The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by akmalulelmi2016, 2022-12-06 09:32:45

UAS_KURIKULUM_PAUD_A'22 bru

UAS_KURIKULUM_PAUD_A'22 bru (1)

5 sayur desa.

Penyimpulan 6 • Menonton video tentang proses pertumbuhan
7 tanaman sayur.

8 • Menanam sayur (dari biji dan bagian lain).
Pelibatan Keluarga • Menggambar proses pertumbuhan tanaman sayur.

• Kolaborasi membuat karya besar sayuran

• Merencanakan Pameran Karya
• Menata display ruang pameran (karya, data yang

ditampilkan)
• Berlatih tampilan yang akan ditunjukkan

(menari/bernyanyi/presentasi)
• Membuat undangan pameran untuk keluarga

• Pameran karya tanaman sayur
• Refleksi bersama

1. Mengirim memo yang berisi informasi tentang
tema/topik yang ada di sekolah dan apa yang bisa
anak-anak lakukan di rumah dengan dukungan orang
tua (misalnya : Meminta orang tua untuk mengajak
anak mengamati dan merawat sayuran, bermain huruf
menyusun nama-nama sayuran, dll)

2. Mengundang orang tua yang berprofesi terkait dengan
sayuran untuk menjadi narasumber

3. Mengundang orang tua/keluarga untuk datang di
acara pameran karya anak.

93

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAUD ”SINTIYA
ARINDA” TAHUN AJARAN 2022/2023

Tema/sub tema : Aku Cinta Bumi/ aku suka tanaman

Topik : Sayuran

Durasi : 2-8 minggu (durasi tergantung respon dan kebutuhan anak)

Tujuan Kegiatan :
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini antara lain :

1. Anak menyayangi sayuran sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
2. Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi, eksplorasi dan

eksperimen.
3. Anak dapat berkreasi dan berimajinasi tentang sayuran

a. Tahap Permulaan
Anak-anak memulai proyek dengan meneliti terlebih dahulu pohon
yang ada di lingkungan sekolah.

Hari 1 Tujuan kegiatan : anak dapat mengkomunikasikan pengetahuan awal
Alur tentang tanaman sayur secara verbal maupun visual.

Kegiatan Alat bahan

Pembukaan 1. Memantik Ide Anak Lewat Cerita Buku • Buku
“kebun
• Anak menyimak cerita buku tentang sayuran
yang berjudul “Kebun Paman Kasim”. paman
kasim”
• Anak menjawab pertanyaan guru seputar isi

cerita.

• Anak dan guru membahas kosakata yang

belum dikenal anak.

• Anak didorong untuk menceritakan apa yang

telah mereka ketahui tentang sayur atau apa

pengalaman mereka yang menarik tentang

sayuran. Beberapa pertanyaan yang dapat

diajukan misalnya:
“Bagaimana sayur-sayur yang pernah kamu liht,
apa saja jenisnya? Ceritakan!”
“Bagaimana perasaanmu ketika makan sayur,
enak atau tidak?”

“Pernahkah kamu menanam sayur? Ceritakan
pengalamanmu”

94

Inti 1. Eksplorasi sayuran
Penutup • Anak mengamati, meraba, mencium bagian
sayuran (akar, batang, daun, bunga, biji).
• Anak mengelompokkan jenis-jenis sayuran
sesuai bentuk dan warnanya.
• Anak membandingkan jenis-jenis sayur
(menyebutkan persamaan dan perbedaan,
membandingkan ukuran, bentuk dan tekstur).
• Anak mengurutkan ukuran jenis-jenis sayur.

Ketika anak mengeksplorasi sayuran, guru dapat
bertanya untuk meningkatkan kemampuan berpikir
mereka, misalnya :
“ Bagaimana perbedaan daun sayur A dan daun sayur
B?”

2. Menggambar sayuran
• Anak menggambar pengalaman ketika melihat
sayuran atau bermain .
• Anak mewarnai gambar.
• Anak menceritakan karya
• Anak menulis/meniru tulisan cerita karya.

• Recalling proses eksplorasi sayuran
• Refleksi perasaan ketika mengeksplorasi

sayuran

Hari 2

Tujuan kegiatan: anak dapat membuat perencanaan untuk meneliti tanaman sayur
lebih lanjut.

Alur Kegiatan Alat bahan

Pembukaan 1. Permainan tebak jenis-jenis sayuran • Kartu
gambar
• Guru memperlihatkan gambar bagian sayuran jenis-
jenis
namun menutup sebagian besar gambarnya. sayur
Sticky
• Anak menebak jenis sayuran yang notes

ditunjukkan.



2. Review tentang hasil pengamatan sayuran
• Anak menceritakan kembali apa saja yang

95

mereka temukan ketika mengamati sayuran.
• Guru bersama anak membuat peta konsep

yang memuat topik dan sub topik tentang apa
yang telah mereka pelajari tentang sayuran
• Anak menyebutkan satu persatu hal yang perlu
dimuat dalam peta konsep.

Inti 1. Mengisi Tabel Prediksi Kertas

• Guru dapat mendorong anak untuk Alat tulis

mengemukakan apa yang ingin mereka pelajari

dengan bertanya,
“Hal apa lagi yang ingin kamu ketahui tentang
sayuran?”
“Kepada siapa saja kita bisa bertanya informasi
tentang sayuran?”

• Anak membuat prediksi jawaban tentang apa

yang ingin mereka ketahui.

• Guru membantu menuliskan dalam tabel.

Berikut contoh tabel prediksi :

Apa yang ingin Apa perkiraan Apa yang

diketahui? jawabannya? kamu

temukan?

Serangga apa saja Ulat, cacing.
yang ada di
sayuran?

Mengapa sayur
kangkung tumbuh
merambat?

Dst

2.Merencanakan penelitian ke kebun sayur desa
• Anak menulis pertanyaan tentang apa yang
akan mereka tanyakan pada petugas kebun
sayur di desa.
• Anak menggambar perlengkapan yang akan
dibawa saat kegiatan kunjungan.
• Berdramatisasi kunjungan penelitian
(mengenalkan cara bertanya yang baik,
perilaku yang baik ketika bertemu orang baru)

96

Penutup Recalling pengalaman main, refleksi perasaan, pesan-
pesan

b. Tahap Pengembangan

Hari 3

Tujuan kegiatan: Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi dan eksplorasi
sayuran

Alur Kegiatan Alat bahan

Pembukaan 1. Persiapan Kunjungan
• Anak dan guru mendiskusikan
tentang aturan saat berkegiatan di
kebun sayur desa
• Anak mengecek semua persiapan
kunjungan yang perlu dibawa.
• Berdoa sebelum perjalana
• Perjalanan kunjungan

Inti 1. Kunjungan ke kebun sayur desa • Papan jalan
• Anak meneliti sayuran yang ada di • Kertas
taman kota (melihat, meraba, • Lembar hasil
mencium, membandingkan antara
sayur yang satu dengan sayur yang penelitian
lain). • Kaca
• Anak mengamati hal lain pada sayur
selain bagian-bagiannya (misal pembesar
serangga atau binatang lain yang ada • Tali/lidi
di sayuran). • Kantong
• Anak mengumpulkan bagian-bagian
sayuran ke dalam kantong yang telah plastik/kertas.
disiapkan. • Bola
• Anak bertanya (melakukan
wawancara sederhana) terhadap
petugas yang ada di kebun sayur
desa..
• Anak menggambar hasil penelitian
yang ditemukan.
• Anak menceritakan hasil penelitian
atau fakta unik yang ditemukan.

97

Penutup • Jika masih ada sisa waktu, anak dapat
bermain bola atau tali di kebun sayur
desa.

Perjalanan pulang Bernyanyi lagu sayur ,
“Aku Suka Makan Sayur”

Hari 4

Tujuan kegiatan: anak menunjukkan kemampuan dasar berpikir kritis dan logis.

Alur Kegiatan Alat bahan

Pembukaan 1. Games motorik kasar: • Buku-buku lain
yang terkait
• Anak membuat kelompok bersama dengan sayuran.

teman (satu kelompok maksimal 3

anak).

• Anak berlari dan melompati

rintangan untuk mengambil huruf

penyusun kata BAYAM,

KANGKUNG, TOMAT,

WORTEL dan KATUK.

