PEPAYA
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cstales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica pepaya L.
Nama lokal : Kastela
Nama umum : Pepaya
Morfologi Pepaya Gambar 30 Pepaya
Sumber: doc pribadi
Pepaya merupakan tanaman berbatang tunggal dan tumbuh tegak. Batang
tidak berkayu, silindris, berongga dan berwarna putih kehijauan. Tinggi tanaman
berkisar antara 5 sampai 10 meter, dengan perakaran yang kuat. Tanaman pepaya
tidak mmpunyai percabangan. (Setiaty, 2011).
Daun tersusun spiral menutupi ujung pohon. Daunnya termasuk tunggal,
bulat, ujung meruncing, pangkal bertoreh, tepi bergerigi, berdiameter 25 sampai 5
cm. Daun pepaya berwarna hijau, helaian daun menyerupai telapak tangan manusia.
Bunga pepaya berwarna putih dan berbentuk seperti lilin, berdasarkan keberadaan
bungantya, pepaya termasuk monodioecious yaitu berumah tunggal.
Pepaya adalah jenis tanaman herba, batangnya berongga biasanya tidak
bercabang dan tingginya dapat mencapai 10 meter. Daunnya merupakan daun
tunggal dan berukuran besar, tangkai daun berukuran panjang dan berongga.
Bunganya terdiri dari tiga jenis yaitu: bunga jantan, bunga betina dan bunga
sempurna. Bentuk buah beragam dari yang bentuknya bulat sampai lonjong. (Erica,
2012).
101
Manfaat Pepaya
Pepaya memiliki manfaat untuk membantu pasangan yang ingin segera
mendapatkan keturunan. Bagi seorang istri yang sulit untuk hamil maka bisa
mencoba resep ini.
Prosedur Pemanfaatan Pepaya Sebagai Obat Tradisional
1. Konsumsilah buah pepaya matang secara rutin sekitar satu jam sebelum makan
siang.
2. Jika ingin hasil maksimal maka bisa dibarengi dengan mengonsumsi minuman
yang dicampur dengan buah pala yang sudah dihaluskan.
102
BUAH PALA
Myristica fragrans
103
BUAH PALA
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : Myristicaceae
Genus : Myristica
Spesies : Myristica fragrans
Nama lokal : Buah pala
Nama umum : Buah pala Gambar 31Buah Pala
Morfologi Pala
Sumber: https://google-picture.com
Pala (Myristica fragrans Houtt) merupakan tumbuhan berupa pohon yang
berasal dari kepulauan Banda dan Maluku. Pala dipanen bijinya, salut bijinya
(arillus), dan daging buahnya. Dalam perdagangan, salut biji pala dinamakan fuli,
atau dalam bahasa inngris disebut mace, dalam istilah farmasi disebut myristicae
arillus. Daging buah pala dinamakan myristicae fructus cortex Bentuk pohon pala,
berpenampilan indah tinggi 10 – 20 m, menjulang tinggi keatas dan kepinggir,
mahkota pohonnya meruncing, berbentuk pyramida (kerucut), lonjong (silindris)
dan bulat dengan percabangan relative teratur.
Dedaunan yang rapat dengan letak daun yang berselang seling. Di dalam
bakal buah terdapat bakal kulit biji dan bakal biji. Bentuk bunga jantan agak
berbeda dengan bunga betina walaupun warna bunganya juga kuning, dengan
diameter 1,5 mm dan panjang ± 3 mm. Mahkota dari bunga jantan bersatu dari
pangkal pada 5/8 bagian dan kemudian terbagi menjadi 3 bagian. Kelopak
berkembang tidak sempurna, bentuknya seperti cincin yang melingkar pada bagian
pangkal mahkota. Benang sari berbentuk silindris merupakan tangkai bersatu,
panjangnya ± 2 mm. Sari melekat pada tangkai tersebut membentuk baris-baris
yang jumlahnya 8 buah dan berpasangan. Antara baris dibatasi oleh jalur kecil ±
1/10 mm lebarnya.
104
Tanaman pala memiliki beberapa bagian. Dan bagian – bagian tanaman pala
antara lain yaitu:
(1). Batang: Tanaman Pala memiliki bentuk batang bulat dan tegak lurus
dengan tinggi mencapai kurang lebih 20 meter. Pada batang pokok memiliki cabang
primer yang sama bentuk dan tersusun rapih melingkari batang pokok. Kulit batang
tebal dengan bagian luar berwarna abu-abu kelam dan bila ditoreh dengan pedang
akan mengeluarkan banyak getah berwarna merah tua.Tanaman pala tumbuh tegak
dengan mahkota pohon berbentuk pyramid.
(2). Daun: Daun pala berbentuk bulat telur, pangkal dan pucuknya
meruncing. Warna bagian bawah hijau kebirubiruan, bagian atasnya hijau tua.
(3). Bunga: Tanaman pala ada yang berbunga betina dan ada yang hanya
berbunga jantan. Namun demikian, tanaman pala biasanya berkelamin dua
(hermaphrodit). Artinya, bunga jantan dan bunga betina bisa terdapat dalam satu
pohon.
(4). Buah: Buah pala umumnya berbentuk bulat, lebar. Kulit buah licin, dan
pada buah mudah berwarna hijau muda sedang bila buah sudah matang, maka kulit
buah ada yang berwarna kuning pucat dan ada yang kulit hijau kekuningan. Kulit
buah cukup banyak mengandung air. Buah pala mulai dari penyerbukan hingga
masak petik memakan waktu hingga 9 bulan.
