The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Infografis Inovasi Manajemen ASN_Siap Cetak

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dkimasnlan, 2021-12-14 21:50:11

Infografis Inovasi Manajemen ASN_Siap Cetak

Infografis Inovasi Manajemen ASN_Siap Cetak

INFOGRAFIS

INOVASI MANAJEMEN ASN

Editor:
Dr. Adi Suryanto, M.Si.
Dr. Agus Sudrajat, MA.



Adi Suryanto dan Agus Sudrajat (Editor)
Copyright @ 2021 LAN RI – All Right Reserved.
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.

Judul Buku : Infografis Inovasi Manajemen ASN
Penerbit : Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia
Tempat Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2021
Cetakan Ke : 1 (Pertama)
Jumlah Halaman : 64 halaman
ISBN : 000-0-00000-000-0

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 02

Editor: 03
1. Adi Suryanto
2. Agus Sudrajat

Reviewer:
1. Agus Sudrajat
2. Muhammad Firdaus
3. Ladiatno Samsara
4. Agus Pahrul Sidik
5. Haris Faozan

Penulis:
1. Eko Setyawan
2. Sastia Yunanta Putri
3. Sofyan Eko Putra
4. Mardiono
5. Lusi Istiviani
6. Rindri Andewi Gati
7. Firdaus Suharta
8. Ladiatno Samsara
9. Agus Pahrul Sidik

Cover dan Layout:
Agus Pahrul Sidik

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN

SAMBUTAN
KEPALA LAN RI

Pengembangan kompetensi Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat ini menghadapi tantangan yang luar
biasa hebat. Tuntutan lingkungan strategis dan merebaknya pandemi Covid-19 membuat
pelaksanaan pengembangan kompetensi tidak bisa dilakukan dengan biasa saja. Pengembangan
kompetensi melalui media daring menjadi kebiasaan baru yang saat ini masif dijalankan. Namun,
pelaksanaannya masih sebatas memindahkan pelatihan dari pelatihan konvensional ke
pelatihan daring.

Ke depan pelaksanaan pengembangan kompetensi tidak lagi hanya berfokus pada pelatihan
konvensional saja. Akan banyak model pelatihan baru. Peraturan Lembaga Administrasi Negara
No.10 Tahun 2018 tentang pengembangan kompetensi PNS sudah mengatur hal tersebut.
Pengembangan kompetensi PNS ke depan akan memiliki banyak variasi. Terdapat
pengembangan kompetensi mandatory untuk menduduki jabatan tertentu yang diwadahi
dengan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) I dan II, Pelatihan Kepemimpinan
Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP).

Pelatihan mandatory ini telah dilaksanakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) bersama
dengan lembaga pelatihan lain yang terakreditasi. PKN I dilaksanakan di LAN sedangkan PKN II,
PKA dan PKP dilaksanakan bersama dengan lembaga pelatihan lain. Pelatihan dasar juga
menjadi fokus dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan kompetensi. Pelatihan dasar saat ini
memegang porsi yang cukup besar karena rekrutmen pegawai mulai tahun 2019 juga relatif
banyak.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 04

SAMBUTAN
KEPALA LAN RI

Selain itu, LAN juga menyelenggarakan Pelatihan Revolusi Mental. Pelatihan yang berfokus
untuk mencetak agen perubahan yang dapat memberikan warna baru dalam organisasinya.
Pelatihan ini sempat vakum tahun 2020 akibat pandemi Covid-19. Akan tetapi tahun 2021 ini
telah berjalan kembali. Untuk mengakomodasi kebutuhan penyediaan rencana suksesi, LAN
juga akan mengembangan Sekolah Kader. Sekolah Kader diharapkan akan menjadi management
trainee-nya sektor publik. Dapat menciptakan kelompok rencana suksesi yang lebih cepat.
Harapannya generasi milenial yang saat ini mendominasi dapat menduduki jabatan strategis
lebih cepat.

Dalam aspek pengembangan kompetensi lain, LAN juga mengembangkan micro learning yang
berfokus pada pemenuhan kompetensi teknis tertentu. Micro learning ini diharapkan akan dapat
menjadi solusi model pengembangan kompetensi yang singkat tapi efektif. Selain itu, kebutuhan
akan knowledge management yang terintegrasi dengan teknologi pembelajaran juga tidak dapat
dikesampingkan. Knowledge management akan menjadi database pengetahuan aktivitas sektor
publik di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini akan mempermudah untuk transfer pengetahuan
antarpegawai.

Disisi lain, sektor pemerintahan juga tidak menutup diri hanya berfokus pada pengembangan
internal saja. Model pengembangan kompetensi nonklasikal berupa magang dan pertukaran
diharapkan akan mengisi kekosongan kompetensi yang berkembang di instansi lain atau sektor
swasta. Beberapa hal diatas merupakan isu-isu terkini yang saat ini sedang digarap oleh LAN.
Harapannya dalam waktu yang tidak lama lagi, kita dapat mengimplementasikan pengembangan
kompetensi adaptif.

Beberapa data yang disebutkan diatas, sudah terangkum dalam infografis manajemen ASN.
Infografis ini tidak hanya sebatas infografis yang menampilkan data kinerja melainkan juga
inisiasi atau terobosan baru LAN dalam aspek pengembangan kompetensi PNS baik dalam
bentuk pendidikan maupun pelatihan. Harapanya, infografis ini akan informatif dan dapat
memberikan wawasan baru bagi kita semua.

Akhir kata, terima kasih atas perhatiannya. Semoga kita semua dapat berkontribusi dan
berkinerja bagi Negara Republik Indonesia.

Jakarta,…. Desember 2021

Kepala Lembaga Administrasi Negara,
Dr. Adi Suryanto, M.Si

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 05

SAMBUTAN
CEO GLOBAL TANOTO FOUNDATION

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa bahwa kita masih diberikan kemudahan dalam
menjalankan aktivitas serta masih diberikan kesempatan
memberikan sumbangsih karya bagi Indonesia.

Sebagai perwakilan dari Tanoto Foundation, kami
mengapresiasi seluruh penulis yang telah memberikan
karya terbaik bagi terciptanya buku ini. Buku infografis ini
memberikan banyak informasi yang padat terkait
berbagai hal dalam manajemen Pegawai Negeri Sipil
(PNS). Bukan hanya dalam konteks administrasi
kepegawaian, melainkan juga dalam hal lain seperti
manajemen perkantoran, bahkan beberapa hasil kajian
yang telah dihasilkan oleh Lembaga Administrasi Negara.

Infografis ini tentunya akan memudahkan pembaca dalam
membaca sebuah data. Sesuai dengan bentuknya yang
singkat dan sederhana, infografis ini mampu menyingkat
data dan informasi yang banyak menjadi data dan padat
sehingga lebih gampang untuk dipahami.

Sebagai penutup, kami dari Tanoto Foundation
mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Administrasi
Negara atas karya yang telah dihasilkan. Semoga buku
kumpulan infografis ini dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat luas.

CEO Global Tanoto Foundation
Dr. J. Satrijo Tanudjojo

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 06

KATA
PENGANTAR

Puji syukur tak henti-hentinya kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan buku Infografis
Manajemen ASN.

Buku Infografis Manajemen ASN merupakan kumpulan
infografis yang terkait dengan manajemen ASN dan
pelaksanaan pendidikan tinggi di Politeknik STIA LAN
Jakarta. Infografis ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembaca dengan sederhana, menarik,
sehingga dapat lebih mudah dipahami.

Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh
pembaca serta dapat dijadikan rujukan dalam berbagai
hal, seperti penyusunan kebijakan, pembuatan karya tulis
ilmiah, dan penyusunan bahan ajar.

