The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku 100 PENTIGRAF KLASTER BICARA 2021-FIX

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by hariyanto.sentul1, 2021-10-30 11:13:11

Buku 100 PENTIGRAF KLASTER BICARA 2021-FIX

Buku 100 PENTIGRAF KLASTER BICARA 2021-FIX

33. KELUARGAKU MISKIN

Parman masih duduk di kelas 3 SD. Dia kelihatan gelisah hari
ini ketika di kelasnya. Ada uneg-uneg yang ingin disampaikan kepada
gurunya. Sesuatu yang menurutnya tidak adil. Dia bertekad
menyampaikan langsung kepada walikelasnya.

Tiba saatnya waktu tepat untuk Parman. Saat istirahat di
ruangan kelas sepi, saat temannya pada keluar ruangan, Saat itu pula
wali kelasnya Pak Abdul di datanginya. Parman pun sambil
menumpahkan airmatanya menceritakan keadaan rumahnya yang
jelek, masih terbuat dari bedek (anyaman bambu). Dan yang paling
sering diutarakan adalah mamaknya seorang yang miskin. Ujung dari
semua itu adalah Parman minta diberi bea siswa KIP seperti teman
lainnya.

Pak Abdul berusaha menenangkan Parman. Setelah Parman
reda tangis dan selesai bicaranya maka dengan tersenyum pak Abdul
menjelaskan. Semua yang telah dijelaskan Parman adalah benar.
Keadaan mamaknya memang kurang berada jika ditilik dari keadaan
rumah dan perabotan yang ada. Sambil tetap tersenyum, wali kelas itu
menjelaskan sesungguhnya yang dipanggil mamak saat ini adalah ibu
asuh saja yang memeliharanya sejak kecil. Kedua orang tua Parman
sesungguhnya adalah seorang berada karena ayahnya PNS kepala
bagian Pemerintahan, ibunya pedagang daging sapi di pasar. Mereka
memang memberikan pengasuhan kepada mamak Enim yang
dianggap keluarganya sejak dulu.

Blitar, 5 April 2021

33

34. TAKDIR-NYA

@ hariyanto

Takdir Sang Maha Kuasa tidak bisa ditolak dalam keadaan apa
pun. Kita sebagai hamba-Nya sering tidak bisa menduga kejadian
akhir seseorang. Apa yang kita anggap buruk bisa jadi baik baginya,
atau sebaliknya.

Kali ini menyangkut 5 anak yang hidup dalam keluarga yang
“broken.” Sang ayah menikah lagi dan kini mempunyai 2 anak masih
kecil. Sementara 5 anak sang ayah dengan ibu isterinya terdahulu ikut
serta dalam keluarga ayahnya . Problem terjadi karena kelima anaknya
harus tinggal bersama dalam satu rumah kecil. Akhirnya ke 3 anaknya
ditiipkan kepada Saudara ayahnya. Satu lainnya masih tinggal
bersama sang ayah dan keluarga barunya.

Dua anak yang ikut bibinya kebetulan perempuan semua.
Dalam keluarga petani maka pekerjaan sehari-hari adalah ke sawah.
Ikut menanam padi, menyiangi, sampai masa panen tiba, menjemur
padi dan menggiling padi. Pekerjaan rutin ini menyebabkam belajar
tebengkelai. Sehingga sampai hampir tamat SD mereka belum bisa
membaca. Sang bibi tidak terlalu peduli dengan pendidikan
keponakannya. Prinsipnya anak perempuana tidak perlu melanjutkan
sekolah tinggi, karena camat, bupati, dokter sudah ada. Saudara
lakinya ikut ayahnya lebih terjamin pendidikannya bahkan lulus SPG
dan menjadi Guru PNS di kampungnya.

34

35. DEMO CONTRA COVID 19

Ada demo aneh, atau dapat disebut “nyeleneh” sekelompok
pemuda lengkap dengan poster bertuliskan anti Covid 19. “Tidak ada
covid, yang ada rekayasa, Covid bohong bikin pengangguran, Covid
bikin miskin Negara.” Puluhan pemuda itu berbaris menuju Balai
Kota dekat Alun-alun sambil meriakkan yel-yel anti covid 19.

Kontan saja demo itu menyulut reaksi Pemuda lainnya, untuk
membuat demo tandingan. Dengan penuh emosi puluhan pemuda
lainnya membentuk barisan mendadak lengkap dengan poster contra
demo . Isi posternya tentu saja berlawanan, “ Tangkap pendemo anti
covid 19…Mereka pengacau Negara…Adili mereka pembuat onar.”
Emosi mereka memuncak ketika demo mereka saling bertemu di
Alun-Alun. Singkat kata terjadilah adu argument, adu teriakan, adu
serapah, dan adu jotos. “Bedebum” seketika itu tanah lapang Alun-
alun yang sudah sekian bulan kering tiada turun hujan, menyembulkan
debu bertebaran persis film kartun serial “tom Jerry” bertemu.

Polisi bertindak sigap dan tegas, langsung menangkap mereka
yang dianggap provokator, pembuat onar, dan perusuh lainnya.
Mereka dikumpulkan dalam satu area berjumlah puluhan dari kedua
belah pihak pendemo. Rata-rata dengan luka lebam di pipi, dan
diintrograsi. Dari kedua pihak mengaku bahwa mereka tidak ada yang
menyuruh, mereka mengaku sebagai pendemo sejati. Yang
mengherankan polisi ternyata semua pendemo yang ditangkap itu
tidak ada satu pun yang mengenakan masker. Baik dari pihak yang pro
maupun kontra covid 19. Polisi hanya bisa geleng-geleng kepala.

Blitar, 3 Agustus 2021

35

36. HUKUMAN PENDEMO COVID 19

Demo contra covid 19 ini ternyata viral di medsos. Hari ini
akan diputuskan hukuman bagi para pendemo kemarin, Karena ini
menyangkut situasi khusus pandemic covid 19, maka Kapolres
mengadakan rapat staf untuk membahasnya.Jalannya rapat cukup
seru, terutama menyangakut pasal berlapis yang dikenakan bagi para
pendemo, yaitu tidak mengenakan masker, dan mengangggu
ketertiban umum.

Dengan pertimbangan bahwa pendemo kebanyakan berusia
muda, maka hukuman yang diberikan bersifat edukatif. Diputuskan
bahwa mereka akan diberi hukuman ikut serta membantu petugas
pemakaman bagi pasien covid yang meninggal dunia. Mereka akan
diberikan fasilitas APD (Alat Pelindung Diri) lengkap dan harus
melaksanakan tugas itu selama sehari atau 24 jam.

Tugas mereka sekedar membantu petugas makam yang ada,
ikut menggali, ikut mengangkat, ikut memasukkan peti ke lubang
makam, dan meratakan tanah. Tugas itu sederhana, hanya
membutuhkan tenaga fisik saja. Mereka tampak jengah dan shock
dengan pekerjaan barunya. Mereka benar-benar tidak mengira, bahwa
begitu banyak mayat yang harus ditanam dalam hitungan jamnya,
Fisik mereka cepat melemah, selain tidak betah dengan seragam
barunya yang panas, hatinya ikut tersentuh melihat fakta itu. Belum
sore hari lebih separohnya menyerah sambil menangis tobat. Lainnya
tergeletak lemas di pos sudut makam. Semuanya menyesal dengan
sebenar-benarnya penyesalan.

Blitar, 4 Agustus 2020

36

37. BUNTUT DEMO CONTRA COVID 19

Setelah viral berita pendemo yang tobat itu, Kapolres
mendadak dihubungi pihak istana kepresidenan. Saat itu Presiden
ingin wawancara langsung dengan Kapolres tentang kejadian
sebenarnya, sekaligus sebagai masukan untuk bahan rapat Kabinet
terbatas. Preseiden pun mengapresiasi langkah Kapolres dalam
menangani demo contra covid 19 yang viral itu.

Lebih mengejutkan lagi ternyata dalam rapat kabinet tadi
malam diputuskan salah satunya adalah instruksi Presiden tentang
gerakan seribu masker. Inti dari Inpres itu adalah dengan dilandasi
kejadian demo contra covid 19, serta fakta lainnya di lapangan
disimpulkan satu hal yaitu perlu satu gerakan mengenakan masker
serentak seluruh wilayah dan dipelopori oleh semua pimpinan daerah.
Langkah ini diambil karena pertimbangan dari tim ekonomi tentang
bahaya akibat warga tidak mengenakan masker, banyak terpapar dan
pekerjaan terganggu, aktivitas ekonomi macet.

Gerakan seribu masker sehari dalam satu desa akan didanai
dari dana desa. Pengadaan masker minimal seribu sehari harus
didistribusikan kepada setiap KK. sampai semua warga
mendapatkannya. Jika KK ada 1000 maka harus dihitung anggota KK
misalnya 4 orang dikali jam pemakaian minimal 4 jam sekali. Dengan
asumsi bekerja diluar rumah perorang selama 12 jam memerlukan 3
masker. Dampaknya ternyata cukup heboh, tidak ada lagi mesin jahit
menganggur di sebuah desa terpencil pun.

Blitar, 5 Agustus 2020

37

38.KABUR

Di dekat pintu masuk satu Gang ada tulisan banner jelas dan singkat
“ngebut benjut “ yang biasa dibaca setiap pengendara sepeda motor
yang berlalu disana.

Satu kebetulan teriakan seorang ibu telah membangunkan seribu
warga disana “jambret….jambret….jambret.”

Dua orang terkapar penuh luka lebam di pipi, kepala serta siku dan
kakinya akibat terjatuh dan bogem warga yang merintih minta
dikasihani sebelum akhirnya diangkut mobil polisi “patroli”, tepat di
bawah tulisan banner.

*) Ngebut Benjut = terjemahan bebasnya …ngebut dalam artian
mengendarai sepeda motor atau mobil diluar batas kecepatan normal ;
“benjut” adalah kondisi yang tidak utuh lagi alias benjol-benjol
biasanya akibat kena benda timpul atau pukulan tangan dll.

Blitar, 9 Agustus 2020

38

39 GEGARA CORONA

Parto sangat jengkel dan gelisah dengan situasi saat ini.
Bengkelnya hari-hari terakhir ini menjadi sepi. Ada perasaan aneh
terjadi ketia pandangan mata orang-orang lewat terhadapnya. Ada apa
ini ? Ini tidak boleh dibiarkan. Ini bisa mengancam pendapatan
keluarga. Ketika di rumah mendapat laporan dari anak tunggalnya
perihal sikap para tetangga yang aneh, seperti enggan bicara dan
berusaha menjauhi. Begitu pula laporan isterinya sudah tidak diajak
lagi ikut kumpulan yasinan di lingkungannya.

