The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku 100 PENTIGRAF KLASTER BICARA 2021-FIX

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by hariyanto.sentul1, 2021-10-30 11:13:11

Buku 100 PENTIGRAF KLASTER BICARA 2021-FIX

Buku 100 PENTIGRAF KLASTER BICARA 2021-FIX

84. EUREKA ( Yesss Aku Menemukan)

Eureka adalah kata seruan berasal dari bahasa Yunani yang
berarti "Aku telah menemukannya." Seruan ini terkenal karena
digunakan oleh Archimedes. Ia mengucapkan kata "Eureka!" ketika ia
masuk kedalam bak mandi dan menyadari bahwa permukaan air naik,
sehingga ia menemukan bahwa berat air yang tumpah sama dengan
gaya yang diterima tubuhnya. Dia pun tidak sadar hingga ia berlari
telanjang di Syracuse mengumumkan penemuannya. Kini teriakan itu
terjadi pada Kepala Sekolah walau pun dalam hati “Yess Aku
Menemukan” dan tidak sambil berlarian sambil maaf bertelanjang....

Sejak rapat dengan Kepala Dinas pagi tadi Kepala Sekolah
berpikir kelas tentang branding yang cocok untuk sekolahnya.
Branding yang dibangun adalah untuk memberi pembeda agar lebih
dikenal oleh masyarakat dengan tujuan akhir menarik minat calon
siswa.

Secara kebetulan Kepala Sekolah berjalan ke belakang
sekolah mendengar suara mengaji. Ternyata berasal dari radio FM
Parto penjaga sekolahnya. Tiba-tiba saja “Yess aku menemukan”
siswa bisa diajak membaca Kitab Suci dalam kegiatan Literasi. Berapa
pun jumlah ayat yang dibaca yang penting dilaporkan dengan jujur.
Sehabis mengaji suara berganti lagu “ mempesona” yang sedang viral
dengan joget asyiknya. Dan Yess.....sekolahku harus mempesona
dengan bunga dan pohon rindang di halamannya. Itulah branding
pilihanku, Kepala Sekolah pun tersenyum.

@Blitar, 18 Jnuari 2021

83

85. NENEK PAHLAWANKU

Seorang nenek berusia sekitar 70 an tahun kelihatan masih
lincah, meski rambutnya berwarna putih semua, pipi keriput , namun
masih mampu berjalan tegap dengan sepikul dagangannya. Betapa
tidak begitu turun dari becak dengan tatapan penuh keyakinan
langsung berjalan masuk ke pasar besar. Pengayuh becak mengikuti di
belakangnya dengan tampah dan tompo, anyaman bambu untuk
keperluan dapur orang zaman dulu.

Sejenak kuterpana. Betapa nenek itu sebenarnya seorang
pahlawan .Bukan saja pahlawan keteladanan yang selalu semangat
menjalani hidup. Hidup yang sulit saat ini, saat Pandemi Covid 19.
Ekonomi menjadi sulit, lapangan pekerjaan banyak tertutup. Bisa
dibayangkan kerajinan tentu terdampak. Barang langka yang sudah
ditinggalkan banyak orang karena muncul plastik pesaingnya.

Nenek itu juga pahlawan lingkungan hidup, yang
menggunakan bahan alam dengan bijaksana. Merawat bambu dan
menjadikannya barang indah nan berguna. Melestarikan budaya yang
sudah tidak dilirik oleh generasi penerusnya. Ah, akankah generasi
muda kehilangan tongkat penerus budaya ini? Anyaman bambu, rotan,
untuk tempat bunga, atau kipas angin alami, dan tempat nasi, serta
pencuci beras atau kedelai kini sudah mulai ditinggalkan. Nenek tua
itu masih setia merawatnya. Merawat penuh keikhlasan warisan dari
ayah bundanya dulu, tanpa berpikir lagi dihargai berapa harga satu
tampah atau tompo sebecak pagi ini.

