Assalamuálaikum Wr. Wb. Puji Syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan Pocket Book “Unsur-Unsur Pendukung Tari Bangilun Menggunakan Teori Elaborasi” dapat diselesaikan sesuai harapan. Pocket Book ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang unsur-unsur pendukung yang terdapat dalam pementasan Tari Bangilun melalui Pocket Book ini. Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan buku ini. Kritik dan saran yang membangun untuk penyusunan buku ini sangat saya nantikan sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga Pocket Book ini mampu bermanfaat pada peningkatan pengetahuan dan prestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran seni tari. Wassalamuálaikum Wr. Wb. Temanggung, 2 Januari 2024 Penulis KATA PENGANTAR i
Pocket Book Unsur Pendukung Tari Bangilun Berbasis Teori Elaborasi ini berisi materi singkat mengenai unsur-unsur pendukung yang terdapat pada Tari Bangilun. Tujuan penggunaan buku ini adalah untuk mempermudah peserta didik dalam memahami dan menguasai materi unsur pendukung Tari Bangilun dari Temanggung. Pocket Book ini disusun berdasarkan kerangka kurikulum merdeka dengan tampilan warna menarik dan menggunakan teori elaborasi. Tampilan warna yang menarik membuat peserta didik tertarik untuk membaca, sedangkan teori elaborasi membantu peserta didik untuk mampu memahami materi dengan lebih rinci dan jelas karena menyajikan materi dari umum ke materi yang lebih detail. PENGGUNAAN POCKET BOOK SENI BUDAYA ii
iii DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR GAMBAR
Bacalah setiap halaman dengan teliti. Pahami isi Capaian Pembelajaran (CP) untuk fase D. Pahami tujuan pembelajaran yang tertera pada unit. Pahami indikator yang ada pada deskripsi unit. Pahami isi setiap unit, mulai dari materi pokok pembelajaran yang bersifat umum sampai pada materi yang bersifat lebih rinci atau detail Kembangkan pemahaman dengan mengerjakan fitur Uji Pemahaman Bacalah rangkuman untuk mengingat materi dalam jangka panjang Kerjakan soal Latihan Akhir Bab untuk mengukur kemampuan memahami materi isilah refleksi sebagai bahan instrospeksi terkait pemahaman terhadap bab yang dipelajari Pocket Book ini dapat berfungsi sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas, atau sebagai inspirasi untuk merancang aktivitas kegiatan pembelajaran. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan peserta didik dalam menggunakan pocket book ini yaitu sebagai berikut: POCKET BOOK SENI BUDAYA PETUNJUK PENGGUNAAN 1
Pada akhir fase, peserta didik mampu menilai hasil pencapaian karya tari dalam mengembangkan tari kreasi untuk membuat karya tari yang berpijak dari tari tradisi dengan menggali latar belakang tari tradisi berdasarkan jenis, fungsi, dan nilai sebagai inspirasi dalam membuat gerak tari kreasi yang mempertimbangkan unsur utama dan unsur pendukung tari sebagai wujud ekspresi untuk mengajak orang lain atau penonton bangga terhadap warisan budaya Indonesia. CAPAIAN PEMBELAJARAN 2
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berpikir dan bekerja artistik (Thinking and working artistically) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menunjukkan hasil gerak tari kreasi berdasarkan nilai, jenis, dan fungsi dari tari tradisi dalam berbagai bentuk penyajian baik individu ataupun kelompok menggunakan unsur utama dan pendukung tari. Mengalami (Experiencing ) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menggali latar belakang nilai, jenis, dan fungsi tari dalam konteks budaya. Menciptakan (Creating) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu membuat gerak tari kreasi yang merefleksikan nilai, jenis, dan fungsi dari tari tradisi dengan mempertimbangkan unsur utama dan pendukung tari. Merefleksika n (Reflecting) Pada Akhir fase ini, peserta didik mampu menilai hasil pencapaian karya tari dengan mempraktekkan tari tradisi berdasarkan nilai, jenis, dan fungsi. Berdampak (Impacting) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengajak orang lain untuk mencintai dan merasa bangga atas warisan budaya Indonesia, khususnya tari tradisi melalui proses kreatif yang dilakukannya. ELEMEN 3