• Anak menyusun huruf-huruf

tersebut secara berkelompok dan

membacanya.

2. Review pengalaman kunjungan

ke kebun sayur desa.

• Anak menceritakan kembali

pengalaman berkunjung ke kebun

sayur desa. Untuk mendorong anak

bercerita lebih luas, guru dapat

memberikan pertanyaan

misalnya:

• “Hal baru apa yang kamu temukan
saat meneliti kebun sayur desa?”

• “Pertanyaan apa saja yang sudah
terjawab?”

• “Bagaimana perasaanmu ketika

melihat ada sayur yang subur dan
yang kering?”

98

• Anak membaca buku lain yang
terkait dengan sayur sesuai dengan
minatnya misalnya jenis sayur
yang tumbuh pada musim-musim
tertentu.

Inti 1. Mengumpulkan data hasil penelitian • Keranjang/wadah
• Anak menyebutkan secara satu • Penggaris
persatu hal yang mereka bawa dari • Alat ukur tak baku
kebun sayur desa (misalnya misalnya tusuk gigi,
sayuran yang mereka petik di lego, sedotan, dll.
kebun). Agar anak dapat • Kertas
menjelaskan secara lebih detil, • Alat tulis
Guru dapat dapat mengajukan • Tulisan simbol angka
pertanyaan misalnya :
“sayur apa yang kamu petik tadi?”
“Bagaimana ukurannya?”
“Bagaimana teksturnya?”, dst
• Anak mengelompokkan setiap
bagian sayuran sesuai warnanya.
• Anak menghitung setiap bagian
sayuran dan mengambil simbol
angka yang cocok.
• Anak menulis nama-nama jenis
sayuran.
• Anak memasukkan ke dalam
keranjang yang bertuliskan nama
jenis sayur.
• Anak membandingkan jenis-jenis
sayuran (menyebutkan persamaan
dan perbedaan lalu mengukur
menggunakan alat ukur baku dan
tak baku)
• Anak dan guru berdiskusi tentang
istilah-istilah baru pada sayur
(misalnya pucuk, tangkai, dll)

2.Membuat laporan penelitian
• Anak mengisi tabel hasil penelitian
dengan cara menggambar dan
menuliskan jumlah bagian sayuran
yang didapat, seperti :

99

Jenis sayuran Jumlah

*gambar bayam* 3

*gambar kangkung* 4

dst

laporan hasil penelitian juga dapat berupa
grafik/diagram.

Penutup Recalling pengalaman main, refleksi
perasaan, pesan-pesan

Hari 5
Tujuan kegiatan: Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui eksperimen.

Alur Kegiatan Alat bahan

Pembukaan 1. Menonton Video Proses Video/gambar tentang proses

Pertumbuhan sayuran pertumbuhan sayur.

• Anak menonton video atau

melihat gambar tentang proses

pertumbuhan sayuran.

• Anak mendiskusikan urutan

pertumbuhan sayur dari

video/gambar yang dilihat.

pertanyaan pemantik yang

diberikan guru untuk anak

berpikir lebih kritis, misalnya:
“Mengapa sayur yang disiram

secara rutin dapat tumbuh

lebih subur daripada pohon
yang dibiarkan kering?”

Inti 1. Menanam sayur • Biji tanaman

• Anak memilih media tanam misalnya tomat,

yang akan dipakai (misalnya kacang, dll)

tanah atau air). • Bawang

• Anak memilih bagian sayuran merah/putih/bombay,

yang akan ditanam yaitu biji wortel, sawi

atau bagian dari akar (misalnya putih/hijau

untuk wortel, daun bawang, • Wadah untuk

bawang putih, sawi) menanam

• Anak memasukkan bagian • Media tanam (air,

100

yang akan ditanam ke media tanah)
tanam. • kertas
• Alat tulis.

2. Menggambar proses

pertumbuhan sayuran

• Anak menggambar urutan

proses pertumbuhan sayur.

• Anak menuliskan nomor

urutan gambar.

• Anak menceritakan proses

pertumbuhan sayur dengan

bahasanya sendiri.

Penutup • Refleksi perasaan anak ketika
bereksperimen.

• Recalling tentang proses
pertumbuhan sayur.

• Rutinitas pulang (berdo’a,
bernyanyi lagu selamat
tinggal)

Hari 6

Tujuan kegiatan: Anak dapat bekerja sama membuat karya besar sayur

Alur Kegiatan Alat bahan

Pembukaan 1. Buka wawasan tentang karya tanaman sayur Foto-foto

• Guru memperlihatkan foto karya yang terkait tentang karya

dengan sayuran. sayuran.

• Anak memilih kelompok kerja (satu

kelompok terdiri dari 5 anak).

• Guru menjelaskan tahapan membuat karya

besar secara bersama-sama.

Inti 1. Merancang karya besar sayuran • Kertas A4

• Anak menggambar rancangan karya (gambar • Alat tulis

sayur dan pensuasanaan yang cocok misalnya dan alat

hutan, taman atau kebun desa). mewarnai.

• Voting rancangan karya besar (setiap anak • Kertas

memilih karya siapa yang akan dijadikan karton/kora

karya besar) n.

• Setiap kelompok diberi kebebasan untuk • Cat, palet,

101

memilih objek mana dari gambar terpilih kuas,
yang akan dibuat dalam ukuran yang besar. wadah.
Misal kelompok A membuat bagian akar • Gunting
hingga batang, kelompok B membuat bagian • Lem
buah atau daun, kelompok C membuat
binatang yang tinggal di sayur).

Penutup 2. Membuat karya besar sayuran
• Anak bekerja secara berkelompok.
Pembagian tugas dalam setiap kelompok
yaitu satu anak yang menggambar sedangkan
anak lain mewarnai gambar.
• Anak membuat sketsa gambar objek.
• Anak secara bekerjasama mewarnai gambar
objek dengan pilihan alat yang tersedia
misalnya cat, krayon, spidol, pensil warna,
dll.
• Menyatukan setiap bagian gambar menjadi
karya yang utuh dan menempelnya di dinding
kelas.

• Refleksi perasaan saat bekerjasama.
• Mengevaluasi karya bersama

c. Tahap Penyimpulan

Hari 7

Tujuan kegiatan: Anak dapat berkreasi dan berkolaborasi

Alur Kegiatan Alat bahan

Pembukaan 1. Refleksi Papan/tabel daftar

• Guru bersama anak meninjau kembali pertanyaan tentang

keseluruhan proses pembelajaran yang sayur.

telah dilalui.

• Anak diberi kesempatan untuk

menceritakan pengalamannya dalam

proses pembelajaran tentang sayuran ini.

Beberapa pertanyaan untuk memantik

komentar anak misalnya:

“Bagaimana perasaanmu saat

mempelajari sayuran?”

102

“Kegiatan apa yang menurutmu paling

menarik dalam proyek tentang sayuran
ini?”
“Apa kesulitan dan tantangan yang kamu
hadapi ketika meneliti sayuran?”

dsb.
2. Meninjau kembali pertanyaan

• Guru/anak membaca kembali pertanyaan-
pertanyaan (hal yang ingin diketahui
anak) yang pernah ditulis di awal
proyek.

• Anak mengidentifikasi setiap pertanyaan
apakah sudah terjawab atau belum.

• Anak dapat menceritakan apa yang
mereka ketahui untuk menjawab setiap
pertanyaan tersebut.

Inti 1. Merencanakan pameran karya sayuran • Karya-karya

dan kampanye menghijaukan lingkungan yang telah

• Menonton video/membaca buku tentang dibuat

pameran sebelumnya.

• Guru bersama anak diskusi tentang • Buku-buku dan

bagaimana pameran karya tentang video tentang

sayuran akan dilakukan. Beberapa hal sayuran,

yang dapat dibicarakan antara lain: pameran,

• Tampilan tentang sayuran apa saja pertunjukan.

yang akan dipentaskan

(drama/tarian/nyanyian, dll)

• Siapa saja yang akan diundang dalam

pameran

• Bagaimana karya-karya akan

dipajang.

• Bagaimana menjelaskan karya pada

pengunjung yang datang.

• dst.

• Setiap anak memilih tampilan yang

akan dipentaskan dalam kegiatan

pameran.

2. Mempersiapkan pameran karya
sayuran dan kampanye cinta bumi

• Anak bekerja dalam kelompok sesuai
dengan tampilan yang telah dipilihnya.

