The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Ebook ini membahas tentang filsafat ilmu

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nrlrzky4, 2021-10-10 10:39:45

EBOOK FILSAFAT ILMU

Ebook ini membahas tentang filsafat ilmu

Keywords: #EBOOK # FILSAFAT

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS
TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

BAB 6 PANDANGAN FILOSOFIS
TENTANG STUDI ILMU KOMUNIKASI

A. Kontribusi filsafat terhadap perkembangan ilmu
komunikasi modern
Beberapa filosof awal yang berpikir tentang

komunikasi dan peristiwa komunikasi secara khusu

memiliki kontribusi yang sangat penting sekali mengenai

perkembangan ilmu komunikasi. Para filosof-filosof itulah

yang meletakkan dasar sehingga kita bisa belajar ilmu

komunikasi. Kontribusi Filsafat terhadap perkembangan

ilmu komunikasi modern yaitu:

 Filsafat yang bersifat progresif dan pragmatisme.
Jadi ada beberapa pemikiran filsafat yang selalu
berubah atau progresif serta pragmatisme yaitu
upaya untuk bisa menerapkan pemikiran konsep-
konsep yang sangat rumit dalam kehidupan sehari-
hari. Dua pemikiran filsafat ini yang sifatnya
progresif dan pragmatisme menstimulasi keinginan
para ilmuwan ketika itu untuk memperbaiki
masyarkat. Karena kita tahu bahwa kehidupan
sebelum masuk era modern itu adalah kehidupan
yang sangat sederhana dan juga karena pemikiran
filsafat yang sangat progresif dan pragmatisme
agar ilmu-ilmu itu bisa diterapkan maka upaya

95

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS

TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

untuk meningkatan kehidupan masyarakat dan

juga kita ingin melakukan perubahan sosial. Dan

perbaikan atau perubahan secara luas itu

berkembang di seluruh bagian dari kehidupan kita.

Pada waktu yang sama muncul minat masyarakat

atau ilmuwan untuk mempelajari ilmu komunikasi.

Jadi ilmu komunikasi lahir dari filsafat yang sangat

progresif dan sangat pragmatisme untuk bisa

memahami kehidupan masyarakat. Misalnya ketika

kita bicara tentang teknologi komunikasi yang

sangat maju, nah bagaimana teknologi komunikasi

itu bisa diterapkan dalam kehidupan masyarakat.

Itulah yang dimaksud dengan pragmatisme,

keinginan kita untuk menerapkan apa yang kita

pelajari dalam kehidupan sehar-hari.

 Pada periode awal perkembangan ilmu komunikasi

di Amerika, pada saat itu perkembangan teknologi

sangat maju khusus unntuk teknologi komunikasi

maka ada keinginan untuk mengembangkan ilmu

komunikasi itu dengan teknologi untuk keperluan

masyarakat. Dan pada saat itu karena masyarakat

masih awal dengan itu semua, maka mereka

berusaha untuk melakukan perlawanan terhadap

tirani yang masih mendominasi kehidupan kita.

96

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS

TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

Dan juga pada masa awal itu kapitalisme sudah

tumbuh. Sehingga ada keinginan dari penganut-

penganut kapitalisme untuk mengembangkan

pemikiran ke berbagai Negara. Ini juga bersamaan

dengan awal perkembangan ilmu komunikasi.

 Ilmu komunikasi karena sifatnya sangat terbuka

dan cemderung lebih melihat ke arah kebenaran

dalam suatu peristiwa, itu sangat menonjol dalam

gerakan-gerakan untuk memajukan kehidupan

masyrakat, memajukan teknologi komunikasi,

melawan tirani, melawan pemerintah melakukan
Abuse Of Power mereka untuk masyarakat, maka

