The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by pkm.kec.psr.rebo, 2024-04-29 12:04:55

LAPORAN TAHUNAN PUSKESMAS - TAHUN 2023

LAPORAN TAHUNAN PUSKESMAS - TAHUN 2023

86


87


88 BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN 4.1 Jumlah Kematian Keberhasilan program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Angka Kematian Ibu telah berhasil diturunkan dari 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 (SDKI 2012) menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (SUPAS 2015). Sementara itu, Angka Kematian Neonatal (AKN) juga telah mengalami penurunan dari s emula 19 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2012) menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2017). Namun kita masih harus bekerja keras untuk mencapai target RPJMN 2024 yaitu AKI sebesar 183/100.000 kelahiran hidup dan AKN 11,1 per 1000 kelahiran hidup. Oleh k arena pentingnya kesehatan ibu dan anak sebagai salah satu indikator kesehatan dan dalam rangka menilai keberhasilan pelaksanaan kegiatan serta untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan, diperlukan penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dan pengukuran terhadap tujuan yang dicapai. 4.1.1 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Anak Balita Indonesia juga telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam upaya penurunan kematian bayi dalam beberapa dekade terakhir. Kematian bayi adalah kematian anak kurang dari satu tahun. Kematian bayi adalah kematian anak kurang dari satu tahun. Tingkat derajat kesehatan anak diukur dari tinggi rendahnya jumlah kematian bayi 0 -28 hari yang merupakan jumlah kematian anak di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian pada neonatal, bayi, dan balita merupakan indikator keberhasilan suatu bangsa, seh ingga perlu adanya pencatatan, pelaporan, serta analisis untuk merencanakan upaya kesehatan untuk menurunkan angka kematian dan meningkatkan derajat kesehatan.


89 Kematian balita adalah kematian yang terjadi pada bayi/anak usia 0 - 59 bulan (bayi + anak balita). Terdapat 9 (sembilan) kasus kematian bayi dan balita yang dilaporkan terjadi di wilayah Kecamatan Pasar Rebo selama tahun 2023. Dari 9 kasus tersebut yaitu 2 kasus (prematur/BBLR) , 1 kasus kelainan bawaan, sepsis 1 kasus, dan 5 kasus karena lain lain . Jumlah kasus kematian bayi di wilayah Kecamatan Pasar Rebo cenderung meningkat dibandingkan jumlah kematian tahun 2023 (7 kasus). Grafik 88. Penyebab Kematian Pada Anak Tahun 2023 Perlu adanya kerjasama dengan jejaring rumah sakit, BPM (Bidan Praktek Mandiri), klinik swasta, dan fasilitas kesehatan lain di wilayah Puskesmas Pasar Rebo untuk pencatatan dan pelaporan kematian serta penyebab kematian pada neonatal, bayi, dan balita. Pencatatan dan pelaporan yang baik bertujuan untuk menyusun rencana tind ak lanjut yang tepat untuk meningkatkan mutu upaya kesehatan masyarakat wilayah Kecamatan Pasar Rebo untuk mengurangi angka kematian pada neonatal, bayi, dan balita. Perlu adanya peningkatan keterampilan petugas kesehatan dalam menangani kasus asfiksia dan perlu adanya peningkatan wawasan ibu hamil untuk pemenuhan gizi agar ibu dan anak lahir sehat.


90 Grafik 89. Jumlah Kematian Neonatal, Bayi di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2023 Jumlah kematian di Kelurahan Kalisari 1 anak balita. Kelurahan Gedong ada 1 kematian neonatal dan 1 anak balita. Kelurahan Cijantung ada 3 kematian neonatal. Kelurahan Pekayon ada 3 kematian neonatal. Berdasarkan data tersebut, kematian terbanyak ada pada kelompok neonatal ada 7 kematian. 4.1.2 Angka Kematian Ibu Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau penanganannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan dan terjatuh. Tahun 2023 AKI (Angka Kematian Ibu) di wilayah Kecamatan Pasar Rebo terdapat 2 kasus kematian ibu hamil. Perlu adanya kerjasama yang baik antara program, Praktek Bidan Mandiri dan Klinik juga lintas sektor dalam menangani penurunan angka kematian ibu di wilayah kecamatan Pasar Rebo.


91 Grafik 90. Data Kematian Maternal Tahun 2023 4.2 Angka Kesakitan 4.2.1 TB Paru 4.2.1.1 Angka Penjaringan Suspek (Suspect Evaluation Rate) Adalah jumlah suspek yang diperiksa dahaknya di antara 100.000 penduduk pada suatu wilayah tertentu dalam satu tahun. Angka penjaringan suspek ini digunakan untuk mengetahui upaya penemuan pasien dalam suatu wilayah tertentu, dengan memperhatikan kecenderungannya dari waktu ke waktu (triwulan/tahunan). Grafik 91. Angka Penjaringan Suspek TB di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016-2023


92 Berdasarkan grafik 94, angka penjaringan suspek TB di Kecamatan Pasar Rebo pada tahun 2023 mencapai 5197 per 100.000 penduduk . Terjadi peningkatan angka penjaringan suspek dari tahun 2021 sampai tahun 2023 menunjukkan meningkatnya upaya penemuan penderita per 100.000 penduduk di Kecamatan Pasar Rebo. Hal ini terjadi disebabkan karena dilakukannya skrining TB pada pasien dengan gejala batuk di poli ISPA maupun meningkatnya kegiatan Active Case Finding atau skrining TB di masyarakat. Selain itu, gencarnya kegiatan Investigasi Kontak TB oleh petugas TB dan Kader TB membantu dalam meningkatkan angka penjaringan suspek. Grafik 92. Penjaringan Suspek TB Per Puskesmas se-Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2023 Berdasarkan grafik 9 2, Penjaringan suspek tertinggi berada di Puskesmas Pasar Rebo ,Puskesmas Pembantu kalisari. Dan terendah di Puskesmas Pembantu Cijantung. Untuk capaian Klinik Pasar Rebo menjadi satu (gabungan) . Kurangnya angka penjaringan suspek TB di Wilayah Kelurahan Cijantung menandakan rendahnya upaya untuk menemukan kasus TB di Wilayahnya.


