The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by asyera.eaa, 2022-11-06 05:48:18

Modul Pengantar Akuntansi 1

Modul Pengantar Akuntansi 1

D. Menutup Buku
 Akun temporer (temporary accounts) hanya berhubungan dengan suatu periode akuntansi. Akun-

akun temporer terdiri dari akun-akun laporan laba rugi dan akun dividen. Perusahaan menutup
seluruh akun temporer pada akhir periode.
 Akun permanen (permanent accounts) terhubung dengan satu atau lebih periode akuntansi di masa
depan. Akun permanen terdiri dari seluruh akun laporan posisi keuangan termasuk akun ekuitas.
Akun-akun permanen tidak ditutup dari satu periode ke periode akuntansi berikutnya. Perusahaan
membawa saldo akun-akun permanen ke periode akuntansi berikurnya.

Pembuatan Ayat Jurnal Penutup
Di akhir periode akuntansi, perusahaan memindahkan saldo akun-akun temporer ke akun ekuitas
permanen, Saldo Laba, lewat ayat jurnal penutup. Ayat jurnal penutup (closing entries) diakui di buku
besar secara formal memindahkan laba neto (rugi neto) dan Dividen ke Saldo Laba. Ayat jurnal penutup
juga menghasilkan saldo nol dalam setiap akun temporer.
Perusahaan-perusahaan umumnya membuat ayat jurnal penutup secara langsung dari saldo setelah
penyeseuaian dalam buku besar. Empat jurnal berikut memperoleh hasil yang diinginkan dengan lebih
efisien.
1. Debit setiap akun pendapatan sebesar saldonya dan kredit Ikhtisar Laba Rugi untuk seluruh

pendapatan.
2. Debit Ikhtisar Laba Rugi untuk seluruh beban dan kredit setiap akun beban sebesar saldonya.
3. Debit Ikhtisar Laba Rugi dan kredit Saldo Laba sejumlah laba neto.
4. Debit Saldo Laba sebesar saldo akun Dividen dan kredit Dividen dalam jumlah yang sama.
Dua hal yang harus diperhatikan dalam membuat ayat jurnal penutup: (1) Hindari menggandakan saldo
pendapatan dan beban secara tidak sengaja bukannya membuat saldo keduanya menjadi nol. (2) Jangan
menutup Dividen ke akun Ikhtisar Laba Rugi. Dividen bukanlah sebuah beban dan bukan merupakan
sebuah faktor yang menentukan laba neto.

JURNAL UMUM

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref. Debit Kredit

31 Pendapatan Jasa 400 10.600.000
Oktober Ikhtisar Laba Rugi 350 10.600.000
2021 (Untuk menutup akun pendapatan)

Ikhtisar Laba Rugi 350 7.740.000
Beban Perlengkapan 631 1.500.000
Beban Penyusutan 711 40.000
Beban Asuransi 722 50.000
Beban Gaji dan Upah 726 5.200.000
Beban Sewa 729 900.000
Beban Bunga 905 50.000
(Untuk menutup akun pendapatan)

Ikhtisar Laba Rugi 350 2.860.000
Beban Gaji dan Upah 320 2.860.000
(Untuk menutup laba neto ke saldo laba)

Saldo Laba 320 500.000
Dividen 332
(Untuk menutup dividen ke saldo laba) 500.000

48

Pemindahbukuan (Posting) Ayat Jurnal Penutup

Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan
Tujuan dari neraca saldo setelah penutupan adalah membuktikan kesamaan dari saldo akun-akun
permanen yang dibawa ke periode akuntansi berikutnya. Karena seluruh akun temporer akan memiliki
saldo nol, neraca saldo setelah penutupan hanya akan berisikan akun-akun permanen yang ada dalam
laporan posisi keuangan.

