Tim Redaksi
Penanggung Jawab
Pdt.Daniel K. Listijabudi, Ph.D
Pemimpin Redaksi
Pdt.Rena Sesaria Yudhita, M.Th
Anggota Redaksi
Pdt. Dr. Wahyu Nugroho ,M.A
Pdt. Jeniffer Fresy P. Pelupessy -Wowor, M.A
Eka Dewi Mayasari, S.Kom
Kontributor
Putra Arliandy (01170067)
Hani Tjahjadi (01180138)
Lay Lukas Christian (52200011)
Fellony Prista Oktamala (01170079)
Cover, Ilustrasi & Layout
Charles Djalu
Lukisan cover
Di lengan medis dan relawan vaksin ditemukan,
Di tangan Tuhan hidup kita ditentukan
Di airmata Yesus kita dimampukan bertahan
Sekapur Sirih
Dekan
Tahun 2020 ini bukanlah tahun Pdt. Robert Setio, Ph.D
yang menyenangkan. Itu mesti
jujur kita akui. Meski di Pertanyaan besarnya adalah
penghujung tahun lalu kita sudah apakah akan ada calon mahasiswa
mendengar tentang wabah COVID-19 yang mendaftar? Untuk kita yang
di China, namun penyebarannya ke di Fakultas Teologi, pertanyaan ini
negeri kita dan ke seluruh dunia, sama bukan hanya menjadi pertanyaan
sekali di luar perkiraan. Sampai dengan Fakultas tapi juga gereja-gereja.
akhir Februari pun, kita masih ragu-ragu
apakah benar pandemi COVID-19 itu Ada gereja yang sudah mulai melakukan
benar-benar dahsyat. Tetapi akhirnya kita proses rekrutmen di bulan Februari.
harus menerima kedahsyatan virus Tidak ada masalah. Tapi setelah itu
penyebab pandemi itu. proses terpaksa dihentikan. Satu lagi
masalah yang tidak mudah: praktek
Kuliah-kuliah yang sudah sempat mahasiswa. Gereja-gereja lockdown,
dijalankan seperti biasa di semester praktek tidak mungkin dijalankan.
genap 2019-2020, harus dihentikan dan Pilihan untuk praktek secara daring
diganti dengan sistem daring (online). bukan pilihan yang baik. Sementara itu,
Berbagai langkah harus diambil dengan kuliah daring juga tidak langsung mulus.
tergesa-gesa tanpa kepastian. Menjelang
penerimaan mahasiswa baru yang secara
rutin dimulai menjelang akhir semester
genap, kecemasan semakin bertambah.
Wara Duta - XV
SEKAPUR SIRIH SEKAPUR SIRIH
Bahan-bahan kuliah yang sudah baru itu belum bisa datang ke kampus.
disiapkan oleh para dosen harus Kuliah langsung daring. Asrama masih
disesuaikan. Durasi ketahanan kosong. Kegiatan-kegiatan pembinaan
mahasiswa untuk menyimak kuliah yang biasanya diberikan di asrama,
secara daring lebih singkat daripada dilakukan secara daring juga. Pasti tidak
kuliah biasa. Sebelum pandemi, UKDW maksimal, tapi apa boleh buat.
sudah mulai menyuarakan penggunaan
platform e-learning. Tetapi waktu itu Siapa yang tidak stress di masa
baru sedikit yang mau belajar. Begitu seperti ini. Bukan hanya kampus,
pandemi datang, semua harus belajar orangtua dan keluarga mahasiswa
untuk memakai sistem daring. Tidak ada pasti juga stress. Tidak saja karena
pilihan lain. Toleransi mesti diberikan sambungan internet yang tidak
mengingat sistem itu baru bagi banyak selalu lancar, tapi juga imbas
dosen dan mahasiswa. Jadi kalau tidak kemerosotan ekonomi yang dialami
sempurna, harus dimaklumi. oleh orangtua dan keluarga
mahasiswa.
Meski sampai sekarang (Oktober) masih
ada kesulitan di sana-sini tapi boleh Maka perlu dilakukan komunikasi dengan
dikatakan mulai semester gasal 2020- orangtua dan keluarga mahasiswa.
2021 kuliah daring sudah jauh lebih Program sarjana menggelar pertemuan
lancar. Bersyukur juga jika akhirnya lewat Zoom dengan orangtua per
jumlah mahasiswa baru masih sama angkatan. Sambutan orangtua sangat baik.
seperti tahun-tahun lalu. Bukan saja Fakultas juga senang karena bisa
yang diterima, tetapi juga yang mengetahui apa yang terjadi di rumah-
mendaftar. Bahkan untuk program rumah mahasiswa.
magister jumlah pendaftarnya sedikit
meningkat dibandingkan tahun lalu dan Di bulan September kami menerima surat
untuk program doktor jumlah resmi dari Kementerian Pendidikan dan
pendaftarnya malah jauh lebih banyak
daripada tahun lalu. Tapi para mahasiswa
Wara Duta - XV
SEKAPUR SIRIH SEKAPUR SIRIH
Kebudayaan tentang perubahan Berita baik yang perlu saya
nomenklatur program studi sarjana dan sampaikan dalam kesempatan ini
magister teologi. Keduanya menjadi adalah perpanjangan akreditasi
filsafat keilahian. Tidak lagi teologi. program studi doktor dan program
Bukan hal baru sebenarnya. Sudah studi sarjana yang semuanya
beberapa tahun perubahan itu peringkat A.
dibicarakan, juga dengan gereja-gereja.
Sedikit mengingatkan, sejak UU 12 Bulan November ini program studi
tahun 2012 yang mengatur pengelolaan magister teologi juga akan diperpanjang
sekolah teologi di bawah Kementerian akreditasinya, semoga juga bisa tetap A.
Agama itu, Fakultas Teologi UKDW Meskipun senang, Fakultas tetap harus
sudah berusaha untuk tetap berada di melakukan banyak persiapan dan
bawah pengelolaan Kementerian pembenahan agar bisa mengikuti sistem
Pendidikan (dulu Kementerian Riset akreditasi 4.0 yang baru. Beruntung di
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Fakultas ada 2 orang dosen yang menjadi
sekarang Kementerian Pendidikan dan asesor BAN-PT (harusnya 3 tapi yang 1
Kebudayaan). Hasilnya perubahan nama sudah lama tidak aktif ). Dengan adanya
yang sudah diresmikan itu. Tetapi nama asesor itu, Fakultas akan terbantu dalam
baru tadi (filsafat keilahian) tidak mempersiapkan apa saja yang diperlukan.
mengubah esensi pendidikan kita. Kita Sistem akreditasi ini sebenarnya memacu
masih teologi. Lulusan kita masih kita untuk mengelola diri dengan baik.
banyak yang bekerja di gereja dan masih Jadi bukannya mengada-ada dan
akan tetap begitu setelah namanya ganti. menyulitkan seperti yang dikatakan
Di sisi lain, nama itu diharapkan sebagian orang. Akreditasi itu berfungsi
memacu Fakultas untuk semakin giat seperti cermin bagi diri kita sendiri. Kita
melakukan kegiatan yang sesuai format bisa melihat seperti apa kita ini dan sudah
Kementerian Pendidikan dan sampai di mana kemajuan kita. Meskipun
Kebudayaan, terutama penelitian. memang banyak dokumen yang harus kita
Wara Duta - XV
miliki sebagai bukti kegiatan dan kinerja, (Keucheniusschool) di Purworejo ke SEKAPUR SIRIH
namun kita mesti melihatnya sebagai Yogya. Tujuannya agar sekolah itu dapat
dorongan untuk menata diri. mendidik anggota gereja Protestan Jawa
menjadi pembantu para misionaris
Terakhir, saya perlu sampaikan juga Belanda. Mengapa Yogya? Karena ini kota
bahwa sekarang Fakultas sudah berhasil yang menjadi pusat budaya Jawa. Lalu
menghimpun dan menata arsip-arsip pada tahun 1905 pembangunan
lama yang selama ini tidak terurus. gedungnya selesai dan dipakai untuk
Lewat sistem yang disewa dari Belanda, mendidik orang yang nantinya dapat
namanya MAIS, kita akan mempunyai mendukung sekolah itu sendiri dan juga
sistem pengarsipan yang baik dan klinik pengobatan dan rumah sakit. Yang
berbasis internet. Sementara barang- ini pendidikannya setingkat sekolah dasar.
barang lama sudah ditata dan dipelihara. Kemudian sekolah kedua di tempat yang
Wujudnya ada yang surat, notula, foto sama adalah untuk penginjil yang
dan buku-buku kuno. Di antaranya, ada membantu para misionaris. Yang ini
buku tulisan Calvin dari abad ke-16 hanya boleh diikuti oleh yang sudah lulus
yang sangat bernilai. Kita perlu sekolah yang pertama dan dapat diterima
mengubah cara pandang yang sangat sebagai pembantu misionaris. Cerita
mengentengkan arsip menjadi yang lengkapnya menyusul. Mungkin akan
sangat menghargai arsip. Saya juga diterbitkan di Gema.
sudah berhasil meminta catatan sejarah
keluarga dari Pak Freek Bakker, buyut
dari Pak Dirk Bakker yang terlibat
dalam pendirian sekolah yang kemudian
menjadi Duta Wacana pada tahun 1905.
Sedikit cerita, pada tahun 1902 gereja
Protestan di Belanda (Gereformeerde
Kerken in Nederland) memutuskan
untuk memindahkan sekolah pendidikan
Wara Duta - XV
Wawasan
Teologi
Pandemi,
Pengetahuan
dan
Cermin
untuk Berkaca
Pdt. Wahju S. Wibowo, M.Hum., Ph.D
“Hai orang-orang munak, rupa bumi dan langit kamu tahu
menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? ”
(Lukas 12:56)
Pandemi karena virus Covid-19 dengan mereka, dan mungkin ada ribuan
saat ini bukan yang pertama virus atau bakteri lainnya yang belum bisa
dalam sejarah manusia. Jared diketahui. Perkembangan pengetahuan
Diamond dalam buku Guns, Germs and memungkinkan kita mengetahui
Steel (edisi pertamanya terbit tahun 1997) keberadaan mereka, termasuk berbagai
yang menjadi terkenal saat pandemi ini virus yang ada di binatang dengan
menjelaskan bahwa wabah seperti flu, kemungkinan berpindah ke manusia.
tuberculosis, malaria, campak, pes, Hanya saja, kapan waktunya hal itu
cholera silih berganti membinasakan terjadi, mungkin masih sangat sulit
jutaan manusia. Di Nusantara selain flu diprediksi.
Spanyol sebagai wabah global awal abad
ke 20, masih ada wabah pes di Jawa Yuval Hariri dalam wawancara yang
Timur akibat tikus yang dibawa kapal- dikutip salah satu media online
kapal pengangkut beras dari Burma. mengemukakan pendapatnya tentang
Ketika kapal-kapal pengangkut beras itu pandemi virus Covid-19, “Saya pikir,
bersandar di pelabuhan Surabaya, tikus- ancaman terbesar bukanlah virus itu
tikus dari Burma kemudian menebar sendiri. Umat manusia memiliki semua
maut ke berbagai penjuru Jawa Timur. pengetahuan ilmiah dan alat teknologi
Mungkin warok pun kalah dengan tikus untuk mengatasi virus ini. Masalah
pembawa pes ini. Kedua wabah itu besarnya adalah nurani kita, kebencian
konon menewaskan jutaan orang. kita, keserakahan dan ketidaktahuan kita
Menurut Diamond pembunuh utama sendiri. Saya khawatir orang-orang
manusia justru wabah penyakit menular bereaksi terhadap krisis ini bukan dengan
yang konsisten datang dan pergi terus solidaritas global, melainkan dengan
menerus dan bisa terjadi di mana saja. kebencian, saling menyalahkan negara
Tentu hal ini menjadi bagian dari sebuah lain, menyalahkan etnis dan agama
proses yang ada di alam. Manusia hidup minoritas” (https://news.detik.com/dw/d-
Wara Duta - XV
Pandemi, Pengetahuan dan Cermin untuk Berkaca
4988369/yuval-noah-harari-ancaman- lagi. Ada bau kekhawatiran bahwa
terbesarnya-bukan-virus-corona-itu- semangat kapitalisme kebablasan untuk
sendiri). Hariri rupanya sadar ada yang meraup keuntungan di era pandemi dan
lebih cepat menyebar dibanding virus meninggalkan negara-negara miskin di
Corona: kebencian, saling menyalahkan belakang. Siapa tidak tergiur dengan pasar
dan ketidak tahuan. konsumen vaksin yang sangat besar,
milyaran orang, yang nyaris tidak bisa
Kekhawatiran Hariri tentang tidak menawar harga kepada produsen karena
adanya solidaritas global dan di dalam negerinya berjuta rakyat menanti
keserakahan beralasan karena dalam dengan harap-harap cemas, sementara
situasi dunia yang sulit karena pandemi, jebakan politik siap menerkam kesalahan
maka ego sektoral menguat. Karena itu dalam mengambil keputusan. Harga
masuk akal jika Menteri Luar Negeri vaksin yang sangat bervariasi mulai 5
dan Menteri BUMN Indonesia dollar AS sampai 20 dollar AS
berkeliling ke berbagai negara berjuang menggantung tanya, berapa sebenarnya
untuk mendapatkan vaksin bagi 70% harga pastinya.
