The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Golok adalah senjata dari para Raja-Raja dan pendekar yang merupakan masyarakat sunda dan juga sebagai senjata andalan para pendekar dan pahlawan nasional. Terutama didaerah kota Bekasi yang dikenal sebagai kota patriot juga menggunakan Golok sebagai ikonnya untuk mengenang sejarah dan jasa-jasa para pahwalan. Akan tetapi dari masa kemasa kini sampai saat ini, golok di gunakan sebagai perkakas kerja biasa dipakai warga.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Ageng Adhi Prasetyo, 2022-12-25 22:22:40

Golok Sebagai Identitas Budaya Betawi

Golok adalah senjata dari para Raja-Raja dan pendekar yang merupakan masyarakat sunda dan juga sebagai senjata andalan para pendekar dan pahlawan nasional. Terutama didaerah kota Bekasi yang dikenal sebagai kota patriot juga menggunakan Golok sebagai ikonnya untuk mengenang sejarah dan jasa-jasa para pahwalan. Akan tetapi dari masa kemasa kini sampai saat ini, golok di gunakan sebagai perkakas kerja biasa dipakai warga.

II


III


GOLOK

Negara Indonesia memiliki banyak kerajaan, setiap kerajaan di daerah
Indonesia mempunyai sejarah dan ciri khasnya tertentu, juga termasuk
negara yang memiliki berbagai jenis seni dan budaya sebagai warisan dari
nenek moyang. Hal ini dikarenakan suku-suku di Indonesia yang beragam-
ragam. Salah satunya adalah suku Betawi. Masyarakat Betawi memiliki
kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyangnya,
baik secara lisan maupun tulisan. Senjata pada suku Betawi tidak terlepas
dari kehidupan sehari-hari dan acara adat masyarakat Betawi, salah satu
senjata masyarakat Betawi adalah Golok.

Kembali kepada era kejayaan Golok dikala belum ada undang-undang
darurat militer, bahwa Golok merupakan identitas, buktiannya bagaimana
seorang tau kalo orang itu anak raja, sedangkan KTP saja belum ada waktu
dulu, penyematan tersebut dinamakan penyematan kerajaan, penyematan
kejawaraan, utusan para raja, wakil-wakil raja, dimasyarakat umum itu
biasanya berupa Golok sebagai identitas, cukup dilihat di Goloknya saja
sudah terlihat orang tersebut berasal dari mana.

Golok adalah senjata dari para Raja-Raja dan pendekar yang merupakan
masyarakat sunda dan juga sebagai senjata andalan para pendekar dan
pahlawan nasional. Terutama didaerah kota Bekasi yang dikenal sebagai
kota patriot juga menggunakan golok sebagai ikonnya untuk mengenang
sejarah dan jasa-jasa para pahwalan. Akan tetapi dari masa kemasa kini
sampai saat ini, golok di gunakan sebagai perkakas kerja biasa dipakai
warga.

IV


Berangkat melalui fotografi penulis tertarik untuk mendokumentasikan
sebuah seni dan budaya yaitu Golok, dimana melalui infromasi yang ada
di internet sangat jarang seseorang membahas sejarahnya sebuah Golok
melalui seni maupun budayanya, dan tidak bisa menjadi sebuah patokan
untuk mencari sebuah informasi. Makanya orang yang kurang pemahaman
dengan sejarah maupun Budaya ketika melihat Golok pandangan stigma
yang negatif seperti “Lu mau jadi jawara?. Lu mau jadi jagoan?, mau tauran
dimana Lu?” ketika melihat Golok, pada saat kita melakukan pondasi
pengkajian dari sejarahnya dan dibudayanya dengan dituangkannya ke
mereka pada regenerasi, dikarenakan dijaman masa milenial ini atau jaman
modern ini memang sangat minim orang yang mempelajari dengan sejarah.
Tapi gimana caranya kita bisa edukasikan dengan tatanan orang tua dulu
kita terapkan ke generasi supaya adabnya lebih terpampang dihatinya
mereka moralnya pun terjaga sehingga menimbulkan akhlak yang baik.
Jadi ketika mata melihat Golok, tidak melihat dari sekedar tajamnya sebuah
bilah melainkan melihat ke arah segi sejarahnya. Maka dari situlah juga
terciptanya adanya komunitas serta bisa menjalin silahturahim, menjadi
saudara dan akan menimbulkan dengan sendirinya kedamaian. Dari golok
menjadi saudara.