(5). Biji dan Fuli: Pala termasuk tanaman berbiji tunggal, dan dilindungi
oleh tempurung. Walaupun tidak tebal, biji pala cukup keras dipegang. Beberapa
diantaranya berbentuk bulat telur dan lonjong. Jika sudah tua, warnanya berubah
menjadi cokelat tua, kemudian permukaannya licin. Namun, jika masih muda
permukaannya keriput, beralur dengan warna cokelat muda di bawahnya dan
cokelat tua di bagian atasnya. Tempurung biji tumbuh dibungkus oleh fuli atau
bunga pala, fuli dan bijinya memiliki banyak manfaat. (Arrijani, 2005).
Manfaat Pala
Sama seperti pepaya, pala dipercaya mampu membantu mempercepat proses
kehamilan pada wanita.
105
Prosedur Pemanfaatan Pala Sebagai Obat Tradisional
1. Siapkan satu buah pala lalu cuci bersih.
2. Haluskan buah pala menggunakan ulekan kemudian masukan kedalam gelas.
3. Tuangkan 200ml air lalu aduk merata, saring kemudian diminum.
4. Lakukan rutin sekali sehari.
106
PUCUK PUTAT
Planchonia valida
107
PUCUK PUTAT
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lecythidales
Famili : Lecythidaceae
Genus : Planchonia
Spesies : Planchonia valida
Nama lokal : Pucuk putat
Nama umum : Putat Gambar 32 Pucuk Putat
Morfologi Putat
Sumber: https://google-picture.com
Pohon Putat dapat berkembang biak cukup tinggi yakni berkisar 50 m,
dengan diameternya yang mencapai 200 cm. Batang pohon tersebut tegak, tampak
lurus dan berbanir. Tajuk pohon itu sendiri berbentuk bulat, terlihat cukup lebat
dengan dominasi warna hijau tua yang mengilat. Sebelum gugur pada musim
kering, warna daun putat akan berubah menjadi kemerahan. Kulit batangnya
berwarna cokelat keabu-abuan sampai cokelat tua. Saat waktunya mengelupas, kulit
batang pohon tersebut akan berubah menjadi kepingan kepingan kecil dan jatuh ke
tanah. Perlu kita ketahui, kulit jaringan kayu memiliki karakteristik yang tebal.
Warnanya terlihat seperti merah daging di bagian luar, namun putih bersih di bagian
dalamnya.
Daun putat memiliki tekstur yang tipis seperti kertas, mengilat dengan
tepian yang bergerigi. Bagian ini tergolong sebagal daun tunggal dengan jenis
perbungaan berbentuk tandan. Berbicara soal bunga, bunga pohon putat memiliki
benang sari bercorak merah jambu di bagian bawah dan putih di bagian atasnya.
Buah pohon tersebut berbentuk bulat telur atau lonjong. (Suarsana, 2014).
Manfaat Pucuk Putat
Pucuk putat bermanfaat untuk membantu mempercepat keringnya cacar air dikulit.
108
Prosedur Pemanfaatan Pucuk Putat Sebagai Obat Tradisional
1. Rendam beras secukupnya di air dingin dan biarkan 15-20 menit.
2. Ambil pucuk daun putat secukupnya lalu cuci bersih.
3. Tumbuk beras hingga halus kemudian campurkan pucuk daun putat lalu
ditumbuk lagi hingga tercampur.
4. Jadikan sebagai bedak dingin pada kulit yang terkena cacar air.
5. Lakukan secara rutin sekali sehari sampai cacar air mengering/sembuh.
109
TEMULAWAK
Curcuma xanthorrhiza
110
TEMULAWAK
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma xanthorrhiza
Nama lokal : Temulawak
Nama umum : Temulawak Gambar 33 Temulawak
Morfologi Temulawak
Sumber: https://google-picture.com
Batang temulawak termasuk tanaman tahunan yang tumbuh merumpun.
Tanaman ini berbatang semu dan habitusnya dapat mencapai ketinggian 2-2,5
meter. Tiap rumpun tanaman terdiri atas beberapa tanaman (anakan), dan tiap
tanaman memiliki 2-9 helai daun.
Daun tanaman temulawak bentuknya panjang dan agak lebar. Lamina daun
dan seluruh ibu tulang daun bergaris hitam. Panjang daun sekitar 50-55 cm,
lebarnya + 18 cm, dan setiap helai daun melekat pada tangkai daun yang posisinya
saling menutupi secara teratur. Daun berbentuk lanset memanjang berwana hijau
tua dengan garis–garis coklat. Habitus tanaman dapat mencapai lebar 30-90 cm,
dengan jumlah anakan perumpun antara 3-9 anak.
Bunga tanaman temulawak dapat berbunga terus-menerus sepanjang tahun
secara bergantian yang keluar dari rimpangnya (tipe erantha), atau dari samping
batang semunya setelah tanaman cukup dewasa. Warna bunga umumnya kuning
dengan kelopak bunga kuning tua, serta pangkal bunganya berwarna ungu. Panjang
tangkai bunga ± 3 cm dan rangkaian bunga (inflorescentia) mencapai 1,5 cm. Dalam
satu ketiak terdapat 3-4 bunga.
Rimpang induk temulawak bentuknya bulat seperti telur, dan berukuran
besar, sedangkan rimpang cabang terdapat pada bagian samping yang bentuknya
111
memanjang. Tiap tanaman memiliki rimpang cabang antara 3-4 buah. Warna
rimpang cabang umumnya lebih muda dari pada rimpang induk.
