The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Skripsi_Yayang Devtiarani_170384204022_Pendidikan Kimia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by cekguyayangdevtiarani, 2021-09-22 06:56:22

Ikatan

Skripsi_Yayang Devtiarani_170384204022_Pendidikan Kimia

37

Tabel 3.6 Kisi-kisi penilaian praktikalitas guru

No Aspek Indikator No butir
pernyataan
Kemampuan media dalam membantu proses mengajar
guru 1
1 Manfaat Penggunaan media yang efisien
Kemampuan media menambah daya tarik 2
Kemampuan media dalam melestarikan kearifan lokal 3
Keterbatasan waktu 4
2 Kualitas Media Bentuk media 5
Kepraktisan media 6
7

3 Kesesuaian Kemudahan aplikasi 8
Media Penggunaan bahasa
9,10

Sumber:(Modifikasi Cahyani, 2017)

Tabel 3.7 Kisi-kisi penilaian praktikalitas peserta didik

No Aspek Indikator No butir
pernyataan

Kemampuan media dalam membantu proses belajar 1, 2
3
1 Manfaat peserta didik

Kemampuan media menambah daya tarik

Kemampuan media dalam melestarikan kearifan lokal 4

Kemenarikan media secara khusus 5

2 Kualitas Media Kemudahan mengerti media melalui lirik dan video 6
Bentuk media mudah didapatkan 7

Kepraktisan media 8

3 Kesesuaian Kejelasan informasi melalui lirik 9
Media Penggunaan bahasa 10

Sumber: Modifikasi (Cahyani, 2017)

e. Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan

kualitatif, yaitu data dari angket lembar validasi, dan praktikalitas media

pembelajaran interaktif medley melayu yang dikembangkan. Skala penilaian

validitas media dan materi memiliki 4 kategori dengan skor yang paling tertinggi

4 kategori sangat setuju dan terendah 1 kategori sangat tidak setuju dapat dilihat

pada Tabel 3.7

38

Tabel 3. 8 Skala penilaian validitas media dan materi

No Kategori Skor
1 Sangat Setuju (SS) 4
2 Setuju (S) 3
3 Tidak Setuju (TS) 2

4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: (Sugiyono, 2019)

1) Teknik Analisis Validasi Materi

Tingkat validitas materi pada media pembelajaran interaktif medley

melayu yang dikembangkan diukur menggunakan teknik analisis sebagai

berikut:

Nilai validasi = 100% …….(persamaan 3.1)

Sedangkan dasar untuk kriteria validitas dilakukan dengan proses sebagai
berikut. Jumlah item yang diberikan kepada validator ahli materi berjumlah 7
item dengan skor tertinggi bernilai 4 dan skor terendah bernilai 1. Sehingga
skor maksimal yang diperoleh adalah 7x4=28. Sedangkan skor minimal adalah
7x1=7. Selanjutnya dimasukkan ke persamaan 3.1 sehingga

× 100% = 25% untuk persentasetase minimal, dan × 100% = 100% untuk

persentasetase maksimal. Selisih skor maksimal dan minimal adalah 100%-
25% = 75%.

Untuk menentukan kriteria validitas materi ini digunakan skala Likert
dengan empat tingkatan, jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2019). Besar interval
antar kelas ditentukan dengan membagi hasil selisih skor maksimal dan
minimal menjadi 4, maka = 18,75%. Berdasarkan perhitungan tersebut,

39

maka kriteria persentase validitas media pembelajaran interaktif medley

melayu yang digunakan ditunjukkan pada Tabel 3.8 sebagai berikut:

Tabel 3. 9 Persentase penilaian validitas materi

No Persentase Keterangan
1 81,26% - 100% Sangat valid dapat digunakan tanpa revisi
2 62,51% - 81,25% Valid atau dapat digunakan namun perlu revisi kecil
3 43,76% - 62,50% Tidak valid, disarankan tidak digunakan karena perlu revisi

4 25,00% - 43,75% besar
Sangat tidak valid, tidak boleh dipergunakan

Sumber: (Akbar, 2013)

2) Teknik Analisis Validasi Media

Tingkat validitas media pembelajaran interaktif medley melayu yang

dikembangkan diukur menggunakan teknik analisis sebagai berikut:

Nilai validasi = 100% ……(persamaan 3.2)

Sedangkan dasar untuk kriteria validitas dilakukan dengan proses sebagai
berikut. Jumlah item yang diberikan kepada validator ahli materi berjumlah 17
item dengan skor tertinggi bernilai 4 dan skor terendah bernilai 1. Sehingga
skor maksimal yang diperoleh adalah 17 x 4 = 68. Sedangkan skor minimal
adalah 17 x 1 = 17. Selanjutnya dimasukkan ke persamaan 3.2 sehingga ×

100% = 25% untuk persentase minimal, dan × 100% = 100% untuk

persentase maksimal. Selisih skor maksimal dan minimal adalah 100%-25% =
75%.

Untuk menentukan kriteria validitas media ini digunakan skala Likert
dengan empat tingkatan, jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2019). Besar interval
antar kelas ditentukan dengan membagi hasil selisih skor maksimal dan

40

minimal menjadi 4, maka = 18,75%. Berdasarkan perhitungan tersebut,
maka kriteria persentase validitas media pembelajaran interaktif medley
melayu yang digunakan ditunjukkan pada Tabel 3.9 sebagai berikut:

Tabel 3. 10 Persentase penilaian validitas media

No Persentase Keterangan

1 81,26% - 100% Sangat valid dapat digunakan tanpa revisi

2 62,51% - 81,25% Valid atau dapat digunakan namun perlu revisi kecil

3 43,76% - 62,50% Tidak valid, disarankan tidak digunakan karena perlu

revisi besar

4 25,00% - 43,75% Sangat tidak valid, tidak boleh dipergunakan

Sumber: (Akbar, 2013)

3) Analisis Praktikalitas Media Pembelajaran Interaktif Medley Melayu.

Untuk menentukan kriteria praktikalitas media ini digunakan skala Likert

dengan empat tingkatan, jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi

dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2019). Skala penilaian

memiliki 4 kategori dengan skor yang paling tertinggi 4 kategori sangat setuju

dan terendah 1 kategori sangat tidak setuju dapat dilihat pada Tabel 3.10

Tabel 3. 11 Skala penilaian praktikalitas guru dan peserta didik

No Kategori Skor
1 Sangat Setuju (SS) 4
2 Setuju (S) 3
3 Tidak Setuju (TS) 2

4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: (Sugiyono, 2019)

Hasil praktikalitas diperoleh dengan cara menganalisis angket praktikalitas

yang telah diisi oleh guru kimia kelas XI dan peserta didik SMA Negeri 2

Tanjungpinang. Data praktikalitas penggunaan media pembelajaran interaktif

medley melayu dianalisis dengan persentase (%), menggunakan rumus berikut

ini:

41

Nilai praktikalitas = 100% (persamaan 3.3)

Setelah persentase diperoleh, kemudian dilakukan pengelompokkan sesuai

kriteria pada Tabel 3.11 sebagai berikut:

Tabel 3. 12 Persentase penilaian praktikalitas guru dan peserta didik

No Persentase Keterangan

1 81,26% - 100% Sangat praktis dapat digunakan tanpa revisi

2 62,51% - 81,25% Praktis atau dapat digunakan namun perlu revisi kecil

3 43,76% - 62,50% Tidak praktis, disarankan tidak digunakan karena perlu

revisi besar

4 25,00% - 43,75% Sangat tidak praktis, tidak boleh dipergunakan

Sumber: (Arikunto & Jabar, 2013)

Media pembelajaran interaktif medley melayu yang dikembangkan pada
penelitian ini dianggap praktis jika mempunyai nilai praktikalitas ≥ 62,51% dan

dianggap tidak layak jika mempunyai nilai praktikalitas < 62,51%. Jika pada
penelitian nilai praktikalitas tidak mencapai ≥ 62,51%, maka media pembelajaran

interaktif medley melayu direvisi kembali oleh guru dan peneliti. Jika nilai
praktikalitas sudah mencapai ≥ 62,51%, maka media pembelajaran interaktif

medley melayu sudah dinyatakan praktis jika digunakan dalam proses

pembelajaran.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Medley
Melayu pada Materi Minyak Bumi
Hasil dari penelitian dan pengembangan ini adalah media pembelajaran

interaktif medley melayu pada materi minyak bumi yang dikembangkan untuk
Peserta didik Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI MIA yang valid dan
praktis untuk digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Model
pengembangan dalam penelitian ini mengacu pada model Hannafin dan Peck yang
disederhanakan oleh Tegeh dkk (2014) yang terdiri dari tiga proses utama yaitu
tahap penilaian kebutuhan, tahap desain serta tahap pengembangan dan
implementasi. Adapun hasil pengembangan media pembelajaran pembelajaran
interaktif medley melayu pada materi minyak bumi adalah sebagai berikut:
1. Tahap Penilaian Kebutuhan

Tahap penilaian kebutuhan merupakan tahapan awal yang dilakukan untuk
menganalisis kebutuhan dalam pembelajaran. Tahapan penilaian kebutuhan dalam
penelitian ini yaitu analisis permasalahan dan analisis materi. Analisis
permasalahan bertujuan untuk mencari informasi mengenai permasalahan yang
dihadapi oleh guru dan peserta didik dalam pembelajaran. Pada analisis dilakukan
wawancara kepada satu guru kimia yang mengajar kelas XI MIPA Lampiran 1.

