The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by M. Hafid, 2023-11-28 22:18:09

MATERI PAI KELAS 6 SEMESTER 1

MEDIA INTERAKTIF PAI KELAS 6

Keywords: PAI KELAS 6

Semester 1 Pelajaran 1 Membaca Surah al-Kafirun Pelajaran 2 Asmaul Husna Pelajaran 3 Bersikap Toleran dan Simpatik Pelajaran 4 Memahami Zakat Pelajaran 5 Kisah Para Nabi Pelajaran 6 Meneladani Nabi Muhammad saw.


Semester 2 Pelajaran 7 Mengaji Surah al-Ma’idah Ayat 2 dan 3 Pelajaran 9 Mengaji dan Berakhlakul Karimah Pelajaran 10 Memahami Infak dan Sedekah Pelajaran 11 Kisah Sahabat Nabi Muhammad saw. Pelajaran 12 Kisah Ashabul Kahfi Pelajaran 8 Mengimani Hari Akhir, Qada, dan Qadar


Mengaji Surah al-Kafirun Allah menciptakan manusia dengan keragaman. Beragam warna kulit dan suku bangsanya. Beragam bahasa dan beragam agamanya. Meskipun berbeda-beda, semua manusia harus saling menghormati. Tidak boleh saling mencela atau menghina satu sama lain. Perbedaan di antara manusia harus menjadi semangat untuk berlombalomba memperbanyak kebaikan. Demikian, pesan dari Surah al-Kafirun. Dalam surah ini juga diatur cara bertoleransi. Kaum muslimin tidak boleh ikut menyembah apa yang disembah oleh orang-orang kafir.


B. Menulis Surah al-Kafirun A. Membaca Surah al-Kafirun Isi Materi C. Mengartikan Surah al-Kafirun D. Kandungan Surah al-Kafirun


A. Membaca Surah al-Kafirun Surah al-Kafirun adalah surah yang ke-109 dan terletak pada juz 30. Surah ini terdiri atas enam ayat dan turun di Kota Mekah. Nama surah ini diambil dari ayat pertama yang artinya ”orang-orang kafir”. Sebelum membaca surah tersebut, kita awali dengan membaca taawuz dan basmalah.


Ketika membaca Surah al-Kafirun lakukanlah dengan fasih dan tartil. Artinya, sesuai dengan makhraj dan tajwidnya. Perhatikan panjang dan pendeknya karena hampir di setiap ayatnya terdapat tanda baca mad. Dalam hal makhraj atau pengucapan, perlu dibedakan antara membaca ”a” pada huruf ”alif” dan ”‘a” pada huruf ”‘ain”. Mintalah petunjuk Bapak/Ibu Guru agar pengucapanmu benar dan tidak keliru.


B. Menulis Surah al-Kafirun Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menulis Surah al-Kafirun. 1. Perhatikanlah bentuk tulisan setiap huruf dan perubahannya ketika berada di depan, di tengah, dan di belakang! 2. Bedakan antara huruf yang dapat menyambung huruf di depannya dan huruf yang tidak dapat menyambung huruf depannya (berbentuk tunggal)! 3. Telitilah dalam menyambung setiap huruf, berapa jumlah kelokannya, harus tepat. Selesai menulis Surah al-Kafirun dengan baik dan benar, tunjukkanlah kepada gurumu agar diperiksa. Jika ada tulisanmu yang kurang benar, ulangilah sampai benar semuanya.


C. Mengartikan Surah al-Kafirun Surah al-Kafirun menceritakan kisah Nabi Muhammad saw. dengan orang-orang kafir Mekah. Ketika itu orang-orang kafir Mekah menyembah berhala dan menganggapnya sebagai Tuhan. Nabi dengan ajaran Islamnya mengajak mereka agar menyembah Allah Swt., Tuhan yang menciptakan diri mereka. Akan tetapi, mereka menolak ajakan Nabi, bahkan mereka mengajak Nabi Muhammad saw. untuk menyembah berhala. Dengan tegas, Nabi Muhammad saw. menolak ajakan mereka. Menyembah berhala adalah perbuatan syirik atau menyekutukan Allah Swt. Syirik adalah dosa besar dan tidak akan pernah diampuni oleh Allah Swt. Orang yang syirik akan masuk neraka selama-lamanya.


