i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Alloh SWT yang telah memberikah rahmat dan hidayahNya kepada kita semua sehingga penyusunan , pelaksanaan dan pelaporan Best Practice yang berjudul “Optimalisasi Pengelolaan Dana BOSP Berbasis Rapor Pendidikan Untuk Meningkatkan Inovasi Sekolah Menuju Sekolah Harapan ” dapat terselesaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Best Practice ini merupakan pengalaman baik kami dalam melakukan pengelolaan sekolah secara menyeluruh baik yang berkaitan kompetensi manajerial, kepribadian, sosial, supervise dan kewirausahaan. Best Practice ini merupakan laporan uraian hasil pengalaman nyata kami, sebagai seorang Kepala Sekolah dalam memecahkan masalah yang ada dan memiliki manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung untuk diri sendiri, peserta didik, masyarakat, rekan sejawat lainnya. Penyusunan Best Practice ini dapat kami selesaikan tentunya berkat bantuan dari berbagai pihak, Wakasek, rekan-rekan guru dan karyawan, siswa siswi SMP Negeri 3 Ngunut, komite sekolah serta seluruh warga masyarakat. Untuk itu kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga dan semoga semua bantuannya diterima sebagai amal kebaikan di sisi Alloh SWT. Kami menyadari penyusunan Best Practice ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan di dalamnya. Untuk itu kami mengharap saran dan kritikan yang baik demi kesempurnaan Best Practice selanjutnya. Ngunut, 28 Pebruari 2023 Penulis, Drs. SLAMET RIHADI, M.Pd NIP. 19670308 199003 1 007
ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..............................................................................................i DAFTAR ISI.............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1 1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................1 1.2 Identifikasi Masalah..........................................................................3 BAB II PENGELOLAAN DANA BOSP BEBASIS RAPOR PENDIDIKAN.. 4 2.1 Perencanaan.......................................................................................4 2.2 Pelaksanaan......................................................................................11 2.3 Pelaporan..........................................................................................14 2.4 Dampak / Produk..............................................................................16 BAB III IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM)........................22 3.1 Akun Belajar ....................................................................................23 3.2 Platform Merdeka Mengajar (PMM) ...............................................24 3.3 Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5).............................28 BAB IV KERJA SAMA DENGAN LEMBAGA LAIN .....................................42 4.1 UNICEF ...........................................................................................42 4.2 Puskesmas........................................................................................45 4.3 IIDI...................................................................................................48 4.4 BNN .................................................................................................50 4.5 Polsek Ngunut ..................................................................................52 4.6 Koramil Ngunut ...............................................................................52 BAB V PROGRAM SEKOLAH YANG MENDAPATKAN PENGHARGAAN .................................................................................55 5.1 Giat Bank Sampah...........................................................................55 5.2 Lomba PTMT ..................................................................................57 BAB VI PENUTUP .............................................................................................59 5.1 Kesimpulan......................................................................................59 5.2 Saran................................................................................................59 LAMPIRAN 1. Laporan Rapor Mutu Pendidikan SMP Negeri 3 Ngunut Tahun 2021 2. Rekomendasi Perencanaan Berbasis Data (PBD) 3. Salinan Peraturan Menteri Pendidikan,Kebudayaan,Riset dan Teknologi Nomor 63 Tahun2022 Tentang Petunjuk TeknisPengelolaan Dana BOSP 4. Rencana Kerja DanAnggaran Sekolah Tahun Anggaran 2023
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. SMP Negeri 3 Ngunut memiliki sejarah yang sangat unik dibanding dengan sekolah-sekolah lain di wilayah kecamatan Ngunut. Sekolah yang berlokasi Jl. Adil Nomor 52 Ngunut ini semula sekolah ini bernama SKN (Sekolah Keterampilan Negeri) yang berdiri tahun 1958, kemudian tahun 1962 berubah nama menjadi STN (Sekolah Teknik Negeri). Pada tahun 1992 STN Berubah menjadi SMP/ SLTP PPK (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Penyelenggara Program Keterampilan. Kemudian pada tahun 2001 SLTP PPK berubah fungsi menjadi SMP Reguler sampai saat ini Tahun demi tahun SMP Negeri 3 Ngunut selalu mengalami perkembangan/ kemajuan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas . Dari segi kualitas diukur dari status akreditasi sekolah (terakhir status terakreditasi tahun 2019 dengan nilai A), prestasi akademik maupun non akademik dari tingkat Kecamatan – Kabupaten – Propinisi Jawa Timur bahkan tingkat Nasional. Fasilatas sarana prasarana makin lengkap sesuai standar pelayanan minimum sebagai sekolah yang melaksanakan 8 standar mutu pendidikan. SMP Negeri 3 Ngunut terus melakukan berubahan-perubahan untuk menyesuaikan dengan perkembangan-perkembangan khususnya perkembangan di dunia pendidikan yang ada di Negara kita Indonesia maupun yang ada di dunia pada umumnya dengan adanya kemajuan yang luar biasa dibidang teknologi informasi dan digitalisasi di semua bidang termasuk dibidang pendidikan. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan dengan tujuan utama untuk mewujudkan Visi dan Misi Sekolah yang selama ini menjadi tarjet capaian. Adapun Visi SMP Negeri 3 Ngunut adalah “BERPRESTASI, DISIPLIN, TERAMPIL, BERBUDI PEKERTI LUHUR, BERWAWASAN ADI WIYATA DILANDASI IMAN DAN TAQWA”. Sebagai indikator akan tercapainya visi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tercapainya lulusan yang berprestasi akademik. 2. Tercapainya lulusan yang berprestasi non akademik. 3. Terciptanya kondisi lingkungan sekolah yang disiplin. 4. Tercapainya lulusan yang terampil.
2 5. Tercapainya lulusan yang berbudi pekerti luhur. 6. Terciptanya lingkungan sekolah yang berwawasan adi wiyata. 7. Terciptanya kondisi lingkungan sekolah yang agamis. Sedangkan Misi SMP Negeri 3 Ngunut adalah : 1. Melaksanakan pendidikan yang berkualitas melalui proses belajar mengajar yang efektif dan efisien . 2. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara konsisten kepada seluruh siswa. 3. Menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang tertib dan disiplin. 4. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur kepada siswa melalui proses belajar mengajar secara konsisten. 5. Melaksanakan kegiatan peningkatan sumber daya manusia yang profesional 6. Melengkapi sarana prasarana pembelajaran yang representatif dan up to date 7. Mewujudkan lingkungan dan budaya yang berwawasan adiwiyata. 8. Menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang agamis. Selain mengacu kepada Visi dan Misi sekolah, kebijakan-kebijakan yang diambil oleh sekolah juga dilakukan untuk menyesuaikan dan untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintah dibidang pendidikan seperti Asesmen dan Survey Nasional, Kurikulum Merdeka serta beberapa kebijakan Merdeka Belajar yang tentunya berpengaruh pada satuan pendidian termasuk SMP Negeri 3 Ngunut. Asesmen dan Survey Nasional menghasilkan Rapor Pendidikan yang menjadi acuan dari rencana kegiatan sekolah. Kurikulum Merdeka memunculkan berbagai kebijakan Merdeka Belajar seperti seri Guru Merdeka Belajar dan Berbagi serta Guru Merdeka Mengajar yang saat ini setidaknya sudah ada 23 episode yang telah diluncurkan oleh pemerintah termasuk di dalamnya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5). Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kebijakan Merdeka Belajar seri ke-3 tentang pengelolaan Dana BOS yang mana disebutkan bahwa pengelolaan dana BOS lebih fleksibel, penyaluran lebih cepat dan tepat sasaran serta makin transparan dan akuntable.
3 1.2. Identifikasi Masalah. Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang muncul di SMP Negeri 3 Ngunut yang dapat diidentifikasi sebagaiberikut : 1. Sekolah belum secara optimal melakukan inovasi-inovasi untuk mewujudkan Visi dan Misi sekolah dengan melakukan akselerasiakselerasi di era digitalisasi pendidikan termasuk menjalin kerjasama dengan instansi-instansi lain baik dari pemerintah atau dari swasta maupun dunia usaha. 2. Sekolah belum secara maksimal membuat rencana kegiatan sekolah berbasis Rapor Pendidikan sesuai rekomendasi PBD. 3. Sekolah perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menerapkan Kurikulum Merdeka baik Pendidik, tenaga kependidikan, siswa, sarana dan prasarana serta manajemen sekolah. 4. Pengelolaan dana BOS belum secara maksimal digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan rekomendasi PBD untuk meningkatkan capaian yang masih kurang dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Dari hasil identifikasi masalah diatas dapat disimpulkan bahwa sebagai kepala sekolah merasa perlu melakukan langkah-langkah optimalisasi pengelolaan dana BOS berbasis Rapor Pendidikan sesuai dengan rekomendasi Perencanaan Berbasis Data (PBD). Dan perlu melakukan inovasi-inovasi dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi sekolah dengan menyesuaikan kebijakankebijakan pemerintah di bidang pendidikaan serta menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan informasi di dunia pendidikan atau yang dikenal dengan istilah digitalisasi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan menuju sekolah harapan.
