Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 51 Dalam 1 (satu) tahun ajaran, P5 dilakukan sekurang-kurangnya : 3 (tiga) projek dengan 2 (dua) tema pilihan dan 1 (satu) tema Kebekerjaan dikelas X, Kelas X SMK YPE Sumpiuh pada Tahun Pelajaran 2023/2024 untuk P5 mengambil Tema : 1. Gaya Hidup Berkelanjutan 2. Kearifan Lokal dan 3. Kebekerjaan ( Wajib ) 2 (dua) projek dengan 1 (satu) tema pilihan dan 1 (satu) tema Kebekerjaan dikelas XI, Kelas X SMK YPE Sumpiuh pada Tahun Pelajaran 2023/2024 untuk P5 mengambil Tema : 1. Kearifan Lokal 2. Kebekerjaan ( Wajib ) dan 1 (satu) projek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII SMK/MAK. Kelas XIII pada SMK program 4 (empat) tahun tidak mengambil projekpenguatan profil pelajar Pancasila Untuk SMK/MAK, projek penguatan profil pelajar Pancasila dapat dilaksanakan secara terpadu berkolaborasi dengan mitra dunia kerja, atau dengan komunitas/organisasiserta masyarakat. Adapun indikator perilaku belajar peserta didik dalam rangka implementasi profilpelajarPancasila dan Budaya Kerja sebagai berikut: No Profil PelajarPancasila Indikator Perilaku Belajar Peserta Didik 1 Beriman, Bertakwa • Memiliki akhlak pribadi yang sopan dan santun kepada Tuhan YME, (Grooming) dan Berakhlak Mulia • Menghormati kepercayaan dan keagaamaan Masingmasing 2 Berkebhinekaanglobal • Belajar bahasa asing • Mempelajari budaya Negara lain agar dapat menghargai dan mengerti kebutuhan
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 52 • Mendalami budaya dalam Negeri agar tercermin kearifan lokal dalam diri 3 Gotong royong • Kerjasama antar semua peserta didik pada kegiatan Operasional 4 Mandiri • Mengerti dan bertanggung jawab Job Desk masingMasing 5 Bernalar kritis • Menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan retail pada saat pandemi • Mengambil keputusan untuk mengimplementasikan perencanaan yang disusun oleh TIM dalammenghadapi suatu masalah 6 Kreatif • Mencari ide-ide kreatif ketika perusahaan mengalami masalah-masalah tertentu seperti dalam penyusunan laporan keuangan. Mampu menciptakan teknologi perkantoran yang tepat guna untuk mekanisme pelaporan keuangan
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 53 Dalam kegiatan maka SMK YPE Sumpiuh mengembangansesuai dengan tema sebagai berikut : NO TEMA KEGIATAN Kelas X XI XII 1. Gaya hidup berkelanjutan Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Pesertadidikjuga membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di √
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 54 lingkungan sekitarnya serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya. 2. Kearifan lokal. Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya √ √ 3. BhinnekaTunggal Ika. Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Peserta didik juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan, secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan. 4 Bangunlah Jiwa danRaganya. Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalahmasalahterkait kesejahteraan diri
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 55 (wellbeing), perundungan (bullying),
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 56 serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraanfisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. 5 Suara Demokrasi Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran ini peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja. √
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 57 6. Berekayasa da nBerteknologi untu k Membangun NKRI. Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif,inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkankegiatan diri dan sekitarnya. Pesertadidik dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikanpersoalanpersoalan di masyarakatsekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikanaspek sosial dan aspek teknologi.
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 58 7. Kebekerjaan masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas. Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuaidengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam projeknya, peserta didik juga akanmengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja √ √ √
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 59 C. Pengembangan Diri 1. Bimbingan dan Konseling Layanan Bimbingan Dan Konseling 1) Program Layanan Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan pendidikan, ada lima jenis program layanan yang disusun dan diselenggarakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu sebagai berikut : a. Program Tahunan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun ajaran untuk masing-masing kelas rombongan belajar pada satuan pendidikan. b. Program Semesteran yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan. c. Program Bulanan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran. d. Program Mingguan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan. e. Program Harian yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk Satuan Layanan atau Rencana Program Layanan dan/ atau Satuan Kegiatan Pendukung atau Rencana Kegiatan Pendukung pelayanan bimbingan dan konseling. 2) Penyelenggaraan Layanan Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor bertugas dan
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 60 berkewajiban menye-lenggarakan layanan yang mengarah pada (1) pelayanan dasar, (2) pelayanan pengembangan, (3) pelayanan peminatan studi, (4) pela-yanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas. a. Pelayanan Dasar,yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat (significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada umumnya berperan secara tidak langsung dan mendorong para significant persons berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer siswa. b. Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tahaptahap dan tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan, memperoleh penyaluranbagi pengembangan potensi yang dimiliki secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengembangan bagi peserta didik. Pada satuan-satuan pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini, pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh Guru Bimbingan danKonseling atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada tahap dan tugas perkembangan siswa. c. Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi Siswa, yaitu pelayanan yang secara khusus tertuju kepada
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 61 peminatan /lintas minat/pendalaman minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung) yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling. Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas. d. Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pe-ngembangan, serta pelayanan peminatan. Permasalahan tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, dan pelayanan peminatan. e. Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan suskesnya tugas utama satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi peserta didik. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik tersebut di atas.
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 62 3) Waktu dan Posisi Pelaksanaan Layanan Semua kegiatan mingguan (kegitan layanan dan/ atau pendukung bimbingan dan konseling) diselenggarakan di dalamkelas (sewaktu jam pembelajaran berlangsung) dan/atau di luar kelas (di luar jam pembelajaran) 1) Di dalam jam pembelajaran: a) Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan belajar siswa dalam tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas. b) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas (rombongan belajar per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal. c) Kegiatan tatap muka nonklasikal diselenggarakan dalam bentuk layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus. 2) Di luar jam pembelajaran: a) Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan untuk layanan orientasi, konseling perorangan,bimbingan kelompok, konseling kelompok, mediasi, dan advokasi serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-kan di luar kelas. b) Satu kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas. c) Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di luar
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 63 jam pembelajaran satuan pendidikan maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan satuan pendidikan. Program pelayanan bimbingan dan konseling pada masingmasing satuan pendidikan dikelola oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program antarkelas dan antar jenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan bimbingan dan konseling dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler dengan mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas satuan pendidikan. 2. Ekstrakurikuler Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap siswa dan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Pengembangan diri pada SMK terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karir.
