The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by SUKARELAWATI 88, 2024-02-08 20:07:00

pemetaan kantor desa kabupaten pamekasan menggunakan data SHP(shapefile) berbasis webgis

webgis,qis,xampp,letters

Keywords: sistem informasi

13 2.4 Menghapus Theme Tujuan : Mahasiswa mampu menghapus theme peta 1. Pilih theme yang akan dihapus 2. Theme yang telah dipilih akan kelihatan timbul atau agak menonjol Gambar 9 Theme yang telah dipilih 3. Kemudian pilih menu Edit Delete Theme


14 Gambar 10 Menu Edit untuk Delete Theme Tugas ! Hapuslah salah satu theme dari view! 2.5 Menampilan Skala Dalam merepresentasikan sesuatu terdapat hal yang diperlukan antara lain mengetahui ukuran atau kadar agar mendapatkan akurasi ataupun pelajaran. Hal ini disebutkan dalam Surat Az Zukhruf sebagai berikut; "Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur)." (Al Qur'an, 43:11) Tujuan : Mahasiswa mampu mengatur skala peta Langkah Menampilan Skala 1. Pilih menu View Properties 2. Shingga akan muncul View Properties Windows


15 Gambar 11. View pada properties 3. Rubah Name nya sesuai pata yang yang ditampilkan. 4. Rubah Map Unit dan Distance Units nya menjadi meter Catatan: Pengaturan View ini bias dilakuka setelah membuka View baru Setiap proyeksi mempunyai Map Unit yang berbeda. Untuk proyeksi UTM Map Unit nya menggunakan meters, sedangkan untuk lintang bujur menggunkan Desimal degree Tugas ! Aturlah skala pada view masing masing mahasiswa! 2.6 Membuka Legend editor Tujuan: Mahasiswa dapat mengatur legend pada view peta masing maasing. Pada menu view terdapat pilihan penampilan peta sesuai kebutuhan yang dapat diatur pada legend editor dengan langkah sebagai berikut : 1. pada kotak legend type pilih unique value, values field misalkan ”kabupaten” untuk menunjukkan lokasi-lokasi kabupaten dan values field kecamatan untuk menunjukkan lokasi-lokasi kecamatan


16 2. untuk merubah warna-warna tampilan. Maka pada kolom symbol klik 2 kali warna yang akan drubah sehingga muncul kotak dialog pallete. Dikotak dialog ini user bisa merubah bentuk arsiran atau warna dari theme yang terdapat di view. selanjutnya klik applay Gambar 12 kotak dialog legend editor Dalam legen editor kita juga dapat merubah-rubah model arsiran, warna, dan symbol sesuai dengan kaidah kartografi, agar peta yang kita buat mudah di pahami oleh pengguna. Kotak dialog yan digunakan untuk merubah model arsiran, warna, dan symbol disebut dengan Pallete, yang terdiri dari Fiell Pallete, Pen Pallete, Marker Pallete, Marker Pallete, Font Pallete, Color Pallete, dan Pallete Manager Untuk mengaktifkan Pallete, klik 2 kali kotak symbol pada legen editor.


17 Gambar 13 fill pattern Setelah menyelesaikan pengaturan theme dapat dilakukan penyimpanan file dengan cara File Save Project As Simpan proyek pada folder dimana file *.shp yang ditampilkan berada. Usahakan tempat penyimpanan folder dan peta berada pada root drive seperti di drive C atau D. Tugas: Buatlah tampilan peta dengan warna berbed pada setiap kecamatan di kota malang!


18 3. Modul Digitasi 3.1 Digitasi Point Tujuan : Mahasiswa dapat melakukan digitasi point. a. Digitasi poin menggunakan data yang telah diperoleh dari luar arc view. 1. Alamat lokasi perlu diolah terlebih dahulu menjadi satuan lintang bujur. Cara pengolahannya menggunakan aplikasiArcView sebagai berikut : 2. Mendatangi alamat objek kemudian mencatatat posisi lintang bujur yang ditunjukkan oleh GPS (Global Position System) kemudian disimpan dalam file koordinat.txt 3. Mengkonversi teks menjadi data spasial aktifkan programArcView, buka View baru dan berinama ‘Lokasi ’. 4. TABLES - ADDdari project menu, dan membukadaftar file dari direktori Lokasi dan sub- direktoriTEXT dan memilih file dengan bentuk delimited, dan memilih tabel dengan nama ‘KOORDINAT.TXT’.• Mengaktifkan view tersebut dan dari menu utama menekan VIEW - ADD EVEN THEME. Akan muncul display menu kedua seperti pada Gambar 14. Gambar 14 Konversi Dari Teks Ke Data Geospasial Memilih ‘KOORDINAT.TXT’ sebagai tabel yang diinginkan, kolom ‘EASTING’ sebagai X-field dan ‘NORTHING’ sebagai Y-field. Kemudian metekan tombol OK. Maka pada view ‘Lokasi ’ akan muncul layer dengan bentuk point bernama ‘KOORDINAT.TXT’. seperti pada Gambar 15


19 Gambar 15 Distribusi Lokasi Pada Peta b. Digitasi poin memaluli arc view: 1. Buat theme baru yang bertipe poin melalui menu View New Theme 2. Tampilkan image raster yang sudah di georegistrasi pada view dengan cara, View Add Theme. Cari folder tempat citra raster berada, ubah Data Source Type nya menjadi Image Data Source dan pilih citra rasternya kemudian tekakan OK 3. Buat theme baru yang bertipe poin melalui menu View New Theme 4. Theme tersebut dalam keadan editable, hal ini ditandai dengan garis putus- putus yang ada di sekeliling chek box. 5. Pilih tool untuk melakukan digitasi poin 6. Untuk menyimpan pilih menu Theme Stop Editing dan digitasi akan tersimpan. Setelah di stop editing maka garis putus-putus pada chek box akan hilang. Tugas: Buatlah digitasi point sesuai data masing masing mahasiswa.


