The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Penyelenggaraan Pameran "SAKOLA: Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Ekspresi Gutta Tamarind" merupakan kerjasama antara Komunitas 22 Ibu dengan Direktorat Sejarah.
Pameran ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Guru Nasional Indonesia yang merupakan bagian dari program penguatan pendidikan karakter.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Ariesa Pandanwangi, 2020-03-18 02:01:27

SAKOLA

Penyelenggaraan Pameran "SAKOLA: Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Ekspresi Gutta Tamarind" merupakan kerjasama antara Komunitas 22 Ibu dengan Direktorat Sejarah.
Pameran ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Guru Nasional Indonesia yang merupakan bagian dari program penguatan pendidikan karakter.

Keywords: Sakola,Penguatan Pendidikan karakter,Guru-guru,Komunitas 22 Ibu,YPK Naripan

Seorang guru juga seorang seniman yang punya kepekaan
dalam tugas dan karyanya, untuk menjadi panutan dan
harapan yang mulia.

November adalah bulan baik, angin yang hangat itu akan
datang menghampiri rumah kita, bathin kita, juga karya
kita .

Angin November, .... membawa kisah dan warna,
membawa kisah dan senyum kita, membawa kisah guru
kita untuk tetap kita kenang dan kita hormati.
Guru kini menjadi bagian dari masyarakat yang hadir dan
dapat memecahkan masalah, tantangan yang di hadapi
bersama, peran guru sebagai pendidik dan panutan
lokomotif untuk menjadi yang terbaik, dan ini adalah
Suatu Kehormatan.

Ada sebuah lirik lagu " Mentari " yang bertuliskan : .........
'meskipun tembok yang tinggi mengurungku, berlapis
pagar duri sekitarku, tak satupun yang sanggup
menghalangiku , bernyala di dalam hatiku ....' jelas ini
menunjukan semangat nya seorang Guru dalam mencintai
dan ketabahannya menjadi seorang Guru yang selalu
memberi arti dan inspirasi untuk siapapun, dan memberi

51

energi untuk kita semua agar tidak putus asa. Angin
November bulan baik untuk kehangatan kita bersama.

JANGAN LARI DARI PERTEMPURAN
Sebagai Guru, sebagai profesi dan pilihan yang kini
mengemban tugas dan amanah, sesekali kita menghadapi
kesulitan yang luar biasa dalam menjalankan tugas kita,
sebagai guru maka hadapilah itu semua, kata sang Guru
Bapak Bangsa: .... Dalam hidup tidak ada yang kebetulan,
semua sudah di atur, namun kita seorang guru telah di
berikan kedaulatan untuk menentukan dalam
memutuskan dan menjalankan kewajibannya sebagai
pendidik dalam proses belajar mengajarnya menghadapi
masa depan Bangsa dan Negara.

Jangan Lari dari Pertempuran, inilah sebuah kata
menyemangati untuk seorang guru, walau dalam semua
proses yang di hadapi sesulit apapun, maka seorang guru
yang kreatif Insya Allah mampu memecahkan masalah
tersebut dengan baik dan bijak.

Guru Seni adalah guru yang kreatif, memberi bekal ilmu
dan pengalanan seni kreatifnya maka kelak Bangsa ini
menjadi Besar dan Wibawa.

52

Seperti sebuah mesin tik ketika itu, jangan di lihat alat ini
belum modern, tapi pandanglah bahwa semangat
berkarya dan mencatat semua keilmuan itu harus terus di
jalankan .

Inilah prinsip yang harus kita pegang teguh, sebuah karya
seni menjadi yang terbaik adalah: keteguhan, ketegasan
dan keyakinan ketika seorang guru seni itu berproses.
Dengan sepenuh hati, dengan totalitas yang tinggi, maka
karya nya akan Menjadi Yang Terbaik.

Komposisi yang piawai, adalah paduan harmonisasi hati
dan jiwa dari seorang guru seni, kecerdikan dan
kemampuan penguasaan ide dan gagasan merupakan
cikal sebuah karya yang baik dan sempurna.

