The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

BUKU PANDUAN TATA KELOLA PRESIDIUM DAN DEWAN.pdf

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by raymondhus, 2020-02-19 20:46:14

BUKU PANDUAN TATA KELOLA PRESIDIUM DAN DEWAN.pdf

BUKU PANDUAN TATA KELOLA PRESIDIUM DAN DEWAN.pdf

Keywords: Buku Panduan Legio Maria,Tata Kelola Presidium dan Dewan

f. Rapat Presidium wajib dilaksanakan seminggu sekali.
Adapun waktu, hari, dan tempat rapat disepakati
bersama oleh anggota Presidium.

g. Bila veksilum belum tersedia, sebagai pengganti dapat
menggunakan lembar Doa Tessera. (bdk. BP Bab 18,
No. 1).

h. Presidium mempunyai wewenang atas semua
anggotanya dan kuasa untuk mengendalikan kegiatan
mereka. Dari pihak anggota, mereka harus mematuhi
dengan setia semua perintah sah dari Presidium.

i. Lokasi area kerja dibagi dan disetujui oleh Kuria.

51

Bagian I V

52

Selain melaksanakan tugas kunjungan kelembagaan dari
Dewan ke Dewan/Presidium sebagai tindakan pendampingan
dan peneguhan satu sama lain, Legio Maria juga melaksanakan
berbagai kegiatan bersama.
Ada beberapa hal penting yang perlu ditegaskan dalam
menyusun kegiatan, yaitu:
a. Tujuan, nilai, dan esensi kegiatan.
b. Sasaran usia atau kelompok tertentu, misalnya: untuk

masyarakat umum, umat Katolik, Legioner, atau kelompok
usia tertentu.
c. Bentuk kegiatan, misalnya: seminar, retret, rekreasi , atau
perayaan Ekaristi.
d. Disarankan menyusun kegiatan dengan merujuk pada
penjelasan dalam Buku Pegangan Legio Maria Bab 30,
Bab 37, Bab 38, dan Bab 40.

53

Perihal Acies merujuk pada keterangan di Buku Pegangan
Legio Maria Bab 30 No. 1 dan Tambahan 11 yang berjudul
“Ringkasan tentang Maria”.

1.1 Apakah Nilai Spiritual Acies?
a. Acies merupakan pertemuan tahunan pokok Legio.
Seperti diterangkan dalam BP Bab 5 bahwa kewajiban
Legio Maria yang paling bernilai adalah
mengungkapkan devosi Maria dengan segenap hati.
Bentuk devosi kepada Maria salah satunya ialah
penyerahan diri kepada Bunda Maria. Oleh karena itu,
Legio Maria setiap tahun mengadakan upacara Acies
di mana para Legoner melakukan penyerahan diri
pada Maria.
b. Acies bertujuan menyatukan Legioner untuk
menyatakan persatuan dan ketergantungannya
kepada Bunda Maria, menerima kekuatan dan berkat
Allah melalui Maria untuk perjuangan 1 (satu) tahun
yang akan datang.

1.2 Kapan Acies dilaksanakan?
Acies dilaksanakan pada tanggal 25 Maret (Hari Raya
Maria Menerima Kabar Sukacita), atau tanggal yang
berdekatan dengan tanggal tersebut.

54

1.3 Siapa yang boleh menghadiri Acies?
Acies dihadiri oleh anggota Legio Maria aktif dan
auksilier, baik anggota tetap maupun percobaan.
Namun, simpatisan Legio diperbolehkan juga untuk
mengikuti upacara ini asalkan memahami tujuannya,
yaitu penyerahan diri pada Maria. Adapun yang disebut
simpatisan Legio Maria adalah mantan Legioner atau
umat non Legioner.

1.4 Hal-hal Tidak Diwajibkan:
a. Tidak ada kewajiban untuk menggunakan pakaian
tertentu (dresscode).
b. Tidak ada kewajiban menyediakan konsumsi atau
kenang-kenangan (souvenir).

