The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nurulhadinda.20, 2022-05-22 22:38:20

EBOOK GEOGRAFI KELAS 12

EBOOK GEOGRAFI KELAS 12

Keywords: Geografi

Nama DISUSUN OLEH:
Nim : Nurul Hadinda
Kelas : 3201131019
Mata Kuliah : Pendidikan Geografi C-2020
Dosen Pengampu : Media Pembelajaran Geografi
: 1. Dra. Nurmala Berutu, M.Pd.
2. Fitra Delita, S.Pd., M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

1

Interpretasi Peta dan Pengolahan Citra Pengindraan Jauh Terkait Jaringan Transportasi
Pengertian Jaringan Transportasi

Jaringan transportasi adalah serngkaian simpul dan ruang kegiatan atau kawasan yang
dihubungkan oleh lalu lintas sehingga membentuk satu kesatuan untuk keperluan
penyelenggaraan lalu lintas.
Beberapa Komponen Dalam Sistem Transportasi

1. Benda yang digerakkan (manusia atau barang) suatu produk sistem perjalanan dari
tempat asal ke tempat tujuan.

2. Sarana transportasi yaitu alah perhubungan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.

3. Prasarana trasnportasi merupakan segala sesuatu yang menjadi penunjang utama
terselenggaranya suatu proses pemindahan.

2

Pengelompokan jalan Menurut Sistem

a. Sistem jaringan jalan primer, merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan
distribusi barang dan jasa untuk mengembangkan semua wilayah di tingkat nasional.
b. Sitem jaringan jalan sekunder, sistem jaringan jalan dengan peranan distribusi barang dan jasa
untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan.
Pengelompokkan Jalan Menurut Fungsi

1. Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri
perjalanan jarak jauh, kecepatan rata rata tinggi.

2. Jalan kolektor jalan umum yang berfungsi melayani angkutan oengumpulan atau
dicirikan dengan jarak sedang.

3. Jalan lokal jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri
perjalanan jarak dekat.

4. Jalan lingkungan merupakan jalan umumyang berfungsi melayani angkutan lingkungan
dengan ciri perjalanan dekat.
3

Pengelompokan Jalan Menurut Status

1. Jalan nasional menghubungkan ibu kota provinsi dan jalan strategis nasional dengan jalan
tol.

2. Jalan provinsi menghubungkan jalan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten atau
kota.

3. Jalan kabupaten menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan.
4. Jalan kota menghububungkan pusat pelayanan dengan persil.
5. Jalan desa jalan umum yang menghubungkan kawasan antar permukiman.
Parameter Utama Dalam Penentu Jaringan Transportasi

1. Aksesibilitas, konsep tang menggabungkan sistem pengaturan tata guna lahan secara
geografis dengan sistem jaringan transportasi yang menghubungkannya.

2. Bangkitan dan pergerakan, tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan
yang berasal dari suatu zona atau tataguna lahan.
4

Tujuan Perencanaa Transportasi
Untuk mencari penyelesaian masalah transportasi dengan cara paling tepat dengan

menggunakan sumber daya yang ada.
Pengindraan Jauh Untuk Kajian Transportasi

Peran pengindraan jauh dalam kajian transportasi yaitu,
a. Penyediaan data penggunaan lahan.
b. Pengumpulan data sosial ekonomi dan jumlah penduduk
c. Inventarisasi jaringan transportasi (kondisi jalan)

5

Interpretasi Peta dan Pengolahan Citra Pengindraan Jauh Tata Guna Lahan

Penggunaan lahan merupakan aktivitas manusia pada dan dalam kaitannya dengan lahan,
yang biasanya tidak secara langsung tampak dari citra. Penggunaan lahan tidak memiliki satu
definisi yang benar – benar tepat di dalam keseluruhan konteks yang berbeda. Sedangkan
penutup lahan merupakan gambaran kostruksi vegetasi dan buatan yang menutup permukaan
lahan. Konstruksi tersebut merupakan konstruksi yang tampak dari sebuah citra penginderaan
jauh.
Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Penggunaan Lahan
a. Pemetaan Penggunaan Lahan

Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan
lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya.
Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang
diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung lahan tersebut.
Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang potensial dalam
penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan.Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan
untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah.Contohnya
penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman.

6

b. Penentuan Arahan Lahan
Penentuan batas-batas keserasian sumberdaya air merupakan salah satu aspek utama

dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai bahan pertimbangan penyusunan
konsep tata ruang kawasan.Ketetapan penataan tata ruang didasarkan pada tiga faktor yaitu
lereng lapangan, jenis tanah menurut kepekaannya terhadap erosi dan intensitas hujan harian
wilayah yang bersangkutan.Masing-masing faktor ditampilkan dalam tiap-tiap unit lahan untuk
mendapatkan angka skor yang secara makro dipergunakan untuk menetapkan arahan penggunaan
lahan sebagai kawasan lindung, kawasan penyangga, kawasan budidaya atau kawasan
pemukiman.Aplikasi GIS dapat menyajikan Peta Arahan Penggunaan Lahan yang dibuat dari
komposit Peta Kelerengan, Peta Jenis Tanah dan Peta Curah Hujan. Dari ketiga peta ini dipilih
masing-masing data atributnya yang akan digunakan sebagai dasar dalam membuat peta baru
(Peta Arahan).