SALAM SAYANG
Murid biasanya selalu ingat dan dapat mengenali guru
yang dikaguminya, sebaliknya guru biasanya tidak selalu
ingat muridnya satu persatu. Demikian ungkapan
sederhana yang selalu tertera dalam sikap kita ketika ingat
dan hormat kepada guru.

53

Guru Seni, mempunyai sikap dan filosofi yang berbeda,
lebih nyentrik dan cenderung lebih kreatif, karena
biasanya kita kadang menghadapi persoalan yang bersifat
spontan, disinilah peran seorang guru harus kreatif dan
tepat sasaran dalam olahan nya dalam mewarnai dan
mengkombinasikan menjadi sesuatu yang baru.

Salam sayang, sebuah kata yang indah, ilmunya sudah
tersampaikan kepada anak didik, ilmu yang tak akan
punah hingga akhir hayat, ..... siapa kita ? ..... aku guru,
inilah hatiku, inilah jiwaku, inilah ilmuku, ... ayo belajar, .....

Salam sayang, ... kata terindah ketika guruku memberi
kami pelajaran yang terbaik ... salamnya hingga kini
terucap, sayangnya hingga kini ada di hatiku ..... dan
kreatifnya merupakan bekal hidup kami, karena engkau
guru yang terbaik.

Ketika kini kita kembali teringat betapa pentingnya
membangun karakter bangsa, tetapi sesungguhnya
seorang gurulah yang sudah memulainya, bahwa hidup
kita ini tidak sendirian, kita hidup berkelompok dari
pandang sudut ruang budaya dan ras berbeda, untuk itu
kita harus saling menghormati dan saling membantu, guru

54

terpuji, guru panutan, semua kebaikan dan budi pekerti
telah engkau berikan pada kami.

MOVING PICTURES
Ketika dinding ruang itu tersimpan sebuah karya seni yang
di pamerkan, maka sejenak kita berpikir dan mengamati
dari semua teknis yang di buat oleh seniman nya, jika ini
adalah sebuah karya yang terbaik dengan memulai segala
hal teknik dan temanya, maka itulah keberhasilan seorang
seniman, yang mampu mengolah warna, komposisi, sudut
pandang, dan tema jargonnya.

Seni itu dibuat tidak dengan hati yang kosong, tetapi seni
itu dibuat dengan semua mata elang kita, indra rasa kita,
dan tentu dengan keterampilannya.

Moving Picture, sebuah gambar, karya lukis, bertema
apapun, berdimensi yang mempunyai ruh dan mata hati
dari sebuah proses ketika karya itu di buat. Karya itu
menjadi baik, jika warna dan komposisinya dibuat sangat
baik, seperti Bunga Salihara ini, .....' bunga putih bunga
ungu, bunga kecil yang bahkan namanyapun aku tak tahu,
.... bunga putih ...bunga ungu, ....bunga kecil yang bahkan
bintang pun hormat padamu. Demikian sepenggal lirik

55

...yang cantik, .... secantik sebuah karya yang tersimpan di
Galeri Seni itu .

BALADA SEORANG KELANA
Keheningan alam, di tengah rimba sunyi.
Kuberjalan seorang diri, sebagai seorang kelana.
Kudambakan jiwaku, padamu oh Tuhanku.
Kuberdoa sepenuh hati, semoga tercapai tujuanku.
Kuberjuang penuh tekad, demi nusa dan bangsa
Dingin, hening dan sepi di daun angin berbisik.
Hai kelana tabahkan hatimu, Tuhan selalu besertamu.
(sebuah lirik lagu: abah iwan) .... lagu ini bercerita tentang
seorang kelana, .... seperti disini seorang guru adalah
seorang kelana, menempuh medan amanah dan tugas
nya, banyak tantangan yang di hadapi, kelak semuanya
akan teratasi dan Tuhan akan tetap besertamu.