Infografis ini tentunya masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, masukan, saran serta sumbangan data dan
informasi terkait manajemen ASN sangat kami perlukan
agar terbitan infografis manajemen ASN dapat senantiasa
kami lakukan secara berkala di masa yang akan datang.

Terima Kasih.

Jakarta, ….. Desember 2021
Deputi Kajian dan Inovasi Manajemen ASN
Lembaga Administrasi Negara

Dr. Agus Sudrajat, MA

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 07

DAFTAR
ISI

Sambutan Kepala LAN RI 04
Sambutan CEO Global Tanoto Foundation 06
Kata Pengantar Deputi Kajian dan Inovasi Manajemen ASN LAN RI 07
Daftar Isi 08
Editorial Infografis Manajemen ASN 10
Alumni Diklat PKN,PKA, PKP, dan LATSAR 2021 11
Pelatihan PKN I dan PKN II 13
Pelatihan Dasar (LATSAR) CPNS 15
Kebutuhan Pengembangan Kompetensi Melalui Micro Learning 17
Persebaran Widyaiswara di Kementerian/Lembaga/Daerah 19
Sebaran Jabatan Fungsional Analis Kebijakan 21
Demografi Analis Kebijakan 23
Peningkatan Kompetensi Alumni Pascapelatihan Revolusi Mental 25
Lini Masa Kurikulum Pelatihan Revolusi Mental 27
Distribusi Penyelenggara dan Alumni Pelatihan Revolusi Mental Tahun 2015-2021 29
Seleksi Calon Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Menggunakan CAT 31
Business Process Pelatihan Kepemimpinan 33
Seleksi Calon Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional TK.I & TK.II 35
Community of Practice Bentuk Pengembangan Kompetensi 37
Ekosistem Talenta Nasional Menciptakan SDM Unggul 39
Urgensi Pendidikan Vokasi 41
Inovasi Galeri Investasi 43
Mengasah Soft Skills Untuk Mahasiswa Melalui Organisasi 45
Urgensi Sekolah Kader 47

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 08

DAFTAR 49
ISI 51
53
Kelebihan Metode Latsar Blended Learning 55
Pelatihan Dasar CPNS Blended Learning 57
Jenis dan Bobot Penilaian Evaluasi Peserta Latsar Blended Learning 59
Magang dan Pertukaran ASN 61
Knowledge Management System
Training vs Learning
Profil Penulis

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 09

EDITORIAL INFOGRAFIS
INOVASI MANAJEMEN ASN

Manajemen ASN merupakan proses sistematis dan terstruktur dalam mengelola ASN sejak
perencanaan sampai dengan pensiun. Pengelolaan manajemen ASN ini dilakukan oleh instansi
yang membidangi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB)
menggawangi aspek kebijakan manajemen ASN. Dalam pelaksanaan yang lebih detail, aspek
administrasi kepegawaian dilakukan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). Sedangkan untuk
aspek pengembangan kompetensi dijalankan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).

Dalam lingkup yang lebih besar, LAN tidak hanya menjalankan fungsi terkait pengembangan
kompetensi saja. Lebih luas dari itu, terdapat juga fungsi kajian dan inovasi serta pendidikan
sekolah tinggi. Dengan demikian, ketiga fungsi ini berjalan beriringan. Begitu juga beberapa hal
yang tergambar dalam infografis ini, mencerminkan kegiatan yang dilaksanakan oleh LAN baik
sebagai pembina bangkom ASN, kajian, inovasi, maupun pendidikan sekolah tinggi.

Beberapa isu penting yang tergambar dalam infografis ini diantaranya terkait dengan isu
pengembangan kompetensi. Perubahan paradigma dari training menjadi learning dalam
pengembangan kompetensi di masa depan menjadi fokus utama. Pola “learning” memberikan
tuntutan untuk belajar mandiri bagi pegawai. Guna mendukung pembelajaran mandiri tersebut,
materi dalam bentuk micro learning tengah disiapkan. Sebelum micro learning diimplementasikan,
dilakukan survei kepada pegawai untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan micro learning
tersebut. Selain itu, juga akan disiapkan knowledge management untuk mengelola pengetahuan
pegawai, agar tidak hilang dan bisa direplikasi oleh pegawai selanjutnya.

Di aspek pengembangan kompetensi penjenjangan, pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan I
(PKN I), Pelatihan Kepemimpinan II (PKN II), Pelatihan Administrator dan Pelatihan Pengawas
setiap tahun juga masih berjalan. Pelatihan ini digunakan untuk menyiapkan pegawai yang akan
menduduki jabatan manajerial. Selain itu, untuk mempercepat rencana suksesi pegawai dan
menyediakan sarana fast track career, LAN membentuk Sekolah Kader. Konsep utuh tentang
Sekolah Kader juga telah digambarkan di dalam buku ini.

Pada aspek pelatihan teknis dan sosiokultural, pelatihan revolusi mental diimplementasikan
secara rutin bukan hanya LAN, tapi juga lembaga pelatihan instansi lain. Revolusi mental
merupakan pelatihan yang mencetak agen perubahan di kementerian, lembaga maupun
pemerintah daerah. Dalam buku ini semua informasi diatas tergambarkan dalam bentuk
infografis, yang bertujuan agar pembaca dapat mudah memahami informasi yang disajikan serta
memberikan nilai tambah pengetahuan bagi pembacanya.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 10



ALUMNI DIKLAT PKN, PKA, PKP DAN
LATSAR 2021

Dalam penyelenggaraan pelatihan manajerial dan pelatihan dasar.
LAN sebagai instansi pembina pengembangan kompetensi bersama
dengan unit penyelenggara pelatihan bekerja sama untuk
menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Pelatihan manajerial yang dimaksud diantaranya Pelatihan
Kepemimpinan Nasional (PKN) I, PKN II, Pelatihan Kepemimpinan
Administrator (PKA), dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP).
Sedangkan untuk pelatihan lainnya berupa pelatihan dasar (Latsar)
bagi calon PNS.

Pelatihan dasar merupakan pelatihan yang memiliki porsi peserta
paling banyak. Tahun 2021 terdapat 119.873 peserta pelatihan. Hal
ini dikarenakan rekrutmen PNS pada tahun 2020 juga dalam jumlah
besar.

Pelatihan dengan jumlah peserta terbanyak kedua yaitu Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas atau yang dahulu dikenal dengan pejabat
Eselon IV. Pelatihan ini dilakukan untuk mempersiapkan pegawai
menduduki jabatan Eselon IV atau saat ini dikenal dengan
Subkoordinator.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 11

ALUMNI DIKLAT PKA

PKN, PKA, PKP, DAN LATSAR 2021
PKN I & II

LATSAR

PKP

Data Per November 2021 12
Sumber Data : SIPKA & Smartbangkom LAN
Pengolah Data: Pusdatin LAN RI

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN

PELATIHAN PKN I DAN PKN II

Pelatihan Kepemimpinan I (PKN I) dan Pelatihan Kepemimpinan II
(PKN II) merupakan pelatihan yang digunakan untuk mempersiapkan
pegawai untuk menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya dan
JPT Pratama. Pelatihan ini dilaksanakan oleh Lembaga Administrasi
Negara (LAN) sebagai pemangku pelaksanaan pelatihan manajerial.