c. Penggunaan Lahan Pertanian
Dalam usaha memelihara konsistensi penggunaan lahan sebagai areal pertanian maka

diperlukan suatu sistem monitoring yang mampu mengamati, menganalisa, menyajikan serta
membuat model-model keputusan sehingga aktifitas pertanian yang berkelanjutan tetap terjaga.
Teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu teknologi pendekatan terintegrasi yang dapat
memodelkan masalah-masalah pertanian kaitannya dengan usaha menjaga konsistensi
penggunaan lahan (monitoring), proteksi stabilitas lingkungan (analisis degradasi lahan dan
identifikasi sumber air) dan analisa keruangan (basis data spasial).

d. Penggunaan Lahan Kehutanan
Bidang kehutanan berkenaan dengan pengelolaan hutan untuk kayu termasuk

perencanaan pengambilan hasil kayu, pemantauan penebangan dan penghutanan kembali,
pengelolaan dan pencacahan margasatwa, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan,
rekreasi, dan pengawasan kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan terhadap bahaya
kebakaran maka penggunaan citra inframerah akan sangat membantu dalam penyediaan data dan
informasi dalam rangka monitoring perubahan temperatur secara kontinu dengan aspek geografis
yang cukup memadai sehingga implementasi di lapangan dapat dilakukan dengan sangat mudah
dan cepat.

7

e. Penggunaan Lahan Perkebunan
Manfaat dari menggunakan RS dan teknologi GIS tergantung pada tingkat keberhasilan

penerapannya untuk menyelesaikan masalah spasial.Secara umum, manfaat ini dapat dibagi
menjadi empat kategori seperti efisiensi ilmiah, teknologi, metodologi, dan ekonomi. Efisiensi
ilmiah penginderaan jauh data juga termasuk memperoleh fakta-fakta baru untuk menguatkan
dan klarifikasi sebelumnya dikenal kuantitatif, data kualitatif yang dipelajari. Teknologi efisiensi
berarti peningkatan produktivitas kerja (terutama lapangan pekerjaan yang paling mahal),
membuat norma-norma untuk lapangan dan mempercepat proses pemetaan kebun, mengurangi
volume lapangan, memperpendek waktu yang diperlukan untuk survei dan mengurangi jumlah
karyawan yang terlibat monitoring kebun. Berdasarkan manfaat dan aplikasi remote sensing dan
GIS, sektor perkebunana telah mengadopsi pendekatan ini untuk mempelajari kerugian yang
disebabkan faktor lingkungan karena berbagai alasan.Meskipun kebun menderita berbagai
kerugian penyebab utama adalah kerusakan berat akibat serangan Helopeltis.Jadi dalam proyek
ini inisiatif telah dilakukan untuk mempelajari kesehatan tanaman perkebunan menggunakan
analisis tekstur dan bagaimana kesehatan tenaman.

8

Analisis Keruangan Pada Sistem Informasi Geografis SIG Terkait Potensi Wilayah
1. Pengertian dan Jenis Potensi Wilayah

Potensi wilayah adalah kemampuan suatu daerah yang berupa sumber daya yang
bisa digunakan, dieksploitasi, dan diambil manfaatnya untuk dikembangkan secara lebih lanjut
sehingga bisa meningkatkan dan menciptakan kemampuan wilayah yang memadai (Sujali:
1989).
Jenis potensi wilayah:

a. Sumber Daya Alam
 Ruang angkasa: pengorbitan satelit untuk riset dan penginderaan wilayah.
 Hutan: hutan lindung, hutan produksi, dan hutan konservasi.
 Laut: potensi ikan, dan keragaman biota laut.
 Tambang: minyak bumi, batu bara, emas, besi, belerang, dan batu gamping.
 Tanah: vulkanik, humus, dan gambut.
 Air: minum, MCK, pertanian, dan industri.
 Pertanian: makanan pokok, perkebunan, peternakan, dan perikanan.

b. Sumber Daya Manusia: Kemampuan, keahlian, dan keterampilan yang dimiliki oleh
penduduk suatu negara merupakan modal utama dalam mengelola SDA.

c. Pariwisata: cagar alam, pantai, pegunungan, dan kawasan budaya.
d. Sarana-prasarana wilayah: jaringan air bersih, listrik, dan jalan.
e. Transportasi: transportasi publik dan bandara.

9

2. Manfaat Sistem Informasi Geografis (SIG) Terhadap Potensi Wilayah
a) Manajemen Tata Guna Lahan/Ruangan
SIG digunakan untuk menemukan zonifikasi lahan yang sesuai karakteristik lahan yang

ada. Misalnya zonifikasi perkotaan diperuntukkan sebagai daerah permukiman, industri,
perdagangan, perkantoran, fasilitas umum dan jalur hijau. Sedangkan zonifikasi perdesaan lebih
banyak mengarah ke sektor pertanian dan permukiman. Selain itu, SIG digunakan untuk
pemanfaatan ruang agar sesuai dengan kondisi fisik dan sosial yang ada. Misalnya penataan
ruang perkotaan, perdesaan, permukiman, kawasan industri, kawasan pertanian, dll.