103

Penutup • Anak berlatih tampilan yang akan
dipentaskan.

• Anak bekerjasama untuk menata area
pameran dengan memajang karya-karya
yang telah dibuat termasuk bibit sayuran
yang telah ditanam.

• Membuat undangan untuk orang-orang
yang akan diundang ke pameran.

Catatan :
• Persiapan pameran ini dapat
berlangsung lebih dari satu hari
tergantung kondisi anak dan kebutuhan
pameran.
• Guru juga dapat melibatkan orang tua
tidak hanya sebagai tamu undangan,
namun juga nara sumber terkait dengan
sayuran/lingkungan yang dapat
memperkaya kegiatan pameran.

• Refleksi tentang sejauh mana persiapan
pameran telah dilaksanakan.

• Rutinitas pulang (sesuai kebiasaan di
sekolah masing-masing)

Hari 8

Tujuan kegiatan: Anak dapat mengkomunikasikan apa yang telah dipelajarinya
tentang pohon dalam bentuk karya visual, verbal maupun gerak.

Alur Kegiatan Alat
bahan

Pembukaan 1. Review persiapan pameran
• Anak bersama guru mengidentifikasi hal-hal apa
saja yang sudah siap.
• Berdoa bersama
• Guru dapat memberi motivasi pada anak agar
percaya diri dan semangat ketika
tampil/menjelaskan karyanya.

Inti 1. Pameran karya
• Anak menampilkan tampilan yang telah dipilih
sebelumnya.
• Anak menjelaskan karya-karya yang telah dibuat.

104

Penutup • Anak mempresentasikan tanaman sayur yang
berhasil ditanam (termasuk data pertumbuhan
sayuran).

• Anak bertanya jawab dengan pengunjung pameran.

• Refleksi tentang kegiatan pameran yang telah
dilakukan. Anak menceritakan tentang hal yang paling
berkesan yang mereka lakukan.

• Guru memberi apresiasi atas keberhasilan anak.
• Anak memberi apresiasi pada temannya.
• Rutinitas pulang (sesuai kebiasaan di sekolah masing-

masing)

MODUL AJAR PAUD
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

A. INFORMASI UMUM

Nama Niken Gayatri Jenjang/Kelas TK/TKB
Asal Sekolah Mata Pelajaran -
Sekolah Harapan
Alokasi Waktu Bangsa Jumlah Siswa 15 anak

1-4 pertemuan
110 menit

Profil Pelajar • Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak
Pancasila yang mulia, Mandiri,Bernalar kritis, Kreatif, Bergotong Royong
berkaitan
Tatap Muka
Model
Pembelajaran Fondasi

Fase

Tema/Sub Bermain dan Bekerja Sama / Kita Istimewa
Tema/Topik

105

Tujuan Kegiatan • Anak dapat mengidentifikasi lingkungan dan dirinya sendiri.
Kata Kunci • Anak memaksimalkan potensi serta minat dan bakat yang ada pada

dirinya.
• Anak dapat menjalin kerja sama diantara teman temannya.
• Anak dapat menunjukkan sikap toleransi pada perbedaan

Istimewa, bakat, menghargai, potensi, perbedaan.

Deskripsi Umum Anak diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi lingkungan dan
Kegiatan dirinya sendiri dengan berbagai kegiatan seperti menuliskan esai
tentang yang ia amati dari lingkungan. Anak diajak untuk
memaksimalkan bakatnya dengan bernyanyi, menari, membuat
kerajinan, melukis, dll. Anak diberikan kesempatan untuk mencari
dan menyusun kelompok belajar sendiri. Anak diajak untuk
menonton video pertunjukkan sirkus bersama, setelah itu dengan
kelompok belajar yang ada anak anak dapat menggambarkan dan
mempertunjukkan bakat yang telah disiapkanke depan kelas

Alat dan Bahan Alat menggambar dan melukis ( kertas hvs, pensil, penghapus, pensil
warna, krayon, dll),alat untuk membuat kerajinan ( kolase ulat dari
origami, lem dan kertas warna ) laptop, alat proyektor untuk
menonton video dan film, spaker

Sarana Prasarana Ruangan kelas, halaman sekolah.

B. KOMPONEN INTI

1. Bercerita/Berdiskusi gambar

Sumber Contoh sumber:

Buku/gambar/video tentang

bekerja sama Buku/gambar/video

tentang mencari bakat Video

tentang mencari bakat dan

bekerja sama

106

Contoh Ringkasan cerita :

Cerita/diskusi*) Pada suatu hari Rina dibawa oleh kedua orang tuanya untuk

*) cerita bisa dibuat menonton sebuah pertunjukkan sirkus, disana ia melihat
sendiri oleh guru banyak sekali kegiatan yangdilakukan oleh para pemain sirkus

mereka mempunyai bakat yang menarik seperti

menyeimbankan diri diatas sepeda roda satu, membuat kolase

gajah yang sangat besar, mereka juga melukis wajah mereka

dengan warna warni yang cantik, walaupun mereka memiliki

bakat yang berbeda beda, mereka saling bekerja sama untuk

menunjukkan pertunjukkan yang menarik, dan Rina kagum

dengan pertunjukkan sirkus tersebut, ia mencoba untuk

memberi tahu ibu guru bahwa bakat dan saling kerja sama

dapat membuahkan hasil yang baik dan ibu guru mengajak

anak anak yang lain untuk melakukan berbagai kegiatan dalam

mencari bakat dan membuat mereka bekerja sama untuk

membuat pertunjukkan

2. Membuat Peta Konsep :

Setelah menentukan tema yang akan dikenalkan pada anak, guru
membuat peta konsep sebagai dasar dalam pemilihan topik-topik yang akan
dibahas. Berikut peta konsep :

107

3. Curah Ide Kegiatan :

Dari peta konsep yang telah dibuat, guru dapat merumuskan berbagai variasi
kegiatan yangdapat dilakukan oleh anak. Rl

Tahapan Urutan Ragam Kegiatan
Proyek Hari

Permulaan 1 • Memantik ide anak (diskusi awal)
• Mendengarkan cerita buku tentang

mencari bakat daridiri sendiri
• Menggambar sosok diri sendiri dengan

cita cita bakatyang ingin dimiliki
• Menceritakan kembali apa yang anak

gambar dan apabakat yang dimilikinya

2 • Memantik ide anak ( berdiskusi )
• Melakukan tanya jawab pada anak tentang
Pengembangan 3
4 apa yang iaminati dan ingin lakukan.
5 • Menyiapkan alat dan bahan

Penyimpulan 6 sesuai minat dan membawanya
kesekolah

• Melakukan kegiatan menari dan bernyanyi
• Melaksanakan kegiatan melukis dan

menggambar

• Melakukan kegiatan menari dan bernyanyi
• Memantik ide kreativitas anak
• Mengerjakan minat pada kerajinan kolase

sederhana

• Melakukan kegiatan menari dan bernyanyi
• Membuat kelompok belajar menggunakkan

music
• Menonton video tentang pertunjukkan

sirkus
• Berdiskusi dengan kelompok belajar

Rencanakan Pameran Karya
• Menata display ruang pameran

(karya, data yangditampilkan)
• Berlatih tampilan yang akan

ditunjukkan
(menari/bernyanyi/presentasi
)

108

• Membuat undangan pameran untuk keluarga

7 • Pameran karya gambar dan melukis
Pelibatan Keluarga • Refleksi bersama

1. Mengirim memo yang berisi informasi tentang
tema/topik

109

5. Langkah-langkah Memfasilitasi Pembelajaran

Berikut adalah tahapan dalam memfasilitasi anak berkegiatan. Guru dapat
secara fleksibel merubah atau memodifikasi langkah-langkah berkegiatan sesuai
dengan kondisi kelas.

Tema/sub tema : Bermain dan Bekerja Sama / Kita Istimewa
Topik : Diri sendiri
Durasi : 2-8 minggu (durasi tergantung respon dan kebutuhan anak)Tujuan Kegiatan
:
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini antara lain :
• Anak dapat mengidentifikasi lingkungan dan dirinya sendiri.
• Anak memaksimalkan potensi serta minat dan bakat yang ada pada dirinya.
• Anak dapat menjalin kerja sama diantara teman temannya.
• Anak dapat menunjukkan sikap toleransi pada perbedaan

Tujuan kegiatan : anak mengetahui bakat yang ia minati dan melatih menjadi anak
yang mempunyai sikap toleransi dan mau bekerja sama tanpa melihat perbedaan.
Mengajak orang tua mendukung minat dan bakat anak.

a. Tahap Permulaan

Anak-anak memulai proyek dengan meneliti terlebih dahulu minat yang
ingin ia lakukan.