#Hariyanto - Blitar, 7 Maret 2021

84

86. LAMBAIAN TERAKHIR PAK PONO

Orang pasti menyangka kalau beliau seorang guru aktif ,
karena setiap pagi selalu hadir di sekolah, bahkan paling awal
memasuki halaman sekolah. Seragamnya lengkap dengan assesoris
nama dan simbul korpri dari besi kuningan. Jika ada siswa tidak benar
berbarisnya beliau juga menegur layaknya seorang guru sedang
menanamkan nilai kedisiplinan.

Jauh sebelumnya Pak Pono nama singkatnya memang guru
yang aktif di sekolah itu. Masa pensiun rupanya membuatnya belum
bisa “move on.” Pak Pono masih menganggap dirinya serang guru
yang aktif. Ikut membina kedisplinan siswa ketika di luar kelas..
Beliau selalu hadir di awal waktu, dan pergi meninggalkan sekolah
jika siswa sudah memasuki ruang kelas. Kejadian itu berlangsung 5
bulan ini semenjak beliau memasuki masa pensiun.

Perawakannya tinggi besar dan di usia ke-60 ini masih
mempunyai rambut hitam nan lurus, belum ada uban yang tumbuh.
Masih energik dan ramah terhadap setiap orang. Hal itu yang
membuat semua orang segan padanya. Hari ini seperti biasa, Pak Pono
selesai dengan agenda hariannya dan hendak pulang. Sepeda motor
maticnya sudah distarter. Lambaian tangannya yang khas diiringi
senyum sumringah rupanya menandai lambaian terakhir kalinya.
Sekolah itu tertimbun longsor dan amblas masuk ke dalam tanah tadi
malam, karena peristiwa likuifaksi. Tidak ada korban manusia.

Blitar , 15 Maret 2021

85

87. KANGEN CUCU

Kangen cucu biasanya dialami seorang Kakek atau Nenek karena
terpisah jauh oleh jarak. Kangen cucu di zaman sekarang mudah
terobati dengan bantuan tehnologi, menghadirkan secara live dalam
waktu bersamaan. Hal mana dalam puluhan tahun lalu tidak bisa
dilakukan karena belum ada HP Android.

Seperti biasa sore ini sang anak yang jauhnya ribuan kilometer,
terpisahkan lautan dan pulau-pulau mengadakan kontak via HP.
Ditunjukkanlah gambar live sang cucu tercintanya sedang bermain
bersama sang ayah. Rupanya sedang bermain lagu anak-anak yang
biasa ada dipakai untuk pelengkap alat bantu berjalan anak.

Kebetulan lagu diputarkan adalah Cicak-cicak di dinding.
Terdengarlah lirik lagunya bukan cicak, tetapi tokek-tokek di dinding,
diam-diam merayap, datang seekor semut, lalu ditangkap.
Haappp.....siapa sangka dan....matilah suara audio lagu tersebut. Cucu
tercinta yang masih berusia 6 bulan itu mematikannya. Subhanallah.
Begitu tepat momentnya. Moment seolah tokek tepat melahap seekor
semut. Kecerdasan ataukah instink ? Siapa yang menggerakkannya.
Untuk apa moment itu terjadi tepat di depan sang Kakek dan
Neneknya ? Rindu Kakek Nenek terobati, mereka tersenyum bahagia.
Diam-diam sang Kakek bersyukur, melihat moment yang sejatinya
terlalu amat sangat membahagiakannya. Terimakasih Ya Allah.

Blitar, 11 April 2021
By. Hariyanto

86

88. KISAH VAKSINASI

Oleh : Hariyanto

Parto pun maju menuju meja 1 untuk didaftar dan dicek tekanan
darahnya. Rupanya di meja 1 semua berjalan lancar, Parto lolos. Ada
3 meja lagi pos pelayanan vaksinasi C19 hari ini. Setelah melalui
antrean akhirnya lolos meja 3 suntik. Saat ini sudah beristirahat santai
duduk diantrean meja 4, menunggu surat bukti sudah divaksid.