Guru pun berjiwa pemberani dan patriot sejati, demi
bangsa ini gurupun sangat membantu dalam keilmuan
yang ia berikan dengan tulus dan ilklas. Dingin, hening dan
sepi, menggambarkan seorang guru yang tabah, iklas
untuk sebuah pengabdian dalam medan sesulit apapun .

56

BERGURU KEPADA ALAM
Jangan kau suruh anakmu untuk mencintai seni, tapi
ajaklah anak anakmu jalan-jalan ke ruang seni, sehingga
mereka akan dengan sendirinya mencintai seni.

25 November 2018, hari terbaik untuk Komunitas 22 ibu,
para Guru Perupa yang akan mempresentasikan karya
karya terbaru mereka dalam visualisasi bertemakan
SAKOLA, semoga dalam pameran ini menjadi energi baru
kreatif untuk para guru seni budaya ini, dan semua
karyanya dapat di terima publik dan semua kalangan
secara apresiatif dan ini merupakan Suatu Kehormatan.
Angin November, bulan baik untuk Komunitas 22 ibu.
Selamat Berpameran.

Bandung, 18 Oktober 2018
Imam Suryantoko
Rumah Belajar Semi Palar - Pekerja Seni

57

III

GURU DAN

58

EKSPRESI GUTTA TAMARIND

Eneng Nani Suryati
Guru muda dan ceria menyukai
anak-anak. Kiprahnya dalam bidang
seni selaras dengan keilmuannya.
Kini mengajar di sebuah sekolah
swasta dan tinggal di Bandung.
Bergabung dengan kelompok 22
Ibu atas ajakan seorang rekannya,
dan aktif hingga saat ini.

59

Bermain. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm. 2018.

Masa anak2 adalah bermain dengan fasilitas yang ada
disekitarnya.seperti bermain menggelindingkan bola, aktifitas tersebut
merupakan bagian dari proses belajar bersosialisasi, menyeimbangkan
motorik,kepekaan , mengasah otak di luar kegiatannya di sekolah.

60

Aku Dan Ibu. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm. 2018.

Dua jiwa yg sulit dipisahkan..menjadi satu kesatuan. Apapun yg ibu
lakukan selalu ada aku disana dan sebaliknya. Ketika ibu bekerja menjual
jamu. Untukku...aku pun ada bersamanya.

61

Erni Suryani

Alumni TK Assalam Bandung, SD

Lengkong Kecil 2 Bandung, SMPN 7

bandung, SMAN 7 Bandung, dan S1

pendidikan seni rupa IKIP Bandung

angkatan 1984. 1997 s.d 2014

menjadi pengajar di sekolah 3T

(Terluar, Terdepan, Terpencil) di

Kabupaten Bogor. Tahun 2015

mutasi kerja ke SMP Negeri 35

Bandung. Bergabung dengan PGPB

sejak 2015, dan komunitas 22 ibu

sejak 2016. Pengalaman mengikuti

pameran lukisan bersama PGPB

Bandung dalam rangka

memperingari hari guru (2015),dan

pameran bersama 3 negara (2017).

Berpartisipasi dalam beberapa

pameran bersama komunitas 22 ibu

sejak tahun 2017.

62

Demokrasi. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm. 2018.

Kegiatan siswa melakukan pemilihan calon pemimpin di sekolahnya,

sebagai pembelajaran berdemokrasi yg baik dan benar.

63

Suka Cita Memilih. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

Kegiatan mencoblos diakhiri dengan memberi tanda pada jari sebagai
bukti telah melaksanakan haknya. Mereka merefleksikan kegembiraannya
dengan memamerkan jari bertinta.