93 4.2.1.2 Cakupan Pengobatan Semua Kasus TB (Case Detection Rate/ CDR) yang diobati Adalah jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan di antara perkiraan jumlah semua kasus TB (insiden). Grafik 93. Case Detection Rate (CDR) di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016-2023 CDR di Kecamatan Pasar Rebo secara garis besar mengalami kenaikan sejak tahun 2016 hingga tahun 2018, namun mengalami penurunan sejak tahun 2019 hingga tahun 2022. CDR di tahun 2016 mencapai 166%, tahun 2017 mencapai 126%, tahun 2018 mencapai 169% tahun 2019 menurun menjadi 83.38%, di tahun 2020 menurun menjadi 62.89% tahun 2021 60.48% dan hingga tahun 2022 semakin menurun menjadi 47% tetapi di tahun 2023 ada peningkatan menjadi 53,5% untuk target kemenkes, dan untuk DATIN 90 % . Target CDR tahun 2023 untuk Wilayah Kota Jakarta Timur adalah 501 kasus target Kemenkes dan 300 kasus target DAT IN. Puskesmas pasar Rebo belum mencapai target karena angka penemuan hanya berdasarkan pasien yang ditangani oleh Puskesmas dan Klinik se -Kecamatan Pasar Rebo, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya untuk angka penemuan kasus TB meliputi Puskesmas, Klinik, dan RS di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo, dimana RS mengobati pasien TB sebesar 60% dari keseluruhan kasus TB yang ditangani.


94


95 Grafik 95. Case Notification Rate (CNR) di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016 -2023 CNR untuk semua tipe kasus TB pada tahun 2023 sebesar 111 kasus/100.000 penduduk, menunjukkan adanya kenaikan kasus TB. Hal ini perlu dilakukan analisis terhadap kasus TB yang terjadi di Wilayah, apakah memang telah terjadi peningkatan kasus TB atau masih banyaknya kasus TB yang belum ditemukan. 4.2.1.4 Angka Penemuan Kasus TB Anak Adalah jumlah kasus TB anak yang ditemukan diantara perkiraan jumlah kasus TB anak yang ada di suatu wilayah dalam periode tertentu. Perkiraan jumlah kasus TB anak adalah 12% dari perkiraan jumlah semua kasus TB (insiden). Apabila penemuan kasus TB anak <12% artinya skrining kontak serumah untuk pasien TB anak kurang aktif, dan bila penemuan kasus TB anak >12% artinya skrining kontak serumah pasien dewasa (yang menjadi sumber penularan) kurang aktif.


96 Grafik 96. Penemuan Kasus TB Anak di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 202 3 Berdasarkan grafik di atas, angka penemuan kasus TB anak di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo sebesar 19,2% atau melebihi target perkiraan jumlah kasus TB Anak. Artinya masih perlu dilakukan skrining kontak serumah pasien dewasa (yang menjadi sumber penularan) di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Terutama di Wilayah Kelurahan Kalisari dimana penemuan kasus TB anak sebesar 21,1% atau paling tinggi kasus yang ditemukan. Penemuan kasus TB anak terendah terjadi di Puskesmas Pembantu Gedong, sedangkan penemuan kasus TB anak tertinggi tertinggi terjadi di puskesmas Pembantu Kalisari. Hal tersebut menjadi perhatian bahwa harus lebih aktif dan masif dalam melakukan skrining serta penemuan kasus TB anak maupun TB dewasa. 4.2.1.5 Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus Adalah jumlah semua kasus TB yang sembuh dan pengobatan lengkap di antara semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan. Dengan demikian angka ini merupakan penjumlahan dari angka kesembuhan semua kasus dan angka pengobatan lengkap semua kasus. Angka ini menggambarkan kualitas pengobatan TB. Angka keberhasilan pengobatan TB dapat dilakukan evaluasi pada tahun berikutnya (keberhasilan pengobatan tahun 2017 dilakukan evaluasi di ta hun 2018, keberhasilan pengobatan tahun 2018 dilakukan evaluasi di tahun


97 2019, pengobatan tahun 2019 dilakukan evaluasi di tahun 2020, pengobatan tahun 2020 dilakukan evaluasi di tahun 2021, pengobatan tahun 2021 dilakukan evaluasi di tahun 2022, pengobatan tahun 2022 dilakukan evaluasi di tahun 2023 dst). Grafik 97. Keberhasilan Pengobatan Pasien TB di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016 -2023 Angka kesembuhan semua kasus yang harus dicapai minimal 85% sedangkan angka keberhasilan pengobatan semua kasus minimal 90%. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo tahun 2021 sebesar 93%, yang menandakan belum tercapainya target nasional keberhasilan pengobatan pasien TB. Namun, Pelaksana Program Pencegahan dan Penanggulangan TB di K ecamatan Pasar Rebo terus melakukan perbaikan dengan ditandainya terjadinya peningkatan angka keberhasilan pengobatan dari tahun 2016 sebesar 78%, tahun 2017 86%, tahun 2018 88%, tahun 2019 88%, tahun 2020 84% dan di tahun 2021 dengan angka keberhasilan pengobatan mencapai 88%, Pada tahun 2022 angka keberhasilan pengobatan mencapai 86% , Pada tahun 2023 angka keberhasilan pengobatan mencapai 89%. Belum tercapainya angka keberhasilan pengobatan di tahun 2023 bisa disebabkan karena adanya pasien yang meningga l dan berpindah alamat sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pelacakan. Namun petugas yang melayani pasien yang pindah harus memastikan pasien tersebut hingga akhir pengobatannya selesai, sehingga di evaluasi akhir pengobatannya tidak dituliskan pind ah saja, namun dituliskan sesuai dengan hasil akhir pengobatannya di tempat pasien tersebut


