KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan
AnugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan modul elektronik (e-module) untuk
digunakan dalam proses pembelajaran pada mata kuliah Pengantar Akuntansi 1 di Jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pattimura.
E-module ini berisi mengenai penjelasan secara sederhana tentang Akuntansi.
Pembahasan modul disajikan dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh
mahasiswa. Dengan tersedianya e-module, diharapkan mampu mendukung proses
pembelajaran mahasiswa, sehingga menjadi lebih aktif.
Penulis juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari seluruh pihak yang
mendukung proses pembuatan e-module. Penulis menyadari bahwa e-module ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diperlukan untuk
pengembangan e-module ke depannya.
Penulis,
Kathleen Asyera Risakotta
ii
DAFTAR ISI ii
iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………. 2
BAB I KONSEP DASAR AKUNTANSI ……………………………………………………………………. 2
3
A. Bentuk-Bentuk Usaha/Bisnis ……………………………………………………………………..... 5
B. Pihak-Pihak Yang Berkepentingan ……………………………………………………………….. 6
C. Bentuk-Bentuk Usaha/Bisnis ……………………………………………………………………….. 8
D. Standar Akuntansi ……………………………………………………………………………………….. 9
E. Persamaan Akuntansi Dasar ………………………………………………………………………… 11
BAB II ANALISIS TRANSAKSI ………………………………………………………………………………. 12
A. Pencatatan Transaksi ke Dalam Persamaan Dasar Akuntansi ………………………. 16
B. Ikhtisar Transaksi …………………………………………………………………………………………. 17
C. Laporan Keuangan ………………………………………………………………………………………. 17
BAB III PROSES PENCATATAN …………………………………………………………………………….. 19
A. Akun ……………………………………………………………………………………………………………. 25
B. Prosedur Debit Kredit ………………………………………………………………………………….. 26
C. Tahapan Proses Pencatatan ………………………………………………………………………… 26
BAB IV PROSES PENYESUAIAN ……………………………………………………………………………. 38
A. Dasar-Dasar Ajat Jurnal Penyesuaian …………………………………………………………… 39
B. Jenis-Jenis Ayat Jurnal Penyesuaian …………………………………………………………….. 43
C. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian ………………………………………….. 44
D. Penyusunan Laporan Keuangan ………………………………………………………………….. 44
BAB V MENYELESAIKAN SIKLUS AKUNTANSI ……………………………………………………… 46
A. Neraca Lajur ………………………………………………………………………………………………… 48
B. Langkah-Langkah dalam Pembuatan Neraca Lajur ………………………………………. 53
C. Penyusunan Laporan Keuangan dari Neraca Lajur ……………………………………… 54
D. Menutup Akun ……………………………………………………………………………………………. 58
E. Ayat Jurnal Koreksi-Tahapan yang Dapat Dihindari ………………………………………
F. Laporan Posisi Keuangan Terklasifikasi ……………………………………………………………………
REFERENSI ……………………………………………………………………………………………………………….
iii
BAB I
KONSEP DASAR AKUNTANSI
iv
A. Pengertian Akuntansi
Akuntansi (Accounting) adalah suatu sistem informasi yang dapat mengidentifikasi,
mencatat dan mengkomunikasikan kejadian-kejadian suatu organisasi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan (Weygandt, et. al, 2013). Sejalan dengan ini, akuntansi juga dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem informasi yang memberikan laporan kepada berbagai pemakai atau
pembuat keputusan mengenai aktivitas bisnis dari suatu satu kesatuan ekonomi. Berdasar hal
ini maka proses akuntansi akan menghasilkan informasi Laporan Keuangan yang sangat berguna
bagi para pemakai informasi keuangan baik untuk internal perusahaan maupun pihak diluar
perusahaan termasuk pemerintah.
American Institute of Certified Public Accountans (AICPA) pada tahun 1941,
mendefinisikan akuntansi sebagai: seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta
menafsirkan hasil-hasilnya. Terdapat tiga aspek penting dari definisi tersebut yaitu : 1) Akuntansi
adalah suatu proses, yaitu proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi; 2)
Akuntansi memproses transaksi keuangan dengan cara yang mempunyai pola tertentu (bukan
sembarang atau acak-acakan) dan mengunakan satuan uang sebagai alat pengukur; dan 3)
Akuntansi tidak sekadar proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan belaka, melainkan
meliputi juga penafsiran terhadap hasil dari proses-proses tersebut.
Definisi lain dinyatakan oleh Accounting Principles Board (APB) tahun 1970: Akuntansi
adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya menyajikan informasi kuantitatif tentang lembaga-lembaga
ekonomi, terutama yang bersifat keuangan, yang bertujuan agar berguna dalam pengambilan
keputusan ekonomis. Definisi menurut American Accounting Association tahun 1966, adalah
sebagai berikut: proses mengenali, mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk
memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan.
Definisi ini mengandung dua pengertian: 1) kegiatan Akuntansi, bahwa akuntansi merupakan
proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, dan 2)
kegunaan Akuntansi, bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan
berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang
bersangkutan.
B. Pihak-Pihak Yang Berkepentingan
Informasi keuangan dibutuhkan oleh seorang pengguna bergantung pada jenis keputusan
yang dibuat oleh pengguna. Beberapa pihak yang terkait dengan informasi akuntansi, adalah:
1. Para pengguna internal adalah pihak yang berada dalam organisasi perusahaan yakni
para manajer yang merencanakan, mengorganisasikan dan menjalankan perusahaan.
Para manajer tersebut terdiri dari para manajer pemasaran, para manajer produksi,
direktur keuangan dan para pegawai perusahaan.
2
2. Para pengguna eksternal adalah pihak yang berada diluar organisasi perusahaan yang
menginginkan informasi keuangan tentang perusahaan. Dua jenis utama pengguna
eksternal adalah para investor dan para kreditur.
Investor (pemiliki) menggunakan informasi akuntansi untuk membuat keputusan
membeli, menahan atau menjual saham yang merupakan bukti kepemilikan perusahaan.
Kreditur (seperti, pemasok dan bank) menggunakan informasi akuntansi untuk
mengevaluasi risiko dari pemberian kredit atau peminjaman uang.
C. Bentuk-Bentuk Usaha/Bisnis
Perusahaan merupakan suatu entitas yang mengelola sumber daya ekonomi yang
bertujuan menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Umumnya bentuk-bentuk usaha/bisnis dikelompokkan atas dua bentuk yaitu menurut jenis
usaha dan menurut badan hukum/ bentuk yuridis.
Menurut Usaha
1. Perusahaan Jasa adalah perusahaan yang memberikan pelayanan jasa kepada
masyarakat/badan yang memerlukan. Jenis-jenis usaha jasa misalnya komunikasi,
hiburan, tempat tinggal, keahlian perorangan, pertanggungan, reparasi/pemeliharaan,
hidangan, transportasi, persewaan, profesi, pelayanan khusus, pelatihan dan
keterampilan serta keuangan dan pendanaan.
2. Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang menyalurkan barang dari produsen ke
konsumen. Perusahaan dagang membeli barang/produk dan menjualnya kembali tanpa
melakukan perubahan/mengolah barang tersebut. Oleh karena itu bentuk perusahaan
seperti ini tidak melakukan kegiatan produksi sendiri tetapi membeli dari para pelanggan
(supplier/pemasok) untuk kemudian dijual kepada pelanggan. Misalnya supermarket,
toserba, toko swalayan. Selain itu juga didapati beberapa perusahaan dagang berupa
Hypermart, Lottemart, Carefour, Giant, Alfa mart, Indo Mart, Matahari, Uniqlo, Aeon dan
sebagainya.
3. Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang mengola bahan baku menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi. Perusahaan Contoh bentuk perusahaan pemanufakturan
yang dijumpai dalam masyarakat adalah Unilever, Semen Gresik, Olympic, Toyota,
Polytron, Canon, Reebok, Boeing, Coca-Cola, dan sebagainya.
Menurut Badan Hukum
Dalam hukum dagang bentuk perusahaan mengacu pada bentuk hukum antara pihak-
pihak yang akan mengadakan hubungan hukum. Timbulnya hubungan hukum
mengakibatkan timbulnya hak dan kewajiban antara satu perusahaan dengan perusaahaan
yang melakukan hubungan itu. Bentuk hukum yang dilaksanakan dapat berbentuk
perseorangan, persekutuan, dan perseroan. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
3
Perusahaan Perseorangan, merupakan perusahaan yang kepemilikannya satu orang dan
bertindak sebagai manajer perusahaan. Secara yuridis kekayaan perusahaan tidak
dipisahkan dari kekayaan pribadi. Perusahaan perseorangan biasanya berupa usaha eceran
dan usaha profesional. Contohnya; toko, bengkel, salon, dokter, akuntan dan pengacara,
dan sebagainya.
Persekutuan merupakan perusahaan yang kepemilikannya dari penggabungan dua orang
atau lebih yang dianggap sebagai pemilik bersama atas perusahaan tersebut dan bersedia
membagi keuntungan di antara para pemilik. Bentuk hukum perusahaan persekutuan
adalah kerja sama dengan istilah partnership serta mengikat kesepakatan dalam perjanjian
kerja sama/persekutuan. Bentuk kerja sama dalam perusahaan persekutuan dalam bentuk
Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer. Persekutuan Firma (Fa) adalah
persekutuan yang didirikan untuk menjalankan perusahaan di bawah satu nama. Setiap
anggota firma mempunyai kedudukan yang sama dan secara langsung bertanggung jawab
penuh kepada pihak ketiga. Semua keuntungan yang terjadi merupakan keuntungan bagi
semua anggota firma. Usaha yang dilakukan oleh Fa berupa usaha eceran atau usaha
profesional. Misalnya Kantor Akuntan Publik Richard Risambessy & Co. Co berasal dari istilah
Compagnon yang berarti kawan. Fa Bandil, Fa Sejahtera, dan lain-lain.
Persekutuan komanditer atau Comanditaire Vennootschap (PT) adalah persekutuan yang
di dalamnya seorang atau beberapa orang sekutu mempunyai tanggung jawab penuh
terhadap pihak ketiga dan atau beberapa orang lain mempunyai tanggung jawab terbatas
sebesar jumlah modal yang disetor kepada perusahaan/persekutuan. Berdasarkan tanggung
jawab tersebut maka ditemukan sekutu pengelola yaitu mereka yang bertanggung jawab
penuh dan bertindak keluar maupun kedalam. Mereka yang hanya menyetor dana/modal
kepada persekutuan disebut sebagai sekutu diam (sleeping partner).
