The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Tata Cara Penggunaan Invertarisasi Pengelolaan Aset Irigasi

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by g4ndul.coyz03, 2021-10-21 09:40:50

Ebook Modul Buku Saku Pengelolaan Aset Irigasi (PAI)

Tata Cara Penggunaan Invertarisasi Pengelolaan Aset Irigasi

Keywords: Ebook,BukuSaku,Modul,Pengelolaan Aset Irigasi

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Jl. Jenderal Sudirman Komplek Perkantoran Cikupa Km. 01 – Pandeglang
Kode Pos 42213 Telp. (0253) 5553907 Fax. (0253) 5553907
Email : [email protected]

MODUL BUKU SAKU
PENGELOLAAN ASET IRIGASI (PAI)

Tata Cara Penggunaan Invertarisasi
Pengelolaan Aset Irigasi

Bidang Sumber Daya Air
Tahun 2021

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i
DAFTAR INFORMASI VISUAL ................................................................................... iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Deskripsi Singkat ........................................................................................................ 1
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2
D. Pengertian ................................................................................................................... 2
E. Dasar Hukum .............................................................................................................. 3
F. Materi Buku Saku Pokok & Sub Materi Buku Saku Pokok ....................................... 4

MATERI BUKU SAKU POKOK 1 PENGELOLAAN ASET IRIGASI 5
A. Pengelolaan Aset Irigasi ............................................................................................. 5
B. Maksud dan Tujuan .................................................................................................... 6
C. Manfaat Pengelolaan Irigasi ....................................................................................... 7
D. Ruang lingkup Pengelolaan Aset Irigasi ..................................................................... 7
E. Wewenang dan Tanggungjawab Pengelolaan Sistem Irigasi .....................................

MATERI BUKU SAKU POKOK 2 KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI 9
A. Ragam data aset irigasi ............................................................................................... 10
B. Data Umum ................................................................................................................. 11
C. Dokumentasi Foto ....................................................................................................... 11
D. Data Aset Jaringan ...................................................................................................... 12
E. Data Aset Pendukung ..................................................................................................

MATERI BUKU SAKU POKOK 3 INVENTARISASI ASET 53
A. Bagan Alir Kegiatan ................................................................................................... 55
B. Metodologi Inventarisasi Aset Irigasi .........................................................................

MATERI BUKU SAKU POKOK 4 PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI
A. Perencana Pengelolaan Aset Irigasi ............................................................................ 64

i

MATERI BUKU SAKU POKOK 5 PELAKSANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI
A. Pelaksanaan Kegiatan Fisik ........................................................................................ 67
B. Pelaksanaan Kegiatan Non-Fisik ................................................................................ 67
C. Pelaksanaan RPAI ....................................................................................................... 67
MATERI BUKU SAKU POKOK 6 EVALUASI DAN PEMUTAKHIRAN DATA
INVENTARISASI
A. Evaluasi ....................................................................................................................... 69
B. Pemutakhiran Data Hasil Inventarisasi ....................................................................... 70
PENUTUP ......................................................................................................................... iv

ii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

A. Petunjuk Bagi Peserta
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul
Pengelolaan Aset Irigasi, maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
1) Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-
masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta dapat bertanya pada
instruktur yang mengampu kegiatan belajar.
2) Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap
kegiatan belajar.
3) Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut
ini:
a. Perhatikan petunjuk-petunjuk yang berlaku.
b. Pahami setiap langkah kerja dengan baik.
4) Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar
sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur atau instruktur yang mengampu
kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

B. Petunjuk Bagi Instruktur
Dalam setiap kegiatan belajar instruktur berperan untuk:
1) Membantu peserta dalam merencanakan proses belajar.
2) Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
3) Membantu peserta dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan
peserta mengenai proses belajar peserta.
4) Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untuk belajar.

iii

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui bersama bahwa infrastruktur irigasi yang berada di

Pemerintahan Daerah Kabupaten Pandeglang yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang bidang Sumber Daya Air terkat Aset Irigasi
selama ini mencakup lebih dari 618 Daerah Irigasi (DI) dengan luas areal tidak kurang
dari 40.188 hektar tentunya telah memakan biaya investasi yang tidak sedikit.

