SEVEN ELEVEN
“Dalam lembar-lembar kecil buku ini tersemat kisah-kisah kecil tentang perjalanan hidup kita sehari-hari. Kita, sembilan sahabat: Bu Nofal, Pak Suratman, Andra, Rehan, Tiara, Lely, Alpina, Amel, dan Dinda. Sudah dua tahun berlalu sejak pertama kali kita bersama-sama.”
“Di setiap halaman, terpatri kenangan indah yang telah kita bagi bersama. Kita tertawa bersama, menangis bersama, dan melalui setiap liku hidup dengan penuh kebersamaan. Senyum kita menghiasi ruang kelas, tawa kita menggema di koridor sekolah, dan canda kita mewarnai suasana di setiap sudut.”
“Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Kadang-kadang, dalam keramaian kesibukan kita, kita lupa untuk menghargai momen-momen kecil yang telah kita lewati bersama. Namun, di dalam buku ini, setiap detik berharga itu tertulis dengan indahnya.”
“Saya merasa sangat beruntung bisa mengenal kalian semua. Bersama, kita telah melewati berbagai rintangan dan tantangan. Meskipun masa depan tak pernah terduga, meskipun suatu hari nanti kita mungkin berpisah jalan, tak bertemu lagi, atau bahkan tak bisa bersama lagi, namun harapan masih tersisa.”
“Jika suatu saat nanti kita dipertemukan kembali, ingatlah pesan ini, kawan: janganlah berubah. Tetaplah menjadi dirimu yang dulu, yang selalu aku kenal. Biarkan setiap canda, tawa, dan air mata menjadi ikatan yang tak terputus di antara kita. Karena meskipun jalan hidup membawa kita ke arah yang berbeda, kita akan selalu membawa kenangan indah ini di dalam hati.”
-
Follow
-
1
-
Embed
-
Share
-
Upload