Grafik 11 Keberhasilan Pengobatan Pasien TB per Puskesmas se-Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2019 4.2.1.6. Cakupan Penemuan Kasus TB Resistan Obat Adalah jumlah kasus TB resisten obat yang terkonfirmasi resisten terhadap rifampicin (RR) dan atau TB-MDR berdasarkan hasil pemeriksaan tes cepat molekuler maupun konvensional di antara perkiraan kasus TB resisten obat. Berdasarkan estimasi WHO, perkiraan kasus TB resisten obat diperoleh dari 2% kasus TB paru baru ditambah 12% dari kasus TB paru pengobatan ulang. Indikator ini menggambarkan cakupan penemuan kasus. 66 41 16 45 29 225 54 38 16 39 29 197 82% 93% 100% 87% 100% 88% 0% 2% 0% 0% 0% 4% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 PEKAYON KALISARI BARU CIJANTUNG GEDONG 2019 KASUS TB SEMBUH + LENGKAP PUTUS OBAT %SR %DO 82 51 31 44 45 286 65 48 31 39 45 253 79% 94% 100% 89% 100% 88% 17% 2% 0% 7% 0% 7% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 0 102030405060708090 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 310 PEKAYON KALISARI BARU CIJANTUNG GEDONG SR 2019 PASAR REBO KASUS TB SEMBUH + LENGKAP PUTUS OBAT %SR %DO
Grafik 11 Cakupan Penemuan Kasus TB RO di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016-2020 4.2.1.7 Persentase Pasien TB yang Mengetahui Status HIV Adalah jumlah pasien TB yang mempunyai hasil tes HIV yang dicatat di formulir pencatatan TB yang hasil tes HIV diketahui termasuk pasien TB yang sebelumnya mengetahui status HIV positif di antara seluruh pasien TB. Indikator ini akan optimal apabila pasien TB mengetahui status HIV ≤15 hari terhitung dari pasien memulai pengobatan. Angka ini menggambarkan kemampuan program TB dan HIV dalam menemukan pasien TB HIV sedini mungkin. Angka yang tinggi menunjukkan bahwa kolaborasi TB HIV sudah berjalan dengan baik, klinik layanan TB sudah mampu melakukan tes HIV dan sistem rujukan antar TB dan HIV sudah berjalan baik. Angka yang rendah menunjukkan bahwa cakupan tes HIV pada pasien TB masih rendah dan terlambatnya penemuan kasus TB HIV. Grafik 12 Pasien TB yang Mengetahui Status HIV di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016-2020 5 8 7 8 6 2 9 17 15 8 2016 2017 2018 2019 2020 Perkiraan Kasus TB RO Penemuan Kasus TB RO
Grafik 13 Persentase Pasien TB yang Mengetahui Status HIV di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016-2020 Kolaborasi TB HIV di Puskesmas Pasar Rebo sudah berjalan dengan baik, terlihat dengan capaian pasien TB yang mengetahui status HIV-nya meningkat setiap tahunnya. Namun, untuk tahun 2020 terjadi penurunan hal ini berkaitan dengan terjadinya kesalahan saat penginputan data pasien ke dalam SITB (Sistem Informasi Tuberkulosis) dikarenakan SITB adalah sistem yang baru berjalan di awal tahun 2020 sehingga masih beradaptasi untuk proses penginputan SITB yang baik dan benar. 4.2.1.8 Standar Pelayanan Minimal (SPM) TB Berdasarkan Permenkes Nomor 4 tahun 2019 dikatakan bahwa Standar Pelayanan Minimal (SPM) TB adalah persentase jumlah orang terduga TBC yang mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun 206 244 226 291 183 45 150 219 287 172 0 50 100 150 200 250 300 350 2016 2017 2018 2019 2020 JUMLAH PASIEN TB PASIEN TB TAHU STATUS HIV 22% 61% 97% 99% 94% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 2016 2017 2018 2019 2020 Persentase Pasien TB Tahu Status HIV
Grafik 14 Capaian SPM TB di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020 Grafik 15 Capaian SPM TB per Kelurahan di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020 4.2.2. HIV dan AIDS Grafik 8. Kasus HIV Tahun 2020 870 870 870 870 3480 615 204 182 180 1181 71% 23% 21% 21% 34% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 2020 TARGET CAPAIAN SPM % SPM 15% 6% 16% 11% 10% 826 870 386 762 635 120 54 62 85 62 0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 16% 18% 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 PKL Pekayon PKL Kalisari PKL Baru PKL Cijantung PKL Gedong % SPM TARGET CAPAIAN SPM
Jumlah kasus HIV yang melakukan pengobatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo pada tahun 2020 didominasi pada kelompok umur 25-49 tahun disusul dengan kelompok umur >50 tahun dan didominasi oleh jenis kelamin laki-laki. Kelompok umur tersebut merupakan kelompok umur yang produktif dan kelompok umur yang sudah aktif berhubungan seksual. Kelompok risiko tinggi dikalangan laki-laki menyebabkan kasus HIV didominasi oleh lakilaki. Pada tahun 2020, jumlah kasus baru AIDS ada 4 orang, 1 laki-laki pada kelompok umur 20-29 tahun, dan 3 laki-laki pada kelompok umur 30-39 tahun. Pada tahun 2020, tidak ada kasus kematian yang tercatat akibat AIDS. Grafik 9. Jumlah Kasus AIDS Tahun 2020 0 0 0 0 5 2 0 0 0 0 1 0 ≤ 4 TAHUN 5 - 14 TAHUN 15 - 19 TAHUN 20 - 24 TAHUN 25 - 49 TAHUN ≥ 50 TAHUN JUMLAH KASUS HIV MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR L P
4.2.3. Diare Berdasarkan data laporan bulanan diare di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo berdasarkan fasilitas kesehatan pada tahun 2020, diare yang ditemukan dan ditangani belum mencapai target. Target yang ditemukan yaitu 6.054 kasus, diare yang ditemukan dan ditangani yaitu 3.750 kasus (61.9%). Jumlah kasus di Kelurahan Baru lebih tinggi dibandingkan dengan kelurahan lain. Kasus diare yang tinggi menunjukkan tingkat PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) masyarakat masih kurang, sehingga perlu adanya upaya dari kesehatan untuk peningkatan PHBS masyarakat. Upaya yang sudah dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo yaitu penyuluhan PHBS di masyarakat serta sosialisasi gerakan cuci tangan dengan sabun di sekolah sekolah wilayah Pasar Rebo. Grafik 10. Jumlah Persentase Kasus Diare 4.2.4. Kusta Penemuan kasus baru kusta pada tahun 2020 ada 1 orang dengan kategori MB (Multi Basiler). Jumlah penderitan kusta yang sudah selesai masa pengobatan ada 3 orang, degan kategori multibasiler semua, 2 laki-laki dan 1 perempuan. 3 orang tersebt berada di wilayah 0 0 0 0 1 3 0 0 0 < 1 TAHUN 1 - 4 TAHUN 5 - 14 TAHUN 15 - 19 TAHUN 20 - 29 TAHUN 30 - 39 TAHUN 40 - 49 TAHUN 50 - 59 TAHUN ≥ 60 TAHUN JUMLAH KASUS BARU AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR DI KECAMATAN PASAR REBO TAHUN 2020 L P 33 9 23 10 17 Baru Pekayon Cijantung Kalisari Gedong Presentase Kasus Diare Semua Umur yang Dilayani di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020