4 BAB II PENGELOLAAN DANA BOSP BERBASIS RAPOR PENDIDIKAN DAN REKOMENDASI PERENCANAAN BERBASIS DATA ( PBD ) Pepatah mengatakan “Tidak ada yang kekal di dunia ini kecuali Perubahan”. Keadaan yang selalu berubah, seperti kurikulum Pendidikan di Indonesia, dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) berubah menjadi Kurikulum 13 dan sekarang berubah menjadi Kurikulum Merdeka. Seiring diberlakukannya Kurikulum Merdeka maka terbitlah beberapa kebijakan pemerintah seperti Merdeka Belajar dan Berbagi, Dan pada kebijakan Merdeka Belajar seri ke-3 dijelaskan tentang pengelolaan Dana BOS yang mana disebutkan bahwa pengelolaan dana BOS lebih fleksibel, penyaluran lebih cepat dan tepat sasaran serta makin transparan dan akuntable. Pada dasarnya pengelolaan dana BOSP pada satuan Pendidikan meliputi beberapa kegiatan yaitu : a. Perencanaan dan Penganggaran b. Pelaksanaan dan Penatausahaan c. Pelaporan dan Pertanggungjawaban. 2.1. Perencanaan Pengelolaan Dana BOSP. Perencanaan merupakan tahap yang sangat penting dari suatu kegiatan termasuk dalam pengelolaan Dana BOSP. Perencanaan yang baik akan berakibat terhadap efektifitas, efisiensi dan produktifitas. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap Perencanaan pengelolaan Dana BOSP antara lain adalah : 1. Analisis Laporan Rapor Pendidikan tahun 2021 dan rekomendasi Perencanaan Berbasis Data (PBD) dari Kemendikbudristek. Kegiatan awal yang dilakukan oleh sekolah adalah menganalisis Laporan Rapor Pendidikan tahun 2021 dan rekomendasi Perencanaan Berbasis Data (PBD) dari Kemendikbudristek. Dari hasil analisis Rapor Pendidikan dapat diidentifikasi beberapa capian yang nilainya rendah/masih berwarna merah yang perlu dilakukan pembenahan antara lain :
5 a. Kemampuan literasi dan numerasi peserta didik b. Pengalaman Pelatihan GTK c. Paedagogi d. Manajerial e. Manajemen Kelas f. Layanan sekolah untuk murid cerdas berbakat istemewa g. Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran h. Proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring dan dari Rekomendasi PBD terdapat 5 (lima) prioritas Rekomendasi untuk SMP Negeri 3 Ngunut yaitu : a. Karakter yang berakar masalah dari kreatifitas yang perlu dikembangkan b. Karakter yang berakar masalah dari Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia yang perlu dikembangkan c. Karakter yang berakar masalah dari kemandirian yang perlu dikembangkan Satuan Pendidikan Serupa di Nasional Nilai Rata- Rata Kab/kota Nilai Rata- Rata Provinsi Nilai Rata- Rata Nasional A.1 Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi Perlu Intervensi Khusus 0% Perlu Intervensi Khusus 0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi beragam jenis teks (teks informasional dan teks fiksi). Peserta didik belum mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks ataupun membuat interpretasi sederhana. November 2021 1 A.2 Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi Perlu Intervensi Khusus 4.44% Perlu Intervensi Khusus 0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari- hari pada berbagai jenis konteks yang relevan. Peserta didik hanya memiliki pengetahuan matematika yang terbatas (penguasaan konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang terbatas). November 2021 1 C.3 Pengalaman pelatihan GTK 23.33 Merintis 16.87 19.59 14.63 15.61 0 - 100 Nilai guru yang pernah mengikuti pelatihan pengetahuan bidang studi, pedagogi, manajerial, atau pelatihan lain dikali bobot masing-masing pelatihan. Satuan Pendidikan sedang merintis dalam keikutsertaan guru dalam pelatihan. Oktober 2021 1 C.3.2 Pedagogi 0% Merintis 21.02% 24.02% 18.7% 19.59% 0% - 100% Rata-rata persentase guru yang mengikuti pelatihan terkait pedagogi di seluruh sekolah. Satuan Pendidikan sedang merintis dalam keikutsertaan guru dalam pelatihan pengetahuan pedagogik. Oktober 2021 2 C.3.3 Manajerial 0% Merintis 6.43% 6.08% 6.92% 6.36% 0% - 100% Rata-rata persentase guru yang mengikuti pelatihan terkait pengetahuan manajerial di seluruh sekolah. Satuan Pendidikan sedang merintis dalam keikutsertaan guru dalam pelatihan penguatan manajerial. Oktober 2021 2 D.1.1 Manajemen kelas 1.81 Disorientasi 1.88 1.91 1.88 1.89 1 - 3 Rata-rata nilai untuk keteraturan suasana kelas dan disiplin positif di survei lingkungan belajar. Suasana kelas belum kondusif untuk melangsungkan pembelajaran dan hanya sebagian kecil guru yang berupaya aktif untuk melibatkan peserta didik dalam pengelolaan kelas. November 2021 2 D.10.2 Layanan sekolah untuk murid cerdas dan bakat istimewa 1.67 Perlu peningkatan 1.74 1.79 1.68 1.72 1 - 3 Nilai rata-rata terhadap layanan sekolah yang melingkupi pengetahuan dan sikap tentang peserta didik cerdas dan berbakat istimewa. Satuan pendidikan membutuhkan pengetahuan, sikap yang tepat, dan kemampuan untuk melaksanakan praktik pembelajaran khusus bagi peserta didik dengan kecerdasan dan bakat istimewa. November 2021 2 E.3 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran 4.54 Rendah 9.89 10.95 10.53 10 0 - 100 Nilai komposit dari pembelanjaan BOS secara daring dan penggunaan SDS. Satuan pendidikan memiliki proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring yang rendah. November 2020 1 E.3.1 Proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring 4.54% Rendah 9.89% 10.95% 10.53% 10% 0% - 100% Jumlah pembelanjaan dana BOS melalui SIPLah dibagi total anggaran dana BOS yang diterima dalam satu tahun anggaran. Satuan pendidikan memiliki proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring yang rendah. November 2020 2 LAPORAN RAPOR PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 NGUNUT TAHUN 2021 Rentang Nilai Definisi Indikator Definisi Capaian Waktu Pengkinian Level Nomor Indikator Nama Indikator Nilai Sekolah Anda Capaian Perbandingan Gambar 1. Laporan Rapor Pendidikan SMP Negeri 3 Ngunut Tahun 2021
6 d. Karakter yang berakar masalah dari gotong royong yang perlu dikembangkan e. Kemampuan literasi yang belum memiliki nilai kategori capaian. 2. Sosialisasi hasil analisis Laporan Rapor Pendidikan tahun 2021 dan rekomendasi Perencanaan Berbasis Data (PBD) dari Kemendikbudristek. Setelah memperoleh hasil analisis Laporan Rapor Pendidikan tahun 2021 dan rekomendasi Perencanaan Berbasis Data (PBD) dari Kemendikbudristek maka dilanjutkan dengan sosialisasi kepada guru, karyawan dan komite sekolah agar diperoleh pemahaman yang sama tentang rencana pemanfaatan dan pengalokasian anggaran yang bersumber dari BOSP berdasarkan data hasil hasil analisis Laporan Rapor Pendidikan tahun 2021 dan rekomendasi Perencanaan Berbasis Data (PBD) Benahi No Masalah Kategori Nilai Akar Masalah Kategori Nilai Rekomendasi Program Indikator level 1 yang ingin Anda intervensi Capaian Capaian Subindikator yang mempengaruhi capaian indikator level 1. Anda tidak harus memilih semua akar masalah untuk dibenahi sekaligus Capaian Capaian Contoh program yang dapat meningkatkan capaian subindikator. Anda boleh menambahkan kegiatan lain yang dirasa sesuai dengan kondisi satdik 1 A.3 Karakter Perlu Dikembangkan 2 Kreativitas Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kreativitas (Benahi 1) Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait karakter kreativitas (Benahi 1) Penguatan pembelajaran karakter terkait tema kreativitas dengan menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar (Benahi 2) Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran karakter kreativitas dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5) Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan yang terkait peningkatan karakter kreativitas sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6) 2 A.3 Karakter Perlu Dikembangkan 2 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia (Benahi 1) Penguatan pembelajaran karakter terkait tema Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dengan menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar (Benahi 2) Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait karakter Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia (Benahi 4) Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran karakter Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5) Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan yang terkait peningkatan karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6) 3 A.3 Karakter Perlu Dikembangkan 2 Kemandirian Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi karakter Kemandirian (Benahi 1) Penguatan pembelajaran karakter Kemandirian dengan menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar (Benahi 2) Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait karakter Kemandirian (Benahi 4) Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran karakter Kemandirian dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5) Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan yang terkait peningkatan karakter Kemandirian sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6) 4 A.3 Karakter Perlu Dikembangkan 2 Gotong Royong Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi karakter gotong royong (Benahi 1) Penguatan pembelajaran karakter gotong royong dengan menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar (Benahi 2) Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait karakter gotong royong (Benahi 4) Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran karakter gotong royong dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5) Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan yang terkait peningkatan karakter gotong royong sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6) 5 A.1 Kemampuan literasi Mencapai kompetensi mininum 1.88 Sebagian besar peserta didik dalam kategori cakap dan dasar terutama dalam hal kompetensi membaca teks informasi (61.59)*, kompetensi membaca teks sastra (64.48)*, kompetensi mengakses dan menemukan isi teks (L1) (65.02)*, kompetensi menginterpretasi dan memahami isi teks (L2) (58.33)*, dan kompetensi mengevaluasi dan merefleksikan isi teks (L3) (58.34)* *Angka dalam kurung "()" merupakan nilai domain tersebut Tidak memiliki kategori & nilai capaian Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi literasi (Benahi 1) Penguatan pembelajaran literasi dengan menggunakan modul literasi berbasis tema dan sumber lainnya di luar platform merdeka mengajar (Benahi 2) Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam buku dari berbagai sumber dan genre secara rutin oleh guru dan siswa (Benahi 3) Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait literasi (Benahi 4) Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran literasi dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5) Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan yang terkait peningkatan literasi sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, contohnya, dengan penerapan kurikulum merdeka atau kurikulum darurat (Benahi 6) PRIORITAS REKOMENDASI PBD SMP N 3 NGUNUT 20515502 TAHUN 2022 - Lembar ini bertujuan untuk MEMANDU SATDIK mengidentifikasi prioritas masalah, merefleksikan akarnya, dan menentukan strategi untuk pembenahan. - Lembar ini hanya menampilkan 5 AKAR MASALAH UTAMAberdasarkan nilai terendah dari indikatorprioritas level 1. Untuk melihat seluruh akarmasalah, silakan bukalembar"SELURUHREKOMENDASI" - Untuk melihat referensi kegiatan sebagai langkah konkret dari program Benahi, silakan buka dokumen URAIAN KEGIATAN ARKAS yang terunduh bersama dengan dokumen ini. Identifikasi Refleksi Gambar 2. Prioritas Rekomendasi PBD SMP Negeri 3 Ngunut Tahun 2021