masyarakat Indonesia yang menjadi
sasaran vaksinasi. Vaksin itu Kekhawatirannya tentang kebencian dan
diperebutkan, sementara negara terdepan saling menyalahkan juga beralasan. Hariri
untuk memproduksi vaksin hanya tentu tahu watak manusia. Konon katanya
sedikit. Akhirnya urusan vaksin menjadi asosiasi antara ketakutan dan kebencian
bagian dari diplomasi tingkat tinggi akan menghasilkan perintah agar
antar negara. World Health amigdala yang ada di batang otak
Organization (WHO) sampai seseorang segera aktif dan hasilnya adalah
mengingatkan negara produsen vaksin kemarahan dengan menunjuk orang lain
untuk tidak melupakan negara-negara sebagai sumber penyebab situasi tertentu
miskin yang tidak mampu segera alias menyalahkan. Tentu Hariri belajar
membeli vaksin dalam jumlah yang dari sejarah bagaimana mekanisme
banyak. Keadaan negara-negara itu akan primitif ini hidup dalam diri manusia. Di
menjadi lebih miskin dan mengenaskan Indonesia, keadaan itu pun nampak, baik
Wara Duta - XV
secara kasat mata lewat Yesus Kristus harus
ujaran kasar, maupun menerima hukuman
halus nyaris tak terdeteksi mati.
melalui gaya analisa
dengan bahasa dan kajian Lalu bagaimana dengan
tertentu. Pihak lain kekhawatiran soal
kemudian bisa berubah ketidaktahuan? Apa
statusnya menjadi yang menakutkan dari
'korban', yang ketidaktahuan? Kalau
dikambinghitamkan atas dalam pemikiran Timur,
situasi yang terjadi. Tentu ketidaktahuan (awidya)
kita ingat ketika Presiden Amerika membawa pada penderitaan dan
Serikat, Donald Trump, menunjuk kematian. Atau dengan kata lain sumber
negara Tiongkok sebagai biang keladi dari penderitaan adalah ketidaktahuan.
pandemi ini. Dalam setiap situasi sulit, Tentu pemikiran Timur mengaitkan
naluri untuk menyalahkan pihak tertentu pengetahuan itu dengan keberadaan
selalu muncul. Adanya 'korban' yang manusia sendiri. Ketidaktahuan bisa
disalahkan seperti meneguhkan membuat seseorang menganggap yang
pernyataan bahwa situasi krisis tidak benar sebagai benar dan yang benar
membutuhkan 'korban' sebagai kambing tersisihkan. Praktri yaitu materi menjadi
hitam untuk disalahkan. Pada abad ke-2 utama, sementara purusa yang sejati
ketika terjadi wabah penyakit di dalam diri manusia, justru menyingkir.
kekaisaran Roma, maka orang-orang Dalam situasi saat ini sikap menganggap
Kristen bisa dikambinghitamkan sebagai yang tidak benar sebagai benar dan
penyebab wabah. Seolah rumusnya sebaliknya amat berbahaya. Berita bahwa
adalah: kalau ada krisis, maka carilah corona itu tidak ada, atau hoax tentang
kambing hitam, lalu korbankan, maka konspirasi politik dibalik kemunculan
krisis akan selesai. Persis seperti analisa corona, sampai hoax tentang vaksin
Rene Girard. Seringkali alasan teologis menyasar ruang ketidaktahuan
pun disematkan di sana, seperti ketika masyarakat. Sayangnya banyak orang
Wara Duta - XV
Pandemi, Pengetahuan dan Cermin untuk Berkaca
tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu. Ini untuk terus menerus melangkah
membahayakan. Bayangkan kalau banyak mengetahui apa yang ada di dalamnya.
orang yang percaya begitu saja kepada Masuk ke dalam misteri alam semesta
Presiden Donald Trump tentang menakutkan, karena seolah alam semesta
tuduhannya kepada negara Tiongkok, hendak menyingkap semua rahasia kita
dan akhirnya memicu gerakan anti- dan akhirnya kita diminta untuk
Tiongkok dan orang-orangnya? memberikan respon. Lalu, respon teologis
Pemimpin negara maju sekelas Jerman bisa jadi amat menakutkan ketika
saja pusing dengan sikap skeptis berhadapan dengan berbagai
terhadap temuan-temuan tentang covid pengetahuan tentang semesta. Apakah
19 (Kompas Cetak Edisi 30 Oktober). dengan demikian semua harus harus
Karena itu bagi Hariri, pandemic Covid- menjadi saintis? Tentu tidak demikian.
19 menjadi batu uji pengetahuan kita. Namun tidak peduli dan tidak mau tahu,
juga bukan sikap yang bijak.
Apakah dengan demikian manusia harus
tahu segala sesuatu? Tidak demikian Kedua, Virus corona mengingatkan kita
tentunya. Kekhawatiran itu tidak perlu betapa luas dan hebatnya alam semesta,
dijawab dengan mengambil langkah baik dimensi yang amat kecil maupun
ekstrim yang bertentangan. Justru jagad raya luar angkasa. Covid-19
pandemi mengingatkan kita soal membuat dunia di zaman modern ini
pentingnya soal pengetahuan dalam hal: geger. Bagaimana tidak, di zaman yang
Pertama, kekritisan untuk terus menerus serba canggih ada makhluk kecil sekali
mengetahui. Apakah bagi Anda alam yang menginfeksi puluhan juta orang dan
semesta, dengan jutaan galaksi dan menewaskan jutaan lainnya.
bentangannya yang dahsyat Perekonomian ambruk. Lalu yang lebih
mengagumkan? Apakah bagi Anda, gen hebat lain, makhluk kecil ini bisa
yang menjadi blue print dan menentukan mengubah proposisi-proposisi teologis
siapa Anda mengagumkan? Kalau tentang ibadah, sakramen dan relasi
semua jawabannya adalah “iya” maka kita persekutuan. Jika makhluk kecil ini bisa
diundang masuk ke dalam misterinya bicara dia akan berkata kepada kita “kalau
Wara Duta - XV
Pandemi, Pengetahuan dan Cermin untuk Berkaca
Anda mengatakan Tuhan hadir dalam kebodohan yang nampak. Pengetahuan
berbagai situasi, termasuk ibadah virtual, mengundang kerendahan hati kita.
mengapa tidak dari dulu dilakukan Mengapa demikian? Pengetahuan
sebagai sebuah pilihan sehingga orang sejatinya bersedia diperdebatkan, bersedia
tua yang sakit dan tidak bisa ke gereja dibantah, bersedia dibuktikan bahwa dia
masih bisa merasakan kebaktian, atau bisa salah bahkan bersedia mengganti
orang yang sedang bepergian masih bisa paradigmanya jika terbukti salah, atau
beribadah. Kok ya menunggu aku tidak bisa lagi menjawab fenomena yang
muncul”. Untunglah makhluk kecil ini terjadi. Apakah termasuk pengetahuan
tidak bisa berbicara dengan bahasa tentang Allah. Ya, tentu saja. Tidak ada
manusia. Berhadapan dengan semesta yang bisa menyangkal bahwa di hadapan
yang demikian, bagi orang yang Allah, kita memang harus mengakui
mempercayai Allah, dia akan berhadapan bahwa pengetahuan kita terbatas. Rendah
dengan Sang Pencipta alam semesta. hati bisa dipakai untuk mencegah agar
Sebagaimana Calvin mengafirmasi apa yang disinyalir Hariri tidak
bahwa pengetahuan umum tentang bertambah parah.
Allah dapat dilihat melalui seluruh
ciptaan. Dalam semesta tergambar Keempat, relasi Allah dengan alam
kebijaksanaan Yang Ilahi. semesta. Orang Kristen (juga orang
beragama lain) mengaku bahwa Tuhan
Ketiga, semakin aku tahu, semakin aku Allah menciptakan alam semesta. Lalu
tahu bahwa aku tidak tahu. Ini bagaimana hubungan Allah dengan alam
semestinya sebuah prinsip yang semesta? Masalah transendensi dan
mendasari seluruh perjalanan kita imanensi tidak lain daripada cara orang
mengetahui berbagai hal, bukan justru beriman kepada Allah untuk
sebaliknya “semakin aku tidak tahu, merefleksikan hubungan Allah dan alam
semakin aku merasa tahu”. Ada apa semesta termasuk manusia. Dengan
dibalik ungkapan itu? Yang pertama transendensi dan imanensi kita
menyiratkan kerendahan hati, yang mengatakan bahwa Allah ada dekat
kedua tidak menyiratkan apa-apa kecuali dengan kita, namun Dia juga melampaui
Wara Duta - XV
Pandemi, Pengetahuan dan Cermin untuk Berkaca
kualitas tentang waktu dan materi. seseorang, pada saat yang sama berbagai
Bukankah dengan membuka diri respon menyingkap berbagai hal dalam
terhadap berbagai seluk beluk diri manusia itu sendiri. Ketika pandemi
pengetahuan, kita akan memasuki Covid-19 terjadi dan gereja mengubah
misteri yang mencipta? Bukankah jika pola kebaktiannya menggunakan
sains menemukan berbagai data baru di teknologi virtual termasuk sakramen
alam semesta, itu bagian dari karya Sang perjamuan kudus, pada saat yang sama
Pencipta? tersingkap dinamika pergulatan iman
manusia (dan teologi) yang tidak pernah
Dengan demikian jelaslah bahwa statis. Untuk itu tatkala kita meneliti
pengetahuan tentang fenomena berbagai fenomena alam semesta, seolah
alam semesta berjalan beriringan nampak wajah kita di sana. Ada
dengan pengetahuan tentang ketakutan, harapan, kecemasan,
fenomena diri manusia. kehormatan diri berbaur menjadi satu.
Jangan lupa, pada saat yang sama ada
Singkapan sejarah terhadap berbagai wajah Allah. Allah yang berproses
peristiwa alam semesta, pada saat yang bersama dengan manusia dan alam
sama menyingkap diri manusia. Dalam semesta. Allah yang barangkali
setiap temuan pengetahuan tersibak tersembunyi dalam degupan detak
banyak hal. Ketika Galileo Galilei dan jantung kita, yang berdetak keras
Copernicus menemukan teropong yang mencerminkan ketakutan dan kecemasan
membuat mereka bisa mengetahui akan berbagai temuan pengetahuan.
bahwa matahari adalah pusat bagi bumi Menilai rupa semesta, rupanya berkorelasi
dan planet-planet lain segera tersingkap dengan menilai rupa diri, termasuk
keputusan yang mencerminkan banyak menilai perjumpaan kita dengan Allah
hal dan keadaan manusia saat itu. Ketika dalam diri dan semesta.
berbagai penelitian empiris sains
menunjukkan bahwa faktor genetika Ucapan Yesus di Injil Lukas mungkin
mempengaruhi orientasi seksualitas terasa menohok, bagaimana bisa kita tahu
tentang alam semesta yang tentunya
Wara Duta - XV
Pandemi, Pengetahuan dan Cermin untuk Berkaca
berdasarkan pengamatan dan pengenalan akan hal itu. Pada titik inilah
pengalaman, namun tidak bisa menilai ucapan Yesus menjadi sindiran. Yang
keadaan zaman (Kairos)? Yesus terjadi mestinya bukan karena tidak tahu,
mendasarkan ucapan-Nya pada namun menolak untuk tahu atau tidak
kemampuan manusia untuk mengetahui mau tahu dan memahami. Hal ini bukan
berbagai fenomena yang terdapat di alam soal kemampuan untuk mengetahui dan
semesta. Berdasarkan pengalaman zaman memahami, namun soal ketidakmauan
itu mereka tahu bahwa jika dari arah untuk tahu. Kalau yang terjadi seperti itu,
Laut Tengah ada awan beriringan, maka maka iman dan teologi bisa membatu,
hujan akan datang. Juga mereka tahu pertobatan pun menjadi beku. Sebenarnya
bahwa jika angin bertiup dari arah pada titik itu kita tidak berada lagi.
padang gurun, maka cuaca akan panas
terik. Lalu bagaimana menilai zaman? Konon kata Martin Heidegger, pemikir
terkenal dari Jerman abad 20, manusia
Zaman bukan hanya soal penanda waktu, berada dengan menjadi. Cara menjadinya
namun sekaligus penanda sikap, adalah dengan mendiami. Mendiami
keputusan dan respon manusia terhadap bukan sekedar menghuni dan bertempat
situasi tertentu. Tentu dalam kaitan tinggal. Dengan mendiami, ia ingin tahu
dengan teks itu, zaman adalah situasi saat akan segala sesuatu, mencari banyak hal,
di mana Yesus dan Kerajaan Allah hadir sadar dan mengerti akan dirinya, orang
saat itu dan menuntut pertobatan. lain, alam semesta bahkan termasuk
Masalahnya adalah awan, matahari, bulan Tuhan yang ia percayai. Sadar dan
dan bintang adalah 'obyek' di luar diri mengertinya manusia itu mengubah
kita. Dengan mudah kita mengotak- banyak hal termasuk diri sendiri. Dengan
atiknya. Lalu bagaimana dengan batin cara seperti itulah ia berada. Semuanya itu
dan sisi kerohanian kita? Banyak hal adalah proses yang tidak akan pernah
tersembunyi dalam sisi-sisi sempit dan selesai. Terus menerus sampai diri ini
lika liku labirin batin kita, yang kita mati. Dalam proses seperti itulah
sendiri pun seringkali tidak mau pertanyaan di awal muncul terus menerus
mengakuinya. Padahal pertobatan dalam “..rupa bumi dan langit kamu tahu
arti pembaharuan hidup terus menerus menilainya, mengapakah kamu tidak
membutuhkan ketersingkapan dan dapat menilai zaman ini?”