Perseroan Terbatas (PT), merupakan perusahaan yang dimiliki oleh para pemegang
saham perusahaan tersebut. Kelangsungan hidup perusahaan yang berbentuk PT sangat
tergantung dari kelangsungan hidup para pemegang saham. Perseroan Terbatas dapat
menghimpun dana dalam jumlah yang sangat besar sehingga untuk mendapatkan dana
tersebut, perusahaan dapat menjual saham di pasar modal atau penjualan saham ke pihak
publik. Berdasarkan hal tersebut, maka PT merupakan salah satu yang menghadapi masalah
perpajakan yang kompleks.
Koperasi, adalah bentuk badan hukum yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum (koperasi) yang terbentuk berdasarkan asas–asas kekeluargaan. Perkoperasian di
Indonesia diatur dengan undang-undang Nomor 25 Tahun 1992. Dana untuk kelangsungan
hidup koperasi berasal dari simpanan anggota berupa simpanan pokok dan simpanan wajib.
4
Berikut adalah perbedaan antara ketiga bentuk badan hukum perusahaan.
Aspek Perusahaan Perseorangan Perusahaan Persekutuan Persekutuan Terbatas
Pemilik Satu Orang Dua orang atau lebih Pemegang saham
Unsur Entitas Dibatasi dengan pemilik atau Dibatasi dengan pemilik atau Tidak terbatas
kematian pemilik kematian pemilik
Kewajiban Pribadi Pemilik bertanggung jawab Sekutu masing-masing Pemegang saham tidak
bertanggung jawab bertanggung jawab
Status Akuntansi Entitas akuntansi terpisah dari Entitas akuntansi terpisah dari Entitas akuntansi terpisah dari
pemilik sekutu pemegang saham
D. Standar Akuntansi
Para akuntan menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan standar-standar
akuntansi yang diterbitkan oleh badan yang menetapkan standar. Saat ini terdapat dua
badan utama yang menetapkan standar akuntansi-international Accounting Standards
Board (IASB) dan Financial Accounting Standards Board (FASB). Lebih dari 130 negara
mengikuti standar yang dikenal sebagai International Financial Reporting Standard (IFRS).
IFRS ditentukan oleh IASB.
IFRS umumnya menggunakan salah satu dari dua prinsip pengukuran, prinsip biaya
historis (historical cost principle) atau prinsip nilai wajar (fair value principle). Pemilihan
prinsip mana yang akan diikuti biasanya terkait dengan trade-off antara relevansi (relevance)
dan penyajian yang jujur (faithful representation). Relevansi berarti informasi keuangan
mampu membuat perbedaab dalam keputusan. Penyajian yang jujur berarti angka-angka
dan keterangan sesuai dengan apa yang ada dan apa yang terjadi.
PRINSIP BIAYA HISTORIS
Prinsip biaya historis mengharuskan penilaian atau pencatatan transaksi keuangan atas
suatu barang atau jasa berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang
atau jasa tersebut. Jika terdapat proses tawar-menawar saat transaksi terjadi, maka yang
dinilai dan dicatat adalah harga jadi yang disepakati bersama. Misalnya, sebidang tanah
memiliki harga pasaran berdasarkan lokasinya senilai Rp 100.000.000,- Namun sebuah
perusahaan mampu membeli tanah tersebut dengan harga Rp 90.000.000,- Maka yang
diakui dan dicatat adalah Rp 90.000.000 sebagai harga kesepakatan antara penjual dengan
perusahaan tersebut.
PRINSIP NILAI WAJAR
Prinsip nilai wajar menyatakan bahwa aset dan liabilitas harus dilaporkan pada nilai
wajat (harga yang diterima saat menjual aset atau menyelesaikan liabilitas). Informasi nilai
wajar lebih bermanfaat dibandingkan biaya historis untuk sejumlah aset dan liabilitas
tertentu. Sebagai contoh, efek-efek investasi tertentu dilaporkan pada nilai wajar karena
informasi nilai pasar biasanya tersedia untuk aset-aset tertentu.
5
E. Persamaan Akuntansi Dasar
Persamaan akuntansi pada prinsipnya, merupakan kesamaan antara jumlah Aset
(assets) dengan Liabilitas (liabilities) dan Ekuitas (equity). Secara sistematis persamaan
akuntansi dapat diformulasikan sebagai berikut:
Aset = Liabilitas + Ekuitas
Persamaan akuntansi dapat diterapkan untuk seluruh entitas ekonomis (economic
entities) tanpa memperhatikan ukuran, sifat usaha atau bentuk organisasi bisnis. Persamaan
memberikan kerangka kerja mendasar (underlying framework) untuk mencatat dan
mengikhtisarkan peristiwa-peristiwa ekonomi.
Aset
Aset adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan. Karakteristik umum yang dimiliki oleh
seluruh aset adalah kapasitas untuk menyediakan layanan atau manfaat dimasa depan.
Contohnya, Restoran Enak Sekali memiliki aset berupa meja, kursi, peralatan makan, dan
tentu saja kas atau uang tunai.
Liabilitas
Liabilitas adalah klaim terhadap aset-yaitu utang dan kewajiban yang ada. Aktivitas-
aktivitas ekonomi yang menghasilkan utang, misalnya restoran membeli bahan-bahan
makanan seperti, sayur, ayam dan minuman secara kredit dari pemasok, disebut dengan
utang usaha (account payable). Restoran Enak Sekali juga memiliki wesel bayar (note
payable) pada Bank A atas uang yang dipinjam untuk membeli mobil. Selanjutnya restoran
memiliki utang gaji dan upah (salaries and wages payable) kepada karyawannya dan utang
pajak bumi dan bangunan serta utang pajak penjualan (sales and real estate taxes payable)
ke pemerintah setempah.
Seluruh orang atau entitas kepada siapa restoran berutang adalah para kreditur untuk
Restoran Enak Sekali. Para kreditur secara hukum dapat memaksa untuk melikuidasi
perusahaan yang tidak membayar utangnya. Dalam kasus likuidasi, hukum mensyaratkan
bahwa klaim dari kreditur dibayarkan terlebih dahulu sebelum klaim dari pemilik.
Ekuitas
Klaim kepemilikan pada total aset adalah ekuitas. Ekuitas adalah total aset dikurangi
total liabilitas. Ekuitas biasanya terdiri dari (1) modal saham-saham biasa dan (2) saldo laba.
6
Modal Saham-Saham Biasa
Modal saham-saham biasa (share capital-ordinary) adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan jumlah yang dibayarkan oleh para pemegang saham untuk saham biasa yang
mereka beli.
Saldo Laba
Saldo laba (retairned earnings) ditentukan oleh tiga komponen: pendapatan, beban dan
dividen.
Pendapatan
Pendapatan adalah penambahan bruto dalam ekuitas yang dihasilkan dari aktivitas-
aktivitas perusahaan untuk memperoleh laba. Biasanya pendapatan berasal dari penjualan
barang dagang, melaksanakan pekerjaan jasa, menyewakan properti dan meminjamkan
uang. Pendapatan menghasilkan kenaikan dalam sebuah aset. Nama lain dan sumber-
sumber dari pendapatan adalah penjualan, biaya, jasa, komisi, bunga dividen, royalti dan
sewa.
Beban
Beban (expenses) adalah biaya dari aset yang dikonsumsi atau jasa yang digunakan
dalam proses memperoleh pendapatan. Beban adalah penurunan dalam ekuitas yang
berasal dari operasi perusahaan. Beban dapat memiliki banyak bentuk disebut dengan
berbagai macam nama bergantung pada jenis aset yang dikonsumsi atau jasa yang
digunakan. Contoh, Restoran Enak Sekali mengakui berbagai jenis beban: biaya dari bahan-
bahan (sayur, ayam, tomat, bawang); biaya dari minuman; beban gaji; beban perlengkapan
(serbet, sabun cuci, dan lain-lain); beban sewa; beban bunga; dan beban pajak bumi dan
bangunan.
Dividen
Dividen. Distribusi kas atau aset lainnya ke para pemegang saham disebut Dividen.
Dividen mengurangi saldo laba.
SOAL LATIHAN
1. Identifikasi dan jelaskan siapa pengguna internal dan eksternal dari informasi akuntansi!
2. Jelaskan bentuk-bentuk usaha!
3. Apakah persamaan akuntansi dasar?
4. Definisikan istilah-istilah aset, liabilitas dan ekuitas!
7
I
BAB II
ANALISIS TRANSAKSI
8
A. Pencatatan Transaksi Ke Dalam Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi didasarkan atas transaksi yang terjadi. Transaksi adalah
kejadian bisnis ekonomi yang dicatat. Transaksi dapat terjadi secara intenal dan eksternal.
Transaksi internal adalah transaksi yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Transksi internal
misalnya transaksi yang digunakan untuk penyediaan suplai kantor, suplai pembersihan, dan
sebagainya. Transaksi eksternal adalah transaksi yang melibatkan kejadian ekonomik antara
pihak internal dan eksternal perusahaan. Beberapa transaksi dapat berpengaruh pada transaksi
bisnis misalnya karyawan akan memperoleh upah, pemasok akan mengirimkan barang
dagangan yang ditawarkan, dan sebagainya.
Setiap transaksi yang terjadi berpengaruh ganda terhadap persamaan akuntansi. Misalnya
meningkatnya sebuah aset berkaitan dengan a) penurunan dalam aset lain atau b)
meningkatnya dalam liabilitas atau c) meningkatnya kepemilikan ekuitas. Perhatikan beberapa
ilustrasi dibawah ini:
Transaksi (1) Investasi oleh pemilik. Pada tanggal 1 Oktober 2021 Tn. Rahmat
memutuskan untuk menginvestasikan uang tunai Rp. 15.000.000 kas ke PT. MULTI. Transaksi ini
mengakibatkan meningkatnya aset dan kepemilikan ekuitas. Aset berupa kas naik Rp.
15.000.000 dan ekuitas berupa modal saham-saham biasa meningkat Rp. 15.000.000.
(1) Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemilik
Saldo Kas = + Ekuitas Tn. Rahmat
+ Rp. 15.000.000 = + Rp. 15.000.000
Rp. 15.000.000 Rp. 15.000.000
Transaksi (2) Pembelian peralatan secara tunai. Tn. Rahmat membeli peralatan
komputer secara tunai Rp. 5.000.000. Transaksi ini mengakibatkan meningkat dan berkurangnya
aset. Dengan demikian kas berkurang sebesar Rp. 5.000.000 dan peralatan meningkat Rp.
5.000.000. Kas turun sebesar Rp. 5.000.000 dan aset berupa peralatan naik sebesar Rp.
5.000.000.
(1) Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemilik
(2) Kas + Peralatan = + Ekuitas Tn. Rahmat
Saldo + Rp. 15.000.000 = + Rp. 15.000.000
- 5.000.000 + 5.000.000 =
= Rp. 15.000.000
Rp. 10.000.000 + 5.000.000
Transaksi (3) Pembelian Perlengkapan secara kredit. PT. MULTI membeli perlengkapan
dari PT. Elektronik berupa kertas, komputer dan perlengkapan lainnya secara kredit Rp.
