KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman INFORMASI UMUM NO KOMPONEN DESKRIPSI/ KETERANGAN 1. Identitas Sekolah Nama penyusun Hasan Alwan, M. Pd. (Komunitas Guru Linuhung) MGMP Bahasa Sunda Kabupaten Purwakarta Nama institusi SMP Negeri 1 Bojong Tahun Penyusunan 2023 Jenjang Sekolah SMP Kelas/ Semester VII/ 1 Alokasi Waktu 8 JP = 8 X 40 menit = 320 menit (4 x pertemuan) 2. Kompetensi Awal Pengetahuan/ keterlampilan/ Kompetensi Prasyarat Peserta didik telah memahami warna kalimah dan tatakrama basa sunda.
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman 3. Profil Pelajar Pancasila Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan 1. Kreatif, yang ditunjukkan melalui menghubungkan makna- makna, membangun atau merekonstruksikan imajiimaji visual dengan baik, menyesuaikan atau mengadaptasikan imaji dengan pikiran imajinatif untuk menciptakan karya baru dalam tulisan dan pementasan. 2. Berakhlak mulia (Jujur), yang ditunjukkan melalui penyampaian informasi berdasarkan apa yang disimak. 3. Mandiri, yang ditunjukkan melalui self regulator untuk bisa fokus terhadap apa yang disimak. 4. Kritis, yang ditunjukkan melalui penyampaiangagasan/pandangan, alasan ketidaksetujuan, alasan kesalahan dari menyimak. Sarana dan Prasarana 4. Fasilitas 1. Komputer/ laptop/ smartphone 2. Jaringan internet 5. Target Pelajar Kategori Peserta Didik Siswa Reguler (32 orang) 6. Model Pembelajaran Discovery Learning Model KOMPONEN INTI 1. Tujuan Pembelajaran 7.1 Pelajar mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi dengan topik tertentu tentang bentuk, isi, dan aspek kebahasaan yang digunakan dalam teks paguneman. 2. Pemahaman Bermakna Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) tentang paguneman berdasarkan rasa ingin tahunya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman 3. Pertanyaan Pemantik 1) Tahukan kalian apakah Paguneman itu? 2) Bagaimana kaidah-kaidah paguneman yang benar, perbedaan bentuk paguneman, serta cara mengidentifikasi struktur dan isi paguneman dengan benar dan mandiri? 3) Pada pembelajaran kali ini, kita akan membahas tentang jawaban dari pertanyaan di atas tentang Paguneman. 4. Persiapan Pembelajaran 1. Guru membuat presentasi tentang kaidah-kaidah, isi paguneman dengan memperhatikan struktur dan aspek kebahasaannya. 2. Guru mencari contoh-contoh teks paguneman dari internet dan Buku Ajar. Pertemuan 1: (Komponen Menyimak) 5.a. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan (10”) 1) Guru memulai pembelajaran dengan salam sapa dan doa. 2) Guru mengecek kehadiran pelajar dan mengondisikan pelajar agar siap belajar. 3) Pelajar bersama guru mengulas kembali inti materi pembelajaran bahasa Sunda di SD kelas 6 dan menyampaikan keterkaitannya dengan materi yang akan diajarkan. 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5) Guru membagi pelajar menjadi beberapa kelompok. Kegiatan Inti (60”) 1) Guru memberikan pertanyaan pemantik. 2) Pelajar dikondisikan untuk menyimak teks audiovisual paguneman. (Niti Harti) 3) Kelompok pelajar dibimbing guru untuk mengidentifikasi bentuk, isi, dan aspek kebahasaan teks paguneman. (Niti Surti) 4) Guru membagikan LKPD kepada pelajar. 5) Kelompok pelajar dibimbing guru melakukan diskusi untuk merumuskan bentuk, isi, dan kebahasaan paguneman. (Niti Bukti)
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman 6) Kelompok pelajar menuliskan hasil diskusi pada LKPD yang dibagikan oleh guru. 7) Kelompok pelajar secara bergantian mempresentasikan hasil identifikasinya tentang paguneman di depan kelas. (Niti Bakti) 8) Pelajar dengan bimbingan guru menarik simpulan mengenai bentuk, isi, dan aspek kebahasaan paguneman. (Niti Sajati) Penutup (10”) 1) Pelajar bersama guru membuat rangkuman tentang bentuk, isi, dan aspek kebahasaan paguneman. 2) Guru melakukan penilaian. 3) Guru menginformasikan remedial dan pengayaan. 4) Pelajar bersama guru merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5) Guru mengagendakan materi ajar untuk pertemuan 6) Berikutnya. 7) Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam sapa.
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman Pertemuan 2: (Komponen Membaca dan Memirsa) 5.b. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan (10”) 1) Guru memulai pembelajaran dengan salam sapa dan doa. 2) Guru mengecek kehadiran dan mengkondisikan pelajar agar siap belajar. 3) Pelajar bersama guru mengulas kembali inti materi materi pembelajaran sebelumnya dan menyampaikan keterkaitannya dengan materi yang akan diajarkan. 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, indikator, dan materi yang akan diajarkan. 5) Guru membagi pelajar menjadi beberapa kelompok. Kegiatan Inti (60”) 1) Pelajar dikondisikan untuk membaca dan memirsa teks multimodal paguneman. (Niti Harti) 2) Kelompok pelajar dibimbing guru mengidentifikasi bentuk, isi, dan ciri kebahasaan teks multimodal paguneman. (Niti Surti) 3) Guru membagikan LKPD kepada pelajar. 4) Kelompok pelajar membaca teks paguneman. 5) Kelompok pelajar dibimbing oleh guru melakukan diskusi untuk merumuskan bentuk, isi, dan kebahasaan paguneman. (Niti Bukti) 6) Kelompok pelajar menuliskan hasil diskusi pada LKPD. 7) Kelompok pelajar secara bergantian merepresentasikan hasil identifikasinya tentang paguneman di depan kelas. (Niti Bakti) 8) Pelajar dengan bimbingan guru menarik simpulan mengenai bentuk, isi, dan kebahasaan paguneman. (Niti Sajati) Penutup (10”) 1) Pelajar bersama guru membuat rangkuman tentang bentuk, isi, dan aspek kebahasaan paguneman. 2) Guru melakukan penilaian. 3) Guru menginformasikan remedial dan pengayaan. 4) Pelajar bersama guru merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5) Guru mengagendakan materi ajar untuk pertemuan 6) Berikutnya. 7) Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam sapa.
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman Pertemuan 3: (Komponen Menulis) 5.c. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan (10”) 1) Guru memulai pembelajaran dengan salam sapa dan doa. 2) Guru mengecek kehadiran dan mengkondisikan pelajar agar siap belajar. 3) Pelajar Bersama guru mengulas Kembali inti materi pembelejaran sebelumnya dan menyampaikan keterkaitannya dengan materi yang akan diajarkan. 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, indicator, dan materi yang akan diajarkan. 5) Guru membagi pelajar menjadi beberapa kelompok. Kegiatan Inti (60”) 1) Pelajar dikondisikan untuk membaca kembali bentuk dan struktur paguneman. (Niti Harti) 2) Kelompok pelajar ditugasi untuk menyusun paguneman dengan pelaku sejumlah anggota kelompok. (Niti Bukti) 3) Kelompok pelajar dibimbing guru untuk memeriksa ulang dan 4) Mendiskusikan teks paguneman yang disusunnya. (Niti Bakti) 5) Pelajar dengan bimbingan guru merevisi teks paguneman yang telah disusunnya berdasarkan masukan anggota kelompok dan guru.(Niti Bukti) Penutup (10”) 1) Pelajar bersama guru membuat rangkuman tentang bentuk, isi, dan aspek kebahasaan paguneman. 2) Guru melakukan penilaian. 3) Guru menginformasikan remedial dan pengayaan. 4) Pelajar bersama guru merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5) Guru mengagendakan materi ajar untuk pertemuan Berikutnya. 6. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam sapa.