Berita Fakultas
Ngobrol Asyik Seputar Teologi (NGASIK
Teologi) tayang perdana pada tanggal 24
April 2020. Program ini pertama-tama
hadir dalam rangka memberi perspektif
teologis di tengah kegamangan umat
yang sedang menghadapi pandemi
COVID-19. Sejak episode pertama yang
mencoba untuk merespons pertanyaan
umat tentang Allah dan problem
penderitaan, NGASIK telah mengupas
beberapa topik terkait kehidupan
bergereja dan spiritualitas.
Keputusan-keputusan etis yang akan disajikan
dan strategis gereja di masa kepada warganet
pandemi ini, bahkan ketika dibahas dan dievaluasi
memasuki era adaptasi setiap minggunya agar
kebiasaan baru, juga terus up to date. Di
dibahas dan digumuli samping, tentunya
bersama. Sebagai bentuk menghadirkan
keseriusan Fakultas Teologi narasumber-narasumber
UKDW terkait dengan dari unsur dosen Fakultas
program ini, tema-tema Teologi UKDW yang
menekuni konsentrasi studi
terkait. Di setiap
episodenya, narasumber
dan host
akan
mengemas
berbagai tema
dalam bentuk
obrolan ringan
yang kemudian
dapat
ditanggapi oleh
warganet dalam
bentuk komentar
atau pun
pertanyaan
pada bagian
kedua sesi. Tak
jarang, nyanyian,
puisi atau
lantunan doa
dari para dosen
turut mewarnai
bagian penutup
episode
sehingga menuai
berbagai respons
positif dari
warganet.
Pada awalnya, program ini hadir setiap hari
Jumat pukul 19:30 WIB melalui live Instagram
@teologi_dewe. Namun, sebagai bentuk
komitmen untuk memperluas wacana
teologis ini, Fakultas juga menyediakan
rekaman video di akun facebook dan kanal
Youtube resmi.. Berkat kerja sama dengan
radio Petra FM, program ini juga disiarkan
ulang satu minggu setelahnya di 105.7 FM.
Memasuki semester Ganjil di tahun ajaran
2020/2021, Fakultas Teologi UKDW
berkomitmen untuk tetap menghadirkan
program ini walau hanya satu bulan sekali,
setiap Jumat ketiga di jam yang sama. Kali
ini, NGASIK akan lebih berfokus pada tema-
tema yang biasa menjadi pertanyaan umat
secara umum dalam kehidupan pribadi
ataupun sebagai bagian dari gereja. Jangan
sampai ketinggalan! [PA]
Setiap Jumat ketiga, pukul 19.30 WIB
live instagram @teologi_dewe
Berita Fakultas dari rumah atau kantornya masing-
masing. Meskipun begitu, raker
Rapat Kerja tersebut tetap berlangsung dengan
serius dan hangat.
Dosen 2020
Secara garis besar, raker ini
Mengawali semester gasal ini, membicarakan kebijakan-kebijakan
Ibu/Bapak dosen Fakultas Teologi untuk kemajuan Fakultas Teologi di
Universitas Kristen Duta Wacana masa kini dan yang akan datang,
menghadiri Rapat Kerja yang serta menyusun langkah strategis
diselenggarakan pada tanggal 18-19, untuk kegiatan akademis dan
21 dan 24 Agustus 2020. Rapat ini kemahasiswaan, secara khusus di
dipimpin langsung oleh Dekan masa pandemi. Sorbum! [HT]
Fakultas Teologi, yaitu Pdt. Robert
Setio, Ph.D. Kondisi pandemi
membuat raker kali ini
diselenggarakan dengan cara yang
berbeda, yaitu via daring.
Tentu model rapat daring ini
memberikan kesan dan tantangan
baru bagi para dosen, karena harus
mempertahankan konsentrasi
menyimak dan membahas berbagai
agenda dalam jangka waktu panjang
Ibadah Malam Winisuda
Sebanyak 21 orang yang telah mengisahkan bagaimana pengalaman
dinyatakan lulus dari Fakultas para calon wisudawan sejak pertama
Teologi UKDW mengikuti Ibadah kali tiba di Yogyakarta sampai tiba di
Malam Winisuda pada Jumat, 28 masa akhir perkuliahan. 21 orang
Februari 2020. Momen ini rutin calon wisudawan yang mengikuti
diadakan oleh Fakultas Teologi UKDW, Ibadah Malam Winisuda pada tahap
di malam sebelum wisuda ini, terdiri dari lima belas (15) orang
dilaksanakan untuk mengenang pada Program Studi Sarjana Ilmu
kembali peziarahan mahasiswa Teologi, dua (2) orang pada Program
selama berproses di tempat ini. Kali Studi Magister Ilmu Teologi, dan
ini, ibadah dikemas dalam bentuk empat (4) orang pada Program Studi
naratif-reflektif disertai fragmen yang Doktor Ilmu Teologi. Bersama dengan
Wara Duta - XV
Wara Duta - XV
orang tua atau kerabat yang adalah terus membuka ruang untuk
mewakili, ke-21 orang tersebut melihat pekerjaan Tuhan di tengah
diajak untuk merenungi peziarahan ketidaktahuan, memiliki sikap kreatif
selama ini dalam terang teks di tengah kesusahan dan
Pengkhotbah 3 : 1-13. menyediakan ruang untuk bersyukur
di tengah kesedihan. Dengan begitu,
Pdt. Handi Hadiwitanto para calon winisuda diharapkan
selaku Pelayan Firman yang juga dapat mengakhiri jerih lelah di
adalah Wakil Rektor IV Universitas Fakultas Teologi serta mengawali
Kristen Duta Wacana mengingatkan perjuangan di tengah jemaat dan
para calon wisudawan akan masyarakat yang dilayani kelak
keseimbangan hidup yang dengan semangat tetapi juga dalam
diperlukan, antara kegembiraan dan keberserahan pada rahmat. Tak lupa,
perenungan. Pdt. Handi para calon wisudawan juga diberikan
menghimbau para calon wisudawan kesempatan untuk memberikan
untuk menghindari kehidupan yang bunga sebagai bentuk terima kasih
gampang-gampang saja dan serba dan permohonan restu kepada orang
beres karena penulis kitab tua, keluarga ataupun teman-teman
Pengkhotbah justru memberi terdekat yang hadir pada ibadah
teladan akan kompleksitas hidup. tersebut.
Pesannya kepada para mahasiswa,
yang terpenting dalam hidup ini
Ibadah Pembukaan
Semester Genap 2020
dan Pelepasan Mahasiswa Seminarium
Angkatan VII
Wara Duta - XV
Ibadah Pembukaan Semester Genap 2020
dan Pelepasan Mahasiswa Seminarium Angkatan VII
Mengawali semester genap di
tahun 2020, segenap civitas
akademika Fakultas Teologi
UKDW menyelenggarakan Ibadah
Pembukaan Semester, sekaligus di
dalamnya dilaksanakan Pelepasan
Mahasiswa Seminarium Angkatan
VII. Ibadah yang penuh sukacita
ini dilaksanakan pada hari Selasa,
04 Februari 2020, pukul 07.30-
09.00 WIB di Kapel Atas
Universitas Kristen Duta Wacana.
Ibadah ini turut dimeriahkan baik
oleh para mahasiswa, ataupun
para dosen dan karyawan. Di
awal ibadah, terdapat tarian dan
pembacaan puisi yang
menghantarkan umat untuk
sampai pada saat yang teduh.
Kemudian dilanjutkan dengan
renungan singkat dari Lukas 8:4-
15 yang dilayankan oleh Pdt.
Robert Setio sebagai Dekan
Fakultas Teologi, dengan
mengangkat sebuah tema tentang
perumpamaan seorang penabur
dalam Lukas 8:4-15.
Dalam khotbahnya, Pdt. Robert
menjelaskan bahwa kita yang
ingin mengikut Yesus dan ingin
Wara Duta - XV
Ibadah Pembukaan Semester Genap 2020
dan Pelepasan Mahasiswa Seminarium Angkatan VII
menjadi murid-Nya, harus
memiliki sikap tekun bak sang
penabur benih. Terkadang sang
penabur memang berhasil, karena
benihnya jatuh di tanah subur dan
berbuah berlipat-lipat.
Namun di sisi lain, Pdt. Robert juga memecahkan suasana menjadi
mengingatkan tentang adanya lebih cair dan begitu hangat
kemungkinan gagal. Menurut (terutama di bagian “harmonisasi”
beliau, dalam menjalani peran duet Pdt. Wahju Satrio dan Wahyu
sebagai seorang penabur benih Nugroho).
ataupun menjadi benih yang Kemeriahan Ibadah Pembukaan
ditabur itu, kita harus siap dalam Semester ini terus berlanjut
menghadapi kegagalan, sekalipun sampai tiba saatnya untuk
kita tidak berharap untuk gagal. melepas 12 orang lulusan
Satu hal yang menjadi intisari Seminarium Angkatan VII. Kiranya
renungan ini adalah bahwa kita para lulusan Seminarium semakin
harus senantiasa mawas diri dalam teguh dalam melangkah dan juga
menjalani kehidupan. dapat menginspirasi adik-adik
tingkat lain yang masih dalam
Setelah pelayanan firman, ibadah proses untuk sampai di titik ini.
dilanjutkan dengan persembahan Imanuel! [HT]
pujian dari Paduan Suara Fakultas
Teologi dan dari para dosen dan
karyawan Fakultas Teologi yang
seketika menggemparkan dan
Wara Duta - XV
Live inBeritaFakultas
Teologi Sosial
Komitmen Fakultas Teologi UKDW bukan hanya
mengembangkan kemampuan berteologi di gereja
saja, namun juga memperlengkapi mahasiswanya
dalam mengembangkan keterampilan hidup
bermasyarakat. Kegiatan Live In sebagai bagian yang
terintegrasi dengan mata kuliah Filsafat Teologi
Sosial menjadi salah satu bentuk nyata komitmen
tersebut. Tahun ini, Live In Teologi Sosial dilakukan
dalam kerja sama dengan GKJ Pugeran di Kabupaten
Gunung Kidul yang dilayani oleh Pdt. Anugerah
Kristian.
Live in Teologi Sosial
Kelima puluh lima mahasiswa mencicipi kearifan lokal, mulai dari
angkatan 2017 yang mengambil mata makanan khas sampai dengan
kuliah tersebut dibagi ke dalam tempat-tempat wisata yang menjadi
sebelas kelompok dan ditempatkan di maskot di daerah tersebut.
beberapa rumah jemaat yang
bertempat di Dusun Sempu, Di akhir kegiatan Live In, para
Karangasem, Pugeran, Kare, dan mahasiswa juga menyempatkan diri
Kredon serta Manyaran Kab. Wonogiri. untuk berjumpa dan beribadah
bersama dengan para remaja dan
Selama dua minggu terhitung 06 pemuda dari GKJ Pugeran. Setelah
Januari 2020, masing-masing kegiatan ini ditutup pada 20 Januari
mahasiswa turut membaur dalam 2020, para mahasiswa pulang dan
kegiatan bermasyarakat di tingkat berkewajiban untuk menyetor
dusun sambil mengobservasi konteks laporan kegiatan serta laporan
lingkungan tersebut, berjumpa observasi yang mereka dapatkan
dengan tokoh-tokoh masyarakat dan selama hidup bermasyarakat.
melakukan wawancara serta membuat
beberapa kegiatan kecil-kecilan bagi Laporan tersebut kemudian
masyarakat sekitar. dipresentasikan saat Evaluasi Teologi
Sosial pada Sabtu, 15 Februari 2020.
Sembari melakukan berbagai Kegiatan evaluasi tersebut diwarnai
kewajiban mereka, kehangatan dari oleh berbagai cerita tentang
para induk semang juga mereka pengalaman para mahasiswa yang
rasakan. Beberapa induk semang unik dan menarik. [PA]
bahkan mengajak
mereka untuk
Wara Duta - XV
Berita Fakultas Rm. A. Bagus Laksana, S.J
ULIAH “Membaharui
KUMUM
Bahasa Allah:
Pada hari Selasa, 18 Teologi
Februari 2020 silam, telah Komparatif
diadakan sebuah Kuliah
Umum yang dibawakan oleh Rm. dan
A. Bagus Laksana, S.J dari Teologi Publik
Universitas Sanata Dharma.
