerah tersebut mengembangkan tarian zapin ini menurut tradisinya masing-masing.
135 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs b) Seudati Gambar tari seudati. Tari seudati berkembang di Aceh, daerah di Indonesia yang pertama dipengaruhi budaya Islam. Kata “seudati” berasal dari kata syaidati, yang artinya permainan orang-orang besar. Tarian seudati sering disebut saman yang berarti delapan, karena permainan ini mula-mula dilakukan oleh delapan pemain. Dalam tari seudati, para penari menyanyikan lagu tertentu yang isinya berupa selawat terhadap nabi. c) Debus Kesenian ini sebetulnya telah ada sebelum Islam lahir. Tarian debus berkembang di daerah yang nuansa Islamnya cukup kental, seperti Banten, Minangkabau, dan Aceh. Pertunjukan debus ini diawali dahulu oleh nyanyian atau pembacaan ayatayat tertentu dalam Al-Qur’an serta salam atau selawat kepada Nabi Muhammad saw.. Pada puncak acara, para pemain debus menusuk-nusukkan benda tajam ke hampir seluruh badannya, namun tetap kebal sehingga benda tajam tidak mempan menusuk atau mengiris tubuhnya. 4) Masjid Masjid adalah tempat orang Islam melakukan salat. Masjid memiliki ukuran besar sehingga mampu menampung banyak orang dalam melakukan salat berjemaah. Selain bangunan masjid, ada juga bangunan langgar atau surau yang umumnya jumlah jemaahnya lebih sedikit. Masjid dan surau dilengkapi mihrab atau tempat imam memimpin salat. Di sebelah kanan mihrab terdapat mimbar tempat khatib memberikan kotbah. Masjid di Indonesia menghadap ke timur karena arah kiblat untuk Indonesia adalah barat. Masjid yang berada di lingkungan keraton biasanya terletak di sebelah barat alun-alun dan berdekatan dengan keraton. Masjid peninggalan masa Islam di Indonesia di antaranya Masjid Agung Demak, Masjid Menara Kudus, Masjid Agung Kasepuhan (Cirebon), Masjid Baiturrahman Aceh, Masjid Banten, Masjid Sendang Duwur Tuban, Masjid Sunan Ampel Surabaya, dan mesjid Banten, Masjid Angke di Jalan Tubagus Angke Jakarta Barat, dan Masjid Katangka di Gowa Sulawesi Selatan. Gambar Masjid Demak (paling kiri), Masjid menara Kudus (tengah), dan Masjid Baiturrrahman Aceh (paling kanan). 5) Keraton Keraton atau istana adalah tempat tinggal raja atau sultan bersama keluarganya. Keraton juga berfungsi sebagai tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan urusan kerajaan. Keraton berada di pusat kerajaan. Bangunan keraton dikelilingi oleh pagar tembok dan parit. Di depan keraton biasanya terdapat alun-alun, yaitu berupa lapangan yang sangat luas. Di sebelah barat alun-alun terdapat masjid. Peninggalan sejarah berupa bangunan keraton yang bercorak Islam di Indonesia, seperti Keraton Kesunanan dan Keraton Mangkunegaran di Surakarta, Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman di Cirebon, Keraton Kesultanan dan Keraton Pakualaman di Yogyakarta, Istana Raja Gowa, serta Istana Maimun di Sumatera.