1.5 Tata Laksana Acies?
a. BP menjelaskan bahwa Legioner berkumpul sebisa
mungkin di dalam gedung Gereja dan diletakkan altar
Legio di (dekat) panti imam. Adapun urutan
tatalaksana meliputu nyanyian, doa pembuka tesera,
peneguhan dari Pastor untuk menjelaskan pentingnya
penyerahan pada Maria, dilanjutkan penyerahan
pribadi dan kolektif, catena dan doa penutup tesera
b. Dianjurkan adanya pemberian berkat Sakramen
Mahakudus dan jika memungkinkan adanya Perayaan
Ekaristi.
c. Disiapkan teks penyerahan diri: “Aku adalah milikimu
ya Ratu dan Bundaku, dan segala miliku adalah

55

kepunyaanMu” (bdk buku Bakti Sejati kepada Maria
No. 233).
d. Teks penyerahan secara kolektif diambil dari BP Bab
Tambahan 11 ‘Ringkasan tentang Maria’.

1.6 Hal-hal Lain yang Perlu Diperhatikan dalam Acies:
a. Jika ACIES dirangkai bersama perayaan ekaristi, maka
harus memperhatikan:
 Kalender liturgi Gereja pada saat itu. Hal ini harus
didiskusikan dengan Pemimpin Rohani/ Pastor
Paroki setempat. Pada bulan Maret, Gereja dalam
suasana liturgi pra-paskah sehingga dimungkinkan
liturgi Misa Acies adalah liturgi pra-paskah. Akan
tetapi esensi Acies seharuslah tetap ada.
 Tata perayaan misa disesuaikan dengan Tata
Perayaan Ekaristi dan kebijakan pastor pemmpin
misa.
b. Tidak dianjurkan memakai lebih dari 1 (satu) veksilum
karena akan merusak kesatuan, sedangkan tujuan
Acies adalah mempersatukan.
c. Pembaharuan janji legoiner dilakukan dengan maju
berpasang-pasangan, lalu mengucapkan janji
penyerahan di hadapan veksilum dengan sikap hormat
dan suara yang mantap. Disarankan legioner maju
berdua-dua, tetapi jika keadaan sungguh tidak
memungkinkan maka dapat dilakukan untuk lebih dari
2 (dua) orang, tetapi harus dipastikan bahwa setiap
legioner dapat memegang veksilum.

56

d. ACIES diadakan oleh Kuria (dewan terkecil dalam
legio). Namun, tidak ada ketentuan bahwa setiap kuria
harus mengadakan Acies secara sendiri-sendiri. Jadi,
dimungkinkan beberapa kuria bergabung untuk
mengadakan bersama, atau kuria bergabung dengan
komisiumnya.

1.7 Susunan Upacara Acies:
Upacara Penyerahan Diri kepada Maria yang dirangkai
dengan perayaan Ekaristi dibagi menjadi 2 (dua) bagian
sebagai berikut:

Bagian I: Doa Tesera, dilanjutkan penyerahan diri
kepada Maria
a. Perarakan
b. Tesera – Doa Pembukaan
c. Peneguhan dari Pastor
d. Upacara Penyerahan diri kepada Maria: secara pribadi

dan bersama-sama.
 Penyerahan diri secara pribadi (maju berpasangan,

memegang veksilum sambil mengucapkan kata-
kata penyerahan diri kepada Maria (BUKAN Janji
Legio) “Aku adalah milikimu ya Ratu dan Bundaku,
dan segala miliku adalah kepunyaan-Mu.”
 Penyerahan diri secara bersam-sama. Teks dapat
dibaca dari BP Legio Maria Bab “Tambahan 11 -
Ringkasan tentang Maria”.
e. Tesera – Doa Catena
f. Tesera – Doa Penutup

57

Bagian II: Perayaan Ekaristi (sebagai pengganti dari
berkat Sakramen Maha Kudus). Liturgi yang dipakai
adalah liturgi Gereja pada hari itu.

Catatan : Jika ada pilihan lain yang ditawarkan oleh pastor
paroki /pemimpin rohani - dengan pertimbangan khusus
dan tanpa menghilangkan esensi ACIES - maka dewan Legio
sepatutnya mempertimbangkan pilihan tersebut dan
berdiskusi dengan dewan yang lebih tinggi.

2.1 Tentang Misa Tahunan (MTS), Buku Pegangan tidak
mengatur secara khusus. Tetapi acara ini bisa
dilaksanakan dalam rangka peringatan HUT Legio Maria -
tanggal 7 September. Nilai yang dicapai adalah syukur,
sukacita, kebersamaan, dan kesatuan sebagai Legioner
Maria.

2.2 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan Misa
Tahunan Senatus:
a. Peserta: Dianjurkan sebanyak mungkin Pemimpin
Rohani/Asisten Pemimpin Rohani, dan Legioner aktif
maupun auksilier bisa menghadiri acara ini.
b. Liturgi dan susunan misa harus didiskusikan dengan
pemimpin Misa/Pemimpin Rohani/Pastor Paroki
setempat terlebih dahulu.