Infrastruktur irigasi yang telah dibangun tersebut merupakan aset yang tidak akan
ada artinya bila tidak bermanfaat bagi masyarakat. Agar aset jaringan irigasi dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan, maka perlu terus didayagunakan melalui
penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan (O&P) secara baik dan benar, sehingga dapat
memberikan pelayanan irigasi sebaik mungkin kepada para petani dalam mendukung
program ketahanan pangan. Dengan O&P jaringan irigasi yang baik dan benar
diharapkan aset-aset irigasi tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan kinerjanya,
sehingga dapat bermanfaat sesuai umur ekonomi yang direncanakan, yang pada
gilirannya dapat menekan biaya rehabilitasi yang semakin mahal.

Menurut Permen PUPR No.23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi
mengamanatkan Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) yang merupakan pendekatan terkait
dengan tingkat fungsi, kondisi dan kemauan dari pemangku kepentingan dengan
dukungan suatu sistem informasi yang memadai. Mengingat pengelolaan irigasi
merupakan satu-kesatuan pengelolaan maka pengelolaan aset irigasi perlu dilaksanakan
pada sistem irigasi utama maupun sistem irigasi tersier.

Mengingat pengelolaan irigasi merupakan satu-kesatuan pengelolaan maka
pengelolaan aset irigasi perlu dilaksanakan pada sistem irigasi utama maupun sistem
irigasi tersier.

B. Deskripsi Singkat
Modul buku saku ini membahsa mengenai pengelolaan aset irigasi (PAI) yang

meliputi inventarisasi aset irigasi, perencanaan pengelolaan aset irigasi, pelaksanaan aset
irigasi, evaluasi pelaksaan aset irigasi dan pemutakhiran hasil inventarisasi aset irigasi.

1

C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)Untuk mengoptimalkan pengelolaan data aset
irigasi agar mendapatkan data yang aktual dan tervalidasi.
2. Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yang terkandung dalam
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
(ANEKA) dalam meningkatkan mutu pekerjaan secara profesional, transparan dan
inovatif dalam pengelolaan aset irigasi (PAI).
3. Untuk mewujudkan tercapainya visi dan misi organisasi dalam hal pengelolaan aset
irigasi.

D. Pengertian
1. Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk
menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi
air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
2. Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi.
3. Aset irigasi adalah jaringan irigasi dan pendukung pengelolaan irigasi.
4. Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang
merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian,
penggunaan, dan pembuangan air irigasi.
5. Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan
pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia.
6. Pendukung pengelolaan irigasi adalah bagian dari aset irigasi yang meliputi
kelembagaan, sumber daya manusia, serta fasilitas-fasilitas lainnya yang
mendukung pengelolaan irigasi.
7. Pengelolaan aset irigasi adalah proses manajemen yang terstruktur untuk
perencanaan pemeliharaan dan pendanaan sistem irigasi guna mencapai tingkat
pelayanan yang ditetapkan dan berkelanjutan bagi pemakai air irigasi dan pengguna
jaringan irigasi dengan pembiayaan pengelolaan aset irigasi seefisien mungkin.
8. Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana
pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran
kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter serta bangunan
pelengkapnya.

2

9. Jaringan irigasi air tanah adalah jaringan irigasi yang airnya berasal dari air tanah,
mulai dari sumur dan instalasi pompa sampai dengan saluran irigasi air tanah
termasuk bangunan di dalamnya.

10. Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.

11. Pemerintah provinsi adalah gubernur dan perangkat daerah provinsi lainnya sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

12. Pemerintah kabupaten/kota adalah bupati/walikota dan perangkat daerah
kabupten/kota lainnya sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

13. Pemerintah desa adalah kepala desa dan perangkat desa lainnya sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa.

14. Perkumpulan petani pemakai air adalah kelembagaan pengelolaan irigasi yang
menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasi yang
dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis, termasuk lembaga lokal
pengelola irigasi.

