The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by yanlabherbalmmb, 2021-08-23 23:19:47

Taksonomi

Taksonomi

Taksonomi
Koleksi Tanaman Obat
Kebun Tanaman Obat
Citeureup

TIM PENYUSUN BUKU

TAKSONOMI KOLEKSI TANAMAN OBAT KEBUN TANAMAN OBAT CITEUREUP

Pengarah : Drs. Ruslan Aspan, MM.

Koordinator : DR. Sherley

Penyunting : Drs. Rumonda Napitupulu
Drs. L. Satmoko Wisaksono.MM
Efizal, S.Si., M.Si
Drs. Lussy Mooduto
Tety Herawaty, SP
Ari Novianti NB.SP
Septilia Wahyu H. S.Si
Tumino

Pendukung : Bidang Botani, LIPI

Design & Printing : cv. Global express (021) 70189541; 08128522416
Website: www.global3xpress.com

Penerbit : Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen
Direktorat Obat Asli Indonesia
Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat
Gedung C Lantai. 3
Telp ( 021 ) 42884208
Fax ( 021 ) 42884208

Sumber Dana : APBN 2008 DIPA Badan POM RI

ISBN : 978-979-3707-42-6

Dilarang memperbanyak atau mengcopy
sebagian dan atau seluruh bagian buku ini

tanpa izin dari Penerbit

Sambutan Sambutan

Sesuai dengan Keputusan Presiden RI No.103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintahan Non Departemen, bagian
kedua puluh tiga, pasal 69, butir (f ) dinyatakan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan
POM) RI dalam menyelenggarakan fungsinya mempunyai kewenangan dalam penetapan pedoman
penggunaan, konservasi, pengembangan dan pengawasan tanaman obat. Sejalan dengan hal
tersebut salah satu strategi induk organisasi Badan POM RI diarahkan untuk memantapkan jejaring
lintas sektor dalam pengawasan obat dan makanan dengan sasaran berfungsinya jaringan lintas
sektor dalam pengembangan, pengawasan dan konservasi tanaman obat.

Banyak keanekaragaman tumbuhan yang hampir punah atau sudah punah sebelum
teridentifikasi dengan benar, baik dalam hal taksonomi maupun khasiat/ manfaatnya. Kondisi tersebut
bila di biarkan terlalu berkepanjangan akan menyebabkan kelangkaan terhadap keanekaragaman
tumbuhan terutama pada spesies yang terancam kepunahannya yang secara alami sulit berkembang
apabila tanpa campur tangan manusia. Oleh karena itu tentunya akan sangat disayangkan jika hal
tersebut terjadi terhadap spesies yang sangat berguna yaitu tumbuhan berkhasiat obat. Dengan
demikian upaya konservasi menjadi penting dalam konteks penyelamatan spesies tumbuhan obat
yang terancam punah. Upaya penyelamatan keanekaragaman tumbuhan tentu dapat dilakukan
melalui upaya konservasi tumbuhan obat liar di luar habitatnya (ex-situ) terutama konservasi untuk
tumbuhan obat yang dihabitat aslinya seringkali menghadapi ancaman yang besar akibat perusakan
habitat oleh berbagai aktivitas dan ekploitasi yang tidak terkendali oleh manusia. Konservasi yang
dilakukan juga dapat berfungsi sebagai tempat pendidikan, peragaan, penelitian, pengembangan
ilmu pengetahuan, sarana perlindungan dan pelestarian jenis, serta sarana rekreasi yang sehat.

Berdasarkan hal tersebut pengelolaan dan pengembangan Kebun Tanaman Obat (KTO)
Citeureup Badan POM RI merupakan wujud dari tanggungjawab yang telah diamanatkan untuk
tujuan konservasi dan pengembangan tanaman obat. KTO Badan POM RI tentunya perlu didukung
oleh media informasi yang memuat keseluruhan koleksi tanaman obat sehingga dapat dimanfaatkan
untuk mengetahui lebih banyak tentang satu jenis tanaman obat, salah satunya adalah dengan
disusunnya buku Taksonomi Tanaman Obat Koleksi Kebun Tanaman Obat (KTO) Citeureup Badan
POM RI. Diharapkan buku ini dapat memberikan manfaat yang bagi masyarakat luas terutama untuk
memperoleh informasi deskripsi visual tanaman obat yang lebih lengkap.

Kepada semua pihak yang telah berkerja keras menyusun buku ini kami ucapkan terima
kasih, semoga kerja keras Saudara-saudara dapat memberikan sumbangan kepada pembangunan
kesehatan dan bermanfaat bagi pengembangan obat asli Indonesia.

Jakarta, Nopember 2008

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional,
Kosmetik, dan Produk Komplemen

Drs. Ruslan Aspan, MM.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 iii

Kata Pengantar Kata Pengantar

Penggunaan tumbuhan obat untuk pemeliharaan dan pemulihan kesehatan serta pengobatan
terus mengalami peningkatan. Kondisi diatas berakibat pada tingginya permintaan tanaman obat
sehingga kegiatan eksploitasi bahan baku tanaman obat dari alam tidak dapat terhindarkan lagi.
Apabila hal tersebut terus dibiarkan maka akan terjadi pengurangan plasma nuftah dan bahkan saat
ini Bangsa Indonesia telah banyak kehilangan spesies tanaman obat asli Indonesia.

Beberapa cara yang telah dilakukan pemerintah, salah satunya adalah Badan POM RI telah
melakukan konservasi terhadap tanaman obat asli Indonesia terutama pada tanaman obat mengalami
kelangkaan atau terancam punah dalam suatu wilayah yaitu Kebun Tanaman Obat Citeureup. Di
dalam kebun ini telah terkoleksi sebanyak lebih kurang 400 jenis tanaman obat yang berasal dari
seluruh wilayah nusantara.

Dalam rangka peningkatan pemanfaatan kebun tanaman obat Citeureup, kami mencoba untuk
melakukan dokumentasi terhadap koleksi tanaman obat yang ada dengan cara memberikan deskripsi
yang meyeluruh dari setiap tanaman obat secara visual yang terangkum dalam Buku Taksonomi
Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat (KTO) Citeureup Badan POM RI. Besar harapan kami,
buku ini dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam identifikasi spesies tanaman obat yang mirip
yang biasa digunakan di masyarakat. Selain itu dapat juga melengkapi dan mendukung buku-buku
sejenis yang sudah ada baik yang diterbitkan oleh Badan POM RI maupun pihak lain.

Secara bertahap, Badan POM RI akan menerbitkan buku Taksonomi Tanaman Obat Koleksi Kebun
Tanaman Obat (KTO) Citeureup Badan POM RI. Pada volume pertama ini akan memuat taksonomi
100 spesies tanaman obat yang menjadi koleksi KTO Citeureup Badan POM RI. Volume lanjutan akan
disesuaikan dengan spesies yang belum dapat dimuat pada volume pertama dan berkaitan dengan
perkembangan jumlah spesies koleksi tanaman obat yang ada.

Kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah bekerja keras
menyusun dan membantu penerbitan buku Taksonomi Tanaman Obat Koleksi Kebun Tanaman
Obat (KTO) Citeureup Badan POM RI volume pertama ini, semoga dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pemangku kepentingan serta masyarakat luas.

Akhirnya demi kesempurnaan buku ini, kritik serta sumbang saran dari para ahli dan pembaca
sangat kami harapkan.

Jakarta, Nopember 2008

Direktur Obat Asli Indonesia

Dr. Sherley

iv Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Daftar Isi Daftar Isi

Sambutan.....................................................................................................................................................................................iii
Kata Pengantar...........................................................................................................................................................................iv
Abrus precatorius L..................................................................................................................................................................... 1
Acalypha hispida Burm. F......................................................................................................................................................... 2
Acorus calamus L........................................................................................................................................................................ 3
Aegle marmelos (L.) Correa...................................................................................................................................................... 4
Ageratum conyzoides L............................................................................................................................................................. 5
Aloe vera (L.) Burm. f.................................................................................................................................................................. 6
Alstonia scholaris (L.)R.BR........................................................................................................................................................ 7
Anacardium occidentale L........................................................................................................................................................ 8
Andrographis paniculata (Burm. F.) Wallich ex Nees...................................................................................................... 9
Anredera cordifolia  (Ten.) Steenis......................................................................................................................................10
Artemisia vulgaris L..................................................................................................................................................................11
Averrhoa carambola L.............................................................................................................................................................12
Azadirachta indica A. H. L. Juss............................................................................................................................................13
Barleria prionitis L.....................................................................................................................................................................14
Blumea balsamifera (L.) DC...................................................................................................................................................15
Brucea javanica (L.) Merr. ......................................................................................................................................................16
Caesalpinia pulcherrima (L.) Swartz...................................................................................................................................17
Caesalpinia sappan L...............................................................................................................................................................18
Calophyllum inophyllum L.....................................................................................................................................................19
Carica papaya L.........................................................................................................................................................................20
Cassia siamea Lamk.................................................................................................................................................................21
Cassia tora L...............................................................................................................................................................................22
Catharanthus roseus (L.) G. Don..........................................................................................................................................23
Centella asiatica (L.). Urb........................................................................................................................................................24
Cinnamomum burmani (Ness & T. Nees) Blume............................................................................................................25
Citrus aurantium L. subsp. aurantifolia Swingle .........................................................................................................26
Citrus maxima Merr..................................................................................................................................................................27
Clerodendron serratum Spreng............................................................................................................................................28
Cola acuminata Schott ET Endl...........................................................................................................................................29
Costus speciosus Smith...........................................................................................................................................................30
Croton tiglium L.........................................................................................................................................................................31
Curcuma domestica Val...........................................................................................................................................................32
Curcuma heyneana Valeton & Zijp.....................................................................................................................................33
Datura metel L...........................................................................................................................................................................34
Eclipta prostrata (L.) L..............................................................................................................................................................35
Elephantopus scaber L.............................................................................................................................................................36
Eleutherine americana Merr..................................................................................................................................................37
Eugenia cumini Merr................................................................................................................................................................38
Eugenia polyantha WIGHT.....................................................................................................................................................39
Euphorbia hirta L......................................................................................................................................................................40
Eurycoma longifolia Jack........................................................................................................................................................41

