KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 1 DAFTAR ISI Sambutan Kemenparekraf / Baparekraf Kata Pengantar Asprodi Tentang Program BEDA’KAN Para Desainer Grafis Potret UMKM Indonesia Batik Widyawati Ampyang Jawa Cavatoz Bibimia Dbroo Kitchen Koncone Ngemil Onde-Onde Njonja Moeda FilletOO Wedangkuh Kejugja Si Broo Sukma Si Jarwo EF Diary Food Pia Nyah Solo Grande Tropical Foodzaam Chandra Dewi Rengginan Visa Cottonbatik Blunder Ratu Banana Volcano Coffee Pentol Serbu Yes Dapoer Bu Tari Lemonih Beras Hitam Lembah Dongde 1 2 3 4 9 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58
KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 2 SAMBUTAN Assalammualaikum wr. wb, salam sejahtera bagi kita semua Sebagaimana sektor kehidupan lainnya, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga terdampa pandemi COVID-19. Penurunan aktivitas usaha karena adanya pembatasan aktivitas masyarakat membuat kreativitas dan produktivitas terhenti untuk sementara waktu. Namun, tahun 2021 ini adalah tahun kebangkitan. Di sektor Ekonomi Kreatif, Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development) UNCTAD telah menetapkan tahun ini sebagai the International Year of Creative Economy for Sustainable Development. Berbagai upaya dilakukan Kemenparekraf untuk memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif, melalui berbagai program dan kegiatan. Salah satunya yaitu Bedah Desain Kemasan (BEDA’KAN), merupakan salah satu kegiatan inisiasi Kemenparekraf pada Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif melalui Direktorat Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen, dimana kegiatan ini selain memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) pada susbsektor Kuliner, Kriya dan Fesyen yang akan diberikan desainkemasan baru pada produknya, kegiatan ini juga berfokus pada edukasi dalam penguatan talenta desainer grafis (desain komunikasi visual) dengan cara praktik langsung mendesain ulang kemasan produk pelaku ekraf serta mewujudkan dalam bentuk mock-up kemasan yg dapat digunakan langsung untuk kegiatan penjualan pelaku ekraf. Lewat kegiatan ini, para pelaku usaha akan mendapat pemahaman tentang menjalankan usahanya ke depan dan informasi pengemasan produk yang baik oleh para pakar branding. Kegiatan ini bertujuan agar para pelaku ekraf lebih percaya diri, dapat memasarkan produknya lebih baik, meningkatkan nilai tambah dan daya saing produknya, tentunya diharapkan terjalin simbiosis mutualisme antara pelaku UMKM dan Desainer sehingga terbentuknya supplay and demand dalam ekosistem jasa desain. Setelah sukses dengan 10 BEDA’KAN yang lalu (2020: Skala Nasional seluruh provinsi, Bandung, Denpasar Bali, thn 2021: Danau Toba (2 kali fesyen/kriya dan kuliner), Labuan Bajo, Mandalika) thn 2022 (Borobudur dan Likupang) yang keseluruhannya diadakan secara open call, kini BEDA’KAN batch 11 kembali digelar secara khusus di Surakarta yang terpilih dimana memiliki banyak sekali potensi produk fesyen kriya dan kuliner yang dapat dikembangkan. BEDA’KAN ini diikuti oleh 25 jenama/brand yg telah dikurasi. Kegiatan BEDA’KAN Batch 11 kali ini bekerjasama dengan ASPRODI (Asosiasi Program Studi) DKV SeIndonesia yang melibatkan 20 Dosen Pendamping, 30 Mahasiswa DKV dari 15 Universitas, serta bantuan pendampingan Tim Pakar, dan turut serta membantu kegiatan yaitu Pemerintah/ Lembaga Daerah Kota Surakarta dalam hal ini Pengelola Surakarta, Dispar Surakarta, serta tentunya didukung oleh Dispar provinsi Jawa Tengah. Terima kasih atas bantuan dan dukungan kerjasama yang baik hingga terselesaikannya kegiatan ini. Kami mengapresiasi kegiatan ini mengingat peran strategis desain dalam kontribusi terhadap pembangunan ekonomi kreatif Indonesia. Akhir kata, kami ucapkan selamat dan terima kasih kepada para peserta BEDA’KAN, dan seluruh pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini, semoga dengan mengikuti kegiatan ini menjadikan produk kreatif UMKM berkembang melalui desain kemasan yang lebih menarik. Sambutan Kemenparekraf / Baparekraf M. Neil El Himam, M.Sc Deputi Bidang Ekonomi DIgital dan Produk Kreatif
KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 3 KATA PENGANTAR ASPRODI Assalammualaikum wr. wb, salam sejahtera bagi kita semua Program BEDA’KAN menjadi contoh bahwa desain grafis berperan dalam kehidupan di semua lapisan masyarakat. Sebagai contoh, dalam kasus identitas visual produk kuliner dan kemasannya untuk UMKM Indonesia. Peran utama dari kemasan makanan adalah untuk melindungi produk makanan dari pengaruh luar dan kerusakan, menampung makanan, dan menyediakan informasi bahan dan gizi kepada konsumen. Kemasan juga mempunyai peran sebagai wajah dari produk dan seringkali merupakan satu-satunya eksposur produk yang dialami konsumen sebelum membeli. Untuk itu diperlukan seorang desainer yang dapat menerjemahkan cerita dari produk ke dalam kemasan secara visual dan fungsi. Produk UMKM Indonesia ini sangat unik dan dapat merepresentasikan budaya Indonesia. Tentunya, dengan kemasan yang terdesain dengan tepat dapat memberikan nilai lebih bagi produk dari segi citra dan juga fungsi, sehingga produk kuliner Indonesia dapat berkembang lebih luas sampai mancanegara dan turut menyebarluaskankan budaya Indonesia. Hal tersebut sangat sesuai dengan visi Asprodi DKV, yaitu membentuk identitas visual Indonesia yang kuat di dalam negeri dan di mata internasional. Program ini tentunya sangat menantang. Dalam setiap proses dibutuhkan berbagai tahapan yang mendalam. Asprodi DKV membuka kesempatan kepada semua anggotanya untuk terlibat dalam program ini yang kemudian dikurasi dengan pertimbangan baik dari segi pengalaman maupun kemampuan. Setelah itu kami memberi pengarahan kepada para desainer dan menjelaskan proses yang tepat untuk program BEDA’KAN ini. Tanpa kerja sama dengan berbagai pihak, tentu saja belum tentu dapat berhasil. Untuk itu, Asprodi DKV mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, baik itu para desainer anggota Asprodi DKV, tim kurasi produk UMKM, tim pakar kuliner dan juga tim Kemenparekraf/Baparekraf di Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif. Harapan kami semoga kegiatan dalam mendukung UMKM dapat terus dilanjutkan oleh banyak pemangku kepentingan di pemerintahan dan terus melibatkan asosiasi desain dalam prosesnya agar desainer grafis dapat terus berperan si semua lapisan masyarakat dan tentunya untuk kemajuan ekonomi kreatif di Indonesia. Dr. Intan Rizky Mutiaz., M.Ds Ketua Umum Asprodi DKV Indonesia
KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 4 Program BEDA’KAN (Bedah Desain Kemasan) merupakan kegiatan pendampingan pada 25 pelaku usaha Kriya Fesyen dan kuliner dalam memberikan edukasi kemasan yang menarik pada produk UMKM terpilih (peserta mendapatkan desain logo dan kemasan baru melewati proses redesain 3 level bekerja sama dengan Asprodi DKV yang membawa 25 desainer yang telah ditunjuk Asprodi DKV dan didampingi langsung oleh pengurus Asprodi DKV ). Dalam hal ini pengerjaannya melibatkan bidang yang terkait yaitu Bidang Desain (Desain Komunikasi Visual). Kegiatan Bedah Desain Kemasan dilakukan dengan metode studi kasus atau membedah desain yang