Parto menjadi tenang karena artinya sudah selesai semua tahapan.
Namun belum sampai 20 menit tiba-tiba mata Parto berkunang-
kunang. Tak lama kemudia Parto jatuh pingsan. Terjadi kepanikan
diantara sesama peserta yang sedang antre. Petugas kesehatan tanggap
dan langsung mengevakuasi Parto untuk dibawa ke bilik perawatan.

Ketika nama Parto dipanggil, dia sudah tidak mendengar lagi. Dia
sedang tertidur pulas di bilik perawatan nan sejuk. Dia baru saja
mendapat tindakan yang tepat. Sebungkus nasi Rames telah
memenuhi perutnya, karena belum sarapan sejak pagi. Jarum jam
menunjukkan ke arah angka 1 siang.

Blitar, 31 Agustus 2021
#edisiC19

87

89. SEBUAH PETI PUTIH

Oleh : Hariyanto

Kampung Tiga ini memang agak jauh dari kota. Penduduknya
juga masih jarang, karenanya rumah saling berjauhan. Pandemi covid
19 ini benar-benar membuat warga kampung itu trauma. Hampir
setiap hari warganya meninggal dunia, terkadang 2 – 3 sehari
bersamaan. Seperti biasanya warga dimakamkan dengan protokol
kesehatan. Jenazah sudah ada di peti putih dan langsung di makamkan
oleh petugas khusus. Warga dilarang mendekat. Maka kampung yang
sepi itu menjadi semakin sepi di pemakaman.

Sore ini sebuah ambulans datang dan pergi seperti tergesa-
gesa karena mengaku dari luar kota. Entah siapa yang telah diserahi
untuk memulasara jenazah dalam peti putih itu, tidak ada yang tahu.
Warga terlanjur trauma karenanya tidak ada yang berani mendekat
apalagi menjamahnya. Alhasil peti itu tergolek sendirian di atas
onggokan tanah liat dan di tepi lubang kubur menganga. Sesekali
warga hanya melihat dari kejauhan peti putih tersebut.

Malam gelap pun tiba, peti putih itu masih tergolek di atas

tanah pekuburan, tanpa ada yang mengurusnya. Tidak ada warga

berjalan melewati area itu. Apalagi suasana pepohonan bambu masih

lebat menambah seramnya suasana. Warga pun tertidur

melupakannya. Keesokan harinya kehebohan terjadi. Seorang petani

pagi-pagi sekali mendapati peti putih itu terbuka dan kosong isinya.
Hanya ada secariik kertas tertinggal bertuliskan ,” Mengapa aku
dicovidkan?”

Blitar, 24 Agustus 2021

88

90. KOK BERUBAH

Oleh ; Hariyanto_pentigraf

Siang itu Parto seperti biasa duduk di lincak teras rumahnya.
Diiringi segelas kopi dan beberapa potong singkong rebus. Isterinya
biasanya menjadi teman ngobrol terbaiknya.

Setelah mencicipi beberapa singkong rebus Parto menuangkan
kopinya yang masih panas di atas ‘lepek’ agar cepat dingin.
Diseruputnya air hitam itu dalam keadaan masih berasap. Hmmm
enaknya.....Parto menikmati suasana sore itu dengan sangat bahagia.
Dia merasa bersyukur, dan capek kerja seharian di sawah serasa
hilang. Kesadarannya muncul ketika Parti isterinya tidak muncul
menemani duduk di dekatnya. Ada apa ya ?

Ketika Parto memanggil sebuah nama seketika muncullah
isterinya di balik pintu. Parto pun segera menyuruhnya duduk di
dekatnya sambil menikmati hidangannya. Namun Parti tidak
bergeming di depan pintu. Parto semakin heran melihat isterinya tidak
seperti biasanya banyak bicara dan sering bercerita. Kali ini berubah
seperti seorang pemain pantomim. Menggeleng kepala dan tersenyum
saja. Parto pun memaksa isterinya bicara. “ Begini Mas, mulai hari ini
kita tidur terpisah ya. Lidahku seperti tidak merasakan apa-apa.
Kepala agak pusing.....aku kuatir positip.” Parto pun tersedak,
sepenggal singkong rebus tertinggal di lehernya.