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 v

Daftar Isi Ficus deltoidea Jack..................................................................................................................................................................42
Foeniculum vulgare Mill..........................................................................................................................................................43
Graptophyllum pictum Griff...................................................................................................................................................44
Guazuma ulmifolia Lamk.......................................................................................................................................................45
Gynura procumbens (Lour.) Merr.........................................................................................................................................46
Gynura segetum (Lour.) Merr................................................................................................................................................47
Hibiscus radiatus CAV..............................................................................................................................................................48
Hibiscus rosa-sinensis L...........................................................................................................................................................49
Justicia gendarussa Burm. F..................................................................................................................................................50
Kleinhovia hospita L.................................................................................................................................................................51
Leucaena glauca (Willd) Benth............................................................................................................................................52
Melaleuca leucadendra (L.) L. Var. Minor (Smith) Duthic.............................................................................................53
Mentha arvensis L.....................................................................................................................................................................54
Merremia mammosa Hall.......................................................................................................................................................55
Mirabilis jalapa L.......................................................................................................................................................................56
Morinda citrifolia L...................................................................................................................................................................57
Moringa oleifera Lam..............................................................................................................................................................58
Morus alba L...............................................................................................................................................................................59
Murraya paniculata (L.) Jack.................................................................................................................................................60
Myristica fragrans Houtt.........................................................................................................................................................61
Nigella sativa L...........................................................................................................................................................................62
Ocimum sanctum L..................................................................................................................................................................63
Orthosiphon spicatus B.B.S....................................................................................................................................................64
Pandanus conoideus Lam......................................................................................................................................................65
Parkia roxburghii G. Don........................................................................................................................................................66
Persea americana Mill.............................................................................................................................................................67
Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl...................................................................................................................................68
Phyllanthus niruri L...................................................................................................................................................................69
Physalis angulata L...................................................................................................................................................................70
Piper nigrum L............................................................................................................................................................................71
Piper retrofractum Vahl...........................................................................................................................................................72
Plantago major L.......................................................................................................................................................................73
Platycladus orientalis (L.) Franco.........................................................................................................................................74
Plectranthus amboinicus Lour (Lour.) Spreng.................................................................................................................75
Pluchea indica Less..................................................................................................................................................................76
Plumbago zeylanica L..............................................................................................................................................................77
Pogostemon cablin (Blanco) Benth.....................................................................................................................................78
Psidium guajava Val.................................................................................................................................................................79
Punica granatum L...................................................................................................................................................................80
Rauwolfia serpentina (L.) Benth. ex Kurz..........................................................................................................................81
Ruta angustifolia (L.) Pers......................................................................................................................................................82
Santalum album L....................................................................................................................................................................83
Sauropus androgynus (L.) Merr............................................................................................................................................84

vi Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Sida rhombifolia L.....................................................................................................................................................................85 Daftar Isi
Sonchus arvensis L....................................................................................................................................................................86
Stachytarpheta mutabilis Vahl..............................................................................................................................................87
Strobilanthes crispa Bl.............................................................................................................................................................88
Symphytum officinale L...........................................................................................................................................................89
Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry...........................................................................................................................90
Tabernaemontana divaricata (L.) R. Br. ex Roem. & Schult.........................................................................................91
Talinum paniculatum (Jack.) Gaert.....................................................................................................................................92
Tamarandus indica L................................................................................................................................................................93
Tinospora crispa (L.) Hook. F.................................................................................................................................................94
Typhonium roxburghii Schott...............................................................................................................................................95
Vitex trifolia L..............................................................................................................................................................................96
Zingiber aromaticum Val........................................................................................................................................................97
Zingiber officinale var rubrum Theilade............................................................................................................................98
Zingiber purpureum  Roxb.....................................................................................................................................................99
Zingiber zerumbet (L.) Sm....................................................................................................................................................100
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................................................101
Index...........................................................................................................................................................................................103

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 vii



Abrus precatorius L.

Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Fabales
Bangsa : Fabaceae
Suku : Abrus
Marga : Abrus precatorius L.
Jenis

Nama umum : Saga, Saga Manis Abrus precatorius L

Deskripsi Nama daerah : Thaga (Aceh); Seugew
Habitus berupa perdu merambat, membelit dengan panjang 6-9 m. Batang (Gayo); Saga (Batak);
bulat, berkayu, percabangan simpodial, bila masih muda warnanya hijau dan Parusa (Mentawai); Kundi
setelah tua berwarna hijau kecoklatan. Daun majemuk, berselang-seling, (Minangkabau); Kanderi
menyirip ganjil, anak daun 8-18 pasang, bentuk daun bulat telur, ujung (Lampung); Kenderi (Melayu);
meruncing dan pangkalnya bulat, tepi daun rata dengan panjang 6-25 mm Piling-piling saga (Sampit);
dan lebar 3-8 mm, berwarna hijau. Bunga majemuk, berbentuk tandan, bagian Taning bajang (Dayak); Maat
bawah berkelamin dua, bagian atas hanya terdiri dari bunga jantan, kelopak metan (Timor); Walipopo
bunga bergerigi pendek, berbulu, berwarna hijau, benang sari menyatu pada (Gorontalo); Punu no matiti
tabung, panjang tangkai sari ±1 cm, berwarna putih, warna kepala sari kuning, (Buol); Saga (Makasar); Kaca
tajuk bunga bersayap, berkuku pendek, lebar ±1 cm, pangkal bunga berlekatan (Bugis); War kamasin (Kai);
pada tabung sari, berwarna ungu muda hingga kemerah-merahan. Buah Mati-mati (Waraka-Seram);
polong, panjangnya 2-5 cm, jumlah buah 3-6 buah dan berwarna hijau. Bentuk Aliweue (Atamona Seram);
biji bulat telur, keras, panjangnya 6-7 mm dan tebalnya 4-5 mm, warnanya Pikalo (Amahai Seram);
merah bernoda hitam. Akar tunggang dan berwarna coklat kotor. Kaitasi (Muaulu); Ailalu Picar
(Ambon); Pikal (Haruku);
Pikolo (Saparua); Seklawan
(Buru); Idisi ma lako (Loda
Halmahera); ldihi ma lako
(pagu-Halmahera); ldi-idi ma
lako (Ternate Tidore); Punoi
(Arafuru); Kalepip (Kalana).

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 1

Acalypha hispida Burm. F.

Sinonim : Acalypha densiflora Blume.

Acalypha hispida Burm. F Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Euphorbiales
Bangsa : Euphorbiaceae
Suku : Acalypha
Marga : Acalypha hispida Burm. F.
Jenis

Nama umum : Ekor kucing

Nama daerah : Ekor kucing (Jawa); Talianjing
(Sunda); Lofoti (Ternate);
Wunga tambang (Jawa)

Deskripsi
Habitus berupa tanaman perdu tahunan dengan tinggi
lebih dari 3 m. Batang tegak, bulat, percabangan simpodial,
permukaan kasar, batang berwarna coklat kehijauan. Daun
tunggal, bentuk lonjong dengan ujung runcing, pangkal
tumpul dan tepi bergerigi. Permukaan daun mengkilat,
panjang daun 9-20 cm, lebar 7-15 cm. Daun memiliki
pertulangan menyirip, tangkai silindris, berbulu, panjang
±7 cm, hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, panjang ±24
cm, terletak di ketiak daun. Tangkai bunga pendek, silindris,
berbulu, panjang ±1,5 cm, perbungaan betina lebih panjang,
mahkota berwarna merah. Buah bulat, kecil, berbulu dan
berwarna hijau. Biji bulat, kecil, berwarna putih kotor. Akar
tunggang berwarna putih kecoklatan.

2 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Acorus calamus L.

Sinonim : Acorus terrestris Spreng.

Klasifikasi : Spermatophyta Acorus calamus L
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Monocotyledoneae
Kelas : Arales
Bangsa : Araceae
Suku : Acorus
Marga : Acorus calamus L.
Jenis

Nama umum : Dlingo

Nama daerah : Jeurunger (Aceh); Jerango
(Gayo); Jerango (Batak);
Jariangu (Minangkabau);
Daringo (Sunda); Dlingo
(Jawa Tengah); Jharango
(Madura); Jangu (Bali);
Kaliraga (Flores); Jeringo
(Sasak); Kareango (Makasar);
Kalamunga (Minahasa);
Areango (Bugis); Ai Wahu
(Ambon); Bila (Buru)

Deskripsi
Habitus berupa herba tahunan yang mempunyai tinggi
±75 cm. Berbatang basah, pendek, membentuk rimpang,
dan berwarna putih. Daunnya bertipe tunggal, bentuk
lanset, ujung runcing, tepi rata, pangkalnya memeluk
batang, panjang ±60 cm, lebar ±5 cm, pertulangan sejajar,
hijau. Bunga majemuk, perbungaan bentuk bongkol, ujung
meruncing, panjang 20-25 cm, tumbuh di ketiak daun.
Tangkai sari panjang ±2,75 mm, kepala sari panjang 0,5
mm, putik 1-1,5 mm, kepala putik meruncing, panjang ±0,5
mm, mahkota bulat panjang, panjang 1-1,5 mm, putih. Akar
serabut berwarna coklat.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 3

Aegle marmelos (L.) Correa

Sinonim : Crateva marmelos L.;
Belon marmelos W.F. Wight

Aegle marmelos (L.) Correa Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Sapindales
Bangsa : Rutaceae
Suku : Aegle
Marga : Aegle marmelos (L.) Correa
Jenis

Nama umum : Mojo legi

Nama daerah : Bilak (Melayu); Maja/ Mojo
legi (Jawa); Maos (Madura);
Kabila (Alor).