Materi yang dibawa oleh Romo untuk
Bagus mengacu kepada Indonesia
fenomena yang sedang terjadi di Kontemporer”
Indonesia saat ini, yaitu sebuah
(agony) penderitaan (manusia)
dan keterkaitannya dengan
bagaimana Allah dibahasakan.
Pada level privat, sebutan atau benar di antara sebutan-
nama “Allah” seringkali sebutan agama yang lain.
digunakan untuk memuaskan
kesempitan jiwa yang sedang Untuk itu, sebagai
bersedih atau bingung, sebuah upaya untuk
sedangkan di level publik, memperbarui bahasa tentang
sebutan “Allah” dipakai untuk Allah khususnya di Indonesia
lebih menunjukkan sebuah kontemporer, Romo Bagus
hegemoni. Perbedaan bahasa mengusulkan dua wacana
mengenai Allah di level publik, teologi, yaitu Teologi Publik
tidak jarang justru malah dan Teologi Komparatif. Teologi
menimbulkan rivalitas antar Publik menamai Allah dengan
umat beragama, karena masing- bahasa publik, bahasa yang
masing penganut agama merasa melampaui kebahasaan yang
bahwa sebutan Allah milik agama bersifat teknis dan eksklusif.
merekalah yang paling baik dan
Wara Duta - XV
Menamai Allah dalam ruang publik, kemudian memperoleh bahasa
sejatinya merupakan bentuk kesatuan. Dengan demikian, baik
sebuah kerjasama antar umat melalui Teologi Publik ataupun
beragama dalam memahami Allah. Teologi Komparatif, manusia dapat
Oleh sebab itu, nama Allah yang membahasakan Allah dengan
digunakan sebaiknya bersifat etis, bertanggung jawab dan jelas. Lebih
inklusif dan performatif, serta lanjut, bahasa tersebut dapat
terwujud dalam tindakan konkrit menjadi lebih sesuai bagi kebaikan
manusia yang hidup. Wacana yang mayarakat yang plural. [HT]
kedua ialah Teologi Komparatif.
Teologi ini adalah teologi yang
khusus berbicara mengenai teologi
Islam-Kristiani mengenai Allah yang
berbelas kasih, sebagai tanggapan
terhadap konteks dunia yang
sedang terpecah dan agnostik.
Yang menjadi fokus dan penekanan
dalam Teologi Komparatif adalah
dinamika kesamaan yang mencakup
dimensi ontologis, personal dan
sosial, yang ada di antara umat
Muslim dan Kristiani, untuk
Wara Duta - XV
KEGIATAN BEM
Kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Teologi Periode Januari-Juli 2020
Tahun 2020 merupakan tahun yang cukup berat bagi kita semua, dampak
pandemi COVID-19 telah menyentuh keseluruhan bidang kehidupan dan
dirasakan oleh semua orang. Begitu pula dengan civitas akademika Fakultas
Teologi UKDW, terkhusus Lembaga Kemahasiswaan tingkat fakultas maupun
universitas. Teman-teman yang berkarya di bidang Eksekutif dituntut untuk
mengkreasikan program kerja dengan sekreatif mungkin di tengah
keterbatasan akibat pandemi COVID-19. BEMF Teologi mengupayakan agar
program kerja serta tujuan dan target yang telah direncanakan dapat
terlaksana dan memberikan dampak bagi Fakultas Teologi UKDW.
Selaras dengan Universitas Gadjah Mada, Muhammad
tujuan tersebut, Syarifudin dari Universitas Brawijaya
BEMF Teologi Malang, serta Lawrence Billy Vasco
memfokuskan Djama dari Universitas Kristen Duta
pengembangan Wacana Yogyakarta. Kemudian dari
sasaran program 15 Esai terbaik tersebut akan
kerja dari ranah diterbitkan menjadi sebuah buku
fakultas teologi sehingga bisa dibaca oleh semua
menjadi nasional orang.
yaitu Lomba Esai
Nasional Hari Bumi Namun juga perlu diakui bahwa
proker Theology Internal Cup yang
2020. menjadi program rutin BEMF Teologi
tidak bisa berjalan tahun ini.
Program Kerja Hari Bumi 2020 juga Mengingat kondisi yang tidak
menjadi progran kerja pertama BEMF memungkinkan karena adanya
Teologi berkolaborasi dengan BEMF pandemi COVID-19 serta himbauan
Bioteknologi UKDW 2020. Lomba Esai untuk melakukan lockdown maka
Nasional Hari Bumi 2020 yang proker ini tidak dapat berjalan
diadakan selama 25 Maret-13 Juli seperti tahun-tahun sebelumnya,
2020 merupakan pengalaman yang namun hal itu tidak membuat teman-
baru bagi BEMF Teologi. Diikuti oleh teman BEMF Teologi patah semangat.
250 peserta dari berbagai kota dan Selain mengembangkan sasaran
universitas seluruh indonesia cukup program kerja BEMF Teologi, tujuan
membuat para juri kesulitan lainnya adalah membangun relasi
menentukan 15 pemenang essai dengan Lembaga Kemahasiswaan
terbaik, dari 15 essai terbaik diseleksi lainnya di UKDW ataupun Organisasi
kembali menjadi 3 pemenang esai Eksternal di Yogyakarta dalam bentuk
terbaik. Adapun 3 pemenang tersebut kegiatan-kegiatan.
adalah Jekonia Tarigan dari
Wara Duta - XV
STUDI BANDING
Pada tanggal 01 sampai 04 Maret
2020, BEMF Teologi menerima
kunjungan studi banding dari STT
INTIM Makassar. Selama 4 hari
BEMF Teologi menemani rekan-
rekan mahasiswa STT INTIM
Makassar untuk mengenal
kehidupan berasrama dan
akademik di Fakultas Teologi
UKDW. Tidak hanya itu kami juga
saling berbagi pengalaman
dinamika berorganisasi serta
memberikan saran untuk semakin
mengembangkan relasi kerjasama
antara BEMF Teologi dengan STT
INTIM Makassar.
Lingkungan UKDW sendiri,
BEMF Teologi juga mengadakan
Ibadah Manajemen-Teologi
Bareng-Bareng atau Mentel Bar-
Bar bersama HMPSM
(Himpunan Mahasiswa Prodi
Manajemen) pada tanggal 08
Februari 2020. Dengan adanya
kegiatan tersebut,besar
harapannya relasi yang
dibangun dampak memberikan
dampak positif bagi Teologi dan
Manajemen. Sebagai tindak
lanjut dari kegiatan Ibadah
Mentel Bar-Bar pada tanggal 30
Mei 2020 BEMF Teologi dan
HMPSM (Himpunan Mahasiswa
Prodi Manajemen) terlibat dalam
aksi bantuan kepada Mahasiswa
Jogja atau “Bagi-Bagi Berkat 5”
bersama HMPSA (Himpunan
Mahasiswa Prodi Akuntansi)
serta BPMF Bisnis (Badan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas
MENTEL BAR-BAR
Wara Duta - XV
MOU Selain itu, BEMF Teologi khususnya
KERJASAMA Divisi Kerohanian membangun
kerjasama dengan GMKI Cabang
Yogyakarta Komisariat Daud pada
tanggal 08 Juli 2020. Ditandai
dengan penandatanganan MOU
Kerjasama diantara kedua pihak,
BEMF Teologi berharap dapat
memberikan wadah bagi teman-
teman Fakultas Teologi dalam
mengembangkan aktualisasi diri
dengan menjadi narasumber dalam
Ibadah Pendalaman Alkitab
Komisariat Daud serta Diskusi
Teologis Komisariat Daud.
Dari Program Kerja yang telah dilaksanakan ini, BEMF Teologi
diharapkan mampu memberikan dampak yang berarti baik bagi Fakultas
Teologi UKDW dan juga dapat menjadi sarana pengembangan diri para
mahasiswa. Selain itu juga relasi yang dibangun mampu melebarkan sayap
BEMF Teologi dalam dinamika berorganisasi serta berjejaring, sehingga
BEMF Teologi mengembangkan diri menjadi Lembaga Kemahasiswaan
Fakultas yang lebih baik lagi dari tahun ke tahun.
‘Batik fraktal Jejaring’ by djalu
Wara Duta - XV
Pdt. Sugiyanto
Panggilan
Pelayanan
profil alumni Dok.. dok.. dok.. Nama saya Sugianto. Lulusan Fakultas
Teologi Universitas Kristen Duta Wacana
dan menjadi pendeta pertama kali di
Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan
(GKSBS) di Lampung.
Ketukan palu sebanyak tiga Perjumpaan saya dengan petani di Tulang
kali dari hakim Pengadilan Bawang yang lahannya dicaplok PT
Negeri Manggala itu BNIL bermula ketika saya berkenalan
membikin suasana tak tenang. Hari itu dengan Ketut Herman, salah seorang
2 Maret 2017 hakim menjatuhkan petani korban gusuran di Register 45
vonis bersalah pada saya dan beberapa Mesuji tahun 2012. Dari Ketut, saya
petani. Kami dituduh sebagai mendapat banyak cerita tentang nasib
provokator dalam aksi demonstrasi para petani di Bujuk Agung yang tanah
petani di Tulang Bawang yang plasmanya dirampas oleh perusahaan inti,
lahannya dicaplok oleh PT BNIL. PT BNIL. Pertengahan 2016 Ketut
Bahkan dalam sebuah headline koran Herman membawa kawan-kawannya
lokal di Lampung, saya disebut sebagai yang menjadi korban perampasan PT
dalang atau otak kerusuhan. Karena BNIL kepada saya. Dari perjumpaan
tuduhan itu hakim menjatuhkan vonis dengan para petani itu, saya tergerak
1,5 tahun penjara untuk saya. Sebuah untuk mendampingi mereka. Saya
putusan yang tidak adil dan tidak putuskan bergabung membantu petani
sesuai dengan kenyataan. Faktanya memperjuangkan hak mereka. Kami
adalah saya hanya seorang pendeta. pulang pergi Lampung-Jakarta, keluar
WaraDuta XV-2020
profil alumni masuk istana negara dan Komnas HAM dijebloskan ke dalam sel “penjara” Kodim
untuk menyampaikan aspirasi. 0411, Lampung Tengah. Tuduhannya
Menggalang dukungan dari kawan-kawan adalah melawan pembangunan dengan
koalisi agraria dan gereja. Sampai suatu mengadvokasi warga di kecamatan
malam, setelah saya dan para petani Padangratu – yang tanahnya diserobot
berkunjung ke ICW dan PGI, polisi oleh sebuah perusahaan perkebunan.
datang menangkap saya di Jakarta – saat Tahun 1995 saya menggerakkan jemaat
istirahat di Sekretariat KPRI. Saya untuk mendirikan koperasi simpan-
dikriminalisasi. pinjam. Koperasi yang di awal pendirian
hanya 96 anggota, saat ini sudah
Jalan Terjal Medan Pelayanan mencapai 4.680 anggota dengan aset
Sekeluar dari penjara pada 2018, seorang lebih dari Rp 26 M. Sebuah capaian
istri pendeta senior menasehati agar saya lumayan untuk sebuah jemaat kecil di
tidak mengulangi “kesalahan” lagi. “Nggak pedesaan – yang rawan kriminalitas.
usah neko-neko,” begitu katanya. Dia
meminta saya agar fokus saja pada Tahun 1997 saya pindah pelayanan ke
pelayanan. Jujur saja, saya bingung dengan Jambi, provinsi dengan isu seputar hutan
nasihat bijak ini. Saya mempertanyakan, dan kayu. Pembabatan hutan,
apa itu pelayanan? Pemahaman saya penggusuran Orang Rimba (Suku Anak
mengenai pelayanan, saya kira tergambar Dalam), pembukaan kebun dalam skala
dalam perjalanan saya berikut ini. besar, penggusuran masyarakat adat dan
perburuhan. Saya bersama dengan kawan-
Pada era orde baru, tahun 1990 saya turut kawan yang concern di konservasi
mengadvokasi buruh di Sentolo yang hak- mendirikan Walhi Jambi, dengan para
hak normatifnya tidak diberikan. Saat itu pembela hak buruh bergabung dengan
saya lolos dari penangkapan di Yogyakarta. SBSI Jambi, dengan kawan-kawan yang
Pada tahun yang sama saya dipanggil concern dengan advokasi terhadap Orang
menjadi calon pendeta di sebuah jemaat di Rimba dan HAM – diantaranya Rm.
