1
Penjelasan Umum
Pelatihan menggunakan pendekatan kompetensi mengharuskan proses pelati-
han memenuhi unit kompetensi secara utuh yang terdiri atas pengetahuan, keterampi-
lan, dan sikap kerja. Dalam Buku Informasi Pendekatan Budaya dalam Penyuluhan Anti
Korupsi terkait APBDes telah disampaikan informasi apa saja yang diperlukan sebagai
pengetahuan yang harus dimiliki untuk mampu melakukan praktik/ketrampilan terha-
dap unit kompetensi tersebut. Setelah memperoleh pengetahuan dilanjutkan dengan
latihan-latihan guna mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki tersebut. Untuk
itu, diperlukan Buku Kerja Pendekatan Budaya dalam Penyuluhan Anti Korupsi terkait
APBDesa ini sebagai media praktik dan sekaligus mengaplikasikan sikap kerja yang te-
lah ditetapkan karena sikap kerja melekat pada ketrampilan.
Tujuan dibuatkannya buku kerja ini adalah:
1. Prinsip pelatihan menggunakan pendekatan kompetensi dapat dilakukan sesuai
dengan konsep yang telah digariskan, yaitu pelatihan ditempuh elemen kompetensi
perelemen kompetensi, baik secara teori maupun praktik.
2. Pengukuran unjuk kerja dapat dilakukan dengan jelas dan pasti.
Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik
per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan hasil pemetaan kebutu-
han penyusunan dan pengembangan modul ini.
DAFTAR ISI
PENJELASAN UMUM 1
TUGAS TEORI DAN PRAKTIK 3
A. Menjelaskan Pengawasan pembangunan desa, transparansi informasi dan potensi
permasalahannya 3
Tugas Teori
B. Mendeskripsikan Langkah-langkah Menggunakan Pendekatan Budaya dalam Mencegah
Korupsi APBDesa 5
1. Tugas Teori 5
II. Tugas Praktik 7
CEKLIS TUGAS 12
3
Bab I Tugas Teori dan Praktik
a. Menjelaskan Pengawasan Pembangunan Desa, Transparansi Informasi dan
potensi permasalahannya
1. Tugas Teori
Perintah : Jawablah soal di bawah ini dengan cermat
Waktu Penyelesaian : 10 Menit
Soal :
1) Jelaskan 7 delik tindak pidana korupsi berdasarkan pasal-pasal dalam UU Tindak
Korupsi
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………
2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan elite capture dan contohnya.
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan budaya untuk mencegah korupsi
APBDes beserta contohnya.
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………
4) Jelaskan apa yang dimaksud dengan benevolent capture di desa beserta contohnya.
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
4
Lembar evaluasi tugas teori pengetahuan tentang pengawasan pembangunan Desa,
transparansi informasi dan potensi permasalahannya.
No. Benar Salah
1.
2.
3.
Apakah semua pertanyaan tugas teori dan praktik yang berkaitan dengan konsep pe-
ngawasan pembangunan Desa, transparansi informasi dan potensi permasalahannya
dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?
YA TIDAK
YA TIDAK
Peserta
Nilai
Catatan Penilai:
5
b. Mendeskripsikan Langkah-langkah Menggunakan Pendekatan Budaya dalam
Mencegah Korupsi APBDes.
1. Tugas Teori
Perintah : Jawablah soal di bawah ini dengan cermat
Waktu Penyelesaian : 10 Menit
Soal :
1) Jelaskan karakterisitik budaya demokratis masyarakat desa.
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
2) Jelaskan langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam penggunaan pendekatan
budaya dalam mencegah korupsi APBDes.
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
3) Jelaskan unsur – unsur dalam modal budaya beserta contohnya.
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Lembar evaluasi tugas teori pengetahuan tentang Langkah-langkah Menggunakan
Pendekatan Budaya dalam Mencegah Korupsi APBDes.
Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani
No. Benar Salah
1.
2.
3.
6
Apakah semua pertanyaan tugas teori dan praktik yang berkaitan dengan konsep pe-
ngawasan pembangunan Desa, transparansi informasi dan potensi permasalahannya
dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?
YA TIDAK
YA
Peserta
Nilai
Catatan Penilai:
7
2. Tugas Praktik
a. Elemen kompetensi:
Mendeskripsikan langkah-langkah pendekatan kebudayaan dalam pencegahan
korupsi APBDes
b. Waktu penyelesaian:
5 JP (@ 60 menit)/300 menit
c. Capaian Unjuk Kerja:
Setelah menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan mendeskripsikan langkah-
langkah pendekatan kebudayaan dalam pencegahan korupsi APBDes ini, peserta
mampu:
1. Menyusun langkah-langkah menggunakan pendekatan kebudayaan dalam
pencegahan korupsi APBDes.
2. Menentukan strategi dan Menyusun Rencana Aksi Pencegahan Korupsi APB-
Des Menggunakan pendekatan Budaya.
d. Indikator Unjuk Kerja:
1. Permasalahan terkait transparansi, partisipasi, modus tindak pidana korupsi, elit
capture diidentifikasi.
2. Faktor penyebab timbulnya korupsi diidentifikasi.
3. Modal budaya terkait pranata sosial, item budaya dan pemimpin budaya diiden-
tifikasi.
4. Strategi dan Rencana Aksi Pencegahan Korupsi APBDes menggunakan pendeka-
tan budaya disusun.
e. Standar Kerja:
1. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang
ditetapkan.
2. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesala-
han kegiatan kritis.
a. Instruksi Kerja
Tugas:
Menyusun langkah-langkah menggunakan pendekatan budaya dalam pencegahan ko-
rupsi APBDes.
8
STUDI KASUS
Seorang oknum kepala Desa BCD di Kabupaten G Provinsi Z dengan inisial AA
(62 tahun), ditangkap polisi karena diduga menyalahgunakan anggaran Dana
Desa sebesar Rp.550 juta. Dana tersebut digunakan tersangka untuk membeli
dua mobil untuk kepentingan pribadinya. Dari tangan tersangka, polisi menyita
dua unit mobil yang dibeli tersangka dari hasil korupsi anggaran Dana Desa dari
periode 2015-2018 sebagai barang bukti.
Polisi juga menyita banyak dokumen di antaranya dokumen Anggaran Penda-
patan dan Belanja Desa (APBDes) dan Laporan Realisasi APBDes tahun angga-
ran 2015-2018. Kemudian, dokumen pencairan Dana Desa, sejumlah kuitansi
pengambilan dana dan laporan penghitungan keuangan kerugian negara dari
Inspektorat Pemerintah Kabupaten G.
Modus yang digunakan tersangka adalah tidak merealisasikan anggaran Dana
Desa sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB). Terdapat beberapa peker-
jaan proyek yang mestinya diserap anggarannya, tetapi faktanya pekerjaan itu
tidak ada.