Mari kita pahami arti setiap ayat dari Surah al-Kafirun. 1. artinya: Katakanlah (Muhammad), ”Wahai orang-orang kafir !” Arti per katanya adalah sebagai berikut. Nabi Muhammad saw. berseru kepada orang-orang kafir, yaitu orang-orang yang mengingkari bahwa Tuhan yang wajib disembah hanyalah Allah Swt. 2. artinya: ”Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah”. Arti per katanya adalah sebagai berikut.


Nabi menegaskan bahwa dia tidak akan melakukan seperti apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir, yaitu menyembah berhala dan menganggapnya sebagai Tuhan. Berhala bukan Tuhan. Berhala adalah patung yang dibuat oleh manusia. 3. artinya: ”Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah.” Arti per katanya adalah sebagai berikut. Nabi mengatakan bahwa orang kafir bukanlah orang yang mengakui Allah Swt. sebagai Tuhan mereka. Orang-orang kafir tidak sama dengan orang Islam. Mereka tidak menyembah Allah Swt., tetapi menyembah berhala.


4. artinya: ”Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.” Arti per katanya adalah sebagai berikut. Nabi Muhammad saw. menegaskan kembali bahwa sampai kapan pun beliau tidak akan pernah menjadi penyembah berhala, seperti yang dilakukan oleh orang-orang kafir Mekah. 5. artinya: ”Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah”.


Arti per katanya adalah sebagai berikut. Ayat ini sama artinya dengan ayat yang ketiga, yaitu penegasan bahwa orang-orang kafir pun tidak akan mau mengakui dan tidak mau menyembah kepada Allah Swt. 6. artinya: ”Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” Arti per katanya adalah sebagai berikut. Antara orang Islam dan orang kafir harus saling menghormati terhadap keyakinan masing-masing.


D. Kandungan Surah al-Kafirun Dari Surah al-Kafirun, kita mendapat pelajaran tentang bagaimana seharusnya hidup bermasyarakat. Allah Swt. mengajarkan beberapa sikap yang harus kita lakukan kepada penganut agama lain. 1. Setiap pemeluk agama harus menghormati kepercayaan atau agama orang lain. Kita tidak boleh memaksakan agama kita kepada orang lain. Sebaliknya, orang lain pun tidak boleh memaksakan agamanya kepada kita. 2. Setiap pemeluk agama harus saling toleransi antarumat beragama. Allah Swt. melarang umat Islam mengganggu ibadah umat agama lain. Demikian pula penganut agama lain dilarang mengganggu ibadah umat Islam. Tidak boleh saling menghina atau mencela agama masing-masing. Semua pemeluk agama harus bekerja sama menciptakan kedamaian di dalam masyarakat.


Terima Kasih ... Semoga Ilmunya Bermanfaat, Aamiin. Editor : Bilal Inc. Sumber Bahan Ajar :


Asmaul Husna Tahukah kamu bagaimana agar doa kita dikabulkan oleh Allah? Berdoalah dengan menyebut Asmaul Husna. Asmaul Husna mengandung sifat-sifat mulia Allah Swt. Berdoa dengan memuji kebesaran dan kemuliaan Allah akan menambah kekhusyukan dan ketenangan hati, serta semakin mendekatkan kita kepada Allah. Masih ingatkah kalian berapa jumlah asmaul husna itu? Asmaul husna berjumlah 99. Pada pelajaran kali ini, kita akan mempelajari empat asmaul husna, yaitu As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqr.