Blitar, 30 Agustus 2021
#edisicovid19

89

91. KLASTER MONSTER

0leh: Hariyanto_pentigraf

Pembatasan Pergerakan Kegiatan Manusia dikenal dengan
istilah PPKM telah diberlakukan sejak awal Juli 2021 menimbulkan
berbagai dampak dan reaksi. Dampak ekonomi memicu reaksi demo
baik dengan baliho, mural atau bendera putih setengah tiang. Situasi
menjadi sulit bagi banyak pihak. Rasa opitimis menjadi tergerus
keadaan dalam ketidak pastian.

Di perkantoran ada aturan 25 % kerja di kantor dan 75 % dari
rumah.. Parto protes keras ketika atasannya memerintahkannya
masuk setiap hari. Dia tidak dimasukkan dalam kerja shift hanya
karena kasubag. Ini menyalahai aturan protesnya. “Ini sudah aturan
disini.” Jawaban atasannya. sambil matanya sedikit melotot.

Satu bulan diberlakukan PPKM, ada berita kantor A ditutup
karena seluruh karyawannya terpapar virus. Parto dan kawan-
kawannya terkapar. Kantor menjadi klaster baru tempat penyebaran
virus. Kantor menjadi klaster monster. Parto tergolek lemah di ranjang
Ramah Sakit tiba-tiba melihat wajah atasannya berubah menjadi
monster monyet yang hendak mencekiknya. Dadanya menjadi sesak,
sulit bernafas.

Blitar, 26 Agustus 2021
#edisicovid19

90

92. ISOMAN TERPADU

0leh: Hariyanto_pentigraf

Meledaknya kasus terpapar harian Covid 19 di negeri kita
terjadi di pertengah Juli 2021. Jumlah yang melipat 20 kali lebih
dalam bulan yang sama di tahun lalu dari 2000 jiwa perhari menjadi
40 ribu bahkan lebih. Bagi analis pandemi angka ini dianggap
menggembirakan jika menjadi puncaknya karena ada harapan
melandai turun pada akhirnya. Tetapi rupanya puncaknya adalah
angka itu semakin tinggi dan menghilang. Bagai angka dalam alat
ukur timbangan yang rusak, tidak terlihat lagi.

Di kampung kami kasus kematian menjadi tidak lazim lagi,
karena hampir setiap hari ada bisa lebih dari satu jiwa. Beberapa
warga kampung yang tidak bergejala namun terpapar harus menjalani
isolasi mandiri terpadu. Disanalah mereka berkumpul dari berbagai
kampung. Berpadu dalam satu kegiatan yang diawasi petugas.

Beberapa ibu-ibu menjadi gembira disana karena mendapati
temannya senasib dan senam, banyak istirahat. Makan 3 kali sehari,
obat dan vitamin lengkap, minuman bergizi dan buah-buahan sangat
lengkap. Begitu mereka dinyatakan sembuh, mereka merasakan
seperti baru berwisata. Para ibu banyak tersenyum tersipu, melihat
wajahnya dicermin berubah menjadi besar termasuk BB yang
meningkat tajam. Sungguh pemandangan yang amat berbeda di
Rumah Sakit sana.

Blitar, 27 Agustus 2021

#edisicovid19....selamat jalan MasPram

91

93. KLASTER BICARA

Oleh : Hariyanto _pentigraf

Nurdin seorang pemuda yang sering menggerakkan
masyarakat untuk hal-hal baru. Namun sayang sekali gerakannya
sering pula berlawanan dengan situasi saat ini. Disaat Pandemi Conid
19 merebak di berbagai wilayah negeri ini, Nurdin justru menggalang
gerakan “jaya covid” akronim dari “Jangan Percaya Covid.”