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 64 a. Pengembangan kreativitas Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler antara lain, pramuka, paskibra, PMR, LKS, hasil karya siswa dan pentas seni. Kegiatan Ekstrakulikuler SMK YPE Sumpiuh 1. Pramuka ( Ekstra Wajib untuk Fase E ) 2. Bola Volly 3. Seni Tari 4. Musik dan Band 5. PMR 6. Hadroh 7. BTA 8. Karate 9. Paskibra 10. Footshal b. Pengembangan karir Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui pemberian informasi lapangan kerja, bimbingan tata cara mencari pekerjaan, bimbingan profesi, pengenalan serta pengembangan kepribadian. D. Program Unggulan SMK YPE Sumpiuh dalam mengembangkan karakter siswa dan menambah ketrampilan dan pembelajaran siswa, maka SMK YPE Sumpiuh mengadakan program program Unggulan sebagai berikut:
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 65 Beberapa Program Unggulan yang ada di SMK YPE Sumpiuh: 1. Sholat Dhuha Bersama 2. Sholat Dhuhur Berjamaah 3. Baca Tulis Al Quran 4. Literasi Pagi 5. Pembiasaan P5 6. Asrama Gratis E. Layanan Inklusi Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Staub dan Peck (Effendi, 2013) menjelaskan pendidikan inklusif yaitu menempatkan anak berkebutuhan khusus baik ringan, sedang maupun berat secara penuh di kelas umum atau regular. Pendapat lain diberikan oleh Hildegun Olsen (Tarmansyah, 2007), menjelaskan pendidikan inklusi secara mendalam yakni sekolah yang harus mengakomodasi semua peserta didik tanpa melihat fisik, kecerdasan (intelektual), sosial emosi, bahasa maupun kondisi lainnya. Pengertian ini mencakup berbagai peserta didik baik penyandang disabilitas, berbakat, anak jalanan, anak terpencil, anak dari etnis minoritas, bahasa, hingga anak yang termajinalisasi. Sehingga dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan inklusif adalah sebuah konsep yang menampung semua peserta didik yang mengalami berkebutuhan khusus (ABK) ataupun anak yang memiliki masalah seperti kesulitan membaca ataupun menulis. Semua peserta didik tanpa terkecuali dapat secara mudah mendapatkan pendidikan yang tepat. Selain itu, pendidikan inklusif juga bisa diartikan sebagai pendekatan inovatif dan strategis untuk memperluas akses pendidikan bagi semua ABK. Bentuk reformasi pendidikan yang fokus pada sikap anti diskriminasi, persamaan hak dan kesempatan, serta keadilan dan perluasan akses pendidikan bagi semua proses merespon kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi belajar, budaya, dan masyarakat.
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 66 Tujuan Pendidikan Inklusif Pendidikan inklusif menjadi sebuah sistem pendidikan yang mengikutsertakan ABK untuk belajar bersama teman sebayanya di sekolah umum. Meski begitu, pelaksanaan sistem pendidikan ini tidak hanya bertujuan untuk siswa, tapi juga guru dan sekolah.Tujuan pendidikan inklusif menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Bagi anak berkebutuhan khusus, pendidikan inklusif bertujuan agar: 1. Anak merasa menjadi bagian dari masyarakat pada umumnya dan dianggap sama. 2. Anak akan mendapatkan berbagai sumber untuk belajar dan bertumbuh. 3. Meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri anak. 4. Memperoleh kesempatan untuk belajar dan berkomunikasi dengan teman sebaya. Sementara bagi guru, pendidikan inklusif bertujuan untuk: 1. Membantu guru menghargai perbedaan pada siswa, serta mengakui bahwa siswa berkebutuhan khusus juga memiliki kelebihan dan kemampuan. 2. Menciptakan kepedulian akan pentingnya pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus. 3. Memberikan tantangan dalam menciptakan metode pembelajaran baru dan mengembangkan kerjasama dalam memecahkan masalah. Tujuan pendidikan inklusif bagi pihak sekolah antara lain: 1. Memperoleh pengalaman untuk mengatur berbagai perbedaan dalam satu kelas. 2. Mengembangkan apresiasi bahwa setiap siswa mempunyai keunikan dan kelebihan yang berbeda-beda. 3. Meningkatkan rasa empati dan kepekaan terhadap keterbatasan siswa. 4. Meningkatkan kemampuan untuk membantu dan mengajar semua siswa di kelas. Jadi, pendidikan inklusif tidak hanya ditujukan untuk siswa berkebutuhan khusus saja. Setiap warga sekolah mendapatkan tujuan dan fungsinya masing-masing dalam sistem pendidikan ini.
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 67 Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 157 tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Khusus mengelompokkan anak berkebutuhan khusus menjadi beberapa jenis, yaitu: NAMA KETERANGAN Tunanetra Memiliki hambatan dalam penglihatan Tunarungu Memiliki hambatan dalam pendengaran Tunagrahita Memiliki hamatan dan fungsi kecerdasan intelektual dan adaptasi tingkah laku Tunadaksa Memiliki gangguan bentuk atau hambatan gerak pada otot, sendi, dan tulang Tunalaras Memiliki hambatan dalam mengendalikan emosi dan control emosi Berkesulitan belajar/lamban belajar Memiliki keterlambatan dalam proses pemahaman belajar Autis Memiliki gangguan perkembangan syaraf yang kompleks Memiliki gangguan motorik Memiliki kondisi saraf motorik yang rusak yang mengakibatkan sulit berjalan, berbicara, bahkan bernafas. Menjadi korban penyalahgunaan narkoba, obat terlarang, dan zat adiktif lain Memiliki kelainan lain Meskipun memiliki perbedaan, siswa berkebutuhan khusus tidak mendapatkan perlakuan istimewa dari guru. Mereka mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan siswa lainnya di kelas. Namun, dalam prosesnya, mereka akan diawasi oleh pendamping khusus. Dengan kata lain, pendidikan inklusif melatih keberagaman dan sikap toleransi antarsiswa. Mereka harus saling menghargai di tengah perbedaan yang ada.Melalui sistem pendidikan ini, setiap siswa bisa mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan khususnya. Sehingga, terbuka akses pendidikan yang bermutu seluas-luasnya bagi mereka, tanpa adanya diskriminasi.
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 68 Pendidikan inklusif dilaksanakan secara berkelanjutan pada semua jenis, jalur, dan jenjang pendidikan. Prinsip keterlibatan Seluruh komponen pendidikan yang terkait seperti peserta didik, tenaga pendidik, kurikulum, kegiatan pembelajaran, penilaian, serta sarana dan prasarana harus dilibatkan dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami gangguan yang signifikan baik dari aspek psikis, sosial, emosional, dan indrawi yang menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut, sehingga membutuhkan layanan pendidikan khusus untuk mengembangkan potensi kemanusiaaan mereka. Pendidikan Inklusif muncul sebagai suatu layanan pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di mana penyelenggaraannya dengan cara memadukan anak-anak yang berkelainan atau berkebutuhan khusus bersama anak normal lainnya, menggunakan kurikulum yang berlaku di lembaga yang bersangkutan. Tujuan pendidikan inklusif yaitu agar semua anak mendapatkan hak pendidikan dan kedudukan yang sama tak terkecuali bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Sekolah reguler yang berorientasi inklusif ini merupakan alat untuk memerangi sikap diskriminasi, menciptakan masyarakat yang ramah, dan mencapai pendidikan bagi semua. Penyelenggaraan sekolah inklusif harus terus dikembangkan demi memberikan ruang gerak, ruang belajar terutama bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus agar mereka tidak dipandang sebelah mata lagi. Untuk itu pemerintah harus betul-betul memperhatikan apa saja kebutuhan mereka, baik dari aspek sarana dan prasana maupun guru pembimbing untuk mereka. SMK YPE Sumpiuh dengan bersama guru BK untuk selalu memberi pemahaman ke Guru, tenaga Kependidikan dan siswa siswi untuk selalu memahami dan memerikan kesempatan yang sama dengan siswa yang lain. F. KALENDER PENDIDIKAN a. Prosedur Penyusunan Kaldik Satuan Pendidikan Kalender Pendidikan diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Kalender Pendidikan SMK YPE Sumpiuh, diterbitkan oleh sekolah melalui Surat Keputusan Kepala SMK YPE Sumpiuh tentang Kalender Pendidikan SMK YPE Sumpiuh untuk tahun pelajaran yang sedang berjalan atau akan diberlakukan.
