The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by asnatisarip, 2021-05-03 00:58:23

Belajar IPA Jadi Seru Menggunakan Model Inkuiri Dengan Media Power Point

Naskah Inkuiri - 8 Feb 21 (1)

pada pelaksanaan pembelajaran inkuiri dengan bantuan

media power point di kelas VI.

Observasi atau pengamatan merupakan suatu

teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung (Sukmadinata, 2008: 220. Teknik observasi

disini dilakukan dengan mengadakan pengamatan

terhadap pembelajaran inkuiri dengan media power

point di kelas VI.

Menurut Sugiyono (2012:142), angket adalah,

“merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara member seperangkat pertanyaan tertulis

pada responden untuk dijawabnya”. angket dalam kajian

ini digunakan untuk memperoleh data tentang

pandangan atau tanggapan siswa terhadap pelaksanaan

pembelajaran inquiri di kelas VI pada mata pelajaran IPA.

Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan

cara mengambil data-data dari catatan-catatan,

administratif yang sesuai dengan masalah yang diteliti.

Dalam hal ini dokumentasi diperoleh melalui dokumen-

dokumen dan atau arsip-arsip dari lembaga yang diteliti.

Variabel kajian pada tindakan penelitian tindakan

kelas ini adalah:

1. Pembelajaran IPA di sekolah adalah pembelajaran

IPA yang diajarkan di sekolah, yaitu IPA yang

diajarkan di Pendidikan Dasar (SD dan SLTP) dan

Pendidikan Menengah (SMU dan SMK).

2. Metode inkuiri merupakan metode penyajian

pelajaran dengan memperagakan dan

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 39

mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya
atau hanya sekadar tiruan untuk menemukan konsep
pada siswa.
3. Media computer adalah media pengajaran dengan
alih wujud berupa bahan ajar yang dikemas dalam
teknologi ICT untuk memperoleh target hasil dan
proses belajar yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (Message), merangsang pikiran
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga
dapat mendorong proses belajar.
4. Kerjasama merupakan bentuk aktivitas yang
diharapkan dapat terwujud dalam pembelajaran
untuk meningkatkan kemampuan berfikir secara
bersama- sama dan saling berinteraksi yang positif.
5. Hasil belajar adalah prestasi dari suatu kegiatan yang
telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu
maupun kelompok dari proses yang dikembangkan
untuk mentransfer ilmu pengetahuan.

6.3 Instrumen Kajian
Teknik pengumpulan data dalam tindakan

penelitian kelas (PTK) ini menggunakan beberapa alat
pengumpulan data antara lain:

1. Lembar Observasi
Lembar Observasi adalah lembar instrumen untuk
mengadakan pengamatan langsung pada objek yang
diteliti pada saat proses belajar mengajar sedang

40 | Belajar IPA Jadi Seru

berlangsung. Dalam hal ini lembar observasi berisi
tentang keadaan yang ada pada Kelas VI.
2. Lembar Dokumentasi
Lembar Dokumentasi adalah lembar instrumen berisi
tentang suatu teknik untuk mempelajari data yang
sudah didokumentasikan. Menurut Syamsuddin
(2008: 221) mengemukakan bahwa lembar
dokumentasi merupakan suatu alat / teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar, maupun elektronik, dokumen-
dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan
tujuan dan fokus masalah.
3. Lembar Tes
Lembar tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan
yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,
pengetahuan, kemampuan, atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok. Tes ini digunakan
untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah
pembelajaran dengan pembelajaran pemberian tugas
rumah. Soal pre tes sebanyak 3 soal dan soal post tes
sebanyak 5 soal yang diambilkan dari sumber buku
IPA kelas VI SD.

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 41

Tabel 3. Kisi-kisi Aktivitas Belajar

No INDIKATOR SUB BUTIR

INDIKATOR INSTRUMEN

1 Aktivitas 1. Membaca 1. Siswa membaca

visual buku sumber

IPA

2. Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

3. Siswa

memperhatikan

pendapat siswa

lain

2 Aktivitas lisan 2. Bertanya 4. Siswa

3. Menyataka mengajukan

n pendapat pertanyaan

5. Siswa menjawab

pertanyaan

6. 6. Siswa

berdiskusi

3 Aktivitas 4. Mendenga 7. Mendengarkan

mendengarkan rkan penjelasan guru

uraian

4 Aktivitas 5. Menulis 8. Siswa Membuat

menulis laporan laporan hasil

diskusi

9. Siswa

mengerjakan

soal

10. Siswa membuat

catatan

5 Aktivitas 6. Menggamb 11. Siswa

menggambar ar menggambar

rangkaian alat

dan bahan

42 | Belajar IPA Jadi Seru

praktikum

6 Aktivitas 7. Melakukan 12. Siswa
motorik
percobaan melakukan
7 Aktivitas
mental percobaan

8 Aktivitas 8. Mengingat 13. Siswa
emosional
materi mengingat

pelajaran materi pelajaran

9. Berani 14. Siswa berani

menangga menanggapi

pi pendapat atau

pertanyaan

15. Siswa

Menanyakan

hal-hal yang

belum diketahui

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 43

44 | Belajar IPA Jadi Seru

BAB 7

HASIL KAJIAN

7.1 Siklus Pertama
Pembelajaran pada tahap awal dilakukan dengan

mengadakan observasi di kelas yang akan menjadi subjek
kajian dengan memperhatikan proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru. Perhatian pembelajaran difokuskan
pada penerapan metode dan media yang digunakan oleh
guru dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan pengamatan
awal guru belum menerapkan pembelajaran yang yang
mengacu pada RPP. Penerapan metode pembelajaran
masih menggunakan cara konvensional dimana guru
lebih banyak memberikan informasi mengenai materi
pembelajaran. Pembelajaran masih banyak melibatkan
aktifitas guru dan belum terlihat adanya proses
menemukan konsep pada siswa. Guru memberikan
pembelajaranm belum menggunakan media dan lat
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Aktivitas siswa banyak mendengarkan penjelasan guru,
mencatat dan mengerjakan tugas berupa soal-soal yang
diberikan guru.

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 45

Hasil pengamatan pada refleksi awal maka
direkomendasikan hal-hal sebagai berikut:
1. Menentukan model pembelajaran inquiri dengan

berbantuan media power point untuk memperbaiki
pembelajaran dengan mengedepankan pembelajaran
aktif untuk menemukan konsep IPA mengenai Gerak
dan Gaya di kelas VI.
2. Menyusun RPP berdasarkan model pembelajaran
inquiri dengan media power point. RPP disusun
untuk dijadikan acuan pembelajaran agar tidak keluar
dari rambu- rambu pembelajaran.
3. Menetapkan guru sebagai model pembelajaran dan
dua orang pengamat yang diambilkan dari rekan
sejawat dan penulis sendiri.
4. Menyusun format observasi aktivitas siswa untuk
mengetahui aktifitas yang dilakukan siswa setiap
tahap pembelajaran.
5. Menyusun alat evaluasi berupa penilaian
pembelajaran sebanyak 20 soal.

Berdasarkan model awal yang telah ditentukan,
disusunlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan komponen terdiri atas tema, tujuan pembelajaran
(kompetensi dasar dan indikator), materi pokok, kegiatan
pembelajaran, sumber-alat dan media, serta komponen
penilaian.

Tema Gaya dan gerak yang diangkat pada uji-coba
terbatas putaran pertama ini adalah Gaya dan Gerak.
Tema ini akan dikaitkan dengan topik pembelajaran IPA

46 | Belajar IPA Jadi Seru

“Pengaruh Gaya terhadap Gerak Benda dalam Mainan”
dengan alokasi waktu 3 x 35 menit.

Tujuan pembelajaran dinyatakan dalam bentuk
rumusan kompetensi dasar dan indikator yang hendak
dicapai dalam pembelajaran. Uji-coba terbatas pada
putaran pertama kompetensi dasarnya adalah melakukan
percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dan
gerak (model jungkat-jungkit, katapel, atau model traktor
sederhana energi pegas). Indikator hasil belajar yang
hendak dicapai setelah siswa selesai mengikuti
pembelajaran ini adalah siswa dapat menjelaskan
pengaruh gaya terhadap gerak benda.

Materi pembelajaran adalah Gaya dan Gerak yang
dihubungkan dengan topik pembelajaran IPA “Pengaruh
Gaya terhadap Gerak Benda dalam Mainan” Kegiatan
pembelajaran menggunakan penerapan model inkuiri
dengan menggunakan media power point dengan
prosedur sebagaimana disajikan dibawah ini.