Warna kulit rimpang sewaktu masih muda maupun tua adalah kuning kotor,
atau coklat kemerahan. Warna daging rimpang adalah kuning atau orange tua,
dengan cita rasa yang pahit, atau coklat kemerahan berbau tajam, serta
keharumannya sedang. Rimpang terbentuk dalam tanah pada kedalaman ±16 cm.
Tiap rumpun tanaman temulawak umumnya memiliki enam buah rimpang tua dan
lima buah rimpang muda.
Sistem perakaran tanaman temulawak termasuk akar serabut. Akar-akarnya
melekat dan keluar dari rimpang induk. Panjang akar sekitar 25 cm dan letaknya
tidak beraturan. (Hayani, 2006).
Manfaat Temulawak
Temulawak sangat bermanfaat untuk menderaskan ASI bagi ibu yang sedang
menyusui.
Prosedur Pemanfaatan Temulawak Sebagai Obat Tradisional
Cara untuk mengolah temulawak cukup sederhana yaitu dengan menjadikan
temulawak sebagai jamu bagi ibu yang menyusui. Berikut tatacaranya:
1. Siapkan beberapa ruas rimpang temulawak, cuci bersih lalu potong-potong.
2. Rebus dengan air secukupnya lalu saring dan dinginkan.
3. Minumlah air rebusan tersebut rutin 2-3 kali sehari.
112
KAPUK RANDU
Ceiba pentandra
113
KAPUK RANDU
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Ceiba
Spesies : Ceiba pentandra
Nama lokal : Kapuk
Nama umum : Kapuk randu Gambar 34 Kapuk Randu
Morfologi Kapuk Randu
Sumber: https://google-picture.com
Kapuk randu memiliki ketinggian mencapai 8-30 m dan memiliki batang
pohon utama yang cukup besar hingga mencapai diameter 3 m, pada batangnya juga
terdapat duri-duri tempel besar yang berbentuk kerucut. Tumbuhan ini tahan
terhadap kekurangan air sehingga dapat tumbuh di kawasan pinggir pantai serta
lahan-lahan dengan ketinggian 100-800 m di atas permukaan laut, dengan curah
hujan tahunan 1.000-2.500 mm dan suhu dari 20- 27°C. Selain itu kapuk randu
dapat tumbuh di atas berbagai macam tanah, dari tanah berpasir sampai tanah liat
berdrainase baik, tanah aluvial, sedikit asam sampai netral. Pohon randu dapat juga
hidup pada daerah kering dan suhu di bawah nol dalam jangka pendek serta peka
terhadap kebakaran.
Kapuk randu memiliki daun majemuk menjari, bergantian dan berkerumun
di ujung dahan. Panjang tangkai daun 5 -25 cm, merah di bagian pangkal, langsing,
dan tidak berbulu. Memiliki 5 – 9 anak daun, lebar 1,5 – 5 cm, lonjong sampai
lonjong sungsang, ujung meruncing, dasar segitiga sungsang terpisah satu sama
lain, hijau tua di bagian atas dan hijau muda di bagian bawah. Bunga menggantung
majemuk, bergerombol pada ranting, hermaprodit, keputih-putihan dan besar.
Kelopak bunga berbentuk lonceng, panjang 1 cm dengan 5 – 10 tonjolan pendek,
mahkota bunga 3 – 3,5 cm dengan 5 tonjolan. Bunga berwarna putih sampai merah
114
muda, putik dengan bakal buah menunpang, dekat ujung panjang dan melengkung,
kepala putik membesar. (Pratiwi, 2014).
Manfaat Kapuk Randu
Sama halnya dengan temulawak, kapuk randu juga sangat bermanfaat untuk
menderaskan ASI bagi ibu yang sedang menyusui. Resep ini bisa digunakan secara
bersamaan dengan jamu temulawak diatas agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Prosedur Pemanfaatan Kapuk Randu Sebagai Obat Tradisional
Cara untuk mengolah kapuk randu sangat sederhana yaitu dengan mengambil
pucuk daun secukupnya sekitar 5-7 lembar, lalu dicuci hingga bersih kemudian
dihaluskan dan dioles dibagian payudara.
115
KEMIRI
Aleurites moluccana
116
KEMIRI
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Aleurites
Spesies : Aleurites moluccana
Nama lokal : Keminting
Nama umum : Kemiri
Gambar 35 Kemiri
Sumber: https://google-picture.com
Morfologi Kemiri
Kemiri (Aleurites moluccana) merupakan salah satu tanaman tahunan yang
termasuk dalam famili Euphorbiaceae (jarak-jarakan). Kemiri tumbuh secara alami
di hutan campuran dan hutan jati pada ketinggian 150-1000 m di atas permukaan
laut serta ketinggian tanaman dapat mencapai 40 m. Tanaman kemiri tidak begitu
banyak menuntut persyaratan tumbuh, sebab dapat tumbuh di tanah-tanah kapur,
tanah berpasir dan jenis tanah-tanah lainnya.
Tanaman kemiri sekarang sudah tersebar luas di daerah-daerah tropis.
Tinggi tanaman ini mencapai sekitar 15-25 meter. Daunnya berwarna hijau pucat.
Buahnya memiliki diameter sekitar 4–6 cm. Biji yang terdapat di dalamnya
memiliki lapisan pelindung yang sangat keras dan mengandung minyak yang cukup
banyak. (Arlene, 2010).
Manfaat Kemiri
Kesuksesan berumahtangga tentu tidak sempurna jika tidak memiliki keturunan.