1.000.000. Transaksi pembelian kredit mengakibatkan aset berupa perlengkapan bertambah
dan liabilitas berupa utang usaha bertambah.
9
Saldo Aset + Perlengkapan + Peralatan = Liabilitas + Ekuitas Pemilik
(3) Kas + 5.000.000 = Utang Usaha + Ekuitas Tn. Rahmat
Rp. 10.000.000 = + Rp. 15.000.000
Saldo + 1.000.000 = + 1.000.000
10.000.000 + 1.000.000 + 5.000.0000 = + 1.000.000 + 15.000.000
Transaksi (4). PT. MULTI menerima pembayaran secara tunai atas penyediaan jasa
kepada pelanggan sebesar Rp. 2.000.000. Timbulnya transaksi ini mengakibatkan aset berupa
kas bertambah dan ekuitas berupa pendapatan jasa juga bertambah.
Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemilik
Kas = Utang Usaha
+ Perlengkapan + Peralatan = + 1.000.000 + Ekuitas Tn. Rahmat + Pendapatan - Beban - Dividen
10.000.000 + 1.000.000 + 5.000.0000
Saldo + 2.000.000 = + 1.000.0000 + 15.000.000
(4) 12.000.000 + 1.000.000 + 5.000.000
+ 2.000.000
Saldo
+ 15.000.000 + 2.000.000
Transaksi (5). PT. MULTI menerima tagihan sebesar Rp 1.000.000 dari Surat Kabar
Kompas untuk iklan tetapi menunda pembayaran sampai tanggal berikutnya. Transaksi ini
menyebabkan peningkatan dalam liabilitas dan penurunan pada ekuitas. Utang Usaha
meningkat Rp. 1.000.000 dan ekuitas turun sebesan Rp. 1.000.000, karena beban iklan.
Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemilik
Kas = Utang Usaha
+ Perlengkapan + Peralatan = + 1.000.0000 + Ekuitas Tn. Rahmat + Pendapatan - Beban - Dividen
12.000.000 + 1.000.000 + 5.000.000 = + 1.000.000
Saldo = + 2.000.0000 + 15.000.000 + 2.000.000
(5)
- 1.000.000
Saldo
12.000.000 + 1.000.000 + 5.000.000 + 15.000.000 + 2.000.000 - 1.000.000
Transaksi (6). PT. MULTI memberikan jasa seharga Rp. 3.000.000 untuk pelanggannya.
Perusahaan menerima kas sebesar Rp. 1.000.000 dari pelanggan dan menagihkan sisanya
sebesar Rp. 2.000.000 secara kredit. Kas naik sebesar Rp. 1.000.000, piutang usaha meningkat
sebesar Rp. 2.000.000 dan pendapatan jasa meningkat sebesai Rp. 3.000.000.
Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemilik
= Utang Usaha
Kas + Piutang Usaha + Perlengkapan + Peralatan = + 2.000.0000 + Ekuitas Tn. Rahmat + Pendapatan - Beban - Dividen
=
Saldo 12.000.000 + 1.000.000 + 5.000.000 = + 2.000.000 + 15.000.000 + 2.000.000 - 1.000.000
(6)
+ 1.000.000 + 2.000.000 + 3.000.000
Saldo
13.000.000 + 2.000.000 + 1.000.000 + 5.000.000 + 15.000.000 + 5.000.000 - 1.000.000
Transaksi (7). PT. MULTI membayar beban-beban berikut secara tunai selama bulan
Oktober: sewa toko Rp. 300.000, gaji karyawan Rp. 600.000, dan listrik Rp. 100.000. Transaksi ini
menyebabkan kas meningkat sebesar Rp. 1.000.000, dan beban tertentu (beban sewa, beban
gaji, dan beban listrik) mengurangi ekuitas pada jumlah yang sama.
Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemilik
Kas + Piutang Usaha + Perlengkapan + Peralatan = Utang Usaha
= + 2.000.000 + Ekuitas Tn. Rahmat + Pendapatan - Beban - Dividen
13.000.000 + 2.000.000 + 1.000.000 + 5.000.000 =
Saldo - 1.000.000 + 15.000.000 + 5.000.000 - 1.000.000
(7) = 2.000.000
- 300.000
- 600.000
- 100.000
Saldo 12.000.000 + 2.000.000 + 1.000.000 + 5.000.000 + 15.000.000 + 5.000.000 - 2.000.000
10
Transaksi (8). PT. MULTI membayarkan tagihan dari Surat Kabar Kompas sebesar Rp.
1.000.000 secara tunai. Perusahaan sebelumnya (dalam transaksi 5) mencatat peningkatan
dalam utang usaha dan penurunan dalam ekuitas. Pembayaran tunai atas utang mengurangi
aset berupa Kas sebesar Rp. 1.000.000 dan mengurangi liabilitas berupa utang usaha sebesar
Rp. 1.000.000.
Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemilik
Kas + Piutang Usaha + Perlengkapan + Peralatan = Utang Usaha
= 2.000.000 + Ekuitas Tn. Rahmat + Pendapatan - Beban - Dividen
12.000.000 + 2.000.000 + 1.000.000 + 5.000.000 = - 1.000.000
Saldo - 1.000.000 = 1.000.000 + 15.000.000 + 5.000.000 - 2.000.000
(8) 11.000.000 + 2.000.000 + 1.000.000 + 5.000.000
+ 15.000.000 + 5.000.000 - 2.000.000
Saldo
Transaksi (9). PT. MULTI menerima kas sebesar Rp. 500.000 dari pelanggannya yang
telah ditagihkan atas jasa yang diberikan (dalam transaksi 6). Transaksi ini mengakibatkan kas
meningkat sebesar Rp. 500.000 dan piutang usaha turun sebesar Rp. 500.000.
Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemilik
Kas + Piutang Usaha + Perlengkapan + Peralatan = Utang Usaha
= 1.000.000 + Ekuitas Tn. Rahmat + Pendapatan - Beban - Dividen
11.000.000 + 2.000.000 + 1.000.000 + 5.000.000 =
Saldo + 500.000 - 500.000 = 1.000.000 + 15.000.000 + 5.000.000 - 2.000.000
(9) 11..500.000 + 1.500.000 + 1.000.000 + 5.000.000
+ 15.000.000 + 5.000.000 - 2.000.000
Saldo
Transaksi (10). PT. MULTI membayarkan dividen sebesar Rp. 1.000.000 secara tunai
kepada Tn. Rachmat, sebagai pemegang saham perusahaan. Transaksi ini mengurangi kas
sebesar Rp. 1.000.000 dan mengurangi ekuitas sebesar Rp. 1.000.000 dikarenakan dividen.
Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemilik
Kas + Piutang Usaha = Utang Usaha
+ Perlengkapan + Peralatan = 1.000.000 + Ekuitas Tn. Rahmat + Pendapatan - Beban - Dividen
11..500.000 + 1.500.000 + 1.000.000 + 5.000.000 =
Saldo - 1.000.000 = 1.000.000 + 15.000.000 + 5.000.000 - 2.000.000
(10) 10.500.000 + 1.500.000 + 1.000.000 + 5.000.000
- 1.000.000
Saldo
+ 15.000.000 + 5.000.000 - 2.000.000 - 1.000.000
B. Ikhtisar Transaksi
Ilustrasi 1.1 mengikhtisarkan transaksi-transaksi pada PT. MULTI, yang terjadi di bulan Oktober
untuk memperlihatkan pengaruh kumulaif pada persamaan akuntansi dasar.
11
Transaksi Aset = Liabilitas Modal Saham + Ekuitas Dividen
Utang Saldo Laba
1 Kas Piutang Perlengkapan Peralatan Usaha
2 Usaha Pendapatan Beban
3 + 1.000.
+ 15.000.000 000 + 15.000. 000 Menerbitkan
4 - 5.000.000 saham
5 + 1.000.000
6 + 5.000.000
+ 1.000. 000 - 1.000.000
7 = 1.000.000
+ 2.000.000 + 2.000.000 Pendapatan
8 - 1.000.000 Jasa
9 + 1.000.000 + 2.000.000 Beban Iklan
10 + 3.000.000 Pendapatan
Jumlah - 1.000.000 - 300.000 Jasa
- 600.000 Beban Sewa
- 1.000.000 + 5.000.000 - 100.000 Beban Gaji
+ 500.000 - 500.00 Beban Listrik
+ 15.000.000 + 5.000.000 - 2.000.000
- 1.000.000 18.000.000 - 1.000.000 Dividen
10.500.000 + 1.500.000 + 1.0000.000 - 1.000.000
18.000.000
C. Laporan Keuangan
Perusahaan menyiapkan empat laporan keuangan dari data akuntansi yang telah
diikhtisarkan. Laporan keuangan tersebut adalah
1. Laporan Laba Rugi (Income statement) menyajikan pendapatan dan beban yang
menghasilkan laba neto atau rugi neto untuk periode waktu tertentu.
2. Laporan Saldo Laba (Retained Earnins) mengikhtisarkan perubahan dalam saldo laba
untuk periode tertentu.
3. Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position-dikenal sebagai neraca)
melaporkan aset, liabilitas, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
4. Laporan Arus Kas (Statement of cash flows) menyajikan informasi tentang arus kas
masuk dan keluar selama periode tertentu.
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi melaporkan keberhasilan atau profitabilitas dari operasi perusahaan
selama periode waktu tertentu. Sebagai contoh, laporan laba rugi untuk PT. MULTI bertanggal
“Untuk bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2021”. Laporan laba rugi disusun dari data yang
muncul dalam kolom pendapatan dan beban dari ilustrasi 2.1. Judul dari laporan laba rugi
menunjukkan perusahaan, jenis laporan, dan periode laporan.
12
Laporan laba rugi mengurutkan pendapatan pertama kali dan diikuti oleh beban. Pada
akhirnya laporan laba rugi memperlihatkan laba neto (atau rugi neto). Jika pendapatan melebihi
beban, maka diperoleh laba neto, dan sebaliknya jika beban melebihi pendapatan, diperoleh
rugi neto (net loss).
Laporan Saldo Laba
Laporan saldo laba PT. MULTI melaporkan perubahan dalam saldo laba selama periode
waktu tertentu. Baris pertama dari laporan saldo laba memperlihatkan jumlah saldo laba awal.
Kemudian ditambahkan laba neto dan dividen. Saldo akhir saldo laba adalah jumlah terakhir
dalam laporan saldo laba. Informasi yang diberikan oleh laporan saldo laba menunjukkan
penyebab-penyebab mengapa saldo laba naik atau turun selama periode tersebut. Jika terdapat
rugi neto maka rugi neto dan dividen bersifat mengurangi dalam laporan saldo laba.
Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan PT MULTI melaporkan aset, liabilitas, dan ekuitas pada tanggal
tertentu (31 Oktober 2021). Laporan posisi keuangan mengurutkan aset pada urutan atas, yang
diikutioleh ekuitas dan kemudian liabilitas. Total aset harus sama dengan total ekuitas dan
liabilitas.