Tabel 4. Prosedur Model Inkuiri Dengan Menggunakan
Media Power Power Point pada Siklus 1

Langkah Kegiatan
Apersepsi
Guru Siswa

Tahapan Pendahuluan

o Menyampaikan Merespon

Tujuan pertanyaan guru

Pembelajaran dan dengan

kompetensi yang mengemukakan

diharapkan pengetahuan

melalui tayangan awalnya tentang

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 47

media power point pembelajaran
yang lalu melalui
Tahap Inti tayangan media
power poiint
1. Merumuska o Melelalui media
n Masalah Siswa
power point guru memperhatikan
tayangan materi
menjelaskan peta dengan power
point mencatan
konsep tentang masalah yang
ada, berusaha
gaya mencari jawaban
dari masalah
o Gerak dan arah yang ada, serta
menanyakan hal-
benda dipengaruhi hal yang belum
dimengerti
oleh gaya.

o Pemanfaatan gaya

dalam berbagai

peralatan:

• Alat panah

• Katapel

• Jungkat-jungkit

o Melibatkan peserta

didik secara aktif

dalam setiap

kegiatan

pembelajaran; dan

o Memfasilitasi

peserta didik

melakukan

percobaan di

laboratorium,

studio, atau

lapangan.

48 | Belajar IPA Jadi Seru

2. Merumuska Guru menayangkan Siswa
n Hipotesis
selaid selanjutnya mendiskusikan
3. Mengumpu
lkan data pada power point dengan

untuk memberikan kelompoknya

kesempatan kepada sambil

siswa, untuk curah memperhatikan

pendapat dalam tayangan yang

bentuk hipotesis, ada pada power

membimbing siswa point, saling

dalam menentukan bertukar

hipotesis yang pendapat, saling

relevan dengan menghargai

permasalahan dan pendapat, serta

memprioritaskan membaca

hipotesis mana yang beberapa

menjadi prioritas refrerensi dan

penyelidikan merimuskan

jawaban

sementara dari

permasalahan

yang dikaji

Guru membimbing Siswa mencari

siswa untuk imformasi yang

mendapatkan dibutuhkan,

informasi/mengump dengan melihat

ulkan data melalui tayangan pada

tayangan materi power point

dengan bantuan dengan motivasi

power point yang tinggi serta

menanyakan

kepada guru

tentang hal-hal

yang belum

dimengerti/dipa

hami

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 49

4. Menguji Guru memberikan Siswa bergantian
Hipotesis
dan kesempatan kepada mempresentasik
merumuska
n setiap kelompok an hasil diskusi
kesimpulan
untuk kelompok
Refleksi
menyampaikan hasil menggunakan

pengolahan data media powert

yang terkumpul, point, saling

serta guru memberikan

membimbing siswa tanggapan dan

dalam membuat pertanyaan, serta

kesimpulan bersama-sama

menggunakan media guru

power point mendiskusikan

kesimpulan

Tahap Penutupan Siswa mengikuti
bimbingan dan
Guru memberikan iformasi guru,
masukan pada siswa kemudian siswa
tentang penerapan kembali keposisi
pembelajaran inkuiri semula
yang telah dilakukan

Sumber, alat dn media terdiri atas sumber berupa
buku pelajaran IPA serta buku tentang Gaya dan Gerak,
alat yang digunakan antara lain LKS (Lembar Kerja
Siswa) untuk diskusi kelompok, serta tugas individual
pengembangan dan aplikasi, media yang digunakan
terdiri atas katapel, jungkat-jungkit, traktor sederhana
energi pegas.

Komponen terakhir yang ada dalam perencanaan
pembelajaran adalah penilaian. Pada komponen penilaian
terdapat instrumen untuk mengukur penguasaan konsep

50 | Belajar IPA Jadi Seru

siswa dalam bentuk tes tertulis, pelaporan hasil diskusi
kelompok, pelaporan hasil penugasan individual
pengembangan dan aplikasi, rubrik dan pormat
pengamatan apresiasi siswa, serta rubrik dan format
pengamatan aktivitas siswa dalam diskusi kelompok.

Sebagaimana telah direncanakan, bahwa Model
inkuiri dengan menggunakan media power point terdiri
atas tiga tahapan, yakni pembukaan, inti, dan penutup.
Pertama, tahap pendahuluan, langkah apersepsi guru
belum efisien dan tidak berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Guru dalam melaksanakan curah pendapat
untuk menggali pengalaman siswa tentang gaya tidak
fokus pada tema, yakni gaya dan gerak. Guru menggali
pengalaman siswa tentang gaya dan gerak secara meluas.
Hal ini mengakibatkan banyak waktu tersita. Tujuan
tahap pendahuluan untuk memfokuskan siswa agar siap
mengikuti proses pembelajaran tidak dapat dicapai. Tema
yang dibahas guru tidak fokus pada tema gaya yang
secara konseptual berkaitan erat dengan topik topik
pelajaran pada hari itu, tapi melebar ketema-tema lain.

Kedua, tahap inti. Banyaknya waktu yang tersita
pada tahap pendahuluan mengakibatkan tahapan
eksplorasi dilaksanakan terburu-buru. Guru walaupun
menyita waktu cukup lama, akhirnya dapat kembali
pokus pada tema, yakni gaya dan gerak, dan berhasil
menjelaskan keterhubungan konsepnya dengan topik
materi IPA yang disampaikan, Pengaruh Gaya terhadap
Gerak Benda Dalam Mainan dapat dikatakan belum
berhasil. Hal ini terjadi karena guru lebih banyak

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 51

melaksanakan proses pembelajaran satu arah. Siswa
kurang mempunyai kesempatan untuk berinteraktif
dalam proses pembelajaran. Media, alat dan sumber
belajar yang semestinya dapat lebih efektif untuk
menigkatkan keterlibatan dan apresiasi siswa terhadap
gaya dan gerak, justru tidak dimanfaatkan.

Pada fase awal diskusi kelompok masih terjadi
kegaduhan dan menyita waktu. Kegaduhan terjadi
karena tempat duduk siswa dalam kelompok yang sama
saling berjauhan, sehingga perpindahan siswa
menimbulkan kegaduhan dan menyita waktu. Setelah
siswa duduk mengelompok, suasana mulai tenang dan
diskusi kelompok dapat berjalan.

Kelompok yang digunakan adalah kelompok yang
selama ini sudah ada. Setiap kelompok anggotanya
heterogen dan terdiri atas anggota yang prestasinya baik,
sedang dan kurang. Antar kelompok mempunyai
kemampuan yang relatif homogen. Setiap kelompok
mempunyai anggota 5-6 siswa dan masing-masing sudah
mempunyai ketua dan sekretaris.

Pemecahan masalah yang dituangkan dalam LKS
diskusi kelompok belum berjalan sesuai harapan. Siswa
belum mempunyai pemahaman yang baik tentag masalah
yang harus dipecahkan. Interaksi siswa dengan sumber
masih belum optimal, walaupun sesuangguhnya siswa
mempuyai buku-buku sumber. Keterbatasan materi yang
disampaikan guru pada awal tahapan inti menjadi salah-
satu penyebab lainnya.

52 | Belajar IPA Jadi Seru

Fase pengembangan dan aplikasi yang berupa
tugas mandiri bagi siswa belum dapat dijalankan guru
sepenuhnya instrumen yang disiapkan dapat
diimplementasikan. Hal ini merupakan dampak dari
tidak efisiensinya implementasi pada tahap awal.

Hasil observasi meunjukkan bahwa sosok
pembelajaran yang diharapkan prosesnya dapat
meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya lokal dan
hasil belajar belum dapat dikembangkan secara optimal.
Tidak semua rencana tindakan yang direncanakan dapat
dilaksanakan. Sebagai contoh, guru masih melakukan
pembelajaran yang tidak menjadikan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran sebagai acuan yang perlu
dijadikan referensi pembelajaran. Hal ini terjadi karena
guru masih melaksanakan pembelajaran dengan gaya
lama, yakni mendominasi sehingga siswa menjadi objek
yang pasif, bukan subjek yang aktif. Sementara alat,
media dan sumber yang disiapkan belum sepenuhya
dimanfaatkan guru dalam pembelajaran. Kondisi lain
yang tampak adalah penggunaan waktu yang belum
efisien, khususnya dalam situasi peralihan antara
pembelajaran klasikan dengan kelompok. Pada saat ini
siswa terlihat ribut dan tidak terkendali dengan baik
sehingga memakan waktu yang lama.