4 PETA MATERI Unsur Pendukung Tari Bangilun Mengenal Tari Bangilun Unsur Pendukung Tari Unsur Pendukung Tari Bangilun Sejarah Tari Bangilu 1. Fungsi Tari Bangilu 2. Nilai Karakter Tari Bangilun 3. Pengertia n Unsur Pendukun g Tari 1. Fungsi Unsur Pendukun g Tari 2. Tata Busana 1. 2.Tata Rias 3.Properti Musik Iringan Tari 4. Tata Panggung 5. 6.Pola Lantai
Setelah mempelajari buku ini siswa mampu menjelaskan sejarah, fungsi dan nilai karakter Tari Bangilun dengan benar 1. Setelah mempelajari buku ini siswa mampu menjelaskan pengertian unsur pendukung Tari Bangilun dengan benar 2. Setelah mempelajari buku ini siswa mampu mengidentifikasi unsur pendukung Tari Bangilun dengan benar 3. Setelah mempelajari buku ini siswa mampu mempresentasikan unsur pendukung Tari Bangilun bersama dengan kelompoknya 4. UNSUR PENDUKUNG TARI BANGILUN Tujuan Pembelajaran Mengenal dan menghargai budaya Mendalami budaya dan identitas budaya Rasa ingin tahu Kreatif Percaya diri Profil Pelajar Pancasila 5
KOLOM PEMANTIK Ananda coba perhatikan gambar di atas. Pada gambar di atas tampak beberapa penari sedang menari di atas panggung. Apakah kalian mengetahui nama tarian tersebut? Unsur pokok sebuah tarian adalah gerak. Namun jika tari hanya menampilkan gerakan saja, maka akan terlihat membosankan dan kurang menarik. Oleh sebab itulah pementasan tari perlu menggunakan unsur pendukung tari. Nah sekarang coba jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1.Jelaskan sejarah perkembangan Tari Bangilun? 2.Jelaskan fungsi Tari Bangilun? 3.Jelaskan nilai karakter dalam Tari Bangilun? Jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas akan kita dapatkan setelah mempelajari materi berikut ini. 6 Gambar 1 : Tari Bangilun Sumber : Dokumentasi pribadi
A. Pendahuluan Sebagai negara besar, Indonesia memiliki warisan budaya yang begitu kaya dengan ciri khas masingmasing daerah. Warisan budaya itu memiliki nilai kearifan lokal yang terkandung dalam berbagai cabang seni, salah satunya adalah tari. Untuk memahami nilai kearifan lokal yang ada dalam seni tari, diperlukan penjelasan berupa sejarah, deskripsi karya tari dan penjelasan lain yang berisi filosofi, makna simbolik, fungsi, dan unsur pendukung tari. Terkait hal tersebut, maka Pocket Book ini memiliki peran penting dalam upaya merawat warisan budaya nusantara. Prinsip utama dalam mempelajari seni tari, peserta didik tidak hanya belajar menari dan menghapal ragam geraknya tetapi juga mengenal sejarah, filosofi, fungsi, keberagaman dan nilai-nilai yang tertanam dalam gerakan tari tradisional. Keindahan sebuah karya tari bukan hanya bersumber dari rangkaian geraknya saja, namun juga didukung oleh unsur-unsur lain seperti tata busana, tata rias, properti, iringan tari, tata panggung dan pola lantai atau yang sering disebut unsur pendukung tari. 7
Tari Bangilun adalah salah satu bentuk kesenian yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal di wilayah Kledung Kabupaten Temanggung. Kata Bangilun merupakan singkatan dari B (udaya), A (liran), N (enek leluhur), G(erak), I (ndah), L (estari), U (ntuk), N (asional). Orang orang dari Kledung sendiri mengartikan kata Bangilun sebagai pengilon. Kata pengilon artinya cermin yang inti nya adalah manusia selalu melakukan refleksi atau introspeksi diri sepanjang hidup mereka. Manusia hendaknya selalu sadar diri bahwa sebenarnya dirinya adalah makhluk yang pelupa tidak pernah lepas dari kesalahan. Bangilun juga merupakan akronim dari bengi-bengi tebangan ing alun-alun (shalawatan malam di alunalun). Akronim tersebut memiliki makna bahwa Tari Bangilun bukan hanya sekedar tari yang menghadirkan tontonan tetapi juga dapat digunakan sebagai panduan. 1. Sejarah Tari Bangilun B. MENGENAL TARI BANGILUN 8 Gambar 2 : Tari Bangilun Sumber : dokumentasi pribadi