Salah satu kendala sulitnya memperoleh keturunan adalah buruknya kualitas
sperma seorang lelaki. Kemiri dipercaya mampu mengatasi air sperma yang encer.
117
Prosedur Pemanfaatan Kemiri Sebagai Obat Tradisional
1. Siapkan 5 buah kemiri yang sudah dikupas.
2. Bakar kemiri dibara api langsung hingga sedikit gosong.
3. Haluskan kemiri menggunakan ulekan kemudian masukan kedalam gelas dan
tuangkan air.
4. Aduk hingga merata lalu diminum.
5. Konsumsi rutin ramuan tersebut sekali sehari.
118
BAWANG MERAH
Allium cepa L.
119
BAWANG MERAH
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa L.
Nama lokal : Bawang bahandong
Nama umum : Bawang merah
Gambar 36 Bawang Merah
Sumber: https://google-picture.com
Morfologi Bawang Merah
Bawang merah merupakan tanaman rendah yang tumbuh tegak dengan
tinggi dapat mencapai 15 – 50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman
semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak panjang dan tidak terlalu
dalam tertanam dalam tanah. Bentuk daun bawang merah bulat kecil dan
memanjang seperti pipa, tetapi ada juga yang membentuk setengah lingkaran pada
penampang melintang daun. Bagian ujung daun meruncing, sedang bagian
bawahnya melebar dan membengkak. Daun berwarna hijau. Kelopak daun sebelah
luar selalu melingkar menutup kelopak daun bagian dalam Beberapa helai kelopak
daun terluar (2-3 helai) tipis dan mongering tetapi 5 cukup liat. Pembengkakan
kelopak daun pada bagian dasar akan terlihat mengembung, membentuk umbi yang
merupakan umbi lapis. Bagian yang membengkak ini berisi cadangan makanan bagi
tunas yang akan menjadi tanaman baru.
Bagian pangkal umbi membentuk cakram yang merupakan batang pokok
yang tidak sempurna (rudimenter). Dari bagian bawah cakram tumbuh akar-akar
serabut. Di bagian atas cakram terdapat mata tunas yang dapat menjadi tanaman
baru. Tunas ini dinamakan tunas lateral, yang akan membentuk cakram baru dan
kemudian dapat membentuk umbi lapis kembali.
120
Bunga bawang merah termasuk bunga sempurna, terdiri dari 5-6 benang sari
dan sebuah putik. Daun bunga berwarna agak hijau bergaris keputih-putihan atau
putih. Bakal buah duduk di atas membentuk bangunan segitiga hingga tampak jelas
seperti kubah. Bakal buah terbentuk dari 3 daun buah (karpel) yang membentuk 3
buah ruang dengan setiap ruang mengandung 2 bakal biji. Biji bawang merah yang
masih muda berwarna putih. Setelah tua, biji akan berwarna hitam. (Wibowo,
2005).
Manfaat Bawang Merah
Selain menjadi penyedap disetiap sayur osengan, bawang merah juga memiliki
manfaat untuk mengatasi penyakit mandul, baik pada laki-laki maupun perempuan.
Prosedur Pemanfaatan Bawang Merah Sebagai Obat Tradisional
1. Sediakan 3 siung bawang merah, kupas dan cuci bersih.
2. Bakar bawang merah dibara api lalu haluskan hingga menjadi bubuk.
3. Masukan kedalam gelas lalu tambahkan kulit batang pohon dadap secukupnya.
4. Tuang 200 ml air panas.
5. Biarkan hingga dingin lalu minum.
6. Konsumsi air tersebut rutin sekali sehari.
121
POHON DADAP
Erythrina lithosperma
122
POHON DADAP
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Erythrina
Spesies : Erythrina lithosperma
Nama lokal : Pohon dadap
Nama umum : Pohon dadap
Gambar 37 Pohon Dadap
Sumber: https://google-picture.com
Morfologi Pohon Dadap
Dadap serep merupakan tanaman dengan bentuk batang tegak, berkayu,
licin dan berwarna hijau berbintik-bintik putih. Bentuk daunnya majemuk dan
berwarna hijau dengan bentuk tulang daun menyirip. Bentuk bunga dadap serep
yaitu bunga majemuk. Buah dadap serep merupakan buah polong yang berwarna
hijau muda. Dadap serep tumbuh pada tempat terbuka dan cukup air. Tumbuh
didaerah pegunungan dengan ketinggian 1500 m diatas permukaan laut.
Tumbuhan berupa pohon yang ukurannya cukup besar dengan tinggi yang
dapat mencapai 22 m dan berdiameter 50-60 cm. Dadap serep biasanya berbunga
pada musim hujan, yaitu antara bulan Oktober sampai Desember.
Batangnya licin dengan warna kelabu kehijau-hijauan dengan garis pucat
yang membujur. Batang tanaman dada pada yang berduri dan tidak. Duri yang
terdapat pada batang biasanya berukuran 1-2 mm. Daun dadap serep beranak tiga
helai, berbentuk delta atau gemuk bundar ujung agak meruncing, bagian bawah
daun membundar, bila diremas terasa lunak ditangan. Ukuran panjang tangkai daun
10-20,5 cm, panjang daun 9-19 cm, dan lebar daun 6-17 cm. Daun atas berukuran
lebih besar daripada kedua daun penumpu. Bunganya tersusun dalam tandan
berbentuk kerucut di samping atau di ujung ranting yang gundul dan biasanya
muncul ketika daun berguguran. Mahkota bunga berwarna merah jingga hingga
123
merah gelap. Polong tebal dan berwarna gelap menyempit di antara biji-biji,
berukuran 15- 20 cm x 1,5-2 cm. Berisi 5-10 butir biji berbentuk telur. (Revisika,
2011).