98 pindah berobat. Angka keberhasilan pengobatan TB triwulan 1 -4 tahun 2023 masih dalam proses hingga triwulan 4 tahun 2024. 4.2.1.6 Persentase Pasien TB yang Mengetahui Status HIV Adalah jumlah pasien TB yang mempunyai hasil tes HIV yang dicatat di formulir pencatatan TB yang hasil tes HIV diketahui termasuk pasien TB yang sebelumnya mengetahui status HIV positif di antara seluruh pasien TB. Indikator ini akan optimal apabila pasien TB mengetahui status HIV ≤15 hari terhitung dari pasien memulai pengobatan. Angka ini menggambarkan kemampuan program TB dan HIV dalam menemukan pasien TB HIV sedini mungkin. Angka yang tinggi menunjukkan bahwa kolaborasi TB HIV sudah berjalan dengan baik, klinik layanan TB sudah mampu melakukan tes HIV dan sistem rujukan antar TB dan HIV sudah berjalan baik. Angka yang rendah menunjukkan bahwa cakupan tes HIV pada pasien TB masih rendah dan terlambatnya penemuan kasus TB HIV. Grafik 98. Pasien TB yang Mengetahui Status HIV di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016-2023


99 Grafik 99. Persentase Pasien TB yang Mengetahui Status HIV di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016-2023 Kolaborasi TB HIV di Puskesmas Pasar Rebo sudah berjalan dengan baik, terli hat dengan capaian pasien TB yang mengetahui status HIV -nya meningkat setiap tahunnya. Artinya semua pasien TB telah ter skrining HIV dengan baik di seluruh layanan Puskesmas Se-Kecamatan Pasar Rebo. 4.2.1.7 Standar Pelayanan Minimal (SPM) TB Berdasarkan Permenkes Nomor 4 tahun 2019 dikatakan bahwa Standar Pelayanan Minimal (SPM) TB adalah persentase jumlah orang terduga TBC yang mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun Grafik 100. Capaian SPM TB Kemenkes di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2023


100 Grafik 101. Capaian SPM TB Datin di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2023 Grafik 102. Capaian SPM TB Kemenkes per Kelurahan di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2023


101 Grafik 103. Capaian SPM TB Datin per Kelurahan di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2023 4.2.2 Pneumonia Pneumonia adalah penyakit infeksi paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus. Sehingga, penyakit pneumonia sangat mudah ditularkan melalui udara. Penyakit ini kebanyakan menyerang anak-anak dan balita karena daya tahan tubuh mereka masih rentan. Pada bulan Juni 2021, kasus pneumonia mengalami peningkatan yang cukup tajam karena pada bulan ini merupakan periode saat gelombang 2 Covid-19 varian delta. Grafik 104. Jumlah Kasus Pneumonia Th. 2023


102 Sedangkan pada tahun 2023, terdapat penurunan kasus pneumonia jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya meskipun di pertengahan tahun kasusnya meningkat. Selain itu, di tahun 2023 dilakukan kewaspadaan terhadap penyakit Pneumonia, ILI, ISPA karena adanya pneumonia mycoplasma yang sempat memasuki Indonesia. 4.2.3 Kusta Penemuan kasus baru kusta pada tahun 2023 ada 7 orang dengan kategori MB (Multi Basiler). Proporsi penemuan Kasus Kusta Baru Tanpa Cacat di Kecamatan Pasar Rebo belum mencapai target Renstra Dinkes yaitu 90% untuk seluruh kasus di Puskesmas wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Rencana tindak lanjut untuk tahun yang akan mendatang diantaranya yaitu mel akukan peningkatan wawasan masyarakat mengenai penyakit Kusta Frambusia pada RUK 2024. Peningkatan wawasan petugas kesehatan tentang tatalaksana Kusta Frambusia pada RUK 2024. Skrining kontak erat dan edukasi keluarga pasien kusta. Skrining terintegrasi an ak sekolah 4.2.4 Kasus Penyakit Menular PD3I Kasus penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) yaitu difteri, pertusis, tetanus neonatorum, campak, polio, hepatitis B. Berdasarkan data laporan surveilans Puskesmas Pasar Rebo kasus PD3I yang ter jadi di Kec. Pasar Rebo yaitu campak, difteri, pertusis dan AFP. Sedangkan kasus PD3I lainnya seperti tetanus, polio, dan hepatitis B tidak ditemukan. Penemuan kasus penyakit menular PD3I meningkat pada tahun 2023 karena terjadi missing vaccination pada anak-anak akibat pandemic COVID-19.


103 Grafik 105. Jumlah Kasus PD31 Tahun 2023 4.2.5 Demam Berdarah Dengue (DBD) Jumlah kasus DBD di Kecamatan Pasar Rebo berdasarkan website surveilans pada tahun 2023 adalah 176 kasus. Incidence Rate di Kec. Pasar Rebo yaitu 73,67 per 100.000 penduduk. Jika dibandingkan tahun 2022, kasus DBD 2022 mengalami penurunan. Grafik 2 di bawah menunjukkan Incidence Rate kumulatif tertinggi berada di Kel. Baru yaitu 88.50, kel. Cijantung memiliki IR 88.15, Kel. Gedong memili ki IR 70.72, Kel. Kalisari memiliki IR 68.15, dan Kel. Pekayon memiliki IR 59.30. Seluruh kasus DBD telah ditangani dan tidak ada kasus kematian (CFR=0) akibat DBD di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo pada tahun 2023.


104 Grafik 106. Kasus DBD Per Kelurahan Berdasarkan grafik 106, jumlah kasus DBD per bulan dapat diketahui bahwa kasus tertinggi terjadi pada bulan Maret, sehingga hal ini dapat menjadi alarm kewaspadaan untuk tahun mendatang kemungkinan adanya peningkatan kasus di periode yang sama. Berdasarkan grafik diketahui bahwa, kasus DBD cenderung naik di awal tahun dan pertengahan tahun. Hal ini dipengaruhi oleh curah hujan dan kelembaban yang tinggi sehingga dapat mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Grafik 107. Kasus DBD Per Bulan Berdasarkan grafik Min Max dibandingkan dengan tahun 2023, kasus DBD meningkat pada akhir tahun. Upaya yang sudah dilakukan yaitu PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)


105 dengan dimonitor oleh petugas kesehatan dan lintas sektor. Pada wilayah yang kasus DBD nya tinggi, dilakukan Gerakan Pemberantasan Jentik Pasar Rebo penambahan frekuensi PSN yaitu 2 kali dalam seminggu oleh kader kesehatan dan petugas kesehatan yang memonitoring kegiatan PSN tersebut, larvasidasi massal pada tempat-tempat di luar bangunan/rumah yang sulit dijangkau. Selain itu juga dilakukan kegiatan inovatif juga telah dilakukan oleh Kelurahan Kalisari, Kelurahan Gedong dan Kelurahan Cijantung, antara lain Pembuatan Ovitrap, G1R1J (Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik), menanam tanaman pengusir nyamuk, dan penempelan stiker nyamuk. Grafik 108. Grafik Min Max Rata Rata Kasus DBD 4.2.6 Difteri Difteri merupakan penyakit menular akut yang disebabkan oleh Corynebacterium Diphtheriae pada tonsil atau laring, faring dan hidung kadang-kadang pada selaput mukosa dan kulit. Difteri dapat menyerang orang yang tidak mempunyai kekebalan. Pada tahun 2023 terdapat 2 kasus suspek difteri, tetapi hasil kultur negatif.