Kemudian, tersangka juga mengambil dana dari penyelenggaraan pemerintah
Desa untuk kepentingan pribadi. Dana tersebut seharusnya digunakan untuk
membayar tunjangan, honor, uang makan dan minum, serta tranportasi bagi
aparatur Desa. Selain itu ada juga modus ketika tersangka tidak menyerahkan
uang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ke pengelola dan tidak juga menyetor-
kan ke rekening BUMDes.
Perbuatan tersangka juga bahkan sudah menjadi temuan Satgas yang diben-
tuk oleh Kementerian Desa. Sementara tersangka mengakui perbuatannya
menggunakan anggaran Dana Desa untuk kebutuhan pribadi dan menutupi bi-
aya hidup keluarganya. Dia juga mengaku telah ditegur oleh atas perbuatannya.
“Saya sudah ditegur Inspektorat hingga Satgas dari Kementerian Desa,” katanya.
Peristiwa ditangkapnya tersangka membuat lega sebagai kecil masyarakat di
Desa, khususnya dari beberapa anggota Karang Taruna yang mengetahui perso-
alan tersebut. Sementara sebagian besar belum mengetahui peristiwa tersebut
karena ditutupi oleh keluarganya.
9
Selama ini proses pembangunan Desa BCD hanya diketahui oleh segelintir orang
saja. Sebagian besar masyarakat Desa sibuk bekerja keras menjadi petani dan
menganggap pelaksanaan pembangunan Desa menjadi urusan Kepala Desa dan
perangkatnya saja. Akibatnya masyarakat Desa tidak memiliki informasi menge-
nai pembangunan yang dilaksanakan di daerahnya dan tidak mengetahui untuk
apa saja APBDes digunakan. Hal ini terjadi karena proses Musyawarah Desa dan
Musrenbang Desa dihadiri secara terbatas oleh Kepala Desa dan kerabatnya
Sebenarnya Desa BCD memiliki beberapa pranata sosial, antara lain Kelompok
Majelis Taklim, Kelompok Tani Wanita, Posyandu, Perkumpulan Kesenian Rakyat,
Karang Taruna, dan kelompok tani, namun pimpinan/ketua pranata sosial terse-
but memiliki hubungan yang sangat harmonis dengan Kepala Desa. Hal ini terjadi
karena Kepala Desa selalu menyetujui usulan kegiatan dari mereka untuk diang-
garkan di APBD. Selain itu, anggota keluarga mereka juga mendapatkan kesem-
patan untuk menjadi pemborong proyek pembangunan.
Hanya lima anggota Karang Taruna (dari total 30 anggota) yang menyadari bahwa
terjadi permasalahan serius di Desa mereka. Lima orang anggota Karang Taruna
sering berdiskusi, untuk mencari solusi pemecahan atas problem di Desa mereka.
Selama ini warga sering bertemu dan berkumpul dalam beberapa kegiatan, yaitu:
- pertemuan posyandu satu bulan sekali
- pertemuan Majelis Taklim, satu pekan sekali
- pertemuan Kelompok Tani Wanita, satu pekan sekali
Sedangkan kesenian rakyat yang digemari adalah penampilan lagu-lagu tradis-
ional. Masyarakat sebenarnya memiliki kearifan lokal di dalam menjalani aktivi-
tasnya, yang disebut dengan “Pappasang turiolo” yang memiliki makna:
• Nilai kejujuran.
• Nilai kepemimpinan berperilaku terpuji, memiliki wawasan luas, adil dan ju-
jur, selalu memikirkan sebab akibat dari perbuatannya.
• Nilai Sirik na pace (Kehormatan).
• Nilai persatuan dan gotong royong.
• Nilai usaha dan kerja keras.
10
Setelah membaca kasus posisi di atas, susunlah langkah-langkah menggunakan
pendekatan budaya dalam pencegahan korupsi APBDes yang disusun.
Langkah-langkah pendekatan budaya dalam pencegahan korupsi APBDes
setidaknya meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Identifikasi tindak pidana korupsi dan/ potensi tindak pidana korupsi, lakukan ana-
lisis unsur pasal.
2. Identifikasi permasalahan terkait transparansi, partisipasi dan/akuntabilitas.
3. Identifikasi elit capture yang terjadi.
4. Identifikasi faktor penyebab timbulnya korupsi.
5. Identifikasi modal budaya di masyarakat yang terdiri dari pranata sosial, pemimpin
budaya dan item budaya dengan menggunakan template yang tersedia.
6. Susun Strategi dan Rencana Aksi Pencegahan Korupsi APBDes menggunakan pen-
dekatan Budaya.
7. Buatlah hasil diskusi dalam bentuk presentasi power point atau di kertas plano dan
presentasikan hasil diskusinya.
b. Daftar Cek Unjuk Kerja
No. Indikator Unjuk Tugas Penilaian
Kerja Hal-Hal yang Diamati
K BK
1. Menyusun lang- Susunlah langkah- (1) Identifikasi Pelang-
kah-langkah meng- langkah pendeka- garan unsur pasal dan
gunakan pen- tan budaya dalam modus korupsi
dekatan budaya pencegahan korupsi
dalam pencegahan APBDes
korupsi APBDes
(2) identifikasi per-
masalahan transparansi,
partisipasi, akuntabilitas
(3) Identifikasi faktor
penyebab timbulnya
korupsi
(4) Identifikasi elit cap-
ture 0,7%
(5) Identifikasi modal
budaya di masyarakat
yang terdiri dari pranata
sosial, pemimpin budaya
dan item budaya
11
No. Indikator Unjuk Tugas Penilaian
Kerja Hal-Hal yang Diamati
K BK
2. Menyusun Strate- Susunlah Strategi Hasil Identifikasi per-
gi dan Rencana dan Rencana Aksi masalahan dan modus
Aksi Pencegahan Pencegahan Korupsi korupsi
Korupsi APBDes APBDes menggu-
Menggunakan nakan pendekatan
pendekatan Bu- budaya
daya
Hasil Identifikasi modal
budaya dan hasil identi-
fikasi elit capture
Hasil identifikasi Faktor
Penyebab
Strategi dan Rencana
aksi untuk mengatasi
permasalahan
Daftar Alat dan Bahan
Nama Alat/Barang Spesifikasi Keterangan
1. Laptop Microsoft word dan ppt Untuk presentasi hasil
2. LCD Projector Standar untuk presentasi Untuk presentasi hasil
3. Flash Disk 8 GB Untuk rekaman bahan
presentasi
4. Printer Cartridge atau laser Untuk satu kelas
BAHAN
1. Print out soal kasus Dibagikan kepada setiap kelom-
pok
2. Modul terkait Modul Pendekatan Budaya
dalam Penyuluhan Antikorupsi
APBDesa
3. Kertas HVS A4
12
Bab II. Ceklis Tugas
No. TUGAS UNJUK KERJA Penilaian TANGGAPAN
K BK
1. Menjelaskan Pengawasan Pemba-
ngunan Desa, Transparansi Infor-
masi dan Potensi Permasalahannya
2. Mendeskripsikan Langkah-langkah
Menggunakan Pendekatan Budaya
dalam Mencegah Korupsi APBDes
Apakah semua pertanyaan teori dan praktik yang berkaitan dengan pendekatan bu-
daya untuk mencegah korupsi APBDes dijawab dengan benar degan waktu yang telah
ditentukan?
