2) Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi
pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah
3) Kemendikbudristek No 56 Tahun 2022 tentang Pedoman
PenerapanKurikulum danam Rangka Pemulihan
Pembelajaran
4) Keputusan Kepala BSKAP No. 008/H/KR/2022 Tahun
2022 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jejang Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah Pada Kurikulum Merdeka
5) Keputusan BSKAPNo. 009/H/KR/2022 Tahun 2022
Tentang Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar
Pancasila Pada Kurikulum Merdeka.
C. Perbedaan Kurikulum K13 dan Kurikulum Merdeka
• Kurikulum K13
a. Penyusunan Dokumen dan Penerapan Kurikulum 2013
Dokumen Kurikulum 2013 saat ini, biasanya disusun
dengan bantuan Pengawas Sekolah. Hal ini dilakukan saat
sekolah akan melaksanakan Akreditasi semata. Kemudian,
Kurikulum 2013 ini diterapkan di berbagai kelas, namun
banyak sekali hambatan dan tantangan dalam
implementasinya, sehingga pelaksanaan di lapangan tidak
berjalan lancar. Hal ini didukung oleh pendapat Budiwati, dkk.
(2013) bahwa tantangan keterlaksanaan Kurikulum 2013
disebabkan oleh para pendidik belum siap dalam
mengimplementasikan kurikulum ini.
b. Penerapan Kurikulum 2013 di Kelas
Pada umumnya, Kurikulum 2013 ini telah diterapkan di
semua kelas. Namun, ada sekolah yang baru menerapkan
Kurikulum 2013, di kelas 1 dan 4, serta kelas 2 dan 5.
Sementara, kelas 3 dan 6 baru diterapkan tahun ini. Selain itu,
pembinaan yang tidak merata dalam penerapan Kurikulum
2013 ini menyebabkan guruguru belum menguasai esensi dan
proses penerapan Kurikulum 2013 di kelas/sekolahnya.
• Kurikulum Merdeka
a. Penyusunan Dokumen dan Penerapan Kurikulum Merdeka
Setelah terpilih menjadi Sekolah Penggerak di Tahun
2021, maka sekolah menerapkan Kurikulum Operasional
Sekolah Penggerak, yaitu kurikulum paradigma baru atau
kurikulum sekolah penggerak, kurikulum prototipe, dan
43
sekarang berganti lagi istilahnya menjadi Kurikulum
Merdeka.
b. Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas
Pemerintah memberikan penawaran dalam penggunaan
Kurikulum Merdeka tahun 2022 kepada sekolah di seluruh
Indonesia, yaitu: (1) Kurikulum 2013 secara utuh; (2)
Kurikulum Darurat; 3) Kurikukulum 2013 yang
disederhanakan; dan 4) Kurikulum Merdeka dengan beberapa
pilihan,seperti Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan
Mandiri Berbagi.
D. Struktur Kurikulum Pada PAUD
Struktur Kurikulum pada PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA), terdiri
atas:
1. Kegiatan Pembelajaran Intrakurikuler.
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak
dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian
pembelajaran. Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah
bermain bermakna sebagai perwujudan “Merdeka Belajar,
Merdeka Bermain”. Kegiatan yang dipilih harus memberikan
pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak.
Kegiatan perlu didukung oleh penggunaan sumber-sumber belajar
yang nyata dan ada di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar
yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan
teknologi dan buku bacaan anak.
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk
memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD). Penguatan profil
pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan
tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional. Pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan alokasi
waktu kegiatan di PAUD. Alokasi waktu pembelajaran di PAUD
usia 4 - 6 tahun paling sedikit 900 (sembilan ratus) menit per
minggu. Alokasi waktu di PAUD usia 3 - 4 tahun paling sedikit
360 (tiga ratus enam puluh) menit per minggu.
a. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan
kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan
44
upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil
pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu
pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah
dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran
projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran
intrakurikuler.
Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia
kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan
profil pelajar Pancasila.
- Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di PAUD
Pada PAUD, projek penguatan profil pelajar Pancasila
bertujuan untuk pengayaan wawasan dan penanaman karakter
sejak dini. Penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan
dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan
internasional. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguatkan
perwujudan enam karakter profil pelajar Pancasila pada fase
fondasi. Untuk pelaksanaan kegiatan di PAUD, pemerintah
menetapkan tema-tema utama yang dapat dikerucutkan
menjadi topik oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks
wilayah serta karakteristik peserta didik. Tema-tema utama
projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih
oleh satuan PAUD adalah:
1. Aku Sayang Bumi. Tema ini bertujuan untuk mengenalkan
peserta didik pada isu lingkungan, eksplorasi dalam
mencari solusi kreatif yang dapat dilakukan oleh peserta
didik, serta memupuk kepedulian terhadap alam sebagai
perwujudan rasa sayang terhadap ciptaan Tuhan YME.
2. Aku Cinta Indonesia. Tema ini bertujuan agar peserta didik
mengenal identitas dan karakteristik negara, keberagaman
budaya dan ciri khas lainnya tentang Indonesia sehingga
mereka memahami identitas dirinya sebagai anak
Indonesia, serta bangga menjadi anak Indonesia.
3. Bermain dan Bekerja sama/Kita Semua Bersaudara. Tema
ini bertujuan untuk mengajak peserta didik untuk mampu
berinteraksi dengan teman sebaya, menghargai perbedaan,
mau berbagi, dan mampu bekerja sama.
4. Imajinasiku/ Imajinasi dan Kreativitasku. Tema ini
bertujuan untuk mengajak peserta didik belajar mengenali
45
dunianya melalui imajinasi, eksplorasi, dan eksperimen.
Pada tema Imajinasiku ini peserta didik distimulasi dengan
serangkaian kegiatan yang dapat membangkitkan rasa
ingin tahu, memperkaya pengalamannya dan menguatkan
kreativitasnya.
b. Perangkat Ajar
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan
oleh pendidik dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan
Capaian Pembelajaran. Perangkat ajar meliputi buku teks
pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan
pendidikan, video pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik
dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk
mengajar ataupun sebagai referensi atau inspirasi dalam
merancang pembelajaran. Contoh perangkat ajar yang disediakan
oleh Pemerintah, sebagai berikut.
• Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Modul projek penguatan profil pelajar Pancasila
merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, media
pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk
melaksanakan suatu projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri,
memilih, dan memodifikasi modul projek yang tersedia sesuai
dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul projek
penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dijadikan
inspirasi untuk satuan pendidikan. Satuan pendidikan dan
pendidik dapat mengembangkan modul projek sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau
menggunakan modul projek yang disediakan pemerintah sesuai
dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik.
Oleh karena itu pendidik yang menggunakan modul projek
yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun modul
projek.
• Modul Ajar
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan,
langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang
dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan
pembelajaran.
46
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri,
memilih, dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai
dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang
dapat dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan. Satuan
pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul ajar
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi,
dan/atau menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah
sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta
didik. Oleh karena itu pendidik yang menggunakan modul ajar
yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun
perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
Ketentuan lebih lanjut mengenai alur dan tujuan
pembelajaran serta pengembangan modul ajar diatur dalam
panduan yang ditetapkan oleh pemimpin unit utama yang
membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan.
• Buku Teks
Buku teks terdiri atas buku teks utama dan buku teks
pendamping. Buku teks utama merupakan buku pelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum yang
berlaku. Dalam konteks pembelajaran, buku teks utama terdiri
atas buku siswa dan buku panduan guru. Buku siswa
merupakan buku pegangan bagi peserta didik, sedangkan buku
panduan guru merupakan panduan atau acuan bagi pendidik
untuk melaksanakan pembelajaran berdasarkan buku siswa
tersebut.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem
Perbukuan menyebutkan bahwa pemerolehan naskah buku
dilakukan melalui penulisan, penerjemahan, atau penyaduran.
Buku teks utama yang fleksibel dan kontekstual dapat
berbentuk cetak dan digital, serta dapat disajikan dalam bentuk
modular. Buku teks utama diimplementasikan secara terbatas di
satuan pendidikan pelaksana Kurikulum Merdeka, dalam
rangka pemulihan pembelajaran.
Judul buku teks utama yang digunakan di satuan
pendidikan pelaksana Kurikulum Merdeka ditetapkan oleh
pemimpin unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen,
dan perbukuan atas nama Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi.
c. Pembelajaran Dan Asesmen
1. Prinsip Pembelajaran
47
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat
ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan
karakteristik dan perkembangan peserta didik yang
beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan;
b. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk
membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;
c. Proses pembelajaran mendukung perkembangan
kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;
d. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta
didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai
mitra; dan
e. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang
berkelanjutan.
2. Prinsip Asesmen
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik. Prinsip asesmen sebagai berikut:
a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses
pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan
informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya;
b. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi
asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan
teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran;
c. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan
dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan
belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran
yang sesuai selanjutnya;
d. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik
bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi
48
yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang
dicapai, serta strategi tindak lanjut; dan
e. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan
refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
d. Perencanaan Serta Pelaksanaan Pembelajaran Dan Asesmen
1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya
digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan
tahap capaian peserta didik. Pada pendidikan khusus, asesmen
diagnostik dilaksanakan sebelum perencanaan pembelajaran
sebagai rujukan untuk menyusun Program Pembelajaran
Individual (PPI).
2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar sesuai
dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan
karakteristik peserta didik.
3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu
pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan
pembelajaran.