Dampak dari kondisi di atas, keterlibatan siswa
menjadi kurang optimal. kurangya keterlibatan siswa ini
ditunjukkan dari hasil observasi kelas. Hanya sebagian
kecil siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran
yang berkaitan dengan tradisi tabot. Sementara siswa

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 53

yang aktif secara penuh dalam diskusi utuk mecari solusi
kurang dari setengah. Sementara hasil belajar kelas masih
menunjukkan indikator yang rendah, masih jauh dari
indikator keberhasilan ketuntasan belajar klasikal yang
ditentukan.

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktifitas siswa
menunjukkan adanya criteria cukup, akan tetapi ada
kekurangan pada indikator atau aspek aktivitas siswa di
kelas yaitu pada saat siswa memperhatikan penjelasan
guru, siswa mengerjakan soal, siswa membuat catatan,
siswa menggambar rangkaian alat dan bahan praktikum,
siswa melakukan percobaan, siswa menanggapi pendapat
atau pertanyaan dan siswa menanyakan hal-hal yang
belum diketahui.

Sedangkan pada kategori cukup untuk kelas PTK
terdapat pada indicator siswa membaca buku sumber
IPA, siswa memperhatikan pendapat orang lain, siswa
mengajukan pertanyaan, siswa menjawab pertanyaan,
siswa berdiskusi, siswa mendengarkan penjelasan guru,
siswa membuat laporan hasil diskusi, siswa membuat
catatan, dan siswa mengingat pelajaran.

Pada kelas PTKl kriteria yang masih dalam kategori
kurang terdapat pada siswa memperhatikan penjelasan
guru, mendengarkan penjelasan guru, siswa membuat
laporan hasil diskusi, siswa mengerjakan soal, siswa
melakukan percobaan, sedangkan untuk kriteria sedang
pada kelas PTK terdapat pada indikator siswa membaca
buku sumber IPA, siswa memperhatikan pendapat siswa
lain, siswa mengajukan pertanyaan, siswa menjawab

54 | Belajar IPA Jadi Seru

pertanyaan, siswa berdiskusi, siswa membuat catatan,
siswa menggambar rangkaian alat dan bahan praktikum,
siswa mengingat materi pelajaran, siswa berani
menanggapi pendapat atau pertanyaan, siswa
menanyakan hal-hal yang belum diketahui.

Berdasarkan hasil diskusi dengan rekan sejawat
yang menbatu melaksanakan observasi, maka ditemukan
kelemahan yang ada sebagai berikut:
1. Aktifitas Guru

Pertama guru tidak menjadikan RPP sebagai acuan
dalam mengiplemetasikan MPTBB. Pada tahap
pendahuluan, dalam proses curah pendapat untuk
menggali pegalaman siswa tentang tradisi tabot,
guru tidak fokus pada tema yang telah direncakan,
yakni gaya dan gerak.
Kedua, Curah Pendapat berlangsung meluas pada
tema-tema lainnya yang semestinya dibahas pada
pertemuan lain. Hal ini mengakibatkan banyak
waktu yang tersita dan maksud adanya tahap
pendahuluan untuk mempersiapkan agar siswa
dapat fokus pada proses pembelajaran sesuai dengan
yang direncanakan menjadi tidak berhasil dicapai.
Dampaknya adalah tahapan-tahapan berikutnya
tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan yang
direncanakan.
Ketiga, guru masih belum dapat secara penuh
meninggalkan gaya lamanya dalam pembelajaran,
yakni terlalu dominan. Pada tahap eksplorasi yang
semestinya lebih interaktif, ternyata pembelajaran

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 55

berlangsung dominan satu arah. Guru tetap dominan
dalam proses penyampaian informasi. Siswa hanya
menyimak secara pasip, tanpa mempunyai
kesempatan yang leluasa untuk memberikan respon
terhadap penjelasan guru. Padahal dalam model
inkuiri, keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran, khususnya yang berkaitan dengan
gaya dan gerak, merupakan faktor penting untuk
meningkatkan apresiasi siswa terhadap gaya dan
gerak.
Keempat, pengelolaan kelas oleh guru belum optimal
sehingga menimbulkan ketidak efisiensian. Siswa
dalam kelompok yang sama semestinya disiapkan
untuk duduk pada bangku yang berdekatan
sehingga pada saat dilaksanakan diskusi kelompok
yang akan menyampaikan hasil pada diskusi kelas
sebaiknya diundi. Tidak harus ketua atau sekretaris
kelompok. Pengundian wakil untuk presentasi ini
membuat setiap anggota kelompok mempunyai
kesempatan yang sama untuk presentasi.
Kesempatan yang sama untuk presentasi akan
membuat setiap siswa dalam satu kelompok merasa
mempunyai tanggung jawab sama dalam proses
pemecahan masalah.
2. Aktifitas Siswa
Pertama, siswa belum memperoleh kejelasan tentang
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Hal ini
dikarenakan pada saat tahap fase sosialisasi siswa

56 | Belajar IPA Jadi Seru

belum mendapatkan penjelasan mengenai tujuan
dari pembelajaran.
Kedua, aktifitas siswa belum dikembangkan sesuai
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Siswa
lebih banyak memperhatikan penjelasan guru
sehingga kesan yang terlihat pembelajaran
berlangsung lebih monoton dan guru lebih banyak
aktivitasnya dibandingkan aktivitas siswa yang mana
pada pembelajaran inquiri siswa harus lebih aktif
dalam pembelajaran.
Ketiga, sumber, alat dan media yang disediakan
sama sekali belum dimanfaatkan oleh guru dalam
pembelajaran. Padahal pemanfaatan alat dan media
akan sangat mendukung keterlibatan siswa dalam
pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam
pembelajaran dengan menggunakan secara optimal
alat dan media yang ada, seperti media power point,
gambar-gambar, katapel, dan jungkat-jungkit
merupakan bagian penting dalam upaya
meningkatkan apresiasi siswa terhadap gaya dan
gerak maupun peningkatan penguasaan siswa
terhadap materi IPA.
Keempat, pada pengelolaan kelas pengelompokan
siswa masih belum optimal. Siswa dalam kelompok
yang sama semestinya disiapkan untuk duduk pada
bangku yang berdekatan sehingga pada saat
dilaksanakan diskusi kelompok yang akan
menyampaikan hasil pada diskusi kelas sebaiknya
diundi. Setiap siswa seharusnya diberi kesempatan

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 57

yang sama untuk mengembangkan diri sehingga
siswa dalam kelompok tersebut semuanya menjadi
lebih aktif.

Berdasarkan hasil refleksi sebagaimana diuraikan
di atas, maka guna memperbaiki desain penerapan model
inquiri dengan menggunakan media power point
direkomondasikan perbaikan pada rencana tindakan
siklus berikutnya adalah sebagai berikut:
1. Pertama, guru secara konsisten memfungsikan RPP

yang telah disusun. Hal ini penting agar guru dapat
mengendalikan proses pembelajaran sesuai dengan
yang telah direcanakan. Uji-coba tahapmpertama
yang tidak fokus pada tema yang telah dirancang,
mengakibatkan proses pembelajaran meluas dan
tidak efisien. Kondisi seperti ini pada akhirnya
berpengaruh pada keberhasilan keseluruhan proses
pembelajaran.
2. Kedua, pada tahap pendahuluan, setelah proses
penggalian pengalaman siswa tentang tema
dilaksanakan dan siswa mulai fokus pada proses
pembelajaran, perlu dilakukan fase sosialisasi. Fase
sosialisai ini merupakan fase dimana guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan prosedur
bagaimana untuk mmencapainya. Hal ini penting
agar: (1) Siswa mengetahui dan memahami tujuan
pembelajaran dan bagaimana prosedur untuk
mencapai tujuan itu. Pengetahuan dan pemahaman
siswa tentang hal ini, bukan saja mengakibatkan