Hari 1

Tujuan kegiatan : anak mengetahui bakat yang ia minati dan melatih
menjadi anak yang mempunyai sikap toleransi dan mau bekerja sama tanpa
melihat perbedaan. Mengajakorang tua mendukung minat dan bakat anak.

Mengundang orang tua untuk menjadi narasumber tentang minat dan bakat
yang dimiliki dan menceritakan bagaimana ia mengembangkan bakat
tersebut.

110

b. Tahap Pengembangan

Alur Kegiatan lat bahan
Pembukaan
1. Memantik Ide Anak Lewat Cerita Buku Buku
Inti • Anak menyimak cerita buku tentang “Pertunjukk
mencari bakat seperti “pertunjukkan
sirkus” an sirkus"

• Anak menjawab pertanyaan guru seputar
isi cerita.

• Anak dan guru membahas kosakata yang
belum dikenal anak.

• Anak didorong untuk menceritakan apa
yangtelah mereka ketahui tentang minat
dan bakat atau apa pengalaman mereka
yang menarik tentang minat dan bakat.
Beberapa pertanyaan yang dapat
diajukan misalnya:
“apa bakat dan minat yang kamu miliki?
Cerita

Mengeksplorasi dan mencari bakat serta minat • Buku

padaanak gambar alat

• Anak mengamati, menganalisis danmtuelinsyimpdualnkan apa yang ingin

• Anak menggambarkan diri nya kedalam pensil
buku gambar yang sedang melakukan warna

bakatnya

• Anak membuat paragraph tentang

bakat sertaminat yang dimiliki

• Anak menceritakan gambar didepan

kelastentang bakat serta minat yang

ia buat.

Ketika anak mengeksplorasi bakatnya guru

dapat memberikan pertanyaan untuk

meningkatkan dayaberfikir anak seperti :

• Saat waktu bermain, apa yang sering

kamulakukan?

• Kegiatan apa yang kamu sukai saat

sekolah?

111

Penutup • Recalling proses eksplorasi bakat dan minat.
• Refleksi perasaan ketika mengeksplorasi

bakat danminat

Hari 2

Tujuan kegiatan: anak dapat membuat perencanaan untuk meneliti bakat dan minat
lebih lanjut.

Alur Kegiatan Alat bahan

Pembukaan 1. Melakukan tanya jawab pada anak • Kartu gambar

Inti bagian-bagian
.
• Kegiatan apa yang kamu sukai? pohon

• Apakah kamu menyukai saat ada • Sticky notes

kegiatan menggambar dan

melukis?

• Apakah kamu menyukai

kegiatan saat membuat

kerajinan?

• Apakah kamu menyukai saat

kamu membantu dan dibantu

oleh temanmu?

• Apakah pekerjaan mu lebih mudah

saat adayang membantumu?

2. Menyiapkan alat dan bahan sesuaiKertas Alat tulis

minatyang ingin dilakukan

• Anak anak menulis apa saja yang ia
butuhkanselama kegiatan

• Anak memberi tahu orang tua untukmenyiapkan alat dan bahan

Penutup Recalling pengalaman main, refleksi
perasaan,pesan-pesan

Dalam tahap permulaan ini, pihak sekolah dapat melibatkan orang tua dalam
pembelajaran anakmisalnya dengan :
Membantu anak menyiapakan bahan dan alat untuk melengkapi kegiatan anak.

112

Hari 3

Tujuan kegiatan: Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi dan

eksplorasi minat danbakat.

Alur Kegiatan Alat bahan

Pembukaan 1. Melakukan kegiatan pembukaan
Inti • Anak berdoa sebelum memulai
Penutup
pelajaran
• Menyiapakan pengeras suara dan

video menari
• melakukan dramatisasi tarian
• anak melaksanakan Gerakan Gerakan

tarian

2. Melaksanakan kegiatan Buku

menggambar danmelukis gambar,

• Menyiapkan alat dan bahan yang kanvas,

sudah dibawa Pensil warna, cat

• Memberikan tema sebagai air,alat tulis

patokan dalam menggambar

dan melukis

• Mengerjakan kegiatan menggambar

• Setelah menggambar anak dapat

melukis gambartersebut.

Perjalanan pulang.

Hari 4

Tujuan kegiatan: anak menunjukkan kemampuan dasar berpikir kritis dan logis.

Alur Kegiatan Alat
bahan

Pembukaan 1. Games motorik kasar:
• Anak membuat kelompok
bersama teman (satu kelompok
maksimal 3anak)
• Anak menari dengan
melompat,berjalan, dan berlari

113

Inti • Mengikuti ritme dan melodi pada Gunting,
Penutup laguatau musik lem,
gambar
Membuat kolase sederhana hewan
• Anak menyiapkan alat dan tumbuha
bahanmembuat kolase n
• Anak mulai menggunting dll,kardu
bentukkolase yang diinginkan s
• Anak menempel gambar yang
telahdipotong

Recalling pengalaman main, refleksi
perasaan,pesan-pesan

Hari 5

Tujuan kegiatan: meningkatkan daya konsentrasi dan kepercayan diri pada anak.

Alur Kegiatan Alat
bahan

Pembukaan Melakukan kegiatan menari mengikuti ritme Video/gamba

musik r tentang

• Anak membuat kelompok proses

bersama teman (satu kelompok pertumbuhan

maksimal 3 anak) pohon.

• Anak menari dengan melompat,

berjalan,dan berlari

• Mengikuti ritme dan melodi pada

lagu atau musik

Inti Menonton video tentang sirkus Video

Menayangkan video singkat tentang sirkus singkat

pertunjukk

Selagi anak menonton guru dapat an sirkus

memberikan pertanyaan yang membantu

anak memahami video yang ditonton

seperti :

• Siapa nama tokoh dari video

tersebut?

• Apa bakat yang dimiliki tokoh

tersebut?

114

Penutup • Apa yang dillakukan tokoh tersebut
untuk menyalurkan bakatnya?

Setelah menonton video belajar berikan
anak kesempatan untuk berdiskusi Bersama
tentang hasil pengamatan mereka pada
video tersebut.

• Refleksi perasaan anak ketika
bereksperimen.

• Recalling tentang proses pengenalan
video.

• Rutinitas pulang (sesuai kebiasaan di
sekolahmasing-masing)

115

Hari 6

Tujuan kegiatan: Anak dapat mengkomunikasikan apa yang telah dipelajarinya
tentang pohondalam bentuk karya visual, verbal maupun gerak.

Alur Kegiatan Alat
bahan

Pembukaan 1. Review persiapan pameran
Inti • Anak bersama guru mengidentifikasi hal-
Penutup hal apa saja yangsudah siap.
• Berdoa bersama
• Guru dapat memberi motivasi pada anak
agar percaya diri dan semangat ketika
tampil/menjelaskan karyanya.

1. Pameran karya
• Anak menampilkan tampilan yang telah
dipilih sebelumnya.
• Anak menjelaskan karya-karya yang telah
dibuat.
• Anak mempresentasikan lukisan dan kolase
yang dibuat.
• Anak bertanya jawab dengan pengunjung
pameran.

• Refleksi tentang kegiatan pameran yang telah
dilakukan. Anak menceritakan tentang hal
yang paling berkesan yang mereka lakukan.

• Guru memberi apresiasi atas keberhasilan
anak.

• Anak memberi apresiasi pada temannya.
• Rutinitas pulang (sesuai kebiasaan di sekolah

masing-masing)

D.VIDEO STIMULASI ANAK

NO. NAMA TEMA/SUBTEMA LINK VIDEO

PEMBUAT

MODUL

1. Khusnul Aku Sayang https://youtu.be/7aylpvIUEGw

Khotimah Bumi/Merawat

Ciptaan

Tuhan/Tanaman

2. Selvia Aku Cinta https://youtu.be/Rc2VJcczRyY

Oktarini Indonesia/

116

Memperingati Hari

Pahlawan

3. Niken Gayatri Bermain dan https://youtu.be/3t3iNt2HMkk

Berkerjasama/ Kita

Istimewa

4. Miranti Aku Cinta https://youtu.be/kCvleu8cbJE

Bumi/Aku Suka

Sayuran/ Sayuran

117

DAFTAR PUSTAKA

Adiarti, Wulan. (2012). Buku Ajar Perkembangan Anak Usia Dini 2.
Semarang: Universitas Negeri Searang.