Akan tetapi dalam pelaksanaannya, PKN I sepenuhnya
diselenggarakan oleh LAN. Sedangkan untuk PKN II, terdapat pilihan
tempat pelaksanaan (opsional). Sebagian diselenggarakan di LAN dan
sebagian diselenggarakan di instansi penyelenggara pelatihan.
Namun demikian, penyelenggaraan PKN II wajib mendapatkan
persetujuan LAN dengan syarat dan kualifikasi tertentu.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 13

PELATIHAN
PKN I DAN PKN II

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN Data Per November 2021 14
Sumber Data : SIPKA & Smartbangkom LAN
Pengolah Data: Pusdatin LAN RI

PELATIHAN DASAR (LATSAR)
CPNS

Pelatihan Dasar Calon PNS merupakan bentuk pelatihan wajib bagi
seluruh CPNS. Pelatihan ini menjadi syarat untuk dapat lulus dan
diangkat menjadi PNS. Pelatihan ini selain sebagai pelatihan
pembentukan seorang PNS, juga untuk menginternalisasi nilai
BerAKHLAK yang saat ini menjadi core value dasar bagi seluruh PNS
.
Pelaksanaan latsar CPNS dari tahun ke tahun diikuti oleh banyak
peserta. Bahkan rekor pada tahun 2019 latsar diikuti oleh 138.158
peserta. Pelaksanaan kegiatan latsar dilaksanakan di instansi pusat
maupun daerah. Uniknya, pelaksanaan latsar juga tidak mengenal
asal instansi, sehingga akan ada interaksi antarpeserta lintas instansi.
Dari interaksi ini diharapkan terjadi transfer pengetahuan dan
informasi dari seluruh PNS. Kegiatan latsar PNS ini juga diharapkan
bisa menjadi bagian dari proses mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 15

PELATIHAN DASAR
(LATSAR) CPNS

JUMLAH PESERTA

Data Per November 2021 16
Sumber Data : SIPKA & Smartbangkom LAN
Pengolah Data: Pusdatin LAN RI

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN

KEBUTUHAN PENGEMBANGAN
KOMPETENSI MELALUI MICROLEARNING

Pengembangan kompetensi PNS saat ini dipaksa untuk berkembang
mengikuti perkembangan zaman. Perubahan paradigma
pengembangan kompetensi dari training menjadi learning mengacu
pada instansi swasta yang berbasis pada kemandirian belajar serta
efisiensi waktu dalam pelaksanaan learning.

Tantangan-tantangan dewasa ini membuat pelaksanaan
pengembangan kompetensi PNS juga bergerak ke arah sana, yakni
lebih menekankan pada pembelajaran secara mandiri oleh PNS.
Pembelajaran yang didasarkan atas kebutuhan mandiri PNS sesuai
dengan tugas jabatan.

Salah satunya adalah pembelajaran melalui micro learning. Micro
learning adalah kegiatan belajar yang dilakukan dalam skala kecil dan
dilakukan dalam waktu singkat.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh LAN, pengetahuan PNS
mengenai micro learning sangat beragam. Berikut ini detail hasil survei
tersebut.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 17

Kebutuhan Pengembangan
Kompetensi Melalui Microlearning

Distribusi Responden

Apa Itu
Microlearning?

Pernah Mendengar dan
Mengikuti Microlearning

Data Per November 2021 18
Sumber Data : Pustekbangkom LAN
Pengolah Data: Pusdatin LAN RI
INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN

PERSEBARAN WIDYAISWARA
DI KEMENTERIAN/LEMBAGA/DAERAH

Widyaiswara merupakan pejabat fungsional yang memiliki tugas dan
tanggung jawab untuk mendidik, mengajar dan/atau melatih PNS
pada lembaga pendidikan pemerintah. Widyaiswara menjadi
jembatan untuk peningkatan kompetensi PNS.

Sampai 15 Agustus 2021 terdapat 5.008 orang widyaiswara di
seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 64% widyaiswara tersebar di
kementerian, 26% di lembaga dan 10% di daerah. Dari data ini
menunjukkan bahwa mayoritas widyaiswara terdapat di instansi
pemerintah pusat.

Dari seluruh widyaiswara, mayoritas berada di jenjang Widyaiswara
Ahli Madya (2.030 orang), Widyaiswara Ahli Muda (1.694 orang),
Widyaiswara Ahli Pertama (732 orang) dan Widyaiswara Ahli Utama
(552 orang).

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 19

PERSEBARAN WIDYAISWARA
DI KEMENTERIAN/LEMBAGA/DAERAH

Persentase Persebaran Widyaiswara di K/L/D

26% 64% Widyaiswara adalah Pejabat

Lembaga Kementerian fungsional yang bertugas,
tanggung jawab untuk
mendidik, mengajar, dan/atau

melatih Pegawai Negeri Sipil
pada Lemdik Pemerintah

10%

Kota/Kab/Provinsi

Jumlah Widyaiswara Berdasarkan Klasifikasi Jenjang Jabatannya

WI Ahli Pertama : 732 Orang
WI Ahli Muda : 1694 Orang
WI Ahli Madya : 2030 Orang
WI Ahli Utama : 552 Orang

Pertama Muda Madya Utama

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN Data Per 15 Agustus 2021
Sumber Data : Pusbin JF Bangkom
Pengolah Data: Pusdatin LAN RI

20

SEBARAN JABATAN FUNGSIONAL
ANALIS KEBIJAKAN

Jabatan fungsional analis kebijakan saat ini menjadi kebutuhan
hampir di seluruh instansi pemerintah. Salah satunya dikarenakan
lingkup pekerjaan masing-masing instansi yang membutuhkan peran
analis kebijakan. Selain itu, adanya perampingan organisasi dengan
mengganti pejabat administrator dan pengawas menjadi pejabat
fungsional, membuat analis kebijakan menjadi jabatan fungsional
yang sangat relevan dengan tugas dan fungsinya.

Sampai bulan November 2021, PNS yang menjabat sebagai analis
kebijakan berjumlah 3.775 orang. Dari jumlah tersebut, mayoritas
berasal dari instansi pusat sejumlah 3.633. Sedangkan analis
kebijakan yang berasal dari daerah sejumlah 142 orang.

Analis kebijakan dari instansi pusat mayoritas berasal dari
kementerian dengan persentase 79%. Sedangkan untuk persentase
LNPK dan lembaga negara masing-masing sebanyak 19% dan 2%.
Begitu juga dengan pemerintah daerah, sebaran analis kebijakan
mayoritas berada di provinsi dengan 56%.

Oleh sebab itu, peningkatan jumlah analis kebijakan di pemerintah
daerah khususnya kabupaten dan kota menjadi kebutuhan. Hal ini
untuk meningkatkan pemerataan kompetensi analis kebijakan agar
formulasi kebijakan dapat berjalan dengan optimal.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 21

SEBARAN JABATAN FUNGSIONAL
ANALIS KEBIJAKAN

KEMENTERIAN LPNK LEMBAGA NEGARA

PUSAT

79% 19% 2%

(2884 Orang) (668 Orang) (81 Orang)

PROVINSI KOTA KABUPATEN

56% 17% 27%

(80 Orang) (24 Orang) (38 Orang)

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN Data Per 8 November 2021 22
Sumber Data : Pusaka LAN
Pengolah Data: Pusdatin LAN RI

DEMOGRAFI ANALIS KEBIJAKAN

Sebaran jabatan fungsional idealnya juga memperhatikan
keseimbangan gender. Salah satunya proporsi pemangku jabatan laki-
laki dan perempuan. Hal ini agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak
menimbulkan bias gender.

Jabatan fungsional analis kebijakan memperhatikan hal tersebut. Hal
ini dapat dilihat bahwa proporsi pemangku jabatan fungsional analis
kebijakan antara laki-laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan
yang signifikan.

Pejabat fungsional analis kebijakan yang berjenis kelamin laki-laki
sekitar 58% dari total pejabat fungsional analis kebijakan. Sedangkan
yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 42%. Artinya proporsi
pejabat laki-laki dan perempuan tidak berbeda secara signifikan.

