KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT karena atas perkenannya Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2020 dapat diselesaikan dan atas perkenannya kami dapat melakukan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan Pasar Rebo pada tahun 2020. Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2020ini menggambarkan kinerja Kecamatan Pasar Rebo di tahun 2020 melalui berbagai indikator yang ada. Pada tahun 2020 masih ada indikator yang belum dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini menjadi tantangan bagi kami untuk terus memperbaiki kinerja dan inovasi dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Pentingnya pengembangan jaringan pelayanan dan juga jejaring dengan mitra layanan mendorong kami untuk terus melakukan kerjasama dengan lintas sektor dan juga sektor kesehatan lain yang ada di Kecamatan Pasar Rebo. Anggaran yang kami gunakan di tahun 2020 terdiri dari pendapatan BLUD; APBD; dan APBN dalam bentuk Dana Alokasi Khusus.. Kami haturkan terima kasih yang mendalam kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur yang telah membimbing kami dalam pembuatan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2020. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo atas kerjasama, kerja keras dan loyalitas yang tinggi dalam pelayanan kepada masyarakat. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan dokumen ini, karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Demikian kami sampaikan, semoga Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2020 dapat bermanfaat dan menjadi pedoman bagi Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo serta lintas sektor terkait dalam melakukan perencanaan kegiatan di tahun yang akan datang agar tercapai Masyarakat Pasar Rebo Sehat. Kepala Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, drg. H. Ma’mun NIP. 196708131998031007
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 1 1.3 Tujuan 2 1.4 Gedung Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo 3 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Gambaran Umum Kecamatan Pasar Rebo 4 2.2 Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo 10 BAB III REKAM MEDIK 3.1 Rekam medic 18 3.2 Gambaran Umum Kecamatan Pasar Rebo 18 3.3 Layanan Umum 19 3.4 Layanan Gigi dan Mulut 20 3.5 Layanan KIA 21 3.6 Layanan KB 22 3.7 Layanan Prolanis 23 3.8 Layanan MTBS 23 3.9 Layanan PKPR 24 3.10 Layanan Lansia 25 3.11 Layanan 24 Jam 26 3.12 Layanan Refraksi Mata 27 3.13 Layanan Gizi 28 3.14 Layanan Permata 29 3.15 Layanan Berlian 30 3.16 Layanan TB Paru 31 3.17 Layanan Ruang Bersalin 32 3.18 Layanan Caten 33 3.19 Layanan Laboratorium 34 3.20 Layanan Farmasi 35 3.21 Layanan Akupresur 36 3.22 Layanan Haji 36 3.23 Layanan Konsultasi Psikologi 37
3.24 Layanan Cakupan JKN 38 3.25 Penyakit Terbanyak 38 BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN 4.1 Jumlah Kematian 39 4.2 Angka Kesakitan 42 4.2.1 TB Paru 42 4.2.2 HIV, AIDS 54 4.2.3 Diare 55 4.2.4 Kusta 56 4.2.5 Penyakit Menular PD31 56 4.2.6 DBD 56 4.2.7 Malaria 58 4.2.8 Filariasis 59 4.2.9 AFP 59 4.2.10 Keracunan Makanan 59 4.2.11 Corona Virus Disease (Covid-19) 59 4.2.12 Hipertensi 62 4.2.13 Presentase DM 63 4.2.14 Skrining Usia Produktif 64 4.2.15 Skrining IVA test pada WUS 65 BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN 5.1 Pelayanan Kesehatan 66 5.2 Gizi Masyarakat 75 BAB VI SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 6.1 Sarana Kesehatan 82 6.2 Tenaga Kesehatan 83 6.3 Pembiayaan Kesehatan 85 BAB VII KESIMPULAN 7.1 Capaian Kinerja 87 7.2 Permasalahan 88 7.3 Upaya Pemecahan Masalah 88 LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Kesehatan Tahun 2020-2024 yakni meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta melalui penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatn teknologi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia juga telah menetapkan lima focus strategi pembangunan kesehatan untuk 5 tahun ke depan, yaitu kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi, perbaikan gizi masyarakat, penccegahan dan penguatan sistem kesehatan serta pengawasan obat dan makanan. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas yang berperan sebagai gate keeper di dalam era Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), dengan berprinsip managed care, maka Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo akan meningkatkan kualitas pelayanan primer bagi masyarakat Indonesia umumnya dan pasien yang berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo khususnya, sehingga pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik serta meningkatnya derajat kesehatan masyarakat wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan, khususnya bagi dunia kesehatan. Bagaimana tidak, diawali dari kasus lokal di China, sebagaimana terdapat dalam website World Health Organization (WHO) per tanggal 29 November 2020 tercatat 61.869.330 kasus infeksi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di seluruh dunia dengan jumlah kematian mencapai 1.448.896 jiwa. Penyakit yang disebabkan oleh Novel Coronavirus ini menyebar melalui kontak langsung dengan percikan dahak dari orang yang terinfeksi (melalui batuk dan bersin) ataupun kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi virus. Pandemi covid-19 banyak berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo serta pada indikator keberhasilan capaian kinerja. Keberhasilan pelaksanaan program di puskesmas sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dan peran aktif masyarakat sebagai penyelenggara program tersebut. Oleh karena itu, Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo membuat Buku Profil Kesehatan Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020 untuk melihat keberhasilan capaian kinerja maupun kendalakendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan serta untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan di tahun 2020 serta sebagai bahan untuk perencanaan tahun berikutnya.
1.2. Dasar Hukum Sebagai salah satu instansi dalam lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta berkewajiban memberikan laporan penyelenggaraan tahunan sebagaimana yang disebutkan dalam Surat Keputusan Gubernur No 108 Tahun 2004. Buku Profil yang dibuat oleh masing-masing instansi di bawah pemerintah Propinsi DKI Jakarta guna memenuhi kewajiban Gubernur dalam menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 56 Tahun 2001. 1.3. Tujuan Secara umum, tujuan penyusunan buku profil ini adalah untuk mendapatkan gambaran umum kondisi kesehatan masyarakat wilayah Kecamatan Pasar Rebo Secara Khusus, tujuannya adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui kondisi masyarakat wilayah Kecamatan Pasar Rebo 2. Mengetahui masalah kesehatan masyarakat Kecamatan Pasar Rebo 3. Mengetahui capaian upaya kesehatan yang sudah dilakukan di Kecamatan Pasar Rebo 4. Mengetahui sumber daya kesehatan yang tersedia 5. Mendapatkan bahan guna penyusunan perencanaan tahun berikutnya.
