51 121-200 2 ekor kambing/domba betina 2 tahun 201-300 3 ekor kambing/domba betina 2 tahun Hitungan selanjutnya, setiap 100 ekor kambing/domba, zakatnya 1 ekor kambing betina berumur 2 tahun d. Zakat Perdagangan (Tijarah) Barang dagangan yang dimaksud di sini adalah yang diperjualbelikan untuk mencari untung. Apabila barang dagangan sudah beransung setahun dan sudah mencapai nisab, maka wajib dikeluarkan zakatnya Perhitungan setahun dihitung dari mulai berdagang. Semua harta kekayaan berdagang dihitung, baik modal maupun keuntungannya, lalu dikurangi hutanghutangnya (apabila ada). Jika sudah mencapai nisab (sebesar nisab emas), maka wajib mengeluarkan zakat nya sebesar 2,5%. Adapun waktu pembayaran zakatnya, bisa ditangguhkan hingga satu tahun, atau dibayarkan secara periodik (bulanan, triwulan, atau semester) setiap setelah belanja, atau setelah diketahui barang yang sudah laku terjual. Zakat yang dikeluarkan bisa berupa barang dagangan atau uang seharga barang tersebut. Rasulullah SAW bersabda: "Wahai para pedagang, sesungguhnya jual beli itu selalu dihadiri (disertai) kemaksiatan dan sumpah oleh karena itu kamu wajib mengimbanginya dengan sedekah (zakat)",(H.R.Ahmad) e. Hikmah dan Keutamaan Zakat Setiap sesuatu perbuatan yang diperintahkan oleh Allah SWT mengandung hikmah dan keutamaannya Adapun hikmah dari pelaksanaan ibadah zakat adalah : 1. Menolong orang yang lemah dan susah agar dia dapat menunaikan kewajibannya terhadap Allah dan terhadap makhluk Allah (masyarakat) 2. Membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak yang tercela, serta membayarkan amanat kepada orang yang berhak dan berkepentingan 3. Sebagai ucapan syukur dan trimakasi atas nikmat kekayaan yang diberikan kepadanya 4. Menjaga kejahatan-kejahatan yang akan timbul dari si miskin dan yang susah 5. Mendekatkan hubungan kasih sayang dan cinta mencintai antara si miskin dan si kaya
52 1. Meningkatkan ukhuwah diantara sesama umat islam 2. Meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah Swt 3. Meningkatkan keikhlasan dalam beramal shaleh 4. Meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan kepekaan terhadap fakir miskin atau kaum dhuafa 5. Menjauhi sifat ego, kikir dan sombong karena sifat tersebut akan membuat miskin hati 6. Memelihara kerukunan hidup dengan menciptakan solidaritas sosial melalui zakat 7. Menyadari pentingnya membayar zakat demi pembangunan dan pengembangan umat 1. Zakat adalah mengeluarkan sebagian harta benda sebagai sedekah wajib sesuai dengan perintah Allah SWT kepada orang-orang yang telah memenuhi syaratsyaratnya dan sesuai dengan ketentuan islam 2. Zakat dapat dibagi menjadi dua macam yaitu Zakat Fitrah (zakat pribadi dan zakat mal (zakat harta) 3. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang islam pada akhir bulan Ramadhan untuk membersihkan jiwa 4. Zakat mal adalah zakat yang harus dikeluarkan sebab seseorang memiliki suatu barang. 5. Macam-macam zakat mal yaitu zakat binatang ternak, zakat pertanian, zakat emas,perak dan uang, zakat perdagangan, zakat hasil tambang, zakat harta terpendam. Rangkuman Menerapkan Perilaku Mulia
53 A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling benar 1. Zakat merupakan kewajiban setiap orang muslim. Zakat artinya… a. Berkurang b. Bertambah c. Bersuci d. Menyegerakan e. Pertolongan 2. Orang yang berhak menerima zakat disebut… a. Muttaqin b. Muzakki c. Mustahik d. Muaallim e. Muslimin 3. Selain binatang ternak pertanian juga wajib dikeluarkan zakat. Jika pertanian dengan menggunakan irigasi untuk mendapatkan air maka zakat yang harus dikeluarkan adalah… a. 5 % b. 10 % c. 15 % d. 20 % e. 25 % 4. Emas dikeluarkan zakatnya apabila sudah mencapai nisab. Nisab zakat emas adalah… a. 90, 5 gram b. 92, 3 gram c. 93, 6 gram d. 95, 5 gram Evaluasi