Namun, di sisi lain, rata-rata pemangku jabatan fungsional analis
kebijakan masih pegawai dari gen X dengan rentang usia 40-55 tahun.
Proporsinya juga mencapai 48%. Generasi milenial yang dianggap
sebagai motor perubahan baru mendapatkan porsi sebanyak 36%.
Oleh sebab itu, peningkatan pejabat fungsional dari kalangan milenial
menjadi kebutuhan mengingat kebutuhan dan tantangan organisasi
ke depan diprediksi generasi milenial akan menjadi motor penggerak.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 23

DEMOGRAFI ANALIS KEBIJAKAN

Berdasarkan Jenis Kelamin

42% 58%

Berdasarkan Jenis Pengangkatan

1% Pindah : 36 Orang

11% Pengangkatan: 405 Orang

70% Penyetaraan:
2.657 Orang

18% Inpassing: 677 Orang

Berdasarkan Generasi Usia

36% 48% 15%

1% Keterangan Usia :

• Gen Z : 8-25 Th
• Milenial : 26- 39 Th
• Gen X : 40-55 Th
• Baby Boomers : 56-74 Th

Gen Z Milenial Gen X Data Per 8 November 2021
Sumber Data : Pusaka LAN
INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN Pengolah Data: Pusdatin LAN RI

Baby Boomers

24

PENINGKATAN KOMPETENSI
ALUMNI PASCA PELATIHAN
REVOLUSI MENTAL

Pelaksanaan kegiatan survei untuk mengetahui peningkatan
kompetensi alumni pascapelatihan revolusi mental. Survei dilakukan
dalam kurun waktu bulan Juni-Juli tahun 2020. Responden yang
menjadi subjek survei sebanyak 44 orang yang berasal dari lintas
angkatan, mulai Angkatan I sampai Angkatan IV.

Berdasarkan hasil survei, 87,5% alumni pelatihan revolusi mental
memiliki peningkatan kompetensi budaya pelayanan yang terdiri dari
kompetensi memberikan respons yang cepat dan tepat dalam
memberikan pelayanan, memberikan pelayanan berkualitas,
memberikan pelayanan yang berorientasi pada masyarakat, berlaku
adil dalam melaksanakan pelayanan, menjalankan tugas sesuai
prosedur dan bekerja sama dengan orang lain.

Peningkatan kompetensi juga terdapat di kompetensi inovasi sektor
publik. Terdapat 79,5% alumni yang meningkat kompetensinya.
Peningkatan kompetensi inovasi sektor publik diantaranya terkait
kompetensi memberikan pendapat dan saran kepada atasan/kolega
dengan efektif, mengadaptasi ide baru dan bekerja secara
berkesinambungan.

Demikian juga dengan kompetensi strategi pelayanan. Terdapat
91,7% alumni yang memiliki peningkatan atas kompetensi ini.
Beberapa hal yang meningkat diantaranya kompetensi menganalisis
pelayanan masalah yang ada di unit kerja, menemukan solusi
peningkatan pelayanan dan menyusun strategi dalam peningkatan
pelayanan.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 25

PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS
DAN SOSIAL KULTURAL APARATUR SIPIL NEGARA

PENINGKATAN KOMPETENSI
ALUMNI PASCA PELATIHAN

REVOLUSI MENTAL

Responden adalah Alumni Pelatihan Revolusi Mental Angkatan I s.d Angkatan IV Tahun 2019,
dengan jumlah sampel sebanyak 44 orang. Survei dilakukan pada Bulan Juni - Juli Tahun 2020.

87,5% KOMPETENSI BUDAYA PELAYANAN

 Memberikan respon yang cepat dan tepat dalam
memberikan pelayanan

 Memberikan pelayanan berkualitas
 Memberikan pelayanan yang berorientasi pada masyarakat
 Berlaku adil dalam melaksanakan pelayanan
 Menjalankan tugas sesuai dengan prosedur
 Bekerja sama dengan orang lain

79,5% KOMPETENSI INOVASI SEKTOR PUBLIK

 Memberikan pendapat dan saran kepada atasan /
kolega dengan efektif

 Mengadaptasi ide-ide baru
 Bekerja secara berkesinambungan

91,7% KOMPETENSI STRATEGI PELAYANAN

 Menganalisis pelayanan masalah yang ada di unit kerja
 Menemukan solusi peningkatan pelayanan
 Menyusun strategi dalam peningkatan pelayanan

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 26

LINI MASA KURIKULUM
PELATIHAN REVOLUSI MENTAL

Pelatihan revolusi mental merupakan pelatihan untuk mengubah
mindset pegawai agar memiliki jiwa reform dan perubahan dalam
organisasi. Pelatihan yang sebenarnya masuk dalam rumpun
pelatihan sosiokultural. Namun, terdapat juga aspek-aspek pelatihan
teknis didalamnya.

Pelaksanaan kegiatan pelatihan revolusi mental dilaksanakan mulai
tahun 2015. Setidaknya terdapat tiga agenda revolusi yang
ditanamkan, yakni revolusi cara pandang, revolusi cara pikir, dan
revolusi cara kerja.

Sejak tahun 2017, pelatihan revolusi mental dilakukan selama 46 jam
pelajaran. Akan tetapi, mulai tahun 2019 berkurang satu jam menjadi
45 jam pelajaran. Namun demikian, sejak dicanangkannya
pembangunan SDM dan komitmen “BerAHKLAK” bagi PNS,
pelaksanaan kurikulum revolusi mental meningkat secara signifikan
menjadi 194 jam. Penambahan jam pelajaran ini tentunya diharapkan
agar perubahan kualitas PNS dapat meningkat secara signifikan dan
PNS dapat menjadi agen perubahan di instansi masing-masing.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 27

PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS
DAN SOSIAL KULTURAL APARATUR SIPIL NEGARA

LINI MASA KURIKULUM
PELATIHAN REVOLUSI MENTAL

2017 2021

Peraturan Kepala LAN Nomor 6 Peraturan Kepala LAN Nomor 4 Tahun 2021
Tahun 2017 tentang Pedoman Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Revolusi
Penyelenggaraan Pelatihan Revolusi Mental Untuk Penguatan Budaya Birokrasi
Mental untuk Pelayanan Publik Yang Bersih, Melayani, dan Responsif

 Agenda Revolusi Cara Pandang  Agenda Transformasi Sikap Pikir
 Agenda Revolusi Cara Pikir  Agenda Transformasi Sikap Kerja
 Agenda Revolusi Cara Kerja  Agenda Aktualisasi

46 Jam Pelajaran 194 Jam Pelajaran

2019 Peraturan LAN Nomor 10 tahun 2019
tentang Pelatihan Revolusi Mental untuk
Pelayanan Publik, dan; 05
Keputusan Kepala LAN Nomor
358/K.1/PDP.07/2019 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Revolusi
Mental untuk Pelayanan Publik

 Agenda Revolusi Cara Pandang
 Agenda Revolusi Cara Pikir
 Agenda Revolusi Cara Kerja

45 Jam Pelajaran

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 28

DISTRIBUSI PENYELENGGARA DAN
ALUMNI PELATIHAN REVOLUSI MENTAL
TAHUN 2015-2021

Penyelenggaraan pelatihan revolusi mental tahun 2017 sampai
sekarang tidak hanya berjalan di Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Jakarta saja. Pelaksanaan kegiatan juga diselenggarakan di Pusat
Pelatihan dan Pengembangan (Puslatbang) yang terdapat di Aceh,
Kalimantan dan Sulawesi serta fasilitasi yang dilakukan di instansi
pemerintah lain.

