nyata saling kasih sesama alumni Sekolah Pa Covid-19, silaturahmi diadakan melalui WA.
Hoa. Perhatian dan tolong menolong di antara Banyak kabar duka datang. Beberapa alumni
alumni sangat terasa tanpa membeda-bedakan dipanggil pulang oleh Yang Maha Kuasa. Lany
angkatan. Di antaranya Yayasan Pancaran selalu memberi informasi kepada pimpinan
Hidup membantu mantan guru yang mengalami Pengurus Perkumpulan dan kepada alumni
musibah atau yang mengalami kesulitan di hari yang lain melalui grup-grup WA. Demikian pula
tua. Mereka antara lain dari angkatan tahun apabila ada alumni yang sakit atau berita-berita
1951 yang masih merasa memiliki semangat lainnya.
dan nama besar Pa Hoa; angkatan tahun 1952
dengan Hasan Kumala yang dijuluki “lurah”; Tentang iuran anggota, Lany sangat
angkatan tahun 1953 yang sering mengadakan terkesan oleh sejumlah alumni yang kadang-
reuni; juga angkatan tahun 1954 dengan Tjiong kadang membayar dengan nilai yang melebihi
Thiam Siong dan Dali Santun Naga, dan angkatan angka resmi. “Saya terharu karena saya tahu
tahun 1955. mereka itu hidup tidak berkelebihan,” kata Lany.
Ada pula alumni yang tidak dapat membayar
Alumni dari angkatan-angkatan tahun iuran secara teratur karena alasan-alasan yang
berikutnya juga tetap memelihara tali kasih di dapat dimengerti.
antara mereka. Angkatan tahun 1956 sampai
sekarang tetap aktif dengan koordinator Andreas Rapat-rapat
Sadeli; angkatan tahun 1957 dengan “empat
serangkainya”; angkatan tahun 1958 dengan Lany tidak akan melupakan rapat-rapat dan
Suryono Limputra, Abraham Koko Tanumihardja, berbagai rencana mendirikan Sekolah Pa Hoa.
dan Soetjipto Nagaria; angkatan tahun 1959 Sebagai sekretaris di perkumpulan ia mengikuti
dengan Hans Kartikahadi; angkatan gabungan sejak pertemuan keempat yang dihadiri oleh
tahun 1960-1961-1962 dengan John Winarto sejumlah alumni Sekolah Pa Hoa dan JPP pada
dan Wiradi Prajogi sebagai koordinatornya. tanggal 9 Agustus 2007 di ruang pertemuan
rektor Universitas Tarumanagara, Prof. Dali
Saat ini, alumni Sekolah Pa Hoa dan JPP Santun Naga. Guru besar ini adalah alumnus
yang terdaftar sebagai anggota tinggal 500 Sekolah Pa Hoa angkatan tahun 1954. Lany juga
orang, dari 1000 orang lebih pada mulanya. ikut dalam rapat-rapat selanjutnya pada setiap
Mereka terbagi ke dalam kelompok-kelompok
menurut angkatan tahun kelulusan. Masing- Mereka perlu benar-
masing kelompok mempunyai koordinator dan benar tahu sejarah
grup WA sendiri. Mereka membayar iuran tetap berdirinya sekolah ini
sebagai anggota perkumpulan alumni. Tetapi yaitu sekolah yang
sejak awal tahun 2022, atas kebijaksanaan berawal dari semangat
Pengurus, iuran ditiadakan. para alumni senior yang
melestarikan cita-cita
Sebelum pandemi Covid-19 para pendidikan Sekolah
alumni Sekolah Pa Hoa dan JPP bertemu pada
berbagai kesempatan. Mereka berkumpul Pa Hoa.
untuk merayakan Cap Go Meh, Peh Cun
(makan bacang), Tiong Ciu (makan kue bulan),
Hari Ulang Tahun THHK dan Sekolah Pa Hoa,
dan ulang tahun alumni dalam bentuk reuni
angkatan dan lain-lain. Ketika masyarakat tidak
lagi bebas berkumpul selama masa pandemi
90
hari Kamis di tempat yang sama, di lantai 5 Sekarang ini Sekolah Terpadu Pahoa
gedung utama Universitas Tarumanagara. sudah berkembang maju. Tidak hanya gedung
yang megah dan jumlah murid yang besar, tetapi
Di dalam rapat-rapat itu Lanny membuat juga mutu para lulusan yang diakui oleh banyak
notulen sehingga dari notulen itu sebagian pihak.
kejadian pada waktu itu sempat dapat direkam.