Selain di Temanggung kesenian Bangilun juga terdapat di beberapa daerah lain seperti Wonosobo, Magelang, Boyolali dan Kulonprogo. Namun keberadaannya sudah mulai langka dan jarang ditemui. Ciri khas Tari Bangilun di beberapa daerah hampir sama yaitu merupakan kesenian tradisional sholawatan yang menggunakan perpaduan seni gerak dan lagu, nada dan syair yang berpadu iring-iringan gamelan dan alat musik tradisional. Di atas panggung terdiri dari sekitar 10 penari menunjukan tari-tarian yang tidak banyak gerakan yang dimainkan, hanya gerakan geleng-geleng kepala dan gerakan maju mundur. Sesekali diantara mereka saling memutar untuk variasi gerakan. Pesan yang mereka sampaikan berisi petuah agama. Pertunjukan Tari Bangilun sering dianggap sama dengan Tari Dolalak dari Purworejo. Sebagai contoh masyarakat Desa kayen Kabupaten Boyolali mempersepsikan seni Bangilun sebagai sejenis seni ndolalak tapi dengan iringan gamelan bernuansa islami. Namun sebenarnya Tari Ndolalak dan Tari bangilun memiliki perbedaan. Tahukah kalian perbedaan tersebut? silahkan simak penjelasan di bawah ini. 9
Menurut Saputra (2020) Dolalak merupakan tari tradisi kerakyatan yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Purworejo. Walaupun memiliki kemiripan namun Bangilun dan Dolalak memiliki perbedaan menonjol pada unsur gerak dan kostumnya. Gerak Tari Dolalak dilakukan secara tegas dan gagah yang di dominasi gerakan bahu dan kaki, berbeda dengan jenis-jenis Tari Bangilun gerak yang dilakukan didominasi gerakan kepala dan pinggul. Perbedaan selanjutnya terdapat pada kostum yang dikenakan karena memiliki motif berbeda-beda yang menyesuaikan daerah kesenian tersebut berkembang. 10 Gambar 3 : Tari Dolalak Sumber : https://regional.kompas.com/read/2022/12/09 /175349878/tari-dolalak-sejarah-fungsibusana-dan-gerakan?page=all
Menurut Pramutomo (2023) awal keberadaan Tari Bangilun diperkirakan lahir sekitar tahun 1940-an. Kegiatan Tari Bangilun awalnya digunakan untuk mengisi waktu luang sehabis belajar mengaji oleh para santri dan kawan-kawannya. Kegiatan ini dilakukan oleh para santri sambil menyanyi dan menari. Para pendukung pertunjukan Bangilun awalnya adalah santri laki-laki tetapi kini telah dilakukan oleh Masyarakat umum dengan maksud tidak membedakan baik dari agama maupun kedudukan. Pada awal terbentuknya tari Bangilun di daerah kledung masyarakat masih merasa tabu apabila melihat penari perempuan, sehingga tarian tersebut dilakukan khusus laki-laki. Akan tetapi seiring perkembangan zaman Masyarakat akhirnya bisa menerima dan bahkan beranggapan jika penari wanita lebih menarik dan energik. 11
Ananda yang hebat, ketika melihat sebuah pertunjukkan tari pernahkah kalian berpikir tentang fungsi tarian tersebut? Setiap karya tari di Indonesia memiliki fungsinya masing-masing. Begitu juga dengan Tari Bangilun. Lalu apa sajakah fungsi Tari Bangilun itu? yuk simak penjelasannya di bawah ini. Fungsi tari menurut Jazuli adalah sebagai berikut: a. Tari sebagai sarana upacara merupakan media persembahan atau pemujaan terhadap kekuatan gaib yang banyak digunakan oleh masyarakat yang memiliki kepeercayaan animisme (roh-roh gaib), dinamisme (bendabenda yang mempunyai kekuatan), dan totemisme (binatang-binatang yang dapat mempengaruhi kehidupan) yang disajikan dalam upacara sakral ini mempunyai maksud untuk mendapatkan keselamatan atau kebahagiaan. b. Tari sebagai hiburan dimaksudkan untuk memeriahkan atau merayakan suatu pertemuan. Tari yang disajikan dititikberatkan bukan pada keindahan geraknya, melainkan pada segi hiburan. 2. Fungsi Tari Bangilun 12
c. Tari sebagai pertunjukan, yaitu tari yang bertujuan untuk memberi pengalaman estetis kepada penonton. Tari ini disajikan agar dapat memperoleh tanggapan apresiasi sebagai suatu hasil seni yang dapat memberi kepuasan pada mata dan hati penontonnya, oleh karena itu, tari sebagai seni pertunjukan memerlukan pengamatan yang lebih serius dari pada sekedar untuk hiburan. d. Tari sebagai Media Pendidikan, yaitu tari yang bersifat untuk mengembangkan kepekaan estetis melalui kegiatan berapresiasi dan pengalaman berkarya kreatif. Nah, setelah mempelajari fungsi tari secara umum mari kita pelajari fungsi Tari Bangilun secara lebih khusus. 13