49

PT TOP

Neraca Saldo Setelah Penutupan

Per 31 Oktober 2021

Debit (Rp) Kredit (Rp)

Kas 15.200.000 40.000
5.000.000
Piutang Usaha 200.000 2.500.000

Perlengkapan 1.000.000 800.000
1.200.000
Asuransi Dibayar Dimuka 550.000
50.000
Peralatan 5.000.000 10.000.000

Akumulasi Penyusutan-Peralatan 2.360.000
21.950.000
Wesel Bayar

Utang Usaha

Pendapatan Jasa Diterima Dimuka

Utang Gaji dan Upah

Utang Bunga

Modal Saham-Saham Biasa

Saldo Laba

21.950.000

Buku Besar (Hanya Akun-Akun Permanen)

Tanggal Keterangan Kas Kredit No. 101 Tanggal Utang Usaha Kredit No. 201
2021 Ref. Debit Saldo 2021 Keterangan Ref. Debit 2.500.000 Saldo
Okt 1 900.000 Okt 4
J1 10.000.000 600.000 10.000.000 J1 2.500.000
2 J1 1.200.000 500.000 11.200.000
3 J1 4.000.000 10.300.000 Pendapatan Jasa Diterima Dimuka No. 209
4 J1 Saldo
20 J1 9.700.000 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
26 J1 9.200.00 2021 1.200.000
31 J1 10.000.000 Okt 4 J1 1.200.000 800.000
5.200.000 J. Penyesuaian J2 400.000
15.200.000 31

Piutang Usaha Kredit No. 112 Tanggal Utang Gaji dan Upah Kredit No. 212
Saldo 2021 Keterangan Ref. Debit 1.200.000 Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debit Okt 31
2021 200.000 J. Penyesuaian J2 1.200.000
Okt 31 J. Penyesuaian J2 200.000

50

Tanggal Perlengkapan Kredit No. 101 Utang Bunga No. 230
2021 Keterangan Ref. Debit 1.500.000 Saldo Keterangan Ref. Debit Saldo
Okt 5
J. Penyesuaian J1 2.500.000 2.500.000 Tanggal J. Penyesuaian J2 Kredit 50.000
31 J2 1.000.000 2021 50.000
Okt 31

Tanggal Asuransi Dibayar Dimuka Kredit No. 130 Tanggal Modal Saham-Saham Biasa Kredit No. 311
2021 Keterangan Ref. Debit 50.000 Saldo 2021 Keterangan Ref. Debit 10.000 Saldo
Okt 4 Okt 1
J1 600.000 600.000 J1 10.000
31 J. Penyesuaian J2 550.000

Tanggal Keterangan Peralatan Kredit No. 157 Tanggal Saldo Laba Kredit No. 320
2021 Ref. Debit Saldo 2021 Keterangan Ref. Debit 2.860.000 Saldo
Okt 4 Okt 1
J1 5.000.000 5.000.000 0
31 2.860.000
Akumulasi Penyusutan-Peralatan No. 158 J. Penutup J3 2.360.000
Keterangan Ref. Debit Saldo 31 J. Penutup J3 500.000

Tanggal J. Penyesuaian J2 Kredit 40.000
2021 40.000
Okt 31

Tanggal Wesel Bayar Kredit No. 200
2021 Keterangan Ref. Debit Saldo
Okt 31
J1 5.000.000 5.000.000

51

Buku Besar (Hanya Akun-Akun Temporer)

Tanggal Dividen Debit Kredit No. 332 Tanggal Beban Asuransi Kredit No. 722
2021 Keterangan Ref. 500.000 500.000 Saldo 2021 Keterangan Ref. Debit 50.000 Saldo
Okt 20 Okt 31
J1 500.000 J. Penyesuaian J2 50.000 50.000
31 J3 0 31 J. Penutup J3 0
J. Penutup