58

c. Pemimpin Misa: Karena Senatus Bejana Rohani terdiri
dari beberapa keuskupan, maka diharapkan Bapa
Uskup sebagai pemimpin Gereja setempat dapat
memimpin Misa ini.

d. Tempat misa: Karena kegiatan ini melibatkan banyak
legioner (Data 2018, peserta MTS ±3200 orang),
sedangkan kapasitas gedung gereja saat ini (Tahun
2018 di KAJ, Keuskupan Bogor dan Keuskupan
Bandung) belum bisa menampung, maka penting
untuk mencari gereja/gedung yang tepat dengan biaya
yang memadai.

e. Dana: Panitia menyusun rencana anggaran lalu
mendiskusikan dengan Dewan Senatus dan Pastor
Paroki. Permohonan dana yang dilakukan dengan
mengajukan proposal-proposal dan penawaran iklan
harus dibatasi dan atas seijin Dewan Senatus.

f. Tidak ada ketentuan penggunaan pakaian seragam
(dresscode) untuk peserta, tidak ada kewajiban
pengadaan konsumsi atau kenang-kenangan
(souvenir).

2.3 Panduan Susunan Misa Tahunan Senatus:
Bagian 1: Doa Tesera lengkap
Bagian 2: Perayaan Ekaristi
a. Ritus Pembuka
Perarakan - Diawali dengan perarakan patung
Bunda Maria, dilanjutkan dengan petugas misa
dan imam selebran.
b. Liturgi Sabda

59

c. Liturgi Ekaristi
d. Ritus Penutup

Catatan : Jika memungkinkan, baik untuk diadakan
ceramah (seminar atau talk show) tentang Legio Maria
pada waktu sebelum atau sesudah misa.

Tentang Patrisian merujuk keterangan Buku Pegangan
Legio Maria, Bab 38, “Kelompok Patrisian” dan
penjelasan dalam Buku “Some Handbook Reflection”

3.1 Apakah tujuan pertemuan Patrisian?
Pertemuan kelompok Patrisian bertujuan untuk
memperdalam pengetahuan iman Katolik, dan
mengajarkan bagaimana orang harus mempersiapkan
dan mendorong dirinya agar berkarya dalam kerasulan.

3.2 Apakah nilai, esensi, dan semangat Kelompok Patrisian?
a. Patrisian adalah anak sejati Legio Maria, memiliki
semangat yang sama yaitu kehadiran dan peranan
Bunda Maria.
b. Semangat kekeluargaan menjadi kunci utama, yang
diwujudkan dalam keterbukaan para anggota untuk
berperan aktif mengemukakan pendapat.
c. Peranan umat awam, diskusi kelompok, dan
keterlibatan umat yang hadir menjadi bagian penting.
60

d. Diharapkan terjadinya pertumbuhan pengetahuan
iman sehingga mendorong umat untuk
mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari lewat
karya kerasulan.

3.3 Bagaimana menentukan tema Patrisian?
Tema yang dipilih dapat merujuk pada hal-hal yang
menjadi fokus dan keprihatinan Gereja pada saat itu.

61

Bagian I V

62

Legio Maria adalah sebuah organisasi, maka salah satu hal
penting dalam penyeleggaraan organisasi adalah sistem tata
kelola administrasi yang baik. Bentuk pengelolaan administrasi
dalam Legio Maria di antaranya: adminsitrasi keuangan,
penyampaian laporan berkala, penanganan surat menyurat.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dilakukan:

Tidak mungkin membayangkan terjadi pemborosan dalam
rumah tangga Maria. Oleh karena itu, dengan sendirinya,
setiap badan Legio harus mengurus harta milik dan dananya
secara cermat dan ekonomis (bdk. BP Bab 35, No. 9).

1.1 Pembiayaan apa saja yang dapat ditanggung dengan
dana kas Presidium/Dewan?
a. Pengadaan alat-alat rapat, misalnya pembeliaan lilin,
pembelian kertas doa Teserra, pembelian Buku
Pegangan, dan lain-lain.
b. Kegiatan Presidium/Dewan dibiayai dari sepenuhnya
atau sebagian dari dana kas, tetapi harus dipastikan
bahwa tujuan kegiatan adalah untuk kepentingan
karya Legio dan pengembangan iman anggota,
misalnya: ziarah, retret, acara kebersamaan,
kunjungan khusus di luar wilayah, dan lain-lain.