Semester Gasal 136 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Gambar Keraton Yogyakarta. 6) Nisan dan makam Nisan adalah tonggak pendek yang ditanam di atas tanah makam. Nisan berfungsi sebagai tanda makam seseorang. Nisan-nisan kuno yang ditemukan di Indonesia memiliki kesamaan dengan nisan dari Gujarat. Pada nisan terdapat nama dan tahun orang yang meninggal. Sementara makam kuno peninggalan masa Islam umumnya terdiri atas jirat (kijing), nisan, dan cungkup. Jirat merupakan bangunan yang terbuat dari batu atau tembok yang berbentuk persegi panjang. Nisan merupakan tonggak pendek yang terbuat dari batu yang ditanam di atas gundukan tanah sebagai tanda kuburan. Cungkup merupakan bangunan mirip rumah yang berada di atas jirat. Misalnya makam kuno bercorak Islam, sebagai berikut. a. Makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik berangka tahun 1419 M. b. Makam Fatimah binti Maimun di Gresik berangka tahun 1082 M. c. Makam Sultan Malik al-Saleh di Aceh berangka tahun 1297 M. d. Makam sultan-sultan Mataram di Imogiri, dan makam sultan dari Demak. e. Makam Sultan Hasanuddin (Sulawesi Selatan). f. Makam Sultan Suryanullah (Banjarmasin). 7) Sekaten dan Grebeg Perayaan Sekaten dan Grebeg masih dilaksanakan hingga saat ini. Upacara ini digunakan oleh pendiri Keraton Yogyakarta yaitu Sultan Hamengkubuwono I untuk mengundang masyarakat mengikuti dan memeluk agama Islam. Sekaten sendiri identik dengan upacara peringatan kelahiran Nabi Muhammad saw. yang diadakan setiap bulan Rabiulawal tahun Hijriah di Alun-Alun Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Pada perayaan tersebut, dua gamelan kraton yaitu Gamelan Kiai Gunturmadu dan Gamelan Kiai Nagawilaga akan dimainkan secara bersamaan selama 7 (tujuh) hari berturut-turut. Puncaknya perayaan Sekaten yaitu keluarnya arak-arakan berupa sebuah gunungan yang biasa disebut Grebeg Mauludan yang terbuat dari beras ketan, makanan, buah-buahan, dan sayur-sayuran sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Lembar Aktivitas 8 Carilah informasi mengenai berbagai kehidupan ekonomi dan politik dari berbagai kerajaan di bawah ini! Tulis hasilnya pada tabel berikut! No. Kerajaan Kehidupan Ekonomi Kehidupan Politik 1. Samudra Pasai 2. Aceh 3. Demak 4. Pajang 5. Mataram Islam 6. Banten 7. Gowa-Tallo
137 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs 8. Ternate-Tidore 9. Banjar 10. Cirebon Uji Kompetensi 8 A. Berilah tanda silang (X) pada huruf “B” jika pernyataannya Benar dan huruf “S” jika pernyataannya Salah! No. B-S Pernyataan 1. B-S Agama Islam masuk ke Indonesia bukan melalui kolonialisasi melainkan melalui perdagangan. 2. B-S Kerajaan Islam pertama yang ada di Indonesia adalah Kerajaan Samudra Pasai. 3. B-S Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara menaklukkan kerajaan-kerajaan HinduBuddha yang sedang mengalami kemunduran. 4. B-S Masa kejayaan dari Kerajaan Makassar saat berada di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin. 5. B-S Peninggalan-peninggalan kerajaan Islam yang paling banyak ditemukan pada masa kini berupa masjid, keraton, dan arca-arca. B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D! 1. Perhatikan pernyataan di bawah ini! (1) Berita dari Dinasti Tang. (2) Buku Hasin Tang Shu. (3) Catatan perjalanan pendeta Kanshin. (4) Pendapat dari Sartono Kartodirdjo. Pernyataan yang menyatakan bahwa agama Islam sudah masuk ke Nusantara pada abad ke-7 adalah nomor .... A. (1) dan (2) C. (2) dan (3) B. (1) dan (3) D. (2) dan (4) 2. Ada berbagai pendapat mengenai asal muasal dari agama Islam dibawa. Pendapat tersebut disampaikan oleh beberapa sejarawan. Lebih jelasnya perhatikan tokoh sejarawan berikut ini! (1) J.P. Moquete. (2) Windstet. (3) P.A. Hoesein Djayadiningrat. (4) Mucas. Tokoh yang menyatakan bahwa Islam di Nusantara berasal dari Gujarat, India adalah nomor .... A. (1) dan (2) C. (2) dan (3) B. (1) dan (3) D. (2) dan (4) 3. Ada berbagai macam sarana untuk melakukan proses islamisasi Nusantara. Salah satu sarananya adalah perkawinan. Masyarakat muslim dapat mudah terbentuk melalui saluran islamisasi melalui sarana perkawinan, alasannya adalah .... A. perkawinan antarpedagang muslim dapat mempererat persaudaraan B. perkawinan antara pedagang muslim dan penduduk pribumi sangat mudah dilakukan C. perkawinan akan menghasilkan sebuah keluarga muslim D. pedagang muslim banyak yang menikah dengan salah seorang keluarga bangsawan 4. Perhatikan beberapa faktor berikut ini! (1) Letaknya yang dekat dengan Malaka. (2) Letak Makassar yang sangat strategis dalam lalu lintas perdagangan MalakaMaluku. (3) Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis 1511. (4) Banyak pedagang Portugis datang ke Sulawesi.