1.4. Gedung Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Gambaran Umum Kecamatan Pasar Rebo A. Administrasi dan Demografi Secara Administrasi Kecamatan Pasar Rebo berada di bawah di Kota Administrasi Jakarta Timur, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 1. Luas Wilayah Kecamatan Pasar Rebo terletak antara 1060 49’ 35’’ Bujur Timur dan 060 10’ 37’’ Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.294 ha. adapun luas wilayah Kecamatan Pasar Rebo adalah : Tabel 1. Luas Wilayah Kecamatan Pasar Rebo NO KELURAHAN LUAS WILAYAH ( Ha )
1. 2. 3. 4. 5. Kelurahan Pekayon Kelurahan Kalisari Kelurahan Baru Kelurahan Cijantung Kelurahan Gedong 3,14 Ha 2,89 Ha 1,89 Ha 2,37 Ha 2,65 Ha Jumlah 1.294 Ha 2. Batas Wilayah Batas Wilayah Kecamatan Pasar Rebo berdasarkan surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1227 Tahun 1989 sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Jl. Tengah, Jl.Balai Rakyat, Jl.Condet, Jl.H. Nasih, Jl. Mandor Baning, Jl. H Taiman Timur, Jl.Trikora II dan Kecamatan Kramat Jati – Kotamadya Jakarta Timur b. Sebelah Timur : Kali Cipinang, Jl.Raya Bogor dan Kecamatan Ciracas - Kotamadya Jakarta Timur c. Sebelah Selatan : Setu Tipar Desa Mekar Sari,Pilar Batas DKI dengan Jawa Barat, Desa Tugu / Palsi Gunung, Setu Arman/Desa Rumbut, Kec. Cimanggis Kotamadya Depok – Kabupaten Bogor d. Sebelah Barat : Kali Ciliwung, Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Pasar Rebo
Sebelah Utara : Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur Sebelah Selatan : Kabupaten Bogor, Jawa Barat Sebelah Timur : Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur Sebelah Barat : Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan B. Jaringan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Gambar 2. Peta Jaringan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
Secara admistrasi Kecamatan Pasar Rebo terdiri atas lima kelurahan : a. Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo : Jl. Kalisari No. 1, Pekayon, Psr. Rebo Kota Jakarta Timur Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13710 Latitude = garis lintang -6.3393623, Longitude = garis bujur 106.8592327 b. Puskesmas Kelurahan Pekayon : Jl. Bulak Sari No .3 RT.09/RW.10, Pekayon, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13710 Latitude = garis lintang -6.3333543, Longitude = garis bujur 106.8603893 c. Puskesmas Kelurahan Kalisari : Jl. Puskesmas No.17, RT.3/RW.3, Kalisari, Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13790 Latitude = garis lintang -6.3344793, Longitude = garis bujur 106.8494278
d. Puskesmas Kelurahan Baru : Jl. Puskesmas RT. 08 / RW. 01, Baru, Pasar Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13780 Latitude = garis lintang -6.3233386, Longitude = garis bujur 106.850125 e. Puskesmas Kelurahan Cijantung : Jl.Pertengahan RT.009 / RW.007, Cijantung,Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13770 Latitude = garis lintang -6.3248275, Longitude = garis bujur 106.8542504 f. Puskesmas Kelurahan Gedong Jl. Raya Condet, RT.12/RW.3, Gedong, Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13760 Latitude = garis lintang -6.2957839, Longitude = garis bujur 106.8538427 C. Kependudukan Jumlah Penduduk Kecamatan Pasar Rebo pada tahun 2020 adalah 224.244 jiwa, dengan rincian jumlah penduduk Kecamatan Pasar Rebo adalah sebagai berikut: Tabel 2. Jumlah Penduduk NO KELURAHAN 2020 LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL ORANG ORANG ORANG 1 2 3 4 5 1 PEKAYON 26929 26310 53248 2 KALISARI 27979 28103 56082 3 BARU 12335 12567 24902 4 CIJANTUNG 24634 24484 49117 5 GEDONG 20531 20364 40894 KECAMATAN 112417 111827 224244 Wilayah Kecamatan Pasar Rebo terdiri dari 53 RW dan 524 RT.
Tabel 3. Jumlah RT RW NO KELURAHAN KODE POS RT RW 1 PEKAYON 13710 116 10 2 KALISARI 13790 103 10 3 BARU 13780 79 10 4 CIJANTUNG 13770 109 11 5 GEDONG 13760 117 12 JUMLAH 524 53 D. Ekonomi Berdasarkan jenis tempat tinggal, wilayah Kecamatan Pasar Rebo tidak ada kampung deret, rumah susun, ataupun wilayah kumuh miskin. Namun masih ada wilayah pemukiman yang padat. Wilayah padat inilah yang menjadi prioritas Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati untuk dilakukan pendataan status kesehatan sampai dengan pelayanan home visit dan paliatif untuk warga dengan masalah kesehatan. E. Pendidikan Tabel 4. Sarana Pendidikan No Nama Pendidikan Gedong Cijantung Baru Kalisari Pekayon 1 Taman Kanak-kanak 7 12 4 10 8 2 SD 9 14 9 10 14 3 SLTP 3 8 3 4 5 4 SLTA/SMU 5 14 2 3 6 5 SLB - 1 - - - 6 UNIV/ST/Akademi 1 1 1 - - Jumlah 25 50 19 27 33 Tingkat pendidikan masyarakat di wilayah Kecamatan Pasar Rebo cukup baik, dimana informasi yang disampaikan ke masyarakat sudah mampu diterima. Adanya kerjasama yang baik dengan sektor pendidikan memudahkan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo dalam memberi edukasi kepada warga sekolah tentang kesehatan, skrining kesehatan pada anak sekolah, imunisasi pada siswa siswi, dan kegiatan kesehatan lainnya. F. Sosial Budaya Masyarakat wilayah Kecamatan Pasar Rebo memiliki kepedulian, kekeluargaan dan kerjasama yang baik dari masyarakat sehingga memudahkan kami dalam menjalankan
program-program kesehatan. Namun lain sisi, masih ada juga kelompok masyarakat yang tidak mendukung kebijakan kesehatan dan institusi yang sulit untuk diberikan intervensi terkait program dan masalah kesehatan. G. Perilaku Secara umum perilaku atau kebiasaan hidup sehat masyarakat wilayah Kecamatan Pasar Rebo sudah meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, karena sebagian besar sudah mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan, sehingga sedikit banyak juga mempengaruhi pola hidup masyarakat. Namun demikian masih banyak juga masyarakat yang sulit untuk merubah pola hidupnya, seperti kebiasaan merokok, tidak mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari, mencuci tangan tidak pakai sabun, menimbang balita rutin ke posyandu, kurang beraktivitas fisik, dan lain sebagainya. H. Lingkungan Secara umum sanitasi lingkungan di wilayah Kecamatan Pasar Rebo sudah cukup baik, Namun masih ada kelompok hunian penduduk yang padat dan kurang pencahayaan. Selain itu masih ada beberapa wilayah yang rawan banjir. 2.2 Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo A. Sejarah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo dibangun pada tahun 1995 dengan luas tanah 3000 m2 dan luas bangunan 1300m2 . Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo ditetapkan sebagai unit kerja yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah atau BLUD secara penuh pada tahun 2012 sesuai Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 378/2012. Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo telah beberapa kali dilakukan renovasi. Renovasi gedung dilakukan dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo. B. Fasilitas Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo berlokasi di Jl. Raya Kalisari No. 1. Kelurahan Pekayon. Kecamatan Pasar Rebo, Kota Administrasi Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Secara fisik, gedung Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo memiliki empat lantai dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut :
Tabel 5. Fasilitas Pelayaan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Lantai Layanan dan Fasilitas I 1. Layanan Pendaftaran dan Rekam Medis 2. Layanan 24 Jam 3. Layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) 4. Layanan Lansia 5. Layanan Perawatan Luka (Nursing Care) 6. Layanan Haji 7. Layanan Akupresur dan Layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM) 8. Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 9. Layanan Keluarga Berencana (KB) 10. Layanan Imunisasi dan Ibu Nifas 11. Layanan Prolanis Hipertensi dan Prolanis Diabetes Mellitus 12. Layanan Farmasi 24 Jam 13. Layanan Laboratorium 14. Layanan TB MDR (Multi Resistance Drug) 15. Layanan vaksinasi covid-19 16. Layanan ISPA 17. Layanan Pengobatan Umum Sore 18. Ruang Central Sterile Supply Department (CSSD) 19. Ruang Laktasi 20. Ruang Penyimpanan dan Pengelolaan Makan Ranap (Dapur) 21. Ruang Laundry 22. Ruang Jenazah 23. Musholla 24. Toilet 25. Area Parkir Kendaraan Bermotor 26. Area Parkir Pasien Disabilitas 27. Gedung Penyimpanan Obat 28. ATM (Anjungan Tunai Mandiri) Bank DKI 29. Gazebo 30. Pos Security 31. ATM (Anjungan Tunai Mandiri) Bank DKI II 1. Ruang Asuhan Keperawatan (Nurse Station) 2. Layanan Pengobatan Umum 3. Layanan Pengobatan Gigi dan Mulut 4. Layanan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) 5. Layanan PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) 6. Layanan Ruang Bersalin 7. Ruang Rawat Inap Bersalin 8. Layanan Caten (Calon Pengantin) 9. Layanan Gizi 10. Layanan Refraksi Mata 11. Layanan Sanitasi 12. Layanan TB Paru 13. Layanan Konseling Psikolog 14. Layanan Berlian (Beri Layanan dengan Nyaman) / Jiwa 15. Layanan Permata (Pelayanan Masyarakat Tanpa Stigma) / HIV-IMS 16. Layanan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) 17. Toilet
18. Ruang Ganti Petugas 19. Ruang Bermain Anak III 1. Ruang Kepala Puskesmas 2. Ruang Kepala Tata Usaha 3. Ruang Kepegawaian 4. Ruang Keuangan 5. Ruang Mutu 6. Ruang UKP 7. Ruang Pengadaan 8. Ruang Gudang Barang 9. Ruang Pemeliharaan Barang 10. Ruang UKM 11. Ruang Promosi Kesehatan 12. Ruang Bersalin Transit 13. Ruang Aula 14. Ruang Teaser 15. Ruang Datin 16. Toilet IV 1. Gudang Alat Kesehatan 2. Gudang Alat Kebersihan C. Prestasi Beberapa Prestasi yang diraih Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2020 antara lain: 1. Juara II Konfensi Inovasi Tingkat Sudinkes Jakarta Timur 2. Juara 15 Besar dalam Lomba Inovasi Pelayanan Publik Yang Berkelanjutan Tahun 2020 Tingkat Nasional D. Inovasi Dalam upaya mencapai target Standar Pelayanan Minimal serta mewujudkan visi Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo berbagai langkah inovasi yang muncul dan dilakukan selama tahun 2020 antara lain : Tabel 6. Inovasi Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo No Nama Puskesmas Nama Inovasi Tujuan Inovasi Metode 1 Puskesamas Kecamatan Pasar Rebo Inovasi d patrol Tujuan mencegah dan memantau ketepatan 6 langkah cuci tangan GKM 2 Puskesmas Kelurahan Gedong Gerakan putus cinta (gerakan putus mata rantai covid 19 di RW 10 gedong tercinta Memutus mata rantai covid 19 di RW 10 gedong GKM l Puskesmas Kelurahan Cijantung Mas Darling Mba Cantik Meningkatkan kesadaran dan keikutsertaan warga dalam memberantas DBD Sinoviks
4 Puskesmas Kelurahan Kalisari Pencegahan DBD dengan Edukasj dan lintas sektor (pendekar) X Tra Menurunkan angka DBD Sinoviks 5 Puskesmas Kelurahan Pekayon Paman Balon Makan Nasi Kebuli (Pemantauan Mandiri Balita Pekayon Masyarakat dilibatkan Imunisasi Keliling) Pemantauan Mandiri Imunisasi Keliling Buat Balita secara mandiri dan meningkatkan cakupan imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang balita Sinoviks 6 Puskesmas Kelurahan Baru Sisi Unik (sistem dokumentasi surat elektronik) Untuk mempermudah pengelolaan dan penyimpanan arsip surat GKM E. Organisasi Puskesmas Pasar Rebo Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta dioperasionalkan dengan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 334 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat, yang terdiri dari: 1. Kepala Puskesmas Kecamatan 2. Kepala Subbagian Tata Usaha 3. Kepala Puskesmas Kelurahan 4. Kepala Satpel Upaya Kesehatan Perorangan 5. Kepala Satpel Upaya Kesehatan Masyarakat Gambar 3. Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
F. Visi dan Misi 1. Visi “Masyarakat Pasar Rebo Sehat dan Mandiri” 2. Misi a) Mewujudkan Pelayanan Dasar yang Paripurna b) Mengintegrasikan sistem informasi manajemen Puskesmas yang efektif dan efesien c) Mewujudkan keluarga sehat melalui pemberdayaan Masyarakat G. Tugas Pokok, Fungsi, Wewenang, dan Tanggung Jawab Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019, Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, dengan masyarakat yang: a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat; b. mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu c. hidup dalam lingkungan sehat; dan d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, Puskesmas mengintergrasikan program yang dilaksanakan dengan pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tercantum diatas Puskesmas Kecamatan mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Dalam menyelenggarakan fungsi Penyelenggaraan UKM tingkat pertama Puskesmas berwenang untuk: a. menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan b. advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
d. menggerakkan masyarakat untuk mengindentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang berkerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi jaringan pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat f. melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetemsi sumber daya masnusia Puskesmas g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan h. memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis, psikologis, dan sosial budaya, dan spiritual i. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan j. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/ kota, melaksanakan sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit k. melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga l. melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanann Kesehatan tingkat pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, memalui pengoodinasian sumber daya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk: a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan, bermutu, dan holistic yang mengintegrasikan faktor biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina hubungan dokter-pasien yang erat dan setara b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber daya manuasia Puskesmas i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di wilayah kerjanya, seduai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB III PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN) 3.1. Rekam Medik Pada tahun 2020, rekam medik sudah mengaplikasikan sistem paperless pada status pemeriksaan pasien untuk sebagian layanan kesehatan, antara lain di layanan 24 jam, layanan Pengobatan Umum, layanan Pengobatan Umum Sore, layanan ISPA, layanan Lansia, layanan PKPR, layanan TB Paru, layanan Berlian/Jiwa, layanan Permata/HIV-IMS, layanan Prolanis Diabetes Mellitus dan Hipertensi. 