42

43

Hasil dari wawancara guru kimia SMA Negeri 2 Tanjungpinang terdapat
pada Lampiran 1 bahwa penggunaan media pembelajaran masih terbatas yaitu
menggunakan Powerpoint dan video yang bersumber dari Youtube saja.
Pengembangan media pembelajaran yang bersifat elektronik belum ada selain dari
Powerpoint dan video bersumber dari Youtube, pengintegrasian kearifan lokal
Kepulauan Riau juga belum ada pada pembelajaran kimia. Penggunaan gawai
sebagai media pembelajaran hanya pada saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Selain wawancara terhadap guru mata pelajaran kimia dilakukan juga penyebaran
angket tertulis kepada lima Peserta didik kelas XI MIPA di SMA Negeri 2
Tanjungpinang terdapat pada Lampiran 2

Hasil dari angket peserta didik bahwa peserta didik mengetahui mengenai
media pembelajaran. Media pembelajaran elektronik membantu peserta didik
dalam melaksanakan pembelajaran dalam jaringan, media pembelajaran
elektronik yang diinginkan peserta didik bersifat menyenangkan ada audio visual
yang mudah digunakan dan berkaitan dalam kehidupan sehari-hari dan mudah
digunakan, masalah yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran yaitu mudah
bosan dan lemah dalam mengingat. Penerapan gawai dalam pembelajaran sudah
dilakukan walaupun tidak pada semua mata pelajaran, tetapi untuk mata pelajaran
kimia belum diterapkan.

Berdasarkan hasil wawancara guru dan angket tertulis peserta didik bahwa
dibutuhkannya pengembangan media pembelajaran interaktif yang
berintegrasikan kearifan lokal berupa lagu melayu yang dijadikan aransemen
gabungan lagu (medley) yang kemudian dijadikan media interaktif berbasis

44

elektronik atau android sebagai wujud realisasi dari pembelajaran berbasis

teknologi. Media interaktif ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana media

yang digunakan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan juga dapat menjadi

sarana untuk menumbuhkan nilai cinta budaya Melayu pada diri Peserta didik.

Selain itu proses pengembangan media pembelajaran medley melayu

diperlukan analisis materi berdasarkan KI, dan KD 3.2 kelas XI Semester Ganjil
pada silabus kimia 2013 yaitu “Menjelaskan proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya” untuk menghasilkan

indikator dan tujuan pembelajaran yang tepat. Berdasarkan hasil analisis materi

yang telah dilakukan maka didapatkan hubungan materi pokok, sub pokok materi

dengan tujuan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4. 1 Hubungan Materi Pokok dan Sub Materi Pokok dengan Tujuan
Pembelajaran.

No. Materi Pokok Sub Pokok Materi Tujuan Pembelajaran

1 Proses pembentukan Asal muasal minyak 1. Peserta didik mampu mengetahui asal

minyak bumi bumi muasal minyak bumi

Teori pembentukan 2. Peserta didik mampu menguraikan

minyak bumi teori pembentukan minyak bumi

Faktor-faktor 3. Peserta didik mampu menjelaskan

pembentukan minyak faktor-faktor terbentuknya minyak

bumi bumi

Komponen penyusun 4. Peserta didik mampu menyebutkan

minyak bumi komponen-komponen utama

penyusun minyak bumi

2 Teknik pemisahan Teknik pemisahan 5. Peserta didik mampu menyebutkan

fraksi-fraksi minyak minyak bumi teknik pemisahan minyak bumi

bumi dan Pengelompokkan 6. Peserta didik mampu

kegunaanya jumlah karbon mengelompokkan jumlah karbon

berdasarkan titik didih berdasarkan titik didih

Fraksi-fraksi minyak 7. Peserta didik mampu menyebutkan

bumi fraksi-fraksi minyak bumi secara

runtut berdasarkan kenaikan titik

didih

Kegunaan minyak bumi 8. Peserta didik mampu menyebutkan

kegunaan minyak bumi dalam

kehidupan sehari-hari

45

2. Tahap Desain
Tahap desain pada penelitian ini adalah mendesain penelitian

pengembangan yang dilakukan berdasarkan hasil penilaian kebutuhan. Hasil yang
didapat berdasarkan penilaian kebutuhan berupa permasalahan belajar yang
dialami oleh guru dan peserta didik sebagaimana yang telah dijelaskan pada tahap
penilaian kebutuhan. Dari penilaian kebutuhan yang telah dijabarkan disusunlah
konsep penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif medley melayu
terdapat pada bagan konsep media pembelajaran interaktif Gambar 4.1.

a. Penentuan b.Pemilihan c.Pembuatan lirik
cakupan materi instrumen lagu lagu berdasarkan
cakupan materi

f.Aplikasi media e.Proses pembuatan d. Proses rekaman
interaktif medley video dan suara dan instrumen
musik
melayu penggabungan lagu

Gambar 4. 1 Bagan Konsep Media Interaktif Medley Melayu
Desain media pembelajaran interaktif yang dikembangkan merupakan
media elektronik yang menggunakan gawai versi android dalam bentuk aplikasi.
Dimulai dari penentuan cakupan materi, pemilihan instrumen lagu, pembuatan
lirik lagu berdasarkan cakupan materi yang telah dipilih, dilanjutkan dengan
proses rekaman suara dan instrumen musik, proses pembuatan video dan
penggabungan lagu sehingga dijadikan bentuk aplikasi media interaktif medley
melayu yang dapat diakses melalui gawai versi android.

46

a. Penentuan Cakupan Materi

Penentuan cakupan materi pada media medley melayu disesuaikan dengan

tujuan pembelajaran. Dari tujuan pembelajaran dapat dimasukkan ke dalam materi

pokok yaitu Proses pembentukan minyak bumi, fraksi dan teknik pemisahan

minyak bumi serta kegunaannya. Hubungan sub materi pokok, urutan penyajian

dengan lagu yang digunakan disajikan pada Tabel 4.2

Tabel 4. 2 Hubungan Sub Materi Pokok dengan Lagu

Sub Pokok Materi Lagu asal dan pencipta Urutan tampil
Pembukaan Lancang Kuning 1
Ciptaan Sulaiman Sjafe’i 2
Asal muasal minyak bumi dan teori Pucuklah Pisang 3
pembentukan minyak bumi Ciptaan No Name (NN) 4
Faktor pembentukan minyak bumi Hang Tuah 5
Ciptaan Husni Tamrin 6
Komponen penyusun minyak bumi Zapin Anak Negeri 7
Ciptaan Suhardi S. 8
Teknik pemisahan minyak bumi Pulau Bintan
Ciptaan Daud Kadir 9
Pengelompokkan jumlah karbon berdasarkan Zapin usik mengusik
titik didih Ciptaan Naz
fraksi-fraksi minyak bumi secara runtut Joget Hitam Manis
berdasarkan kenaikan titik didih dan Ciptaan Mus Mulyadi
kegunaanya dalam kehidupan sehari-hari Laksmana Raja Dilaut
Ciptaan Nurham Yahya

Penutup Lancang Kuning
Ciptaan Sulaiman Sjafe’i

b. Pemilihan Instrumen Lagu
Pengembangan media medley melayu memuat 8 lagu dengan lirik yang

berbeda. Dari lagu tersebut sudah mewakili tujuan pembelajaran yang terdiri dari
8 sub materi pokok. Pemilihan lagu yang di aransemen menjadi lagu medley
melayu minyak bumi dapat dilihat pada Tabel 4.2 Yang telah disajikan
sebelumnya.

47

c. Pembuatan Lirik Lagu Berdasarkan Materi Minyak Bumi
Setelah pemilihan cakupan materi dan lagu yang akan di aransemen

menjadi lagu medley melayu pada materi minyak bumi kemudian dilanjutkan
dengan proses pembuatan lirik lagu. Berikut merupakan Gambar 4.2 lirik lagu
yang telah dibuat

Gambar 4. 2 Lirik lagu pembukaan dan teori terbentuknya minyak bumi
d. Proses Rekaman Suara dan Instrumen Musik

Pada proses rekaman suara menggunakan recorder dari gawai atau telepon
genggam setelah rekaman suara selesai kemudian disatukan menggunakan
aplikasi Audacity.. Tahapan mengurangi kebisingan pada audio rekaman suara
dapat dilihat pada Gambar 4.3.

48

Gambar 4. 3 Tampilan Menambahkan Audio Rekaman ke Audacity
Buka aplikasi Audacity, setelah tampilan muncul lalu pilih “file” di kiri
atas kemudian klik “import” lalu “audio”, maka muncul tampilan file yang ada
pada komputer atau laptop, pilih audio rekaman dan klik “OK”.

Gambar 4. 4 Tampilan Audacity Saat Menghilangkan Noise
Setelah tampilan seperti Gambar 4.4 , kemudian pilih bagian durasi yang
ada kebisingnnya dengan menekan mouse sebelah kanan lalu arahkan ke bagian
yang dipilih. Setelah terpilih durasi yang ada kebisingannya, klik “effect” pilih

49

”noise reduction” tunggu beberapa saat hingga audio sudah di redakan
kebisingannya, klik file kemudian pilih “exspor” untuk menyimpan dalam format
MP3.
e. Proses Pembuatan Video dan Penggabungan Lagu

Proses pembuatan video berisikan animasi dan gambar kemudian dibagian
bawah video diletakkan lirik lagu, proses pembuatan video diedit menggunakan
aplikasi kinemaster.Setelah lagu dan video yang berisikan animasi, gambar dan
lirik selesai maka selanjutnya digabungkan dengan menggunakan aplikasi
kinemaster dengan menambahkan audio pada aplikasi kinemaster. Berikut
merupakan tampilan kinemaster saat proses pengeditan video dapat dilihat pada
Gambar 4.5.