kehidupan ilmu komunikasi itu berada diantara

gerakan-gerakan itu. Ini khusunya dalam praktek

propaganda. Di awal- awal perkembangan ilmu

komunikasi khususnya di Eropa Barat tepatnya di

Jerman dalam hal ini praktek propaganda itu

sangat tinggi yang dilakukan oleh pemerintah Naz

waktu itu. Mereka mempropagandakan pemikiran-

pemikiran mereka agar bisa diterima oleh

masyarakat. Kemudian pembentukan opini

dilakukan oleh para politisi dan pemerintah agar

dapat mengikuti keinginan mereka. Dan pada saat

yang sama masyarakat umum itu berusaha

97

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS

TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

memahami makna propaganda dan opini publik itu

karenanya berdasarkan pemikiran filosofis tadi

lahirlah beberapa ilmuwan yang fokus kepada

propaganda dan opini publik. Dan diperkuat

dengan munculnya ilmu-ilmu sosial

(sosiologi,antropologi, sosial dsb) dan ini juga

bersamaan dengan lahirnya ilmu komunikasi. Kita

tahu peran media pada saat itu sangat tinggi di

awa dalam propaganda dan opini publik, juga

berkembang dalam perdagangan, pemasaran dan

di dunia periklanan.

 Di perang dunia ke II itu dimana Jerman Nazi dan

sekutunya itu terlibat dalam propaganda dan

pembentukan opini publik. Setelah perang dunia II

dimana muncul beberapa negara-negara baru usai

perang, ilmu-ilmu sosial diakui secara utuh sebagai

ilmu yang memiliki legitimasi (dapat diterima oleh

masyarakat). Pada saat yang sama ilmu

komunikasi juga berkembang dan juga diminati

oleh banyak kalangan ketika itu. Para ilmuan

komunikasi saat itu berusaha untuk memasukkan

pemikiran psikologi dan proses sosia dari sosiologi .

Kedua ilmu ini psikologi (berkiatan dengan

kepribadian individu ) dan sosiologi (fokus pada

98

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS

TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

ilmu sosial ) menjadi fondasi untuk melahirkan ilmu

komunikasi.

 Dalam kajian ilmu komunikasi, komunikasi fokus

pada persuasi atau upaya kita untuk membujuk

secara psikis kepada khalayak kita sehingga

mereka menerima apa yang kita inginkan.

Disamping itu komunikasi juga fokus pada proses

pengambilan keputusan yang pada saat itu

berlangsung di kelompok-kelompok kecil. Jadi di

kelompok kecil itu ada proses yang namanya
decision making nah itu yang menjadi perhatian

mereka .Dan ini terjadi tidak hanya pada kalangan

ilmuwan, tetapi juga berlangsung di masyarakat.

Masyarakat sangat memerlukan untuk memahami

itu. Misalnya bagaimana iklan bisa mempersuasi

orang atau mengajak orang untuk membeli barang,

bagaimana propaganda bisa mempersuasi

masyarakat sehingga bisa mengikuti keinginan

pemerintah dan orang-orang yang berkuasa ketika

itu.

B. Saling Mengadopsi Konsep
Beberapa disiplin ilmu yang lahir khusunya ilmu sosial itu
saling mengadopsi konsep. konsep itu diambil dari ilmu
sosial untuk bisa dijadikan sebagai analogi bahwa

99

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS

TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

kehidupan manusia itu dalam masyarakat sama dengan

tubuh kita yang memiliki fungsi masing-masing. Jadi

mereka berupaya untuk mengadopsi beberapa

kemungkinan untuk memperkaya lahirnya ilmu-ilmu

modern. Ilmu itu berdasarkan upaya dari adopsi konsep

dari beberapa disiplin ilmu.

Ilmuwan-ilmuwan di masa awal tidak hanya memiliki satu
dispilin ilmu atau keahlian ilmu sehingga terjadi adopsi
konsep. misalnya dari sosiologi di adopsi ke komunikasi,
komunikasi di adopsi ke ilmu politiik dan lain-lain. Jadi
pada saat itu tidak ada batasnya. Sosiologi tidak bisa
bergeser ke ilmu komunikasi, ilmu komunikasi tidak bisa
bergeser ke ilmu hukum,. Jadi sangat memungkinkan
bahwa disiplin ilmu ini saling berinteraksi. Terjadi
persinggungan antara satu disiplin ilmu dengan satu
disiplin ilmu yang lain. Inilah yang disebut dengan proses
adopsi konsep.