3.2. Kunjungan Rawat Jalan Jumlah kunjungan rawat jalan tahun 2020 sebanyak 137.595 kunjungan. Berikut grafik jumlah kunjungan tahun 2020 Grafik 1. Kunjungan Rawat Jalan Tujuan pelayanan rawat jalan diantaranya untuk menentukan diagnosis penyakit dengan tindakan pengobatan atau tindakan rujukan. Pada tahun 2019 tercatat jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo mencapai 198.044 kunjungan sedangkan di tahun 2020 ini jumlah kunjungan menurun hingga 31% disebabkan karena diberlakukannya PSBB di masa pandemi Covid 19 ini. 3.3. Layanan Umum Pada Layanan Umum terdapat 3 ruang periksa, dengan jadwal yang sudah diatur setiap minggunya. Sedangkan untuk kajian awal dilakukan di ruang Nurse Station. Berikut grafik kunjungan Layanan Umum Tahun 2020: 19808 18980 16868 8002 7551 9596 9804 12187 7932 8195 9697 8975 Jumlah Pasien Tahun 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Seiring dengan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang optimal maka Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo di tahun 2020 membuka Layanan Umum Sore dengan fungsi layanan sama seperti layanan umum pagi. Layanan Umum mulai melayani pasien mulai dari pukul 07.30 – 15.00 WIB dan layanan Umum Sore dibuka pukul 14.00 – 20.00 WIB. Semenjak munculnya pandemi Covid-19 Puskesmas, UKP melakukan skrining awal kepada pasien yang akan berobat jika pasien datang dengan keluhan batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan maka akan langsung diarahkan ke Layanan ISPA oleh petugas Security dan Loket Pendaftaran. Pencatatan jumlah kunjungan Layanan ISPA baru tercatat di sistem informasi secara online mulai bulan Juli dan kunjungan meningkat di tiap bulannya seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 di wilayah Pasar Rebo. 3.4. Layanan Gigi dan Mulut Layanan Umum Layanan Umum Sore Layanan ISPA Januari 3123 1952 0 Februari 3039 1697 0 Maret 2720 1883 0 April 1445 703 0 Mei 1241 501 0 Juni 1571 640 0 Juli 1472 498 377 Agustus 1184 325 744 September 1036 260 722 Oktober 999 222 578 November 1284 295 1169 Desember 1004 297 1160 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 Jumlah Kunjungan dan ISPA Tahun 2020
Grafik 2. Kunjungan Layanan Gigi dan Mulut Kunjungan layanan gigi dan mulut di tahun 2020 hanya mencapai 2.939 kunjungan. Data kunjungan layanan gigi dan mulut di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo menunjukan penurunan drastis sebesar 72% dari tahun 2019 yang berjumlah 10.382 hal ini disebabkan karena Layanan Gigi dan Mulut tidak bisa menerima tindakan gigi kecuali kasus darurat dan hanya melayani konsultasi serta pemberian rujukan selama masa pandemi Covid-19. Dari jumlah kunjungan 2.939, kasus terbanyak pada keluhan nekrosis pulpa dan pulpitis. 3.5. Layanan KIA 899 235 589 135 97 137 141 156 118 139 170 123 Kunjungan Layanan Gigi dan Mulut Tahun 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 1027 216 424 218 335 Penyakit Terbanyak Layanan Gigi Tahun 2020 Nekrosis Pulpa Karies Gigi Pulpitis Gangg Erupsi Gigi Abses Gigi
Pada Layanan Kesehatan Ibu dan Anak, jumlah kunjungan di awal masa pemberlakuan PSBB mengalami penurunan namun kembali meningkat di bulan Juni dan mulai kembali stabil hingga di tahun 2020 ini jumlah kunjungan sebesar 15.423. Dari grafik di atas dapat dilihat, bahwa dari 513 ibu hamil baru yang melakukan PPIA ada 111 pasien. Ibu hamil yang kontrol kehamilan berjumlah 9.175, ibu nifas dan kontrol bayi masa neonatus berjumlah 2.245 sedangkan bayi dan balita yang mendapatkan imunisasi dasar di Layanan KIA berjumlah 5.042 anak. 3.6. Layanan KB 1350 1523 1488 854 851 1507 1419 1320 1474 1210 1212 1215 Kunjungan Layanan KIA Tahun 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember ANC; 9175 Neonatus & Nifas; 2245 Imunisasi; 5042 Ibu Hamil Baru; 513 PPIA; 111 Skrining Gigi; 354 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 KUNJUNGAN DAN TINDAKAN KIA TAHUN 2020
Pada grafik di atas dapat dilihat, bahwa angka kunjungan KB tahun 2020 menurun sebanyak 11% atau berkurang 214 orang dari tahun 2019. Dari grafik di atas dapat kita lihat, bahwa masyarakat sudah menyadari akan kebutuhan terhadap KB untuk kesejahteraan keluarga. Masyarakat Pasar Rebo lebih memilih untuk menggunakan KB dengan metode suntik 3 bulan dan pemasangan IUD untuk penundaan kehamilan jangka panjang. Petunjuk Teknik Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi Covid-19 yang di terbitkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian 3.7 Layanan Prolanis 193 202 180 99 89 176 165 145 123 141 157 148 Kunjungan Layanan KB Tahun 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 582 1099 88 25 38 24 Akseptor KB dan IVA Test Tahun 2020 IUD Suntik Implant Pil Kondom IVA Test
Layanan Prolanis atau Program Pengelolaan Penyakit Kronis di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo dibagi menjadi 2 layanan, yaitu Prolanis Diabetes Mellitus dengan jadwal pelayanan di minggu pertama dan kedua serta Prolanis Hipertensi di minggu ketiga dan keempat dengan 8 kelompok dimasing jenis Layanan Prolanis. Dari grafik di atas dapat diketahui, bahwa angka kehadiran pasien Prolanis Diabetes Mellitus sebanyak 88% dari jumlah kepesertaan, sementara untuk Prolanis Hipertensi angka kehadiran sebanyak 68% dari kepesertaan yang terdaftar di masingmasing kelompok Prolanis sebanyak 600 orang. 3.8. Layanan MTBS Layanan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) merupakan salah satu pelayanan dengan jumlah kunjungan terbanyak. Layanan ini dikhususkan untuk anak usia 0 – 5 tahun yang ingin berobat atau kontrol kesehatan tumbuh kembang anak dengan melakukan skrining pneumonia, demam berdarah dan gizi buruk. Namun kunjungan Layanan MTBS di tahun 2020 berkurang sangat jauh selama masa pandemik karena banyak orangtua yang enggan membawa bayi dan balita untuk kontrol kesehatan. Dari hasil kunjungan penyakit pneumonia dan temuan gizi buruk masih tinggi sedangkan anak yang melakukan mantoux test rata-rata 8 orang per bulannya. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Diabetes Mellitus 623 1305 1215 420 425 474 495 496 424 493 509 487 Hipertensi 544 736 470 316 304 356 374 374 345 361 364 329 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 Kunjungan Layanan Prolanis Tahun 2020 903 1218 1236 165 119 214 217 135 69 128 128 86 Kunjungan Layanan MTBS Tahun 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
3.9. Layanan PKPR Layanan PKPR (Pelayanan Kesehatan Pada Remaja) pada dasarnya sama seperti layanan umum hanya berbeda dalam pengkategorian yaitu untuk usia remaja 9 – 19 tahun. Selain pemeriksaan kesehatan, di layanan PKPR juga di lakukan Konseling Remaja yang meliputi keadaan keluarga, hubungan dengan teman, aktifitas sehari-hari dan edukasi mengenai narkoba, rokok dan perilaku seksual. Setelah diberlakukan masa PSBB dan pelaksanaan sekolah melalui daring jumlah kunjungan pasien remaja yang berobat turun lebih 70%. Kondisi yang mengharuskan anak-anak remaja lebih banyak dirumah mengurangi keluhan penyakit seperti batuk, pilek, diare dan typhoid yang sebelumnya sering dikeluhkan remaja usia sekolah sedangkan kehamilan remaja baru berkurang 35% dari tahun 2019. Mantoux Test; 99 Pneumonia; 166 Gizi Buruk; 70 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 522 568 489 129 109 146 123 111 85 66 90 74 Kunjungan Layanan PKPR Tahun 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des Baru 2 2 1 2 2 5 0 8 10 1 5 2 Lama 28 28 23 12 6 15 13 11 11 9 13 13 0 5 10 15 20 25 30 Kunjungan Ibu Hamil Remaja Tahun 2020