58 | Belajar IPA Jadi Seru

siswa tahu apa yang harus dilakukannya, tapi lebih
dari itu, motivasi siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran sebagai upaya mencapai tujuan akan
meningkat: (2) Guru tetap diingatkan untuk tidak
keluar dari perencanaan yang telah disusun dalam
RPP.
3. Ketiga, pemanfaatan alat dan media yang tersedia
secara optimal. Alat dan media seperti gambar-
gambar ketapel, jungkat-jungkit, atau anak panah,
khususnya dalam tahap eksplorasi, akan
memudahkan guru dalam menyampaikan kaitan
antara kosep dan materi pembelajara IPA.
Optimalisasi pemanfaatan alat dan media yang
tersedia juga akan memberikan peluang bagi siswa
untuk lebih meningkatkan keterlibatannya dalam
proses pembelajaran.
4. Keempat, dalam pengelolaan kelas, khususnya
pengaturan tempat duduk, siswa yang ada dalam
kelompok yang sama diupayakan duduk berdekatan.
Hal ini penting agar siswa tidak membuang banyak
waktu pada masa transisi untuk memulai diskusi
kelompok. Juru bicara tim yang bertugas
mempresentasikan hasil diskusi kelompok sebaiknya
diundi. Cara ini diharapkan mengurangi
ketergantungan kelompok pada anggota tertentu saja,
khususnya ketua. Kesempatan yang sama untuk
mempresentasikan hasil pada semua anggota
kelompok, dan juga mendiskusikannya apabila ada
tanggapan dari kalompok lain, akan mendorong

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 59

semua anggota kelompok untuk aktif dalam diskusi.
Penerapan model Inkuiri dengan menggunakan
media power point dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VI.

7.2 Siklus II
Pada siklus II perencanaan pembelajaran dilakukan

dengan mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang terdiri dari komponen tema,
tujuan pembelajaran (kompetensi dasar dan indikator),
materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber-alat dan
media, serta komponen penilaian.

Tema Gaya dan gerak yang diangkat pada uji-coba
terbatas putaran pertama ini adalah Gaya dapat
mengubah benda. Tema ini akan dikaitkan dengan topik
pembelajaran IPA “Pengaruh Gaya terhadap Gerak
Benda dalam Mainan” dengan alokasi waktu 3 x 35
menit.

Tujuan pembelajaran dinyatakan dalam bentuk
rumusan kompetensi dasar dan indikator yang hendak
dicapai dalam pembelajaran. Uji-coba terbatas pada siklus
II kompetensi dasarnya adalah melakukan percobaan
untuk menyelidiki hubungan antara gaya dan gerak
(Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan
antara gaya dan gerak (model jungkat jungkit, katapel,
model traktor sederhana energi pegas). Indikator hasil
belajar yang hendak dicapai setelah siswa selesai
mengikuti pembelajaran ini 1. Membuat model untuk
menunjukkan gaya pengaruh terhadap gerak, misalnya:

60 | Belajar IPA Jadi Seru

membuat model jungkat jungkit dan katapel.
Menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi gerak
benda, misalnya tarikan karet pada ketapel, gerak
jungkat-jungkit. 2. Memberi contoh penggunaan alat yang
berhubungan dengan gaya dan gerak dalam kehidupan
sehari-hari.

Materi pembelajaran adalah Gaya dan Gerak yang
dihubungkan dengan topik pembelajaran IPA “Pengaruh
Gaya terhadap bentuk Benda” Kegiatan pembelajaran
menggunakan penerapan model inkuiri dengan
menggunakan media power point dengan prosedur
sebagaimana disajikan dibawah ini.

Tabel 5. Prosedur Model Inkuiri Dengan Menggunakan
Media Power Power Point pada Siklus II

Langkah Kegiatan Siswa
Apersepsi
Guru Merespon
pertanyaan
Tahapan Pendahuluan guru
dengan
o Menyampaikan mengemuk
Tujuan Pembelajaran akan
dan kompetensi yang pengetahua
diharapkan dengan n awalnya
menggunakan media tentang
power point pembelajar
an yang
lalu dengan
memperhat

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 61

Tahap Inti ikan
tayangan
1. Merumuskan o Memahami cara yang yang
Masalah ada pada
perpindahan energi tayangan
2. Merumuskan power
Hipotesis listrik point

o Melibatkan peserta Siswa
memperhat
didik secara aktif ikan
tayangan
dalam setiap kegiatan materi
dengan
pembelajaran; dan power
point
o Memfasilitasi peserta mencatan
masalah
didik melakukan yang ada,
berusaha
percobaan di mencari
jawaban
laboratorium, studio, dari
masalah
atau lapangan. yang ada,
serta
Guru memberikan menanyaka
n hal-hal
kesempatan kepada yang belum
dimengerti
siswa untuk curah Siswa
mendiskusi
pendapat dalam bentuk kan dengan
kelompokn
hipotesis, membimbing ya, saling

62 | Belajar IPA Jadi Seru

siswa dalam bertukar
pendapat,
menentukan hipotesis saling
menghargai
yang relevan dengan pendapat,
serta
permasalahan dan membaca
beberapa
memprioritaskan refrerensi
dan
hipotesis mana yang merimuska
n jawaban
menjadi prioritas sementara
dari
prnyelidikan permasalah
an yang
3. Mengumpul Guru membimbing dikaji
kan data
siswa untuk Siswa
mencari
mendapatkan imformasi
dibutuhkan
informasi/mengumpulk , dengan
motivasi
an data melalui yang tinggi
serta
tayangan materi dengan menanyaka
n kepada
bantuan power point guru
tentang hal-
hal yang
belum
dimengerti
/dipahami

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 63

5. Menguji Guru memberikan Siswa
Hipotesis bergantian
dan kesempatan kepada mempresen
merumuska tasikan
n setiap kelompok untuk hasil
kesimpulan diskusi
menyampaikan hasil kelompok
Refleksi menggunak
pengolahan data yang an power
point,
terkumpul, serta guru saling
memberika
membimbing siswa n
tanggapan
dalam membuat dan
pertanyaan,
kesimpulan serta
bersama-
menggunakan power sama guru
mendiskusi
point. kan
kesimpulan
Tahap Penutupan
Siswa
Guru memberikan mengikuti
bimbingan
masukan pada siswa dan
iformasi
tentang penerapan guru,
kemudian
pembelajaran inkuiri siswa
kembali
yang telah dilakukan keposisi
semula

64 | Belajar IPA Jadi Seru

Sumber, alat dan media terdiri atas sumber berupa
buku pelajaran IPA serta buku tentang Gaya dan Gerak,
alat yang digunakan antara lain LKS (Lembar Kerja
Siswa) untuk diskusi kelompok, serta tugas individual
pengembangan dan aplikasi, media yang digunakan
terdiri atas katapel, jungkat-jungkit, traktor sederhana
energi pegas.

Komponen terakhir yang ada dalam perencanaan
pembelajaran adalah penilaian. Pada komponen penilaian
terdapat instrumen untuk mengukur penguasaan konsep
siswa dalam bentuk tes tertulis, pelaporan hasil diskusi
kelompok, pelaporan hasil penugasan individual
pengembangan dan aplikasi, rubrik dan pormat
pengamatan apresiasi siswa, serta rubrik dan format
pengamatan aktifitas siswa dalam diskusi kelompok.

Sebagaimana telah direncanakan, bahwa Model
inkuiri dengan menggunakan media power point terdiri
atas tiga tahapan, yakni pembukaan, inti, dan penutup.
Pertama, tahap pendahuluan, langkah apersepsi guru
cukup efisien dan berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Guru dalam melaksanakan curah pendapat
untuk menggali pengalaman siswa tentang gaya dapat
fokus pada tema, yakni gaya dan gerak. Guru menggali
pengalaman siswa tentang gaya dan gerak secara simple,
hal ini dapat mengurangi pemborosan waktu. Tujuan
tahap pendahuluan untuk memfokuskan siswa agar siap
mengikuti proses pembelajaran dapat dicapai dengan
cukup baik. Tema yang dibahas guru dapat terfokus pada
tema gaya yang secara konseptual berkaitan erat dengan

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 65

topik topik pelajaran pada hari itu, tapi masih terdapat
kendala pada saat pembahasan yang membuat siswa
agak kurang memperhatikan pembelajaran.