Isi Materi B. Al-Muqtadir A. As-Samad C. Al-Muqaddim D. Al-Baaqi


A. As-Samad 1. Memahami Makna As-Samad Arti As-Samad adalah Yang Menjadi Tumpuan, Yang Maha Dibutuhkan, atau tempat bergantungnya makhluk. Allah memiliki asmaul husna As-Samad yang berarti Allah adalah Tuhan Yang Maha Dibutuhkan. Semua makhluk di dunia ini membutuhkan Allah dan bergantung sepenuhnya kepada Allah. Di dalam Surah al-Ikhlws Ayat 2, Allah berfirman: Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu. (Q.S. al-Ikhlws/112: 2)


Semua makhluk memiliki kebutuhan untuk memenuhi kehidupannya. Ia butuh makan, tempat tinggal, dan keperluan lainnya. Semua itu, bergantung pada kehendak dan kekuasaan Allah. Allahlah yang mengatur rezeki manusia. Allah juga menjadi tempat tumpuan para makhluk. Allah adalah tempat kita memanjatkan doa. Allah adalah tempat kita berkeluh kesah jika memiliki masalah. Allah adalah Zat yang selalu mendengar doa hamba-Nya. Oleh karena itu, ketika berdoa lafalkanlah asmaul husna As-Samad agar Allah memenuhi kebutuhan yang kita doakan. 2. Meyakini Allah Memiliki Asmaul Husna As-Samad Sebagai seorang muslim, kita harus meyakini bahwa Allah bersifat As-Samad. Keyakinan tersebut dibuktikan dalam perilaku sebagai berikut. a. Rajin Beribadah kepada Allah Tugas utama manusia adalah beribadah kepada Allah. Ibadah merupakan bukti bahwa kita membutuhkan Allah.


b. Selalu Berdoa kepada Allah Orang beriman meyakini bahwa semua kenikmatan, keselamatan, dan kebahagiaan bersumber dari Allah. Dengan berdoa kepada Allah, orang akan terhindar dari penderitaan, musibah, dan kesusahan. Segala yang terjadi pada manusia adalah atas kehendak Allah. c. Memperbanyak Amal Saleh Allah menyukai hamba-Nya yang suka berbuat kebaikan. Setiap perbuatan baik, Allah akan memberikan pahala yang berlipat. Allah adalah Zat Yang Maha Pemberi. Semua yang diterima makhluk adalah pemberian Allah. Allah akan memberikan keperluan hambaNya yang suka berbuat kebaikan. Semakin banyak kita berbuat baik, semakin berlipat pahala yang diberikan Allah kepada kita.


B. Al-Muqtadir 1. Memahami Makna Al-Muqtadir Arti Al-Muqtadir adalah Yang Maha Berkuasa. Allah Swt. memiliki asmaul husna Al-Muqtadir yang berarti Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Allah menguasai alam semesta beserta semua isinya karena Allah adalah penciptanya. Semua yang ada di alam semesta ini tunduk pada kekuasaan Allah. Semua yang terjadi di alam semesta ini atas kekuasaan Allah. Terdapat beberapa peristiwa yang menunjukkan bahwa Allah Mahakuasa, seperti terjadinya siang dan malam secara teratur; terjadinya perbedaan musim di beberapa negara di dunia; kelahiran dan kematian manusia; terjadinya bencana alam, dan lain sebagainya. Semua peristiwa tersebut tidak terjadi dengan sendirinya. Allahlah yang mengatur dan menghendakinya.


Kekuasaan Allah tidak terbatas karena Allah menguasai segala yang ada di alam semesta ini. Tidak ada yang mampu menandingi kekuasaan Allah. Di dalam Surah al-Qamar Ayat 42, Allah Swt. berfirman: Artinya: Mereka mendustakan mukjizat-mukjizat Kami semuanya, maka Kami azab mereka dengan azab dari Yang Mahaperkasa, Mahakuasa. (Q.S. al-Qamar/54: 42) Firman Allah Swt. tersebut menegaskan bahwa Allah Mahakuasa untuk memberikan balasan bagi orang yang berdusta. Para pendusta itu adalah orang-orang yang mengingkari Allah dan Rasul-Nya. Allah berkuasa memberikan azab bagi orang yang ingkar. Allah juga berkuasa untuk memberi pahala bagi mereka yang beriman.