ada. Kegiatan ini kemudian disebut dengan Bedah Desain Kemasan atau disingkat BEDA’KAN. BEDA’KAN pada masa tanggap darurat pandemi Covid-19 adalah kegiatan pemberian bantuan pemerintah dalam bentuk pembaharuan desain kemasan produk yang lebih baik dan memiliki value added terhadap produk para pelaku usaha kuliner melalui media daring (online). Program bantuan yang diberi nama BEDA’KAN (Bedah Desain Kemasan) ini bertujuan untuk: 1. Membantu pelaku usaha kuliner untuk memiliki kemasan produknya dengan tampilan yang lebih menarik, berkarakter, higienis, melindungi produknya dan profesional, sehingga semakin menarik perhatian konsumen; 2. Meningkatkan rasa percaya diri dalam persaingan global serta membantu pelaku usaha kuliner untuk meningkatkan nilai tambah produk mereka. 3. Membantu pelaku usaha kuliner dalam rangka persiapan tranformasi strategi pemasaran dari online ke online. Pelaksanaan prorgam BEDA’KAN dilakukan dengan sistem online dan hybrid, pada BEDA’KAN seluruh tahapan dari mulai pendaftaran, seleksi administrasi awal, seleksi proposal konsep bisnis peserta, bedah produk dan rancangan kemasan, paparan desain akhir kemasan dilakukan online dan offline dengan melibatkan peserta dari beragam daerah, sehingga keseluruhannya dilakukan secara hybrid dan terbuka untuk seluruh daerah, dimana 25 produk yang terkurasi. Penerima bantuan BEDA’KAN adalah pelaku usaha kriya fesyen dan kuliner yang telah melalui proses kurasi. TENTANG PROGRAM BEDAKAN
Profil Desainer BEDA’KAN 5
Produk: BATIK WIDAYATI Desainer: Laurentia Claire Institut Teknologi Harapan Bangsa 08112418800 [email protected] Produk: AMPYANG JAWA Desainer: Yasmin President University 0895601411918 [email protected] Produk: CAVATOZ Desainer: Maria Regina Taufik Universitas Ciputra 082191623649 [email protected] Produk: BIBIMIA Desainer: Melissa Dwi Putri Cahyani Universitas Kristen Maranatha Produk: DBROO KITCHEN Desainer: Laurentius Adityas Tino Harjanto Universitas Ma Chung 081213120342 [email protected] Produk: KONCONE NGEMIL Desainer: Rachelle Irene Universitas Multimedia Nusantara 089655155551 [email protected] Produk: ONDE-ONDE NJONJA MOEDA Desainer: Stefanny Kusuma Universitas Pelita Harapan 0811722535 [email protected] Produk: WEDANGKUH Desainer: Lucy Theresia Tatsuo Universitas Persada Indonesia YAI 085886506506 [email protected] Produk: FILLETOO Desainer: Ezza Pandu Prasetya Universitas Pembangunan Jaya 081935217803 [email protected] 6
Produk: KEJUGJA Desainer: Muhammad Azzam Hafidzulhaq Universitas Telkom 082119314051 [email protected] Produk: SI JARWO Desainer: Faizal Achwalul H Institut Teknologi Sepuluh Nopember 085707119508 Produk: SUKMA Desainer: Maxellino Putra Wijaya Universitas Bunda Mulia Produk: EF Diary Food Desainer: Lalita Euginia Sudagijono Institut Teknologi Harapan Bangsa 08112775095 [email protected] Produk: SIBROO Desainer: Chandra Agustian Budiman Universitas Trisakti 085155186863 [email protected] Produk: PIA NYAH SOLO Desainer: Fransisca Gabrielle Soemolang President University 0818947526 [email protected] Produk: FOODZAAM Desainer: Diaz Abiyaksa Putra Universitas Ciputra 0811503976 Produk: CHANDRA DEWI RENGGINAN Desainer: Afif Syaffa Adhiwa Universitas Persada Indonesia YAI 085770104019 [email protected] Produk: GRANDE TROPICAL Desainer: Sarah Devina Universitas Bunda Mulia 087787245399 [email protected] 7