3.2 Digitasi Line Tujuan : Mahasiswa dapat melakukan digitasi garis. Data jalan yang didapatkan perlu diolah terlebih dahulu agar dapat ditampilkan pada peta dalam bentuk gambar yang mendekati kesamaan dengan kondisi nyata melalui proses georegistrasi dan digitasi. Berikut cara pengolahan data jalan melauli proses digitas berikut : 1. Mengaktifkan Extention Image Analys sudah terinstal padaArcView. 2. Menyiapkan data satelit yang dapat diambil dari Google Earth. 3. Membuat 4 titik ikat pada foto tersebut sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 16 20


21 Gambar 16 Citra Satelit yang Diambil Dari Google Earth 4. Save as image dengan extension jpeg. 5. Setting Map Units dan Distence Units nya menjadi meters Gambar 17. Setting map units 6. Memasukkan koordinat yang telah di tandai kedalam sebuah tabel dengan menggunakan excel, sebagai titik ikat dapat dilihat pada Gambar 18 Gambar 18 Titik Ikat Kota Malang 7. Menyimpan dengan menngunakan tipe Text(MS-DOS) 8. Memilih Table pada Project Window


22 9. Menampilkan koordinat titik ikat yang disimpan seperti pada Gambar 19


23 Gambar 19Menampilkan Koordinat Titik Ikat 10. Menampilkan data tersebut tampak seperti pada Gambar 20. Gambar 20 Tampilan Titik Ikat dalam Format dbf 11. Memilih gambar rastersehingga akan muncul seperti pada Gambar 21


24 Gambar 21 Tampilan DataRaster 12. Selanjutnya manampilkan titik ikat dalam format .dbf kedalam view, dan menekan tool untuk menggabungkan kedua theme tersebut. Pada ujung pin dan arahkan ke titik yang bersesuaian.Mengulangi langkah tersebut untuk pin yang lain, sampai semua titik berada pada ujung pin seperti pada Gambar 22. Gambar 22 Peta Raster yang Sudah di Georegistrasi 13. Peta raster yang sudah di georegistrasi jika dibuka akan mempunyai skala dan koordinat sesuai dengan registrasinya dapat didigitasi.


25 Digitasi ditujukan agar dapat menghasilkan peta jalan dalam bentuk gambar sesuai degan koordinat sebenarnya. Proses digitasi jalan dengan cara menampilkan image raster yang sudah di georegistrasi pada view . kemudian pilih theme – properties – edit dan mengaktifkan General dan Interactive nya,kemudian mengisi tolerance 5, dan membuat garis jalan sesuai data raster seperti pada Gambar 23. Gambar 23 Digitasi Jalan Tugas: Buatlah digitasi jalan pada peta masing masing mahasiswa. 3.3 Digitasi Polygon Langkah 1 sampai 3 sama dengan digitasi pada poin 4. Buat theme baru yang bertipe Polygon melalui menu View New Theme 5. Kemudian tekan OK dan simpan di folder yang sudah disiapkan, kemudin Theme Baru yang bertipe Polygon akan muncul pada view. Tool/Icon yang digunakan untuk digitasi Polygon antara lain a. Digunakan untuk membuat segi empat b. Digunakan untuk membuat lingkaran c. Digunakan untuk membuat polygon d. Digunakan untuk memotong polygon e. Digunakan untuk membuat polygon yang saling berhimpitan 7.Untuk mengakhiri digitasi tekan Theme Stop Editing Hasil digitasi dapat dilihat pada gambar 24.


26 Gambar 24 hasil difitasi polygon, line dan point Editing data vektor 1. Pilih dulu theme yang akan di edit dan jangan lupa aktifkan them tersebut. 2. Pilih menu Theme Start Editing. 3. Pastikan disekitar kotak cek box terdapat garis putus-putus yang menandakan theme tersebut telah siap diedit. 4. Langkah-langkah diatas berlaku untuk semua tipe data baik Poin, Line, atau Polygon. Tugas ! Buatalah digitasi polygon sesui peta masing masing mahasiswa!


4.DATA ATRIBUT Untuk mendapatkan informasi atau atribut-atribut suatu unsur spasial yang terdapat pada suatu View, anda dapat menggunakan cara-cara sebagai berikut: 1. Tampilkan sebuah View dan aktifkan theme yang akan diidentifikasikan unsurunsurnya. 2. Tekan tombol Identify tool . 3. Arahkan pointer pada unsur yang akan diidentifikasi, kemudian tekan tombol mouse. Kita lihat akan tampil jendela Identify Results yang memuat informasi atau atribut dari unsur yang kita pilih tersebutdapat dilihat pada gambar 25 Gambar 25 tampilan identify data atribut Selanjutnya adalah memasukkan data atribut didalam peta-peta tersebut. Ada 2 cara proses pemasukkan data atribut: 1. mengetikkan langsung didalam tabel yang terdapat di ArcView 2. join dengan tabel external (*.dbf, *.txt dll) 26


27 Gambar 26. Tampilan sebuah table atau Atribut A.Menambahkan data langsung pada table Arcview 1. Apabila user ingin menambahkan informasi pada sebuah data tabular ini, apakah data baru atau data turunan yang berasal dari kalkulasi data yang ada, kita dapat menggunakan langkah-langkah berikut: 2. Buatlah tabel menjadi Editable agar tabel tersebut bisa dimanipulasi, dengan mengklik menu Table Start Editing. 3. Jika menambahkan 1 field atau kolom, Untuk itu, pilih menu Edit Add Field, kotak dialog berikut ini akan muncul. Gambar 27. Kotak dialog menambahkan field. 4. Isikan dengan pada Name, String pada Type, Width sehingga tampilan kotak dialog tersebut akan tampak seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 28. Kotak dialog menambahkan field yang telah diisi.