54 e. 96, 3 gram 5. Zakat Sapi apabila mencapai hisab 40 ekor maka zakatnya adalah a. 1 ekor anak sapi betina berumur 1 tahun b. 1 ekor anak sapi betina berumur 2 tahun c. 2 ekor anak sapi betina berumur 1 tahun d. 2 ekor anak sapi betina berumur 2 tahun e. 2 ekor anak sapi betina berumur 3 tahun B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan ringkas dan tepat! 1. Jelaskan perbedaan zakat Mal dan zakat fitrah 2. Jelaskan jenis-jenis zakat beserta ketentuan pembayarannya. 3. Apabila kamu menemukan sebongkas emas dg harga 100.000.000, berapa zakat yang harus keluarkan 4. Seorang pedagang, setelah bekerja selama setahun dia mempereoleh harta sesar Rp 120.000.000,-. Berapa zakat yang harus dikeluarkan? 5. Jelaskan Hikmah berzakat bagi diri sendiri dan masyarakat! Tanggapan Orang Tua tentang Implementasi Materi ini Sikap Pengetahuan Ketrampilan Paraf Orang Tua
55 PETA KONSEP WAKAF, HIBAH, SEDEKAH dan HADIAH BAB 4 Ketentuan Hibah WAKAF, HIBAH, SEDEKAH dan HADIAH Ketentuan Wakaf Ketentuan Sedekah Hikmah dari Pelaksanaan Wakaf, Hibah, Sedekah dan Hadiah Ketentuan Hadiah Membiasakan sikap peduli kepada sesama
56 Cermati Wacana Berikut! Kasus sengketa lahan wakaf antara pengurus dengan ahli waris lahan semakin marak terjadi. Masalah itu terjadi karena ada pihak ahli waris yang tidak menerima kalau lahan yang mereka miliki sebelumnya telah diwakafkan oleh orang tuanya. Permasalahan. Ada kasus sengketa lahan masjid denagn pengurus masjid karena ketika pengurus masjid dan jamaah masjid melakukan perlawanan terhadap pihak ahli waris. Bahkan ada pula pembangunan masjid tertunda dalam waktu yang cukup lama, karena pihak ahli waris melakukan gugatan ke pengadilan. Kasus lainnya, ada pula masjid yang sudah berdiri sejak bertahun-tahun, tetapi lahan masjidnya secara tiba-tiba dipermasalahkan oleh pihak ahli waris. Ada juga kasus yang orang tuanya sudah mewakafkan bangunan dan sekolah untuk sebuah yayasan, namun setelah orang tuanya meninggal anak-anaknya mengambil alih terhadap penggunaan sekolah tersebut untuk kepentingan pribadi. Sebaliknya banyak juga orang kaya yang memiliki harta dan berkedudukan tinggi namun dia enggan mewakafkan hartanya untuk kepentingan masyarakat umum. Banyak sekali kasus Waqaf terjadi, padahal mewaqafkan harta merupakan amal shaleh yang merupakan shadaqah jariyah bagi orang yang mewaqafkannya. Dan dengan mewakafkan harta banyak problem kemasyarakatan seperti kekurangan sarana pendidikan, tempat pembuangan sampah, sarana ibadah, sarana kesehatan dan lainnya dapat diatasi. DenganWakaf berupa tempat-tempat atau Mengkritisi sekitar kita
57 sarana umum sangat bermanfaat bagi masyarakat karena sarana tersebut dapat mereka gunakan untuk meningkatkan kesejahteraan, keamanan dan kenyamanan hidup. A. Wakaf 1. Pengertian wakaf Waqaf berasal dari bahasa Arab yaitu “Waqaf” atau “Waqfu” yang berarti menahan, berhenti atau diam. Sedangkan menurut istilah syar’i wakaf adalah sebagai suatu Memperkaya Khazanah AKTIVITAS SISWA 1 Diskusikan bersama teman-temanmu tentang : 1. Bagaimana hukum bagi orang-orang yang menggugat harta yang sudah diwakafkan 2. Bagaimana hukum bagi orang kaya yang memiliki harta tapi tidak mau mewaqafkan hartanya di jalan Allah SWT
58 ungkapan yang mengandung penahanan terhadap harta milik orang lain tersebut kepada orang lain ataupun suatu lembaga dengan cara menyerahkan benda atau harta yang sifatnya kekal agar bisa diambil manfaatnya oleh masyarakat. Gambar 4.1 Tanah wakaf 2. Hukum Wakaf Para ulama sepakat bahwa asal hukum wakaf adalah sunnah, dengan dasar beberapa dalil tentang wakaf diantaranya : Firman Allah dalam Qs. Ali Imran: 2 : 92 و َن َو َما ُّ ِحب ما تُ َّ ى تُْنِفقُوا ِم َّ ر َحت َّ ِ ب ْ ُوا ال ن َ ْن تَنَال ل َّ ِ تُْنِفقُوا ِم ْن َش ْيٍء فَإ ٌم ِ ِه َعِلي ََّّللاَ ب Artinya :”Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apapun yang kamu infakkan tentang hal itu sungguh Allah Swt Maha Mengetahui”. Hadis Rasulullah saw : ”Apabila mati anak Adam, terputuslah amalannya kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, atau ilmu yang bisa dimanfaatkan (setelahnya), atau anak shalih yang mendo’akan orang tuanya”. (HR. Muslim) Hadits di atas dalam lafazh “shadaqah jariyah” sifatnya umum mencakup segala shadaqah yang manfaatnya terus berjalan seperti wakaf, wasiat, sedekah., dan sebagainya. Adapun dalam masalah wakaf ada beberapa dalil yang berkaitan dengannya secara khusus seperti hadits: “Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata: Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhupernah mendapatkan (harta rampasan perang berupa) tanah di negeri Khaibar kemudian Umar radhiyallahu ‘anhu, datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta pendapat beliau tentang harta tersebut. Umar radhiyallahu ‘anhu bertanya: “Wahai Rasulullah sesungguhnya aku mendapatkan harta
59 rampasan perang yang belum pernah aku dapatkan yang lebih berharga daripada tanah di negeri Khaibar ini, maka apa yang engkau perintahkan kepadaku dalam perkara ini?” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan: “Kalau engkau mau, engkau wakafkan tanah itu, dan engkau sedekahkan (manfaat/kegunaan) tanah itu, sehingga tidak boleh dijual (tanah) itu, tidak boleh dibeli (oleh orang lain), tidak boleh dihibahkan, dan tidak boleh diwariskan.” 3. Rukun dan Syarat Wakaf Wakaf dinyatakan sah apabila telah terpenuhi rukun dan syaratnya. Adapun rukun wakaf ada 4 macam, sedangkan syaratnya ada pada setiap rukun-rukun tersebut, yaitu: a. Wakif (orang yang berwakaf), syarat-syaratnya : 1) Merdeka (memiliki hak penuh terhadap hartanya) 2) Berakal sehat 3) Baligh (dewasa) 4) Tidak di bawah pengampuan. b. Mauquf (barang yang diwakafkan) Benda-benda yang diwakafkan dipandang sah apabila memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: 1) Benda tersebut harus mempunyai nilai (berharga). 2) Diketahui kadarnya 3) Benda tersebut telah menjadi milik si wakif. c. Mauquf ‘Alaih. Mauquf ‘Alaih yaitu orang atau badan hukum yang berhak menerima harta wakaf. Adapun syarat-syaratnya ialah: 1) Harus dinyatakan secara tegas pada waktu mwngikrarkan wakaf, kepada siapa/apa ditujukan wakaf tersebut. 2) Tujuan wakaf itu harus untuk ibadah. d. Sighat Akad Shighat akad adalah segala ucapan, tulisan atau isyarat dari orang yang berakad untuk menyatakan kehendak dan menjelaskan apa yang
60 diinginkannya. Adapun syarat sahnya shighat adalah: 1) Shighat harus munjazah (terjadi seketika). 2) Shighat tidak diikuti syarat bathil. Shigaht tidak diikuti pembatasan waktu waktu tertentu. 3) Tidak mengandung suatu pengertian untuk mencabut kembali wakaf yang sudah dilakukan. 4. Macam-macam Harta Wakaf Harta wakaf terdiri atas dua macam, yaitu : a. Wakaf benda tidak bergerak Wakaf benda tidak bergerak mencakup hal-hal berikut : 1) Ha katas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik yang sudah maupun yang belum terdaftar 2) Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri diatas tanah 3) Tanaman atau benda lain yang berkaitan dengan tanah 4) Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan peerundang-undangan yang berlaku b. Wakaf benda bergerak 1) Wakaf uang yang dlakukan oleh lembaga keuangan syariah yang ditunjuk oleh Menteri SAgama 2) Logam mulia yang memiliki manfaat yang panjang 3) Surat berharga 4) Kenderaan 5) Hak atas kekayaan intelektual 5. Hikmah wakaf Adapun hikmah wakaf adalah : a. Akan dicatat dan dihitung sebagai amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir meskipun orang yang mewakafkan sudah meninggal dunia. b. Wakaf merupakan peluang amal saleh untuk mendekatkan diri kepada Allah swt..