Deskripsi
Habitus berupa pohon tahunan dengan tinggi 10-15 m.
Batangnya berkayu, bulat, bercabang, berduri dan berwarna
putih kekuningan. Daunnya tersebar pada batang muda,
berbentuk lonjong dengan ujung dan pangkal runcing,
tepi bergerigi atau berlekuk tidak dalam. Panjang daun
4-13,5 cm, lebar 2-3,5 cm, berwarna hijau. Bunga berupa
bunga majemuk, bentuk malai. Daun mahkota lonjong,
berwarna hijau dengan panjang 1-1,5 cm. Buah berbentuk
bola, diameter 5-12 cm, berdaging dan berwarna coklat.
Biji berbentuk pipih dan berwarna hitam. Akar tunggang
berwarna putih kotor.

4 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Ageratum conyzoides L.

Sinonim : Ageratum cordifolium Roxb.

Klasifikasi : Spermatophyta AAggeratum conyzoideessLL
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Asterales
Bangsa : Asteraceae
Suku : Ageratum
Marga : Ageratum conyzoides L.
Jenis

Nama umum : Babandotan

Nama daerah : Babandotan (Sunda); Bandotan
(Jawa), Dus bedusan (Madura )

Deskripsi
Habitus berupa tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak
atau bagian bawahnya berbaring, tingginya sekitar 30-90
cm dan bercabang. Batang berbentuk bulat berbulu tebal.
Daun tunggal bertangkai, letaknya saling berhadapan dan
bersilang, helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat
dan ujung meruncing, tepi bergerigi, panjangnya 1-10 cm,
lebar 0,5-7 cm, kedua permukaan daun meroma dengan
kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya
hijau. Bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk
malai rata yang keluar dari ujung tangkai, biasanya berwarna
biru hingga ungu, terkadang putih. Panjang bonggol bunga
6-8 mm, dengan tangkai yang berambut. Buah bulat panjang
berwarna hitam dan bentuknya kecil.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 5

Aloe vera (L.) Burm. f.

Sinonim : Aloe barbadensis Mill.

Aloe vera (L.) Burm. f Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Monocotyledoneae
Kelas : Liliales
Bangsa : Liliaceae
Suku : Aloe
Marga : Aloe vera (L.) Burm. f.
Jenis

Nama umum : Lidah Buaya

Nama daerah : Lidah buaya (Melayu); Lidah
buaya (Jawa)

Deskripsi
Habitus semak, tahunan, tinggi 30-50 cm. Batang bulat, tidak
berkayu, putih. DaunTunggal, ujung runcing, pangkal tumpul,
tepi bergerigi, panjang 30-50 cm, lebar 3-5 cm, berdaging
tebal, bergetah kuning, hijau. Bunga majemuk, bentuk malai,
di ujung batang, daun pelindung panjang 8-15 mm, benang
sari enam, putik menyembul keluar atau melekat pada
pangkal kepala sari, tangkai putik bentuk benang, kepala
putik kecil, hiasan bunga panjang 2,5-3,5 cm, tabung pendek,
ujung tajuk melebar, jingga atau merah. Buah kotak, panjang
14-22 cm, berkatup, hijau keputih-putihan. Biji kecil, hitam.
Akar serabut, kuning.

6 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Alstonia scholaris (L.)R.BR.

Sinonim : Echiles scholaris L. ;
Tabernaemontana alternifolia Burm.
Echites pala Ham.

Klasifikasi : Spermatophyta Alstonia scholaris (L.)R.BR
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Gentianales
Bangsa : Apocynaceae
Suku : Alstonia
Marga : Alstonia scholaris (L.) R.Br.
Jenis

Nama umum : Pule

Nama daerah : Pule (Melayu); Lame
(Sunda); Pule (Jawa); Polay
(Madura); Hanjalutung
(Kalimantan Selatan); Kayu
skala (Minahasa); Rita
(Makasar); Lita-lita (Bugis);
Rite (Ambon); Tewer (Banda);
Leleko (Halmahera); Hange
(Ternate); Allag (Irian Jaya).

Deskripsi
Habitus berupa pohon dengan tinggi 10-50 m. Batang tegak,
berkayu, percabangan menggarpu dan berwarna hijau gelap. Daun
tunggal, bentuknya lanset, ujungnya membulat dan pangkalnya
meruncing, tepinya rata, panjang daun 10-20 cm dan lebar 3-6 cm,
pertulangan menyirip, permukaan atas licin, panjang tangkai ±1 cm
dan warnanya hijau. Bunga majemuk, bentuknya malai, terdapat di
ujung batang, bentuk kelopak bunga bulat telur, panjang tangkainya
2,5-5 cm, berambut dan warnanya hijau. Benang sari melekat pada
tabung mahkota dengan panjang tangkai putik 3-5 mm, kepala
putik meruncing, bakal buah berbulu dan berwarna putih. Bentuk
tabung mahkota bunga bulat telur dengan panjang 7-9 mm dan
berwarna putih kekuningan. Buah bumbung dengan bentuk pita dan
panjangnya 20-50 mm, warnanya putih. Biji kecil dengan panjang
1,5-2 cm dan berwarna putih. Akar tunggang dan berwarna coklat.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 7

Anacardium occidentale L

AAnnaaccardium occidentaleeLL Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Sapindales
Bangsa : Anacardiaceae
Suku : Anacardium
Marga : Anacardium occidentale L.
Jenis

Nama umum : Jambu monyet

Nama daerah : Jambu orang (Minangkabau);
Gaju (Lampung); Jambu
mete (Jawa); Jambu Mede
(Sunda); Jambu Monyet
(Madura).

Deskripsi
Habitus berupa pohon dengan tinggi ±12 m. Batang berkayu bentuk
bulat, bergetah, berwarna putih kotor. Daunnya tunggal, berwarna
hijau, berbentuk bulat telur dengan tepi rata dan pangkal runcing.
Ujung daun membulat dengan pertulangan menyirip, panjang daun
8-22 cm dan lebar 5-13 cm. Bunga majemuk, bentuk malai, terletak
di ketiak daun dan di ujung cabang, mempunyai daun pelindung
berbentuk bulat telur dengan panjang 5-10 mm dan berwarna hijau.
Kelopak bunga berambut dengan panjang 4-5 mm dan berwarna
hijau muda. Mahkota bunga berbentuk runcing, saat masih muda
berwarna putih setelah tua berwarna merah. Tipe buah berupa
buah batu, keras, melengkung, panjangnya ±3 cm, berwarna hijau
kecoklatan. Biji berbentuk bulat panjang, melengkung, pipih dan
berwarna putih. Akarnya berupa akar tunggang dan berwarna
coklat.

8 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Andrographis paniculata (Burm. F.) Wallich ex Nees

Sinonim : Andrographis subspathulata C. B. Clarke.

Klasifikasi : Spermatophyta Andrographis paniculata (Burm. F.) Wallich ex Nees
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Scrophulariales
Bangsa : Acanthaceae
Suku : Andrographis
Marga : Andrographis paniculata (Burm. F.) Wallich ex Nees
Jenis

Nama umum : Sambiloto

Nama daerah : Sambilata (Melayu);
Sambiloto (Jawa Tengah);
Ki Oray (Sunda); Pepaitan
(Maluku).

Deskripsi
Habitus berupa herba semusim dengan tinggai 30-100 cm. Batang berkayu, pangkalnya
bulat. Bila masih muda bentuk batang segi empat dan setelah tua bentuknya bulat,
percabangan monopodial, berwarna hijau. Daun tunggal, bentuknya bulat telur,
berseling berhadapan, pangkal dan ujungnya meruncing dengan tepi rata, panjang
daun 5-10 cm dan lebarnya 1,2-2,5 cm, pertulangan daun menyirip dengan panjang
tangkai ±30 mm, berwarna hijau keputih-putihan. Bunga majemuk, bentuknya
tandan, terdapat di ketiak daun dan ujung batang, kelopak bunga lanset, terbagi
lima dengan pangkal berlekatan, berwarna hijau, jumlah benang sari dua, bentuknya
bulat panjang, kepala sarinya bulat berwarna ungu, putiknya pendek, kepala putiknya
berwarna ungu kecoklatan, mahkota bunga lonjong dengan pangkal berlekatan dan
ujungnya pecah menjadi empat, bagian dalamnya warnanya putih bernoda ungu
sedangkan bagian luarnya berambut dan berwarna merah. Buah kotak bulat panjang
berbentuk kapsul dengan ujungnya yang runcing dan bagian tengahnya beralur. Biji
bulat kecil dan apabila masih muda berwarna putih kotor sedangkan bila sudah tua
banyak biji berwarna coklat. Akar tunggang berwarna putih kecoklatan.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 9

Anredera cordifolia  (Ten.) Steenis

Sinonim : Boussingaultia gracilis Miers.;
Boussingaultia cordifolia;
Boussingaultia basselloides    

Anredera cordifolliiaa  (Ten.) Steenis Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Caryophyllales
Bangsa : Basellaceae
Suku : Anredera
Marga : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis
Jenis

Nama umum : Binahong

Deskripsi
Habitus berupa tumbuhan menjalar, berumur panjang, bisa
mencapai panjang lebih dari 6 m. Batang lunak, silindris, saling
membelit, berwarna merah, bagian dalam solid, permukaan
halus, kadang membentuk semacam umbi yang melekat di
ketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur kasar.
Daun tunggal, bertangkai sangat pendek, tersusun berseling,
berwarna hijau, bentuk jantung, panjang 5-10 cm, lebar 3-7 cm,
helaian daun tipis lemas, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi
rata, permukaan licin, bisa dimakan. Bunga majemuk berbentuk
tandan, bertangkai panjang, muncul di ketiak daun, mahkota
berwarna krem keputih-putihan berjumlah lima helai tidak
berlekatan, panjang helai mahkota 0,5-1 cm, berbau harum. Akar
berbentuk rimpang, berdaging lunak.

10 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Artemisia vulgaris L.

Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Asterales
Bangsa : Asteraceae (Compositae)
Suku : Artemisia
Marga : Artemisia vulgaris L.
Jenis

Nama umum : Baru cina Artemisia vulgaris L

Nama daerah : Baru cina (Melayu); Beungkar
kucing (Sunda); Suket
gajahan (Jawa Tengah); Kolo
(Halmahera); Goro-goro cina
(Ternate)

Deskripsi
Habitus berupa semak menahun, berambut halus, tegak
dengan tinggi di atas 2 m dan berbau tajam. Batang berkayu,
bulat, bercabang, putih susu. Daun tunggal, tersebar, berbagi
menyirip, berbulu, panjang 8-12 cm, lebar 6-8 cm, pertulangan
menyirip, permukaan daun atas hijau, permukaan bawah
keputih-putihan. Bunga merupakan bunga majemuk, kecil-
kecil, warna kuning muda berbentuk bonggol tersusun dalam
rangkaian berbentuk malai yang tumbuh menunduk, keluar
dari ketiak daun. Ujung tangkai benang sari berwarna kuning,
kepala putik bercabang dua, berwarna ungu kecoklatan. Buah
kecil-kecil, berbentuk jarum, berwarna coklat. Akar tunggang
berwarna kuning kecoklatan.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 11

Averrhoa carambola L.

Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledonae
Kelas : Geraniales
Bangsa : Oxalidaceae
Suku : Averrhoa
Marga : Averrhoa carambola L.
Jenis

Averrhoa carambola L Nama umum : Belimbing manis

Nama daerah : Asom jorbing (Batak);
Balimbing manih
(Minangkabau); Belimbing
manis (Melayu); Balimbing
amis (Sunda); Blimbing legi
(Jawa Tengah); Bhalingbhing
manis (Madura); Lembetua
(Gorontalo); Lombituka
gula (Buol); Takule (Baree);
Bainang sulapa (Makasar);
Balireng (Bugis); Baknil
kasluir (Kai); Totofuko
(Ternate); Tofuo (Tidore);
Balibi totofuko (Halmahera).

Deskripsi
Habitus berupa pohon, tinggi ±12 m. Batang berkayu, tegak,
bulat, bercabang-cabang, coklat kotor. Daun majemuk,
menyirip, bulat telur, ujung runcing, pangkal membulat, tepi
rata, panjang 1,5-7,5 cm, lebar 1-4 cm, bertangkai pendek,
anak daun dua belas, pertulangan menyirip, hijau. Bunga
majemuk, bentuk malai, pada ranting atau ketiak daun,
kelopak ±4 mm, merah, daun mahkota pada bagian tengah
bergandengan, bulat telur 6-8 mm, merah keunguan. Buah
buni, panjang 4-13 cm, masih muda hijau setelah tua kuning
kehijauan. Biji lanset, pipih, masih muda putih setelah tua
coklat kehitaman. Akar tunggang, coklat kehitaman.

12 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Azadirachta indica A. H. L. Juss.

Sinonim : Melia azadirachta L.

Klasifikasi : Spermatophyta Azadirachta indica A. H. L. Juss
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Sapindales
Bangsa : Meliaceae
Suku : Azadirachta
Marga : Azadirachta indica A. H. L. Juss.
Jenis

Nama umum : Mimba

Nama daerah : Mimba (Jawa); Mempheuh
(Madura); Mimba (Bali).

Deskripsi
Habitus berupa pohon dengan tinggi 10-15 m. Batang tegak bulat
dengan warna coklat, berkayu, permukaannya kasar dan percabangan
simpodial. Daun majemuk berhadapan, warnanya hijau, bentuknya
lonjong melengkung dengan ukuran panjang 5-7 cm, lebar 3-4 cm
dan tangkai daun 8-20 cm, tepi daun bergerigi, ujungnya lancip
dengan pangkal meruncing, pertulangan menyirip. Bunga majemuk,
berkelamin dua terletak di ujung cabang, tangkainya silindris
dengan panjang 8-15 cm, kelopak bunga berwarna hijau sedangkan
mahkotanya putih, bentuk benang sari silindris dengan warna putih
kekuningan sedangkan bentuk putik lonjong dan warnanya coklat
muda. Tipe buah buni dengan bentuk bulat telur dan warnanya
hijau. Bentuk biji bulat dengan diameter 1 cm, berwarna putih. Akar
tunggang, berwarna coklat.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 13

Barleria prionitis L.

Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Scrophulariales
Bangsa : Acanthaceae
Suku : Barleria
Marga : Barleria prionitis L.
Jenis

Barleria prionitis L Nama umum : Landep

Nama daerah : Bunga landak (Melayu);
Kembang landep (Sunda);
Landep (Jawa Tengah);
Landep (Madura).

Deskripsi
Habitus semak, tinggi 1,5 m. Batang berkayu, segi empat,
hijau. Daun tunggal, berhadapan, elips sampai lanset,
pangkal dan ujung runcing, panjang 2-18 cm, lebar 20-65 mm,
pertulangan menyirip, hijau. Bunga tunggal, berhadapan, di
ketiak daun, daun berbagi dua, panjang 1-2 cm, kelopak ±1,5
cm, benang sari dua, tangkai putik bentuk jarum, mahkota
bertajuk lima, bentuk elips memanjang, kuning. Buah kotak,
bulat telur, pipih, ujung agak lancip, keras, hijau. Bulat telur,
pipih, mengkilat seperti beludru, coklat. Akar tunggang,
bulat, coklat kotor.

14 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Blumea balsamifera (L.) DC.

Sinonim : Blumea appendiculata (Blume) DC.;
Blumea zollingeriana CB Clarke;
Blumea grandis (Wallich) DC.

Klasifikasi : Spermatophyta Blumea balsamifera (L.) DC
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Asterales
Bangsa : Astereceae (Compositae)
Suku : Blumea
Marga : Blumea balsamifera (L.) DC.
Jenis

Nama umum : Sembung

Nama daerah : Sembung (Melayu);
Sembung utan (Sunda);
Sembung (Jawa); Kemandin
(Madura); Sembung gontung
(Jawa).

Deskripsi
Habitus berupa perdu dengan tinggi lebih dari 4 m. Batang
tegak bulat, warnanya hijau tua, bagian atas batang berbulu
lebat dan aromatis. Daun tunggal, tersebar, berbulu,
bentuknya lonjong dengan ukuran panjang 6-30 cm dan lebar
1,5-12 cm, pangkal dan ujung daun meruncing, tepinya rata,
pertulangan daun menyirip. Bunga majemuk, bertangkai,
bentuknya seperti tandan, terdapat di ketiak daun dan
ujung batang, warna mahkota bunga putih kekuningan.
Bentuk buah kotak silindris, keras, berambut, warnanya putih
kecoklatan. Bentuk biji pipih, berwarna putih. Akar tunggang,
berwarna putih susu.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 15

Brucea javanica (L.) Merr.

Sinonim : Brucea sumatrana Roxb.;
Brucea amarissima Lour.

Brucea javanica (L.) Merr Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Sapindales
Bangsa : Simarubaceae
Suku : Brucea
Marga : Brucea javanica (L.) Merr.
Jenis

Nama umum : Biji makasar, Kwalot

Nama daerah : Malur (Batak); Berul
(Lampung); Walot (Sunda);
Kwalot (Jawa); Tambara
marica (Makasar); Nagas
(Ambon).

Deskripsi
Habitus berupa perdu, tinggi 2-3 m. Batang berkayu, bulat,
berbintik-bintik, putih kotor. Daun majemuk lonjong, agak
lanset, tepi bergerigi, ujung runcing, panjang 3,5-11 cm,
lebar 1,5-5 cm, hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, tangkai
silindris, panjang l0-60 cm, kehijauan, daun kelopak lonjong,
panjang ±1 cm, hijau kekuningan, benang sari banyak,
mahkota merah. Buah batu, bulat, hitam. Biji bulat, putih.
Akar tunggang, putih kotor.

16 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Caesalpinia pulcherrima (L.) Swartz

Sinonim : Poinciana pulcherrima L.

Klasifikasi : Spermatophyta Caesalpinia pulcherrimmaa (L.) Swartz
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Fabales
Bangsa : Caesalpiniaceae
Suku : Caesalpinia
Marga : Caesalpinia pulcherrima (L.) Swartz
Jenis

Nama umum : Merakan

Nama daerah : Jambul merak (Melayu);
Kembang patra kembala
(Sunda); Merakan (Jawa
Tengah); Perak kegel
(Madura); Bunga kacang
(Sulawesi Utara); Papapauno
(Ambon).

Deskripsi
Habitus berupa perdu tahunan, tinggi 2-4 m. Batang berkayu,
bulat, bercabang-cabang, berwarna coklat keputih-putihan. Daun
majemuk, pertulangan menyirip, anak daun bersirip 4-12 pasang,
berbentuk bulat telur, ujung dan pangkal daun membulat. Tepi daun
rata, panjang 1-3 cm, lebar 5-15 mm, pertulangan menyirip, daun
berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan, terletak di ujung
batang. Bunga berkelamin dua. Kelopak bunga berbentuk tabung,
pendek, bertajuk lima dan berwarna merah. Benang sari sepuluh,
berlepasan, panjang 5,5-7,5 mm. Pangkal tangkai sari berambut,
kepala sari coklat, daun mahkota panjangnya 2-3 cm dan berbentuk
seperti terompet, berwarna merah. Buah berupa buah polong,
panjang 6-12 cm, bentuk pipih, berwarna hitam. Biji kecil, berbentuk
jarum, dan berwarna coklat kehitaman. Akar tunggang, bulat, dan
berwarna coklat.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 17

Caesalpinia sappan L.

Sinonim : Biancaea sappan (L.) Tadaro.

Caesalpinia sappan L Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dycotyledoneae
Kelas : Fabales
Bangsa : Fabaceae
Suku : Caesalpinia
Marga : Caesalpinia sappan L.
Jenis

Nama umum : Kayu secang, secang

Nama daerah : Seupeng (Aceh); Sepang
(Gayo); Sopang (Batak);
Cacang (Minangkabau);
Secang (Sunda); Kayu
secang, Soga Jawa (Jawa);
Kaju secang (Madura);
Cang (Bali); Sepang (Sasak);
Supa; Supang (Bima); Sepel
(Timor); Hape (Sawu);
Hong (Alor); Sepe (Roti);
Kayu sema (Manado); Dolo
(Bare); Sapang (Makasar);
Sepang (Bugis); Sefen
(Halmahera Selatan); Sawala,
Hiniaga, Sinyiang, Singiang
(Halmahera Utara); Sunyiha
(Ternate); Roro (Tidore).