28 Pada display “Field Definiton” terdapat 4 parameter yang harus diisi: 1. Name: isi dengan nama field yang dikehendaki, misal isi dengan nama jml_penduduk. 2. Type: Jenis data yang akan diisi dalam field. Jenis data tersebut adalah: a. Number:


29 b. String: c. Boolean: d. Date: 3. Width: Jumlah karakter maksimal dalam field tersebut. 4. Decimal: Besarnya desimal di belakang koma. 5. Klik OK, tampilan tabel akan berubah seperti gambar berikut. Gambar 29. Tampilan tabel yang telah ditambahkan field 6. Tabel tersebut telah siap ditambahkan informasi tindakan konservasi yang diperlukan pada field konservasi. Sebelum anda mengetikkan informasi yang diperlukan, klik terlebih dahulu toolbar Edit ( ), kemudian klik pada record maka data akan ditambahkan pada field baru. 7. Bila anda telah selesai melakukan penambahan dan editing data, pilih menu Table Stop Editing, kotak dialog konfirasi penyimpanan akan tampil. Gambar 30. Kotak dialog konservasi penyimpanan data.


30 8. Klik Yes, untuk menyimpan hasil penambahan data yang telah dilakukan, No untuk tidak menyimpan, dan Cancel untuk melanjutkan editing.


5.Fungsi Analisis A .Query Cara yang lain untuk mendapatkan informasi di satu atau beberapa theme adalah dengan menggunakan ekspresi query. Ekspresi query artinya adalah suatu definisi yang pasti mengenai feature yang akan dicari. ArcView mempunyai sebuah sarana untuk membangun query yang dinamakan dengan Query Builder. Berikut adalah contoh pengggunaan query: a. pernyataan bersyarat (if, then dan else) b. pemanfaatan fungsi relasional seperti ukuran lebih-besar, lebih-kecil, sama besar dan kombinasinya c. pemanfaatan fungsi aritmatika seperti penambahan, pengurangan, pengalian dan pembagian Adapun langkah mengoperasikan query adalah : 1.tekan tombol tombol query builder Gambar 31. tools Quer Builder 2.mengisi operasi querynya 3.mengisi parameter 29


30 Gambar 32. Query data Untuk melakukan operasi query, anda tinggal memasukkan rumus untuk mencari unsur-unsur yang ingin anda ketahui, kemudian tekan tombol New Set. Rumus untuk mencari unsur-unsur ini hampir mirip dengan operasi dasar matematika dan logika. e. Sekarang kita lihat pada jendela View akan terdapat satu atau lebih feature yang berwarna kuning. Feature ini merupakan feature yang kita pilih melalui query builder. Jika anda tidak melihat feature yang berwarna kuning. Tekanlah tombol Zoom to Selected . Dengan menekan tombol tersebut, tampilan di layar akan segera menampilkan feature yang telah kita pilih melalui query builder. B. overlay Pengguanaan overlay pada arcview memerlukan suatu program pendukung yang di dalam ArcView disebutdenganExtensions. Extensions yang digunakan adalah extensions Geoprocessing. Untuk mengaktifkan extensions geoprocessing, langkah-langkahnya adalah: 1. pilih menu window extensions 2. setelah muncul kotak dialog extensions, aktifkan extensions geoprocessing. Klik OK Gambar 33. Kotak dialog Extensions Untuk memunculkan kotak dialog geoprocessing sehingga bisa digunakan. Maka pilih menu view geoprocessing wizard


31 Gambar 34 Kotak dialog geoprocessing Operasi analisis didalam pemanfaatan extensions geoprosesing memiliki 6 pilihan sebagai berikut: 1. Dissolve: merupakan analisis yang menghasilkan sebuah peta (theme) baru dari penggabungan data baris (record) yang sama dari sebuah kolom (field) misalkan dari sebuah peta kota menjadi peta provinsi. Gambar 35. Kotak dialog dissolve


32 Gambar 36. Kotak dialog pemilihan field yanga kan digabungkan 2. Merge: merupakan analisis penggabungan dua buah theme menjadi sebuah theme misalkan peta desa satu dengan desa yang lain menjadi peta kecamatan Gambar37. Kotak dialog pemilihan theme yang akan di merge 3. Clip One Theme: merupakan analisis pemotongan sebuah theme dengan memanfaatkan theme lain sebagai batas pemotongan, misalnkan memotong sungai di jawa timur dengan kota malang akan dihasilakan sungai di kota malang


33 Gambar 38. Kotak dialog clip 4. Intersect: merupakan analisis penggabungan sekaligus pemotongan dua buah theme. Gambar 40. Kotak dialog pilahan data input dan theme yang di overlay 5. Union: merupakan analisis penggabungan dua buah theme, dimana theme yang yang dihasilkan merupakan penggabungan keseluruhan dari kedua theme tersebut


34 6. Assign: merupakan analisis yang hanya menggabungkan dua buah tabel dari dua buah theme, dimana theme-themenya tidak digabungkan. Gambar 41. Kotak dialog pilihan table yang digabungkan


35 6.OUTPUT Hasil akhir dari suatu pekerjaan adalah output. Dalam sistem informasi geografi ada berbagi macam hasil akhirnya. Bisa dalam bentuk peta hard copy ataupun soft copy, bisa dalam bentuk tabel dan dalam bentuk grafik. Proses pembuatan hasil akhir ini sering disebut dengan pembuatan layout. Umumnya dalam bentuk peta. Adapun proses dalam pembuatan layout ini adalah sebagai berikut: 1. pilih menu view layout 2. maka akan uncul kotak dialog bentuk-bentuk layout yang akan user hasilkan. Misalkan kita memilih landscape Gambar 42. kotak dialog bentuk-bentuk layout 3. hasil dari proses itu seperti pada gambar dibawah


36 Gambar 43. contoh hasil layout standar Peta tersebut merupakan hasil standar dari ArcView. Untuk merubah hasil layout seperti gambar diatas, user bisa memanfaatkan menu, button dan tool yang telah ada. Adapun menu, button dan tool yang sering dipakai adalah: (view untuk menampilkan view lain dalam layout misalnya untuk menampilkan frame) peta insert (legend untuk menampilkan legenda/daftar isi (table of content) theme yang aktif frame) dari sebuah view bila legenda yang ada perlu tambahan (scale bar untuk menampilkan skala peta dalam bentuk lain selain bentuk skala yang frame) berada dalam bentuk standar. Misalnya skala angka (north untuk menampilkan bentuk arah mata angin yang lain selain bentuk arrow) standarnya (chart untuk menampilkan grafik yang telah dibuat ke dalam layout frame)


37 (table untuk menampilkan tabel yang aktif dalam sebuah layout frame) (picture untuk menampilkan gambar lain ke dalam sebuah layout, misalnya logo frame) UNUD Dalam pembuatan layout ini adalah bahwa semua tampilan yang ada didalam layout bersifat berhubungan dengan data aslinya. Tugas: Buatlah layout dari masing masing peta yang dimiliki mahasiswa!