61 c. Menjadi sumberdaya potensial bagi kepentingan peningkatan kualitas umat,seperti pendidikan, kesehatan, kesejahtraan, ekonomi, dakwah dan lain sebagainya. d. Wakaf diharapkan mampu memandirikan ummat Islam dalam berbagai persoaalan sosial ekonomi dan melepaskan diri dari ketergantungan dengan berbagai pihak yang tidak sejalan dan setujuaan dengan ummat Islam, e. Meningkatkan aset-aset yang akan digunakan untuk kepentingan umum yang sesuai dengan ajaran Islam f. Wakaf sekaligus menjadi instrumen penting dalam mewujudkan sistem ekonomi syari'ah B. Hibah 1. Pengertian Hibah Hibah yaitu pemberian sesuatu (harta) dari seseorang kepada orang lain dengan alih pemilikan untuk bisa dimanfaatkan sesuai dengan kegunaannya. Dan kepemilikan langsung pindah disaat akad hibah telah dinyatakan. 2. Hukum Hibah Hukum hibah adalah diperbolehkan, sebagaimana yang telah disebutkan didalam Sebagaimana Firman Allah SWT didalam Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 92 : وا ِم ْن َش ْيٍء ُْنِفقُ و َن َو َما ت ُّ ِحب ُ ما ت َّ وا ِم ُْنِفقُ ى ت َّ ر َحت َّ ِ ب ْ وا ال ُ لَ ْن تَنَال ٌم ِ ِه َعِلي ََّّللاَ ب ن َّ ِ فَإ Artinya: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (Q.S. AlImran : 92 Menurut Hadis Rasulullah SAW:
62 Artinya : “Dari Khalid bin Adi sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda: “siapa yang diberi kebaikan oleh saudaranya dengan tidak berlebih-Iebihan dan tidak karena diminta, maka hendaklah diterima jangan ditolak. Karena sesungguhnya yang demikian itu merupakan rizki yang diberikan oleh Allah kepadanya”. (HR. Ahmad). 3. Rukun Hibah a. Ada yang memberi b. Ada yang diberi c. Ada ijab dan Kabul d. Ada barang yang diberikan 4. Pelaksanaan Hibah Tata cara pelaksanaan hibah antara lain sebagai berikut : a. Benda yang dihibahkan harus menjadi milik yang sah dari pemberi hibah, bukan milik orang lain. Jika orang yang sakit memberikan hibah, hibah yang dikeluarkan adalah sepertiga dari harta peninggalan b. Penerima hibah adalah tidak terbatas hanya kaum muslimin saja, tetapi kepada seluruh umat manusia c. Benda yang dihibahkan harus berwujud dan jelas d. Harus ada sigat akad hibah dengan pasti dan jelas, yaitu ijab dan kabul 5. Hikmah Hibah a. Mempererat silaturrahmi sesama umat manusia b. terbentuknya kerjasam dalam berbuat baik, baik dalam menanggulangi kesulitan saudaranya, maupun dalam membangun lembaga-lembaga sosial. C. Sedekah 1. Pengertian Sedekah Sedekah adalah pemberian sesuatu kepada orang lain dengan niat ikhlas untuk melong dan membantu mereka yang membutuhkan. Sedekaah bisa berupa apa saja baik uang, makanan dan tenaga. Dalam seebuah hadis Rasulullah SAW bersabda:
63 Artinya: “Apabila anak Adam meninggal dunia maka putuslah segala amalnya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang selalu mendoakannya.” (HR. At-Tirmidzi). 2. Hukum Sedekah Sedekah itu disunnahkan dan dianjurkan untuk dikeluarkan kapan saja. Dalam alQur’an, Allah menyebutkan banyak ayat yang menganjurkan untuk bersedekah, diantaranya Qs. Yusuf: 88 : ر َو ِجئْنَا نَا ال ُّض ُّ ْهلَ َ َوأ سنَا َّ عَ ِزي ُز َم ْ َها ال ُّ ي َ ُوا يَا أ ْي ِه قَال َعلَ ُوا ما دَ َخل َّ فَلَ ْو ِف لَ َ ِ َضا َع ٍة ُمْز َجاةٍ فَأ ََّّللاَ يَ ْجِز ب ي ِب ن َّ ِ ْينَا إ َّ ْق َعلَ َصد َكْي َل َوتَ ْ نَا ال َصِدِّقِي َن ُمتَ ْ ال Artinya : Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barangbarang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orangorang yang bersedekah." Dan juga sesuai dengan sabda Rasul: “Sesungguhnya sedekah memadamkan amarah Tuhan dan menolak kematian yang buruk.” (HR. At-Tirmidzi, dan Ia mengatakan bahwa hadits ini adalah hasan) 3. Pelaksanaan Sedekah Pelaksanaan sedekah dapat dilakukan sebagai berikut : a. Benda yang disedekahkan harus menjadi milik yang sah dari pemberi sedekah, bukan milik orang lain b. Penerima sedekah adalah tidak terbatas hanya kaum muslimin saja, tetapi kepada seluruh umat manusia c. Penerima sedekah diperioritaskan kepada orang yang sangat membutuhkannya, terutama keluarga atau kerabat dekat d. Benda yang disedekahkan harus berwujud dan jelas, seperti makanan, minuman, atau uang e. Ketika bersedekah, tidak terikat oleh waktu dan keadaan