64

Ida Rustiana

Tubuhnya yang ringan, gerakannya yang
sigap, bicaranya ceplas ceplos, demikian
sosok Ida Rustiana. Berprofesi sebagai guru
sekolah yang mengajar seni budaya.
Bergabung dengan komunitas 22 Ibu,
adalah hal yang menyenangkan baginya,
karena bertemu dengan rekan-rekan yang
memiliki latar belakang akademik yang sama, juga kesamaan
dalam hal berkarya. Pengalaman pameran nya diberbagai kota
selama bergabung dengan komunitas terus berjalan proses
kreatifnya. Sempat vakum dari berkesenian dalam arti tak aktif
berpameran dan kini tahun 2018 mulai aktif kembali.
Pengalaman pamerannya 2013-The Other Side Of Women
Educators” in Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung,
”Dunia 22 Ibu” in Galeri Kita, Bandung, 2014- MetamorfosART
22 IBU, Gedung YPK Naripan-Bandung, 2015- Pameran 21
International "Spirit of Woman" Universitas Paramadina-
Jakarta, Pameran drawing "PANDORA" Taman Budaya,
Propinsi Jawa Barat, Festival Drawing Nasional "How to Draw
2", Bandung, Pameran "Reuni Visual" Gedung FPSD-UPI
Bandung.

65

Kaulinan Barudak. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

Kebahagiaan dan keceriaan anak tidak harus dengan gugjet semata,
tetapi dengan fasilitas yang ada (karung bekas) mereka bisa bahagia
dengan tertawa lepas....itu bentuk kebahagiaan.

66

Cinta Tanah Air. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

Salah satu bentuk cinta tanah air yaitu dengan menghormati lambang
negara dan benderanya, dengan demikian seorang warga negara akan
menjalani hidupnya dengan mengikuti relnya.

67

Ika Kurnia Mulyati

Tinggal di pelosok Banten,
tetapi tetap aktif berkesenian.
Menjadi instruktur nasional juga
bagian dari prestasinya. Aktif
berpameran, di dalam dan luar
negeri. Karyanya beberapa kali
lolos dalam kompetisi nasional.

68

Kursi Sakola, Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm. 2018.

Begitu Banyak Kursi Yang terbuang dan tak terpakai, Sementara Begitu
Banyak Juga anak yang Merindukan bisa Duduk Di Korsi
Sakola

69

Buku Yang Rindu Di Baca. Gutta Tamarind on Silk.
120 x 150 cm. 2018.

Buku adalah Sumber Cahaya, Buku Sumber Ilmu, Buku Harta yang
tak lekang oleh Waktu...Tanpa Buku Anak sakola tidak akan bisa
berkembang dan berilmu.

70

Meyhawati Yuyu Julaeha Rasep

Guru seni lukis di TKN Pembina jln
Sadang Serang Bandung. Pengalaman
pameran 2017 “ New Delhi Exhibition
Indonesia Folks Modern Batik Bulan
Februari; Reuni Visual #3 di gedung
museum nasional pendidikan indonesia
bulan mei; pameran sejarah dan tokoh
perempuan dalam bingkai kebinekaan di
galeri nasional indonesia bulan agustus;
pameran lukisan batik tamarind, ibu bumi
dan pahlawan indonesia bulan desember
di galeri mezanin the energy building
jakarta. 2016. Pameran reuni visual#2 di upi
bulan juli; pameran hari ibu 22desember.
#4.di ypk naripan. 2015 “pandora” di
Bentara Budaya Jakarta.

71

Kebersamaan. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm. 2018.

Kegiatan yang menyenangkan untuk memperkuat hubungan dan
mempelajari keterampilan di lingkungan luar ruangan.

72

Kelompok belajar. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

Kehidupan sangat penting untuk membangun kerjasama yang baik..
Kerjasama merupakan jegiatan yang dilakukan antara sesama manusia.