38 7.Web gis dengan Googlle Maps API Google Maps adalah salah satu layanan gratis Google . Kita dapat menambahkan fitur Google Maps dalam web kiaa sendiri dengan Google Maps API. Google Maps API adalah library JavaScript sehingga yang dibutuhkan adalah pengetahuan tentang HTML dan JavaScript, serta koneksi Internet. Dengan menggunakan Google Maps API dapat menghemat waktu dan biaya Anda untuk membangun aplikasi peta digital, sehingga Anda dapat focus hanya pada data-data , sedangkan yang berkaitan dengan data peta-peta dunia diambil dari Google. Dalam google map terdapat Parameter mapTypeId menentukan jenis peta yang akan ditampilkan. Pilihannya ada : 1. ROADMAP, ini yang saya pilih, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi 2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit 3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan sungai 4. HYBRID, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil pada ROADMAP (jalan dan nama kota) Terdapat 3 kelompok laindari jenis peta yang bisa dipakai, adalah: • Kelompok Google Map Maker, peta-peta dalam kategori ini merupakan kontribusi dari seluruh dunia • Kelompok peta Celestial, selain peta bumi, Google juga menyediakan peta bulan, dan Mars • Kelompok peta 3D, membutuhkan plugins Google Earth


39 Gambar 44. Tampilan google map yang akan ditanam dalam web


40 Berikut adalah 4 tahap dalam membangun web gis sederhana : 1. Membuat table database 2. Mengisi data/record ke dalam database 3. Menmpilkan data XML dengan PHP 4. Membuat Peta 1. Membuat sebuah table database Buat database dengan nama peta, kemudian buat tabel dengan nama marker buat 6 buah field dalam tabel tersebut yang terdiri dari id, nama, alamat, lat, lng, tipe , script SQL nya seperti berikut : CREAT E TABLE `markers` ( `id` INT NOT NULL AUTO_INCREMENT PRIMAR Y KEY, `nama` VARCHAR( 50 ) NOT NUL L , `alamat` VARCHAR( 70 ) NOT NUL L , `lat` FLO AT( 10, 6 ) NOT NUL L , `lng` FLO AT( 10, 6 ) NOT NUL L , `tipe` ) ENGINE = MYISAM ; VARCH AR( 20 ) NOT NULL 2. Mengisi data/record ke dalam database Kemudia isi table marker dengan data (scriptnya) seperti berikut : INSERT INTO `markers` (`id`, `nama`, `alamat`, `lat`, `lng`, `tipe`) VALUES (1, 'masjid Abc', 'Jl. …. , Malang', -7.984528, 112.620253, 'masjid kota'), (2, dst hingga 10 data


41 3. Membuat berkas XML dengan PHP Pertama kita buat dahulu file php agar web kita nanti dapat terhubung dengan database. Script phpnya seperti berikut : $server = "localhost"; $username = "root"; $password = ""; $database = "peta"; // Koneksi dan memilih database di server mysql_connect($server,$username,$password) or die("Koneksi gagal"); mysql_select_db($database) or die("Database tidak bisa dibuka");?> simpan script diatas dengan nama koneksi.php


42 4. Menggunakan Echo PHP untuk output XML Dan berikut adalah script untuk menampilkan berkas xml dengan echo php : <?php require("koneksi.php"); function parseToXML($htmlStr) { $xmlStr=str_replace('<','&lt;',$htmlStr); $xmlStr=str_replace('>','&gt;',$xmlStr); $xmlStr=str_replace('"','&quot;',$xmlStr); $xmlStr=str_replace("'",'&#39;',$xmlStr); $xmlStr=str_replace("&",'&amp;',$xmlStr); return $xmlStr; } // Opens a connection to a MySQL server $connection=mysql_connect (localhost, $username, $password); if (!$connection) { die('Not connected : ' . mysql_error()); } // Set the active MySQL database $db_selected = mysql_select_db($database, $connection); if (!$db_selected) { die ('Can\'t use db : ' . mysql_error()); } // Select all the rows in the markers table $query = "SELECT * FROM markers WHERE 1"; $result = mysql_query($query); if (!$result) { die('Invalid query: ' . mysql_error()); } header("Content-type: text/xml"); // Start XML file, echo parent node echo '<markers>'; // Iterate through the rows, printing XML nodes for each while ($row = @mysql_fetch_assoc($result)){


43 // ADD TO XML DOCUMENT NODE echo '<marker '; echo 'nama="' . parseToXML($row['nama']) . '" '; echo 'alamat="' . parseToXML($row['alamat']) . '" '; echo 'lat="' . $row['lat'] . '" '; echo 'lng="' . $row['lng'] . '" '; echo 'tipe="' . $row['tipe'] . '" '; echo '/>'; } // End XML file echo '</markers>'; ?> Simpan script diatas dalam bentuk file php dengan nama phpsqlajax_genxml.php 4. Membuat Peta Ini adalah tahap terakhir setelah tahap-tahap sebelumnya semua sukses dijalankan. Untuk membuat petanya Script lengkapnya seperti berikut : <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Strict//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-strict.dtd"> <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">