Akkas, M., & Suryawati, E. A. (2021). Capaian Pembelajaran Elemen Dasar-
dasar Literasi & STEAM.

Ananda R. 2017. Implementasi Nilai-nilai Moral dan Agama pada Anak Usia
Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.
1(1):19.doi:10.31004/obsesi.v1i1.28.

Angger Saloko, Dianti Yunita Sari& Jeffry Novizar, „‟ Karakteristik
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang memuat Aspek Pengembangan Moral,
Sosial dan Emosional,‟‟ di Puad Langgeng Garjita,‟‟ Jurnal, of Special Edcation,
Vol. IV. 1, 2018.

Anita Yus. (2011). Model pendidikan anak usia dini. Kencana. Ansari, A., &
Winsler, A. (2014). Montessori public school pre-k programs and the school
readiness of low-income black and latino children. Journal of Educational
Psychology. https://doi.org/10.1037/a0036799.

Anonym. (2021). “Ruang Lingkup Perkembangan Nilai-Nilai Moral Dan
Agama Anak Usia Dini.” Pendidikan K, Kebudayaan D, Jenderal D, Anak P, Dini U,
Pendidikan D, Direktorat M, Pendidikan P, Usia A, Tahun D, et al. KERANGKA
DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013.

Bers, M. U., Flannery, L., Kazakoff, E. R., & Sullivan, A. (2014).
Computational thinking and tinkering: Exploration of an early childhood robotics
curriculum. Computers and Education.
https://doi.org/10.1016/j.compedu.2013.10.020.

Budi Maryatun, I. (2017). Konsep Pengembangan Kurikulum PAUD.
Manajemen Pendidikan Islam.

Daroeso, Bambang. (1989). Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila.
Semarang: Aneka Ilmu.

Dewi, Rosmala. (2005). Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-Kanak.
Jakarta: Depdikbud.

Dikmenjur. (2004). Kerangka Penulisan Modul. Jakarta: Dikmenjur,
Depdiknas

Dikmenjur. (2004). Pedoman Penulisan Modul. Jakarta: Dikmenjur,
Depdiknas.

118

Djoko, Adi Walujo & Anies Sugandi, Kompedium Pendidikan Anak Usia
Dini,(Depok: Prenadamedia Group), hal. 8

Djoko, Adi Walujo & Anies Sugandi, Kompedium Pendidikan Anak Usia
Dini, ( Depok: Prenadamedia Group), hal. 8

Edu Channel. (2022). Merancang Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka .
Merancang Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka .

Eka Retnaningsih L, Khairiyah U, Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau S.
SELING Jurnal Program Studi PGRA KURIKULUM MERDEKA PADA
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.

Fahmi F, Ningsih RW. Eksistensi Model Kurikulum Pendidikan Anak Usia
Dini. .doi:10.46963/mas.

Fathan, R. (2020). Hardiknas 2020 Merdeka Belajar di Tengah Covid-19. In
Junalposmedia.com. http://jurnalposmedia.com/hardiknas-2020-merdeka-belajar-
ditengah-covid-19/.

Fauziddin, M. (2016). Pembelajaran Agama Islam Melalui Bermain pada
Anak Usia Dini (Studi Kasus di TKIT Nurul Islam Pare Kebupaten Kediri Jawa
Timur). JURNAL PAUD TAMBUSAI, 2(2), 8–17.

Ghufron, M. . (2018). Revolusi Industri 4.0: Tantangan, Peluang, Dan Solusi
Bagi Dunia Pendidikan. Seminar Nasional Dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2018, 1(1), 332–337.

Hasbullah. (2016). Model Pengembangan Kurikulum PAUD. Aṣ-Ṣibyān:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.

Helista, C. N., Puspitasari, O., Prima, S. A., & Anggraini, Y. D. (2021). Buku
Panduan Guru Capaian Pembelajaran Elemen Jati Diri.

Herawati, N. I. (2018). Pengembangan Model Kurikulum Pendidikan Anak
Usia Dini Berbasis Developmentally Appropiate Practice Untuk
Menumbuhkembangkan Kecerdasan Interpersonal Dan Kecerdasan Intrapersonal.
Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.
https://doi.org/10.17509/cd.v4i1.10374.

Ibung, Dian. (2009). Mengembangkan Nilai Moral Pada Anak. Jakarta: PT
Elex Media Kompuindo.

Kemendikbud RI. (2021). Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penyusunan Tujuan Pembelajaran.

119

Kementrian Pendidikan Nasional. (2012). Pedoman Pendidikan Karakter pada
Pendidikan anak Usia Dini, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal. Jakarta:
Kemendiknas.

Kohlberg, L. (1995). Tahap – Tahap Perkembangan Moral (Alih bahasa John
de Santo dan Agus Cremers SVD). Yogyakarta: Kanisius.

Kurnia, Y. (2015). Pengembangan Kemampuan Nilai-nilai Agama dan Moral
di TK. Bandung: PPPPTK TK dan PLB. Lickona, T. (1992). Educating for Character,
How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.

Leksono, F. D., Sulton, S., & Susilaningsih, S. (2018). Implementasi
Kurikulum 2013 di TK TPI Nurul Huda Malang Kelompok A1. JINOTEP (Jurnal
Inovasi Dan Teknologi Pembelajaran) Kajian Dan Riset Dalam Teknologi
Pembelajaran.

Megawangi, R. (2010). Pengembangan Program Pendidikan Karakter di
Sekolah; Pengalaman Sekolah Karakter. Jakarta. Republik Indonesia. Sistem
Pendidikan Nasional (2003). Indonesia

Munawar, M. (2022). Penguatan Komite Pembelajaran dalam Implementasi
Kurikulum Merdeka pada Pendidikan Anak Usia Dini. 1, 65–72.

Nasution, S. W. (2022). Assesment Kurikulum Merdeka Belajar Di Sekolah
Dasar. Jurnal Mahesa Center, 1(1), 135–142. https://doi.org/10.34007/ppd.v1i1.181.

Nurhaedah, N., & Amal, A. (2017). Model Pembelajaran High/Scope dalam
Menumbuh Kembangkan Kemampuan Anak Usia Dini. Seminar Nasional LP2M
UNM.

Pamungkas, J., Hayati, N., & Maryatun, I. B. (2016). Pengembangan
Perencanaan Pembelajaran PAUD Berbasis Budaya. Jurnal Pendidikan Anak.
https://doi.org/10.21831/jpa.v5i2.12389.

Pendidikan, K., Teknologi, D. A. N., Standar, B., & Pendidikan, D. A. N. A.
(2022). Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi (Issue 021).

Prameswari, T. W. (2020). Merdeka Belajar: Sebuah Konsep Pembelajaran
Anak Usia Dini Menuju Indonesia Emas 2045. Seminar Nasional Penalaran Dan
Penelitian Nusantara, 1, 76–86.

Rahardjo, Maria Melita dan Maryati, S. (2021). Pengembangan Pembelajaran
PAUD (1st ed.). Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

120

Rahelly, Y. (2018). Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini (Paud) di Sumatera Selatan. JPUD - Jurnal Pendidikan Usia Dini.
https://doi.org/10.21009/jpud.122.21.

Rochmah, N., Fahridatun, U., & Hanifatunisak, H. (2019). Esensi Model
Pembelajaran High/Scope dalam Pembelajaran Anak Usia Dini. Indonesian Journal
of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini.
https://doi.org/10.35473/ijec.v1i1.133.

Rohim, H. dan D. (2019). Pendidikan untuk menyambut masyarakat 5.0.
Alinea.Id Fakta, Data, Kata, 399–405. https://www.alinea.id/kolom/pendidikan-
untuk-menyambut-masyarakat-5-0-b1XcI9ijL.

Sahri, N. (2021). Menyenangkan Berbasis Steam Bagi Guru Paud Se-
Kecamatan Gunung Kijang. 5(2), 441–459.