10

b) Inventarisasi Sumber Daya Alam

Dalam inventarisasi sumber daya alam, SIG berfungsi untuk:
 Mengetahui potensi dan persebaran sumber daya alam.
 Mengetahui persebaran kawasan lahan, seperti:
o Kawasan lahan yang mengalami perubahan (alih fungsi lahan)
o Kawasan lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan
o Kawasan hutan yang masih baik dan sudah rusak
o Kawasan lahan potensial dan lahan kritis
 Rehabilitasi dan konservasi lahan.
 Pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.

11

c) Mengtasi Daerah Rawan Bencana Alam
SIG dapat dimanfaatkan dalam pemantauan, pencegahan, dan rencana pembangunan kembali
daerah bencana.

d) Bidang Sosial Budaya

12

Dalam bidang sosial budaya, SIG dapat dimanfaatkan untuk :
 Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
 Mengetahui pendataan dan pengembangan jaringan transportasi, pusat pertumbuhan dan
pembangunan penduduk, kawasan industri, sekolah, serta pendataan dan pengembangan
permukiman.
e) Pengelolaan Lingkungan

Manfaat SIG dalam upaya memetakan kondisi lingkungan, melakukan
pengukuran, monitoring dan melakukan pemodelan, misalnya:

 Pemetaan wilayah erosi
 Penentuan arah pemanfaatan lahan
 Pemantauan perubahan lingkungan
 Pemetaaan daerah bahaya bencana alam
 Pemetaan wilayah potensial SDA dan lingkungan hidup
 Pemetaan kawasan budidaya
 Pemetaan kawasan lindung
 Pemetaan tata ruang

13

Analisis Keruangan Pada Sistem Informasi Geografis SIG Terkait Kesehatan Lingkungan
1. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus tercipta diantara manusia dengan lingkungannya agar bisa
menjamin keadaan sehat dari manusia.
Tujuan kesehatan lingkungan:

 Memperkecil kemungkinan terjadinya bahaya dari lingkungan terhadap kesehatan serta
kesejahteraan hidup manusia.

 Mencegah dan mengefisiensikan pengaturan berbagai sumber lingkungan untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia sehingga terhindar dari
penyakit karena lingkungan yang tidak sehat.

Menurut Pasal 22 ayat 3 UU No 23 tahun 1992 , ruang lingkup kesehatan
lingkungan mencakup:

1. Penyehatan air dan udara;
2. Pengamanan limbah padat/sampah;
3. Pengamanan limbah cair;
4. Pengamanan limbah gas;
5. Pengamanan radiasi;
6. Pengamanan kebisingan;
7. Pengamanan vektor penyakit;
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, seperti keadaan pasca bencana.

14

B. Manfaat Sistem Informasi Geografis Terkait Kesehatan Lingkungan
1. Menyediakan Informasi Tentang Penyedia Pelayanan Kesehatan

SIG dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi kualitas, efektifitas, dan aksebilitas layanan
kesehatan di masyarakat seperti keberadaan rumah sakit dan puskemas. Selai itu SIG juga dapat
menyediakan data potensi tiap daerah serta karakteristik demografis masyarakatnya, sehingga
dapat dievaluasi kesesuaian antara jumlah masyarakat dengan sarana pelayanan kesehatan yang
ada. Contoh integrasi SIG dalam bidang kesehatan dapat dilihat pada situs gis.depkes.go.id.

2. Mengawasi dan Menganalisis Penyebaran Penyakit Berbahaya
SIG mampu mengidentifikasi kemana kemungkinan penyakit selanjutnya akan menyebar.

Sehingga suatu wilayah dapat bersiap dan mengurangi resiko terdampak penyakit tersebut. Situs
penyedia layanan ini misalnya healthmap.org atau nccd.cdc.gov milik Amerika Serikat, serta
dari situs resmi WHO.

15

3. Menginvestigasi Masalah serta Resiko Kesehatan di Masyarakat
SIG dapat digunakan untuk memberikan data mengenai penyebaran limbah perusahaan

yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Selain itu, SIG juga dapat digunakan untuk
menyajikan data polusi udara, data penguraian cahaya dan penyebarannya.

16

4. Memonitor Status Kesehatan Masyarakat
Memetakan kelompok masyarakat di suatu wilayah berdasarkan status kesehatan tertentu,

misalnya status kehamilan atau status gizi buruk. Dengan SIG, peta status kesehatan dapat
digunakan untuk perencanaan program pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat di
wilayah tersebut. Misalnya Peta Sebaran Balita Gizi Buruk di situs gizi.depkes.go.id.

5. Membantu Menanggulangi Bencana
Membantu masyarakat pada masa pemulihan pasca bencana. Misalnya, mengidentifikasi

populasi rentan pasca bencana.

17

6. Menyediakan Informasi Tentang Aksebilitas dan Ketersediaan Air
Menggambarkan penyebaran air di suatu wilayah.

18


Click to View FlipBook Version