2. Meyakini bahwa Allah Memiliki Asmaul Husna Al-Muqtadir Apakah kamu meyakini bahwa Allah Swt. Mahakuasa? Perilaku apa saja yang membuktikan keyakinanmu akan kemahakuasaan Allah? Apakah kamu sudah mempraktikkannya? Ada beberapa bukti jika seseorang meyakini bahwa Allah memiliki sifat Al-Muqtadir, antara lain sebagai berikut. a. Mematuhi Perintah Allah Mengakui kekuasaan Allah berarti mengakui semua perintah dan larangan-Nya. Semua perintah dan larangan di dalam agama berasal dari Allah. Allah menetapkan perintah dan larangan untuk kebaikan manusia. Manusia yang beriman akan mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia yang melanggar larangan Allah, ia akan mendapatkan penderitaan.


b. Menjaga dan Melestarikan Lingkungan Tugas manusia adalah menjaga kelestarian lingkungan. Allah menciptakan alam semesta ini untuk memenuhi kebutuhan manusia. Hewan dan tumbuhan misalnya, diciptakan Allah untuk dimanfaatkan manusia. Meyakini kekuasaan Allah dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan agar tidak rusak. Merusak lingkungan berarti mengabaikan kekuasaan Allah. c. Tidak Bersikap Takabur Sebagai makhluk ciptaan Allah, manusia tidak boleh sombong. Orang yang sombong merasa dirinya berkuasa. Padahal, yang berkuasa adalah Allah. Orang yang beriman memiliki sikap tawaduk, baik di hadapan Allah maupun di hadapan manusia. Ia merasa dirinya kecil di hadapan Allah sehingga ia tunduk dan patuh. Ia tidak merasa lebih hebat dari orang lain dan memiliki sifat rendah hati.


C. Al-Muqaddim 1. Mamahami Makna Al-Muqaddim Arti Al-Muqaddim adalah Maha Mendahului. Allah memiliki asmaul husna Al-Muqaddim yang berarti Allah mendahului semua makhluk-Nya. Allah Maha Terdahulu. Allah telah ada sebelum alam semesta ini ada. Sebagai pencipta alam semesta beserta segala isinya, keberadaan Allah lebih dahulu dari yang diciptakan-Nya. Allah Swt. adalah Zat yang paling awal dan tidak memiliki permulaan. Allah Swt. terdahulu dari segalanya karena Dialah yang menciptakan alam semesta. Tidak ada satu pun makhluk yang mendahului keberadaan Allah.


2. Meyakini Allah Memiliki Asmaul Husna Al-Muqaddim Sebagai anak yang saleh, kamu pasti yakin bahwa Allah Swt. adalah Tuhan Yang Maha Terdahulu. Kamu juga yakin bahwa semua yang ada di dunia ini diciptakan oleh Allah. Apa yang seharusnya kamu lakukan sebagai bukti keimananmu itu? a. Rajin Mempelajari Al-Qur’an Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang berisi tentang kebenaran. Isinya menjelaskan tentang keberadaan dan kekuasaan Allah atas semua makhluk-Nya. Dengan mempelajari Al-Qur’an, keimanan kita akan semakin kuat. b. Meneliti Ciptaan Allah Allah mengajarkan pengetahuan kepada manusia melalui ciptaan-Nya. Semakin kita meneliti makhluk Allah, semakin besar keimanan kita kepada-Nya. c. Hormat dan Patuh kepada Orang Tua Orang tua kita lebih dahulu ada daripada kita. Melalui merekalah, kita terlahir ke dunia. Oleh sebab itu, kita harus hormat dan patuh kepada mereka. Keberadaan orang tua menunjukkan keberadaan Allah sebagai pencipta-Nya.