4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan
pemerintah dan/atau membuat modul ajar merujuk pada modul
ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat
menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan
pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya terdiri
dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan
asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan
pembelajaran.
e. Mekanisme Implementasi Kurikulum Merdeka
Satuan pendidikan yang memilih Kurikulum Merdeka
dapat mengimplementasikannya melalui 3 (tiga) opsi sebagai
berikut.
1. Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum
Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan Pendidikan,
misalnya menerapkan projek penguatan profil pelajar
Pancasila sebagai ko-kurikuler atau ekstrakurikuler dengan
konsekuensi menambah jam pelajaran, menerapkan
pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik atau
pembelajaran terdiferensiasi berdasarkan asesmen formatif
diagnostik, menerapkan kegiatan bermain-belajar berbasis
buku bacaan anak di PAUD;
49
2. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan
perangkat ajar yang sudah disediakan oleh Pemerintah Pusat;
atau
3. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan pengembangan
berbagai perangkat ajar oleh satuan pendidikan.
Satuan pendidikan melakukan pendaftaran dan menyatakan
opsi implementasi Kurikulum Merdeka yang dipilih. Satuan
pendidikan yang memilih opsi 2 dan 3 ditetapkan sebagai
pelaksana Kurikulum Merdeka oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kementerian Agama.
Pemerintah melakukan penyesuaian Dapodik pada satuan
pendidikan yang sudah ditetapkan sebagai pelaksana Kurikulum
Merdeka.
f. Evaluasi Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Pelaksanaan
Kurikulum Merdeka
Evaluasi kurikulum pada satuan pendidikan pelaksana
Kurikulum Merdeka merupakan serangkaian kegiatan terencana
dan sistematis dalam mengumpulkan dan mengolah informasi dan
data yang valid dan reliabel. Evaluasi kurikulum pada satuan
pendidikan pelaksana Kurikulum Merdeka bertujuan untuk
menguji efektivitas, efisiensi, relevansi, dan kelayakan (feasibility)
rancangan dan implementasi kurikulum dan pembelajaran pada
satuan pendidikan pelaksana Kurikulum Merdeka.
Hasil evaluasi dapat dijadikan referensi dalam
memperbaiki dan menentukan tindak lanjut pengembangan
kurikulum pada pelaksanaan Kurikulum Merdeka.Evaluasi
dilakukan terhadap komponen kurikulum pada satuan pendidikan
pelaksana Kurikulum Merdeka, yaitu:
1. Struktur kurikulum;
2. Capaian pembelajaran;
3. Pembelajaran dan asesmen;
4. Penggunaan perangkat ajar; dan
5. Kurikulum operasional satuan pendidikan.
E. Pembelajaran berbasis proyek dan buku
Dalam pendidikan pendekatan proyek dimaknai sebagai investigasi
mendalam tentang suatu topik yang menarik untuk dipelajari investigasi ini
biasa dilakukan oleh kelompok kecil anak dalam suatu kelas atau bisa juga
keseluruhan kelas dan kadang-kadang juga dilakukan oleh anak secara
individual.
50
Kunci utama pendekatan proyek adalah suatu penelitian yang
dilakukan sebagai upaya untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan terkait suatu topik yang dimunculkan oleh anak guru atau guru
yang bekerja sama dengan anak (Katz,1994:1)
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan profil fajar Pancasila
dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal.
Pembelajaran berbasis buku ada pembelajaran yang menggunakan
sumber belajar berupa buku salah satu tugas guru dan orang tua adalah
memberikan fasilitas kepada anak karena anak memiliki rasa ingin tahu yang
besar dan energi yang tidak terbatas salah satu kegiatan yang dapat
dimanfaatkan untuk mengajak anak bergembira sekaligus melatih berbagai
kompetensi adalah bermain dengan buku.
Dengan menjadikan buku sebagai sumber belajar anak, buku yang
digunakan harus buku yang bagus yang akan buka peluang bagi anak dan guru
untuk saling berinteraksi melakukan eksplorasi dan dan bermain dengan
gembira, agar belajar anak dapat tumbuh dan berkembang secara
fisik dan mental.
F. Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia Dini
1. Standar Kompetensi Lulusan pada pendidikan anak usia dini sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a merupakan standar tingkat
pencapaian perkembangan anak usia dini.
2. Standar tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memuat profil Peserta Didik sebagai kesatuan
sikap keterampilan, dan pengetahuan yang menjadi deskripsi capaian
perkembangan Peserta Didik dari hasil partisipasinya pada akhir
pendidikan anak usia dini.
3. Standar tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini sebagaimana
dimaksudkan pada ayat (2) difokuskan pada aspek perkembangan anak
yang mencakup:
a) Nilai agama dan moral
b) Nilai pancasila
c) Fisik motorik
d) Kognitif
e) Bahasa
f) Sosial emosional
4. Aspek perkembangan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi capaian perkembangan
yang terdiri atas:
a. Mengenal dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengenal
ajaran pokok agama, dan menunjukkan sikap menyayangi dirinya,
51
sesama manusia serta alam sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
melalui partisipasi aktif dalam merawat diri dan lingkungannya.
b. Mengenali identitas diri, mengetahui kebiasaan di keluarga,
sekolah, dan masyarakat, mengetahui dirinya merupakan bagian
dari warga Indonesia, serta mengetahui keberadaan negara lain di
dunia;
c. Mengenali emosi, mampu mengendalikan keinginannya sebagai
sikap menghargai keinginan orang lain, dan mampu berinteraksi
dengan teman sebaya;
d. Mengenali serta menghargai kebiasaan dan aturan yang berlaku,
serta memiliki rasa senang terhadap belajar,menghargai usahanya
sendiri untuk menjadi lebih baik, dan memiliki keinginan untuk
berusaha kembali ketika belum berhasil.
e. Memiliki daya imajinasi dan kreativitas melalui eksplorasi dan
ekspresi pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk tindakan
sederhana dan/atau karya yang dapat dihasilkan melalui
kemampuan kognitif, afektif, rasa seni serta keterampilan motorik
halus dan kasarnya.
f. Mampu menyebutkan alasan, pilihan atau keputusannya, mampu
memecahkan masalah sederhana, serta mengetahui hubungan sebab
akibat dari suatu kondisi atau situasi yang dipengaruhi oleh hukum
alam;
g. Mampu menyimak, memiliki kesadaran akan pesan teks, alfabet
dan fonemik, memiliki kemampuan dasar yang diperlukan untuk
menulis, memahami instruksi sederhana, mampu mengutarakan
pertanyaan dan gagasannya serta mampu menggunakan
kemampuan bahasanya untuk bekerja sama; dan
h. Memiliki kesadaran bilangan, mampu melakukan pengukuran
dengan satuan tidak baku, menyadari adanya persamaan dan
perbedaan karakteristik antarobjek, serta memiliki kesadaran
ruang dan waktu.
III. RANGKUMAN
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang dibentuk pada tahun
2022, dengan tujuan untuk memperbaiki atau memulihkan ketertinggalan
pembelajaran (learning loss) yang terjadi dalam kondisi pandemi 2020 dan
2021. Dimana Anak pada masa tersebut, kurang dalam pembelajarannya
sehingga perlu di tingkatkan melalui kurikulum merdeka bermain paid
ini.Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat
mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran.
Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna
52
sebagai perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”. Kegiatan yang
dipilih harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna
bagi anak.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan
kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya
pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila
yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari
segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.Pada PAUD, projek
penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk pengayaan wawasan
dan penanaman karakter sejak dini. Penguatan profil pelajar Pancasila
dilaksanakan
Untuk pelaksanaan kegiatan di PAUD, pemerintah menetapkan
tema-tema utama yang dapat dikerucutkan menjadi topik oleh satuan
pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta
didik. Tema-tema utama projek penguatan profil pelajar Pancasila yang
dapat dipilih oleh satuan PAUD adalah: Aku Sayang Bumi, Aku Cinta
Indonesia, Bermain dan Bekerja sama/Kita Semua Bersaudara, serta
Imajinasi dan Kreativitasku
IV. LATIHAN
1). Apa perbedaan dari kurikulum merdeka dan kurikulum K13?
2). Bagaimana cara mengimplementasikan kurikulum merdeka pada
PAUD?
3). Mengapa kurikulum merdeka harus di laksanakan pada pembelajaran
anak usia dini?
53
MATERI PEMBELAJARAN VII
RUANG LINGKUNGKUP NILAI AGAMA DAN MORAL
I. Pengertian
Perlu diketahui bahwasanya perkembangan nilai moral dan agama itu sendiri
adalah suatu kemampuan anak dalam bersikap dan bertingkah laku terhadap
lingkungan nya. Di dalam Islam sendiri telah mengajarkan nilai positif yang
bermanfaat di dalam kehidupan bermasyarakat,hal Inilah yang menyebabkan
perlunya pengembangan pembelajaran terkait nilai moral dan agama terutama pada
anak usia dini.
Ruang lingkup tahapan perkembangan moral pada anak yaitu tahapan
kejiwaan seseorang dalam mengembangkan nilai moral di dalam dirinya sendiri,
mempersonalisasikan dan mengembangkannya dalam pembentukan pribadi yang
mempunyai prinsip, menentukan pilihan, menyikapi, atau melakukan sesuatu.
II. Pentingnya NAM pada AUD
Penanaman nilai moral dan agama pada anak usia dini sangatlah penting
karena di usia inilah awal yang baik bagi pendidikan anak untuk menjalankan
pendidikan ke jenjang selanjutnya. Dalam penanaman nilai moral dan agama pada
anak usia dini dapat di lakukan dengan banyak cara atau kegiatan terutama pada
kegiatan rutinitas keseharian.