3.10. Layanan Lansia Layanan Lansia yang dikhususkan untuk pasien usia 59 tahun ke atas selain pemeriksaan kesehatan di Layanan Lansia ini juga melakukan skrining P3G (Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri). Skrining ini bertujuan untuk mempertahankan derajat fungsional pasien agar tetap pada taraf yang paling optimal. Pengkajian P3G di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo meliputi status fisik, status fungsional, status mental dan kognitif, status nutrisi dan status sosial pasien geriatri. Meskipun mengalami penurunan kunjungan pada awal masa pandemi, layanan Lansia merupakan salah satu kunjungan pelayanan terbanyak di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, hal ini disebabkan oleh para lansia yang tetap rutin kontrol kesehatan tiap bulan dan untuk memperpanjang rujukan rutin ke rumah sakit. 3.11. Layanan 24 Jam 1923 1489 1362 751 597 1003 906 857 854 785 846 772 Kunjungan Layanan Lansia Tahun 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 40 50 32 8 13 48 45 42 50 33 58 50 Skrining P3G Lansia Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Sehubungan dengan dibukanya Layanan Umum Sore dan Layanan ISPA, membuat kunjungan layanan 24 Jam di tahun 2020 ini menurun dan lebih banyak melayani kasus kegawatdaruratan selama masa pandemi Covid-19. Dari grafik di atas dapat di lihat bahwa angka rujukan kegawatdaruratan menunjukan angka 828 dimana mengalami kenaikan 40% dari tahun 2019. Rujukan kegawatdaruratan merupakan rujukan eksternal ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dengan kasus terbanyak yaitu jantung, stroke, demam berdarah, typhoid, patah tulang dan rujukan kebidanan. Selama pandemi layanan 24 Jam juga banyak megirimkan rujukan pasien positif Covid-19 dengan gejala sedang sampai berat terutama di bulan Oktober – Desember. 3.12. Layanan Refraksi Mata 6047 6434 6165 2006 1986 1869 1946 2366 1294 1648 1880 1943 KUNJUNGAN LAYANAN 24 JAM TAHUN 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 828 175 76 189 187 321 203 Kasus Kegawat Daruratan Tahun 2020 Rujukan Covid-19 EKG Jantung Nebulizer Hecting Pemasangan O2 Pemasangan Infus Rujuk Kegawatdaruratan
Layanan Refraksi Mata di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo hanya melayani pemeriksaan refraksi mata dan pembuatan resep kacamata menggunakan BPJS. Jumlah kunjungan pasien Layanan Refraksi Mata selama masa pandemi Covid-19 di tahun 2020 menurun drastis sebesar 63% dari kunjungan tahun 2019, hal ini disebabkan karena layanan refraksi mata bukanlah suatu pemeriksaan yang gawat darurat dan tidak ada permintaan skrining kesehatan mata untuk anak sekolah atau instansi lain yang memerlukan. Kasus gangguan refraksi dan akomodasi mata menjadi diagnosa dominan di layanan ini. Pasien biasanya datang dengan keluhan penglihatan kabur saat melihat objek yang dekat, perlambatan saat berubah fokus dari jarak dekat ke jauh maupun dari jarak jauh ke dekat, munculnya rasa sakit kepala dan intoleransi terhadapa cahaya. 3.13. Layanan Gizi 122 95 61 11 12 73 66 40 41 39 33 38 Kunjungan Layanan Refraksi Mata Tahun 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Myopia; 110 Katarak; 69 Presbiopi; 22 Low Vision; 114 Gangg Akomodasi; 229 0 50 100 150 200 250 Diagnosa Mata Terbanyak Tahun 2020
Layanan Gizi di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo merupakan layanan rujukan internal, yaitu pasien sebelumnya harus mendapatkan surat rujukan yang dikeluarkan oleh dokter pemeriksa dari layanan sebelumnya atau dari puskesmas kelurahan. Kunjungan Layanan Gizi selama masa pandemi berkurang setengahnya di tiap bulan. Diagnosa gizi tahun 2020 di dominasi oleh konseling PTM (Penyakit Tidak Menular) dan KEP (Kurang Energi Protein) Bayi. Salah satu penyebab tingginya konseling gizi dengan diagnosia PTM dan KEP Bayi adalah keadaan di masa pandemi Covid-19. Keterbatasan yang terjadi membuat penyakit hipertensi meningkat dan menjadikan bayi dan balita kekurangan protein akibat dampak dari kemampuan orang tua berkurang untuk memenuhi gizi keluarga. 3.14. Layanan Permata 235 263 239 106 95 181 141 156 118 134 143 134 KUNJUNGAN LAYANAN GIZI TAHUN 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 0 50 100 150 200 250 KEP Bayi; 200 KEP Anak; 52 Obesitas; 186 Susp Stunting; 5 Anemia Anak; 6 Anemia Dewasa; 126 PTM; 203 Diagnosa Gizi Terbanyak Tahun 2020
Jumlah pasien Layanan Permata tahun 2020 meningkat 48% dibandingkan jumlah kunjungan di tahun 2019. Layanan Permata yang memiliki singkatan Pelayanan Masyarakat Tanpa Stigma ini merupakan salah satu layanan unggulan di Puskesmas Pasar Rebo yang melayani pasien dengan HIV dan IMS (Infeksi Menular Seksual). Selain di hari kerja, Layanan Permata juga membuka extra time selama masa pandemi di hari Sabtu minggu pertama dan ketiga. Virus Covid-19 yang menyerang kekebalan imunitas seseorang menjadi salah satu penyebab kunjungan Layanan Permata meningkat. Pasien HIV memiliki imunitas yang lebih rendah, itu sebabnya pasien HIV dengan ODHA menjadi rutin kontrol status kesehatan dan mengakses obat HRV. 3.15. Layanan Berlian Kunjungan Layanan Berlian berasal dari singkatan Beri Layanan Dengan Nyaman yang melayani pasien dengan kasus kejiwaan pada tahun 2020 hanya mengalami 7% penurunan dari jumlah kunjungan di tahun 2019. Hal ini disebabkan 589 652 665 432 379 516 488 588 521 500 608 545 KUNJUNGAN LAYANAN PERMATA TAHUN 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 57 52 77 73 68 67 67 48 49 44 71 58 KUNJUNGAN BERLIAN TAHUN 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
selama masa pandemi, pasien lebih memilih berkonsultasi melalui hotline Layanan Berlian. Pasien skizofrenia yang rutin kontrol konseling dan mengambil obat di tahun 2020 terjadi kenaikan walaupun hanya 1%, hal ini menunjukan semakin patuhnya pasien skizofrenia untuk akses berobat tiap bulan. 3.16. Layanan TB Paru Pada semester awal tahun 2020 kunjungan di Layanan TB Paru mengalami penurunan jumlah pasien namun mulai bulan Juli peningkatan pasien terjadi terutama di bulan September dimana banyak ditemukan kasus baru TB Paru aktif. Kasus TB Paru di dominasi dengan jumlah TB MDR (Multiple Drugs Resistance) yang penanganan dan pengobatannya lebih lama dan cepat menular dari TB Paru biasa. Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo memisahkan ruangan layanan TB Paru biasa dengan TB MDR. Layanan TB Paru biasa berada di lantai 2 sedangkan ruang 44 32 51 37 37 34 43 34 35 35 59 43 0 10 20 30 40 50 60 70 PASIEN SKIZOFRENIA TAHUN 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 42 26 55 75 45 27 79 76 98 70 58 46 KUNJUNGAN TB PARU TAHUN 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
layanan TB MDR terletak di lantai 1 setelah gerbang masuk puskesmas. Pemisahan ruangan ini agar pasien TB MDR tidak bergabung dengan pasien non infeksius. 3.17. Layanan Ruang Bersalin Layanan Ruang Bersalin di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo juga dinamakan RB Mutiara yang merupakan singkatan dari mudah aksesnya, tindakan aman, ramah petugas hal itu terlihat dari kepercayaan masyarakat yang banyak melakukan persalinan di Layanan RB Mutiara dengan jumlah rata-rata 33 ibu bersalin yang ditangani setiap bulannya. Rujukan ibu bersalin ke rumah sakit mulai bulan Oktober menunjukan peningkatan karena selain persalinan dengan penyulit juga ada beberapa ibu bersalin yang terdeteksi positif Covid-19. Rujukan neonatus atau rujuk bayi baru lahir dilakukan karena kasus Asfiksia. Pada bulan Juli tercatat ada 2 bayi terlahir mati yang disebabkan oleh kelahiran prematur yang terjadi di rumah. TB Kat 1; 28 TB Kat 2; 5 TB MDR; 88 TB Anak; 6 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kategori TB Terbanyak Tahun 2020 41 32 38 38 30 37 38 35 29 29 26 31 JUMLAH PERSALINAN TAHUN 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
3.18. Layanan Caten Setiap calon pengantin yang akan menikah di wilayah DKI Jakarta diwajibkan memiliki sertifikat layak kawin yang di keluarkan oleh Layanan Caten di puskesmas kecamatan calon pengantin. Sertifikat tersebut didapatkan setelah calon pengantin melakukan skrining kesehatan Triple Eliminasi yang meliputi pemeriksaan HIV, Sifilis dan Hepatitis serta pemeriksaan kejiwaan dasar. Meskipun sedang dalam masa pandemi Covid-19 dan dibatasi dengan PSBB tetapi keinginan masyarakat Pasar Rebo untuk melangsungkan pernikahan tetap tinggi hal ini terbukti dari kunjungan Layanan Caten yang hanya turun 5% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 Layanan Caten menerima rata-rata 16 orang perharinya untuk skrining kesehatan. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Rujukan Ibu 28 34 33 27 31 25 23 24 26 34 38 34 Rujukan Neonatus 0 1 2 1 2 0 0 1 0 0 0 2 Lahir Mati 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 Rujukan Ke RS dan Lahir Mati Tahun 2020 358 315 301 262 268 302 383 331 287 343 354 280 Kunjungan Caten Tahun 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