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 69 Kalender pendidikan sekolah harus dibuat sebelum tahun pelajaran yang baru dimulai, hal itu dimaksudkan agar ada persiapan perencanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler serta kegiatan lain yang ada di SMK YPE Sumpiuh . Jika terjadi perubahan yang bersifat crusial/fundamental maka harus diterbitkan keputusan kepala sekolah sesuai peruntukkannya, dengan tetap berpedoman pada ketetentuan perundangan/aturan yang berlaku. Kalender Pendidikan SMK YPE Sumpiuh merupakan barometer seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh SMK YPE Sumpiuh mulai saat diterbitkannya keputusan kepala sekolah dan berakhir saat diterbitkannya surat keputusan tentang kalender pendidikan yang baru. b. Kegiatan Awal Tahun Pelajaran 1. Pembagian Jam Mengajar Pembagian jam mengajar dilakukan sebelum awal pelajaran dimulai dengan memperhitungkan jumlah jam pelajaran pada tiap mapel dan jumlah pengajar/pengampu yang ada, kemudian dikeluarkan SK Pembagian Tugas Mengajar. 2. Permulaan Tahun Pelajaran - Pembagian Jam Mengajar Pembagian jam mengajar dilakukan sebelum awal pelajaran dimulai dengan memperhitungkan jumlah jam pelajaran pada tiap mapel dan jumlah pengajar/pengampu yang ada, kemudian dikeluarkan SK Pembagian Tugas Mengajar. 3. Permulaan Tahun Pelajaran - Kelas X hari pertama sampai hari ke tiga masuk sekolah untuk kegiatan MPLS Tahun Pelajaran 2023/2024 dengan Tema menumbuhkan kreativitas, inovatif dan sportivitas di era digitalisasi
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 70 - Kelas XI dan XII hari pertama sampai hari ke tiga untuk kegiatan Pendidikan Berkarakter bekerjasama dengan KORAMIL, Puskesmas dan Public Speaking - Hari ke 4 kegiatan KBM dimulai untuk Tahun Pelajaran 2023/2024 C. Pengaturan waktu minggu efektif belajar Sesuai Peraturan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor : 420/15563 tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024, maka uraian jumlah minggu efektif dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan 1. Minggu efektif belajar Minimum 36 minggu dan maksimum 38 minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan 2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester 3. Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II 4. Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran 5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 71 No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif 6. Hari libur umum/nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah 7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masingmasing 8. Kegiatan khusus sekolah/madrasah Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 72 Uraian Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024 NO TANGGAL KEGIATAN 1 17 Juli 2023 Hari Pertama Masuk Sekolah 2 17, 18, dan 20 Juli 2023 Kegiatan MPLS 3 19 Juli 2023 Libur Umum ( Tahun Baru Hijriyah/1 Muharam 1445 H ) 4 17 Agustus 2023 Upacara HUT Kemerdekaan RI 5 14 – 18 Agustus 2023 P5 (Gaya Hidup Berkelanjutan Fase E) 6 21 – 25 Agustus 2023 P5 ( Kearifan Lokal Fase E dan F ) 7 11 – 15 September 2023 PTS Gasal 8 28 September 2023 Libur Umum Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H ) 9 1 Oktober 2023 Upacara Hari Kesaktian Pancasila 10 4 – 6 Oktober 2023 Kunjungan Industri Kelas 11 9 – 13 Oktober 2023 P5 (Gaya Hidup Berkelanjutan Fase E) 12 28 Oktober 2023 Upacara Peringatan Sumpah Pemuda 13 10 November 2023 Upacara Peringatan Hari Pahlawan 14 27 Nov – 1 Des 2023 Penilaian Akhir Semester Gasal 15 4 – 8 Desember 2023 P5 ( Kearifan Lokal Fase E dan F ) 16 11 - 14 Desember 2023 Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Gasal 17 15 Desember 2023 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Gasal 18 18 – 30 Desember 2023 Libur Akhir Semester Gasal 19 1 Januari 2024 Libur Tahun Baru Masehi 2024 20 2 Januari 2024 Hari Pertama Masuk Semester Genap 21 8 Februari 2024 Peringatan Isra Miraj 22 10 Februari 2024 Tahun Baru Imlek 2575 23 12 – 21 Feruari 2024 PTS Genap 24 26 Feb – 8 Maret 2024 Ujian Praktik Sekolah 25 11 Maret 2024 Hari Raya Nyepi dan libur awal puasa ramadhan 1445 H 26 18 – 27 Maret 2024 Perkiraan PSAJ Sekolah 27 29 Maret 2024 Libur Umum ( Wafat Isa Al-Masih) 28 22 Maret 2024 Libur Hari Raya Nyepi 29 8 – 9 April 2024 Libur menjelang Idul Fitri 1445 H 30 10 – 11 April 2024 Libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H ( 1 Syawal 1445 H ) 31 12 – 13 April 2024 Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 H 32 21 April 2024 Peringatan Hari Kartini
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 73 NO TANGGAL KEGIATAN 33 1 Mei 2024 Libur Umum ( Hari Buruh Internasional ) 34 2 Mei 2024 Peringatan Hari Pendidikan Nasional 35 9 Mei 2024 Kenaikan Isa Al Masih 36 13 – 17 Mei 2024 P5 Kebekerjaan ( Fase E dan F ) 37 20 Mei 2024 Hari Kebangkitan Nasional 38 29 Mei 2024 Hari Raya Waisak 2568 39 30 Mei – 7 Juni 2024 Penilaian Sumatif Akhir Tahun 40 1 Juni 2024 Libur Umum (Hari Lahir Pancasila) 41 10 - 14 Juni 2024 P5 Kebekerjaan ( Fase E dan F ) 42 17 Juni 2024 Libur Hari Raya Idul Adha 1445 H 43 18 – 20 Juni 2024 Persiapan penyerahan raport Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap 44 21 Juni 2024 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 74 BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN A. CAPAIAN PEMBELAJARAN 1. Capaian Pembelajaran Program Keahlian Pemasaran dan Konsentrasi Keahlian Bisnis Digital Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 Tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah pada Kurikulum Merdeka. Capaian Pembelajaran (CP) mata pelajaran umum, kejuruan dan mulok program keahlian pemasaran konsentrasi Keahlian Bisnis Digital untuk Fase E dan F sesuai dengan keputusan kepala badan penelitian dan pengembangan dan perbukuan nomor 033/H/KR/2022 secara rinci bisa diakses melalui link berikut: https://drive.google.com/drive/folders/1BwBAK5_fh3CZDBPGNCbU m868rng2gPLN?usp=sharing 2. Capaian Pembelajaran Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis dan Konsentrasi Keahlian Manajemen Perkantoran Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 Tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 75 Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah pada Kurikulum Merdeka. Capaian Pembelajaran (CP) mata pelajaran umum, kejuruan dan mulok program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis untuk Fase E dan F sesuai dengan keputusan kepala badan penelitian dan pengembangan dan perbukuan nomor 033/H/KR/2022 secara rinci bisa diakses melalui link berikut: https://drive.google.com/drive/folders/1yjHEtiUTTSqK6IPkIyHPsFwRFK5RV iYL?usp=sharing 3. Capaian Pembelajaran Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga dan Konsentrasi Keahlian Akuntansi Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 Tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah pada Kurikulum Merdeka. Capaian Pembelajaran (CP) mata pelajaran umum, kejuruan dan mulok program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga sesuai dengan keputusan kepala badan penelitian dan pengembangan dan perbukuan nomor 033/H/KR/2022 secara rinci bisa diakses melalui link berikut: https://drive.google.com/drive/folders/1Xhw_ydEQ8gqwgrCr6xdBGQm3M 3LLg_so?usp=sharing
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 76 4. Capaian Pembelajaran Program Keahlian Desain dan Komunikasi Visual dan Konsentrasi Keahlian Desain dan Komunikasi Visual Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 Tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah pada Kurikulum Merdeka. Capaian Pembelajaran (CP) mata pelajaran umum, kejuruan dan mulok program keahlian Desain Komunikasi Visual sesuai dengan keputusan kepala badan penelitian dan pengembangan dan perbukuan nomor 033/H/KR/2022 secara rinci bisa diakses melalui link berikut: https://drive.google.com/drive/folders/1GymF6IWGYH9jOrdO06IFMH HvlK-IBu3h?usp=sharing 5. Capaian Pembelajaran Program Busana dan Konsentrasi Keahlian Desain dan Produksi Busana Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 Tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah pada Kurikulum Merdeka. Capaian Pembelajaran (CP) mata pelajaran umum, kejuruan dan mulok program keahlian Busana sesuai dengan keputusan kepala badan penelitian dan pengembangan dan perbukuan nomor 033/H/KR/2022