73

Nia Kurniasih

Lahir dan besar dikota Garut. Sekarang
menjadi Guru Seni Budaya di SMAKarya
Pembangunan 2 Bandung, Aktif
berpameran sejak kuliah di tingkat
pertama sampe sekarang , motto hidup
saya: akan tetap berkarya dan
berkaryaaa. Pengalaman pameran 2015
Exhibition Japan-Ind "Faces 2015" Eco
Gallery Building-Shinjuku-Tokyo Japan;
PANDORA, Sex, Women and The City,
Thee Huis Art Gallery, Taman Budaya,
Jawa Barat; Indonesia Drawing Festival
“outline” di Gedung Indonesia
Menggugat; 2nd International Alumni
eSe-arts 2015 (Exhibition, Seminar of Art
in Education); Galeri Seni, Universiti
Pendidikan Sultan Idris, Malaysia;
Pameran “Reuni Visual” UPI, Bandung;
Terus aktif berpameran hingga kini.

74

INGAT PE -ER , Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

Beban Seorang siswa SD di pelosok tanah air yg memikirkan banyak nya "
pekerjaan Rumah" yg diberikan oleh guru di skolahnya.

75

Mengerjakan PR. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

Perjuangan seorang anak Bangsa. Dg keterbatasan sarana dan prasarana
,harus berjuang untuk menggapai cita citanya

76

Niken Apriani

Niken Apriani, Guru SMPN3 Cimahi.

Lulus dari S1- UPI Bandung. Selain

mengajar, memberikan WS dibeberapa

komunitas tentang membatik

menggunakan bubur biji tamarin

sebagai pengganti malam pada

membatik tradisional, juga cukup aktif

berkesenian khususnya pameran seni

rupa. Pengalaman pameran - Tahun

2017, Pameran Ibu Bumi & Pahlawan

Perempuan Indonesia, Galery Mezanin,

The Energy Building, Medco SCBD

Jakarta; Pameran Sejarah “Visualisasi

Pahlawan perempuan dan Tokoh

Nasional Perempuan Inspiratif”, Galeri

Nasional, Jakarta, “Indonesian Batik

Tamarin on Silk” Gallery of Indira

Gandhi National Centre for the Arts,

(IGNCA), New Delhi, KBRI Indonesia

New Delhi. 2016, Pameran ALUR. di

Galeri Nasional, Jakarta; selanjutnya

terus aktif pameran.

77

The lost moment 1. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

Pekerja anak banyak terjadi di sekitar kita. Anak yang bekerja tetapi juga
bersekolah. Pekerjaan yang diberikan tanpa pertimbangan bagi
perkembangan kepribadian mereka, keamanannya, kesehatan, dan
prospek masa depan. Ini memperlihatkan kondisi adanya ketidak-
mampuan keluarga dalam menjalankan fungsi ekonomi dan pendidikan,
pertumbuhan dan perkembangan anak.

78

The lost moment 2. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

Kecil tidak berdaya dengan tanggung jawab yang begitu besar. Kekuatan
yg begitu kecil namun begitu besar yang membuat mereka tetap ada dan
terus berjalan. Kehilangan masa bermain, masa sekolah.

79

Nina Irnawati

Profesi menjadi pendidik adalah
pilihan Nina Irnawati. Pilihannya
sudah membuahkan hasil dengan
gelar yang disabetnya sebagai
Guru Berprestasi. Kepiawaiannya
dalam bidang seni menjadi
anugerah untuk berbagi dengan masyarakat. Undangan
untuk berpameran dan juga mengikuti memberikan
workshop kesenirupaan banyak berdatangan. Sedangkan
karya karyanya terseleksi dalam event yang diadakan oleh
Galeri Nasional Jndonesia di Jakarta. Saat ini Nina Irnawati
banyak bereksplorasi dengan teknik batik, beberapa teknik
yang terus dikembangkan adalah teknik opaque, teknik
batik dengan gaya pop art, juga teknik ikat celup yang
mengkombinasikan dengan gaya ikat celup dari Jepang.
Dan masih banyak lagi eksplorasi batik yang
dikembangkannya. Pengalaman Pameran 2015 Pameran
21 “Spirit of Women” Universitas Paramadina Jakarta;
Pameran Pandora Taman Budaya Jawa Barat; Pameran
Portis Tertia Mundi GSPI Bandung. 2016 Pameran Karya
Seni Rupa Guru Seni Budaya “Alur” Galeri Nasional; Kini
aktif terus berpameran.