7 3. I d e n tifikasi Kebutuhan. Penyusunan dan penganggaran dana BOSP tersebut didasarkan pada identifikasi kebutuhan satuan pendidikan. Maka mengidentifikasi kebutuhan menjadi sangat penting untuk dilakukan berdasarkan analisis Laporan Rapor Pendidikan tahun 2021 dan rekomendasi Perencanaan Berbasis Data (PBD) dari Kemendikbudristek serta berdasarkan karakteristik SMP Negeri 3 Ngunut. 4. Menyusun RKAS. Kegiatan terakhir pada tahap perencanaan adalah penyusunan RKAS. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap awal tahun pelajaran dan setiap tahun anggaran pada saat menyusun RKAS perubahan. Penyusunan RKAS melibatkan Kepala sekolah, unsur Staff, bendahara, komite dan perwakilan guru/karyawan. Gambar 3. Rapat Sosialisasi Hasil Analisis Rapor Pendidikan dan Rekomendasi PBD
8 RKAS yang disusun fokus utamanya untuk melakukan pembenahanpembenahan sesuai hasil analisis Laporan Rapor Pendidikan tahun 2021 dan rekomendasi Perencanaan Berbasis Data (PBD) dari Kemendikbudristek namun tetap memperhatikan karakteristik SMP Negeri 3 Ngunut untuk meningkatkan inovasi-inovasi dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Diantara masalah-masalah dan kegiatan-kegiatan yang menjadi fokus utama sebagai langkah pembenahan adalah : 1. Masalah Karakter : a. Pengembangan diri terkait karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia melalui modul dan sumber lainnya b. Pengadaan sarana seperti mukena dan sarung untuk kegiatan sholat Dhuha dan Sholat Dhuur Berjama’ah dengan nama kegiatan ; Meraih Cita Dengan Sholat Dhuha dan Meraih budi Pekerti Luhur Dengan Sholat Dhuhur. 2. Masalah Kemampuan Literasi dan numerasi : a. Penyelengaraan Kegiatan Literasi Siswa "Sapu Lidi". b. Pengadaaan rak sudut baca di kelas, mading di kelas, papan literasi c. Membentuk pustakawan kecil. d. Lomba Literasi Neti Mencari Bakat Gambar 4. Rapat Penyusunan RKAS
9 e. Pengadaan buku di perpustakaan termasuk buku koleksi novel, kartun dll. 3. Masalah Pengalaman Pelatihan GTK : a. Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka untuk semua guru mapel b. Workshop peningkatan kompetensi semua guru mapel dalam manajemen kelas c. Workshop peningkatan kompetensi pemanfaatan TIK dalam manajemen sekolah d. Workshop peningkatan kompetensi literasi dan numerasi semua guru mapel e. Workshop Pembelajaran Berdiferensiasi 4. Masalah Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran : a. Mengikutsertakan pengelola BOS dalam Diklat pemanfaatan TIK yang menunjang Kerjanya, baik tingkat korwil maupun kabupaten b. Pembelanjaan dana BOS melalui daring/online, yaitu dengan melalui Siplah Telkom, Siplah Bibli dll 5. Masalah Layanan sekolah untuk murid cerdas dan bakat istimewa : a. Pemberikan kesempatan kepada peserta didik cerdas dan berbakat pada pelatihan atau lomba -lomba baik di tingkat keamatan, kabupaten, propinsi maupun nasional seperti lomba Gugus Depan Unggulan, Lomba Futsal, Lomba Bola Voli, Lomba Sepak Bola, Kegiatan Lomba Reog Kendang dan Kegiatan Lomba Tetembangan dan Karawitan. b. Ekstra Kurikuler Peserta Didik Cerdas dan berbakat, baik akademik maupun non akademik. Secara garis besar perencanaaan penggunaan dana BOS tahun 2023 adalah sebagai berikut: 1. Belanja pegawai : Rp. 180.830.000 2. Belanja Barang dan Jasa : Rp. 508.193.400 3. Belanja Modal Peralatan Mesin : Rp. 15.280.000 4. Belanja Modal Lainnya : Rp. 11.646.600 + Jumlah Rp. 719.950.000
10 Selanjutnya dokumen Perencanaan secara garis besar yang kemudian akan dituangkan dalam dokumen RKASP (Rencana Kegiatan dan Anggaran Satuan Pendidikan) dalam satu tahun anggaran di input dalam ARKAS yang disiapkan oleh kementerian. Gambar 5. Dokumen RKAS Gambar 6. Aplikasi ARKAS
11 2.2. PELAKSANAAN 2.2.1. Penerimaan Dana BOS. Seiring dengan adanya kebijakan Merdeka Belajar maka mekanisme manajemen dana BOS mengalami beberapa perubahan. Perubahan-perubahan pada pengelolaan dana BOS antara lain adanya perubahan nama BOS (Bantuan Operasional Sekolah) menjadi BOSP (Bantuan Operasional Satuan Pendidikan). Dalam hal penyaluran juga mengalami perubahan, awalnya melalui rekening Pemerintah Daerah kemudian disalurkan ke rekening sekolah, sekarang berubah dari Pemerintah Pusat langsung ke rekening sekolah. Penyaluran dana BOS awalnya diterimakan 3 kali dalam setahun, pada tahun 2023 berubah menjadi 2 kali dalam setahun ( Per Semester). Pelaporan dana Bos sebelum tahun 2022 adalah melalui Bos Salur sedangkan di tahun 2023 melalui BOS Salur/Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) dan diharapkan selanjutnya hanya melalui ARKAS. Dengan demikian pengelolaan dana BOSP pada akhirnya benar-benar menggunakan Tekhnologi Komunikasi yang Modern. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi RI Nomer 63 tahun 2022 tentang petunjuk Tekhnis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan, SMP Negeri 3 Ngunut termasuk penerima Dana BOS Reguler dengan profil sebagai berikut: Nama Lembaga : SMP NEGERI 3 NGUNUT Nama Rekening Giro : 20515502 SMP N 3 NGUNUT Nomer Rekening Giro : 0471006939 NPSN : 20515502 NSS : 201051605091 Besaran alokasi Dana BOSP reguler dihitung berdasarkan besaran satuan biaya Dana BOSP Reguler pada masing-masing daerah dikalikan dengan jumlah peserta didik. Besaran Satuan : Rp. 1.110.000 Jumlah Peserta Didik : 645 Dana BOSP SMP N 3 Ngunut : Rp. 1.110.000 x 645 : Rp. 715.950.000 : 12 : Rp. 59.662.500/bulan
12 2.2.2. Penggunaan / Pengelolaan Dana BOSP Penggunaan atau pengelolaan dana dilaksanakan oleh satuan pendidikan sesuai dengan dokumen perencanaan dan penganggaran dan BOSP yang telah diinput pada aplikasi yang disediakan oleh kementrian. Pengelolaan dana BOSP dilakukan oleh Kepala satuan pendidikan dan dalam kerjanya kepala sekolah bisa dibantu oeh Tim. Tim BOSP SMP N 3 Ngunut terdiri atas : a. Kepala Sekolah: Drs. Slamet Rihadi, M. Pd b. Bendahara : Sri Harti Murharini, S. Pd c. Anggota : 1. Unsur Guru : Rohim, S. Ag 2. Unsur Komite : Sukarno 3. Unsur Orang tua/W.Murid: Cucuk Eko P, S. Pd Penyaluran dana BOSP pada tahun 2023 dilakukan 2 tahap dalam satu tahun. Tahap 1 disalurkan paling cepat Bulan Januari dan tahap 2 paling cepat bulan Juli 2023. Pengambilan dana BOSP pada rekening sekolah atas nama 20515502 SMP N 3 NGUNUT, diambil pada Bank Jatim Capem Ngunut. Blangko Rekening Giro ditandatangani oleh kepala sekolah selaku pengguna anggaran dan bendahara pelaksana BOSP SMP N 3 Ngunut sesuai kebutuhan belanja perbulannya. Gambar 6. Penerimaan DANA BOSP
13 Belanja BOSP, baik belanja barang dan jasa juga belanja modal diupayakan menggunakan belanja online yaitu melalui Siplah Telkom, Siplah Blibli atau online lainnya. Tetapi ada juga yang menggunkan belanja offline. Pada belanja online biasanya dilampiri dengan berkas Purpose Order (PO), Surat Perjanjian Kerja (SPK), Berita Acara Serah Terima(BAST) Kuitansi sebagai berkas pelaporan dana BOSP sesuai peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa oleh satuan pendidikan. Pengelolaan dana BOSP dilakukan berdasarkan prinsip fleksibel sesuai kebutuhan satuan pendidikan, efektif pada penapaian tujuan satuan pendidikan, efisian untuk hasil yang optimal, akuntabel dengan pertanggungjawaban seara keseluruhan berdasarkan pertimbangan yang logis sesuai ketentuan peraturan perundangundangan dan transparan/terbuka dan mengakomodir aspirasi pemangku kepentingan sesuai kebutuhan satuan pendidikan. Setiap Penggunaan dana yang telah dilakukan oleh satuan pendidikan diinput ke dalam Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah(ARKAS) yang telah disediakan kementrian. Dari penggunaan IT pada Aplikasi RKAS, input penggunaan dana BOSP setelah disyahkan oleh Markas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tulungagung maka seara otomatis penatausahaan dana BOSP , akan muncul dan dapat di download serta di print out sebagai bukti fisik penatausahaan antar lain: - Buku Kas Umum (BKU) - Buku Pembantu Kas - Buku Pembantu Bank - Buku Pembantu Pajak - Dan lain-lain. Peran dan tanggung jawab Kepala Satuan Pendidikan (Kepala Sekolah) agar bisa berjalan dengan baik, akuntabel sesuai prinsip pelaksanaan BOSP tidak bisa lepas dari bimbingan dan Pengawasan dari Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga, baik dalam hal perencanaan, penganggaran,
14 pelaksanaan dan penatausahaan, juga pelaporan dan pertanggung jawaban. Realisasi penggunaan dana BOSP tahun 2022 yaitu: 1. PPDB : Rp 9.854. 000 2. Pengelolaan Perpustakaan : Rp. 89.890.000 3. Kegiatan Pembelajaran dan Ekstra Kurikuler: Rp. 62.040.000 4. Evaluasi dan Assesmen pembelajaran : Rp. 210.196.500 5. Administrasi Sekolah : Rp. 108.226.150 6. Pendidik dan Tenaga Kependidikan : Rp. 10.039.500 7. Langganan Daya dan Jasa : Rp. 67.457.850 8. Sarana dan Prasarana Sekolah : Rp. 34.060.000 9. Biaya Pegawai : Rp. 174.950.000 10.Alat Multimedia : Rp. 32.485.000 + Rp. 799.199.500 2.3. Pelaporan Penggunaan Dana BOSP. Pelaporan dan pertanggungjawaban dana BOSP disusun berdasarkan hasil pelaksanaan penatausahaan Dana BOSP yang ada di ARKAS. Secara dokumen bisa kami tampilkan sebagai berikut: 1. Buku Kas Umum (BKU) – Terlampir 2. Buku Kas Pembantu Tunai – Terlampir 3. Buku Kas Pembantu Bank - Terlampir 4. Buku Pembantu Pajak - Terlampir 5. Dan Lain-lain. Untuk pengelolaan barang dokumennya adalah sebagai berikut: 1. KK Dana BOSP 2. KKP 3. KIB B 4. KIB E 5. Laporan Persediaan IN Out.