Pihak yang berperan penting dalam pengembangan nilai moral dan agama
pada anak yaitu keluarga, teman sebaya,media massa,dan pendidikan formal.
III. Cara mengembangkan nilai moral dan agama untuk AUD
Adapun cara untuk mengembangkan nilai moral dan agama pada anak yaitu:
1.Memberikan contoh yang baik kepada anak
2.Mengajarkan anak mulai dari kebiasaan yang sederhana contohnya
melakukan sholat, menghormati orang yang lebih tua, selalu berprilaku
sopan dan santun dengan orang di sekitar.
3.Menyampaikan atau memberikan nasihat dengan cara yang menyenangkan
tidak membuat anak merasa takut.
4.Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan yang baik.
5.Tidak memaksa anak untuk melakukan kegiatan yang tidak dapat mereka
lakukan atau tidak ingin mereka lakukan.
54
IV. Materi
1. Sholat lima waktu
Latihan : 1. Menghafal bacaan sholat
2. Praktek sholat
2. Mengenal huruf-huruf hijaiyah
Latihan : 1. Belajar membaca iqro`
3. Membaca do`a setiap hari
Latihan : 1. Belajar membaca do`a bersama
3. Menghafal do`a sehari-hari
V. Rangkuman
Nilai Agama dan Moral adalah ukuran baik- buruknya seseorang, baik sebagai
pribadi maupun sebagai warga masyarakat, dan warga Negara”. Pentingnya nilai
agama dan moral bagi anak usia dini. dalam hal ini tentu orang tualah yang paling
bertanggung jawab, karena pendidikan yang utama dan pertama adalah pendidikan
dalam keluarga. Keluarga tidak hanya sekedar berfungsi sebagai persekutuan sosial,
tetapi juga merupakan lembaga pendidikan. oleh sebab itu kedua orang tua bahkan
semua orang dewasa berkewajiban membantu, merawat, membimbing dan
mengarahkan anak-anak yang belum dewasa di lingkungannya dalam pertumbuhan
dan perkembangan mencapai kedewasaan masing-masing dan dapat membentuk
kepribadian, karena pada masa usia dini adalah masa peletakan dasar pertama dalam
mengembangkan kemampuan fisik, moral dan agama.
Peran orang tua juga sangat berpengaruh bagi tingkat keimanan anak melalui
bimbingan orang tua anak dapat dibimbing untuk mengenal siapa itu Tuhan, sifat-
sifat Tuhan, bagaimana kewajiban manusia terhadap tuhan.
Perkembangan nilai-nilai moral dan agama adalah kemampuan anak untuk
bersikap dan bertingah laku. Islam telah mengajarkan nilai-nilai positif yang
bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini menyebabkan perlunya
pengembangan pembelajaran terkait nilai nilai moral dan agama. Hasil analisis
menunjukkan bahwa dalam ajaran Islam telah dijelaskan bagaimana proses
pengembangan nili-nilai agama dan moral pada anak usia dini dapat diterapkan
dengan benar.
55
MATERI PEMBELAJARAN VIII
TUJUAN PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA
I. TUJUAN
1) Mahasiswa diharapkan memahami konsep dari tujuan pembelajaran
kurikulum merdeka.
2) Mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang tahapan
penyusunan tujuan pembelajaran dalam kurikulum merdeka
3) Mahasiswa diharapkan mampu membuat tujuan pembelajaran
kurikulum merdeka.
II. URAIAN MATERI
A. Konsep Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Tujuan Pembelajaran (TP) adalah deskripsi kompetensi yang diharapkan
dapat dicapai peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran disusun berdasarkan analisis Capaian Pembelajaran
yang disesuaikan dengan konteks dan kondisi masing-masing satuan
pendidikan dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Struktur Kurikulum
Merdeka pada Pendidikan anak usia dini terdiri dari kegiatan
pembelajaran intrakulikuler dan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
Kegiatan pembelajaran intrakurikulernya dirancang dengan tujuan agar
anak usia dini bisa mencapai kemampuan yang tertulis dalam Capaian
Pembelajaran (CP) fase pondasi. Penyusunan capaian pembelajaran pada
Pendidikan Anak Usia Dini tentunya diharapkan mampu memberikan
kerangka pembelajaran bagi pendidik di setiap satuan PAUD bisa
memberikan stimulasi yang dibutuhkan dan sesuai tahapan perkembangan
anak usia dini. Sedangkan tujuan pembelajaran di PAUD adalah untuk
memberikan arah yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak
pada setiap aspek perkembangan. Setelah memahami berkaitan dengan
56
Capaian Pembelajaran (CP) maka satuan PAUD menentukan tujuan
pembelajaran untuk setiap elemen CP yang mengacu pada Capaian
Pembelajaran (CP) dengan tetap mempertahankan visi dan misi satuan
PAUD, profil pelajar Pancasila, karakteristik anak didik, serta
karakteristik lokal dan budaya setempat.
B. Penyusunan Tujuan Pembelajaran
1) Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi yang diharapkan
dapat dicapai oleh peserta didik di akhir fase. Untuk jenjang
PAUD hanya ada 1 fase, yaitu fase fondasi. CP untuk PAUD
terdiri dari 3 elemen, yaitu (1) nilai agama dan budi pekerti; (2) jati
diri; dan (3) literasi dan STEAM.
2) Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran (TP) adalah deskripsi kompetensi yang
diharapkan dapat dicapai peserta didik dalam satu atau lebih
kegiatan pembelajaran. Tujuan Pembelajaran disusun berdasarkan
analisis Capaian Pembelajaran yang disesuaikan dengan konteks
dan kondisi masing-masing satuan pendidikan dalam melakukan
aktivitas pembelajaran.
Saat menyusun Tujuan Pembelajaran ada 2 tahap utama yang perlu
dilakukan yaitu ;
1. Menyusun Tujuan Pembelajaran
PAUD menentukan Tujuan Pembelajaran untuk tiap elemen CP yang
mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) dengan
mempertimbangkan visi dan misi satuan PAUD, profil pelajar,
karakteristik peserta didik, serta karakteristik local dan budaya
setempat.
Oleh karena sangat tergantung dengan visi, misi, karakteristik satuan
PAUD, kebijakan dan konteks lokal daerah maka Tujuan
57
Pembelajaran dapat berbeda-beda antara satu satuan PAUD dengan
satuan lain. Bahkan sangat mungkin terjadi bahwa satuan PAUD yang
letaknya berdekatan dapat memiliki Tujuan Pembelajaran yang
berbeda. Menentukan tujuan pembelajaran dapat dilakukan dengan
cara berikut ;
• Penentuan Tujuan Pembelajaran dilakukan dengan menganalisis
setiap elemen Capaian Pembelajaran dengan mempertimbangkan
visi dan misi satuan PAUD, profil anak PAUD, karakteristik anak,
dan karakteristik lokal dan budaya setempat.
• Dengan menyesuaikan terhadap visi, misi, karakteristik satuan
PAUD, kebijakan dan konteks lokal daerah maka Tujuan
Pembelajaran dapat menunjukkan kekhasan masingmasing satuan
PAUD.
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pada tahap ini pendidik membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan pada
kurikulum operasional sekolah. Tujuan pembelajaran yang telah dibuat
pada kurikulum operasional sekolah diturunkan menjadi tujuan
kegiatan harian atau mingguan. Pendidik dapat memilih membuat RPP
Mingguan atau Harian saja. Pilihan pendidik untuk membuat
perencanaan dalam bentuk harian atau mingguan disesuaikan dengan
situasi dan kebutuhan kelas. Namun, prinsipnya, rencana mingguan
atau rencana harian harus sederhana, dapat dipertanggungjawabkan,
dan pendidik memiliki waktu lebih banyak untuk mendampingi proses
bermain-belajar peserta didik. Cara Menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah sebagai berikut ;
• Rumusan Tujuan Pembelajaran kemudian digunakan untuk
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
58
• Penyusunan rencana dilakukan secara sederhana dan dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan Tujuan pembelajaran yang
sudah disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan anak, maka
rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan sudah
merupakan terjemahan Capaian Pembelajaran dalam konteks
satuan PAUD.
• Meskipun rencana pembelajaran harus disiapkan guru, dalam
pelaksanaan kegiatan bermainbelajar guru perlu menyediakan
pilihan beragam untuk menyesuaikan ketertarikan dan
kebutuhan anak.
C. Contoh Penyusunan Tujuan Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran JATI DIRI
Deskripsi Elemen Capaian Anak memiliki sikap positif dan berpartisipasi aktif
Pembelajaran dalam menjaga kebersihan, kesehatan (nutrisi dan
olahraga), dan keselamatan diri. Anak dapat
mengenali, mengelola, mengekspresikan emosi diri
serta membangun hubungan sosial secara sehat. Anak
menunjukkan perasaan bangga terhadap identitas
keluarganya, latar belakang budayanya, dan jati dirinya
sebagai anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila.
Visi Misi Satuan PAUD generasi tangguh (mandiri,berani), bermartabat,
(Kata Kunci) inovatif (kreatif), berkarakter mulia (rukun, penuh cinta
kasih, saling menghargai)
Karakteristik Anak dan Satuan PAUD terletak di Kampung Nelayan, sebagian
Budaya setempat besar anak dari keluarga nelayan dari daerah pesisir
pantai. Anak-anak banyak diasuh ibu karena ayah
mereka sebagian besar nelayan yang sering melaut.