15. Komisi irigasi provinsi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara wakil
pemerintah provinsi, wakil perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah irigasi,
wakil pengguna jaringan irigasi pada provinsi, dan wakil komisi irigasi
kabupaten/kota yang terkait.

16. Komisi irigasi antarprovinsi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara wakil
pemerintah provinsi, wakil perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah irigasi,
wakil pengguna jaringan irigasi pada provinsi, dan wakil komisi irigasi kabupaten/
kota yang terkait pada daerah irigasi lintas provinsi.

17. Komisi irigasi kabupaten/kota adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara
wakil pemerintah kabupaten/kota, wakil perkumpulan petani pemakai air tingkat
daerah irigasi, dan wakil pengguna jaringan irigasi pada kabupaten/kota.

E. Dasar Hukum
• UU No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
• INPRES No. 2 tahun 1984 tentang Pembinaan Perkumpelan Petani Pemakai Air
(P3A).

3

• Permen PUPR No. 8/PRT/M/2015 tentang Penetapan Sempadan Jaringan Irigasi.
• Permen PUPR No. 12 PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Irigasi.
• Permen PUPR No. 14 PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah

Irigasi.
• Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi.
• Permen PUPR No. 30 PRT/M/2015 tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem

Irigasi.

F. Materi Buku Saku Pokok & Sub Materi Buku Saku Pokok
1. Pengelolaan Aset Irigasi
• Pengelolaan Aset Irigasi
• Maksud dan Tujuan Pengelolaan Aset Irigasi
• Manfaat Pengelolaan Aset Irigasi
• Ruang lingkup Pengelolaan Aset Irigasi
• Wewenang dan Tanggungjawab Pengelola Sistem Irigasi
2. Kebutuhan Data dan Informasi
• Ragam data aset irigasi
• Data umum
• Dokumentasi Foto
• Data aset irigasi
• Data aset pendukung irigasi
3. Inventarisasi Aset
• Bagan alir kegiatan Inventarisasi aset irigasi
• Metodologi inventarisasi aset irigasi
4. Perencanaan Pengelolaan Aset Irigasi
• Perencanaan Aset Irigasi
5. Pelaksanaan Pengelolaan Aset Irigasi
• Pelaksanaan kegiatan Fisik
• Pelaksanaan Non-fisik
• Pelaksanaan RPAI
6. Evaluasi dan Pemutakhiran Data Inventarisasi
• Evaluasi
• Pemutakhiran data hasil inventarisasi

4

MATERI BUKU SAKU POKOK 1
PENGELOLAAN ASET IRIGASI
A. Pengelolaan Aset Irigasi
Pengelolaan aset irigasi merupakan proses manajemen yang terstruktur, yang
merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam mengelola dan mendayagunakan aset.
Irigasi yang meliputi inventarisasi aset, perencanaan pengelolaan aset,
pelaksanaan pengelolaan aset, monitoring dan evaluasi serta pemutakhiran data aset
sebagaimana dijelaskan pada gambar 1.1.
Kegiatan inventarisasi aset irigasi dilakukan setiap tahun dan perencanaan
pengelolaan aset irigasi dilakukan setiap 5 tahun.

Gambar 1.1 Pengelolaan Aset Irigasi
B. Maksud dan Tujuan Pengelolaan Aset Irigasi

1. Maksud pengelolaan aset irigasi dimaksudkan untuk meningkatkan keandalan,
keamanan aset irigasi dan pengelolaan sistem irigasi yang efektif dan efisien.

2. Tujuan pengelolaan aset irigasi adalah :
• Tercapainya tingkat kinerja sistem irigasi yang maksimal.
• Tercapainya tingkat pelayanan irigasi yang optimal.
• Tercapainya keberlanjutan sistem irigasi.
5