Usut punya usut ternyata sudah viral di saluran Whats Aps
grup Lingkungan bahwa keluarga Parto terpapar virus Corona. Wah,
gawat nih. Saya tidak terima, Parto pun emosi seketika, dan segera
berlari ke rumah RT untuk minta keadilan. Sayangnya ketika sampai
di rumah RT kejadian tidak diduga Pak RT ternyata malah lari
ketakutan dan menyuruh Parto segera pulang ke rumah untuk isolasi
mandiri.

Parto menyelidiki secara mandiri dan menyimpulkan bahwa
biang keroknya adalah Bento. “Sudah tidak salah lagi ini. Pasti dia
pelakunya.” Parto kalap. Bento adalah saingan bisnisnya bengkel
sepeda di kampung. Parto berlari menuju rumah Bento untuk
membuat perhitungan Di depan rumah Bento Parto berhenti dan
mendapati rumahnya tertutup rapat. rumah Bento. Parto menjadi ragu
ketika didapatinya sebuah ambulance ada di halaman rumahnya.
Bentu terpapar Covid 19 dari sang anaknya ABK sebuah kapal yang
baru pulang kampung.

Blitar, 22 Agustus 2020

39

40. HUTANG DAN ILMU

Samin berkeringat dingin ketika ,mendengar ceramah Ustadz
di mushollah kampungnya. Cermah itu sebenarnya bertema biasa saja
mengenai keutamaan ilmu dan harta. Dijelaskan bahwa harta dan ilmu
sama-sama bisa menuntun manusia menuju SurgaNya.

Sayidina Ali juga menjelaskan bahwa beda antara harta dan
ilmu, bahwa harta selalu membuat yang empunya menjaganya,
sebaliknya ilmu, akan menjaga orang yang empunya ilmu. Ilmu akan
meninggikan derajat manusia pemiliknya. Harta bisa menjerumuskan
ke neraka seperti Qarun, bisa juga bermanfaat jika dipakai untuk
maslahat umat.

Yang membikin Samin berkeringat dingin adalah kepapaannya
yang mengikat dirinya menjadi orang berhutang paling sial di dunia.
Dia seperti pencuri dikejar-kejar pemilik uang. Otaknya sudah buntu,
dan dengan keterpaksaan dia mampir di musholla mendengar
pengajian ustadz. Namun sebilah pisau sudah disimpan rapat di lipatan
sarung di pinggangnya. Ada juragan kampung yang kaya raya ada
pisaunya. Berita kriminal TV nasional hari ini kebetulan mengulas 5
nyawa sekeluarga hilang akibat utang. Samin tak sadarkan diri ketika
di serambi musholla pak ustadz tersenyum menyadarkannya. “
Bangun Samin. Ini ada rezki buatmu dan keluarga.” Samin seperti
orang linglung menerima sebuah amplop putih. Dia tersenyum tidak
bisa berkata-kata lagi. Pisaunya belum keluar dari lipatan sarungnya.

Blitar, 23 Agustus 2020

40

41. UNDANGAN

Sebuah undangan pernikahan di satu kampung dengan model
baru bergambar uang koin yang dimasukkan dalam sebuah “celengan”
telah terebar merata ke hampir seluruh warga yang beragam suku
bangsa dan bahasa.

Tentu saja menjadi ramailah pesta itu dengan para undangan
yang hadir segala pernik bawaannya, yang ternyata juga beraneka
ragam tidak melulu amplop putih berbelang pinggirnya merah biru.

Sontak saja pesta pernikahan itu menjadi heboh dengan cekcok
mulut saling hujat, tuduh dan hina karena urusan “harga diri” si tuan
rumah ternyata dengan tegas menolak menerima ember tempayan
berisi beras, gula pasir , bahkan ada gulungan mie warna kuning,
sontak berhamburan karena emosi bukan satu dua ibu-ibu yang
berjuang melawan “harga diri” yang terluka di pesta itu.

41

42 KISAH KABUR SEMALAM

Langkahnya gontai mengarah ke kantor tempat tugasnya
dengan wajah kusut, mata merah, dengan beberapa lecet di kaki dan
tangannya.

“Sehat mas?” tanyaku basa-basi melihat kondisi yang
terkesan memaksakan diri masuk kantor, “sehat…,” senyum
hambarnya tinggalkan pertanyaan dibenakku bahwa ada sesuatu
dibalik itu.

Sorenya baru aku bisa merangkai gossip tetangga bahwa
semalam ada penggerebegan di rumah pojok kampung oleh polisi
yang memporakpandakan gerombolan orang bersila, yang telah tiga
hari bertahan dengan lembaran uang dan kartu di tangan, tapi lari
tungganglanggang ke belakang rumah ditengah duri semak dan lubang
parit meloloskan diri termasuk teman kantorku.

Blitar, 24 Agustus 2020

42

43. SEMBUNYI

“Pak Guru beri saya tumpangan semalam saja ya,” katanya
gemetar dengan wajah pucat setengah memohon, setengah
mengherankan sekaligus menakutkan kami sekeluarga.

Terpaksa malam itu dia bermalam di rumahku yang tidak
lebar, tetapi tetap bisa melindunginya walaupun tidak ada penerangan
listrik kecuali lentera kecil yang justru itu yang diminta.

Sungguh malam itu berasa lambat sekali, kami sulit
memajamkan mata, apalagi lalu lalang tapak manusia diluar sana
seperti mendekat menjauh di tengah kegelapan, menambah pekatnya
kisruh perang suku siang tadi dan bersambung malam ini.

43

44. SELAMAT IDUL ADHA

Ketika Qurban selalu diawali dari ketiadaan seperti Ibrahim
Alaihi Salam belum mempunyai apa-apa, lalu memohon kepada Sang
Kholiq untuk beroleh sang putra.

Kemudian menjadi mempunyai apa-apa seperti Ibrahim Alaihi
Salam mendapatkan sang Ismail yang gagah perkasa lengkap dengan
apa-apa berupa Unta berpunuk dua atau Sapi betina keemasan dan
domba-domba berbulu lebat.

Saat itu pula semua harus dikembalikan kepada Sang Kholiq
untuk kembali menjadi tidak ada apa-apa lagi seperti kepapaan yang
bersimpuh diharibaan pemilik apa-apa yang sejati dengan penuh
taqwa.

Blitar, 31 Juli 2020

44

45. PULSA GRATIS

Akhirnya lega sudah perasaan Guru dan Orangtua dalam
kegiatan PJJ (Pembelajaran Jaral Jauh) putra-putrinya karena ada
pulsa gratis yang dibagikan pihak sekolah mulai hari ini untuk rencana
sampai 5 bulan ke depan.

Dengan penuh sukacita para orangtua tersenyum lega
menerima Kartu perdana Telkomsel dengan isi pulsa data 6 GB plus
bonus pulsa belajar 10 GB per bulan.

Tepat seminggu kemudian terjadi keributan, orangtua datang
ke sekolah protes ke wali kelas bahwa pulsanya tidak bisa untuk kirim
tugas sekolah lagi, walikelas bingung dan mencoba menyelidik
ternyata terbukti bahwa kakaknya menggunakan HP adiknya untuk
buka you tube setiap malam.

Blitar, 25 Agustus 2020

45

46. KETIKA PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI

Ketika proklamasi kemerdekaan negeriku berkumandang, mekar
rasanya dada ini dengan udara bersih dan melayangkan anganku pada
bayang yang sulit terbayang.
Sulit terbayang tahun 1945 yang lalu kita bangsa yang telah merdeka
tetapi sulit berteriak merdeka, karena banyak moncong senjata dan
kemerlap samurai yang terhunus di bawah matahari dan kompetei
yang mengintai.
Apalagi melihat negeri tetangga pun menyambut gempita ini dengan
kemegahan sorot lampunya di atas jembatan dan mercusuar, serta
bangunan melangit yang penuh nuansa merah putih bersinar terang
seperti hendak menyapu bumi ini hanya dengan merah putih semata,
teriring lagu gelora Indonesia Raya yang menderaskan airmata,
menegaskan kemerdekaan kita adalah berkat Rahmat Allah yang
Maha Kuasa.

Blitar, 19 Agustus 2020

46

47. GATOT KACA BERSEDIH

“Sudahlah ikhlaskan saja. Terima nasibmu dan istirahatlah
beberapa saat untuk memulihkan kesaktianmu.” Rama Kyai Semar,
sesepuh Pandawa bijaksana itu menghiburnya.

“Aku sudah tidak bisa terbang lagi kyai….,” katanya lirih dan
lemah. Seolah kekuatannya sudah luruh bersama seluruh
kesaktiannya. Dia mencoba tersenyum ketika begitu banyak Raja dan
Punggawa menyaksikan kehebatannya beraksi di awang-awang
dengan segenap kesaktiannya. Dia tersenyum sebentar tak sadar ketika
membayangkan dirinya dielukan banyak orang yang menyaksikan.

“Apakah anak cucuku mampu mewarisi kesaktianku ?” seolah
tersadar, tergagap tersentak, matanya sayu menerawang jauh. Tiba-
tiba’” Prabu Priggadani Rajaku ada surat dari Prabu Kresna untuk
Paduka,” suara punggawanya menyentaknya. Kyai Semar tersenyum,
Begini bunyi surat itu. “Jangan kuatir Prabu, sebentar bakal muncul
lagi penerus sang Prabu, N-219 lebih sakti untuk negeri Pringgadani,
salam optimis dari Kresna.” Gatot Kaca pun semakin berkaca-kaca.
Baru kali ini legenda otot kawat balung wesi, badan kuat tahan uji
berlinang air mata.Batinnya tahu bahwa R-80 dan N 245 sudah
dipasung oleh rantai besar. Tangannya dulu yang berotot dan berdaya
kini lunglai. Semoga si kecil N 219 nanti menjadi harapan besar bagi
negerinya, aamiin, Doa lirihnya terselip di hati.