13
Pendapatan PT. MULTI Ilustrasi
Pendapatan jasa Laporan Laba Rugi 2.1
Untuk Bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2021
Beban Rp. 5.000.000
Beban gaji Rp. 600.000
Beban sewa Rp. 300.000 Rp. 2.000.000
Beban Listrik Rp. 100.000 Rp. 3.000.000
Beban Iklan Rp. 1.000.000
Total Beban
Laba neto
PT. MULTI
Laporan Saldo Laba
Untuk Bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2021
Saldo Laba, 1 Oktober Rp. 0
Ditambah: Laba neto Rp. 3.000.000
Rp. 3.000.000
Dikurangi Dividen Rp. 1.000.000
Saldo laba, 31 Oktober Rp. 2.000.000
PT. MULTI
Laporan Posisi Keuangan
Untuk Bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2021
Aset
Peralatan Rp. 5.000.000
Rp. 1.000.000
Perlengkapan Rp. 1.500.000
Rp. 10.500.000
Piutang Usaha Rp. 18.000.000
Kas Rp. 1.000.000
Rp. 18.000.000
Total Aset
Ekuitas dan Liabilitas
Ekuitas
Modal saham-saham biasa Rp. 15.000.000
Saldo laba Rp. 2.000.000
Liabilitas
Utang Usaha
Total Ekuitas dan liabilitas
PT. MULTI
Laporan Arus Kas
Untuk Bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2021
Arus kas dari kegiatan operasi
Penerimaan kas dari pendapatan Rp. 3.500.000
(Rp. 2.000.000)
Pengeluaran kas untuk beban Rp. 1.500.000
Kas neto yang disediakan untuk aktivitas operasi (Rp. 5.000.000)
Arus kas dari kegiatan investasi Rp. 14.000.000
Rp. 10.500.000
Pembelian peralatan
0
Arus kas dari kegiatan pendanaan Rp. 10.500.000
Penjualan saham biasa Rp. 15.000.000
Pembayaran dividen tunai (Rp. 1.000.000)
Kenaikan netto dalam kas
Kas pada awal periode
Kas pada akhir periode
14
SOAL LATIHAN
Soal 1.
Perusahaan Jasa Hukum didirikan tanggal 1 Juli 2021. Selama bulan pertama kegiatan operasinya,
sebagai berikut:
1. Para pemegang saham menginvestasikan uang sebesar Rp. 10.000.000 untuk memperoleh
saham biasa Perusahaan Jasa Hukum.
2. Membayar sewa kantor untuk bulan Juli sebesar Rp. 800.000.
3. Membeli peralatan kantor seharga Rp. 3.000.000 secara kredit.
4. Memberikan jasa hukum kepada klien senilai Rp. 500.000 dan menerima pembayaran tunai.
5. Meminjam uang sebesar Rp. 700.000 dari sebuah bank dan menerbitkan wesel.
6. Melaksanakan Jasa Hukum kepada klien. Nilai jasa tersebut sebesar Rp. 2.000.000. Saat jasa
hukum diselesaikan klien belum membayar.
7. Membayarkan beban-beban bulanan: gaji Rp. 500.000, utilitas Rp. 500.000 dan iklan Rp. 100.000
Instruksi:
a. Buatlah ikhtisar berbentuk tabel yang terdiri dari transaksi-transaksi.
b. Susunlah laporan laba rugi, laporan saldo laba dan laporan posisi keuangan pada 31 Juli 2021
untuk Perusahaan Jasa Hukum.
Soal 2.
Informasi berikut ini berkaitan dengan PT SUKA-SUKA untuk tahun 2021.
Saldo laba 1 Januari 2021 Rp. 48.000.000 Beban iklan Rp. 1.000.000
Dividen selama 2021 5.000.000 Beban sewa 10.400.000
Pendapatan Jasa Beban utilitas 3.100.000
Beban gaji dan upah 62.500.000
28.000.000
Instruksi:
Setelah menganalisis data, susunlah laporan laba rugi dan laporan saldo laba untuk 31 Desember 2021.
15
BAB III
PROSES PENCATATAN
16
A. Akun
Akun (account) adalah catatan akuntansi individual yang berisi penambahan dan
pengurangan aset, liabilitas, atau ekuitas tertentu. Contoh, PT MULTI memiliki akun yang
berbeda Kas, Piutang Usaha, Utang Usaha, Pendapatan Jasa, Beban Gaji, dan lainnya.
Akun yang paling sederhana mempunyai tiga bagian: (1) judul, (2) sisi kiri atau debit, dan (3) sisi
kanan atau kredit. Karena format akun menyerupai huruf T, maka kita menyebutnya akun-T (T-
account)
Judul
Sisi kiri Sisi kanan
debit kredit
Nilai transaksi yang dimasukkan ke sisi kiri sebuah akun, tanpa memandang judul
akunnya, disebut debit (debit) ke akun tersebut. Jika debit dimasukkan ke dalam akun, maka
akun tersebut disebut telah didebit. Nilai transaksi yang dimasukkan ke sisi kanan akun
dinamakan kredit dan akun tersebut dinamakan telah dikredit. Debit dan Kredit sering juga
disingkat menjadi Dr. dan Kr atau D dan K.
Ketika membandingkan jumlah kedua sisi, akun disebut bersaldo debit (debit balance) bila
jumlah debit melebihi jumlah kredit. Akun disebut bersaldo kredit (credit balance) bila jumlah
kredit melebihi jurmlah debit.
Kas
(Debit) Rp. 15.750 Kredit Rp. 5.000
2.000 1.000
2.000 1.000
1.000 1.000
Saldo Rp. 10.500
(Debit)
B. Prosedur Debit dan Kredit
Penambahan pada Kas-aset dicatat pada sisi kiri, dan penurunan pada Kas dicatat pada sisi
kanan. Jadi, penambahan dan pengurangan pada liabilitas harus dicatat sebagai kebalikan
penambahan dan pengurangan aset.
Debit Kredit
Peningkatan aset Penurunan aset
Penurunan liabilitas Peningkatan liabilitas
Akun aset normalnya memiliki saldo debit. Artinya, debit ke akun aset tertentu seharusnya
melebihi kredit ke akun tersebut. Hal yang sama, liabilitas normalnya memiliki saldo kredit.
Artinya, kredit ke akun liabilitas tertentu seharusnya melebihi debit ke akun tersebut. Saldo
normal (normal balance) suatu akun adalah pada sisi di mana kira mencatat penambahan pada
akun tersebut.
17
Aset Liabilitas
Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untuk
penambahan pengurangan pengurangan penambahan
Saldo normal
Saldo normal
Ekuitas
Modal Saham-Saham Biasa Perusahaan menerbitkan Modal Saham-Saham Biasa sebagai ganti
investasi yang dibayarkan pemilik kepada perusahaan tersebut.
Debit Kredit
Pengurangan Modal Saham-Saham Biasa Penambahan Modal Saham-Saham Biasa
Modal Saham-Saham Biasa
Debit untuk Kredit untuk
Pengurangan Penambahan
Saldo normal
Saldo Laba (retairned earnings) adalah laba neto yang disimpan dalam bisnis (tidak dibagikan).
Saldo laba mewakili bagian ekuitas yang diakumulasikan oleh perusahaan melalui operasi yang
menghasilkan laba.
Saldo Laba
Debit untuk Kredit untuk
pengurangan penambahan
Saldo normal
Dividen (dividend) adalah sesuatu yang didistribusikan perusahaan kepada para pemegang
sahamnnya.
Dividen
Debit untuk Kredit untuk
penambahan pengurangan
Saldo normal
Pendapatan dan Beban
Pendapatan adalah subbagian ekuitas yang memberikan informasi dan sebab meningkatnya
ekuitas. Beban memiliki dampak sebaliknya: mengurangi ekuitas. Jadi, debit meningkatkan akun
beban, sedangkan kredit mengurangi.
18
Debit Kredit
Mengurangi pendapatan Meningkatkan pendapatan
Meningkatkan beban Mengurangi beban
Pendapatan Beban
Debit untuk Kredit untuk
mengurangi menambah Debit untuk Kredit untuk
Saldo normal menambah mengurangi
Saldo normal
C. Tahapan Proses Pencatatan
Tiga langkah dasar dalam proses pencatatan:
1. Menganalisis dampak tiap transaksi terhadap akun
2. Catat informasi transaksi dalam jurnal
3. Pindahkan informasi dalam jurnal ke akun yang tepat dalam buku besar.
Proses pencatatan berawal dari transaksi. Dokumen bisnis (business documents) seperti struk
penjualan, cek, tagihan dan lain-lain. Perusahaan menganalisis bukti ini untuk melihat
dampaknya terhadap akun tertentu dan mencatat dalam jurnal.
Perusahaan memiliki bentuk jurnal yang paling pokok, yaitu jurnal umum (general journal).
JURNAL UMUM
Tanggal Judul Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
2021 (2) Kas (5) 15.0000
Okt. 1 (3) Modal Saham-Saham Biasa
(1) (4) (Menerima kas dari penerbitan saham) 15.0000
1 Peralatan 5.0000
Kas
(Mengeluarkan kas untuk membeli peralatan) 5.000
(1) Tanggal transaksi dicatat pada kolom tanggal
(2) Judul akun debit (yaitu akun yang akan didebit) dicatat terlebih dahulu di pojok kiri kolom
yang diberi judul “Judul Akun dan Keterangan” dan jumlah yang akan didebit dicatat pada
kolom “Debit”
(3) Judul akun kredit (yaitu akun yang akan dikredit) dicatat kemudian agak ke tengah pada
kolom “Judul Akun dan Keterangan” dan jumlah yang akan dikredit dicatat pada kolom
“Krebit”
(4) Keterangan singkat mengenai transaksi dicatat di bawah akun kredit.
(5) Kolom yang diberi judul Ref. (kepanjangan Referensi) sengaja dikosongkan pada saat
mencatat jurnal. Kolom ini digunakan selanjutnya pada saat ayat jurnal dipindahkan ke akun
terkait.
19
Buku Besar
Buku besar umum (general ledger) memiliki akun-akun aset, liabilitas dan ekuitas. Buku besar
memperlihatkan saldo untuk tiap-tiap akun dan perubahan saldo pada akun-akun tersebut.
KAS No. 101
Saldo
Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Rp. 50.000
Rp.10.000 Rp. 40.000
2021 Okt 1 Rp. 50.000 Rp. 45.000
5
10 Rp. 5.000
Berikut adalah contoh memindahkan akun dari jurnal ke buku besar.