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 77 secara rinci bisa diakses melalui link berikut: https://drive.google.com/drive/folders/1xau9hvHxMGxfciN2nkH8BFL MkccBrZZb?usp=sharing B. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN Alur Tujuan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka ini sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan silabus, yaitu untuk perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun. Selain itu, Alur Tujuan Pembelajaran juga bertujuan untuk membantu siswa dalam mencapai Capaian Pembelajaran secara bertahap. Perlu diketahui bahwa guru memiliki kebebasan dalam menyusun ATP Kurikulum Merdeka sendiri sehingga alur yang dihasilkan antara satu guru dengan guru yang lain tentu berbeda, meskipun keduanya samasama mengajar di fase yang sama. Tujuh prinsip yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Sederhana dan Informatif Alur Tujuan Pembelajaran yang disusun harus dapat dipahami oleh guru sebagai pihak yang merancang ATP maupun pembaca. Oleh karena itu, agar ATP Kurikulum Merdeka lebih mudah dipahami, Bapak/Ibu guru dapat menggunakan istilah atau terminologi yang umum digunakan, serta tidak mengandung makna yang ambigu. Jika menggunakan istilah khusus, Bapak/Ibu guru dapat mencantumkan penjelasannya dalam bentuk glosarium. 2. Esensial dan Kontekstual Alur Tujuan Pembelajaran juga harus memuat aspek pembelajaran yang paling mendasar atau penting, yakni kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran. Ketersediaan pengalaman belajar yang sejalan dengan lingkungan sekitar atau kehidupan di dunia nyata juga perlu dipertimbangkan. Dengan begitu, siswa lebih mudah dalam mengimplementasikan pembelajaran yang diperolehnya. 3. Berkesinambungan Berkesinambungan artinya, adanya keterkaitan antarfase dan antar tujuan dan merupakan pencapaian yang disusun secara berurutan, sistematis, dan berjenjang agar dapat memperoleh Capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan pada setiap mata pelajaran. Selain itu, ATP juga harus disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 78 4. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi Ada tiga aspek kompetensi yang harus dioptimalkan pada siswa, yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pengoptimalan ketiga aspek kompetensi ini harus selaras dengan tahapan kognitif siswa yang terdiri dari kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta, serta dimensi pengetahuan (faktual – konseptual – prosedural – metakognitif). Tak hanya aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa saja, pengoptimalan juga perlu dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup, seperti kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif, serta dimensi Profil Pelajar Pancasila yang terdiri enam dimensi, yakni beriman, mandiri, bergotong-royong, bernalar kritis, dan kreatif. 5. Merdeka Belajar Merdeka belajar adalah prinsip utama yang harus dipahami guru dalam penyusunan ATP Kurikulum Merdeka. Merdeka belajar sendiri berarti: Memerdekakan siswa dalam berpikir dan bertindak pada ranah akademis dan bertanggung jawab secara moral. Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa dengan mempertimbangakn keunikan yang dimiliki setiap siswa, mulai dari kecepatan belajar, gaya, dan minat siswa. Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam merumuskan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. 6. Operasional dan Aplikatif Perumusan ATP harus dapat memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses pembelajaran serta penilaian secara utuh. Dengan begitu, ATP dapat menjadi landasan operasional yang aplikatif dalam merancang modul ajar. 7. Adaptif dan Fleksibel Alur Tujuan Pembelajaran yang disusun juga harus adaptif dan fleksibel. Ini artinya, ATP dapat diterapkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, siswa, dan satuan pendidikan dengan mempertimbangkan alokasi waktu dan keterkaitan antarmata pelajaran, serta ruang lingkup pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler. Adapun ATP SMK YPE Sumpiuh https://drive.google.com/drive/folders/1WD4_2MTuyx9I4dSZiKjzSLCg krKQ04oP?usp=sharing
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 79 C. MODUL AJAR Modul Ajar adalah salah satu jenis perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka yang dirancang secara lengkap dan sistematis sebagai panduan dan pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perangkat ajar ini merupakan bentuk penerapan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dan dilengkapi dengan langkah-langkah pembelajaran, rencana asesmen, hingga sarana yang dibutuhkan agar dapat menjalani pembelajaran yang lebih terorganisir. Mengingat pentingnya peranan Modul Ajar ini, maka harus disusun secara lengkap dan sistematis. Lengkap artinya sebuah modul ajar harus memuat semua komponen yang telah ditentukan, sedangkan sistematis berarti modul ajar harus disusun secara urut mulai dari pembukaan, isi materi, dan penutup sehingga memudahkan siswa belajar sekaligus memudahkan guru dalam menyampaikan materi. Modul Ajar yang tidak lengkap dan tidak sistematis akan menyebabkan guru kesulitan dalam meningkatkan efektivitas mengajar. Dampak ini juga dapat diterima siswa karena materi yang disampaikan guru tidak sistematis sehingga siswa pun kebingungan dalam memahami materi. Selain itu, Modul Ajar juga disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan siswa, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang. Komponen Modul Ajar Pada saat menyusun Modul Ajar, guru harus memperhatikan komponenkomponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya. Setiap komponen dalam Modul Ajar dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. Selain itu, dalam penyusunan komponen Modul Ajar ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan mata pelajaran. Secara umum, modul ajar terdiri dari komponen sebagai berikut: 1. Informasi Umum Dalam bagian informasi umum terdapat komponen: Judul Modul Ajar Pemilihan satuan dan jenjang pendidikan Pemilihan Fase dan kelas Pemilihan mata pelajaran Deskripsi umum modul ajar Identitas penulis modul
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 80 2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran Adapun komponen yang terdapat pada bagian capaian dan tujuan pembelajaran adalah: Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran dari keseluruhan Modul Ajar Alur Tujuan Pembelajaran Dimensi Profil Pelajar Pancasila 3. Detail Rancangan Penggunaan Bagian detail rancangan penggunaan dalam Modul Ajar terdiri dari komponen: Total alokasi Jam Pembelajaran (JP) dan jumlah pertemuan Penentuan model belajar (daring, luring, campuran) Sarana Prasarana Prasyarat Kompetensi 4. Detail Pertemuan Pada bagian detail pertemuan, ada tiga komponen penting yang harus dimuat di dalamnya, yaitu: Alokasi Jam Pembelajaran (JP) per pertemuan Rincian Kegiatan Pembelajaran, yang disarankan terdiri dari: Tujuan Pembelajaran Indikator Keberhasilan Pertanyaan Pemantik Daftar perlengkapan ajar Daftar lampiran materi pendukung Langkah pembelajaran Rencana asesmen Rencana diferensiasi Lampiran atau Materi Pendukung dapat terdiri dari: Referensi materi / media pembelajaran Lembar kerja / Latihan / Asesmen Instrumen Refleksi. Kriteria Modul Ajar Selain komponen, guru juga perlu memperhatikan kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah Modul Ajar, yaitu: 1. Esensial Modul ajar bersifat esensial artinya pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran bisa diambil dari pengalaman belajar dan lintas disiplin. 