44 <head> <meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=utf-8"/> <title>Blognetizen : Google Maps PHP/MySQL Tutorial </title> <script src="http://maps.google.com/maps?file=api&amp;v=2&amp;sensor=true&amp;key=ABQIAAAA8G9Z UehlmgHFYSk0eHkvMxSMGSzrQzuxP9i0yI 8OwKXwu_vyNhQuc40vTW0co5ModYSrK6lCkwof0Q" type="text/javascript"></script> <script type="text/javascript"> //<![CDATA[ var iconBlue = new GIcon(); iconBlue.image = 'http://labs.google.com/ridefinder/images/mm_20_blue.png'; iconBlue.shadow = 'http://labs.google.com/ridefinder/images/mm_20_shadow.png'; iconBlue.iconSize = new GSize(12, 20); iconBlue.shadowSize = new GSize(22, 20); iconBlue.iconAnchor = new GPoint(6, 20); iconBlue.infoWindowAnchor = new GPoint(5, 1); var iconRed = new GIcon(); iconRed.image = 'http://labs.google.com/ridefinder/images/mm_20_red.png'; iconRed.shadow = 'http://labs.google.com/ridefinder/images/mm_20_shadow.png'; iconRed.iconSize = new GSize(12, 20); iconRed.shadowSize = new GSize(22, 20); iconRed.iconAnchor = new GPoint(6, 20); iconRed.infoWindowAnchor = new GPoint(5, 1); var customIcons = []; customIcons["wisata"] = iconBlue; customIcons["museum"] = iconRed; function load() { if (GBrowserIsCompatible()) { var map = new GMap2(document.getElementById("map")); map.addControl(new GSmallMapControl()); map.addControl(new GMapTypeControl()); map.setCenter(new GLatLng(-7.984528, 112.620253), 13); GDownloadUrl("phpsqlajax_genxml.php", function(data) { var xml = GXml.parse(data); var markers = xml.documentElement.getElementsByTagName("marker"); for (var i = 0; i < markers.length; i++) { var nama = markers[i].getAttribute("nama"); var alamat = markers[i].getAttribute("alamat"); var tipe = markers[i].getAttribute("tipe"); var point = new GLatLng(parseFloat(markers[i].getAttribute("lat")), parseFloat(markers[i].getAttribute("lng"))); var marker = createMarker(point, nama, alamat, tipe); map.addOverlay(marker);


45 } }); } } function createMarker(point, nama, alamat, tipe) { var marker = new GMarker(point, customIcons[tipe]); var html = "<b>" + nama + "</b> <br/>" + alamat; GEvent.addListener(marker, 'click', function() { marker.openInfoWindowHtml(html); }); return marker; } //]]> </script>


1 </head> <body onload="load()" onunload="GUnload()"> <div id="map" style="width: 1000px; height: 600px"></div> </body> </html> manfaat sig Sistem Informasi Geografis (SIG) memberikan sejumlah manfaat yang signifikan di berbagai bidang. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan SIG: 1. Pemetaan dan Visualisasi: SIG memungkinkan pemetaan dan visualisasi data geografis, baik dalam bentuk peta statis maupun peta interaktif. Ini membantu pengguna untuk memahami dan mengkomunikasikan informasi geografis dengan lebih efektif. 2. Analisis Spasial: Salah satu keunggulan utama SIG adalah kemampuannya untuk melakukan analisis spasial, seperti overlay peta, analisis jarak, dan analisis pola spasial. Ini membantu pengguna untuk mengidentifikasi pola, hubungan, dan tren dalam data geografis. 3. Pengambilan Keputusan: SIG membantu dalam pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi geografis yang relevan dan akurat. Ini memungkinkan pengguna untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam berbagai konteks, termasuk perencanaan kota, manajemen lingkungan, pemantauan bencana, dan banyak lagi. 4. Manajemen Sumber Daya: SIG digunakan dalam manajemen sumber daya alam, seperti pengelolaan lahan, air, dan hutan. Ini membantu dalam pemantauan dan pengelolaan yang berkelanjutan dari sumber daya alam yang penting bagi kehidupan manusia. 5. Pemantauan Bencana: SIG digunakan untuk pemantauan bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, dan badai. Ini memungkinkan pihak berwenang untuk merespons dengan cepat dan efektif dalam situasi darurat. 6. Perencanaan Kota dan Pembangunan: SIG digunakan dalam perencanaan kota dan pembangunan untuk memahami pola pertumbuhan populasi, infrastruktur yang ada, dan kebutuhan pembangunan masa depan. Ini membantu dalam merencanakan penggunaan lahan yang efisien dan berkelanjutan. 7. Pemantauan Lingkungan: SIG membantu dalam pemantauan lingkungan dengan menyediakan informasi tentang kualitas udara, kualitas air, keanekaragaman hayati, dan banyak lagi. Ini membantu dalam upaya perlindungan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam. 8. Navigasi dan Transportasi: SIG digunakan dalam navigasi dan transportasi, baik untuk navigasi kendaraan bermotor maupun navigasi pejalan kaki. Ini memungkinkan pengguna untuk menemukan rute tercepat dan terbaik berdasarkan kondisi lalu lintas, jarak, dan kepentingan lainnya.