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman Pertemuan 4: (Berbicara dan Mempresentasikan) 5.d. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan (10”) 1) Guru memulai pembelajaran dengan salam sapa dan doa. 2) Guru mengecek kehadiran dan mengkondisikan pelajar agar siap belajar. 3) Pelajar Bersama guru mengulas Kembali inti materi pembelejaran sebelumnya dan menyampaikan keterkaitannya dengan materi yang akan diajarkan. 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, indicator, dan Guru memberikan pertanyaan pemantik. 5) Pelajar dikondisikan untuk memirsa teks paguneman. Kegiatan Inti (60”) 1) Kelompok pelajar dibimbing guru secara bergiliran menyajikan atau mempresentasikan teks paguneman yang telah ditulisnya. (Niti Bakti) 2) Kelompok pelajar lain menyimak penyajian teks paguneman kelompok. Penyaji serta memberikan penilaian. (Niti Bakti) 3) Kelompok pelajar lain memberikan komentar terhadap penyajian teks paguneman kelompok lain. (Niti Bakti) Penutup (10”) 1) Pelajar bersama guru membuat rangkuman tentang bentuk, isi, dan aspek kebahasaan paguneman. 2) Guru melakukan penilaian. 3) Guru menginformasikan remedial dan pengayaan. 4) Pelajar bersama guru merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5) Guru mengagendakan materi ajar untuk pertemuan berikutnya. 6) Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam sapa.
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman 6. Refleksi Refleksi Pelajar 1. Manfaat apa yang kamu dapat dari materi ini? 2. Kesulitan apa yang kamu rasakan selama pembelajaran? 3. Bagaimana cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kemampuanmu pada pembelajaran berikutnya? Refleksi Guru 1) Apakah pelajar kesulitan dalam mengidentifikasi bentuk dan isi 2) paguneman, menyusun paguneman, dan menyajikan teks paguneman yang telah ditulisnya? 3) Bagaimanakah cara guru mengatasi masalah agar pelajar maksimal pada pertemuan berikutnya? 4) Apakah terdapat pelajar yang tidak fokus dalam pembelajaran? 5) Bagaimana cara guru dalam mengatasi masalah pembelajaran agar lebih menarik?
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman 7. Asesmen Rubrik Penilaian Pemahaman Teks Paguneman (Asesmen 1 & 2) Aspek Kriteria dan 2 Skor 5 20 15 10 Memahami Isi Informasi Teks Memperhatikan 4 subaspek: 1) Menjelaskan isi teks dengan runut 2) Logis 3) Sesuai dengan konteks informasi 4) Omongan pelibat tutur nyambung 3 subaspek 2 subaspek 1 subaspek Membedakan Struktur Teks Memperhatikan 4 subaspek: 1. Menjelaskan perbedaan teks dengan runut 2. Logis 3. Sesuai dengan konteks informasi 4. Menggunakan kaidah ejaan 3 subaspek 2 subaspek 1 subaspek Membedakan Kebahasaan Teks Memperhatikan 4 subaspek: 1. Menjelaskan ciri dengan runut 2. Logis 3. Sesuai dengan konteks informasi 4. Menggunakan kaidah ejaan 3 subaspek 2 subaspek 1 subaspek Cara Penyampaian Teks Memperhatikan 4 subaspek: 1. Kolektivitas menyampaikan gagasan 2. Menggunakan referensi 3. Argumentasi yang kuat 4. Memberikan contoh konkret 3 subaspek 2 subaspek 1 subaspek Rubrik Penilaian Praktek Menulis Paguneman (asesmen 3) No. Aspek Kemampuan Menulis Indikator Kemampuan Menulis Sko r 1. Isi Gagasan 1. Isi tulisan sesuai dengan judul. 2. Masalah dalam tulisan dikuasai. 3. Cakupan isi tulisan memadai. 13 - 35 2. Organisasi Isi Tulisan 1. Sajian isi berdasarkan topik. 2. Uraian topik tersusun runut. 3. Topik tulisan dikembangkan dengan baik. 10 - 25
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman 3. Tatabahasa 1. Kalimat tersusun secara runut. 2. Kalimat digunakan secara efektif. 3. Bentukan kata dan frasa sesuai dengan kaidah. 9 - 20 4. Kosakata 1. Perbendaharaan kata cukup. 2. Pemilihan dan penggunaan kata sesuai. 4 - 15 5. Ejaan dan Teknik Penulisan 1. Penggunaan ejaan 2. Teknik penulisan dan kerapihan 2 - 5 J u m l a h 35 - 100
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman Rubrik Penilaian Praktek Presentase Kelompok (Asesmen 4) No. Aspek yang Dinilai Skor 1 2 3 4 5 1. Penyampaian persentasi dengan lugas 2. Kemampuan beragumentasi. 3. Kemampuan menjawab pertanyaan. 4. Penguasaan materi. Jumlah Skor Maksimum Rubrik Penilaian Praktek Presentase Berbicara (Asesmen 4.a) No. Aspek Kemampuan Berbicara Indikator Kemampuan Berbicara Skor 1. Penggunaan Bahasa 1. Pilihan kata, gaya Bahasa, dan etika. 2. Struktur Bahasa (bentukan kata dan kalimat). 3. Pelafalan dan intonasi. 15 – 40 2. Pemahaman Isi 1. Penguasaan isi teks. 2. Penghayatan dan penjiwaan. 3. Organisasi dan sistematika penyampaian. 15 – 40 3. Penampilan (Ekspresi) 1. Gesture (mimik dan gerak) sesuai. 2. Kreasi, gaya tutur, dan kekompakan 10 – 20 Jumlah 40 – 100
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman 7. Asesmen Pembelajaran Asesmen 1 1. Tiap kelompok pelajar diminta menyimak teks paguneman yang ditayangkan melalui video audiovisual. 2. Perhatikan hal-hal berikut! a. Identifikasi dan rumuskan pengertian, bentuk, isi, dan kebahasaan teks paguneman! b. Sampaikan hasil diskusi kelompok tentang pengertian, bentuk, isi, dan kebahasaan teks paguneman di depan kelas! c. Beri tanggapan kelompok pelajar lain mengenai penyajian kelompok pelajar! Asesmen 2 1. Tiap kelompok pelajar diminta membaca teks paguneman yang telah dibagikan oleh guru. 2. Perhatikan hal-hal berikut! a. Identifikasi dan rumuskan pengertian, bentuk, isi, dan kebahasaan teks paguneman! b. Sampaikan hasil diskusi kelompok tentang pengertian, bentuk, isi, dan kebahasaan teks paguneman di depan kelas! c. Beri tanggapan kelompok pelajar lain mengenai penyajian kelompok pelajar! Asesmen 3 1. Tiap kelompok pelajar diminta menulis teks paguneman dengan melihat kaidah, isi dan struktur kebahasaannya. 2. Perhatikan hal-hal berikut ini! a. Silahkan pilih tema teks paguneman yang akan dibuat. b. Setelah teks paguneman selesai, identifikasi struktur teksnya berupa kaidah, bentuk, struktur teks, dan kebahasaannya. c. Setelah selesai, bacalah sekali lagi! Kemudian minta pendapat guru. Jika ada tanggapan, perbaikilah dan serahkan kembali kepada guru sampai mendapat penilaian yang memuaskan. Asesmen 4 1. Tiap kelompok pelajar diminta mempresentasikan teks paguneman yang telah disusunya. 2. Perhatikan hal-hal berikut ini! a. Berilah tanggapan terhadap penampilan kelompok pelajar dalam menyajikan teks paguneman! b. Nilailah penampilan kelompok pelajar lain berdasarkan (1) pengucapan, (2) penghatan isi, dan (3) kekompakan!
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman 8. Pengayaan dan Remedial Remedial 1. Guru menjelaskan kembali kepada pelajar tentang ciri-ciri bentuk, isi, dan kebahasaan teks paguneman. 2. Pelajar mencari teks paguneman lain dari youtube, buku, koran, atau majalah. 3. Pelajar dibimbing guru untuk mengidentifikasi ciri-ciri bentuk, isi, dan kebahasaan teks paguneman. Pengayaan Pelajar menyusun peta konsep dari hasil identifikasi ciri-ciri bentuk, isi, dan kebahasaan teks paguneman.
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman Lampiran-lampiran 1. Lembar Kerja Peserta Didik LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Nama Sekolah : UPTD SMPN 1 Bojong Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : Paguneman Alokasi Waktu : 8 JP (2 x pertemuan) A. Pertemuan pertama Kerjakanlah tugas kalian dengan baik berdasarkan instruksi di bawah ini! 1. Simak dan pirsa video audiovisual (https://youtu.be/UVtUsyGSg-8) berikut ini! 2. Kerjakan pancén 1 secara teliti berdasarkan hasil identifikasi kalian! Pancén 1 Dumasar video nu dimirsa tur diregepkeun ku hidep pék pigawé soal di handap! 1) Naon ari paguneman téh? 2) Jelaskeun ku hidep wangun (bentuk) paguneman! 3) Naon eusi paguneman téh? 4) Coba idéntifikasi unsur kabasaan paguneman di luhur dumasar undak usukna! 3. Perhatikan hal-hal berikut! a. Identifikasi dan rumuskan pengertian, bentuk, isi, dan kebahasaan teks paguneman! b. Sampaikan hasil diskusi kelompok tentang pengertian, bentuk, isi, dan kebahasaan teks paguneman di depan kelas! c. Beri tanggapan kelompok lain mengenai penyajian presentasinya dengan bahasa yang santun!