Kelurahan Cijantung. Sedangkan jumlah pasien kusta yang masih dalam pengobatan dan pemantauan saat ini adalah 1 oranng tersebut yang ditemukan pada tahun 2020 di wilayah Kaslisari. 4.2.5. Kasus Penyakit Menular PD3I Kasus penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) yaitu difteri, pertusis, tetanus, campak, polio, hepatitis B. Berdasarkan data laporan surveilans Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo kasus yang muncul yaitu campak. Seluruh suspek campak telah diambil sampel darahnya dan berdasarkan hasil laboratorium IgM Campak dan IgM Rubella, sampel menunjukkan hasil negatif. Grafik 12. Kasus Penyakit Menular PD3I 4.2.6. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) Jumlah keseluruhan kasus DBD di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo pada tahun 2020 adalah 149 kasus. Insiden ratenya (IR) 66,45 per 100.000 penduduk. Dibandingkan tahun 2019, kasus 2020 mengalami penurunan yang signifikan. Jumlah kasus terbanyak selama tahun 2020 ada di Kelurahan Gedong yaitu 48 kasus. Dari kasus tertangani semua dan tidak ada kasus kematian akibat DBD di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo selama tahun 2020. Grafik 13. Kasus DBD Per Kelurahan pada tahun 2020 Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Campak 1 1 1 0 0 Difteri 0 0 0 0 0 Tetanus 0 0 0 0 0 AFP 0 0 0 0 0 Polio 0 0 0 0 0 Hepatitis B 0 0 0 0 0 0 1 Jumlah Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi di Wilayah Puskesmas Kcamatan Pasar Rebo Tahun 2020
Berdasarkan grafik 14. jumlah kasus DBD per bulan dapat diketahui bahwa kasus tertinggi terjadi pada bulan Maret 2020, sama seperti kasus tahun 2019, sehingga hal ini dapat menjadi alarm kewaspadaan untuk tahun mendatang kemungkinan adanya peningkatan kasus di bulan yang sama. Berdasarkan grafik diketahui bahwa, kasus DBD cenderung naik di awal tahun. Grafik 14. Kasus DBD Per Bulan Jumlah kasus DBD di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo pada tahun 2020 adalah 149 kasus. Jumlah kasus tersebut merupakan kasus DBD di wilayah Kecamatan Pasar Rebo dengan hasil PE (Penyelidikan Epidemiologi) positif dan negative. Berdasarkan grafik Min Max tahun 2018-2020, kasus DBD Pada tahun 2020 merupakan kasus DBD dibawah nilai rata-rata pada rentang waktu tersebut. Beberapa upaya yang sudah dilakukan yaitu PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan dimonitor oleh KORWIL (koordinator wilayah) atau PAJERO (Petugas Kesehatan Jejaring Pasar Rebo, serta adanya pemantauan dari kader PEKAYON KALISARI CIJANTUNG BARU GEDONG IR Kumulatif 50,71 33,88 73,29 76,30 117,38 Kecepatan IR 1,88 1,78 4,07 0,00 0,00 Jumlah Kasus 27 19 36 19 48 1,88 1,78 4,07 0,00 0,00 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00 Distribusi Jumlah Kasus, Insiden Kumulatif, dan Kecepatan IR dalam 3 Minggu Terakhir Tahun 2020 wilayah Kecamatan Pasar Rebo 20 30 35 13 13 20 5 0 3 1 4 4 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des Tren Jumlah Kasus DBD di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020
jumantik di wilayah RT RW masing masing. Pada tahun 2020, terjadi pandemik covid-19, hal ini berpengaruh terhadap pemantauan wilayah dan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Pada tahun sebelumnya biasanya PSN dilakukan seminggu sekali, dan ada wilayah yang kasusnya tinggi dilakukan PSN 2 kali seminggu. Pada awal pandemi, awal tahun 2020 kegiatan PSN sempat tidak berjalan karena adanya pembatasan gerak untuk mengurangi penularan covid-19. Namun, seiring berjalanannya waktu, mulai bulan Juni 2020 pencegahan DBD dan covid-19 dilakukan secara terintegrasi dengan cara tetap melakukan PSN keliling sekaligus melakukan penyuluhan mengenai pencegahan penanggulangan covid-19. Grafik 15. Grafik Min Max Rata Rata Kasus DBD 4.2.7 Angka Kesakitan Malaria Wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo sebagian besar didominasi oleh komplek TNI, khususnya wilayah Kelurahan Baru dan Cijantung. Hal ini menjadi salah satu faktor resiko tinggi untuk adanya kasus malaria (kasus import) karena mobilisasi dari anggota TNI tersebut yang biasanya ditempatkan di daerah endemik malaria, sehingga kemungkinan besar bisa membawa kasus import malaria. Pada tahun tahun sebelumnya, Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo mendapat laporan kasus malaria import dari Rumah Sakit Kesdam Cijantung, karena rumah sakit Kesdam merupakan rumah sakit rujukan TNI di wilayah Cijantung dan sekitarnya. Namun, pada tahun 2020 tidak ada laporan kasus malaria dari Rumah Sakit Kesdam, sehingga kasus yang dilaporkan 0. 4.2.8 Filariasis Berdasarkan laporan dari masing masing kelurahan, ada pada tahun 2020 tidak ditemukan kasus filariasis baru di tahun 2020. Namun, di Kecamatan Paasar Rebo masih ada pasien filariasis dari tahun tahun sebelumnya JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGST SEP OKT NOV DES MAX 40 59 85 78 73 56 23 32 26 28 26 20 MIN 8 7 8 10 7 5 2 1 0 2 1 1 RATA RATA 18 27,2 35,2 33,4 37 21,8 13,4 9,4 7,2 8 9,8 9,2 TAHUN 2018/2019 40 59 85 49 70 30 19 1 3 5 5 1 TAHUN 2019/2020 20 30 35 13 13 20 5 0 3 1 4 4 0 102030405060708090 GRAFIK MIN MAX KASUS DBD TAHUN 2020 DIBANDINGKAN KASUS DBD PERIODE SEBELUMNYA WILAYAH KECAMATAN PASAR REBO
4.2.9 AFP (Accute Flaccid Paralysis) Selama tahun 2020 di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tidak ditemukan kasus AFP (Accute Flaccid Paralysis. Berdasarkan PMK 741 tahun 2008 target ditemukan >=2 kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate per 100.000 penduduk <15 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa AFP Rate tidak tercapai karena 0 yang ditemukan AFP pada tahun 2020. Tindak lanjut untuk tahun selanjutnya, tim surveilans akan lebih memperketat penjariangan yang mengarah AFP agar target penemuan tercapai. 4.2.10 Keracunan Makanan Pada tahun 2020, di wilayah Kecamatan Pasar tidak ditemukan kasus keracunan makanan. Hal ini menuunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2019, ditemukan 1 kasus keracunan makanan di lingkungan sekolah wilayah Kelurahan Pekayon. Tidak ditemukannya kasus keracunan makanan pada tahun 2020, berkaitan juga dengan adanya pandemi covid-19, sehingga sekolah diliburkan, potensi terjadinya keracunan makanan di lingkungan sekolah maupun kegiatan sekolah berkurang. 4.2.11 Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru coronavirus. Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan kejadian tersebut sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) dan pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Peningkatan jumlah kasus berlangsung cukup cepat, dan menyebar ke berbagai negara dalam waktu singkat. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020, WHO melaporkan 11.84.226 kasus konfirmasi dengan 545.481 kematian di seluruh dunia (Case Fatality Rate/CFR 4,6%). Indonesia melaporkan kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020. Kasus meningkat dan menyebar dengan cepat di seluruh wilayah Indonesia.
Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020 Kementerian Kesehatan melaporkan 70.736 kasus konfirmasi COVID19 dengan 3.417 kasus meninggal (CFR 4,8%). Kasus covid-19 sudah menyebar di wilayah ibukota DKI Jakarta, termasuk Kecamatan Pasar Rebo. Pada akhir tahun 2020, dilaporkan total jumlah kasus positif 3.079 kasus dengan Insiden Rate (IR) di wilayah Kecamatan Pasar Rebo yaitu 1373,06 per 100.000 penduduk yang tersebar di 5 wilayah Kelurahan. Insiden Rate (IR) tertinggi yaitu wilayah Kelurahan Baru 1983,82 per 100.000 penduduk. Namun, berdasarkan grafik 17, diketahui jumlah kasus covid-19 terbanyak ada di kelurahan Kalisari. Grafik 16. IR Kasus Positif Covid-19 Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020 Grafik 17. Jumlah Kasus Positif Covid-19 Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020 Grafik 18. Distribusi Covid-19 berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020 Berdasarkan grafik diatas, diketahui presentase jumlah perempuan yang terjangkit covid19 lebih tinggi dibandingkan presentase pada laki-laki yaitu 51 %. Namun, perbedaan tersebut tidak cukup signifikan. Sedangkan berdasarkan kelompok umur, penderita covid-19 didominasi pada kelompok umur produktif yaitu 30-39 tahun sebesar 20.8%. Hal ini berkaitan dengan tingginya
aktivitas dan mobilitas di luar rumah pada kelompok umur produktif lebih tinggi dibandingkan kelompok umur yang lain. Grafik 19. Angka Kesembuhan, Angka Kematian, dan tempat isolasi pasien covid-19 Berdasarkan grafik tersebut diatas, pada akhir tahun 2020 di wilayah Kecamatan Pasar Rebo diketahui angka kesembuhan covid-19 mencapai 80% yaitu 2.458 orang . Sedangkan angka kematian yaitu 2% (75 orang). Pasien yang masih dalam pemantauan atau masih sakit terpantau melakukan isolasi mandiri di rumah 282 orang, isolasi terkendali di wisma atlet/FIMK/ Hotel 150 orang dan perawatan di Rumah Sakit 114 orang. Grafik 20. Presentase Kematian Covid-19 Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2020 Berdasarkan grafik tersebut, kematian akibat infeksi covid-19 banyak terjadi pada lanjut usia sebesar 50.7%. Hal ini didukung oleh komorbid yang diderita oleh sebagian besar lansia. 4.2.12 Presentase Hipertensi/ Tekanan Darah Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih tinggi kasusnya di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo. Estimasi penduduk dengan darah tinggi/ hipertensi di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2020 yaitu 55.604 orang. Belum semua masyarakat berumur >15 tahun memeriksakan tekanan darahnya sehingga kemungkinan masih ada masyarakat yang tekanan darahnya tinggi tetapi tidak terdeteksi. Tekanan darah tinggi
(hipertensi) disebabkan karena gaya hidup yang kurang sehat sehingga perlu dilakukan penyuluhan dan konseling. Penatalaksanaan darah tinggi / hipertensi di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo paling tinggi persentasenya ada di Kelurahan Baru yaitu 36,56%. Presentase paling rendah di Kelurahan Kalisari 33,27 %. Secara keseluruhan ada 34,44% masyarakat di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo yang sudah mendapatkan penatalaksanaan hipertensi atau berjumlah 19.149 orang menderita hipertensi dari jumlah masyarakat yang diduga mengalami hipertensi sebanyak 55.604 orang Grafik 2. PersentaseHipertensi 4.2.13 Presentase DM / Diabetes Melitus Sesuai dengan target capaian SPM untuk Diabetes Melitus yaitu 100 %. Persentase penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan sesuai standar = (Jumlah penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu 1 tahun : jumlah estimasi penderita DM berdasarkan angka prevelensi Kab/Kota dalam kurun waktu 1 tahun yang sama) X 100% Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih tinggi kasusnya di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo.Penduduk dengan Diabetes Melitus di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2020 diperkirakan yaitu sebanyak 5.655 orang. Belum semua masyarakat berumur >15 tahun memeriksakan dirinya sehingga kemungkinan masih ada masyarakat yang gula darahnya tinggi tetapi tidak terdeteksi. Diabetes Melitus (DM) kini banyak juga ditemukan diusia masih muda itu semua disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat sehingga perlu dilakukan tindakan penyuluhan dan konseling kemasyarakat mengenai GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Series1 31,00% 32,00% 33,00% 34,00% 35,00% 36,00% 37,00% Pkl. Pekayon Pkl. Kalisari Pkl. Cijantung Pkl. Baru Pkl. Gedong PERSENTASE PENATALAKSANAAN HIPERTENSI PER PUSKESMAS TAHUN 2020
Penatalaksanaan Diabetes Melitus di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo paling tinggi persentasenya ada di Kelurahan Baru yaitu 51,29 %. Presentase paling rendah di Kelurahan Kalisari 37,22 %. Secara keseluruhan ada 39,94 % masyarakat di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo yang sudah mendapatkan penatalaksanaan Diabetes Melitus (DM) atau berjumlah 2.259 orang menderita Diabetes Melitus (DM) dari jumlah masyarakat yang diduga mengalami DM sebanyak 5.655 orang. 4.2.14 Skrining usia produktif Skrining usia produktif merupakan salah satu target SPM yaitu semua warga Pasar Rebo usia 15 sampai dengan 59 tahun mendapatkan pelayanan sesuai standar sebanyak 100%. Dimana di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2020 targetnya yaitu 150.507 orang. Dilakukan berbagai upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif, dan preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative serta paliatif. Kegiatan yang dilakukan dalam Posbindu baik posbindu RW maupun PosbinduKhusus. Skrining usia produktif di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo paling tinggi persentasenya ada di Kelurahan Baru yaitu 63,64 %. Presentase paling rendah di Kelurahan Pekayon 49,69 %. Secara keseluruhan ada 54,11% masyarakat usia produktif di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo yang sudah dilakukan skrining kesehatannya atau berjumlah 81.442 orang. 37.85% 37,22% 41,23% 51,29% 38,03% PERSENTASE PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS PER PUSKESMAS TAHUN 2020 Pkl. Pekayon Pkl. Kalisari Pkl. Cijantung Pkl. Baru Pkl. Gedong
Grafik 21. Persentase Skrining Usia Produktif 4.2.15 Skrining IVA test Pada WUS WUS (Wanita Usia Subur) yang diperiksa di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo pada tahun 2020 adalah 100 % dari target sasaran yaitu sebanyak WUS dari target sasaran WUS sebanyak 39.064 orang. Berdasarkan hasil skrining, ada 4 WUS yang hasil pemeriksaannya IVA positif dan 7 orang yang hasil CBE posiif. Namun hal ini perlu menjadi perhatian karena belum semua WUS diperiksa iva test, jadi kemungkinan masih ada WUS yang kemungkinan hasil iva test positif tetapi belum terskrining. Sehingga harus meningkatkan cakupan skrining iva test pada WUS di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Grafik . WUS diperiksa IVA test BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN 351 312 376 197 259 0 50 100 150 200 250 300 350 400 Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Jumlah WUS yang dilakukan pemeriksaan IVA Test Per Kelurahan 49,69% 51,76% 53,35% 63,64% 58,58% 1 PERSENTASE SKRINING USIA PRODUKTIF PER PUSKESMAS TAHUN 2020 Pkl. Pekayon Pkl. Kalisari Pkl. Cijantung Pkl. Baru Pkl. Gedong