Lampung Tengah. Francis Purwanto, Ph.D mendirikan
Tahun 1991 saya ditangkap TNI dan komunitas “Sanak” – yang melakukan
WaraDuta XV-2020
pembelaan terhadap hak-hak Orang Lhokseumawe dan Aceh Timur. Akhir profil alumni
Rimba. Saya juga bersama dengan kawan- 2009, sepulang dari Aceh, bergabung
kawan penggiat hak petani dan adat melayani jemaat pedesaan di Lampung
mendirikan Kelompok Tani Tungkal Ulu Timur. Di tengah-tengah rutinitas
(Kotalu) – yang fokus melakukan advokasi melayani jemaat, saya membantu kawan-
untuk masyarakat Taman Raja, Tungkal kawan di Kota Bandar Lampung
Ulu, yang digusur oleh sebuah perusahaan melakukan pelatihan-pelatihan untuk
perkebunan. Jambi sebagai advokasi dan pemberdayaan
kota transit pengiriman TKI Jalan panjang masyarakat. Bersama dengan
(sekarang PMI), menjadi yang saya lalui kawan-kawan di Universitas
penyumbang kisah pilu buruh inilah yang saya Lampung melakukan
migran di Indonesia. Tergerak amini sebagai penelitian konflik dan survei-
oleh keprihatinan mengenai survei politik.
banyaknya kasus buruh arti sebuah
migran, bersama-sama dengan pelayanan. Gereja untuk Masyarakat
penggiat perlindungan hak- Setelah bebas dari penjara,
hak buruh migran saya kembali ke jemaat. Saya
membentuk Kopbumi melayani di gereja kecil yang
Provinsi Jambi. Saya sempat menjadi hanya beranggotakan 20 keluarga. Oleh
Koordinator Kopbumi Jambi – sampai warga jemaat, gereja tempat saya melayani
dengan 2003. disebut dengan nama 'Gereja Kristen
Pematang Tahalo'. Berada di desa
Pada tahun 2003, saya pindah ke Metro, Pematang Tahalo, Kecamatan Jabung,
Lampung. Bersama dengan tokoh-tokoh Kabupaten Lampung Timur – sebuah
lintas agama di Provinsi Lampung tempat yang dicitrakan sebagai gudang
mendirikan Forum Kerja Lintas Agama begal. Jemaat yang saya layani “jauh dari
(FKLA) yang concern-nya pada barat dan timur”. Warga jemaat sehari-
pengembangan dialog karya lintas agama. hari hanya bekerja di ladang. Jumlah kecil
Tahun 2006, setahun setelah tsunami bukan jadi hambatan bagi kami untuk
Aceh, saya bergabung dengan lembaga tetap peduli pada orang-orang lain. Pada
kemanusiaan melayani korban tsunami di pandemi Covid-19 misalnya, kami
kawasan Aceh Utara, Bireuen,
WaraDuta XV-2020
profil alumni berupaya membantu orang-orang yang penggusuran – yang sempat
kehilangan pekerjaan dengan mengantarkan saya dalam pengalaman
mengirimkan sayuran dan bahan pangan hukuman penjara 18 bulan. Gereja kami
untuk menopang sebuah dapur umum di memiliki komisi khusus untuk melakukan
Jakarta. Dapur umum itu dibuat oleh kerja-kerja advokasi. Di samping
sebuah gereja di daerah Setiabudi, Jakarta mendampingi petani yang bergabung
untuk orang-orang yang kehilangan dalam Serikat Tani Korban Gusuran
pekerja akibat pandemi Covid-19. Setiap BNIL (STKGB), kami juga melakukan
selasa sore jemaat saya mengirimkan pendampingan untuk korban trafficking
sayur-mayur, pisang, kelapa ke dapur dan anak korban kekerasan. Untuk
umum itu. pelayanan di bidang pencegahan dan
penanganan trafficking, saya bersama
Hanya itu yang bisa kami lakukan dalam dengan penggiat isu serupa di Lampung
segala kekurangan kami. Uang mendirikan Jaringan Masyarakat
persembahan yang bisa kami kumpulkan Menentang Perdagangan Orang
setiap minggu berkisar Rp 400 ribu. Tapi ( JMMPO). Saat ini saya sedang
saya ajarkan kepada jemaat bahwa untuk mendampingi perempuan terindikasi
menjadi gereja, uang bukan segalanya. korban trafficking.
Semua pasti butuh uang, tapi jangan
sampai uang menjadi halangan untuk Keterlibatan gereja pada isu sosial ini
tidak menjalankan mandat gereja. mendorong saya untuk bergabung pada
gerakan penolakan terhadap Undang-
Dengan pemahaman ini gereja yang saya undang Cipta Kerja. Bagi saya undang-
layani mengalokasikan sebagian besar undang ini hanya menampung
uangnya untuk karya diakonia. Rasanya kepentingan korporasi besar, tanpa peduli
tidak ada yang tidak bisa kami lakukan rakyat kecil. Salah satu kritik saya dan
untuk menjalankan pelayanan. Sampai teman-teman penggiat reforma agraria
dengan saat ini, saya bersama dengan adalah masalah Izin Hak Guna Usaha
jemaat masih melakukan pendampingan atas tanah yang bisa diberikan tiga kali
terhadap petani yang menjadi korban secara berturut-turut dalam satu kali izin.
WaraDuta XV-2020
Aturan itu semakin mempersempit akses profil alumni
petani terhadap aset agraria. Petani
terancam dimiskinkan dan hanya menjadi Caption foto: Saya ketika sedang
buruh tani. Di samping program advokasi mengikuti demonstrasi penolakan
itu, jemaat kecil kami juga memiliki
program pelayanan karitatif dan Omnibus Law Cipta Kerja yang
pemberdayaan. Ada pelayanan kesehatan dilakukan oleh kawan-kawan dari
lansia, pengembangan koperasi simpan- Konfederasi Serikat Nasional pada
pinjam, les bahasa Inggris dan baca-tulis tanggal 22 Oktober 2020. Foto itu –
untuk anak-anak – gratis. Dalam bidang menurut saya – cukup menggambarkan
pemberdayaan, selain mengembangkan
koperasi simpan pinjam – yang siapa dan pelayanan saya.
pelayanannya sudah mulai menjangkau
beberapa desa, gereja kami juga memiliki
program pendampingan peternak. Di
samping memberikan pelatihan, program
juga memberikan pinjaman untuk
pembelian bibit.
Kadang pelayanan dengan gaya yang saya
lakukan memang menimbulkan rasa takut.
Saya tahu bahwa jemaat saya seringkali
jauh lebih takut daripada saya. Tetapi saya
juga tidak bisa menghentikannya. Setiap
masuk dalam doa, suara itu selalu bergema
dari kedalaman: “...sesungguhnya segala
sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk
salah seorang dari yang paling hina ini,
kamu tidak melakukannya juga untuk
Aku.”
***
WaraDuta XV-2020
Kegiatan Dosen
Pdt. Dr. Asnath Niwa Natar
- Nara Sumber dalam kuliah umum di STT Simpson Ungaran dengan
tema:” Pendampingan Pastoral lintas agama” pada tanggal 31 Januari
2020
- Nara sumber dalam kuliah umum di STT IKAT Jakarta dengan tema:
Kristologi Feminis pada tanggal 11 Februari 2010
- Simulasi Borang akreditasi Fakultas Manajemen tanggal 21 februari
2020
Pdt. Daniel K. Listijabudi, Ph.D
- Narasumber dalam Pembinaan Teologis untuk BPH Pengurus
Wilayah/Komisi dan Majelis di GKI Klaten, dengan tema: “Komitmen
Manajemen Gerejawi Kontekstual” pada tanggal 31 Januari 2020.
- Narasumber dalam Pembinaan Spiritualitas Fungsionaris Lembaga
Kemahasiswan UKSW dengan tema: “Sehati Sepikir Dalam Melayani dan Bersaksi”, di Efrata
Retreat and Camping Hill, pada tanggal 1 Pebruari 2020.
- Narasumber dalam Pembinaan Teologis-Pendalaman Alkitab di GKI Muntilan, dengan tema :
“Keselamatan di luar Kekristenan”, pada tanggal 12 Pebruari 2020.
- Narasumber dalam acara “Bible Fest Season 2” GKI Peterongan, dengan tema: Iman Kristen
dan Worldview, pada tanggal 20 Pebruari 2020.
- Narasumber dalam acara Pembinaan Teologi Mennonite untuk Majelis dan Pengurus GKMI
Pati, dengan tema: “Jati Diri Mennonite”, pada tanggal 22 Pebruari 2020.
- Narasumber dalam acara “Creative Leadership Class” GKMI Gloria Patri, Semarang dengan
tema: “Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis,” pada tanggal 27 Pebruari 2020.
- Narasumber dalam Retreat Taruna Akpol, GKI Beringin, dengan tema: “Kepemimpinan
Alkitabiah”, di de Emmerick, Salib Putih, Salatiga, pada tanggal 29 Pebruari 2020.
- Narasumber dalam Seminar Pasca Sarjana Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma ,
Yogyakarta dengan tema: “Bergulat di Tepian-Crosstextual Hermeneutics,” pada tanggal 10
Maret 2020.
- Narasumber Ngasik (Ngobrol Asyik Teologi) perdana untuk season 1, dengan tema:
“Theodice, Ada/Di manakah Allah di tengah Pandemi?”, via Instagram Fak Teologi UKDW pada
tanggal 24 April 2020.
- Narasumber dalam Webinar GKI Denpasar Bali, dengan tema: “Tuhan Berapa Lagi?”
(Spiritualitas Penantian), via Zoom pada tanggal 7 Mei 2020.
- Narasumber dalam Webinar GKI Beringin, dengan tema: “Covid-19 dalam Perspektif Alkitab”,
via Zoom pada tanggal 20 Mei 2020.
- Narasumber dalam Webinar GKI Jatim, dengan tema: “Mazmur 13 dan 22”, via Zoom pada
tanggal 21 Mei 2020.
- Narasumber dalam Webinar GKI Manyar, Surabaya, dengan tema: “Mazmur 91 dan Covid-
19”, via Zoom pada tanggal 25 Mei 2020.
- Narasumber dalam Webinar Sinau Bareng GKI Tumapel, Malang, dengan tema: “Corona = Air
Bah?”, via Zoom pada tanggal 25 Mei 2020.
Wara Duta - XV
- Narasumber dalam Webinar GKI Coyudan, Solo dengan tema: “Di mana Allah di tengah
Pandemi?”, via Zoom pada tanggal 12 Mei 2020.
- Narasumber dalam Webinar Persekutuan Gereja Kristen Muria Wilayah (PGMW) III, dengan
tema: “Theodicy: Sebuah Refleksi di Tengah Pandemi sebagai Transformasi Sosial”, via zoom
pada tanggal 28 Mei 2020.
- Narasumber dalam Pertemuan Angkatan 90 Fak Teologi, dengan tema: “Perkembangan
Hermeneutik Alkitab”, via Zoom pada tanggal 8 Juni 2020.
- Narasumber dalam Pembekalan Sinode untuk calon Pdm, dengan tema : “Hermeneutik
Kontekstual” dan “Ragam Spiritualitas”, via Zoom pada tanggal 10 Juni 2020.
- Pelayanan Ibadah Minggu di gereja-gereja (onsite sebelum April 2020, dan daring/online-
streaming sejak April 2020)
Pdt. Dr. Djoko Prasetyo Adi Wibowo
- Ketua Dewan Redaksi (Chief Editor) Journal Aradha, Journal for Divinity,
Peace and Conflicts Studies, Fakultas Teologi UKDW.
- Anggota Pusat Studi Agama-Agama (PSAA) Fakultas Teologi UKDW.
- Anggota Tim Penelitian dan penulisan Buku "Dampak Politik Identitas
terhadap Perilaku Umat Kristiani di Ruang Publik di Daerah Istimewa
Yogyakarta, Penerbit Taman Pustaka Kristen (TPK) & UKDW, Yogyakarta 2020. ISBN 978-602-
6414-29-8
- Narasumber seminar online PSAA Fakultas Teologi UKDW #1 "Kiprah Agama dalam
Membangun Peradaban" topik: "Membincangkan peran dan fenomena wisata religi dan
transformasi worldviews beragama dalam kemajemukan masyarakat Indonesia", 1 Juli 2020.
- Penanggap dalam Seminar Online #2 PSAA Fakultas Teologi UKDW Yogyakarta, bertemakan
"Tidak Sekedar Hidup Bersama Di Bumi Pancasila: Strategi Pro-Eksistensi dalam Hubungan
Antar Pemeluk Agama di Indonesia" pada 25 Juli 2020.
- Narasumber / mengisi Ngobrol Asik (Ngasik) Teologi - online #13 tanggal 17 Juli 2020, topik
"Gereja dan Missio Dei", Fakultas Teologi UKDW Yogyakarta.
- Narasumber Kelas Daring "Gereja Era Digital" yang diselenggarakan Jumat, 30 Oktober 2020
oleh Capiya Institute Makasar dan Akwila Priskila Media, presentasi berjudul "Mencermati
Paradigma Komunikasi Gereja-Gereja di Indonesia pada Ruang Publik Digital".
- Tim Editor dan Tim Penulis Buku SITKI III - Belajar dari Perbedaan & Saling Memperkaya,
dengan topik "Identitas dan Integritas Agama di Tengah Dialektika Perbedaan Masyarakat
Pluralistik Indonesia", penerbit TPK, Yogyakarta 2020. ISBN 978-602-6414-35-9
- Mengikuti Webloknas Lokakarya Nasional Virtual PERSETIA tentang Pengelolaan, Akreditasi,
dan Sitasi Jurnal Ilmiah, tanggal 7-9 September 2020.
- Partisipan Aktif pada Webinar "Distance Education and Flexible Learning" yang
diselenggarakan ATESEA - Association for Theological Education in South East Asia, pada 25-
27 Agustus 2020.
- Mengikuti APTIKOM Webinar Series 04, Workshop Penyusunan Dokumen Akreditasi
Perguruan Tinggi 3.0 dan Akreditasi Program Studi 4.0 yang diselenggarakan oleh DPP
APTIKOM Pusat, pada tanggal 22 Agustus 2020 (secara Daring).