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman B. Pertemuan kedua Conto Téks Paguneman BATUR SAKELAS Yayan : “Punten!” Adang : “Mangga! Éh, geuning Yayan. Mangga ka lebet, Yan!” Yayan : “Hatur nuhun, da moal lami ieu téh.” Adang : “Aya naon Yan?” Yayan : “Nu mawi, abdi téh dijurungan ku pun bapa, engké wengi Pa Sukmana dilulungsur linggih di rorompok, ba’da Isa” Adang : “Aya acara naon kitu, Yan?” Yayan : “Badé sukuran sakantenan wawanohan abdi sakulawargi sareng urang deui.” Adang : “Oh, muhun, ké didugikeun ka pun bapa. Kaleresan pun bapana teu acan sumping ti kantor, biasana sonten.” Yayan : “Muhun, hatur nuhun sateuacanna ogé. Abdi badé permios, seueur kénéh bujeungen.” Kerjakanlah tugas kalian dengan baik berdasarkan instruksi di bawah ini! 1. Baca teks paguneman di atas dalam hati agar dapat dipahami dengan benar! 2. Kerjakan pancén 2 secara teliti berdasarkan hasil identifikasi kalian! Pancén 2 Sabada hidep ngimeutan conto téks paguneman di luhur, prak sawalakeun jeung kelompok hidep patalékan ieu di handap! 1) Naon ari paguneman téh? 2) Jelaskeun ku hidep wangun (bentuk) teks paguneman di luhur! 3) Naon eusi paguneman di luhur téh? 4) Coba idéntifikasi unsur kabasaan paguneman di luhur dumasar undak usukna! 3. Perhatikan hal-hal berikut! a. Identifikasi dan rumuskan pengertian, bentuk, isi, dan kebahasaan teks paguneman! b. Sampaikan hasil diskusi kelompok tentang pengertian, bentuk, isi, dan kebahasaan teks paguneman di depan kelas! c. Beri tanggapan kelompok lain mengenai penyajian presentasinya dengan bahasa yang santun! C. Pertemuan Ketiga Kerjakan tugas berikut ini dengan teliti dan kerjasama yang baik dalam kelompok kalian! 1. Tulislah sebuah teks paguneman tentang dengan melihat kaidah, isi dan struktur kebahasaannya.
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman Pancén 3 1) Pilih salah sahiji téma paguneman ieu: ngawanohkeun diri, pamitan, ménta idin, atawa ménta dihampura dina kagiatan tatanén di balé atikan tuluy ku hidep susun dina wangun téks paguneman luyu jeung kaédah-kaédah anu geus ditangtukeun! 2. Perhatikan hal-hal berikut ini! a. Silahkan pilih tema teks paguneman yang akan dibuat. b. Setelah selesai, bacalah sekali lagi! Kemudian minta pendapat guru. Jika ada tanggapan, perbaikilah dan serahkan kembali kepada guru sampai mendapat penilaian yang memuaskan. D. Pertemuan keempat 1. Sajikan teks paguneman yang telah kalian susun di awali dari kelompok Wantér! Pancén 4 Prak ragakeun téks paguneman hidep jeung babaturan hareupeun kelas kalayan hadé! 2. Perhatikan hal-hal berikut ini! a. Berilah tanggapan terhadap penampilan kelompok pelajar dalam menyajikan teks paguneman! b. Nilailah penampilan kelompok pelajar lain berdasarkan (1) pengucapan, (2) penghatan isi, dan (3) kekompakan! 2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik Téks Paguneman PAGUNEMAN YAYAN JEUNG ADANG Yayan : “Punten!” Adang : “Mangga! Éh, geuning Yayan. Mangga ka lebet, Yan!” Yayan : “Hatur nuhun, da moal lami ieu téh.” Adang : “Aya naon Yan?” Yayan : “Nu mawi, abdi téh dijurungan ku pun bapa, engké wengi Pa Sukmana dilulungsur linggih di rorompok, ba’da Isa” Adang : “Aya acara naon kitu, Yan?” Yayan : “Badé sukuran sakantenan wawanohan abdi sakulawargi sareng urang deui.”
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman Adang : “Oh, muhun, ké didugikeun ka pun bapa. Kaleresan pun bapana teu acan sumping ti kantor, biasana sonten.” Yayan : “Muhun, hatur nuhun sateuacanna ogé. Abdi badé permios, seueur kénéh bujeungen.” Adang : “Ké, Yan, ulah rurusuhan. Cai-cai heula atuh.” Yayan : “Nuhun Dang, cekap ieu gé.sakantenan wé atuh Adang, engké wengi diantosan di rorompok, méh abdi aya batur.” Adang : “Insya Alloh Yan, boa engké sonten gé abdi ka bumi Yayan, nya ngabantos-bantos naon waé atuh.” Yayan : “Diantos pisan. Nuhun, Dang. Mangga atuh.” Adang : “Mangga.” A. Mikawanoh Fungsi jeung Struktur Téks Paguneman Paguneman téh obrolan silih témpas antara dua orang atawa leuwih. Paguneman, ngobrol atawa ngawangkong téh mangrupa hal anu mindeng dilakukeun ku urang dina kahirupan sapopoé. Ngawangkongna mah bisa jeung saha baé. Kitu deui ngeunaan jejerna, bisa ngeunaan naon baé. Dina karya sastra atawa drama, paguneman téh disebutna dialog. Ari basa nu digunakeunana gumantung kana suasana jeung batur anu nyarita. Upama urang ngobrol jeung babaturan atawa jalma anu geus loma dina suasana anu loma (akrab) atawa teu resmi, biasana basa anu digunakeunana ogé basa loma. Tangtuna baé bakal béda upama urang nyarita jeung jalma anyar pinanggih, jalma nu pantes dipihormat, saluhureun, atawa dina suasana anu resmi. Biasana ragam basa anu dipakéna ogé ragam basa hormat (lemes). Sanajan kitu, dina suasana anu loma (akrab) atawa suasana resmi, ayah al anu sarua kudu diperhatikeun ku urang dina mangsa keur lumangsungna pagunemnan di antarana: 1. Ngaregepkeun nu keur nyarita kudu daria. 2. Henteu motong kalimah atawa ngaganggu omongan batur, iwal dina kaayaan anu perlu pisan. 3. Nyarita kudu daria, sorana béntés, tétéla, wajar, henteu aya kesan saperti cowong. 4. Nyarita kudu antaré, henteu gancang teuing henteu ngayayay. 5. Naon anu dicaritakeun ku urang, henteu méngpar tina jejer anu keur digunemkeun. 6. Nyarita ngagunakeun lentong anu merenah. 7. Nyarita dibarung ku rengkuh anu merenah sarta pasemon anu marahmay. Dina paguneman téh aya hal-hal penting anu gedé mangpaatna pikeun kahirupan urang, pikeun komunikasi dina kahirupan sapopoé, pikeun silihhargaan dina campur gaul jeung lingkungan sosial di sabudeureun urang. Lamun diimeutan deui obrolan urang sapopoé, hég dirékam tuluy dituliskeun deui éta obrolan téh, urang bakal manggihan struktur anu maneuh dina galur obrolan téa. Kumaha
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman mimitina, naon eusi obrolan jeung kumaha tungtungna atawa kumaha tamatna ngobrol téh. Kitu deui dina téks paguneman di luhur. Jadi, struktur téks paguneman téh kabagi jadi tilu bagian, bubuka, eusi, kacindekan (panutup). B. Tatakrama Basa Sunda Hidep geus maca, nyusun sarta molahkeun paguneman. Ari basa anu dipakéna nya éta ragam basa loma jeung hormat. Babagian ragam basa anu ngawengku ragam basa loma jeung basa hormat, disebutna tatakrama basa, baheula mah disebutna undak usuk basa. Nurutkeun harti kecapna, tatakrama basa téh nya éta aturan sopan santun ngagunakeun basa. Lamun urang nyarita henteu make tatakrama basa hartina téh teu sopan. Ari nu dimaksud tatakrama basa Sunda di dieu nya éta ragam basa Sunda anu dipakéna diluyukeun jeung kaayaan anu nyarita, anu diajak nyarita, jeung anu dicaritakeunana pikeun silihormat jeung siliajénan. Jadi maksudna lain pikeun ngabéda-bédakeun jelema, boh dumasar kana status sosialna, boh pangkatna, atawa turunanana. Sakumaha anu geus ditétélakeun di luhur, sacara gurat badagna, kekecapan dina tatakrama basa Sunda téh diwangun ku ragam basa loma jeung ragam basa hormat. Ragam basa hormat diwangun ku ragam basa keur sorangan jeung ragam basa keur batur. Tengetan geura béréndélan kecapna di handap! No Basa Loma Basa Hormat keur Sorangan Basa Hormat keur Batur 1 Anjang, nganjang ngadeuheus Natamu 2 Balik wangsul Mulih 3 Bawa, mawa ngabantun Nyandak 4 Béré, méré Masihan, maparin Ngahaturanan, ngalélér 5 Beuli, meuli Mésér Ngagaleuh 6 Beuteung padaharan Patuangan, lambut 7 Bikeun, mikeun Masihkeun, nyanggakeun Maparinkeun 8 Bisa tiasa Iasa 9 Cageur pangésto Damang, saé 10 Carita, ngomong Nyanggem, sasanggem Nyarios, sasauran 11 Cokot, nyokot Ngabantun Nyandak 12 Dahar neda Tuang 13 Dating dongkap Sumping 14 Déngé, ngadéngé nguping Ngadangu