2. Menarik, Bermakna, dan Menantang Artinya, Modul Ajar dapat menumbuhkan minat belajar siswa serta melibatkan mereka secara aktif dalam proses belajar. Selain itu, Modul Ajar juga harus berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 81 kompleks, tetapi juga tidak terlalu mudah untuk tahapan usia siswa sehingga siswa dapat mencapai Capaian Pembelajaran dengan baik. 3. Relevan dan Kontekstual Kriteria Modul Ajar berikutnya adalah relevan dan kontekstual. Ini artinya, Modul Ajar dapat terhubung dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa sebelumnya, serta sesuai dengan konteks di waktu dan tempat siswa berada. 4. Berkesinambungan Berkesinambungan berarti adanya hubungan atau keterkaitan alur kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan fase belajar siswa. 5. Penyajian Dalam penulisan modul ajar, guru sebaiknya menggunakan bahasa dan visual yang sederhana, mudah dipahami, dan disajikan secara menarik. 6. Kelengkapan Kelengkapan berarti Modul Ajar memuat seluruh komponen yang dibutuhkan, mulai dari informasi umum, capaian dan tujuan pembelajaran, detail rancangan penggunaan, hingga detail pertemuan. Prinsip Dasar Penyusunan Modul Ajar Sebelum membahas cara menyusun Modul Ajar, ada beberapa prinsip dasar penyusunan Modul Ajar yang perlu Bapak/Ibu guru perhatikan. Berikut prinsip-prinsip dasarnya yang dilansir dari laman PPG SIMPKB. Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase. Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang bisa terjadi di setiap fase. Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik. Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal tersebut adalah penting dan saling berhubungan. Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang dilalui oleh seorang peserta didik dan merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya. Cara Menyusun Modul Ajar Setelah memahami setiap komponen, kriteria, dan prinsip penyusunan Modul Ajar, sekarang Bapak/Ibu guru sudah bisa menyusun modul Ajar. Berikut langkah-langkah penyusunannya. Menganalisis kondisi dan kebutuhan guru dan siswa berdasarkan latar belakang, serta sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, sekaligus kemampuan dan kreativitas yang dimiliki oleh guru.
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 82 Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Pada langkah ini, guru dapat memilih beberapa dimensi Profil Pelajar Pancasila yang paling memungkinkan untuk dikembangkan dalam pembelajaran. Misalnya, untuk materi Pancasila pada mapel PPKn, dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dipilih adalah berkebinekaan global dan bernalar kritis. Menentukan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang akan dikembangkan menjadi Modul Ajar. Menyusun Modul Ajar berdasarkan komponen yang tersedia. Pada langkah ini, guru juga bisa menambahkan komponen lain yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Setelah Modul Ajar selesai disusun, guru dapat langsung menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, guru dapat melakukan evaluasi mengenai efektivitas Modul Ajar dalam kegiatan pembelajaran sekaligus menentukan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya. Untuk Modul Ajar Guru SMK YPE Sumpiuh bisa dilihat di link : https://drive.google.com/drive/folders/1WD4_2MTuyx9I4dSZiKjzSLCgkrK Q04oP?usp=sharing D. PERATURAN AKADEMIK 1. Pembelajaran di Kelas Kadar di kelas dilihat dari Proses Pembelajaran a. Adanya keterlibatan siswa baik secara fisik, mental-emosional mau pun intelektual dalam setiap proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tingginya perhatian, serta motivasi siswa untuk menyelesai-kan setiap tugas yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah di-tentukan. b. Siswa belajar secara langsung (experiential learning). Dalam proses pembelajaran secara langsung, konsep dan prinsip diberikan melalui pengalaman nyata seperti merasakan, meraba, mengoperasikan, mela-kukan sendiri dan lain sebagainya. Demikian juga pengalaman itu bisa dilakukan dalam bentuk kerjasama dan interaksi dalam kelompok. c. Adanya keinginan siswa untuk menciptaklan iklim belajar yang kondusif.
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 83 d. Keterlibatan siswa dalam mencari dan memanfaatkan setiap sumber belajar yang tersedia yang dianggap relevan dengan tujuan pembelajaran. e. Adanya ketertlibatan siswa dalam melakukan prakarsa seperti menjawab dan mengajukan pertanyaan, berusaha memecahkan masalah yang diajukan atau yang timbul selama proses pembelajaran berlangsung. f. Terjadinya interaksi yang multi arah baik antara siswa dengan siswa atau antara guru dan siswa. Interaksi ini juga ditandai dengan keterlibatan semua siswa secara merata. Artinya pembicaraan atau proses tanya jawab tidak didominasi oleh siswa-siswa tertentu. Kadar Pembelajaran di Kelas ditinjau dari Kegiatan Evaluasi Pembelajaran a. Adanya keterlibatan siswa untuk mengevaluasi sendiri hasil pembela-jaran yang telah dilakukannya. b. Kerterlibatan siswa secara mandiri untuk melaksanakan kegiatan se-macam tes dan tugas-tugas yang harus dikerjakannya. b. Kemauan siswa untuk menyusun laporan baik tertulis maupun secara lisan berkenaan hasil belajar yang diperolehnya. 2. Pembelajaran Praktik Pelaksanaan pembelajaran praktik produktif Kegiatan pembelajaran, terutama untuk pembelajaran praktik produktif dimulai sejak awal kelas X sampai akhir kelas XII. Mata pelajaran produktif (kejuruan) adalah merupakan inti atau ciri khusus bagi SMK, hal inilah yang membedakan dengan jenis sekolah lain yang setara. Kompetensi yang dikandung dalam mata pelajaran produktif ini akan memberikan ketrampilan dan pengalaman kerja bagi siswa sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing yang dapat digunakan sebagai bekal bekerja di dunia usaha dan industri. Seluruh kemampuan tersebut dapat dikuasai oleh peserta didik
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 84 melalui pengalaman belajar yang diberikan, yaitu berupa rangsangan yang diaplikasikan baik pada situasi kerja yang tersimulasi lewat proses belajar mengajar di sekolah maupun situasi kerja yang sebenarnya pada dunia usaha atau industri (pada pembelajaran di dunia kerja/PKL).Dalam pelaksanaan pembelajaran praktik produktif/kejuruan di sekolah, SMK menerapkan model belajar tuntas (mastery learning), agar siswa dapat menguasai sikap (at-titude), ilmu pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skills) untuk dapat bekerja secara profesional sesuai dengan profesinya seperti yang dituntut dari suatu kompetensi. Untuk itu juga dikembang-kan prinsip belajar dengan Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, yang memberikan pengalaman be-lajar bermakna), dikembangkan menjadi pembelajaran berbasis produksi, dan In-dividualized learning (pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap individu) dilaksanakan dengan sistem modular.Model pembelajaran tuntas dapat di-lakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : a. ditetapkannya batas minimal tingkat kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, b. menggunakan pen-dekatan penilaian acuan patokan (PAP) untuk menilai keberhasilan belajar peserta didik mencapai standar minimal. c. pe-serta didik tidak diperkenankan pindah topik atau pekerjaan berikutnya, apabila topik atau pekerjaan yang sedang dipela-jarinya belum dikuasai sampai standar minimal. d. memberikan kemampuan yang utuh, mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. e. memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk mencapai standar minimal, sesuai dengan irama dan kemampuan belajarnya masing-masing. f. disediakan program remedial bagi peserta didik yang lambat, dan program pengayaan bagi peserta didik yang lebih cepat menguasai kompetensi.