YA TIDAK
YA TIDAK
Peserta
Nilai
Catatan Penilai:
1
Penjelasan Umum
Buku penilaian untuk unit kompetensi Pendekatan Budaya dalam Penyuluhan
Anti Korupsi APBDes ini dibuat sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan menggu-
nakan pendekatan kompetensi yang telah menempuh tahapan penerimaan pengeta-
huan, keterampilan, dan sikap kerja melalui Buku Informasi dan Buku Kerja. Setelah
latihan-latihan yang dilakukan berdasarkan Buku Kerja maka untuk mengetahui hasil
kompetensi yang dimiliki peserta perlu dilakukan uji komprehensif secara utuh per
unit kompetensi dan materi uji komprehensif dalam Buku Penilaian.
Tujuan dari Buku penilaian ini untuk menguji kompetensi peserta setelah sele-
sai mengikuti pelatihan yang mengacu pada Buku Informasi dan Buku Kerja. Berdasar-
kan hasil penilaian inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau belum terhadap unit
kompetensi Pendekatan Budaya dalam Penyuluhan Anti Korupsi APBDes. Metode pe-
nilaian yang dilakukan meliputi:
1. Metode Penilaian Pengetahuan
a. Tes tertulis. Dalam tes tertulis peserta diminta untuk mengisi soal-soal yang dise-
diakan dalam bentuk pilihan ganda, pernyataan benar dan salah, serta pertanyaan
essai. Soal-soal yang ada dalam tes tertulis merupakan materi-materi yang terda-
pat di dalam Buku Informasi. Waktu yang disediakan untuk tes tertulis selama 15-
20 menit.
b. Tes Wawancara. Tes wawancara dilakukan untuk mengetahui sejauhmana Peserta
mampu memahami dan menjelaskan secara lisan materi-materi yang ada dalam
Buku Informasi. Tes wawancara dilakukan secara individu oleh tim penilai. Tim pe-
nilai wawancara sebaiknya dilakukan lebih dari 1 orang. Tes wawancara mencakup:
penguasaan atas materi dan kemampuan menjelaskan secara singkat dan padat.
2. Metode Penilaian Keterampilan
Seluruh aktivitas yang dilakukan dalam pelatihan sesuai dengan instruksi/tugas
yang diberikan Fasilitator/Pemateri dalam bentuk diskusi/presentasi/bermain peran,
dan aktivitas lainnya yang menggunakan media pembelajaran pada saat pelatihan.
3. Metode Penilaian Sikap Kerja
Dilakukan melalui cara observasi terstruktur, yaitu pengamatan yang dilakukan
oleh Fasilitator/Pemateri selama pelatihan kepada peserta. Penilaian dilakukan de-
ngan menggunakan lembar penilaian yang sudah disiapkan yang dilakukan pada saat
peserta melakukan keterampilan kompetensi, misalnya pada saat peserta presentasi,
brainstorming, simulasi, dan lain sebagainya.
DAFTAR ISI
PENJELASAN UMUM 1
BAB I PENILAIAN PENGETAHUAN 3
A. Lembar Penilaian Teori 3
B. Ceklis Penilaian Teori 9
Bab II PENILAIAN KETRAMPILAN 15
A. Lembar Penilaian Praktik 15
B. Ceklis Aktivitas Praktik 15
Bab III PENILAIAN SIKAP KERJA 18
A. Lembar Observasi 18
LAMPIRAN 21
Kunci Jawaban 21
3
Bab I Penilaian Pengetahuan
A. LEMBAR PENILAIAN TEORI
Unit kompetensi:
Pendekatan Budaya dalam Penyuluhan Antikorupsi APBDes.
Elemen Kompetensi:
Menjelaskan Pengawasan Pembangunan Desa, Transparansi Informasi dan Potensi
Permasalahannya.
Waktu:
15 Menit.
PETUNJUK UMUM
• Jawablah materi tes ini pada lembar jawaban/kertas yang telah disediakan.
• Bacalah materi tes secara cemat dan teliti
SOAL PILIHAN GANDA
1) Tujuan pembangunan Desa yang dimaksud dalam UU Desa adalah:
a.Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa melalui pembangunan yang par-
tisipatif.
b.Meningkatkan tatakelola pemerintahan Desa yang bersih dan akuntabel.
c.Meminimalisir terjadinya tindak pidana korupsi di tingkat Desa melalui pemenu-
han kebutuhan dasar masyarakat, pembangunan sarana dan prasarana, pemba-
ngunan infastruktur, dan pengawasan dari masyarakat.
d.Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta
penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan
sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta peman-
faatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
2) Apa yang dimaksud dengan pendekatan “satu desa, satu rencana, satu anggaran”,
dalam konsep pembangunan desa yang tertuang dalam UU Desa?
a.Pembangunan yang dilakukan berdasarkan kebutuhan masyarakat Desa yang
dirumuskan dan diputuskan sendiri oleh Desa dengan melibatkan partisipasi
masyarakat berdasarkan kewenangan desa. Perencanaan desa yang diputuskan
sendiri oleh Kepala Desa tanpa melibatkan partisipasi masyarakat.
b.Perencanaan desa yang berdiri sendiri dan diputuskan sendiri oleh pemerintah
desa berdasarkan kewenangan desa.
c.Perencanaan desa yang berdiri sendiri dan diputuskan sendiri oleh desa dengan
4
melibatkan partisipasi masyarakat berdasarkan program/kegiatan yang telah di-
tentukan oleh supra desa.
d.Pembangunan yang dilakukan berdasarkan keinginan pemerintah desa Desa
yang dirumuskan dan diputuskan sendiri oleh Desa tanpa melibatkan partisipasi
masyarakat berdasarkan kewenangan desa.
3) Perencanaan pembangunan desa dituangkan dalam dua dokumen berikut:
a.RPJM Desa dan RAPB Desa.
b.APB Desa dan RKP Desa.
c.RPJM Desa dan RKP Desa
d.RKP Desa dan RAPB Desa.
4) Berikut ini tahapan pembangunan Desa yang diatur dalam Pasal 78 UU Desa,
kecuali:
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Musyawarah Desa untuk menyusun RAPB Desa.
d. Pengawasan
5) Perencanaan pembangunan Desa diatur dalam:
a. Permendagri No. 20 tahun 2018
b. Permendagri No. 113 tahun 2014
c. Permendagri No. 114 tahun 2014
d. Permendesa No. 1 tahun 2014
6) Di bawah ini merupakan tahapan atau siklus dalam APBDes yang diatur dalam
Permendagri No. 20 tahun 2018, yaitu:
a.1) Tahap Penyusunan APBDes; 2) Tahap penetapan dan pengesahan; 3) Tahap
pelaksanaan; dan 4) Tahap pertanggungjawaban APBDes.
b.1) Tahap Penyusunan APBDes; 2) Tahap penetapan dan pengesahan; 3) Tahap per-
tanggungjawaban APBDes.
c.1) Tahap Penyusunan RKP Desa; 2) Tahap penetapan dan pengesahan RKP Desa; 3)
Tahap pelaksanaan APBDes;
d.1) Tahap Penyusunan APBDes; 2) Tahap penetapan dan pengesahan; 3) Tahap
pelaksanaan; dan 4) Tahap Musyawarah Desa.