2 Manfaat-manfaat ini menunjukkan betapa pentingnya Sistem Informasi Geografis dalam memahami dan memanfaatkan informasi geografis dalam berbagai konteks dan aplikasi. penerapan sig Penerapan Sistem Informasi Geografis (SIG) meliputi berbagai bidang dan aplikasi. Berikut adalah beberapa contoh penerapan SIG yang umum: 1. Pemetaan dan Perencanaan Kota: SIG digunakan dalam pemetaan dan perencanaan kota untuk memetakan infrastruktur kota, seperti jalan, bangunan, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini membantu pemerintah kota dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan dan pemeliharaan kota. 2. Manajemen Sumber Daya Alam: SIG digunakan dalam manajemen sumber daya alam, termasuk pengelolaan hutan, lahan, dan air. Ini membantu dalam pemantauan penggunaan sumber daya alam, perlindungan habitat, dan pengelolaan keanekaragaman hayati. 3. Pemantauan Lingkungan: SIG digunakan untuk pemantauan lingkungan, termasuk pemantauan kualitas udara, kualitas air, dan polusi lingkungan lainnya. Ini membantu dalam mendeteksi dan menanggapi masalah lingkungan yang mungkin timbul. 4. Manajemen Bencana: SIG digunakan dalam manajemen bencana untuk pemantauan, perencanaan tanggap darurat, dan pemulihan pasca-bencana. Ini membantu pihak berwenang dalam merespons bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan badai dengan lebih efektif. 5. Perencanaan Transportasi: SIG digunakan dalam perencanaan transportasi untuk memetakan infrastruktur transportasi, memodelkan pola perjalanan, dan merencanakan rute transportasi. Ini membantu dalam meningkatkan efisiensi dan keselamatan transportasi. 6. Pengelolaan Aset: SIG digunakan dalam pengelolaan aset, seperti jaringan listrik, pipa gas, dan jaringan telekomunikasi. Ini membantu perusahaan dan organisasi dalam pemantauan, pemeliharaan, dan penggantian aset dengan lebih efisien. 7. Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat: SIG digunakan dalam epidemiologi untuk memetakan penyebaran penyakit dan kesehatan masyarakat untuk merencanakan lokasi fasilitas kesehatan dan menanggapi wabah penyakit. 8. Perencanaan Pembangunan Lahan: SIG digunakan dalam perencanaan pembangunan lahan untuk memetakan penggunaan lahan, mengidentifikasi potensi risiko, dan merencanakan pengembangan lahan yang berkelanjutan. 9. Pemantauan Pertanian: SIG digunakan dalam pemantauan pertanian untuk memetakan pola tanam, mengidentifikasi kondisi tanah, dan merencanakan irigasi dan drainase. 10. Pariwisata dan Rekreasi: SIG digunakan dalam industri pariwisata dan rekreasi untuk memetakan objek wisata, rute hiking, dan lokasi kegiatan rekreasi lainnya. Penerapan SIG ini menunjukkan keberagaman dan fleksibilitas teknologi dalam berbagai konteks dan aplikasi yang berbeda. Dengan memanfaatkan informasi geografis, SIG membantu pengguna untuk membuat keputusan yang lebih baik dan merespons tantangan yang kompleks di berbagai bidang. Pengenalan visual studio


3 1. Pertama tama masuk k google setela itu dipilih mana yg dibutuhkan Ini adalah salah satu aplikasi yang akan menjadi wadah dari sebuah kodingan web sesuai keinginan dengan menggunakan bahasa php,javascript,dan bahasa lainnya dengan memodivikasi sendiri sesuai web yang akan ditampilkan. 2.Setelah di instal langsung masuk. setelah proses donwload dan instalasi aplikasi code ini adalah tampilan dari aplikasi didalamnya . 3.proses install Sebeleum masuk kehalaman tampilan tadi kita harus menginstall terlebuh dulu aplikasi vs code tersebut dengan mengklik tombol seperti gambar di atas. 4. setelah itu klik next.


4 Selanjutnya Sebeleum masuk ke halaman tampilan tadi kita harus menginstall terlebuh dulu aplikasi vs code tersebut dengan mengklik tombol seperti gambar di atas. 5. selanjutnya klik lagi next Sebeleum masuk kehalaman tampilan tadi kita harus menginstall terlebuh dulu aplikasi vs code tersebut dengan mengklik tombol seperti gambar di atas. 6.Ceklis semua dan klik Next. Selanjutnya Sebeleum masuk kehalaman tampilan tadi kita harus menginstall terlebuh dulu aplikasi vs code tersebut dengan mengklik tombol seperti gambar di atas.


5 7.setelah muncul kayak iniKlik Install. Selanjutnya Sebeleum masuk kehalaman tampilan tadi kita harus menginstall terlebuh dulu aplikasi vs code tersebut dengan mengklik tombol seperti gambar di atas. 8. Proses instalasi sedang berlangsung tinggal nunggu sampek selesai.jangan di cancel ya! Selanjutnya menunggu proses instalasi selesai sampai semua file yang ada di vs code terinstall. 9.nah setelah muncul kayak gini terus klik finish Setelah penginstalan selesai akan tampil seperti gambar diatas dan setelah itu akan membuka aplikasi vs codenya dan jalankan untuk mengkoding web yang akan ditampilkan.


6 Bab 3 Pengenalan Software Xampp, Codeigniter, Leaflet.js, Qgis,data SHP A. XAMPP XAMPP merupakan software yang dikembangkan oleh sekelompok tim Apache Friend pada 2002 dan bisa didapatkan secara gratis dengan label General Public License (GNU). Sebagai software open source berbasis web server, XAMPP ini memiliki berbagai program dan mendukung berbagai sistem operasi yang umum digunakan, seperti Linux, Windows, MacOS, dan Solaris. Aplikasi ini berfungsi sebagai server lokal yang sudah mencakup program Apache, MySQL, dan PHP. XAMPP disebut juga sebagai standalone server atau server yang dapat berdiri sendiri sehingga memudahkan pengguna saat menjalankan proses pengeditan, desain, dan pengembangan aplikasi. Penggunaan XAMPP dirasa mampu menghemat anggaran karena dapat menggantikan peran web hosting dengan cara menyimpan file website ke dalam localhost agar bisa dipanggil atau dihubungkan melalui browser. Adapun XAMPP memiliki kepanjangan X (cross platform), A (Apache), M (MySQL/MariaDB), P (PHP), dan P (Perl). Kepanjangan XAMPP tersebut merupakan program yang tersedia pada software ini. • X (Cross Platform) Kode ini merupakan kode penanda untuk software cross platform atau yang bisa berjalan di banyak sistem operasi, seperti Windows, Linux, MacOS, dan Solaris. • A (Apache) Berarti web server gratis dan bisa dikembangkan oleh banyak orang (open source) untuk menciptakan halaman web yang benar. Dengan menggunakan web server, pengguna dapat menjalankan file yang berisi bahasa pemrograman PHP pada localhost. • M (MySQL/MariaDB)