Blitar, 1 September 2020

47

48. ANTARA BENCANA DAN SYUKUR

“ Aku kena tipu !” balasnya singkat. Aku semakin penasaran.
Kupenjet gambar telepon di WA ku dan tut…tut…tut tidak ada
balasan sama sekali. Aku menulis pesan lagi menanyakan penipuan
apa juga tidak terbalaskan. Kali ini seperti diputus hubungan dengan
perangkatku. Tanda tanya besar dibenakku mencoba mengurai
jawaban, siapa dan apa yang menyebabkan kena tipu ? Sahabatku
seorang pejabat esselon dua sedang Rakernas di Ibukota Jakarta.
Tinggal di hotel mewah tentunya, kok ada yang menipu. Pasti hebat
tuh penipu.

Satu jam kemudian, masuk lagi pesan singkat sahabatku.“ Aku
lolos dari penipuan itu !” pesan singkatnya di WA semakin
membuatku penasaran. Sahabatku menjelaskan kronologisnya secara
singkat.

Aku baru paham setelah melihat tayangan ulasan kriminal di
TV. Polisi sedang melakukan reka ulang, pada komplotan penipu yang
berjumlah 4 orang dan tertangkap di Jakarta. Modusnya adalah
mencari sasaran pejabat daerah yang sedang Rapat Kerja di Jakarta, di
hotel dengan menyamar sebagai orang Brunei atau orang Melayu
dengan logat fasihnya. Menawarkan bantuan dalam bentuk ratusan
juta, pamer ATM berisi milyaran rupiah dan dalam waktu singkat
saling ATM sahabatku berpindah tangan tanpa disadarinya. Beruntung
sahabatku cepat sadar dan segera memblokir ATMnya.

Blitar, 13 September 2020

48

49. KAKEK SHOCK

Hari belum begitu malam. Jarum jam menunjukkan angka
20.30. Kakek Jono antara sadar dan tidak sadar terhenyak begitu saja.
Dia baru bangun dari tidurnya seketika karena ada telpon berdering di
HP jadulnya. Isinya kabar mengejutkan, bahwa cucunya sedang di
Kantor Polisi terkena kasus narkoba dan jika diurus pembebasan
dengan mengirim pulsa 100 ribu.

Sang Kakek begitu shock dan setengah berlari menuju kios
penjual pulsa. Dengan napas tersengal Kakek Jono sampai di tempat
penjual pulsa Kakek langsung pesan pulsa 100 ribu.

Sang penjual heran dan segera menanyakannya. Setelah agak
tenang, Kake Jono mulai bercerita tentang cucunya yang sedang di
luar kota. Cucunya sedang dalam masalah. Pokoknya sekarang ada di
tangan berwajib, dan bisa diurus keluar dengan mengirimkan pulsa
100 ribu. “Jono….cepat kembalikan dompetku. Malam-malam
kelayapan saja mau kemana!” Kelihatan Nenek Jono dan Cucunya
menyusulnya.

Blitar, 14 September 2020

49

50. KISAH GENDAM HAJI BERSORBAN

“Assalamualaikum.Mari masuk, ikut sini saja.” Sapa lembut
ajakan pak Haji bersorban menawarkan Titin masuk ke dalam
mobilnya. ( catatan : Pak Haji dalam tampilan)

“Iya,..iya” Titin pun masuk kedalam mobil setelah bahunya
ditepuk seseorang. Di dalam mobil kelihatan sopir dan 3 penumpang
lainnya terseyum. Ramah dan ramah sekali. Termasuk pak Haji yang
belakangan sambil menutup pintu mobilnya, lalu jalan. Dalam
perjalanan itu satu persatu perhiasan Titin diberikan begitu saja, sesuai
permintaan pak Haji. Bahkan uang yang dibawanya diberikan beserta
dompetnya.

Titin merasa sangat ketakutan, membayangkan peristiwa yang
akan terjadi selanjutnya. Sampai akhirnya Ayam jago berkokok
menyadarkannya. Butir- butir keringat dingin bercucuran. Hari sudah
hampir Subuh. Sungguh cerita tukang sayur kemarin pagi benar-benar
terbawa dalam tidurnya, menjelma menjadi mimpi yang menakutkan.
Seorang perempuan tukang sayur telah digendam kemarin pagi
seluruh perhiasannya diserahkan begitu saja. Bagai seekor Kerbau
ditusuk hidungnya, semua terjadi singkat di luar kendali dan begitu
sadar, mobil itu sudah pergi.
Blitar, 15 Septmber 2020

50

51 TANGISAN ANAK-ANAK DALAM FOTO

“Huhuhu……hiiiiii……” Suara tangisan anak itu kadang
melengking tinggi, kadang menurun. Bagai simphoni indah dalam
sebuah ruang kelas. Pagi ini ada kesibukan kedatangan beberapa
siswa kelas satu yang khusus diundang sekolah. Dengan protokol
kesehatan, siswa hadir memakai masker, bertahap sesuai jadwal
waktunya, dan berjarak. Suara khas tangisan anak kadang diiringi
meronta, merasa kesakitan karena disuntik vaksin MR.

Hari ini ada 2 kegiatan sekaligus siswa kelas satu di sekolah.
Acara pertama foto untuk keperluan raport dan kedua pemberian
vaksin MR dengan cara disuntik. Pemberian vaksin MR ternyata
merupakan program prioritas Pemerintah untuk menjaga kesehatan
anak-anak agar terhidar dari Campak Rubela.

Penyakit yang timbul akibat campak Rubela, ternyata sangat
mengerikan. Kalau diamati mirip dengan virus saat ini CORONA 19.
Hiii ngeri juga ya…., Melemahkan sistem kekebalan tubuh, demam,
batuk dll. Pantas saja ini termasuk program prioritas bagi usia 9 bulan
sampai dibawah 15 tahun. Vaksin ini sangat aman, dan telah
direkomenadasikan oleh WHO digunakan oleh 141 negara di seluruh
dunia. Jeritan tangis siswa yang melengking di ruang kelas sebelah,
membuatku bersyukur. Karena suara itu,penting bagi anak nantinya.
Ada seorang siswa yang baru saja menangis masih terlihat dalam
foto.

Blitar, 16 September 202

51

52. KLASTER GEGERKAN PEMIRSA

Istilah klaster sebenarnya biasa saja, yaitu merujuk pada area
tertentu dan dalam waktu yang sama. Akan menjadi luar biasa jika
dikaitkan dengan kata “corona”. Sehingga artinya menjadi
berkembang sebagai tempat penyebaran baru virus corona dari area
tertentu, dalam waktu bersamaan yang dimungkinkan menyebar dan
saling berkaitan.

Misalnya klaster perkantoran A, ditemukan satu sampai
beberapa orang terpapar positip corona, maka jika pegawai kantor
tersebut punya sanak keluarga yang terinfeksi maka itu disebut dari
klaster perkantoran A. Dan akibatnya kantor A ditutup. Begitu juga
jika berasal dari Mal, maka saat ini tindakannya adalah Mal tersebut
ditutup dalam kurun waktu tertentu. Ada juga klaster DPRD, klaster
KPK, Klaster Pasar,klaster Bank yang semua merujuk pada area
tertentu.

Berita terakhir artis AB terpapar corona, setelah ditelusuri
berasal dari klaster stasiun TV Nasional A, akhirnya TV A ditutup
sementara. Kisahnya berlanjut sehari kemudian Penyiar stasiun B
terkena dan TV pun tutup 2 minggu. Si kecil pagi-pagi ingin melihat
film kartoon kesayangannya menangis, Bagitu pula si ibu-ibu gusar
tidak bisa menonton drama sinetron “Kumenangis.” Penggemar
drakor kecewa, penggemar debat tutup mulut, siswa tidak belajar
dari TV, penggemar lawak tidak bisa tertawa, Penikmat kuliner
gemes. Semua hanya melihat layar TV nya hitam, bertulis,” Mohon
maaf kerusakan bukan pada Televisi Anda, sedang ada gangguan
tehnis. (Blt. 24 Sep. 2020)

52

53. LUKISAN MEMBAWA PETAKA

Sore ini seperti biasa Amir bermain bola di lapangan pinggir
desa yang 3 km jaraknya. Adalah hal biasa jika pulang pergi
menggunakan sepeda motor sebagai transportasinya. Bagi Amir
sangat menikmati meliak-liuk menyusuri jalan kampungnya yang
unik. Banyak kelokan, belok kiri atau kanan dengan sudut 45 sampai
90 derajat. Banyaknya lukisan di tembok-tembok pinggir jalan
menambah indah kampung Mekarsari.

Sementara di pinggir lapangan ada penyakit sosial sedang
melanda. Segerombolan pemuda mengadakan pesta sendiri, dibawah
pohon jati yang rindang karena tidak pernah ditebas daunnya. Mereka
pesta bersama dengan ember berisi minuman oplosan. Beberapa
sepeda motor bersandar dibalik pepohonan jati, tanda bahwa pemuda
itu buka asal kampung dekat, namun pendatang jauh.

Hari menjelang gelap, memasuki waktu mahgrib. Amir seperti
biasa menenteng sepatu bolanya , sepeda motornya melaju pulang.
Meliuk-liuk gang dengan setengah kencang . Dia merasa ada yang
mengikutinya. Amir pun semakin kencang menambah gasnya. Motor
melaju tenang, hingga terdengar, “ Braaakkkk…aduuh !!” Amir pun
berhenti dan menoleh ke belakang, “ Innalillahi ……Wainna ilaihi
rojiun!” spontan berteriak dan mendekati korban. “ Oh,…..lukisan itu
menelan korban hari ini” Lukisan itu memang mirip sekali jalan lurus
padahal belok 90 derajat dan kini sepeda motor sudah pesek hidung
termasuk pemuda berbau alkohol tergeletak, hidungnya lebih pesek
lagi dan berdarah.

Blitar , 26 September 2020

53

55. BENDERA SETENGAH TIANG

Hari ini aku sedih melihat pemandangan bendera merah putih
setengah tiang hampir disetiap jalanan, baik di kota maupun kampung.
Menurut pengertiannya hal ini sebagai bentuk penghormatan,
berkabung, dan/atau kemalangan. Rasanya ingin aku menariknya
kembali ke atas, dengan kencang secepatnya. Ada rasa membuncah di
dada. Kenapa harus seperti ini, bendera berkibar setengah tidak
sampai sepenuhnya ? Sudah separoh abad lebih hal ini terjadi . Hati
ingin berontak, tapi pada siapa kini. Semuanya sudah terjadi menjadi
catatan hitam bangsa ini. Bangsaku sendiri. Bisakah tinta sejarah
menjadi putih ?