7) Musyawarah Desa dalam rangka penyusunan RKP Desa yang diatur dalam Permen-
dagri No. 114 tahun 2014, dilaksanakan pada bulan:
a. Januari
b. Mei
5
c. Juni
d.September
8) Proses penyusunan APBDes dimulai dengan penyusunan RKP Desa. Sebutkan
tahapan yang benar dalam penyusunan RKP Desa:
a.1) Penyusunan perencanaan pembangunan Desa melalui musyawarah Desa; 2)
Pembentukan tim penyusun RKP Desa; 3) Pencermatan pagu indikatif Desa dan
penyelarasan program/kegiatan masuk ke Desa; 4) Pencermatan ulang dokumen
RPJM Desa; 5) Penyusunan rancangan RKP Desa; 6) Penyusunan RKP Desa melalui
musyawarah perencanaan pembangunan Desa; 7) Penetapan RKP Desa;
b.1) Penyusunan perencanaan pembangunan Desa melalui musyawarah Desa; 2)
Pembentukan tim penyusun RKP Desa; 3) Penyusunan RKP Desa melalui musya-
warah perencanaan pembangunan Desa; 4) Penetapan RKP Desa;
c.1) Pembentukan tim penyusun RKP Desa; 2) Penyusunan perencanaan pembangu-
nan Desa melalui musyawarah Desa; 3) Pencermatan pagu indikatif Desa dan pe-
nyelarasan program/kegiatan masuk ke Desa; 4) Penyusunan rancangan RKP Desa;
5) Penyusunan RKP Desa melalui musyawarah perencanaan pembangunan Desa;
d.1) Pembentukan tim penyusun RKP Desa; 2) Pencermatan pagu indikatif Desa dan
penyelarasan program/kegiatan masuk ke Desa; 3) Pencermatan ulang dokumen
RPJM Desa; 4) Penyusunan rancangan RKP Desa; 5) Penyusunan RKP Desa melalui
musyawarah perencanaan pembangunan Desa;
9) Pasal berapakah dalam Permendagri No. 114 yang mengatur tentang pengawasan
pembangunan Desa oleh masyarakat?
a. Pasal 85
b. Pasal 79
c. Pasal 55
d. Pasal 72
10) Tindak pidana korupsi yang diatur dalam:
a. UU No. 20 tahun 2001
b. UU No. 1 tahun 2014
c. UU No. 17 tahun 2003
d. UU No. 8 tahun 2008
11) Di bawah ini merupakan bagian 7 kelompok tindakpidana korupsi yang diatur
dalam UU tindakpidana korupsi, kecuali:
a. Kerugian keuangan negara, suap
b. Suap dan Gratifikasi
c. Pemerasan, perbuatan curang
6
d. Pengesahan UU tanpa persetujuan DPR.
12) Yang termasuk unsur delik tindak pidana menurut pasal 2 (kerugian keuangan
negara) dalam UU tindak pidana korupsi adalah:
a. Setiap orang
b. Secara melawan hukum
c. Memperkaya diri sendiri
d. Semua jawaban benar
13) Yang termasuk unsur delik tindak pidana menurut pasal 12B (Gratifikasi) dalam
UU tindak pidana korupsi adalah kecuali:
a. Setiap orang
b. Berhubungan dengan jabatan
c. Berlawanan dengan tugas atau kewajibannya
d. Dapat dianggap suap
14) Kasus penyelewengan APB Desa dengan modus meminjam sementara Dana Desa
untuk kepentingan pribadi namun tidak dikembalikan ke kas Desa, masuk dalam
dugaan delik di bawah ini, yaitu:
a. Dugaan memperkaya diri sendiri atau orang lain yg dapat merugikan keuangan
negara (Pasal 2, pasal 3 UU Tipikor)
b. Dugaan perbuatan pemerasan (Pasal 12 huruf e, f dan g UU Tipikor)
c. Dugaan gratifikasi (Pasal 12 B UU Tipikor)
d. Dugaan benturan kepentingan dalam pengadaan (pasal 12 i UU Tipikor).
15) Apa yang dimaksud dengan teori korupsi Willingness and Opportunity to Corrupt?
a.Korupsi terjadi karena seseorang merasa hidup tidak pernah cukup dengan materi
yang dimiliki.
b.Korupsi terjadi akibat tuntutan dari lingkungan kerja dan kehidupan keluarga yang
tidak baik.
c.Korupsi terjadi karena atasan yang meminta melakukannya, dan ada kesempatan
untuk melakukannya.
d.Korupsi terjadi jika terdapat kesempatan/peluang (kelemahan sistem, penga-
wasan kurang, dan sebagainya) dan niat/keinginan (didorong karena kebutuhan
& keserakahan).
16) Sebutkan 9 nilai anti korupsi yang hendaknya diberikan dan ditanamkan sejak dini?
a. Tanggung jawab, Disiplin, Jujur, Sederhana, Kerja keras, Mandiri, Adil, Berani, dan
Peduli.
b. Rajin, terampil, bersahaja, tidak sombong, berani, hidup dengan moto sederhana,
7
transparan, dan berani.
c. Bertangungjawab, rajin beribadah, peduli, tidak memperkaya diri, bersikap adil,
menolong, dan berani.
d. Jujur, terampil, rajin, semangat, akuntabel, transparan, tanggungjawab, dan hidup
sederhana.
17) Di bawah ini adalah UU yang mengatur tentang keterbukaan informasi publik,
yaitu:
a. UU No. 14 tahun 2008
b. UU No. 13 tahun 2008
c. UU No. 10 tahun 2018
d. UU No. 11 tahun 2008
18) Apa yang dimaksud dengan informasi publik Desa berdasarkan Peraturan Komisi
Informasi Pusat No. 1 tahun 2018?
a. Informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh
Pemerintah Desa yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
Pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pember-
dayaan Masyarakat Desa.
b. Informasi yang dihasilkan dan dikelola oleh Desa yang bersifat tidak rahasia.
c. Informasi berupa dokumen-dokumen perencanaan dan anggaran yang ada di Desa
yang wajib diinformasikan kepada masyarakat oleh pemerintah Desa.
d. Informasi yang berupa data-data penyelenggaraan pemerintah Desa yang dike-
cualikan untuk diinformasikan kepada masyarakat sebagai bentuk transparansi dan
akuntabilitas Kepala Desa.