Sebenarnya secara filosofis kita katakan tidak bisa
satu disiplin ilmu itu berdiri sendiri atau berupaya untuk
tidak berhubungan dengan disiplin ilmu yang lain. Jadi
satu disiplin ilmu saling terkait dengan disiplin ilmu yang
lain. Sehingga suatu persoalan sosial itu tidak bisa
diselesaikan oleh satu disiplin ilmu saja. Misalnya ada
pergolakan yang terjadi di masyarakat, karena berkaitan

100

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS

TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

dengan itu kita berpikir bahwa mungkin ini ada kaitannya

dengan ilmu politik sehingga kita menganggap ilmu politik

lah yang bisa menyelesaikan masalah ini. Pemikiran ini

sangat bertentangan dengan filosofis karena di

pergolakan sosial itu pasti diperlukan pemikiran yang lain

tidak hanya ilmu politik tapi kita juga perlu melihat

bagaimana proses ilmu komunikasi berlangsung ketika

pergolakan itu terjadi. Sehingga ilmu komunikasi

diperlukan untuk memahami masalah itu. Juga kita perlu

memahami bagaimana interaksi manusia dengan manusia

yang lain yang terjadipada pergulatan politik itu. Sehingga

sosiologi juga sangat diperlukan. Disamping itu kita perlu

melihat apakah terjadi GAP yang cukup besar secara

ekonomi. Sehingga ilmu ekonomi diperlukan untuk meliat

GAP. Jadi masalah sosial tidak bisa diselesaikan dengan

satu disiplin ilmu saja melainkan lebih dari satu.

Jadi ilmu komunikasi mengadopsi beberapa teori
dari ilmu lain misalnya dari sosiologi yaitu intarksionisme
simbolis. Lalu disiplin ilmu yang lain mengadopsi
pemikiran model-model ilmu komunikasi yang
dikembangkan di ilmu komunikasi yang merupakan khas
dari ilmu ilmu komunikasi. Misalnya juga ekonomi akhirnya
memiliki model ekonomi, model sosiologi yang awalnya
dikembangkan oleh ilmu komunikasi.
101

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS

TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

Pada masa itu terjadi penyilangan antara ilmu

komunikasi dengan disiplin ilmu yang lain yang
diistilahkan dengan multi-disciplines – cross disciplines –
interdisipliner. Ilmu komunikasi dikenal sebagai disiplin
yang sifatnya multi-disciplines dan interdisipliner. Di awal

ilmu komunikasi dianggap sebagai multi-disiplin karena

menggunakan beberapa konsep dari ilmu yang lain.

Gambar 3. Ilustrasi Saling Mengadopsi Konseps

Intra-disciplinary artinya disiplin ilmu itu hanya
menggunakan fokus kepada satu pemikiran saja. tidak
menggunakan pemikiran disiplin ilmu yang lain atau one
single hanya berbicara ilmu itu saja. Multidisciplinary
artinya berbagai disiplin ilmu itu semuanya berpikir
tentang suatu konsep tertentu. Misalnya konsepnya itu
adalah peristiwa komunikasi beberapa disiplin ilmu yaitu
sosiologi, antropologi,politik, ekonomi, hukum dan
teknologi. Maka ilmu komunikasi dianggap sebagai multi

102

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS

TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

disiplin karena menggunakan beberapa disiplin ilmu untuk

memperkaya pemikiran ilmu komunikasi dengan tidak

mengubah cara pandang disiplin awal. Interdisciplinary

artinya disiplin-disiplin iilmu tadi berkontribusi atau terjadi
persinggungan dan ditemukan intersection atau

pertemuan dengan ilmu komunikasi. Singgungannya inilah

yang menjadi interdisiplin. Misalnya antropologi dan

komunikasi berbicara tentang kebudayaan maka kedua

disiplin ilmu ini mengalami persinggungan. Orang

antropologi melihat bahwa suatu peristiwa budaya tidak

mungkin melepaskan komunikasi sehingga peristiwa

budaya itu merupakan peristiwa komunikasi juga.