63

Yang TIDAK BOLEH dibiayai dari dana kas adalah
pengeluaran untuk kepentingan pribadi (misalnya
membeli kado ulang tahun, membeli kenang-
kenangan perpisahan anggota, sumbangan untuk
umat yang dikunjungi, dan lain-lain).

1.2 Berapa dana yang harus disetorkan kepada Dewan di
atasnya?
a. Tidak ada ketentuan khusus tentang besaran jumlah
dana yang disetorkan. Disarankan agar kelebihan
keuangan setelah pengeluaran kebutuhan Presidium,
diberikan kepada Dewan (bdk. BP Bab 8, No. 2).
b. Senatus Bejana Rohani saat ini mengatur sumbangan
dari Presidium dan Dewan tergabung (dalam kota
Jakarta) sebagai berikut:
 Sebesar 10% dari saldo laporan berkala Presidium
dan Dewan.
 Iuran bulanan yang besaran nilainya disepakati oleh
Dewan masing-masing
 Aksi Dana Senatus: diambil dari hasil derma rahasia
terbesar pada rapat Presidium di bulan Februari.

1.3 Apakah Legioner boleh mencari dana?
a. Pencarian dana diperbolehkan, namun hanya untuk
kepentingan khusus, misalnya: retret, acara
kebersamaan, dan lain-lain.

64

b. Pencarian dana harus dilakukan dengan cara yang
tepat dan bijaksana, misalnya adanya ijin Pastor
Paroki, peerbitan proposal, dan - jika diperlukan –
adaya pemberitahuan kepada Dewan di atasnya.

c. Pencarian dana tidak diperbolehkan, jika tujuannya
untuk kepentingan penambahan kekayaan kas
Presidium/Dewan.

d. Legioner diperbolehkan menerima dana, jika dana
diberikan dengan sukarela untuk kepentingan Legio.
Misalnya dalam suatu misa malam Paskah, pihak
Paroki meminta para Legioner yang ada di sana untuk
membantu menjual lilin bagi umat di mana hasil
penjualan diserahkan untuk Legio. Dana hasil
penjualan tersebut dapat diterima dan diserahkan ke
Presidium melalui derma rahasia pada waktu rapat.
Hal serupa juga berlaku bila ada umat yang ingin
menyumbangkan uang untuk Legio.

1.4 Bagaimana dan hal penting apa yang harus diperhatikan
dalam melakukan pemeriksaan/audit keuangan?
a. Pemeriksaan keuangan dilakukan dengan memeriksa
buku bendahara. Dilakukan 1 (satu) kali dalam
setahun, misalnya menjelang laporan
Presidium/Dewan.
b. Disarankan dilakukan oleh 2 (dua) anggota
Presidium/Dewan yang tidak menjadi bendahara, dan

65

ditugaskan untuk melakukan tugas ini. (bdk. BP Bab
35, No. 8).
c. Hal-hal yang diperiksa meliputi:

 Pemasukan dan pengeluaran uang maupun
simpanan bank.

 Transaksi keuangan yang ada dalam
Presidium/Dewan, yaitu penjualan benda-benda
Legio, pembiayaan kegiatan Presidium, dan
sumbangan Dewan di atasnya.

d. Hasil pemeriksaan/audit dan rekomendasi perbaikan
hendaknya disampaikan dalam notulen
Presidium/Dewan.

1.5 Pembiayaan apa saja yang bisa dimintakan bantuan dan
bagaimana cara menyampaikan permohonan bantuan
tersebut?
Dana bantuan meliputi dana untuk perluasan Legio dan
dana kegiatan Legio. Dewan/Presidium menuliskan
permohonan tersebut dalam surat resmi kepada Dewan
di atasnya.

1.5.1 Dana untuk perluasan Legio (bdk. BP Bab 35 No. 2)
Perluasan menjadi fokus utama dalam pengembangan
Dewan, oleh karenanya Dewan Legio perlu
memperhatikan dan mendukung dengan bijaksana
kebutuhan tersebut. Hal yang perlu disampaikan sebagai
berikut :

66

a. Isi surat permohonan: Tujuan perluasan, wilayah
perluasan (kota/kabupatan/Stasi), jarak tempuh,
waktu perluasan, estimasi biaya, dana kas, dan hal lain
yang diperlukan.

b. Penyampaian surat: Surat permohonan disampaikan
kepada Dewan setingkat di atasnya secara langsung.