19) Berikut ini adalah manfaat dari transparansi informasi publik Desa, kecuali:
a. Dapat meningkatkan kepercayaan publik kepada Pemerintah Desa dalam tatakelo-
la pemerintahan Desa yang transparan, bersih, dan akuntabel.
b. Meningkatkan pemahaman aparat desa mengenai pentingnya menutup informasi
yang dikecualikan di Desa.
c. Meningkatkan jumlah sengketa informasi yang ada di Komisi Informasi Pusat.
d. Dapat meminimlisir terjadinya tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Peme-
rintah Desa, karena dengan transparansi masyarakat dapat melakukan penga-
wasan pembangunan.
20) Berikut ini fungsi PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) dalam
konteks keterbukaan informasi publik
a. Mendokumentasikan data dan informasi publik.
b. Menghimpun informasi publik dari seluruh unit kerja di badan publik, memberikan
8
pelayanan informasi publik, dan penyelesaian sengketa pelayanan informasi.
c. Melakukan sosialisasi semua informasi mengenai pemerintahan kepada publik
melalui berbagai media sosialisasi.
d. Menjadi saksi pada saat terjadi sengketa informasi.
SOAL BENAR SALAH
Nyatakan pernyataan di bawah ini dengan cara melingkari huruf B bila pernyataan di-
anggap benar, dan melingkari huruf S bila pernyataan dianggap salah.
B S Tujuan pembangunan Desa adalah untuk meningkatkan kesejahte-
raan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggu-
langan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pemba-
ngunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi
lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara
berkelanjutan.
B S Korupsi terjadi jika terdapat kesempatan/peluang (kelemahan sistem,
pengawasan kurang, dan sebagainya) dan niat/keinginan (didorong
karena kebutuhan & keserakahan).
B S RAB Desa disusun oleh Pemerintah Desa dengan mengacu pada RP-
JMD.
B S RPJM Desa dan RAPB Desa merupakan satu-satunya dokumen peren-
canaan di tingkat Desa yang menjadi ruh dari UU Desa.
B S Pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat dalam Permendagri
114 tahun 2014 dilakukan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan Desa.
9
B. CEKLIS PENILAIAN TEORI
Nama Peserta :
Jenis Kelamin :
No. Kunci Jawaban Penlaian Keterangan
Jawaban Peserta K BK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
PERNYATAAN BENAR SALAH
No. Kunci Jawaban Penlaian Keterangan
Jawaban Peserta K BK
1.
2.
3.
4.
5.
10
C. LEMBAR PENILAIAN TEORI
Unit kompetensi:
Pendekatan budaya dalam penyuluhan antikorupsi APBDes.
Elemen Kompetensi:
Mendeskripsikan Langkah-langkah Menggunakan Pendekatan Budaya dalam
Mencegah Korupsi APBDes.
Waktu:
15 Menit.
PETUNJUK UMUM
• Jawablah materi tes ini pada lembar jawaban/kertas yang telah disediakan.
• Bacalah materi tes secara cemat dan teliti
SOAL PILIHAN GANDA
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan budaya?
a.Kebiasaan yang berkembang yang merupakan hasil kreasi manusia sebagai bagian
dari anggota masyarakat.
b.Kebiasaan yang ada di masyarakat yang dibangun oleh konstruksi sosial.
c.Adat istiadat yang berkembang di masyarakat yang ditetapkan dalam peraturan
desa.
d.Kebiasaan turun temurun yang berasal dari nenek moyang bangsa Indonesia.
2) Berikut ini adalah karakter budaya masyarakat desa, kecuali:
a. Memiliki ikatan sosial yang kuat.
b. Mengadakan acara-acara yang berbau budaya desa.
c. Memiliki semangat kekeluargaan dan gotong royong yang tinggi.
d. Mengedepankan musyawarah dalam mengambil keputusan.
3) Relasi yang tidak seimbang antara warga biasa dengan para tokoh di Desa disebut
dengan istilah?
a. Patron-client atau tuan-kawula.
b. Key actor
c. Penguasa desa
d. Community Center
11
4) Apa yang dimaksud dengan elit capture?
a. Suatu keadaan dimana pemerintah desa dan masyarakat bersinergi membangun
budaya lokal Desa.
b. Suatu fenomena korupsi yang terjadi Desa yang dilakukan oleh pemerintah Desa.
c. Adanya hubungan kekuasaan antara elit Desa dengan pejabat supra Desa.
d. Suatu fenomena di mana para elit atau tokoh memanfaatkan kedudukannya untuk
mendapatkan sumber dana publik secara tidak sah untuk kepentingan pribadinya.
5) Di bawah ini merupakan contoh tindakan dari elit capture, kecuali:
a. Tokoh masyarakat terpilih menjadi kepala Desa, kemudian menjalankan pemerin-
tahannya secara partisipatif.
b. Tokoh masyarakat diangkat menjadi anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
kemudian dimanfaatkan oleh kepala Desa untuk membenarkan tindakan-tinda-
kannya yang bertentangan dengan prinsip-prinsip tatakelola pemerintahan yang
baik.
c. Kepala Desa mengangkat perangkat Desa dengan cara rekrutmen terbuka untuk
mendapatkan perangkat Desa yang memiliki kompetensi.
d. Tokoh masyarakat diangkat sebagai sekretaris Desa kemudian mengelola APBDes
dengan baik.
6) Apa yang dimaksud dengan elite control?
a. Praktik para seniman Desa untuk terlibat dalam proses pembangunan desa
b. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Desa berdasarkan budaya-bu-
daya lokal Desa.
c. Praktik para elit dalam mengendalikan sumber-sumber daya publik agar tetap ter-
deliver kepada warga yang menjadi sasaran pembangunan
d. Praktik baik yang dicontohkan oleh para elit dan pemerintah Desa.
7) Apa yang dimaksud dengan benevolent capture?
a. Suatu kondisi dimana elite atau tokoh di Desa dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat Desa.
b. Suatu perubahan yang terjadi di masyarakat Desa yang dilakukan melalui pendeka-
tan budaya.
c. Budaya yang berkembang di masyarakat Desa dimana para tokoh masyarakat se-
lalu menjadi penguasa.
d. Para elit Desa yang mementingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan orang
lain.
12
8) Berikut ini merupakan salah satu contoh pendekatan budaya dalam pencegahan
tindak pidana korupsi kecuali:
a. Mendorong transparansi anggaran melalui pertunjukan kesenian Desa.
b. Membuat baliho yang menampilkan tokoh-tokoh masyarakat desa.
c. Menyelenggarakan konsultasi publik draft RAPB Desa.
d. BPD menyelenggarakan Musyawarah Desa.
9) Di bawah ini merupakan cara pelaksanaan pendekatan budaya untuk pencegahan
korupsi, yaitu:
a. Menyelenggarakan budaya-budaya kesenian tradisonal dan menganggarkannya
dalam APBDes.
b. Mengoptimalkan pranata sosial yang ada di Desa, menggunakan item-item budaya
yang berkembang di Desa, dan memperkuat peran pemimpin budaya.
c. Mengajak masyarakat untuk melakukan elit control agar nilai – nilai budaya elit
menjadi benevolent.
d. Semua jawaban benar.