Manfaat Pohon Dadap
Tanaman ini merupakan bagian dari komposisi untuk mengatasi penyakit mandul.
Prosedur Pemanfaatan Pohon Dadap Sebagai Obat Tradisional
1. Ambil kulit batang dari pohon dadap menggunakan pisau secukupnya.
2. Potong kulit hingga berukuran ± 2x5 cm.
3. Cuci bersih lalu masukan kedalam gelas bersama bubuk bawang merah.
4. Tuangkan air panas secukupnya lalu biarkan hingga dingin.
5. Minum air tersebut rutin sekali sehari.
124
MENGKUDU
Morinda citrifolia
125
MENGKUDU
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Morinda
Spesies : Morinda citrifolia
Nama lokal : Mengkudu
Nama umum : Mengkudu Gambar 38 Mengkudu
Sumber: https://google-picture.com
Morfologi Mengkudu
Tanaman mengkudu dapat tumbuh di tepi pantai dengan ketinggian 1500
dpl baik ditanah yang subur atau marginal. Pohon mengkudu memiliki tinggi antara
4-6 m, batang pohon mengkudu bercabang-cabang, berdahan kaku, dan kasar.
Ukuran daunnya 15-50 x 5-17 cm yang merupakan daun tunggal berbentuk jorong-
langset, tepi daunnya rata, ujung lancip pendek. Pangkal daunnya berbentuk pasak,
tulang daunnya menyirip. Warna daunnya hijau mengkilap tidak berbulu.
Mengkudu mempunyai tipe perbungaan bonggol bulat, berganggang 1-4
cm. bunganya tumbuh diketiak daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang
tumbuh normal, berkelamin dua, dan mahkota bunganya berwarna putih, berbentuk
jorong panjangnya dapat mencapai 1,5 cm. buah mengkudu termasuk kedalam buah
batu.
Kelopak bunga akan tumbuh menjadi buah yang lonjong sebesar telur ayam
bahkan ada yang berdiameter 7,5-10 cm. bentuk buah mengkudu bulat dan
permukaan buahnya terbagi dalam sel-sel poligonal (segi banyak) berbintik-bintik
dan berkutil. Daging buah tersusun dari buah buah batu berbentuk piramid,
berwarna cokelat merah. Setelah lunak, daging buah mengkudu banyak
mengandung air dan aromanya seperti keju busuk.
126
Bau seperti keju busuk muncul karena adanya pencampuran antara asam
kaprik dengan asam kaproat (senyawa lipid atau lemak yang gugusan molekulnya
mudah menguap menjadi seperti minyak atsiri) yang berbau tengik dan asam
kapirat yang rasany atidak enak, diduga kedua senyawa ini bersifat aktif sebagai
antibiotik. (Arianto, 2002).
Manfaat Mengkudu
Buah mengkudu bermanfaat untuk memberantas korengan dikepala.
Prosedur Pemanfaatan Mengkudu Sebagai Obat Tradisional
1. Siapkan satu buah mengkudu.
2. Parut mengkudu hingga hancur.
3. Jadikan sebagai bahan untuk keramas ketika mandi.
4. Lakukan 2 kali sehari secara rutin setiap mandi pagi dan petang.
127
WORTEL
Daucus caroca
128
WORTEL
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Umbelliferales
Famili : Umbelliferaceae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus caroca
Nama lokal : Wortel
Nama umum : Wortel Gambar 39 Wortel
Sumber: https://google-picture.com
Morfologi Wortel
Wortel merupakan tanaman sayuran umbi semusim yang berbentuk semak
(perdu) yang tumbuh tegak dengan ketinggian antara (30 – 100) cm atau lebih,
tergantung jenis atau varietasnya. Wortel tergolong sebagai tanaman semusim
karena hanya berproduksi satu kali dan kemudian mati. Tanaman wortel memiliki
umur yang pendek yaitu sekitar (70 – 120) hari tergantung varietasnya. Kulit dan
daging umbi wortel berwarna kuning atau jingga. Wortel memiliki batang pendek
yang hampir tidak tampak. Warna kuning dari umbi 7 wortel berwarna kemerahan
dikarenakan adanya pigmen karoten. Kulitnya tipis dan rasanya enak, renyah, gurih,
dan agak manis.
Umumnya, bentuk wortel yang terdapat di Indonesia dibedakan menjadi dua
tipe, yaitu Imperator dan Chantenay. Tipe Imperator memiliki ujung umbi yang
runcing, sedangkan tipe Chantenay memiliki bentuk ujung umbi yang tumpul.
Tekstur dari Imperator juga sedikit kasar dan keras, sedangkan Chantenay lebih
halus.
Daun tanaman wortel merupakan daun majemuk, menyirip ganda dua atau
tiga, dan bertangkai. Anak-anak daun berbentuk lanset dengan tepi daun bercangap.
Setiap tanaman memiliki 5 – 7 tangkai daun yang berukuran agak panjang, kaku
dan tebal dengan permukaan yang halus, sedangkan helaian daun lemas dan tipis.
129
Fungsinya sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis untuk menghasilkan zat-zat
yang diperlukan dalam pembentukan organ vegetatif dan generatif.