Sungguh kejadian di tahun 1965 tepatnya 30 September hari
itu,menjadi malam kelam kelabu. Paginya baru terlihat bumi
memerah oleh darah kusuma bangsa. Orang-orang tidak berdosa
menjadi korban ketamakan, keserakahan dan kuasa. Satu malam telah
tumpulkan rasa kemanusiaan. Butakan nurani, hanya angkara nafsu
berperang melawan bangsa sendiri. Oh tragisnya malam itu. Pekatnya
malam mengantar gelapnya tragedi. Manusia tidak berharga dan
sumur tua saksi bisu penuh misteri menyimpan dendam abadi.

Bendera setengah tiang pagi ini, berkibar pelan ingin berpesan
“ Wahai generasi muda penerus bangsa, tinggalkan saling caci, saling
kerat daging saudara, saling tusuk sesama. Tinggalkan semua
sengketa, bangunlah segera persatuan tulus, setulus air mengalir ke
laut di bumi Indonesia.” Ketika kutatap awan , mataku terpana tidak
percaya. Si kecil Ade Irma Suryani kini sudah dewasa terseyum di
langit sana, sambil mengibarkan bendera ditangannya satu tiang
penuh. Begitu perkasa. ( Blt. 30 Sep.2020)

54

56. KLIK-KLIK BERBUAH PETAKA

Saat Pandemi Corona 19 seperti ini, keadaan ekonomi di
berbagai negara sulit. Beberapa negara besar sudah pada menyatakan
negaranya resesi. Perusahaan besar dan apalagi kecil banyak yang
mem-PHK pekerjanya. Karena banyak perusahaan jadi gulung tikar.

Samin korban PHK, menjadi penganggur 1 bulan terakhir ini.
Beruntung masih ada dana bantuan sosial pekerja dari Pemerintah.
Dan HP lah menjadi teman akrabnya selama sebulan terakhir ini.
Klik-klik pekerjaan utamanya saat ini . Tawaran menggiurkan CV
Bahagia seminggu lalu, investasi 10 juta sudah dilakukan. Tugas
barunya hanya klik klik gambar barang diibaratkan ikut menjual
barang dengan imbalan lumayan. Sedikitnya 20 persen akan
diterimanya setelah 1 bulan. Belum lagi bonus harian, sehingga
hitungan modal akan kembali cukup 1 bulan setengahnya.

Samin sangat menikmati, dan berkali-kali dia menyakinkan
isterinya tentang job barunya. Sederet testimoni pun muncul dan
diberitahukan istrinya. Isterinya diam saja , karena tidak mengerti
klik-klik dimaksud. Isterinya cuma mengingatkan bahwa uang belanja
untuk dapurnya sudah semakin menipis. “Tenang-tenang,” Samin
meyakinkan isterinya. Hingga hari ke sepuluh tiba, layar HP gelap.
Web CV Bahagia tidak dapat diakses. Sebagai gantinya remote TV
dipegangnya dan berita siang ini heboh karena CV Bahagia adalah
illegal dan menipu ribuan anggotanya disegel polisi. Pandangan
Samin pun gelap, isterinya histeris Samin pingsan tiba-tiba.

Blitar , 13 Oktober 2020

55

57. JANGAN TERPEDAYA, DUHAI ORANG TUA

Zaman sudah berubah, banyak hal yang harus dirubah,
terutama oleh orangtua dalam menangani perilaku putrra-putrinya.
Seperti pengalaman Parto pemuda yang dipercaya sebagai Ketua
Gugus Pemuda di Kampung Jelita, sering harus mendatangi rumah
satu persatu. Berhadapan dengan para orang tuaselalu berpesan
mengawasi putera-puterinya karena banyak kegiatan di malam hari.
Parto hanya memantau dan koordinasi dengan pihak Kampung, dan
Babinkamtibmas. Parto juga berharap orangtua tanggap ketika
diberitahukan perilaku anak-anaknya di luar rumah.

Bukannya mendapat apresiasi, seringnya malah mendapat
damprat dan umpatan.Bukan kali pertama jawaban sama seperti dari
keluarga A, B, C dan D. “ Tidak usah urus keluarga orang Mas. Anak-
anak kami setiap hari sekolah seperti biasa.”

Hingga suatu hari Parto didatangi sejumlah ibu-ibu berganti-
ganti. Kali ini Parto jadi bingung dan salah tingkah. Mereka rata-rata
minta maaf, karena anak-anak mereka tertangkap Polisi lengkap
dengan kasus obat obat-obat terlarang. Parto hanya bisa mengelus
dada, karena kasusnya jadi viral di TV. Tanpa pengawasan dan
kejujuran maka tidak ada keterbukaan. Akhirnya orangtua jadi korban
penipuan anak yang manis manja di siang hari dan berubah menjadi
serigala di malam hari. Apalagi datang lagi ibu Tiktok yang dikenal
sebagai guru mengaji (anak-anak) di Kampung Jelita. Tiba-tiba dada
Parto mengembang menjadi besar, dia lupa mengurut dadanya. Dia
pun lemas dan pingsan.

@Blitar, 4 Oktober 2020

56

58. “Tuuuuuttttttt……AKHIR SATU PENANTIN”

Malam ini sungguh malam menggelisahkan bagi Edi, staf satu
perusahaan kecil di Kotaku. Akan ada berita yang sangat menentukan
malam ini. Kabar yang santer terdengar akan ada PHK mulai besok
dan akan diumumkan setelah rapat direksi. Perusahaan sudah tidak
mampu lagi menahan kerugian yang terlalu lama karena Pandemi
Corona berkepanjangan.

Sejak jam 7 malam Edi keluar masuk kamar kecil, keluar
masuk kamar tidur, ke luar masuk ruang tamu. Sungguh kegelisahan
itu begitu Nampak di raut mukanya. Sang isteri yang berulang-ulang
meyakinkan bahwa tidak akan terjadi pada dirinya tetap tidak
mempan. Edi malah semakin kelihatan pucat malam itu. Bagaimana
tidak keluarmasuk kamar kecil sudah energi tersendiri, belum
persoalan stressnya.

Sayup-sayup bunyi kentongan bambu bertalu-talu sebanyak 12
kali. Telepon yang selalu dipegangnya belum juga berbunyi. Sampai
hangat telepon itu karena tidak pernah dilepas dari tangannya. Telepon
jadul yang hanya bisa menerima sms itulah yang tetap dipertahankan
sampai sekarang. Edi memang pria sederhana yang tidak terlalu
menuntut hal-hal baru seperti HP.
“Tuuuuuttttt….Tuuuuuuuuttt….Tuuuuutttt” isterinya begitu cemas.
Suaminya sudah tidak bisa mendengarkan suara HP nya lagi, karena
bunyi itu ternyata berasal dari ruangan IGD tempat Edi sedang di
rawat. Jantungnya kambuh. Isterinya menangis, dia tidak bisa
menjawab kabar telepon dari manager suaminya, bahwa dia tidak
termasuk kena PHK. (Blitar 5 Oktober 2020)

57

59 SATU JUTA MELAYANG

Bosky tidak menyangka klubnya mendapat perlawanan keras
di final malam ini Sepertinya menemukan lawan yang seimbang.
Predikat juara bagi klubnya adalah keharusan. Ini bukan saja nama
klub dipertaruhkan. Harga diri dan gengsi, karena Bosky sudah
totalitas untuk membawa klubnya juara. Dia sudah “ngebon” pemain
nasional 3 pemain sekaligus batas yang diperbolehkan. Harga untuk
itu sering lebih mahal dibandingkan hadiah utama yang sebesar 3
juta. Tidak masalah bagi Bosky, pemilik klub ternama di kota
Kecilku.

“Ayo gebug musuh, Ayo menangkan!” begitu teriaknya
melebihi supporter bayaran.” Ayo 1 juta per kepala , 1 juta per
kepala.” Bosky teriak histeris. Penonton pun bergemuruh. Penonton
ikut histeris ketika Bosky berteriak menawarkan uang 1 juta kepada
pemainnya yang bisa “smash” dan mengenai kepala lawannya.
Pertandingan malam itu begitu seru. Saling serang, saling bertahan,
silih berganti. Menegangkan, karena skore susul menyusul..

Ini festival kampung namun ada istilah “Free Bon” artinya
boleh ngebon pemain sekaliber nasional pun. Serve-passing-smash-
block kedua tim sama-sama bagus. Bosky mengacung-acungkan
segebok uangnya sambil terus berteriak-teriak sampai serak. Point
ketat sampai pada titik akhir 23-24 selisih satu point saja. Di titik
sangat krusial, satu kali smash merubah keadaan dan bola persis
mengenai kepala Bosky. Uang di tangan pun berhamburan,
pertandingan selesai, lapangan jadi ramai orang berebut uang. Bosky
dibopong petugas medis tidak sadarkan diri. (Blitar, 6 Oktober 2020)

58

60. VARIASI USAHA

Sejak pagi hari Ibu Ria sudah memasak nasi lengkap dengan
lauk pauknya. Kemudian dengan beberapa teman komunitasnya
mengemas makanan sekitar 200 kotak. Mereka membagikan nasi
kotak tersebut di tepi jalan raya pagi ini. Acara ini rutin
dijalankannya setiap hari Jumat pagi dalam acara berbagi di “Jumat
Berkah.” Subhanallah.

Beberapa tukang ojek, berdiri berjajar sedang mengantri
orderan di depan pertokoan selepas sholat Jumat. Tiba-tiba saja angin
puting beliung datang disertai hujan deras. Keadaan betul-betul
mencekam, karena hujan angin begitu kencangnya. Banyak sampah
dan benda-benda beterbangan. Beberapa bangunan sederhana dan atap
seng pun ikut roboh. Banyak orang berteriak histeris ketakutan . Ada
yang berlarian, ada yang berdiri kaku dan ada yang terduduk.
Sebagian orang meneriakkan takbir : “ Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Allahu Akbar...”