Saleh, M. (2020). “Merdeka Belajar di Tengah Pandemi Covid-19.” Prosiding
Seminar Nasional Hardiknas, 1, 51–56.
http://proceedings.ideaspublishing.co.id/index.php/hardiknas/article/view/8

Sapendi. (2015). Internalisasi Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini, Jurnal
AT-TURATS IAIN Pontianak 1(2): 21.

Sardila Vera. (2015). ”Implementasi Pengembangan Nilai-Nilai Etika Dan
Estetika Dalam Pembentukan Pola Prilaku Anak Usia Dini” Dosen Jurusan Ilmu
Komunikasi, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi,Uin Suska Riau. Jurnal Risalah
26(2): 86-93.

Sekolah Peneggak. (2022). PPT Penyusunan Modul Ajar . PPT Penyusunan
Modul Ajar

Sherly, Edy dharma, & Humiras Betty Sihombing. (2020). Merdeka belajar:
kajian literatur. UrbanGreen Conference Proceeding Library, 1, 183–190.

Suhelayanti, dkk. (2020). Manajemen Pendidikan. Yayasan Kita Menulis.

Sulistyati, D. M., Wahyaningsih, S., & Wijania, I. W. (2021). Buku panduan
guru proyek profil pelajar pancasila.

Suwandi, S. (2020). Implementasi Pembelajaran Abad Ke-21 Dan
Tantangannya Untuk Berperan Dalam Masyarakat 5.0. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang 10 Januari 2020, 1–15.

Tahir, M. Y., Ismawati, Rismayani, Nurhikmah, & Syaroh, M. (2018).
Manajemen Kurikulum Anak Usia Dini Pada Taman Kanak-Kanak Aulia Samata
Kabupaten Gowa. NANAEKE Indonesian Journal of Early Childhood Education.

121

Tilaar, H. A. . (2007). Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional
dalam Perspektif Abad 21. Kencana.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Presiden Republik
Indonesia.

Zuriah, Nurul. (2008). Pendidikan Moral Dan Budi Pekerti Dalam Perspektif
Perubahan, Cet 2. Jakarta: PT Bumi Aksara.

122

GLOSARIUM

Afektif Segala sesuatu yang berkaitan dengan sikap,
Akhir fase watak, perilaku, emosi, minat, serta nilai yang
Akomodasi terdapat pada diri individu. Aspek afektif
digunakan untuk mengetahui perilaku dan
Aspek Perkembangan Anak sikap siswa dalam segala interaksi selama masa
menuntut ilmu di sekolah.
Berkesinambungan
Capaian Pembelajaran (CP) Akhir fase adalah akhir dari tahap, tingkatan,
Creating Communities of Learners masa. Semua perubahan yang terjadi berturut-
turut daripada sebuah proses. wujud atau rupa
sebuah benda.

Pengertian akomodasi dalam kamus (Lerner &
Kline, 2006) adalah penyesuaian dan
modifikasi program pendidikan untuk
memenuhi kebutuhan anak dengan kebutuhan
khusus. Heyden (2004) memaknai akomodasi
sebagai perubahan yang dilakukan supaya
siswa berkebutuhan khusus dapat belajar di
ruang kelas biasa.

Perkembangan anak dapat didefinisikan
sebagai proses dimana Si Kecil mengalami
perubahan seiring berjalannya waktu. Bisa
dikatakan, perkembangan mengacu pada urutan
perubahan fisik, bahasa, emosi, dan pemikiran,
yang terjadi pada anak sejak lahir hingga awal
masa dewasa.

Berkesinambungan artinya adalah bahwa
peristiwa sejarah yang dipelajari merupakan
rangkaian peristiwa yang berkelanjutan.
Peristiwa yang terjadi di masa sekarang adalah
mata rantai dari peristiwa yang terjadi di masa
lampau.

Adalah kompetensi yang diharapkan dapat
dicapai oleh peserta didik di akhir fase.

Artinya menciptakan masyarakat pembelajar,
Masyarakat pembelajar adalah masyarakat yang
memiliki semangat, kesadaran dan tradisi untuk

123

Deteksi Dini Tumbuh Kembang terus mencari, menemukan dan menciptakan
Efesiensi pengetahuan.

Elemen DDTK adalah kegiatan / pemeriksaan untuk
Empiris menemukan secara dini adanya penyimpangan
Esensial tumbuh kembang agar lebih mudah dilakukan
Evaluasi Implementasi penanganan selanjutnya.
Fase Fondasi
Fasilitator Merupakan cara atau kemampuan untuk
mendapatkan hasil dan tujuan yang maksimal,
namun hanya menggunakan sumber daya yang
minimal atau sedikit. Sehingga tidak
mengeluarkan biaya, tenaga, dan waktu yang
terlalu banyak.

Kata elemen berasal dari kata Latin elementum
yang berarti "bagian-bagian dasar yang
mendasari sesuatu"

Adalah sesuatu yang berdasarkan pengalaman,
terutama pengalaman yang diperoleh melalui
penemuan, percobaan atau pengamatan.

Esensial artinya perlu sekali, mendasar, dan
hakiki. Contoh penggunaannya saat ingin
mengungkapkan sesuatu yang diperlukan untuk
menjaga kesehatan tubuh.

Evaluasi pembelajaran anak usia dini
merupakan proses mengukur dan menilai
sesuatu sehingga tercapai tujuan dari proses
pembelajaran. Evaluasi didasari oleh penilaian
dan harus ada pengukuran.

Fase ini mencakup capaian perkembangan
yang diharapkan dikuasai oleh anak jenjang
PAUD hingga SD kelas awal sehingga terlihat
adanya transisi kemampuan dari PAUD ke SD
termasuk di dalamnya kesiapan bersekolah.

Adalah seseorang yang membantu sekelompok
orang memahami tujuan bersama mereka dan
membantu mereka membuat rencana guna
mencapai tujuan tersebut tanpa mengambil
posisi tertentu dalam diskusi.

124

Fleksibel Adalah luwes atau mudah dan cepat
Holistik-integratif menyesuaikan diri. Fleksibel bagi siswa,
Interaksi artinya kurikulum harus menyediakan berbagai
Intervensi kemungkinan program pilihan sesuai dengan
Kegiatan intrakurikuler bakat dan minat siswa.
Kegiatan korikuler
Kompleks Pembelajaran holistik integratif merupakan
Konstinuitas model pembelajaran yang mengaplikasikan
prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini,
melalui kegiatan bermain yang sekaligus
merupakan proses belajar bagi anak didik.

Interaksi adalah satu pertalian sosilal antar
individu sedemikian rupa sehingga individu
yang bersangkutan saling mempengaruhi satu
sama lainnya (Chaplin, 2011).

Intervensi dini merupakan suatu kegiatan yang
dilaksanakan untuk memaksimalkan
perkembangan anak atau meminimalisir
hambatan dan ketertinggalan perkembangan
anak.

Kegiatan Intrakuriluler adalah kegiatan utama
persekolah yang dilakukan dengan
menggunakan alokasi waktu yang telah
ditentukan dalam struktur program.

Kegiatan kokurikuler didefinisikan sebagai
kegiatan-kegiatan siswa di luar kegiatan
intrakurikuler yang sangat mendukung
keberhasilan kegiatan intrakurikuler.

Kompleks adalah suatu kesatuan yang terdiri
dari sejumlah bagian, khususnya yang
memiliki bagian yang saling berhubungan dan
saling tergantung.

Kesinambungan, kelangsungan. kontinuitas
dalam pengembangan kurikulum mengandung
pengertian bahwa perlu dijaga saling
keterkaitan dan kesinambungan antara materi
pelajaran pada berbagai jenjang dan jenis
program pendidikan.

125

Kontekstual Kontekstual memiliki arti berhubungan dengan
Landasan Filososfis konteks atau dalam konteks. Konteks
membawa maksud keadaan, situasi dan
Landasan Sosiologi kejadian.

Landasan Teoritis : Landasan filosofis merupakan pertimbangan
atau alasan yang menggambarkan bahwa
Landasan Yuridis peraturan yang dibentuk mempertimbangkan
Learning loss pandangan hidup, kesadaran, dan cita hukum
yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah
bangsa Indonesia yang bersumber dari
Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara.