4.1 Pelayanan Kesehatan A. Cakupan Pemeriksaan Antenatal Terpadu 1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Grafik 1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat. Berdasarkan laporan bulanan KIA dari masingmasing wilayah, cakupan K1 tertinggi terdapat di wilayah Kelurahan Gedong yaitu 101,8 %, hal ini disebabkan karena ibu hamil yang terdapat di wilayah Kelurahan Gedong melebihi dari sasaran proyeksi atau kemungkinan adanya dobel data pada saat pencatatan dan pelaporan. Cakupan K1 terendah ada di wilayah Kelurahan Kalisari yaitu 96.9 %, hal tersebut dikarenakan adanya wabah pandemi yang membuat sebagian ibu hamil di wilayah Kelurahan Kalisari lebih suka memeriksakan kehamilannya di bidan praktek swasta dan juga pencatatan dan pelaporan yang belum maksimal pada saat pandemi . Cakupan K4 adalah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2 dan 2 kali pada trimester ke-3 di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang 101,3 96,9 100,8 100,2 101,8 100 98,6 99,9 98,7 99 100,8 99,4 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Total Puskesmas CAKUPAN K1 DAN K4 KECAMATAN PASAR REBO K1 K4
ditetapkan), yang menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di suatu wilayah, di samping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA. Berdasarkan laporan bulanan dari masing-masing wilayah, cakupan K4 tertinggi terdapat di wilayah Gedong yaitu 100.8% , hal ini karena data capaian melebihi angka proyeksi atau kemungkinan adanya dobel data dari pencatatan dan pelaporan . Sedangkan untuk cakupan K4 terendah di wilayah Kelurahan Pekayon yaitu 98.6 %, ini di karenakan datangnya wabah pandemi covid-19 yang sebagian ibu hamil akan memeriksakan kehamilan nya jika di rasa ada keluhan saja . 2. Cakupan Pemeriksaan Triple Eliminasi pada Ibu Hamil Grafik 2 Pemeriksaan Triple Eliminasi Ibu Hamil Cakupan pemeriksaan triple eliminasi ibu hamil tahun 2020 mencapai 85 % atau 3.375 dari 3.942 ibu hamil kunjungan K1. Walaupun cakupan ini belum mencapai target, namun terjadi peningkatan dari capaian tahun lalu sebesar 16 % cakupan pemeriksaan di tahun 2019 yaitu 69.2%. Peningkatan cakupan pemeriksaan triple eliminasi terjadi karena sudah berjalannya inovasi STEMPEL KEBO melalui voucher PETIS yang mempromosikan dan memudahkan akses ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan triple eliminasi, dan juga kerjasama dengan Bidan praktek mandiri, tim Pajero dan kader kesehatan dalam meningkatkan promosi dan sistema pencatatan dan pelaporan tersebut B. Cakupan Deteksi Dini Faktor Risko dan Komplikasi Kebidanan dan Neonatus oleh Tenaga Kesehatan maupun Masyarakat 101,3 96,9 100,8 100,2 101,8 100 96 90 81 89 65 86 0 20 40 60 80 100 120 Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Total Puskemas CAKUPAN PEMERIKSAAN TRIPLE ELIMINASI K1 Ibu Hamil Triple Eliminasi
Grafik 3. Cakupan Deteksi Dini Faktor Risiko dan Komplikasi Kebidanan Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan oleh tenaga kesehatan melebihi target yaitu 15.5% . Sehubungan dengan adanya wabah pandemi covid-19, berlakunya pembatasan sosial distansing , sebagian besar faktor risiko ibu hamil banyak yang dideteksi langsung oleh tenaga kesehatan ( Petugas Kesehatan Jejaring Pasar Rebo) yang menjaring komplikasi kebidanan di masyarakat dan juga selama pandemi banyak ibu hamil yang terdeteksi faktor risiko tinggi . Namun, deteksi dini risiko tinggi oleh non nakes belum mencapai target, capaian cakupannya yaitu 5.1%. Hal ini disebabkan kasus pandemi covid-19 yang memberlakukan pembatasan sosial distansing , sehingga interaksi maupun komunikasi masyarakat menjadi berkurang. C. Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan 14,8 14,8 19 16,7 18,4 15,5 5,1 5,6 4,1 4,1 6,1 5,1 11 6 0 5 10 15 20 Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Total Puskesmas Deteksi Dini Fakter Resiko dan Komplikasi Kebidanan 2. Cakupan Deteksi Dini Deteksi Dini oleh Nakes 2. Cakupan Deteksi Dini Deteksi Dini oleh Masyarakat 2. Cakupan Deteksi Dini Target Deteksi Dini Oleh nakes 2. Cakupan Deteksi Dini Deteksi Dini Oleh Target Masyarakat
Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Diperkirakan sekitar 15-20% ibu hamil akan mengalami komplikasi kebidanan. Komplikasi dalam kehamilan dan persalinan tidak selalu dapat diduga sebelumnya, oleh karenanya semua persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan agar komplikasi kebidanan dapat segera dideteksi dan ditangani. Berdasarkan grafik diketahui cakupan penanganan komplikasi kebidanan sudah diatas target 20% dari ibu hamil yang mengalami komplikasi kebidanan yaitu 99,3% dari target 90%. Seperti diketahui bahwa Pandemi covid-19 menjadi salah satu penyebab tingginya capaian indikator ini . D. Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan 98,8 98,4 112,4 97,9 95,3 99,3 90 0 20 40 60 80 100 120 Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Total Puskesmas Cakupan PK Maternal Penanganan Komplikasi Maternal Target PK Maternal Grafik 4. Cakupan Penanganan Komplikasi Maternal
Persalinan oleh tenaga kesehatan dan persalinan di fasilitas kesehatan merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak dalam upaya penurunan kasus kematian ibu dan anak. Dengan indikator ini dapat diperkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan dan ini menggambarkan kemampuan manajemen program KIA dalam pertolongan persalinan sesuai standar. Cakupan persalinan di tahun 2020 yaitu 99,1% se-Kecamatan Pasar Rebo. Cakupan ini belum mencapai target ibu bersalin yang 100%. Salah satu penyebab tidak tercapainya karena adanya wabah pandemi covid -19 terutama di DKI Jakarta yang berzona merah menyebabkan sebagian ibu hamil melahirkan dikampung halamannya. Di samping itu, sistem pencatatan dan pelaporan yang belum maksimal juga menjadi penyebab tidak tercapainya indikator ini. Beberapa persalinan di luar wilayah yang tidak tercatat dan terlaporkan. E. Cakupan Kunjungan Nifas 100,2 98,8 99,1 99,7 97,5 99,1 100 96 96,5 97 97,5 98 98,5 99 99,5 100 100,5 Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Total Puskesmas Cakupan Persalinan Oleh Nakes Persalinan di tolong tenaga kesehatan Target Persalinan oleh Nakes Grafik 5. Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan dan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Grafik 6. Kunjungan Nifas Lengkap (KF3) Dari grafik di atas diketahui kunjungan nifas lengkap paling tinggi di wilayah Kelurahan Pekayon (100.1%) dan paling rendah di wilayah Kelurahan Kalisari (96.7%). Masa nifas adalah masa pemulihan paska persalinan hingga seluruh organ reproduksi wanita pulih kembali sebelum kehamilan berikutnya. Namun masih ada masyarakat yang belum melakukan pemeriksaan nifas dengan lengkap. Ini disebabkan salah satunya adalah adanya pandemic covid-19 yang mana, ibu nifas jika tidak mengalami keluhan tidak memeriksakan masa nifasnya. Puskesmas sudah berupaya untuk mengembalikan kunjungan nifas sesuai wilayah. Persalinan yang ditangani di puskesmas, kunjungan nifas kedua dan ketiga dikembalikan ke puskesmas kelurahan masing-masing, agar akses ibu nifas untuk melakukan pemeriksaan lebih mudah sehingga diharapkan cakupannya dapat meningkat. F. Kunjungan Neonatus 100,1 96,7 98,9 99,4 97,9 98,6 95 96 97 98 99 100 101 Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Total Puskesmas Cakupan Kunjungan Nifas