Jika Dewan diatasnya tidak dapat memenuhi
permohonan, maka Dewan tersebut dapat menuliskan
surat kepada Dewan yang lebih tinggi untuk
membantu. Misalnya, Kuria A tergabung di Komisium
X, maka surat permohonan disampaikan dari Kuria A
kepada Komisium X. Komisium X wajib meneliti dan
memberikan masukan.
Komisium X dapat memberikan dana sesuai dengan
kebijakan Dewan tersebut. Jika Komisium X meyakini
bahwa perluasan ini tepat dan penting, akan tetapi
bila Komisium X tidak mempunyai dana yang cukup,
maka komisium dapat menuliskan surat permohonan
kepada Dewan di atasnya (dalam hal ini Regia) disertai
dengan penjelasan. Selanjutnya, Regia dengan
rekomendasi/masukan dari Komisium X melakukan
penelitian dan dapat memberikan dana sesuai dengan
kebijakan Dewan tersebut.

1.5.2 Dana untuk kegiatan Legio

67

Prinsip: Presidum harus membiayai pekerjaan sendiri.
Namun, Dewan diperbolehkan memberikan sumbangan
secara sukarela bilamana diperlukan. Berikut ini adalah
beberapa hal penting terkait dengan dana kegiatan:
a. Proposal berisi penjelasan rinci tentang tujuan, tema,

sasaran usia/kelompok tertentu, anggaran biaya dan
keadaan keuangan kas Presidium/Dewan tersebut.
b. Penyusunan anggaran pembiayaan kegiatan:
Harus memprioritaskan pada pembiayaan kebutuhan
primer, bukan pada hal-hal sekunder.
Sebagai contoh dalam penyelenggaraan ACIES.
 Kebutuhan primer: Kebutuhan ibadat/liturgi (bunga

perarakan patung Maria, buku misa), konsumsi
(jika ada) yang disesuaikan dengan kemampuan
anggaran, transpor (untuk Presidium yang jauh dari
lokasi Acies – khusus Dewan di luar Jabodetabek).
Kebutuhan sekunder: pengadaan souvenir,
seragam, dekorasi, dan lain-lain.
 Sumber dana yang akan dipakai dari kas
Presidium/Dewan.

c. Proposal hendaknya disampaikan kepada Dewan di
atasnya, setidaknya 3-4 bulan sebelum pelaksanaan
kegiatan.

68

2.1 Apakah tujuan penyusunan Laporan Berkala?
a. Memantau perkembangan Legio Maria dan
memastikan bahwa Presidium/Dewan yang tergabung
melakukan karya kerasulan dengan spiritualitas,
semangat, dan proses yang tepat sesuai dengan
pedoman Legio Maria.
b. Membantu menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi oleh Presidium/Dewan setempat sedini dan
sebaik mungkin, seperti: regenerasi (anggota,
keperwiraan), hubungan antar Presidium.
c. Menyusun dan rencana untuk perluasan dan karya
Legio.
d. Laporan yang disampaikan di rapat Dewan dapat
menjadi contoh bagi Dewan/Presidium lainnya dan
untuk melihat perkembangan Legio di wilayah lain.

2.2 Kapan jadwal penyampaian Laporan Berkala?
a. Presidium: Periode laporan adalah setahun sehingga
dikenal adanya Laporan Tahunan. Periode dihitung
dari 52 minggu sejak tanggal disahkan dan
pengulangannya.
b. Dewan: Periode laporan bisa disesuaikan dengan
kebutuhan dan kebijakan Dewan tersebut, misalnya 3
bulan, 4 bulan, atau 6 bulan sekali. Saat ini Senatus
Bejana Rohani memakai periode 6 bulan sehingga
dikenal adanya Laporan Semester.
c. Periode laporan Dewan lebih pendek daripada periode
laporan Presidium, dengan alasan agar pemantauan
69

bisa dilaksanakan secara lebih efisien, khususnya jika
ada masalah dapat segera ditangani oleh Dewan yang
lebih tinggi.