Bekasi, Desember 2022

(Ageng Adhi Prasetyo)

V


VI


VII


BEKASI KOTA PATRIOT

Lambang Bekasi pada abad VII hingga abad XVI, sebelum adanya pemekaran
wilayah Bekasi. Masyarakat Bekasi mempunyai sikap patriotisme dalam
melawan penjajah untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara
yang tidak kenal menyerah, sehingga bekasi dijuluki sebagai kota Patriot.
Lambang dengan Goloknya ditengah mempunyai artinya sendiri. Goloknya
ditengah menandakan ketahanan, kesucian dan mempertahankan rakyatnya
yang dimaksud dengan adalah mencerminkan rakyat-rakyat diBekasi itu dia
‘selalu maju’ karna bentuk lambang Goloknya keatas menjungjung tinggi
yang namanya kesucian dan menegakan yang namanya keadilan.

8


9


10


Museum Gedung Juang: Golok sebagai lambang
Kabupaten Bekasi pada abad VII hingga abad XVI,
sebelum terjadinya pemekaran.

11


Menurut beberapa pendapat jawara kalo yang putih (Bilah) menandakan
cerminan dari rakyat bekasi yang wanitanya seperti lugu-lugu dan juga suci
pemikirannya itu matang dan pemberani.

12


Hitamnya (Gagang) dari seginya dan pendeskripsiannya melambangkan
ketahanan, jika dari pendapat jawaranya menandakan kalo rakyat Bekasi
yang laki-lakinya dia kuat-kuat dan pemikirannya matang juga pemikirannya
tidak bisa dipatahkan, yang perumpamaannya kata tidak bisa dipatahkan
adalah jika dibilang laki-laki itu seperti ‘A’ ya dia ‘A’ tidak bisa ‘B’ atau ‘C’.

13


LEMBAGA KEBUDAYAAN
BETAWI

Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) sebagai tempat pecinta dan pelaku seni
budaya Betawi, didalamnya bertujuan untuk meneliti, membina, memupuk,
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai tradisional Betawi di wilayah
DKI Jakarta, termasuknya menjaga nilai dan melestarikan sebuah Golok
agar identitas Golok tetap terjaga. Golok merupakan senjata tradisional
masyarakat Betawi, membicarakan tentang Betawi juga tidak terlepas dengan
Golok, hal tersebut juga dikenal dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Betawi.

14


Terdapat dua ondel-ondel didepan pintu masuk Lembaga Kebudayaan
Betawi (LKB)

15


16


Lembaga Kebudayaan Betawi dibentuk agar guna
menampung dan melestarikan budaya Betawi dari
kalangan masyarakat Betawi. Tujuannya sebagai
tepat untuk mengadakan penelitian, penggalian
serta pengembangan dan pemeliharaan terhadap
nilai-nilai budaya tradisional Betawi.

17


Senjata warisan Betawi terutama Golok-Golok yang berada di Lembaga
Kebudayaan Betawi (LKB), memiliki bentuk serta ukuran yang berbeda-
beda, dikarenakan adanya perbedaan fungsi serta pengunaan sebagai alat
pekerjaan untuk keperluan keseharian dan juga untuk alat beladiri.

18


“Golok Betawi secara literasi kenegaraan sudah dicatatkan diwarisan budaya
tak benda di tahun 2021”

19


Bentuk Golok Sorenan (Simpenan) merupakan Golok yang dipakai pada
saat tertentu, iasanya difungsikan saat memotong (menyembelih) hewan.
Fungsi lainnya adalah sebagai asesoris dan perlindungan. Posisi Golok
biasanya diselipkan di pinggang (sorenan pinggang).

20


Bentuk gagang Sorenan yang sudah dimodifikasi berbentuk modern dan
biasanya sebagai bentuk hiasan untuk mempercantik Golok (Kiri), dan
bentuk tradisional (Tengah dan Kiri).

21


Golok si Betok adalah golok pendek yang difungsikan sebagai
senjata pusaka yang menyertai Golok Jawara, terkadang juga bisa
dipakai sebagai alat pekerjaan umum.

22


Bentuk gagang yang sudah dimodifikasi berbentuk modern dan biasanya
sebagai bentuk hiasan untuk mempercantik Golok.