Grafik 7. Cakupan kunjungan neonatus lengkap Berdasarkan data yang diperoleh dari fasilitas kesehatan di wilayah Kecamatan Pasar Rebo jumlah kunjungan neonatus lengkap (KN) 99.8%, masih dibawaah target sasaran yang 100% , ini dikarenakan selama adanya masa pandemi sebagian orang tua bayi meminimalisasi kunjungan ke fasilitas kesehatan dengan usia bayi mereka yang rentan dan beresiko tertular covid-19 dan juga faktor sistem pencatatan dan pelaporan yang belum maksimal G. Penanganan Komplikasi Neonatal Berikut adalah gambaran cakupan penanganan komplikasi neonatal pada fasilitas kesehatan di wilayah Kecamatan Pasar Rebo tahun 2020 99,1 97,6 100,5 100,2 100,4 99,8 96 96,5 97 97,5 98 98,5 99 99,5 100 100,5 101 Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Total Puskesmas Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap
Grafik 8. Penanganan Komplikasi Neonatal Penanganan komplikasi neonatal di wilayah Kecamatan Pasar Rebo sudah mencapai target yaitu 79.9% dari yang ditargetkan 80%. Penanganan komplikasi neonatal terendah dari wilayah Kelurahan Kalisari 73.6%. Rendahnya angka capaian komplikasi neonatal di wilayah Kelurahan Gedong karena belum tercatat dan terlapor dengan baik untuk penangangan komplikasi neonatus di wilayah tersebut. H. Kunjungan Bayi Berdasarkan grafik di atas, cakupan kunjungan bayi secara keseluruhan belum mencapai target yaitu (97.9%). Cakupan kunjungan bayi tertinggi ada di wilayah Kelurahan Kalisari (99.4%) dan yang terendah di wilayah Kelurahan Baru (95.5%). Cakupan ini secara garis besar sudah berjalan baik karena sudah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan bayi, serta pencatatan kohort bayi sudah lebih baik. Adanya persyaratan murid sekolah dasar baru menggunakan sertifikat 80,7 73,6 83,8 85,8 77,5 79,9 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Total Puskesmas Cakupan Penanganan Neonatal 97,6 99,4 95,5 96,3 99,3 97,9 93 94 95 96 97 98 99 100 Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Total Puskesmas Cakupan Kunjungan Bayi
imunisasi juga menyumbang peningkatan cakupan kunjungan bayi di kecamatan Pasar Rebo. I. Kunjungan Balita Grafik 10. Cakupan kunjungan balita Berdasarkan data yang diperoleh dari fasilitas kesehatan di wilayah Kecamatan Pasar Rebo jumlah kunjungan balita di tertinggi di wilayah Kelurahan Pekayon yaitu (100.5%), dan terendah di wilayah Kelurahan Gedong (91.1%). Kunjungan balita belum mencapai target dikarenakan dibukanya pelayanan tempat-tempat posyandu selama masa pandemi covid-19 dan juga tidak adanya belajar mengajar di PAUD/TK selama masa pandemi. Serta belum tahunya petugas tentang metode yang di pakai dalam menjaring capaian SDIDTK dan Pikumbang. 5.2 Gizi Masyarakat A. Cakupan ASI Ekslusif Grafik 33. Persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan Mendapat Asi Eksklusif Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020 N o NAMA PUSKESMAS KELURAHAN ASI EKSLUSIF Sasaran Rata-Rata Masih ASI % Sasaran Masih ASI % Februari Agustus 1 GEDONG 196 140 71 63 38 60 65,5 2 CIJANTUNG 177 81 45 75 63 84 64,5 100,5 99,5 96,6 94,7 91,1 96,9 86 88 90 92 94 96 98 100 102 Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Total Puskesmas Cakupan Kunjungan Balita
3 BARU 128 72 56 48 40 83 69,5 4 KALISARI 195 139 71 110 102 93 82 5 PEKAYON 255 34 13 63 16 25 19 JUMLAH 60 Sumber : Laporan Bulanan Gizi 2020 Kec.Pasar Rebo Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui rata-rata cakupan bayi kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif di Kecamatan Pasar Rebo sebesar 60%. Sedangkan target capaian sebesar 50%. Dengan demikian capaian bayi kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif memenuhi target sasaran. 0 20 40 60 80 100 65,5 64,5 69,5 82 19 60 Persentase Balita Mendapat ASI Eksklusif Tahun 2020 Puskesmas Kec.Pasar Rebo
Grafik 34. Persentase Bayi Usia 6 Bulan Mendapat Asi Eksklusif Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2019 No NAMA PUSKESMAS KELURAHAN SASARAN BAYI ASI EKSLUSIF JUMLAH % 1 GEDONG 187 115 61 2 CIJANTUNG 197 70 36 3 BARU 130 66 51 4 KALISARI 272 147 54 5 PEKAYON 263 55 21 JUMLAH 1049 453 43 Sumber : Laporan Bulanan Gizi 2019 Kec.Pasar Rebo Berdasarkan tabel cakupan ASI Eksklusif 0 - 6 bulan di atas, dari semua kelurahan di wilayah Kecamatan Pasar Rebo , Kelurahan yang telah mencapai target capaian ASI Eksklusif 50% yaitu kelurahan Gedong, Baru, Cijantung, dan Kalisari. Sedangkan Kelurahan Pekayon capaian ASI Eksklusif masih dibawah target. Selanjutnya hasil rata-rata capaian ASI Eksklusif Kecamatan Pasar Rebo sebesar 60%. Dengan demikian capaian ASI Eksklusif 0-6 bulan di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020 sudah mencapai target. Masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif 0-6 bulan kepada bayi karena beberapa faktor, antara lain banyak ibu bekerja yang menyatakan ASI semakin sedikit sejak mulai bekerja selesai cuti sehingga ibu memberikan tambahan susu formula, Ibu bekerja tidak memerah ASI dan lebih memilih menggantinya kepada pemberian susu formula, Ibu merasa ASI nya tidak cukup atau ASI yang keluar sedikit sehingga memberi tambahan susu formula, Kurangnya asupan makan ibu menyusui karena kesibukan mengurus keluarga, Kurangnya dukungan keluarga baik dari suami atau orang tua yang lebih menyarankan pemberian susu formula, pemberian susu formula atau MP ASI dini yang dilakukan pengasuh atau nenek bayi saat ibu bekerja, posisi menyusui yang salah dan pelekatan yang salah sehingga membuat bayi tidak nyaman dan gelisah saat disusui sehingga ibu memberikan susu formula, disamping itu juga banyak ibu yang ingin ASI Ekslusif tetapi tidak bisa dikarenakan kondisi tertentu atau karena sakit. Dengan demikian, perlu adanya peningkatan sosialisasi dan penyuluhan mengenai pentingnya ASI Eksklusif baik di Ibu Hamil dan Ibu Balita di Posyandu, Pada Ibu Hamil yang memeriksa di Bidan Praktek di Wilayah Puskesmas dengan berkoordinasi dengan bidan praktek mandiri, sosialisasi pada pertemuan warga tentang pentingnya ASI Eksklusif, serta terus membentuk KP IBU atau kelompok pendukung ibu untuk meningkatkan cakupan ASI Ekslusif yang ada di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo.