Pengasuhan komunitas menjadi kekuatan warga
59
Kampung Nelayan, para ibu memiliki cukup banyak
waktu untuk dilibatkan dan menjadi sumber belajar
nyata di satuan PAUD
Tujuan Pembelajaran 1. Menjaga kebersihan diri
2. Menunjukkan sikap positif dalam berbagai
(untuk rencana
kegiatan fisik.
pelaksanaan 3. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan fisik
pembelajaran) Catatan khusus: Aktivitas fisik anak-anak setiap
hari sudah cukup tinggi. Mereka umumnya
menghabiskan waktu di pantai dengan
berlarian, berenang, dan berbagai aktivitas fisik
lain.
4. Menunjukkan perilaku makan bergizi. Catatan
khusus: Makanan bergizi yang melimpah untuk
dibahas adalah ikan dan hasil laut
Kegiatan bermain-belajar berbasis buku
Tujuan Pembelajaran (dari 1. Menjaga kebersihan diri
analisis elemen capaian 2. Menunjukkan sikap positif dalam berbagai
pembelajaran)
kegiatan fisik.
3. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan fisik
Catatan khusus: Aktivitas fisik anak-anak setiap
hari sudah cukup tinggi. Mereka umumnya
menghabiskan waktu di pantai dengan berlarian,
berenang, dan berbagai aktivitas fisik lain.
4. Menunjukkan perilaku makan bergizi. Catatan
khusus: Makanan bergizi yang melimpah untuk
60
dibahas adalah ikan dan hasil laut
Aktivitas bermain belajar Membaca bersama buku “Aku suka makan ikan dan daging”
Rumusan Tujuan 1. Anak dapat menjelaskan manfaat makan ikan untuk
pembelajaran kesehatan
2. Anak menceritakan lauk ikan yang disukainya .
3. Anak menggambarikan kesukaannya, dan
menceritakan di depan teman-temannya
III. RANGKUMAN
Tujuan Pembelajaran (TP) adalah deskripsi kompetensi yang
diharapkan dapat dicapai peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran disusun berdasarkan analisis Capaian
Pembelajaran (CP) yang disesuaikan dengan konteks dan kondisi masing-
masing satuan pendidikan dalam melakukan aktivitas pembelajaran.
Penyusunan capaian pembelajaran pada PAUD tentunya diharapkan
mampu memberikan kerangka pembelajaran bagi pendidik di setiap satuan
PAUD bisa memberikan stimulasi yang dibutuhkan dan sesuai tahapan
perkembangan anak usia dini. Sedangkan tujuan pembelajaran di PAUD
adalah untuk memberikan arah yang sesuai dengan usia dan tingkat
perkembangan anak pada setiap aspek perkembangan.
Pada Penyusunan Tujuan Pembelajaran terdapat 2 (Dua) tahapan, yaitu
Menyusun Tujuan Pembelajaran dan Menyusun Rencara Pelaksanaan
Pembelajaran.
IV. LATIHAN
1). Berdasarkan materi yang telah disajikan yaitu mengenai Tujuan Pembelajaran
Kurikulum Merdeka. Jelaskan apa yang terjadi jika Pembelajaran tidak sesuai dengan
konsep tujuan pembelajaran kurikulum merdeka!
61
2). Pembelajaran Kurikulum Merdeka melibatkan Tujuan Pembelajaran (TP) dan
Capaian Pembelajaran (CP). Sebutkan dan jelaskan Peran dan Perbedaan keduanya
dalam Pembelajaran Kurikulum Merdeka!
3). Mengapa Tujuan Pembelajaran disusun berdasarkan Analisis Capaian
Pembelajaran. Jelaskan!
62
MATERI PEMBELAJARAN IX
MATERI PENJELASAN MODUL AJAR DAN PEMBUATAN PROJEK
MODUL AJAR UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
I. Penjelasan Modul Ajar
Konsep Modul Ajar
• Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan
pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik.
• Modul ajar merupakan implementasi dari Tujuan Pembelajaran yang
dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila
sebagai sasaran.
• Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta
didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan
pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.
• Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran
lebih menarik dan bermakna
• Jika satuan pendidikan menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah,
maka modul ajar tersebut dapat dipadankan dengan RPP Plus, karena modul
ajar tersebut memiliki komponen yang lebih lengkap dibanding RPP.
• Jika satuan pendidikan mengembangkan modul ajar secara mandiri, maka
modul ajar tersebut dapat dipadankan dengan RPP.
• Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai perangkat ajar, termasuk
modul ajar atau RPP, dengan kelengkapan komponen dan format yang
beragam sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan murid.
II. Tujuan Pengembangan Modul Ajar
Pengembangan modul ajar bertujuan untuk menyediakan perangkat ajar yang
dapat memandu guru melaksanakan pembelajaran.
Dalam penggunaannya, guru memiliki kemerdekaan untuk:
• Memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan pemerintah
untuk menyesuaikan dengan karakteristik murid
• Menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik murid
63
Kriteria yang harus dimiliki modul ajar adalah:
4. Esensial: pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman
belajar dan lintas disiplin.
5. Menarik, bermakna, dan menantang: menumbuhkan minat belajar dan
melibatkan murid secara aktif dalam proses belajar; berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak
terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
6. Relevan dan kontekstual: berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki sebelumnya, serta sesuai dengan konteks waktu dan lingkungan
murid.
7. Berkesinambungan: keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan
fase belajar murid.
III. Komponen Modul Ajar
4) Guru di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul
ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
5) Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses
penyusunan.
6) Komponen modul ajar dalam panduan dibutuhkan untuk kelengkapan
persiapan pembelajaran.
7) Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran
Komponen Modul Ajar yaitu :
• Informasi Umum
a. Identitas yaitu Informasi tentang modul ajar yang dikembangkan terdiri
dari :
❖ Nama penyusunan, institusi, dan tahun disusunnya modul ajar
❖ Jenjang sekolah
❖ Kelas
❖ Alokasi Waktu
b. Profil Pelajar Pancasila
Setiap modul ajar memuat satu atau beberapa unsur dimensi Profil
Pelajar Pancasila yang telah ditetapkan. Enam dimensi Profil Pelajar
Pancasila yaitu berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri,
bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif saling berkaitan dan
64
terintegrasi dalam kegiatan bermain-belajar melalui (terlihat dengan jelas
di dalam) :
❖ Materi/ isi pelajaran
❖ Pedagogi
❖ Kegiatan pembelajaran
❖ Asesmen.
c. Peta Konsep
Peta Konsep adalah pemetaan berbagai konsep atau materi belajar
yang dieksplorasi anak dalam aktivitas bermain-belajar. Peta konsep ini
dapat menjadi acuan bagi guru sebagai pilihan untuk melakukan
pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan minat anak yang
beragam.
d. Sarana dan Prasarana
Merupakan fasilitas dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang
kegiatan pembelajaran. Sarana merujuk pada alat dan bahan yang
digunakan, sementara prasarana di dalamnya termasuk materi dan sumber
bahan ajar lain yang relevan yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Ketersediaan materi disarankan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik baik dengan keterbatasan atau kelebihan.
Teknologi termasuk sarana dan prasarana yang penting untuk
diperhatikan dan juga dimanfaatkan agar pembelajaran lebih lama dan
bermakna
• Komponen Inti
a. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan belajar, sumber daya
yang digunakan, kesesuaian dan keberagaman murid, dan metode
asesmen yang digunakan. Tujuan pembelajaran bisa dari berbagai bentuk
yaitu pengetahuan yang berupa fakta dan informasi, dan juga prosedural,
pemahaman konseptual, pemikiran dan penalaran keterampilan, dan
kolaboratif dan strategi komunikasi
b. Pemahaman Bermakna
Pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang akan
peserta didik peroleh setelah mengikuti proses pembelajaran. Manfaat
tersebut nantinya dapat peserta didik terapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Contoh kalimat pemahaman bermakna yaitu tanaman menjadi salah
65
satu sumber nutrisi yang diperlukan manusia. Tanaman yang dirawat
dengan baik dapat tumbuh subur dan berkembang dengan baik
c. Pertanyaan Pemantik
Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk menumbuhkan rasa
ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis dalam diri peserta didik.
Pertanyaan pemantik membantu anak untuk memperoleh pemahaman
bermakna sesuai dengan tujuan pembelajaran. Contohnya pada aktivitas
pembelajaran berkebun, guru dapat mendorong pertanyaan pemantik
sebagai berikut :
5. Apa yang diperlukan tanaman untuk tumbuh?
6. Apakah semua tanaman mempunyai bagian yang sama?
7. Apa manfaat tanaman bagi manusia?
8.
d. Kegiatan Pembelajaran
Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang dituangkan secara konkret, disertakan pilihan
atau pembelajaran alternatif dan langkah untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan belajar anak. Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara
berurutan sesuai dengan durasi waktu yang direncanakan meliputi tiga
tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran
aktif.
• Lampiran
a. Sumber Belajar
Sumber belajar yang digunakan sebagai pemantik sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai atau untuk memperdalam pemahaman materi pada
saat atau akhir kegiatan pembelajaran.
b. Glosarium
Glosarium merupakan kumpulan istilah-istilah dalam suatu bidang
secara alfabetikal yang dilengkapi dengan definisi dan artinya. Glosarium
diperlukan untuk kata atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih
mendalam.
c. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang digunakan
dalam pengembangan modul ajar. Referensi yang dimaksud adalah semua
sumber belajar yaitu buku siswa, buku referensi, majalah atau koran, situs
internet, lingkungan sekitar, narasumber, dll.