Gambar 4. 5 Tampilan Proses Pembuatan Video Menggunakan Kinemaster
Setelah lagu dan video yang berisikan animasi, gambar dan lirik selesai

maka selanjutnya digabungkan dengan menggunakan aplikasi kinemaster dengan
menambahkan audio pada aplikasi kinemaster. Audio ini berisikan instrumen dan
vokal penyanyi yang sudah diedit sebelumnya pada aplikasi Audacity. Berikut

50

merupakan tampilan menambahkan audio pada aplikasi kinemaster dapat dilihat
pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Tampilan Penambahan Audio Pada Video di Kinemaster
Setelah tampilan seperti Gambar 4.6 selanjutnya menambahkan audio pada
aplikasi Kinemaster, letakkan garis kuning pada video sesuai waktu yang ingin
kita tambahkan audio musik instrumen dan vokal, dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Garis Kuning Penambahan Audio
Kemudian klik ikon samping kanan dengan menu “audio” kemudian muncul
musik, dan pilih musik instrumen dan vokal yang ingin ditambahkan kemudian
klik “+” dan musik sudah otomatis masuk ke dalam video, dapat dilihat pada
Gambar 4.8.

51

Gambar 4.8 Menambahkan audio instrumen dan vokal
f. Aplikasi media interaktif medley melayu

Aplikasi media interaktif medley melayu dikembangkan menggunakan
Jagel.id, jagel.id merupakan software untuk membuat aplikasi secara gratis.
Berikut merupakan proses pembuatan aplikasi di Jagel.id disajikan pada Gambar
4.9.

g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

Gambar 4.9 Proses Pembuatan Aplikasi Menggunakan Jagel.id

52

Berdasarkan Gambar 4.9 berikut merupakan beberapa tahapan pembuatan
aplikasi medley melayu pada Jagel.id, Unduh terlebih dahulu aplikasi Jagel.id
pada Google Playstore, setelah terunduh log in menggunakan akun google untuk
dapat masuk ke Jagel.id, Setelah terdaftar dan memiliki akun kemudian klik
“AppKu” dan pilih “buat aplikasi sekarang”.

Selanjutnya klik “ikon” untuk membuat tampilan atau ikon aplikasi,
kemudian pada bagian nama diisi dengan nama aplikasi “Medley Melayu” setelah
selesai untuk tahapan awal maka klik simpan atau tanda centang di kanan atas.
Untuk tampilan aplikasi klik bagian “edit” untuk membuat menu dan namanya
klik “ + Tambah Menu” lalu tersedia pilihan menu teks, tautan, peta, tombol aksi
dan HTML. Untuk membuat menu materi pilih “tautan” maka di tautan, salin
tautan materi yang sebelumnya telah diunggah pada Google Drive dan untuk ikon
menu klik “pilih ikon” bisa dari galeri atau dari pilihan yang memang sudah
tersedia.

Setelah semua menu selesai dibuat langkah selanjutnya menentukan
tampilan menu ada pilihan navigasi di kiri, di bawah, di atas, list, grid, flex, pada
aplikasi medley melayu digunakan tampilan navigasi di kiri. Untuk memilih warna
tampilan klik “warna” tersedia warna merah, biru, hijau dan kuning. Pada aplikasi
medley melayu menggunakan warna hijau. Setelah semua selesai maka klik
“simpan” kemudian klik “jadikan APK” tunggu beberapa saat, nantinya ada email
yang masuk berupa tautan untuk mengunduh aplikasi yang sudah dibuat.

53

3. Pengembangan dan Implementasi
Pada tahap ini selain media pembelajaran medley melayu yang telah

dikembangkan, juga dikembangkan instrumen berupa angket validitas untuk uji
validasi dan angket praktikalitas untuk implementasi. Angket adalah teknik
pengumpulan data yang diberikan kepada subjek yang diteliti dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab (Sugiyono, 2019).

Angket validasi materi yang dikembangkan terdiri dari 7 butir indikator
penilaian. Angket validasi media pembelajaran dikembangkan dengan
memasukkan aspek aplikasi dan tampilan yang terdiri dari 17 butir indikator
penilaian. Angket praktikalitas dikembangkan dengan memasukkan aspek
ketertarikan, materi, bahasan dan kepraktisan. Angket sebagai instrumen
pengumpulan data harus terlebih dahulu dilakukan validasi (Kusumah, 2011).
Angket penelitian ini divalidasi oleh tim dosen pembimbing terlebih dahulu
kemudian di validasi oleh satu ahli materi dan satu ahli media dan dilakukan revisi
sampai mencapai kriteria valid sebelum media tersebut diujicobakan kepada guru
dan peserta didik.
a. Pengembangan Produk

Pengembangan media pembelajaran medley melayu dimulai dengan
mencari referensi materi yang dimasukkan kedalam lirik lagu dari buku ajar yang
digunakan oleh guru. Pengembangan media pembelajaran medley melayu
menggunakan aplikasi Jagel.id, untuk membuat media pembelajaran medley
melayu dalam bentuk aplikasi Jagel.id dapat diakses oleh siapa saja secara gratis

54

dengan mendaftar akun menggunakan email. Media pembelajaran interaktif yang
dikembangkan diberi nama Medley Melayu sebagai nama ikon aplikasi desain
ikon aplikasi dibuat dengan menambahkan gambar animasi yang sedang
menyanyi dengan background batik gonggong asal Kepulauan Riau dan desain
tampilan awal aplikasi menggunakan template yang sudah tersedia di aplikasi
Jagel.id, navigasi yang digunakan adalah navigasi kiri dapat dilihat pada Gambar
4.2.

Tampilan Tampilan
ikon awal menu

Medley medley
Melayu melayu
terdiri dari
8 menu

Gambar 4. 10 Tampilan Logo dan Halaman Utama Aplikasi Medley Melayu
Produk yang dikembangkan terdapat 8 menu dengan tampilan navigasi kiri. Menu
yang dikembangkan dapat dilihat pada Tabel 4.3.

55

Tabel 4. 3 Menu Medley Melayu

Nama Menu Isi Keterangan

Home Tampilan awal sebagai opening media Ukuran potrait
dilengkapi animasi
Kompetensi Berisi kompetensi Dasar 3.2 mata pelajaran kimia Ukuran portrait
Dasar “Memahami proses pembentukan dan teknik-teknik dilengkapi animasi
pemisahan minyak bumi serta kegunaanya”
Video Medley Ukuran layar 16:9
Berisi video klip lagu medley melayu minyak bumi, Landscape dibuat dengan
Kinemaster
dilengkapi teks lirik di dalam video Ukuran layar 16:9
Landscape dibuat dengan
Karaoke Berisi video klip hanya instrumen saja tanpa ada Kinemaster
Medley suara vokal penyanyi Ukuran potrait dengan
tampilan buku pada
Lirik lagu Berisi lirik lagu dengan desain tampilan nuansa Anyflip
melayu, cover lirik lagu tampilan desain masjid Ukuran portrait di desain
Profil penyengat. di Canva
Pengembang Berisi biodata pengembang dan media sosial
dengan tampilan desain batik gonggong asal Tautan link Google Drive
Profil prodi Kepulauan Riau berbentuk pdf.
Pesan atau Berisi keterangan mengenai program studi Harus login terlebih
Chat pendidikan kimia dahulu menggunakan
Berisi gelembung percakapan pengembang dan e-mail
pengguna

b. Uji Validasi

Medley melayu yang telah dikembangkan kemudian dilakukan uji validasi.

Uji validasi dilakukan untuk mengetahui validitas media yang dikembangkan.

Validasi produk yang dilakukan meliputi validasi ahli materi dan media. Validasi

ahli materi untuk media pembelajaran medley melayu pada materi minyak bumi

dilakukan oleh satu orang validator dan dilakukan sebanyak satu kali. Perhitungan

hasil validasi oleh ahli materi disajikan pada Tabel 4.4.

Tabel 4. 4 Hasil Validasi Materi

No Aspek Persentase Kriteria
1 Aspek materi 83,3% Sangat valid
2 Aspek kelayakan isi 100% Sangat valid
3 Aspek kebahasaan 87,5% Sangat valid
Hasil validasi materi secara keseluruhan 89,28% Sangat Valid

56

Uji validasi ahli materi yang memiliki tingkat validitas sebesar 89,28%

dengan kriteria sangat valid. Hasil validasi akhir produk terdapat beberapa

perbaikan yang disarankan oleh ahli materi. Pada ahli materi terdapat masukan

penulisan ditambahkan derajat pada menu lirik lagu dan lirik yang ada di video,

dan perbaikan kata pada lirik lagu yang mudah dipahami sesuai dengan tingkat

perkembangan Peserta didik. Validasi media dilakukan oleh satu orang validator

dan dilakukan sebanyak satu kali. Hasil validasi media dapat dilihat pada Tabel

4.5.

Tabel 4. 5 Hasil Validasi Media

No Aspek Penilaian Persentase Kriteria
1 Aspek aplikasi 69,4% Valid
2 Aspek tampilan 75% Valid
Hasil validasi materi secara keseluruhan 72,2% Valid

Uji validasi ahli media menghasilkan produk medley melayu yang
memiliki tingkat validitas sebesar 72,2% dengan kriteria valid . Hasil validasi
akhir produk terdapat beberapa perbaikan yang disarankan oleh ahli media. Pada
ahli media menu yang disajikan di dalam aplikasi medley melayu disarankan
untuk ditambah, yakni berupa menu materi minyak bumi, penambahan slide pada
video setiap pergantian lagu, dan penambahan nomor halaman pada menu lirik
lagu. Perbaikan dapat dilihat pada Tabel 4.6.