2.3 Data dan informasi apa saja yang harus dilaporkan?
a. Data kuantitatif yaitu segala informasi yang terukur,
di antaranya:
 Masa jabatan perwira
 Presensi (tingkat kehadiran)
 Statistik keanggotaan (jumlah, jenis kelamin)
 Keuangan: Keuangan Presidium dan Dewan harus
dilaporkan secara transparan, akurat, dan dapat
dipertanggungjawabkan. Laporan keuangan
meliputi pengeluaran dan pemasukan yang diaudit
oleh Legioner lain (selain bendahara).

b. Tugas Karya Presidium/Dewan Rutin dan Insidentil.
(bdk. BP LM Bab 12, Bab 37)
 Mencakup aspek-aspek iman Katolik,
keorganisasian, dan pengembangan karakter - baik
dalam lingkup pribadi dan kelompok.
 Karya Legio dikelompokkan dalam 5 (lima) bidang
pelayanan yaitu liturgia, kerigma, koinonia,
diakonia, dan martiria. Penjelasan tentang tiap
bidang dapat dilihat dalam lampiran format laporan.
 Pilih 1-2 karya/pengalaman yang menarik dan
berkesan untuk di-sharingkan pada saat pelaporan,

70

dengan tujuan agar dapat menginspirasi orang lain
dan mungkin mendapatkan masukan. Suatu tugas
disebut inspiratif bila saat pelaksanaannya
menuntut mutu mati raga yang tinggi, misalnya:
tugas itu dilakukan dengan mengatasi kebosanan,
memerlukan jerih lelah, harus mengatasi kesulitan
yang rumit, dan membutuhkan kesetiaan.

Waspada!!! Jika dalam Laporan Presidium/Dewan
ada pernyataan kesan tugas yang “biasa-biasa saja
atau tidak yang menarik”. Hal ini bisa menjadi
pertanda bahwa Presidium/Dewan belum
menjalankan karya dengan semangat mati raga atau
memang jenis tugas karya tidak cukup tepat.

c. Evaluasi dan Perencanaan:
 Obyek evaluasi mencakup kegiatan yang berhasil
diselesaikan maupun pun yang belum diselesaikan
pada akhir periode itu.
 Rencana karya disusun sesuai dengan visi misi
Dewan di atasnya, menjadi upaya menjawab
kebutuhan pengembangan Legio Maria, dan
menjawab kebutuhan Gereja/masyarakat setempat.
Dalam rencana tersebut hendaknya dituliskan
langkah-langkah yang akan dilakukan menurut
jangkauan waktu (jangka pendek, jangka

71

menengah, jangka panjang), serta target waktu
penyelesaian.

2.4 Apakah tugas Dewan di atasnya terkait dengan laporan
berkala Dewan/Presidium?
a. Mendorong agar penyerahan laporan terlaksana tepat
waktu.
b. Melakukan diskusi antar perwira Presidium/Dewan
yang bersangkutan dengan perwira Dewan yang lebih
tinggi sebelum dilaporkan dalam rapat Dewan. Diskusi
dianjurkan dilaksanakan secara tatap muka.
c. Mengapresiasi kesetiaan, doa, dan karya para
Legioner yang telah diperjuangkan sepanjang periode
tersebut.
d. Memberikan evaluasi bukan hanya pada hal-hal
administratif (format laporan, kehadiran, dan lain-lain)
tetapi fokus pada aspek pengembangan spiritualitas
serta semangat dan langkah strategis organisasi.
e. Membantu memberikan gagasan penyelesaian
masalah dan - jika diperlukan - ikut serta secara aktif
dalam proses penyelesaian masalah itu.
f. Mendorong anggota Dewan agar ikut berpartisipasi
aktif (mendengarkan dan memberikan masukan) pada
saat penyampaian laporan.

Catatan: Perkembangan Legio Maria bukan hanya
menjadi beban perwira Dewan saja, tetapi menjadi
tanggung jawab seluruh Legioner.

72

73

Lampiran 1: Format Laporan Dewan dan Presidium

LAPORAN SEMESTER [I atau II, tahun] atau
[NAMA DEWAN]

KEPADA [NAMA DEWAN YG LEBIH TINGGI]
PERIODE …

I. DATA PRESIDIUM/DEWAN

Nama :

Jenis : [Senior atau Junior]

Tanggal disahkan : [pertama kali rapat pra-Presidium]

Hari/ Waktu Rapat :

Tempat Rapat :

Jumlah Rapat :