15 Realisasi penggunaan dana BOSP tahun 2022 yaitu: 1. PPDB : Rp 9.854. 000 2. Pengelolaan Perpustakaan : Rp. 89.890.000 3. Kegiatan Pembelajaran dan Ekstra Kurikuler: Rp. 62.040.000 4. Evaluasi dan Assesmen pembelajaran : Rp. 210.196.500 5. Administrasi Sekolah : Rp. 108.226.150 6. Pendidik dan Tenaga Kependidikan : Rp. 10.039.500 7. Langganan Daya dan Jasa : Rp. 67.457.850 8. Sarana dan Prasarana Sekolah : Rp. 34.060.000 9. Biaya Pegawai : Rp. 174.950.000 10. Alat Multimedia : Rp. 32.485.000 + Rp. 799.199.500 Ada 3 (tiga) macam bentuk laporan yang harus dilakukan oleh satuan pendidikan yaitu laporan kepada masyarakat, laporan kepada Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga dan laporan kepada Pemerintah Pusat. a. Laporan Kepada Masyarakat. Laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat disampaikan melalui publikasi yang dipasang di papan penguuman sekolah setiap semester dan bisa akses secara umum oleh warga sekolah baik oleh guru, karyawan, komite, orang tua siswa maupun masyarakat umum yang datang ke sekolah. Gambar 7. Penyampaian Laporan Penggunaan dana BOSP kepada Masyarakat
16 b. Laporan Kepada Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga. Laporan penggunaan dana BOSP ke Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga dalam bentuk tagihan file RKAS dan print outnya serta SPJ dan lampirannya. c. Laporan Kepada Pemerintah Pusat. Laporan kepada Pemerintah Pusat dilakukan secara online. Laporan dilakukan langsung dan otomatis dari pengerjaan BKU dan lainlain. Laporan tersebut diverifikasi, divalidasi dan disampaikan oleh Satuan Pendidikan melalui aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Satuan Pendidikan yang disediakan oleh Kementrian, termasuk verifikasi atas penyelesaian pengadaan barang dan jasa. Selain itu laporan juga diverifikasi oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Kabupaten Tulungagung. Aturan baru tentang pelaporan dana BOSP tahun 2023 adalah bahwa laporan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 31 Juli 2023 untuk tahap 1, sedangkan untuk tahap ke 2 dilakukan selambat-lambatnya pada 31 Januari tahun berikutnya. Keterlambatan 1 bulan akan dipotong 2%, keterlambatan 2 bulan dipotong 3 % dan keterlambatan 3 bulan akan dipotong 4 %. Sehingga semua satuan pendidikan harus disiplin pengelolaan supaya tidak terpotong. 2.4. Produk/Dampak Pengelolaan Dana BOSP. Pengelolaan dana BOSP diharapkan dapat berdampak kepada mutu pendidikan. Produk/dampak yang dihasilkan dari pngelolaan dana BOSP selama ini adalah sebagai berikut: 1. Fasilitas buku yang semakin lengkap sesuai dengan kebutuhan siswa (Buku K 13 Utama dan Pendamping, Buku AKM, Buku pengembangan literasi semua mapel sejumlah siswa, novel, kartun dll.)
17 2. Rak sudut baca untuk menunjang kegiatan literasi. 3. Peralatan ibadah untuk penumbuhan karakter Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Gambar 8. Koleksi buku untuk kegiatan literasi Gambar 9. Rak sudut baca di kelas
18 4. Kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, Drum Band, Karawitan, Reog, Bola Basket, Bola Volly, Sepak Bola, Qiro’at, Karate, Musik, Tari dan Pencak Silat). Gambar 9. Peralatan ibadah (mukena dan sarung Gambar 10. Kegiatan ekstra Pramuka Gambar 11. Kegiatan ekstra Karawitan Gambar 12. Kegiatan ekstra Reog Gambar 13. Kegiatan ekstra Basket
19 Gambar 14. Kegiatan ekstra Bola Volly Gambar 15 Kegiatan ekstra Sepak Bola Gambar 16. Kegiatan ekstra Qiro’at Gambar 17. Kegiatan ekstra Karate Gambar 8 Kegiatan ekstra Tari Gambar 19 Kegiatan ekstra Penck Silat
20 5. Duta Jambore Pramuka Tk. Nasional di Cibubur 6. Juara Turnamen Bola Volly se kabupaten Blitar. Gambar 21 Juara 3 Bola Volly Gambar 20 Kegiatan Jambore Nasional Pramuka XI
21 7. Juara olah vocal/ menyanyi se Jawa Timur. Disamping dampak-dampak diatas, masih banyak pengadaan sarana-prasarana penunjang kegiatan yang dibutuhkan dan kegitan-kegiatan pelatihan dan pengembangan diri yang diselenggarakan untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 3 Ngunut. Gambar 22 Juara 1 Lomba Menyanyi
22 BAB III IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM) Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) telah mengeluarkan kebijakan Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional akan ditinjau ulang pada tahun 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran. Masa pandemi 2020 sd 2021 Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat (Kur-2013 yang disederhanakan) menjadi kurikulum rujukan bagi satuan pendidikan. Masa pandemi 2021 sd 2022 Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak (SP) dan SMK Pusat Keunggulan (PK). Pada masa sebelum dan pandemi, Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013 kemudian Kurikulum 2013 disederhanakan menjadi kurikulum darurat yang memberikan kemudahan bagi satuan pendidikan dalam mengelola pembelajaran menjadi lebih mudah dengan substansi materi yang esensial. Kurikulum Merdeka di SP/SMK-PK menjadi angin segar dalam upaya perbaikan dan pemulihan pembelajaran yang diluncurkan pertama kali tahun 2021. Pemulihan pembelajaran tahun 2022 sd 2024, Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah yang belum siap menggunakan Kurikulum Merdeka masih dapat menggunakan Kurikulum 2013 sebagai dasar pengelolaan pembelajaran, begitu pula Kurikulum Darurat yang merupakan modifikasi dari Kurikulum 2013 masih dapat digunakan oleh satuan pendidikan tersebut. Kurikulum Merdeka sebagai opsi bagi semua satuan pendidikan yang di dalam proses pendataan merupakan satuan pendidikan yang siap melaksanakan Kurikulum Merdeka. Saat ini SMP Negeri 3 Ngunut masih menggunakan Kurikulum 13 Darurat dan baru pada tahun pelajara 2023/2024 akan menggunakan Kurikulum Merdeka Type 2 Mandiri Berubah.