Tanggal Ikhtisar Laba Rugi Kredit No. 350 Tanggal Beban Gaji dan Upah Kredit No. 726
2021 Keterangan Ref. Debit 10.600.000 Saldo 2021 Keterangan Ref. Debit 5.200.000 Saldo
Okt 31 Okt 26
J. Penutup J3 10.600.000 J1 4.000.000 4.000.000
31 J. Penutup J3 7.740.000 2.860.000 31 5.200.000
31 J. Penutup J3 2.860.000 0 31 J. Penyesuaian J2 1.200.000
0
J. Penutup J3

Tanggal Pendapatan Jasa Kredit No. 400 Beban Sewa No. 729
2021 Keterangan Ref. Debit Saldo Keterangan Ref. Debit Saldo
Okt 31 10.000.000
J1 400.000 10.000.000 Tanggal Kredit 900.000
31 200.000 10.400.000 2021 900.000 0
31 J. Penyesuaian J2 10.600.000 Okt 3 J1 900.000
31 J3
J. Penyesuaian J2 0 31 J. Penutup

J. Penutup J3 10.600.000

Tanggal Beban Perlengkapan Kredit No. 631 Beban Bunga No. 905
2021 Keterangan Ref. Debit 1.500.000 Saldo Keterangan Ref. Debit Saldo
Okt 31
J. Penyesuaian J2 1.500.000 1.500.000 Tanggal Kredit 50.000
31 0 2021 50.000 0
J. Penutup J3 Okt 31 J. Penyesuaian J2 50.000

31 J. Penutup J3

Tanggal Beban Penyusutan Kredit No. 711
2021 Keterangan Ref. Debit 40.000 Saldo
Okt 31
J. Penyesuaian J2 40.000 40.000
31 0
J. Penutup J3

52

E. Ayat Jurnal Koreksi-Tahapan yang Dapat Dihindari

Perusahaan harus mengoreksi kesalahan segera setelah mereka menemukannya dengan menjurnal
dan memindahbukukan ayat jurnal koreksi (correcting entries). Jika catatan akuntansi bebas dari
kesalahan, ayat jurnal koreksi tidak dibutuhkan.

Perbedaan ayat jurnal koreksi dan ayat jurnal penyesuaian, (1) Ayat jurnal penyesuaian adalah
bagian yang tak terpisahkan dari siklus akuntansi. Ayat jurnal koreksi, disisi lain, tidak diperlukan jika
catatan akuntansi bebas dari kesalahan. (2) Perusahaan menjurnal dan memindahbukukan ayat jurnal
penyesuaian hanya pada akhir periode akuntansi. Sebaliknya, perusahaan membuat ayat jurnal koreksi
kapanpun mereka menemukan kesalahan. (3) Ayat jurnal penyesuaian selalu mempengaruhi setidaknya
satu akun laporan posisi keuangan dan satu akun laporan laba rugi. Sebaliknya ayat jurnal penutup dapat
terdiri dari segala kombinasi akun yang membutuhkan koreksi. Ayat jurnal koreksi harus dipindahbukikan
sebelum ayat jurnal penutup.
Contoh berikut ini untuk mengilustrasikan ayat jurnal koreksi.

Kasus 1

Tanggal 10 Mei, PT PERMAI, menjurnal dan memindahbukukan penerimaan kas dari penagihan piutang

pelanggan sebesar Rp. 50.000 sebagai debit Kas sebesar Rp. 50.000 dan kredit Pendapatan Jasa sebesar

Rp. 50.000. perusahaan menemukan kesalahan pada 20 Mei saat pelanggan membayarkan sisa

piutangnya yang tersisa.

Ayat Jurnal yang Salah (10 Mei) Ayat Jurnal yang Benar (10 Mei)

Kas 50.000 Kas 50.000

Pendapatan Jasa 50.000 Piutang Usaha 50.000

Perbandingan dari ayat jurnal yang salah dengan ayat jurnal yang benar memperlihatkan bahwa debit ke
Kas Rp. 50.000 adalah benar. Kredit ke Pendapatan Jasa Rp. 50.000 seharusnya dikreditkan ke Piutang
Usaha. Hal ini membuat Pendapatan Jasa maupun Piutang Usaha saldonya lebih tinggi dari yag
seharusnya di buku besar, maka PT PERMAI membuat ayat jurnal koreksi sebagai berikut.