Produk: VISA COTTONBATIK Desainer: Vanessa Leoni Universitas Pelita Harapan 082310146688 [email protected] Produk: BLUDER RATU Desainer: Afifahasna W Universitas Pembangunan Jaya 082112585630 [email protected] Produk: BANANA VOLCANO COFFEE Desainer: Stephanie Nathania Universitas Kristen Maranatha 081292679021 Produk: PENTOL SERBU YES Desainer: Monita Eva Rahmah Universitas Trisakti 08128707987 [email protected] Produk: DAPOER BU TARI Desainer: Alfian Ari Bimantara Universitas Telkom 081240290653 [email protected] Produk: LEMONIH Desainer: Elsa Febritha Santoso Universitas Ma Chung 087757327147 [email protected] Produk: BERAS HITAM LEMBAH DONGDE Desainer: Jennifer Anjanette Kwa Universitas Multimedia Nusantara 8
Munculnya banyak produk kriya feseyn dan kuliner baru dari UMKM menunjukan bahwa kita sebagai bangsa terus produktif dan inovatif di tengah pandemi global ini. Varian produk tersebut terbilang banyak dan berasal dari beragam daerah dengan membawa keunikan dan potensi masing-masing daerah yang secara kualitas produk tidak perlu diragukan lagi. Untuk menunjang hal tersebut, diperlukan pengembangan di segi visual, di antaranya citra produk dan kemasan. Hal tersebut akan menambahkan nilai jual produk dan membuka kesempatan bagi produk untuk dijual lebih luas lagi, bahkan sampai ke luar negeri. Terlebih lagi, teknologi digital yang berkembang pesat dapat turut mengakselerasi promosi dan penjualan produk melalui sosial media dan perdagangan elektronik (ecommerce) yang dapat menjadi kunci kesuksesan UMKM saat ini. Oleh karena itu, potensi yang dimiliki UMKM perlu didukung dan dibantu oleh pemerintah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan bekerja sama dengan banyak pihak untuk dapat terus beradaptasi di situasi seperti saat ini. POTRET UMKM INDONESIA: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 9
BATIK WIDAYATI LATAR BELAKANG: Batik Widayati adalah sebuah brand produk fashion dengan ciri khas Batik Solo yang didirikan oleh Ibu Wiwiek Widayati dan telah didirikan sejak tahun 2017. Diawali dengan minatnya yang begitu besar terhadap menggambar dan juga rasa cintanya yang begitu besar terhadap budaya Indonesia, Ibu Wida ingin memiliki keinginan untuk melestarikan budaya bangsa, salah satunya melalui Batik Solo. Setiap Batik yang dibuat oleh pengrajin di Batik Widayati merupakan batik tulis dan batik cap yang dibuat autentik dengan sangat detail dan hati-hati. Batik ini merupakan sebuah gambaran dari keindahan dan kekayaan budaya bangsa Indonesia, yang juga dibungkus dengan konsep mewah. Target audience dari Batik Widayati adalah berusia 25 tahun keatas dan merupakan kalangan menengah keatas. PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 10
Pemilik Brand IBU WIWIEK WIDAYATI Desainer Laurentia Claire Institut Teknologi Harapan Bangsa 11 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
AMPYANG JAWA LATAR BELAKANG: Ampyang Jawa adalah camila khas Solo yang terbuat daro bahan kacang tanah, gula jawa dan jahe. Rasanya yang gurih, manis, dan renyah menjadikan amyang jawa ini berbeda dari ampyang yang lain. Ampyang khas jawa sangat sehat karena tidak mengandung bahan pengawet dan menggunakan bahan baku berkualitas dan alami. Filosofi produk dari perancangan desain kemasan brand ampyang ini menjadi bentuk objektif yang akan dicapai dengan tujuan utama tidak hanya menjual produk, tetapi memberikan sebuah cerita mengenai perjalanan kehidupan yang digambarkan seperti amyang ini, dimana bentuk amyang yang tidak rata atau bergelombang, menggambarkan perjalanan hidup tetapi akan selalu berakhir manis seperti rasa amyang itu sendiri. PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 12
Pemilik Brand ALIF AMA DANAN ABDUL FAATHIR Desainer Yasmin President University 13 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