66
B. PEMBUATAN PROJEK MODUL AJAR
Rancangan pembelajaran yang ada pada modul ajar di buat oleh pendidik
digunakan untuk melangsungkan pembelajaran sehari-hari untuk mencapai suatu
tujuan pembelajaran. Itulah mengapa rencana pembelajaran di susun berdasarkan
alur tujuan yang sudah di buat pendidik tetapi untuk modul ajar ini bentuknya lebih
terperinci dan lebih menjelaskan mengenai detail yang ada pada tujuan pembelajaran.
Rancangan pembelajaran biasanya akan berbeda beda tergantung dengan pendidik
yang membuatnya meskipun mereka mengajar pada tahapan yang sama.
Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu
mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP. Rencana pembelajaran ini dapat
berupa:
(1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau
(2) dalam bentuk modul ajar.
Pendidik yang sudah merancang modul ajar, maka mereka tidak perlu lagi
merangcang RPP karena komponen yang ada pada modul ajar sudah memenuhi
semua komponen yang ada pada RPP, bahkan pada modul ajar lebih lengkap dan
kompleks.
Pada modur ajar jika sesuai dengan standar itu berisi tentang tujuan, Langkah,
media pembelajaran, asesmen, serta informasi dan referensi. Dalam rancangan modul
ajar, berikut ini adalah kriteria yang harus dimiliki:
1. Esensial: pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman
belajar dan lintas disiplin.
2. Menarik, bermakna, dan menantang: menumbuhkan minat untuk belajar dan
melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga
tidak terlalu kompleks, namun dan memicu keingintahuan sesuai tahapan
usianya agar peserta didik dapat menuju capaian pembelajarannya.
3. Relevan dan kontekstual: berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat
peserta didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan
fase belajar peserta didik.
5. Penyajian: penulisan modul ajar menggunakan bahasa dan visual yang
sederhana, mudah dipahami, dan disajikan secara menarik.
6. Kelengkapan: memuat seluruh komponen yang dibutuhkan.
67
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perancangan modul
ajar:
1. Dalam merancang modul ajar, kontributor tidak diwajibkan untuk membuat
modul ajar baru, namun dapat juga memodifikasi modul ajar yang sudah ada.
Kontributor juga dapat melakukan perancangan modul ajar berdasarkan RPP /
lesson plan / unit plan yang dimiliki dengan melakukan penyesuaian
komponen sesuai dengan modul ajar.
2. Kontributor dalam melakukan perancangan modul ajar dengan cara bekerja
sama dan berkolaborasi dalam tim.
C. CONTOH MODUL AJAR LENGKAP
MODUL AJAR PAUD
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
A. INFORMASI UMUM
Nama Khusnul Khotimah Jenjang/Kelas TK/TKB
Asal Sekolah Sekolah Mawar Pagi Mata Pelajaran -
Alokasi Waktu 1-5 pertemuan Jumlah Siswa 15 anak
120 menit
Profil Pelajar Pancasila ● Berkebhinekaan global
yang berkaitan ● Mandiri
● Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beriman,
berahlak mulia
● Bernalar kritis
● Kreatif
Model Pembelajaran Tatap Muka
Fase Fondasi
Tema/Sub Tema/Topik Aku Sayang Bumi/Merawat Ciptaan Tuhan /Tanaman
68
Tujuan Kegiatan ● Anak dapat mengidentifikasi tentang tanaman
Kata Kunci ● Anak menyayangi tanaman sebagai makhluk ciptaan
Tuhan.
● Anak dapat merawat tanaman.
● Anak dapat berimajinasi dan berkreasi tentang
tanaman
Tanaman, proyek, karya, lingkungan.
Deskripsi Umum Pada kegiatan ini anak diajak untuk membuat suatu
Kegiatan projek yang terkait dengan tanaman.
Alat dan Bahan Kegiatan diawali dengan mengidentifikasi dan menggali
Sarana Prasarana pengetahu-an anak tentang tanaman, mengobservasi
tanaman secara langsung, menanam bunga atau pohon,
merawat tanaman, Berkreasi menggunakan bahan bagian-
bagian tanaman, Membuat karya konstruktif tentang
tanaman dan mengaplikasikan pengetahuan yang sudah
didapat ke dalam bentuk karya visual-gerak, puncak
kegiatan yaitu pentas bermain peran tentang tanaman.
Bagian-bagian tanaman, media konstruktif (bekas
kemasan playdough/tanah liat/clay, lego), kertas, alat
tulis, media mewarnai (cat/krayon/pensil warna), bahan-
bahan penunjang (loose parts)
Ruangan kelas, area luar ruangan, kebun bunga.
B. KOMPONEN INTI
1. Bercerita/Berdiskusi gambar
Sumber Contoh sumber:
Buku/gambar/video tentang kebun atau hutan
Buku/gambar/video tentang tanaman
Video tentang apa yang terjadi jika tidak ada tanaman di
dunia :
69
https://www.youtube.com/watch?v=1_gS8eWsWlQ
Contoh Cerita/ Ringkasan cerita :
diskusi*) Tia dan teman- teman tinggal di sebuah komplek
perumahan. Komplek perumahan tersebut dekat dengan
*) cerita bisa kebun bunga yang cantik. Saat pulang sekolah Tia dan
dibuat sendiri oleh teman teman selalu melewati kebun itu. Tapi karena ada
guru jalan baru untuk pulang lebih cepat, Tia dan teman-
temannya sudah jarang melewati kebun bunga itu. Hari
itu, Tia dan teman temannya ingin pulang melewati kebun
bunga, mereka ingin melihat bunga bunga di kebun itu.
Namun, ada yang berbeda dari biasanya. Bunga bunga
yang biasa bermekaran dengan cantik itu kini layu dan
mati hingga kebun bunga yang indah tersebut tidak
nyaman lagi untuk dilihat. Keesokan harinya Tia
menceritakan pengalaman itu pada Ibu guru. Lalu Ibu
guru mengajak Tia dan teman teman sekelas untuk
merawat tanaman agar lingkungan tetap asri dan indah
serta mengajarkan anak anak menyayangi tanaman ciptaan
tuhan
2. Membuat Peta Konsep :
Setelah menentukan tema yang akan dikenalkan pada anak, guru membuat peta
konsep sebagai dasar dalam pemilihan topik-topik yang akan dibahas. Berikut
contoh peta konsep tentang tanaman :
70
3. Curah Ide Kegiatan
Dari peta konsep yang telah dibuat, guru dapat merumuskan berbagai variasi
kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak. Ragam kegiatan disesuaikan dengan
pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan di sekolah masing-masing.
Kemudian guru dapat menggunakan seluruh atau sebagian kegiatan sesuai dengan
minat dan kebutuhan anak. Berikut contoh ragam kegiatan dalam proyek tentang
tanaman:
Tahapan Proyek Urutan Hari Ragam Kegiatan
Permulaan 1 ● Memantik ide anak (diskusi awal).
● Mendengarkan cerita buku tentang
tanaman.
● Mengidentifikasi tanaman
Link video : https://youtu.be/7aylpvIUEGw
2 ● Permainan tebak bagian tanaman. biji
Pengembangan 3 ● Review tanaman yang diamati.
● Mengenal alasan merawat tanaman.
● Mengeskplorasi dan menanam
bunga/pohon
71
4 ● Mengumpulkan bagian tanaman yang bisa
di kreasikan.
Penyimpulan 5
● Membuat kreasi dengan bagian-bagian
6 tanaman yang dikumpulkan.
Pelibatan Keluarga
● Menonton video tentang proses
pertumbuhan tanaman
● Merawat tanaman
● Membuat karya konstruktif untuk pentas
bermain peran.
Merencanakan Pentas bermain peran
● Menata display ruang pentas bermain
peran dengan karya yang sudah dibuat
anak
● Berlatih tampilan bermain peran yang
akan ditunjukkan
● Membuat undangan pentas bermain peran
untuk keluarga
● Pentas bermain peran menjadi tanaman
● Refleksi bersama
1. Mengirim memo yang berisi informasi
tentang tema/topik yang ada di sekolah
dan apa yang bisa anak-anak lakukan di
rumah dengan dukungan orang tua
(misalnya : Meminta orang tua untuk
mengajak anak mengamati dan merawat
tanaman, bermain huruf menyusun nama
bagian tanaman, dll)
2. Mengundang orang tua/keluarga untuk
datang di acara pentas bermain peran.
4. Langkah-langkah Memfasilitasi Pembelajaran
Berikut adalah tahapan dalam memfasilitasi anak berkegiatan. Guru dapat
secara fleksibel merubah atau memodifikasi langkah-langkah berkegiatan sesuai
dengan kondisi kelas.
Tema/sub tema : Aku Cinta Bumi/Merawat Ciptaan Tuhan
Topik : Tanaman
72
Durasi : 2-8 minggu (durasi tergantung respon dan kebutuhan anak)
Tujuan Kegiatan :
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini antara lain :
1. Anak menyayangi dan mencintai tanaman sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
2. Anak dapat merawat tanaman secara mandiri
3. Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi, eksplorasi dan
eksperimen.
4. Anak dapat berkreasi dan berimajinasi tentang tanaman.
a. Tahap Permulaan
Anak-anak memulai proyek dengan meneliti terlebih dahulu tanaman yang ada di
lingkungan sekolah
Hari 1
Tujuan kegiatan : anak dapat mengkomunikasikan pengetahuan awal tentang tanaman
secara verbal.