23


PENGRAJIN GOLOK CEPOT

Ancep Sulaiman atau dipanggil Cepot. Sebagai seorang pengrajin Golok,
cenderung bentuk golok Bekasi mauapun Golok Betawi merupakan hal yang
sama, ibarat Bekasi ya Betawi. Golok Cepot juga memiliki bentuk ciri khasnya
sendiri, sebagai tanda bahwa Golok tersebut adalah buatannya. Sebagai
seorang pengrajin Golok yang menerima pesanan tidak sembarangan
orang yang bisa atau diperbolehkan untuk memesan, biasanya hanya untuk
membuat pesanan yang akan dipakai para pesilat dan juga tidak untuk
umum, karena jika dibuat untuk sembarang orang, takutnya Golok tersebut
akan disalahgunakan pemakainya.

24


25


26


27


Ciri khas Golok Cepot ialah pada
‘Gagodong’ (depan sarung) yang
membentuk Yin dan Yang.

28


Bentuk sarung Golok Cepot juga tidak memiliki ‘Tali Simpai’ yang biasanya
ada di Golok pada umumnya.

29


Mempunyai dua orang anak, Cepot juga membuatkan
Golok yang akan dipakai oleh anaknya, menyesuaikan
bentuk pemakai.

30


Beberapa hasil Golok yang dipesan di Golok Cepot ini.

31


Bentuk dari Golok Sorenan, bisa juga dipakai untuk silat ataupun acara
Betawi seperti palang pintu. Karena bentuk panjang Golok sesuai dengan
tangan pemakai yaitu ‘sejengkal 3jari’. Dan Golok ini yang dipakai keseharian
nyoren oleh Cepot.

32


Sebagai seorang pengrajin, Cepot juga membuat Golok si Betok yang
basicnya bisa dipakai sebagai alat pekerjaan umum.

33


PESILAT

Pecak silat merupakan warisan Budaya tak benda pada tahun 2019, tradisi
bela diri ini terdiri dari tradisi lisan, seni pertunjukan, ritual dan festival.
Budaya ini mengandung nilai-nilai persahabatan serta sikap yang saling
menghormati, jika seorang jawara ataupun pendekar silat yang memegang
Golok, maka iya harusnya memiliki sifat-sifat seperti raja yang bijaksana,
penyabar, dan mempunyai pola pikir yang matang.

34


35


Haidar (12). Pertunjukan Silat, memutar Golok. Jakarta Timur Art
Festival

36


37


38


Haidar, Teknik dasar, pasang kuda-kuda juga merupakan
sebuah sikap menapakkan kaki yang berfungsi untuk
persiapan menyerang lawan sekaligus mepertahankan
posisi agar tidak mudah jatuh.

39


40


Haidar, Seni gerakan Silat. Pasang kuda-kuda,
mempertahankan pondasi tubuh untuk siap menyerang.

41


Haidar, sikap Pesilat serta pakaian pangsi lengkap
dengan amben dan peci.

42


43


44


Rangga (23), dari keluarga bawaan Betawi. Mempelajari silat melalui
perguruan ‘laskar Betawi’ sudah dari ia menginjak sekolah menengah
pertama. Gerakan ini dinamakan teknik kuda-kuda langkah pertama, sikap
pasang.

45


46


47


48


Beberapa Golok Ciomas yang berbentuk modernisasi.

49


NILAI DARI GOLOK

Bagi orang Betawi, nilai filosofi Golok adalah perlambang pegangan hidup
yang dilambangkan oleh gagangnya. Sedangkan bilah tajamnya dimaknai
sebagai simbol keberanian. Sementara sarung yang menyelimuti Golok
dimaknai sebagai selimut agama dan keyakinan terhadap Sang Maha
Pencipta. Aken Sutra Sukendar, seorang pakar serta peneliti Golok dari tahun
2001. Menjaga nilai-nilai Golok dari nilai ketahulidan, nilai silahturahim dan
nilai sakral. Ingin mengubah kesan Golok yang tadinya intimidatif menjadi
edukatif.
“Tidak ada perbedaan Golok disetiap daerah, semua itu terpisah masalah
administrasi, tadinya kita adalah jawa barat, jawa tengah, jawa timur karena
ada daerah khusus ibu kota Jakarta maka Golok yang ada di seputaran
daerah Jakarta itu di sebut Golok Betawi”. (Aken Sutra Sukendar)

50


Click to View FlipBook Version