Semester Gasal 138 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Faktor yang bukan menjadikan Kerajaan Gowa menjadi kerajaan besar ditunjukkan pada nomor …. A. (2) dan (4) C. (1) dan (2) B. (3) dan (4) D. (1) dan (4) 5. Perhatikan beberapa pernyataan berikut! (1) Letaknya yang sangat strategis di tepi Selat Malaka. (2) Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis. (3) Banyak barang dagangan yang ada di pelabuhan Aceh. (4) Aceh memiliki banyak hubungan baik dengan kerajaan luar. Adapun Kerajaan Aceh menjadi kerajaan besar disebabkan oleh faktor-faktor adalah nomor .... A. (1) dan (2) C. (2) dan (3) B. (1) dan (3) D. (2) dan (4) 6. Pati Unus terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor karena keberaniannya dalam peristiwa …. A. penyerangan terhadap kekuatan belanda di Malaka B. penyerangan terhadap kekuatan portugis di Malaka C. perluasan kerajaan ke wilayah-wilayah seberang Nusantara D. penumpasan para perompak yang mengganggu perairan Nusantara 7. Kerajaan bercorak Islam yang didirikan oleh Hadiwijaya adalah Kerajaan …. A. Demak C. Pajang B. Mataram D. Banten 8. Perebutan kekuasaan di kalangan istana makin memudahkan Belanda untuk menguasai Mataram, pada tahun 1674 meletus pemberontakan Trunojoyo terhadap penguasa Mataram adalah …. A. Sultan Amangkurat I B. Sultan Amangkurat II C. Sultan Agung Hanyokrokusumo D. Sultan Hamengkubuwono I 9. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511 ternyata memberikan keuntungan bagi kemajuan Kerajaan …. A. Aceh C. Pajang B. Mataram D. Ternate 10. Pendiri Kesultanan Banten dan Cirebon adalah salah seorang wali sanga yang bemama …. A. Sunan Kalijaga B. Sunan Ampel C. Sunan Muria D. Sunan Gunung Jati C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi masa Kerajaan Pajang! Jawab: ....................................................................................................................................... 2. Terangkan mengenai konsep kekuasaan di kerajaan Islam Nusantara! Jawab: ....................................................................................................................................... 3. Bagaimanakah ajaran utama Islam sehingga mudah diterima kalangan masyarakat bawah dan atas? Jawab: ....................................................................................................................................... 4. Mengapa Kerajaan Malaka tidak dijuluki sebagai pusat perdagangan internasional seperti Kerajaan Samudra Pasai? 5. Apa saja yang menjadi penyebab kemunduran Kerajaan Aceh? Jawab: ....................................................................................................................................... Soal AKM 1. Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Kerajaan Banten mencapai masa kejayaan dan berusaha memperluas wilayahnya. Sultan Ageng Tirtayasa berani bersikap tegas untuk melawan Belanda yang berkedudukan di Batavia. Sultan Haji yang dipengaruhi Belanda melakukan perlawanan teradap Sultan Ageng. Sultan Haji dan Belanda berhasil memenangkan perang dan Banten berada di bawah pengaruh VOC. Menilik dari peristiwa tersebut, terdapat perbedaan karakter antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji, yaitu bahwa Sultan Ageng Tirtayasa bersifat…