23 Meskipun saat ini belum menggunakan Kurikulum Merdeka, tetapi sekolah sudah mulai menerapkan kebijakan-kebijakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mengacu kepada Kurikulum Merdeka termasuk penggunaan Akun Belajar Id., Merdeka Belajar, Plat Form Merdeka Mengajar, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5), Pembelajaran Berdiferensiasi serta kebijakan-kebijakan yang lainnya. 3.1. Akun Belajar.id Akun belajar.id merupakan akun elektronik yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Ristek yang memuat nama akun (User ID) yang bertanda belajar id dan kata sandi (password) yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi pembelajaran,yang akan memudahkan kegiatan belajar mengajar. Akun belajar.id ini diberikan kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dari berbagai satuan pendidikan mulai PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB dan kesetaraan. Dengan akun belajar.id kita dapat mengakses berbagai kebutuhan belajar mengajar. Mulai dari mengakses platform kemendikbudristek sampai beragam aplikasi akan memudahkan kegiatan belajar mengajar, baik secara tatap muka ataupun jarak jauh. Bagaimana cara mendapatkan akun belajar.id ini sudah ada panduannya, selain itu akun belajar.id bisa didapatkan melalui Operator Satuan Pendidikan (Operator Sekolah). Pada Unit Satuan Pendidikan SMP Negeri 3 Ngunut, seluruh peserta didik kelas 7, 8 dan 9 yang berjumlah 645 siswa, tenaga pendidik berjumlah 50 orang dan tenaga kependidikannya berjumlah 15 orang dengan antusias sudah memiliki akun belajar.id. Dengan rincian sebagai berikut: • Peserta didik kelas 7 sebanyak 150 siswa • Peserta didik kelas 8 sebanyak 219 siswa • Peserta didik kelas 9 sebanyak 276 siswa • Tenaga pendidik sebanyak 50 orang • Tenaga kependidikan sebanyak 15 orang Total peserta didik yang memiliki akun belajar.id sebanyak 645 siswa. Sedangkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sebanyak 65 orang. Total keseluruhan 705 orang. Sehingga bisa dikatakan Unit Satuan Pendidikan SMP Negeri 3 Ngunut sudah memiliki akun belajar.id. sebanyak
24 100%. Adapun data peserta didik yang sudah login dan aktif memanfaatkan akun belajar.id adalah sebagai berikut : 3.2. Platform Merdeka Mengajar ( PMM ). Platform Merdeka Mengajar ini dapat dengan mudah diakses melaui akun Belajar.id menggunakan perangkat android maupun website. Sedangkan,aplikasi bisa diunduh pada Playstore atau website guru.kemendikbud.go.id. Dalam rangka menggerakkan dan mendorong guru dan tenaga kependidikan memanfaatkan PMM maka SMP Negeri 3 Ngunut melaksanakan sosialisasi terkait Platform Merdeka Mengajar (PMM) kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Peran Platform Merdeka Mengajar dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) adalah sebagai platform edukasi yang menjadi teman bagi pendidik dalam mewujudkan Pelajar Pancasila yang memiliki fitur Belajar, Mengajar, dan Berkarya. Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Fitur Belajar memberikan fasilitas Pelatihan Mandiri yang memberikan kesempatan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk memperoleh materi pelatihan berkualitas dengan mengaksesnya secara Gambar 23 Kegiatan Sosialisasi PMM
25 mandiri. Dalam fitur Belajar ada fitur Video Inspirasi, yang di dalamnya terdapat beragam video inspiratif. Dan dalam mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas Pelatihan Mandiri maka dilaksanakan kegiatan Pelatihan mandiri bersama-sama agar bisa saling berbagi pengalaman. Dalam fitur Mengajar, ada fitur Perangkat Ajar berbasis Kurikulum merdeka yang dapat digunakan oleh guru dan Tenaga Kependidikan dalam mengembangkan diri. Fitur asesmen untuk membantu guru dan tenaga kependidikan melakukan analisis diagnostik terkait kemampuan peserta didik dalam literasi dan numerasi dengan cepat. Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Unit Satuan Pendidikan SMP Negeri 3 Ngunut telah memanfaatkan referensi tersebut untuk mengembangkan praktik mengajar di sekolah. Gambar 24. Kegiatan Mengikuti Pelaatihan Mandiri di PMM
26 Berikut adalah laporan akses PMM Guru SMP Negeri 3 Ngunut: Fitur lainnya adalah Berkarya, di mana fitur ini adalah memberikan “Bukti Karya Saya” yang merupakan best praktis dari hasil Implementasi pembelajaran. Guru dan tenaga kependidikan dapat membangun portofolio hasil karyanya agar dapat saling berbagi inspirasi dan berkolaborasi. Berikut BULAN : Februari 2023 Belum Sudah Belum Sudah Jumlah Belum Sudah Jumlah Belum Sudah Jumlah 1 Drs. Slamet Rihadi, M.Pd. √ √ √ √ 2 Siswanto, S.Pd. B √ √ 97 √ 10 √ 1 3 Dra. Hj.Tri Puspitasari √ √ 43 √ 3 √ 4 Dra. Indri Kristiani √ √ √ √ 5 H. Suhadi, S.Pd. √ 6 Dra. Rini Windarti √ √ 25 √ 2 √ 7 Dra. Tatik Murdiningsih √ 8 Riwayatin, S.Pd. √ √ 43 √ 3 √ 9 Dra. Dwi Tjatur Tanggul Wati √ √ 51 √ 5 √ 10 Hj.Endang Sugiarti, S.Pd. √ √ √ 10 √ 2 11 Rohim, S.Ag. √ √ 20 √ 2 √ 12 Wahyu Wahanani, S.Pd. √ 13 Ida Junaifah, S,Pd. √ √ 80 √ 7 √ 1 14 Miftakul Maki, S.Pd. √ √ 26 √ 2 √ 15 Abdul Muis, S.Pd. √ √ 9 √ 2 √ 16 Nuriyah, S.Pd. √ √ 26 √ 2 √ 17 Rahmadi, S.Pd. √ √ 51 √ 4 √ 18 Khamim Khoiri, S.Pd. √ √ 26 √ 2 √ 19 Dra. Siti Muawanah √ √ 9 √ 2 √ 20 Edy Purnama, S.Pd. √ √ 26 √ 2 √ 21 Drs. Rudi Wiyono √ √ 22 Dra. Sugiharti √ √ 52 √ 5 √ 23 Dra. Heny Laela √ √ 52 √ 5 √ 24 Susiani,S.Pd. √ √ 43 √ 3 √ 25 Sigit Wahyu Kurniawan, S.Pd. √ √ 80 √ 7 √ 1 26 Siswanto, S.Pd. √ √ 80 √ 7 √ 1 27 Hj.Siti Habibah, S.Pd.,S.Kom √ √ 26 √ 7 √ 1 28 Dra. Sri Munarsih √ √ 9 √ 2 √ 29 Sri Rumini, S.Pd. √ √ 56 √ 5 √ 30 Elok Patmirahaju, S.Pd. √ √ 26 √ 2 √ 31 Endah Setyaningsih, S.Pd. √ √ 80 √ 7 √ 1 32 Dra. Sustini √ √ 26 √ 2 √ 33 Sri Harti Murharini, S.Pd √ √ 10 √ 2 √ 34 Imam Maro'an, S.Pd. √ √ 26 √ 2 √ 35 Triana Apriastanti, S.Pd. √ √ 80 √ 7 √ 1 36 Ninik Sulistioningsih, S.Pd. √ √ 4 √ √ 37 Ariska Anglelia, S.Pd.I √ 38 Yuliarti Eko Murti √ √ 9 √ 2 √ 39 Dyah Ayu Garnis Pramudita, S.Pd. √ √ 9 √ 2 √ 40 Fika Wahyu Pratiwi, S.Pd.I √ 41 Evi Setyoningtyas, S.Pd. √ 42 Asih Nurfitriana , S.Pd. √ √ 9 √ √ 43 Nurmala Mustikaningtyas, S.Pd √ 44 Toyibi, S.Ag. √ √ 26 √ 2 √ 45 Angga Restu Andika √ 46 Novita Eka Purwanti, S.Pd. √ √ 80 √ 7 √ 47 Rizky Mita Novayanti, S.Pd.I √ 48 Yulfia Putri Rahayu, S.Pd. √ √ 26 √ 2 √ 49 Dyah Ayu Fladya Rizky, M.Pd. √ √ 42 √ 10 √ 2 50 Cucuk Eko P, S.Pd. √ LAPORAN AKSES PMM GURU SMP NEGERI 3 NGUNUT TAHUN PELAJARAN 2022/2023 Login ke PMM Menonton Video Lulus Post test Unggah Aksi Nyata Nomor Nama Guru
27 adalah guru Unit Satuan Pendidikan SMP Negeri 3 Ngunut yang telah berbagi karya di PMM dan Guru Berbagi: 1. Dyah Ayu Fladya Rizky, M.Pd. karyanya adalah: • Pengenalan E-MAIL Video ini merupakan salah satu materi pelajaran TIK SMP kelas IX • Praktik Baik PembaTIK Level 2 Tahun 2022 Video ini merupakan video praktik baik PembaTIK level 2 Tahun 2022 yaitu Pembelajaran Inovatif SOLE • Mengembalikan eksistensi alat music tradisional di Era Revolusi 4.0 dengan AR Rumah Belajar • Cara membuka platform merdeka mengajar melalui pc/laptop 2. Ariska Angglelia, S.Pd.I • Modul Ajar Materi Rasio Perbandingan • RPP Model Pbl Materi Persamaan Linear Satu Variabel Kelas 7 • Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran Matematika 3. Yuliarti Eko Murti, S.Pd • Rpl Bimbingan Klasikal Ppl Dampak atau hasil dari pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) di SMP Negeri 3 Ngunut diantaranaya adalah penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Langkah-langkah yang dilakukukan guru dalam pembelajaran difernsiasi: • Guru mengenali karakteristik siswa, mulai dari sifat, minat, hingga gaya belajarnya, dengan metode observasi selama kegiatan belajar berlangsung dan asesmen diagnosis melalui wawancara atau angket. • Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok berdasarkan minat atau gaya belajarnya. • Guru memilih topik pembelajaran dengan memperhatikan keberagaman siswa dalam hal motivasi, minat dan harapan belajarnya. • Siswa diberikanpilihan terkait tugas yang akan dikerjakan, metode pembelajaran, dan media pembelajaran yang akan digunakan.