Ketika sore hari angin dan hujan sudah reda, di kompleks
perumahan dihebohkan berita kehilangan sebuah sepeda motor.
Pelakunya terekam kamera TV dua orang saling bekerja sama.
Mereka berhasil membawa kabur sepeda motor dengan tehnik
memberi cairan kimia pada lubang kunci. Di tangakap kamera
berikutnya ada seorang ibu setengah baya berkerudung berhasil
memindahkan pot bunga hias ke sepeda motornya dan kabur.
Astgfirullah… Naudzubillahi mindzalik. Itulah reportase singkat dan
padat petang ini di TV. Secara tidak sengaja aku melihat berbagai
variasi “usaha” manusia dalam sehari tidak lebih lima menit saja.
Blitar, 24 Oktober 2020

59

61. RUANG SIDANG PARTO

Tiga tahun lagi Parto akan memasuki masa pensiun sebagai
guru. Persiapan pekerjaan selepas pensiun, belum dirancangnya ,
kecuali akan meneruskan kebiasaannya menanami tanaman di sawah
yang ada 1 petak dekat rumahnya. Selebihnya ada 1 ekor sapi,
sebagai hiburan sore hari sembari mencari rerumputan makan malam
sapinya.

Dalam hal kepangkatan dia pun mengurusi ala kadarnya. Dia
maklum sekali dirinya termasuk generasi tua, tidak bisa
mengoperasikan latop atau pun berbagai jenis aplikasi android.
Beruntung guru-guru muda selalu membantu Parto dalam tugasnya,
termasuk dalam pembelajaran jaeak jauh alias daring selama masa
pandemic Covid 19 ini.

Pagi ini dia memenuhi panggilan kepala Bendaharawan gaji di
Kota. Parto merasa tidak ada masalah dengan gaji. Dia memang tidak
pernah mengurus masalah gajinya, termasuk jumlah yang diterima
sisa potongan Bank. Tanda tanya di benaknya mulai berkecamuk
ketika masuk ke ruangan kepala bendarawan gaji. Dia tidak menduga,
tatkala dijelaskan bahwa dirinya harus mengembalikan tunjangan
putranya sebesar empat juta, karena teledor menyetorkan tanda tamat
kuliahnya. Parto menjadi pucat mukanya, teringat simpanannya di
Bank sudah habis untuk biaya pernikahan putrinya 2 bulan lalu.
Apakah harus menjual sapinya yang tinggal satu ? Parto menelan
ludahnya yang pahit. Ruangan kantor bendahara gaji seketika berubah
seperti ruang sidang pengadilan dengan hakim yang siap mengayun
palunya. Tiba-tiba kepala Parto menjadi pening. (Blitar, 14 Desember
2020)

60

62. KASUS SI RIKA

Seorang ibu muda telah datang pagi-pagi sekali di ruang tamu Kepala
Sekolah. Dengan pakaian rapi tetapi sedikit menyolok karena
memakai bawahan merah, ada pemerah di bibirnya . Tas kecil
ditentengnya, berisi surat panggilan sekolah salah satunya. Dia
menghadap Kepala Sekolah pagi ini terkait Rika putranya yang masih
kelas 3.

Kepala Sekolah dan wali kelas menanyakan beberapa hal
sebelum meneruskan penjelasannya. Pertanyaan yang diajukan adalah
seputar pergaulan putranya di rumah dan di lingkungannya, termasuk
pemberian uang saku sehari-hari. Sontak saja si ibu muda menjadi
tersinggung dan menanyakan inti persoalan putranya. Kepala Sekolah
pun akhirnya menjelaskan bahwa putranya terlibat kasus
“kehilangan” uang di kelasnya. Ibu Muda itu pun semakin tidak
terima dengan tuduhan pihak sekolah terhadap putranya. Mukanya
memerah, siap marah.

Benar saja . Suara keras ibu muda bak meriam meledak
bersautan tak berhenti dengan segala pembelaannya, terdengar sampai
ruang sebelah. Setelah selesai ibu muda mencurahkan kekesalannya,
sepi sesaat. Guru kelas 3 pun mengeluarkan androidnya dan
mengajak ibu muda melihat sesuatu. Sesaat ibu muda itu ragu sebelum
melihatnya. Tampaklah video rekaman putranya sedang “beraksi” di
kelas sendirian, dan rekaman itu diulang kesekian kalinya. Ibu muda
tercekat, diam lalu terisak minta maaf. Sayup-sayup nyanyian Rosa
terdengar di TV sebelah. Berakhirlah drama satu babak pagi ini.

Blitar, 15 Desember 2020

61

63. SENYUMAN SI PARTO

Parto seorang petugas satpam di sekolah Menengah Atas di
kotaku. Sudah 3 tahun ini dia bekerja dengan penuh dedikasi. Setiap
kejadian dengan teliti dilaporkannya kepada kepada kepala sekolah.
Apa saja hal yang berkenaan dengan kelancaran program sekolah
menjadi prioritas tugasnya terutama keamanan dan ketertiban.

Pagi itu seperti biasa Parto mengikuti apel pagi khusus
karyawan dan guru di sekolah itu. Kepala Sekolah mengingatkan akan
pentingnya program “green school” yaitu program sekolah hijau untuk
sebutan sekolah peduli lingkungan hidup . Program baru andalannya
adalah mengurangi polutan, dari emisi karbon kendaraan bermotor
dengan cara menuntut kendaraan khususnya sepeda motor ketika
memasuki gerbang sekolah yang berjarak sekitar 100 meter dari
tempat parkir. Bagi pengendara mobil roda empat disediakan tempat
parkir dekat pos satpam si Parto. Program ini harus diawasi dengan
ketat agar berhasil, tegas kepala Sekolah.

Sebulan kemudian, seperti biasa apel kembali dilaksanakan.
Apel pagi ini menjadi luar biasa setelah Kepala Sekolah mengevaluasi
program dengan menunjukkan foto-foto Parto. Hal itu membuat
terkejut para guru dan karyawan di sekolahnya. Pasalnya CCTV yang
dilaporkan rusak beberapa waktu lalu ternyata berfungsi baik.
Tampaklah hampir semua pelanggar terekam kamera. Kepala Sekolah
memberikan penghargan kepada Parto karena sejak itu program
“green school” berjalan dengan sangat amat baik. Baru kali ini Parto
tersenyum sendirian di Pos .

Blitar, 16 Desember 2o2o

62

64 KTP Sakti

Baru kali ini aku mendapati kenyataan betapa pentingnya KTP
(Kartu Identitas Penduduk) milikku. Sebut saja ketika aku membeli
tiket kereta api KTP diminta, membeli tiket pesawat, mengambil
STNK, membayar pajak kendaraan, dan yang enak mengambil BLT,
sebagai guru honor ada program BSU, maka syaratnya KTP harus ada.
Betapa pentingnya KTPku saat ini.

Aku juga merasa tersanjung ketika dengan KTP saja
mendapatkan berbagai fasilitas bantuan biaya kuliah sekali
pendaftaran untuk anak yang lahir di kotaku. Besarnya lumayan 1 juta
peranak. Dan jika ingin menikah di kotaku ada bantuan biaya gratis
dengan KTP asli domisili. Aku jadi semakin sayang dengan KTPku.

Di masa pilkada yaitu masanya memilih calon Kepala Daerah
,KTP berubah menjadi barang “sakti” yang bisa menghasilkan pundi-
pundi uang. Layaknya kartu kredit KTPku menghasilkan beberapa
lembar uang kertas merah nominal seratus ribu rupiah. Tidak
tanggung-tanggung, sejak awal perhelatan, ternyata calon independen
sudah membutuhan puluhan ribu KTP dan membuat KTP semakin
“sakti”, walau pun akhirnya tidak maju karena gagal memenuhi kuota.
Pak Totok tetanggaku yang tidak pernah mau menggunakan
“sakti”nya KTP mengingatkan bahwa hal itu salah karena sama
dengan politik uang, yaitu untuk membeli suara. Hal itu bisa dipidana
hukum dan denda bagi kader partai yang memberinya.“Tapi mereka
bilang ini uang sumbangan atau syukuran.” Jawabku membuat pak
Totok bingung.

63

65. PARTO MEMBACA, TAPI ,…

Parto sudah tidak ada waktu lagi untuk membaginya karena
malam sudah larut. Dia merasa semua orang dikenalnya sudah pada
menerima amplop yang berisi sejumlah uang. Dia sudah menunaikan
tugasnya secara rahasia, namun dengan sisipan pesan memilih nomer
tertentu di saat pencoblosan kertas suara nanti.

Parto bingung sebenarnya uang yang diterima oleh warga akan
dibelikan apa. Tiba-tiba dia kepikiran begitu saja setelah tugasnya
selesai membagikan sekarung amplop berisi uang. Beli beras untuk
makan hari ini. Atau beli sandal yang sudah tipis tapaknya. Atau
baju…Parto tersenyum merasa lucu saja dan merasa plong seolah
menemukan jalan keluar.

Dengan memakai masker dan sarung tangan plastik Parto
berdiri di depan bilik kecil rahasia . Parto ragu sejenak. Dia sudah
memegang alat coblos seperti jarum tukang sol sepatu , kawat lancip
dengan gagang kayu bundar. Sementara kertas suara dibukanya,
terlihatlah 4 foto harus dicoblos. Di atas foto tertulis nomer dalam
bulatan 1 dan 2. Dia ingat bahwa sekarung uang yang dibagikannya
tadi malam, ada pesan mencoblos nomer 1. Dilain pihak dua malam
sebelumnya dia juga mendapat tugas untuk pesan nomer 2. Sejenak
dia mematung di depan bilik suara lebih satu menit. “Parto,….”
Panggilan Ketua KPPS mengangetkannya. Banner himbauan Bawaslu
“Lawan Politik Uang” di depan TPS membuat heran Parto. Dia
membaca tapi dia tidak paham.

Blitar, 17 Desember 2020

64

66. KISAH MOBIL MELAYANG

Sebenarnya biasa saja terjadi pertengkaran antara suami isteri.
Ketika Tugiono tetangganya ribut, bertengkar dengan isterinya, sering
Parto yang paling tahu karena rumahnya berdampingan. Dan suara
jelas dari isterinya yang ribut semakin memanas, Parto juga tahu.
Kata-kata yang keluar dari mulut kedua orang bertengkar, juga
didengarnya walau pun tidak disengaja. Ya Parto selalu tidak sengaja
mendengar justeru di saat duduk santai di lincak sambil selonjor kaki
di teras rumahnya.