Menurut Pramutomo (2023) Bangilun merupakan seni tradisional religius Islami yang berfungsi untuk syiar agama lewat budaya. Hal tersebut dapat diketahui dari syair-syair yang terkandung dalam tarian tersebut. Di sisi lain Tugiyono dalam wawancara menjelaskan bahwa fungsi Tari Bangilun dahulu adalah untuk upacara midodareni, dimana tarian digunakan untuk sarana bertemu dengan bidadari. Hal tersebut dapat dilihat dari sesajen yang disiapkan sebelum tari dimulai dan terjadinya entrance (kesurupan) ketika proses midodareni. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada awal kemunculannya Tari Bangilun berfungsi untuk upacara adat. Untuk saat ini Tari Bangilun mengalami pergeseran fungsi menjadi tari pertunjukan dan hiburan bagi kalangan masyarakat Temanggung. Hal tersebut dibuktikan dengan syair Bangilun yang sudah mulai berisi pantun dan kritik terhadap pemerintahan. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa Tari Bangilun mengalami pergeseran fungsi dari religius keagamaan menjadi tari untuk pertunjukan dan hiburan. 14
Pendidikan karakter merupakan sebuah bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan mendidik yang diperuntukkan bagi generasi – generasi selanjutnya. Menurut Kemeterian Pendidikan Nilai Pendidikan Karakter terdiri dari 18 elemen yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggungjawab. 3. Nilai Pendidikan Karakter Tari Bangilun Ananda yang hebat, tahukah kalian bahwa dalam penyajian Tari Bangilun terdapat nilai-nilai pendidikan karakter yang bisa kita teladani? Kira-kira apa saja pendidikan karakter di dalam pertunjukkan Tari Bangilun? yuk kita simak penjelasan di bawah ini. 15
Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Tari Bangilun adalah sebagai berikut: a. Nilai Religius. Nilai religius tampak pada syair dari Tari Bangilun yang berisi sholawatan dan nasehat untuk berbuat baik. Syair Tari Bangilun yang bernuansa islami dijadikan sebagai sarana syiar agama islam dan mengajak penonton untuk selalu taat kepada perintah agama. b. Nilai Toleransi. Nilai toleransi pada Tari Bangilun dapat kita lihat pada penggunaan sesaji yang dipakai pada saat sebelum tarian dimulai. Sesaji adalah sarana untuk menghormati arwah nenek moyang sekaligus untuk melestarikan kebudayaan. Pemakaian sesaji muncul dari zaman Hindu-Budha dan tetap kita pakai saat ini untuk menghormati kebudayaan kita yang adiluhung. c. Nilai Disiplin. Nilai disiplin pada Tari Bangilun dapat kita lihat pada konsistensi para seniman Bangilun untuk menyiapkan pertunjukkan dengan maksimal. Baik penari maupun pengrawit harus berlatih terlebih dahulu sebelum pertunjukkan dimulai. Semua dilakukan dengan sikap disiplin. 16
d. Nilai Kerja Keras. Nilai kerja keras pada Tari Bangilun dapat kita lihat pada usaha yang dilakukan oleh para pelaku tari untuk menyelesaikan pertunjukkan tari dengan maksimal. Dibutuhkan kerja keras agar penampilan dalam tari berhasil sampai selesai. Nilai kerja keras ini dapat kita teladani dalam kehidupan kita sehari-hari. e. Nilai Semangat Kebangsaan. Salah satu tujuan menjaga eksistensi dari Tari Bangilun adalah untuk melestarikan dan menjaga kesenian tradisional dari gerusan globalisasi. Sikap para pelaku seni yang tetap menjaga eksistensi Tari Bangilun tersebut mencerminkan nilai semangat kebangsaan. f. Nilai Tanggungjawab. Nilai tanggungjawab dapat kita lihat pada sikap para pelaku seni Tari Bangilun dalam melakukan perannya pada saat pertunjukkan berlangsung. Baik penari atau pengrawit melakukan perannya masing-masing dengan penuh tanggungjawab dan tidak bertindak semaunya sendiri. sem 21
Tuliskan hal-hal yang melatarbelakangi munculnya kesenian Tari Bangilun di Kabupaten Temanggung 1. Jelaskan perbedaan antara Tari Bangilun dan Tari Dolalak? 2. Identifikasikan Nilai Karakter yang terdapat pada Tari Bangilun? 3. 4.Jelaskan fungsi dari unsur pendukung tari? Sebutkan unsur-unsur pendukung dari sebuah tarian? 5. 17 UJI PEMAHAMAN 1 Ananda yang hebat, jawablah soal di bawah ini untuk menambah pemahaman terhadap materi.