Sebagian catatan dan notulen rapat itu kini Lany berharap para guru dan staf nonguru
tersimpan di ruang heritage Sekolah Terpadu mengetahui asal-usul Sekolah Terpadu Pahoa
Pahoa agar mereka berkarya di lembaga pendidikan
ini dengan hati. Mereka perlu benar-benar tahu
Mereka yang secara rutin menghadiri sejarah berdirinya sekolah ini yaitu sekolah
rapat-rapat tersebut antara lain Dali Santun yang berawal dari semangat para alumni senior
Naga, Touw Tjoen Han, Tjiong Thiam Siong, yang melestarikan cita-cita pendidikan Sekolah
Suryono Limputra, Hans Kartikahadi, Soeseno Pa Hoa. Sebetulnya, apa yang diharapkan oleh
Boenarso, Salam Surjadi, Juliana Tjandra, Liong Lany sudah mulai berjalan di Sekolah Terpadu
Seng Chu, dan Lany sendiri. Pahoa di Gading Serpong. Secara bergiliran para
guru, murid, dan karyawan mendapat pelajaran
Rapat-rapat tersebut kemudian diikuti Sejarah Pahoa.
pula oleh rapat-rapat rutin untuk menjalankan
sekolah yang akan didirikan tersebut. Lokasi Sekolah Terpadu Pahoa perlu tetap
pertemuan itu kemudian berpindah-pindah dan melestarikan pentingnya pendidikan budi
pernah di rumah Koko dan di Gading Serpong. pekerti melalui pengajaran Dizigui. Bagi Lany,
Hadir pada pertemuan-pertemuan tersebut sekolah berlomba-lomba agar unggul dalam
antara lain Touw Tjoen Han, Tjiong Thiam Siong, ilmu pengetahuan itu adalah hal biasa. Tetapi
Suryono Limputra, Abraham Koko Tanumihardja, berlomba agar unggul juga dalam mendidik
Soetjipto Nagaria, Dali Santun Naga, Lerry, dan siswa yang berbudi pekerti juga makin penting
Attlia. di zaman modern yang berkembang semakin
cepat sekarang ini. Manusia berilmu tidak
Sebelum gedung Sekolah Terpadu boleh sombong tetapi harus rendah hati dan
Pahoa berdiri di Gading Serpong, sekretariat menghargai sesama. Pendidikan moral di
sekolah menumpang di gedung pemasaran Sekolah Terpadu Pahoa harus menjadi salah
PT Summarecon Agung, tidak jauh dari lokasi satu daya tarik utama.
bangunan sekolah yang direncanakan. Selain
dihadiri juga oleh Seng Chu sebagai Sekretaris Lany bersuamikan Siem yang dipanggil
Yayasan dan Lany sebagai Bendahara Yayasan, Tuhan pada tahun 1988 ketika keempat anaknya
di sana mula-mula Lany ditemani oleh sejumlah masih kecil; yang sulung berusia tujuh tahun
karyawan-karyawati seperti Attlia Fercyanna, dan yang bungsu berumur satu setengah
David Setiadi, Santirini Soertjiady, dan Sudarto tahun. Ayah Lany yang berasal dari Pandeglang,
sebagai driver. Weng Seng juga bergabung Banten, dan berwiraswasta, ikut membesarkan
dengan tim ini sebagai tenaga paruh waktu empat cucunya. Saat ini Lany mempunyai tiga
pada mulanya. Jumlah staf sekretariat terus cucu yang semuanya tinggal di Jakarta.
bertambah seiring dengan tugas-tugas mencari
guru-guru dan lain-lain. Tenaga-tenaga baru
adalah Dini Juwita Suryani, Melisa C., Septi W.,
Yennie Kurniawan, dan Sianny Dewi.