“Prankk...” suara itu mengejutkan Parto. Terbayang piring
yang berserakan berkeping-keping jatuh di depannya. Parto menghela
napasnya. Parto seolah ikut berpikir keras mengikuti alur pertengkaran
yang tidak sengaja di dengarnya. Ya dia paham sekali bahwa isterinya
marah besar karena sudah sejak 6 bulan terakhir sepi proyek. Tidak
ada pekerjaan bagi Tugiona pemilik CV bangunan kecil-kecilan.
Sejak wabah pandemi Covid 19 melanda negeri ini, rupanya
berpengaruh langsung pada proyek menjadi sepi.

Parto juga mengetahui hal Tugiono yang ikut terjun dalam
pemenangan salah satu calon Walikota di pilkada kemarin. Tidak
tanggung-tanggung, dengan janji proyek tertentu Tugiono seperti
terbius angin surga pilkada. Dia sudah ikut hingga ratusan juta rupiah.
Alhasil satu mobil pick up ikut terjual melayang. Hasilnya kalah di
Pilkada. Parto tidak bisa membayangkan kisah pertengkaran
selanjutnya.

Blitar, 21 Desember 2020

65

67. KOLABORASI ALA PARTO

Sungguh enak kita mendengar kata “kolaborasi”. Kata yang
sering diucap oleh pejabat ketika memberikan sambutan. Terutama
pejabat eselon yang membawahi banyak departemen. Arti kata
kolaborasi adalah kerjasama. Kata ini sebenarnya bermakna bagus
untuk menyelesaikan banyak hal, termasuk hal rumit pun. Namun
sering terjadi di lapangan adalah kompetisi, saling mengunggulkan
diri.

Untuk masalah kebersihan disekolah misalnya. Petugas
kebersihan utama adalah petugas kebersihan resmi sekolah atau
penjaga sekolah. Petugas tersebut akan melakukan tugasnya secara
rutin di ruang kantor, kelas, atau WC sekolah. Namun usaha itu bisa
gagal apabila kesadaran warga sekolahnya tidak timbul, sehingga
membuang sampah sembarangan. Jika ada lomba kebersihan kelas
tentu beda hasilnya.

Anjuran Lurah untuk membuat kampung bersih semua warga
harus kolaborasi. Saat itu Parto tidak paham memberanikan diri
bertanya. Pak Lurah menjawab “ kerjasama,”. Penjelasan itu sangat
berkesan dan membuat Parto menjadi sangat paham. Karena itu
setiap Ketua RT lantas diajaknya kolaborasi. Parto pelopornya. Ada
sekitar 12 RT di kampungnya, cukup membuatnya capek dengan
“kolaborasi”nya. Hasilnya patut dibanggakan. Kampung jadi bersih,
jalanan bersih dan di jembatan besar sungai dipasang jaring untuk
menangkap sampah pedagang pasar nakal yang sering melempar
kresek isi sampah ketika lewat. Pokoknya “kolaborasi” ala Parto ini
membuatnya kantongnya selalu damai. Dia menerima upah atas
profesinya pembuang sampah warga. ( Blitar, 24 12 2020)

66

68 KISAH PERLINTASAN KERETA API

Perlintasan Kereta Api di kotaku selalu meninggalkan kisah. Apalagi
jika perlintasan KA itu berada di tengah kampung, dan belum ada
palang pintunya. Ramainya pemakai jalan yang melewati perlintasan
KA menandakan bahwa jalan itu sangat vital.

Pagi ini, kereta pertama lewat selepas subuh meninggalkan kotaku
menuju Surabaya. Di satu lintasan KA tak berpintu itu , sebuah mobil
angkutan umum yang mengantar ibu-ibu penjual sayur di pasar
menabrak KA . Istilahnya KA yang menabrak, atau mobil yang
menabrak tidak penting karena peristiwa naas itu menyebabkan
beberapa korban meninggal dunia, termasuk sopirnya. Sungguh
mengenaskan, badan mobil hancur sempat terseret sejauh 100 meter
sebelum akhirnya terlempar ketepian yang agak dalam.

Pihak KAK pun lantas mengambil langkah tegas memberi palang
besar berupa beton tepat di tengah jalan perlintasan KA tersebut. Hal
ini menimbulkan kehebohan warga pengguna jalan dan masyarakat
sekitar, karena jalan itu penting untuk lintasan terdekat ke kota dan ke
pasar. Persoalan itu menjadi ramai karena terangkat di medsos. Tidak
ada pihak yang mau mengalah. Sampai akhirnya pak Bejo pensiunan
pegawai KA warga kampung itu mengubah segalanya. Tiba-tiba
beton pancang di tengah jalan itu dibuka kembali oleh pihak KAK.
Pak Bejo pun mempunyai tugas baru penunggu perlintasan KA itu.
Bendera merah dan peluit menjadi kisah baru di perlintasan KA tanpa
palang pintu itu. Medsos pun dibanjiri pujian untuk pak Bejo. Sisanya
untuk Pihak KAK. Ya PT. KAK (Kereta Api Kotaku).

Blt 19/11/2020

67

69. TAHLIL DI KUBURAN

Kentung tanda kematian berbunyi ,”Tung-Tung-Tung….Tung-
Tung” begitulah bunyinya mendayu-dayu dan diulang sebanyak 3
kali. Warga akan mahfum bahwa ada kematian salah satu warganya.
Maka selanjutnya Ketua RT mengedarkan “keplek” kematian, yaitu
sejenis buku kecil berisi catatan sumbangan warga minimal 2 ribu
rupiah, dan nanti akan disetor ke petugas kematian di tempat duka.

Peristiwa kematian seperti itu adalah hal biasa. Tetapi ada
yang luar biasa. Kentongan berbunyi 3 kali berturut-turut dalam waktu
hampir bersamaan. Berarti ada 3 orang meninggal dunia sekaligus
pagi ini. Ada yang unik dari sisi nama, semua berakhiran “….no”
biasanya dikaitkan dengan nama orang Jawa. Pertama Mujiono
jamaah masjid. Kedua Sugiono, seorang Polisi juga sering ke Masjid
Jami’. Ketiga, Ardiono, pemuda pekerja keras, dan jamaah Tahlil
Masjid Jami’. Praktis Jamaah Tahlil berkurang 3 anggota malam ini.

Prapto seorang penggali kubur tiba-tiba mendengar suara tahlil
bersautan dan merasa kenal dengan suara itu. Ya , Allah aku sedang
tahlilan saat ini. Mujiono tampak tersenyum padanya sambil terus
menggoyangkan kepalanya menikmati dzikir tahlil. Dia juga
mengenal beberapa kawannya terdahulu semua tersenyum padanya.
Seperti berada di ruangan yang sejuk sekali hawanya, padahal tidak
tada AC ” Bangun, jenazah sudah datang.” bahunya di tepuk
temannya. Prapto masih agak bingung mengusap-usap matanya.

@ Sabtu berduka di kampungku, 14 November 2020

68

70. TAHU SAJA DIA

Parto punya kebiasaan unik yang mungkin jarang diketahui
oleh teman lainnya. Sejak kecil dia selalu mempunyai kebiasaan unik
dalam hal minum air. Tidak seperti anak seusianya. Minum air ambil
gelas, atau kendi, angkat, tuang air ke mulut lalu glek glek selesai.
Bagi Parto tidak demikian. Minum air artinya semacam kenikmatan
tersendiri yang harus dijalani. Tidak boleh ada orang yang
mengganggunya.

Di tempat yang sepi begitulah Parto kecil duduk. Lalu
diambilnya gelas ukuran jumbo diisi air dan minum. Seperti orang
mencari ide, Parto kecil melakukannya dengan pelan sekali menyedot
setetes air demi air, sampai habis. Tidak banyak yang tahu hal ini
kecuali Parmin saudaranya.

Ketika dewasa Parto berkenalan dengan seorang wanita
idamannya sebelum menjadi isterinya. Tentu saja perkenalan itu tidak
sampai menemukan “rahasia" minum si Parto. Sampai akhirnya ada
acara makan bersama di rumah “calonnya” di Parto karena ada hajat
kecil. Dalam situasi makan bersama tiba-tiba kebiasaan Parto muncul
mendadak, minum air tidak seperti biasa. Minum menjadi luar biasa.
Tiba-tiba Parto seperti kebingungan dan mendadak hilang
keseimbangan. Parmin kebetulan di dekatnya segera menuntunnya ke
belakang dapur sambil memberikan kursi plastik dan segelas besar air
putih. “ Tahu saja kau Parmin, Saudaraku “ dengusnya sambil melihat
Parmin mengipas-ngipaskan kardus bekas sekat air gelas Aqua ke
wajahnya. “Akhirnya bisa sadar juga,” Parmin membatin

Blitar, 26 November 2020

69

71. KETIKA PARTO IKUT RAPAT

Pagi-pagi Parto sudah berdiri di tepi jalan dekat rumahnya. Dia
ingin sekali melihat kesibukan pagi hari setelah matahari terbit
beberapa menit lalu. DIa ingin tahu seberapa banyak orang lalu lalang
di pagi hari. Sekira satu jam lamanya berdiri , dia manggut-manggut
sepertinya menemukan satu kesimpulan yang sangat berarti.

Ya, dia baru saja menemukan satu kesimpulan uniknya bahwa
jalanan di depan rumahnya layak diperhitungkan sebagai jalan raya,
layaknya jalan tengah kota. Satu jam dia mengamati , sudah mencatat
lebih seratus orang mondar-mandir dari arah yang saling berlawanan.
Sepeda motor lewat lebih dari 20. Dan mobil pengangkut sayuran
lebih dari 5 . Kok banyak sekali orang lewat, bahan untuk rapat RT
nanti sore, batinnya.

Malam hari, dia sudah mantap dengan usulannya. Ketua RT
yang memimpin rapat mulai masuk ruang diskusi. Dari beberapa
usulan sudah ditampung. Ada usul listrik masuk gang, penyemenan
gang, ada usulan tempat sampah setiap rumah dll. Tiba giliran Parto
yang dengan semangatnya mengusulkan pengaspalan jalan depan
rumahnya. Alasannya jalanan sudah mulai ramai dan ditambah data
catatannya hari ini. Spontan saja semua peserta rapat pada tertawa,
Parto menjadi kikuk dan salah tingkah. Pak RT pun mengingatkan, “
Betul Parto, hari ini memang hari pasaran.” Parto langsung terdiam,
sambil menepuk jidatnya.