Kedua, tahap inti. waktu yang digunakan pada
tahap eksplorasi dilaksanakan cukup baik. Guru dapat
memfokuskan pada tema, yakni gaya dan gerak, dan
berhasil menjelaskan keterhubungan konsepnya dengan
topik materi IPA yang disampaikan, Pengaruh Gaya
terhadap Gerak Benda Dalam Mainan dapat dikatakan
cukup berhasil, Hal ini terjadi karena guru telah banyak
berupaya melaksanakan proses pembelajaran ke segala
arah melalui pembelajaran dengan model inkuiri dimana
siswa menemukan konsep mengenai gerak dan gaya
dengan memanfaatkan sumber yang ada yaitu alat-alat
peraga dan memperhatikan media pembelajaran power
point yang disampaikan guru. Melalui pembelajaran
dengan metode inkuiri dan media power point, akan
terjadi interaksi antara guru dengan siswa serta siswa
dengan siswa. Siswa mempunyai kesempatan untuk
berinteraktif dalam proses pembelajaran. Media, alat dan
sumber belajar yang tersedia dapat lebih efektif untuk
meningkatkan keterlibatan dan apresiasi siswa terhadap
gaya dan gerak, dapat dimanfaatkan dengan cukup baik.

Pada fase awal diskusi kelompok masih terjadi
kegaduhan namun dapat dengan cepat diarahkan ke
materi pembelajaran. Tempat duduk siswa dalam
kelompok yang sama diatur saling berdekatan, sehingga
perpindahan siswa tidak menimbulkan kegaduhan dan
menyita waktu. Setelah siswa duduk mengelompok,

66 | Belajar IPA Jadi Seru

suasana mulai tenang dan diskusi kelompok dapat
berjalan.

Kelompok yang digunakan adalah kelompok yang
selama ini sudah ada. Setiap kelompok anggotanya
heterogen dan terdiri atas anggota yang prestasinya baik,
sedang dan kurang. Antar kelompok mempunyai
kemampuan yang relatif homogen. Setiap kelompok
mempunyai anggota 5-6 siswa dan masing-masing sudah
mempunyai ketua dan sekretaris.

Pemecahan masalah yang dituangkan dalam LKS
diskusi kelompok dapat berjalan sesuai harapan. Siswa
mempunyai pemahaman yang baik tentang masalah yang
harus dipecahkan. Interaksi siswa dengan sumber cukup
optimal, siswa mempunyai buku-buku sumber dan
menggunakan dengan baik untuk menggali pengetahuan.
Materi dapat disampaikan dengan lebih baik.

Fase pengembangan dan aplikasi yang berupa
tugas mandiri bagi siswa dapat dijalankan guru
sepenuhnya dengan instrumen yang disiapkan dapat
diimplementasikan. Hal ini merupakan bentuk dari
refleksi yang dilakukan pada siklus I. pada pembelajaran
siklus II ini juga memperhatikan rekomendasi yang
dilakukan baik oleh guru maupun siswa.

Selanjutnya adalah observasi yang dilakukan untuk
melihat aktivitas guru dan aktivitas siswa. Hal ini
digunakan untuk melihat secara langsung bagaimana
proses pembelajaran yang dilakukan.

Hasil observasi aktivitas guru menunjukkan bahwa
pembelajaran yang diharapkan prosesnya dapat

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 67

meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya lokal dan
hasil belajar telah dapat dikembangkan secara cukup
optimal. Semua rencana tindakan yang direncanakan
dapat dilaksanakan walaupun belum sempurna. Guru
dapat melakukan pembelajaran yang menjadikan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai acuan yang
perlu dijadikan referensi pembelajaran. Hal ini dapat
menimbulkan suasana guru telah melaksanakan
pembelajaran dengan gaya yang diharapkan yakni
memberikan perhatian pembelajaran sehingga siswa
menjadi subjek pembelajaran yang aktif. Sementara alat,
media dan sumber yang disiapkan dapat sepenuhya
dimanfaatkan guru dalam pembelajaran. Kondisi lain
yang tampak adalah penggunaan waktu yang cukup
efisien, khususnya dalam situasi peralihan antara
pembelajaran klasikan dengan kelompok. Pada saat ini
siswa dapat terkendali dengan baik sehingga waktu yang
digunakan lebih efisien dan efektif.

Keterlibatan siswa menjadi cukup optimal.
Keterlibatan siswa ini ditunjukkan dari hasil observasi
kelas. Sebagian kecil siswa yang terlibat kurang aktif
dalam proses pembelajaran. Sementara siswa yang aktif
secara penuh dalam diskusi untuk mecari solusi
meningkat hamper keseluruhan. Sementara hasil belajar
kelas masih menunjukkan indikator yang cukup tinggi,
mengalami peningkatan dan mendekati ketercapaian dari
indikator keberhasilan ketuntasan belajar klasikal yang
ditentukan.

68 | Belajar IPA Jadi Seru

Berdasarkan hasil observasi terhadap keaktifan
siswa diperoleh hasil pengamatan yang menunjukkan
adanya criteria cukup baik pada indicator keaktifan siswa
di kelas PTK yaitu pada saat siswa memperhatikan
penjelasan guru, sisw mengerjakan soal, siswa membuat
catatan, siswa menggambar rangkaian alat dan bahan
praktikum, siswa melakukan percobaan, siswa
menanggapi pendapat atau pertanyaan dan siswa
menanyakan hal-hal yang belum diketahui.

Sedangkan pada kategori baik untuk kelas PTK
terdapat pada indicator siswa membaca buku sumber
IPA, siswa memperhatikan pendapat orang lain, siswa
mengajukan pertanyaan, siswa menjawab pertanyaan,
siswa berdiskusi, siswa mendengarkan penjelasan guru,
siswa membuat laporan hasil diskusi, siswa membuat
catatan, dan siswa mengingat pelajaran.

Pada kelas PTK criteria yang masih dalam kategori
cukup terdapat pada Siswa memperhatikan penjelasan
guru, Mendengarkan penjelasan guru, Siswa Membuat
laporan hasil diskusi, Siswa mengerjakan soal, Siswa
melakukan percobaan, sedangkan untuk criteria baik
pada kelas control terdapat pada indicator Siswa
membaca buku sumber IPA, Siswa memperhatikan
pendapat siswa lain, Siswa mengajukan pertanyaan,
Siswa menjawab pertanyaan, Siswa berdiskusi, Siswa
membuat catatan, Siswa menggambar rangkaian alat dan
bahan praktikum, Siswa mengingat materi pelajaran,
Siswa berani menanggapi pendapat atau pertanyaan,
Siswa menanyakan hal-hal yang belum diketahui.

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 69

Berdasarkan hasil diskusi dengan rekan sejawat
yang membantu melaksanakan observasi, maka masih
ditemukan kelemahan yang ada sebagai berikut:
1. Aktifitas Guru

Pertama guru telah menjadikan RPP sebagai acuan
dalam mengiplemetasikan MPTBB. Pada tahap
pendahuluan, dalam proses curah pendapat untuk
menggali pegalaman siswa tentang tradisi tabot,
guru belum sepenuhnya fokus pada tema yang telah
direncakan, yakni gaya dan gerak.
Kedua, Curah pendapat berlangsung masih agak
meluas pada tema-tema lainnya yang semestinya
dibahas pada pertemuan lain. Hal ini mengakibatkan
masih menyita waktu yang ada. Pada tahap
pendahuluan untuk mempersiapkan agar siswa
dapat fokus pada proses pembelajaran sesuai dengan
yang direncanakan menjadi masih belum
sepenuhnya berhasil dicapai. Dampaknya adalah
tahapan-tahapan berikutnya agak terganggu
dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.
Ketiga, guru masih belum dapat secara penuh
meninggalkan gaya lamanya dalam pembelajaran,
yakni masih agak dominan. Pada tahap eksplorasi
yang semestinya lebih interaktif, ternyata
pembelajaran berlangsung dua arah. Guru tetap
menguasai dalam proses penyampaian informasi.
Siswa menyimak masih kurang, kesempatan yang
diberikan guru belum direspon dengan baik. Padahal
dalam model inkuiri, keterlibatan siswa dalam proses