64 f. Benda yang disedekahkan harus halal 4. Hikmah Sedekah a. Sedekah memberikan pelajaran kepada manusia bahwa sebaik-baik manusia adalah yang dapat memberikan manfaat bagi sesamanya. Sedekah mengingatkan kita akan klemahan manusia. Manusia tidak dapat memungkiri kelemahannya untuk tidak membutuhkan orang lain b. Merupakan wujud keimanan kepada Allah swt. keimanan bukan merupakan hubungan manusia dengan Tuhannya saja, melainkan juga bentuk kesadaran dan sikap manusia sebagai makhluk ciptaan Allah swt. yang hidup bermasyarakat. Bentuk ketakwaan manusia kepada Allah swt. dapat dilihat ketika berhubungan dengan sesamanya. Sedekah merupakan bentuk ibadah kepada Allah swt. dalam dimensi sosial kemanusiaan c. Dapat menambah hubungan kekeluargaan diantara sesama manusia. D. Hadiah 1. Pengertian Hadiah Hadiah ialah pemberian sesuatu kepada orang lain secara cuma-cuma dengan maksud dan tujuan untuk memuliakan orang tersebut karena sesuatu kebaikan yang telah diperbuatnya. Hukum hadiah adalah diperbolehkan, dan jika niat kita ikhlas untuk memberi dan ingin meng eratkan hubungan silaturrahmi maka akan digolongkan kedalam sedekah. Sebagaimana hadis Rasulullah SAW: Artinya: “Rasullullah SAW menerima hadiah dan beliau selalu membalasnya.” HR. Al-Bazzar) Dalam hadis lain Rasulullah SAW Bersabda yang Artinya: “Hendaknya kalian saling memberi hadiah niscaya kalian saling cinta mencintai.” (HR. Bukhari ). 2. Hukum Hadiah Dasar hukum disyariatkannya hadiah adalah firman Allah swt dan Sunnah Rasulullah saw. a. Firman Allah swt QS. An Nisa’ : 4
65 ُوهُ ًسا فَ ُكل ْن ِطْب َن لَ ُكْم َع ْن َش ْيٍء ِمْنهُ نَفْ ِ فَإ ن نِ ْحلَةً َّ ِه َء َصدُقَاتِ َسا َوآتُوا النِِّ َمِريئًا َهنِيئًا Artinya: “kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari (maskawin) itu dengan itu dengan senang hati, maka terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati. (Q.S. an-Nisa/4:4) b. Sunnah Rasulullah saw Artinya: “janganlah menganggap remeh pemberian seorang tetangga, walaupun hanya berupa kaki kambing. ( H.R. al-Bukhari dan Muslim) 3. Pelaksanaan Hadiah Hadiah dapat dilaksanakan melalui cara-cara sebagai berikut : a. Benda yang dihadiahkan harus menjadi milik yang sah dari pemberi hadiah b. Penerima hadiah adalah orang-orang yang telah memberikan kesenangan kepada kita, meskipun tidak banyak c. Penerima hadiah biasanya orang-orang yang berprestasi d. Benda yang dihadiahkan tidak harus berwujud barang tertentu melainkan bebas dan menyesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan e. Benda untuk hadiah diberikan kepada siapapun selama tidak meminta pertanggungjawaban dari penerima hadiah Setelah mempelajari materi Wakaf, Hibah, Sedekah dan Hadiah diharapkan siswa memiliki perilaku : 1. Meningkatkan keikhlasan dalam beribadah 2. Gemar bersedekah terhadap orang yang membutuhkan bantuan 3. Meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesame 4. Meningkatkan rasa syukur kepada Allah 5. Membiasakan perilaku sederhana dan gemar menabung 6. Mempererat ukhuwah diantara sesama Menerapkan Perilaku Mulia
66 1. Wakaf adalah menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah. 2. Hibah adalah Akad yang menjadikan kepemilikan tanpa adanya pengganti ketika masih hidup dan dilakukan secara sukarela. 3. Sedekah adalah pemberian sesuatu kepada orang lain dengan niat ikhlas untuk melong dan membantu mereka yang membutuhkan 4. Hadiah ialah pemberian sesuatu kepada orang lain secara cuma-cuma dengan maksud dan tujuan untuk memuliakan orang tersebut karena sesuatu kebaikan yang telah diperbuatnya A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling benar 1. Wakaf termasuh shadaqah jariyah sebab…. a. Merupakan ibadah paling utama b. Membuktikan kepedulian sosial terhadap masyarakat c. Manfaatnya dirasakan oleh orang banyak d. Pahala dan kebaikannya mengalir terus selama harta wakaf dimanfaatkan e. Merupakan shadaqah yang paling besar pahalanya 2. Benda dapat diwakafkan harus telah memenuhi syarat – syaratnya. Salah satu syarat tersebut adalah…. a. Bendanya itu dimiliki oleh orang asing b. Bendanya itu cukup baik c. Bendanya itu sangat berharga d. Bendanya bermanfaat dan tetap e. Bendanya diserahkan dalam jangka waktu tertentu 3. Dalam mewakafkan harta hendaknya memenuhi rukun – rukunnya. Berikut ini termasuk diantara rukun – rukun wakaf, yaitu…. a. Yang mewakafkan orang islam b. Barangnya bernilai tinggi Rangkuman Evaluasi