C. Manfaat Pengelolaan Aset Irigasi :
• Manfaat Pengelolaan Aset Irigasi antara lain adalah :
1. Bagi Para Pengelola Irigasi di Daerah
a. Bahan penyusunan renstra pengelolaan irigasi partisipatif dan pemberdayaan
P3A/GP3A/IP3A.
b. Bahan guna penyusunan program kerja pengelolaan irigasi partisipatif di
tingkat sistem utama (primer dan sekunder).
c. Bahan pertimbangan guna menjaga dan meningkatkan kondisi fisik dan
tingkat kefungsian jaringan irigasi.
d. Bahan pertimbangan guna peningkatan pelayanan kebutuhan air irigasi bagi
P3A.
e. Bahan dalam penetapan penyusunan Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan
Irigasi/Operasi dan Pemeliharaan (AKNPI/AKNOP) pada sistem irigasi
utama.
f. Untuk memfasilitasi kegiatan pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A pada suatu
Daerah Irigasi.
g. Sebagai bahan penetapan Kerjasama Pengelolaan Irigasi (KSP) bersama
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait irigasi.
h. Untuk penyusunan dan pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi kinerja
pengelolaan irigasi patisipatif dan pemberdayaan organisasi P3A/GP3A/
IP3A.
i. Bahan pertimbangan dalam menetapkan Penyusunan Rencana Pengembangan dan
Pengelolaan Sistem Irigasi (RP2I).
2. Bagi Komisi Irigasi
a. Bahan penyusunan dan pelaksanaan koordinasi perencanaan pengelolaan
irigasi partisipatif dalam menunjang kinerja pembangunan daerah.
b. Bahan untuk merumuskan kebijakan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kondisi dan fungsi jaringan irigasi.
c. Bahan pertimbangan dalam rekomendasi Penyusunan Rencana Pengembangan dan
Pengelolaan Sistem Irigasi (RP2I).
3. Bagi Masyarakat
a. Mendapatkan gambaran nyata mengenai kondisi jaringan irigasi.
b. Meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab dalam rangka keberlanjutan
sistem irigasi.

6

c. Berpartisipasi dalam bentuk memberikan sumbangan pemikiran dan
gagasan.

d. Kesempatan masyarakat petani pemakai air dapat bekerja sama dengan
penanggung jawab pelaksanaan kegiatan desain di lapangan guna
melaksanakan kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi.

e. Kesempatan berpartisipasi dalam bagian pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

D. Ruang Lingkup Pengelolaan Aset Irigasi
Ruang lingkup Pengelolaan asset Irigasi meliputi kegiatan-kegitan :
a. Inventarisasi Aset Irigasi.
b. Perencanaan Pengelolaan Aset Irigasi.
c. Pelaksanaan Pengelolaan Aset Irigasi.
d. Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Aset.
e. Pemutakhiran Hasil Inventarisasi Aset Irigasi.

E. Wewenang dan Tanggungjawab Pengelolaan Sistem Irigasi
Tabel 1.1. Wewenang dan tanggungjawab pengelolaan sistem irigasi

Wewenang dan Tanggung Jawab Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi

(Permen PUPR No.14 PRT/M/2015)

Pemerintah Pusat Pemerintah Pemerintah P3A

Provinsi Kab/Kota Pengembangan
dan
Pengembangan dan Pengembangan dan Pengembangan dan
Pengelolaan
Pengelolaan Sistem Pengelolaan Sistem Pengelolaan Sistem Sistem Irigasi

Irigasi Primer & Irigasi Primer & Irigasi Primer & Tersier

Sekunder pada DI : Sekunder pada DI : Sekunder pada DI :
- Luas >3.000 Ha - Luas 1.000 – 3.000 - Luas <1.000 Ha

- Lintas Provinsi Ha - Dalam Kab/Kota

- Lintas Negara - Lintas Kab/Kota

- Strategis Nasional

7

Mengingat maksud dan tujuan pengelolaan aset irigasi tersebut diatas, maka pemerintah,
pemerintah provinsi, pemerintah kab/kota dan P3A wajib meningkatkan pengelolaan aset
irigasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

8

MATERI BUKU SAKU POKOK 2
KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI

Ketersediaan data dan informasi dari lapangan dalam Pengelolaan Aset Irigasi (PAI)
mutlak diperlukan, tanpa tersedianya data dan informasi yang memadai baik kualitas maupun
kuantitas dikhawatirkan akan menghasilkan kebijakan PAI yang tidak sesuai dengan kebutuhan
di lapangan yang mengakibatkan tingkat layanan yang telah ditetapkan tidak tercapai, atau
dengan kata lain tidak tercapainya kinerja sistem irigasi yang diharapkan.