B. Status Gizi Balita 1. Persentase Balita Underweight (BB/U z score kurang dari – 2 SD) Berdasarkan laporan bulanan gizi Puskesmas selama Tahun 2020 , didapatkan data balita memiliki status gizi underweight tiap kelurahan dapat dilihat pada tabel dibawah ini . DATA BALITA UNDERWEIGHT DI WILAYAH PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO TAHUN 2020 No Puskesmas Kelurahan Jumlah Balita 0-59 bulan yang ditimbang Jumlah Balita Underweight (z score BB/U kurang dari – 2 SD) Persentase (%) 1 Pekayon 2584 20 0,8 2 Kalisari 2813 47 1,7 3 Baru 1712 24 1,4 4 Cijantung 2698 80 3,0 5 Gedong 2393 53 2,2 JUMLAH 12200 224 1,8 Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pada tiap kelurahan dapat dilihat persentase balita underweight dengan status gizi BB/U paling tinggi yaitu keluarahan Cijantung sebesar 3,0% kemudian kelurahan Gedong sebesar 2,2%. Sedangkan total persentase balita underweight se-Kecamatan Pasar Rebo yaitu sebesar 1,8%. Berdasarkan petunjuk surveilans gizi, balita underweight yang menjadi masalah gizi bila prevalensi di atas 10%. Sedangkan target capaian untuk balita underweight dibawah 17%.Dengan demikian capaian balita underweight puskesmas kecamatan pasar rebo masih dibawah batas persentase masalah gizi dan memenuhi target capaian. Namun, balita underweight tetap harus diberikan intervensi gizi agar berat badan anak dapat naik dan diikuti peningkatan status gizi. Intervensi yang diberikan Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Kec.Pasar Rebo 0,8 1,7 1,4 3 2,2 1,8 Persentase Balita Underweight Per Kelurahan Tahun 2020 Puskesmas Kec.Pasar Rebo
berupa Pemberian Makanan Tambahan, Konseling Gizi, dan Penyuluhan di Posyandu. 2. Persentase Balita Stunting (TB/U kurang dari – 2 SD) Berdasarkan laporan bulanan gizi Puskesmas, didapatkan data balita memiliki status gizi stunting tiap kelurahan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. DISTRIBUSI BALITA STUNTING DI WILAYAH PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO TAHUN 2020 No Puskesmas Kelurahan Jumlah Balita 0-59 bulan yang ditimbang Jumlah Balita Stunting (z score TB/U kurang dari – 2 SD) Persentase (%) 1 Pekayon 2584 9 0,34 2 Kalisari 2813 19 0,67 3 Baru 1712 11 0,64 4 Cijantung 2698 23 0,85 5 Gedong 2393 19 0,79 JUMLAH 12200 81 0,66 Berdasarkan data laporan bulanan gizi tahun 2020 pada tiap kelurahan dapat dilihat persentase balita stunting dengan status gizi BB/U Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo yaitu 0,66 %. Prevalensi tertinggi yaitu pada kelurahan Cijantung sebesar 0,85% dan Kelurahan Gedong sebesar 0,79%. Berdasarkan petunjuk surveilans gizi, balita stunting yang menjadi masalah gizi bila prevalensi di atas 20%. Sedangkan terget capaian balita stunting sebesar 28%. Dengan demikian capaian balita stunting puskesmas kecamatan pasar rebo masih dibawah batas persentase masalah gizi dan memenuhi target capaian dibawah 28%. Namun, balita stunting tetap harus dicegah dengan intervensi sejak 1000 HPK. Sasaran mulai dari 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Kec.Pasar Rebo 0,34 0,67 0,64 0,85 0,79 0,66 Axis Title Persentase Balita Stunting Per Kelurahan Tahun 2020 Kec.Pasar Rebo
pemberian TTD rematri, konseling gizi pada WUS atau pasien Caten yang anemia dan KEK, Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Ibu Balita. 3. Persentase Balita Wasting (BB/TB z score kurang dari – 2 SD) Berdasarkan laporan bulanan gizi Puskesmas selama Tahun 2020 , didapatkan balita memiliki status gizi wasting tiap kelurahan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. DISTRIBUSI BALITA WASTING DI WILAYAH PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO TAHUN 2020 No Puskesmas Kelurahan Jumlah Balita 0-59 bulan yang ditimbang Jumlah Balita Wasting (z score BB/TB kurang dari – 2 SD) Persentase (%) 1 Pekayon 2584 31 1,19 2 Kalisari 2813 18 0,63 3 Baru 1712 9 0,52 4 Cijantung 2698 24 0,88 5 Gedong 2393 27 1,12 JUMLAH 12200 109 0,89 Berdasarkan data laporan bulanan gizi tahun 2020 pada tiap kelurahan dapat dilihat persentase balita wasting dengan status gizi BB/TB Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo yaitu 0,89 %. Prevalensi tertinggi pada Kelurahan Pekayon yaitu sebesar 1,19% dan Kelurahan Gedong sebesar 1,12%. Berdasarkan petunjuk surveilans gizi, balita wasting yang menjadi masalah gizi bila prevalensi di atas 5%. Sedangkan capaian terget balita wasting dibawah 9,5%. Dengan demikian capaian balita wasting puskesmas kecamatan pasar rebo masih dibawah batas persentase masalah gizi dan memenuhi target capaian. Namun, balita wasting tetap harus diberikan intervensi gizi meningkatkan berat badan dan status gizi. Intervensi yang diberikan berupa Pemberian Makanan Tambahan, Konseling Gizi, dan Penyuluhan di Posyandu. 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Kec.Pasar Rebo 1,19 0,63 0,52 0,88 1,12 0,89 Data Balita Wasting Per Kelurahan Tahun 2020 Kec.Pasar Rebo
C. Cakupan UCI (Universal Child Immunization) Dari hasil laporan PWS imunisasi, Menunjukan UCI di wilayah Kecamatan Pasar Rebo sudah tercapai di semua wilayah kelurahan. Garfik 36. Cakupan IDL Capaian Universal Child Immunization (UCI) di wilayah Kecamatan Pasar Rebo pada tahun 2020 yaitu 97.5% sudah mencapai target. Target UCI tahun 2020 adalah 95%. Capaian paling rendah dari 5 kelurahan di wilayah Kecamatan Pasar Rebo yaitu Kelurahan Cijantung sebesar 95,4%. 96,2 96,9 101,7 95,4 99,8 97,5 PEKAYON KALISARI BARU CIJANTUNG GEDONG KECAMATAN DATA CAPAIAN IDL TAHUN 2020 CAPAIAN