Link video : https://youtu.be/7aylpvIUEGw
Alur Kegiatan Alat bahan
Pembukaan 1. Memantik Ide Anak Lewat Cerita Buku - Buku
“Aku
- Anak menyimak cerita buku tentang pohon Senang
yang berjudul “Aku Senang Merawat Merawat
Tanaman”. Tanaman
”
- Anak menjawab pertanyaan guru seputar isi
Link :
cerita.
https://www.y
- Anak dan guru membahas kosakata yang outube.com/w
atch?v=9Lg0
belum dikenal anak. MCpU4tw /b
- Anak didorong untuk menceritakan apa yang
telah mereka ketahui tentang pohon atau apa
pengalaman mereka yang menarik tentang
tanaman. Beberapa pertanyaan yang dapat
diajukan misalnya:
“Bila kamu diberikan kesempatan untuk
menanam tanaman, kamu ingin menanam
73
tanaman seperti apa?”
“Apakah kamu memiliki tanaman di rumah?”
Inti 1. Mengidentifikasi dan mengamati tanaman - Tanaman
Penutup di
- Anak diajak untuk mengenal dan mengamati halaman
tanaman secara langsung sehingga anak tau sekolah
bagian bagian dari tanaman.
- Recalling pengalaman main dan refleksi
perasaan
Hari 2
Tujuan kegiatan: anak dapat mengenal dan meneliti tanaman lebih lanjut.
Alur Kegiatan Alat bahan
Pembukaan 1. Permainan tebak bagian tanaman - Kartu
- Guru memperlihatkan gambar bagian tanaman - gambar
namun menutup sebagian besar gambarnya. bagian-
- Anak menebak bagian tanaman yang bagian
ditunjukkan. pohon
Sticky
2. Review tentang hasil pengamatan tanaman notes
- Anak menceritakan kembali apa saja yang
mereka temukan ketika mengamati tanaman.
- Guru bersama anak membuat peta konsep
yang memuat topik dan sub topik tentang apa
yang telah mereka pelajari tentang tanaman.
- Anak menyebutkan satu persatu hal yang
perlu dimuat dalam peta konsep.
Inti 1. Mengenal alasan merawat tanaman -Video
- Guru mengajak anak untuk menonton youtube
bersama video pentingnya tanaman untuk Link :
dunia
- Guru dapat menanyakan beberapa pertanyaan https://www.
yang terkait dalam video tersebut seperti: youtube.com
“Tentang apa video tersebut?” /watch?v=1_
74
“Mengapa kita harus menyayangi tanaman?” gS8eWsWlQ
Kertas
Alat tulis
Penutup Recalling pengalaman main, refleksi perasaan,
pesan-pesan
Dalam tahap permulaan ini, pihak sekolah dapat melibatkan orang tua dalam
pembelajaran anak misalnya dengan:
- Memberi informasi bahwa anak sedang mempelajari topik tanaman dan
mengajak orang tua untuk membahas tentang tanaman juga di rumah.
b. Tahap Pengembangan
Anak melakukan eksplorasi dan penyelidikan lebih luas dan mendalam
tentang tanaman. Setelah mendapat banyak informasi, anak menuangkan ide
melalui karya yang bervariasi. Variasi kegiatan yang direncanakan dalam satu
hari, dapat diperpanjang atau diulang kembali sesuai dengan ketertarikan dan
kebutuhan anak.
Hari 3
Tujuan kegiatan: Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi dan eksplorasi
tanaman.
Alur Kegiatan Alat bahan
Pembukaan 1. Persiapan Eksplorasi dan Menanam
Tanaman
- Anak dan guru mendiskusikan tentang aturan
menanam tanaman.
- Anak mengecek semua persiapan menanam
tanaman.
- Berdoa sebelum kegiatan
Inti 1. Eksplorasi tanaman - Kertas
- Anak mengamati, meraba, mencium bagian - Kaca
pembesar
75
tanaman (akar, batang, buah, dahan, ranting, - Kantong
daun, bunga, biji). plastik/ker
- Anak mengelompokkan bagian-bagian tas.
- Sarung
tanaman sesuai bentuk dan warnanya. tangan
- Anak membandingkan bagian-bagian - Media
tanaman (menyebutkan persamaan dan tanam
perbedaan, membandingkan ukuran, bentuk - Alat
dan tekstur). menulis
- Anak mengurutkan ukuran bagian-bagian - Alat
tanaman. mewarnai
Penutup Ketika anak mengeksplorasi tanaman, guru dapat
bertanya untuk meningkatkan kemampuan berpikir
mereka, misalnya:
“Bagaimana perbedaan dahan A dan dahan B?”
“Menurutmu, mana yang punya bunga lebih
cantik? tanaman yang besar atau kecil? Mengapa?
2. Menanam pohon dari bibit bunga/pohon.
• Anak memilih media tanam yang akan
dipakai (misalnya tanah atau air) kemudian
memasukkannya ke dalam wadah.
• Anak memilih bibit yang akan ditanam.
• Anak memasukkan bibit dalam media
tanam.
• Anak menulis nama pada pot/wadah dan
menghiasnya (menempel,mewarnai atau
menggambar).
• Anak memilih bagian dari tanaman yang
dapat dikreasikan (seperti daun dan dahan)
3. Membuat kreasi dari bagian-bagian
tanaman yang dikumpulkan.
• Anak membuat karya dan berkreasi
menggunakan bagian tanaman yang telah
ia kumpulkan.
• Setelah karya selesai, karya dapat dibawa
pulang.
- Refleksi perasaan anak ketika mengeksplorasi
tanaman.
- Recalling tentang proses menanam tanaman.
76
- Rutinitas pulang (sesuai kebiasaan di sekolah
masing-masing)
Hari 4
Tujuan kegiatan: Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui berkarya.
Alur Kegiatan Alat bahan
Pembukaan 1. Menonton Video Proses Pertumbuhan Video/gambar
Tanaman tentang proses
- Anak menonton video atau melihat gambar pertumbuhan
tentang proses pertumbuhan Tanaman. bunga atau
- Anak mendiskusikan urutan pertumbuhan pohon.
tanaman dari video/gambar yang dilihat.
Beberapa contoh pertanyaan yang dapat
diberikan guru untuk memancing anak
berpikir lebih kritis, misalnya:
“Mengapa bunga yang disiram secara rutin
dapat tumbuh lebih subur daripada bunga
yang dibiarkan kering?”
“Bolehkah kita mencabut tanaman
sembarangan? Mengapa?”
Inti 1. Merawat tanaman - Sarung
- Anak memberikan tanaman pupuk tangan
- Anak memilih media siram yang akan - Media
digunakan Siram
- Anak memilih tanaman yang akan disiram, - Pupuk
- Kertas
- Media
2. Membuat karya konstruktif untuk pentas Konstrukti
f
bermain peran Alat tulis.
Alat
- Anak memilih media konstruktif yang akan - mewarnai
di gunakan
-
- Anak membuat dan berkarya dengan media
konstruktif yang telah dipilihnya
- Anak menceritakan tentang karya yang
telah dibuatnya.
- Hasil karya dapat di kumpulkan di satu
tempat untuk di pajang dalam pentas
bermain peran
77
Penutup - Refleksi perasaan anak ketika bereksperimen.
- Recalling tentang proses pertumbuhan pohon.
- Rutinitas pulang (sesuai kebiasaan di sekolah
masing-masing)
c. Tahap Penyimpulan
Pada tahap ini guru dan anak dapat meninjau kembali pertanyaan-pertanyaan anak
yang pernah diajukan sebelumnya. Anak-anak diajak untuk mengidentifikasi
pertanyaan-pertanyaan apa saja yang sudah terjawab dan yang belum. Anak bersama
guru juga melakukan refleksi tentang keseluruhan proses pembelajaran yang telah
dilalui. Guru dan anak juga dapat merencanakan event sebagai sarana bagi anak untuk
mempresentasikan apa yang telah mereka dapatkan selama proses pembelajaran
tentang tanaman ini.
Hari 5
Tujuan kegiatan: Anak dapat berkreasi dan berkolaborasi
Alur Kegiatan Alat bahan
Pembukaan 1. Refleksi Papan/tabel
- Guru bersama anak meninjau kembali daftar
pertanyaan
keseluruhan proses pembelajaran yang telah tentang
tanaman.
dilalui.
- Anak diberi kesempatan untuk menceritakan
pengalamannya dalam proses pembelajaran
tentang tanaman ini. Beberapa pertanyaan
untuk memantik komentar anak misalnya:
“Bagaimana perasaanmu saat merawat
tanaman?”
“Kegiatan apa yang menurutmu paling
menarik dalam proyek tentang tanaman ini?”
“Apa kesulitan dan tantangan yang kamu
hadapi ketika meneliti tanaman?”
dsb.
Inti 1. Merencanakan pameran pentas bermain - Karya-
peran menjadi tanaman karya
- Menonton video/membaca buku tentang yang telah
pentas bermain peran dibuat
78
- Guru bersama anak diskusi tentang sebelumn
bagaimana bermain peran menjadi tanaman ya.
akan dilakukan. Beberapa hal yang dapat - Buku-
dibicarakan antara lain: buku dan
● Tampilan drama apa saja yang akan video
dibuat (latar belakang/hiasan/tokoh, dll) tentang
● Siapa saja yang akan bermain dalam tanaman,
bermain peran bermain
● Panggung seperti apa yang akan dipilih peran,
● dst. pertunjuka
- Setiap anak memilih tampilan yang akan n.
dipentaskan dalam kegiatan pameran. - Alat
- Membagi peran ke setiap anak mewarnai
2. Mempersiapkan bermain peran menjadi
tanaman dan kampanye cinta bumi
- Anak membuat hiasan latar belakang
- Anak bekerja dalam kelompok sesuai dengan
bidang yang dipilihnya (misal mewarnai
latar belakang atau mewarnai kostum pohon)
- Anak berlatih tampilan yang akan
dipentaskan.