Blitar, 28 November 2020

70

72. PARTO INGIN MENGAMEN

Kelakuan Parto akhir-akhir ini sering jadi tertawaan orang se
Kampung. Bukan karena tingkahnya yang lucu saja, melainkan
pendapatnya semakin tidak masuk akal. Pendapatnya selalu benar
untuknya dan dia pun konsisten dengan pendiriannya. Dibilang itu
sikap baik boleh, tetapi jika semua orang tidak menerimanya bukan
pujian yang ada, malah sebaliknya.

Hari Minggu, sengaja dipilihnya hari libur dengan harapan
akan banyak orang melihatnya. Parto telah bertekad bulat ingin
mengamen di jalan dengan modal gitar kecil /ukulele pinjaman.
Alhasil temannya ditugasi memvideokannya, terutama saat mengamen
.Benar saja temannya yang berusia SMP an mau menjalankan perintah
Parto dengan janji upah tertentu.

Siang itu rupanya hari sial baginya. Di tengah asyiknya dia
bernyanyi dengan vokal serak tidak harmoni, tiba-tiba berhentilah
rombongan satu pick up orang berseragam. Teman-teman seprofesi
sudah pada lari duluan. Mereka sadar bahwa nasibnya akan ditentukan
oleh beberapa petugas Satuan Pamong Praja jika tertangkap. Parto
tidak sadar dan tetap melakukan aksinya. Dia terlalu enjoy dengan
pekerjaan di hari pertama itu. Dia pun ditangkap oleh Satpol PP dan
segera diangkut ke dalam pick up tanpa perlawanan, Anak
suruhannya sudah menghilang lari tunggang langgang. Ketika
dinterograsi di kantor Pol PP, Parto mengakui terus terang bahwa
aksinya saat itu hanya untuk membuat video agar dirinya bisa viral di
media sosial.

Blitar, 3 Desember 2020

71

73. ANJANGSANA PARTO

Minggu pagi Parto dengan semangat mengajak empat
sahabatnya gowes ke daerah Pantai. Kali ini Parto mempersiapkan
dirinya dengan sangat teliti. Kepada sahabatnya dia berpesan agar
saling mengerti di jalan. Sebenarnya ada tanda tanya besar mengapa
Parto berpesan demikian, tapi Nur Ali salah satu sahabatnya
menganggap biasa candaan Parto.

Begitu pula dengan dandanan yang “nyentrik” pagi ini, para
sahabatnya menanggapi hal biasa saja. Dengan kaos hijau celana
training ketat warna gelap, kaca mata hitam, serasi dengan topinya.
Parto tampak gagah sekali karena memiliki body tegap dan tinggi .
Satu lagi masker loreng khas TNI milik kesatuan tertentu menambah
sangarnya Parto pagi ini.

Jalanan kampung mendekati pantai mulai terasa naik turun dan
tidak rata. Kanan kiri jalan dipenuhi pohon kelapa menandakan tujuan
mendekati pantai yang terkenal dengan deburan ombaknya. Kampung
yang sepi itu ternyata ada pasar sederhana. Di sanalah Parto berhenti.
Parto pun mendekati salah satu pedagang dan menanyakan keadaan
kampung dan penyebaran virus Corona disana. Pedagang itu pun
dengan sangat hormat menjawabnya “ Aman.” Ketika pedagang
menanyakan dari mana asalnya , Parto pun menjelaskan dari Kesatuan
X saat ini sedang pendidikan. Keempat sahabatnya yang mengikuti
gerakan Parto di belakangnya, menahan tawa. Nur Ali baru mengerti
maksud perkataan Parto, bahwa dia ingin menunjukkan jatidirinya
yang baru sambil anjangsana. Blit, 5/12/20

72

74. BAK BALING-BALING

Parto menjalani test swabnya dengan santai pagi ini. Dia
tidak merasakan gejela apa pun atau katagori OTG. Sudah diberi
briefing agar segera isolasi mandiri setelah swab, bagi Parto dianggap
lelucon. Dia malah muncul ke kantor Kelurahan setelah membeli nasi
pecel di warung mbok Suti. Keruan saja Pak Lurah marah besar dan
mendampratnya agar cepat pulang. Parto terlanjur berkeliling seluruh
ruangan sekedar bertegur sapa bahkan jabat tangan dengan rekannya.

Ketika esok harinya tersiar kabar resmi Parto positip, gegerlah
Kantor Kelurahan Sukaramai. Lurah dan seluruh staf membicarakan
kemungkinan buruk yang akan terjadi. Benar saja petugas Kesehatan
berpakaian APD lengkap mendatangi kantor Kelurahan dengan mobil
laboratorium PCRnya langsung memeriksa seluruh staf kelurahan.
Bahkan kabar terakhir sesuai pengakuan Parto kemarin sudah mampir
pula ke kantor Camat, dan beberapa warung yang akan di swab pula
hari ini.

Parto yang lincah sungguh tidak menyadari akibatnya. Bak
baling-baling Parto tipe orang yang sulit berdiam diri, sangat mobile
berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Begitu kabar seluruh
stah kelurahan diumumkan positif terpapar, babak baru berikutnya
kepada sanak keluarganya. Salah satu adalah isteri staf sebagai guru
di sekolahku. Parto Parto, aku hanya bisa geleng-geleng menahan diri
seperti terkena imbas baling-baling Parto. Aku tidak mau berpikir lagi
bahwa usai PAS di sekolahku sekolah akan dibuka lagi, karena tiba-
tba kepalaku pening, tenggorokanku panas. Siapa gurunya nanti ?

73

75. SEPENGGAL KERIBUTAN DI TPS

Parto sudah bersiap melangkahkan kaki ke TPS untuk
keperluan PILKADA serentak 2020 di kampungnya. Dia akan
bertugas di TPS 05 dengan misi mengawasi. Aku harus
mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Maka Parto pun sudah mandi
sejak subuh tadi, di luar kebiasaannya. Pakaian tidak harus baru, kaos
berkrah warna putih, celana hitam. Bersandal kulit, berkaca mata
hitam.

Seperti biasa antrian tidak terelakkan. Di depan TPS sudah
berjajar kursi untuk memanjakan antrian yang tidak mau berdiri.
Karena terbatas kursinya, tetap saja ada banyak orang berdiri .
Misinya adalah pengawasan untuk nomer satu agar selamat suaranya.
Inilah tugas yang dirindukannya setiap lima tahun sekali. Ikut
mengawasi walau pun bukan tim pengawas resmi.

Ketika dilihatnya petugas pencatat selalu menunjukkan 2 jari
kepada setiap calon pencoblos, Parto mulai curiga. Ini tidak boleh
terjadi. Parto pun maju ke depan sebelum gilirannya. Dia protes
karena petugas menunjukkan angka dua pada warga yang hendak
mencoblos. Pertengkaran mulut pun terjadi, pencoblosan berhenti
sementara. Pertengkaran reda ketika dijelaskan hal itu untuk
memberitahukan pemakaian sarung tangan harus dipakai dua-
duanya. Setelah itu pun 2 jari tidak terjadi lagi. Parto tidak lagi emosi.
Tugasnya purna. Inilah yang membuat “rindu” Parto, karena tugas ini
amplopnya bertambah, walau setiap lima tahun sekali. Parto pun
mengangkat jari tangannya “Bravo” jari V dengan tidak sadar.

Blitar, 10 Desember 2020

74

76. KOLORAN

Pak Guru IPS sekolah lanjutan sedang membahas masalah kenakalan
remaja. Hari ini Pak Guru memberi tugas untuk memberikan
pemecahan masalah atas kasus tawuran remaja sembari menunjukkan
sebuah gambar tawuran di jalan raya dengan pesan tertulis,” Saatnya
Katakan Tidak pada Kenakalan Remaja.”

Tugas siswa adalah memberikan solusi agar tawuran itu tidak
terjadi lagi. Siswa diajak berpikir kritis dengan cara menuliskan
jawabannya di lembar kertas dalam beberapa kaimat. Guru memberi
pesan bahwa jawaban harus logis sesuai gambar dan penjelasannya.

Setelah beberapa saat mengamati poster yang dipajang di
papan tulis, Parto tersenyum kecil. Dia merasa menemukan
keterkaitan gambar dengan jawaban atas semua masalah, seperti yang
ditugaskan gurunya saat itu. Jawabannya adalah “koloran.” Kata
koloran dari asal kata “kolor” artinya tali celana dan sebagainya
biasanya dari bahan karet atau kain. Alasan Parto, ada gambar di
poster itu seseorang sedang memegangi celana kolornya yang sedang
melorot. Menurut Parto itu disebabkan kolornya tidak erat dipasang.
Diibaratkan melorotnya kolor adalah hilangnya rasa malu sehingga
tanpa malu lagi bertengkar sesama remaja. Biasanya disebabkan
masalah sepele saling ejek, bahkan salah paham saja, sehingga
menimbulkan korban yang sia-sia. Apalagi jika tawuran itu
melibatkan lawan jenis. Maka sekali lagi jawaban “koloran” menurut
keyakinan Parto akan logis dan disetujui Guru IPS di sekolahnya.
Sekali lagi Parto tersenyum.

Blitar, 3 Januari 2021

75

77. TATIKA SYUKUR BAU LIUR

Setelah mengalami masa Pandemi Covid 19 Parto menjadi lebih
sensitif dalam banyak hal, baik cara bergaul maupun memilih
makanan seperti menjaga jarak dan memilih makanan bergizi
sebisanya.
Dalam hal menghendus makanan dan barang lainnya termasuk hal
yang tak luput dari perhatiannya seperti kejadian tadi pagi dia hendus
berkali-kali bekas air liurnya di bantal sambil bersyukur ternyata
hidungnya masih membauinya.
Parto semakin bersyukur tatkala melihat tayangan di TV seorang artis
yang sempat hilang rasa dan tidak bisa membau parfum yang wangi,
sembuh lalu mengatakan sangat bersyukur masih bisa membau
comberan daripada waktu positip corona tidak bisa membau apa-apa.

Blitar, 4 Januari 2021

76

78. PROYEK ATAS AWAN

Pilkada baru saja berlalu, tetapi masih banyak meninggalkan
hal pilu. Parto bukan pemain utama hanya sebatas bagian dari tim
sukses di kampungnya pada Pilkada itu. Parto ikut mencatat calon
pemilih dari beberapa wilayah dengan janji proyek tertentu, dan
nominal tertentu.