28 • Guru melakukan asesmen diawal pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi pelajaran yang akandipelajari sekaligus mengukur kesiapan siswa terhadap tujuan pembelajaran. Asesmen juga dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan di akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi dengan meminta siswa membuat suatu produk tertentu. • Melakukan evaluasi dan refleksi dari penerapan pembelajaran diferensiasi di kelas. 3.3 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) adalah Projek lintas disiplin ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang diraancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Dimensi-dimensi Profil Pelajar Pancasila adalah sebagai berikut : 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. 2. Berkebinekaan Global 3. Bergotong – Royong Gambar 25. Kegiatan Pembelajaran Berdiferensiasi
29 4. Mandiri 5. Bernalar kritis 6. Kreatif Pencapaian Profil Pelajar Pancasila di Unit Satuan Pendidikan SMP Negeri 3 Ngunut adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap peserta didik melalui: 1. Budaya atau pembiasaan satuan pendidikan 2. Pembelajaran intrakurikuler 3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 4. Ekstrakurikuler Budaya/Pembiasaan Baik di SMP Negeri 3 Ngunut diantaranya adalah: 1. Menumbuhkan karakter Imtaq dan Akhlak Mulia dengan kegiatan “Gapai Cita dengan Dhuha dan Raih Budi Luhur dengan Jama’ah Dhuhur”. A. Perencanaan Pada tahapan ini Kepala Sekolah melakukan beberapa hal untuk membuat perencanaan program, antara lain: • Membentuk Tim Tim terdiri dari Wakasek, Guru PAI, dan Guru BK • Merumuskan Program Kegiatan Kepala Sekolah bersama tim melakukan musyawarah untuk menentukan program yang tepat. • Membuat jadwal pelaksanaan ➢ Jadwal sholat Dhuha Sholat Dhuha dilaksanakan pada saat jam istirahat. ➢ Jadwal sholat Dhuhur Berjama’ah
30 B. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan sholat Dhuha dan Sholat Dhuhur Berjama’ah ini dilaksanakan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan, Sholat Dhuha dilaksanakan pada jam istirahat sedangkan Sholat Dhuhur berjama’ah dilaksanakan setelah selesai jam pelajaran terakhir, dengan ketentuan sebagai berikut: • Peserta didik yang jadwalnya melaksanakan sholat berjama’ah wajib membawa peralatan sholat seperti mukena, sarung dan kopyah. • Peserta didik wajib mengisi daftar hadir sholat berjama’ah. • Peserta didik yang tidak bisa mengikuti sholat berjama’ah wajib ijin kepada wali kelas / guru BK. • Peserta didik yang tidak mengikuti sholat berjama’ah tanpa keterangan sebanyak 3 (tiga) kali akan dilakukan pemanggilan orang tua. • Peserta didik yang tidak mau mengikuti ketentuan sholat berjama’ah akan diberi sanksi sesuai ketentuan sekolah. • Peserta didik yang mengikuti ketentuan sholat berjama’ah wajib mematuhi Prokes Covid-19. C. Sasaran dan Tujuan Sasaran dari program kegiatan “Gapai Cita dengan Dhuha dan Raih Budi Luhur dengan Jama’ah Dhuhur ini adalah seluruh peserta didik dan warga sekolah SMP Negeri 3 Ngunut. 1. Khamim Khoiri, S.Pd. 4. Dra. Sugiharti 2. Yuliarti Eko Murti, S.Pd. 5. Dra. Hj. Tri Puspitasari 3. Ninik Sulistioningsih, S.Pd. 6. Nuriyah 1. Sri Rumini, S.Pd. 4. Dra. Sustini 2. Rahmadi, S.Pd. 5. Imam Maro'an, S.Pd. 3. Nuriyah, S.Pd. 1. Dyah Ayu Garnis Pramudita, S.Pd. 4. Drs. Rudi Wiyono 2. Abdul Muis, S.Pd. 5. Ninik Setioningsih, S.Pd. 3. Dra. Heny Laela 6. Siswanto, S.Pd.B 1. Ida Junaifah, S,Pd. 4. Riwayatin, S.Pd. 2. Wahyu Wahanani, S.Pd. 5. Dra. Siti Mu'awanah 3. Dra. Rini Windarti 6. Dra. Tatik Murdiningsih 1. Siswanto, S,Pd.A 4. Sigit Wahyu Kurniawan, S.Pd. 2. H.Suhadi, S.Pd. 5. Endah Setyaningsih, S.Pd. 3. Hj. Endang Sugiarti, S.Pd. SELASA 12.40- 13.20 RABU JADWAL SHOLAT DHUHUR BERJAMA'AH SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 NGUNUT TAHUN PELAJARAN 2022 - 2023 SABTU Hari WAKTU KELAS VII IMAM MU'ADZIN SENIN 12.40- 13.20 7-A, 7-B, 7-C, 7-D, 7-E ROHIM, S.Ag. MUH. IKHSAN FUADI VIRGO KURNIAWAN MUH. IKHSAN FUADI PENDAMPING 12.40- 13.20 8-E, 8-F, 8-G,9-A TOYIBI, S.Ag. VIRGO KURNIAWAN 8-A, 8-B, 8-C, 8-D TOYIBI, S.Ag. OSIS KAMIS 12.40- 13.20 9-B, 9-C, 9-D,9-E ROHIM, S.Ag. 12.00- 12.40 9-F, 9-G, 9-H,9-I MIFTAKUL MAKI, S.Pd.
31 Tujuan dilaksanakan program kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan karakter Imtaq dan Akhal Mulia bagi peserta didik SMP Negeri 3 Ngunut. D. Kendala yang Dihadapi Usia murid pada jenjang SMP merupakan usia yang sangat membutuhkan pendampingan. Sebenarnya ini bukanlah hal yang berlebihan karena memang mereka sedang dalam fase tersebut. Karena itulah kegiatan Sholat Dhuha dan Sholat Dhuhur Berjama’ah ini masih terdapat kendala-kendala dalam pelaksanaannya, antara lain: • Kurangnya kesadaran siswa Masih banyak siswa yang belum menyadari keutamaan atau pentingnya sholat Dhuha dan sholat berjama’ah. Sholat Dhuha adalah sedekah terbaik. Sholat Dhuha membawa kecukupan rezeki, memperlancar menggapai cita-cita. Sholat Dhuha berpahala haji dan umroh. Sholat Dhuha juga memiliki keistimewaan seperti sholat fardu salah satunya adalah sarana untuk memohon ampunan dosa. Keutamaan lainnya adalah bagi siapa saja yang mengerjakan sholat dhuha adalah tidak termasuk orang yang lalai dalam mencari rahmat Alloh SWT. Sedangkan keutamaan sholat berjama’ah diantaranya adalah dilipatgandakan pahala sholatnya. Ibnu Umar RA meriwayatkan bahwa Rasululloh SAW bersabda “Sholat jama’ah lebih utama dua puluh tujuh derajat dibanding sholat sendirian”. (HR Bukhori dan Muslim). • Keaktifan siswa Masih terdapat siswa yang malas, tidak mengikuti kegiatan sholat dhuha maupun sholat dhuhur berjama’ah dengan alasan macammacam. Untuk itu pendampingan perlu ditingkatkan terutama oleh Bapak dan Ibu guru yang mengajar jam pelajaran terakhir. E. Faktor-faktor Pendukung • Tersedia masjid SMP Negeri 3 Ngunut yang cukup luas, indah, bersih dan nyaman yaitu Masjid Al-Isiqomah. • Fasilitas masjid yang sudah lengkap, ada tempat wudlu, toilet, almari, kipas angin, pengeras suara, Al-qur’an, mukena, sarung, sajadah, karpet, dan lain-lain.