67 c. Penyerahannya dengan tertulis dan ada dua saksi d. Pelaksanaannya hakim agama e. Orang yang berwakaf laki – laki 4. Pemberian sesuatu kepada orang lain secara cuma-cuma dengan maksud dan tujuan untuk memuliakan orang tersebut karena sesuatu kebaikan yang telah diperbuatnya disebut …. a. Sedekah b. Wakaf c. Hadiah d. Hibah e. Zakat 5. Berikut ini adalah tata cara pelaksanaan Hibah, kecuali…. a. Benda yang dihibahkan harus menjadi milik yang sah dari pemberi hibah, b. Penerima hibah adalah tidak terbatas hanya kaum muslimin saja c. Benda yang dihibahkan harus berwujud dan jelas d. Pelaksanaan hibah harus di depan masyarakat umum e. Harus ada sigat akad hibah dengan pasti dan jelas B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat! 1. Jelaskan kapan harta wakaf boleh dipindahkan? 2. Berikan pengertian tentang hibah dan hadiah! 3. Berikan perbedaan antara hibah dan hadiah! 4. Jelaskan manfaat pemberian Sedekah 5. Apa saja syarat – syarat barang yang dihibahkan? Tanggapan Orang Tua tentang Implementasi Materi ini Sikap Pengetahuan Ketrampilan Paraf Orang Tua
68 PETA KONSEP BAB QURBAN dan AQIQAH 5 QURBAN dan AQIQAH KETENTUAN QURBAN dan AQIQAH MACAM-MACAM QURBAN dan AQIQAH HIKMAH QURBAN dan AQIQAH Memiliki kepekaan sosial
69 Cermati bacaan berikut! Qurban bukan sekadar perayaan ritual penyembelihan hewan belaka, melainkan mewakili ajaran Islam dan kehidupan secara menyeluruh. Di dalamnya tekandung iman, pembelajaran, motivasi, kepedulian, bahkan ilmu pengetahuan. Qurban adalah pembelajaran tentang dakwah, pengasuhan, dan pendidikan keluarga. Qurban dimulai dari kisah nabi Ibrahim yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih anak kesayangannya. Ismail merupakan putera semata wayang yang sudah ditunggu bertahuntahun. Ismail juga merupakan sosok anak yang penurut, patuh kepada orang tua dan taat kepada perintah Allah SWT. Nabi Ibrahim tidk bisa berbuat apa-apa karena itu merupakan perintah Allah SWT. Nabi Ibrahim menyampaikan perintah Allah SWT tersebut kepada anaknya, Ismail. Diluar dugaan ternyata Ismail menerima perintah tersebut dengan senang hati, tidak merasa takut dan tidak marah kepada ayahnya, hal tersebut karena perintah tersebut merupakan wahyu dari Allah SWT. Nabi Ibrahim terkejut, tidak mengira bahwa anak kesayangannya itu begitu ikhlas untuk menerima Mengkritisi sekitar kita
70 perintah Allah SWT. Akan tetapi perintah tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilaksanakan karena setan terus menggoda dirinya untuk membatalkan hal tersebut. Setan tidak berhasil menggoda Ibrahim, lalu dia menggoda Ismail namun hal tersebut juga tidak berhasil. Nabi Ibrahim as dan Ismail sudah bulat tekadnya untuk melaksanakan perintah Allah SWT yaitu menyembelih anaknya Ismail. Namun Allah SWT memiliki kuasa yang sangat besar, Ismail yang sudah siap untuk disembelih, Allah SWT menggatikan Ismail dengan domba besar, sehat lagi bersih. Mulai saat itulah setiap tahun umat Islam diseluruh dunia diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih Qurban. Kisah ini menunjukkan betapa nabi Ibrahim sangat berhasil mendidik keluarga untuk mempunyai iman yang begitu dalam. Allah menguji keimanan dan ketaqwaannya. Karena keikhlasan serta pengorbanan yang dilakukan oleh nabi Ibrahim as yang rela melakukan perintah Allah SWT untuk menyembelih anak kesayangannya, nabi Ibrahim as meraih predikat Khalilullah (kekasih Allah). A. Qurban 1. Pengertian Qurban AKTIVITAS SISWA Diskusikan bersama teman-temanmu : 1. Mengapa umat islam disyariatkan untuk berqurban 2. Bagaimana hukum berqurban bagi orang islam yang memiliki kemampuan kekayaan yang berkecukupan Memperkaya Khazanah
71 Qurban menurut bahasa berasal dari kata berarti “dekat”, sedang menurut syariat qurban berarti hewan yang disembelih dengan niat beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan syaratsyarat dan waktu tertentu. Gambar 5.1 Pelaksanaan Qurban 2. Hukum Qurban Hukum berqurban adalah sunah muakadah artinya sangat dianjurkan bagi orang yang berkecukupan. Qurban bisa dilaksanakan setiap tahun bagi orang muslim yang mampu. Firman Allah Swt. QS. Al-Kautsar 1-2: ِّ َك َواْن َح ْر ِ َرب ِل َص ِلِّ َر * فَ َكْوثَ ْ ْع َطْينَا َك ال َ َّا أ ِن إ Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah”. 3. Jenis dan syarat-syarat Hewan Qurban. Hewan yang dijadikan qurban adalah hewan ternak, sebagaimana Firman Allah Swt. Dalam QS. Al-Hajj: 34: َ روا ا ْسم َمْن َس ًكا ِليَذْ ُكُ نَا ْ ل مٍة َجعَ َّ ُ هْم ِم ْن َوِل ُك ِلِّ أ ُ َر َزقَ ََّّللاِ َعلَى َما ِتِي َن م ْخب ُ ْ َوبَ ِِّشِر ال موا ُ ْسِل َ ُ أ َوا ِحدٌ فَلَه لَهٌ ِ ُكْم إ ه ُ لَ ِ َمِة األْنعَاِم فَإ بَ ِهي Artinya : ”Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dirizqikan Allah kepada mereka”. Jenis hewan yang boleh dijadikan Qurban yaitu : a. Domba (biri-biri) sekurang-kurangnya berumur satu tahun b. Kambing sekurang-kurangnya berumur satu tahun. c. Unta sekurang-kurangnya berumur lima tahun. d. Sapi atau kerbau sekurang-kurangnya berumur dua tahun.