57

Tabel 4. 6 Menu Medley Melayu Sebelum dan Setelah Direvisi

Nama menu sebelum direvisi Nama menu setelah direvisi
Home
Kompetensi Dasar Home
Video Medley Kompetensi Dasar
Karaoke Medley Video Medley
Karaoke Medley
Lirik lagu Lirik Lagu
Materi Minyak Bumi
Profil Pengembang Profil Pengembang
Profil prodi Profil Prodi
Pesan atau Chat Pesan atau Chat

C. Implementasi

Medley melayu yang sudah dilakukan validasi kemudian dilakukan

implementasi kepada guru dan peserta didik. Implementasi dalam penelitian ini

terdiri dari uji praktikalitas guru dan uji praktikalitas peserta didik. Uji

praktikalitas guru dilakukan oleh satu guru. Hasil perhitungan praktikalitas

terhadap guru dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4. 7 Hasil Uji Praktikalitas Guru Persentase Kriteria
87,5% Sangat praktis
No Aspek Penilaian 81,25%
1 Manfaat 75% Praktis
2 Kualitas Media 81,25% Praktis
3 Kebahasaan Praktis
Persentase secara keseluruhan

Hasil dari uji praktikalitas guru memperoleh nilai persentase 81,25%
dengan kriteria praktis mencakup 3 aspek penilaian yaitu manfaat dengan nilai
persentase 87,5% dengan kriteria sangat praktis, kualitas media dengan nilai
persentase 81,25% kriteria praktis dan kebahasaan dengan nilai persentase 75%
kriteria praktis. Uji praktikalitas peserta didik dilakukan terhadap 50 peserta didik
dan hasil praktikalitas peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.8.

58

Tabel 4. 8 Hasil Uji Praktikalitas Peserta didik

No Aspek Penilaian Persentase Kriteria
1 Manfaat 79,87% Praktis
2 Kualitas Media 76,87% Praktis
3 Kebahasaan 77,5% Praktis
Persentase secara keseluruhan 78,2% Praktis

Hasil uji praktikalitas Peserta didik memperoleh nilai persentase 78,2% dengan
kriteria praktis, mencakup 3 aspek penilaian yaitu manfaat dengan persentase
79,87%, kualitas media dengan persentase 76,87%, dan kebahasaan dengan
persentase 77,5% ketiga aspek ini memiliki kriteria praktis.
B. Pembahasan Pengembangan Media pembelajaran Interaktif Medley

Melayu Pada Materi Minyak Bumi
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development atau

disebut juga sebagai penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan
merupakan metode penelitian yang mengembangkan memvalidasi produk agar
dapat digunakan dalam proses pembelajaran (Yulita, 2017).

Tahap penilaian kebutuhan pada analisis permasalahan yang telah
dilakukan memperoleh hasil bahwa peserta didik peserta didik mengetahui tentang
media pembelajaran, peserta didik merasa penggunaan media pembelajaran yang
digunakan oleh guru terbatas, padahal media pembelajaran sangat penting untuk
dikembangkan oleh guru, karena media pembelajaran merupakan sarana bantu
untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif (Nurseto, 2011). Guru hanya
menggunakan media pembelajaran berupa Powerpoint, video yang bersumber dari
Youtube, proyektor dan papan tulis padahal media pembelajaran berpengaruh
terhadap motivasi belajar peserta didik hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supardi dkk (2015) bahwa peserta didik yang diajar menggunakan

59

media pembelajaran memiliki motivasi belajar yang tinggi dibandingkan peserta
didik yang tidak menggunakan media pembelajaran.

Pendapat peserta didik mengenai media pembelajaran elektronik sangat
membantu jika diterapkan dalam pembelajaran seiring dengan perkembangan
teknologi. Penggunaan media pembelajaran yang bersifat elektronik melalui
pemahaman dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik, guru dapat
menyajikan materi pembelajaran yang relevan sehingga proses belajar mengajar di
kelas lebih efektif (Budiyono, 2020). Seorang guru harus menyesuaikan
perkembangan zaman, media pembelajaran yang berbasis internet menjadi salah
satu layanan yang banyak digunakan oleh pendidik, mendapatkan akses internet
kini sangat mudah, melalui gawai dapat menggunakan layanan berbasis data.
Seiring perkembangan zaman teknologi yang semakin canggih maraknya budaya
asing yang masuk ke Indonesia membuat aspek kebudayaan masyarakat yang
sedikit demi sedikit mengalami pergeseran (Setiawan, 2018). Hal ini berdampak
pada pendidikan membuat Peserta didik acuh dengan budaya sendiri, tanggapan
guru dan peserta didik dalam wawancara dan angket tertulis penerapan kearifan
lokal belum ada diintegrasikan ke dalam media pembelajaran kimia. Padahal
pendidikan berbasis kearifan lokal dapat digunakan sebagai media untuk
melestarikan potensi masing-masing daerah (Nadlir, 2014). Sehingga pada
penelitian ini dikembangkan media pembelajaran yang berintegrasikan budaya
khususnya budaya Melayu.

Berdasarkan hasil instrumen tertulis yang dibagikan kepada 5 Peserta
didik dapat disimpulkan bahwa peserta didik tertarik pada mata pelajaran kimia

60

tergantung dari proses pembelajaran guru di kelas. Peserta didik mudah bosan
karena pembelajaran menggunakan media yang tidak bervariasi sehingga
pembelajaran terkesan monoton , Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Supardi dkk (2015) bahwa penggunaan media pembelajaran mampu
membangkitkan minat belajar Peserta didik yang tinggi dan pembelajaran lebih
efektif. 60% peserta didik setuju jika media pembelajaran elektronik diterapkan
dalam pembelajaran kimia agar lebih menarik, menyenangkan dan tidak
membosankan. Perkembangan teknologi memiliki manfaat yaitu pembelajaran
menjadi lebih efektif dan menarik (Jamun, 2018). 80% Peserta didik
menginginkan media pembelajaran yang menyenangkan terdapat audio visual
yang mudah digunakan. Oleh karena itu, berdasarkan tahap penilaian kebutuhan
kepada guru dan peserta didik maka dikembangkan media pembelajaran interaktif
medley melayu pada materi minyak bumi dengan adanya pengembangan media ini
menjadi daya tarik minat Peserta didik untuk belajar serta membantu guru dan
peserta didik dalam proses pembelajaran kimia.

Pengembangan media pembelajaran medley melayu pada materi minyak
bumi dibutuhkan analisis materi untuk menentukan materi pokok, sub materi
pokok dan tujuan pembelajaran yang tepat, karena merupakan langkah strategis
dalam peningkatan kualitas pembelajaran di kelas dan pencapaian kompetensi
peserta didik (Delafini dkk., 2013). Berdasarkan Tabel 4.1 pada hasil analisis
materi, hubungan materi pokok dengan sub pokok materi yaitu : 1) Asal muasal
minyak bumi, 2) Teori pembentukan minyak bumi, 3) faktor pembentukan
minyak bumi, 3) Komponen penyusunan minyak bumi, 5) Teknik pemisahan

61

minyak bumi, 6) Pengelompokkan jumlah karbon berdasarkan titik didih, 7)
Fraksi-fraksi minyak bumi dan, 8) Kegunaan minyak bumi

Model penelitian Hannafin dan Peck yang disederhanakan oleh Tegeh dkk
(2014) pada tahap desain terdiri dari ekplanasi, desain, konsultasi tim ahli serta
evaluasi dan revisi. Eksplanasi berupa pengembangan konsep yang dihasilkan
pada penilaian kebutuhan. Konsep pengembangan yang dikembangkan yakni
sebuah media pembelajaran interaktif yang pengoprasiannya menggunakan gawai
berbasis android, dengan terintegrasi kearifan lokal yaitu budaya melayu.
Kearifan lokal merupakan pedoman hidup dan karakter bangsa Indonesia.
Pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta
didik untuk selalu lekat dengan situasi konkret yang mereka hadapi,
pengintegrasian kearifan lokal dalam pendidikan mampu menjadi jembatan bagi
peserta didik untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri terhadap nilai-nilai
budaya di daerahnya (Ferdianto dan Setiyani, 2018).

Hasil ekplanasi berupa konsep pengembangan media pembelajaran
interaktif terintegrasi kearifan lokal dirancang untuk menghasilkan sebuah media
pembelajaran interaktif dalam bentuk aplikasi. Desain merupakan tahapan yang
dilakukan untuk mempermudah dalam merancang produk media pembelajaran
medley melayu yang dikembangkan, terdapat beberapa tahapan yang dilakukan
yaitu proses penentuan cakupan materi disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
dari hasil analisis materi pada silabus kimia kelas XI KD 3.2 materi minyak bumi.
Penentuan cakupan materi pada media pembelajaran medley melayu disesuaikan
dengan materi pokok, sub materi pokok sehingga dapat menentukan tujuan

62

pembelajaran yang dicapai yang telah disajikan sesuai dengan Tabel 4.1 pada
hasil penilaian kebutuhan.

Selanjutnya, pemilihan instrumen lagu pengembangan media pembelajaran
medley melayu memuat 8 lagu dengan lirik yang berbeda. Dari lagu tersebut
sudah mewakili tujuan pembelajaran yang terdiri dari 8 sub materi pokok yaitu
asal muasal minyak bumi, teori pembentukan minyak bumi, faktor pembentukan
minyak bumi, komponen penyusun minyak bumi, teknik pemisahan minyak bumi,
pengelompokkan jumlah karbon berdasarkan titik didih, fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaanya.

Pemilihan lagu pertama sebagai lagu Pembukaan di awal dengan judul
lagu “Lancang Kuning” ciptaan Sulaiman Sjafe’i. Lagu ini memiliki instrumen
khas melayu yang menarik, ceria dan cepat. Pada lagu pertama masih berisikan
pembukaan mengajak pendengar untuk menyanyi. Pemilihan lagu kedua lagu
dengan judul lagu “Pucuklah Pisang” ciptaan No Name (NN) dinyanyikan oleh
Syila Hasyim. Sub pokok materi yang terdapat pada lirik lagu ini yaitu asal
muasal minyak bumi dan teori pembentukan minyak bumi.