Setelah mempelajari tentang sejarah, fungsi dan nilai karakter Tari Bangilun, kali ini ananda akan belajar tentang unsur pendukung Tari Bangilun. Menurut kalian apakah yang dimaksud dengan unsur pendukung tari itu? Perlukah unsur pendukung dalam sebuah pertunjukkan tari? Apa sajakah unsur pendukung tari itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut silahkan ananda menyimak penjelasan di bawah ini. bahwa unsur pendukung tari adalah kelengkapan yang digunakan untuk mendukung sebuah pertunjukkan tari sehingga lebih menarik dan bernilai. . KOLOM PEMANTIK 18 Gambar 4 : Bangilun Sri Lestari Sumber : dokumentasi pribadi
B. Unsur Pendukung Tari. 1. Pengertian Unsur Pendukung Tari Indrayuda (2014) menjelaskan bahwa unsur pokok atau unsur utama pada tari yaitu gerak. Tari tanpa gerak dan ekspresi tidak dapat dikatakan tari, karena tari merupakan karya cipta manusia yang mengekplorasi gerak dari gerak yang realitas menjadi gerak yang bernilai dan bermakna dengan sentuhan estetika. Gerak sebagai unsur pokok dalam tari tentu tidak akan lengkap tanpa adanya unsur pendukung yang menjadikan tarian itu lebih sempurna Unsur pendukung tari adalah hal-hal yang digunakan pada sebuah tarian selain gerak sehingga terlihat lebih menarik. Unsur pendukung karya tari merupakan sebuah kelengkapan yang harus dipertimbangkan ketika melakukan proses kreatif tari. Unsur pendukung ini akan turut mengambil bagian dalam proses kreatif. Unsur pendukung tersebut adalah tata busana, tata rias, properti, iringan musik, iringan musik, dan pola lantai. . . 19
2. Fungsi Unsur Pendukung Tari Berdasarkan pendapat di atas dapat kita lihat bahwa unsur pendukung tari adalah aspek yang sangat melekat dengan suatu pertunjukan tari. Tidak dapat dipungkiri bahwa unsur pendukung tari menjadi daya tarik tersendiri dari tarian yang dibawakan. Fungsi utama unsur pendukung tari adalah untuk menambah kesan estetis dari suatu tarian sehingga tari lebih bernilai dan dapat menyampaian pesan kepada penikmat seni. Tanpa unsur pendukung, tarian akan terasa monoton dan tidak dapat menyampaikan isi dari tari tersebut. 20
Tata busana merupakan salah satu faktor pendukung yang penting dalam sebuah penampilan. Terkait dengan sebuah seni pertunjukan tari, tata busana menjadi hal utama yang harus diperhatikan dan ditata sedemikian rupa sehingga mampu memberikan sebuah kesan indah dan harmonis dalam penampilan tarian tersebut. Kata busana berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “bhusana” yang berarti pakaian. Dalam pengertian yang luas, busana adalah segala sesuatu yang dipakai dari ujung kaki hingga ujung kepala yang memberikan kenyamanan dan menambah keindahan pemakainya. Tata busana merupakan suatu hal yang penting dalam pertunjukkan tari. Tata busana tari merupakan cara mendesain perlengkapan dan pakaian tari yang dikenakan dalam suatu pertunjukkan tari. Penggunaan busana tari disesuaikan dengan tema tari yang dibawakan oleh penari. Warna dan motif busana juga disesuaikan dengan tema tari agar dapat memperjelas watak dan karakter tari yang dibawakan. Setiap daerah di Indonesia memiliki busana tari yang beraneka ragam. C. Unsur Pendukung Tari Bangilun 1. Tata Busana a. Pengertian Tata Busana Tari 21