CAVATOZ LATAR BELAKANG: CAVATOZ adalah produk keripik berbahan dasar singkong yang diolah dengan cara menyerupai pengolahan makanan tradisional gethuk, yaitu dengan dikupas terlebih dahulu, kemudian diparut, serta dikukus sebelum diiris tipis-tipis menjadi keripik yang renyah. Metode pengolahan yang dilakukan dengan penuh ketekunan ini membuat keripik CAVATOZ memiliki rasa yang lezat, premium dan konsisten. CAVATOZ saat ini memiliki 5 varian rasa, yaitu Original, rasa keju, rasa pedas, rasa barberkiu dan rasa rumput laut. Meski memiliki banyak varian rasa, CAVATOZ diolah tanpa menggunakan MSG, tanpa pengawet dan tanpa pewarna buatan, sehingga menjadikan Cavatoz produk makanan ringan yang aman, halal dan disukai keluarga. Dengan tagline “Share happiness”, Cavatoz memiliki misi untuk menjadi snack pilihan keluarga Indonesia, yang selain menyediakan snack berkualitas, juga turut berkontribusi pada masyarakat melalui berbagai kegiatan edukasi seputar parenting dan donasi pada anak-anak yang membutuhkan. PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 14
Pemilik Brand ARDHIANA IFFA FARIDA Desainer Maria Regina Taufik Universitas Pramesti Surabaya 15 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
BIBIMIA LATAR BELAKANG: Kue Apem sangat akrab dengan orang Jawa, karena kue ini tidak hanya dipandang sebagai makanan, tetapi juga sebagai bentuk doa untuk memperoleh pengampunan dan pengayoman. Apem Sewu berasal dari tradisi di Kampung Sewu, Solo, Jawa Tengah yaitu Kirab Apem. Tujuan diadakannya kirab ini semacam bersih desa, yakni membersihkan kampung dan seluruh warganya dari segala mala petaka dan mara bahaya agar dapat hidup rukun berdampingan. Dalam bahasa jawa, apem sewu berarti 1000 apem, maka dalam kirab ini sejumlah 1000 apem di buat gunungan yang telah didoakan diarak berkeliling Kampung Sewu yang kemudian apemapem tersebut akan disebarkan kepada warga yang hadir dalam acara tersebut sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan karena desa dan tempat tinggal mereka terhindar dari bencana, karena Kampung Sewu terletak dipinggir sungai Bengawan Solo yang rawan banjir. Kirab ini biasa digelar setiap bulan haji (bulan Zulhijah-kalender penanggalan Islam). PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 16
Pemilik Brand MARIA LATUASAN Desainer Melissa Dwi Putri Cahyani Universitas Kristen Maranatha 17 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
DBROO KITCHEN LATAR BELAKANG: Dbroo Kitchen, UMKM yang mulai berdiri pada tahun 2020 oleh Ibu Yuliani Setiawati. Usaha ini memiliki sebuah tagline yang cukup ikonik, “Istimewa di Setiap Rasanya”, tidak lepas dari itu, usaha ini memiliki awal pendirian yang terinspirasi dengan keinginan menjadi seorang entrepreneur agar mampu Bersama- sama mengembangkan sebuah usaha mandiri. Usaha pengolahan kue dan makanan ringan ini, terutama produk terbaru mereka, dibuat dengan bahan dasar rempah Kesehatan, yaitu berupa bekatul. Di mana bekatul tersebut diolah sedemikian rupa, hingga mencapai model makanan ringan atau snack yang mampu mengejar trend zaman sekarang. PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 18
Pemilik Brand YULIANI SETIAWATI Desainer Laurentius Adityas Tino Harjanto Universitas Ma Chung 19 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