Wara Duta - XV
Pdt. Prof. Dr(h.c.) Emanuel Gerrit Singgih, Ph.D
- 27/1/20: Narasumber Pembinaan Majelis Jemaat GPIB Marga Mulia
Yogyakarta: Pengantar ke dalam Kitab Pengkotbah.
- 30-31/1/20: Narasumber Bedah Buku Emanuel Gerrit Singgih,
Menafsir LGBT dengan Alkitab di STAKN Manado, Sulut dan di jemaat
GMIM Winangun.
- 14/2/20: Narasumber Bedah Buku Emanuel Gerrit Singgih, Menafsir LGBT dengan Alkitab di
Universitas Kristen Artha Wacana, Kupang, NTT.
- 15/2/20: Narasumber Seminar Nasional mengenai LGBT di STFT Ledalero, Maumere, Flores,
NTT.
- 26-29/3/20: Mengikuti Konven Pendeta dan Persidangan Sinode Tahunan (PST) GPIB di
Hotel Aston Raya, Bogor.
- 2-3/3/20: Narasumber di Konsultasi Ibadah Majelis Sinode GPIB di hotel D'Senopati,
Yogyakarta.
- 12-14/3/20: Kunjungan Stage ke GKJW Trenggalek, Sendangbiru dan Ngantang.
- 2/5/20: Memberi renungan online “Ngejaman Menyapa”
- 21/5/20: Memberi renungan online “Ngejaman Menyapa”
- 8/6/20: Memberi renungan online “Ngejaman Menyapa”
- 28/6/20: Narasumber dalam webinar Majelis Sinode GPIB, “Ketahanan Keluarga dalam
menghadapi era Covid 19”.
Pdt. Handi Hadiwitanto, Ph.D
- Narasumber IG Live dengan tema 'Liquid or Solid Church. Gereja di
Tengah Pandemi', diadakan oleh Fakultas Teologi UKDW, 18 Mei
2020.
- Narasumber webinar dengan tema 'How God is Reshaping His
Church', dengan tema khusus: 'Gereja Misional', diadakan oleh GKI
Manyar Surabaya, 1 Juni 2020.
- Narasumber webinar dengan tema 'Menggereja Pasca Pandemi', diadakan oleh Badan
Pekerjam Majelis Sinode Wilayah (BPMSW) GKI SW Jawa Tengah, 15 Juni 2020.
- Narasumber webinar dengan tema 'GKI dan Tradisinya', diadakan oleh GKI Klasis Jakarta
Selatan, 20 Juni 2020.
- Narasumber webinar dengan tema 'Tantangan Gereja dalam Melaksanakan Pembangunan
Gereja Pasca COVID-19', diadakan oleh Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah (BPMSW) GKI
SW Jawa Timur, 27 Juni 2020.
Pdt. Hendri Mulyana Sendjaja, M.Hum., Lic.Th.
- Studi Lanjut di Vrije Universiteit Amsterdam-Netherland
Wara Duta - XV
Pdt. Hendri Wijayatsih, MA
- Mengikuti Workshop Evolusi Emosi Level 1 - 4 pada tanggal 23 Januari -
2 Februari 2020
- Menjadi narasumber diskusi Teologi yang diadakan oleh BPMK Klasis
Cirebon dengan Topik; Memahami Perceraian dan Pernikahan Kembali
dari Perspektif Kristen pada tanggal 3 Februari 2020
- Mengikuti Webinar Pendidikan dengan Tema Membuat dan Memainkan
Kartu Belajar (Flash Card) pada tanggal 5 Februari 2020
- Menjadi narasumber Visual Art Meditation dalam Jogya Mindfulness Weekend pada tanggal
14-16 Februari 2020
- Menjadi narasumber Points of You Session dalam acara Seninan di Rumah Maguwo
Yogyakarta pada tanggal 24 Februari 2020
- Mengikuti Webinar dengan Tema Slide Interaktif untuk Pembelajaran Online pada tanggal 10
Mei 2020
- Menjadi narasumber Webinar yang diselenggarakan oleh Srikandi Lintas Iman Yogyakarta
dengan topik : Happines is Here and Now. Upaya Perempuan Menemukan Oase di Tengah
Pandemi, pada tanggal 7 Juni 2020
- Menjadi narasumber Seminar Online dalam Rangka Bulan Kesaksian dan Pelayanan GKJW
dengan Tema : Berjangkar atau Ambyar, Sesi 2 : Melepaskan Stress dengan Pendekatan Brain
Gym pada tanggal 15 Juni 2020
- Menjadi Panelis Pagelaran Budaya dan Ngobrol Asyik dengan Tema “Kebudayaan dan
Religiusitas Waria” dalam Rangka Ulang Tahun PKBI pada tanggal 28 Juli 2020
Pdt. Jeniffer Fresy Porielly Pelupessy-Wowor, MA
- Narasumber dalam Lokakarya Materi Bina Tingkat Lanjut Pelayanan
Kategorial GPIB di Jakarta Pusat tanggal 1 Februari 2020.
- Narasumber dalam Studi Alkitab GPIB Marga Mulya Yogyakarta dengan
tema ”Injil Yohanes dan Surat-surat Yohanes: Kasih sebagai yang
Utama?” di Yogyakarta, tanggal 17 Februari 2020.
- Narasumber dalam Training of Trainers Materi Bina Tingkat Lanjut
Pelayanan Kategorial GPIB di Bogor tanggal 22-23 Februari 2020.
- Narasumber dalam Training of Trainers Materi Bina Tingkat Lanjut Pelayanan Kategorial GPIB
di Palembang tanggal 7-8 Maret 2020.
- Peserta Seminar Internasional Religious Freedom, Harmony, and Human Dignity in Indonesia:
Promise and Peril di Yogyakarta tanggal 11 Maret 2020.
- Narasumber dalam Program Ngasik, Live IG @teologi_dewe, Fakultas Teologi UKDW dengan
tema ”Rumahku Gerejaku, Gerejaku Rumahku? Pelayanan Anak di Era New Normal” tanggal
19 Juni 2020.
- Narasumber dalam Webinar Pembinaan Warga Gereja Jemaat GPID Pniel Mensung dengan
tema ”Kreatif VS Pandemi” tanggal 26 Juni 2020.
- Narasumber dalam Program Ngadem GPIB Marga Mulya (youtube streaming) dengan tema
”Spiritualitas dan Kesehatan Keluarga di Era New Normal” tanggal 25 Juni 2020.
- Narasumber dalam Webinar GPIB Mupel Jateng - DIY dengan tema ”Ibadah Convensional di
Masa New Normal (Satgas-Kelompok Rentan & Resisten)” tanggal 27 Juni 2020.
- Narasumber dalam Webinar Komunitas DeWe dengan tema ”Pendidikan Keluarga dan Gereja
di Era Kenormalan Baru” tanggal 28 Juni 2020.
- Tim Baca Laporan Vikaris GPIB di Griya Bina Lawang, Oktober 2019 – Oktober 2020.
- Ketua Pusat Studi Agama-agama UKDW, 2019-2021.
Wara Duta - XV
.Prof.Dr.J.B Banawiratma
Pdt. Dr. Jozef M.N. Hehanussa
- Tim Kearsipan Fakultas Teologi, 2019-2021.
- Juara Lomba Esai Nasional yang diselenggarakan oleh
Fakultas Teologi dan Fakultas Bioteknologi UKDW dalam
rangka Hari Bumi 2020.
Leonard Chrysostomos Epafras, Ph.D
Research
- Hebrew in Indonesia: Understanding Transnational Religious Discourse
- Keramahan sebagai Praktek Sosial dan SubyekBerteologi dalam konteks
COVID-19
- [Hospitality as asocial practice and theological subject in the Context of
COVID-19], funded by the Faculty of Theology,Universitas Kristen Duta
Wacana.
- Religious Talk on COVID-19: Hospitality/Hostility in theViralized Communication Context,
funded by UGM Graduate School.
- Reading the signs of the time: Christian Apocalypticismand the Conspiracy of the Covidians,
funded by ICRS.
- Shaping New Urban Living: Women and COVID-19, funded by Ford Foundation
Community Engagement
- Religious Literacy for Promoting Social Justice,Religious Harmony and Multiculturalism–Phase
3, incollaboration with British Council, and funded by British Global Fund.
- Co-Designing Sustainable, Just and Smart Urban Livingthrough ICRS Education, Civic
Engagement and Policy Advocacy, funded by Ford Foundation.
Pdt. Paulus S. Widjaja, MAPS, Ph.D.
- Narasumber dalam Christianity Study for Muslim Scholars 2020, yang
diselenggarakan oleh Asosiasi Teolog Indonesia, di STT Satyabhakti
Malang, pada tanggal 28 Januari 2020, dengan tema “Studi Perdamaian
Kristen dan Islam: Antara Konflik dan Dialog”
- Narasumber dalam Diskusi Teologis Daring, yang diselenggarakan oleh
Badan Pengurus Komisariat Daud, Gerakan Mahasiswa Kristen
Indonesia, di Yogyakarta, pada tanggal 14 Juni 2020, dengan tema
“Politik Yesus.”
Wara Duta - XV
Pdt. Rena Sesaria Yudhita, M.Th.
- Narasumber dalam Talkshow Persekutuan Tim Leksionari GKI
Gejayan dengan tema “Cinta Dua Arah dalam Yohanes 15:12” pada
tanggal 20 Februari 2020
- Narasumber dalam Webinar Dewamudya GKJ Maguwoharjo dengan
tema “Membangun Mezbah Keluarga dalam Masa Pandemi pada
tanggal 4 April 2020
- Narasumber dalam IG Live Ngasik (Ngobrol Asik Teologi) yang
diselenggarakan oleh Fakultas Teologi UKDW dengan tema “Masih
Adakah Harapan bagi Dunia? (Eskatologi dalam Perspektif Perjanjian Baru)” pada tanggal 1
Mei 2020
- Narasumber dalam Podcast Paskah yang diselenggarakan oleh PMK Kedokteran UGM
dengan tema “By Grace I am Saved” pada tanggal 8 Mei 2020
- Narasumber dalam Webinar dalam Rangka Bulan Kesaksian dan Pelayanan GKJW dengan
tema “Berjangkar atau Ambyar? Pergulatan Kesehatan Mental dalam Hidup Rasul Paulus” yang
diselenggarakan oleh DPP (Dewan Pembinaan Pelayanan) dan DPK (Dewan Pembinaan
Kesaksian) Greja Kristen Jawi Wetan pada tanggal 8 Juni 2020
Pdt. Robert Setio, Ph.D
- Mengajar matakuliah Hermeneutik dan matakuliah Pengantar Filsafat
Keilahian
- Menghadiri Theological Consultation, CCA di Chiang Mai, Thailand, 5-6
Februari 2020
- Menghadiri rapat-rapat pleno BPMS GKI sebagai anggota BPMS GKI
pada tgl. 11 Februari, 15 Mei, 25 Juni 2020
- Menghadiri rapat the Netherlands Indonesia Consortium for Muslim
Christian Relations sebagai Steering Committee pada tgl. 5 Juni dan 3 Juli 2020
- Kotbah di GKI Wongsodirjan, Yogya: 23 Februari 2020; GKI Kutisari, Surabaya: 1 Maret 2020;
GKI Manyar, Surabaya: 8 Maret 2020
Pdt. Stefanus Christian Haryono, MACF., Ph.D
- 13 Januari 2020 menjadi narasumber Lokakarya Guru-Guru BPK.
Penabur Jakarta dengan topik “Spiritual Direction” di BPK. Penabur Jakarta.
- 15 Januari 2020 menjadi narasumber Pembinaan Bagi Pendeta dan
Penatua GKI Gejayan, Yogyakarta dengan topik “Sukarnya Menumbuhkan
Spiritualitas Jemaat.”
- 15-16 Februari 2020 membimbing Rekoleksi I Mahasiswa Pascasarjana Teologi UKDW di
Wisma “Maya,” Kaliurang.
- 29 Februari 2020 membimbing Retreat Sehari Komisi Pelayanan GKI Peterongan dengan
topik “Spiritualitas Pelayanan” di Wisma “Angela Patrick” Bandungan, Ambarawa.
- 2 Maret 2020 menjadi narasumber Diskusi Teologis Ibadah GPIB dengan topik “Spiritualitas
dan Ibadah Umat: Sebuah Tanggapan Terhadap Tata Ibadah GPIB” di Hotel D'Senopati
Malioboro Grand Hotel, Yogyakarta.
- 7 Maret 2020 menjadi narasumber Pembinaan Liturgi GKI Sidoarjo dengan topik
“Menghadirkan Ibadah Umat yang Indah.”
- 14 Maret 2020 menjadi narasumber Pembinaan Majelis dan Calon Majelis GKI Depok dengan
topik “Spiritualitas dan Personalitas Pelayan.”
Wara Duta - XV
- 22 Mei 2020 menjadi narasumber Ngasik Fakultas Teologi UKDW via IG live dengan topik
“Dari Mimbar Menuju Meja Tuhan: Perombakan Liturgi Gereja di tengah Pandemi.”