D. Al-Baaqi 1. Mamahami Makna Al-Baaqi Arti Al-Baaqi adalah Yang Mahakekal. Allah Swt. memiliki asmaul husna Al-Baaqi yang berarti Allah itu Mahakekal, abadi, dan tidak pernah rusak. Dalam Al-Qur’an, Surah gwhw Ayat 73, Allah Swt. berfirman: Artinya: Kami benar-benar telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahankesalahan kami dan sihir yang telah engkau paksakan kepada kami. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya).(Q.S. gwhw/20: 73)


Semua yang memiliki permulaan akan memiliki akhir. Allah tidak memiliki permulaan karena Allah memiliki asmaul husna AlMuqaddim. Allah pun tidak memiliki akhir karena Allah memiliki asmaul husna Al-Baaqi. Meskipun dunia ini kiamat, alam semesta ini hancur, Allah akan tetap kekal dan abadi. Allahlah yang mengatur permulaan dan akhir dari seluruh isi alam semesta. Allah akan kekal selamanya. 2. Meyakini Allah Memiliki Asmaul Husna Al-Baaqi Tanda atau bukti seseorang mengimani bahwa Allah bersifat AlBaaqi, antara lain sebagai berikut. a. Memperbanyak Ibadah Selama di Dunia Dunia ini adalah ladang ibadah. Ibadah yang kita lakukan akan menjadi tabungan di akhirat. Semakin banyak ibadah kita, semakin banyak tabungan amal kita nantinya. Untuk itu, mari bersegera memperbanyak ibadah kita, agar nanti di akhirat kita tidak termasuk orang yang merugi.


b. Ikhlas dalam Beramal Saleh Amal ibadah yang diterima Allah adalah amal ibadah yang diniati dengan ikhlas. Niat ibadah adalah karena Allah, bukan karena menginginkan pujian orang lain atau mengharap sesuatu. Amal ibadah yang ikhlas akan diterima oleh Allah dan menjadi bekal kita di akhirat. c. Tidak Berputus Asa dari Rahmat Allah Allah memiliki sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim karena Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Allah mengasihi kepada semua makhluk-Nya, dan menyayangi hamba-Nya yang beriman. Sebagai orang yang beriman, kita tidak boleh putus asa karena Allah pasti akan membantu hamba-Nya. Selama seorang hamba tersebut mau berusaha dan berdoa, Allah pasti akan menolongnya. Putus asa adalah sifat yang dilarang oleh Allah. Orang yang berputus asa berarti ia tidak beriman kepada Allah.


Terima Kasih ... Semoga Ilmunya Bermanfaat, Aamiin. Editor : Bilal Inc. Sumber Bahan Ajar :


Bersikap Toleran dan Simpatik Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Allah Swt. menciptakan manusia agar mereka saling bekerja sama. Meskipun berbeda kehidupannya, masing-masing di antara mereka harus saling menghormati dan menghargai, untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang tertib dan damai. Dalam hidup bermasyarakat, kita memang tidak bisa lepas dari orang-orang yang ada di sekitar kita. Oleh karena itu, kita harus saling tolong dengan mereka, saling menghargai, dan saling menghormati.


Isi Materi B. Menumbuhkan Sikap Simpatik A. Toleransi kepada Sesama


A. Toleransi kepada Sesama Toleransi adalah sikap menghormati dan menghargai tindakan orang lain. Termasuk dalam perilaku toleransi adalah menghormati pilihan orang lain. Misalnya, pilihan agama, pilihan keyakinan, pilihan pendidikan, dan lain sebagainya. Indonesia adalah negara yang majemuk. Penduduknya memiliki keanekaragaman suku, budaya, adat, dan agama. Ada suku Jawa, Sunda, Bugis, Batak, Ambon, dan lain sebagainya. Ada yang beragama Islam, Kristen, Katholik, Buddha, Hindu, dan Kong Hu Cu. Semuanya hidup berdampingan, saling membantu, dan bekerja sama. Indah, bukan jika masyarakat selalu bekerja sama? Bagaimana dengan lingkungan di sekitarmu? Ceritakanlah di depan kelas!