Data dan informasi dari lapangan selanjutnya akan diproses Sistem Informasi
Pengelolaan Aset Irigasi (SIPAI). SIPAI merupakan program komputer yang dirancang khusus
untuk pengolahan data dan informasi PAI dengan fungsi membantu mempercepat pemrosesan
data dan pengambilan keputusan termasuk dalam penentuan prioritas kegiatan.

A. Ragam Data Aset Irigasi
Aset irigasi terdiri dari dua macam, yaitu jaringan irigasi dan pendukung pengelolaan

irigasi.
1. Aset jaringan irigasi, yang dapat diperinci lagi secara fungsional menjadi :

a. Jaringan pembawa, yaitu yang membawa air dari sumber ke sawah-sawah.
b. Jaringan pembuang atau drainase, yaitu yang membuang kelebihan dari sawah-

sawah ke sungai dan terus ke laut.
Masing-masing aset jaringan terbagi dua komponen, yaitu :
a. Komponen sipil yang mayoritas terdiri dari bahan bangunan pasangan batu dan

atau beton.
b. Komponen Mekanikal Elektrikal (ME) yang terdiri dari pintu-pintu air dan alat

pengangkatnya.
2. Aset pendukung pengelolaan irigasi disingkat aset pendukung, antara lain terdiri dari :

a. Kelembagaan.
b. Sumber Daya Manusia (SDM).
c. Bangunan Kantor/Gudang.
d. Rumah Jaga.
e. Peralatan OP.
f. Lahan.
g. Kendaraan.
h. dll.

9

B. Data Umum
Data yang diperlukan untuk inventarisasi dikumpulkan melalui pengisian Formulir

Isian. Data umum yang dikumpulkan terdiri dari :
1. Identitas Daerah Irigasi

Data yang dikumpulkan untuk identifikasi daerah irigasi (DI) meliputi data yang
tidak berubah (data statis) dan data yang kemungkinan besar berubah menurut waktu
(data dinamis).
Data statis :
a. Nama DIkewenangan pengelolaan.
b. Nama kantor pengelola.
c. Nama wilayah sungai.
d. Nama sumber air.
e. Lokasi bangunan pengambilan (intake).
f. Penggunaan jaringan irigasi.
g. Pola tanam dari DI.
h. Luas potensial.

Data dinamis :
a. Luas fungsional.
b. Luas terbangun jaringan utama.
c. Luas terbangun jaringan tersier.
d. Luas tanam pada padi musim tanam 1 (MT1), musim tanam 2 (MT2), dan musim

tanam 3 (MT3) pada 1 tahun yang lalu.
e. Luas tanam padi pada MT1, MT2, dan MT3 yang diharapkan setelah selesai

dilaksanakan rencana pengelolaan aset irigasi (RPAI) yaitu rencana 5 tahun yang
meliputi perbaikan dan penggantian aset irigasi, serta peningkatan aset
pendukungnya.
f. catatan yang oleh pengelola DI dirasa perlu selain hal-hal tersebut di atas.
2. Data Ketersediaan Air
Data tentang ketersediaan air di sumber yang di inventarisasi adalah :
Data statis :
a. Nama bangunan utama (bendungan, bendung, pompa).
b. Nama sungai atau sumber air lainnya.

10

Data dinamis dari bulan ke bulan :
a. Debit sumber air rata-rata per periode pemberian air, yaitu dapat setiap 10 harian

atau 15 harian.
b. Debit pengambilan dari intake yang direncanakan setiap periode.
c. Debit realisasi dari intake.

C. Dokumentasi Foto
Dokumentasi foto merupakan data visual yang sangat membantu dalam memberikan

informasi yang secara lebih cepat dan lebih nyata tentang fungsi dan kondisi jaringan
irigasi dilapangan, sehingga lebih mempercepat pengambilan keputusan. Untuk lebih
memudahkan kembali pencarian pada saat pemasukan data ke komputer sebaiknya foto-
foto yang sudah diambil tersebut perlu diberi keterangan atau label atau catatan yang
minimal memuat jenis bangunan dan saluran irigasi, lokasi, waktu pengambilan foto,
kondisi dan fungsi.