Sementara komunikasi menganggap bahwa dalam

peristiwa komunikasi pasti ada peristiwa budaya dengan

kata lain komunikasi dan budaya adalah suatu disiplin ilmu

yang tidak bisa dipisahkan secara konseptual sehingga

terjadi persinggungan. Crossdisciplinary artinya disiplinj

ilmu ini tetap berada pada disiplin ilmunya tetapi

terkadang melawati konsep- konsep disiplin

ilmunya.misalnya antropologi dan komunikasi ketika

membahas tentang komunikasi antarbudaya maka

antropologi melewati batas pemikirannya agar bisa

memahami komunikasi antarbudaya begitupun

sebaliknya. Ilmu komunikasi berada pada model

Multidisciplinary dan Interdisciplinary .
103

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS

TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

C. Posisi sentral ilmu komunikasi

Dalam konteks itu kita melihat bahwa ilmu komunikasi

berada pada posisi sentral. Para ilmuwan komunikasi

sepakat bahwa komunikasi adalh pusat dari segala
pengalaman manusia atau the center of human
experience. Artinya jika ada manusia di suatu peristiwa

maka pasti ada komunikasi disitu. Jika ada pengalaman

manusia yang sedang berlangsung atau yang dialami oleh

individu, kelompok ataupun masyarakat maka komunikasi

berada ditengahnya di pusat dari pengalaman itu. Ini

merupakan pemahaman pada ilmuwan komunikasi.

Sebaliknya peneliti disiplin ilmu lain menganggap bahwa

komunikasi hanya sebagai proses sekunder bukan
merupakan proses primer atau inti tidak merupakan center
of human experience. Mereka berpendapat bahwa ilmu

komunikasi itu untuk menjelaskan proses transmisi

informasi ke dalam struktur dan sistem yang menjadi

fokus dari ilmuwan tersebut. Jadi terdapat pandangan

yang berbeda antara ilmuwan komunikasi dengan

ilmuwan yang lain. Dengan demikian para ahli ilmu

komunikasi melihat komunikasi sebagai elemen penting

dalam pengorganisasian keihidupan manusia.

104

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS

TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

D. Posisi Teori dalam suatu disiplin ilmu

Untuk memahami suatu disiplin ilmu kita perlu

mempelajari teorinya. Oleh karena itu, kita harus tahu

bagaimana posisi teori dalam suatu disiplin ilmu. Apa

fungsi teori itu ? jadi, teori dirumuskan oleh para ahli

untuk membantu menjelaskan dan memahami realitas

atau fenomena sosial. Teori adalah alat yang kita gunakan

untuk memahami fenomena tersebut. Sebagai alat kadang

tidak sempurna karena konsep yang digunakan bisa jadi

tidak sempurna dan sifatnya tidak mutlak atau dinamis.

Kemungkinan seiring dengan perkembangan waktu teori

bisa diupayakan atau direvisi. Dengan demikian teori

hanya bisa membantu kita untuk memahami fenomena

berdasarkan konsep-konsep yang dibangunnya.

Teori-teori ini memberikan kepada kita apa yang
disebut sebagai Conceptual Framework atau landasan
berpikir secara filosofis yang berkaitan dengan disiplin
ilmu yang bersangkutan. Misalnya ilmu komunikasi
memiliki Conceptual Framework dalam memahami
fenomena sosial.

Suatu disiplin ilmu harus memiliki Objek Material
(Subject Matter) dan Objek Formal (Focus of interest).
Jika suatu disiplin ilmu tidak memiliki hal ini maka tidak
dianggap sebagai suatu disiplin ilmu tapi hanya bisa
105

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS

TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

dikatan sebagai praktek atau keterampilan biasa saja.

awalnya ilmu komunikasi tidak dianggap sebagai suatu

disiplin ilmu karena komunikasi hanya memilki objek

material saja karena ilmu komunikasi dianggap sebagai

suatu praktek media biasa tetapi setelah para filosof ilmu

ini mengembangkan ilmu komunikasi lalu menetapkan

Focus of interest nya maka komunikasi bisa dikatakan

suatu disiplin ilmu.

