136 5.4 Kesehatan Jiwa Tabel 17. Capaian SPM Jiwa Tahun 2023 Kecamatan Pasar Rebo NO NAMA PUSKESMAS TARGET CAPAIAN PERSENTASE 1 KEC. PASAR REBO 386 Orang 413 Orang 106,99 % Grafik 144. Capaian SPM Jiwa Tahun 2023 Pasar Rebo
137
138
139 kesehatan. Pada tahun 2019-2023 dilakukan pembinaan untuk memastikan layanan yang diberikan sesuai standar dan mengutamakan keselamatan pasien. Jumlah Posyandu Balita terbanyak adalah di wilayah Kelurahan Cijantung dengan jumlah 113 posyandu. Kelurahan Cijantung merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak diantara wilayah kelurahan lainnya sehingga memerlukan posyandu yang lebih banyak. Sedangkan, Kelurahan Gedong memiliki jumlah posyandu terkecil karena jumlah penduduknya paling kecil diantara kelurahan lainnya. Selain posyandu balita, di wilayah Kecamatan Pasar Rebo juga memiliki Posyandu Lansia dan Pos Binaan Terpadu (Posbindu), namun jumlahnya tidak sebanyak posyandu balita, mengingat keterbatasan SDM dan minat masyarakat sasaran yang masih kurang. Namun demikian kami akan terus berusaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sasaran untuk mau memeriksakan kesehatannya di Posyandu dan Posbindu. Pada tahun 202 3, di wilayah Kecamatan Pasar Rebo dilakukan pembentukan 4 posren (posyandu remaja) di Kelurahan Pekayon, Kalisari, Cijantung, dan Gedong. Guna mendukung pencapaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) bidang kesehatan, kami terus mndukung masyarakat dan lintas sektor untuk membentuk dan mengaktifkan posbindu dan posyandu lansia di wilayah Kecamatan Pasar Rebo dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
140
141
142
143
144
145 BAB VII KESIMPULAN 7.1 Capaian Kinerja Puskesmas Pasar Rebo berada di timur Jakarta dan berbatasan langsung dengan Kota Depok Jawa Barat. Kecamatan Pasar Rebo terdiri dari 5 Kelurahan, 53 RW dan 525 RT. Karakteristik sosial budaya masyarakat Pasar Rebo sangat beragam. Sebagian wilayah ditempati oleh TNI. Puskesmas Pasar Rebo mempunyai jaringan pelayanan kesehatan dengan Puskesmas Pembantu di masing masing Kelurahan. Pada tahun 2023, Puskesmas Pasar Rebo mendapatkan akreditasi Paripurna kembali. Dalam menjalankan fungsinya untuk pelaksanaan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Puskesmas Pasar Rebo bertekad mewujudkan pelayanan yang bermutu, selalu dilakukan perbaikan berkelanjutan dan tidak melanggar aturan yang berlaku. Pada tahun 2023 terdapat beberapa inovasi diantaranya: “Mas Darling Mba Cantik” inovasi ini berisi 4 kegiatan yaitu Ikad Jantung Hati, Mas Ucil, Mba Sila, Kalung Antik Anak Mamah, untuk kegiatan inovasi Kalung Antik Anak Mamah Puskesmas Cijantung berhasil berkolaborasi dengan lintas sektor (RW dan Kader) untuk pelaksanaan kegiatan pencegahan DBD dengan melakukan 3M+ yang semua bertujuan untuk menurunkan kasus demam berdarah, meningkatkan pemahaman warga, dan mengajak warga untuk melakukan jumantik mandiri di rumah masing-masing. Barongtsai (Bersama Orang Tua Asuh Tangani Stunting Pasar Rebo) Barongtsai adalah rangkaian kegiatan intervensi secara spesifik dan sensitif yang dilakukan dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di wilayah Pasar Rebo. Berbagai inovasi dilakukan untuk dapat memberikan layanan terbaik untuk masyarakat. Inovasi dilakukan oleh masyarakat dan seluruh karyawan Puskesmas Pasar Rebo. PAJERO (Petugas Kesehatan Jejaring Pasar Rebo) merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat RW yang keberadaannya semakin dimantapkan untuk menguatkan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK). PAJERO terbentuk dari dari tahun 2017, sampai saat ini tahun 2023 masih eksis di wilayah Kecamatan Pasar Rebo dan sangat membantu pelayanan kesehatan di masyarakat serta koordinasi yang apik dengan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan). Inovasi PAJERO SIKEBO yang diluncurkan pada tahun
146 2019, sampai tahun 2023 masih berjalan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Pada awal tahun 2020, t erjadi pandemi covid-19 di Indonesia, termasuk di wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Sampai akhir tahun 2022 masa pandemic covid -19 belum selesai. Pada tahun 2023 sudah mulai kembali ke adaan normal, status pandemi dicabut sehingga banyak hal yang berubah termasuk pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di Puskesmas Pasar Rebo dan Puskesmas Pembantu di wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Indikator kinerja pada tahun 2023 berdasarkan SPM (Standar Pelayanan Minimal) Bidang kesehatan sudah tercapai semua (100%). Hal ini adalah prestasi untuk Puskesmas Pasar Rebo. Sumber daya kesehatan yang dimiliki Puskesmas Pasar Rebo dengan jaringan dan jejaringnya cukup memadai dengan kerjasama yang sudah terbentuk . Pembiayaan pelaksanaan program kesehatan Puskesmas Pasar Rebo tahun 2023 diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah provinsi DKI Jakarta (APBD), pendapatan BLUD Puskesmas Pasar Rebo dan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). 7.2 Permasalahan Berdasarkan indikator SPM (Standar Pelayanan Minimal) Bidang Kesehatan Puskesmas Pasar Rebo Tahun 2023 sudah tercapai 100% sesuai dengan target. Adanya pandemi covid19 pada tahun 2020-2022 dan pada tahun 2023 sudah mulai kembali ke kondisi normal. Hal ini mempengaruhi capaian kinerja, perubahan p elayanan dalam gedung dan luar gedung sehingga beberapa peraturan berubah menyesuaikan kondisi dari pandemi ke kondisi normal. 7.3 Upaya Pemecahan Masalah Dalam upaya mengatasi masalah yang terjadi pada tahun 2023, rencana tindak lanjut yang akan dilakukan antara lain: ● Monitoring dan evaluasi pelayanan di Puskesmassesudah masa pandemi ● Melakukan pembinaan jejaring dan lintas sektor ● Membuat analisa kompetensi pegawai dan mengadakan peningkatan wawasan dan keterampilan pegawai.
147 ● Meningkatkan komunikasi, koordinasi, bimbingan teknis, dan evaluasi antar program, dengan jaringan, jejaring, dan lintas sektor menggunakan metode yang disesuaikan di masa pandemi ● Membuat pemetaan kegiatan, monitoring dan evaluasi berkala agar tidak ada ke giatan yang berbenturan dengan kegiatan lain, dan memastikan agar target bisa tercapai. ● Meningkatkan komunikasi dan koordinasi serta advokasi dengan lintas sektor terkait untuk mendukung program kesehatan, khususnya masalah -masalah kesehatan yang membutuhkan peran lintas sektor. ● Meningkatkan kualitas pelayanan dalam gedung dan luar gedung ● Meningkatkan fungsi dan manfaat media sosial sebagai media promosi kesehatan kepada masyarakat