KONCONE NGEMIL LATAR BELAKANG: Koncone Ngemil adalah sebuah brand makanan yang menjual Emping Melinjo. Kata koncone [koncone] yang dalam bahasa Jawa Baku tersebut adalah koncoe [koncowe] yang artinya “temannya” (KBJB: 2000). Koncone Ngemil diartikan sebagai rekan maupun ‘teman ngemil’, khususnya bagi para remaja hingga dewasa muda yang memiliki keaktifan yang tinggi. Koncone Ngemil hadir menjadi teman ngemil yang mewakili sifat anak remaja hingga dewasa muda sendiri, dengan memancarkan identitas mereka yang sesuai dengan anak remaja hingga dewasa muda. PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 20
Pemilik Brand ELLYINA Desainer Rachelle Irene Universitas Multimedia Nusantara 21 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
LATAR BELAKANG: Onde-Onde Gandoem Njonja Moeda merupakan resep turun temurun yang sudah ada sejak tahun 1975 dan sudah dikenal oleh masyarakat karena rasanya, bahkan sampai ekspor ke luar negeri. Seperti yang kita ketahui, onde-onde merupakan jajanan pasar tradisional. Namun OndeOnde Gandoem Njonja Moeda merupakan onde kering yang dikenal sebagai onde ketawa. Saat ini, Onde-Onde Gandoem Njonja Moeda sudah memiliki identitas visual yang baik, namun membutuhkan desain kemasan yang lebih representatif untuk kebutuhan ekspor produk PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 22 ONDE-ONDE NJONJA MOEDA
Pemilik Brand DEBBY NATALIA Desainer Steffany Kusuma Universitas Pelita Harapan 23 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
FILLETOO LATAR BELAKANG: Filletoo merupakan sebuah snack olahan berbahan dasar lele sebagai komposisi utamanya, Filletoo merupakan sebuah snack yang berawal dari inovasi keresahan terhadap snack yang tidak bergizi. PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 24
Pemilik Brand FAJAR NUGROHO Desainer Ezza Pandu Prasetya Universitas Pembangunan Jaya 25 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
WEDANGKUH LATAR BELAKANG: Wedangkuh adalah brand minuman herbal, yaitu wedang uwuh yang berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia. Wedangkuh didirikan tiga tahun yang lalu, tepatnya pada bulan Juli tahun 2018. Wedangkuh didirikan oleh Eniek Yuniarti, M.Pd. dikarenakan kecintaannya terhadap wedang (minuman herbal hangat). Dengan melihat peluang dari Kota Sukoharjo yang terkenal sebagai Kota Jamu, makin memantabkan niat untuk mendirikan usaha ini. Awalnya, wedang uwuh produksi Wedangkuh ini hanya dikemas dengan plastik dan diberi stiker. Namun, bekal ”mendengarkan” saran dan masukan dari sahabat Wedangkuh (sebutan untuk customer Wedangkuh), maka Wedangkuh memperbaiki diri dengan kemasan dan logo baru yang tetap mengusung khas etnik pada kemasannya. Wedangkuh juga mengkonsep kemasan baru yang lebih baik sehingga sesuai untuk oleh-oleh yang diberikan kepada teman, sahabat dan kerabat seperti yang disampaikan oleh beberapa sahabat Wedangkuh. PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 26
Pemilik Brand ENIEK YUNIARTI Desainer Lucy Theresia Tatsuo Universitas Persada Indonesia YAI 27 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
KEJUGJA LATAR BELAKANG: Kejugja adalah produk keju artisan yang diproduksi oleh Rumah Keju Jogja, beroperasi di Ngaglik, Sleman Jogjakarta. Kejugja menggunakan susu segar berkualitas serta memanfaatkan sumber daya lokal, menjalani kegiatan mereka dengan terus menerapkan sustainability dan mengutamakan circle keberlangsungan. Berawal dari 16 orang, Rumah Keju Jogja berkomitmen untuk membangun sebuah rumah untuk tumbuh dan belajar bersama antara peternak, pembuat keju serta konsumen penikmat keju. PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 28
Pemilik Brand CAHYANINGSIH Desainer Muhammad Azzam Hafidzulhaq Universitas Telkom 29 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