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 85 Belajar tuntas dapat diterapkan pada pembelajaran di SMK, karena merupa-kan strategi pembelajaran terstruktur yang bertujuan untuk mengadaptasikan pembelajaran kepada peserta. Belajar tuntas juga dirancang mampu mengatasi kelemahankelemahan yang sering melekat pada pembelajaran klasikal, antara lain hanya peserta didik yang pandai yang akan mencapai semua tujuan pembelajaran, sedangkan peserta didik yang kurang pandai hanya mencapai sebagian dari tujuan instruksional. Belajar tuntas juga dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai pelajaran dan kompetensi yang dipelajarinya sesuai dengan standar, melalui langkah-langkah pembelajaran se-cara bertahap, utuh, dan tuntas; sehingga memberikan pengalaman belajar yang bermakna (meaningful learning).Dalam upaya penerapan model belajar tuntas pada pembelajaran praktek produktif khusus-nya, pendekatan yang digunakan adalah Pelatihan Berbasis Kompetensi (Compe-tency Based Training), Pelatihan Berbasis Produksi (Production Based Training) dan Pelatihan Berbasis IndustriPelatihan Berbasis Kompetensi (Compe-tency based training)Pelatihan berbasis kompetensi meru-pakan proses pengajaran yang peren-canaan, pelaksanaan dan penilaiannya mengacu kepada penguasaan kompetensi peserta didik, bertujuan agar kegiatan yang dilakukan dalam proses pengajaran benar-benar mengacu dan mengarahkan peserta didik untuk mencapai penguasaan kompetensi yang telah diprogramkan bersama antara sekolah dengan dunia usaha dan dunia industri. Pembelajaran/pelatihan yang dikembangkan atas dasar kompetensi-kompetensi tertentu dari hasil analisis jabatan terhadap jabatan-jabatan tertentu yang diproyeksikan bagi tamatan SMK, sehingga pada saatnya menempati formasi di dunia kerja nanti siswa sudah benar-benar siap dan mampu bekerja se-cara profesional.Strategi pelatihan berbasis kompetensi (competency based training) ini menekankan penguasaan kompetensi sesuai standar yang sudah ditentukan, melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilak-sanakan secara terstruktur serta berfokus pada
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 86 peserta didik (learner focused) mela-lui penyelesaian tugas/kompetensi Ketentuan Remidi dan Pengayaan pembelajaran remedi dilaksanakan bagi peserta didik yang belum mencapai KKTP yang ditetapkan pada satuan pendidikan. Pembelajaran Remedial Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara: a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar siswa. b. Pemberian bimbingan secara perorangan. c. Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya. d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai ketuntasan belajar. Pembelajaran remedial dapat dilakukan sebelum semester berakhir atau batas akhir pemasukan nilai ke dalam buku rapor. Pembelajaran Pengayaan Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui: a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam-jam pelajaran sekolah; b. Belajar mandiri, yaitu siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan sendiri/individual; c. Pemadatan kurikulum, yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui siswa. Dengan demikian tersedia waktu bagi siswa untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kemampuan masing-masing Kriteria Kenaikan Kelas 1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran di tiap Semester. 2. Nilai (Deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 87 3. Nilai kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurangkurangnya BAIK 4. Seluruh Mata Pelajaran : Muatan Nasional, muatan Kewilayahan, dan muatan Peminatan Kejuruan seluruhnya harus tuntas ( sesuai KKTP ) 5. Kehadiran 90 % Kriteria Kelulusan Adapun persyaratan lulus dari satuan pendidikan menurut pasal 18 Permendikbud Nomor 3 Tahun 2017 adalah : 1. Telah menyelesaikan seluruh mata pelajaran dari kelas X sampai dengan Kelas XII, dibuktikan dengan memiliki nilai rapot semester 1 sd semester 6 2. Memiliki nilai sikap BAIK pada rapot di semester 5 dan 6 , serta tidak terlibat tindakan kriminal sampai dengan batas waktu kelulusan. 3. Memiliki nilai PSAJ minimal 70 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dan memiliki nilai rata rata 70 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan. 4. Atau menunggu Surat Edaran/Surat Keputusan terbaru dari Pemerintah E. KALENDER AKADEMIK a. Prosedur Penyusunan Kaldik Satuan Pendidikan Kalender Pendidikan diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Kalender Pendidikan SMK YPE Sumpiuh, diterbitkan oleh sekolah melalui Surat Keputusan Kepala SMK YPE Sumpiuh tentang Kalender Pendidikan SMK YPE Sumpiuh untuk tahun pelajaran yang sedang berjalan atau akan diberlakukan. Kalender pendidikan sekolah harus dibuat sebelum tahun pelajaran yang baru dimulai, hal itu dimaksudkan agar ada persiapan perencanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler serta kegiatan lain
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 88 yang ada di SMK YPE Sumpiuh . Jika terjadi perubahan yang bersifat crusial/fundamental maka harus diterbitkan keputusan kepala sekolah sesuai peruntukkannya, dengan tetap berpedoman pada ketetentuan perundangan/aturan yang berlaku. Kalender Pendidikan SMK YPE Sumpiuh merupakan barometer seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh SMK YPE Sumpiuh mulai saat diterbitkannya keputusan kepala sekolah dan berakhir saat diterbitkannya surat keputusan tentang kalender pendidikan yang baru. B. Kegiatan Awal Tahun Pelajaran 1 Pembagian Jam Mengajar Pembagian jam mengajar dilakukan sebelum awal pelajaran dimulai dengan memperhitungkan jumlah jam pelajaran pada tiap mapel dan jumlah pengajar/pengampu yang ada, kemudian dikeluarkan SK Pembagian Tugas Mengajar. 2. Permulaan Tahun Pelajaran - Kelas X hari pertama sampai hari ke tiga masuk sekolah untuk kegiatan MPLS Tahun Pelajaran 2023/2024 dengan Tema menumbuhkan kreativitas, inovatif dan sportivitas di era digitalisasi - Kelas XI dan XII hari pertama sampai hari ke tiga untuk kegiatan Pendidikan Berkarakter bekerjasama dengan KORAMIL, Puskesmas dan Public Speaking - Hari ke 4 kegiatan KBM dimulai untuk Tahun Pelajaran 2023/2024 C. Pengaturan waktu minggu efektif belajar Sesuai Peraturan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor : 420/15563 tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024,