106 4.2.7 AFP (Acute Flaccid Paralysis) Pada tahun 2023 di wilayah Puskesmas Pasar Rebo ditemukan 5 kasus AFP (Acute Flaccid Paralysis) yang diambil spesimennya. Berdasarkan PMK 741 tahun 2008 target ditemukan >=2 kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) Rate per 100.000 penduduk <15 tahun. Jumlah penduduk < 15 tahun di wilayah Kecamatan Pasar Rebo yaitu 63306, akan tetapi target penemuan kasus Pasar Rebo meningkat 2 kali. Hal ini menunjukkan bahwa AFP Rate sudah tercapai pada tahun 2023. Grafik 109. Jumlah AFP di Kec. Pasar Rebo Tahun 2023 Sehubungan dengan terjadinya KLB Polio di Aceh, kewaspadaan AFP semakin ditingkatkan dengan sosialisasi kepada masyarakat, penguatan pelayanan puskesmas, dan penguatan penemuan kasus AFP tersebut Apabila ditemukan kasus AFP, petugas akan melakukan Penyelidikan Epidemiologi, Pengambilan spesimen tinja penderita dan Kunjungan Ulang 60 Hari telah dilakukan. 4.2.8 Kasus Chikungunya Chikungunya atau demam chik adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya yang bersifat self limiting diseases, t idak menyebabkan kematian dan diikuti dengan adanya imunitas didalam tubuh penderita. Penyakit ini cenderung menimbulkan kejadian luar biasa pada sebuah wilayah.


107 Pada Tahun 2023, tidak ditemukan kasus chikungunya. Apabila terjadi kasus chikungunya, tim Pus kesmas Kec. Pasar Rebo dan Kader Jumantik segera melakukan penyelidikan epidemiologi dan dari hasil PE tersebut ditemukan jentik di wilayah sekitar. Selanjutnya tim melakukan edukasi, pengasapan (fogging fokus), dan penguatan kembali PSN 3M Plus sebagai upaya pengendalian. 4.2.9 Kasus Suspek Campak Pada tahun 2023, terdapat 115 suspek campak di wilayah Puskesmas Pasar Rebo. Sebanyak 108 kasus dilakukan pengambilan serum darah oleh Puskesmas Pasar Rebo dan dikirim ke Litbangkes melalui Sudinkes Jakarta T imur. Sedangkan 7 kasus ditemukan faskes lain seperti di rumah sakit dan Puskesmas Jatinegara, dan Puskesmas Makasar. Jumlah spesimen suspek campak yang diambil telah mencapai target 2023 (50 kasus). Terdapat peningkatan jumlah kasus suspek campak yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2022. Penemuan suspek di seluruh kelurahan harus ditingkatkan karena hal ini berkaitan dengan discarded rate yaitu penemuan kasus campak klinis pada hasil laboratorium tidak terkonfirmasi sebagai campak maupun rubella ( negative campak dan negatif rubella) dimana indikatornya >2 per 100.000 penduduk. Grafik 110. Jumlah Suspek Campak per Kelurahan


108 Berdasarkan grafik di bawah seluruh kasus telah diambil sampel campaknya. Kasus paling banyak terjadi di bulan Februari karena adanya KLB suspek campak di SDIT As Saadah, MI Miftahul Jannah, dan Asrama Yonif 201 Grafik 111. Proporsi Jumlah Kasus dan Sampel Grafik 112. Persentase Jumlah Suspek Usia Berdasarkan Usia Berdasarkan golongan usia, persentase suspek campak di wilayah Kecamatan Pasar Rebo didominasi kelompok usia 1 - 5 tahun yaitu 35%. Hal ini berhubungan dengan


109 kemungkinan adanya missing vaccination pada anak dan daya tahan tubuh anak yang masih rendah dibandingkan dengan yang lebih dewasa dan pada usia ini ana k-anak aktif dalam beraktivitas sehingga mudah dalam penyebaran virus campak. Grafik 113. Persentase Jumlah Suspek Campak Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan golongan jenis kelamin, persentase suspek campak di wilayah Kecamatan Pasar Rebo didominasi oleh kelompok jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 56%. Hal ini disebabkan mobilitas laki-laki lebih tinggi dibandingkan Perempuan. 4.2.10. Keracunan Makanan Pada tahun 2023, tidak terdapat kejadian keracunan makanan di Kecamatan Pasar Rebo. Apabila tim puskesmas mendapatkan laporan keracunan makanan, tim puskesmas akan melakukan investigasi <24 jam pada kasus keracunan makanan tersebut dan pengobatan bagi penderita keracunan makanan. Selain itu, apabila tim investigasi telah memiliki dugaan penyebab kera cunan, tim juga akan memberikan pembinaan dan edukasi sebagai upaya pencegahan kejadian keracunan.