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman 15 Embung alim Teu kersa 16 Éra isin Lingsem 17 Eungap sesek Ampeg 18 Gering udur Teu damang 19 Gering parna Udur répot Teu damang wales 20 Gero, ngageroan nyauran Ngagentraan 21 Haying hoyong Palay 22 Héd, kotoran Udur sasih Kereseban 23 Imah rorompok Bumi 24 Indit mios Angkat 25 Jawab, ngajawab ngawalon Ngawaler 26 Kapilih kapeto Kaselir 27 Maot Tilar dunya, ngantunkeun Pupus 28 Ngajuru ngalahirkeun Babar 29 Ngaran Wasta, nami Jenengan, kakasih 30 Ngendong mondok Ngawengi 31 Nyaho terang Uninga 32 Pénta, ménta Neda, nyuhunkeun Mundut 33 Poho hilap Lali 34 Reuneuh kakandungan Bobot, ngandeg 35 Sanggup sanggem Kersa 36 Saré mondok Kulem 37 Sunat, sunatan ngaberesihan Nyepitan 38 Tanya, nanya naros mariksa 39 Tawar, nawar nawis Mundut 40 Tempo, ténjo tingal Tingali 3. Glosarium Dialog: sebuah literatur dan teatrikal yang terdiri dari percakapan secara lisan atau tertulis antara dua orang atau lebih. Informasi: kabar atau berita tentang sesuatu Isi: informasi yang terdapat dalam sebuah tipe teks
KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG Modul Ajar Paguneman Literasi: kemampuan mengakses, menerima, menilai, dan menggunakan informasi dari beragam media melalui kegiatan berbahasa(membaca, menulis, berbicara, menyimak), menghitung, dan memecahkan masalah yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Paguneman: percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau lebih tentang suatu topik Tatakrama Bahasa Sunda: sebuah sistem aturan penggunaan ragam bahasa Sunda yang digunakan atau dipilih oleh seorang penutur berdasarkan keadaan sang penutur tersebut, yang diajak bicara dan apa yang dibicarakannya. TdBA: Sebuah gerakan pendidikan karakter yang berkesadaran terhadap alam dengan cara bercocok tanam di lingkungan atau area yang luas di dunia pendidikan Daftar Pustaka 4. Faturohman, Taufik, spk. 2017. Gapura Basa; Pangajaran Basa Sunda pikeun Murid SMP/MTs. Kelas VIII. Bandung. Geger Sunten. (Halaman 2-16) 5. Satjadibrata. 2005. Kamus Basa Sunda. Bandung. Kiblat 6. https://youtu.be/UVtUsyGSg-8 7. https://g.co/kgs/QqPvZd
Kompetensi Awal : Peserta didik mengetahui tembang pupuh. Profil Pelajar Pancasila: 1. Bergotong royong (dilaksanakan pada kegiatan inti sudah berkelompok) 2. Bernalar kritis (dilaksanakan mulai dari kegiatan mengamati, tanya jawab, mencari data, refleksi) 3. Kreatif (dilaksanakan saat menulis puisi guguritan) 4. mandiri (dilaksanakan pada saat nembangkeun guguritan) Sarana dan Prasarana: Lingkungan sekolah, laptop, proyektor, google, youtube. Target Peserta Didik : Reguler 32 Peserta didik tiap kelas. Model Pembelajaran yang digunakan: Discovery learning. Modul Ajar Guguritan Nama Guru : Purwanti Indra Sumantri, S.Pd Satuan Pendidikan : SMPN 3 Purwakarta Tahun Pelajaran : 2022/2023 Kelas : VIII Alokasi Waktu : 6 JP (3 Pertemuan)/menyesuaikan
Tujuan Pembelajaran 8.1.1 mampu menganalisis watek pupuh dan nembangkeun pupuh dalam guguritan yang disimaknya. 8.1.2 mampu menganalisis aspek kebahasaan dan isi rumpaka pupuh dalam teks guguritan. 8.1.3 mampu melengkapi teks pupuh menjadi sebuah guguritan yang sesuai dengan kaidahnya. Pemahaman Bermakna Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) tentang guguritan berdasarkan rasa ingin tahunya, berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Pertanyaan Pemantik Tahukan kalian apakah guguritan itu? Apa saja kaidah-kaidah guguritan? Pada pembelajaran kali ini, kita akan membahas tentang jawaban dari pertanyaan di atas tentang guguritan. Persiapan Pembelajaran 1. Guru membuat presentasi tentang kaidah-kaidah, isi guguritan dengan memperhatikan struktur dan aspek kebahasaannya. 2. Guru mencari contoh-contoh teks guguritan dari Youtube dan Buku Ajar. Komponen Inti
Pendahuluan (10”) Guru memulai pembelajaran dengan salam sapa dan doa. Guru mengecek kehadiran pelajar dan mengondisikan pelajar agar siap belajar. Pelajar bersama guru mengulas kembali inti materi pembelajaran bahasa Sunda yang sudah dipelajari pada fase sebelumnya dan menyampaikan keterkaitannya dengan materi yang akan diajarkan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru membagi pelajar menjadi beberapa kelompok. 1. 2. 3. 4. 5. Kegiatan Inti (60”) Guru memberikan pertanyaan pemantik. Pelajar dikondisikan untuk menyimak teks audiovisual pupuh dalam bentuk guguritan dengan mengangkat tema TDBA. (Niti Harti) Kelompok pelajar dibimbing guru untuk menganalisis watek pupuh dalam tayangan tersebut. Guru membagikan LKPD kepada pelajar. (Niti Surti) Kelompok pelajar dibimbing guru melakukan diskusi untuk merumuskan watek-watek pupuh yang ada dalam LKPD. (Niti Bukti) Kelompok pelajar dibimbing guru bersama-sama nembang pupuh yang ada dalam LKPD. (Niti Bukti) Kelompok pelajar menuliskan hasil diskusi pada LKPD yang dibagikan oleh guru. Kelompok pelajar secara bergantian mempresentasikan hasil analisisnya tentang watek pupuh dalam guguritan serta nembangkeun salah satu jenis pupuh di depan kelas. (Niti Bakti) Pelajar dengan bimbingan guru menarik simpulan mengenai watekwatek pupuh. (Niti Sajati) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Penutup (10”) Pelajar bersama guru membuat rangkuman tentang watek-watek pupuh. Guru melakukan penilaian. Guru menginformasikan remedial dan pengayaan. Pelajar bersama guru merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru mengagendakan materi ajar untuk pertemuan Berikutnya. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam sapa. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pertemuan 1 (kompnen menyimak) Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (10”) Guru memulai pembelajaran dengan salam sapa dan doa. Guru mengecek kehadiran pelajar dan mengondisikan pelajar agar siap belajar. Pelajar bersama guru mengulas kembali inti materi pembelajaran bahasa Sunda yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan menyampaikan keterkaitannya dengan materi yang akan diajarkan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pelajar duduk dengan kelompok yang sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya. 1. 2. 3. 4. 5. Kegiatan Inti (60”) Guru memberikan pertanyaan pemantik. Pelajar dikondisikan untuk membaca teks pupuh dalam bentuk guguritan yang mengambil tema TDBA. (Niti Harti) Kelompok pelajar dibimbing guru untuk menganalisis aspek/kaidah kebahasaan pupuh dalam guguritan. Guru membagikan LKPD kepada pelajar bahasan pupuh guguritan. (Niti Surti) Kelompok pelajar dibimbing guru melakukan diskusi untuk merumuskan kaidah-kaidah pupuh yang ada dalam LKPD. (Niti Bukti) Kelompok pelajar menuliskan hasil diskusi pada LKPD yang dibagikan oleh guru. Kelompok pelajar secara bergantian mempresentasikan hasil analisisnya tentang kaidah-kaidah pupuh dalam guguritan. (Niti Bakti) Pelajar dengan bimbingan guru menarik simpulan mengenai kaidah pupuh. (Niti Sajati) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Penutup (10”) Pelajar bersama guru membuat rangkuman tentang kaidah-kaidah pupuh. Guru melakukan penilaian. Guru menginformasikan remedial dan pengayaan. Pelajar bersama guru merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru mengagendakan materi ajar untuk pertemuan Berikutnya. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam sapa. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pertemuan 2 (komponen membaca) Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (10”) Guru memulai pembelajaran dengan salam sapa dan doa. Guru mengecek kehadiran pelajar dan mengondisikan pelajar agar siap belajar. Pelajar bersama guru mengulas kembali inti materi pembelajaran bahasa Sunda yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan menyampaikan keterkaitannya dengan materi yang akan diajarkan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pelajar duduk berkelompok. 1. 2. 3. 4. 5. Kegiatan Inti (60”) Guru memberikan pertanyaan pemantik. Pelajar dikondisikan untuk membaca teks pupuh dalam bentuk guguritan dengan tema TDBA. (Niti Harti) Guru membagikan LKPD kepada pelajar yang berisi teks pupuh guguritan dengan tema TDBA yang masih rumpang. (Niti Surti) Kelompok pelajar dibimbing guru melakukan diskusi untuk melengkapi teks pupuh yang rumpang dengan kata-kata yang sudah disediakan dalam LKPD. (Niti Bukti) Kelompok pelajar menuliskan hasil diskusi pada LKPD yang dibagikan oleh guru. Kelompok pelajar secara bergantian mempresentasikan hasil melengkapi teks pupuh dalam guguritan di depan kelas. (Niti Bakti) Pelajar dengan bimbingan guru menarik simpulan mengenai cara melengkapi teks pupuh. (Niti Sajati) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Penutup (10”) Pelajar bersama guru membuat rangkuman tentang melengkapi pupuh. Guru melakukan penilaian. Guru menginformasikan remedial dan pengayaan. Pelajar bersama guru merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru mengagendakan materi ajar untuk pertemuan Berikutnya. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam sapa. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pertemuan 3 (komponen menulis) Kegiatan pembelajaran
Reflesi Pelajar Manfaat apa yang kamu dapat dari materi ini? Kesulitan apa yang kamu rasakan selama pembelajaran? Bagaimana cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kemampuanmu pada pembelajaran berikutnya? 1. 2. 3. Refleksi Guru Apakah pelajar kesulitan dalam menganalisis watek, kaidah-kaidah pupuh dalam guguritan, juga melengkapi teks guguritan dalam pupuh yang ditulisnya? Bagaimanakah cara guru mengatasi masalah agar pelajar maksimal pada pertemuan berikutnya? Apakah terdapat pelajar yang tidak fokus dalam pembelajaran? Bagaimana cara guru dalam mengatasi masalah pembelajaran agar lebih menarik? 1. 2. 3. 4. Refleksi
Asesmen Rubrik penilaian asesmen menyimak
Rubrik penilaian asesmen menulis Rubrik Penilaian Penyajian (Demonstrasi) Nembang Guguritan
Sempalan pupuh di luhur eusina ngeunaan.... TDBA Seklah ramah anak Anti korupsi tujuh poe atikan Asesmen 1 Kebon sayur kebon buah pangbibitan ngajajar geulis rapih kabeh warga sakola diajar reujeung prakna buruan bersih tur resik di taman baca betah keur literasi 1. 2. a - duh - gus - ti - a- nu - ma - ha - su - ci sim - ab - di - ru - ma - os pang - na - ab - di - du - mu - gi - ka - kes- rek reh - ka - se - puh - pa - ran - tos - ngu - sir ta - ka - bur - sa - reng - dir te - ga - nun - dung - se - puh Tina conto sempalan guguritan di luhur, Jumlah engang dina unggal padalisan disebut....* watek padalisan guru wilangan guru lagu 3. pupuh Durma di handap eusina nyaritakeun ngeunaan.... Di sakola kudu diajar sing giat sangkan meunang nilai nilaina nu badag beunangkeun ge elmuna Tong jadi nu paneuri Jadi juara Meunang rangking ka hiji
4. watek nu aya dina sempalan pupuh di handap nya eta.... Aduh Gusti anu maha suci Sim abdi rumaos pangna abdi dumugi ka kesrek reh ka sepuh parantos ngusir takabur sareng dir tega nundung sepuh Lucu kasmaran prihatin banyol 5. pupuh di handap kaasup kana pupuh.... Teu ngaraskeun bong ke na ka sato laip padahal mogokna lantaran geus cape teuing hayang ngaso eureun heula Dangdanggula asmarandana Juru Demung Maskumambang 6. guru wilangan jeung guru lagu padalisan ka 3 dina pupuh di handap nya eta....* subuh-subuh kuring dicarékan indung Sabab kuring embung mandi mun teu mandi bakal bau Ceuk si Abah tuluy seuri kuring ulah olo-olo 9u 8u 9o 9i
7. Utamana jalma kudu rea batur keur silih tulungan silih titipkeun nya diri budi akal lantaran ti pada jalma Sora panungtung dina unggal padalisan nu aya dina sempalan pupuh di luhur disebut....* pada Guru Wilangan Guru Lagu padalisan 8.Guru lagu jeung guru wilangan dina sempalan pupuh di handap nya eta....* Budak leutik bisa ngapung babaku ngapungna peuting ngalayang kakalayangan neangan nu amis-amis sarupaning bungbuahan naon bae nu kapanggih 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8a 8u, 8i, 8i, 8i, 8a, 8i 8i, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i
9.balakbak juru demung dangdanggula maskumambang gambuh sinom asmarandana pucung ladrang Pupuh anu kaasup kana sekar ageung dina runtuyan pupuh anu ditulis di luhur aya .... pupuh.* 5 2 3 4 10. watek anu dipiboga dina lirik pupuh di handap nya eta.... Aya monyet ting guntayang dina tangkal Nerekel Jalu bikang jeung anakna sukan-sukan rarecet tingkalecrok-tingkalecrok ngakanan manggu nu atah molelel lucu sedih prihatin kasmaran
Asesmen 2 Pupuh Durma Perang Baratayudha Mundur mapan balad pandawa teu …. ipis Barisan beuki … Karna Digempur …. manggaling Senapatina … pantarna Saktimanggulang … tahan Hésé…. nanding Moal aya nu …. Kurawa Ngaran Anak Sasatoan Anak hayam sesebutanana………………, kuda ………….anak japati, buhaya Ari anak……………., bilatung Éta………………..ngaranna, bocokok ………….mah anak ucing, belo Anak……………., ciak ……………cenah geuning piyik
Remedial 1. Guru menjelaskan kembali kepada pelajar tentang ciri-ciri bentuk, isi, dan kebahasaan teks Guguritan. 2. Pelajar mencari teks guguritan lain dari youtube. 3. Pelajar dibimbing guru untuk mengidentifikasi ciriciri bentuk, isi, dan kebahasaan teks guguritan Pengayaan Pelajar menyusun peta konsep dari hasil identifikasi ciri-ciri bentuk, isi, dankebahasaan teks guguritan.
Lembar Kerja Peserta Didik Nama Sekolah : SMP NEGERI 3 PURWAKARTA Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Kelas/Semester : 8/2 Materi Pokok : Guguritan Indeks Pencapaian Kompetensi Pertemuan ke 1 8.1.1 mampu menganalisis watek pupuh dan nembangkeun pupuh dalam guguritan yang disimaknya. Pertemuan ke 2 8.1.2 mampu menganalisis aspek kebahasaan dan isi rumpaka pupuh dalam teks guguritan. Pertemuan ke 3 8.1.3 mampu melengkapi teks pupuh menjadi sebuah guguritan yang sesuai dengan kaidahnya. Pituduh LKPD Pikeun Unjuk Kerja Diskusikeun masalah/hal-hal anu teu dipikaharti nalika niténan tayangan guguritan jeung matéri guguritan jeung batur sakelompok! Prak tanyakeun ka kelompok séjén ngeunaan masalah nu kapanggih! Unggal kelompok Kudu silih nanya! Tepikeun jawaban anu geus disusun tadi ku wawakil kelompok! jieun kacindekan tina masalah jeung jawaban anu kapanggih ku unggal kelompok!