SI BROO LATAR BELAKANG: Si broo adalah produk camilan berbentuk stik yang terbuat dari bahan baku sayur brokoli yang berasal dari Boyolali, Jawa Tengah. Si broo memiliki 3 varian rasa yaitu original, manis dan gurih. Si broo mempunyai tujuan untuk mengenalkan cara lain mengkonsumsi brokoli bagi konsumen dan anak yang tidak suka sayuran PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 30
Pemilik Brand SITI ROMELAH Desainer Chandra Agustian Budiman Universitas Trisakti 31 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
SUKMA LATAR BELAKANG: Alunna & Sukma didirikan sejak tahun 2018 oleh Octavia Intan Imanisa. Alunna yang berarti ahlinya olahan kurma, sedangkan Sukma yang berarti susu kurma. Sukma merupakan produk susu kurma yang dibuat secara higienis, dengan rasa manis alami dari kurma yang dipadukan dengan susu sapi. PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 32
Pemilik Brand OCTAVIA INTAN IMANISA Desainer Maxellino Putra Wijaya Universitas Bunda Mulia 33 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
SI JARWO LATAR BELAKANG: Nama Sijarwo tidak diubah, hanya saja pemenggalannya menjadi dipisah “Si Jarwo” agar lebih interaktif sebagai nama produk. Si Jarwo sendiri juga sudah menjadi sebuah nama produk yang representatif dan terasa sebagai kearifan local Nama khas tersebut diperkuat dengan membuat maskot brand yang nantinya akan diaplikasikan pada kemasan dan juga dapat dimanfaatkan untuk media lain Secara keselurahan, desain dibuat dengan konsep visual yang youthful, modern, trendy, dan eye catching. Konsep tersebut dikemas dalam bentuk ilustrasi dengan gaya semi kartun (mengingat konsumen akhir berpeluang pada anak muda dan usia produktif) PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 34
Pemilik Brand SUDRAJAT Desainer Faizal Achwalul Hidayah Institut Teknologi Sepuluh Nopember 35 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
EF DIARY FOOD LATAR BELAKANG: EF Diary Food adalah UMKM asal Surakarta yang bergerak di bidang makanan sehat yang berdiri sejak tahun 2020. Nama Diary digunakan karena resep-resep menu yang dijual berasal dari jurnal pribadi pemilik usaha.Untuk ke depannya, UMKM ini bercita-cita untuk hadir dalam bentuk outlet dan food truck. Saat ini terdapat 7 macam menu yang merupakan menu khas dari 7 negara yang berbeda. 7 menu ini kemudian diolah kembali dan citarasa nya disesuaikan dengan lidah orang Solo supaya lebih mudah diterima masyarakat. Menu-menu tersebut memfasilitasi kalangan milenial yang ingin menikmati makanan sehat namun praktis. PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 36
Pemilik Brand ERISTA FEMILIAN Desainer Lalita Euginia Sudagijono Institut Teknologi Harapan Bangsa 37 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
PIA NYAH SOLO LATAR BELAKANG: Nyah solo didirikan pada tahun 2018 oleh ibu Rachma Diana. Ia adalah seorang ibu rumah tangga yang berasal dari kota Solo. Memulai usahanya sendiri di bantu oleh suaminya ibu Rachma Diana tidak menyerah. Pada tahun 2019 memliki karyawan yang berasal dari warga sekitar. Membantu warga sekitar dengan memperkerjakan di usahanya adalah salah satu moto bisnisnya. Nyah solo memiliki 6 rasa, yaitu Chocolava, peanut butter, Kacang hijau, keju, abon sapi, dan nanas. Varian rasa yang banyak di beli adalah Chocolava. PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 38
Pemilik Brand RACHMA DIANA Desainer Fransisca Gabrielle Soemolang President University 39 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