139 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs A. Oportunis dan adu domba B. Pemberani dan setia C. Pembangkang dan licik D. Pemberani dan labil 2. Kaligrafi merupakan karya yang mendominasi seni rupa pada perkembangan Islam. Kaligrafi pada dasarnya dapat dipahami sebagai seni… A. Melukiskan ayat-ayat al quran dengan simbol-simbol tertentu. B. Menuliskan aksara indah dalam kata atau kalimat. C. Menghias bangunan dengan omamen-omamen Arab D. Menulis aksara Arab dalam berbagai bentuk 3. Mengapa kesenian digunakan para ulama untuk menyebarkan ajaran islam ? Berikan pendapatmu! 4. Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam yang besar begitu juga Malaka. Akan tetapi mengapa Kerajaan Malaka tidak dijuluki sebagai pusat perdagangan internasional seperti kerajaan Samudera Pasai ? 5. Wujud Akulturasi kebudayaan dengan agama Islam Sebelum Islam masuk dan berkembang di Indonesia , Negara Indonesia sudah memiliki corak kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindhu dan Budha. Adapun dengan masuknya Islam, Indonesia kembali mengalami proses akulturasi. Akulturasi sendiri merupakan suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkandengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asng itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiritanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompo itu sendiri. Proses akulturasi melahirkan kebudayaan baru, yaitu kebudayaan Islam Indonesa. Banyak hal yang terpengaruh pasca masuknya Islam ke Indonesia. Mulai dari bangunanbangunan, seni budaya sastra, upacara, kesenian dan sebagainya. Setelah kalian membaca wacana tersebut, coba tuliskan semua hal yang kalian pikirkan Atau pertanyakan. Kemudian tuliskan pendapat dan pertanyaan kalian. Minimal 3 pendapat dan 3 pertanyaan. Uji SumatiF Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D! 1. Secara geografis Indonesia berada di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia, serta berada di antara dua samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Letak Indonesia secara geografis tersebut ternyata memberikan dampak terhadap keragaman alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Berikut ini yang merupakan keragaman alam di Indonesia karena letak geografis adalah .… A. Indonesia memiliki tiga jenis iklim B. persebaran flora di Indonesia C. persebaran gunung api D. persebaran jenis tanah 2. Perhatikan tabel fauna tipe Asia dan Australis di Indonesia! No. Fauna Asiatis Fauna Australis 1. Hewan menyusui besar dan kecil. Hewan menyusui kecil-kecil. 2. Tidak terdapat hewan berkantung. Terdapat hewan berkantung. 3. Terdapat berbagai jenis kera. Tidak terdapat jenis kera.