Bagi sebagian orang gerakan itu dianggap benar, maka Nurdin
pun banyak pengikutnya. Kampung Nurdin pun menjadi sangat
terkenal karena sikapnya tersebut. Tindakan Nurdin mendapat
perhatian khusus satgas Covid tingkat Kabupaten bahkan Provinsi,
Nurdin dipanggil untuk dimintai penjelasan dan diingatkan bahwa
tindakannya salah. Nurdin tidak bergeming dan tetap aktif dengan
gerakannya.

Puncaknya ketika satu jenazah dengan status positif tiba di
kampungnya. Nurdin dan sekelompok orang menghadang mobil
jenazah dan memaksa menurunkan jenazah. Petugas yang ada tidak
bisa berbuat banyak dan jenazah diambil alih untuk dipemulasarakan
ulang. Kejadian itu berlangsung sangat cepat. Belum ada seminggu
kemudian Nurdin dan rombongannya dinyatakan positip Covid
setelah mereka menyerah karena badannya lemah. Berita ini menyebar
di seluruh kampungnya dan mulai mempersalahkan Nurdin.

Blitar, 28 Agustus 2021
#edisiprihatincovid

92

94. PELARIAN

Seminggu lalu mereka ikut memulasara jenazah warga
kampung yang kemudian diketahui jenazah terpapar virus Covid 19.
Kejadian selanjutnya Parto, Parmin dan Paijo harus ditracing. Contact
tracing atau pelacakan kontak erat pasien COVID-19 adalah bagian
dari 3T (testing, tracing, treatment) dalam upaya memutus rantai
penyebaran COVID-19. Ketiganya dinyatakan positip dan bahkan
mulai merasakan badan lemah dan sakit. Ketiganya di opname ke
Rumah Sakit khusus.

Sudah lebih seminggu setelahnya terjadi simpangsiur kabar
tentang mereka bertiga. Mereka tidak boleh dijenguk. Bahkan kabar
terakhir mereka kritis. Parto menjadi heran mendapati sahabatnya
Parmin dan Paijo dalam keadaan segar bugar. Mungkin salah lihat,
tetapi ketika diusap matanya memang dihadapannya adalah
sahabatnya. Tersenyum dan menyapanya seperti biasa, berpesan tidak
bisa mengajak Parto , lantaran Parto dibilang belum ikhlas hatinya.

Parto terhenyak seketika. Disibaknya selimut, bergegas dia
bangkit dari tempat tidur. Tekadnya telah bulat, melarikan diri sebisa
mungkin dari kegelapan malam itu. Dia menghindari mimpi buruk
selanjutnya. Pagi-pagi Rumah Sakit geger, seorang petugas cleaning
service menemukan satu kamar pasien kosong. Petugas juga
menemukan banyak butir pil dan obat di balik kasurnya. Sementara di
kampung jenazah Parmin dan Paijo dikebumikan hari itu dengan
protokol kesehatan.

Blitar, 25 Agustus 2021 #edisicovid19

93

95. KISAH PELARIAN

Oleh : Hariyanto

Sungguh situasi Pandemi Covid 19 yang diawali Maret 2020
lalu telah membawa ketakutan bagi banyak warga. Terlebih lagi pada
diri Parto yang saat ini merasa dikejar-kejar oleh Satgas Covid di
Kampungnya. Dia merasa tidak aman dan tetap ingin berlari dan
berlari menghindari pengejaran itu.

Entah sudah sampai daerah mana dia berlari. Satu tujuannya
dia tidak mau ditangkap Satgas untuk diisolasi. Kabar terakhir dirinya
disebut-sebut sebagai warga yang terkonfirmasi reaktif. Dia harus
diisolasi. Dia harus dibawa ke tempat khusus bersama orang-orang
lainnya yang menderita. Susah sedih dan sepi demikian gambaran
buruk tentang isolasi itu. Kabar 2 temannya yang pernah diisolasi
pada meninggal dunia. Karenanya dia memilih meninggalkan rumah
dan kampungnya.