10) Di bawah ini adalah strategi anti korupsi dengan pendekatan budaya untuk
mengubah elit capture menjadi benevolent capture, kecuali:
a. Konsolidasi warga
b. Membentuk kades berintegritas dan anti korupsi.
c. Membentuk pemimpin budaya berintegritas dan anti korupsi.
d. Semua jawaban benar.
13
SOAL BENAR SALAH
Nyatakan pernyataan di bawah ini dengan cara melingkari huruf B bila pernyataan di-
anggap benar, dan melingkari huruf S bila pernyataan dianggap salah.
B S Budaya didefinisikan sebagai kebiasaan yang ada di masyarakat yang
dibangun oleh konstruksi sosial.
B S Benevolent capture adalah suatu kondisi dimana elite atau tokoh di
Desa menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan mereka.
B S Elite control adalah praktik para elit dalam mengendalikan sumber-
sumber daya publik agar tetap ter-deliver kepada warga yang menjadi
sasaran pembangunan.
B S Relasi yang tidak seimbang antara warga biasa dengan para tokoh di
Desa disebut dengan istilah elite culture.
B S Pendekatan budaya dipercaya tidak bisa dilakukan dalam pencegahan
korupsi di Desa.
D. CEKLIS PENILAIAN TEORI
Nama Peserta :
Jenis Kelamin :
No. Kunci Jawaban Penlaian Keterangan
Jawaban Peserta K BK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
14
PERNYATAAN BENAR SALAH
No. Kunci Jawaban Penlaian Keterangan
Jawaban Peserta K BK
1.
2.
3.
4.
5.
KETERANGAN:
K = Kompeten
BK = Belum Kompeten
15
Bab II Penilaian Praktik
LEMBAR PENILAIAN TEORI
Unit kompetensi:
Pendekatan Budaya dalam Penyuluhan Antikorupsi Desa
1. Waktu : 5 JP (@60 menit) / 300 menit
2. Alat : Laptop, LCD ProjectorFlash Disk,Printer
3. Bahan/Materi: Print out Soal Kasus Posisi, Modul terkait, Kertas HVS
4. Indikator Unjuk Kerja
5. Standar Kerja
1. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetap-
kan
2. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesalahan
kegiatan kritis
A. Instruksi Kerja
Tugas : Menyusun langkah-langkah menggunakan pendekatan budaya dalam pencega-
han korupsi APBDes.
STUDI KASUS
Seorang oknum kepala Desa BCD di Kabupaten G Provinsi Z dengan inisial AA
(62 tahun), ditangkap polisi karena diduga menyalahgunakan anggaran Dana
Desa sebesar Rp.550 juta. Dana tersebut digunakan tersangka untuk membeli
dua mobil untuk kepentingan pribadinya. Dari tangan tersangka, polisi menyita
dua unit mobil yang dibeli tersangka dari hasil korupsi anggaran Dana Desa dari
periode 2015-2018 sebagai barang bukti.
Polisi juga menyita banyak dokumen di antaranya dokumen Anggaran Penda-
patan dan Belanja Desa (APBDes) dan Laporan Realisasi APBDes tahun angga-
ran 2015-2018. Kemudian, dokumen pencairan Dana Desa, sejumlah kuitansi
pengambilan dana dan laporan penghitungan keuangan kerugian negara dari
Inspektorat Pemerintah Kabupaten G.
16
Modus yang digunakan tersangka adalah tidak merealisasikan anggaran Dana
Desa sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB). Terdapat beberapa peker-
jaan proyek yang mestinya diserap anggarannya, tetapi faktanya pekerjaan itu
tidak ada.
Kemudian, tersangka juga mengambil dana dari penyelenggaraan pemerintah
Desa untuk kepentingan pribadi. Dana tersebut seharusnya digunakan untuk
membayar tunjangan, honor, uang makan dan minum, serta tranportasi bagi
aparatur Desa. Selain itu ada juga modus ketika tersangka tidak menyerahkan
uang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ke pengelola dan tidak juga menyetor-
kan ke rekening BUMDes.
Perbuatan tersangka juga bahkan sudah menjadi temuan Satgas yang diben-
tuk oleh Kementerian Desa. Sementara tersangka mengakui perbuatannya
menggunakan anggaran Dana Desa untuk kebutuhan pribadi dan menutupi bi-
aya hidup keluarganya. Dia juga mengaku telah ditegur oleh atas perbuatannya.
“Saya sudah ditegur Inspektorat hingga Satgas dari Kementerian Desa,” katanya.
Peristiwa ditangkapnya tersangka membuat lega sebagai kecil masyarakat di
Desa, khususnya dari beberapa anggota Karang Taruna yang mengetahui perso-
alan tersebut. Sementara sebagian besar belum mengetahui peristiwa tersebut
karena ditutupi oleh keluarganya.
Selama ini proses pembangunan Desa BCD hanya diketahui oleh segelintir orang
saja. Sebagian besar masyarakat Desa sibuk bekerja keras menjadi petani dan
menganggap pelaksanaan pembangunan Desa menjadi urusan Kepala Desa dan
perangkatnya saja. Akibatnya masyarakat Desa tidak memiliki informasi menge-
nai pembangunan yang dilaksanakan di daerahnya dan tidak mengetahui untuk
apa saja APBDes digunakan. Hal ini terjadi karena proses Musyawarah Desa dan
Musrenbang Desa dihadiri secara terbatas oleh Kepala Desa dan kerabatnya.
Sebenarnya Desa BCD memiliki beberapa pranata sosial, antara lain Kelompok
Majelis Taklim, Kelompok Tani Wanita, Posyandu, Perkumpulan Kesenian Rakyat,
Karang Taruna, dan kelompok tani, namun pimpinan/ketua pranata sosial terse-
but memiliki hubungan yang sangat harmonis dengan Kepala Desa. Hal ini terjadi
karena Kepala Desa selalu menyetujui usulan kegiatan dari mereka untuk diang-
17
garkan di APBD. Selain itu, anggota keluarga mereka juga mendapatkan kesem-
patan untuk menjadi pemborong proyek pembangunan.
Hanya lima anggota Karang Taruna (dari total 30 anggota) yang menyadari bahwa
terjadi permasalahan serius di Desa mereka. Lima orang anggota Karang Taruna
sering berdiskusi, untuk mencari solusi pemecahan atas problem di Desa mereka.
Selama ini warga sering bertemu dan berkumpul dalam beberapa kegiatan, yaitu:
- pertemuan posyandu satu bulan sekali
- pertemuan Majelis Taklim, satu pekan sekali
- pertemuan Kelompok Tani Wanita, satu pekan sekali
Sedangkan kesenian rakyat yang digemari adalah penampilan lagu-lagu tradi-
sional. Masyarakat sebenarnya memiliki kearifan lokal di dalam menjalani aktivi-
tasnya, yang disebut dengan “Pappasang turiolo” yang memiliki makna:
• Nilai kejujuran.