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 89 maka uraian jumlah minggu efektif dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan 1. Minggu efektif belajar Minimum 36 minggu dan maksimum 38 minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan 2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester 3. Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II 4. Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran 5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif 6. Hari libur umum/nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah 7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 90 No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan 8. Kegiatan khusus sekolah/madrasah Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 91 Uraian Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024 NO TANGGAL KEGIATAN 1 17 Juli 2023 Hari Pertama Masuk Sekolah 2 17, 18, dan 20 Juli 2023 Kegiatan MPLS 3 19 Juli 2023 Libur Umum ( Tahun Baru Hijriyah/1 Muharam 1445 H ) 4 17 Agustus 2023 Upacara HUT Kemerdekaan RI 5 14 – 18 Agustus 2023 P5 (Gaya Hidup Berkelanjutan Fase E) 6 21 – 25 Agustus 2023 P5 ( Kearifan Lokal Fase E dan F ) 7 11 – 15 September 2023 PTS Gasal 8 28 September 2023 Libur Umum Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H ) 9 1 Oktober 2023 Upacara Hari Kesaktian Pancasila 10 4 – 6 Oktober 2023 Kunjungan Industri Kelas 11 9 – 13 Oktober 2023 P5 (Gaya Hidup Berkelanjutan Fase E) 12 28 Oktober 2023 Upacara Peringatan Sumpah Pemuda 13 10 November 2023 Upacara Peringatan Hari Pahlawan 14 27 Nov – 1 Des 2023 Penilaian Akhir Semester Gasal 15 4 – 8 Desember 2023 P5 ( Kearifan Lokal Fase E dan F ) 16 11 - 14 Desember 2023 Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Gasal 17 15 Desember 2023 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Gasal 18 18 – 30 Desember 2023 Libur Akhir Semester Gasal 19 1 Januari 2024 Libur Tahun Baru Masehi 2024 20 2 Januari 2024 Hari Pertama Masuk Semester Genap 21 8 Februari 2024 Peringatan Isra Miraj 22 10 Februari 2024 Tahun Baru Imlek 2575 23 12 – 21 Feruari 2024 PTS Genap 24 26 Feb – 8 Maret 2024 Ujian Praktik Sekolah 25 11 Maret 2024 Hari Raya Nyepi dan libur awal puasa ramadhan 1445 H 26 18 – 27 Maret 2024 Perkiraan PSAJ Sekolah 27 29 Maret 2024 Libur Umum ( Wafat Isa Al-Masih) 28 22 Maret 2024 Libur Hari Raya Nyepi 29 8 – 9 April 2024 Libur menjelang Idul Fitri 1445 H 30 10 – 11 April 2024 Libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H ( 1 Syawal 1445 H ) 31 12 – 13 April 2024 Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 H 32 21 April 2024 Peringatan Hari Kartini 33 1 Mei 2024 Libur Umum ( Hari Buruh Internasional ) 34 2 Mei 2024 Peringatan Hari Pendidikan Nasional 35 9 Mei 2024 Kenaikan Isa Al Masih 36 13 – 17 Mei 2024 P5 Kebekerjaan ( Fase E dan F ) 37 20 Mei 2024 Hari Kebangkitan Nasional 38 29 Mei 2024 Hari Raya Waisak 2568 39 30 Mei – 7 Juni 2024 Penilaian Sumatif Akhir Tahun 40 1 Juni 2024 Libur Umum (Hari Lahir Pancasila)
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 92 NO TANGGAL KEGIATAN 41 10 - 14 Juni 2024 P5 Kebekerjaan ( Fase E dan F ) 42 17 Juni 2024 Libur Hari Raya Idul Adha 1445 H 43 18 – 20 Juni 2024 Persiapan penyerahan raport Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap 44 21 Juni 2024 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 93 BAB V EVALUASI, PENDAMPINGAN, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL A. Evaluasi Evaluasi di SMK YPE Sumpiuh dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu evaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum. 1. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat asesmen (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil pembelajaran peserta didik. Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1) meningkatkan hasil belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2) menunjukkan kekuatan dari program belajar sebagai implementasi kurikulum operasional; (3) mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan; (4) mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki; (5) mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah; dan (6) sarana pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar guru, yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik. Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1) alur pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan disasar; (3) sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian dengan tahapan perkembangan anak; (4) persepsi peserta didik dalam proses belajar; (5) persepsi IDUKA dalam melihat perkembangan penguasaan kompetensi; dan (6) persepsi orang tua peserta didik dalam melihat perkembangan peserta didik.
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 94 Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain sebagai berikut. a. Kolaboratif : Melibatkan seluruh stakeholder sekolah b. Reflektif : Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur, dan berdasarkan bukti. c. Berdasarkan Data : Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah secara seksama. d. Berpusat pada Anak : Mengedepankan kepentingan anak dalam mengambil kesimpulan maupun keputusan e. Fokus pada perbaikan dan pengembangan kompetensi peserta didik. Kegiatan evaluasi pembelajaran melibatkan berbagai pihak, agar hasilnya objektif dan mendalam. Pihak-pihak yang terlibat tersebut antara lain: guru mata pelajaran umum dan kejuruan, wakasek bidang kurikulum, kepala sekolah, peserta didik, orang tua peserta didik, IDUKA Langkah terakhir dari evaluasi pembelajaran adalah refleksi dan pemberian umpan balik, yang dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar mengajar. Guru diwajibkan untuk melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (Capaian Pembelajaran, ATP, profil Pelajar Pancasila). Beberapa pertanyaan yang dapat digunakan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain: a. Data apa yang dibutuhkan dalam proses evaluasi? b. Bagaimana program atau pembelajaran dijalankan? c. Faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan program atau pembelajaran? d. Faktor apa saja yang menjadi tantangan pelaksanaan program atau pembelajaran? e. Apa saja hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran? f. Bagaimana pemimpin satuan pendidikan dapat mendukung pengembangan profesional guru?