MODUL AJAR TEKS DESKRIPSI [Publish Date] KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG MGMP BAHASA SUNDA NO KOMPONEN DESKRIPSI/KETERANGAN 1. Identitas Sekolah Nama penyusun Hasan Alwan, M. Pd. (Komunitas Guru Linuhung) MGMP Bahasa Sunda Nama institusi SMP Negeri 1 Bojong Tahun Penyusunan 2023 Jenjang Sekolah SMP Kelas/ Semester IX/ 1 Alokasi Waktu 2 JP = 2 X 40 menit = 80 menit (1 x pertemuan) 2. Kompetensi Awal Pengetahuan/ keterlampilan/ Kompetensi Prasyarat Peserta didik telah memahami jenis-jenis teks dan bisa membedakannya. 3. Profil Pelajar Pancasila Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan 1) Kreatif, yang ditunjukkan melalui menghubungkan makna- makna, membangun atau merekonstruksikan imaji-imaji visual dengan baik, menyesuaikan atau mengadaptasikan imaji dengan pikiran imajinatif untuk menciptakan karya baru dalam tulisan dan pementasan. 2) Berakhlak mulia (jujur), yang ditunjukkan melalui penyampaian informasi yang disimaknya. 3) Mandiri, yang ditunjukkan melalui self regulator untuk bisa fokus terhadap apa yang dibacanya. 4) Kritis, yang ditunjukkan melalui penyampaian gagasan/pandangan, alas an ketidaksetujuan, alasan kesalahan dari membaca.
MODUL AJAR TEKS DESKRIPSI [Publish Date] KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG MGMP BAHASA SUNDA KOMPONEN INTI 1 . Tujuan Pembelajaran Pelajar mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi dengan topik tertentu tentang bentuk, isi, dan aspek kebahasaan yang digunakan dalam teks deskrpsi kampung adat. 2 . Pemahaman Bermakna Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) tentangteks deskripsi kampung adat Sunda berdasarkan rasa ingin tahunya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 3 . Pertanyaan Pemantik Tahukan kalian apakah teks deskripsi itu? Bagaimana kaidah-kaidah teks deskripsi yang benar, perbedaan bentuk teks, serta cara mengidentifikasi struktur dan isi teks deskripsi dengan benar dan mandiri? Pada pembelajaran kali ini, kita akan membahas tentang jawaban dari pertanyaan di atas tentang teks deskripsi kampung adat Sunda. 4 . Persiapan Pembelajaran 1. Guru membuat presentasi tentang kaidah-kaidah, isi teks deskripsi dengan memperhatikan struktur dan aspek kebahasaannya. 2. Guru mencari contoh-contoh teks deskripsi dari internet dan Buku Ajar. Sarana dan Prasarana 4. Fasilitas 1. Komputer/ laptop/ smartphone 2. Jaringan internet 5. Target Pelajar Kategori Peserta Didik Siswa Diferensiasi (32 orang) 6. Model Pembelajaran Discovery Learning Model
MODUL AJAR TEKS DESKRIPSI [Publish Date] KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG MGMP BAHASA SUNDA A. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan 1 (Komponen Membaca) Pendahuluan (10 Menit) 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran. 2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin. 3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan 4. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya. Mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya. 5. Menyampaikan tujuan dan manfaat dengan mempelajari materi teks deskripsi Kampung Adat Sunda.(Motivasi) 6. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, metode belajar, lingkup karakter dan teknik penilaian yang akan digunakan. Kegiatan Inti (60 menit) Stimulus/pemberian rangsangan 1. Guru menyajikan tayangan gambar. 2. Murid diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian untuk mencermati tayangan yang disajikan. 3. Murid mengamati gambar yang disajikan oleh guru. (Diferensiasi Konten). 4. Murid diminta membaca dan mengamati teks deskripsi yang disajikan oleh guru. (Diferensiasi Konten). (Niti harti) Kampung Naga
MODUL AJAR TEKS DESKRIPSI [Publish Date] KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG MGMP BAHASA SUNDA Kampung Naga téh mangrupa salasahiji kampung adat di tatar Sunda. Perenahna di Desa Néglasari, Kacamatan Salawu, Kabupatén Tasikmalaya. Béda jeung umumna kampung adat, Kampung Naga mah kawilang gampang didongkangna, lantaran tempatna henteu jauh ti jalan gedé antara Garut jeung Tasikmalaya. Disebut Kampung Adat lantaran pendudukna anu masih kénéh pageuh nyekel adat kabiasaan karuhunna. Maranéhna pantrang ngarempak adat kabiasaan anu geus diguratkeun ku karuhunna. Nurutkeun kapercayaanana, ngarempak adat téh sarua hartina jeung henteu ngahargaan ka karuhun. Wewengkon Kampung Naga legana lima héktar. Ari anu dijadikeun pakampungan aya 1,5 héktar ngawengku paimahan, pakarangan, balong, jeung pasawahan penduduk. Sésana mangrupa leuweung, anu disebut leuweung karamat, lantaran di éta leuweung téh aya makam karuhun masarakat Kampung Naga. Pakampunganana aya dina léngkob anu kawilang subur. Beulah kulon diwatesan ku leuweung karamat. Beulah kalér jeung wétan diwatesan ku Walungan Ciwulan. Beulah kalér mangrupa lawang asup ka lingkungan pakampungan. Upama urang rék asup ka jero pakampungan kudu ngaliwatan jalan nurutug, magrupa séséngkéd, tapi geus ditémbok jeung dibalay ku batu temple. Sasatna mah kudu ngaliwatan gawir. Malah aya anu nyebutkeun , sesebutan Kampung Naga téh, asalna Kampung Na Gawir, terus robah jadi Kampung Naga. Wangun imahna di Kampung Naga mah kudu imah panggung, anu dijieunna tina kai jeung awi. Hateupna wangun julang ngapak kudu tina injuk, eurih, atawa kiray. Teu meunang aya nu make kenténg. Teu meunang ditémbok deuih, sanajan mampuh ogé nyieun imah témbok atawa gedong. Sakabéh imah kudu nyanghareup ka kidul atawa kalér. Teu meunang dicét, iwal dikapur atawa diméni. Panto imahna, teu meunang aya panto nu pahareup-hareup dina saimah. Anu matak panto tepas jeung panto dapur téh, sajajar aya dihareup. Lantaran nurutkeun kapercayaanana sangkan rejeki anu asup ka imah henteu bangblas, kaluar deui ngaliwatan panto dapur. Pipinding tepas atawa tengah imah ku bilik anu buni, ari pipinding dapur mah kudu ku anyaman sasag anu carang. Ieu ogé aya alesanana. Ambéh babari kanyahoan ku tatangga lamun dapurna henteu ngebul, hartina henteu masak, upama baé lantaran teu boga béas,
MODUL AJAR TEKS DESKRIPSI [Publish Date] KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG MGMP BAHASA SUNDA jeung sajabana. Di jero imah teu meunang make parabotan saperti korsi, méja jeung ranjang. Teu meunang make listrik deuih. Cukup dicaangan ku cempor baé. Di Kampung Naga aya 113 wangunan, 110 wangunan di antarana mangrupa imah. Wangunan séjénna nya éta bumi ageing, bale patemon, jeung masjid. Bumi ageing tempat neundeun barang-barang pusaka, bale patemon tempat ngayakeun kumpulan warga jeung narima sémah, ari masjid tempat ibadah warga jeung ngayakeun upacara kaagamaan. Ti baheula jumlah wangunan teu leuwih ti sakitu sarta teu bisa nambahan deui. Jadi upama aya warga Kampung Naga anu haying nyieun imah anyar téh, lantaran anggota kulawargana nambahan, nya kapaksa wé kudu di luareun Kampung Naga. Di Kampung Naga teu meunang nanggap kasenian anu datangna ti luar, saperti wayang golék, dangdut, kendang penca sarta kasenian liana anu make goong. Ari lalajo mah meunang urang dinya ogé, asal ulah di jero Kampung Naga. Kasenian anu meunang ditanggap di Kampung Naga nya éta terebang, beluk, jeung rengkong. Kasenian anu dianggap mangrupa warisan turun tumurun ti karuhunna. Urang Kampung Naga ogé pantrang nyaritakeun ngeunaan lembur katut sajarahna dina poé Salasa, Rebo, jeung Saptu. Komo nyaritakeun luluhurna atawa karuhunna mah, dipahing pisan. Ari sababna poé Salasa, Rebo, jeung Saptu mah mangrupa poéan nyepi. Kampung Naga diadegkeun ku Sembah Dalem Singaparna, anu dianggap karuhun urang Kampung Naga, ratusan taun katukang. Sembah Dalem Singaparna téh salasaurang anu nyebarkeun agama Islam. Anu matak urang Kampung Naga mah kabéhanana ngagem agama Islam. Ngan dina prak-prakan ibadahna diluyukeun jeung adat-cahara katut kabiasaan karuhunna. (Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat) Pertanyaan/ Identifikasi Masalah (Niti Surti) 1. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang telah disajikan. (Diferensiasi Proses). 2. Murid mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang gambar yang disajikan. Mengajukan pertanyaan : (mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