• Nilai kepemimpinan berperilaku terpuji, memiliki wawasan luas, adil dan ju-
jur, selalu memikirkan sebab akibat dari perbuatannya.
• Nilai Sirik na pace (Kehormatan).
• Nilai persatuan dan gotong royong.
• Nilai usaha dan kerja keras.
Setelah membaca kasus posisi di atas, susunlah langkah-langkah menggunakan pen-
dekatan budaya dalam pencegahan korupsi APBDes yang disusun yang meliputi
hal-hal sebagai berikut :
1. Identifikasi tindak pidana korupsi dan/ potensi tindak pidana korupsi, lakukan ana-
lisis unsur pasal.
2. Identifikasi permasalahan terkait transparansi, partisipasi dan/akuntabilitas.
3. Identifikasi elit capture yang terjadi.
4. Idetifikasi faktor penyebab timbulnya korupsi.
5. Identifikasi modal budaya di masyarakat yang terdiri dari pranata sosial, pemimpin
budaya dan item budaya dengan menggunakan template yang tersedia.
6. Susun Strategi dan Rencana Aksi Pencegahan Korupsi APBDes menggunakan pen-
dekatan Budaya.
7. Buatlah hasil diskusi dalam bentuk presentasi power point atau di kertas plano dan
presentasikan hasil diskusinya.
18
B. CEKLIS AKTIVITAS PRAKTIK
Kode Unit Kompetensi Tidak Ada
Judul Unit Kompetensi Menjelaskan pendekatan budaya dalam penyuluhan an-
tikorupsi APBDesa
Nama Peserta/Asesi
Jenis Kelamin Perempuan / Laki-laki
No. Indikator Unjuk Tugas Penilaian
Kerja Hal-Hal yang Diamati
K BK
1. Mampu Menyusun Susunlah langkah- (1) Identifikasi Per-
langkah-langkah langkah strategi masalahan dalam
menggunakan pendekatan ke- transparansi, partisipasi,
strategi pendeka- budayaan dalam akuntabilitas
tan kebudayaan pencegahan korupsi
dalam pencegahan APBDes
korupsi APBDes
(2) Identifikasi Pelang-
garan unsur pasal dan
modus korupsi
(3) Identifikasi Penyebab
timbulnya korupsi
(4) Identifikasi modal
budaya di masyarakat
yang terdiri dari pranata
sosial, pemimpin budaya
dan item budaya
(5) Elit Capture
2. Menyusun Strate- Susunlah Rencana (1) Hasil Identifikasi
gi dan Rencana Aksi Pencegahan Permasalahan dalam
Aksi Pencegahan Korupsi APBDes transparansi, partisipasi,
Korupsi APBDes menggunakan akuntabilitas
Menggunakan pendekatan budaya
pendekatan Bu- (berdasarkan hasil
daya identifikasi per-
masalahan & modus
korupsi dan identifi-
kasi modal budaya)
19
No. Indikator Unjuk Tugas Penilaian
Kerja Hal-Hal yang Diamati
K BK
(2) Hasil Identifikasi
Pelanggaran unsur pasal
dan modus korupsi
(3) Hasil Identifikasi
Penyebab timbulnya
korupsi
(3) Identifikasi Penyebab
timbulnya korupsi
(4) Identifikasi modal
budaya di masyarakat
yang terdiri dari pranata
sosial, pemimpin budaya
dan item budaya
Catatan :
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
Tandatangan Peserta:
Tandatangan Pelatih/Fasilitator:
20
PENILAIAN
Indikator Unjuk Kerja Elemen Penilaian
Kompetensi
Kompeten Belum
Kompeten
Bertindak cermat, teliti, 1
berfikir analitis, evaluatif,
dan kreatif.
Bertindak cermat, teliti, 2
berfikir analitis, evaluatif,
dan kreatif.
21
LAMPIRAN
KUNCI JAWABAN
Unit kompetensi:
Menjelaskan Pendekatan Budaya dalam Penyuluhan Antikorupsi APBDes.
PILIHAN BERGANDA PERNYATAAN BENAR SALAH
Nomor Kunci Nomor Kunci
Soal Jawaban Soal Jawaban
1. D 1. B
2. C 2. B
3. C 3. S
4. C 4. S
5. C 5. B
6. A
7. C
8. A
9. A
10. A
11. D
12. C
13 A
14. B
15. D
16. A
17. A
18. A
19. A
20. B
2
Alat Bantu Pembelajaran Permainan • untuk per- kenalan. Meta plan • it Spidol • besar Post it • Kertas • plano Lembar soal dan lembar jawaban Pre Test (Penilaian) Modul Ce- tak, Paparan tentang pen- jelasan alur pelatihan. Modul • Cetak Bahan • Paparan dari
Metode & Panduan Pelaksanaan Ceramah Permainan menuliskan Peserta harapan dan kontribusi plan/post di meta warna Perserta menjawab soal Pre-Test secara mandiri Ceramah/Presentasi Ceramah Tanya Jawab Brainstorming peserta praktik mengenai siklus APBDes.
HARI PERTAMA (1) Poin apa saja yang disampaikan (Pointer) Sambutan dari penyeleng- • Perkenalan peserta • meng- diminta Peserta identifikasi harapan dan kontribusi selama pelati- han untuk mencapai tu- juan. Peserta diminta untuk tertib tata membuat di- (yang boleh belajar lakukan dan tidak boleh dilakukan selama pelati- han) Panduan mengisi soal pre-test Penjelasan mengenai tujuan pelatihan, latar belakang, mater
Topik gara (pengantar pelatihan) • • Perkenalan Pemetaan harapan dan kontribusi Kesepakatan forum • oleh peserta (tata han. • 1. Pembangunan Desa •
Pembukaan Bangun suasana • • peserta • tertib) Pre test Bab I Pendahuluan Bab II:
Durasi 15 menit 45 menit 15 menit 15 menit 60 menit
Waktu Berakhir 08.15 09.00 09.15 09.30 10.30
Waktu Mulai 08.00 08.15 09.00 09.15 09.30
3
Alat Bantu Pembelajaran Modul • Cetak Bahan • Paparan Lembar • kerja peserta • Modul Cetak • Bahan Paparan • Lembar kerja pe- serta
Metode & Panduan Pelaksanaan Ceramah Tanya Jawab Diskusi kelompok Presentasi hasil diskusi kelompok. Peserta menghitung 1-3 dan kelipatannya, apabila ada yang salah peserta keluar dari permainan Ceramah Tanya Jawab Diskusi kelompok Presentasi hasil diskusi kelompok.