Semester Gasal 140 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs 4. Sedikit terdapat jenis burung berwarna. Banyak terdapat jenis burung berwarna. 5. Terdapat berbagai jenis kucing liar dan ajag. Tidak terdapat jenis kucing liar dan ajag. 6. Jenis ikan air tawar banyak. Jenis ikan ait tawar sedikit. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa .… A. air tawar tipe Asiatis lebih sedikit dari tipe Australis B. burung tipe Asiatis lebih indah dan mahal C. keduanya terdapat hewan menyusui D. keduanya tidak terdapat hewan berkantung 4. Berikut faktor fisik yang berpengaruh terhadap tumbuhan di Indonesia, kecuali …. A. hutan B. iklim C. tanah D. suhu udara 5. Segala potensi dan kemampuan yang ada dalam diri manusia yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan dan kelangsungan hidup manusia disebut …. A. sumber daya manusia B. antroposfer C. sumber daya alam D. kualitas penduduk 6. Berikut yang termasuk alasan penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa adalah faktor .... A. Pulau Jawa memiliki wilayah yang paling luas B. memiliki wilayah hutan tropis yang sangat lebat C. Pulau Jawa memiliki barang tambang paling banyak D. lapangan pekerjaan dan kelengkapan fasilitas sosial 7. Ada berbagai cara untuk mengetahui jumlah penduduk. Perhitungan resmi jumlah penduduk suatu negara yang dilakukan oleh pemerintah dalam jangka waktu tertentu disebut …. A. sensus penduduk B. survey penduduk C. registrasi penduduk D. researce penduduk 8. Komposisi atau susunan penduduk yang kurang ideal merupakan suatu masalah. Berikut yang menjadi masalah sebagian besar penduduk …. A. berusia muda B. usia produktif C. berusia tua D. bertempat tinggal di desa 9. Berikut macam-macam bentuk piramida penduduk, kecuali …. A. ekspansif B. contrictive C. stationer D. konstanta 10. Perhatikan beberapa hal berikut! (1) Jumlah penduduk yang banyak. (2) Tingkat pendidikan yang rendah. (3) Pertumbuhan penduduk yang lambat. (4) Persebaran penduduk yang kurang merata. Berikut yang termasuk permasalahanpermasalahan kependudukan yang dihadapi Indonesia ditunjukkan nomor .... A. (2), (3), dan (4) B. (1), (2), dan (4) C. (1), (3), dan (4) D. (1), (2), dan (3) 11. Salah satu dampak positif daerah tujuan dari mobilitas penduduk, yaitu …. A. berkurangnya lapangan pekerjaan B. terjadinya peningkatan kepadatan penduduk C. kepadatan lalu lintas meningkat D. jumlah tenaga kerja meningkat 12. Keragaman budaya bangsa sebaiknya .... A. diseragamkan agar tercapai kedamaian B. dipermasalahkan karena dapat menimbulkan pertikaian. C. dibina sebagai modal dasar pembangunan bangsa. D. dihapus karena menghambat kemajuan 12. Hal yang bukan termasuk cara melestarikan budaya daerah adalah .... A. mengunjungi pertunjukan budaya daerah B. menampilkan lagu-lagu daerah
141 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs C. mempelajari tari-tarian daerah D. mempelajari budaya barat 13. Keberadaan masyarakat yang majemuk merupakan ... bagi bangsa Indonesia. A. rintangan C. kesulitan B. Kkekayaan D. beban 14. Kegiatan ritual yang diselenggarakan suatu daerah untuk menghormati nenek moyang mereka disebut .... A. adat istiadat C. upacara sesaji B. upacara adat D. tetua adat 15. Saling menghormati dan menghargai suku bangsa lain maka menjalin .... A. permusuhan B. persatuan C. etnis D. persatuan dan kesatuan 16. Kesultanan Mataram merupakan kesultanan Islam yang didirikan oleh .... A. Mas Rangsang C. Mas jolang B. Danang Sutawijaya D. Hadiwijaya 17. Berikut yang bukan termasuk anggota wali sanga yang berasal dari Kesultanan Demak