70 | Belajar IPA Jadi Seru

pembelajaran, khususnya yang berkaitan dengan
gaya dan gerak, merupakan faktor penting untuk
meningkatkan apresiasi siswa terhadap gaya dan
gerak.
2. Aktifitas Siswa
Pertama, Pada tahap pendahuluan untuk
mempersiapkan agar siswa dapat fokus pada proses
pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan
masih belum sepenuhnya berhasil dicapai. Siswa
masih banyak yang belum dapat memulai
pembelajaran dengan kegiatan atau persiapan yang
seharusnya dilakukan untuk menerima pembelajaran
dengan model inquiri. Dampaknya adalah tahapan-
tahapan berikutnya agak terganggu dilaksanakan
sesuai dengan yang direncanakan.
Kedua, kegiatan Siswa menyimak dalam
pembelajaran masih kurang, kesempatan yang
diberikan guru belum direspon dengan baik. Padahal
dalam model inquiri, keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran, khususnya yang berkaitan dengan
gaya dan gerak, merupakan faktor penting untuk
meningkatkan apresiasi siswa terhadap gaya dan
gerak. Siswa yang dapat menyimak penjelasan guru
dengan baik akan dapat dengan cepat memahami
maksud dan tujuan yang diharapkan dalam
pembelajaran.
Ketiga, sumber, alat dan media yang disediakan
telah dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran.
Pemanfaatan alat dan media cukup mendukung

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 71

keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Keterlibatan
siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan
media computer secara optimal dapat meningkatkan
perhatian siswa. Alat dan media yang ada, seperti
media power point, gambar-gambar, katapel, dan
jungkat-jungkit merupakan bagian penting dalam
upaya meningkatkan apresiasi siswa terhadap gaya
dan gerak maupun peningkatan penguasaan siswa
terhadap materi IPA.
Keempat, kegiatan presentasi oleh kelompok siswa
masih terlihat agak kaku dan belum dapat
menunjukkan pembagian kesempatan kepada siswa
agar dapat mengkomunikasikan secara verbal hasil
yang diperoleh dalam kelompok tersebut. Hal ini
berakibat masih belum maksimalnya setiap siswa
mencerna pembelajaran di kelas dan pembelajaran
inquiri masih memiliki kelemahan diaman siswa
seharusnya lebih dominan dan aktif belum
sepenuhnya terlihat melalui kegiatan siswa.

Berdasarkan hasil refleksi sebagaimana diuraikan di
atas, maka guna memperbaiki desain penerapan model
inkuiri dengan menggunakan media power point
direkomondasikan perbaikan pada rencana tindakan
siklus berikutnya adalah sebagai berikut:
1. Pertama, guru secara konsisten memfungsikan RPP

yang telah disusun. Hal ini penting agar guru dapat
mengendalikan proses pembelajaran sesuai dengan
yang telah direcanakan. Uji-coba tahap pertama yang

72 | Belajar IPA Jadi Seru

tidak fokus pada tema yang telah dirancang,
mengakibatkan proses pembelajaran meluas dan
tidak efisien. Kondisi seperti ini pada akhirnya
berpengaruh pada keberhasilan keseluruhan proses
pembelajaran.
2. Kedua, pada tahap pendahuluan, setelah proses
penggalian pengalaman siswa tentang tema
dilaksanakan dan siswa mulai fokus pada proses
pembelajaran, perlu dilakukan fase sosialisasi. Fase
sosialisai ini merupakan fase dimana guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan prosedur
bagaimana untuk mmencapainya. Hal ini penting
agar: (1) Siswa mengetahui dan memahami tujuan
pembelajaran dan bagaimana prosedur untuk
mencapai tujuan itu. Pengetahuan dan pemahaman
siswa tentang hal ini, bukan saja mengakibatkan
siswa tahu apa yang harus dilakukannya, tapi lebih
dari itu, motivasi siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran sebagai upaya mencapai tujuan akan
meningkat: (2) Guru tetap diingatkan untuk tidak
keluar dari perencanaan yang telah disusun dalam
RPP.
3. Ketiga, pemanfaatan alat dan media yang tersedia
secara optimal. Alat dan media seperti gambar-
gambar ketapel, jungkat-jungkit, atau anak panah,
khususnya dalam tahap eksplorasi, akan
memudahkan guru dalam menyampaikan kaitan
antara kosep dan materi pembelajara IPA.
Optimalisasi pemanfaatan alat dan media yang

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 73

tersedia juga akan memberikan peluang bagi siswa
untuk lebih meningkatkan keterlibatannya dalam
proses pembelajaran.
4. Keempat, dalam pengelolaan kelas, khususnya
pengaturan tempat duduk, siswa yang ada dalam
kelompok yang sama dipertahankan duduk
berdekatan. Hal ini penting agar siswa tidak
membuang banyak waktu pada masa transisi untuk
memulai diskusi kelompok. Juru bicara tim yang
bertugas mempresentasikan hasil diskusi kelompok
sebaiknya diberikan dengan cara memberi
kesempatan yang lebih luas, ini diharapkan
mengurangi ketergantungan kelompok pada anggota
tertentu saja, khususnya ketua. Kesempatan yang
sama untuk mempresentasikan hasil pada semua
anggota kelompok, dan juga mendiskusikannya
apabila ada tanggapan dari kalompok lain, akan
mendorong semua anggota kelompok untuk aktif
dalam diskusi. Penerapan model Inkuiri dengan
menggunakan media power point dapat lebih
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI.

7.3 Siklus III
Pada siklus III perencanaan pembelajaran

dilakukan dengan mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang terdiri dari komponen tema,
tujuan pembelajaran (kompetensi dasar dan indikator),
materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber-alat dan
media, serta komponen penilaian.

74 | Belajar IPA Jadi Seru

Tema Gaya dan gerak yang diangkat pada uji-coba
terbatas putaran pertama ini adalah Gaya dapat
mengubah benda. Tema ini akan dikaitkan dengan topik
pembelajaran IPA “Pengaruh Gaya terhadap Gerak
Benda dalam Mainan” dengan alokasi waktu 3 x 35
menit.

Tujuan pembelajaran dinyatakan dalam bentuk
rumusan kompetensi dasar dan indikator yang hendak
dicapai dalam pembelajaran. Uji-coba terbatas pada siklus
II kompetensi dasarnya adalah melakukan percobaan
untuk menyelidiki hubungan antara gaya dan gerak
(Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan
antara gaya dan gerak (model jungkat jungkit, katapel,
model traktor sederhana energi pegas). Indikator hasil
belajar yang hendak dicapai setelah siswa selesai
mengikuti pembelajaran ini 1. Membuat model untuk
menunjukkan gaya pengaruh terhadap gerak, misalnya:
membuat model jungkat jungkit dan katapel.
Menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi gerak
benda, misalnya tarikan karet pada ketapel, gerak
jungkat-jungkit. 2. Memberi contoh penggunaan alat yang
berhubungan dengan gaya dan gerak dalam kehidupan
sehari-hari.

Materi pembelajaran adalah Gaya dan Gerak yang
dihubungkan dengan topik pembelajaran IPA “Pengaruh
Gaya terhadap bentuk Benda ” Kegiatan pembelajaran
menggunakan penerapan model inkuiri dengan
menggunakan media power point dengan prosedur
sebagaimana disajikan dibawah ini.

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 75

Tabel 6. Prosedur Model Pembelajaran Inkuiri Dengan
Menggunakan Media Power Point pada Siklus III

Langkah Kegiatan
Apersepsi
Guru Siswa
1.
Merumuskan Tahapan Pendahuluan
Masalah
1.Menyampaikan Merespon

Tujuan pertanyaan guru

Pembelajaran dan dengan

kompetensi yang mengemukakan

diharapkan pengetahuan

awalnya tentang

pembelajaran

yang lalu

Tahap Inti

o Memahami guna Siswa

energy listrik. memperhatikan

o Mendiskripsikan tayangan materi

cara penggunaan dengan power

energi listrik. point mencatan

o Melibatkan peserta masalah yang

didik secara aktif ada, berusaha

dalam setiap mencari jawaban

kegiatan dari masalah

pembelajaran; dan yang ada, serta

o Memfasilitasi menanyakan hal-

peserta didik hal yang belum

melakukan dimengerti

percobaan di

laboratorium,

studio, atau

lapangan.