Pemilihan lagu yang ketiga yaitu lagu dengan judul “Hang Tuah” ciptaan
Husni Tamrin merupakan lagu melayu Kepulauan Riau dengan nada tempo
lambat. Sub pokok materi yang terdapat pada lirik lagu ini yaitu faktor
pembentukan minyak bumi. Pemilihan lagu keempat lagu dengan judul “Zapin
Anak Negeri” ciptaan Suhardi S. Sub pokok materi yang terdapat pada lirik lagu
ini yaitu komponen penyusun pada minyak bumi. Pemilihan lagu kelima lagu
dengan judul “Pulau Bintan” ciptaan Daud Kadir Sub pokok materi yang terdapat

63

pada lirik lagu ini yaitu teknik pemisahan minyak bumi. Pemilihan lagu keenam
dengan judul “Zapin Usik Mengusik” Ciptaan Naz. Pemilihan lagu ini
berdasarkan keunikan lagu, karena lagu ini terdapat dialog percakapan antara laki-
laki dan perempuan. Sub pokok materi yang terdapat pada lirik lagu ini yaitu
pengelompokkan jumlah karbon berdasarkan titik didih.

Pemilihan lagu ketujuh, dengan judul lagu “Joget Hitam manis” ciptaan
Mus Mulyadi, instrumen musik yang ceria dan tempo nada yang cepat membuat
lagu ini memiliki kesan menarik dan lagu kedelapan dengan judul lagu
“Laksmana Raja di Laut” ciptaan Nurham Yahya. Lagu ketujuh dan kedelapan
memuat Sub pokok materi yang sama terdapat pada lirik lagu ini yaitu fraksi-
fraksi minyak bumi secara runtut berdasarkan kenaikan titik didih dan
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian ditutup dengan lagu yang
pertama yaitu lagu dengan judul “Lancang Kuning” mengajak pendengar lagu
untuk mempergunakan minyak bumi sebaik-baiknya. Pemilihan lagu-lagu ini
didasarkan alat musik yang digunakan memiliki kekhasan melayu dengan
berbagai tempo supaya musik medley bervariasi seperti tempo lambat, sedang dan
cepat (Asri, 2017).

Setelah pemilihan cakupan materi dan lagu yang di aransemen menjadi
lagu medley melayu pada materi minyak bumi kemudian dilanjutkan dengan
proses pembuatan lirik lagu. Berikut merupakan sebagian lirik lagu yang telah
diaransemen sesuai dengan materi yang telah ditentukan pada Tabel 4.2 untuk
lirik lagu yang telah diaransemen secara keseluruhan terdapat pada Lampiran 11

64

Tabel 4. 9 Materi dan Lirik yang Telah Diaransemen

Lirik Lagu asal dan pencipta Lirik setelah diaransemen

Lancang Kuning Kawan semue, kawan semue mari belajar hai
Pencipta: Sulaiman Sjafe’i mari belajar.

Hai lah cik Abang, hai ah cik adek mari belajar

Lancang Kuning, lancing kuning berlayar hai mari belajar.

malam hai berlayar malam Kite belajar bersame materi hai minyak bumi,

Lancang Kuning, lancing kuning berlayar dengan bernyanyi membuatlah hati riang

malam hai berlayar malam gembire

Haluan menuju haluan menuju kelaut dalam

Haluan menuju haluan menuju kelaut dalam

Pucuklah Pisang Minyaklah bumi terbentuk dari jasad renik laut

Ciptaan: NN ukuran kecil

Akan menumpuk didasar laut tertimbun tanah

Pucuklah Pisang si bunga rampai harum pasir dan lumpur

semerbak di senjalah hari La..la..la..la..la..

Hatiku sedih kasih tak sampai terkenang daku Tumpuk bertambah tekananye besar..

seorang diri La..la..la..la..la..la

La..la..la..la..la.. Densitas naik kerapatan tinggi.

Pucuklah pisang si bunga rampai..

La..la..la..la..la..

Hatiku sedih kasih tak sampai

Hang Tuah Ade 3 faktor mempengaruhi

Ciptaan: Husni Tamrin Jasad renik menjadi minyak bumi

Tekanan besar suhu yang tinggi
Dang merdu bunda perkase melahirkan putera Dan diuraikan oleh bakteri…

perkase hang tuah laksmana satria teladan

negri dan bangse.. pasir yang tepat diatas jasad renik laut

berubah jadi batuan sedimen berpori

dari Bintan Kepulauan Riau kaum baktimu jasad renik melewati celahnye pori

bak segenap rantau walau kini kau telah tiada tertumpuk menjadi minyaklah bumi

fatwamu tiadakan sirna..

Pada proses rekaman suara menggunakan recorder dari gawai atau telepon
genggam setelah rekaman suara selesai kemudian disatukan menggunakan
aplikasi Audacity. Audacity merupakan sebuah aplikasi editor audio digital dan
perekaman. Editor audio digital adalah sebuah aplikasi komputer untuk
pengeditan audio yang bersifat cross platform yang tersedia untuk Windows
(Binanto, 2010). Dalam penelitian ini Audacity digunakan sebagai peredam

65

kebisingan atau noise yang ada pada suara rekaman awal di gawai, mengurangi
kebisingan pada audio atau rekaman awal perlu dilakukan, karena kebisingan dari
audio nantinya mempengaruhi pendengar merasa tidak nyaman (Ramadhan,
2010). Dalam pembuatan video, kualitas audio menjadi salah satu penentu video
tersebut dapat dinilai bagus atau tidak.

Proses pembuatan video menggunakan aplikasi kinemaster. Kinemaster
memiliki keunggulan yang ramah pengguna dan satu-satunya aplikasi lintas
platform kelas atas (Burum & Quinn, 2015). Video yang diedit berisikan animasi
dan gambar, untuk memenuhi media pembelajaran yang diinginkan peserta didik
dari hasil kesimpulan angket tertulis pada Tabel 4.2 yang telah disajikan di hasil,
hal ini sesuai dengan pendapat Hamid dkk (2020) yang menyebutkan bahwa
media pembelajaran haruslah dipilih sesuai dengan karakteristik individual peserta
didik yang sedapat mungkin harus memberikan layanan pada setiap peserta didik
sesuai dengan karakteristik belajarnya.

Animasi dan gambar dipilih untuk melengkapi video, karena animasi dan
gambar berpengaruh terhadap pembelajaran peserta didik hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati dkk (2014) bahwa pembelajaran
menggunakan video animasi memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil
belajar peserta didik, kemudian dibagian bawah video diletakkan lirik lagu.
Ukuran atau rasio layar 16:9, format 16:9 digunakan untuk televisi dan sejumlah
komputer serta perangkat portable (Smith, 2013). Video awal yang ukuran 16:9
untuk membuat video sudah ada sebelumnya di galeri, ketika ingin mengedit
video tersebut sudah ada seperti gambar, animasi, dan lain-lain.

66

Salah satu aspek yang berpengaruh besar dalam peningkatan efisiensi
pembelajaran adalah adanya perkembangan teknologi informasi yang pesat, maka
dari itu produk yang sudah jadi dipublikasikan melalui aplikasi pada gawai
dengan versi android. Gawai berbasis android merupakan salah satu teknologi
yang banyak digunakan oleh kalangan masyarakat terutama peserta didik tingkat
SMA (Istifadah, 2018). Menurut Daryanto (2011) android mampu menjadi media
belajar yang lengkap dalam penyampaian suatu materi pembelajaran. Aplikasi
didapatkan melalui link tautan atau berbagi menggunakan shareit, dengan video
format MP4 dan lirik lagu berbentuk pdf menggunakan tampilan flipbook di
dalam aplikasi.

Pada tahap ini selain media pembelajaran medley melayu yang telah
dikembangkan, juga dikembangkan instrumen berupa angket validitas untuk uji
validasi dan angket praktikalitas untuk implementasi. Angket adalah teknik
pengumpulan data yang diberikan kepada subjek yang diteliti dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab (Sugiyono, 2019).

Angket validasi materi yang dikembangkan terdiri dari 7 butir indikator
penilaian dengan tiga aspek yaitu aspek materi, kelayakan isi dan kebahasaan.
Angket validasi media dikembangkan dengan memasukkan aspek aplikasi dan
tampilan yang terdiri dari 17 butir indikator penilaian. Angket praktikalitas
dikembangkan dengan memasukkan aspek ketertarikan, materi, bahasa dan
kepraktisan. Angket sebagai instrumen pengumpulan data harus terlebih dahulu
dilakukan validasi (Kusumah, 2011).

67

Angket penelitian ini divalidasi oleh tim dosen pembimbing terlebih
dahulu kemudian di validasi oleh satu ahli materi dan satu ahli media dan
dilakukan revisi sampai mencapai kriteria valid sebelum media tersebut
diujicobakan kepada guru dan peserta didik. Data yang diperoleh berbentuk data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari angket penilaian skala
Likert, sedangkan data kualitatif berupa penilaian dari saran validator.

Secara keseluruhan hasil validasi materi media pembelajaran interaktif
medley melayu pada materi minyak bumi oleh ahli materi adalah sebesar 89,28%
dengan kriteria sangat valid. Berdasarkan Tabel 4.4 yang telah disajikan pada
hasil, penilaian validasi oleh ahli materi untuk aspek materi adalah 83,3% dengan
kriteria sangat valid, aspek kelayakan isi adalah 100% dengan kriteria sangat valid
dan aspek kebahasaan adalah 87,5% dengan kriteria sangat valid. Persentase per
aspek dapat disajikan pada Gambar 4.11.