- 25 Mei 2020 menjadi narasumber Diskusi Konsultatif Desain Rumah Doa Buluh Awar Sinode
GBKP dengan topik “Theology of Space” via ZOOM.
Pdt. Tabita Kartika Christiani, Ph.D
- Narasumber dalam seminar series yang diselenggarakan oleh The
Australian Consortium for 'In-Country' Indonesia Studies (ACICIS), yang
diikuti oleh 24 mahasiswa dari berbagai universitas di Australia, tanggal 13
Januari 2020, dengan topik ”Education Policy and Social Inclusion in
Indonesia.”
- Narasumber expert meeting tim peneliti ICRS dalam penelitian bertema
Reshaping New Urban Living: Indonesian Women and Coronavirus, tanggal 10 Juni 2020,
dengan fokus pada “Perempuan Penyandang Disabilitas dalam Konteks Pandemi Covid 19.”
- Narasumber rapat zoom meeting 1 penyusunan Draft Pedoman Pembinaan bagi Pembina
Sekolah Minggu Anak Berkebutuhan Khusus (Disabilitas) yang diselenggarakan oleh Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, tanggal 24
Juni 2020, dengan topik “Pandangan Teologis tentang Pelayanan Disabilitas.”
- Narasumber pembinaan dosen-dosen muda yang diselenggarkan oleh Pusat Studi Budaya
dan Perubahan Sosial, Lembaga Pengembangan Ilmu Dasar dan Bahasa, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, tanggal 29 Juni 2020, dengan topik “Pancasila dalam Kehidupan
Kontemporer.”
Pdt. Wahju Satria Wibowo, Ph.D
- Memberi makalah pada seminar, “Spiritualitas dan Pengelolaan Amarah”,
10 Mei 2020 GKP Dayeuh Kolot
- Memberi makalah pada seminar “Gereja dan Pandemi”, 26 Mei 2020,
Sinode Gereja Kristen Pasundan.
- Memberi makalah pada seminar, “Iman dan Penderitaan”, 28 Agustus
2020, GKP Klasis Jakarta.
- Memberi makalah pada seminar, “Gereja, Konflik dan Mediasi”, 26 September, GKI Darmo
Satelite Surabaya.
- Memberi makalah pada seminar, “Rekonstruksi Peran Gereja dalam Pengembangan Ekonomi
Warga Jemaat”, 10 Oktober, GKP KLasis Jakarta.
Pdt. Yahya Wijaya, Ph.D
- Menjadi narasumber dalam Beyond Border Vocation Virtual Conference
2.5 tentang dampak ekonomi Pandemi COVID-19, yang diselenggarakan
oleh DPP SDM GKI SW Jatim pada tgl. 27 Juni 2020
- 2. Mengisi acara IG Live “Ngasik” dengan tema “Work and Home” pada
tgl. 12 Juni 2020
Pdt. Dr. Yusak Tridarmanto
- Khotbah online di beberapa GKJ di wilayah kota Yogyakarta.
- Memberi ceramah online pada Rifka Anisa pada tgl. 4 September ,2020
tentang: Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR).
- Melayani Pembinaan online Jemaat GKI Kedoya pada tgl. 25 September
2020 dgn tema: Teologi Pengangkatan.
Wara Duta - XV
PUBLIKASI DOSEN
Pdt. Dr. Asnath Niwa Natar
l Editor buku prosiding: Gereja dan persoalan di Sekitar Perceraian
l Editor buku: Gereja dan Persoalan di Sekitar LGBT
l Penulis: “Perceraian, KDRT Dan Perselingkuhan”, dalam buku Gereja dan persoalan di
Sekitar Perceraian
l Penulis: “ Pendampingan Pastoral Terhadap Kaum LGBTIQ dan Keluarganya” dalam buku:
Gereja dan Persoalan di Sekitar LGBT
l Penulis: Penyembuhan Ingatan dalam Pendampingan Pastoral Interkultural dan Interreligius”
dalam Jurnal BIA
l Penulis: “ Perempuan: Sumber Dosa atau Sumber Hikmat? Tafsir Ulang Kejadian 3:1-24 dari
Perspektif Feminis” dalam Jurnal Evangelikal.
l Penulis: Prostitute or First Apostel? Critical Feminist Interpretation of John 4:1-42 of
Samaritan Woman at Jacob's Well
l Perempuan Dalam Kepemimpinan Agama, Pengalaman Kristen, dalam Jurnal Musawa.
Pdt. Daniel K. Listijabudi, Ph.D
l Renungan di BAKI (Buku Almanak Kristen Indonesia), terbitan PGI, dengan judul “Allah
Memanggil Gereja untuk Menjadi Terang”, Januari 2020.
l Artikel “Pembacaan Alkitab Liberatif, Kontekstual, Postkolonial (kisi-Kisi Sederhana, Kunci
Heuristik dan Contohnya” dalam Meretas Diri, Merengkuh Liyan, Berbagi Kehidupan, Bunga
Rampai Penghargaan untuk Pdt Aristarchus Sukarto, BPK GM, 2020.
l Artikel “Interdenominational Church Reading Violence Narrative in Joshua 8” dalam Jurnal
Gema Teologika, Vol 5 no 1, 2020.
l Artikel “Roh Kudus, Pemuda dan Toleransi: Menyambut 4.0 Society dari Refleksi atas Roma
12: 1”, dalam Majalah Mitra GKI, edisi 11, 2020.
l Artikel “Menyoal Perceraian, Suatu Tinjauan Etis-Biblika” dalam Prosiding Seminar dan
Lokakarya Nasional, Gereja dan Persoalan-Persoalan di Sekitar Perceraian”, TPK-Fak Teologi
UKDW-Mission 21, 2020.
Pdt. Prof. Dr(h.c.) Emanuel Gerrit Singgih, Ph.D
l Tafsir Kitab Yehezkiel, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2020 (buku).
l Dari Ruang Privat ke Ruang Publik, Yogyakarta: Kanisius, 2020 (buku).
Pdt. Handi Hadiwitanto, Ph.D
l “Partisipasi dan Sikap Keagamaan. Sebuah Studi Teologis-Empiris Singkat tentang Remaja-
Pemuda di GKI Klasis Cirebon”, dalam P.S. Widjaja & W.S. Wibowo (eds.), Meretas Diri,
Merengkuh Liyan, Berbagi Kehidupan. 2020. Jakarta: UKDW, GKMI, BPK Gunung Mulia.
Pdt. Jeniffer Fresy Porielly Pelupessy-Wowor, MA
l Editor buku “Belajar dari Perbedaan dan Saling Memperkaya” bersama dengan Pdt. Wahyu
Nugroho dan Pdt. Djoko Prasetyo Adi Wibowo (Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen, 2020).
l “Aplikasi Gagasan Hermeneutik Abduktif dan Pembelajaran Paradoks dalam SITKI Angkatan
III” dalam Belajar dari Perbedaan dan Saling Memperkaya (Yogyakarta: Taman Pustaka
Kristen, 2020)
Wara Duta - XV
PUBLIKASI DOSEN
Leonard Chrysostomos Epafras, Ph.D
l “Graduate Teaching in Indonesia as a means ofInterreligious Engagement,” with Alan Brill, in
The Journal of Interreligious Studies vol. 31, iss. 31, pp. 4-20.
Link:https://irstudies.org/index.php/jirs/article/view/457.
l “Mengaktivasi Allah” dalam Mencari Kehadiran Allah:Sebuah Refleksi di Tengah Pandemi
(ed.) (Yogyakarta:Teras Gereja), pp. ii-xii.
Link:https://www.researchgate.net/publication/344990380_Mengaktivasi_Allah_-
_Mencari_Kehadiran_Allah_-_Sebuah_Refleksi_di_Tengah_Pandemi.
l Mencari Kehadiran Allah: Sebuah Refleksi di Tengah Pandemi (ed.) (Yogyakarta: Teras
Gereja).
l “Pandemi Tak Kunjung Padam: Corona, Kon'ora dan Keramahan Organic” dalam Corona vs.
KonOra: Refleksi Teologi Keramahan dalam Konteks Pandemi, (ed.)(Yogyakarta: Alaf).
l Corona vs. KonOra: Refleksi Teologi Keramahan dalam Konteks Pandemi , (ed.)
(Yogyakarta: Alaf).
l “Jewish Minority in North Sulawesi: An Inquiry on Social Acceptance,” with Sekar Ayu Aryani,
in International Journal of Advanced Science and Technology, vol. 29, no.4, pp. 2488-2501.
Link:http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/article/view/21086/10659.
l “Vimâna's gravity-defying airship: Non-places, aeromobility and environmental concern in
Baladeva Comics,” in I KetutArdhana, Dicky Sofjan, and Made Adi Widyatmika (eds.),
l Community, Ecology, and Religion: Interdisciplinary and civic engagement towards
sustainable living (Denpasar:UNHI Press), pp. 280-284.
Link:https://www.academia.edu/42130044/Vimânas_gravity-defying_airship_Non-
places_aeromobility_and_environmental_concern_in_Baladeva_Comics
Pdt. Paulus S. Widjaja, MAPS, Ph.D.
l Paulus S. Widjaja, “Aktualisasi Pancasila Berdasarkan Etika Kebajikan Kristiani” dalam
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 4, no. 2 (March 9, 2020): 143–68.
https://doi.org/10.30648/dun.v4i2.247
l Paulus S. Widjaja, “Tantangan dan Prospek Relasi Antarumat Beragama di Indonesia”
dalam Paulus S. Widjaja dan Wahyu S. Wibowo (eds.), Meretas Diri, Merengkuh Liyan, Berbagi
Kehidupan: Bunga Rampai Penghargaan untuk Pdt. Aristarchus Sukarto (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2020), h. 328-354.
l Paulus S. Widjaja, Djoko Prasetyo Adi Wibowo, Edy Nugroho, Imanuel Geovasky, Dampak
Politik Identitas Terhadap Perilaku Umat Kristiani Di Ruang Publik Di Daerah Istimewa
Yogyakarta (Yogyakarta: TPK, 2020)
l Paulus S. Widjaja, “A Response to Nathanael L. Inglis” dalam Ernst M. Conradie dan Hilda P.
Koster (eds.), T&T Clark Handbook of Christian Theology and Climate Change (London, UK;
New York, NY, USA: Bloomsbury T&T Clark, 2020), h. 320-323.
Pdt. Rena Sesaria Yudhita, M.Th.
l Artikel “Pergulatan Kesehatan Mental dalam Hidup Rasul Paulus” dalam Buku Panduan
Bulan Kesaksian dan Pelayanan GKJW 2020.
l Artikel “Interdenominational Church Reading Violence Narrative in Joshua 8” dalam Jurnal
Gema Teologika, Vol 5 no 1, 2020.
Wara Duta - XV
PUBLIKASI DOSEN
Pdt. Robert Setio, Ph.D
l Artikel: The Persistence of Ancestor Veneration” dalam Studies in Interreligious Dialogue,
29 (2), 2019
l Artikel: “The Oracle of God and Magog: A Socio-Rhetorical Interpretation of the Prophetic
Discourse in Al-Kahf” dalam Nun, Jurnal Al Qur'an dan Tafsir di Nusantara, Vol. 5, No. 2, 2019
l Artikel: “Pluralitas di Masa Israel Kuno” dalam buku Berteologi untuk Keadilan dan
Kesetaraan, Buku Penghargaan Pdt. (Em.) Dr. Margaretha Maria Hendriks-Ririmasse,
Yogyakarta: Kanisius, 2020
l Buku Pengantar Filsafat Keilahian (Teologi), Yogyakarta: Duta Wacana University Press,
2020
Pdt. Stefanus Christian Haryono, MACF., Ph.D
Book chapter:
l “Spiritualitas Mistik-Profetis” dalam Meretas Diri, Merengkuh Liyan, Berbagi Kehidupan.
Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2020.
Pdt. Tabita Kartika Christiani, Ph.D
l “Menyambut Orang Asing: Teologi Disabilitas dan Keramahtamahan” dalam buku Meretas
Diri, Merengkuh Liyan, Berbagi Kehidupan, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2020, ISBN 978-602-
231-767-8, p. 253-266.
Pdt. Wahju Satria Wibowo, Ph.D
l “Dunia Kehidupan GKP: Refleksi Pemikiran Jurgen Habermas bagi GKP”, artikel pada buku
Peringatan HUT GKP Merajut Talenta, Mengukir Karya, (Editor: Adama Sihite dkk), GKP
Press:Bandung, 2019.
l “Pandemi dan Historisitas Iman”, artikel pada buku Sesawi di Masa Pandemi, (Editor:
Adama Sihite dkk) GKP Press: Bandung, 2020.
l “Arete, Keugaharian dan Kepemimpinan”, artikel pada buku Meretas Diri Merengkuh Liyan
Berbagi Kehidupan, (Editor: Paulus S. Widjaja & Wahju S. Wibowo) BPK Gunung Mulia:
Jakarta, 2020
l Game Board untuk Anak: The Calling of Moses (Hak Atas Kekayaan Ciptaan/HAKI, A.n:
Wahju S. Wibowo, Budi Susanto, Koniherawati dan Centaury Handayani), 2020.