Jabatan Nama Perwira Periode Jabatan
Pemimpin Rohani [mulai]
Asisten Pemp Rohani * [mulai]
Ketua [mulai – akhir (periode I/II]
Wakil Ketua [mulai – akhir (periode I/II]
Sekretaris I [mulai – akhir (periode I/II]
Sekretaris II * [mulai – akhir (periode I/II]
Bendahara I [mulai – akhir (periode I/II]
Bendahara II * [mulai – akhir (periode I/II]

74

II. PRESENSI

A. DALAM RAPAT PRESIDIUM/DEWAN

Keterangan [Periode sebelumnya] (%) [Periode berjalan] (%)
Hadir Izin Alpha
Hadir Izin Alpha

Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris I
Sekretaris II *
Bendahara I
Bendahara II *
Dewan tergabung*
Pres. Senior*
Pres. Junior*
Koresponden*

B. DALAM RAPAT [DEWAN YANG LEBIH TINGGI

(SENATUS/REGIA/KOMISIUM/KURIA) ]

Keterangan [Periode sebelumnya] (%) [Periode berjalan] (%)

Hadir Izin Alpha Hadir Izin Alpha

Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris I

Sekretaris II *

Bendahara I

Bendahara II *

*) Jabatan opsional

75

III. STATISTIK KEANGGOTAAN

JENIS tetap percobaan [Periode sebelumnya] (%) [Periode berjalan] (%)
KEANGGOTAAN PRIA WANITA JUMLAH PRIA WANITA JUMLAH

Aktif

Auxilier

Pretorian

Ajutorian

IV. LAPORAN KEUANGAN

PEMASUKAN:

Derma Rahasia [Jumlah rapat sepanjang periode ini]

PENGELUARAN : [semua pengeluaran dicatat dgn benar ]

SALDO AKHIR : [semua pengeluaran dicatat dgn benar ]

[nama lengkap] [nama lengkap]
Bendahara Auditor

V. LAPORAN TUGAS

1. LITURGIA
Mengambil bagian dan terlibat dalam menghidupkan peribadatan yang
menguduskan. “Berkumpul dalam memecahkan roti dan berdoa”.
Ciri-ciri:
 Ikut serta dalam perayaan ibadat resmi yang dilakukan Yesus
Kristus dalam Gereja-Nya kepada Allah Bapa.
 Mengamalkan tiga tugas pokok Kristus sebagai Imam, Guru, dan
Raja.

76

 Peribadatan, doa, simbol, lambang-lambang , dan, kebersamaan
umat.

 Memimpin peribadatan tertentu.
 Mengambil bagian aktif dalam setiap perayaan liturgi tertentu.

2. KERIGMA
Mengembangkan pewartaan kabar gembira. “Bertekun dalam
pengajaran para rasul”.
Ciri-ciri :
 Ikut serta membawa kabar gembira bahwa Allah telah
menyelamatkan dan menebus manusia dari dosa melalui
Yesus Kristus.
 Membantu umat Allah dalam mendalami firman Allah.
 Menumbuhkan semangat untuk menghayati hidup
berdasarkan semangat injil.
 Mengusahakan pengenalan yang semakin mendalam akan
pokok iman Kristiani agar tidak mudah goyah dan tetap
setia.
 Pendalaman iman, katekese, persiapan penerimaan
sakramen.

3. KOINONIA
Menghadirkan dan membangun persekutuan. “Menjadi percaya dan
tetap bersatu”.
Ciri-ciri :
 Ikut serta dalam persekutuan atau persaudaraan sebagai
anak-anak Bapa dengan pengantaraan Kristus dalam kuasa
Roh KudusNya.
 Sarana untuk membentuk jemaat yang berpusat dan
menampakkan kehadiran Kristus.
 Pemeliharaan jiwa-jiwa, menyatukan jemaat sebagai Tubuh
Mistik Kristus.

77

 Kesatuan antar umat, umat dengan Paroki, keuskupan,
umat dengan masyarakat.

 Penghayatan hidup mengGereja secara teritorial, maupun
dalam kategorial.

4. DIAKONIA
Memajukan karya cinta kasih dan pelayanan. “Menjual harta miliknya
dan membagi-bagikan kepada semua orang sesuai dengan keperluan
masing-masing”.
Ciri-ciri :
 Ikut serta melaksanakan karya karitatif/ cinta kasih melalui
aneka kegiatan amal kasih Kristiani, khususnya kepada
mereka yang miskin, terlantar, dan tersingkir.
 Tanggung jawab umat akan kesejahteraan sesama.
 Kerja sama dalam kasih, keterbukaan yang penuh empati,
partisipasi, dan keikhlasan hati untuk berbagi satu sama lain
demi kepentingan seluruh jemaat.