32 F. Dampak kegiatan “Gapai Cita dengan Dhuha dan Meraih Budi Luhur dengan Jama’ah Dhuhur” • Membentuk karakter Imtaq, akhlak mulia, disiplin, taat dan patuh, tertib, bertanggungjawab pada siswa • Meningkatkan kedisiplinan siswa • Menguatkan/memperkokoh persatuan, persaudaraan antar siswa dan semua warga sekolah. • Menjauhkan perpecahan, dan membentuk solidaritas Gambar 26. Kegiatan Sholat Dhuha Gambar 27. Kegiatan Sholat Dhuhur Berjama’ah
33 2. Menumbuhkan Semangat Gemar Baca dengan Kegiatan “SAPU LIDI (Siap Aksi Pegiat Utama Literasi Digital) SMP Negeri 3 Ngunut. A. Perencanaan Perencanaan sebagai titik tolak pelaksanaan program kegiatan. Sebagai seorang manajer di ruang lingkup sekolah, kepala SMP Negeri 3 Ngunut telah melakukan perancangan pengelolaan kegiatan literasi sekolah yang telah dituangkan di dalam RKAS. Sekolah melaksanakan kegiatan perencanaan dengan harapan kegiatan “SAPU LIDI (Siap Aksi Pegiat Utama Literasi Digital) SMP Negeri 3 Ngunut terlaksana dengan baik. Kegiatan tersebut antara lain: • Workshop Peningkatan Kompetensi Literasi dan Numerasi semua guru mata pelajaran. • Pelatihan Pemanfaatan Teknologi Informasi di bidang Multimedia. • Membentuk kepengurusan • Menyusun program kegiatan • Menyusun Visi dan Misi Gerakan Literasi Sekolah • Menyiapkan ketersediaan informasi yang yang menyertakan petunjuk pelaksanaan dan teknis dalam pembiasaan literasi digital langsung melalui whatsapp dengan narasi. • Menyiapkan fasilitas yang mendukung implementasi gerakan literasi digital • Menentukan waktu atau jadwal pelaksanaan B. Tujuan dan Sasaran Tujuan kegiatan ini adalah: • Meningkatkan minat baca siswa SMP Negeri 3 Ngunut melalui literasi digital dan virtual learning • Membangun kesadaran murid atas pentingnya gerakan literasi digital untuk mendukung pembelajaran yang efektif • Memberikan edukasi kepada siswa SMP Negeri 3 Ngunut agar dapat memanfaatkan perangkat digital dan alat-alat komunikasi atau jaringan dalam pembelajaran • Memberikan edukasi kepada siswa agar siwa dapat menggunakan media digital secara bijak, kreatif dan bertanggung jawab
34 • Melatih ketrampilan siswa dalam menggunakanmedia digital secara bijak,kreatif dan bertanggung jawab • Menanamkan elemen profil pelajar Pancasila yaitu kreatif, mandiri dan bergotong royong. Sasaran kegiatan SAPU LIDI (Siap Aksi Pegiat Utama Litersi Digital) SMP Negeri 3 Ngunut adalah seluruh peserta didik SMP Negeri 3 Ngunut kelas VII, VIII dan IX. C. Pelaksanaan Kegiatan SAPU LIDI (Siap Aksi Pegiat Utama Literasi Digital) SMP Negeri3 Ngunut ini dilaksanakan setiap hari Jum’at. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut: • Peserta didik membaca sebuah artikel atau buku melalui media elektronik HP atau laptop dan mencatat resume hasil bacaan melalui kartu literasi digital mingguanyang sudah disediakan sekolah • Guru bersama peserta didik membangun grup pada jejaring sosial Instagram dan Whatsapp (WA) • Guru mempersilahkan siswa untuk menentukan namagrup pada jejaring sosial instagram,siswa menamakan grupnya “Gerakan Sapu Lidi” • Guru memberi petunjuk dan rambu-rambu yang harus ditaati oleh semua anggota grup. • Menentukan poin-poin aktifitas grup dalam jaringansosial sebagai berikut: ➢ Meminta partisipasi setiap warga sekolah untuk menyumbangkan buku-buku yang tidak terpakai lagi, atau memanfaatkan buku-buku perpustakaan serta dapat menggunakan e-book ➢ Mendatabuku-buku yang terkumpul atau mencatat alamat website e-book yang dibaca ➢ Memperbaiki kerusakan buku dan memberi label serta mencatat e-book yang digunakan
35 ➢ Meresensi setiap buku yang terkumpul secara berkelompok dengan bantuan guru ➢ Mencari kajian Pustaka dari e-book yang dibaca pada lembar data ➢ Menyampaikan hasil resensi buku atau e-book melalui akun setiap anggota di grupWA ➢ Interaksi antar sesame anggota grup berupan komentar dan saran • Guru mengontrol aktifitas dan kemanfaatannya terhadap keberlangsungan kegiatan Literasi • Selain aktifitas literasi guru dapat memanfaatkan keberadaan grup untuk penyampaian tugas siswa terkait materi pelajaran • Dalam hal guru hendak mengaitkan kegiatan ini dengan materi pelajaran maka siswa melakukan literasi digital dengan mencari sumber bacaan dari internet • Guru menyampaikan pembelajaran pendekatan TPACK menggunakan fasilitas sekolah misalnya LCD Proyektor, mengerjakan soal-soal melalui Quizizz atau google form serta fasilitas wifi sekolah untuk mempermudah pencarian materi di internet D. Dampak/Hasil yang Dicapai • Gerakan Literasi Sekolah (GLS) terlaksana di SMP Negeri 3 Ngunut • Peningkatan minat membaca siswa • Siswa bisa mencari sumber belajar lain sesuai dengan kompetensinya • Melalui Literasi digital dan literasi baca tulis menghasilkan produk resensi buku, mendukung kegiatan pembelajaran dan produk bedah ANBK yang dimanfaatkan guru untuk bahan pengayaan persiapan ANBK pada siswa kelas VIII • Menambah koleksi buku di perpustakaan • Kegiatan meresensi buku dengan menilai keunggulan dan kelemahan isi buku telah memperluas wawasan siswaterhadap pengetahuan tertentu.
36 • Guru dapat mengemas pembelajaran secara inovatif sehingga tidak terfokus pada guru atau metode ceramah • Melalui Literasi Digital peserta didik lebih semangat dalam kegiatan belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik. 3. Pembiasaan Protokol Kesehatan (Prokes). Walaupun sekarang Pandemi Covid 19 sudah dinyatakan berakhir, tetapi pembiasaan baik untuk menjalankan Protokol Kesehatan masih tetap dilaksanakan. Hal ini sangat penting karena pandemic Covid 19 telah mengajari kita untuk belajar menerapkan pola hidup bersih. Daiantara pembiasaan Protokol Kesehatan yang dijalankan antara lain : • Di pintu gerbang sekolah peserta didik sebelum masuk ke dalam kelas diukur suhu tubuhnya • Mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir yang telah disediakan di depan kelas masing-masing • Siswa menjaga kebersihan dan kerapian tempat duduk masing-masing • Siswa membawa alat belajar sendiri Gambar 28 Kegiatan Literasi Sapu Lidi Jum’at Pagi
37 4. Pembiasaan Berdo’a, Membaca Pancasila, Menyanyikan lagu Nasional Pembiasaan ini dilakukan oleh masing-masing kelas VII, VIII dan IX pada saat 15 menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai. • Siswa berdo’a bersama di dalam kelasnya masing-masing, bacaan do’a sudah dihafalkan sejak masuk menjadi siswa baru • Membaca Pancasila dipimpin salah satu siswa Gambar 29. Kegiatan Pelaksanaan Prokes Check Suhu Gambar 30. Kegiatan Pelaksanaan Prokes Cuci Tangan
38 • Menyanyikan lagu wajib nasional bersama-sama, salah satu siswa menjadi dirijen maju ke depan kelas 5. Pembiasaan Senam Bersama Setiap hari Jum’at jam 6 pagi dilaksanakan kegiatan senam bersama yang diikuti oleh semua warga sekolah dan peserta didik. Untuk peserta didik mengikuti jadwal yang sudah ditentukan yaitu: - Jum’at minggu pertama kelas 7A, 7B, 7C, 7D, 7E - Jum’at minggu kedua kelas 8A, 8B, 8C, 8D, 8E - Jum’at minggu ketiga kelas 8F, 8G, 9A, 9B, 9C - Jum’at minggu keempat kelas 9D, 9E, 9F, 9G, 9H, 9I Instruktur senamnya guru seni budaya, guru tidak tetap di SMP Negeri 3 Ngunut. Gambar 31. Kegiatan Pembiasaan Berdo’a, Membaca Pancasila dan Menyanyikan Lagu Wajib Nasional Gambar 32. Kegiatan Senam Pagi
39 6. Pembiasaan Jum’at Bersih Kegiatan Jum’at bersih sebagai perwujudan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini merupakan program kerja rutin yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Ngunut. Pada setiap hari Jum’at pagi minggu pertama seluruh warga sekolah berkumpul di halaman sekolah untuk kerja bakti. Kegiatan Jum’at bersih ini merupakan program sekolah membiasakan seluruh warga sekolah berbudaya hidup bersih dan sehat. Kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan unggulan sekolah dalam program adiwiyata. 6.1.Materi kegiatan: • Peserta didik membersihkan ruang kelas masing-masing dan lingkungan sekitar kelas, membersihkan toilet, secara bersamasama dan gotong royong di bawah bimbingan wali kelas. • Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan membersihkan ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, masjid dan sekitarnya. • Sebagian guru, karyawan dan siswa menanam bunga, menata taman sekolah 6.2.Waktu Pelaksanaan: • Hari Jum’at minggu pertama • Pukul 06.30 s/d 07.30 6.3.Dampak atau manfaat: • Menumbuhkan cinta dan peduli terhadap lingkungan sekolah • Membentuk karakter gotong royong dan tanggung jawab pada siswa • Tercipta lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan nyaman • Terbentuk perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah • Tercipta proses Kegiatan Belajar Mengajar yang nyaman • Siswa merasa betah berada di sekolah • Siswa lebih konsentrasi dalam belajar
40 7. Pembiasaan Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun (5-S) Unit Satuan Pendidikan SMP Negeri 3 Ngunut menerapkan budaya 5-S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) kepada peserta didik untuk membangun karakteristik peserta didik dengan baik. Budaya 5-S untuk menanamkan pendidikan karakter. Semua warga SMP Negeri 3 Ngunut menerapkan budaya 5-S dalam keseharian di sekolah. Program ini merupakan kegiatan yang sederhana,namun memiliki peranan yang penting dalam mewujudkan hubungan yang harmonis antara sesama manusia. Penerapan program 5-S di SMP Negeri 3 Ngunut: • Sosialisasi program 5-S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan Santun) Sosialisasi dilakukan dengan memberikan pengertian tentang 5-S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun) dan juga mencontohkannya secara langsung. Selain itu, disampaikan juga bagaimana pentingnya bersikap saling menghargai, simpati, dan empati di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Program 5-S mengajarkan siswa bersikap ramah, sopan, saling menghormati satu sama lain. • Peserta didik dan seluruh warga sekolah mempraktekkan 5-S dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Gambar 33. Kegiatan Jum’at Bersih