91
sebagai bendahara Pengurus Yayasan Pendidikan
dan Pengajaran Pahoa yang dijalankannya
sampai sekarang. Halim melaksanakan semua
tanggung jawabnya dengan baik sambil
menjalankan profesinya sebagai konsultan
pajak.
Sebelum menyumbangkan pikiran dan
tenaganya untuk Sekolah Terpadu Pahoa, Halim
menjabat sebagai Ketua Yayasan Karya Kasih
milik Paroki St. Andreas di Jakarta Barat pada
tahun 2008-2013. Yayasan tersebut mengelola
Sekolah Santo Andreas, dari tingkat TK sampai
SMA.
HALIM SANTOSO Halim menamatkan pendidikan SMA
Negeri 19 Jakarta pada tahun 1976. Gedung
Halim Santoso 林志忠 tidak belajar ilmu sekolah yang berlokasi di Jakarta Barat ini
pendidikan secara khusus di perguruan sebelumnya merupakan sekolah swasta yang
tinggi. Tetapi coba ajak Halim berdiskusi bernama Sekolah Jajasan Pendidikan dan
tentang masalah pendidikan di Indonesia. Dari Pengadjaran (JPP) yang diakui pemerintah.
mulut pria yang menyandang lebih dari satu Kurikulumnya mengikuti peraturan pemerintah
gelar akademis ini akan mengalir pandangan dan tentang pendidikan. Sekolah JPP yang meliputi
beragam kisah seputar pengembangan siswa SD, SMP, dan SMA merupakan kumpulan
dan bahkan tentang generasi Z dan globalisasi Sekolah Pa Hoa untuk murid WNI dari Sekolah
pendidikan. Pa Hoa dan Sekolah Tiongkok lainnya. Sekolah
JPP ditutup pemerintah pada tahun 1966
“Mengamati dunia pendidikan dan menyusul peristiwa Gerakan 30 September.
pengajaran sudah menjadi hobi saya,” kata Pada waktu itu Pemerintah Orde Baru menutup
Halim. Ayah seorang putri ini bisa dengan fasih semua sekolah Tionghoa di seluruh Indonesia.
mengomentari kebijakan-kebijakan pemerintah
dalam bidang pendidikan termasuk konsep Karena mempunyai hubungan historis
“Merdeka Belajar” yang dicanangkan oleh dengan Sekolah Pa Hoa yang berdiri pada tahun
Menteri Pendidikan Nadiem Makarim. 1901 itu, Halim dan para lulusan SMA Negeri
19 Jakarta pun menggabungkan diri dengan
para “Pahoawan” yaitu para alumni Sekolah Pa
Hoa yang legendaris itu. Mereka tetap saling
berkomunikasi dan ikut serta dalam berbagai
kegiatan alumni Sekolah Pa Hoa jauh sebelum
Sekolah Pa Hoa dihidupkan kembali di Gading
Serpong.
Karena itu Yayasan dan Sekolah Terpadu Setelah lulus SMA Negeri 19 Jakarta,
Pahoa di Gading Serpong tidak keliru ketika Halim aktif dalam kegiatan-kegiatan alumni
meminta Halim menjadi Direktur Akademik yang SMA Negeri 19 Jakarta. Baru pada tahun 2012,
diembannya dari Juli 2018 sampai Desember ia mulai diminta ikut dalam kegiatan-kegiatan
2021. Sebelumnya, Halim menerima tugas para alumni Sekolah Pa Hoa di Muara Karang.
92
“Di sana saya berkenalan dengan Pak Soeseno, selama tiga tahun. Kadang-kadang ia sendiri
Pak Yoedono, Pak Anthon, dan almarhum Pak merokok. Keluarganya akhirnya ingin agar Halim
Tjiong,” kenang Halim. bersekolah lagi. Ia masuk SD Regina Pacis dan
belajar sungguh-sungguh sampai kelas 3 SMP.
Pada tahun 2015 Soeseno Boenarso Terngiang-ngiang di telinganya kata-kata ibunya
memasukkan Halim ke dalam kepengurusan ketika Halim duduk di kelas satu SD Chung Hwa
Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Pahoa. Siat Siau. Ibunya berkata, “Kita keluarga sangat
Ia pun berkenalan dengan Soetjipto Nagaria, sederhana. Kita harus keluar dari kehidupan kita
Suryono Limputra, Dali Santun Naga, dan lain- yang sederhana. Satu jalan adalah pendidikan”.
lain.