Objek material atau subject matter adalah segala hal
yang konkret,abstrak atau fenomena yang dipelajari suatu
disiplin ilmu meliputi manusia, tumbuhan, alam semesta
ruang angkasa, kehidupan sosial manusia dan
sebagainya. Misalnya objek material biologi adalah tubuh
manusia. Kedokteran objek materialnya adalah tubuh
biologis manusia. Objek formal atau focus of interest
adalah pandangan khusus (uniqueness) disiplin ilmu itu
harus mempunyai keunikan. Jika tidak memiliki keunikan
maka tidak dapat dikatakan sebagai suatu disiplin ilmu.
Keunikan itu bisa berupa paradigma dan perpektif.

Misalnya antara komunikasi, antropologi, dan
sosiologi ketiga-tiga nya merupakan ilmu sosial lalu apa
perbedaannya? Nah perbedaanya terletak pada objek
formalnya dimana ketiga disiplin ilmu itu memiliki keunikan.
Objek material ilmu komunikasi sama dengan ilmu-ilmu

106

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS

TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

sosial lainnya yaitu perilaku manusia dalam kehidupan

sosial. jadi perilakunya bukan manusianya. Yang

membedakan antara disiplin ilmu dengan yang lainnya

adalah pada objek formalnya. Objek formal ilmu

komunikasi adalah proses komunikasi atau peristiwa

komunikasi yang melibatkan seluruh elemen-elemen

komunikasi. Dimana elemen – elemen komunikasi itu

antara lain komunikator, pesan, komunikan, saluran atau

media, hambatan atau ganggguan, umban balik

(feedback), efek, situasi, filter, dan pengatur. Jadi objek

formal dari ilmu komunikasi itu adalah peristiwa

komunikasi yang melibatkan elemen-elemen tersebut.

Dua hal ini merupakan syarat utama disiplin ilmu.

E. Asumsi filosofis
filsafat ilmu sangat berkaitan dengan teori dan
metodologi. Jika kita berbicara tentang filsafat ilmu
komunikasi berartikita berbicara tentang filsafat ilmu yang
berkaitan dengan teori dan metodologi. Dimana kedua hal
itu berlandaskan asumsi-asumsi yang ada di filsafat ilmu.
setiap teori berawal dari asumsi filosofis. Asumsi ini dianut
oleh seorang ilmuan dalam menentukan bagaimana teori
dikonstruksi. Sehingga untuk memahami suatu teori
secara utuh diperlukan pemahaman terhadap asumsi

107

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS

TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

filosofis tersebut. Jika suatu teori tidak memiliki asumsi

filosofis maka tidak dianggap sebagai suatu teori.

1. Epistemologi
Asumsi filosofis yang pertama adalah epistemologi
yaitu cabang yang mempelajari tentang
pengetahuan atau bagaimana orang tahu apa yang
mereka klaim sebagai tahu. Misalnya seseorang
mengatakan saya tahu logika maka secara
epiatemologi seseorang itu harus menjelaskan
mengapa dia tahu tentang logika itu dan
bagaimana prosesnya. Itulah yang kita sebut
sebagai asumsi filosofis mengapa? karena setiap
diskusi teoritis pasti membicarakan masalah
epistemologi. Jadi semacam pemikiran filsafat yang
bisa menentukan klaim yang kita ciptakan lalu kita
mengatakan bahwa ini adalah sesuatu yang benar
sehingga proses untuk mencapai itu disebut
dengan Epistemologi.
Kemudian bagaaimana pertanyaan-pertanyaan
epistemologi dari para ilmuan komunikasi. Apa saja
pertanyaannya ? nah pertanyaan epistemologi
yang menjadui perhatian ilmuan komunikasi antara
lain :

108

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS
TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII
 Apakah
pengetahuan didasarkan atas

pengalaman?

 Sejauh mana pengetahuan bersifat pasti

apakah pengetahuan itu sifatnya relatif,

absolut atau dapat berubah?

 Bagaimana proses munculnya ilmu?

Dalam konteks ini mumcullah beberapa

pemikiran-pemikiran :

 Rasionalisme : pengetahuan itu

muncul dari kekuatan pemikiran

manusia. Jadi karena kita bisa

berpikir maka kita dapat mengetahui

kebenaran. Filosof rasionalisme yaitu
cogito ergo sum artinya saya berpikir

karenanya saya ada.