Landasan sosiologis merupakan pertimbangan

atau alasan yang menggambarkan bahwa

peraturan yang dibentuk untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.

Landasan sosiologis sesungguhnya

menyangkut fakta empiris mengenai

perkembangan masalah dan kebutuhan

masyarakat dan negara.

Pendidikan berbasis standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas
minimal penyelenggaraan pendidikan. Standar
tersebut terdiri dari standar tingkat pencapaian
perkembangan anak, standar isi, standar proses,
standar penilaian pendidikan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan.

Landasan hukum/yuridis pendidikan adalah
asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan
perundangan yang berlaku, yang dijadikan titik
tolak dalam pendidikan.

Menurut Donnelly & Patrinos, 2021; Engzell et
al., 2021, Learning loss adalah menurunnya
pengetahuan dan keterampilan siswa secara
akademis sebagai akibat dari pembelajaran di
rumah yang berlangsung dalam waktu yang
cukup lama.

126

NAM Menurut Suyadi (2009: 25) “Nilai Agama dan
Moral adalah ukuran baik- buruknya
Otentik seseorang, baik sebagai pribadi maupun
Pandangan Psikologis-Pedagogis sebagai warga masyarakat, dan warga Negara”.
Pelajar Pancasila Dalam PAUD nilai-nilai moral dan agama
Pembelajaran Intrakurikuler adalah kemampuan anak untuk bersikap dan
Pembelajaran Berbasis Proyek bertingah laku.

Pengembangan Holistik-Integratif Asesmen otentik merupakan asesmen yang
dilakukan berdasarkan fakta yang
sesungguhnya terjadi pada anak. Asesmen
berlangsung saat anak bermain dalam
lingkungan belajar yang telah ditata guru.

Psiko-pedagogis adalah cara melihat
pendidikan dasar dari fungsi proses pendidikan
dasar dalam pengembangan potensi individu
sesuai dengan karakteristik psikologis peserta
didik.

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar
Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi global dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Adalah kegiatan utama persekolah yang
dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu
yang telah ditentukan dalam struktur program.
Kegiatan ini dilakukan guru dan peserta didik
dalam jam-jam pelajaran setiap hari.

Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project

Based Learning (PjBL) adalah model

pembelajaran yang menggunakan

proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik

melakukan eksplorasi, penilaian, inter pretasi,

sisntesis, dan informasi untuk menghasilkan

berbagai bentuk hasil belajar.

Pengembangan anak usia dini holistik-
integratif adalah upaya pengembangan anak
usia dini yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan esensial anak yang beragam dan
saling terkait secara simultan, sistematis, dan
terintegrasi.

127

Pendidikan Skolastik Skolastik adalah sekolah filsafat abad
pertengahan atau, mungkin lebih tepatnya,
Pendekatan Tematik metode pembelajaran yang diajarkan oleh para
Profil Pelajar Pancasila akademisi dari universitas abad pertengahan
Relevansi dan katedral pada periode dari abad ke-12
RPP hingga abad ke-16. Itu adalah sekolah yang
Ruang lingkup menggabungkan logika, metafisika, dan
semantik menjadi satu disiplin, dan telah
membantu kita mengembangkan pemahaman
tentang logika dengan cara yang bermakna.

Pendekatan tematik atau thematic approach
adalah konsep yang digunakan dalam proses
belajar mengajar yang melibatkan berbagai
bidang studi agar dapat memberikan
pengalaman bagi peserta pembelajaran.

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar
Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi global dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan
enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis.

Hubungan atau kaitan. Menurut Ali:2009
relevansi dalam pendidikan adalah kesesuaian
antara kemampuan atau skil yang diperoleh
melalui jenjang pendidikan dengan kebutuhan
pekerjaan.

RPP Plus Modul ajar ini selayaknya seperti
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Akan tetapi dilengkapi dengan berbagai materi
pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan
asesmen untuk mengecek apakah tujuan
pembelajaran dicapai siswa.

Ruang lingkup adalah batasan banyaknya
subjek yang tercakup dalam sebuah masalah.
Secara umum memiliki makna batasan. Dalam
arti luas batasan ini bisa dalam bentuk materi,
variable yang diteliti, subjek, atau lokasi.

128

Ruang lingkup bisa diartikan secara lebih
khusus pada materi atau hal tertentu.

Sentral Sentral bisa di artikan sebagai inti atau pusat
Sistem Catur Wulan adalah pokok pangkal atau yang menjadi
pumpunan berbagai hal, urusan, dan
Sistematis sebagainya.
Tujuan Pembelajaran (TP)
Vocational Efisiensi Caturwulan berasal dari istilah dalam bahasa
Worthy use of leisure
ZPD Jawa untuk sistem penanggalan. Terdiri atas

catur (empat) dan wulan (bulan) yang memiliki

makna empat bulan berturut-turut. Pada

penanggalan Gregorian, caturwulan

(quadrimester) dalam satu tahun terdiri dari

tiga periode. Yaitu. Pertama, Januari hingga

April (120/121 hari).

Sistematis adalah suatu usaha untuk
merumuskan sesuatu dalam hubungan yang
teratur sehingga membentuk sistem yang utuh.

Adalah deskripsi kompetensi yang diharapkan
dapat dicapai peserta didik dalam satu atau
lebih kegiatan pembelajaran.

Efisiensi Pendidikan artinya memiliki kaitan
antara pendayagunaan sumber-sumber
pendidikan yang terbatas sehingga mencapai
optimalisasi yang tinggi.

Penggunaan waktu luang yang layak, dapat
diisi dengan kegiatan pilihan sendiri atau
waktu yang digunakan dan dimanfaatkan
sesuka hati.

Zone of proximal development (ZPD) adalah
jarak antara kemampuan siswa untuk
melakukan tugas di bawah bimbingan orang
dewasa dengan pemecahan masalah secara
mandiri sesuai kemampuan siswa.

129

BIODATA PENULIS

NO BIODATA FOTO

Nama : Wianus Mirip
NIM : 06141082227011
1. Kelas : Indralaya
Motto : Hari ini berjuang besok raih
kemenangan

Nama : Sadrah As Satillah
NIM : 06141282227001
2. Kelas : Indralaya
Motto : Lebih banyak belajar, lebih banyak
pula pengetahuan

Nama : Ida Asmariya

NIM : 06121182227001

3. Kelas : Indralaya
Motto : Di Remehkan adalah salah satu

keunggulan kompetitif terbesar yang dapat

kamu miliki

Nama : Rahmah Sahirah

NIM : 06141182227003

4. Kelas : Indralaya
Motto : Tidak masalah jika kamu berjalan

dengan lambat, asalkan kamu tidak pernah

berhenti berusaha.

130

Nama : Serli Oktarini
NIM : 06141182227004
5. Kelas : Indralaya
Motto : Tak pernah ada kata terlambat untuk
menjadi yang kamu impikan. -George Eliot

Nama : Siti Aisyah Ninies
NIM : 06141182227005
6. Kelas : Indralaya
Motto : Tidak semua pahlawan super memiliki
jubah, beberapa memiliki gelar pengajaran

Nama : Septi Nurjannah Al Furqonia
NIM : 06141182227006
7. Kelas : Indralaya
Motto : It’s okay to make mistakes, because
that’s how you learn

Nama : Dena Rizki Septiani
NIM : 06141182227008
8. Kelas : Indralaya
Motto : Sukses itu seperti sekumpulan tempe,
tidak ada yg tahu

Nama : Nur Azizah
NIM : 06141182227009
9. Kelas : Indralaya
Motto : Segala usaha tidak akan mengkhianati
hasil

131

Nama : Khusnul Khotimah
NIM : 06141182227010
10. Kelas : Indralaya
Motto : Pantang menyerah sebelum menjadi
kaya

Nama : Ersi Sella Simamora
NIM : 06141182227020
11. Kelas : Indralaya
Motto : Bertekadlah untuk mendapatkan
impian

Nama : Christina Adelyne

NIM : 06141182227036

12. Kelas : Indralaya
Motto : Never regret a day in your life. Good

days bring you happiness and bad days give

you experience

Nama : Tamara Saputri
NIM : 06141182227060
13. Kelas : Indralaya
Motto : Hiduplah seakan kamu mati besok,
belajarlah seakan kamu hidup selama nya

132

Nama : Arina Syifa Sabrina
NIM : 06141182227064
14. Kelas : Indralaya
Motto : Jika orang lain bisa, maka aku juga
harus bisa.

