Syekh lbnu 'Athaillah as-Sakandari
mendekatkan diri kepada-Nya. Sebab, karena ia merasa hina
dan butuh kepada-Nya.
Semenjak zaman dahulu sampai sekarang ini, masih
menjadi perdebatan hebat di kalangan para ulama tentang
orang yang paling mulia di sisi-Nya ancara orang kaya yang
bersyukur atau orang miskin yang bersabar.
Masing-masing kelompok tersebut memiliki kedudukan
istimewa di sisi-Nya. Selama orang kaya mensyukuri nik
mat-Nya, yaitu dengan mengeluarkan zakatnya dan meman
faatkannya di jalan kebenaran, tentu ia akan mendapatkan
keutamaan di sisi-Nya. Di sisi lain, jikalau seorang miskin
mampu bersabar menghadapi kesempitan hidup, tentu ia
layak menempati Surga ar-Rahman.
Namun, ada satu hal yang bisa memuliakan orang kaya
yang bersyukur, yaitu ketika ia bisa melakukan semua ibadah
yang dilakukan oleh orang miskin, seperti shalat, dzikir, puasa,
dan lain sebagainya, plus ia bisa menyumbangkan hartanya
di jalan-Nya. Dan, poin terakhir ini tidak bisa dilakukan oleh
orang miskin. ��
Intinya, apa pun yang menimpa
Anda, baik kelapangan maupun ke- Apa pun yang
sempitan, maka bersikaplah secara menimpa Anda,
bijak. Jikalau Anda sedang la baik kelapangan
pang maka jangan sombong dan maupun kesempitan,
terlena. Jikalau Anda sempit maka bersikaplah secara
maka janganlah putus asa. Kem bijak. Jikalau Anda
sedang lapang maka
balilah semuanya kepada-Nya, jangan sombong dan
terlena.
sebagai sebaik-baik tempat kembali.
t.. 9�..