MODUL AJAR TEKS DESKRIPSI [Publish Date] KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG MGMP BAHASA SUNDA dan berpikir kritis). 3. Murid menyebutkan apa saja yang mereka lihat dari gambar dan teks tersebut 4. Pembahasan atas beberapa jawaban murid. Pengumpulan Data (Niti Bakti) 1. Guru membagikan lembar LKPD kepada murid. 2. Murid dibagi dalam kelompok dan diberi tugas untuk berdiskusi tentang struktur teks deskripsi, menemukan paragraf pembuka, isi, dan penutup teks deskripsi , dan menceritakan kembali teks deskripsi Kampung Adat Sunda. (Diferensiasi Proses). 3. Pengelompokan murid berdasarkan minat menggambar dan bercerita 4. Secara berkelompok, murid menceritakan kembali deskripsi Kampung Adat Sunda sesuai dengan minatnya ada yang berbentuk visual (gambar cerita) dan ada teks cerita. (Diferensiasi Proses). 5. Murid saling bertukar informasi tentang materi yang telah ditentukan. 6. Murid bertanya kepada guru tentang materi yang belum mereka pahami secara individu dan kelompok. Pengelolaan Data (Niti Bakti) 1. Murid mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari kegiatan mengumpulkaninformasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaanpertanyaan pada lembar kerja. (Diferensiasi Proses) 2. Murid mengerjakan beberapa pertanyaan diskusi tentang teks deskripsi Kampung Adat Sunda. 3. Murid dapat menuliskan hasil diskusi di kertas folio. Pembuktian (Niti Bukti) 1. Murid berdiskusi dan bekerja sama dalam penyajian hasil diskusi baik dalam bentuk gambar ataupun tulisan yang akan mereka sajikan. (Diferensiasi Produk) 2. Guru meminta murid menyajikan paparan teks deskripsi Kampung Adat Sunda dalam bentuk gambar ataupun tulisan yang akan mereka sajikan.
MODUL AJAR TEKS DESKRIPSI [Publish Date] KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG MGMP BAHASA SUNDA 3. Murid menyajikan teks deskripsi Kampung Adat Sunda dalam bentuk gambar ataupun tulisan yang akan mereka sajikan. (Diferensiasi Produk). 4. Murid mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan. Menarik Kesimpulan 1. Bersama-sama dengan guru, peserta didik memberikan kesimpulan diskusi presentasi terkait ciri-ciri teks deskripsi dengan menggunakan bahasanya sendiri. 2. Guru mengecek hasil penugasan lembar kerja yang diberikan peserta didik serta memberikan penilaian. Penutup ( 10 menit) 1. Murid membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru tentang pointpoint penting serta apa saja yang telah diperoleh dalam kegiatan pembelajaran. 2. Guru melaksanakan refleksi dan tindak lanjut dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya dengan pertanyaan pemadu berikut ini. 1) Apa yang telah kamu pelajari hari ini? 2) Apa yang paling kamu sukai dari pembelajaran hari ini? 3) Apa yang belum kamu pahami pada pembelajaran hari ini? 3. Guru memberikan motivasi/ penguatan karakter kepada peserta didik, untuk tetap semangat belajar. 4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 5. Bersama-sama menutup kegiatan pelajaran dengan berdoa dan salam. B. Penilaian Pembelajaran a) Penilaian Sikap b) Penilaian Pengetahuan c) Penilaian Keterampilan
MODUL AJAR TEKS DESKRIPSI [Publish Date] KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG MGMP BAHASA SUNDA A. Bacaan Di handap aya bacaan anu ngagambarkeun kaayaan di Kampung Naga, pék baca sing gemet! Kampung Naga Kampung Naga téh mangrupa salasahiji kampung adat di tatar Sunda. Perenahna di Desa Néglasari, Kacamatan Salawu, Kabupatén Tasikmalaya. Béda jeung umumna kampung adat, Kampung Naga mah kawilang gampang didongkangna, lantaran tempatna henteu jauh ti jalan gedé antara Garut jeung Tasikmalaya. Disebut Kampung Adat lantaran pendudukna anu masih kénéh pageuh nyekel adat kabiasaan karuhunna. Maranéhna pantrang ngarempak adat kabiasaan anu geus diguratkeun ku karuhunna. Nurutkeun kapercayaanana, ngarempak adat téh sarua hartina jeung henteu ngahargaan ka karuhun. Wewengkon Kampung Naga legana lima héktar. Ari anu dijadikeun pakampungan aya 1,5 héktar ngawengku paimahan, pakarangan, balong, jeung pasawahan penduduk. Sésana mangrupa leuweung, anu disebut leuweung karamat, lantaran di éta leuweung téh aya makam karuhun masarakat Kampung Naga. Pakampunganana aya dina léngkob anu kawilang subur. Beulah kulon diwatesan ku leuweung karamat. Beulah kalér jeung wétan diwatesan ku Walungan Ciwulan. Beulah kalér mangrupa lawang asup ka lingkungan pakampungan. Upama urang rék asup ka jero pakampungan kudu ngaliwatan jalan nurutug, magrupa séséngkéd, tapi geus ditémbok jeung dibalay ku batu temple. Sasatna mah kudu ngaliwatan gawir. Malah aya anu nyebutkeun , sesebutan Kampung Naga téh, asalna Kampung Na Gawir, terus robah jadi Kampung Naga.
MODUL AJAR TEKS DESKRIPSI [Publish Date] KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG MGMP BAHASA SUNDA Wangun imahna di Kampung Naga mah kudu imah panggung, anu dijieunna tina kai jeung awi. Hateupna wangun julang ngapak kudu tina injuk, eurih, atawa kiray. Teu meunang aya nu make kenténg. Teu meunang ditémbok deuih, sanajan mampuh ogé nyieun imah témbok atawa gedong. Sakabéh imah kudu nyanghareup ka kidul atawa kalér. Teu meunang dicét, iwal dikapur atawa diméni. Panto imahna, teu meunang aya panto nu pahareup-hareup dina saimah. Anu matak panto tepas jeung panto dapur téh, sajajar aya dihareup. Lantaran nurutkeun kapercayaanana sangkan rejeki anu asup ka imah henteu bangblas, kaluar deui ngaliwatan panto dapur. Pipinding tepas atawa tengah imah ku bilik anu buni, ari pipinding dapur mah kudu ku anyaman sasag anu carang. Ieu ogé aya alesanana. Ambéh babari kanyahoan ku tatangga lamun dapurna henteu ngebul, hartina henteu masak, upama baé lantaran teu boga béas, jeung sajabana. Di jero imah teu meunang make parabotan saperti korsi, méja jeung ranjang. Teu meunang make listrik deuih. Cukup dicaangan ku cempor baé. Di Kampung Naga aya 113 wangunan, 110 wangunan di antarana mangrupa imah. Wangunan séjénna nya éta bumi ageing, bale patemon, jeung masjid. Bumi ageing tempat neundeun barang-barang pusaka, bale patemon tempat ngayakeun kumpulan warga jeung narima sémah, ari masjid tempat ibadah warga jeung ngayakeun upacara kaagamaan. Ti baheula jumlah wangunan teu leuwih ti sakitu sarta teu bisa nambahan deui. Jadi upama aya warga Kampung Naga anu haying nyieun imah anyar téh, lantaran anggota kulawargana nambahan, nya kapaksa wé kudu di luareun Kampung Naga. Di Kampung Naga teu meunang nanggap kasenian anu datangna ti luar, saperti wayang golék, dangdut, kendang penca sarta kasenian liana anu make goong. Ari lalajo mah meunang urang dinya ogé, asal ulah di jero Kampung Naga. Kasenian anu meunang ditanggap di Kampung Naga nya éta terebang, beluk, jeung rengkong. Kasenian anu dianggap mangrupa warisan turun tumurun ti karuhunna. Urang Kampung Naga ogé pantrang nyaritakeun ngeunaan lembur katut sajarahna dina poé Salasa, Rebo, jeung Saptu. Komo nyaritakeun luluhurna atawa karuhunna mah, dipahing pisan. Ari sababna poé Salasa, Rebo, jeung Saptu mah mangrupa poéan nyepi. Kampung Naga diadegkeun ku Sembah Dalem Singaparna, anu dianggap karuhun urang Kampung Naga, ratusan taun katukang. Sembah Dalem Singaparna téh salasaurang anu nyebarkeun agama Islam. Anu matak urang Kampung Naga mah kabéhanana ngagem agama Islam. Ngan dina prak-prakan ibadahna diluyukeun jeung adat-cahara katut kabiasaan karuhunna.