 Empirisme : pengetahuan muncul

karena melalui persepsi. Jadi menurut

mereka kita bisa tahu jika kita

melakukan observasi dengan

menggunakan alat indra. Benda itu

kita bisa pegang, lihat dan

mendengarnya. Yang diluar dari itu

bukanlah suatu pengetahuan.

Misalnya malaikat,dosa, dan masa

109

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS
TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

depan itu sifatnya tidak empiris . Yang
empiris itu adalah sesuatu yang bisa
terobsevasi oleh alat indra manusia.
Dan pengetahuan itu harus
didasarkan atas hasil observasi.
 Konstruktivisme : Manusia
menciptakan pengetahuan agar dapat
berfungsi secara pragmatis. Jadi ilmu
ini lahir karena manusia memerlukan
ilmu itu untuk manfaat dirinya.
Misalnya retorika karena kita ingin
meyakinkan seseorang secara
persuasif, maka kita menciptakan ilmu
retorika. Dan ilmu itu bermanfaat bagi
kita secara konstruktivisme.
 Konstruksi sosial : Realitas
dikonstruksi secara sosial. apa yang
kita atau pengetahuan yang kita
pahami itu sebenarnya merupakan
hasil dari upaya kita dalam proses
mengkontruksinya. Jadi kita yang
menjadikannya. Misalnya apa yang
dimaksud dengan berita? apa yang
dimaksud dengan fakta? Dan apa

110

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS
TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII
111
bedanya fakta dengan imajinasi.

Antara pemahaman fakta, imajinasi

dan berita itu menurutnya adalah

suatu upaya dari proses konstruksi

sosial. jadi yang dimaksud dengan

berita adalah fakta yang dilaporkan

dan menurut mereka berita itu adalah

hasil konstruksi kita dan menganggap

itu sebagai berita bukan imajinasi

karena memang kita menyebutya

sebagai berita.

 Apakah pengetahuan merupakan

bagian dari suatu keseluruhan (dapat

dibagi) atau harus dipahami secara

holistik?

Misalnya kita berbicara tentang

elemen-elemen komunikasi. Nah

pertanyaan epistemologi tentang ini

adalah apakah pengetahuan kita

tentang ilmu komunikasi itu bisa

dilihat secara terpisah atau secara

holistik?

 Apakah pengetahuan harus

disampaikan secara eksplisit?

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS
TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

(articulated explicitly or tacit) atau

tidak perlu disampaikan tapi orang

tahu. Misalnya ilmu santet itu bisa

disampaikan secara eksplisit atau

tidak perlu disampaikan tapi terbukti.

2. Ontologi

Ontologi adalah cabang filsafat yang berhubungan

dengan sifat ada atau tentang yang ada atau

tentang reality/fenomena. Ontologi dan

epistemologi biasanya berjalan beriringan karena

ide tentang pengetahuan sebagaian besar

bergantung pada ide kita mengenai siapa yang

melakukan pengetahuan. dalam ilmu sosial ontologi

sebagian besar berkaitan dengan sifat keberadaan

manusia. Dalam komunikasi ontologi berpusat pada

sifat interaksi sosialnya.

Pertanyaan ontologi yang menjadi perhatian ilmu

komunikasi antara lain:

 Sejauh mana manusia memiliki pilihan?

Apakah manusia memiliki pilihan atau

mereka hanya menerima apa adanya. Ada

beberapa cabang yang bisa menjawab ini

yaitu

112

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS
TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

 Determinisme : perilaku disebabkan

oleh berbagai kondisi sebelumnya

yang menentukan perilaku manusia.

Jadi determinisme beranggapan

bahwa apa yang anda lakukan

sekarang itu sangat terkait dengan

apa yang anda lakukan sebelumnya

atau apa yang mendominasi kita dan

sifatnya mutlak. Misalnya teknologi

determinisme,ketika mereka berbicara

tentang perilaku sekarang ini, mereka

berpikir bahwa teknologi adalah

penyebabnya. Jadi manusia tidak

memiliki kebebasan tetapi dia

dipengaruhi oleh kekuatan yang

sifatnya determinan terhadap dirinya.

Dimana teknogi itu disebut dengan

determinan atau yang menjadi

kekuatan.