3.19. Layanan Laboratorium Pada tahun 2020 jumlah pasien yang mengakses layanan Laboratorium Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo berjumlah 24.119 orang dengan pemeriksaan spesimen terbanyak untuk mengetahui hasil darah lengkap dan kimia darah. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des DL & LED 2575 2162 2104 1082 981 1284 1164 1228 1030 1005 1232 1079 Goldar 347 363 229 70 94 298 264 221 157 148 174 140 UL & Red/Prot 550 473 402 272 287 434 370 416 351 361 405 328 Widal 463 343 381 132 98 85 112 106 81 62 89 145 Kimia Darah 2964 2558 1952 917 998 1524 788 708 604 644 1002 1190 Gludr 1020 903 855 419 545 900 839 870 732 737 855 558 Hepatitis 813 607 553 236 390 684 614 609 484 525 511 372 HIV 1004 839 701 320 472 809 715 679 541 596 820 414 Sifilis 233 536 453 253 335 717 626 592 521 555 589 400 BTA 207 148 227 108 60 76 84 62 48 52 72 61 TCM 78 44 56 64 64 52 78 84 91 57 89 55 Sediaan Kering 115 126 123 31 36 74 70 74 32 59 68 38 Test Kehamilan 56 48 30 30 21 27 26 21 19 19 21 10 Rapid Covid 0 0 0 681 304 712 1487 546 329 312 274 62 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 Jumlah Pemeriksaan Spesimen Laboratorium Tahun 2020
3.20. Layanan Farmasi Memasuki masa pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PSBB, kunjungan masyarakat untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo menurun dan mengakibatkan pelayanan Farmasi juga ikut menurun hingga lebih dari 50% dari sebelumnya. 13599 12551 12542 4921 4159 5276 5420 5512 3944 4097 4949 4792 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 Pelayanan Resep Farmasi Tahun 2020 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Tablet Tambah Darah / SF 29135 27936 17225 13684 17355 14310 14923 13954 13313 15695 13829 12475 Amoxilin 500mg 39133 39031 35209 15297 11169 14263 12739 13633 13155 10858 11165 10577 Kalk 500mg 21430 20428 18592 13910 12045 14455 15696 15179 15466 13364 13551 12545 Vit B Kompleks 41401 47675 26967 19241 12609 15820 14770 15335 14130 12646 14427 17894 Vit C 50mg 23370 25880 30930 15919 12358 13885 9599 12580 12105 11089 13070 15528 Asam Mefenamat 500mg 18935 9831 14798 7568 6828 7551 8722 8534 6613 5424 8170 7159 Parasetamol 500mg 78275 81648 69410 26820 17760 20640 22815 23305 20570 17693 20874 20455 Clindamycin 1276 1383 1221 1250 691 875 1538 1340 1165 1123 1260 882 Deksametason 0,5mg 17478 16968 16263 5845 5082 3811 5988 5275 5196 3205 5319 3850 Metronidazol 500mg 1251 684 615 497 569 354 484 544 206 232 356 594 0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000 Jumlah Penggunaan Obat Terbanyak Tahun 2020
Pengeluaran resep obat terbanyak tahun 2020 yaitu, Paracetamol 500mg sebanyak 420.265 resep, Vitamin B Kompleks sebanyak 252.915 resep dan Amoxilin 500mg sebanyak 226.229 resep. 3.21. Layanan Akupresur Pada tahun 2020 Layanan Akupresure hanya membuka layanan mulai dari bulan Januari hingga bulan April sebelum masuknya pandemi Covid-19 dan diberlakukannya PSBB oleh pemerintah. Layanan Akupresur diberhentikan sementara selama pandemi Covid-19 karena bukan layanan gawat darurat atau masih bisa ditunda dan dilakukan sendiri dirumah oleh pasien. 3.22. Layanan Haji Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo melayani skrining kesehatan sebelum Jemaah menunaikan Ibadah Haji. Skrining kesehatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan darah dan urin, rekam jantung, rontgen thorax/paru, dan konsultasi hasil pemeriksaan dengan dokter. Di tahun 2020 ada sebanyak 256 Jemaah Haji yang telah menyelesaikan pemeriksaan kesehatan dengan hasil terbanyak menunjukan penyakit kardiovaskuler sebanyak 119 jemaah dan penyakit endokrin sebanyak 50 jemaah serta usia lanjut sebanyak 87 jemaah sebagai kelompok umur terbanyak. 31 27 14 3 0 0 0 0 0 0 0 0 Kunjungan Layanan Akupresur Tahun 2020 0-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80+ 0 1 0 3 18 41 41 5 2 0 2 5 9 30 58 32 9 0 Kunjungan Jemaah Haji Tahun 2020 Laki-laki Perempuan
Namun karena pandemi Covid-19 yang menjangkit seluruh dunia maka keberangkata Jemaah Haji tahun 2020 ditunda sampai tahun 2021 atau ketika keadaan sudah memungkinkan. 3.23. Layanan Konsultasi Psikologi Layanan Konseling Psikolog di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo didampingi oleh seorang psikolog klinis. Selama masa pandemi untuk pasien konseling psikolog dapat dilakukan secara online melalui aplikasi whatsapp dengan nomor hotline layanan konseling untuk mengurangi kegiatan tatap muka. Konsultasi psikolog banyak melayani orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) yang belum sampai ke gangguan jiwa sedangkan untuk kasus KTPA (Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak) lebih banyak menangani masalah psikis pelapor. 37% 27% 16% 9% 6%2%2%1% Penyakit Terbanyak Pasien Haji Kardiovaskuler Lansia Endokrin Obesitas Saluran Kemih Saluran Pernapasan Saluran Pencernaan Hati 2 0 4 0 1 0 3 2 2 2 4 3 0 0 12 24 19 25 15 18 12 23 29 30 Kunjungan Layanan Psikolog Tahun 2020 KTPA Konseling Psikolog
3.24 Cakupan Peserta JKN Berdasarkan data sampai bulan Desember tahun 2020 masyarakat wilayah Kecamatan Pasar Rebo yang memiliki JKN PBI dengan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo sebagai tempat fasilitas kesehatan tingkat pertama terdaftar sebanyak 46.768 peserta sedangkan pemilik JKN Non PBI sebanyak 28.250 peserta. 3.25 Penyakit Terbanyak Jumlah pasien terbanyak berdasarkan data kunjungan per jenis penyakit adalah ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Atas. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, tidak mencuci tangan pakai sabun. Tingginya angka ISPA harus diikuti dengan kegiatan upaya kesehatan masyarakat sebagai upaya pencegahan. Penyakit terbesar kedua adalah hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit tidak menular, dimana salah satu faktor penyebabnya adalah prilaku yang tidak sehat seperti kurangnya melakukan aktifitas fisik, kurang mengkonsumsi buah dan sayur, dan kebiasaan merokok. Penyakit tidak menular dapat dicegah dengan GERMAS (Gerakan masyarakat hidup sehat). PBI 62% NON PBI 38% PESERTA JKN TERDAFTAR TAHUN 2020 15114 15053 8506 8030 4987 4293 3310 2534 2429 936 0 5000 10000 15000 20000 Penyakit Terbanyak Tahun 2020 ISPA Hipertensi Diabettes Mellitus Dispepsia Nasofaringitis Akut HIV Myalgia Diare HHD Kelainan Jaringan Lunak
BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN 4.1 Jumlah Kematian Keberhasilan program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Angka Kematian Ibu telah berhasil diturunkan dari 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 (SDKI 2012) menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (SUPAS 2015). Sementara itu, Angka Kematian Neonatal (AKN) juga telah mengalami penurunan dari semula 19 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2012) menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2017). Namun kita masih harus bekerja keras untuk mencapai target RPJMN 2024 yaitu AKI sebesar 183/100.000 kelahiran hidup dan AKN 11,1 per 1000 kelahiran hidup. Oleh karena pentingnya kesehatan ibu dan anak sebagai salah satu indikator kesehatan dan dalam rangka menilai keberhasilan pelaksanaan kegiatan serta untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan, diperlukan penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dan pengukuran terhadap tujuan yang dicapai yang selanjutnya disusun dalam sebuah laporan tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo 4.1.1. Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Anak Balita Indonesia juga telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam upaya penurunan kematian bayi dalam beberapa dekade terakhir. Kematian bayi adalah kematian anak kurang dari satu tahun. Kematian bayi diukur sebagai tingkat kematian bayi, yang merupakan jumlah kematian anak di bawah satu tahun per 1000 kelahiran. Kematian balita adalah kematian yang terjadi pada bayi/anak usia 0 - 59 bulan (bayi + anak balita). Angka kematian pada neonatal, bayi, dan balita merupakan indikator keberhasilan suatu bangsa, sehingga perlu adanya pencatatan, pelaporan, serta analisa untuk merencanakan upaya kesehatan untuk menurunkan angka kematian dan meningkatkan derajat kesehatan. Jumlah kasus kematian neonatal, bayi, balita di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo selama tahun 2020 yaitu 9 orang dengan jumlah kelahiran hidup 3584. Kematian neonatal sejumlah 6, kematian bayi sejumlah 3 bayi, dan kematian anak balita 0. Jumlah kasus kematian bayi di wilayah Kecamatan Pasar Rebo pada tahun 2020 menurun dari pada tahun lalu. Pada tahun 2019 terdapat 12 (dua belas) kasus kematian bayi dan balita. Kematian pada neonatal, bayi, dan balita di wilayah Kecamatan Pasar Rebo disebabkan oleh BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah), asfiksia, kelainan bawaan, premature/ immature, infeksi, dan penyebab lainnya. Perlu adanya kerjasama dengan jejaring rumah sakit, BPM (Bidan Praktek Mandiri), klinik swasta, dan fasilitas kesehatan lain di wilayah Puskesmas
Kecamatan Pasar Rebo untuk pencatatan dan pelaporan kematian serta penyebab kematian pada neonatal, bayi, dan balita. Pencatatan dan pelaporan yang baik bertujuan untuk menyusun rencana tindak lanjut yang tepat untuk meningkatkan mutu upaya kesehatan masyarakat wilayah Kecamatan Pasar Rebo untuk mengurangi angka kematian pada neonatal, bayi, dan balita. Perlu adanya peningkatan keterampilan petugas kesehatan dalam menangani kasus asfiksia dan perlu adanya peningkatan wawasan ibu hamil untuk pemenuhan gizi agar ibu dan anak lahir sehat. Berdasarkan penyebab kematian bayi diketahui kematian yang terjadi di 2019 terjadi karena 2 kasus dengan penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), 1 kasus asfiksia, 1 kasus kelainan bawaan, dan 2 kasus lain-lain. Sedangkan untuk kematian balita seluruh kasus (3 kasus) terjadi karena penyebab lain-lain. Grafik 2. Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Anak Balita, dan Balita Jumlah kematian di Kelurahan Pekayon ada 1 kematian neonatal, dan 0 kematian bayi, balita. Kelurahan Kalisari tidak ada kematian neonatal, bayi, balita dan Kelurahan Baru 2 kematian neonatal, 2 kematian bayi. Kelurahan Cijantung 2 kematian neonatal dan 1 kematian bayi, sedangkan di Kelurahan Gedong ada 1 kematian neonatal. Berdasarkan data tersebut, kematian terbanyak ada pada kelompok neonatal. Berdasakan wilayah Kelurahan paling tinggi kematian neonatal dan bayi adalah Kelurahan Baru, sejumlah 4 yang terdiri dari 2 kematian neonatal dan 2 kematian bayi. Penyebab kematian pada neonatal, bayi, dan balita berbagai macam faktor. Ada 2 kematian neonatal dan 3 kematian bayi dengan penyebab lain lain, artinya belum diketahui jelas penyebab kematiannya, sehingga perlu adanya pencatatan yang lebih lengkap dan pemeriksaan yang lebih mendalam untuk mengetahui penyebab kematian neonatal maupun bayi agar bisa dijadikan acuan untuk pencegahan kematian pada neonatal, bayi, balita di wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong 1 0 2 2 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Anak Balita, dan Balita Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020 NEONATAL BAYIa BALITA
4.1.2. Angka Kematian Ibu Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau penanganannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan dan terjatuh. Pada tahun 2020 terlapor ada 6 (enam) kematian ibu di wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Seluruh kematian ibu sudah dilakukan otopsi verbal maternal (OVM) oleh petugas. Sesuai dengan Surat Edaran Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Nomor 328 Tahun 2018 bahwa Puskesmas Kecamatan diharapkan melaksanakan audit medik atau pembahasan kasus pada setiap kasus kematian ibu di wilayahnya, puskesmas juga telah melaksanakan kegiatan audit medik dengan mengundang narasumber ahli yaitu dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Pada pertemuan audit medik, puskesmas juga melibatkan praktik mandiri bidan, klinik, dan rumah sakit di wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kematian ibu agar penyebab yang dapat dicegah bisa lebih ditingkatkan di kemudian hari. Grafik 3. Kematian Ibu berdasarkan penyebab kematian Berdasarkan penelusuran kasus kematian ibu dengan otopsi verbal, rekam medik maternal, dan audit kasus diketahui ada 4 penyebab kematian ibu di wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Terdapat 2 (dua) kematian ibu dengan penyebab hipertensi dalam kehamilan, 1 (satu) kematian ibu karena perdarahan, 2 (dua) kematian ibu penyebab lainnya, dan 1 (satu) kematian ibu karena infeksi. Pada tahun 2020, terjadi pandemic covid-19 di dunia, wilayah Kecamatan Pasar Rebo juga merupakan wilayah yang terdapak dan terpapar pandemic covid-19. Salah satu kematian ibu di wilayah Kecamatan Pasar Rebo disebabkan karena adanya infeksi covid-19. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi kami untuk terus waspada terhadap penularan dan pencegahan covid-19 khususnya pada ibu hamil, agar tidak terjadi kembali di tahun mendatang. 1 2 1 2 Penyebab Kematian Ibu di wilayah Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020 Perdarahan Hipertensi Dalam Kehamilan Infeksi Lain lain
Grafik 4. Kematian Ibu berdasarkan Usia Ibu Faktor usia ibu saat hamil juga menjadi salah satu faktor risiko yang perlu diperhatikan. Berdasarkan usia ibu, ada 3 (tiga) kematian ibu yang terjadi pada usia 20- 35 tahun, dan ada 3 (tiga) kematian ibu yang terjadi pada usia berisiko yaitu di atas 35 tahun. 4.2 Angka Kesakitan 4.2.1. TB Paru Capaian Indikator Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit TB 4.2.1.1 Angka Penjaringan Suspek (Suspect Evaluation Rate) Adalah jumlah suspek yang diperiksa dahaknya di antara 100.000 penduduk pada suatu wilayah tertentu dalam satu tahun. Angka penjaringan suspek ini digunakan untuk mengetahui upaya penemuan pasien dalam suatu wilayah tertentu, dengan memperhatikan kecenderungannya dari waktu ke waktu (triwulan/tahunan). Grafik 5. Angka Penjaringan Suspek TB di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016-2020 3 3 <20-35 tahun 20 -35 tahun >35 tahun Kematian Ibu berdasarkan Kelompok Umur di wilayah Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020
Berdasarkan grafik 5, angka penjaringan suspek TB di Kecamatan Pasar Rebo pada tahun 2020 mencapai 1181 per 100.000 penduduk. Terjadi penurunan angka penjaringan suspek dari tahun 2019 sampai tahun 2020 menunjukkan menurunnya upaya penemuan penderita per 100.000 penduduk di Kecamatan Pasar Rebo. Hal ini terjadi disebabkan karena terjadinya pandemi covid sejak Maret 2020 yang mengakibatkan menurunnya angka kunjungan pasien di dalam gedung dan menurunnya kegiatan Active Cade Finding atau skrining TB di masyarakat. Grafik 6. Penjaringan Suspek TB Per Puskesmas se-Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020 Berdasarkan grafik 6, Penjaringan suspek tertinggi berada di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo dan terendah di Puskesmas Kelurahan Kalisari. Untuk Klinik Pasar Rebo mulai tahun 2020 mulai menginput data pasiennya melalui SITB secara mandiri. Kurangnya angka penjaringan suspek TB di Wilayah Kelurahan Kalisari menandakan rendahnya upaya untuk menemukan kasus TB di Wilayahnya. 402 613 724 1289 1181 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 2016 2017 2018 2019 2020 Angka Penjaringan Suspek 791 120 85 62 62 54 7 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 PKC PASAR REBO KEL. PEKAYON KEL CIJANTUNG KEL. BARU KEL. GEDONG KEL KALISARI KLINIK PASAR REBO 2020