Ayat Jurnal Koreksi

20 Mei Pendapatan Jasa 50.000

Piutang Usaha 50.000

(Untuk mengoreksi ayat jurnal 10 Mei)

Kasus 2
18 Mei, PT PERMAI membeli peralatan secara kredit seharga Rp. 450.000. transaksi telah dijurnal dan
dipindahbukukan sebagai debit untuk Peralatan Rp. 45.000 dan kredit untuk Utang Usaha Rp. 45.000.
kesalahan ini ditemukan pada tanggal 3 Juni, saat PT PERMAI menerima laporan bulanan untuk bulan
Mei dari Kreditur.

53

Ayat Jurnal yang Salah (18 Mei) Ayat Jurnal yang Benar (18 Mei)

Peralatan 45.000 Peralatan 450.000

Utang Usaha 45.000 Utang Usaha 450.000

Perbandingan dari kedua ayat jurnal memperlihatkan bahwa kedua akun tersebut salah. Saldo peralatan
lebih rendah Rp. 405.000 dan saldo Utang Usaha kurang saji Rp. 405.000. PT PERMAI membuat ayat
jurnal koreksi berikut ini.

Ayat Jurnal Koreksi

3 Juni Peralatan 405.000

Utang Usaha 405.000

(Untuk mengoreksi ayat jurnal 18 Mei)

F. Laporan Posisi Keuangan Terklasifikasi
Untuk meningkatkan pemahaman para pengguna atas posisi keuangan perusahaan, perusahaan sering
menggunakan laporan posisi keuangan terklasifikasi. Laporan posisi keuangan terklasifikasi (classified
statement of financial position) mengelompokkan secara Bersama-sama aset-aset yang sejenis dan
liabilitas-liabilitas yang sejenis dengan menggunakan sejumlah pengklasifikasian dan pembagian yang
standar.
Laporan posisi keuangan terklasifikasi umumnya berisikan pengelompokkan standar yang ada dibawah
ini.

Aset Ekuitas dan Liabilitas

Aset tak berwujud Ekuitas

Properti, pabrik, dan peralatan Liabilitas tidak lancar

Investasi jangka Panjang Liabilitas lancar

Aset lancar

Pengelompokkan tersebut membantu pembaca laporan keuangan menentukan hal-hal seperti (1) klaim
dari kreditur jangka Panjang dan jangka pendek atas total aset perusahaan, dan (2) apakah perusahaan
memiliki aset yang cukup untuk membayarkan utangnya saat jatuh tempo.

Aset Tak Berwujud (Intangible assets)
Salah satu aset tak berwujud yang signifikan adalah goodwill. Aset tak berwujud lainnya adalah paten,
hak cipta, merek dagang, yang memberikan kepada perusahaan hak eksklusif dari penggunaannya
selama periode waktu tertentu. Ilustrasi 5.1, PT MAKMUR melaporkan aset tak berwujud sebesar Rp.
3.100.000.

54

PT MAKMUR Ilustrasi
Laporan Posisi Keuangan 5.1
Untuk Bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2021

Aset

Aset Tak Berwujud 3.100.000
Paten 29.000.000

Properti, pabrik, dan peralatan 24.000.000 10.000.000 7.200.000
Tanah 5.000.000 19.000.000
Peralatan 22.100.000
Dikurangi: Akumulasi penyusutan-peralatan 61.400.000
34.050.000
Investasi Jangka Panjang 5.200.000 11.300.000
Investasi dalam saham 2.000.000
Investasi dalam real estate 16.050.000
61.400.000
Aset Lancar 400.000
Asuransi dibayar dimuka 2.100.000
Perlengkapan 3.000.000
Persediaan 1.000.000
Wesel tagih 7.000.000
Piutang usaha 2.000.000
Investasi jangka pendek 6.600.000
Kas