Gambar 4. 11 Diagram Batang Validasi Materi
Salah satu aspek yang memiliki persentase tertinggi yaitu kelayakan isi,
dengan indikator penilaian pada poin ke empat yaitu lirik lagu yang telah

68

diaransemen pada media pembelajaran interaktif medley melayu sudah sesuai
dengan irama medley melayu, lirik merupakan salah satu unsur komposisi lagu
terpenting yang menentukan sebuah lagu dikatakan menarik, indah dan memiliki
nilai tertentu (Singgih, 2016), dan yang kelima yaitu visualisasi yang digunakan
pada media pembelajaran interaktif medley melayu sudah sesuai dengan lirik dan
informasi yang disampaikan memperoleh skala penilaian 4 kriteria sangat setuju
dan persentase 100%. Sebagaimana dikatakan oleh Taseman (2020) bahwa media
visual untuk mempermudah penyampaian materi kepada peserta didik, media
visual menyebabkan proses pembelajaran menjadi lancar dan materi yang
disampaikan dipahami peserta didik.

Oleh karena itu berdasarkan hasil validasi materi secara keseluruhan
diperoleh persentase sebesar 89,28% dengan kriteria sangat valid. Pencapaian
persentase tersebut berada pada interval 81,26%-100% dengan tingkat validitas
pada kriteria sangat valid. Sehingga media interaktif medley melayu dinyatakan
sangat valid untuk diujicobakan kepada guru dan peserta didik. Saran yang
diberikan oleh ahli materi terhadap media pembelajaran interaktif medley melayu
yaitu perbaikan pada lirik lagu yang ditampilkan di video, untuk menambahkan
simbol derajat Celcius (ᵒC) dan pergantian kata pada lirik lagu menggunakan
bahasa yang mudah dipahami sesuai dengan tingkat peserta didik peserta didik,.
Validasi dilakukan satu kali, perbaikan disajikan pada Tabel 4.10.

69

Tabel 4. 10 Revisi validasi Materi Sesudah Revisi
Rantai C5 sampai C7
No Sebelum revisi Titik didihnye 20ᵒC sampai 60ᵒC
1 Rantai C5 sampai C7 Fraksi yang ini petroleum eter
Gunenye untuk cairan pembersih
Titik didihnye 20 sampai 60
Fraksi yang ini petroleum eter fraksinye aspal kegunaannye
Gunenye untuk cairan pembersih material aspal dan atap bangunan..
rantai C40 keatas dan titik didihnye
2 fraksinye bitumen kegunaannye lebih dari 350ᵒC.
material aspal dan atap bangunan..
rantai C40 keatas dan titik didihnye
lebih dari 350

Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh ahli materi, media
pembelajaran interaktif medley melayu setelah direvisi yaitu penulisan lirik lagu
ditambahkan derajat celcius agar peserta didik tidak kebingungan titik didih yang
dimaksud dalam lirik memiliki derajat celcius. Hasil setelah direvisi selanjutnya
yaitu pergantian kata “bitumen” menjadi “aspal”, penggunaan bahasa perlu
diperhatikan karena bitumen tidak sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik maka diganti dengan aspal karena dekat dengan kehidupan sehari-hari
peserta didik. Hal ini sejalan dengan pendapat (Annisa, 2020) bahwa
perkembangan bahasa yang dialami peserta didik perlu diperhatikan dan diketahui
oleh guru agar mudah dipahami.

Proses validasi ahli media dilakukan satu kali oleh satu orang validator.
Secara keseluruhan hasil validasi media pembelajaran interaktif medley melayu
oleh ahli media adalah sebesar 72,2% dengan kriteria valid. Berdasarkan Tabel
4.6 yang disajikan pada hasil, penilaian validasi oleh ahli media untuk aspek
aplikasi adalah 69,4% dengan kriteria valid, aspek tampilan adalah 75% dengan
kriteria valid. Persentase per aspek disajikan pada Gambar 4.12.

70

Gambar 4. 12 Diagram Batang Validasi Media
Aspek yang memperoleh persentase tinggi yaitu aspek tampilan dengan
indikator pada penilaian ke 10 yaitu pemilihan jenis dan ukuran huruf pada
aplikasi media interaktif medley melayu sudah sesuai memperoleh skor 3 dengan
nilai persentase 75%, jenis dan ukuran huruf mempengaruhi kualitas dari suatu
media, hal ini sependapat dengan Monica (2010) bahwa keterbacaan suatu teks
dipengaruhi oleh ukuran huruf dan jenisnya pemilihan jenis huruf Serif yang
kaitnya atau garisnya tidak terlalu tipis agar keterbacaannya lebih mudah.
Indikator pada penilaian ke 13 yaitu lagu yang dipilih untuk medley melayu pada
media interaktif medley melayu materi minyak bumi sudah menarik, kemenarikan
berdasarkan tempo lagu yang dipilih bervariasi hal ini sesuai dengan pendapat
Singgih (2016) bahwa lagu merupakan ekspresi perasaan manusia terhadap suatu
hal yang dilihat, didengar atau dialami melalui bahasa yang disusun secara khusus
dengan komposisi musical untuk dinyanyikan dengan diiringi oleh instrumen
musik.
Aspek yang memperoleh penilaian terendah pada aspek aplikasi dengan
indikator penilaian ke 1 yaitu aplikasi media interaktif medley melayu pada materi

71

minyak bumi sudah lancar dalam pengoprasian memperoleh persentase sebesar

50% dengan kriteria penilaian tidak setuju, aplikasi yang telah dikembangan

terdapat kekurangan seperti jika membuka aplikasi perlunya mengaktifkan data

seluler jadi tidak bisa dioperasikan ketika data seluler mati, hal ini sesuai dengan

pendapat Effendi & Ramadhan (2018) bahwa aplikasi yang ideal dan memiliki

nilai tambah ketika dalam pengoprasian tidak memerlukan data seluler aktif untuk

menghemat daya pada android. Oleh karena itu berdasarkan hasil validasi media

secara keseluruhan 72,2% dengan kategori valid. Pencapaian persentase tersebut

pada interval 62,51-81,25% dengan tingkat validitas pada kategori valid. Sehingga

media pembelajaran interaktif medley melayu dinyatakan valid dengan revisi.

Saran yang diberikan oleh ahli media terhadap media pembelajaran interaktif

medley melayu yaitu disajikan pada Tabel 4.11.

Tabel 4. 11 Revisi Ahli Media

No Aspek Saran Solusi

1 Aspek aplikasi Menambahkan menu materi pada Diperbaiki kembali dengan

menu yang tersedia di aplikasi menambahkan menu materi

2 Aspek tampilan Menambahkan slide pada video Diperbaiki kembali dengan

sebagai pergantian lagu menambahkan slide

Menambahkan halaman pada menu pergantian lagu pada video.

lirik lagu Diperbaiki kembali dengan

menambahkan nomor

halaman

Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh ahli media, maka direvisi
media pembelajaran interaktif medley melayu sesuai dengan saran yang telah
diberikan, setelah direvisi untuk menambahkan menu materi pada aplikasi menu
agar peserta didik dapat membaca dan mengulas kembali mengenai materi yang
diajarkan oleh guru. Perbaikan dapat dilihat pada Gambar 4.13

72

(a) (b)
Gambar 4. 13 Tampilan Menu Medley Melayu (a)sebelum revisi (b) setelah
revisi

Revisi pada video medley melayu dengan menambahkan slide pergantian
lagu atau transisi agar peserta didik mengetahui bahwa lagu yang dinyanyikan
sudah berbeda dengan lagu sebelumnya dan seperti itu dinamakan medley berupa
gabungan dari beberapa lagu. Transisi merupakan suatu efek yang terjadi ketika
dua atau lebih video bertemu secara tumpang tindih, pentingnya transisi untuk
video yang digabungkan agar penerima pesan mengetahui bahwa reka adegan atau
informasi yang telah disampaikan berbeda (Pratista, 2018). Perbaikan dapat dilihat
pada Gambar 4.14.

73

(a) (b)
Gambar 4.14 Tampilan Video Medley Melayu (a) sebelum revisi (b) setelah
revisi

Perbaikan selanjutnya yaitu pada nomor halaman pada lirik lagu agar
mudah ketika peserta didik membukanya per halaman. Saat suatu halaman
menjadi bahan bacaan pentingnya penomoran diberikan pada halaman tersebut
guna mempermudah pembaca ketika mencari atau menunjukkan sesuatu
(Ramadhan, 2013). Perbaikan dapat dilihat pada Gambar 4.15.

(a) (b)
Gambar 4. 15 Tampilan menu lirik lagu (a) sebelum revisi (b) setelah revisi

74

Hasil uji validasi ahli materi dan ahli media menghasilkan produk media
interaktif medley melayu yang memiliki format apk. Uji validitas dilakukan
sebanyak satu kali dengan persentase validitas yang tinggi dan produk
pengembangan dinyatakan valid. Media interaktif yang sudah dilakukan validasi
kemudian dilakukan implementasi kepada guru dan peserta didik. Implementasi
dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 1 orang guru kimia dan 50
Peserta didik kelas XI MIPA. Implementasi dilakukan secara daring
menggunakan Zoom Cloud Meeting dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang
mengharuskan kegiatan belajar mengajar dilakukan dalam jaringan. Uji
praktikalitas terhadap guru pendidikan kimia dilakukan secara langsung di ruang

guru SMA Negeri 2 Tanjungpinang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Hasil uji coba praktikalitas guru kimia SMA Negeri 2 Tanjungpinang dapat dilihat
pada Gambar 4.16.

Gambar 4. 16 Diagram Batang Hasil Praktikalitas Guru
Berdasarkan hasil uji coba praktikalitas guru kimia SMA Negeri 2
Tanjungpinang, pada aspek pertama yaitu memperoleh hasil dari aspek manfaat
sebesar 87,5%. Hal ini sesuai dengan persentase yang diperoleh dari setiap
indikator yaitu 1) kemampuan media dalam membantu proses pembelajaran guru
dengan persentase 100% kategori sangat praktis, sesuai dengan pendapat Arsyad
(2017) bahwa media memiliki fungsi sebagai alat bantu guru dalam proses belajar
mengajar dan juga sebagai pembawa informasi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik. 2) penggunaan media dengan efisien persentase
75% kategori praktis, 3) penggunaan media sebagai daya tarik dengan persentase
75% kategori praktis, 4) penggunaan media sebagai pelestarian budaya Kepulauan
Riau dengan persentase 100% kategori sangat praktis, media yang dikembangkan
terintegrasi kearifan lokal dengan mengangkat lagu melayu, peserta didik merasa
bangga dengan kearifan lokal yang dimiliki sebagai perwujudan peserta didik

dalam melestarikan kearifan lokal daerah setempat (Oktavianti dan Ratnasari,
2018).