 Pragmatisme : manusia menentukan

renacana mereka untuk memenuhi

tujuan masa depan.

 Apakah pengalaman manusia bersifat

individual atau sosial? ini memunculkan

113

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS

TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

individualisme dan komunalisme/sosial.

ketika seseorang berpandangan tentang ini

berarti dia melihat bahwa kehidupan

manusia itu sangat berkaitan dengan

pemahaman individualisme. Komunikasi

tidak dapat dilepaskan dengan kehidupan

orang lain yang sifatnya sosial atau

sebenarnya tidak bergantung dengan apa-

apa atau individualis.

 Sejauh mana komunikaai itu beersifat

konstektual? Konstektual artinya

menggunakan prinsip-prinsip yang sifatnya

universal atau berkaitan dengan faktor-faktor

yang sifatnya lokal. Misalnya ilmuan yang

menganggap bahwa teori itu sifatnya

universal berarti teori yang dibuat di Jerman

itu bisa digunakan di Indonesia , teori yang

dibuat di Indonesia itu juga bisa dipakai di

Jerman. Sementara ilmuan yang

menganggap bahwa teori sifatnya adalah

haru melihat faktor-faktor situasional atau

lokal maka teoriyang dibuat di Jerman tidak

bisa diterapkan di Indonesia karena ada

114

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS
TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII
perbedaan
geografis, budaya dan

sebagainya.

3. Aksiologi

Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari

tentang nilai-nilai yang memandu para peneliti

dalam menemukan teorinya. Pertanyaan aksiologi

yang berkaitan dengan ilmu komunikasi adalah :

 Apakah pengetahuanitu bebas nilai?

Ketika seorang peneliti membuat

penelitiannya maka latar belakang dirinya

tidak berpengaruh terhadap teorinya. Jika

seseorang tersebut muslim maka teorinya itu

tidak berkaitan dengan agamanya. Karena

nilai penelitian itu tidak ada kaitannya.

 Sejauh mana proses penelitian

mempengaruhi apa yang di observasi?

Ada yang mengatakan tidak ada kaitannya

atau harus objektif sementara kaum yang

lain menganggap bahwa proses penelitian

itu sangat tergantung dari apa yang kita

observasi.

 Haruskah proses ilmuan dirancang untuk

menghasilkan perubahan atau hanya untuk

menghasilkan pengetahuan. misalnya teori

115

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS

TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

yang kita pelajari, apakah itu bisa

mempenaruhi untuk perubahan sosial atau

hanya untuk pengetahuan biasa saja. seperti

modernisasi yang menganggap bahwa

manusia modern itu adalah manusia yang

sudah menggunakan teknologi dan

melespaskan aspek-aspek yang sifatnya

tradisional kemudian kita melihat saudara-

saudara kita yang ada di Papua atau

Kalimantan. Apakah pengertian tadi itu

tujuannya untuk perubahan sosial atau

hanya pengetahuan saja? jika tujuannya

perubahan sosial maka kita menginginkan

bahwa kondisi yang ada di Papua itu harus

berubah mengikuti dengan teori yang kita

bangun. Tapi jika kita menganggap bahwa

itu hanya pengetahuan saja maka tidak

terjadi perubahan sosial.

116

FILSAFAT ILMU BAB 6 PANDANGAN FILOFIS
TENTANG STUDI ILMUKOMUNIKASII

DAFTAR PUSTAKA

Ag, E. S. (2019). FILSAFAT JILID I. Bengkulu: Vanda.

Farihah, I. (2015). FILSAFAT MATERIALISME KARL
MARX (Epistimologi Dialectical and Historical Materialism).

Hanifah Eka S,Melia Rahmah H,Nurul Syiam,Uswatun
Sholiah. (2015). FILSAFAT KONTEMPORER.

Muzairi, M. A. (2009). FILSAFAT UMUM. Depok Sleman
Yogyakarta: Teras.

S.PRAJA, P. (2010). Aliran-aliran Filsafat dan Etika.
Jakarta: Prenada Media Group.

Will Buckingham,Douglas Burnham,Peter J.King,Clive
Hill,Marcus Weeks,John Marenbon. (2011). The Philsophy
Book. DK.

117


Click to View FlipBook Version