- Anak bekerjasama untuk menata area
bermian peran dengan memajang karya
konstruktif yang telah dibuat.
- Membuat undangan untuk orang-orang yang
akan diundang ke bermain peran.
Penutup Catatan :
- Persiapan bermain peran ini dapat
berlangsung lebih dari satu hari tergantung
kondisi anak dan kebutuhan bermain peran.
- Guru juga dapat melibatkan orang tua tidak
hanya sebagai tamu undangan, namun juga
nara sumber terkait dengan tanaman
/lingkungan yang dapat memperkaya
kegiatan bermain peran.
- Refleksi tentang sejauh mana persiapan
bermain peran telah dilaksanakan.
- Rutinitas pulang (sesuai kebiasaan di sekolah
masing-masing)
79
Hari 6
Tujuan kegiatan: Anak dapat mengkomunikasikan apa yang telah dipelajarinya
tentang tanaman dalam bentuk karya visual, verbal maupun gerak.
Alur Kegiatan Alat bahan
Pembukaan 1. Review persiapan pentas pentas bermain
peran
- Anak bersama guru mengidentifikasi hal-hal
apa saja yang sudah siap.
- Berdoa bersama
- Guru dapat memberi motivasi pada anak
agar percaya diri dan semangat ketika tampil
pentas bermain peran.
Inti 1. Pameran karya
- Anak memainkan peran yang telah dipilih
sebelumnya.
- Anak menjelaskan karya-karya yang telah
dipajang di atas panggung.
- Anak bertanya jawab dengan pengunjung
pentas.
Penutup - Refleksi tentang kegiatan pameran yang telah
dilakukan. Anak menceritakan tentang hal yang
paling berkesan yang mereka lakukan.
- Guru memberi apresiasi atas keberhasilan anak.
- Anak memberi apresiasi pada temannya.
- Rutinitas pulang (sesuai kebiasaan di sekolah
masing-masing)
80
MODUL AJAR PAUD
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
A. INFORMASI UMUM
Nama Selvia Oktariani Jenjang/Kelas TK/TKB
Asal Sekolah Tadika Mesra Mata Pelajaran -
Alokasi Waktu 1-5 pertemuan Jumlah Siswa 15 anak
120 menit
Profil Pelajar • Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia
Pancasila yang • Mandiri
berkaitan • Bernalar kritis
• Kreatif
Model Tatap Muka
Pembelajaran
Fase Fondasi
Tema/Sub aku cinta Indonesia/memperingati hari pahlawan
Tema/Topik
• Menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada anak usia dini
Tujuan • Anak dapat mengenang dan menghormati jasa para pahlawan
Kegiatan Indonesia, Pahlawan
Kata Kunci
Deskripsi • Pada kegiatan ini anak diajak membuat suatu projek dalam
Umum bermain drama tugas-tugas pahlawan
Kegiatan
• Kegiatan diawali dengan menggali pengetahuan awal anak
anak tentang siapa itu pahlawan, mengaplikasikan
pengetahuan yang sudah di dapat ke dalam bentuk karya
visual-verbal-gerak. puncak kegiatan yaitu bermain peran
tentang tugas pahlawan
Alat dan Bahan Replika benda yang digunakan oleh pahlawan misal senjata,
stetoskop, penggaris, dll, dan baju pahlawan
Sarana Ruangan kelas dan museum
Prasarana
B. KOMPONEN INTI
81
1. Bercerita/Berdiskusi gambar
Sumber Contoh sumber:
Video tentang nama-nama pahlawan : https://youtu.be/C9DPAskvBjI
Contoh Ringkasan cerita :
Cerita/diskusi*) .
*) cerita bisa
dibuat sendiri Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian serta
oleh guru sikap rela berkorbannya dalam membela kebenaran. KBBI
menyamakan kata Pahlawan dengan Pejuang yang gagah berani.
Contoh pahlawan di Indonesia adalah Ir Soekarno, Cut Nyank
Dien, Ki Hajar Dewantara, Cipto Mangunkusumo, Kartini
2. Membuat Peta Konsep :
Setelah menentukan tema yang akan dikenalkan pada anak, guru membuat
peta konsep sebagai dasar dalam pemilihan topik-topik yang akan dibahas.
Berikut contoh peta konsep tentang pahlawan:
3. Curah Ide Kegiatan :
Dari peta konsep yang telah dibuat, guru dapat merumuskan berbagai variasi
kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak. Ragam kegiatan disesuaikan dengan
pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan di sekolah masing-masing.
82
Kemudian guru dapat menggunakan seluruh atau sebagian kegiatan sesuai dengan
minat dan kebutuhan anak. Berikut contoh ragam kegiatan dalam proyek tentang
pahlawan:
Tahapan Urutan Hari Ragam Kegiatan
Proyek
1 • Memantik ide anak (diskusi awal)
Permulaan • Mendengarkan cerita buku tentang pahlawan
• Menyanyikan lagu ibu kita Kartini
2 • Permainan tebak gambar pahlawan
• Merencanakan kunjungan ke museum
Pengembangan 3 • Kunjungan lapangan (penelitian lebih luas
4 dan mendalam)
5
6 • Tanya jawab dengan narasumber
7 • Mengumpulkan foto pahlawan kemudian
diprint dan ditempel di mading kelas
• Mencari informasi dari sumber lain
(buku/video/artikel)
• Mengumpulkan data hasil kunnjungan
• Membuat laporan kunjungan ke museum
• Menonton video tentang perjuangan
pahlawan
• Menceritakan tugas pahlawan (perjuangan
Kartini membela perempuan untuk sekolah)
• Mewarnai gambar pahlawan
• Menyanyikan lagu pahlawan (ibu kita
kartini)
• Dramatisasi tugas-tugas pahlawan
• Kolaborasi bermain peran tentang pahlawan
8 • Membuat kolase gambar pahlawan
Penyimpulan 9 • Fashion show menggunakan baju pahlawan
Merencanakan Pameran Karya
• Menata display ruang pameran (karya, data
yang ditampilkan)
83
10 • Berlatih tampilan yang akan ditunjukkan
Pelibatan Keluarga (fashion show dan bermain drama, dan
kolase gambar pahlawan)
• Membuat undangan pameran untuk
keluarga
• Pameran kolase, bermainn drama, dan
fashion show
• Refleksi bersama
1. Mengirim memo yang berisi informasi
tentang tema/topik yang ada di sekolah dan
apa yang bisa anak-anak lakukan di rumah
dengan dukungan orang tua (misalnya :
Meminta orang tua untuk mengamati penerus
pahlawan terdahulu misal dokter, guru,
polisi. Mengajak anak mengamati cara kerja
pahlawan tersebut, misalnya dokter
mengobati pasien, guru mengajar anak-anak
di sekolah, polisi menjaga keamanan negara
dll.
2. Mengundang orang tua yang berprofesi
terkait tema yang diangkat yaitu palawan
untuk menjadi narasumber
3. Mengundang orang tua/keluarga untuk
datang di acara pameran karya anak.
5. Langkah-langkah Memfasilitasi Pembelajaran
Berikut adalah tahapan dalam memfasilitasi anak berkegiatan. Guru dapat
secara fleksibel merubah atau memodifikasi langkah-langkah berkegiatan sesuai
dengan kondisi kelas.
Tema/sub tema : Aku cinta Indonesia/memperingati hari pahlawan
Topik : Pahlawan
Durasi : 2-8 minggu (durasi tergantung respon dan kebutuhan anak)
Tujuan Kegiatan :
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini antara lain :
• Menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada anak usia dini
• Anak dapat mengenang dan menghormati jasa para pahlawan
84
a. Tahap Permulaan
Anak-anak memulai proyek dengan meneliti terlebih dahulu macam-macam
pahlawan dan tugas-tugasnya yang ada di lingkungan sekolah.
Hari 1
Tujuan kegiatan : anak dapat mengkomunikasikan pengetahuan awal tentang pohon
secara verbal maupun visual.
Alur Kegiatan Alat bahan
Pembukaan 1. Memantik Ide Anak Lewat • Buku “Pahlawan
Cerita Buku kemerdekaan”
• Anak menyimak cerita Link :
buku tentang pahlawan https://www.bukukita.com/Anak-
yang berjudul “Pahlawan Anak/Pendidikan-Anak/127132-
kemerdekaan”. Pahlawan-Kemerdekaan.html
• Anak menjawab
pertanyaan guru seputar isi
cerita.
• Anak dan guru membahas
kosakata yang belum
dikenal anak.
• Anak didorong untuk
menceritakan apa yang
telah mereka ketahui
tentang pahlawan atau apa
pengalaman mereka yang
menarik tentang tugas
pahlawan. Beberapa
pertanyaan yang dapat
diajukan misalnya:
“Siapa saja pahlawan di
Indonesia? Ceritakan!”
“Bagaimana perasaanmu
ketika mendegar
perjuangan tentang
pahlawan?”