Pada aspek kedua yaitu aspek kualitas media dengan persentase 81,25%
kriteria praktis. Hal ini sesuai dengan persentase yang diperoleh dari setiap
indikator 5) penggunaan media tanpa adanya batasan waktu dengan persentase
75% kriteria praktis, 6) penggunaan media sebagai media interaktif dengan
persentase 75% kriteria praktis, 7) media diperoleh secara praktis menggunakan
link dengan persentase 75% kriteria praktis, 8) kemudahan memperoleh media
berupa aplikasi di android dengan persentase 75% kriteria praktis.

Pada aspek ketiga yaitu kebahasaan didapatkan persentase 75% dengan
kriteria praktis. Hal ini sesuai dengan persentase yang diperoleh dari setiap
indikator yaitu pada, 9) penggunaan bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik dengan persentase 75% kriteria praktis, 10) penggunaan bahasa yang
mudah dipahami dengan persentase 75% kriteria praktis.

Aspek penilaian yang memiliki nilai tertinggi yaitu pada aspek manfaat
salah satu indikatornya yaitu guru dapat menggunakan media interaktif medley
melayu pada materi minyak bumi sebagai pelestarian budaya kepulauan riau
memperoleh skor 4 dengan persentase 100% dengan kriteria sangat setuju,
penggunaan media yang terintegrasikan kearifan lokal sebagai wujud pelestarian
budaya dalam bidang pendidikan hal ini sesuai dengan pendapat Nadlir (2014)
pendidikan berbasis kearifan lokal dapat digunakan sebagai media untuk
melestarikan potensi masing-masing daerah.

Secara keseluruhan hasil praktikalitas respon guru terhadap media
pembelajaran interaktif medley melayu adalah sebesar 81,25% dengan kriteria
praktis. Berdasarkan Tabel 4.8, praktikalitas guru untuk aspek manfaat adalah
87,5% dengan kriteria sangat praktis, aspek kualitas media adalah 81,25% dengan
kriteria praktis dan aspek kebahasaan adalah 75% dengan kriteria praktis. Oleh
karena itu, berdasarkan hasil praktikalitas guru secara keseluruhan diperoleh
persentase sebesar 81,25% dengan kriteria praktis. Pencapaian persentase tersebut
berada pada interval 62,51%-81,25% dengan tingkat praktikalitas pada kategori
praktis. Sehingga media pembelajaran interaktif medley melayu dinyatakan praktis
untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

Uji praktikalitas terhadap 50 Peserta didik dengan menyebarkan aplikasi
melalui tautan link bit.ly/AplikasiMedleyMelayu dan peserta didik mengisi angket
praktikalitas pada tautan link bit.ly/LembarResponMedia. Hasil uji coba
praktikalitas peserta didik dapat dilihat pada Gambar 4.17.

Gambar 4. 17 Diagram Batang Hasil Praktikalitas Peserta didik
Berdasarkan hasil praktikalitas yang telah diujikan kepada peserta didik
kelas XI MIA SMA Negeri 2 Tanjungpinang, mendapatkan hasil untuk aspek

manfaat 79,87% dan dikategorikan praktis. Hal ini sesuai dengan persentase yang
diperoleh dari setiap indikator yaitu pada 1) penggunaan media interaktif medley
melayu lebih menyenangkan dan memotivasi dengan persentase 80% kriteria
praktis, media pembelajaran berupa medley melayu di dalamnya terdapat lagu
melayu yang digabungkan menjadi sebuah medley bisa mengatasi kebosanan saat
belajar bagi peserta didik karena menurut penelitian Nurseto (2011) musik dapat
membuat ketertarikan peserta didik, mengurangi kebosanan dan mempengaruhi
kejiwaan pendengarnya. 2) penggunaan media dalam memahami materi dengan
persentase 77% kriteria praktis, 3) penggunaan media sebagai minat dalam
pembelajaran dengan persentase 78% kriteria praktis, 4) penggunaan media
sebagai menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Melayu dengan persentase 85%
kriteria sangat praktis.

Pada aspek kedua yaitu aspek kualitas didapatkan persentase sebesar
76,87% dengan kategori praktis. Hal ini sesuai dengan persentase yang diperoleh
dari setiap indikator yaitu pada 5) daya tarik media pembelajaran interaktif dengan
persentase 74% kriteria praktis, 6) penggunaan lirik dan video yang mudah
dimengerti dengan persentase 75% kriteria praktis, 7) kemudahan mendownload
aplikasi menggunakan tautan dengan persentase 78%, media pembelajaran yang
dikembangkan berupa aplikasi pada gawai dengan versi android, aplikasi hanya
bisa diperoleh menggunakan link karena aplikasi belum terdaftar di google
playstore sehingga pada penilaian ini memperoleh kriteria praktis, aplikasi yang
telah terdaftar di google playstore memiliki jangkauan yang luas dan merupakan
salah satu ciri aplikasi yang ideal dengan rating, jumlah unduhan dan jumlah

ulasan yang tinggi (Effendi dan Ramadhan, 2018), 8) kepraktisan mengakses di
manapun berada dengan persentase 82% kriteria sangat praktis.

Pada aspek ketiga kebahasaan memperoleh hasil 77,5% dengan kategori
praktis. Hal ini sesuai dengan persentase yang diperoleh dari setiap indikator yaitu
pada 9) kejelasan informasi yang disampaikan melalui lirik dengan persentase
75% kriteria praktis, 10) kebahasaan yang mudah dipahami dengan persentase
80% kriteria praktis, bahasa sangat berpengaruh terhadap tingkat perkembangan
verbal anak sesuai dengan usianya begitu juga peserta didik yang di jenjang
pendidikan sekolah menengah atas penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh
peserta didik perlu diperhatikan agar informasi yang disampaikan dapat diterima
dengan baik (Annisa, 2020).

Aspek yang memiliki nilai tertinggi yaitu pada aspek manfaat pada
indikator penilaian keempat yaitu penggunaan media interaktif medley melayu
pada materi minyak bumi sebagai media yang mengenal dan menumbuhkan rasa
cinta terhadap budaya melayu memperoleh persentase nilai sebesar 85%, karena
pembelajaran yang memanfaatkan kearifan lokal suatu daerah bisa menjadi salah
satu inovasi untuk menumbuhkan daya tarik peserta didik terhadap pembelajaran
(Syam, 2015). Hasil uji coba peserta didik secara keseluruhan memperoleh
persentase sebesar 78,2% dengan kriteria praktis dan layak digunakan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Media pembelajaran interaktif medley melayu pada materi minyak bumi

yang dikembangkan menggunakan model penelitian Hannafin dan Peck

yang terdiri dari tahap penilaian kebutuhan, tahap desain dan tahap

pengembangan dan implementasi.

2. Hasil validasi dari pengembangan media pembelajaran interaktif medley

melayu pada materi minyak bumi, uji validasi media memuat aspek

aplikasi dan tampilan memperoleh persentase sebesar 72,2 % dengan

kategori valid. Untuk validasi materi yang memuat aspek materi,

kelayakan isi dan kebahasaan memperoleh persentase sebesar 89,28%

dengan kategori sangat valid.

3. Hasil praktikalitas dari pengembangan media pembelajaran interaktif

medley melayu pada materi minyak bumi untuk respon Peserta didik

sebesar 78,2% dengan kriteria praktis dan hasil respon guru sebesar

81,25% dengan kriteria praktis.

80

81

B. Saran
Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan, saran

pemanfaatan dan pengembangan dari media pembelajaran interaktif medley
melayu pada materi minyak bumi ini adalah:

1. Dapat melakukan uji efektifitas dari produk tidak hanya sampai
mengetahui praktikalitas dari produk yang dikembangkan saja.

2. Dapat mengembangkan media pembelajaran interaktif lebih luas lagi dan
tidak terpaku pada satu materi.

3. Memperkaya konten dari media pembelajaran interaktif yang
dikembangkan agar dapat menyajikan informasi yang lebih luas.

82

DAFTAR PUSTAKA

Absor, U., Asrofah, & Umaya, N. M. (2020). Pengembangan bahan ajar teks
pantun dengan media lirik lagu berbasis kepedulian sosial untuk MTS di
Kabupaten Demak. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Dan Pengajarannya, 5.

Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.

Annisa, F. N. (2020). Pengaruh Penguasaan dan Eksistensi Penggunaan Bahasa
Indonesia pada Masyarakat Era Globalisasi. Jakarta: PT Jaya Pustaka

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.

Arikunto, S., & Jabar, C. S. A. (2013). Evaluasi Program Pendidikan Pedoman
Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.