80

Menunggu Tamu Undangan. Gutta Tamarind on Silk. 120
x 150 cm. 2018

Di lembur *Cireundeu Cimahi* setiap tahun selalu diadakan acara
*Sura'an* acara religi dipadu adat setempat, masyarakat menyambut
dengan penuh suka cita dan kemeriahan termasuk anak-anak tampil
berpakaian daerah memberi ciri sebagai generasi penerus menjaga
kelestarian adat budaya daerah.

81

Bermain Kendang. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.
2018

Bermain musik tradisional khas jawa barat memang bukan hal yang
mudah, anak anak berbakat dan memiliki minat, tentu dapat
memainkanya dengan baik, siswa di harapkan menjadi tonggak pelestari
budaya daerah yang memiliki nilai nilai tinggi serta membanggakan

82

Nita Dewi Sukmawati

Guru Seni Budaya di SMPN 9
Bandung, setelah lulus S1 jurusan
Seni Rupa IKIP Bandung pada tahun
1994, selain mengajar aktif sebagai
pengurus MGMP Kota Bandung, aktif
berkesenian dan pameran seni rupa
setelah bergabung dengan komunitas
22 Ibu. Pengalaman pameran 2017
“The Power of Silence” Equilibrium
Bandung,“ Pameran Ibu Bumi &
Pahlawan Perempuan Indonesia, Galery
Mezanin, The Energy Building, MEDCO
SCBD, Pameran Sejarah “Visualisasi
Pahlawan Perempuan dan Tokoh
Nasional Perempuan Inspiratif”, Galeri
Nasional Jakarta, “Indonesian Batik
Tamarin on Silk” Gallery of Indira
Gandhi National Centre for the Arts,
(IGNCA), New Delhi, KBRI Indonesia
New Delhi, dan terus aktif berpameran
hingga kini.

83

Pemulung Cilik. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

Dlm teriknya memtari dia hrs brgelut dgn keadaan meski dgn
keterbatasannya dia tdk lupa umtuk belajar demi unruk kenerhasilanya
kelak...

84

Bermain musik. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm..

Seni adalah bagian dari hasil karya manusia yang melibatkan rasa asa
empathy, termaauk didalamnya seni bermain musik

85

Rina Mariana

Riwayat pendidikan perguruan

tinggi negeri di upi jurusan seni

rupa kemudian meilanjutkan

pendidik dengan beberapa kali

mendapat beasiswa belajar di Itb

Jurusan Seni Rupa. Kini bergelar

Rina Mariana S.Pd, S.ST, M.Ds.

Kesenangan berolah raga di lakukan sejak
kecil dan salah satu prestasi pernah yaitu
beberapa kali menjuarai olah raga tenis
meja tingkat kecamatan dan kabupaten,
selain berkesenian.

Aktif di bidang pendidikan seni, aktif
dalam berbagai organisasi seni dan
pengalaman berpameran diawali dari
tahun 1982 hingga kini, berpameran seni
rupa baik seni rupa dua dimensi maupun
instalasi di dalam negeri maupun
mancanegara

86

Ka Sakola. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm..2018

Siswa siswi bahu membahu berjalan melalui bukit bukit dan melintasi
sungai dengan jembatan rapuh menuju sekolah ... untuk menimba ilmu
meraih cita cita menjadi orang sukses

87

Ti Sakola. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.. 2018

Sepulang sekolah , mereka bekerja memulung dan buruh kuli ... untuk
membiayai hidup sehari hari membantu orangtua

88

Siti Sartika Aryadi

Bandung kota kelahiran Siti
Sartika, tepatnya Cicadas Asep
Belian sebuah kota terpadat dan
teraman di dunia. Dilahirkan
dari keluarga yang menyukai
seni, Ibunya pandai membatik,
mendisain, dan membuat
pakaian buat aku dan kakak.
Sehingga membuat Siti Sartika menyukai dunia seni sejak
kecil.