D. Data Aset Jaringan
Sebagaimana dijelaskan di atas aset jaringan terdiri dari komponen sipil dan

komponen ME. Data aset jaringan yang dikumpulkan terdiri dari data mengenai :
a. Bangunan Utama (termasuk bangunan bagi, bangunan bagi sadap, bangunan sadap).
b. Bangunan Pelengkap Pembawa.
c. Saluran.
d. Bangunan Drainase.
e. Jaringan Irigasi Air Tanah.

Data aset jaringan dikumpulkan melalui formulir isian yang terdiri dari 2 (dua)
lembar, yaitu:
1. Lembar pertama (1/2) yang berisi data statis mengenai aset jaringan, lembar ini

untuk tiap aset berbeda bentuknya, oleh karena itu disediakan 1 lembar untuk setiap
aset. Data statis yang dikumpulkan di lembar pertama (1/2) terdiri dari :
a. Dimensi.
b. Bahan bangunan aset.
c. Luas daerah yang dilayani.
d. Tahun aset selesai dibangun dan dioperasikan.

11

2. Lembar kedua (2/2) yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang data dinamis.
Lembar ini bentuk dan isinya sama untuk semua jenis aset jaringan, oleh karena itu
hanya disediakan 1 lembar yang dapat di-copy untuk dipergunakan semua jenis aset
dengan mengisikan judulnya saja. Untuk aset- aset yang hanya terdiri dari komponen
sipil saja pertanyaan untuk aset ME dapat diabaikan.
Data dinamis yang dikumpulkan di lembar kedua (2/2) terdiri dari :
a. Nilai Aset Baru (NAB) yaitu nilai aset saat ini sesuai dengan nilai aset dalam
SIMAK BMN.
b. Kondisi umum aset.
c. Fungsi umum aset.
d. Pernah/tidak pernah direhabilitasi hingga seperti baru dan tahunnya.
e. Usulan-usulan perbaikan atau penggantian, yang meliputi :
(1). Jenis pekerjaan yang diperlukan.
(2). Rincian perbaikan yang diperlukan.
(3). Areal pelayanan yang terpengaruh oleh kerusakan/pekerjaan perbaikan.
(4). Total biaya yang diperlukan.
(5). Urgensi dari pekerjaan yang diusulkan
(6). Tujuan utama dari pekerjaan.

3. Untuk jaringan irigasi air tanah disediakan formulir isian tersendiri yang terdiri dari
2 (dua) halaman.

4. Untuk jaringan irigasi tersier juga disediakan formulir isian tersendiri yang terdiri
dari 2 (dua) halaman.

E. Data Aset Pendukung
Data aset pendukung yang dikumpulkan meliputi :

a. Kelembagaan.
b. Sumber Daya Manusia.
c. Bangunan Gedung.
d. Peralatan Operasi dan Pemeliharaan (OP).
e. Lahan milik irigasi

12

FORM : IDENTITAS DAERAH IRIGAS
13

FORM : DATA KETERSEDIAAN AIR
14

FORM : DAFTAR FOTO
15

FORM : ASET BENDUNGAN
16

17

FORM : ASET BENDUNG
18

19

FORM : ASET BANGUNAN BAGI / SADAP
20

21

FORM : ASET BANGUNAN UKUR
22

23

FORM : ASET BANGUNAN TERJUNAN
24

25

FORM : ASET GOT MIRING
26

27

FORM : ASET SIPHON
28

29

FORM : ASET TALANG
30

31

FORM : ASET JEMBATAN
32

33

FORM : ASET SALURAN
34

35

FORM : ASET JALAN INSPEKSI / AKSES
36

37

FORM : ASET TEROWONGAN
38

39

FORM : ASET TANGGUL
40

41

FORM : ASET BANGUNAN OUTLET
42

43

FORM : ASET BANGUNAN PERTEMUAN
44

45

FORM : ASET KRIB
46


Click to View FlipBook Version