Di Sekolah Regina Pacis kata-kata ibunya
Selain garis sejarah sekolah SMA Negeri terus terngiang-ngiang. Dengan sadar ia
19/JPP/Pa Hoa, latar belakang pendidikan Halim mendorong dirinya untuk belajar dengan tekun.
yang warna-warni membuatnya tidak canggung Nilai rapornya bagus dan prestasinya di bidang
dalam pergaulan dengan para senior alumni atletik dan bola basket mengharumkan nama
Sekolah Pa Hoa. sekolahnya di tingkat kabupaten. Abangnya juga
tekun bersekolah sampai akhirnya menjadi guru
Pesan ibu bahasa Inggris.
Halim berasal dari Kota Tanjung Pandan, Waktu berjalan terus dan Halim merantau
Belitung. Ia lahir pada Juni 1955. Pada tahun ke Jakarta. Ia masuk SMA Negeri 19 Jakarta dan
1973 ia lulus dari SMP Regina Pacis, sebuah lulus pada tahun 1976. Di Jakarta ia tinggal pada
Sekolah Katolik di Tanjung Pandan. Sebelumnya, famili jauh. Pulang sekolah Halim pergi ke Pasar
ia sempat mencicipi pendidikan Tionghoa di Pagi membantu orang-orang daerah dan orang-
Sekolah Chung Hwa Siat Siau, sampai kelas 5 SD. orang tua berbelanja dan mengirim barang
dagangannya ke daerah. Selama tiga tahun ia
Sekolah Chung Hwa Siat Siau ditutup pada melakukan pekerjaan ini untuk mendapat uang
tahun 1965 ketika Halim duduk di kelas 5 SD. untuk hidup di Jakarta. Halim juga mengajar
Empat tahun sesudah itu Halim pindah menjadi anak SD tetangganya.
murid kelas 5 SD di Sekolah Regina Pacis. Jadi
ia tidak bersekolah pada periode 1965-1969. Setelah lulus SMA, Halim masuk jurusan
“Kami masih anak-anak kecil waktu itu. Kami akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas
tidak tahu soal politik, apalagi di pulau kecil. Tarumanagara di Jakarta dan lulus sebagai
Ketika Sekolah Chung Hwa Siat Siau ditutup, sarjana pada tahun 1981. Sekitar dua tahun
kami murid-murid senang sekali karena mengira kemudian ia lulus sebagai Sarjana Ekonomi
itu liburan,” kenang Halim. setelah mengikuti ujian Kopertis di Universitas
Indonesia. Waktu duduk di tingkat 3 pada
Halim ingat betul bagaimana ia hanya Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara
bermain-main saja layaknya anak kecil setelah Halim menjadi asisten dosen.
Sekolah Chung Hwa Siat Siau ditutup. Orang
tuanya tidak mampu menyekolahkannya lebih Gelar sarjana ekonomi tidak membuat
lanjut. Ayahnya bekerja di pompa bensin dan Halim puas. Karena semangat belajarnya terus
menjual es minuman di kiosnya yang kecil. membara, Halim pun bersekolah lagi dan lulus
Ibunya menerima jahitan di rumah. S2 jurusan Perbankan dan Corporate Finance
pada tahun 1997. Ia juga memperoleh sertifikat
Setelah setahun hanya bermain-main, praktik Konsultan Pajak dan Mediator.
Halim kecil menjual rokok dengan kotak kayu
di pinggir jalan. Ia melakukan pekerjaan ini
93
Dengan modal pendidikan formal yang yang dikenal sebagai generasi teknologi dan
dimilikinya Halim melamar kerja pada Kantor informasi,” kata Halim. Para siswa generasi Z
Akuntan Publik Hans Kartikahadi. Di sana ia pada dasarnya mempunyai kecerdasan yang
memulai tugasnya sebagai junior auditor. Kantor merata dan juga tidak sabar menghadapi proses.
tersebut masuk papan atas di dunia akuntan Dengan kata lain, mereka selalu ingin mendapat
publik di Indonesia. Hans Kartikahadi sendiri hasil secara instan.
adalah alumnus Sekolah Pa Hoa dan dosen
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halim menjelaskan bahwa generasi Z
Indonesia (FEBUI). cenderung bertindak atau berkarya sendiri
dan kurang mengutamakan teamwork. Di sini
Halim juga mengajar di Fakultas Ekonomi masalah-masalah yang timbul lebih menyangkut
Universitas Tarumanagara dan di Fakultas kecerdasan emosi (EQ) daripada kecerdasan
Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana otak (IQ).