Deskripsi
Habitus berupa semak atau pohon kecil, tinggi lebih dari 10 m. Ranting-
ranting berlentisel dan berduri, bentuk duri bengkok, tersebar. Daun majemuk,
panjang 25-40 cm, bersirip, 9-14 pasang sirip, panjang sirip 9-15 cm, setiap sirip
mempunyai sepuluh sampai dua puluh pasang anak daun yang berhadapan.
Anak daun tidak bertangkai, bentuk lonjong, pangkal daun hampir rompang,
ujung bundar serta sisinya agak sejajar, panjang anak daun 10-25 mm, lebar
3-11 mm. Perbungaan berupa malai, terdapat di ujung, panjang malai 10-40
cm, panjang gagang bunga 15-20 cm, pinggir kelopak berambut, panjang
daun kelopak yang terbawah ±10 mm, lebar ±4 mm, tajuk memencar
berwarna kuning, helaian bendera membundar bergaris tengah 4-6 mm,
empat helai daun tajuk lainnya juga membundar dan bergaris tengah ±10
mm, panjang benang sari ±15 mm, panjang putik ±18 mm. Polong berwarna
hitam, berbentuk lonjong, pipih dengan panjang 8-10 cm, lebar 3-4 cm, berisi
3-4 biji, panjang biji 15-18 mm, lebar 8-11 mm, tebal 5-7 mm.

18 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Calophyllum inophyllum L.

Klasifikasi : Spermatophyta CCaalloophyllum inophylluummLL
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Theales
Bangsa : Clusiaceae (Guttiferae)
Suku : Calophyllum
Marga : Calophyllum inophyllum L.
Jenis

Nama umum : Nyamplung

Nama daerah : Eyobe (Enggano); Punaga
(Minangkabau); Penago
(Lampung); Nyamplung
(Melayu); Nyamplung
(Sunda); Nyamplung
(Jawa Tengah); Camplong
(Madura); Camplong (Bali);
Mantan (Bima); Camplong
(Timor); Dingkalreng (Sangir);
Dongkalan (Mongondow);
Dunggala (Gorontalo);
Ilambe (Buol); Punaga
(Makasar); Pude (Bugis);
Hatan (Ambon); Fitako
(Ternate)

Deskripsi
Habitus berupa tanaman perdu dengan tinggi ±20 m.
Batang berkayu, bulat, berwarna coklat atau putih kotor.
Daun tunggal, saling bersilang berhadapan, berbentuk
bulat memanjang atau bulat telur, ujung tumpul, pangkal
membulat, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10-21
cm, lebar 6-11 cm, tangkai putik membengkok, kepala putik
bentuk peris, perhiasan daun 8-13, lonjong, putih. Buah batu,
bentuk bulat, diameter 2-3 cm, warna coklat. Akar tunggang,
bulat coklat.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 19

Carica papaya L.

Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Violales
Bangsa : Caricaceae
Suku : Carica
Marga : Carica papaya L.
Jenis

Carica papaya L Nama umum : Pepaya

Nama daerah : Pente (Aeeh); Pertek (Gayo); Deskripsi
Botik (Batak Toba); Bala Habitus berupa perdu dengan tinggi ±10 m. Batang tidak berkayu, silindris,
(Nias); Sikailo (Mentawai); berongga berwarna putih kotor. Daun tunggal, bentuknya bulat, ujungnya
Kates (Palembang); Kalikih runcing, pangkalnya bertoreh dan tepinya bergerigi dengan diameter 25-27
(Minangkabau); Gedang cm, pertulangan menjari dengan panjang tangkai 25-100 cm berwarna hijau.
(Lampung); Gedang (Sunda); Bunga tunggal, bentuknya bintang, terdapat di ketiak daun, berkelamin satu
Kates (Jawa Tengah); Kates atau berumah dua. Bunga jantan terletak pada tandan yang serupa malai,
(Madura); Gedang Kustela kelopak kecil dengan kepala sari bertangkai pendek atau duduk dan warnanya
(Banjar); Bua medung kuning, bentuk mahkotanya terompet, tepinya bertajuk lima dan bertabung
(Dayak Busang); Buah panjang dengan warna putih kekuningan. Bunga betina berdiri sendiri,
dong (Dayak Kenya); Kates mahkotanya lepas, kepala putiknya lima, duduk, bakal buahnya beruang satu
(Sasak); Kampaya (Bima); dan warnanya putih kekuningan. Buah buni, bentuknya bulat memanjang,
Kala jawa (Sumbawa); Padu bergading, warna hijau muda bila masih muda dan jingga bila sudah tua.
(Flores); Papaya (Gorontalo); Bentuk biji bulat panjang, kecil dan bagian luarnya dibungkus selaput yang
Papaya (Buol); Kaliki (Baree); berisi cairan dengan warna putih bila masih muda dan hitam bila sudah tua.
Papaya (Manado); Unti Akar tunggang, bercabang dan berwarna putih kekuningan.
Jawa (Makasar); Kaliki riaure
(Bugis); Papai (Buru); Papaya
(Halmahera); Papae (Ambon);
Palaki (Seram); Kapaya
(Tidore); Tapaya (Ternate);
Ihwarwerah (Sarmi); Siberiani
(Windesi).

20 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Cassia siamea Lamk

Sinonim : Cassia florida Vahl.

Klasifikasi : Spermatophyta Cassia siamea Lamk
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Fabales
Bangsa : Fabaceae
Suku : Cassia
Marga : Cassia siamea Lamk.
Jenis

Nama umum : Johar

Nama daerah : Johar (Jawa Tengah)

Deskripsi
Habitus berupa pohon tahunan, dengan tinggi 10-20 m. Batang
bulat, tegak, berkayu, kulit kasar, bercabang, dan berwarna putih
kotor. Daun majemuk, berwarna hijau. Pertulangan daun menyirip
genap dan mempunyai anak daun berbentuk bulat panjang. Ujung
dan pangkal daun membulat, bertepi rata, panjang daun 3-7,5 cm,
lebar daun 1-2,5 cm. Bunga majemuk, berwarna kuning, terletak
di ujung batang, kelopak bunga berbagi lima, berwarna hijau
kekuningan, benang sari ±1 cm, tangkai sari berwarna kuning,
kepala sari berwarna coklat, putik berwarna hijau kekuningan.
Bunga mempunyai daun pelindung yang cepat rontok dan berwarna
kuning, Mahkota lepas, berbentuk bulat telur dan berwarna kuning.
Buah berupa polong, pipih, berbelah dua dengan panjang 15-20 cm
dan lebar ±1,5 cm, saat masih muda berwarna hijau dan setelah tua
berwarna hitam. Biji berbentuk bulat telur dan berwarna hitam. Akar
tunggang dan berwarna hitam.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 21

Cassia tora L.

Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Fabales
Bangsa : Fabaceae
Suku : Cassia
Marga : Cassia tora L.
Jenis

Nama umum : Ketepeng

Cassia tora L Nama daerah : Idarang (Simalur);
Galenggang Kecil (Melayu);
Ketepeng (Jawa Tengah);
Ketepeng leutik (Sunda); Pipo
(Timor).

Deskripsi
Habitus berupa perdu dengan tinggi 1-2 m. Batang berkayu, bercabang,
warnanya hijau. Daun majemuk, menyirip genap dengan bentuk anak
daunnya bulat telur, tangkainya pendek, ujung meruncing, tepi rata, pangkal
membulat dengan panjang 4-10 cm dan lebar 15-20 mm, pertulangan
menyirip, warnanya hijau. Bunga majemuk, berbentuk tandan, terdapat
di ujung batang atau di ketiak daun, kelopak bunga berbagi lima dengan
panjang ±1 cm dan warnanya kuning kehijauan. Jumlah benang sari sepuluh
yang terdiri dari tiga lingkaran dimana lingkaran terluar pendek, lingkaran
tengah lebih panjang dan lingkaran dalam terpanjang, menjepit putik dan
panjangnya sama, warnanya hijau kekuningan, bentuk mahkota bunga
bulat telur yang terdiri dari lima bagian dan berwarna kuning. Bentuk buah
polong, bertangkai, bila masih muda bagian tengah berwarna coklat dan
tepinya hijau sedangkan bila sudah tua semuanya berwarna coklat. Bentuk
biji pipih dengan diameter ±50 mm, warnanya hijau bila masih muda dan
coklat bila sudah tua. Akar tunggang dan berwarna coklat.

22 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Catharanthus roseus (L.) G. Don.

Sinonim : Lochnera rosea (L.) Reichen B. ex Endl; Catharanthus roseus (L.) G. Don
Vinca Rosea L.

Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Gentianales
Bangsa : Apocynaceae
Suku : Catharanthus
Marga : Catharanthus roseus (L.) G. Don.
Jenis

Nama umum : Tapak dara

Nama daerah : Tapak liman (Melayu); Tapak
doro (Jawa).

Deskripsi
Habitus berupa tumbuhan semak, tahunan, tegak dengan
tinggi 1-2 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, beruas dan
berwarna hijau. Daun tunggal, letaknya silang berhadapan,
berbentuk bulat telur dengan ujung terdapat getah dan
pangkal tumpul, tepi rata, mengkilat, tangkai panjang 2-6
cm, lebar 1-3 cm, pertulangan menyirip, berwarna hijau.
Bunga tunggal, terletak di ketiak daun, mahkota berbentuk
terompet, tangkai panjang 2,5-3 cm, kelopak bertajuk lima,
bentuk runcing,. Benang sari lima, kepala sari berwarna
kuning, tangkai putik putih. Buah kotak dengan bentuk
pipih, saat masih muda berwarna hijau setelah tua berwarna
coklat. Biji kecil, keras dan berwarna coklat. Akar berupa akar
tunggang dan berwarna putih.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 23

Centella asiatica (L.). Urb.