76 | Belajar IPA Jadi Seru

2. Guru memberikan Siswa
mendiskusikan
Merumuskan kesempatan kepada dengan
Hipotesis kelompoknya,
siswa untuk curah saling bertukar
pendapat, saling
pendapat dalam menghargai
pendapat, serta
bentuk hipotesis, membaca
beberapa
membimbing siswa refrerensi dan
merimuskan
dalam menentukan jawaban
sementara dari
hipotesis yang relevan permasalahan
yang dikaji
dengan permasalahan

dan memprioritaskan

hipotesis mana yang

menjadi prioritas

prnyelidikan

3. Guru membimbing Siswa mencari
Mengumpul
kan data siswa untuk imformasi

4. Menguji mendapatkan dibutuhkan,
Hipotesis
dan informasi/mengump dengan motivasi
merumuskan
kesimpulan ulkan data melalui yang tinggi serta

tayangan materi menanyakan

dengan bantuan kepada guru

power point tentang hal-hal

yang belum

dimengerti/dipah

ami

Guru memberikan Siswa bergantian

kesempatan kepada mempresentasika

setiap kelompok n hasil diskusi

untuk menyampaikan kelompok, saling

hasil pengolahan data memberikan

yang terkumpul, serta tanggapan dan

guru membimbing pertanyaan

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 77

siswa dalam dengan bantuan
power point, serta
membuat kesimpulan bersama-sama
guru
dengan bantuan mendiskusikan
kesimpulan
power point.
Siswa mengikuti
Refleksi Tahap Penutupan bimbingan dan
iformasi guru,
Guru memberikan kemudian siswa
masukan pada siswa kembali keposisi
tentang penerapan semula
pembelajaran inkuiri
yang telah dilakukan

Sumber, alat dan media terdiri atas sumber berupa
buku pelajaran IPA serta buku tentang Gaya dan Gerak,
alat yang digunakan antara lain LKS (Lembar Kerja
Siswa) untuk diskusi kelompok, serta tugas individual
pengembangan dan aplikasi, media yang digunakan
terdiri atas katapel, jungkat-jungkit, traktor sederhana
energi pegas dan Infokus dengan computer dan layar
pembelajaran.

Komponen terakhir yang ada dalam perencanaan
pembelajaran adalah penilaian. Pada komponen penilaian
terdapat instrumen untuk mengukur penguasaan konsep
siswa dalam bentuk tes tertulis, pelaporan hasil diskusi
kelompok, pelaporan hasil penugasan individual
pengembangan dan aplikasi, rubrik dan pormat
pengamatan apresiasi siswa, serta rubrik dan format
pengamatan aktivitas siswa dalam diskusi kelompok

78 | Belajar IPA Jadi Seru

Sebagaimana telah direncanakan, bahwa Model
inkuiri dengan menggunakan media power point terdiri
atas tiga tahapan, yakni pembukaan, inti, dan penutup.
Pertama, tahap pendahuluan, langkah apersepsi guru
cukup efisien dan berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Guru dalam melaksanakan curah pendapat
untuk menggali pengalaman siswa tentang gaya dapat
fokus pada tema, yakni gaya dan gerak. Guru menggali
pengalaman siswa tentang gaya dan gerak secara simple,
hal ini dapat mengurangi pemborosan waktu. Tujuan
tahap pendahuluan untuk memfokuskan siswa agar siap
mengikuti proses pembelajaran dapat dicapai dengan
cukup baik. Tema yang dibahas guru dapat terfokus pada
tema gaya yang secara konseptual berkaitan erat dengan
topik topik pelajaran pada hari itu, tapi masih terdapat
kendala pada saat pembahasan yang membuat siswa
agak kurang memperhatikan pembelajaran.

Kedua, tahap inti. waktu yang digunakan pada
tahap eksplorasi dilaksanakan cukup baik. Guru dapat
dengan baik memfokuskan pada tema, yakni gaya dan
gerak, dan berhasil menjelaskan keterhubungan
konsepnya dengan topik materi IPA yang disampaikan,
Pengaruh Gaya terhadap Gerak Benda Dalam Mainan
dapat dikatakan cukup berhasil, Hal ini terjadi karena
guru telah banyak berupaya melaksanakan proses
pembelajaran dengan interaksi antara guru dengan siswa
serta siswa dengan siswa di tambah dengan dukungan
media infokus dan layar pembelajaran. Siswa mempunyai
kesempatan untuk berinteraktif dalam proses

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 79

pembelajaran. Media, alat dan sumber belajar yang
tersedia dapat lebih efektif untuk meningkatkan
keterlibatan dan apresiasi siswa terhadap pembelajaran
jauh lebih baik.

Pada fase awal diskusi kelompok telah terjadi saling
memberikan informasi dan argument dengan cepat
diarahkan ke materi pembelajaran. Tempat duduk siswa
dalam kelompok yang sama diatur saling berdekatan,
sehingga perpindahan siswa tidak menimbulkan
kegaduhan dan menyita waktu. Setelah siswa duduk
mengelompok, suasana mulai tenang dan diskusi
kelompok dapat berjalan dengan lebih memberikan
kesempatan pada siswa untuk memimpin kelompoknya
masing- masing.

Kelompok yang digunakan adalah kelompok yang
selama ini sudah ada. Setiap kelompok anggotanya
heterogen dan terdiri atas anggota yang prestasinya baik,
sedang dan kurang. Antar kelompok mempunyai
kemampuan yang relatif homogen. Setiap kelompok
mempunyai anggota 5-6 siswa dan masing-masing sudah
mempunyai ketua dan sekretaris.

Pemecahan masalah yang dituangkan dalam LKS
diskusi kelompok dapat berjalan sesuai harapan. Siswa
mempunyai pemahaman yang baik tentang masalah yang
harus dipecahkan. Interaksi siswa dengan sumber belajar
cukup optimal, siswa mempunyai buku-buku sumber
dan menggunakan dengan baik untuk menggali
pengetahuan. Materi dapat disampaikan dengan lebih

80 | Belajar IPA Jadi Seru

baik melalui tayangan infokus melalui perangkat
komputer.

Fase pengembangan dan aplikasi yang berupa
tugas mandiri bagi siswa dapat dijalankan guru
sepenuhnya instrumen yang disiapkan dapat
diimplementasikan. Hal ini merupakan bentuk dari
refleksi yang dilakukan pada siklus II. pada pembelajaran
siklus III ini juga memperhatikan rekomendasi yang
dilakukan baik oleh guru maupun siswa.

Observasi yang dilakukan dibagi menjadi dua,
yakni observasi aktivitas guru dan observasi aktivitas
siswa.

Hasil observasi aktivitas guru menunjukkan bahwa
pembelajaran yang diharapkan prosesnya dapat
meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya lokal dan
hasil belajar telah dapat dikembangkan secara baik dan
optimal. Semua rencana tindakan yang direncanakan
dapat dilaksanakan walaupun belum semuanya
sempurna. Guru dapat melakukan pembelajaran yang
menjadikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai
acuan yang perlu dijadikan referensi pembelajaran. Hal
ini dapat menimbulkan suasana kelas telah melaksanakan
pembelajaran dengan gaya yang diharapkan yakni
memberikan perhatian pembelajaran sehingga siswa
menjadi subjek pembelajaran yang aktif. Sementara alat,
media dan sumber yang disiapkan dapat sepenuhya
dimanfaatkan guru dalam pembelajaran. Kondisi lain
yang tampak adalah penggunaan waktu yang cukup
efisien, khususnya dalam situasi peralihan antara

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 81

pembelajaran klasikan dengan kelompok. Pada saat ini
siswa dapat terkendali dengan sangat baik sehingga
waktu yang digunakan jauh lebih efisien dan efektif.

Keterlibatan siswa menjadi cukup optimal.
Keterlibatan siswa ini ditunjukkan dari hasil observasi
kelas. hampir seluruh siswa telah dapat melibatkan
secara aktif dalam pembelajaran. Sementara hasil belajar
kelas masih menunjukkan indikator yang meningkat. Hal
ini telah mengalami peningkatan ketercapaian dari
indikator keberhasilan ketuntasan belajar klasikal yang
ditentukan.

Berdasarkan hasil observasi terhadap keaktifan
siswa diperoleh hasil pengamatan yang menunjukkan
adanya kriteria sangat baik pada semua indicator
keaktifan siswa di kelas PTK , sedangkan kriteria yang
masih dalam kategori baik pada semua komponen
indikator keaktifan siswa.

Berdasarkan hasil belajar pada siklus III yang terjadi
pada kelas PTK diperoleh nilai yang cukup memuaskan.
Untuk perbandingan siklus I, siklus II dan siklus III
terdapat perbedaan signifikan berupa peningkatan hasil
studi siswa.

Hasil belajar siswa persiklus terlihat adanya
peningkatan dari siklus I ke siklus II dan siklus III.
peningkatan hasil belajar siswa ini merupakan implikasi
dari penerapan pembelajaran setelah diadakan
perbaikan-perbaikan pembelajaran baik pada siklus II
maupun pada siklus III.