Perilaku toleran harus dipraktikkan dalam kehidupan sosial, terutama dalam kehidupan beragama. Kita tidak boleh berlaku zalim kepada penganut agama lain, meskipun jumlah mereka sedikit. Kita harus menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang toleran. Islam mengajarkan kita untuk selalu menghormati penganut agama lain. Tidak boleh memaksakan agama kepada orang lain. Masih ingatkah kamu tentang kandungan dari Surah al-Kwfiryn? Bagaimana mempraktikkan perilaku toleran? Sikap toleransi dapat diwujudkan dengan cara berikut. 1. Saling Menghormati dan Menghargai Antarumat Beragama Sikap ini diwujudkan dengan tidak saling mengganggu dalam pelaksanaan ibadah. Setiap pemeluk agama harus saling menjaga keamanan dan kenyamanan dalam beragama.


2. Saling Menolong tanpa Memandang Agama dan Sukunya Sikap ini dapat dipraktikkan dalam beberapa hal, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan, membantu mereka yang terkena musibah, membantu korban kecelakaan, memberikan sedekah kepada yang miskin, dan sebagainya. Kegiatan tolong-menolong tersebut tidak boleh dihalangi karena perbedaan agama dan suku. Semuanya harus bersatu dan bekerja sama. 3. Memahami Setiap Perbedaan yang Ada di Masyarakat Perbedaan tidak boleh dianggap sesuatu yang memisahkan. Perbedaan adalah rahmat dari Allah yang harus disyukuri. Negara kita memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu. Meskipun kita berbeda agama dan suku, tidak menghalangi untuk saling berbuat kebaikan. Setiap pemeluk agama harus berlombalomba memperbanyak berbuat kebaikan.


B. Menumbuhkan Sikap Simpatik Tolong-menolong merupakan wujud dari rasa simpati. Kita menolong orang lain karena bersimpati kepada mereka. Simpati adalah suatu keadaan di mana kita dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain. Berikut beberapa contoh simpati yang dapat kita lakukan dalam kehidupan seharihari. 1. Ketika saudara kita sakit, kita dapat merasakan penderitaannya sehingga kita berusaha menjenguk dan membantu menyembuhkannya. 2. Ketika teman memenangkan kejuaraan dalam suatu perlombaan yang dapat mengangkat nama sekolah, kita dapat merasakan kebahagiaannya dengan memberikan ucapan selamat dan terus memberikan dukungannya, agar ia menjadi lebih bersemangat lagi sehingga mampu menjadi inspirasi bagi teman lainnya.


3. Ketika teman sedang dalam kesulitan, kita dapat merasakan apa yang dialaminya sehingga kita berusaha untuk membantu kesulitannya. Simpati adalah melakukan sesuatu untuk orang lain, dengan menggunakan cara yang baik dan benar. Simpati tidak boleh dilakukan dengan cara yang tidak benar. Contoh perilaku simpati yang tidak benar, antara lain sebagai berikut. 1. Temanmu kesulitan di dalam ulangan, kemudian kamu membantunya dengan memberi tahu jawabannya. Ini adalah perilaku yang salah karena melanggar tata tertib ujian. 2. Saudaramu ingin sekali makan mangga, kamu mengambilkan mangga itu di tempat tetangga tanpa izin. Perbuatan yang kamu lakukan tersebut adalah perbuatan yang tidak benar karena sama dengan mencuri.