Sebagai anggota tim sukses tingkat kampung Parto telah
kehilangan sebuah mobil, dijual untuk keperluan kampanye dan lain-
lain. Kini Parto menemukan kenyataan pahit kehilangan sebuah mobil
untuk membayar sebuah “proyek” yang dijanjikan calon
pemimpinnya. Parto terpukul dengan berita KPU yang
mengumumkan kekalahannya. Harapannya lepas dan ambyar
bersama berita kekalahan calon yang didukungnya. Kenyataan di
lapangan ternyata berbeda dengan gambaran di kertas. Jumlah calon
pemilih dikalkulasikan lebih dari 70 % ternyata meleset saat
pencoblosan. Ada kisah dobel janji dan upeti yang diterima calon
pemilih sehingga menggoyahkan pilihannya, dan berakibat pahit bagi
Parto dan timnya. Tim IT juga pusing tujuh keliling tidak tahu apa
penyebabnya pasti, karena gambar peta di layarnya meyakinkan.
Mutlak menang.

Hari-hari ini Parto hanya bisa meratapi nasibnya, banyak
merenung apalagi isterinya sudah mulai uring-uringan, terkena imbas
kehilangan kalung dan gelangnya. Beberapa petak sawahnya juga
tergadaikan. Beberapa proyek borongan lepas akibat ditinggalkan
sesaat untuk kampanye. Parto telah terbuai proyek atas awan yang
menghembuskan angin surga sesaat. “Pak....Gass habis!”, Parto
terkejut dengan suara yang sangat dikenalnya. @Blitar, 6 Januari 2021

77

79. UNDANGAN

Sore selepas mahgrib Parto sudah bersiap diri dengan songkok hitam,
bersarung dan sepeda tuanya. Dia membayangkan menghadiri
undangan seperti yang diberikan Eko sahabatnya tadi malam, tertulis
jam 18.00 WIB bagda maghrib. Kebetulan belum masak sore ini,
hmm soto atau rawon setidaknya hidangan hajatan di kampung. Ada
kue dan apem penyemangatnya.

Parto pun meluncur ke rumah hajatan memeringati 1000 hari kematian
keluarganya. Parto pun mengayuh sepeda model lamanya. Sepeda
perempuan warna hitam kecoklatan berkarat melaju melalui jalan
besar ke arah selatan. Buku Surat Yaasiin sudah ada di kantongnya.

Kriinggg, bel sepeda tua dibunyikan, begitulah tanda hati sedang
senang dan bahagia.. Di kanan kiri jalan agak sepi, anak-anak
bermain sudah pada masuk rumah. Lampu listrik rumah sudah pada
menyala. Separoh jalan dilaluinya dengan sepeda tua, Parto melihat
ke belakang....sepi. Semakin mendekati rumah hajatan, semakin sepi.
Parto pun mulai ragu. Tidak seperti biasanya jalanan sepi, kemana
teman-teman, pikirnya. Benar juga sesampai di tempat yang punya
hajat, Parto menemukan kenyataan sepi dan pintu rumah tertutup.
Jangan-jangan, Parto pun berhenti sebentar, merogoh kantongnya dan
membaca kembali undangannya yang sudah lusuh ternyata tanggal
hajatan untuk besok sore. Parto pun tersipu malu sambil membalik
kanankan sepeda tuanya. (Blitar, 6 Januari 2021)

78

80. KUE ANGKA 8 MEMANG ENAK TENAN

Parto sangat berkesan dengan salah satu pembawa acara di TV
swasta Nasional yang suka berkeliling Nusantara dan mau bekerja
keras yang di dampingi wanita cantik berkebaya sambil masak.
Endingnya menikmati hasil masakannya dengan nikmat sekali. Tentu
sudah tahu kan arahnya yaitu seorang tokoh yang plontos, begitulah
acara itu dikemasnya.

Bukan saja menarik karena melihat pemandangan indah di
pedesaan atau di pantai namun juga totalitas perannya, seperti
memanjat kelapa, menumbuk kopi, memikul hasil panen, atau
bersepeda motor di medan sulit. Pokoknya seru. Kalau pun sedang
praktek di pabrik tahu, dia pun memikul kedelai dari gudangnya,
sampai mencuci dan membawa ke penggilingan sampai jatuh bangun (
action barangkali )

Kali ini Parto sedang duduk di bawah rerumpunan bambu yang
sejuk. Keringat yang membasahi bajunya perlahan mulai mengering..
Sekeranjang rumput untuk sapinya sudah diikatnya.. Dia tersenyum
sendirian, “ Ini Bang kuenya,” seorang gadis bersarung dan kebaya
merah menghampirinya dengan sepiring kue. Kue itu berbentuk angka
delapan dengan taburan wijen seperti tebaran permata. Ini persis kue
khas Lombok buatan isterinya, tapi siapa cewek ini ya? Dia pun mulai
mengambil kuenya ditemani segelas kopi hitam kental. Hmmm
nikmatnya, dia pun mulai mengunyah kuenya sambil mengangguk-
anggukkan kepalanya. Paimin temannya yang kebetulan lewat
keheranan melihat Parto tersenyum sendirian sambil menggigit
rumput di bawah rumpun bambu.

@ Blitar, 7 Januari 2021

79

81. PARTO BERSYUKUR DALAM KURUNGAN

Parto sibuk sekali malam itu menghias kurungan ayam ukuran jumbo
seindah mungkin untuk upacara adat anaknya yang genap 7 bulan
besok pagi. Menurut adat Jawa ada upacara “Tedak siten” yaitu
mengenalkan anak untuk pertama kalinya menginjak bumi, sekaligus
rasa syukur karena sang anak sudah mulai belajar berjalan. Tedak dari
bahasa Jawa berarti turun, “siten” berarti bumi.

Sang anak nantinya akan dimasukkan ke dalam kurungan hias untuk
memilih benda-benda yang berkaitan dengan hoby maupun
kecenderungan kesenangan sang anak nantinya. Anak Parto diberi
nama Muhamad Kuat karena terobsesi dengan pemain bola Mesir
Muhamed Salah, yang terkenal di Eropah memperkuat AS Roma
terakhir di Liverpool.

Beberapa hiasan bagian luar telah diselesaikannya. Tinggal menghias
kurungan bagian dalam Parto pun masuk ke dalam kurungan. Ada
pensil dengan setip gambar bola, ada buku tulis bersampul gambar
bola, tentu saja dilengkapi selusin bola plastik warna-warni. Parto
tersenyum puas ketika membayangkan putranya menjadi penyerang
tim Nasional sedang menembak bola dan gooll. “ Pak, bangun.....ini
pil KB nya .” Parto tersentak sadar ketika isterinya menyodorkan pil
KB ke dalam kurungan. Isterinya berharap besok saat upacara “Tedak
Siten,” sang anak akan memegang pil KB, agar kelak bisa jadi dokter,
sementara Parto berharap anaknya memilih bola, agar kelas jadi
pemain bola hebat .

@Blitar, 9 Januari 2021

80

82. LITERASI SEKOLAHKU BANGKIT LAGI

Sejak mendapatkan tantangan hebat dalam usaha menegakkan
literasi sekolah dari beberapa gurunya, Kepala Sekolah berpikir keras
mencari jalan keluarnya. Kepala Sekolah menganggap guru yang
menentangnya belum begitu paham pentingnya GLS (Gerakan
Literasi Sekolah). Dia pun berinisiatif membuat sosialisasi kembali di
bulan pertamanya tahun ini.

Kali ini Kepala Sekolah menekankan pada istilah “kolaborasi”
atau kerjasama yang perlu dibangun kembali untuk menyukseskan
programnya. Semua pihak, guru, orang tua dan siswa sendiri harus
aktif bekerjasama untuk suksesnya program ini. Mereka semua harus
satu kata satu pengertian bahwa Gerakan Literasi Sekolah penting dan
sangat diperlukan saat ini. Moment dihapusnya UN diubah menjadi
Assesment Nasional (AN) maka arah pembelajaran di sekolah fokus
pada Literasi Bahasa, Numeralisasi, dan Tehnologi.

Program pertama yang akan dicanangkan Kepala Sekolah
adalah Literasi membaca buku agar sadar timbul dari diri siswa.
Langkahnya yaitu menugaskan siswa membaca buku setiap hari, lalu
merangkum, atau melaporkannya rutin kepada gurunya. Siswa
dituntut melaporkan judul bacaan, jumlah halaman yang dibaca..
Semakin banyak buku yang dibaca akan semakin baik pointnya. Siswa
akan dinilai dari perolehan point dan dilaporkan secara terbuka kepada
sekolah dan orangtua. “ Jika sehari satu kalimat, setahun berapa
kalimat terkumpul. Kepala Sekolah tersenyum sambil bergumam,
“Literasi Sekolahku Bangkit Lagi.”

@ Blitar, 16 Januari 2021

81

83. MATI RASA

Soal mati rasa ternyata menjadi istilah “ngetrend” di masa
pandemi covid 19 ini. Istilah ini terutama berkembang menjadi
menakutkan ketika karena ada hubungannya terkena Covid 19. Istilah
virus yang akhir-akhir ini menjadi sangat berbahaya, karena berbadan
lembut hingga tak bisa dilihat mata, namun dampaknya sangat
mematikan.

Salah satu ciri dari korban virus ini adalah” mati rasa”. Mati
rasa dimaksud jika terjadi pada indera penciuman maka bau busuk
maupun bau harum sama saja rasanya, datar. Berbeda dengan flu dan
pilek gejala ini biasanya terjadi mendadak, dan tidak mengeluarkan
lendir seperti pilek. Sementara jika terjadi di lidah tidak bisa
membedakan rasa pahit dan manis.

Dalam satu undangan kenduri Parto dan kawan-kawannya
suka bercanda sesama kawannya. Misalnya saja maaf tentang kentut.
Parto menceritakan bahwa teman rondanya telah mati rasa hidungnya,
tatkala dia kentut dan menyengat baunya, namun dia tidak bergeming.
Sementara teman lainnya berhamburan. Tentu saja karena temannya
sedang flu berat. Namun malam itu teman lainnya mengaku sudah
tidak bisa membedakan rasa manis dan pedas 2 hari yang lalu, tapi
sudah sembuh saat ini. Parto dan kawan-kawannya langsung
terhenyak diam. Tiba-tiba perutnya mual. Padahal acara belum
dimulai.

@Blitar , 17 Januari 2021

82


Click to View FlipBook Version