b. Fungsi Busana Tari Adapun fungsi busana dalam tari menurut Soedarsono yaitu: menciptakan keindahan penampilan membedakan satu dengan yang lain menggambarkan karakter tokoh memberi ruang gerak memberikan efek dramatik Berdasarkan fungsi busana tari di atas, tampak bahwa pemilihan warna, corak dan aksesoris pendukung tari biasanya disesuaikan dengan makna dan tujuan tari tersebut dipentaskan. Tampilan dari busana tersebut biasanya akan memuat berbagai makna simbol yang dapat memperjelas tema tari yang ditampilkan, menghidupkan peran dan karakter penari, membantu ekspresi penari dan juga menambah nilai estetis tari yang dibawakan. Karena itulah busana penari biasanya akan didesain secara khusus disesuaikan dengan tari dan maknanya 22
Setiap busana atau kostum yang dipakai dalam pertunjukkan tari memiliki klasifikasi atau bagianbagian tersendiri. Kekayaan ragam budaya di Indonesia berdampak pada jenis busana tari yang sangat beragam. Secara garis besar jenis busana dalam tari dapat dibagi menjadi beberapa bagian di bawah ini: Pakaian dasar, yaitu pakaian yang digunakan sebagai dasar sebelum menggunakan pakaian pokok. Misalnya korset, stagen, dan rok dalam. Pakaian Kaki, yaitu pakaian yang dikenakan pada kaki. Misalnya kaos kaki, sepatu, dan gelang kaki Pakaian Tubuh, yaitu pakaian pokok yang dikenakan penari dari dada sampai pinggul. Misalnya baju, kebaya, rompi, kain, dan rok Pakaian Kepala yaitu pakaian yang dikenakan pada kepala. Misalnya konde, topi, ikat kepala dan lain sebagainya. Aksesori yaitu hiasan pelengkap untuk busana tari seperti kalung, anting, gelang, dan mahkota. c. Jenis Busana Dalam Tari 23
Nah setelah ananda membaca tentang fungsi dan jenis busana tari, sekarang mari kita lihat gambar dari jenisjenis busana dalam tari. Silahkan ananda mengamati jenis-jenis busana tari berikut ini: Gambar 5 : stagen sumber : https://www.tjokrosuharto.com/id/422- stagen Gambar 6: pakaian kaki Sumber:https://www.istockphoto.com/id/fo to/menari-kaki-zulu-gm149077935-8196915 24
Gambar 7: pakaian tubuh (rompi) Sumber:https://www.tjokrosuharto.com /id/pakaian-tari/20577-hkb-036-bajugolek-yogya-bludru-minyak-l-birusgm.html Gambar 8 : mahkota tari Bali Sumber:https://www.istockphoto.com/id/fo to/penari-bali-indonesia-gm1277646506- 376801877? phrase=mahkota+tari+bali&searchscope=im age%2Cfilm 25
Gambar 9 : kalung tradisional Dayak Sumber:https://www.istockphoto.com/i d/foto/kalung-tradisional-dayakgm1719865282-540654363? phrase=gelang+tari+kalimantan&search scope=image%2Cfilm Ananda yang hebat, kalian telah mempelajari materi tentang busana tari. Untuk selanjutnya mari kita lanjutkan belajar tentang materi yang lebih detail yaitu busana Tari bangilun. Apa saja busana yang digunakan dalam Tari Bangilun? mari kita pelajari bersama-sama materi di bawah ini 26
d. Tata Busana Tari Bangilun Tata busana Tari Bangilun terdiri atas beberapa bagian yaitu : 1) Topi atau Lis. Topi tari bangilun berwarna merah yang menyimbolkan energi, gairah, kekuatan, kegembiraan. Topi ini dilengkapi dengan hiasan yang terbuat dari bulu berwarna-warni untuk menambah daya tarik penonton. Gambar 10 : Topi Tari Bangilun Sumber : dokumentasi pribadi 27
2) Kalung Kace. Kalung kace pada tari bangilun berwarna merah senada dengan warna topi/ lis. Warna merah pada kalung kace ini menyimbolkan energi dan kekuatan. Seperti halnya topi, kalung ini memiliki hiasan dari mote-mote. Gambar 11 : Kalung Kace Tari Bangilun Sumber : Dokumentasi pribadi 28