82 | Belajar IPA Jadi Seru

Terdapat perbedaan hasil belajar pada siklus I, dan
II dimana setelah diberi perlakuan pembelajaran pada
setiap siklus maka nilai hasil belajar siswa lebih
meningkat. Peningkatan ini juga diperoleh melalui
peningkatan aktifitas siswa dengan model pembelajaran
inquiri dan media pembelajaran berupa power point
pembelajaran IPA.

Berdasarkan hasil diskusi dengan rekan sejawat
yang membantu melaksanakan observasi, maka masih
ditemukan kesimpulan pembelajaran yang ada sebagai
berikut:
1. Pertama guru telah menjadikan RPP sebagai acuan

dalam mengiplementasikan pembelajaran dengan
model inquiri berbantuan media power point Pada
tahap pendahuluan, dalam proses curah pendapat
untuk menggali pegalaman siswa tentang gaya dan
gerak, guru telah sepenuhnya fokus pada tema yang
telah direncakan, yakni gaya dan gerak. Curah
pendapat berlangsung lebih meluas pada tema-tema
lainnya yang relevan dan masih berkaitan dengan
pembelajaran. Hal ini sangat baik untuk
pengembangan pembelajaran dan memperkaya
terhadap materi yang telah ada. Pada tahap
pendahuluan untuk mempersiapkan agar siswa dapat
fokus pada proses pembelajaran sesuai dengan yang
direncanakan guru dapat sepenuhnya menguasai
kelas dan menjalankan tujuan pembelajaran agar
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Pengalaman
belajar ini akan membuat daya pikir siswa semakin

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 83

luas dan dapat mengembangkan pengetahuannya
sehingga akan menjadikan siswa berfikir dari abstrak
menuju ke pemikiran konkrit.
2. Kedua, guru dapat secara penuh meninggalkan gaya
lamanya dalam pembelajaran, yakni gaya yang
menjadikan guru lebih dominan. Pada tahap
eksplorasi dapat lebih berkembang secara interaktif,
ternyata pembelajaran berlangsung dua arah secara
baik dan saling mengisi satu sama lain baik antar
guru dengan siswa atau siswa dengan siswa. Guru
tetap menguasai dalam proses penyampaian
informasi akan tetapi lebih banyak memberi
kesempatan siswa untuk menganalisis pembelajaran
dan menemukan konsep dengan daya pikirnya. Siswa
menyimak apa yang disampaikan baik oleh guru
maupun oleh siswa lain terutama pada saat diskusi
berlangsung, kesempatan yang diberikan guru akan
dengan cepat direspon oleh siswa dengan baik
melalui pemberian argumentasi yang berdasarkan
data dan fakta. Pada pembelajaran model inkuiri,
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran,
khususnya yang berkaitan dengan gaya dan gerak,
merupakan faktor penting untuk meningkatkan
apresiasi siswa terhadap gaya dan gerak sehingga
melalui pembelajaran inquiri dengan berbantuan
media infokus untuk membuat pembelajaran power
point semakin memudahkan dan mengarahkan
perhatian siswa.

84 | Belajar IPA Jadi Seru

3. Ketiga, sumber, alat dan media yang disediakan telah
dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran secara
tepat sasaran. Pemanfaatan alat dan media sangat
mendukung keterlibatan siswa dalam pembelajaran
dan mendukung daya pikir serta perhatian siswa
terhadap materi pembelajaran. Keterlibatan siswa
dalam pembelajaran dengan menggunakan media
computer secara optimal dapat meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan baik secara visual
maupun audiovisual. Alat dan media yang ada,
seperti media power point, gambar-gambar, katapel,
dan jungkat-jungkit merupakan bagian penting dalam
upaya meningkatkan apresiasi siswa terhadap gaya
dan gerak maupun peningkatan penguasaan siswa
terhadap materi IPA.

4. Keempat, pengelolaan kelas oleh guru sangat optimal
sehingga menimbulkan efisien waktu dan tempat.
Siswa dalam kelompok yang sama masih dapat
disiapkan pada tempat duduk yang berdekatan
sehingga pada saat dilaksanakan diskusi kelompok
yang akan menyampaikan hasil pada diskusi kelas
dilakukan baik oleh ketua kelompok maupun anggota
yang lain dan memberikan kesempatan yang cukup
merata. Pelaksanaan untuk presentasi ini membuat
setiap anggota kelompok mempunyai kesempatan
yang sama untuk presentasi. Kesempatan yang sama
untuk presentasi akan membuat setiap siswa dalam
satu kelompok merasa mempunyai tanggung jawab
sama dalam proses pemecahan masalah.

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 85

Berdasarkan hasil refleksi sebagaimana diuraikan di
atas, maka guna memperbaiki desain penerapan model
inkuiri dengan menggunakan media power point
direkomondasikan untuk dapat diaplikasikan pada
pembelajaran di kelas untuk lebih jelasnya dapat
diuraikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pertama, guru harus secara konsisten memfungsikan

RPP yang telah disusun agar terdapat pedoman yang
jelas dalam mengajar, hal ini sangat penting agar guru
dapat mengendalikan proses pembelajaran sesuai
dengan yang telah direcanakan.
2. Kedua, pada tahap pendahuluan, setelah proses
penggalian pengalaman siswa tentang materi awal
yang dimiliki siswa tetap dilakukan agar tema
pembelajaran akan berhubungan erat dengan
pengalaman siswa dalam dunia nyata. Perlunya
dilakukan fase sosialisasi untuk menghindari dari
materi yang berseberangan dan bukan pada porsinya
ikut dan menguasai atau dominan pada saat
pembelajaran. Fase sosialisai ini merupakan fase
dimana guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan prosedur bagaimana untuk mmencapainya. Hal
ini penting agar: (1) Siswa mengetahui dan
memahami tujuan pembelajaran dan bagaimana
prosedur untuk mencapai tujuan itu. Pengetahuan
dan pemahaman siswa tentang hal ini, bukan saja
mengakibatkan siswa tahu apa yang harus
dilakukannya, tapi lebih dari itu, motivasi siswa

86 | Belajar IPA Jadi Seru

dalam mengikuti proses pembelajaran sebagai upaya
mencapai tujuan akan meningkat: (2) Guru tetap
diingatkan untuk tidak keluar dari perencanaan yang
telah disusun dalam RPP.
3. Ketiga, pemanfaatan alat dan media yang tersedia
secara optimal. Alat dan media seperti gambar-
gambar ketapel, jungkat-jungkit, atau anak panah,
khususnya dalam tahap eksplorasi, akan
memudahkan guru dalam menyampaikan kaitan
antara konsep dan materi pembelajara IPA.
Optimalisasi pemanfaatan alat dan media yang
tersedia juga akan memberikan peluang bagi siswa
untuk lebih meningkatkan keterlibatannya dalam
proses pembelajaran. Penerapan media computer
beserta infokus untuk mendukung pelaksanaan
pembelajaran melalui media power point akan
memudahkan siswa dalam menggali pengalaman dan
pengetahuan yang akan didapat dan lebih
mengoptimalkan pembelajaran melalui audio visual
sehingga terdapat keseimbangan berfikir secara visual
dan audio.
4. Keempat, dalam pengelolaan kelas, khususnya
pengaturan tempat duduk, siswa yang ada dalam
kelompok yang sama dipertahankan duduk
berdekatan. Hal ini penting agar siswa tidak
membuang banyak waktu pada masa transisi untuk
memulai diskusi kelompok. Juru bicara tim yang
bertugas mempresentasikan hasil diskusi kelompok
sebaiknya diberikan dengan cara memberi

Model Inkuiri dengan Media Power Point | 87

kesempatan yang lebih luas, ini diharapkan
mengurangi ketergantungan kelompok pada anggota
tertentu saja, khususnya ketua. Kesempatan yang
sama untuk mempresentasikan hasil pada semua
anggota kelompok, dan juga mendiskusikannya
apabila ada tanggapan dari kalompok lain, akan
mendorong semua anggota kelompok untuk aktif
dalam diskusi. Penerapan model Inkuiri dengan
menggunakan media power point dapat lebih
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI.
Pengelolaan kelas merupakan kunci sukses terhadap
pelaksanaan pembelajaran dan guru yang dapat
mengelola kelas dengan baik akan lebih berhasil
dalam memberikan ilmu pengetahuan secara
seimbang.

88 | Belajar IPA Jadi Seru


Click to View FlipBook Version