41 Gambar 34. Kegiatan 5S
42 BAB IV KERJA SAMA DENGAN LEMBAGA LAIN Pendidikan adalah proses yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mendidik anak-anak yang nantinya hidup sebagai anggota masyarakat yang terdiri atas berbagai macam golongan, jabatan, status sosial, dan bermacam-macam pekerjaan sangat memerlukan adanya hubungan kerjasama itu. Dengan adanya hubungan ini sekolah dapat meminta bantuan dari lembaga - lembaga lain, baik berupa tenaga pengajar, pemberi ceramah tentang hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, bahaya narkoba, pengadaan dan pengembangan materi kurikulum maupun bantuan yang berupa fasilitas serta alat-alat yang diperlukan bagi kelancara program sekolah. 4.1. UNICEF Program-program UNICEF di Indonesia meliputi keberlangsungan hidup dan kesehatan anak, pendidikan, perlindungan anak, gizi, air dan sanitasi, dan kebijakan sosial. Kerja sama Indonesia-UNICEF ini bertujuan untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai tujuh tujuan utama terkait kesejahteraan anak. Pertama, mempercepat penurunan stunting bagi anak di bawah usia 5 tahun menjadi 14 persen. Kedua, meningkatkan jumlah rumah tangga yang menggunakan air minum bersih hingga dua kali lipat, menjadi 15 persen. Ketiga, mengurangi angka kematian bayi hingga sepertiga, dari 24 menjadi 16 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Keempat, mencapai hingga 90 persen anak berusia 12-23 bulan yang diimunisasi lengkap. Kelima, meningkatkan partisipasi pendidikan anak usia dini dari 63 persen menjadi 72 persen dan mengadopsi inovasi untuk meningkatkan akses dan pembelajaran bagi anakanak yang paling terpinggirkan. Keenam, meningkatkan cakupan layanan kesehatan, sosial atau penegakan hukum anak perempuan dan laki-laki yang pernah mengalami kekerasan dari 10 persen menjadi 20 persen. Ketujuh,
43 mengurangi persentase anak yang hidup dalam kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan moneter nasional dari 11,8 persen menjadi 9 persen. Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018 melaporkan bahwa >8 persen remaja usia 13-18 tahun berstatus kurang gizi, >25 persen mengalami tengkes, dan sekitar 15 persen kelebihan berat badan atau obesitas.Terlebih lagi, sebanyak 32 persen remaja mengalami anemia. Selain itu, 20 persen anak usia sekolah (5-12 tahun) mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Kebiasaan makan yang tinggi kalori, namun rendah zat gizi mikro dan kurangnya aktivitas fisik menyebabkan berbagai masalah gizi pada anak usia sekolah dan remaja 4.1.1 Perencanaan UNICEF bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten, Bapeda, Kementerian Agama Kabupaten, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga, LPPM UNUSA, melakukan pelatihan fasilitator giizi remaja kabupaten Tulungagung. Peserta terdiri dari guru pembina sekolahsekolah yang ditunjuk. Sekolah mengirim dua orang guru yaltu Ibu Dra. Sri Munarsih dan Ibu Triana Apriastanti, S.Pd. 4.1.2 Pelaksanaan a. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 20 sampai 22 September 2021 di SMPN 1 Tulungagung selama tiga hari. Dalam pelatihan petugas diberi materi tentang gizi pada anak usia remaja dalam program sekolah sehat untuk mencegah adanya stunting, anemi. Peserta pelatihan diberi bimbingan bagaimana cara memotivasi siswa dalam rangka mencegah adaya gizi buruk, anemi dan stunting. b. Monitoring dilaksanakan dua kali; Pertama pada tanggal 6 Oktober 2021. Melaporkan kegiatan susuai dengan RTL (Rencana TindakLanjut) yang sudah dilaksanakan di sekolah yaitu pemberian tablet tambah darah. Karena pada saat itu masih PTM terbatas maka tablet tambah darah diberikan setiap hari Jum`at dan Sabtu setiap minggunya, mengingat siswa masuk hanya separo. Kedua pada tanggal 21 Desember 2021.
44 Presentasi Tindak Lanjut pelaksanaan program sekolah sehat SMPN 3 Ngunut tempat di Lojikka hotel. Kegiatan terlampir. c. SMPN 3 Ngunut terpilih untuk mengirim siswa mengikuti Kegiatan Pertemuan Pembinaan Kader Kesehatan Remaja tanggal 27 sampai 29 September 2022 di Hotel Haris Gubeng Surabaya. Mengirim siswa atas nama Alvi Dwi Nur Aisah kelas 8E. d. Aksi Bergizi Nasional tanggal 26 Oktober 2022. Program Aksi Bergizi yang disusun bersama empat kementerian, yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama serta Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah disepakati untuk disertakan dan diperluas melalui program nasional Sekolah/Madrasah Sehat. Kegiatan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia mulai pukul 08.00 sampai selesai. Kegiatannya meliputi, senam bersama, makan bersama, minum tablet tambah darah bagi siswa putri secara bersamaan, mengisi aplikasi ceria, pemutaran video edukasi, flasmob jingle, lomba-lomba, penyebarluasan melalui media sosial. e. Pemantapan kader kesehatan anak usia sekolah Pelaksanaan tanggal 21 November 2022 jam 08.00 sampai selesai di hotel Narita Tulungagung. SMPN 3 Ngunut diberi kepercayaana sebagi pemateri kegiatan yaitu membangun konsep diri positif padaa remaja. Pemateri dari guru pembina UKS yaitu Ibu Triana Apriastanti, S.Pd dan siswa Alvi Dwi Nur Aisah kelas 8E melaporkan kegiatan KKR di Surabaya. 4.1.3 Dampak Kegiatan yang bekerja sama dengan UNICEF mempunyai dampak sebagai berikut: 1) Siswa semakin paham dengan makanan dengan gizi seimbang. 2) Siswa menjadi semakin sehat dan aktif 3) Tidak ada siswa yang mengalami anemi dengan ditunjukkan hasil tes darah kadar Hb semua normal < 12 gr/dl.
45 4.2 Puskesmas Salah satunya kerja sama yang sudah dilakukan dengan sangat baik adalah dengan Dinas Kesehatan yang ada di tingkat kecamatan yaitu dengan Puskesmas dalam bidang usaha kesehatan sekolah (UKS). 4.2.1 Perencanaan Di awal tahun ajaran baru, pihak sekolah melalui Wakil Kepala Sekolah urusan Humas mengajukan ke Puskesmas untuk membuat Gambar 35. Dokumen MOU dengan UNICEF Gambar 36. Kegiatan Bersama UNICEF
46 surat perjanjian kerjasama yang ditandatangani oleh kedua pihak. Surat perjanjian ini dibuat setiap tahun dan diperlukan untuk persyaratan akreditasi sekolah. Petugas UKS yang terdiri dari Ibu Dra. Sri Munarsih dan Ibu Triana Apriastanti, S.Pd sering berkoordinasi dengan pihak puskesmas. Untuk memudahkan kerjasama dengan sekolah, koordinator dari Puskesmas membuat grup whatsapp UKS. Anggotanya terdiri dari beberapa orang petugas kesehatan dan perwakilan pembina UKS dari tiap sekolah mulai dari tingkat SD, SMP sampai SMA. Melalui WAG ini memudahkan terjadinya koordinasi antara program-program kesehatan dilaksanakan tahun berjalan di sekolah tingkat SMP. 4.2.2 Pelaksanaan Pelaksanaan program Kerjasama antara puskesmas dengan sekolah ada beberapa kegiatan; 1. Program screning siswa kelas 7. Screening ini meliputi penimbangan berat badan, tingggi badan dan pemeriksaan kesehatan siswa kelas 7 yang dilakukan oleh dokter Puskesmas. Apabila setelah diperiksa siswa ditemukan penyakit yang serius, akan diberikan rujukan untuk berobat ke Puskesmas. Program screening ini dilaksanakan setiap bulan September setiap tahunnya, dan selama pandemi tahun kemarin tidak dilaksanakan karena siswa melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sedangkan tahun ini sekolah sudah menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM), sehingga program screning siswa kelas 7 bisa dilaksanakan kembali. 2. Pelaksanaan swab Covid- 19 dan vaksin COVID-19. Swab pada semua siswa dan pegawai di lingkungan SMPN 3 Ngunut yang bertujuan untuk mencegah penularan Covid 19 pada warga sekolah. Bagi warga sekolah yang terindikasi terinfeksi virus Covid 19 maka diisolasi di rumah masing-masing selama 10 hari. Pemberian vaksin diberikan kepada siswa yang sudah berumur 12 tahun ke atas. Di sekolah kami pemberian vaksin sudah dua kali yaitu dosis 1 dan dosis 2. Jumlah siswa yang sudah divaksin yaitu
47 100 % dari seluruhan siswa yang berjumlah 643 sehingga memenuhi syarat untuk melaksanakan PTM terbatas. Sekolah terlebih dahulu membuat pengajuan untuk pelaksanaan vaksin dengan melampirkan jumlah siswa. Sebelum pelaksanaan vaksin, dua hari sebelumnya koordinator dari Puskesmas memberikan informasi kepada penanggung jawab UKS dan meminta data yang berisi nama siswa, NIK, dan alamat dalam bentuk file excel. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dan mempercepat proses penginputan data siswa oleh pihak Puskesmas. Setelah mendapatkan informasi, pihak sekolah memberikan informasi kepada siswa dan melakukan persiapan dengan menyediakan tempat dan sarana yang diperlukan. 3. Pemberian vitamin penambah darah kepada siswa putri. Kegiatan permberian tablet tambah darah berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan dengan UNICEF. Petugas kesehatan memberikan vitamin penambah darah kepada koordinator UKS, kemudian dibagikan kepada siswa putri oleh kader UKS kelas masing-masing. 4. Program lain yang pernah dilaksanakan yaitu penyuluhan tentang menjaga kesehatan reproduksi bagi siswa SMP dan SMA. Penyuluhan Kesehatan alat reproduksi dilakukan setiap tahun oleh petugas dari Puskesmas. 4.2.3 Dampak Kerjasama yang baik dengan Puskesmas berdampak positif bagi sekolah khususnya siswa; 1) Semakin terkontrolnya kesehatan siswa selama sekolah. 2) Siswa semakin mengerti dengan kesehatan reproduksi remaja. 3) Semakin kecilnya resiko penularan penyakit di sekolah karena siswa semakin mengerti dan ada pemantauan secara berkala oleh tim dari Puskesmas.