- “Bible Study for Children with Game Board”, artikel prosiding seminar internasional Creative
Asia: Asian Cultural Creative Industry and Digital Media, ditulis Bersama: Wahju S. Wibowo,
Budi Susanto, Koniherawati dan Centaury Handayani, 2020.
Wara Duta - XV
Pro l Dosen
Pdt. Dr. Yusak Tridarmanto
Apayang telah kuraih ?
Rasanya waktu berjalan begitu cepat. Masih terbayang pagi-pagi benar
ataupun siang hari aku mengantar atau pun menjemput anak-anak sekolah
di Gondolayu. Namun kini ketika ku berjalan dari kamar yang satu ke kamar
yang lain di rumahku, tidak kutemukan satu anak pun. Mereka telah berada di posisi
kerja mereka masing-masing. Aku duduk sesaat, kuhitung hari-hariku... Ya
ampun...aku sudah berkepala enam dan tak lama lagi tambah satu kepala lagi. Antara
senyum geli, heran dan bersyukur. Lalu aku menoleh ke samping...ternyata aku tidak
sendirian. "Dialah kebahagiaanku", yang bersama-sama dengannya kami berdoa
untuk kebahagiaan anak-anak kami di tempat mereka masing-masing.
Seraya duduk berdampingan, kuajak "rowang sembadaku" menelusuri jejak-
jejak karyaku, mulai dari saat-saat aku berlompatan di pematang sawah di masa
kanak-kanak, hingga pertama kali masuk dunia pelayanan di Wonogiri Selatan, lanjut
menjadi dosen di Satya Wacana, sampai pada akhirnya menjadi bagian dari keluarga
besar Fakultas Teologi UKDW sampai saat ini; sekali lagi aku tidak bisa
mengendalikan mulutku untuk tidak tersenyum. Bukan senyuman karena aku
berlimpah harta kekayaan, tetapi terutama karena sepanjang hidupku, aku diberi
kesehatan. Senyumanku menjadi semakin lebar ketika di sampingku ada sahabat yg
begitu baik hati, bahkan kebaikan hatinya juga terukir di dalam ketiga buah hati
kami.
Kini, betapapun tidak sesibuk waktu aku masih "pra
satpanca" (pra 65), aku masih diberi kesempatan dan kesehatan
untuk ambil bagian menyiapkan para calon-calon pelayan
gereja. Dalam semuanya itu, tak henti-hentinya aku senantiasa
bertanya: Apa yang telah kuraih? Kalau aku sendiri merasa sulit
menjawab pertanyaan itu, orang lain yang pernah, dan masih
ada dalam lingkup pelayananku-lah yang justru mungkin
mampu menjawabnya. Semoga.
Plasan, 14 Oktober 2020
Pro l Karyawan
Eka Dewi Mayasari
Obedience to God
menjadi prinsip
Eka Dewi Mayasari, atau yang biasa akrab dipanggil Mbak Eka, lahir pada 15 Mei
1984. Di usianya yang ke-27, ia memulai kariernya di Fakulas Teologi UKDW
sembilan tahun yang lalu dengan harapan mendapatkan tempat kerja yang
nyaman dan tidak memiliki jam kerja sampai dengan larut malam. Berbekal
kemampuan di bidang IT yang diperolehnya melalui pendidikan S1 di Teknik
Informatika UKDW, akhirnya ia menjadi salah satu PPA di Fakultas Teologi yang
secara khusus menangani bidang IT. Ia bertugas untuk mendukung sistem dan
teknologi informasi di Fakultas, terlebih di masa kuliah daring ketika pandemi saat ini.
Di samping itu, ia juga bertugas untuk memastikan aplikasi perpustakaan yang berada
di Pascasarjana berjalan dengan baik, menyediakan data yang diperlukan oleh
pimpinan, melaporkan kegiatan akademik setiap program studi pada Feeder Pangkalan
Data DIKTI setiap semesternya, membaharui konten website dan informasi tentang
Fakultas dan Prodi di web site ukdw.ac.id dalam koordinasi dengan Wakil Dekan I dan
Kaprodi, membuat desain dokumen Fakultas Teologi serta menjadi technical support
untuk Gema Teologika, Jurnal Aradha dan Jurnal Wacana Teologi. Dalam hal
penerbitan majalah Wara Duta ini, mbak Eka juga menjadi bagian dari tim yang
menyiapkan proses penyuntingan dan penerbitan.
Meski job description yang dimiliki cukup banyak, tetapi perempuan yang lahir dan
besar di kota Yogyakarta ini mengaku bahagia bisa
menjadi bagian dari Fakultas Teologi. Ia bahagia karena
dapat bekerja bersama PPA lainnya serta membantu
dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan yang
harus mereka lakukan. Di dalamnya, ia juga menemukan
tim kerja yang solid sehingga sukacita juga dirasakan
olehnya. Sampai dengan saat ini, slogan obedience to
God yang menjadi salah satu nilai kedutawacanaan
menjadi prinsip yang ia pegang. Melaluinya, segala
sesuatu yang dikerjakannya saat ini untuk melayani
mahasiswa dan dosen dilihat dalam ketaatannya kepada
Allah.
Daftar Wisudawan
Program Studi Sarjana Teologi
NIM Nama Asal Gereja
01140033 AGMA ANGGIAT ZEFANYA SULAKSANA GKP Bandung
01150002 TANTI YOHANA PURBA HKI Silando
01150008 WAHYU SAHITA ADI GKJ Purwantoro
01150010 RIA KARLINA GKJW Jemaat Gempol
01150021 DANIEL BIMANTARA GKJ Kendal
01150022 SAMUEL KRISPRADIPTA GKI Gunung Sahari
01150023 CYNTHIA JULIANNE KRISTIANTI HARTONOGKI Pakis
01150025 KEVIN TRESNA MADJAN GKI Kranggan
01150026 CHRISTRIAN CITRA HATI GKJW Karangpilang
01150027 RADJA RAHMANSYAH VALENTINO GKI Puri Indah
01150031 CLAUDIA AMANDA MARIA TJAN GKI Pengampon
01150034 GALELEA DINAR ASTA PRADIKA GKI Pahlawan Magelang
01150037 YOVINDA VIERLY YULIESTIA DARWIS GPIB Jemaat Ayalon
01150041 THERESA GRACE LESNUSSA GPM Klasis Kota Ambon
Jemaat Eirene
01150057 SETYAWAN ADI WIDYA NUGROHO GKMI Kudus
Program Studi Magister Teologi Asal Gereja
GPM Ambon
NIM Nama GMIT Bethesda Tubulete
50160009 LIDIA PRISCILLA PATTIASINA
50160012 STECORI'IN DEBBYE A. ISU
Program Studi Magister Kajian Konflik & Perdamaian
NIM Nama Asal Gereja
51170016 LINTANG ANGGRAENI GKJ Purworejo
51170018 MARTIN GOLDMAN PAKPAHAN HKBP Bandar Lampung
51170020 LUSIA MARTHA BILLIK GMIT
Program Studi Magister Kajian Konflik & Perdamaian
NIM Nama Asal Instansi
54150001 IKRAM Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas
Lampung
Artikel Opini
Hani H. Tjahjadi
Natural
Theology
“Tak Kenal
Maka Tak sayang”
Ternyata sudah hampir 9 bulan masyarakat Indonesia hidup
berdampingan dengan Covid-19. Ada yang sudah menerima
kenyataan bahwa pandemi ini benar adanya dan berusaha
menyesuaikan hidup di dalamnya, tapi ada juga yang tetap
bersikeras menganggap bahwa pandemi ini adalah kesalahan
beberapa pihak (bisa manusia bisa alam) yang harus segera
ditumpas secepatnya!
Ingatkah kita tentang seruan-seruan tanda-tanda kiamat.”, “Oh, ya. Pantas
yang digaungkan ketika pandemi saja pandemi ini menimpa berbagai
baru hanya menimpa masyarakat negara. Covid-19 ternyata sudah
Wuhan? “Nahh, ini namanya azab dinubuatkan oleh beberapa Kitab Suci
bagi masyarakat China. Selama ini dan para pemuka agama”. Kita dapat
negaranya sombong sih!”, “Ini adalah melihat pergeseran opini di sini
hukuman buat mereka. Mereka karena konteksnya menjadi berubah.
seharusnya cepat bertobat dan Sebagian masyarakat Indonesia yang
berhenti menjadi pemakan segala tadinya menikmati hidup menjadi
binatang!”. Seberapa sering kita penonton bahkan terhibur melalui
mendengar seruan semacam ini? fenomena ini, kini mau tidak mau,
Seruan yang penuh penghakiman “dipaksa” ikut berperan dalam
karena memandang masyarakat China panggung pandemi Covid-19.
sebagai korban, dan Covid-19 sebagai
senjata yang asalnya dari Tuhan. EGS Yang menjadi 'korban' saat ini
dan Yewangoe menamakan fenomena tidak hanya masyarakat Wuhan, tapi
ini sebagai teologi hukuman atau bahkan bisa dikatakan menimpa
teologi bencana. Teologi hukuman semua manusia yang ada di berbagai
adalah sebuah paham yang yang belahan dunia. Masyarakat Indonesia
digunakan sebagian orang untuk yang awalnya memandang Covid-19
menjelaskan kemalangan orang lain sebagai hukuman bagi masyarakat
(yang dianggap menderita karena China, saat ini memandang Covid-19
akibat dari ulahnya sendiri) dan secara sebagai sebuah tanda akhir jaman.
implisit menyuruh mereka untuk Sesosok musuh bersama yang
segera bertobat. sangat mengerikan dan mesti
ditumpas habis, sampai-sampai
Lucunya, ketika Covid-19 tercetak berbagai spanduk di jalan
terdeteksi di Indonesia, sebagian ataupun yang dibawa keliling oleh
orang menjadi sangat terkejut dan para relawan dengan bertuliskan,
langsung mengganti opininya menjadi, “Mari, kita atasi Covid-19 bersama-
“Wahh, kalau begini, ini namanya sama!”, “Kita pasti bisa mengalahkan
Covid!”, “Kita tidak takut Covid!!”. Menurut Bevans, predikat
Di satu sisi saya memahami kontekstual yang melekat pada
sebutan teologi bukanlah sebuah
bahwa memang perlu ada semangat pilihan, melainkan harus dipandang
yang dikobarkan dalam menghadapi sebagai sebuah imperatif teologis;
fenomena alam (atau biasa disebut sebuah keharusan! Dalam berteologi
dengan bencana alam). Namun kontekstual, seseorang tidak hanya
menjadi memilukan dan miris untuk mengindahkan Kitab Suci dan tradisi
disaksikan ketika seruan yang dalam perumusan sebuah teologi,
digaungkan adalah seruan yang tetapi juga melibatkan pengalaman
terkesan sangat anarkis dan manusia sekarang ini, atau bisa kita
antroposentris. Bukankah tingginya sebut dengan konteks. Konteks
angka penyebaran Covid-19 baik yang dalam hal ini tidak dipandang sebagai
terdeteksi di Indonesia maupun secara objek yang diamati, melainkan
global adalah bukti bahwa virus yang Banawiratma membahasakannya
tidak kasat mata ini lebih besar sebagai subjek yang aktif. Dan saya
kuasanya dibanding manusia, dan setuju dengan apa yang dikatakan
bahkan sampai saat ini manusia tidak Shcreiter, bahwa ketiga faktor
bisa melawan Covid-19? Bukankah tersebut harus dilihat sebagai
dengan dikeluarkannya istilah “new hubungan yang dialektis, yaitu
normal” beserta sejumlah peraturan sebuah hubungan yang terus
yang mengitarinya, termasuk di berinteraksi, agar pada akhirnya
dalamnya usaha penciptaan vaksin, menghasilkan kenyataan yang penuh
adalah bukti bahwa pada dan hidup.
kenyataannya yang bisa dilakukan
oleh manusia bukanlah melawan Mungkin teologi kontekstual
Covid-19, melainkan menyesuaikan dalam hal ini dapat dimengerti ibarat
hidup bersamanya? Dengan demikian, kata-kata yang hanya bisa hidup dari
teologi hukuman dalam konteks ini sebuah realita tertentu dan tidak
tidak dapat dijadikan sebuah solusi. dapat dipaksakan maknanya dalam
Lalu kalau sudah begini, apa yang konteks lain. Sebagai contoh
bisa dilakukan oleh manusia, agar sederhana, kata “Jangan” dalam
keadaan yang sudah “mendebarkan” bahasa Indonesia dan bahasa Jawa
tidak semakin semrawut dan membuat berbeda. Jangan (Indonesia) berarti
lelah hati? Jawaban mengenai hal ini sebuah larangan, sedangkan jangan
dapat dicari dan dibangun melalui (Jawa) berarti sayur. Untuk dapat
sebuah teologi yang kontekstual. mengerti kata “jangan” baik versi
Teologi yang kontekstual? bahasa Jawa atau Indonesia, maka
Memangnya teologi harus saya harus tahu dulu konteks dan
kontekstual? tujuan dari penggunaan kata itu,
sesuai dengan konteks apa yang