Batang tanaman wortel sangat pendek sehingga hampir tidak tampak,
berbentuk bulat, tidak berkayu, agak keras, dan berdiameter (1 – 1,5) cm. Umumnya
warnanya berwarna hijau tua. Batang tidak bercabang tetapi ditumbuhi oleh
tangkai-tangkai daun yang berukuran panjang sehingga terlihat seperti bercabang-
cabang. Batang memiliki permukaan 8 yang halus dan mengalami penebalan pada
tempat tumbuh tangkai daun. Fungsinya sebagai jalan untuk mengangkut air dan
zat makanan dari tanah ke daun dan zat hasil asimilasi dari daun ke seluruh bagian
tubuh tanaman.
Akar tanaman wortel termasuk sistem perakaran tunggang dan serabut.
Akar tunggang akan mengalami perubaan bentuk dan fungsi menjadi tempat
penyimpanan cadangan makanan, bentuknya akan berubah menjadi besar dan bulat
memanjang hingga mencapai diameter 6 cm dan memanjang sampai 30 cm
tergantung varietasnya. Akar tunggang yang telah berubah bentuk dan fungsi inilah
yang dikenal sebagai “umbi wortel”. Akar serabut menempel pada akar tunggang
yang telah membesar (umbi), tumbuh menyamping dan berwarna kekuning-
kuningan (putih gading). Fungsinya mneyerap zat-zat hara dan air yang diperlukan
tanaman untuk melangsungkan proses fotosintesis serta memperkokoh berdirinya
tanaman.
Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung tanaman, berbentuk payung
berganda, dan berwarna putih atau merah jambu agak pucat. Bunga memiliki
tangkai yang pendek dan tebal. Kuntum-kuntumnya terletak pada bidang lengkung
yang sama. Bunga yang telah mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah
dan biji-biji yang berukuran kecil dan berbulu. (Dewi, 2014).
Manfaat Wortel
Wortel dimanfaatkan untuk meminimalisir penglihatan yang buram.
130
Prosedur Pemanfaatan Wortel Sebagai Obat Tradisional
1. Siapkan 2-3 batang wortel lalu cuci hingga bersih.
2. Blender wortel dan tambahkan sedikit air dan susu.
3. Tuangkan kedalam gelas dan minumlah jus tersebut.
4. Lakukan rutin sekali sehari.
131
ANDONG HIJAU
Cordyline fruticosa
132
ANDONG HIJAU
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Liliflorae
Famili : Liliaceae
Genus : Cordyline
Spesies : Cordyline fruticosa
Nama lokal : Sawang
Nama umum : Andong hijau
Gambar 40 Andong Hijau
Sumber: doc pribadi
Morfologi Andong Hijau
Andong (Cordyline fruticosa (L) A. Chev.) termasuk jenis tanaman yang
biasanya dijadikan sebagai tanaman hias dan banyak ditemukan di pinggir jalan, di
kuburan, dan dijadikan tanaman pagar.
Batang berkayu dan keras, berwarna coklat muda, pada prmukaan batang
beruas-ruas dan kasar. Bentuk batang bulat dengan diameter 7,5 cm, warna abu-
abu, keras bercorak retak, dengan cincin horizontal, bekas dudukan batang nampak
jelas, bercabang, putih kotor.
Daun tanaman andong merupakan daun tunggal dengan jenis daun
berbangun lanset dan permukaan daun halus. Pola duduk daun andong tersebar dan
biasanya daun berselang-seling. Bentuk daun tunggal, menempel pada batang,
pangkal dan ujung runcing, tepi rata, panjang 20-60 cm, lebar 10-13 cm, pelepah 5-
10 cm, pertulangan menyirip, hijau mengkilap pada kedua permukaan.
Bunga tanaman andong mejemuk berbentuk malai, bunganya keluar dari
ketiak daun dengan ukuran 30 cm. Bunga tanaman andong berwarna ungu, terdiri
dari 6 daun mahkota, benang sari bertajuk, menempel pada tenda bunga, tangkai
putih, putik berwarna putih, dan kepa putik bertajuk tiga.
Buah tanaman andong mempunyai nama buni dan berbentuk bulat dengan
warna merah mengkilap dan bijinya berwarna hitam. Akar pada tanaman andong
133
ini, tergolong jenis akar serabut dengan berwarna putih kekuningan. (Depkes RI,
2006).
Manfaat Andong Hijau
Tanaman ini sangat bermanfaat untuk mengatasi penyakit paru-paru.
Prosedur Pemanfaatan Andong Hijau Sebagai Obat Tradisional
1. Ambil kulit dari batang tanaman andong sekitar 50 cm.
2. Kerik bagian dalam kulit menggunakan sendok makan lalu masukan kedalam
gelas.
3. Tambahkan 100 ml air, lalu aduk hingga rata.
4. Saring air tersebut kemudian diminum.
5. Ampasnya ditempel dibagian dada.
6. Lakukan rutin 2 kali sehari hingga keadaan paru-paru membaik.
134
BAWANG DAYAK
Eleutherine palmifolia
135
BAWANG DAYAK
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Iridaceae
Genus : Eleutherine
Spesies : Eleutherine palmifolia
Nama lokal : Bawang babuu
Nama umum : Bawang dayak Gambar 41 Bawang Dayak
Morfologi Bawang Dayak
Sumber: doc pribadi
Bawang dayak memiliki nama ilmiah Eleutherine palmifolia, nama ilmiah
lain dari Eleutherine palmifolia adalah Eleutherine bulbosa dan Eleutherine
americana yang tergolong dalam famili Iridaceae. Eleutherine palmifolia ini
berasal dari Amerika tropis yang tumbuh subur di Indonesia letaknya di Kalimantan
Tengah. Kegunaan E. palmifolia sebagai obat penyembuhan berbagai macam
penyakit.