adalah .... A. Sunan Kalijaga C. Sunan Kudus B. Sunan Ampel D. Sunan Muria 18. Pendiri Keraton Yogyakarta yang memprakarsai perayaan Sekaten dan Grebeg yaitu .... A. Sultan Hamengkubuwono I B. Sultan Hamengkubuwono II C. Sultan Hamengkubuwono III D. Sultan Hamengkubuwono IV 19. Perhatikan beberapa hal berikut! (1) Jirat. (2) Nisan. (3) Latar. (4) Cungkup. Makam kuno peninggalan masa Islam umumnya terdiri atas bagian-bagian yang ditunjukkan nomor .... A. (2), (3), dan (4) B. (1), (3), dan (4) C. (1), (2), dan (4) D. (1), (2), dan (3) 20. Masuknya Islam ke Maluku erat kaitannya dengan kegiatan .... A. perdagangan C. pendidikan B. pernikahan D. keagamaan 21. Perhatikan beberapa gejala sosial berikut! (1) Kepadatan penduduk dalam suatu wilayah. (2) Tingkat kesejahteraan masyarakat tergolong menengah ke bawah. (3) Sikap masyarakat yang memegang teguh tradisi nenek moyang. (4) Struktur kepemimpinan bersifat ascribed status. (5) Tingkat pendidikan masyarakat yang makin tinggi. Gejala sosial yang dapat menghambat proses mobilitas sosial vertikal ditunjukkan oleh nomor .... A. (1), (2), dan (3) C. (1), (3), dan (5) B. (1), (2), dan (4) D. (2), (3), dan (4) 22. Sejak Pak Somad menjadi anggota legislatif, keluarga Pak Somad lebih memilih bergaul dengan mereka yang dianggap selevel saja. Masyarakat berangsur-angsur mengubah sikap bangganya menjadi benci. Konsekuensi mobilitas sosial di atas adalah munculnya .... A. peluang untuk melakukan mobilitas vertikal B. sikap stereotipe dalam masyarakat C. status sosial baru dalam keluarga D. konflik internal dalam keluarga 23. Kirana adalah seorang sekretaris dalam perusahaan garmen di Jakarta. Oleh karena pembukaan cabang baru, Kirana dipindahtugaskan ke Singapura dan menjadi sekretaris bos baru. Perpindahannya ke Singapura menjadikan ia lebih sukses karena mendapat berbagai pengalaman baru di tempat kerjanya. Dilihat dari prosesnya, mobilitas sosial yang dilalui Kirana adalah .... A. sosial antargenerasi B. vertikal naik C. sosial intragenerasi D. horizontal 24. Berikut ini termasuk keragaman budaya di Indonesia, kecuali .... A. mata uang C. rumah adat B. bahasa daerah D. senjata khas 25. Nama suku yang terdapat di kawasan Bali dan Nusa Tenggara adalah …. A. Badui C. Gayo alas B. Bima D. Dayak
Semester Gasal 142 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs 26. Hubungan timbal balik yang dinamis antarorang perorangan, atau orang dengan kelompok disebut …. A. struktur sosial B. kontak sosial C. komunikasi sosial D. interaksi sosial 27. Berikut ini yang dimaksud dengan kontravensi sederhana adalah …. A. penolakan, keengganan, protes, gangguan B. menyangkal pendapat orang lain di muka umum C. penghasutan atau penyebaran desasdesus D. membocorkan rahasia 28. Perhatikan pernyataan berikut! (1) Konflik rasial. (2) Konflik internasional. (3) Konflik kelompok. (4) Konflik antar individual. (5) Konflik politik. (6) Konflik budaya. Berikut yang merupakan bentuk-bentuk konflik ialah …. A. (1), (2), dan (3) C. (2), (3), dan (5) B. (1), (2), dan (4) D. semua benar 29. Adanya jaminan negara kepada warga negara Indonesia untuk bisa memeluk agama dan beribadah diatur pada UUD tahun 1945, pada Pasal …. A. 23 Ayat (1) C. 21 Ayat (1) B. 22 Ayat (1) D. 21 Ayat (2) 30. Penyiar radio menyampaikan berita langsung tentang kebakaran di kota yang terjadi sore tadi kepada pemirsa. Kontak yang terjadi merupakan kontak …. A. antarindividu dengan individu B. antarkelompok C. langsung D. tidak langsung 31. Perhatikan beberapa kerajaan berikut! (1) Kerajaan Demak. (2) Kerajaan Banjar. (3) Samudra