7 MySQL adalah salah satu aplikasi database server dengan bahasa pemrograman structured query language (SQL) yang berfungsi untuk mengelola data secara terstruktur dan sistematis. Misalnya, mengolah, mengedit, dan menghapus daftar melalui database. MySQL juga dapat digunakan di localhost tanpa memerlukan sambungan internet. Dengan demikian, developer maupun programmer dapat membuat aplikasi berbasis web di komputernya. Sedangkan, MariaDB merupakan sistem manajemen database yang merupakan bagian dari pengembangan mandiri dari MySQL. • P (PHP) Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan bahasa pemrograman khusus berbasis web untuk kebutuhan pada sisi server atau back end sehingga dapat digunakan untuk membuat halaman web menjadi lebih dinamis dengan menerapkan server-side scripting. Selain itu, PHP juga mendukung manajemen sistem pada Oracle, Postgresql, Microsoft Access, dan lain sebagainya. • P (Perl) Perl adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk segala kebutuhan atau cross platform. Perl ini bisa berjalan di dalam banyak sistem operasi sehingga sangat fleksibel dan banyak digunakan. Bahasa pemrograman ini juga berfungsi sebagai penunjuk eksistensi dari PHP. Saat ini, Perl banyak digunakan untuk keperluan pengembangan aplikasi hingga web server dan banyak juga digunakan untuk website development pada sistem berbasis content management system (CMS), seperti WordPress. Fungsi XAMPP XAMPP memiliki banyak sekali manfaat. Berikut beberapa fungsi dari tool web server open source ini. I. Mengkonfigurasi pengaturan database PhpMyAdmin XAMPP bisa berfungsi sebagai aplikasi yang dapat mengatur database pada PhpMyAdmin tanpa memerlukan koneksi internet sehingga tidak khawatir terjadi error bila koneksi internet mengalami kendala. Melalui PhpMyAdmin, pengguna pun bebas untuk melakukan berbagai perubahan yang mencakup pengeditan, penghapusan, peng-updatean, hingga menambahkan user pada database. II. Menjalankan framework PHP secara offline Laravel merupakan salah satu framework milik PHP yang berfungsi untuk mempermudah programmer dalam mengembangkan tampilan web. Dengan adanya XAMPP, pengguna dapat menginstall dan menjalankan Laravel di localhost secara offline. Adapun keunggulan mengembangkan web menggunakan Laravel pada localhost adalah proses pengeditan kode menjadi lebih cepat sehingga pembuatan web pun jadi lebih cepat. III. Melakukan proses install WordPress offline Proses install dan menjalankan WordPress di localhost juga bisa dilakukan selama menggunakan XAMPP. WordPress yang merupakan CMS dengan pengguna terbanyak di dunia ini juga dapat didownload berbagai plugin dan temanya secara gratis


8 IV. Melakukan pengujian fitur dan mengakses web tanpa internet XAMPP juga dapat digunakan untuk proses uji fitur serta menampilkan konten yang ada di dalam web tanpa internet dengan hanya mengakses XAMPP control panel. Sebab, XAMPP dapat tetap melakukan tugasnya secara offline sehingga pengguna lebih mudah untuk memproses pengerjaan front end dan back end. Biasanya, XAMPP digunakan oleh mahasiswa ataupun pelajar untuk melihat hasil desain web sebelum dipublikasikan. Namun, XAMPP tidak begitu direkomendasikan untuk production. Sehingga bila hasil desain web setelah dipublikasikan dengan XAMPP sudah baik, bisa diterapkan melalui layanan hosting yang telah dilengkapi control panel. Komponen penting XAMPP Control panel, merupakan layanan yang digunakan untuk mengelola XAMPP. Mulai dari mengatur penggunaan database, mengupload file, melakukan konfigurasi proyek web, dan sejumlah fungsi fitur lain. Control panel ini kurang lebih sama dengan fitur yang terdapat pada cPanel atau Plesk yang digunakan untuk kebutuhan hosting yang bersifat online. HTDocs, merupakan komponen XAMPP yang berbentuk folder public dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan folder serta file yang dapat ditampilkan melalui browser. Config, merupakan menu yang digunakan untuk melakukan konfigurasi dasar pada XAMPP, seperti mengatur aplikasi editor teks dan browser yang akan digunakan secara default oleh XAMPP. PhpMyAdmin, merupakan komponen XAMPP yang berfungsi untuk mengelola database melalui browser. Netstat, merupakan menu yang digunakan untuk memastikan port yang digunakan oleh XAMPP telah digunakan oleh aplikasi lain atau belum. Bila port standar XAMPP sudah digunakan oleh aplikasi lain, maka XAMPP tidak dapat berfungsi dengan baik. Dengan demikian, pengguna harus mengubah port tersebut dengan yang lainnya yang masih belum digunakan. Cara menggunakan XAMPP Adapun untuk meng-install XAMP dapat dilakukan dengan membuka browser terlebih dahulu. Kemudian, mengunjungi situs Apache dan mengunduh XAMPP sesuai dengan versi PHP yang digunakan dan sesuai sistem operasi. Lalu, mengikuti langkah-langkah instalasi XAMPP sesuai petunjuk. Pada tahap penentuan folder instalasi, pastikan memilih partisi yang masih longgar storage-nya. Sementara untuk menjalankan XAMPP, pengguna dapat mengklik ‘Start’ dan mencari XAMPP Control Panel. Bila menemukan peringatan konfirmasi firewall, maka bisa klik ‘Allow Access’. Selanjutnya, aktifkan komponen yang ingin digunakan melalui XAMPP Control Panel tersebut. Jadi, XAMPP merupakan aplikasi yang berfungsi sebagai web server localhost. B. Codeigniter Codeigniter adalah sebuah framework php yang bersifat open source dan menggunakan metode MVC (Model, View, Controller). MVC adalah teknik atau konsep yang memisahkan komponen utama menjadi tiga komponen yaitu model, view dan controller.