Ilustrasi 3.1 berikut sesuai dengan informasi transaksi yang terjadi untuk Jasa Periklanan PT TOP
Bulan Oktober 2021. Adapun transaksi tersebut sebagai berikut:
1 Oktober Indah menginvestasikan uang tunai sebesar Rp. 10.000.000
1 Oktober PT TOP membeli peralatan kantor seharga Rp. 5.000.000 dengan
2 Oktober menandatangani wesel bayar senilai Rp. 5.000.000 berjangka 3 bulan, 12%
PT TOP menerima uang muka kas sebesar Rp. 1.200.000 dari PT Indah
Permai untuk jasa periklanan yang diharapkan selesai pada tanggal 31
Desember
3 Oktober PT TOP membayar sewa kantor untuk bulan Oktober tunai sebesar Rp.
4 Oktober 900.000
PT TOP membayar Rp. 600.000 untuk 1 tahun polis asuransi yang akan
5 Oktober berakhir tanggal 31 Oktober tahun depan
PT TOP membeli perlengkapan untuk perkiraan waktu tiga bulan, secara
9 Oktober kredit dari PT Murni sebesar Rp. 2.500.000
PT TOP merekrut karyawan untuk mulai bekerja pada tanggal 15 Oktober.
Setiap karyawan akan menerima gaji sebesar Rp. 500.000 per minggu untuk
bekerja selama 5 hari. Gaji akan dibayarkan tiap dua minggu. Pembayaran
pertama tanggal 26 Oktober
20 Oktober Dewan direksi PT TOP mengumumkan dan membayar dividen tunai senilai
20
26 Oktober Rp. 500.000
31 Oktober PT TOP memiliki utang gaji pada karyawannya sebesar Rp. 4.000.000 dan
membayarkan kepada mereka secara tunai (Lihat transaksi tanggal 9
Oktober)
PT TOP menerima uang tunai sebesar Rp. 10.000.000 dari PT SUKAJAYA
untuk jasa periklanan yang diberikan di bulan Oktober
Berdasarkan informasi transaksi di atas, maka dibuat jurnal untuk Laundry Wangi.
JURNAL UMUM
Tanggal Judul Akun dan Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
10.000.000 10.000.000
2021 1 Kas 101
Oktober Modal Saham-Saham Biasa 311
(Menerima kas dari penerbitan
saham)
1 Peralatan 157 5.000.000
Wesel Bayar 200 5.000.000
(Menerbitkan wesel 3 bulan, 12%
untuk peralatan kantor)
2 Kas 101 1.200.000
Pendapatan Jasa Diterima Dimuka 209 1.200.000
(Menerima kas dari PT Indah
Permai untuk jasa di kemudian
hari)
3 Beban Sewa 729 900.000
4 600.000
5 Kas 101 2.500.000 900.000
600.000
20 (Membayar sewa bulan Oktober) 500.000 2.500.000
26 Asuransi Dibayar Dimuka 130 4.000.000 500.000
31 10.000.000
Kas 101 4.000.000
10.000.000
(Membayar polis asuransi 1 tahun)
Perlengkapan 126
Utang Usaha 201
(Membeli perlengkapan dengan
kredit dari PT Murni)
Dividen 332
Kas 101
(Mengumumkan dan membayar
dividen tunai)
Beban Gaji 726
Kas 101
(Membayar Gaji)
Kas 101
Pendapatan Jasa 400
(Menerima kas dari jasa yang
diberikan)
21
Tanggal Keterangan Kas Kredit No. 101 Pendapatan Jasa Diterima Dimuka No. 209
2021 Ref. Debit Saldo Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Okt 1
J1 10.000.000 10.000.000 Tanggal J1 1.200.000 1.200.000
2 J1 1.200.000 2021
3 J1 11.200.000 Okt 2
4 J1 10.300.000
20 J1 900.000 Tanggal Modal Saham-Saham Biasa No. 311
26 J1 600.000 9.700.000 2021 Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
31 J1 10.000.000 500.000 9.200.00 Okt 1
4.000.000 J1 10.000.000 10.000.000
5.200.000
15.200.000
Perlengkapan No. 126 Dividen No. 322
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Debit Saldo
Tanggal Kredit Saldo Tanggal Kredit
2021 J1 2.500.000 2021 J1 500.000 500.000
Okt 5 2.500.000 Okt 20
Asuransi DIbayar Dimuka No. 130 Pendapatan Jasa No. 400
Keterangan Ref. Debit Keterangan Ref. Debit Saldo
Tanggal Kredit Saldo Tanggal Kredit
2021 J1 600.000 2021 J1
Okt 4 600.000 Okt 31 10.000.000 10.000.000
Tanggal Peralatan Debit Kredit No. 157 Tanggal Beban Gaji Kredit No. 726
2021 Keterangan Ref. Saldo 2021 Keterangan Ref. Debit Saldo
Okt 1 Okt 26
J1 5.000.000 5.000.000 J1 4.000.000 4.000.000
Tanggal Keterangan Wesel Bayar Kredit No. 200 Tanggal Beban Sewa Kredit No. 729
2021 Ref. Debit Saldo 2021 Keterangan Ref. Debit 900.000 Saldo
Okt 1 Okt 3
J1 5.000.000 5.000.000 J1 900.000
Tanggal Utang Usaha Kredit No. 201
2021 Keterangan Ref. Debit Saldo
Okt 5
J1 2.500.000 2.500.000
22
Neraca Saldo
Neraca saldo (trial balance) membuktikan persamaan matematis debit dan kredit setelah
pemindahbukuan. Neraca saldo juga dapat memperlihatkan kesalahan perjurnalan dan
pemindahbukuan.
Tahapan dalam menyiapkan neraca saldo, adalah:
1. Kumpulkan semua judul akun dan saldonya
2. Jumlahkan kolom debit dan kredit
3. Buktikan persamaan pada kedua kolom
PT TOP
Neraca Saldo
Per 31 Oktober 2021
Debit (Rp) Kredit (Rp)
Kas 15.200.000 5.000.000
2.500.000
Perlengkapan 2.500.000 1.200.000
10.000.000
Asuransi Dibayar Dimuka 600.000 10.000.000
Peralatan 5.000.000 28.700.000
Wesel Bayar
Utang Usaha
Pendapatan Jasa Dibayar Dimuka
Modal Saham-Saham Biasa
Dividen 500.000
Pendapatan Jasa
Beban Gaji 4.000.000
Beban Sewa 900.000
28.700.000
23
SOAL LATIHAN
Soal 1.
Sebagai direktur dan pemegang saham utama Ibu Natasha melakukan hal-hal berikut dalam menjalankan
bisnisnya Salon CANTIKA.
1. Membuka rekening bank atas nama Salon Cantika dan menyetor uang pribadinya sebesar Rp.
10.000.000.
2. Membeli peralatan secara kredit senilai Rp. 2.000.000.
3. Mewawancarai tiga calon karyawan untuk posisi ahli kecantikan.
Instruksi:
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut!
Soal 2.
Berikut sesuai dengan informasi transaksi yang terjadi untuk Laundry Wangi bulan November
2021.
1 November Pemegang saham menginvestasikan uang tunai sebesar Rp. 10.000.000
pada Laundry Wangi
2 November Membayar tunai Rp. 1.000.000 untuk sewa bulan Oktober
3 November Membeli mesin cuci dan pengering seharga Rp. 2.500.000, membayar tunai
sebesar Rp. 1.000.000 dan sisanya Rp. 1.500.000, dikeluarkan wesel bayar
4 November berjangka 6 bulan, 12%
Membayar Rp. 500.000 untuk polis asuransi kecelakaan berjangka satu
tahun
10 November Menerima tagihan sebesar Rp. 500.000 dari Surat Kabar Shinta untuk iklan
pembukaan Laundry Wangi
20 November Mengumumkan dan membayar dividen tunai sebesar Rp. 2.000.000 kepada
para pemegang saham
30 November Menentukan total kas diterima untuk jasa pencucian selama bulan ini
sebesar Rp. 1.000.000
Instruksi:
a. Buat jurnal untuk transaksi-transaksi selama bulan November.
b. Buat akun-akun buku besar dan bukukan transaksi-transaksi selama bulan November.
c. Buat neraca saldo per 30 November 2021.
24
BAB IV
PROSES PENYESUAIAN
25
A. Dasar-Dasar Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries) menjamin bahwa prinsip pengakuan
pendapatan dan pengakuan beban diikuti. Ayat jurnal penyesuaian diperlukan setiap kali
perusahaan menyusun laporan keuangan. Setiap ayat jurnal penyesuaian akan terdiri dari satu
akun laporan laba rugi dan satu akun laporan posisi keuangan.
Ayat jurnal penyesuaian diperlukan karena neraca saldo-yang pertama kali
menggabungkan seluruh data transasksi-mungkin tidak berisikan data yang terbaru dan
terlengkap. Hal tersebut benar untuk beberapa alas an:
1. Beberapa peristiwa tidak dicatat secara harian karena tidak efisien untuk
melakukannya. Contoh, penggunaan perlengkapan dan perolehan upah oleh para
karyawan.
2. Beberapa biaya tidak dicatat selama periode akuntansi karena biaya-biaya tersebut
berakhir dengan berlalunya waktu bukan sebagai hasil dari transaksi harian yang terjadi.
Contoh, beban yang terkait dengan penggunaan bangunan dan peralatan, sewa, dan
asuransi.
3. Beberapa komponen mungkin tidak tercatat. Contoh, tagihan layanan utilitas yang tidak
akan diterima sampai periode akuntansi berikutnya.
Ayat jurnal penyeseuaian diperlukan setiap kali perusahaan mneyusun laporan
keuangan. Setiap ayat jurnal penyesuaian akan terdiri dari satu akun laporan laba rugi dan satu
akun laporan posisi keuangan.
B. Jenis-Jenis Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian dikelompokkan sebagai deferral (deferrals) atau akrual
(accruals).
Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Deferal
Deferal adalah biaya atau pendapatan yang diakui pada suatu tanggal di kemudian hari
bukan pada saat kas berpindah pertama kalinya. Dua jenis deferral adalah beban dibayar
dimuka dan pendapatan diterima dimuka.
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
Perusahaan mencatat pembayaran beban yang akan memberikan manfaat lebih dari satu
periode akuntansi, mereka mencatat sebuah aset yang disebut dengan beban dibayar
dimuka (prepaid expenses) atau pembayaran diuka (prepayments). Contoh, adalah
asuransi, perlengkapan, iklan, dan sewa.
Beban dibayar dimuka adalah biaya yang akan habis melalui berlalunya waktu (misalnya,
sewa dan asuransi) atau melalui penggunaan (misalnya, perlengkapan).
26
Beban dibayar dimuka
Aset Beban
Saldo sebelum Ayat jurnal penyesuaian Ayat jurnal
penyesuaian
dikredit (+) Penyesuaian didebit (-)
PERLENGKAPAN
Pembelian perlengkapan, seperti kertas dan amplop menghasilkan kenaikan (debit) pada
akun aset. Contoh, pada bab 3, PT TOP membeli perlengkapan sebesar Rp. 2.000.000. pada
tanggal 5 Oktober. PT TOP mencatat pembelian dengan meningkatkan (mendebit)
perlengkapan. Akun perlengkapan memperlihatkan saldo sebesar Rp. 2.000.000 pada
neraca saldo 31 Oktober.