Dalam kisah perjalanannya dia merasa sampai di sebuah
tempat yang asing. Sebuah rumah kuno, dengan halaman luas dan
pintu lebar. Parto merasakan capek luar biasa dan bermaksud
menginap di rumah itu. Tuan rumahnya berpakaian adat Jawa
memakai blangkon menyambutnya dengan ramah. Parto pun disambut
dengan sajian makanan. Perutnya yang lapar memaksanya untuk
langsung menyantapnya. Perutnya terisi dia pun tersenyum.
“Syukurlah sudah sadar,” terdengar suara isterinya. Parto membuka
matanya perlahan dan dilihatnya selang infus menancap di tangannya.
Dua hari lalu warga menemukan Parto pingsan di cungkup makam
kampung sebelah.

Blitar, 29 Agustus 2021 #edisi_ pandemicovid19

94

96. LOSS GENERATION

Oleh : Hariyanto_pentigraf

Pandemi Covid 19 saat ini sungguh sangat memukul
kehidupan di seluruh bumi ini. Manusia menjadi terbatas berinteraksi
karena harus menggunakan masker dan menjaga jarak. Terakhir harus
mengurangi mobilitas. Otomatis pendapatan seorang pedagang
menjadi turun drastis. Virus Covid ini juga mengancam kehidupan
manusia, karena telah menyebabkan jutaan orang meninggal dunia.

Kebiasaan Hary putra dari seorang penjahit terkenal adalah
biasa pulang ke rumah setiap akhir pekan. Pekerjaannya di luar kota
sebagai karyawan Bank menyebabkan jarang pulang. Pria muda masih
bujangan selalu menjadi penyemangat ayahnya ketika di rumah.
Ibunya sudah tiada setahun lalu.

Hary yang rajin membuat video pendek tentang pentingnya
melawan virus C 19 ini dengan tipsnya mengoles minyak kayu putih
di hidung. Wajahnya selalu tampak bugar. Akun you tubenya terkenal
karena menayangkan resep praktisnya melawan virus C19 itu. Tiga
hari setelah Hary kembali bekerja, ayahnya jatuh sakit. Tidak lama
kemudian meninggal dunia. Si Hary sangat terpukul dengan kejadian
itu. Yang menyedihkan lagi ayahnya dinyatakan positip Corona.
Semua diduga akibat terpapar dari dirinya yang tidak bergejala.
(OTG). Dalam isolasinya si Hary pun mengalami nasib yang sama
dengan ayahnya. Meninggal dunia.

Blitar, 1 September 2021

#edisicovid19

95

97. MERDEKA

Oleh : Hariyanto_pentigraf

Ini bukan karena bulan Agustus , Parto merasakan dirinya
harus berjuang keras menemukan kemerdekaannya. Hari-hari terakhir
ini dia merasakan ada sesuatu yang berat ketika memberikan nafkah
kepada isterinya.

Dua bulan pertama kehidupan rumah tangganya berlangsung
aman, lahir, batin. Hidup bahagia rasanya selalu menghiasi hari-
harinya. Sebagai pengantin baru Parto dan isterinya sangat
menikmatinya bulan madu walau di rumah sendiri yang sederhana.
Persoalan timbul ketika isterinya mulai super ketat membatasi
pergerakan suaminya. Selepas kerja harus langsung pulang. Tutup
pintu dan berdiamlah berdua. Itulah kemauan isterinya yang aneh tapi
nyata.

Parto mulai kewalahan menghadapi sikap isterinya. Dia
menemukan rumahnya bukan sebagai tempat yang nyaman lagi.
Sebaliknya seperti menghadapi ancaman teror. Rasa capek sehabis
bekerja seharian dan ancaman batinnya membuat Parto menjadi
pendiam. Hari-harinya menjadi kelam bahkan dirinya terasa menjadi
cepat lemah . “Merdeka !!!” ingin rasanya berteriak sekencang
mungkin saat itu. Tapi lidahnya kelu melihat isterinya berdiri tepat di
balik pintu. Berita di TV sempat dia tonton tadi pagi, seorang isteri
tega mencekik suaminya karena dianggap malas bercinta. Mata Parto
menjadi gelap bersamaan pintu yang tertutup rapat.