110 4.2.11 Kasus HFMD (Hand Foot Mouth Disease) Hand, foot and mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan, kaki dan mulut atau yang biasa dikenal dengan Flu Singapura adalah penyakit yang umum terjadi pada anak-anak dan disebabkan oleh enterovirus seperti coxsackieviruses dan enterovirus 71 (EV71). Pada tahun 2023, terdapat 2 KLB HFMD yang tersebar di 2 sekolah yaitu TK Islam Yaa Bunayya Kalisari dan SDIT Asy -Syafii Kalisari. Kasus HFMD biasanya didominasi oleh kelompok usia anak-anak hal ini disebabkan karena daya tahan tubuh anak-anak masih rentan terpapar virus HFMD. Grafik 114. Jumlah HFMD di Kec. Pasar Rebo Tahun 2023 4.2.12 Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Coronavirus Disease 2019 (COVID -19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS -CoV-2). SARS -CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus


111 pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru coronavirus. Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan kejadian tersebut sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) dan pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah me netapkan COVID-19 sebagai pandemi. Peningkatan jumlah kasus berlangsung cukup cepat, dan menyebar ke berbagai negara dalam waktu singkat. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020, WHO melaporkan 11.84.226 kasus konfirmasi dengan 545.481 kematian di seluruh dunia (Case Fatality Rate/CFR 4,6%). Indonesia melaporkan kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020. Kasus meningkat dan menyebar dengan cepat di seluruh wilayah Indonesia. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020 Kementerian Kesehatan melaporkan 70.736 kasus konfirmasi COVID-19 dengan 3.417 kasus meninggal (CFR 4,8%). Kasus covid -19 sudah menyebar di wilayah ibukota DKI Jakarta, termasuk Kecamatan Pasar Rebo. Grafik 115. IR Kasus Positif Covid-19 Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2023


112 Grafik 116. Jumlah Kasus Positif Covid-19 Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2023 Pada akhir tahun 2023, dilaporkan total jumlah kasus positif 380 kasus dengan Insiden Rate (IR) di wilayah Kecamatan Pasar Rebo yaitu 159,7 per 100.000 penduduk yang tersebar di 5 wilayah Kelurahan. Insiden Rate (IR) tertinggi yaitu wilayah Kelurahan Baru 209,77 per 100.000 penduduk. Namun, berdasarkan grafik 11, diketahui jumlah kasus covid -19 terbanyak ada di kelurahan Cijantung. Grafik 117. Distribusi Covid-19 berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2023


113 Berdasarkan grafik diatas, diketahui persentase jumlah perempuan yang terjangkit covid-19 lebih tinggi dibandingkan persentase pada laki -laki yaitu 52 %. Namun, perbedaan tersebut tidak cukup signifikan. Sedangkan ber dasarkan kelompok umur, penderita covid -19 didominasi pada kelompok umur produktif yaitu 20 -29 tahun sebesar 22%. Hal ini berkaitan dengan tingginya aktivitas dan mobilitas di luar rumah pada kelompok umur produktif lebih tinggi dibandingkan kelompok umur yang lain. Pada tahun 2023, kematian akibat infeksi covid -19 sebanyak 2 orang, yaitu 5%. Hal ini didukung oleh komorbid yang diderita dan lanjut usia. 4.2.13 Mers-Cov MERS-CoV merupakan virus zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan unta dromedaris yang terinfeksi di beberapa negara Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan. Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang berkelanjutan. Kemungkinan penularannya dapat melalui droplet dan benda yang terkontaminasi. Pada tahun 2023, terdapat kasus suspek Mers Cov sebanyak 1 kasus yang terdapat di RW 03 Kel. Gedong. Kasus tersebut adalah Jemaah haji yang tanazul karena mengalami demam, batuk, sakit kepala, sesak. Akan tetapi, hasil swab PCR dan dahak menunjukkan hasil negatif. 4.2.14 GAPPA (Gangguan Akut Progresif Atipikal Pada Anak) atau Acute Kidney Injury Gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) dapat diartikan sebagai penurunan cepat dan tiba -tiba pada fungsi filtrasi ginjal. Kondisi ini biasanya ditandai oleh peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia dan/atau penurunan sampai tidak ada sama sekali produksi urin. Beberapa laporan di dunia menunjukkan insidens yang bervariasi antara 0,5- 0,9% pada komunitas, 0,7-18% pada pasien yang dirawat di rumah sakit, hingga 20% pada pasien yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU), dengan angka kematian yang dilaporkan dari seluruh dunia berkisar 25% hingga 80%. Profil pasien anak dengan AKI menunjukkan keseragaman berupa gejala prodromal seperti demam, gejala saluran cerna dan gejala saluran pernapasan. Hal ini dapat menjadi


114 petunjuk dugaan penyebab AKI berupa adanya suatu infeksi di awal yang kemudian mengalami komplikasi AKI. Proses infeksi yang terjadi melibatkan mekanisme imunologi yang bervariasi dan kompleks, tergantung pada mikroorganisme (agent) penyebabnya maupun genetik dari pejamu (host) serta lingkungan. Pada tahun 2023, terjadi 1 kasus AKI di Kecamatan Pasar Rebo, khususnya di Kelurahan Kalisari. Pasien adalah balita Perempuan berumur 1 tahun yang memiliki Riwayat meminum obat dari sendok bekas obat X. 4.2.15 Persentase Hipertensi/ Tekanan Darah Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih tinggi kasusnya di wilayah Puskesmas Pasar Rebo. Estimasi penduduk dengan darah tinggi/ hipertensi di wilayah Puskesmas Pasar Rebo tahun 2023 yaitu 18627 orang. Belum semua masyarakat berumur >15 tahun memeriksakan tekanan darahnya sehingga kemungkinan masih ada masyarakat yang tekanan darahnya tinggi tetapi tidak terdeteksi. Tekanan darah tinggi (hipertensi) disebabkan karena gaya hidup yang kurang sehat sehingga perlu dilakukan penyuluhan dan konseling. Penatalaksanaan darah tinggi / hipertensi di wilayah Puskesmas Pasar Rebo yaitu 100% di setiap wilayah Puskesmas Kelurahan. Secara keseluruhan masyarakat di wilayah Puskesmas Pasar Rebo yang sudah mendapatkan penatalaksanaan hipertensi ber jumlah 18627 orang (100%). Grafik 118. Grafik Persentase Penatalaksanaan Hipertensi Per Puskesmas Kelurahan Tahun 202 3