BAB VI SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 6.1 Sarana Kesehatan Tabel 6. Sarana Kesehatan No Sarana Kesehatan Gedong Cijantung Baru Kalisari Pekayon Jumlah 1 Puskesmas 1 1 1 1 2 6 2 Klinik 10 1 4 4 6 25 3 Dokter Praktek 1 4 2 2 3 11 4 Bidan Praktek 2 6 1 4 3 16 5 Dokter Gigi Praktek 5 1 2 5 3 16 6 Rumah Sakit 1 1 0 0 0 2 7 Apotek 6 3 2 4 4 19 8 Klinik Kecantikan 2 0 0 0 0 2 9 Pengobatan Tradisional 3 13 3 7 16 42 10 Tukang Gigi 5 2 3 4 7 21 11 Rumah Bersalin 0 0 0 0 1 1 12 Posyandu 22 28 16 22 23 111 13 BKIA ( Balai Kesehatan Ibu dan Anak) 0 0 0 0 0 0 14 Posbindu 11 6 9 7 10 43 15 Posyandu Lansia 10 11 7 12 9 49 Jumlah Sarana kesehatan yang ada di wilayah Kecamatan Pasar Rebo kami menyebutnya dengan jejaring. Jejaring merupakan fasilitas kesehatan yang ada di wilayah kerja kecamatan Pasar Rebo Pada tahun 2018 kami sudah mulai menjalin komunikasi dengan jejaring yang ada di wilayah Kecamatan Pasar Rebo agar dapat melakukan kerjasama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya masyarakat Pasar Rebo. Pada tahun 2019, sudah mulai terbentuk kerjasama antara Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo dan sarana kesehatan yang ada di wilayah Kecamatan Pasar Rebo untuk komitmen meningkatkan capaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) bidang kesehatan. Pada tahun 2019-2020 dilakukan pembinaan untuk memastikan layanan yang diberikan sesuai standar dan mengutamakan keselamatan pasien.
Jumlah Posyandu Balita terbanyak adalah di wilayah Kelurahan Cijantung dengan jumlah 28 posyandu. Kelurahan Cijantung merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak diantara wilayah kelurahan lainnya sehingga memerlukan posyandu yang lebih banyak. Sedangkan, Kelurahan Baru memiliki jumlah posyandu terkecil karena jumlah penduduknya paling kecil diantara kelurahan lainnya. Selain posyandu balita, di wilayah Kecamatan Pasar Rebo juga memiliki Posyandu Lansia dan Pos Binaan Terpadu (Posbindu), namun jumlahnya tidak sebanyak posyandu balita, mengingat keterbatasan SDM dan minat masyarakat sasaran yang masih kurang. Namun demikian kami akan terus berusaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sasaran untuk mau memeriksakan kesehatannya di Posyandu dan Posbindu. Namun, guna mendukung pencapaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) bidang kesehatan, kami terus mndukung masyarakat dan lintas sektor untuk membentuk dan mengaktifkan posbindu dan posyandu lansia di wilayah Kecamatan Pasar Rebo dalam upaya pemberdayaan masyarakat. 5.2 Tenaga Kesehatan Tabel 7. Tenaga Kesehatan NO NAMA JABATAN PNS NON PNS PJLP JUM LAKI PEREM LAH PUAN LAKI PEREM PUAN LAKI PEREM PUAN 1 Kepala Puskesmas Kecamatan 1 0 0 0 0 0 1 2 Kepala Sub Bag TU 0 1 0 0 0 0 1 3 Bendahara Pengeluaran Pembantu 0 1 0 0 0 0 1 4 Bendahara Penerimaan Pembantu 0 1 0 0 0 0 1 5 Pembantu pengurus barang 1 0 0 0 0 0 1 6 Pengolah kepegawaian 0 1 0 0 0 0 1 7 Verifikator 0 1 0 0 0 0 1 8 Pengadministra si Keuangan 1 0 1 0 0 0 2 9 Pengadministra si Perencanaan dan Program 0 0 0 0 0 0 0 10 Pengelola Profesi Sumber Daya Manusia ( SDM ) 0 0 1 0 0 0 1 11 Pengelolah Laporan Keuangan 0 0 0 1 0 0 1 12 Pengolah Tata Usaha 0 0 0 0 0 0 0 13 Pengolah UKM 0 0 0 1 0 0 1
14 Pengolah UKP 0 0 0 0 0 0 0 15 Pengolah Data Jaminan Kesehatan ( BPJS ) 0 0 0 1 0 0 1 16 Pengadministra si Umum 1 1 6 9 0 0 17 17 Pengadministra si UKP 0 0 0 1 0 0 1 18 Pengadministra si UKM 0 1 1 1 0 0 3 19 Pengadministra si Satpel PKM Kel. 0 1 5 3 0 0 9 20 Pengadministra si Pengadaan 0 0 1 0 0 0 1 21 Pemelihara Sarana dan Prasarana 0 0 2 0 0 0 2 22 Pengadministra si Kepegawaian 1 0 0 0 0 0 1 23 Pengelola Rumah Tangga 0 0 1 0 0 0 1 24 Pengadministra si BPJS 0 0 1 0 0 0 1 25 Kasir 0 0 0 1 0 0 1 26 Teknologi Informasi ( IT ) 0 0 2 0 0 0 2 27 Pengelola Penyelenggara Diklat 0 1 0 0 0 0 1 28 Pengolah Data 0 0 0 1 0 0 1 29 Juru Masak 0 0 0 2 0 0 2 30 Laundry 0 0 0 1 0 0 1 31 Perekam Medis 0 0 0 3 0 0 3 32 Pengemudi 0 0 6 0 0 0 6 33 Pengolah Informasi Media 0 0 0 1 0 0 1 34 Ka Satpel UKM 0 0 0 0 0 0 0 35 Ka Satpel UKP 0 0 0 0 0 0 0 36 Ka Satpel PKM Kelurahan 0 0 0 0 0 0 0 37 Dokter Umum 0 19 8 16 0 0 43 38 Dokter Gigi 0 7 0 5 0 0 12 39 Apoteker 0 2 0 1 0 0 3 40 Asisten Apoteker 0 2 2 11 0 0 15 41 Perawat 3 35 13 19 0 0 70 42 Perawat Gigi 0 2 0 4 0 0 6 43 Bidan 0 23 0 26 0 0 49 44 Sanitarian 1 2 0 4 0 0 7 45 Pranata Laboratorium Kesehatan 0 3 3 4 0 0 10 46 Nutrisionis 0 4 0 5 0 0 9
47 Penyuluh Kesehatan 0 4 0 0 0 0 4 48 Teknis Elektromedik 0 0 0 0 0 0 0 49 Psikologi 0 0 0 1 0 0 1 50 Epidemiolog Kesehatan 0 1 0 0 0 0 1 JUMLAH 122 175 297 51 Cleaning Service 11 6 17 52 Security 20 3 23 JUMLAH 40 TOTAL 337 Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020 6.3 Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan pelaksanaan program kesehatan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020 diperoleh dari APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), APBD, dan Pendapatan BLUD, dengan rincin anggaran dan realisasi penyerapan anggaran sebagai berikut : Tabel 8. Pembiayaan Kesehatan NO SUMBER BIAYA ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah % 1 2 3 4 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA 0 0.0 a. Belanja Langsung 0 b. Belanja Tidak Langsung 0 2 APBD PROVINSI 22,531,786,229 62.0 a. Belanja Langsung 22,531,786,229 b. Belanja Tidak Langsung 0 3 APBN : 493,682,000 1.4 - Dana Alokasi Khusus (DAK) 493,682,000 1.4 - DAK fisik 0 1. Reguler 2. Penugasan 3. Afirmasi - DAK non fisik 493,682,000 1. BOK 493,682,000