9 Peggunaan framework codeigniter bertujuan sama seperti framework lainnya yaitu untuk memudahkan membangun sebuah web tanpa harus membuatnya dari awal, yaitu menggunakan Template. Template dapat dipasang apabila codeigniter telah dikonfigurasi, yaitu di halaman autoload.php, config.php, dan routes.php. Setelah template terpasang didalam codeigniter, langkah selanjutnya memasang leaflet.js didalam template. Adapun alur prosesnya seperti gambar di atas. C. Leaflet.js Leaflet.js adalah sebuah perpustakaan JavaScript yang ringan dan fleksibel untuk membangun aplikasi peta interaktif di web. Berikut adalah beberapa poin kunci tentang Leaflet.js: 1. Kesederhanaan dan Ringan Leaflet.js dirancang dengan fokus pada kesederhanaan dan kinerja yang optimal. Dengan ukuran file yang kecil, Leaflet.js dapat dimuat dengan cepat di browser pengguna. 2. Interaktif dan Responsif Leaflet.js memungkinkan pengguna untuk membuat peta interaktif yang responsif dengan berbagai fitur interaktif, seperti zoom, geser, dan klik. 3. Dukungan untuk Berbagai Peta Perpustakaan ini mendukung berbagai jenis peta, termasuk peta dasar, peta raster, dan peta vektor. Pengguna dapat dengan mudah menyesuaikan tampilan dan gaya peta sesuai kebutuhan. 4. Penggunaan Layer Leaflet.js mendukung penggunaan layer untuk menampilkan informasi tambahan di atas peta, seperti marka, garis, dan poligon. Layer-layer ini dapat dengan mudah ditambahkan, dimodifikasi, atau dihapus. 5. Kompatibilitas Silang Browser Leaflet.js kompatibel dengan berbagai browser web modern, termasuk Chrome, Firefox, Safari, dan Edge. Ini memastikan bahwa aplikasi peta yang dibangun dengan Leaflet.js dapat diakses oleh sebagian besar pengguna web. 6. Ekosistem yang Kaya


10 Leaflet.js memiliki ekosistem yang kaya dengan banyak plugin dan ekstensi yang memperluas fungsionalitasnya. Plugin-plugin ini mencakup berbagai fitur tambahan seperti routing, clustering, dan integrasi dengan data geografis. 7. Dokumentasi yang Baik Leaflet.js dilengkapi dengan dokumentasi yang baik dan dukungan komunitas yang aktif. Ini membuatnya mudah dipelajari dan digunakan oleh pengembang web dari berbagai tingkat keahlian. 8. Open Source Leaflet.js adalah perangkat lunak sumber terbuka (open source), yang berarti kode sumbernya tersedia untuk umum dan dapat digunakan, dimodifikasi, dan didistribusikan secara bebas sesuai dengan lisensi MIT. Contoh Penggunaan javascript // Membuat peta var map = L.map('map').setView([51.505, -0.09], 13); // Menambahkan peta dasar L.tileLayer('https://{s}.tile.openstreetmap.org/{z}/{x}/{y}.png', { attribution: '&copy; <a href="https://www.openstreetmap.org/copyright">OpenStreetMap</a> contributors' }).addTo(map); // Menambahkan marka L.marker([51.5, -0.09]).addTo(map) .bindPopup('A pretty CSS3 popup.<br> Easily customizable.') .openPopup(); Leaflet.js adalah pilihan yang populer dan kuat untuk membangun aplikasi peta interaktif di web, baik untuk proyek skala kecil maupun besar. D. Qgis QGIS adalah singkatan dari Quantum GIS, sebuah perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) sumber terbuka yang dikembangkan oleh komunitas pengembang global. QGIS dirancang untuk


11 memungkinkan pengguna untuk membuat, mengedit, memvisualisasikan, dan menganalisis data geografis dengan mudah dan efisien. Fitur Utama QGIS: 1. Pemetaan: QGIS memungkinkan pengguna untuk membuat peta interaktif dengan berbagai jenis data geografis, termasuk data vektor dan raster. 2. Analisis Spasial: QGIS menyediakan berbagai alat dan fungsi untuk melakukan analisis spasial, seperti overlay, buffering, analisis jarak, dan banyak lagi. 3. Pengolahan Data: QGIS mendukung berbagai format data SIG, dan memungkinkan pengguna untuk mengimpor, mengedit, dan menyimpan data geografis dengan mudah. 4. Visualisasi: QGIS memiliki berbagai opsi visualisasi yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan tampilan peta sesuai kebutuhan mereka, termasuk gaya peta, simbologi, dan legenda. 5. Plugin: QGIS memiliki ekosistem plugin yang kaya, yang memungkinkan pengguna untuk memperluas fungsionalitasnya sesuai kebutuhan mereka dengan menambahkan plugin tambahan. 6. Kompatibilitas: QGIS kompatibel dengan berbagai platform, termasuk Windows, macOS, dan Linux, serta mendukung berbagai format data SIG yang umum digunakan. 7. Antarmuka Pengguna yang Ramah: QGIS memiliki antarmuka pengguna yang intuitif dan mudah digunakan, sehingga memudahkan pengguna dari berbagai tingkat keahlian untuk mempelajarinya. 8. Sumber Terbuka dan Gratis: QGIS adalah perangkat lunak sumber terbuka dan gratis untuk digunakan oleh siapa pun, sehingga memungkinkan akses yang lebih luas dan berkontribusi pada pengembangannya. Penggunaan QGIS: QGIS digunakan dalam berbagai bidang, termasuk ilmu bumi, lingkungan, perencanaan wilayah, pemetaan dan pemantauan, pembangunan infrastruktur, analisis spasial, dan banyak lagi. Ini digunakan oleh akademisi, peneliti, organisasi pemerintah, industri, dan masyarakat umum di seluruh dunia. Dengan fitur yang kuat, antarmuka yang ramah, dan dukungan komunitas yang aktif, QGIS adalah pilihan yang populer dan kuat untuk pengolahan dan analisis data geografis di berbagai bidang.


12 Pengenalan QGIS 3.1 Membuka Project Pada QGIS • Buka Program Quantum GIS Desktop 1.8.0 • Quantum GIS dapat menyimpan sebuah project yang berisi kumpulan data layers yang ingin kita gunakan. • Buka Project yang telah di sediakan untuk latihan ini pada File > Open Project • Cari folder MapsLatihan pada data latihan DVD_Pelatihan_QGIS_Protect • Pilih Tut 3-1_ExploreQGIS_WorldMap • Maka seharusnya pada Qgis Anda akan seperti tampilan dibawah ini: 3.2 Bagian-bagian QGIS Sebelum lebih jauh kita bekerja menggunakan QGIS ada baiknya kita mengenal dulu bagian-bagian dari Qgis sepertiberikut :


Click to View FlipBook Version