GRANDE TROPICAL LATAR BELAKANG: Grande Tropical merupakan brand franchise yang menawarkan produk tropical fresh drink yang terbuat dari berbagai jenis syrup dengan perasa buah segar. Produk yang ditawarkan Grande Tropical merupakan minuman squash yang harus langsung habis setelah disajikan agar konsistensi dari kualitas nya tetap terjaga. Produk ini paling lama mempunyai masa penyimpanan 1-2 jam PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 40
Pemilik Brand ANDRIYANTO Desainer Sarah Devina Universitas Bunda Mulia 41 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
FOODZAAM LATAR BELAKANG: Produk yang ditawarkan di Foodzaam catering sangat beragam dan pastinya selalu mengutamakan kualitas dan asupan gizi yang baik. Menu ini disajikan dengan kelengkapan nilai gizi, kalori, karbohidrat, protein, dan lemak sehingga menjadikan pelanggan lebih paham mengenai jumlah asupan gizi yang mereka konsumsi dalam satu box nasi. Selain itu ada berbagai macam produk snack jajanan pasar khas solo yang harganya terjangkau. PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 42
Pemilik Brand ISNANDA PUTRI NUR ISTIQOMAH Desainer Diaz Abiyaksa Putra Universitas Ciputra Surabaya 43 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
LATAR BELAKANG: Chandra Dewi Rengginan adalah brand makanan ringan tradisional, yaitu rengginan yang berasal dari Solo, Jawa Tengah. Chandra Dewi Rengginan ini sudah berdiri sejak tahun 2000. Chandra Dewi Rengginan ini didirikan oleh Yudha Anugraha Wisudha. Dikarenakan keinginannya untuk memperkenal-luaskan. rengginang di mancanegara. Pada awal produksi masih dikerjakan secara konvensional. Volume pengerjaan masih sebatas 8 – 10 kg per hari dengan pemasaran hanya di Pasar Legi Solo, Lalu Pada tahun 2007 pengelolaan rengginan berpindah tangan ke generasi kedua dan Pada tahun 2010 pengembangan dimulai, baik secara pemasaran, bentuk produk, kemasan dan kapasitas produksi. PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 44 CHANDRA DEWI RENGGINAN
Pemilik Brand YUDHA ANUGRAH WISUDHA Desainer Afif Syaffa Adhiwa Universitas Persada Indonesia YAI 45 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
LATAR BELAKANG: Visa Cottonbatik merupakan usaha yang memproduksi produk fesyen dan kraft berbahan dasar katun dengan menggunakan batik teknik cap. Berdiri sejak tahun 2015 di kota Solo, Visa Cottonbatik berfokus menggunakan motif-motif yang dirancang sendiri yaitu menggambarkan lagu dolanan anak-anak khususnya dari Jawa Tengah. Perkembangan zaman mempengaruhi lagu dolanan anak dari yang dulunya sering dinyanyikan menjadi hampir dilupakan. Maka Visa Cottonbatik ingin melestarikan lagu dolanan ke dalam produk supaya lebih mudah diingat PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 46 VISA COTTONBATIK
Pemilik Brand ZULFA RAHMAWATI Desainer Vanessa Leoni Universitas Pelita Harapan 47 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11
LATAR BELAKANG: Roti Bluder adalah salah satu nama jenis roti yang memiliki tekstur sangat empuk. Roti Bluder dibuat dari adonan roti serta kue sehingga menciptakan cita rasa yang lembut dengan warna kekuningan. Roti Bluder juga sering disebut sebagai roti kuno atau roti zaman dahulu. Bluder Ratu merupakan UMKM yang menjual Roti Bluder dengan berbagai varian rasa. Rasanya disajikan kenikmatan dari resep zaman kolonial. Tidak hanya rasa yang menjadi juara, desain kemasan juga memiliki makna - makna unik khas Yogyakarta sekaligus membawakan suasana Jawa dengan sentuhan askara Jawa yang begitu Indah. PRODUK SEBELUM: KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11 48 BLUDER RATU
Pemilik Brand SONY SETIAWAN Desainer Afifahasna Winiastuti Universitas Pembangunan Jaya 49 KOMPILASI KARYA BEDAKAN BATCH 11