Centella asiatica (L.). Urb Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Apiales
Bangsa : Apiaceae
Suku : Centella
Marga : Centella asiatica (L.). Urb.
Jenis

Nama umum : Pegagan, kaki kuda

Nama daerah : Pegaga (Aceh); Daun kaki Deskripsi
kuda, daun penggaga, Habitus berupa terna atau herba tahunan, tanpa batang tetapi
penggaga, rumput kaki dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang melata, panjang
kuda, pegagan, kaki kuda 10-80 cm. Daun tunggal, tersusun dalam roset yang terdiri dari
(Melayu); Pegago, pugago dua sampai sepuluh daun, kadang-kadang agak berambut; tangkai
(Minangkabau); Cowet daun panjang sampai 50 mm, helai daun berbentuk ginjal, lebar dan
gompeng, antanan, antanan bundar dengan garis tengah 1-7 cm, pinggir daun beringgit sampai
bener, antanan gede (Sunda); beringgit-bergerigi, terutama ke arah pangkal daun. Perbungaan
Gagan-gagan, ganggangan, berupa payung tunggal atau tiga sampai lima bersama-sama keluar
kerok batok, panegowang, dari ketiak daun, gagang perbungaan 5-50 mm, lebih pendek dari
panigowang, rendeng, tangkai daun. Bunga umumnya tiga, yang di tengah duduk, yang di
calingan rambat, pacul samping bergagang pendek, daun pelindung dua, panjang 3-4 mm,
gowang (Jawa); Ganggangan bentuk bundar telur, tajuk berwarna merah lembayung, panjang
(Madura); Bebele (Sasak); 1-1,5 mm, lebar sampai 0,75 mm. Buah pipih, lebar ±7 mm dan tinggi
Paiduh panggaga (Bali); ±3 mm, berlekuk dua, jelas berusuk, berwarna kuning kecoklatan,
Kelai lere (Sawo); Sarowati berdinding agak tebal.
(Halmahera); Kolotidi manora
(Ternate); Pagaga, wisu-
wisu (Makasar); Cipubalawo
(Bugis); Hisu-hisu (Salayar);
Dogauke, gogauke,
sandanan (Irian).

24 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Cinnamomum burmani (Ness & T. Nees) Blume

Sinonim : Cinnamomum chinense Bl.

Klasifikasi : Spermatophyta CCinnamomum burmanii((NNeessss&&TT..NNeeeess))BBlluummee
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Laurales
Bangsa : Lauraceae
Suku : Cinnamomum
Marga : Cinnamomum burmani (Ness & T. Nees) Blume
Jenis

Nama umum : Manis jangan

Nama daerah : Holim (Batak); Kayu manis
(Melayu); Madang kulit
manih (Minangkabau); Huru
mentek (Sunda); Manis
jangan (Jawa Tengah);
Kanyengar (Madura); Cingar
(Bali); Onte (Sasak); Kaninggu
(Sumba); Pundinga (Flores).

Deskripsi
Habitus berupa pohon tahunan dengan tinggi 10-15 m.
Batang berkayu, tegak, bercabang, berwarna hijau kecoklatan.
Daun tunggal, lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata,
panjang 4-14 cm, lebar 1-6 cm, pertulangan melengkung,
masih muda merah pucat setelah tua hijau. Bunga majemuk,
bentuk malai, tumbuh di ketiak daun, berambut halus,
tangkai panjang 4-12 mm, benang sari dengan kelenjar di
tengah tangkai sari, mahkota panjang 4-5 mm, kuning. Buah
buni, panjang ±1 cm, ketika masih muda hijau setelah tua
hitam. Biji kecil-kecil, bulat telur, masih muda hijau setelah
tua hitam. Akar tunggang warna coklat.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 25

Citrus aurantium L. subsp. aurantifolia Swingle

Citrus aurantium L. subsp. aurantifolia Swingle Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Sapindales
Bangsa : Rutaceae
Suku : Citrus
Marga : Citrus aurantium L. subsp. aurantifolia Swingle
Jenis

Nama umum : Jeruk nipis

Nama daerah : Limau tipis (Melayu); Jeruk
nipis (Jawa Tengah).

Deskripsi

Habitus berupa perdu dengan tinggi ± 3,5 m. Batang berkayu, berbentuk
bundar, berduri, dan berwarna putih kehijauan. Daun majemuk, berbentuk
membundar telur atau melonjong membundar telur, pangkal membundar
atau menumpul dengan ujung tumpul dan tepi beringgit. Panjang daun
2,5-9 cm, lebar 1,5-5,5 cm. Pertulangan daun menyirip, dengan panjang
tangkai 5-25 mm, bersayap, dan berwarna hijau. Bunga majemuk atau
tunggal, terletak di ketiak daun atau di ujung batang. Diameter bunga 1,5-2,5
cm. Kelopak bunga berbentuk mangkok, berbagi empat sampai lima dengan
diameter 0,4-0,7 cm dan berwarna putih kekuningan. Benang sari 0,5-0,9 cm,
tangkai sari 0,35-0,40 cm, berwarna kuning. Bakal buah berbentuk bulat
dan berwarna hijau kekuningan. Tangkai putik berbentuk silindris, putih
kekuningan. Kepala putik berbentuk bulat, tebal dan berwarna kuning. Daun
mahkota berjumlah empat sampai lima, berbentuk membundar telur atau
melonjong, panjang 0,7-1,25 cm, lebar 0,25-0,5 cm dan berwarna putih. Buah
buni, berdiameter 3,5-5 cm, saat masih muda berwarna hijau dan setelah
tua berwarna kuning. Biji berbentuk bulat telur, pipih, putih kehijauan. Akar
tunggang, berbentuk bulat dan berwarna putih kekuningan.

26 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Citrus maxima Merr.

Sinonim : Citrus decumana Linn. ;
Citrus grandis (L.) Osbeek

Klasifikasi : Spermatophyta Citrus maxima Merr
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Sapindales
Bangsa : Rutaceae
Suku : Citrus
Marga : Citrus maxima Merr.
Jenis

Nama umum : Jeruk bali

Nama daerah : Boh giri (Aceh); Limau
gadang (Minangkabau);
Limau balak (Lampung);
Dima kasumba (Nias);
Limau besar (Melayu); Jeruk
delima (Sunda); Jeruk bali
(Jawa Tengah); Jeruk macan
(Madura); Jeruk muntis
(Bali); Limau gulong (Dayak);
Mundeh (Flores); Muda belim
(Solor); Muda apo-apo (Alor);
Lelo boko (Timor); Lemo
maluku (Makasar); Limau
bongo (Gorontalo); Lemo
rakulu (Bugis); Lemo lolamo
(Ternate); Jodi lamo (Tidore).

Deskripsi
Habitus berupa perdu dengan tinggi 5-15 m. Batang berkayu,
tegak, berbentuk bulat, bercabang dan berwarna hijau kecoklatan.
Daun tunggal dengan pertulangan menyirip. Daun berwarna hijau,
berbentuk bulat telur atau elips, ujungnya meruncing, tepi rata
dan pangkal membulat. Panjang daun 5-20 cm, lebar daun 2-12
cm. Bunga tunggal dan berbentuk tabung, berada di ketiak daun.
Kelopak bunga berbentuk piala, berwarna putih kekuningan atau
hljau kekuningan. Benang sari berbentuk silindris dan berwarna
putih. Putik berbentuk silindris dan berwarna hijau muda. Mahkota
bunga berwarna putih atau putih kekuningan. Buah buni, kulitnya
setebal 1,5-2 cm, berdaging putih atau merah hijau. Biji berbentuk
bulat telur atau elips, panjang 7-10 mm, tebal 5-7 mm, berwarna
putih kekuningan. Akarnya berupa akar tunggang dan berwarna
putih kekuningan.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 27

Clerodendron serratum Spreng.

CCllerodendron serraatummSSpprreenngg Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Lamiales
Bangsa : Verbenaceae
Suku : Clerodendron
Marga : Clerodendron serratum Spreng.
Jenis

Nama umum : Senggugu

Nama daerah : Simar buangkudu (Batak
Toba); Tanjau handak
(Lampung); Senggugu
(Melayu); Singgugu (Sunda);
Senggugu (Jawa Tengah);
Kertase (Madura).

Deskripsi
Habitus berupa tumbuhan perdu, tinggi 3,5 m. Batang bulat,
berkayu, percabangan simpodial, putih kotor. Daun tunggal,
berhadapan, berseling, bulat telur, ujung dan pangkal
runcing, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, panjang 30 cm,
lebar 14 cm, hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, di ujung
batang, panjang ±40 cm, bentuk lonceng, kelopak panjang
±5 cm, hijau keunguan, mahkota terdiri atas lima mahkota,
ungu keputih-putihan, benang sari 2,5 cm, kepala sari kuning
tua, putik lebih panjang daripada benang sari, warna bagian
bawah putih makin ke ujung makin ungu. Buah buni, bulat
telur, masih muda hijau setelah tua hitam. Biji bulat telur,
panjang ±7 mm, lebar ±5 mm, hitam. Akar tunggang, coklat.

28 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Cola acuminata Schott ET Endl.

Sinonim : Cola vera Schum

Klasifikasi : Spermatophyta Cola acuminata Schott ET Endl
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Malvales
Bangsa : Sterculaceae
Suku : Cola
Marga : Cola acuminata Schott et Endl.
Jenis

Nama umum : Kola

Nama daerah : Kola (Medan); Kola (Sunda);
Kola (Jawa Tengah).

Deskripsi
Habitus berupa perdu dengan tinggi ±20 m. Batang bulau, berkayu,
bercabang-cabang, permukaannya kasar, warnanya hijau kecoklatan. Daun
tunggal, tersebar, bertangkai, bentuknya bulat telur memanjang, ujung
runcing, tepi rata, pangkalnya meruncing, panjang daun 7-19 cm dan
lebarnya 2-6 cm, pertulangan menyirip dan warnanya hijau. Bunga majemuk,
bentuk malai, kelopak bunga bentuknya kerucut, terdapat di ketiak daun,
warna hijau bila masih muda dan coklat bila sudah tua, bentuk mahkotanya
bintang, bertajuk lima, jumlah benang sari sepuluh yang tersusun seperti
bintang, warnanya ungu, warna putik kuning, kuning keputih-putihan.
Buah kotak yang setiap tangkainya terdapat 1-5 buah, bentuk buah bulat
memanjang, dimana pada setiap buah berisi 5-15 biji, panjang buah 8-15 cm
dengan diameternya 5-9 cm, warnanya hijau. Bentuk biji bulat telur, keras,
panjangnya 3-6 cm dan lebar 2-4 cm, selaput biji berasa manis dan wangi,
warnanya merah. Akar tunggang dan berwarna coklat.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 29

Costus speciosus Smith.