Pasai. (4) Kesultanan Aceh Darusalam. Kerajaan Islam di Sumatra ditunjukkan oleh nomor …. A. (1) dan (2) C. (2) dan (4) B. (1) dan (3) D. (3) dan (4) 32. Teori ini membantah teori Gujarat dan beranggapan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke 7 M dan dibawa oleh bangsa Arab. Teori ini disebut juga …. A. teori Gujarat C. teori Madinah B. teori Makkkah D. teori Persia 33. Perhatikan peninggalan-peninggalan berikut! (1) Keraton Cirebon. (2) Istana Raja Gowa. (3) Istana Keraton Surakarta. (4) Istana Ratu Boko. (5) Muara Takus. Keraton-keraton yang berasal dari peninggalan masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia ditunjukkan nomor …. A. (1), (2), dan (3) B. (1), (3), dan (5) C. (1), (2), dan (4) D. (2), (3), dan (4) 34. Pengaruh masuknya agama Islam terhadap kebudayaan bangsa Indonesia dapat dilihat dari …. A. masih adanya sesaji dalam lingkungan masyarakat Islam B. lestarinya sifat keterbukaan masyarakat Islam C. permainan wayang yang disisipi tentang surat kalimasada D. masih terdapat susunan kekerabatan dalam maayarakat 35. Berikut ciri-ciri bangunan keraton yang berkembang pada masa kerajaan-kerajaan Islam, kecuali …. A. pada umumnya keraton mengarah ke utara atau agak ke utara B. di sekeliling keraton terdapat parit dan tembok agar orang tidak bisa masuk sembarangan C. halaman keraton dibagi ke dalam tiga bagian dan halaman yang paling belakang disakralkan D. terdapat pemisah antara tempat tinggal laki-laki dengan perempuan 36. Seni ukir baru muncul pada masa setelah Islam Madya, disebabkan oleh …. A. seniman seni ukir baru muncul masa itu B. ada larangan melukis dan memahat makhluk hidup C. seni patung sangat sedikit penggemarnya D. seniman seni ukir memiliki kelas terhormat
143 Semester Gasal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs 37. Perhatikan pernyataan berikut! (1) Masjid Angke. (2) Masjid Agung Demak. (3) Masjid Istiqlal. (4) Masjid Al-Aqsa. Masjid-masjid yang berasal dari peninggalan masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, ditunjukkan oleh nomor …. A. (1) dan (2) B. (2) dan (4) C. (1) dan (3) D. (3) dan (4) 38. Pada bangunan Masjid Kudus terdapat bagian yang merupakan hasil akulturasi, yaitu pada bagian …. A. pintu gerbang B. bagian mighrab C. atapnya D. tiang bangunan 39. Berikut ciriatap masjid-masjid kuno di Indonesia adalah …. A. beratap tumpang (atap yang bersusun, makin ke atas makin kecil, dan yang paling atas berbentuk limas B. terdapat barisan tiang yang mengelilingi empat tiang induk C. terdapat mimbar dan menara yang untuk menyerukan salat D. terdapat fondasi yang agak tinggi 40. Peranan raja-raja atau adipati-adipati di daerah pesisir dalam mengembangkan agama Islam adalah …. A. melindungi pusat-pusat keagamaan B. membantu para wali menyebarkan agama C. mendirikan pondok-pondok pesantren D. sebagai ustaz di daerah-daerah
Semester Gasal 144 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTs Daftar Pustaka Iriaatmadja, Rochiati, A. Dasuki, Dadan Wildan, M. Hum. 2003. Sejarah dan Peradaban Cina: Analisis Filosofis-Historis dan Sosio-Antropologis. Bandung: Humaniora Utama Press. Jamaludin, A. N. 2015. Sosiologi Perdesaan. Bandung: Pustaka Setia. Praptanto, E. 2010. Sejarah Indonesia. Jakarta: Bina Sumber Daya MIPA. Sanjaya, W. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Soekanto, S. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suyono, Capt R.P. 2003. Peperangan Kerajaan di Nusantara. Jakarta: Grasindo. Taniputera, Ivan. 2009. History of China. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.