• • • • Istirahat Makan Siang • • • •
Rehat
Poin apa saja yang disampaikan (Pointer) Menjelaskan jenis tindakpidana korupsi beserta unsur pasalnya. Menjelaskan modus- modus tindakpidana korupsi APBDes secara Mengidentifikasi modus penyelewengan APB- Des (mulai dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan) beserta dugaan delik tindak pidana korupsi. Menjelaskan teori ko- Game melatih konsentrasi Menjelaskan potensi permasalahan dalam pengawasan pembangu- nan Desa. Mer
• • umum • • rupsi • •
2. Unsur Pasal dan Modus tindakpidana korupsi APBDes Ice Breaking
Topik 3. Pengawasan dan pe- mantauan pembangu- nan desa Pengawasan
Durasi 15 menit 105 menit 60 menit 20 menit 100 menit
Waktu Berakhir 10.15 12.00 13.00 13.20 15.00
Waktu Mulai 10.00 10.15 12.00 13.00 13.20
4
Alat Bantu Pembelajaran Modul • Cetak Bahan • Paparan ke- Flipchart • Spidol • warna- warni Post it • dengan berbagai warna.
Metode & Panduan Pelaksanaan Ceramah Tanya Jawab Brainstorming peserta praktik mengenai informasi terbukaan publik di Desa. Secara berkelompok (mak- simal 4 peserta) diminta untuk membuat Mind Map terkait materi hari per- tama. Hasil “Mind Map” ditempelkan pada din- ding ruang kelas ataupun
• • • dikumpulkan
Rehat
Poin apa saja yang disampaikan (Pointer) Menjelaskan informasi publik desa dan regulasi yang terkait. Menjelaskan peran PPID dalam keterbukaan in- formasi publik Desa Menjelaskan informasi publik desa yang wajib disediakan oleh Peme- rintah Desa. Menjelaskan good practice desa dalam mendorong keterbukaan informasi. “Mind Mapping” Materi hari
• • • • Pertama
4. Informasi Publik Desa Wrap-up Materi Hari Pertama
Topik
Durasi 20 menit 90 Menit 20 menit
Waktu Berakhir 15.20 16.45 17.10
Waktu Mulai 15.00 15.20 16.45
5
Alat Bantu Pembelajaran Kertas, aturan permainan Modul • Cetak Bahan • Paparan bu- Modul • Cetak Bahan • Paparan Video • Catatan: • game bisa diganti bentuk lain.
Metode & Panduan Pelaksanaan Game Tom and Jery mengejar bola dengan diiringi musik. Ceramah • Tanya Jawab • Brainstorming peserta • praktik mengenai daya yang ada di Desa. Ceramah • Tanya Jawab • Diskusi • Menampilkan video monkey dance dan peserta mengikutinya
HARI KEDUA (2) Poin apa saja yang disampaikan (Pointer) Point materi yang telah di- sampaikan di hari pertama Menjelaskan budaya demokratis masyarakat desa Menjelaskan manipulasi budaya demokrasi men- jadi budaya yang men- dukung parktik korupsi, dan contoh-contohnya. Rehat Menjelaskan elite capture dan benevolent capture Menjelaskan transfor- masi dari elite capture menjadi benevolent capture. Menjelaskan pelaksa- naan pendekatan
Review Hari Pertama Bab III 1. Konsep budaya dalam Masyarakat Desa dan Ragam bu- daya di Indonesia untuk mencegah ko- rupsi APBDes Game
Topik • • • 2. Pendekatan budaya • • •
Durasi 30 menit 105 menit 15 menit 90 menit 60 menit 15 menit
Waktu Berakhir 08.30 10.15 10.30 12.00 13.00 13.15
Waktu Mulai 08.00 08.30 10.15 10.30 12.00 13.00
6
Alat Bantu Pembelajaran Modul • Cetak Bahan • Paparan Lembar • kerja pe- serta Modul • Cetak Bahan • Paparan Lembar • kerja pe- serta Flipchart • Spidol • warna- warni Pos it • dengan berbagai warna.
Metode & Panduan Pelaksanaan Ceramah Tanya Jawab Diskusi kelompok Presentasi hasil diskusi kelompok Ceramah Tanya Jawab Diskusi kelompok Presentasi hasil diskusi kelompok. Secara berkelompok (mak- simal 4 peserta) diminta untuk membuat Mind Map terkait materi hari per- tama. Hasil “Mind Map” ditempelkan pada din- ding ruang kelas ataupun
• • • • Rehat • • • • dikumpulkan
Poin apa saja yang disampaikan (Pointer) Menjelaskan strategi anti korupsi dengan pendekatan budaya. Mengidentifikasi bentuk- bentuk tindakan elite capture dan strategi pendekatan budaya yang dilakukan. Menjelaskan dan mengi- dentifikasi langkah-lang- kah strategi pendekatan budaya dalam pencega- han korupsi APBDes. “Mind Mapping” Materi hari
• • • Kedua
3. Strategi anti korupsi dengan pendekatan budaya 4. Langkah-langkah startegi pendeka- tan budaya dalam pencegahan korupsi APB Desa. Wrap-up Materi Hari Kedua
Topik
Durasi 120 menit 15 menit 75 menit 20 menit
Waktu Berakhir 15.15 15.30 16.45 17.10
Waktu Mulai 13.15 15.15 15.30 16.45
7
Alat Bantu Pembelajaran Modul • Cetak Laptop • Flipchart • Spidol •
Metode & Panduan Pelaksanaan Memilih peserta secara acak (5 orang) dengan memberikan “kata kunci” materi dan meminta pe- serta untuk menjelaskan- nya. Peserta menyiapkan bahan dan materi yang diperlu- kan secara individu. menyiapkan Peserta pemetaan permasala- han korupsi di Desa strategi budaya dan sebagai solusi di dae- rahnya masing-masing. mem- Peserta Setiap presentasikan hasilnya.
HARI KEDUA (2) Poin apa saja yang disampaikan (Pointer) Point materi yang telah di- sampaikan di hari pertama Menyiapakan bahan dan alat fasilitasi • Peserta diminta meme- takan kondisi desanya masing-masing sesuai dengan instrumen yang ada Peserta mengidentifikasi • strategi pencegahan ber- dasarkan budaya yang ada di masyarakat Fasilitator memberikan feedback dan penilaian atas praktik peserta Peserta diminta menyu- sun RTL untuk
Review Hari Pertama Persiapan praktik fasilitasi Praktik pemetaan pencegahan tindakpi- dana korupsi APBDes melalui pendekatan budaya
Topik 1. 2. 3. 4.
Durasi 30 menit 30 menit
Waktu Berakhir 08.30 09.00 16.30
Waktu Mulai 08.00 08.30 09.00
8
Alat Bantu Pembelajaran Lembar soal dan lembar jawaban Post Test (Penilaian)
Metode & Panduan Pelaksanaan Perserta menjawab soal Post-Test secara mandiri Meminta 1-2 orang pe- serta untuk memberikan feedback pelatihan Pelatihan ditutup
Poin apa saja yang disampaikan (Pointer) Panduan mengisi soal Post- Test Peserta memberikan feed- back pelatihan Penutupan acara
Topik
Post-Test Penutupan
Durasi 15 menit 15 menit
Waktu Berakhir 16.45 17.00
Waktu Mulai 16.30 16.45