Bagaimana cara menumbuhkan rasa simpati? Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan agar rasa simpatimu tumbuh. Untuk itu, lakukan beberapa hal berikut. 1. Memiliki Rasa Ingin Tahu terhadap Orang Lain 2. Menghilangkan Prasangka Buruk terhadap Orang Lain 3. Mendengarkan Cerita Teman dengan Sungguh-Sungguh Ketika kamu berteman, bersahabatlah dengan baik. Seorang sahabat akan selalu ingin mengetahui keadaan sahabatnya. Jika temanmu kesusahan, kamu harus menjadi orang pertama yang tahu dan membantunya. Allah melarang kita berburuk sangka atau suuzan kepada orang lain karena itu perbuatan dosa. Sebaliknya, kita harus berprasangka baik atau husnuzan kepada orang lain. Terkadang, teman suka menceritakan nasibnya kepada kita. Dengarlah ceritanya. Dengan mendengarkan ceritanya, kamu akan menjadi dekat. Jika kamu dekat maka akan mudah menumbuhkan rasa simpati.


Terima Kasih ... Semoga Ilmunya Bermanfaat, Aamiin. Editor : Bilal Inc. Sumber Bahan Ajar :


Memahami Zakat Apa yang perlu dilakukan orang kaya terhadap orang miskin? membantunya dengan berbagi harta. Orang kaya wajib membantu orang miskin. Caranya adalah dengan berzakat. Jika semua orang kaya berzakat, orang miskin akan sejahtera hidupnya. Yuk, kita memasyarakatkan zakat. Orang Islam sangat menyukai kesucian, termasuk kesucian rezeki dan harta yang kita miliki. Kesucian harta dan rezeki dilakukan dengan memberikan sedekah dan zakat kepada yang berhak. Harta yang dizakati mendatangkan berkah bagi pemiliknya. Jiwa yang dizakati menjadikan kita memiliki pribadi yang suci, lahir, dan batin.


Isi Materi B. Macam-Macam Zakat A. Pengertian Zakat C. Zakat Fitrah D. Orang yang Berhak Menerima Zakat E. Hikmah Zakat


A. Pengertian Zakat 1. Arti Zakat Zakat menurut bahasa berarti penyucian, pertambahan. Dalam ajaran Islam, zakat adalah mengeluarkan sebagian harta kepada yang berhak menerimanya apabila sudah mencapai nisab. Nisab adalah kadar atau ukuran dari harta benda yang akan dizakati. Zakat bertujuan untuk membersihkan harta benda yang kita miliki. Hal itu dimaksudkan agar mendapat berkah dari Yang Memberi Rezeki, yaitu Allah Swt. Di dalam setiap harta yang kita miliki, ada hak bagi orang fakir dan miskin. Untuk itu, harta benda yang kita miliki agar bermanfaat dan berkah harus dikeluarkan zakatnya.


2. Hukum Zakat Zakat merupakan bagian rukun Islam yang lima. Zakat hukumnya fardu ain bagi orang yang memiliki harta cukup. Zakat mulai diwajibkan bagi umat Islam pada tahun kedua hijriah. Setiap orang yang harta bendanya sudah sampai nisab, wajib mengeluarkan zakat. Jika dia tidak mengeluarkan zakat, berarti dia melanggar perintah dan berutang kepada Allah Swt. Zakat dimaksudkan untuk membantu orang-orang yang lemah ekonominya (kaum duafa). Dengan zakat, hidup menjadi lebih sejahtera. Nabi Muhammad saw. menyuruh umatnya agar saling menolong dalam hal kebaikan. Oleh karena itu, umat Islam yang mampu harus mengeluarkan zakat.


B. Macam-Macam Zakat 1. Binatang Ternak Jenis binatang ternak yang wajib dizakati, antara lain unta, sapi, kerbau, serta kambing atau domba atau biri-biri. Binatangbinatang tersebut wajib dizakati apabila sudah sampai nisab. 2. Emas dan Perak Emas dan perak termasuk harta yang wajib dikeluarkan zakatnya jika telah sampai nisab. Nisab emas adalah 94 gram dan zakatnya sebanyak 2,5%-nya, sedangkan nisab perak adalah 624 gram dan zakatnya juga sebanyak 2,5%-nya.