“Pernahkah kamu bertemu
pahlawan? Ceritakan
pengalamanmu”
Inti 1. Eksplorasi pahlawan • Gambar-gambar pahlawan
• Anak mengamati gambar- • Pensil
gambar pahlawan • Lem
• Anak mengelompokkan • Baju pahlawan
85
pahlawan yang berjenis • Alat yang digunakan
kelamin perempuan dan
laki-laki
• Anak menyebutkan tugas-
tugas pahlawan
• Anak menyanyikan lagu
ibu kita kartini
Ketika anak mengeksplorasi
pahlawan, guru dapat bertanya
untuk meningkatkan kemampuan
berpikir mereka, misalnya :
“Siapa saja pahlawan yang penah
kalian temui?”
“ Menurutmu, apakah kita perlu
menghormati pahlawan?
Mengapa perlu?”
Penutup 2. Membuat Karya
• Anak menarik garis
gambar pahlawan dengan
gambar tugasnya (gambar
polisi ditarik garis ke
gambar maling)
• Anak bermain drama
tugas pahlawan
• Anak membuat kolase
gambar pahlawan
• Anak menceritakan karya.
• Anak menulis/meniru
tulisan nama pahlawan.
• Recalling proses eksplorasi
pahlawan
• Refleksi perasaan ketika
mengeksplorasi pahlawan.
Hari 2
Tujuan kegiatan: anak dapat membuat perencanaan untuk meneliti pahlawan lebih
lanjut
86
Alur Kegiatan Alat bahan
Pembukaan 1. Permainan tebak gambar pahlawan • Kartu
gambar
• Guru memperlihatkan gambar pahlawan pahlawan
Karton
namun menutup sebagian besar gambarnya. Lem
Spidol
• Anak menebak pahlawan yang ditunjukkan. • Gambar
tugas
• pahlawan
(mengoba
• ti orang
sakit,
2. Review tentang hasil pengamatan pahlawan • menjaga
keamanan
• Anak menceritakan kembali apa saja yang ,
mengajar
mereka temukan ketika mengamati gambar dll)
pahlawan/video
• Guru bersama anak membuat peta konsep
yang memuat topik dan sub topik tentang
apa yang telah mereka pelajari tentang
pahlawan.
• Anak menyebutkan satu persatu hal yang
perlu dimuat dalam peta konsep.
Inti 1. Mengisi Tabel Prediksi Kertas
• Guru dapat mendorong anak untuk Alat tulis
mengemukakan apa yang ingin mereka
pelajari dengan bertanya,
“Hal apa lagi yang ingin kamu ketahui
tentang pahlawan?”
“Kepada siapa saja kita bisa bertanya
informasi tentang pahlawan?”
• Anak membuat prediksi jawaban tentang apa
yang ingin mereka ketahui.
• Guru membantu menuliskan dalam tabel.
Berikut contoh tabel prediksi :
Apa yang ingin Apa perkiraan Apa yang
diketahui? jawabannya? kamu
temukan?
Serangga apa saja Orang tua,
yang ada di poho guru
Kepada siapa saja
kita bisa bertanya
informasi tentang
pahlawan ?
Mengapa kita perlu
87
menghormati
pahlawan?
dst
Penutup 2. Merencanakan kunjungan ke museum
• Anak menulis pertanyaan tentang apa yang
akan mereka tanyakan pada petugas .
• Anak membawa perlengkapan yang akan
dibawa saat kegiatan kunjungan misal
kamera untuk memfoto gambar pahlawan
atau patung pahlawan.
• Berdramatisasi kunjungan (mengenalkan
cara bertanya yang baik, perilaku yang baik
ketika bertemu orang baru)
Recalling pengalaman main, refleksi perasaan,
pesan-pesan
Dalam tahap permulaan ini, pihak sekolah dapat melibatkan orang tua dalam
pembelajaran anak misalnya dengan :
• Memberi informasi bahwa anak sedang mempelajari topik pahlawan dan
mengajak orang tua untuk membahas tentang pahlawan juga di rumah.
• Mengundang orang tua untuk menjadi narasumber tentang pahlawan (misalnya
bila ada orang tua yang memiliki profesi terkait pahlawan misal polisi dna
berbagi cerita tugasnya sebagai polisi)
b. Tahap Pengembangan
Anak melakukan eksplorasi dan penyelidikan lebih luas dan mendalam tentang
pahlawan. Setelah mendapat banyak informasi, anak menuangkan ide melalui karya
yang bervariasi. Variasi kegiatan yang direncanakan dalam satu hari, dapat
diperpanjang atau diulang kembali sesuai dengan ketertarikan dan kebutuhan anak.
Hari 3
Tujuan kegiatan: Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi dan eksplorasi
pahlawan
Alur Kegiatan Alat bahan
Pembukaan 1. Persiapan Kunjungan • Kendaraan
• Anak dan guru mendiskusikan tentang sekolah
aturan saat berkegiatan di museum.
• Anak mengecek semua persiapan • Kamera
88
kunjungan yang perlu dibawa.
• Berdoa sebelum perjalanan
• Perjalanan kunjungan
Inti 1. Kunjungan ke museum • Papan jalan
Penutup Kertas
• Anak meneliti patung atau gambar • Lembar hasil
penelitian
pahlawan yang ada di museum • Kaca pembesar
Tali/lidi
(melihat, meraba, membandingkan Kantong
plastik/kertas.
antara patung atau gambar pahlawan • Bola
yang satu dengan patung atau gambar •
pahlawan yang lain). •
• Anak mengamati hal lain pada patung
atau gambar pahlawan selain jenis •
kelamin (misal pakaian, penampilan
rambut dll).
• Anak memfoto patung atau gambar
pahlawan
• Anak bertanya (melakukan wawancara
sederhana) terhadap petugas yang ada
di museum.
• Anak menceritakan hasil kunjungan
atau fakta unik yang ditemukan.
Perjalanan pulang
Bernyanyi lagu pahlawan (misalnya ‘maju tak
gentar’
89
MODUL AJAR “AKU SUKA SAYURAN”
A. INFORMASI UMUM
Nama Miranti, S.Pd. Jenjang/Kelas TK/TKB
Asal Sekolah TK Sintya Arinda Mata Pelajaran -
Alokasi Waktu 1-5 pertemuan Jumlah Siswa 15 anak
120 menit
Profil Pelajar • Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Pancasila yang berahlak mulia
berkaitan
• Mandiri
• Bernalar kritis
• Kreatif
Model Tatap Muka
Pembelajaran
Fase Fondasi
Tema/Sub Aku Cinta Bumi/aku suka sayuran/sayuran
Tema/Topik
Tujuan • Anak dapat mengidentifikasi tanaman sayur untuk
Kegiatan menggali pengetahuan awal anak.
Kata Kunci • Anak menyayangi tanaman sayur sebagai makhluk ciptaan
Tuhan.
• Anak dapat membuat suatu kreasi tanaman sayur.
Sayuran , pertumbuhan, projek, karya
Deskripsi Pada kegiatan ini anak diajak untuk membuat suatu projek yang
Umum terkait dengan tanaman sayur.
Kegiatan
Kegiatan diawali dengan menggali pengetahuan awal anak-anak
tentang tanaman sayur, meneliti tanaman sayur secara mendalam,
menanam tanaman sayur, mengaplikasikan pengetahuan yang
sudah didapat ke dalam bentuk karya visual-verbal-gerak, puncak
kegiatan yaitu berkunjung ke kebun sayur desa.
Alat dan Bahan Jenis- jenis sayuran , kertas, alat tulis, media mewarnai
90
Sarana (cat/krayon/pensil warna), bahan-bahan penunjang (loose parts).
Prasarana Ruangan kelas, halaman sekolah, kebun sayur desa.
B. KOMPONEN INTI
1. Bercerita/Berdiskusi gambar
Sumber Contoh sumber:
Buku/gambar/video tentang kebun sayur
Buku/gambar/video tentang tanaman sayur sayur :
Video tentang proses pertumbuhan
https://youtu.be/SAXDMW_i0bg.
Contoh Ringkasan cerita :
Cerita/diskusi*) Suatu hari abi diajak ayah dan ibunya kerumah paman kasim.
*) cerita bisa Saat dirumah paman kasim abi diajak ke kebun sayur paman
dibuat sendiri yang berada di belakan rumahnya. Di kebun sayur paman nya,
oleh guru abi melihat berbagai macam sayuran. Lalu abi memfoto semua
sayur yang ada di kebun paman, dan menemukan ada sayur yang
mati dan juga busuk. abi bertanya-tanya apa yang menyebabkan
hal itu. Lalu Keesokan harinya abi pergi ke sekolah dan
menceritakan pengalaman nya tersebut kepada teman-teman dan
bu guru. Lalu ibu guru menerangkan bahwa tanaman tersebut
diserang hama, dan cara menghilangkan hamanya, dengan
menyemprotkan pestisida.
91
2. Peta Konsep :
3. Curah Ide Kegiatan :
Tahapan Urutan Ragam Kegiatan
Proyek Hari
Permulaan 1 • Memantik ide anak (diskusi awal)
• Mendengarkan cerita buku tentang tanaman sayur
• Menggambar sayur
• Menceritakan karya
2 • Permainan tebak jenis/nama sayur
• Review tanaman sayur yang diamati
• Mengisi tabel prediksi
• Merencanakan kunjungan ke kebun sayur desa.
Pengembangan 3 • Kunjungan lapangan (penelitian lebih luas dan
mendalam)
• Tanya jawab dengan narasumber
• Mengumpulkan bagian tanaman sayur yang bisa
dibawa ke sekolah
4 • Mencari informasi dari sumber lain
(buku/video/artikel)
• Mengumpulkan data hasil penelitian
• Membuat laporan penelitian kunjungan ke kebun
92