Morfologi tanaman E. palmifolia adalah memiliki bentuk daun seperti pita
panjang yang memiliki ukuran panjang 15-20 cm, lebar daun E. palmifolia berkisar
3-5 cm, serta memiliki warna daun hijau. Bentuk pertulangan daunnya sejajar, tepi
daun licin, dan hidup bergerombol atau berumpun. Di Indonesia ditemukan pada
ketinggian 600-1500 mdpl. E. palmifolia hampir menyerupai bawang merah namun
perbedaannya dapat dilihat dari ukuran bulat telur yang lebih kecil, warna merah
menyala, tidak berbau, serta tidak berfungsi sebagai bahan penyedap masakan.
Budidaya E. palmifolia kerap ditemui sebagai tanaman hias, karena
memiliki bentuk bunga yang cantik berwarna putih yang berukuran kecil dapat
dijadikan sebagai pelengkap hiasan di sudut-sudut ruangan.( BPOM RI, 2008).
136
Manfaat Bawang Dayak
Bawang dayak bermanfaat untuk mengobati sakit pinggang.
Prosedur Pemanfaatan Bawang Dayak Sebagai Obat Tradisional
1. Cabut tanaman bawang dayak secukupnya kemudian ambil umbinya dan cuci
hingga bersih.
2. Rebus umbi bawang dayak dengan air secukupnya.
3. Saring dan biarkan hingga dingin.
4. Minumlah air rebusan secara rutin 2-3 kali sehari sampai sakit pinggan terasa
membaik.
137
GELINGGANG
Senna alata
138
GELINGGANG
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Fabales
Famili : Leguminasae
Genus : Senna
Spesies : Senna alata
Nama lokal : Gelinggang
Nama umum : Gelinggang Gambar 42 Gelinggang
Morfologi Gelinggang
Sumber: https://google-picture.com
Daun ketepeng cina (Cassia alata. L) berbentuk jorong sampai bulat telur
sungsang, merupakan daun majemuk menyirip genap yang berpasang- pasangan
sebanyak 5 – 12 baris, mempunyai anak daun yang kaku dengan panjang 5 – 15 cm,
lebar 2,5 – 9 cm, ujung daunnya tumpul dengan pangkal daun runcing serta tepi
daun rata.
Pertulangan daunnya menyirip dengan tangkai anak daun yang pendek
dengan panjang ± 2 cm dan berwarna hijau, daun ketepang tidak berbau dan rasanya
kelat. Buah ketepeng cina (Cassia alata L.) berupa polong-polongan yang gepeng
panjang persegi empat denganpanjang ± 18 cm dan lebar ± 2,5 cm berwarna hitam.
Di samping itu, buah Ketepeng cina juga mempunyai sayap pada kedua
sisinya dengan panjang 10 – 20 mm dan lebar 12 – 15 mm. Jika buah tersebut
masak, maka pada kedua sisinya akan membuka atau pecah sehingga biji yang
terdapat di dalam polong akan terlempar keluar. Biji yang dimiliki ketepeng cina
(Cassia alata. L) berbentuk segitiga lancip dan berbentuk pipih yang berjumlah 50
– 70 biji pada setiap polongnya. (Hujjatusnaini, 2008.).
139
Manfaat Gelinggang
Daun gelinggang/ketepeng bermanfaat untuk mengatasi penyakit kulit seperti panu
dan kurap.
Prosedur Pemanfaatan Gelinggang Sebagai Obat Tradisional
1. Ambil daun gelinggang secukupnya lalu bersihkan daun menggunakan tisue.
2. Celupkan daun keminyak tanah kemudian oleskan daun pada bagian kulit yang
terdapat panu atau kurap.
3. Lakukan secara rutin hingga panu atau kurap menghilang.
140
DAFTAR PUSTAKA
Agromedia, R. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Agusta, Andria. 2015. Indonesia Miliki 7.500 Tanaman Obat. Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia. Http://Lipi.Go.Id/Berita/Single/Indonesia-
Miliki-7500-Tanaman-Obat/11540
Aniek, S. 2003. Kerajinan Tangan Enceng Gondok. Jawa Tengah: Balai
Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah Dan Pemuda (BPPLSP).
Arianto, Y. 2002. Khasiat Buah Mengkudu. Jakarta: PT. Dian Rakyat.
Arlene, Et Al. 2010. Pengaruh Temperatur Dan Ukuran Biji terhadap Perolehan
Minyak Kemiri Pada Ekstraksi Biji Kemiri Dengan Penekanan Mekanis.
Yogyakarta: Universitas Katolik Parahyangan.
Arrijani. 2005. Biologi Dan Konservasi Marga Myristica Di Indonesia. Jurnal
Biodiversitas Vol.6 No. 2.
Boekoesoe dan Jusuf. 2015. Pembuatan Larvasida Dari Daun Jeruk Nipis (Citrus
Aurantifolia) Sebagai Pengganti Bubuk Abate (Laporan Akhir Kks
Pengabdian Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri
Gorontalo, 2015) H:2.10.1377/Hlthaff.2013.0625
BPOM RI. 2008. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta: Badan
Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia.
Dalimarta, Setiawan. 2000. Tumbuhan Obat Indonesia: Trobus Agriwidaya.
Damayanti, R. Dkk. 2006. Khasiat Dan Manfaat Daun Sirih: Obat Mujarab Dari
Masa Kemasa. Agromedia.