Sejak tahun 2017 alumni pelatihan revolusi mental berjumlah 731
orang di tahun 2017; 632 orang di tahun 2018; 518 orang di tahun
2019; dan 400 orang di tahun 2021. Hanya tahun 2020 saja yang
absen melaksanakan kegiatan pelatihan revolusi mental dikarenakan
Pandemi Covid 19.

Dalam setiap penyelenggaraan kegiatan pelatihan revolusi mental,
masing-masing instansi penyelenggara menargetkan jumlah peserta
rata-rata 100 orang. Namun, dalam pelaksanaannya, tidak sedikit
peserta pelatihan tidak memenuhi target. Bahkan dalam beberapa
penyelenggaraan di tahun 2021, jumlah peserta di dua Puslatbang,
yaitu PKASN LAN Jatinangor dan KDOD LAN Makassar, hanya
berjumlah 50 orang.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 29

PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS
DAN SOSIAL KULTURAL APARATUR SIPIL NEGARA

DISTRIBUSI PENYELENGGARA DAN
ALUMNI PELATIHAN REVOLUSI MENTAL

TAHUN 2015-2021

* Pada tahun 2020 tidak ada penyelenggaraan pelatihan 30

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN

SELEKSI CALON PESERTA
PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL
MENGGUNAKAN CAT

Computer Assisted Test (CAT) merupakan penggunaan teknologi
komputer dalam pelaksanaan seleksi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Penggunaan CAT dapat menjaga akuntabilitas penyelenggaraan
seleksi. Pelaksanaan seleksi PNS pun sampai saat ini dapat dikatakan
telah berhasil.

Keberhasilan pelaksanaan seleksi PNS menggunakan CAT direplikasi
oleh penyelenggaran Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN).
Penggunaan CAT dalam seleksi PKN dapat mempercepat waktu
pelaksanaan seleksi.

Adapun sebelumnya, pelaksanaan seleksi PKN dilakukan secara
manual dengan pelaksanaan yang juga masih manual. Registrasi
dilakukan secara offline, pelaksanaan tes pun demikian. Sehingga hasil
seleksi baru dapat diumumkan dalam kurun waktu satu minggu
setelah pelaksanaan seleksi.

Pelaksanaan seleksi dengan menggunakan CAT menjadikan seluruh
proses dilakukan secara digital. Proses pendaftaran menggunakan
sistem informasi berbasis aplikasi. Tes tertulis pun juga demikian.
Seluruhnya menggunakan sistem informasi berbasis aplikasi. Hasil
seleksi juga dapat diketahui secara real time setelah seleksi selesai
dilaksanakan.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 31

PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPEMIMPINAN
NASIONAL DAN MANAJERIAL APARATUR SIPIL NEGARA

SELEKSI CALON PESERTA
PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL

MENGGUNAKAN CAT

Tes Tertulis Substansi Pelatihan & Bahasa Inggris Before
Tes Substansi Pelatihan dan Bahasa Inggris dilaksanakan secara tertulis.
Hasil daripelaksanaan tes ini kurang lebih 1 minggu setelah tes selesai
Registrasi Offline
Peserta wajib melakukan registrasi ulang dengan dating langsung ke
ASN Corpu. Peserta diwajibkan membawa persyaratan administrasi,
mengambil nomor antrean dan mencetak kartu ujian

After Tes Tertulis Substansi Pelatihan & Bahasa Inggris
Tes Substansi Pelatihan dan Bahasa Inggris dilaksanakan dengan
menggunakan Computer Assisted Test (CAT). Hasil secara real time
Registrasi Online
Peserta wajib melakukan registrasi ulang secara online, dapat dilakukan
dimana saja. Persyaratan administrasi diupload secara online. Kartu ujian
akan dikirim ke email jika telah melakukan registrasi

Process

Registrasi Tes dengan Hasil
Online CAT Realtime

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 32

BUSINESS PROCESS PELATIHAN
KEPEMIMPINAN

Pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan melalui tahapan panjang.
Tahapan kegiatan diawali dari penyebaran surat edaran kalender
pelatihan, usulan peserta pelatihan dari instansi, pemanggilan calon
peserta pelatihan, penyelenggaraan pelatihan serta evaluasi
pascapelatihan (tracer study). Keseluruhan tahapan ini dilakukan
oleh Pusat Pengembangan Kompetensi Manajerial dan
Kepemimpinan Nasional (Pusbangkom Pimnas).

Surat edaran kalender pelatihan merupakan jadwal pelaksanaan
pelatihan. Surat edaran kalender pelatihan berisikan jadwal kegiatan
pelatihan yang khusus diselenggarakan oleh LAN.

Usulan peserta dari instansi merupakan calon peserta yang diusulkan
oleh masing-masing instansi sesuai kalender pelatihan yang telah
diterbitkan oleh LAN. Usulan ini baru sebatas inisiasi dari instansi
masing-masing.

Usulan peserta tersebut tidak serta merta akan menjadi peserta
pelatihan. Peserta pelatihan akan final Ketika LAN melakukan
pemanggilan calon peserta pelatihan. Pemanggilan peserta pelatihan
ini akan melewati proses verifikasi usulan yang dilakukan oleh LAN.
Setelah itu, peserta pelatihan mengikuti pelatihan yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelatihan. Penyelenggaraan
pelatihan memiliki waktu yang beragam tergantung jenjang pelatihan
yang dilakukan.

Setelah pelaksanaan pelatihan, dilakukan evaluasi pascapelatihan.
Evaluasi ini untuk melihat kemanfaatan hasil pascapelatihan serta
mengetahui perubahan kompetensi peserta pelatihan.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 33

PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPEMIMPINAN
NASIONAL DAN MANAJERIAL APARATUR SIPIL NEGARA

BUSINESS PROCESS
PELATIHAN KEPEMIMPINAN

Pelatihan Kepemimpinan merupakan Core Business dari Pusbangkom Pimnas dan Manajerial ASN LAN.
Pelatihan Kepemimpinan terdiri dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk. I, Pelatihan Kepemimpinan

Nasional Tk. II, Pelatihan Kepemimpinan Administrator, dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas

SURAT EDARAN KALENDER PELATIHAN
Pelatihan yang akan diselenggarakan oleh LAN dikirimkan ke seluruh
Instansi melalui surat edaran yang berisi kalender pelatihan tahunan,
dan dapat diakses melalui website www.puspimnas.lan.go.id

USULAN PESERTA DARI INSTANSI
Masing-masing Instansi mengirimkan surat usulan peserta

berdasarkan Kalender Pelatihan yang telah diterima

PEMANGGILAN CALON PESERTA PELATIHAN
LAN melakukan verifikasi usulan, penetapan calon peserta, setelah itu
pemanggilan calon peserta yang akan mengikuti Pelatihan

PENYELENGGARAAN PELATIHAN
Pelatihan yang akan diselenggarakan oleh LAN dikirimkan ke seluruh
Instansi melalui surat edaran yang berisi kalender pelatihan tahunan,

dan dapat diakses melalui website www.puspimnas.lan.go.id
EVALUASI PASCA PELATIHAN (TRACER STUDY)
Evaluasi pasca pelatihan dilaksanakan setelah satu tahun pelatihan
selesai dilaksanakan. Tujuan Evaluasi pasca pelatihan untuk menjamin
kesinambungan dan kemanfaatan proyek perubahan dan Alumni
terhadap kinerja organisasi dan/atau kinerja implementasi kebijakan

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 34

SELEKSI CALON PESERTA
PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL
(PKN) TK. I & TK. II

Pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan melalui tahapan panjang. Tahapan
kegiatan diawali dari penyebaran surat edaran kalender Pelatihan
Kepemimpinan Nasional Tingkat I dan II, usulan peserta pelatihan dari instansi,
pemanggilan calon peserta pelatihan, penyelenggaraan pelatihan serta evaluasi
pascapelatihan (tracer study). Keseluruhan tahapan ini dilakukan oleh Pusat
Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Kepemimpinan Nasional
(Pusbangkom Pimnas).