115 4.2.16 Persentase DM / Diabetes Melitus Sesuai dengan target capaian SPM untuk Diabetes Melitus yaitu 100 %. Persentase penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan sesuai standar = (Jumlah penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu 1 tahun : jumlah estimasi penderita DM berdasarkan angka prevalensi Kab/Kota dalam kurun waktu 1 tahun yang sama) X 100% Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih tinggi kasusnya di wilayah Pasar Rebo. Penduduk dengan Diabetes Melitus di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2023 diperkirakan yaitu sebanyak 5.294 orang. Belum semu a masyarakat berumur >15 tahun memeriksakan dirinya sehingga kemungkinan masih ada masyarakat yang gula darahnya tinggi tetapi tidak terdeteksi. Diabetes Melitus (DM) kini banyak juga ditemukan di usia masih muda itu semua disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat sehingga perlu dilakukan tindakan penyuluhan dan konseling ke masyarakat mengenai GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Penatalaksanaan Diabetes Melitus di wilayah Puskesmas Pasar Rebo persentasenya sama yaitu 100 %. Secara keseluruhan ada 100 % masyarakat di wilayah Pasar Rebo yang sudah mendapatkan penatalaksanaan Diabetes Melitus (DM) berjumlah 5.294 orang. Grafik 119. Grafik Persentase Penatalaksanaan Diabetes Melitus Per Puskesmas Kelurahan Tahun 2023


116 4.2.17 Skrining usia produktif Skrining usia produktif merupakan salah satu target SPM yaitu semua warga Pasar Rebo usia 15 s.d 59 tahun mendapatkan pelayanan sesuai standar sebanyak 100%. Target wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2023 yaitu 160.435 orang. Dilakukan berbagai upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif, dan preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif serta paliatif. Kegiat an yang dilakukan dalam Posbindu baik posbindu RW maupun Posbindu khusus. Skrining usia produktif di wilayah Pasar Rebo sama persentasenya yaitu 100 % sehingga secara keseluruhan masyarakat usia produktif di wilayah Pasar Rebo yang sudah dilakukan skrining kesehatannya 160.435 orang. Grafik 120. Grafik Persentase Skrining Usia Produktif Per Puskesmas Kelurahan Tahun 202 3 4.2.18 Skrining IVA test Pada WUS Sasaran WUS (Wanita Usia Subur) di wilayah Pasar Rebo pada tahun 2023 adalah 40.537 orang. Pemeriksaan IVA Test dan SADANIS dilakukan pada 2.436 orang sasaran WUS yaitu sebanyak 6,01% (Cakupan 100%) atau 8,58 % (Cakupan 70%). Berdasarkan hasil skrining, ada 10 WUS yang hasil pemeriksaannya IVA positif. Namun hal ini perlu menjadi perhatian karena belum semua WUS diperiksa IVA Test, jadi kemungkinan masih ada WUS yang kemungkinan hasil IVA Test positif tetapi belum terskrining. Sehingga harus meningkatkan cakupan skrining IVA Test pada WUS di wilayah Pasar Rebo. Mulai bulan


117 Agustus sampai Desember tahun 2023 dilakukan pemeriksaan IVA Test Co -Testing HPV DNA sebanyak 205 peserta. Pada akhir tahun, kit HPV DNA yang belum digunakan sebanyak 65 kit dan mendapatkan kembali sebanyak 100 kit, sehingga tersedia total 165 kit pada awal tahun 2024. Tabel 14. Persentase Pemeriksaan IVA Test dan SADANIS pada WUS Per Puskesmas Kelurahan Tahun 2023


118 BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN 5.1 Pelayanan Kesehatan A. Cakupan Pemeriksaan Antenatal Terpadu a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Grafik 121. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat. Berdasarkan laporan bulanan KIA dari masing -masing wilayah, cakupan K1 tertinggi terdapat di wilayah Kelurahan Baru yaitu 100,2 %, hal ini disebabkan karena ibu hamil yang terdapat di wilayah Kelurahan Kalisari melebihi dari sasaran proyeksi a tau kemungkinan adanya double data pada saat pencatatan dan pelaporan. Cakupan K4 adalah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke -1, 2 kali pada trimester ke-2 dan 3 kali pada trimester ke-3 di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.


119 Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan), yang menggambarkan ting kat pencapaian pelayanan ibu hamil di suatu wilayah, di samping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA. Berdasarkan laporan bulanan dari masing - masing wilayah, cakupan K4 sudah memenuhi target di lima wilayah yaitu 100 % b. Cakupan Pemeriksaan Triple Eliminasi pada Ibu Hamil Grafik 122. Pemeriksaan Triple Eliminasi Ibu Hamil Cakupan pemeriksaan triple eliminasi ibu hamil tahun 2023 sudah mencapai 100 % dari kunjungan Ibu hamil K1. Peningkatan cakupan pemeriksaan tri ple eliminasi terjadi karena adanya pendataan ibu hamil termasuk PPIAnya yang dilakukan setiap tahun berkerjasama dengan kader dan juga sudah berjalannya inovasi STEMPEL KEBO melalui voucher PETIS yang mempromosikan dan memudahkan akses ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan triple eliminasi, dan juga kerjasama dengan Bidan praktek mandiri , Klinik yang melayani kehamilan dan persalinan dan juga tim Pajero dan kader kesehatan dalam meningkatkan promosi dan sistem pencatatan dan pelaporan tersebut .


120 B. Cakupan Deteksi Dini Faktor Risiko dan Komplikasi Kebidanan dan Neonatus oleh Tenaga Kesehatan maupun Masyarakat Grafik 123. Cakupan Deteksi Dini Faktor Risiko dan Komplikasi Kebidanan Berdasarkan grafik di atas bahwa deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan oleh tenaga kesehatan maupun deteksi dini faktor resiko oleh masyarakat sudah mencapai target sasaran yaitu 11% untuk deteksi resti oleh nakes dan 6 % deteksi faktor resiko oleh masyarakat. Keberhasilan ini sehubungan dengan adanya kegiatan pendampingan ibu hamil resiko tinggi oleh kader dan juga kerjasama yang baik antara program dan lintas sektor. Masyarakat sudah semakin paham akan faktor resiko yang dialami ibu hamil, sehingga langsung melapor kepada tenaga kesehatan ketika menemukan faktor resiko pada ibu hamil.