4.2.1.2 Cakupan Pengobatan Semua Kasus TB (Case Detection Rate/ CDR) yang diobati Adalah jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan di antara perkiraan jumlah semua kasus TB (insiden). Grafik 7. Case Detection Rate (CDR) di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016-2020 CDR di Kecamatan Pasar Rebo secara garis besar mengalami kenaikan sejak tahun 2016 hingga tahun 2018, namun mengalami penurunan sejak tahun 2019 hingga tahun 2020. CDR di tahun 2016 mencapai 166%, tahun 2017 mencapai 126%, tahun 2018 mencapai 169% tahun 2019 menurun menjadi 83.38% dan di tahun 2020 semakin menurun menjadi 62.89%. Target CDR tahun 2020 untuk Wilayah Kota Jakarta Timur adalah 291 kasus. Puskesmas Kecamatan pasar Rebo belum mencapai target karena angka penemuan hanya berdasarkan pasien yang ditangani oleh Puskesmas dan Klinik se-Kecamatan Pasar Rebo, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya untuk angka penemuan kasus TB meliputi Puskesmas, Klinik, dan RS di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo, dimana RS mengobati pasien TB sebesar 60% dari keseluruhan kasus TB yang ditangani. Hal ini berbanding lurus dengan angka penjaringan suspek TB yang menurun. Semakin menurun angka penjaringan suspek TB maka kasus yang ditemukan pun akan semakin menurun. Untuk penegakkan diagnosis TB menjadi bias karena pasien yang datang berobat dengan gejala batuk akan langsung dilakukan penapisan covid. Grafik 8. Data Realisasi Penemuan Kasus TB dibandingkan dengan Target Tahun 2020 166% 126% 169% 83,38% 62,89% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140% 160% 180% CDR 2016 2017 2018 2019 2020
4.2.1.3. Angka Notifikasi Semua Kasus TB (Case Notification Rate/ CNR) yang diobati per 100.000 Penduduk Adalah jumlah kasus TB yang diobati dan dilaporkan di antara 100.000 penduduk yang ada di suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial, akan menggambarkan kecenderungan (trend) meningkat atau menurunnya penemuan kasus dari tahun ke tahun di suatu wilayah. Tabel 7. Jumlah kasus TB yang diobati 2016-2020 2016 2017 2018 2019 2020 Jumlah Penduduk 208.377 216.987 186.618 187.786 224.244 Total Kasus TB 1476 1401 1122 291 183 CNR 559 646 601 155 82 Grafik 9. Case Notification Rate (CNR) di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016-2020 69 73 32 64 53 291 41 32 13 36 38 183 59,42% 43,84% 40,63% 56,25% 71,70% 62,89% 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 0 50 100 150 200 250 300 350 PEKAYON KALISARI BARU CIJANTUNG GEDONG 2020 TARGET CDR/KELURAHAN CAPAIAN CDR %
CNR untuk semua tipe kasus TB pada tahun 2020 sebesar 82/100.000 penduduk, menunjukkan adanya penurunan kasus TB. Hal ini perlu dilakukan analisa terhadap kasus TB yang terjadi di Wilayah, apakah memang telah terjadi penurunan kasus TB atau masih banyaknya kasus TB yang belum ditemukan. 4.2.1.4. Angka Penemuan Kasus TB Anak Adalah jumlah kasus TB anak yang ditemukan diantara perkiraan jumlah kasus TB anak yang ada di suatu wilayah dalam periode tertentu. Perkiraan jumlah kasus TB anak adalah 12% dari perkiraan jumlah semua kasus TB (insiden). Apabila penemuan kasus TB anak <12% artinya skrining kontak serumah untuk pasien TB anak kurang aktif, dan bila penemuan kasus TB anak >12% artinya skrining kontak serumah pasien dewasa (yang menjadi sumber penularan) kurang aktif. Grafik 6 Penemuan Kasus TB Anak di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020 559 646 601 155 82 0 100 200 300 400 500 600 700 2016 2017 2018 2019 2020 CNR CNR
Berdasarkan grafik di atas, angka penemuan kasus TB anak di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo sebesar 13.7% atau melebihi target perkiraan jumlah kasus TB Anak. Artinya masih perlu dilakukan pencarian kasus TB dewasa di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Terutama di Wilayah Kelurahan Baru dimana penemuan kasus TB anak sebesar 23%. Pemenuan kasus TB anak terendah terjadi di Kelurahan Gedong, sedangkan penemuan kasus TB anak tertinggi tertinggi terjadi di puskesmas Kelurahan Baru dan Kelurahan Pekayon. Hal tersebut menjadi perhatian bahwa harus lebih aktif dan masif dalam melakukan skrining serta penemuan kasus TB anak maupun TB dewasa. 4.2.1.5. Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus Adalah jumlah semua kasus TB yang sembuh dan pengobatan lengkap di antara semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan. Dengan demikian angka ini merupakan penjumlahan dari angka kesembuhan semua kasus dan angka pengobatan lengkap semua kasus. Angka ini menggambarkan kualitas pengobatan TB. Angka keberhasilan pengobatan TB dapat dilakukan evaluasi pada tahun berikutnya (keberhasilan pengobatan tahun 2017 dilakukan evaluasi di tahun 2018, keberhasilan pengobatan tahun 2018 dilakukan evaluasi di tahun 2019, pengobatan tahun 2019 dilakukan evaluasi di tabun 2020, dst). Grafik 7 Keberhasilan Pengobatan Pasien TB di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016-2019 41 32 13 36 38 183 8 6 3 6 2 25 19,5% 18,8% 23,1% 16,7% 5,3% 13,7% 0,0% 5,0% 10,0% 15,0% 20,0% 25,0% 0 50 100 150 200 PEKAYON KALISARI BARU CIJANTUNG GEDONG 2020 KASUS TB TB ANAK %
Angka kesembuhan semua kasus yang harus dicapai minimal 85% sedangkan angka keberhasilan pengobatan semua kasus minimal 90%. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo tahun 2019 sebesar 88%, yang menandakan belum tercapainya target nasional keberhasilan pengobatan pasien TB. Namun, Pelaksana Program Pencegahan dan Penanggulangan TB di Kecamatan Pasar Rebo terus melakukan perbaikan dengan ditandainya terjadinya peningkatan angka keberhasilan pengobatan dari tahun 2016 sebesar 78%, tahun 2017 86%, tahun 2018 88%, dan di tahun 2019 dengan angka keberhasilan pengobatan mencapai 88%. Belum tercapainya angka keberhasilan pengobatan di tahun 2019 bisa disebabkan karena adanya pasien yang meninggal dan berpindah alamat sehingga tidak menungkikan untuk dilakukan pelacakan. Namun petugas yang melayani pasien yang pindah harus memastikan pasien tersebut hingga akhir pengobatannya selesai, sehingga di evaluasi akhir pengobatannya tidak dituliskan pindah saja, namun dituliskan sesuai dengan hasil akhir pengobatannya di tempat pasien tersebut pindah berobat. Angka keberhasilan pengobatan TB triwulan 1-4 tahun 2020 masih dalam proses hingga triwulan 4 tahun 2021. Grafik 8 Keberhasilan Pengobatan Pasien TB per Puskesmas se-Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016 72% 74% 76% 78% 80% 82% 84% 86% 88% 2016 2017 2018 2019 78% 86% 88% 88% Keberhasilan Pengobatan 2016 2017 2018 2019
Grafik 9 Keberhasilan Pengobatan Pasien TB per Puskesmas se-Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2017 Grafik 10 Keberhasilan Pengobatan Pasien TB per Puskesmas se-Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2018 65% 100% 78% 80% 100% 100% 78% PKC Pasar Rebo PKL Pekayon PKL Kalisari PKL Cijantung PKL Baru PKL Gedong se-Kecamatan Pasar Rebo 2016 82% 89% 73% 86% 88% 100% 86% PKC Pasar Rebo PKL Pekayon PKL Kalisari PKL Cijantung PKL Baru PKL Gedong se-Kecamatan Pasar Rebo 2017