3) Kemeja Hitam Panjang. Pada awal kemunculannya baju untuk tari bangilun berwarna putih, namun seiring berkembangnya zaman dan agar tidak terlihat monoton maka warna telah divariasikan menjadi hitam. Warna hitam pada kemeja menyimbolkan lambang kesakralan dari tarian tersebut yang syarat akan kebijaksanaan Gambar 12 : Baju Tari Bangilun Sumber : Dokumentasi Pribadi 29
4) Celana Pendek Hitam. Tari Bangilun identik dengan pakaian celana hitam pendek. celana ini disesuaikan dengan warna baju yang juga hitam. Celana Tari Bangilun memiliki model di atas lutut karena ditarikan oleh penari laki-laki. Warna hitam pada celana menyimbolkan kebijaksanaan dan kebajikan. Gambar 13 : Celana Tari Bangilun Sumber : dokumentasi pribadi 30
5) Selempang. Tari Bangilun mengenakan slempang yang memiliki warna senada dengan topi dan kalung kace. Slempang ini diadaptasi dari pakaian tentara Belanda yang distilisasi menjadi busana yang menarik. Selempang pada Tari Bangilun dipakai menyilang dari bahu kanan ke pinggang sebelah kiri. Penggunaan selempang juga membuat kesan gagah pada penari. Gambar 14 : Selempang Tari Bangilun Sumber : dokumentasi pribadi 31
6) Empok. Empok atau sering disebut dengan istilah rampek adalah pakaian yang terbuat dari selembar kain yang dipakai untuk menutupi bagian celana. Empok pada tari bangilun berwarna merah dengan hiasan mote berwarna keemasan yang diselaraskan dengan hiasan topi dan kace. Fungsi empok adalah menutupi bagian kaki agar tidak terlihat terlalu vulgar. Gambar 15 : Empok Tari Bangilun Sumber : dokumentasi pribadi 32
7) Kamus Timang. Kamus timang adalah pakaian yang dikenakan pada bagian perut hingga pinggul penari. Fungsi kamus timang dalam Tari bangilun adalah untuk merekatkan empok pada badan agar kencang dan tidak mudah lepas. Warna kamus timang disesuaikan dengan warna topi dan kace yaitu merah dan dihiasi dengan mote merah keemasan. Gambar 16 : Kamus Timang Sumber : dokumentasi pribadi 33
8) Gelang. Gelang termasuk dalam golongan aksesori tari. Gelang dipakai untuk menambah keindahan pada busana tari bangilun. Aksesoris pada Tari Bangilun juga berfungsi untuk menunjang tampilan ketika tari dibawakan. Gelang juga berwarna merah senada dengan hiasan lainnya yang melambangkan keberanian. Gambar 17 : Gelang Tari Bangilun Sumber : dokumentasi pribadi 34
10. Kaos Kaki. Kaos kaki tergolong ke dalam pakaian kaki yang fungsinya untuk menambah keindahan busana tari. Kaos kaki Tari Bangilun berukuran panjang sampai di bawah lutut. Kaos kaki Tari Bangilun berwarna merah menyimbolkan keberanian dan energik. Gambar 18 : Kaos Kaki Tari Bangilun Sumber : dokumentasi pribadi 35
Ananda yang hebat berikut tampilan pemakaian kostum Tari Bangilun yang lengkap tampak dari depan dan belakang. Gambar 19 : Tampilan Kostum Tari Bangilun Sumber : dokumentasi pribadi 36
Ananda yang hebat, unsur pendukung lainnya yang tak kalah penting adalah tata rias atau make up pada tari tradisional. Tata rias adalah seni menggunakan bahanbahan kosmetika untuk mewujudkan wajah peranan dengan memberikan dandanan atau perubahan pada para pemain. Tata rias ini merupakan cara untuk mempercantik diri khususnya pada bagian muka atau wajah dan pada umumnya diperlukan untuk menggambarkan/ menentukan karakter atau watak tokoh atau tarian yang dibawakan. 2. Tata Rias a. Pengertian Tata Rias Tari Gambar 20 : Proses Merias Wajah Sumber : dokumentasi pribadi 37