3. Hasil Pertanian a. biji-bijian yang menjadi makanan pokok masyarakat, seperti padi, jagung, dan gandum; b. buah-buahan, seperti anggur dan kurma. Nisab harta dari hasil pertanian adalah ketika mencapai 930 liter. Zakatnya, dibayarkan setiap panen. Jumlah zakat yang harus dikeluarkan dari hasil pertanian tergantung bagaimana cara pengairannya. Jika sawah tersebut diairi dengan air sungai atau air hujan yang tidak mengeluarkan biaya, besar zakat yang harus dikeluarkan adalah 10 %. Akan tetapi, jika sawah diairi dengan irigasi yang memerlukan biaya, zakatnya sebanyak 5 %. Hasil pertanian yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah


4. Hasil Perdagangan Hasil perdagangan adalah harta yang diperoleh dari usaha perdagangan atau perniagaan, seperti berdagang kain, sembako, dan bahan material. Nisab harta perdagangan sama dengan nisab emas dan perak. Besar zakat yang harus dikeluarkan juga sama, yakni 2,5 %. Zakat hasil perdagangan dikeluarkan setiap tahun. 5. Rikaz atau Barang Temuan Rikaz atau barang temuan adalah barang berharga yang ditemukan karena terpendam, seperti barang tambang. Barang temuan wajib dikeluarkan zakat, yaitu pada saat barang tersebut ditemukan. Besar zakatnya adalah 20%.


C. Zakat Fitrah 1. Arti dan Hukum Zakat Fitrah Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan oleh setiap umat Islam pada akhir bulan Ramadan. Zakat fitrah disebut juga zakat jiwa atau zakat nafs. Tujuannya untuk menyucikan jiwa setiap muslim dan untuk menyempurnakan puasa Ramadan. Hukum zakat fitrah adalah wajib bagi setiap umat Islam, mulai dari yang masih bayi sampai sudah dewasa. Bagi yang masih bayi atau anak-anak, orang tuanya yang berkewajiban membayar zakat fitrah. Demikian juga bagi orang dewasa yang belum memiliki penghasilan, yang wajib membayarkan zakat fitrahnya adalah orang yang menanggung kehidupannya.


2. Syarat Wajib Zakat Fitrah a. beragama Islam (muslim). b. lahir atau masih hidup sampai terbenamnya matahari pada penghabisan bulan Ramadan. c. memiliki kelebihan harta, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk keluarga yang menjadi tanggung jawabnya. 3. Waktu Pembayaran Zakat Fitrah Zakat fitrah boleh dikeluarkan pada awal atau pertengahan Ramadan, tetapi tidak boleh dibayarkan sebelum datangnya bulan Ramadan. Waktu yang paling utama untuk membayar zakat fitrah adalah malam terakhir bulan Ramadan. 4. Jenis dan Jumlah Harta yang Dikeluarkan Jenis harta yang digunakan untuk membayar zakat fitrah adalah makanan pokok atau makanan yang mengenyangkan menurut masyarakat setempat, seperti beras, jagung, gandum, dan sagu. Jumlah zakat fitrah yang harus dibayarkan sebanyak 3,5 liter atau 2,5 kilogram untuk setiap jiwa atau orang.


D. Orang yang Berhak Menerima Zakat Orang yang berhak menerima zakat disebut mustahik. Siapa saja yang termasuk mustahik ini dijelaskan Allah dalam Surah at-Taubah Ayat 60. Artinya: Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. (Q.S. at-Taubah/9: 60)


1. Fakir Fakir adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 2. Miskin Miskin adalah orang yang memiliki pekerjaan tetap, tetapi hasilnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya sehari-hari. 3. Amil Amil adalah orang-orang yang terlibat dalam panitia zakat. mereka ini memiliki tugas mengumpulkan zakat dan membagikannya kepada para mustahik. 4. Mualaf Mualaf adalah orang-orang yang masih lemah imannya. mereka yang termasuk mualaf adalah orang yang baru masuk Islam sehingga perlu diperhatikan, agar keimanan dan keislamannya bertambah kuat.


Click to View FlipBook Version