Total aset

Ekuitas dan Liabilitas

Ekuitas 20.000.000
Modal Saham-Saham Biasa 14.055.000
Saldo laba

Liabilitas Tidak Lancar 10.000.000
Utang Hipotek 1.300.000
Wesel bayar

Liabilitas Lancar 11.000.000
Wesel bayar 2.100.000
Utang usaha 1.600.000
Utang gaji dan upah 900.000
Pendapatan jasa diterima dimuka 450.000
Utang bunga

Total ekuitas dan liabilitas

Properti, Pabrik, dan Peralatan
Properti, Pabrik, dan Peralatan (property, plant and equipment) adalah aset yang relatif memiliki umur
manfaat yang Panjang yang saat ini digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasi perusahaan.
Pengelompokkan ini kadang disebut dengan fixed assets, terdiri dari tanah, bangunan, mesin dan
peralatan, pengiriman peralatan, dan furniture. Contoh 5.1. PT MAKMUR melaporkan properti, pabrik,
dan peralatan sebesar Rp. 29.000.000.
Penyusutan adalah praktik mengalokasikan biaya aset ke sejumlah tahun. Perusahaan melakukan
penyusutan dengan membebankan bagian dari biaay aset secara sistematis sebagai beban setiap tahun
(tidak membebankan seluruh harga beli aset dalam tahun dilakukannya pembelian). Aset yang
disusutkan oleh perusahaan dilaporkan pada laporan posisi keuangan pada biayanya dikurangi dengan
akumulasi penyusutan. Akun akumulasi penyusutan memperlihatkan jumlah penyusutan yang telah

55

dibebankan sejauh ini dalam masa manfaat aset. Ilustrasi 5.1. PT MAKMUR melaporkan akumulasi
penyusutan sebesar Rp. 5.000.000.

Investasi Jangka Panjang
Investasi Jangka Panjang (long-ter investments) umumnya, (1) investasi dalam saham biasa dan obligasi
dari perusahaan lain yang biasanya dimiliki lebih dari satu tahun, dan (2) aset-aset lancar, seperti tanah
dan bangunan yang tidak digunakan oleh perusahaan dalam aktivitas operasinya. Ilustrasi 5.1, PT
MAKMUR melaporkan investasi jangka Panjang sebesar Rp. 7.200.000 pada laporan posisi keuangannya.

Aset Lancar
Aset lancar (current assets) adalah aset-aset yang diharapkan perusahaan dapat diubah menjadi kas atau
digunakan dalam waktu satu tahun atau siklus operasinya, mana yang lebih Panjang. Ilustrasi 5.1, PT
MAKMUR memiliki aset lancar sebesar Rp. 22.100.000. jenis-jenis aset lancar, adalah (1) beban dibayar
dimuka (asuransi dan perlengkapan), (2) persediaan, (3) piutang (wesel tagih, piutang usaha, dan piutang
bunga), (4) investasi jangka pendek (seperti sekuritas pemerintah), dan (5) kas. Pada laporan posisi
keuangan, perusahaan biasanya mengurutkan dalam urutan yang mana mereka berharap untuk
mengubah aset lancar menjadi kas
.
Ekuitas
Isi bagian ekuitas berbeda-beda karena menyesuaikan dengan bentuk perusahaan. Dalam perusahaan
perorangan hanya ada satu akun modal. Perseroan terbatas membagi ekuitas ke dalam dua akun: Modal
Saham-Saham Biasa dan Saldo Laba.

Liabilitas Tidak Lancar
Liabilitas tidak lancar (non-current liabilities) adalah kewajiban yang diharapkan akan dibayarkan oleh
perusahaan setelah satu tahun. Contoh, utang obligasi, utang hipotek, wesel bayar jangka Panjang,
liabilitas sewa pembiayaan, dan kewajiban pension. Ilustrasi 5.1, PT MAKMUR melaporkan liabilitas tidak
lancar sebesar Rp. 11.300.000.