Surat edaran kalender Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I dan II
merupakan jadwal pelaksanaan pelatihan. Surat edaran kalender Pelatihan
Kepemimpinan Nasional Tingkat I dan II berisikan jadwal kegiatan pelatihan yang
khusus diselenggarakan oleh LAN.
Usulan peserta dari instansi merupakan calon peserta Pelatihan Kepemimpinan
Nasional Tingkat I dan II yang diusulkan oleh masing-masing instansi sesuai
kalender pelatihan yang telah diterbitkan oleh LAN. Usulan ini baru sebatas
inisiasi dari instansi masing-masing.

Usulan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I dan II tersebut tidak
serta merta akan menjadi peserta pelatihan. Peserta pelatihan akan final Ketika
LAN melakukan pemanggilan calon peserta pelatihan. Pemanggilan peserta
pelatihan ini akan melewati proses verifikasi usulan yang dilakukan oleh LAN.

Setelah itu, peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I dan II mengikuti
seleksi yang diselenggarakan oleh penyelengara pelatihan. Seleksi terdiri dari tes
substansi pelatihan dan Bahasa Inggris, psikotes dan wawancara.

Setelah dilakukan seleksi, dilakukan pengumuman seleksi. Pengumuman ini
menjadi dasar pemanggilan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I
dan II.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 35

PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPEMIMPINAN
NASIONAL DAN MANAJERIAL APARATUR SIPIL NEGARA

SELEKSI CALON PESERTA
PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL

(PKN) TK. I & TK. II

Seleksi Calon Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tk. I dan Tk. II merupakan salah satu
syarat yang harus dipenuhi oleh calon peserta PKN Tk. I yang masih menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi

Pratama atau setara untuk PKN Tk. I, dan Jabatan Administrator atau setara untuk PKN Tk. II .

SURAT EDARAN SELEKSI PELATIHAN
Seleksi pelatihan yang akan diselenggarakan oleh LAN dikirimkan ke
seluruh Instansi melalui surat edaran yang berisi informasi pelaksanaan
seleksi, dan dapat diakses melalui website www.puspimnas.lan.go.id

USULAN PESERTA SELEKSI DARI INSTANSI
Masing-masing Instansi mengirimkan surat usulan peserta seleksi yang

telah memenuhi syarat berdasarkan surat edaran yang telah diterima

PEMANGGILAN CALON PESERTA SELEKSI
LAN melakukan verifikasi usulan, penetapan calon peserta seleksi,
setelah itu pemanggilan calon peserta yang akan mengikuti seleksi

PENYELENGGARAAN SELEKSI
Seleksi terdiri dari beberapa tahapan tes, yakni: Tes Substansi Pelatihan

dan Bahasa Inggris (menggunakan CAT), Psikotes, dan Wawancara

PENGUMUMAN SELEKSI 36
Pengumuman hasil seleksi diserahkan ke masing-masing instansi melalui
Surat Hasil Penetapan Kelulusan Peserta Seleksi. Bagi peserta yang lulus
seleksi, dapat diusulkan mengikuti Pelatihan
INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN

COMMUNITY OF PRACTICE
BENTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI
JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA

Community of Practices(CoP) Widyaiswara adalah program untuk
saling berbagi pengetahuan, pengalaman antarwidyaiswara untuk
mewujudkan praktik terbaik dalam rangka pengembangan
kompetensi widyaiswara. CoP merupakan pembelajaran
antarwidyaiswara sehingga diharapkan seluruh widyaiswara dapat
memiliki kompetensi yang relatif seragam.

Dalam pelaksanaannya, CoP Widyaiswara telah dilaksanakan
sebanyak sembilan edisi sejak tahun 2020. Pelaksanaannya juga tidak
dibatasi waktu/rutin, dan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga dari
sembilan edisi CoP dilaksanakan sebelas tema pembelajaran.

Pembelajaran melalui CoP dirasakan manfaatnya bagi para
widyaiswara. Setidaknya sekitar 2.889 orang widyaiswara telah hadir
dalam sembilan edisi pelaksanaan CoP. Artinya rata-rata setiap
penyelenggaraan CoP dihadiri oleh 321 orang widyaiswara.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 37

PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI
PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

COMMUNITY OF PRACTICE
BENTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI
JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA

Community of Practice (CoP) JF Widyaiswara merupakan program unggulan Pusbin JF Bangkom ASN sejak
tahun 2020. Forum komunitas belajar, berbagi pengalaman antar Widyaiswara untuk mewujudkan praktik

terbaik dalam rangka Pengembangan Kompetensi ASN. Pelaksanaan forum CoP Widyaiswara ini
menggunakan metode daring penuh (fully online) sehingga dapat diikuti dengan mudah oleh
Widyaiswara seluruh Indonesia tanpa keterbatasan tempat dan waktu.

9 EDISI FORUM CoP

Sejak dimulainya pertama kali pada 8 Mei 2020, Forum CoP
Widyaiswara telah dilaksanakan sebanyak 9 edisi
*data per 10 September 2021

11 TEMA KNOWLEDGE SHARING CoP

Tantangan Widyaiswara di Era Digital: Video Kreatif dalam Pembelajaran;
Teknik Pembuatan Video, Mudah Tanpa Ribet; Langsung Praktik Bikin Video
dalam 15 Menit; Personal Branding bagi JF Widyaiswara; Optimalisasi
Pembelajaran Daring di Era New Normal; Teknik Pembuatan Infografis dengan
Aplikasi EdrawMax; Utilitas PowerPoint; Berbagi Pengalaman Widyaiswara di
Instansi yang telah Menerapkan Corporate University; Penyusunan SKP dan
Penilaian Kinerja JF Widyaiswara; Pengembangan Hypermedia untuk
Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi

2.889 PESERTA FORUM CoP

Telah bergabung mengikuti forum CoP sejak
edisi pertama baik melalui Zoom maupun
tayangan langsung di aplikasi Rumah Cerdas
Widyaiswara Indonesia dan Youtube

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 38

EKOSISTEM TALENTA NASIONAL
MENCIPTAKAN SDM UNGGUL DAN BERKARAKTER
KEBANGSAAN UNTUK INDONESIA EMAS 2045

Visi Indonesia 2045 yang menempatkan pembangunan manusia serta
penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi aspek
utama memberikan konsekuensi yang signifikan bagi pembangunan
manusia. Khususnya terkait daya saing SDM Indonesia.
Konsekuensi tersebut dikarenakan SDM unggul masih memiliki
tantangan tersendiri diantaranya: kualitas SDM Indonesia masih
tertinggal dibandingkan negara lain, kondisi Indonesia secara umum
masih tertinggal khususnya di bidang ilmu pengetahuan, inovasi,
olahraga dan seni budaya.
Untuk mendukung penciptaan SDM unggul, beberapa strategi dan
rencana aksi yang dapat dilakukan diantaranya menancapkan
pondasi infrastruktur digital. Infrastuktur digital digunakan untuk
mengakomodasi kebutuhan kompetensi digital. Saat ini kompetensi
digital menjadi tren yang perlu dikembangkan.
Infrastruktur digital menjadi dasar untuk pengembangan minat dan
bakat SDM di bidang teknologi. Minat dan bakat ini juga untuk
mengikuti tren global terkait digitalisasi di segala sektor, utamanya di
sektor industri.
Oleh sebab itu, dalam rencana implementasi ekosistem talenta
nasional untuk menciptakan SDM Unggul diperlukan kebijakan yang
sejalan dengan tujuan tersebut. Kebijakan tersebut diantaranya
terkait Omnibus Law ekosistem talenta. Omnibus Law ini akan
mengintegrasikan seluruh kebijakan terkait talenta iptek, sains,
talenta seni dan olahraga.
Selain itu, dibentuk juga endowment fund yang akan dikelola oleh
lembaga mandiri. Lembaga ini akan berfungsi sebagai lembaga
investasi serta diintegrasikan dengan lembaga pengelola investasi.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 39

PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI
PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

EKOSISTEM TALENTA NASIONAL
MENCIPTAKAN SDM UNGGUL DAN BERKARAKTER

KEBANGSAAN UNTUK INDONESIA EMAS 2045

“Visi Indonesia 2045” menjabarkan sejumlah target dan harapan:
(1) Pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,

(2) Pembangunan ekonomi berkelanjutan,
(3) Pemerataan pembangunan, serta

(4) Pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

“… lima tahun kedepan yang ingin kita kerjakan: Pembangunan SDM akan menjadi prioritas
utama kita. Membangun SDM yang pekerja keras, yang dinamis. Membangun SDM yang
terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengundang talenta-talenta global
untuk bekerja sama dengan kita… cara-cara baru harus dikembangkan”

Tantangan SDM Unggul dan Berkarakter

Kualitas SDM Indonesia masih tertinggal
dibandingkan dengan negara-negara lain

Kondisi Indonesia yang secara umum masih tertinggal
terutama di bidang ilmu pengetahuan/riset dan inovasi,
olah raga dan seni budaya

Regulasi pengembangan SDM yang terfregmentasi,
dan terbatasnya anggaran dalam menghasilkan
SDM unggul

Telaah Kritis Kebijakan REKOMENDASI KEBIJAKAN
Pembuatan Undang Undang Omnibus Law
Perpres No. 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter Ekosistem Talenta
Integrasi peraturan tentang talenta iptek dan
Lebih fokus pada Ketidakjelasan Pengaturannya sains, talenta seni dan talenta olah raga;
aspek moralitas, pendelegasian dalam masih sangat Pembentukan Endowment fund yang dikelola
religi, dan policy design, normatif bahasa Lembaga Mandiri
nasionalisme; aspek mengakibatkan “dewa”. harusnya Lembaga independen yang dibentuk oleh Presiden
pembelajarannya perbedaan dan konflik karakter menjadi dikelola sebagai lembaga investasi, dan dapat
sendiri menjadi interpretasi di antara mainstream yang diintegrasikan ke dalam Lembaga Pengelola
kurang kuat/ stakeholder bersifat Investasi (Souvereign Wealth Fund)
menonjol pendidikan di level operasional
nasional, daerah dan
sekolah

Peraturan tentang Talenta Nasional

Saat ini masih bersifat fragmented dan parsial
sehingga belum jelas sinkronisasi yang utuh.

ASPEK DASAR PENGEMBANGAN STRATEGI DAN RENCANA AKSI
TALENTA PROGRAM STRATEGIS MENTALITAS KARAKTER

Fondasi infrastruktur digital Tingkatkan minat & bakat Digitalisasi industri Bangkitkan etos
Penyederhanaan regulasi Fasilitasi talenta berbakat Integrasikan ekosistem kemajuan, etika kerja,
Promosikan talenta, Kembangkan industri motivasi
ekosistem talenta berprestasi, optimis,
ciptakan peluang dan iklim digital sebagai mesin kreatif, inovatif,
Skema pembiayaan semangat kerja sama
Endowmen fund kerja yang kondusif pertumbuhan dan gotong royong

Riset dan inovasi
Insentif talenta unggul

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN Sumber: Policy Brief PKN Tingkat I Angkatan XLVIII 40
Tahun 2021 LAN

URGENSI PENDIDIKAN VOKASI

Pendidikan vokasi dilakukan untuk dapat mencetak sumber daya
manusia (SDM) yang terampil dan agile. Pendidikan vokasi menjadi
kebutuhan mengingat saat ini dunia usaha lebih banyak
membutuhkan tenaga terampil.

Namun, kondisi ini belum didukung oleh keberadaan pendidikan
vokasi. Saat ini hanya terdapat sekitar 16% pendidikan tinggi vokasi
dibandingkan seluruh institusi pendidikan tinggi di Indonesia. 16%
tersebut terdiri dari 262 politeknik dan 1.103 akademi kejuruan.

Politeknik Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) LAN menjadi salah
satu perguruan tinggi berbasiskan vokasi. Terdapat tiga jenjang
pendidikan di Politeknik STIA LAN yaitu program D4 (Administrasi
Pembangunan Negara, Administrasi Bisnis Sektor Publik, Manajemen
Sumber Daya Manusia Aparatur), magister dan doktoral.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 41

POLITEKNIK
STIA LAN JAKARTA

URGENSI PENDIDIKAN VOKASI

Untuk mendukung tercapainya pembangunan jangka menengah,
peningkatan kualitas SDM Aparatur harus didukung oleh pengembangan
kompetensi generasi muda. Pada ranah ini, Lembaga Administrasi Negara
melalui Politeknik STIA LAN menyelenggarakan pendidikan tinggi
terapan/vokasi untuk mencetak SDM yang terampil dan agile.

Kondisi Pendidikan Vokasi di Indonesia

16% Jumlah pendidikan tinggi vokasi di Indonesia hanya 16% dari seluruh
institusi pendidikan tinggi di Indonesia

262 Politeknik 1.103 Akademi Kejuruan

Urgensi Pendidikan Vokasi bagi Pembangunan SDM Indonesia

1 2 34

Penambahan Added value Pendidikan vokasi Bobot perkuliahan
Direktorat Jenderal pendidikan vokasi, administrasi 30% teori dan 70%
Pendidikan Vokasi
yaitu sertifikasi Politeknik STIA praktik dengan
di Kementerian kompetensi, LAN memiliki pengajar
Pendidikan dan jejaring sektor peluang strategis di
industri dan sektor publik dan tersertifikasi
Kebudayaan birokrasi, dan kompetensi
privat
kurikulum berbasis
praktik

Jenjang Pendidikan di Politeknik STIA LAN

D-4 S-2 S-3

• Administrasi Pembangunan Administrasi Administrasi
Negara (APN) Pembangunan Pembangunan
Negara (APN) Negara (APN)
• Administrasi Bisnis Sektor
Publik (ABSP) *sementara hanya di Jakarta

• Manajemen Sumber Daya
Manusia Aparatur (MSDMA)

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 42

INOVASI GALERI INVESTASI

Investasi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan. Salah
satu tujuan berinvestasi adalah untuk meningkatkan nilai uang agar
tidak tergerus inflasi.

Investasi di masa lalu lebih banyak berupa tanah, emas serta logam
mulia lainnya. Namun, seiring berkembangnya waktu, instrumen
investasi saat ini semakin beragam. Salah satu instrumen investasi
tersebut adalah saham.

Saat ini telah banyak informasi terkait investasi saham dan menjadi
hal yang tidak tabu. Berbeda dengan zaman dahulu, informasi
mengenai investasi saham masih sangat tabu dan seakan hanya dapat
dimiliki oleh kalangan tertentu.

Berdasarkan survei, investasi saham banyak diminati oleh generasi
milenial. Namun, berdasarkan survei civitas academica di Politeknik
STIA LAN Jakarta, belum banyak yang melakukan investasi di pasar
modal. Sebanyak 72% civitas academica Politeknik STIA LAN Jakarta
menyatakan bahwa belum pernah berinvestasi di pasar modal.
Sedangkan 28% menyatakan pernah berinvestasi di pasar modal.