Perhitungan atas perlengkapan pada 31 Oktober memperlihatkan bahwa perlengkapan
yang tersisa bernilai Rp. 1.500.000. Oleh karena itu, biaya dari perlengkapan yang
digunakan sebesar Rp. 1.500.000 (Rp. 2.500.000-Rp. 1.000.000).
Analisis Beban berupa beban perlengkapan meningkat sebesar Rp. 1.500.000 dan aset
berupa perlengkapan turun sebesar Rp. 1.500.000
Analisis
Persamaan Aset = Liabilitas + Ekuitas
Perlengkapan = Beban Perlengkapan
- Rp. 1.500.000 - Rp. 1.500.000
Ayat Jurnal 31 Beban Perlengkapan 1.500.000 1.500.000
Pemindahbukuan Oktober Perlengkapan pemakaian
(Untuk mencatat
perlengkapan)
5 Oktober Perlengkapan 126
31 Oktober Saldo 2.500.000 31 Oktober Peny. 1.500.000
1.000.000
Beban Perlengkapan 631
Peny. 1.500.000
31 Oktober Saldo 1.500.000
31 Oktober
27
Jika PT TOP tidak membuat ayat jurnal penyesuaian, beban Oktober menjadi kurang saji
dan laba neto lebih saji sebesar Rp. 1.500.000. Selanjutnya, baik aset maupun ekuitas akan
menjadi lebih saji sebesar Rp. 1.500.000 pada laporan posisi keuangan 31 Oktober.
ASURANSI
Asuransi harus dibayar di awal atau dimuka seringkali lebih dari satu tahun. Biaya dari
asuransi (premi) yang dibayarkan dimuka dicatat sebagai kenaikan (debit) dalam akun aset,
yaitu akun Asuransi Dibayar Dimuka. Pada tanggal laporan keuangan, perusahaan mencatat
debit Beban asuransi dan kredit Asuransi dibayar dimuka atas biaya asuransi yang telah
habis masa pertanggungannya selama periode tersebut.
Tanggal 4 Oktober, PT TOP membayar premi asuransi kebakaran yang berlaku satu tahun
sebesar Rp. 600.000. Masa pertanggungan dimulai pada 1 Oktober, PT TOP mencatat
pembayaran tersebut dengan mendebit Asuransi Dibayar Dimuka. Asuransi sebesar Rp.
50.000 (Rp. 600.000/12) habis setiap bulannya. Habisnya asuransi dibayar dimuka
menurunkan aset Asuransi Dibayar Dimuka dan juga meningkatkan ekuitas dengan
meningkatnya akun beban, Beban Asuransi.
Analisis Beban berupa beban asuransi meningkat sebesar Rp. 50.000 dan aset berupa
ausransi dibayar dimuka turun sebesar Rp. 50.000
Analisis
Persamaan Aset = Liabilitas + Ekuitas
Asuransi Dibayar Dimuka = Beban Asuransi
- Rp. 50.000 - Rp. 50.000
Ayat Jurnal 31 Beban Asuransi 50.000
Pemindahbukuan Oktober Asuransi Dibayar Dimuka
(Untuk mencatat asuransi yang 50.000
sudah habis pertanggungannya)
4 Oktober Asuransi Dibayar Dimuka 130
31 Oktober 600.000 31 Oktober Peny. 50.000
Saldo 50.000
Beban Asuransi 722
Peny. 50.000
31 Oktober Saldo 50.000
31 Oktober
28
Jika PT TOP tidak melakukan penyesuaian, beban di Oktober kurang saji sebesar Rp. 50.000
dan laba neto lebih saji sebesai Rp. 50.000. kemudian, baik aset maupun ekuitas akan lebih
saji sebesar Rp. 50.000 pada laporan posisi keuangan.
PENYUSUTAN
Penyusutan (depreciation) adalah proses pengalokasian harga perolehan sebuah aset
menjadi beban selama umur manfaat aset.
Untuk PT TOP, diasumsikan bahwa penyusutan atas peralatannya adalah Rp. 480.000 per
tahun atau Rp. 40.000 per bulan.
Analisis Beban berupa beban penyusutan meningkat sebesar Rp. 40.000 dan akun lawan dari
aset Akumulasi Penyusutan-Peralatan meningkat sebesar Rp. 40.000
Analisis
Persamaan Aset = Liabilitas + Ekuitas
Akumulasi Penyusutan-Peralatan = Beban Penyusutan
- Rp. 40.000 - Rp. 40.000
Ayat Jurnal 31 Beban Penyusutan 40.000
Pemindahbukuan Oktober Akumulasi Penyusutan-Peralatan
(Untuk mencatat penyusutan 40.000
per bulan) 157
2 Oktober Peralatan
31 Oktober Saldo 5.000.000
5.000.000
Akumulasi Penyusutan-Peralatan Peny. 158
31 Oktober Saldo 40.000
31 Oktober 40.000
Beban Penyusutan 711
Peny. 40.000
31 Oktober Saldo 40.000
31 Oktober
Saldo dalam akun Akumulasi Penyusutan-Peralatan akan meningkat sebesar Rp. 40.000
setiap bulan, dan saldo akun Peralatan tetap sebesar Rp. 5.000.000.
29
Penyajian dalam Laporan
Akumulasi Penyusutan-Peralatan adalah akun lawan dari aset. Akun Akumulasi Penyusutan-
Peralatan mengurangi Peralatan pada laporan posisi keuangan. Saldo normal dari akun
lawan dari aset adalah kredit.
Peralatan Rp. 5.000.000
Dikurangi: Akumulasi penyusutan-peralatan 40
4.960.000
Nilai buku (book value) adalah selisih antara biaya dari aset yang dapat disusutkan dan
akumulasi penyusutan yang terkait. Nilai buku dari peralatan pada tanggal laporan posisi
keuangan adalah Rp. 4.960.000.
PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
Perusahaan menerima kas sebelum pekerjaan jasa dilaksanakan, mereka mencatat sebuah
liabilitas yang disebut dengan pendapatan diterima dimuka (unearned revenue). Ayat jurnal
penyesuaian untuk pendapatan diterima dimuka menghasilkan penurunan (debit) untuk
akun liabilitas dan meningkatkan (kredit) akun pendapatan.
Liabilitas Pendapatan Diterima Dimuka
Debit Ayat Jurnal Saldo sebelum
Penyesuaian (-) Penyesuaian Pendapatan
Kredit Ayat Jurnal
penyesuaian (+)
PT TOP menerima Rp. 1.200.000 pada 2 Oktober dari PT Indah Permai untuk jasa iklan yang
diperkirakan akan diselesaikan pada 31 Desember. PT TOP mengkredit pembayaran
pendapatan jasa diterima dimuka dan akun liabilitas memperlihatkan saldo sebesar Rp.
1.200.000 pada neraca saldo 31 Oktober. Dari evaluasi atas jasa yang dilaksanakan oleh PT
TOP untuk PT Indah Permai selama Oktober, PT TOP menentukan pendapatan yang harus
diakui di Oktober sebesar Rp. 400.000. Liabilitas (Pendapatan Jasa Diterima Dimuka) turun
dan ekuitas (Pendapatan Jasa) meningkat.
Liabilitas berupa Pendapatan Jasa Diterima Dimuka memperlihatkan saldo sebesar Rp.
800.000.
30
Analisis Liabilitas berupa Pendapatan Jasa Diterima Dimuka turun sebesar Rp. 400.000 dan
pendapatan berupa Pendapatan Jasa meningkat sebesar Rp. 400.000
Analisis
Persamaan Aset = Liabilitas + Ekuitas
Pendapatan Jasa Diterima Dimuka Pendapatan Jasa
- Rp. 400.000 + Rp. 400.000
Ayat Jurnal 31 Pendapatan Jasa Diterima Dimuka 400.000
Pemindahbukuan Oktober Pendapatan Jasa
(Untuk mencatat pendapatan 400.000
atas jasa yang dilaksanakan)
31 Oktober Pendapatan Jasa Diterima Dimuka 209
Peny. 400.000 2 Oktober 1.200.000
31 Oktober Saldo
800.000
Pendapatan Jasa Peny. 400
31 Oktober Saldo 10.000.000
31 Oktober
31 Oktober 400.000
10.400.000
Pada saat yang bersamaan, Pendapatan Jasa memperlihatkan total pendapatan selama
Oktober sebesar Rp. 10.400.000. Tanpa penyesuaian, pendapatan dan laba neto lebih saji
sebesar Rp. 400.000 dalam laporan laba rugi. Sementara itu, liabilitas lebih saji dan ekuitas
kurang saji sebesar Rp. 400.000 pada laporan posisi keuangan 31 Oktober.
Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Akrual
PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
Pendapatan atas jasa yang telah dikerjakan, tetapi belum dicatat pada tanggal laporan
adalah pendapatan yang masih harus diterima (accrued revenues). Pendapatan yang masih
harus diterima dapat diakumulasikan (diakru) dengan berlalunya waktu, seperti pada
pendapatan bunga. Ayat jurnal penyesuaian untuk pendapatan yang masih harus diterima
menghasilkan kenaikan (debit) untuk akun aset dan kenaikan (kredit) untuk akun
pendapatan.
Di Oktober, PT TOP mengakui jasa iklan senilai Rp. 200.000 yang telah diselesaikan, tetapi
belum ditagihkan ke pelanggan pada atau sebelum 31 Oktober. Karena jasa tersebut belum
31
ditagihkan makan belum dicatat. Proses akrual dari pendapatan jasa yang belum dicatat
meningkatkan akun aset, piutang usaha dan meningkatkan ekuitas dengan meningkatkan
akun pendapatan, pendapatan jasa.
Aset Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Debit Ayat Jurnal
Penyesuaian (+) Pendapatan
Kredit Ayat Jurnal
penyesuaian (-)
Analisis Aset berupa Piutang Usaha meningkat sebesar Rp. 200.000 dan pendapatan berupa
Pendapatan Jasa meningkat sebesar Rp. 200.000
Analisis
Persamaan Aset = Liabilitas + Ekuitas
Piutang Usaha = + Pendapatan Jasa
+ Rp. 200.000 + Rp. 200.000
Ayat Jurnal 31 Piutang Usaha 200.000
Oktober Pendapatan Jasa
(Untuk mencatat pendapatan atas 200.000
jasa yang telah diselesaikan)
Pemindahbukuan Piutang Usaha 112
200.000
31 Oktober Peny. 200.000
31 Oktober Saldo
Pendapatan Jasa Peny. 400
31 Oktober Saldo 10.000.000
31 Oktober
31 Oktober 400.000
31 Oktober 200.000
10.600.000
Saldo sebesar Rp. 10.600.000 dalam akun Pendapatan Jasa merupakan total pendapatan
untuk jasa yang telah diselesaikan oleh PT TOP selama bulan oktober (Rp.