(UKRIDA). Ia memulai pengabdiannya sebagai
dosen pada tahun 1979 dan berlangsung selama Maka Halim berkata, “Karena itu
24 tahun. Selain itu, Halim juga mengajar di pengurus atau institusi harus memperhatikan
BCA Training Centre Jurusan Akuntansi Strata 1 hal-hal tersebut agar dapat membuat sistem
selama 12 tahun, dimulai pada tahun 2003. pendidikan sedemikian rupa sehingga tercipta
kondisi yang harmonis dan nyaman bagi proses
Begitulah latar belakang Halim ketika pembelajaran.”
bergabung dengan para “Pahoawan” untuk
mendirikan kembali Sekolah Pa Hoa. Akhirnya, Dalam hal ini, guru perlu melihat diri sendiri
pada awal tahun 2008 Sekolah Pa Hoa berdiri agar dapat mengatur metode pembelajaran
kembali dengan nama baru Sekolah Terpadu yang memudahkan siswa menerima apa yang
Pahoa. Setelah beroperasi beberapa tahun, diajarkan dalam suasana nyaman dan tenang.
Halim menerima tugas sebagai Direktur Murid perlu merasa bahwa sekolah adalah
Akademik Sekolah Terpadu Pahoa. “rumah kedua” bagi murid untuk belajar dengan
nyaman.
Pahoa: 3M dan perkembangan zaman Tentang pelajaran moral dan budi
pekerti yang sangat ditekankan di Sekolah
Sebagai Direktur Akademik Halim Terpadu Pahoa, Halim berharap para guru dan
mencetuskan sasaran prioritas pembelajaran murid di lembaga pendidikan ini tetap sadar
dan pengajaran. Sasaran itu disebut 3M, bahwa perkembangan ilmu dan teknologi yang
singkatan dari Moral, Mandarin, Matematika. begitu cepat memang harus diimbangi dengan
Dalam rapat koordinasi kepala Sekolah Terpadu pendidikan etika yang memadai.
Pahoa pada bulan Desember 2017 Halim
menjelaskan konsep 3M tersebut dan akhirnya Bagi Halim, etika harus dipegang teguh
diterima oleh pengurus sebagai pedoman di dalam hidup setiap orang yang berprofesi
pembelajaran dan proses pembelajaran. Sampai apa saja. Sebagai Ketua Dewan Penasihat pada
sekarang 3M ini tetap berlangsung dengan baik. sebuah asosiasi konsultan pajak, Halim selalu
mengimbau kepada para konsultan pajak untuk
Penerapan 3M ini pasti harus sejalan menjalani profesi mereka sesuai dengan etika
dengan perkembangan zaman yang yang diatur. Halim juga menjabat sebagai Wakil
membentuknya dan yang sekaligus dibentuk Ketua sebuah asosiasi pengacara pajak.
oleh generasi muda. “Sekarang, tahun 2022,
siswa yang dididik adalah generasi Z atau “Mimpi saya, kelak Sekolah Pahoa bisa
menjadi sekolah yang bermutu tinggi dan
94
para guru dan murid unggul. Dengan demikian makin banyak anak
di lembaga pendidikan bercita-cita belajar di Pahoa,” kata Halim.
ini tetap sadar bahwa Suami dari Deetje Jahja ini mempunyai seorang
putri dari pernikahannya dengan Deetje Jahja,
perkembangan ilmu wanita asal Gorontalo. Saat ini putrinya sedang
dan teknologi yang menyelesaikan pendidikan pascasarjana di luar
begitu cepat memang negeri.
harus diimbangi dengan
pendidikan etika yang
memadai.
95
96