2. Akreditasi 3. Jampersal - Dana Dekonsentrasi 0.0 - Lain-lain (sebutkan), misal bansos kapitasi 0.0 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.0 (sebutkan project dan sumber dananya) 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN (BLUD) 13,300,000,000 36.6 TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 36,325,468,229 TOTAL APBD KAB/KOTA 36,325,468,229 % APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 0.0 ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 193440.8
BAB VII KESIMPULAN 7.1 Capaian Kinerja Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo berada di timur Jakarta dan berbatasan langsung dengan Kota Depok Jawa Barat. Kecamatan Pasar Rebo terdiri dari 5 Kelurahan, 53 RW dan 524 RT. Karakteristik sosial budaya masyarakat Pasar Rebo sangat beragam. Sebagian wilayah ditempati oleh TNI. Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo mempunyai jaringan pelayanan kesehatan dengan Puskesmas Kelurahan di masing masing Kelurahan yang ada. Pada tahun 2019, Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo mendapatkan akreditasi Paripurna. Dalam menjalankan fungsinya untuk pelaksanaan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo bertekad mewujudkan pelayanan yang bermutu, selalu dilakukan perbaikan berkelanjutan dan tidak melanggar aturan yang berlaku. Pada tahun 2020 terdapat beberapa inovasi diantaranya: Inovasi d patrol, Gerakan Putus Cinta (Gerakan putus mata rantai covid-19 di RW 10 Gedong tercinta), Mas Darling Mba Cantik, Pencegahan DBD dengan Edukasi dan lintas sektor (Pendekar) X Tra, Paman Balon Makan Nasi Kebuli (Pemantauan Mandiri Balita Pekayon Masyarakat dilibatkan Imunisasi Keliling), Sisi Unik (Sistem dokumentasi surat elektronik). Berbagai inovasi dilakukan untuk dapat memberikan layanan terbaik untuk masyarakat. Inovasi dilakukan oleh masyarakat dan seluruh karyawan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo. PAJERO (Petugas Kesehatan Jejaring Pasar Rebo) merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat RW yang keberadaannya semakin dimantapkan untuk menguatkan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK). PAJERO terbentuk dari dari tahun 2017, sampai saat ini tahun 2020 masih eksis di wilayah Kecamatan Pasar Rebo dan sangat membantu pelayanan kesehatan di masyarakat serta koordinasi yang apik dengan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan). Inovasi PAJERO SIKEBO yang diluncurkan pada tahun 2019, sampai tahun 2020 masih berjalan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Pada tahun 2020, terjadi pandemi covid-19 di Indonesia, termasuk di wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Hal ini banyak berpengaruh terhadap perubahan pelayanan dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo. Pelayanan di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo selama pandemi covid-19 mengikuti juknis (aturan) pelayanan Puskesmas di masa pandemi. Indikator kinerja pada tahun 2020 beberapa belum tercapai, hal ini juga berkaitan dengan adanya pandemi covid-19. Namun, Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo terus berusaha dan berinovasi untuk terus meningkatkan pelayanan, agar pelayanan terus berjalan meskipun sampai akhir tahun 2020 pandemi covid-19 masih belum berakhir. Sumber daya kesehatan yang dimiliki Puskesmas Pasar Rebo dengan jaringan dan jejaringnya cukup memadai dengan kerjasama yang sudah terbentuk, terutama saat terjadi
pandemi kerjasama dengan jejaring sangat dibutuhkan dalam penanggulangan covid-19 di wilayah kecamatan Pasar Rebo. Pembiayaan pelaksanaan program kesehatan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2020 diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah provinsi DKI Jakarta (APBD), pendapatan BLUD Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo dan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). 6.2 Permasalahan Berdasarkan indikator SPM (Standar Pelayanan Minimal) Bidang Kesehatan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2020, ada beberapa capaian yang belum tercapai, diantaranya pelayanan anak usia sekolah, pelayanan usia produktif, pelayanan lanjut usia, pelayanan penderita hipertensi, pelayanan penderita DM, dan pelayanan pada penderita TB. Adanya pandemi covid-19 pada tahun 2020 mempengaruhi capaian kinerja, perubahan pelayanan dalam gedung dan luar gedung sehingga beberapa peraturan berubah menyesuaikan kondisi saat itu. 6.3 Upaya Pemecahan Masalah Dalam upaya mengatasi masalah yang terjadi pada tahun 2020, rencana tindak lanjut yang akan dilakukan antara lain: 1. Monitoring dan evaluasi pelayanan di Puskesmas pada saat pandemi 2. Melakukan pembinaan jejaring dan lintas sektor 3. Membuat analisa kompetensi pegawai dan mengadakan peningkatan wawasan dan keterampilan pegawai. 4. Meningkatkan komunikasi, koordinasi, bimbingan teknis, dan evaluasi antar program, dengan jaringan, jejaring, dan lintas sektor 5. Membuat pemetaan kegiatan, monitoring dan evaluasi berkala agar tidak ada kegiatan yang berbenturan dengan kegiatan lain, dan memastikan agar target bisa tercapai. 6. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi serta advokasi dengan lintas sektor terkait untuk mendukung program kesehatan, khususnya masalah-masalah kesehatan yang membutuhkan peran lintas sektor. 7. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam gedung dan luar gedung 8. Meningkatkan fungsi dan manfaat media sosial sebagai media promosi kesehatan kepada masyarakat