10.000.000+400.000+200.000). Tanpa ayat jurnal penyesuaian, aset dan ekuitas pada
laporan posisi keuangan serta pendapatan dan laba neto pada laporan laba rugi akan
memiliki nilai yang kurang saji.
32
Pada tanggal 10 November, PT TOP menerima kasi sebesar Rp. 200.000 untuk jasa yang
diselesaikan di Oktober dan membuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut.
10 Kas 200.000
November Piutang Usaha
(Untuk mencatat kas yang 200.000
diterima dari piutang usaha)
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Beban yang telah dikeluarkan, tetapi belum dibayar atau dicatat pada tanggal laporan
keuangan disebut dengan beban yang masih harus dibayar (accrued expenses). Contoh,
bunga, pajak, dan gaji. Ayat jurnal penyesuaian untuk beban yang masih harus dibayar
menghasilkan kenaikan (debit) pada akun beban beban dan kenaikan (kredit) pada akun
liabilitas.
Beban yang Masih Harus Diterima
Aset Pendapatan
Debit Ayat Jurnal Kredit Ayat Jurnal
Penyesuaian (+) penyesuaian (-)
BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
PT TOP mengeluarkan wesel bayar yang jatuh temponya 3 bulan senilai Rp. 5.000.000 pada
1 Oktober. Wesel tersebut mengharuskan PT TOP untuk membayarkan bunga pada tingkat
suku bunga tahunan 12%.
Jumlah bunga yang dicatat, ditetntukan oleh 3 faktor: (1) nilai pokok dari wesel bayar; (2)
tingkat suku bunga; dan (3) lamanya wesel tersebut beredar.
Nilai Pokok Wesel x Tingkat Suku Bunga x Waktu dalam = Bunga
Rp. 5.000.000 x
Tahunan Satu Tahun
12% x 1/12 = Rp. 50.000
Beban bunga memperlihatkan bunga yang dibebankan untuk bulan Oktober. Utang Bunga
memperlihatkan jumlah bunga terutang perusahaan pada tanggal laporan keuangan. PT
TOP tidak akan membayarkan bunga sampai wesel bayar jatuh tempo pada akhir bulan
ketiga. Tanpa ayat jurnal penyesuaian, liabilitas dan beban bunga nilainya kurang catat dan
laba neto serta ekuitas nilainya lebih saji.
33
Analisis Beban berupa Beban Bunga meningkat sebesar Rp. 50.000 dan liabilitas berupa
utang bunga meningkat sebesar Rp. 50.000
Analisis
Persamaan Aset = Liabilitas + Ekuitas
= Utang Bunga Beban Bunga
+ Rp. 50.000 - Rp. 50.000
Ayat Jurnal 31 Beban Bunga 50.000 50.000
Oktober Utang Bunga
(Untuk mencatat Peny. 905
wesel bayar) bunga atas Saldo
230
Pemindahbukuan 31 Oktober Beban Bunga 50.000
31 Oktober Peny. 50.000 50.000
Saldo 50.000
Utang Bunga
31 Oktober
31 Oktober
GAJI DAN UPAH YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Perusahaan membayarkan beberapa jenis beban, seperti gaji dan upah karyawan, setelah
karyawan bekerja. PT TOP membayarkan gaji dan upah pada 26 Oktober untuk karyawan
atas 2 minggu pertama kerja; pembayaran gaji berikutnya tidak akan terjadi sampai 9
November.
Mulai OKTOBER 6 NOVEMBER
pembayaran M S S R K JS M S S RK JS
gaji dan 1 2 3 45 1 23
upah 7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10
14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17
21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24
28 29 30 31 25 26 27 28 29 30
Tanggal gajian Tanggal gajian
Periode Penyesuaian
34
Tanggal 31 Oktober, gaji dan upah selama 3 hari tersebut mewakili beban yang masih harus
dibayar dan liabilitas yang terkait dengan PT TOP. Para karyawan menerima total gaji dan
upah sebesar Rp. 2.000.000 untuk 5 hari kerja dalam seminggu atau Rp. 400.000 per hari.
Oleh karena itu, gaji dan upah yang masih harus dibayar pada 31 Oktober sebesar Rp.
1.200.000 (Rp. 400.000x3).
Analisis Beban berupa Beban Gaji dan Upah meningkat sebesar Rp. 1.200.000 dan liabilitas
berupa utang gaji dam upah meningkat sebesar Rp. 1.200.000
Analisis
Persamaan Aset = Liabilitas + Ekuitas
= Utang Gaji dan Upah Beban Gaji dan Upah
+ Rp. 1.200.000 - Rp. 1.200.000
Ayat Jurnal 31 Beban Gaji dan Upah 1.200.000
Oktober Utang Gaji dan Upah
(Untuk mencatat gaji dan upah 1.200.000
yang masih harus dibayar)
Pemindahbukuan Beban Gaji dan Upah 726
4.000.000
26 Oktober
31 Oktober Peny. 1.200.000
31 Oktober Saldo 5.200.000
Utang Gaji dan Upah Peny. 212
31 Oktober Saldo 1.200.000
31 Oktober 1.200.000
Setelah penyesuaian ini, saldo dalam Beban Gaji dan Upah adalah Rp. 5.200.000 (13 hari x
Rp. 400.000) adalah beban gaji dan upah aktual untuk bulan oktober. Saldo dalam utang
Gaji dan Upah adalah Rp. 1.200.000 adalah jumlah liabilitas untuk gaji dan upah PT TOP
yang terutang per 31 Oktober. Tanpa penyesuaian sebesar Rp. 1.200.000 untuk gaji dan
upah, beban PT TOP kurang catat Rp. 1.200.000 dan utangnya kurang saji Rp. 1.200.000.
PT TOP membayarkan gaji dan upah setiap 2 minggu. Pembayaran gaji berikutnya dilakukan
pada 9 November, saat perusahaan akan membayarkan Kembali total gaji dan upah
sebesar Rp. 4.000.000. pembayaran terdiri dari gaji dan upah sebesar Rp. 1.200.000 yang
terutang pada 31 Oktober ditambah beban gaji dan upah sebesar Rp. 2.800.000 untuk
35
November (7 hari kerja x Rp. 400.000). oleh karena itu, PT TOP membuat ayat jurnal pada 9
November.
9 Utang Gaji dan Upah 1.200.000
November Beban Gaji dan Upah 2.800.000
Kas 4.000.000
(Untuk mencatat gaji 9 November)
Ayat jurnal ini menghilangkan liabilitas untuk Utang Gaji dan Upah yang dicatat oleh PT TOP
dalam ayat jurlan penyesuaian 31 Oktober, dan mencatat jumlah Beban Gaji dan Upah yang
tepat untuk periode antara 1 November sampai 9 November.
Berikut ini penjurnalan dan pemindahbukuan ayat-ayat jurnal penyesuaian untuk PT TOP.
JURNAL UMUM J2
Tanggal Judul Akun dan Keterangan Ref. Debit Kredit
31 Beban Perlengkapan 631 1.500.000
Oktober Perlengkapan 126 1.500.000
2021 (Untuk mencatat perlengkapan yang terpakai)
Beban Asuransi 722 50.000
Asuransi Dibayar Dimuka 130 50.000
(Untuk mencatat asuransi yang sudah habis)
Beban Penyusutan 711 40.000
Akumulasi Penyusutan-Peralatan 158 40.000
(Untuk mencatat penyusutan bulanan)
Pendapatan Jasa Diterima Dimuka 209 400.000
Pendapatan Jasa 400 400.000
(Untuk mencatat pendapatan atas jasa yang
diselesaikan)
Piutang Usaha 112 200.000
Pendapatan Jasa 400 200.000
(Untuk mencatat pendapatan atas jasa yang
diselesaikan)
Beban Bunga 905 50.000
Utang Bunga 230 50.000
(Untuk mencatat bunga atas wesel bayar)
Beban Gaji dan Upah 726 1.200.000
Utang Gaji dan Upah 212 1.200.000
(Untuk mencatat gaji dan upah yang masih
harus dibayar)
36
Tanggal Keterangan Kas Kredit No. 101 Utang Usaha No. 201
2021 Ref. Debit Saldo Keterangan Ref. Debit Saldo
Okt 1
J1 10.000.000 Tanggal J1 Kredit
2 J1 1.200.000 2021
3 J1 10.000.000 Okt 5 2.500.000 2.500.000
4 J1
20 J1 900.000 11.200.000
26 J1 600.000 10.300.000
31 J1 10.000.000 500.000
4.000.000 9.700.000
9.200.00
5.200.000
15.200.000
Piutang Usaha No. 112 Pendapatan Jasa Diterima Dimuka No. 209
Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Saldo
Tanggal Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
31 Okt 200.000 2021 1.200.000
2021 J. Penye. J2 200.000 Okt 2 J1 1.200.000 800.000
Okt 31 J2 400.000
J. Penye.
Perlengkapan No. 126
Keterangan Ref. Debit
Tanggal Kredit Saldo Utang Gaji dan Upah No. 212
2021 Saldo
Okt 5 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Okt 31 2021 1.200.000
J. Penye. J1 2.500.000 2.500.000 Okt 31 J. Penye. J2 1.200.000
J2 1.500.000 1.000.000
Tanggal Asuransi DIbayar Dimuka Kredit No. 130 Tanggal Utang Bunga Kredit No. 230
2021 Keterangan Ref. Debit Saldo 2021 Keterangan Ref. Debit Saldo
Okt 4 Okt 31
Okt 31 J1 600.000 600.000 J. Penye. J2 50.000 50.000
J2 50.000 550.000
J. Penye.
Tanggal Peralatan Debit Kredit No. 157 Tanggal Modal Saham-Saham Biasa No. 311
2021 Keterangan Ref. Saldo 2021 Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Okt 1 Okt 1
J1 5.000.000 5.000.000 J1 10.000.000 10.000.000
Akumulasi Penyusutan-Peralatan No. 158 Saldo Laba No. 320
Saldo Ref. Debit Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Tanggal Keterangan Kredit
2021 40.000 2021
Okt 1
J2 40.000
Tanggal Keterangan Wesel Bayar Kredit No. 200 Tanggal Dividen Kredit No. 322
2021 Ref. Debit Saldo 2021 Keterangan Ref. Debit 500.000 Saldo
Okt 1 Okt 20
J1 5.000.000 5.000.000 J1 500.000
37
Tanggal Pendapatan Jasa Kredit No. 400
2021 Keterangan Ref. Debit Saldo
Okt 31
Okt 31 J. Penye. J1 10.000.000 10.000.000
Okt 31 J. Penye. J2 400.000 10.400.000
J2 200.000 10.600.000
Tanggal Beban Perlengkapan Kredit No. 631
2021 Keterangan Ref. Debit Saldo
Okt 31
J. Penye. J2 1.500.000 1.500.000
Tanggal Beban Penyusutan Kredit No. 711
2021 Keterangan Ref. Debit Saldo
Okt 31
J. Penye. J2 40.000 40.000
Tanggal Beban Asuransi Kredit No. 722
2021 Keterangan Ref. Debit Saldo
Okt 31
J. Penye. J2 50.000 50.000
Tanggal Beban Gaji dan Upah Kredit No. 726
2021 Keterangan Ref. Debit Saldo
Okt 26
Okt 31 . J1 4.000.000 4.000.000
J. Penye. J2 1.200.000 5.200.000
Tanggal Beban Sewa Kredit No. 729
2021 Keterangan Ref. Debit Saldo
Okt 3
. J1 900.000 900.000
Tanggal Beban Bunga Kredit No. 905
2021 Keterangan Ref. Debit Saldo
Okt 31
J. Penye. J2 50.000 50.000
C. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Kegunaan dari neraca saldo setelah penyesuaian adalah untuk membuktikan kesamaan
dari total saldo debit dan total saldo kredit dalam buku besar setelah seluruh penyesuaian.