Arsyad, A. (2017). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Asri. (2017). Musik Melayu Ghazal. Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan

Budaya Melayu.
Bangsawan, I. (2021). Banyuasin Penoh Kenangan: Kumpulan Lagu Daerah

Kabupaten Banyuasin. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Banyuansih.
Binanto, I. (2010). Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Budiyono. (2020). Inovasi pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran di
era revolusi 4.0. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian Dan Kajian
Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran, 6(2),
300.
Burum, I., & Quinn, S. (2015). MOJO: The Mobile Journalism handbook How to
Make Broadcoast Videos with an IPhone Or Pad. Francis: Taylor & Francis.
Cahyani, N. (2017). Pengembangan Video Klip Lagu Sains dalam Pembelajaran
IPA untuk Siswa Kelas IV MI/SD. Skripsi. program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Konsentrasi Sains MI Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga. Yogyakarta.
Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera.
Delafini, R., Holillulloh, & Nurmalisa, Y. (2013). Pengaruh kemampuan guru
dalam mengembangkan indikator pencapaian kompetensi terhadap kesiapan
guru dalam mengajar. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran.
Djohan. (2011). Psikologi Musik. Yogyakarta: Best Publisher.
Effendi, J., & Ramadhan, M. J. (2018). Analisa cluster aplikasi pada google play
store dengan menggunakan metode K-Means. Prosiding Annual Research
Seminar 2018, 4(1), 103–106.
Effendi, M. H., Yusnelti, & Hasanah, N. (2016). Pengembangan multimedia
interaktif berbasis pendekatan saintifik pada materi hidrokarbon dan minyak
bumi kelas XI IPA di SMA Negeri 4 Kota Jambi. Journal of The Indonesian

83

Society of Integrated Chemistry, 8(2).
Fadlah, R. Y., & Bayharti, B. (2019). Pengembangan permainan scrabble kimia

sebagai media pembelajaran pada materi minyak bumi kelas XI SMA.
Edukimia, 1(2), 31–38.
Ferdianto, F., & Setiyani. (2018). Pengembangan bahan ajar media pembelajaran
berbasis kearifan lokal mahasiswa pendidikan matematika. JNPM (Jurnal
Nasional Pendidikan Matematika), 2(1), 37.
Firman, & Rahman, S. R. (2020). Pembelajaran online di tengah pandemi covid-
19. Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 2(2), 81–89.
Hamid, M. A., Ramadhani, R., Juliana, M., Safitri, M., Jamaludin, M. M., &
Simarmata, J. (2020). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Yayasan Kita
Menulis.
Hanafi, Y. (2020). Pengaruh Mendengarkan Musik dalam Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: CV Agung.
Hidayat, S. (2011). Pengaruh Musik Klasik Terhadap Daya Tahan Konsentrasi
dalam Belajar. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negri Sultan
Syarif Kasim Riau. Riau.
Istifadah, R. (2018). Dampak penggunaan handphone terhadap perilaku peserta
didik di SMA Piri Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan.
Journal of Materials Processing Technology, 1(1), 1–8.
Jamun, Y. M. (2018). Dampak teknologi terhadap pendidikan. Jurnal Pendidikan
Dan Kebudayaan Missio, 10(1), 1–136.
Julia, J. (2017). Pendidikan Musik: Permasalahan dan Pembelajarannya.
Bandung: UPI Sumedang Press.
Kautzar, A. (2019). Karakteristik bentuk musik melayu di kota palembang pada
lagu melati karangan. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 18(2), 88–94.
Kemendikbud. (2013). Kerangka Dasar Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.
Kurniawan, K. U., Parmiti, D. P., & Tastra, I. D. K. (2016). Pengembangan
multimedia ular tangga model hannafin dan peck untuk meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran ipa pada siswa kelas viii semester genap di SMP
Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016. E-Journal Edutech
Universitas Pendidikan Ganesha, 5(2).
Kusumah. (2011). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Indeks.
Lendeng, L. C., Sugiarso, B. A., & Rumagit, A. M. (2021). Media interaktif
berbasis animasi pada materi minyak bumi untuk kelas XI Sekolah
Menengah Atas. Jurnal Teknik Elektro Dan Komputer, 16(2), 183–192.
Monica. (2010). Pengaruh warna, tipografi, dan layout. Komunikasi Multimedia,
9, 459–468.
Mulyanti, S. (2015). Kimia Dasar (Jilid 1). Bandung: Alfabeta.
Nadlir. (2014). Urgensi pembelajaran berbasis kearifan lokal. Jurnal Pendidikan
Agama Islam, 2(2).
Nugraheni, W. (2017). Pengembangan multimedia interaktif kimia berbasis
inkuiri terbimbing untuk pembelajaran materi pokok hidrokarbon dan
minyak bumi. In Journal of Chemical Information and Modeling.
Nurhayati, S., Ifriany, A., & Lestari, I. (2014). Pengaruh video-animasi terhadap

84

hasil belajar siswa kelas XI SMAN 5 Pontianak pada materi kesetimbangan
kimia. Jurnal Pendidikan Kimia, 1(1), 1–11.
Nurjanah, F., Nazar, M., & Rusman. (2017). Pengembangan media animasi
menggunakan software videoscribe pada materi minyak bumi kelas X MIA
di MAN Darussalam. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK),
2(4), 230–236.
Nurseto, T. (2011). Membuat media pembelajaran yang menarik. Jurnal Ekonomi
Dan Pendidikan, 8(1), 19–35.
Oktavianti, I., & Ratnasari, Y. (2018). Etnopedagogi dalam pembelajaran di
Sekolah Dasar melalui media berbasis kearifan lokal. Jurnal Ilmiah
Kependidikan Refleksi Edukatika, 8(2).
Panjaitan, D. J., & Hasanah, D. N. (2020). Musik mozart sebagai pengiring
pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan belajar matematika. Jurnal
Math Education Nusantara, 3(1), 40–48.
Pradana, J., Khoirunnisa, F., & Yulita, I. (2020). Analisis Kebutuhan Siswa dan
Guru dalam Pengembangan Bahan Ajar pada Materi Larutan Asam Basa di
SMA Negeri 2 Tanjungpinang. Student Online Journal Umrah.
Pratista, H. (2018). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.
Prima, E. (2018). Pengaruh ritme otak dan musik dalam proses belajar.
KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 12(1), 43–57.
Ramadhan, A. (2010). Mengolah Audio dan MP3 dengan Audacity. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Ramadhan, A. (2013). 36 Menit Belajar Microsoft Word. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Riyana, C. (2012). Media Pembelajaran. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementrian Agama RI.
Roffiq, A., Qiram, I., & Rubiono, G. (2017). Media musik dan lagu pada proses
pembelajaran. JPDI (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia), 2(2), 35.
Rokhimah, Khoirunnisa, F., & Ramdhani, E. P. (2019). Desain Media Cover Song
Untuk Pembelajaran Kimia SMA Pada Materi Asam Basa. Student Online
Journal Umrah. 1–17.
Saprita, I. (2012). Persepsi Remaja Surabaya Terhadap Tayangan Korean Wave
di Indosiar. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
Setiawan, D. (2018). Dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
terhadap budaya. Jurnal Simbolika: Research and Learning in
Communication Study, 4(1).
Siahaan, F., Hairida, & Sahputra, R. (2018). Pengaruh media lagu terhadap
motivasi dan hasil belajar siswa SMA Santun Untan Pontianak. Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran, 7(9).
Silalahi, R., & Haryadi. (2015). Peningkatan pembelajaran menulis puisi bebas
melalui media lagu medley siswa kelas VIII SMP Sintang. Lingtera, 2, 73–
83.
Singgih, E. S. A. (2016). Bentuk Dan Fungsi Gaya Bahasa Dalam Lirik Lagu
Chimène Badi Di Album Dis Moi Que Tu M’aimes. Skripsi. Jurusan
Pendidkan Bahasa Prancis Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta.

85

Smith, C. (2013). Video in Photoshop. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sumerta, I. W., & Sudana, D. N. (2019). Pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe snowball throwing berbantuan lagu daerah terhadap hasil belajar Ipa.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru, 2(1).
Sumiharsono, M. R., & Hasanah, H. (2018). Media Pembelajaran. Bandung: CV
Pustaka Abadi.
Sunarya, Y. (2012). Kimia Dasar 2. Bandung: Cv Yrama Widya.
Supardi, U. S., Leonard, L., Suhendri, H., & Rismurdiyati, R. (2015). Pengaruh
media pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar fisika. Jurnal
Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(1), 71–81.
Suraningsih, E., & Izzati, N. (2020). Pengembangan lirik lagu sebagai media
pembelajaran matematika pada materi bentuk aljabar. Suska Journal of
Mathematics Education, 6 No 1.
Suryana, I. M., Suharsono, N., & Kirna, I. M. (2014). Pengembangan bahan Ajar
cetak menggunakan model hannafin dan peck untuk mata pelajaran rencana
anggaran biaya. Journal Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan
Ganesha, 4.
Susanti, E. D., Sapto, A., & Agung, D. A. G. (2020). Pengembangan media echa
(elaboration, cover song, historycal content, audio visual) berbasis vlog
dalam pembelajaran sejarah. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian Dan
Pengembangan, 5(3).
Syam, H. M. (2015). Globalisasi media dan penyerapan budaya asing, analisis
pada pengaruh budaya populer korea di kalangan remaja Kota Banda Aceh.
Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(1), 54–70.
Taseman. (2020). Pemanfaatan Media Visual Pada Pembelajaran IPS Di MI Darul
Mutaallimin Sidoarjo. Bada’a: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 2(1), 86–97.
Tegeh, I. M., Jampel, I. N., & Pudjawan, K. (2014). Model Penelitian
Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wulandini, I. F. (2011). Pengaruh Media Ilustrasi Musik Terhadap Kemampuan
Menulis Puisi Siswa Kelas X (Eksperimen di SMA PGRI 22 Serpong).
Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu
Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri. Jakarta.
Yulita, I. (2017). Pengembangan Bahan Ajar Kimia. Tanjungpinang: Umrah
Press.
Zefriyenni, & Mardhiyah, H. (2017). Pengembangan Mathematics Mobile
Learning Application (MMLA)-Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV) Untuk Siswa Kelas 8 Sebagai Sumber Pembelajaran Mandiri
Berbasis Android. Jurnal Teknologi Informasi Dan Pendidikan, 10(2).

86

LAMPIRAN


Click to View FlipBook Version