Nama : Anisyah Ramadani

NIM : 06141282227012

15. Kelas : Indralaya
Motto : Setiap perjuangan pasti ada hasilnya.

gagal memberi pelajaran, sukses memberi

kebahagiaan

Nama : Vira Fitriani
NIM : 06141282227013
16. Kelas : Indralaya
Motto : Sambut masa depan cemerlang
dengan berilmu

Nama : Syarifah Aliyah Herdady
NIM : 06141282227014
17. Kelas : Indralaya
Motto : Don't be afraid to fail, be afraid not to
try

133

Nama : Selvia Oktarini
NIM : 06141182227015
18. Kelas : Indralaya
Motto : Kebiasaan kecil yang baik akan
menghasilkan kualitas jiwa yang baik pula.

Nama : Maulida

NIM : 06141282227016

19. Kelas : Indralaya
Motto : Jangan pernah menyerah ketika anda

masih mampu berusaha lagi. Tidak ada kata

berakhir sampai anda berhenti mencoba

Nama : Triyanti Hasmita Sari

NIM : 06141182227017

Kelas : Indralaya

20. Motto : "Jika Anda mendidik seorang laki-
laki, maka seseorang laki-laki itu akan

terdidik. Tapi jika anda mendidik seorang

perempuan maka satu generasi yang akan

terdidik"

Nama : Nadya Yulianda Santi

NIM : 06141282227018

21. Kelas : Indralaya
Motto : “Teruslah melangkah, jangan mudah

menyerah"

Nama : Miranti
NIM : 06141282227021
22. Kelas : Indralaya
Motto : Jadikan hidupmu sebagai life long
learning

134

Nama : Syabila Dwi Azzara

NIM : 06141282227022

23. Kelas : Indralaya
Motto : "Kelemahan terbesarmu adalah ketika

kamu menyerah dan kehebatan terbesarmu adalah

ketika kamu mencoba sekali lagi".

Nama : Windri Bella Hovina
NIM : 06141282227023
24. Kelas : Indralaya
Motto : Jika tidak bisa menjadi yang terbaik,
setidaknya jadilah orang baik!

Nama : Keysa Celsi Al-Shyfa

25. NIM : 06141282227024
Kelas : Indralaya

Motto : Stop wishing,start going!

Nama : Asy Syifa Salsabillah
NIM : 06141282227025
26. Kelas : Indralaya
Motto : Kegagalan mu kemarin adalah
kemenangan mu hari ini.

135

Nama : Theresia Arta Shopia

27. NIM : 06141282227026
Kelas : Indralaya

Motto : Hari ini berjuang, besok raih kemenangan.

Nama : Hans Apacelta
NIM : 06141282227027
28. Kelas : Indralaya
Motto : "Jangan pernah berhenti belajar, karena
hidup tak pernah berhenti mengajarkan"

Nama : Tri Ayu Wulandari

NIM : 06141282227028

29. Kelas : Indralaya
Motto : Teruslah melangkah dan proses,jika gagal

jadikan pelajaran dan jika berhasil itu adalah doa

orang tua,di balik senyumku ada hati yang ku jaga.

Nama : Diah Rayhanah Rasmitah

30. NIM : 06141282227029
Kelas : Indralaya

Motto : If you can dream it, you can do it

136

Nama : Nuansyah Indah Putri
NIM : 06141282227030
31. Kelas : Indralaya
Motto : Lakukan lah apa yang ingin kamu lakukan
selagi itu hal terbaik

Nama : Rina Kurnia

32. NIM : 06141282227031
Kelas : Indralaya

Motto : Majulah tanpa menjatuhkan

Nama : Adhea Afiani
NIM : 06141282227032
33. Kelas : Indralaya
Motto : Belajar bersyukur dari pada terus
mengeluh

Nama : Mutiara
NIM : 06141282227033
34. Motto : Jangan Menyalakan Takdir,Mungkin
Yang Kamu Pikir Itu Baik Belum Tentu
Itu Yang Terbaik.

Nama : Shinta Dwi Anugrah

35. NIM : 06141282227034
Kelas : Indralaya

Motto : Jalani saja, nanti juga selesai

137

Nama : Intan Yuniar

NIM : 06141282227035

36. Kelas : Indralaya
Motto : “Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live forever.”

Nama : Siti Haniyah
NIM : 06141282227037
37. Kelas : Indralaya
Motto : Seberat apa pun masalahmu, jangan
lupa tetap mengeluh

Nama : Imelia

NIM : 06141282227038

38. Kelas : Indralaya
Motto : Hanya Do'a yang dapat mengubah takdir

dan selama Allah mendengar, aku

akan terus berharap

Nama : Leni Maryani

39. NIM : 06141282227039
Kelas : Indralaya

Motto : Sukses Dunia dan Akhirat

Nama : Yunira Nandasary

40. NIM : 06141282227040
Kelas : Indralaya

Motto :

Nama : Tiara Marintan

41. NIM : 06141282227041
Kelas : Indralaya

Motto : Hidup nak lemak , duit nak banyak

138

Nama : Difa Falinsy

NIM : 06141282227042

42. Kelas : Indralaya
Motto : Selagi masih muda kejarlah mimpimu

setinggi - tingginya tidak masalah

jika kau perempuan

Nama : Ranty Artamevia

43. NIM : 06141282227044
Kelas : Indralaya

Motto : Belum terlambat untuk menjadi apapun

yang kamu inginkan

Nama : Putri Rizky Anggraini

44. Nim: 06141282227045
Kelas: Indralaya

Moto: Gagal hanya terjadi jika kita menyerah

Nama: Nadia Putri Mahera
Nim: 061412822270746
45. Kelas: Indralaya
Moto: Allah selalu ada, Allah selalu mengerti

Nama: Reza Amelia
Nim: 06141282227047
46. Kelas: Indralaya
Moto:Libatkan Allah dalam segala urusanmu

139

Nama: Sabrina Amanda Putri

Nim: 06141282227048

47. Kelas: Indralaya
Moto: Every story has a soul, it’ll guide you to

Nama: Dinda Putri
Nim: 06141282227049
48. Kelas: Indralaya
Moto: Jangan Berpikir Untuk Sempurna Tapi
Berpikirlah Untuk Berguna

Nama: Tari Mahesa Amanda

49. Nim: 06141282227050
Kelas: Indralaya

Moto: Restoring, redeeming, forgiving, receiving

Nama: Niken Gayatri
Nim: 06141282227051
50. Kelas: Indralaya
Moto: Kehidupan itu seperti air yang mengalir, jadi
jangan melawan arus kalau mau hidup

140

Nama: Zalika Amanda Zahra

51. Nim: 06141282227052
Kelas: Indralaya

Moto: You have to stand the rain to see the rainbow

Nama: Dika Fisabilillah Zahara

52. Nim: 06141282227053
Kelas: Indralaya

Motto: Stop dreaming and start doing

Nama: Sari Marlianti
Nim: 06141282227054
Kelas: Indralaya
53. Motto: Allah berfirman "sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan." Maka barang siapa
yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka
Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga

Nama: Nurjanah
Nim: 06141282227055
54. Kelas: Indralaya
Motto: Musuh terbesar kamu itu bukan orang lain
tetapi keraguan yang ada dalam dirimu setiap kamu
ingin melangkah

141

Nama: Kania Fidelah Lathifa
Nim: 06141282227056
55. Kelas: Indralaya
Motto: Jalani aja dulu semua yang sudah kamu pilih
sedari awal

Nama: Ardhita Nurmiati
Nim: 06141282227057
56. Kelas: Indralaya
Motto: Aku sudah pernah merasakan semua
kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit ialah
berharap kepada manusia

Nama: Echa Aisyadewi
Nim: 06141282227059
57. Kelas: Indralaya
Motto: Tak ada yang mustahil selagi kita optimis,
ikhtiar dan tawakkal kepada-nya

Nama : Bunga Chantika

58. NIM : 06141282227061
Kelas : Indralaya

Motto : If we never try, we will never know

Nama : Jhenny Eka Putri

59. NIM : 06141282227062
Kelas : Indralaya

Motto : Go up and never stop

142


Click to View FlipBook Version