Depkes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan Dan Prosedur Rekam Medis Rumah
Sakit Di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Dewi, Tansari. 2014. Kualitas Es Krim Dengan Kombinasi Wortel Dan Tomat.
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Erica, Deby. 2012. Pengaruh Cacl2 Terhadap Warna Dan Cita Rasa Buah Pepaya
Kupas Menggunakan Edible Coarting Pada Penyimpanan Suhu Kamar.
Padang: Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.
Hartati, S.Y., dan Balittro. 2013. Khasiat Kunyit Sebagai Obat Tradisional Dan
Manfaat Lainnya. Warta Penelitian Dan Pengembangan Tanaman
Industri. Jurnal Puslitbang Perkebunan.
141
Hayani, E. 2006. Analisis Kandungan Kimia Rimpang Temulawak. Temu Teknis
Nasional Tenaga Fungsional Pertanian. Bogor: Balai Penelitian
Tanaman Rempah Dan Obat.
Hujjatusnaini, N. 2008. Uji Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia Alata L.)
Terhadap Pengobatan Pertumbuhan Trycophyton Sp. Palangka Raya:
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Palangka Raya.
Kumala Sari, Lusia Oktara Ruma. 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan
Pertimbangan Manfaat Dan Keamanannya. Majalah Ilmu
Kefarmasian,Vol. III., No.1, April 2006, 01-07.
Http://Psr.Ui.Ac.Id/Index.Php/Journal/Article/View/3394
Kusuma, F. R. , Dan Zaky, B. M. 2005. Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat. Jakarta:
Agromedia Pustaka.
Liana, E. 2017. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus
Aurantifolia) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes Aegypty.
Mataram: Jurusan Pendidikan Ipa Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Mataram.
Maria, G.M. 2009. Respon Produksi Tanaman Kangkung Darat (Iphomea Reptans
Poir) Terhadap Variasi Waktu Pemberian Pupuk Kotoran Ayam. Jurnal
Ilmu Tanah Vol 7. No. 1
Najamuddin. 2012. Studi Etnobotani Jenis-Jenis Tumbuhan Obat Pada Masyarakat
Dayak Ngaju Di Kabupaten Kapuas.
Http://Www.Scribd.Com/Doc/98693871/Tumbuhan-Obat-Kapuas. Di
Akses Pada Tanggal 20 Juni 2021.
Nugroho, Wahyu Dan A.C. Denada. 2018. Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas
Antioksidan Menggunakan Dpph Pada Ekstrak Etanol Daun Taya
(Nauclea Orientalis). Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan
BALANGA. Vol. 6. No. 1.
Pratiwi, Rina Hidayati. 2014. Potensi Kapuk Randu (Ceiba Pentandra Gaertin)
Dalam Penyediaan Obat Herbal. Program Studi Pendidikan Biologi,
Fakultas Teknik Matematika Dan IPA, Universitas Indraprasta PGRI. E-
Journal Widya Kesehatan Dan Lingkungan. Vol. 1 No.1.
Revisika. 2011. Efektifitas Daun Dadap Serep (Erythirna Subumbrans (Hask)
Merr) Sebagai Penyembuh Luka Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus
Strain Wistar). Malang: Jurusan Biologi F-Mipa Universitas
Muhammadiyah Malang.
Rukmana. 2006. Belimbing Manis. Semarang: Aneka Ilmu.
142
Sampurno, Dkk. 2007. Acuan Sediaan Herbal. Jakarta: Deputi Bidang Pengawasan
Obat Tradisional, Kosmetik Dan Produk Komplemen. Badan Pom RI.
Setiaty, E. D. 2011. Produksi Buah Pepaya Varietas Callina (Carica Papaya L.)
Pada Kombinasi Pupuk Organik Dan Anorganik Di Tanah Ultisol.
Palembang.
Sirait, N, Dan Balittro. 2009. Terong Cepoka (Solanum Torvum) Herbal Yang
Berkhasiat Sebagai Obat. Warta Penelitian Dan Pengembangan
Tanaman Industri.
Siregar, A.Z. 2016. Sotul Buah Berkhasiat Dari Semenanjung Indocina-Malaya.
Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara.
Suarsana, Dkk. 2014. Tanaman Obat: Sembuh Penyakit Untuk Sehat. Denpasar:
Swasta Nulus.
Wibowo, S. 2005. Budidaya Bawang Putih, Merah Dan Bombay. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Widjaja, E.A. 2004. Keanekaragaman Bambu Di Pulau Sumba. Jurnal
Biodiversitas. Vol.6 No. 2.
Wijayakusuma, H. 2008. Ramuan Lengkap Herbal Taklukan Penyakit. Jakarta:
Pustaka Bunda.
143
BIODATA PENULIS
Firmansyah lahir pada 04 November
2000 dari pasangan suami-istri yang
berkultur Dayak Ngaju. Tahun 2006-
2012 menempuh pendidikan di SDN
1 Kapuas Murung, tahun 2012-2015
melanjutkan pendidikan di SMPN 3
Kapuas Murung lalu 2015-2018
menempuh pendidikan di SMAN 3
Palangka Raya.
Penulis saat ini tinggal di Jl.
Menteng III Palangka Raya dan aktif
dalam membantu pelatihan
pembacaan tilawah qur’an.
Motto hidup:
“Jalanilah hidup anda selagi itu baik dan benar, jangan terlalu
mendengarkan apa kata orang sebab orang hanya bisa memandang
tetapi andalah yang menyandang.”
144
BUKU REFERENSI TANAMAN BERKHASIAT
OBAT SUKU DAYAK NGAJU
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
145