Tata rias wajah pada seni tari merupakan tata rias yang haruss menonjol diihadapan penonton ketikaa dilihati pada jarak yang tidak terlalu ddekat. Kesann yang dihasilkan dari tata rias wajah dapat digunakan untuk mengetahui pperan yang sedang dibawakan oleh penari. Menurut Thowok (2012) tata rias wajah dalam seni tari memiliki tujuan untuk membantu menggambarkan suatu peran dengan membuat wujudnya menyerupai peranan yang akan digunakan 38
b. Jenis Tata Rias Tari Tradisional Berdasarkan fungsinya rias dalam tari dibedakan menjadi delapan macam yaitu: 1) Rias aksen Rias aksen merupakan riasan yang yang hanya memberikan tekanan hingga mampu memperkuat karakter. Misalnya orang batak memerankan peran sebagai orang batak, maka makeupnya hanya membutuhkan aksen untuk memperjelas garis wajah. 2) Rias Jenis. Rias jenis merupakan rias yang digunakan untuk mempertegas penari berdasarkan jenis kelamin dan karakter yang diperankan. Misal penari laki-laki memerankan peran perempuan, begitu pula sebaliknya. 3) Rias Bangsa Rias bangsa merupakan rias yang dibutuhkan untuk memperjelas karakter yang memerankan bangsa lain. Misalkan pemeran bangsa Eropa memerankan peran bangsa Indonesia 4) Rias Usia Rias usia merupakan riasan yang digunakan untuk merubah usia atau penampilan seorang penari menjadi orang tua atau menjadi anak kecil. 39
5) Rias Tokoh Rias tokoh merupakan riasan yang memberikan penjelasan pada tokoh yang di perankan. Misalnya rias yang dibutuhkan untuk memerankan tokoh Sinta, Ramayana dan Srikandi. 6) Rias Watak. Rias watak merupakan riasan yang digunakan sebagai penjelas watak yang diperankan pemainya. Misalnya memerankan watak Bawang Merah dan Bawang Putih 7) Rias Temporal. Rias temporal merupakan riasan yang digunakan berdasarkan waktu ketika pemain melakukan scenario peranannya. Misalnya penari yang memerankan peran seorang putri kemudian berubah menjadi rakyat jelata, itu membutuhkan riasan yang berbeda sebagai penegas. 8) Rias Lokal Rias lokal merupakan rias yang digunakan untuk memperjelas keberadaan tempat pemain. Misalnya riasan orang yang sedang sakit dirumah sakit akan berbeda dengan riasan ketika dia sembuh dan keluar dari rumah sakit. 40
Gambar 21 : Rias Usia Sumber:https://beutyandfashionable.blogspot.co m/2015/06/karakter-tua-tata-rias-karaktertua.html Gambar 22 : Rias Tokoh Sumber:https://www.kompasiana.com/sarie/5512 7a0a813311c656bc606f/tari-srikandimustokoweni 41
c. Tata Rias Tari Bangilun Setelah ananda mempelajari tentang pengertian dan jenis tata rias dalam tari tradisional, sekarang kita akan mempelajari materi tentang tata rias pada Tari bangilun. Kira-kira apakah jenis tata rias pada Tari Bangilun? Untuk menjawab pertanyaan tersebut marilah kita lihat gambar di bawah ini. Gambar :23 Tata Rias Tari Bangilun Sumber : dokumentasi pribadi i 42
Berdasarkan gambar di atas dapat ananda lihat bahwa rias yang digunakan pada Tari Bangilun adalah rias aksen. Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya bahwa rias aksen yaitu rias yang memberikan tekanan hingga memperkuat karakter yang dibawakan. Rias pada Tari Bangilun terdiri dari beberapa langkah yaitu : 1) memakai foundation 2) memakai bedak padat 3) membentuk alis yang menggambarkan karakter pria yang halus 4) memakai lipstik berwarna merah 5) memakai Blush on berwarna merah Tata rias pada Tari Bangilun ditekankan pada karakter penari pria dengan gerak alusan. Rias Tari Bangilun tidak memakai kumis maupun godheg 43