72 - 4. Syarat-syarat Hewan Qurban : a. Hewan qurban berupa binatang ternak, yaitu unta, sapi dan kambing, baik domba atau kambing biasa b. Telah sampai usia yang ditentukan syariat yaitu c. Bebas dari aib (cacat) yang mencegah keabsahannya, yaitu : 1) Buta sebelah yang jelas/tampak 2) Sakit yang jelas 3) Pincang yang jelas 4) Sangat kurus, tidak mempunyai sumsum tulang d. Hewan qurban tersebut milik orang yang berqurban atau diperbolehkan ( diizinkan) baginya untuk berqurban. Tidak sah berqurban dengan hasil merampok dan mencuri, atau hewan tersebut milik dua orang yang berserikat kecuali dengan izin teman serikatnya tersebut. e. Tidak ada hubungan dengan orang lain. Tidak sah berqurban dengan hewan gadai dan hewan warisan sebelum warisannya dibagi f. Penyembelihan qurban harus terjadi pada waktu yang sudah ditentukan syariat. Maka jika disembelih sebelum atau sesudah waktu tersebut maka qurbannya tidak sah 6. Waktu Pelaksanaan Qurban Waktu yang ditetapkan untuk menyembelih qurban yaitu sejak selesai shalat Idul Adha (10 Dzulhijjah) sampai terbenam matahari tanggal 13 Dhulhijjah. Sabda Rasulullah saw.: Artinya: “Barang siapa menyembelih (hewan qurban) sebelum kita mengerjakan shalat, maka hendaklah ia menyembelih yang lain sebagai gantinya.” (Muttafaqun ‘Alaih). Tempat menyembelih sebaiknya dekat dengan tempat pelaksanaan shalat Idul Adha. Hal ini sebagai sarana untuk syi’ar Islam. Sabda Rasulullah saw.: Artinya: ”Nabi saw. biasa menyembelih qurban di tempat pelaksanaan shalat Ied.” 7. Tata cara penyembelihan hewan Qurban Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyembelihan hewan Qurban adalah
73 sebagai berikut: a. Orang yang berqurban disunnahkan menyembelihnya sendiri atau menyaksikan penyembelihannya b. Gunakan pisau yang tajam agar cepat terpotong c. Hadapkan hewan Qurban kea rah kiblat d. Potonglah ke dua urat leher hewan qurban, yaitu jalan nafas dan makanan. e. Pada waktu menyembelih hewan Qurban disunahkan membaca :” Bismillah, Wallahu Akbar”dan membaca Shalawat atas Nabi saw dan membaca doa : َّمِة ُم َح َّمٍد َو ِم ْن اُ ُهَّم تَقَبَّ ْل ِم ْن ُم َح َّمٍد َّ الل Artinya : “Ya Allah terimalah Qurban dari Nabi Muhammad, keluarganya dan umatnya” (HR. Ahmad) 8. Hikmah Qurban a. Sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah swt b. Sebagai wujud rasa syukur atas kenikmatan yang diberikan Allah SWT c. Sebagai bagian dari ibadah social (berbuat baik terhadap sesame terutama fakir miskin ) d. Mengikis sifat tamak dan menyuburkan sifat dermawan serta kecintaan untuk berqurban e. Sebagai perwujudan bahwa islam adalah agama rahmatan lil‘alamin f. Menghidupkan Sunnah nabi Ibrahim as, mengenang sejarahnya serta mengambil ibrah dari peristiwa tersebut g. Menghidupkan syi’ar islam B. Aqiqah
74 Gambar 5.2 Pemotongan hewan Aqiqah 1. Pengertian Aqiqah Menurut Bahasa Aqiqah berarti pemotongan. Menurut Istilah Aqiqah adalah pengurbanan hewan dalam syariat islam sebagai bentuk ucapan rasa syukur umat islam kepada Allah SWT. atas bayi yang dilahirkan dengan syarat-syarat tertentu menurut syariat ajaran islam. Akikah atau Aqiqah berarti menyembelih kambing pada hari ketujuh kelahiran anak. 2. Hukum Aqiqah Hukum akikah bagi orang tua yang baru melahirkan anaknya adalah sunah muakkad dan sebagai ulama menyebutkan bahwa akikah itu wajib. Pada hari itu, anak dicukur ranmbutnya dan diberi nama. Rasulullah Saw bersabda: وْلُ هللا ُ رَس َّ مرََة رَضِيَ هللا عَنُْه اَن عَنْ سَُ ََُلمٍ صَّلى هللا عَلَيْه وسلَم كُلُّ غ تذَْبـــح َيوْمَ سَابِعِهِ بِعَقيْقَتِهِ ُ مى يسََّ وَُ ُ يخْلَق وَُ Artinya : “Dari samura r.a., sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda, “Setiap anak yang baru lahir tergadai dan ditebus dengan aqiqah yaitu disembeli aqiqah itu untuknya pada hari ketujuh lalu dicukur dan diberi nama “. 3. Waktu pelaksanaan