Blitar, 2 September 2021#edisi pentigraf merdeka.

96

98. BERSYUKUR

Oleh: Hariyanto_pentigraf

Khotib Jumat kali ini berbicara dengan penuh semangat. Seperti biasa
di awal pembukaan khotbah mengajak jamaah untuk bertaqwa kepada
sang Maha Pencipta. Setelahnya isi khotbah lebih banyak mengupas
ajakan berbuat baik.

Seperti biasanya Parto tertidur walau sedang duduk ketika khutbah
Jumat dimulai. Mungkin karena suara khotibnya sangat lantang saat
itu, tiba-tiba Parto tersadar. Lamat-lamat telinganya semakin jelas
mendengarkan sang khotib. “Kebanyakan manusia itu tidak beryukur,
“ mata Parto menjadi terang. “Sudah diberi kenikmatan banyak namun
masih saja sering mengeluh.” Parto semakin membuka matanya. Baru
kali ini Parto merasakan bisa mendengarkan bagian penting isi
khutbahnya. Dia merasa tergugah mendengar ucapan Khatib yang
seperti tertuju kepada dirinya. Dia menjadi merasa malu.

Isterinya sedikit heran dan sekaligus bahagia melihat perubahan Parto
suaminya menjadi lebih rajin menata rumahnya. Ada saja yang
dikerjakan dari menata tanaman, membersihkan pekarangan,
memperbaiki perabotan.” Kita harus bersyukur atas apa yang sudah
ada ini. Tidak usah melihat lainnya yang lebih. Kita sehat bersyukur,
badan lengkap bersyukur.” Jawaban Parto pada isterinya yang
penasaran. Isterinya menitikkan airmatanya.

Blitar, 04 Sepetember 2021

97

99. RAPAT KECIL

Oleh ; Hariyanto_pentigraf

Toni kelihatan diantara sekumpulan orang itu. Dia pun menceritakan
kisah dirinya bahwa dirinya sudah divonis Covid 19 kemarin. Padahal
saya tidak ada masalah dengan covid. Saya tahu itu. Mereka berbisik-
bisik menyatakan bahwa pasien ini dicovidkan saja. Saya tahu
semuanya, tapi tidak kuasa.

Adi menimpali pembicaraan tentang dirinya yang juga dianggap
terpapar covid 19. Padahal dirinya sebenarnya mempunyai penyakit
gula dan jantung. Saya protes keras tetapi mereka seperti tidak
mengenal saya. Totok, Topo, Toni dan banyak lagi teman sebayanya
berkumpul, mereka membahas satu hal tentang covid 19 yang lagi
ngetrend itu. Kita semua berarti positip terkena Covid 19. Itu
buktinya dia menunjuk sesuatu sebagai benda putih peti mati. Tapi
kita semua kok dimudahkan disini ya. Suasana santai, bahkan tidak
pernah ditanya lagi tentang banyak hal.

Mereka seketika menunjuk dirinya yang sedang termangu tidak jauh
dari mereka. Parto terkejut melihat dirinya ditunjuk oleh mereka.
“Hari gini kok tidak mau divaksin ya. Ikuti saja Parto. Buktinya
mereka menjadi sehat itu.!” Parto kelu lidahnya. Dia tidak bisa
berkata-kata. Ucapan mereka sangat menohoknya, dan dia mulai
menyadarinya untuk siap divaksin. Dia tidak sadar ketika dirinya
sedang tertidur di sebuah cungkup makam setelah merikan diri dari
kampung menghindari TRACING dan SWAB Covid 19.

Blitar, 5 September 2021 #edisicovid19

98

100. PERANGKAP

Oleh : Hariyanto_pentigraf

Pandemi Covid 19 telah membawa dampak yang luar biasa bagi
seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk aspek ekonomi keluarga.
Mereka yang bermata pencaharian sekedar untuk makan sehari-hari,
sangat terdampak. Jika satu hari saja tidak bekerja akibatnya akan
puasa sehari pula. Kelaparan pula menjadi satu petaka baru bagi
mereka. Maka ada yang memilih jalan pintas. Mencuri...dan Parno
saudara Parto terkena getahnya. Sepeda motor satu-satunya, raib
dicuri tepat di depan rumahnya tadi malam.