Costus speciosus Smith Sinonim : Costus sericeous Bl.
: Spermatophyta
Klasifikasi : Angiospermae
Divisi : M onocotyledonae
Sub divisi : Zingiberales
Kelas : Zingiberaceae
Bangsa : Costus
Suku : Costus speciosus Smith.
Marga
Jenis

Nama umum : Pacing
Nama daerah : Tabar-tabar (Batak); Kelacing

(Bangka); Galoba utan
(Melayu); Pacing (Jawa
Tengah); Pacing (Sunda);
Binto (Madura) Lingkuas in
talun (Minahasa); Tampung
tawara (Makasar); Tepu tawa
(Bugis); Muri-muri (Ternate);
Tubu-tubu (Ambon).

Deskripsi
Habitus berupa tumbuhan tegak, tinggi ±2 m. Batang
lunak, kuat, licin, beruas-ruas, tertutup pelepah daun,
hijau keunguan. Daun tunggal, lanset memanjang, ujung
meruncing, pangkal tumpul, tepi rata, mengkilat, permukaan
bawah berbulu lembut, panjang 11-28 cm, lebar 8-11 cm,
tangkai pendek, keunguan, duduk melingkar pada batang,
pertulangan atas beralur, hijau. Bunga majemuk, bentuk
bulir, daun pelindung bulat telur dengan ujung runcing,
mahkota bentuk tabung, panjang ±1 cm, diameter ±5 mm,
benang sari ±6 cm, ujung runcing, hijau, putik tersembul di
atas kepala sari, putih. Buah kotak, bulat telur, merah. Biji
keras, kecil, diameter ±2 mm, hitam. Akar serabut, putih atau
kuning kotor.

30 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Croton tiglium L.

Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Euphorbiales
Bangsa : Euphorbiaceae
Suku : Croton
Marga : Croton tiglium L.
Jenis

Nama umum : Cerakin Croton tiglium L

Nama daerah : Ceraken (Jawa), Simalakian
(Minangkabau), Kemalakian
(Sunda).

Deskripsi
Habitus berupa tumbuhan semak, semusim dengan tinggi
30-60 cm hingga 3 m. Batang tegak, bulat, berambut, hijau.
Daun tunggal, tumbuhnya berseling. Bentuk daun lonjong,
tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal membulat, panjang
3-4,5 cm, lebar 1-3,5 cm. Tangkai daun silindris, panjang 2-2,5
cm. Daun berwarna hijau dengan pertulangan menyirip.
Bunga majemuk, bentuk bulir, terletak di ujung batang.
Kelopak membulat, bertoreh, hijau. Benang sari banyak
berwarna putih kekuningan, kepala putik bulat berwarna
kuning, Mahkota berbentuk corong, kuning. Buah berupa
buah kotak, berbentuk bulat, hijau, berdiameter ±2-2,5 cm.
Biji berbentuk bulat telur, kecil, berwarna hitam. Akar berupa
akar tunggang yang warnanya putih kotor.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 31

Curcuma domestica Val.

CCurcuma domesticcaaVVaall Sinonim : Curcuma domestica Rumph.;
Curcuma longasensu Val non L.

Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Monocotyledoneae
Kelas : Zingiberales
Bangsa : Zingiberaceae
Suku : Curcuma
Marga : Curcuma domestica Val.
Jenis

Nama umum : Kunyit

Nama daerah : Kakunye (enggano); Kunyet
(Adoh); Kuning (Gayo); Kunyit
(alas); Hunik (Batak); Odil Deskripsi
(Simalur); Undre (nias); Kunyit Habitus berupa semak dengan tinggi ±70 cm. Batang
(Lampung); Kunyit (Melayu); semu, tegak, bulat, membentuk rimpang. Berwarna hijau
Kunyir (Sunda); Kunir (Jawa kekuningan. Daun tunggal, berbentuk lanset memanjang.
Tengah); Temo Koneng (Madura); Helai daun tiga sampai delapan. Ujung dan pangkal
Kunit (Banjar); Henda (Ngayu); daun runcing, tepi rata, panjang 20-40 cm, lebar 8-12 cm.
Kunyit (Olon Manyan); Cahang Pertulangan daun menyirip. Daun berwarna hijau pucat.
(Dayak); Panyambung Dio Bunga majemuk, berambut, bersisik. Panjang tangkai 16-40
(Panihing); Kalesiau (Kenya); cm. Panjang mahkota ±3 cm, lebar ±1±cm, berwarna kuning.
Kunyit (Tidung); Kunyit (Sasak); Kelopak silindris, bercangap tiga, tipis dan berwarna ungu.
Huni (Bima); Kaungi (Sumba Pangkal daun pelindung putih. Akar berupa akar serabut dan
Timur); Kunyi (Sumba Barat); berwarna coklat muda.
Kewunyi (Sawu); Koneh (Flores);
Kuma (Solor); Kumeh (Alor);
Kunik (Roti); Hunik Kunir
(Timor); Uinida (Talaud); Kuni
(Sangir); Alawaha (Gorontalo);
Kolalagu (Buol); Pagidon
(Toli-toli); Kuni (Toraja); Kunyi
(Ujungpandang); Kunyi (Selayar);
Unyi (Bugis); Kuni (Mandar);
Kurlai (Leti); Lulu Malai (Babar);
Ulin (Tanimbar); Tun (Kayi);
Unin (Ceram); Kunin (Seram
Timur); Unin (ambon); Gurai
(Halmahera); Garaci (Ternate);
Rame (Kapaur); Kandeifa (Nufor);
Nikwai (Windesi); Mingguai
(Wandamen); Yaw (Arso)

32 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Curcuma heyneana Valeton & Zijp

Klasifikasi : Spermatophyta Curcuma heyneana Valeton & Zijp
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Monocotyledoneae
Kelas : Zingiberales
Bangsa : Zingiberaceae
Suku : Curcuma
Marga : Curcuma heyneana Valeton & Zijp
Jenis

Nama umum : Temu giring

Nama daerah : Temu giring (Jawa).

Deskripsi
Habitus berupa tumbuhan semak, semusim, tegak, tinggi ±1
m, Batang semu, terdiri dari pelepah daun, tegak, permukaan
licin, membentuk rimpang, hijau muda. Daun tunggal,
permukaan licin, tepi rata, ujung dan pangkal runcing, panjang
40-50 cm, lebar 15-18 cm, pertulangan menyirip, pelepah 25-
35 cm, hijau muda. Perbungaan majemuk, berambut halus,
panjang 15-40 cm, hijau muda, pangkal meruncing, ujung
membulat, rimpang bagian luar kuning kotor, irisan rimpang
atau rimpang bagian dalam kuning. Braktea atau daun
pelindung hijau muda pada bagian bawah, merah muda atau
pink pada bagian atas, pangkal meruncing, ujung membulat,
mahkota bunga dan kelopak kuning muda.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 33

Datura metel L.

Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Solanales
Bangsa : Solanaceae
Suku : Datura
Marga : Datura metel L.
Jenis

Datura metel L Nama umum : Kecubung wulung

Nama daerah : Kecubung wulung (Jawa)

Deskripsi
Habitus berupa tumbuhan perdu tahunan, tinggi ±1,7 m.
Batang bulat, berkayu, keras, percabangan menggarpu, warna
batang ungu kehijauan. Daun tunggal, tipis, bulat telur, ujung
dan pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan menyirip,
warna daun hijau. Bunga tunggal, bentuk terompet, panjang
±18 cm, kelopak hijau keunguan, bertajuk empat, mahkota
bunga ungu, benang sari lima, panjang 11 cm, tangkai putik
putih, kepala putik kuning. Buah bulat, berduri pendek, kaku,
diameter 3,9 cm, terdiri dari empat kotak, tiap kotak berisi
±250 biji, masih muda hijau setelah tua coklat. Biji berbentuk
segi tiga, keras, pipih, panjang 4 mm, lebar 3 mm, warna biji
coklat. Akar tunggang warna coklat muda.

34 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Eclipta prostrata (L.) L.

Sinonim : Eclipta alba (L.) Hassk.

Klasifikasi : Spermatophyta Eclipta prostrata (L.) L
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Asterales
Bangsa : Asteraceae
Suku : Eclipta
Marga : Eclipta prostrata (L.) L.
Jenis

Nama umum : Orang-aring

Nama daerah : Daun sipat (Melayu); Orang-
aring (Jawa); Telenceyan
(Madura); Daun Tinta (Banda).

Deskripsi
Habitus berupa tumbuhan herba dengan tinggi 10-80 cm. Batang
bulat, bercabang, berambut putih dan berwarna ungu. Daun
tunggal, berbentuk bulat telur dengan ujung runcing, pangkal
meruncing dan tepi bergerigi. Panjang daun 2-3,5 cm, lebar 5-10
mm. Daun tumbuh secara berseling berhadapan, pertulangan
daun menyirip, permukaan berambut. Daun berwarna hijau. Bunga
berupa bunga majemuk, bentuk bongkol, diameter ±4 mm. Bunga
terletak di ketiak daun dan di ujung batang. Tangkai panjang ±4
cm, berbentuk silindris. Bunga dengan ligula adalah bunga betina,
panjang hingga 3 mm, ujung rata atau bercangkap dua, putih. Bunga
berbentuk tabung adalah bunga jantan dan betina, bercangcap 4,
putih, kepala sari 5, tangkai sari lurus bercabang. Buah berbentuk
bulat telur, diameter ±1 mm, berwarna hitam. Biji berbentuk jarum,
hitam, panjang ±2 mm. Akar tunggang berwarna putih.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 35

Elephantopus scaber L.

Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Asterales
Bangsa : Asteraceae (Compositae)
Suku : Elephantopus
Marga : Elephantopus scaber L.
Jenis

Elephantopus scaber L Nama umum : Tapak liman

Nama daerah : Tutup bumi (Melayu); Tapak
liman (Sunda); Tapak liman
(Jawa); Tapak lana (Madura).

Deskripsi
Habitus berupa tumbuhan semak semusim dengan tinggi lebih
dari 80 cm. Batang berkayu, bentuknya silindris, percabangan
menggarpu, warnanya hijau, batang berbulu putih, diameternya
±2 cm, Daun tunggal, bentuknya corong, tepi daun bergerigi,
ujungnya tumpul dan pangkalnya runcing dengan panjang 15-
25 cm dan lebar 5-7 cm, permukaan daun kasap dan berbulu,
pertulangan daun menyirip, daun berwarna hijau. Kelopak
bunga segi tiga, berambut dan terdiri dari lima helai, berwarna
hijau, mahkota berbentuk tabung, berambut dengan panjang
7-10 mm, warnanya ungu kemerahan kadang berwarna putih.
Buahnya keras, berambut dan berwarna hitam. Bentuk biji
kerucut dengan panjang 4 mm dan diameter 1mm, warnanya
coklat kehitaman.Akar tunggang, berwarna putih.

36 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Eleutherine americana Merr.

Klasifikasi : Spermatophyta EEleutherine americcaannaaMMeerrrr
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Monocotyledoneae
Kelas : Liliales
Bangsa : Iridaceae
Suku : Eleutherine
Marga : Eleutherine americana Merr.
Jenis

Nama umum : Bawang sabrang

Nama daerah : Bawang kapal (Melayu);
Bawang sabrang (Sunda);
Brambang sabrang (Jawa
Tengah).

Deskripsi
Habitus berupa tumbuhan herba, merambat, tinggi 30-40
cm. Daun tunggal, bentuk pita, ujung dan pangkal runcing,
tepi rata, hijau. Bunga majemuk, tumbuh di ujung batang,
panjang tangkai ±40 cm, bentuk silindris, kelopak terdiri dari
dua daun kelopak, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari
empat daun mahkota, lepas, panjang ±5 mm, putih, benang
sari empat, kepala sari kuning, putik bentuk jarum, panjang
±4 mm, putih kekuningan. Akar serabut, coklat muda.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 37

Eugenia cumini Merr.

Sinonim : Eugenia jambolana Lamk.;
Syzygium jambolana Miq.;
Syzygium malaccense (L.) Merr. & Perry.

Eugenia cumini Merr Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Myrtales
Bangsa : Myrtaceae
Suku : Eugenia
Marga : Eugenia cumini Merr.
Jenis

Nama umum : Jamblang

Nama daerah : Jambe kleng (Aceh); Jambu
kling (Gayo); Jambu kalang
(Minangkabau); Jambelang
(Melayu); Jamblang
(Sunda); Duwet (Jawa);
Juwet (Jakarta); Duwak
(Madura); Juwet (Bali);
Klayu (Sasak); Duwe (Bima);
Jambulan (Flores); Jumblang
(Mongondow); Ropo-ropo
(Makasar); Alicopeng (Bugis).

Deskripsi
Habitus berupa pohon, tinggi ±20 m. Batang berkayu,
bercabang banyak, diameter 10-30 cm, putih kotor. Daun
tunggal, bulat telur, ujung runcing, tepi rata, pangkal tumpul,
pertulangan menyirip, permukaan atas mengkilat, panjang
7-16 cm, lebar 5-9 cm, tangkai panjang 1-3 cm, hijau. Bunga
majemuk, malai, tumbuh di ketiak daun dan di ujung batang,
kelopak bentuk lonceng, hijau muda, mahkota bentuk bulat
telur, panjang 1-3 mm, benang sari banyak, tangkai dan
kepala sari putih, putik satu, putih. Buah buni, bulat telur,
panjang 2-3 cm, merah tua. Biji bentuk lonjong, keras, putih.
Akar tunggang, bercabang-cabang, coklat muda.

38 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Eugenia polyantha WIGHT

Sinonim : Eugenia lucidula Miq.;
Syzygium polyanthu (Wight) Walp.

Klasifikasi : Spermatophyta Eugenia polyantha WIGHT
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Myrtales
Bangsa : Myrtaceae
Suku : Eugenia
Marga : Eugenia polyantha Wight
Jenis

Nama umum : Salam

Nama daerah : Ubar serai (Melayu); Gowok
(Sunda); Salam (Jawa);
Salam (Madura); Kastolam
(Kangean).

Deskripsi
Habitus berupa pohon dengan tinggi ±25 m. Batang bulat, permukaan-
nya licin dengan diameter ±50 cm, warnanya putih kecoklatan. Daun
majemuk, menyirip genap, permukaannya licin, tepi daun rata, ujung
dan pangkalnya meruncing, panjangnya 10-14 cm dan lebarnya 4-8 cm,
panjang tangkai daun ±1 cm, pertulangan daun menyirip, permukaan
daun bagian atas berwarna hijau tua sedangkan bagian bawahnya
hijau muda. Bunga majemuk, terdapat di ujung batang, kelopak bunga
berbentuk piala dengan diameter 4 mm, warnanya hijau, panjang
mahkota bunga 2-3,5 mm, berwarna putih, panjang putiknya 1,5-2 mm,
berwarna hijau keputih-putihan. Buah buni, bulat dengan diameter
±1,2 cm dan bila masih muda berwarna hijau sedangkan bila sudah tua
berwarna coklat kehitaman. Biji bulat dengan diameter ±1 cm berwarna
coklat. Akar tunggang berwarna cuklat muda.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 39

Euphorbia hirta L.

Sinonim : Euphorbia pilulifera L.

Euphorbia hirta L Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Euphorbiales
Bangsa : Euphorbiaceae
Suku : Euphorbia
Marga : Euphorbia hirta L.
Jenis

Nama umum : Patikan kebo

Nama daerah : Daun Biji Kacang (Sumatera);
Nanangkaan (Sunda);
Gendong Anak (Jakarta);
Patikan Kebo (Jawa);
Kaksekakan (Madura);
Sosononga (Halmahera);
Isu Maibi (Ternate); Isu Giti
(Tidore)

Deskripsi
Habitus berupa herba 1 tahun dengan tinggi ±50 cm. Batang lunak dan
beruas. Penampang batang bulat. Permukaan batang berbulu. Batang
bergetah putih dan berwarna hijau kecoklatan. Daun Euphorbia hirta L
merupakan daun tunggal dengan posisi berhadapan. Berbentuk bulat telur
hingga bulat telur-oblong dengan pangkal dan ujung runcing. Tepi daun
bergerigi, permukaan atas dan bawah daun berbulu. Daunnya mempunyai
pertulangan menyirip. Panjang daun 5-50 mm, tangkai panjang 2-4
mm,lebar 0,7-1 mm. Warna daun hijau keunguan. Bunga berupa bunga
majemuk dan tumbuh di ketiak daun. Kelopak bunga berbentuk cawan
dan berwarna ungu kehijauan. Mahkota bunga mempunyai panjang ±l
mm, berambut, berwarna hijau kemerahan. Buah berupa buah kotak yang
berwarna hijau kemerahan. Biji tanaman kecil dan berwarna coklat. Akar
berupa akar tunggang yang berwarna putih kotor.

40 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008

Eurycoma longifolia Jack

Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Sapindales
Bangsa : Simaroubaceae
Suku : Eurycoma
Marga : Eurycoma longifolia Jack
Jenis

Nama umum : Pasak Bumi Eurycoma longifoliiaa Jack

Deskripsi
Habitus berupa pohon dengan tinggi sampai ±15 m. Pohon
tidak bercabang, kalau bercabang hanya hanya mempunyai satu
sampai dua cabang saja. Daun majemuk, panjang dan rimbun
pada ujung batang. Saat daun gugur akan meninggalkan
bekas luka yang cukup lebar pada batang. Daun berbentuk
bulat telur sampai lanset, tidak bertangkai atau hampir tidak
bertangkai dan berhadapan. Bunga terdapat pada tangkai yang
bercabang, kebanyakan besar dan keluar pada pangkal daun.
Bunga dewasa umumnya memiliki rambut-rambut yang halus
dan pendek. Bunga berkelamin tunggal, bunga betina memiliki
putik dan bunga jantan memiliki benang sari. Buah berbentuk
elips atau bulat telur dengan panjang 10-20 mm dan lebar 5-12
mm, berwarna hijau sampai merah kehitaman saat matang.

Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008 41

Ficus deltoidea Jack.

Sinonim : Ficus diversifolia Blume var. deltoidea (Jack.) Ridl.
Ficus diversifolia Bl.
Klasifikasi

Ficus deltoideeaaJack Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Urticales
Suku : Moraceae
Marga : Ficus
Jenis : Ficus deltoidea Jack.

Nama umum : Tabat barito

Nama daerah : Tabat barito (Kalimantan)

Deskripsi
Habitus berupa semak dengan tinggi lebih dari 3 m.
Mempunyai batang Tegak, berkayu, bulat, bercabang
banyak, permukaan kasar, bergetah dan berwarna coklat.
Daunnya tunggal, tersebar, bentuk solet, tepi rata, ujung
bulat, pangkal runcing, panjang 2-5 cm, bertangkai pendek,
permukaan licin, permukaan atas hijau, permukaan bawah
kuning kecoklatan. Bunga tunggal, tumbuh di ketiak daun,
berbentuk gasing, benang sari dan putik tersusun dalam
lingkaran, mahkota lepas 2-3 buah, duduk di atas bakal
buah, mahkota berbentuk kuku berwarna coklat kemerahan.
Buah buni berbentuk bulat, diameter 3-5 mm, dan berwarna
kuning. Biji berbentuk bola, kecil dan berwarna coklat.
Akarnya tunggang dan berwarna coklat.

42 Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia 2008


Click to View FlipBook Version