Profesinya saat ini sebagai guru yang tak henti berkarya,
ruang di tempatnya mengajar, menjadi sebuah studio
yang nyaman untuk proses berkarya. Studionya banyak di
kunjungi siswa-siswinya yang juga mencintai dunia seni.
Undangan untuk berpameran pun mengalir. Pengalaman
pameran semakin menambah wawasannya dan
memperluas jaringan.

Berbagai event nasional dan international terus aktif
diikutinya. Kiprahnya pameran dapat dengan mudah
ditelusuri di dunia maya.

89

Meraih Cita-cita 1. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

Terinspirasi dari semangatnya anak bangsa mewujudkan cita- cita
dengan keterbatasan sarana transfortasi mereka dengan penuh
semangat mencari ilmu untuk mengubah dan menempa diri
dengan sekolah.

90

Meraih Cita-cita 2. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

Terinspirasi dari semangatnya anak bangsa mewujudkan cita- cita
dengan keterbatasan sarana transfortasi mereka dengan penuh
semangat mencari ilmu untuk mengubah dan menempa diri
dengan sekolah.

91

Sri Nuraeni

Lahir di Bandung pada tanggal
30 April 1966, bertempat tinggal
di jln. Holis no 2015 Bandung.
Status menikah dikaruniai dua
orang putri, berusia 17 dan 18
tahun. Pendidikan terakhir S1
Seni Rupa IKIP Bandung dan
sekarang sedang melanjutkan
studi S2 Pendidikan Seni UPI Bandung semester
terakhir.Menjadi pendidik Seni Rupa sejak tahun 1988
sampai sekarang,aktif menjadi pengurus MGMP
kab,Bandung,Intruktur Nasional Kurikulum 2013 dn Guru
Pembelajar.Membimbing siswa dalam berbagai lomba
seni.

Bergabung dengan Komunitas 22ibu sejak tahun 2013
sampai sekarang. Aktif mengikuti berbagai Pameran
Nasional maupun Internasional.

92

Self-learning. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

Belajar di manapun kapanpun dengan siapapun tanpa batas. untuk
menggapai impian.

93

Ibu dan Guru. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

seorang ibu guru adalah seoang bu yang tidak dapat lepas dari
keluarganya. menjadi ibu dan menjadi guru, dua peran yang tak
terpisahkan.

94

Sri Sulastri

2017 “Pameran Sejarah.” Galeri

Nasional Jakarta. 2016

“Kalangkang Jejek Lima Perupa”

Gedung YPK Bandung. 2015

“Pandora” di Bentara Budaya

Jakarta. Kini aktif berkegiatan seni

rupa.

.

95

Let's study dancing. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

Belajar menari di sekolah adalah upaya pembentukan karakter peserta
didik melalui seni tradisi yang merupakan jati diri bangsa.

96

Time' is Batik. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm. 2018

Belajar membantik di sekolah adalah upaya pembentukan karakter
peserta didik melalui seni tradisi yang merupakan jati diri bangsa.

97

Tjutjun Setiawati

Lahir di Pare Pare, dan kini tinggal di
Cimahi. Profesinya saat ini adalah
sebagai seni budaya, dan ditempatkan
di SMPN 5 Cimahi.

98

Pendidikan keluarga. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

Pendidikan itu tidak disekolah saja. Awal pendidikan dimulai dari
lingkungan keluarga karena lebih banyak waktu bersama keluarga

99

Mengejar cahaya ilmu. Gutta Tamarind on Silk. 120 x 150 cm.

Pembelajaran mencari ilmu yg dilakukan diluar sekolah, dari teman
sebaya dan tidak melihat tempat, yang penting menyenangkan, terasa
nyaman bagi mereka dan dilakukan sambil bermain.

100


Click to View FlipBook Version