Ada satu tawaran menarik di grup WA jual beli sepeda motor. Parno
yang sangat paham dengan motor kesayangannya, segera bertindak.
Wajah Parno memerah menahan marah sembari berpikir kencang
membuat perangkap. Dia sangat jengkel dengan tindakan pencuri
yang seakan mengejeknya, mencuri tepat di depan rumahnya.

Tidak butuh lama dia sudah bersepakat dengan penjual sepeda motor
itu. Harga telah disepakati dan janji bertemu di tempat
tertentu.Ternyata si pencuri adalah seorang pelaku tunggal , dan
penjualnya sekaligus. Parno sukses membuat perangkap sekaligus
mengirimkan tangkapannya ke sel tahanan polsek setempat.
Kerjasama dengan Kepolisisan telah berhasil mengembalikan sepeda
motornya utuh plus bonus hadiah sebagai pengharagaan atas
perangkapnya.

Blitar, 6 September 2021

99

PROFIL

Drs. Hariyanto. Pernah menjadi guru SD di Papua, yaitu Timika
pada tahun 1992 -2010; Pada tahun 2010 pulang kampung di kota
Blitar. Menjadi guru di SDN Turi 1 Kota Blitar. Pengalaman menulis
buku bareng /antologi yang pertama “ PPDB Zonasi; Dilema
Pendidikan Indonesia” 2020.Buku Solo pertama berjudul .”
Menggerakkan Literasi Sekolah Mengangkat Martabat Siswa.”
(Maret 2021). Antologi “Guru Indonesia Merdeka Berkarya” (2021)
Media Guru, Antologi ,”Satu Buku Sejuta Cerita.” (2021) Media
Guru, Antologi Pentigraf,” Hanya Nol Koma Satu.” Dan” Nama-
Nama yang Dipahat di Batu Karang.” Bersama KPI (2021)
Saat ini buku pentigraf solo ini merupakan kumpulan karya penulis
yang ditulisnya selama setahun sejak Agustus 2020 sampai Agustus
2021
Email : [email protected] WA; 089518958898
Fb : Hariyanto
Blog Pendidikan dan Literasi : https://hariyanto17.blogspot.com

100

SINOPSIS

Buku berisi 100 pentigraf ini adalah kumpulan karya seorang guru
Sekolah Dasar selama kurun waktu 1 tahun. Penulis berusaha
menerjemahkan kehidupan sehari-hari dalam bentuk cerita pendek tiga
paragraf. Klaster Bicara berkisah tentang seorang yang tidak percaya
adanya virus Covid 19 dengan segala pernak-perniknya.
Pentigraf yang memiliki ciri khusus antara lain jumlah kata maksimal
210 kata, ada alur, konflik dan penokohan, serta kejutan di akhir
paragrafnya yang biasa disebut twist. Bentuk pentigraf diperkenalkan
pertama kalinya oleh Dr. Tengsoe Tjahjono pada tahun 1980 an, kini
berkembang terus hingga penulisnya dari berbagai kalangan termasuk
guru. Pentigrafis seorang guru dan buku ini adalah contoh karyanya.
Walau masih dalam bentuk sederhana, 100 pentigraf dalam buku ini
sudah berusaha menyajikan model cerita yang berisi alur, tokoh serta
twistnya. Isunya seputar kehidupan ini, dan judulnya sangat jelas
sekitar pandemi Covid 19. Buku ini dapat dijadikan bacaan ringan
untuk dinikmati di waktu-waktu senggang. Selain ide konyol dalam
ceritanya, pentigraf berusahan menyajikan inspirasi sampai satu nilai
yang bermanfaat. Selamat menikmati.

101


Click to View FlipBook Version