121 C. Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Grafik 124. Cakupan Penanganan Komplikasi Maternal Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Diperkirakan sekitar 15-20% ibu hamil akan mengalami komplikasi kebidanan. Komplikasi dalam kehamilan dan persalinan tidak selalu dapat diduga sebe lumnya, oleh karenanya semua persalinan harus ditolong di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan kompeten yang memiliki legalisasi (STR) agar komplikasi kebidanan dapat segera dideteksi dan ditangani. Berdasarkan grafik diatas diketahui cakupan penangan an komplikasi kebidanan pada ibu hamil yang mengalami komplikasi kebidanan yaitu 90,1% dari target 90%. Seperti diketahui bahwa fasilitas yang mendukung, kompetensi nakes kompeten, kegiatan pendampingan ibu hamil resiko tinggi oleh kader dan kerjasama yang baik antara program dan lintas sektor menjadi salah satu penyebab tingginya capaian indikator ini .


122 D. Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Grafik 125. Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan dan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan sesuai standar merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak dalam upaya penurunan kasus kematian ibu dan anak. Dengan indikator ini sudah jelas bahwa semua persalinan harus di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan sehingga jika ada komplikasi yang ditemui dalam persalinan cepat tertangani dengan baik. Cakupan persalinan di tahun 2023 sudah mencapai target yaitu 100,0% se-Kecamatan Pasar Rebo. Dikarenakan sistem pencatatan dan pelaporan dari PKL, RS dan BPM maupun Klinik sudah semakin membaik. Grafik diatas dapat menggambarkan kemampuan manajemen pelayanan KIA dalam memberikan pertolongan persalinan sesuai standar.


123 E. Cakupan Kunjungan Nifas Grafik 126. Kunjungan Nifas Lengkap (KF3) Dari grafik di atas diketahui kunjungan nifas lengkap paling tinggi di wilayah Kelurahan Cijantung (100.1%). Ini dikarenakan wilayah kelurahan Cijantung sebagian penduduknya adalah komplek militer yang mana mobilisasi perpindahan penduduk cukup tinggi sehingga data proyeksi tidak sesuai data riil. Untuk empat Kelurahan lainnya (Kalisari, Baru, Pekayon dan Kelurahan Gedong) juga sudah mencapai 100 %. Masa nifas adalah masa pemulihan pasca persalinan hingga se luruh organ reproduksi wanita pulih kembali sebelum kehamilan berikutnya. Masyarakat semakin paham akan pentingnya pemulihan pasca persalinan sampai 42 hari, meskipun situasi saat ini adanya pandemic covid -19 yang mana, ibu nifas jika tidak mengalami keluhan tetap memeriksakan masa nifasnya. Peran kader dan Pajero ( koordinator wilayah ) sangat membantu dalam menanamkan persepsi akan pentingnya pemeriksaan / kontrol masa nifas sampai 42 pasca bersalin. Puskesmas juga berupaya untuk mengembalikan kunjungan nifas sesuai wilayah. Persalinan yang ditangani di puskesmas, kunjungan nifas kedua dan ketiga dikembalikan ke puskesmas kelurahan masing-masing, agar akses ibu nifas untuk melakukan pemeriksaan lebih mudah sehingga diharapkan cakupannya dapat meningkat.


124 F. Kunjungan Neonatus Grafik 127. Cakupan kunjungan neonatus lengkap Berdasarkan data yang diperoleh dari fasilitas kesehatan di wilayah Kecamatan Pasar Rebo jumlah kunjungan neonatus lengkap (KN) se kecamatan Pasar Rebo tahun 2023 adalah 100.0 %, Kriteria kunjungan neonatus adalah sudah melakukan kunjungan neonatus 3 kali dan Keberhasilan ini sehubungan dengan adanya kerjasama yang baik antara program dan lintas sektor dalam melakukan KIE kepada ibu maupun keluarganya dan juga adanya whatsapp group ibu hamil trimester tiga dalam mengedukasi bahwa pentingnya kunjungan neonatus pasca lahir untuk mengetahui kondisi dan tumbuh kembang bayi dan juga menghindari adanya komplikasi neonatal.


125 G. Penanganan Komplikasi Neonatal Berikut adalah gambaran cakupan penanganan komplikasi neonatal pada fasilitas kesehatan di wilayah Kecamatan Pasar Rebo tahun 2023. Grafik 128. Penanganan Komplikasi Neonatal Penanganan komplikasi neonatal di wilayah Pasar Rebo tahun 2023 Sudah sesuai target yaitu 100.0% dari target sasaran 100%. Semua Puskesmas Kelurahan di lima wilayah sudah di atas target sasaran, yang tertinggi di kelurahan Gedong yaitu 100,6% . Keberhasilan ini sehubungan dengan kerjasama yang baik antara program dan lintas sektor, para orang tua atau masyarakat sudah mengetahui sisi positif dari pentingnya kontrol neonatus 3 kali untuk kesehatan anaknya . Pada waktu kontrol para orang tua di bekali KIE yang berhubungan dengan kesehatan bayi sehingga jika ditemukan komplikasi langsung membawa anaknya periksa ketenaga kesehatan jika ditemukan faktor resiko yang berpotensial mengalami komplikasi jika tidak cepat ditangani.


126 H. Kunjungan Bayi Grafik 129. Cakupan Pelayanan bayi Tahun 2023 Berdasarkan grafik di atas, cakupan kunjungan bayi secara keseluruhan sudah mencapai target yaitu 100.%. Cakupan ini secara garis besar sudah berjalan baik karena sudah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan bayi, serta pencatatan kohort bayi sudah lebih baik. Adanya persyaratan murid sekol ah dasar baru menggunakan sertifikat imunisasi juga menyumbang peningkatan cakupan kunjungan bayi di wilayah Kecamatan Pasar Rebo. I. Kunjungan Balita Grafik 130. Cakupan kunjungan balita