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 95 g. Apa saja yang sudah dilakukan dengan baik dalam pelaksanaan pembelajaran? h. Faktor apa saja yang mempengaruhinya? i. Apa yang perlu diperbaiki ke depannya? Guru dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang dirasa dapat mengumpulkan data yang lebih akurat dan mendalam. 2. Evaluasi Kurikulum Kurikulum operasional SMK YPE Sumpiuh dievaluasi secara periodik, untuk mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Guru atau instuktur industri setiap hari membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik merespon proses kegiatan belajar, bagaimana persepsi IDUKA Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun tim, guru dan/atau instruktur industri mereview proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar untuk setiap unit pembelajaran. Setiap akhir semester, guru dan/atau instruktur industri dan tim melihat kontinum pencapaian, serta setiap akhir tahun pembelajaran, dan/atau instruktur industri dan tim melakukan evaluasi terhadap pencapaian satu tahun dan bagaimana hal tersebut berkontribusi dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi sekolah. Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi kurikulum antara lain data asesmen: hasil asesmen peserta didik per unit, proyek peserta didik, survey lulusan, refleksi proses belajar oleh dan/atau instruktur industri, observasi Kepala Sekolah, karya yang dihasilkan peserta didik, portofolio peserta didik dan pameran karya hasil belajar peserta didik. Dalam pengumpulan informasi untuk evaluasi kurikulum operasional sekolah dilakukan dengan berbagai metode antara lain: belajar mandiri, melakukan asesmen berupa refleksi mandiri secara individual terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 96 belajar, capaian pembelajaran, ATP, profil pelajar pancasila), focus group discussion dan dialog data per level ajar, melakukan diskusi secara berkelompok untuk melihat hubungan antar data yang dimiliki pada catatan anekdotal, hasil belajar peserta didik, serta refleksi dalam self-study untuk menganalisa masalah dan menarik kesimpulan, persepsi IDUKA, serta mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan. Kuesioner peserta didik, mengumpulkan persepsi peserta didik terhadap proses, materi/bahan ajar, serta bagaimana peserta didik memaknai hasil belajarnya. Kuesioner orang tua untuk mengumpulkan persepsi orang tua peserta didik terhadap perkembangan belajar peserta didik. B. Pendampingan Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui supervisi akademik dan klinis. 1. Supervisi Akademis Supervisi akademik di SMK YPE Sumpiuh dilaksanakan melalui tim Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah. Kepala Sekolah memastikan bahwa guru melaksanakan tugas mengajar mereka dengan baik dan siswa menerima layanan pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi akademik, guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat membuat program pengembangan profesionalisme guru. Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil terhadap semua guru tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus dalam mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks supervisi akademik tidak hanya fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, tetapi juga pada pembaharuan komitmen (commitment), kemauan (willingness), dan motivasi (motivation) guru. Peningkatkan pada kemampuan dan motivasi kerja guru tentu akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 97 2. Supervisi Klinis Supervisi klinis di SMK YPE Sumpiuh dilaksanakan menggunakan model pendekatan berbasis permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis dilaksanakan dalam bentuk hubungan tatap muka antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Fokus pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal yang menjadi permasalahan bagi guru yang disupervisi, dan pengamatan dilakukan secara teliti dan mendetail. Langkah-langkah yang dilakukan dalam supervisi klinis meliputi langkah awal, observasi, dan umpan balik. a. Tahap Pertemuan Awal Pertemuan awal, bertujuan agar kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas dan guru bersama-sama mengembangkan kerangka kerja observasi kelas yang akan dilaksanakan. Guru yang akan disupervisi menyiapkan CP dan ATP, dan kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisor mempelajari dan memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Langkah selanjutnya menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan supervisi, proses pelaksanaan pembelajaran, dan menentukan aspek-aspek yang akan diobservasi dan cara mengobservasinya. Hasil akhir pertemuan awal ini adalah kesepakatan (contract) kerja antara supervisor dan guru. b. Tahap Observasi Pembelajaran Tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah mengamati proses pembelajaran secara sistematis dan objektif, dimana supervisor mengamati guru mengajar sebagaimana digariskan dalam ATP. Aspek-aspek yang akan diobservasi harus sesuai dengan hasil diskusi antara supervisor dan guru pada pertemuan awal. c. Tahap Pertemuan Balikan Pertemuan balikan atau pertemuan pemberian umpan balik dilakukan segera setelah melaksanakan observasi proses
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 98 pembelajaran, dengan ketentuan bahwa hasil observasi sudah dianalisis terlebih dahulu. Tujuan utama pertemuan balikan ini adalah bersama-sama membahas hasil pengamatan proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh sekolah. Inti pembicaraan dalam pertemuan balikan ini difokuskan pada identifikasi dan analisis persamaan dan perbedaan antara perilaku guru dan peserta didik yang diharapkan dengan perilaku aktual guru dan peserta didik, serta membuat keputusan tentang apa dan bagaimana langkah yang seharusnya diambil untuk menindaklanjuti perbedaan tersebut. C. Pengembangan Profesional SMK YPE Sumpiuhmemfasilitasi peningkatan profesionalitas guru dengan berbagai program, antara lain: 1. Sertifikasi Guru SMK YPE Sumpiuh memiliki 22 orang guru telah disertifikasi, sedangkan selebihnya masih dalam proses penilaian dan pengajuan. Pengajuan sertifikasi guru berdasarkan pada peraturan perundangundangan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru, sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi. 2. Magang industri Peningkatan profesionalitas penddik dan tenaga kependidikan (PTK) dilakukan dengan magang industri. Setiap tahun sekolah merancang program magang bagi PTK. Selain itu setiap PTK juga diberi kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya. Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan kompetensi guru, selanjutnya disusun prioritas disesuaikan dengan kemampuan pendanaan sekolah dan kemitraan dengan IDUKA Beberapa IDUKA mitra sekolah memiliki program magang secara periodik bagi guru kejuruan. Biaya magang yang dilaksanakan atas
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 99 dasar kemitraan dilakukan dalam dua strategi, yaitu: (1) magang dengan biaya penuh dari IDUKA; dan (2) magang dengan sharing pendanaan antara sekolah dan IDUKA 3. Pelatihan kompetensi pedagogik dan profesional Mengirim beberapa guru atau tenaga kependidikan ke lembagalembaga pelatihan seperti Balai Besar Pengembangan Penjamin Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV). 4. Studi Banding SMK YPE Sumpiuh secara berkala memberi kesempatan kepada PTK untuk studi di industri dan dunia usaha terkait sebagai penambahan wawasan, khususnya untuk melihat tren karya kecantikan masa kini dan yang akan datang, profesi dan jabatan yang ada di industri, manajemen bisnis, pemasaran produk, kemitraan/kolaborasi dalam berbisnis, kewirausahaan, penerapan teknologi 4.0, serta isu-isu penting lainnya yang berkaitan dengan industri manufaktur. 5. Kewirausahaan Sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang kewirausahaan, melalui peningkatan usaha mandiri yang telah dilakukan secara individu atau mendorong guru untuk menjadi pengusaha pemula bekerja sama dengan IDUKA Tujuan utama dari program ini adalah agar guru memberikan keteladanan dan menjadi sosok inspiratif bagi peserta didik, dan diharapkan guru dapat membimbing peserta didik secara optimaldalam berwirausaha. Jika guru telah memiliki kemampuan nyata dalam berwirausaha niscaya tidak akan lagi dianggap hanya memiliki kemampuan teoritis semata. 6. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP SMK YPE Sumpiuhjuga memberi kesempatan kepada guru kejuruan mengikuti seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji kompetensi, dan lain-lain secara periodik di sekolah atau di luar sekolah. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan
Kurikulum Operasional Prosedur SMK YPE SUMPIUH | 100 pada guru untuk meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru secara terus menerus meningkatkan kemampuannya. 7. Studi lanjut Sekolah memberikan kesempatan kepada PTK untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Sekolah juga berupaya untuk mencarikan peluang-peluang beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta, dan IDUKA