MODUL AJAR TEKS DESKRIPSI [Publish Date] KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG MGMP BAHASA SUNDA (Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat) B. Pedaran Mikawanoh Déskripsi Kampung Adat Sunda Kampung Adat téh nya éta kampung anu masih kénéh pengkuh nyekel adat-cahara karuhunna. Bisa katémbong tina adeganana, kahirupan sapopoé masarakatna, jeung sawatara upacara adat anu maneuh dilaksankeunana. Di Jawa Barat mah henteu loba Kampung Adat téh. Anu geus kakoncara téh nya éta Kampung Naga di Kabupatén Tasikmalaya, Kampung Pulo jeung Kampung Dukuh di Kabupatén Garut, Kampung Kuta di Kabupatén Ciamis, Kampung Cireundeu di Kota Cimahi, Kampung Kasepuhan Ciptagelar di Kabupatén Sukabumi, Kampung Mahmud, Kampung Cikondang, jeung Kampung Arjasari di Kabupatén Bandung. C. Pangaweruh Basa Di masarakat Sunda baheula, tos teu bireuk deui yén di tatar sunda aya sababaraha rupa wangunan imah. Biasana mah mangrupa imah panggung, anu paseuk / sukuna (pondasi) dijieun tina batu pasagi / balok anu disebat ogé batu tatapakan. Kanggo tihangna nganggé kai balok. Bagéan handap / amparan ngagunakeun papan kai atawa palupuh tina haur/awi. Bagéan sisi / pidingna nganggé bilik atanapi papan kai. Anu ngabédakeun dina sewang-sewangan eta wangunan nyaéta bagéan luhur / suhunan. Rupa – rupa suhunan anu dimaksad diantawisna :
MODUL AJAR TEKS DESKRIPSI [Publish Date] KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG MGMP BAHASA SUNDA 1. Julang Ngapak nyaéta rupa wangunan imah anu suhunan bagéan kénca tur katuhuna rada rubak ka gigir. Aya ogé anu nyebutkeun maké sorondoy. Upami ditingal ti palih payun sapertos manuk julang anu nuju hiber tur mébérkeun jangjangna. 2. Parahu Kumureb nyaéta rupa wangunan anu suhunan siga parahu anu nagkub. Suhunan parahu kumureb, kiwari mah disebatna ATAP PERISAI. 3. Badak Heuay nyaéta rupa wangunan sapertos saung, teu nganggo wuwung sambungan suhunan /hateup payun sareng pengker. Upami ditingal sapertos badak nuju heuay. 4. Jolopong nyaéta rupa wangunan anu suhunanna manjang, sering disebat ogé suhunan panjang atau gagajahan. Suhunan Jolopong dianggo / digunakeun ogé di Kampung Pulo – Garut. Suhunan Jolopong kiwari mah disebatna ATAP PELANA. 5. Capit Gunting nyaéta rupa wangunan imah anu dina tungtung payun tur pengker suhunan nganggo kai atanai awi anu dipasangkeunna na nyilang dibagéan luhurna sapertos gunting. Suhunan capit gunting sami sareng atap pelana mung ditambihan rarangkén lisplang yang nyogok ka luhur tur nyilang. 6. Tagog Anjing nyaéta rupa wangunan anu percis sareng rupa badak heuay, mung aya sambungan ka payun tur turun sakedik. Janten wangunanna ngeluk siga anjing cingogo / nagog. 2. Ngaran Wangunan jeung Fungsina
MODUL AJAR TEKS DESKRIPSI [Publish Date] KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG MGMP BAHASA SUNDA 1) Asrama= tempat ngarereb saheulaanan pikeun tentara, barudak sakola, nu keur latihan atawa diajar ngeunaan hiji hal, jsb. 2) Balandongan = adegan saheulaanan pikeun narima sémah; tenpat kamonésan di nu kariaan. 3) Balé Désa= kantor pamaréntahan jeung tempat kumpulna masarakat di tingkat desa. 4) Balé Kota= kantor pamaréntahan jeung tempat ngantorna walikota 5) Bédéng = imah leutik atawa imah dipétak-pétak pikeun pagawé leutik upamana baé imah kontrakan, tempat pabinihan karét, kopi. Entéh jsb. 6) Bénténg= adegan pikeun nahan panarajang musuh. 7) Garduh = wawangunan leutik sisi jalantempat ngajaga kaamananatawa tempat pangreureuhan nu ngaronda. 8) Gosali = adegan tempat digawé panday (tukang nyieun parabot tina beusi). 9) Imah = wangunan tempat pamatuhan jalma. 10)Jongko= adegan pikeun tempat dagang. 11) Kaputrén= tempat cicingna putri raja 12) Karaton= tempat cicingna raja atawa ratu sarta ngokolakeun karajaan. 13) Klinik= tempat ngubaran nu gearing 14) Kios= adegan pikeun tempat dagang, leuwih leutik ti took. 15) Kobong = kamar leutik di lingkungan pasantrén. 16) Leuit = wangunan paranti nyimpen paré. 17) Lio = adegan paranti nyieun kenténg atawa bata. 18) Masigit = adegan gedé paranti salat. 19) Pasantrén= tempat diajar bag-bagan agama Islam 20) Pendopo= tempat ngokolakeun pamaréntahan jeung tempat cicingna bupati. 21) Saung = adegan leutik di kebon, di huma, atawa di sawah, paranti reureuh patani. 22) Tajug = masjid leutik di pakampungan. 23) Tangsi= tempat ngarerebna tentara 24) Toko= tempat ngajual barang, leuwih gedé ti kios. 25) Warung= tempat ngajual barang (dagangan) pangabutuh sapopoé.
MODUL AJAR TEKS DESKRIPSI [Publish Date] KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG MGMP BAHASA SUNDA 3. Ngaran Pakandangan (1) Gedogan = kandang kuda, sok disebut ogé istal. (2) Kandang domba = tempat ngampihkeun domba. (3) Kandang sapi = tempat ngampihkeun sapi (4) Karamba = tempat miara lauk di walungan. (5) Karapyak = tempat ngampihna munding, sok disebut ogé kandang munding. (6) Kurung manuk = tempat miara manuk (7) Pagupon = tempat ngampihna japati, kandang japati. (8) Paranjé = tempat ngampihna hayam, kandang hayam. Sumber: - Faturohman, Taufik. 2017. Gapura Basa; Pangajaran Basa Sunda pikeun Murid SMP/MTs. Kelas IX. Bandung. Geger Sunten. (Halaman 20-34) - https://www.orami.co.id/magazine/rumah-adat-sunda
MODUL AJAR TEKS DESKRIPSI [Publish Date] KOMUNITAS BELAJAR GURU LINUHUNG MGMP BAHASA SUNDA LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Ngaran Anggota Kelompok: 1……………………… 2……………………… 3……………………… 4……………………... 5……………………… Titénan Gambar jeung teks deskripsi Kampung Adat Sunda (Kampung Naga) di handap! A. Mikawanoh Téks Déskripsi Kampung Naga Kampung Naga téh mangrupa salasahiji kampung adat di tatar Sunda. Perenahna di Desa Néglasari, Kacamatan Salawu, Kabupatén Tasikmalaya. Béda jeung umumna kampung adat, Kampung Naga mah kawilang gampang didongkangna, lantaran tempatna henteu jauh ti jalan gedé antara Garut jeung Tasikmalaya. Disebut Kampung Adat lantaran pendudukna anu masih kénéh pageuh nyekel adat kabiasaan karuhunna. Maranéhna pantrang ngarempak adat kabiasaan anu geus diguratkeun ku karuhunna. Nurutkeun kapercayaanana, ngarempak adat téh sarua hartina jeung henteu ngahargaan ka karuhun.