Survei ini menjadi dasar yang melandasi dibentuknya Galeri Investasi.
Tujuannya untuk meningkatkan pembelajaran berbasis terapan
untuk analisis aktivitas perdagangan pasar modal dan
memperkenalkan pasar modal pada civitas academica Politeknik
STIA LAN Jakarta.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 43

POLITEKNIK
STIA LAN JAKARTA

INOVASI
GALERI INVESTASI

dalam Mendukung Pendidikan Terapan
di Politeknik STIA LAN Jakarta

Tingkat Kesadaran Finansial Sivitas Akademika
Politeknik STIA LAN Jakarta

Pernah berinvestasi
28% di pasar modal

Belum pernah 72%
berinvestasi

di pasar modal

MENGAPA? Karena tidak paham cara berinvestasi di
pasar modal

TUJUAN Meningkatkan pembelajaran berbasis terapan
untuk analisi aktivitas perdagangan pasar modal
Pendirian Galeri Investasi dan memperkenalkan pasar modal kepada sivitas
akademika

Pendirian Galeri Investasi Bursa Efek 44
Indonesia (BEI) di Politeknik STIA LAN
Jakarta merupakan kerjasama tripartite

antara Politeknik STIA LAN Jakarta
dengan BEI dan Mirae Asset Sekuritas

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN

MENGASAH SOFT SKILLS UNTUK
MAHASISWA MELALUI ORGANISASI

Soft skill saat ini menjadi kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia
kerja. Pencari kerja yang hanya memiliki hard skill namun tidak
memiliki soft skill banyak yang kesulitan untuk mendapatkan peluang
pekerjaan.

Sadar akan hal tersebut, Politeknik STIA LAN Jakarta menanamkan
kompetensi soft skill bagi mahasiswanya. Penanaman kompetensi ini
tidak hanya dilakukan dalam bentuk pembelajaran, namun juga dalam
bentuk pembelajaran dalam organisasi. Hal ini membuat mahasiswa
dituntut untuk aktif dalam organisasi.

Soft skill yang ditanamkan pada mahasiswa Politeknik STIA LAN
Jakarta diantaranya: kemampuan manajemen waktu yang baik,
analisis informasi, komunikasi yang baik, berjiwa pemimpin, berpikir
kritis, mudah beradaptasi, kreatif dan ingin tahu, serta suka
berkolaborasi.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 45

POLITEKNIK
STIA LAN JAKARTA

MENGASAH
SOFT SKILLS
UNTUK MAHASISWA
MELALUI ORGANISASI

Menempuh dunia perkuliahan memang bukan jaminan agar kita dapat
bekerja sesuai bidang yang kita inginkan. Namun dunia perkuliahan
adalah tempat untuk “membekali” dan “mempersiapkan” diri sebelum
akhirnya akan masuk ke dalam dunia kerja.

Inilah delapan soft skills yang dibutuhkan di dunia kerja yang bisa kamu asah
pada masa perkuliahan dengan bergabung di organisasi kemahasiswaan

Manajemen Analisis Komunikasi Memiliki
Waktu yang Informasi yang Baik Jiwa

Baik 2 3 Pemimpin

1 4

5 6 7 8

Berpikir Mudah Kreatif dan Suka
Kritis Beradaptasi Ingin Tahu Kolaborasi

Dari delapan poin soft skills di atas, mana yang ingin kamu tingkatkan?

Advancing Competencies, Bringing Changes

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 46

URGENSI SEKOLAH KADER

Sekolah Kader dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah. Salah satunya
penyederhanaan birokrasi. Penyederhanaan birokrasi merupakan pengalihan
jabatan struktural administrator dan pengawas ke dalam jabatan fungsional.
Pengalihan jabatan ini bertujuan untuk memperkuat birokrasi dan menjadikan
birokrasi lebih efisien.

Untuk penyederhanaan birokrasi, terdapat 53 instansi yang telah mengusulkan
penyederhanaan birokrasi. Dari 53 instansi tersebut, terdapat 9.099 orang
pejabat administrasi. Dari 9.099 orang pejabat, 3.903 orang pejabat
administrator telah dialihkan menjadi pejabat fungsional.

Sekolah Kader merupakan sistem pengembangan kompetensi yang tidak hanya
menyiapkan pejabat administrator tetapi juga memiliki spesifikasi untuk
percepatan karier bagi talenta unggul ASN sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil. Sekolah Kader bertujuan untuk mempersiapkan talenta agar dapat
menduduki jabatan setingkat diatasnya lebih cepat.

Terdapat dua alasan akan dilaksanakannya program sekolah kader. Pertama
mendorong percepatan reformasi birokrasi serta regenerasi birokrasi.
Regenerasi birokrasi menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Berdasarkan
data BKN, tahun 2020 porsi pegawai yang berusia 51-60 tahun sebanyak 39%.
Hal ini berbanding terbalik dengan pegawai yang berusia 25-40 persen hanya
sebanyak 28,5%.
Namun hal ini berbeda di tahun 2024, jumlah pegawai berusia 25-40 tahun
sebanyak 50% dari jumlah PNS. Sehingga kebutuhan untuk penyiapan pegawai di
beberapa posisi manajerial menjadi sebuah kebutuhan.

Kedua, menyiapkan generasi milenial agar dapat berkompetisi secara global
serta dapat mewujudkan world class government. Dua isu tersebut menjadi
kebutuhan bagi sektor publik saat ini.

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 47

PUSAT PENGEMBANGAN KADER
APARATUR SIPIL NEGARA

URGENSI SEKOLAH KADER

“Sekolah Kader merupakan sistem pengembangan
kompetensi yang tidak hanya menyiapkan pejabat
administrator tetapi juga memiliki spesifikasi percepatan
karier (fast track) bagi para talenta unggul ASN (High
Flyers) sebagaimana tercermin dalam PP Nomor 11
Tahun 2017 pasal 1 ayat 29”

Mendorong Percepatan Reformasi Birokrasi
dan secara Khusus Regenerasi Birokrasi

4. 121.176 2020

2020 25 - 40 Tahun
1.175.103
51 – 60 Tahun Mempersiapkan generasi milenial menjawab
1.625.489 28,5% tantangan lingkup yang semakin kompetiitif

39% untuk mewujudkan World Class Government
sebagaimana diatur dalam Perpres 81/2010
2024
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
25 – 40 Tahun dan UU 17 Tahun 2005 tentang RPJP

50%

Saat ini birokrasi Indonesia dihadapkan kepada
masalah ageing bureaucracy (Data BKN 2020)

Arahan Presiden untuk melakukan Penyederhanaan birokrasi yang difasilitasi
penyederhanaan birokrasi melalui kebijakan penyetaraan jabatan administrasi
(eselon III, IV, dan V) didasarkan pada
pengalihan jabatan administrasi Peraturan Menteri PAN RB Nomor 28 Tahun
ke dalam jabatan fungsional 2019 tentang Penyetaraan Jabatan
Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional

Jabatan Administrator yang dikecualikan Jabatan Administrator Memiliki tugas dan Memiliki tugas dan
dipandang memiliki kedudukan strategis (eselon III) tidak fungsi sebagai Kepala fungsi yang berkaitan
dalam menjamin akuntabilitas dan di apus dan tidak Satuan Kerja dengan Dengan kewenagan/ otoritas,
kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, di etarakan ke dalam Kewenangan dan legalisasi, pengesahan,
tanggung jawab dalam persetujuan dokumen, atau
pembanggunan, dan pelayanan publik jabatan fungsional, penggunaan anggaran kewenangan
atau pengguna kewilayahan.
sepanjang barang/jasa; atau
memenuhi kriteria:

53 Instansi telah mengusulkan

INFOGRAFIS - Inovasi Manajemen ASN 48


Click to View FlipBook Version