38
PT TOP
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Per 31 Oktober 2021
Debit (Rp) Kredit (Rp)
Kas 15.200.000 40.000
5.000.000
Piutang Usaha 200.000 2.500.000
Perlengkapan 1.000.000 50.000
800.000
Asuransi Dibayar Dimuka 550.000 1.200.000
10.000.000
Peralatan 5.000.000
-0-
Akumulasi Penyusutan-Peralatan 10.600.000
Wesel Bayar 30.190.000
Utang Usaha
Utang Bunga
Pendapatan Jasa Diterima Dimuka
Utang Gaji dan Upah
Modal Saham-Saham Biasa
Saldo Laba
Dividen 500.000
Pendapatan Jasa
Beban Gaji dan Upah 5.200.000
Beban Perlengkapan 1.500.000
Beban Sewa 900.000
Beban Asuransi 50.000
Beban Bunga 50.000
Beban Penyusutan 40.000
30.190.000
D. Penyusunan Laporan Keuangan
Perusahaan dapat menyusun laporan keuangan secara langsung dari neraca saldo
setelah penyesuaian.
39
PT TOP 10.600.000 PT TOP
Laporan Laba Rugi Laporan Saldo Laba
Per 31 Oktober 2021 Per 31 Oktober 2021
Pendapatan Saldo Laba, 1 Oktober
Pendapatan Jasa Ditambah: Laba neto
Beban 5.200.000 Dikurang: Dividen -0-
Beban gaji dan upah 1.500.000 Saldo Laba, 31 Oktober 2.860.000
Beban perlengkapan 2.860.000
Beban sewa 900.000
Beban asuransi 50.000 500.000
Beban bunga 50.0000 2.360.000
Beban penyusutan 40.000
Total Pendapatan
7.740.000 Untuk laporan posisi keuangan
Laba Neto 2.860.000
40
41
SOAL LATIHAN
Soal 1.
JAYA Computer memulai operasi pada 1 Agustus 2021. Di akhir Agustus 2021, manajemen mencoba
Menyusun laporan keuangan bulanan. Informasi berikut berkaitan dengan kegiatan di bulan Agustus.
1. Tanggal 31 Agsutus, perusahaan memiliki utang gaji dan upah kepada para karyawannyas
sebesar Rp. 5.000.000 yang akan dibayarkan pada 1 September.
2. Tanggal 1 Agustus, perusahaan meminjam dana sebanyak Rp. 30.000.000 dari Bank Mandiri.
Pinjaman tersebut jatuh tempo 15 tahun. Tingkat suku bunga tahunan adalah 10%.
3. Pendapatan atas jasa yang telah diselesaikan, tetapi belum dicatat untuk bulan Agustus sebesar
Rp. 10.000.000.
Instruksi:
Buat ayat jurnal penyesuaian untuk bulan Juni.
Soal 2.
PT Green OKE memulai usahanya 1 Juni 2021. Pada 30 Juni, neraca saldo memperlihatkan saldo-
saldo berikut.
Asurandi Dibayar Dimuka Rp. 3.600.000
Peralatan 2.800.000
Wesel Bayar 2.000.000
Pendapatan Jasa Diterima Dimuka 4.200.000
Pendapatan Jasa 18.000.000
Analisis mengungkapkan data tambahan berikut.
1. Asuransi dibayar dimuka adalah biaya polis asuransi untuk 2 tahun yang dimulai secara efektif
pada 1 Juni.
2. Penyusutan peralatan per bulan Rp. 500.000.
3. Wesel bayar diterbitkan pada 1 Juni. Hatuh tempo wesel bayar 6 bulan dan tingkat suku bunga
12%.
4. Tujuh pelanggan membayarkan paket jasa rumput selama 6 bulan sebesar Rp. 6.000.000 yang
dimulai 1 Juni. Perusahaan menyelesaikan seluruh pekerjaan untuk pelanggan tersebut di bulan
Juni
5. Jasa penanganan rumput yang diberikan kepada para pelanggan lainnya, tetapi belum dicatat
pada 30 Juni sebesar Rp. 1.500.000
Instruksi:
Buat ayat jurnal penyesuaian untuk bulan Juni.
42
BAB V
MENYELESAIKAN SIKLUS
AKUNTANSI
43
A. Neraca Lajur
Neraca lajur adalah formula dengan banyak kolom yang digunakan dalam proses
penyesuaian dan dalam penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur bukanlah catatan
akuntansi yang permanen, bukan sebuah jurnal atau bagian dari buku besar. Neraca lajur
hanyalah sebuah media yang digunakan dalam pembuatan ayat jurnal penyesuaian dan
laporan keuangan. Penggunaan neraca lajur adalah sebuah pilihan.
B. Langkah-Langkah dalam Pembuatan Neraca Lajur
1 2 3 4 5
Penyusunan Memasukkan Memasukkan Menempatkan
neraca saldo saldo setelah saldo setelah Total kolom-
pada neraca data penyesuaian penyesuaian kolom laporan,
penyesuaian
lajur ke kolom hitung laba
laporan yang neto (atau rugi
tepat neto)
44
Langkah 1. Penyusunan Neraca Saldo pada Neraca Lajur
Masukkan seluruh akun dalam buku besar yang memiliki saldo dalam kolom akun. Masukkan jumlah
debit dan kredit dari buku besar dalam kolom neraca saldo.
Langkah 2. Masukkan penyesuaian dalam Kolom Penyesuaian
Masukkan seluruh penyesuaian dalam kolom penyesuaian. Jika akun tambahan diperlukan, masukan
akun-akun tambahan ini dalam baris dibawah baris total neraca saldo. Huruf yang berbeda
mengidentifikasi debit dan kredit untuk setiap ayat jurnal penyesuaian.
Langkah 3. Memasukkan Saldo Penyesuaian dalam Kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Untuk setiap akun, jumlah dalam kolom neraca saldo setelah penyesuaian adalah saldo yang akan
muncul dalam buku besar setelah penjurnalan dan pemindahbukuan ayat jurnal penyesuaian.
Langkah 4. Menempatkan Nilai Neraca Saldo Setelah Penyesuaian ke Kolom Laporan Keuangan
yang tepat
Memasukkan nilai neraca saldo setelah penyesuaian ke kolom laporan laba rugi dan laporan posisi
keuangan dalam neraca lajur.
Langkah 5. Jumlahkan kolom-kolom Laporan Keuangan, Hitung Laba Neto (atau Rugi Neto), dan
lengkapi Neraca Lajur
Perusahaan harus menjumlahkan setiap kolom dari laporan keuangan. Laba neto atau rugi neto untuk
suatu periode adalah selisih antara jumlah dalam 2 kolom laporan laba rugi. Perusahaan memasukkan
kata-kata Laba Neto dalam kolom nama akun. Kemudian, memasukkan nilai dalam kolom debit
laporan laba rugi dan kolom kredit laporan posisi keuangan.
Nilai saldo debit dalam kolom laporan laba rugi, nilai saldo kredit dalam kolom laporan posisi
keuangan. Kredit dalam kolom laporan posisi keuangan menunjukkan kenaikkan dalam ekuitas yang
berasal dari laba neto. Jika, total debit dalam kolom laporan laba rugi melebihi total kredit, maka
perusahaan memperoleh rugi neto. Perusahaan memasukkan jumlah rugi neto dalam kolom kredit
laporan laba rugi dan kolom debit laporan posisi keuangan.
45
Selisih antara jumlah Laba neto ditempatkan di
keseluruhan dari kolom- kolom kredit dari kolom-
kolom laporan laba rugi
menentukan laba neto kolom laporan posisi
keuangan (Rugi neto
atau rugi neto akan ditempatkan dalam
kolom debit)
C. Penyusunan Laporan Keuangan dari Neraca Lajur
Neraca lajur yang lengkap bukanlah pengganti untuk laporan keuangan formal. Neraca lajur pada
dasarnya adalah alat kerja untuk akuntan. Perusahaan tidak membagikannya ke manajemen atau
pihak-pihak yang lain.
46
PT TOP
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2021
Pendapatan Rp. 5.200.000 Rp. 10.600.000
Pendapatan jasa 1.500.000
900.000 Rp. 7.740.000
Beban 50.000 Rp. 2.860.000
Beban gaji dan upah 50.000
Beban perlengkapan 40.000
Beban sewa
Beban asuransi
Beban bunga
Beban peyusutan
Total Beban
Laba neto
PT TOP
Laporan Saldo Laba
Untuk Bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2021
Saldo Laba, 1 Oktober Rp. 0
Ditambah: Laba neto Rp. 2.860.000
Rp. 2.860.000
Dikurangi Dividen
Saldo laba, 31 Oktober Rp. 500.000
Rp. 2.360.000
PT TOP
Laporan Posisi Keuangan
Untuk Bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2021
Aset Rp. 5.000.000 Rp. 4.960.000
Peralatan 40.000
Dikurangi: Akumulasi penyusutan-peralatan 550.000
1.000.000
Asuransi dibayar dimuka
Perlengkapan 200.000
Piutang Usaha 15.200.000
Kas 21.910.000
Total Aset Rp. 10.000.000 Rp. 12.360.000
2.360.000
Ekuitas dan Liabilitas
Ekuitas 5.000.000 9.550.000
2.500.000 Rp. 21.910.000
Modal saham-saham biasa
Saldo laba 50.000
Liabilitas 800.000
1.200.000
Wesel bayar
Utang usaha
Utang bunga
Pendapatan jasa diterima dimuka
Utang gaji dan upah
Total Ekuitas dan liabilitas
47