127 Berdasarkan data yang diperoleh dari fasilitas kesehatan di wilayah Kecamatan Pasar Rebo jumlah kunjungan balita sudah mencapai target sasaran yang diharapkan yaitu 100 %. Cakupan ini secara garis besar sudah berjalan baik karena sudah meningkatnya kesada ran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan balita, yaitu pertumbuhan maupun perkembangannya untuk mengetahui derajat kesehatan balita dalam mencegah stunting serta pencatatan kohort bayi/balita sudah lebih baik. Adanya persyaratan murid sekolah dasar baru menggunakan sertifikat imunisasi juga menyumbang peningkatan cakupan kunjungan bayi/balita di kecamatan Pasar Rebo. 5.2 Kesehatan Anak Usia Sekolah Penjaringan Kesehatan adalah serangkaian kegiatan berupa pemeriksaan kesehatan dan pengisian kuesioner untuk mengetahui masalah kesehatan pada siswa sehingga dapat ditangani segera, yang diperiksa antara lain; pemeriksaan status gizi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan indera pendengaran, pemeriksaan gigi dan mulut, penilaian perilaku berisiko, penilaian keseha tan reproduksi dan pemeriksaan kebugaran jasmani . Target penjaringan kesehatan adalah anak usia sekolah dan remaja (usia 7 -15 tahun) yang ada di satuan pendidikan maupun di luar satuan pendidikan yang dilakukan pemeriksaan langsung oleh petugas kesehatan. Hasil penjaringan kesehatan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo sudah mencapai target 100%. Berikut hasil penjaringan kesehatan di wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Grafik 131. Hasil Penjaringan Kesehatan SD, SMP dan SMA


128


129 Grafik 132. Jumlah Masalah Gigi dan Mulut pada siswa SD, SMP dan SMA Dari hasil skrining diperoleh data bahwa ada 3,9% siswa/i pada jenjang pendidikan SD/MI yang mengalami masalah kesehatan mata. Pada jenjang SMP/MTS ada sebanyak 10,8% yang mengalami masalah kesehatan mata. Di jen jang pendidikan SMA pada siswa/i kelas 10 sebanyak 7,5% mengalami masalah kesehatan mata. Permasalahan kesehatan mata yang dialami siswa/i di wilayah Pasar Rebo sebagian besar adalah low vision, baik di jenjang SD/MI, SMP/MTS, maupun SMA. Grafik 133. Masalah Kesehatan Mata pada Jenjang Pendidikan SD/MI


130 Grafik 134. Masalah Kesehatan Mata pada Jenjang Pendidikan SMP/MTS Grafik 135. Masalah Kesehatan Mata pada Jenjang Pendidikan SMA/MA Kelas 10 Dari hasil skrining diperoleh data yang mengalami permasalahan kesehatan telinga di wilayah Pasar Rebo adalah sebanyak 7,4% dari total seluruh siswa/i usia 7 -15 tahun yang dilakukan pemeriksaan. Masalah kesehatan telinga terbanyak yang dialami adalah “Serumen”.


131 Grafik 136. Masalah Kesehatan Telinga pada Jenjang Pendidikan SD/MI Grafik 137. Masalah Kesehatan Telinga pada Jenjang Pendidikan SMP/MTS


132 Grafik 138. Masalah Kesehatan Telinga pada Jenjang Pendidikan SMA/MA Kelas 10 Dalam pelaksanaan skrining kesehatan ini juga dilakukan pendataan mengenai perilaku berisiko dan gangguan kesehatan reproduksi pada anak usia sekolah dan remaja. Data yang diperoleh terdapat 294 anak yang memiliki perilaku berisiko dan 78 anak yang mengalami gangguan kesehatan reproduksi. Grafik 139. Jumlah siswa/i dengan perilaku berisiko pada masing-masing jenjang pendidikan


133 Grafik 140. Jumlah siswa/i dengan gangguan kesehatan reproduksi pada masing-masing jenjang pendidikan 5.3 Kesehatan Lanjut Usia (Lansia) Target dan capaian Lanjut Usia yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan Grafik 141. Capaian dan Target Layanan Lansia


134 Yang dimaksud dengan lanjut usia yang mendapatkan pelayanan kesehatan adalah semua lansia yang berkunjung baik kunjungan lama maupun kunjungan baru ke Layanan Lansia Puskesmas maupun ke Posyandu Lansia. Oleh karena itu pada diagram 2 di atas terlihat bahwa capaian Lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Pasar Rebo selama Tahun 2023 adalah 180,44%. Hal tersebut dapat menggambarkan bahwa banyaknya lansia yang mempunyai masalah kesehatan sehingga harus melakukan kunjungan berulang ke fasilitas kesehatan. Target dan capaian Lansia yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai stándar Grafik 142. Capaian Lansia Berdasarkan Pusdatin 2023 Grafik 143. Berdasarkan Rencana Strategi Dinas Kesehatan Provinsi DKI 2023 – 2026.


135 Tahun 2023 target lansia yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar terdapat 2 target yang berbeda yaitu berdasarkan Pusdatin 2023 dan Rencana Strategi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta (RPD) 2023-2026. Diagram 4 menggambarkan target dan capaian lansia yang dilakukan skrining kesehatan sesuai standar berdasarkan data dari Pusdatin 2023 sebanyak 18610 lansia artinya 100% dari total lansia yang ada berdasarkan SPM Lansia. Diagram 5 menggambarkan target dan capaian lansia yang dilakukan berdasarkan data dari Rencana Strategi Dinas Kesehatan DKI Jakarta 2023 -2026, sehubungan dengan target yang diberikan oleh Renstra (RPD) tersebut lebih rendah dari target Pusdatin, sehingga capaian lansia yang dilakukan skrining kesehatan sesuai standar lebih dari 100% yaitu 118,07%. Dikatakan sudah dilakukan skrining sesuai stándar menurut SPM adalah jika lansia tersebut sudah mendapatkan : 1. Pemeriksaan tanda-tanda vital ( Tekanan Darah, Nadi , Pernafasan dan Suhu) dapat dilakukan secara mandiri oleh lansia, keluarga, kader kesehatan maupun tenaga kesehatan. 2. Pemeriksaan Jasmani ( Penilaian Resiko Jatuh), termasuk BB, TB dan IMT dapat dilakukan secara mandiri oleh lansia, keluarga, kader kese hatan maupun tenaga kesehatan. 3. Pemeriksaan status fungsional (IADL : Instrumental Activities of Daily Living) 4. Pemeriksaan status kognitif (AMT : Abbreviated Mental Test) 5. Pemeriksaan status mental (GDS : Geriatric Depression Scale). 6. Pemeriksaan penunjang (Gula darah dan Kolesterol)


Click to View FlipBook Version