Liabilitas Lancar
Liabilitas lancar (current liabilities) umumnya adalah kewajiban yang harus dibayarkan perusahaan dalam
waktu satu tahun atau siklus operasi, mana yang lebih Panjang. Contoh liabilitas lancar adalah utang
usaha, utang gaji, pinjaman bank, utang bunga dan utang pajak. Termasuk juga dalam liabilitas lancar
adalah bagian pinjaman jangka Panjang (current maturity of long-term obligation)-pembayaran yang
dilakukan di tahun depan atas liabilitas tidak lancar. Ilustrasi 5.1, PT MAKMUR melaporkan lima jenis
yang berbeda dari liabilitas lancar dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 16.050.000.

56

SOAL LATIHAN

Di akhir bulan pertama operasi, PT SENANG memiliki neraca saldo sebelum penyesuaian sebagai berikut.

PT SENANG

Neraca Saldo

Untuk Bulan yang berakhir pada 31 Agustus 2021

Debit Kredit

Kas Rp. 5.400.000

Piutang Usaha 2.800.000

Perlengkapan 1.300.000

Asuransi Dibayar Dimuka 2.400.000

Peralatan 60.000.000

Wesel Bayar Rp. 40.000.000

Utang Usaha 2.400.000

Modal Saham-Saham Biasa 30.000.000

Dividen 1.000.000

Pendapatan Jasa 4.900.000

Beban Gaji dan Upah 3.200.000

Beban Utilitas 800.000

Beban Iklan 400.000

2.100.000

77.300.000 77.300.000

Data Lainnya:

1. Asuransi yang habis masa pertanggungannya sebesar Rp. 200.00 per bulan.

2. Terdapat perlengkapan senilai Rp. 1.000.000 pada 31 Agustus.

3. Penyusutan per bulan atas peralatan sebesar Rp. 900.000

4. Bunga sebesar Rp. 500.000 atas wesel bayar masih harus dibayar selama bulan Agustus.

Instruksi:

a. Susunlah sebuah neraca lajur.

b. Susunlah laporan posisi keuangan terklasifikasi dengan mengasumsikan bahwa wesel bayar

sebesar Rp. 35.000.000.

c. Buatlah ayat jurnal penutup.

57

REFERENSI
Diyah Santi Hariyani. 2016. Pengantar Akuntansi I (Teori & Praktik). Cetakan Pertama. Malang:
Aditya Media Publishing.
Warren, C. S., Reeve, J. M., Dulhac, J. E, Suhardianto, N., Kalanjati, D. W., dan Jusuf, A. A. 2014.
Accounting-Indonesia Adaptation, Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Edisi 25. Jakarta:
Salemba Empat
Weygandt, J. J., Kimmel, P. D., and Kieso, D. E. 2016. Financial Accounting: IFRS Edition, 3rd
Edition, John Wiley & Sons, Inc
Weygandt, J. J., Kimmel, P. D., and Kieso, D. E. 2018. Pengantar Akuntansi Berbasis IFRS. Edisi
2. Jakarta: Salemba Empat
Yulyana., Halimah Imar. 2019. Pengantar Akuntansi 1. Cetakan Pertama. Universitas Pamulang.

58

TENTANG PENULIS

Kathleen Asyera Risakotta, SE., M.Sc. Lulus S1 di Jurusan Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura, Ambon. Setelah lulus
S1 di tahun 2013, penulis melanjutkan Pendidikan S2 di Magister Sains
Akuntansi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Saat ini, penulis
merupakan dosen tetap di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Pattimura Ambon. Selain mengajar, penulis juga aktif
melakukan penelitian di bidang akuntansi sektor publik dan akuntansi
keuangan. Penulis memiliki beberapa artikel ilmiah yang terpublikasi
pada jurnal terakreditas.


Click to View FlipBook Version