5. MARTIRIA
Memberi kesaksian sebagai murid-murid Tuhan Yesus Kristus.
“Mereka disukai semua orang”.
Ciri-ciri :
 Menjadi saksi Kristus bagi dunia.
 Menghayati hidup sehari-hari sebagai orang beriman di
tempat kerja maupun di tengah masyarakat ketika menjalin
relasi dengan umat beriman lain dan dalam relasi hidup
bermasyarakat.
 Menjadi ragi, garam, terang di tengah masyarakat.

TUGAS INSPIRATIF [pilih 1-2 dari tugas tercantum di atas dan

disharingkan pada anggota Dewan]

a) Nama Tugas : …...

78

b) Proses Pelaksanaan : ..….
c) Nilai spiritual yang dapat diambil : ……

VI. STATISTIK TUGAS & KARYA **

KETERANGAN PERIODE PERIODE

[SEBELUMNYA] [SEKARANG]

Total Jam Tugas

Jumlah orang yang

bertugas

Rata-Rata Jam Tugas /

Orang

**) point ini hanya untuk Presidium dan tidak untuk Dewan

VII.KEBUTUHAN/ PERMASALAHAN PENTING DAN MENDESAK SAAT INI
A. Di Paroki : …...............
B. Di Masyarakat : …......

VIII. HAL KHUSUS YANG SUDAH TERLAKSANA
................................................................................................................
...............................................................................................................

IX. HAMBATAN-HAMBATAN KARYA
................................................................................................................
...............................................................................................................

79

X. HAL KHUSUS YANG AKAN SEGERA DILAKUKAN
......................................................................................................................
.....................................................................................................................

XI. PENUTUP

[Kota, tanggal pelaporan]

Hormat kami,
[Nama Dewan / Presidium]

[nama lengkap] [nama lengkap]
Bendahara I Bendahara II

[nama lengkap] [nama lengkap]
Sekretaris I Sekretaris II

[nama lengkap] [nama lengkap]
Ketua Wakil Ketua

[nama lengkap]
Pemimpin Rohani

*) Presidium : Tanda tangan pengurus lengkap
*) Dewan: Tanda tangan oleh Ketua dan Sekretari

80

Lampiran 2 : Format Surat Permohonan Pengesahan Perwira Dewan/Presidium

[kota], [Tgl/Bulan/Tahun]

No. : ....................................
Perihal : Permohonan Pengesahan Perwira Dewan

Kepada Yth.
Perwira Dewan [Nama Dewan]
Di [Nama Kota]

Dengan hormat,

Dengan ini Kami, [nama Dewan] bermaksud mengajukan Surat
Permohonan Pengesahan untuk perwira Dewan yang terpilih.

Adapun proses pemilihan yang diadakan dalam Rapat Dewan [nama
Dewan], tanggal [tanggal/bulan/tahun] di [tempat rapat] adalah
sebagai berikut:

Nama Calon Nama Hasil Hasil Hasil
Pendukung Suara Suara Suara
Tahap I Tahap II Tahap III

A …. [2 orang nama] ? ? ?

B …. [2 orang nama] ? ? ?

C …. [2 orang nama] ? ? ?

81

Sehingga terpilih dengan hasil suara lebih dari 50% dari yang hadir
yaitu = [jumlah] suara, Sdra/Sdri. [calon terpilih] untuk periode masa
jabatan 3 tahun dari [tanggal terpilih] s/d [3 tahun setelah tangga
terpilih] sebagai [jabatan Ketua/Wakil/Sekretaris/Bendahara].
Dengan data sebagai berikut:

Nama : [lengkap termasuk nama Baptis]

Alamat : [lengkap dengan kode pos]

Tempat/Tgl Lahir : .…........................

Telp. : ….........................

Email : ….........................

Bio data sebagai Legioner:

- Kapan masuk Legio?

- Jabatan-jabatan yang pernah dipegang

Demikianlah Surat Permohonan ini kami buat agar calon perwira
kami dapat disahkan oleh Dewan [nama Dewan yang mengesahkan]

Hormat Kami, [nama lengkap]
Sekretaris
[nama lengkap]
Ketua

[nama lengkap]
Pemimpin Rohani

Pengesahan: [diisi dengan tanggal dan tandatangan perwira Dewan
yang mengesahkan ]

82

83


Click to View FlipBook Version