75 Penyembelihan hewan berkenaan dengan kelahiran anak atau aqiqah disyariatkan dilakukan pada hari ketujuh kelahiran anak, namun jika hari ketujuh terlewatkan maka pelaksanaan akikah pada hari ke-14 atau hari ke-21, seperti penjelasan hadist dibawah ini: برَْيَدةِ عَنْ اَبِيْهِ عَنِ (1 عَنْ عَبْدِ هللا ُ نُه النّبِي صَّلى هللا عَلَيْه وسلَم اََّ ُ ِلسَبْعٍ وِلعَرْ تذْبِح ة ُ ُ َقالَ اَْلعَقِيْق بغ وَإلِحَْدى وَعِشْرِي Artinya :“Dari Abdullah bin Buraidah dari ayah Nabi saw., sesungguhnya Nabi telah bersabda,”Aqiqah itu disembeli pada hari ke tujuh, atau empat belas atau kedua puluh satu” 4. Jenis dan Syarat Aqiqah Aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor dan untuk anak perempuan satu ekor. Adapun binatang yang dipotong untuk aqiqah, syarat-syaratnya sama seperti binatang yang dipotong untuk qurban. Kalau pada daging qurban disunatkan menyedekahkan sebelum dimasak, sedangkan daging aqiqah sesudah dimasak. Rasulullah bersabda dalam hadist dari Aisyah ra.: عَن يعَق و ُل ا ّلل صلم ا! ن ُ ُ ن رَس اَ ََُلم شَاَتلن َمكَا ف َءَتان وَعَن ا لغ ا لجَار َية شَاة Artinya: ”Bahwasanya Rasulullah Saw. memerintahkan orang-orang agar menyembelih aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang umurnya sama, dan untuk anak perempuan seekor kambing”
76 Ketentuan atau syarat hewan Aqiqah sama halnya dengan ketentuan atau syarat hewan qurban yaitu cukup umur artinya telah mencapai atau lebih dari satu tahun dan hewan tersebut sehat atau terhindar dari cacat fisik. 5. Hal-hal Yang Disunahkan Waktu Pelaksanaan Aqiqah a. Membaca Basmalah b. Membaca sholawat atas nabi c. Membaca takbir d. Membaca do’a: مِنْكَ وَاَِليْكَ َّ هم بِسْمِ هللاِ اَلَلُ َّلْ مِنّي فََلنْ.....بِنْ فَتَقَب ة ُ ُ عَقِيْق e. Disembelih sendiri oleh ayah dari anak yang di aqiqah f. Daging aqiqah dibagikan pada fakir miskin dan tetangga setelah masak 6. Hikmah Aqiqah Adapun beberapa hikmah dari Aqiqah, diantaranya a. Melaksanakkan sunnah Nabi Muhammad SAW dalam meneladani Nabi Ibrahim A.S b. Melindungi dari godaan dan gangguan setan yang mengikuti sang bayi ketika baru lahir. c. Salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT dan ucapan rasa syukur pada karunia yang telah diberikan didunia berupa keturunan. d. Dapat memperkuat tali kerukunan dan persaudaraan antar masyarakat. e. Membebaskan anak dari ketergadaian f. Pembelaan orang tua di hari kemudian g. Menghindarkan anak dari musibah dan kehancuran, sebagaimana pengorbanan Nabi Ismail dan Ibrahim h. Pembayaran hutang orang tua kepada anaknya i. Pengungkapan rasa gembira demi tegaknya Islam dan keluarnya keturunan yang di kemudian hari akan memperbanyak umat Nabi Muhammad SAW j. Sumber jaminan sosial dan menghapus kemiskinan di masyarakat
77 Dengan memahami ajaran Islam mengenai Kurban dan aqiqah maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut : 1. Membiasakan diri untuk selalu ikhlas dalam setiap perbuatan 2. Menyingkirkan sifat kikir yang melekat pada diri kita dengan belajar dari para tetangga yang setiap tahun melakukan ibadah kurban 3. Saling berbagi kebahagiaan dengan cara memberikan sesuatu yang kita miliki kepada orang lain 4. Meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt. 5. Mentaati perintah kedua orang tua sebagai bentuk ketaatan kepada mereka 1. Qurban berarti hewan yang disembelih dengan niat beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan syarat-syarat dan waktu tertentu, disebut juga udhiyah. 2. Waktu yang ditetapkan untuk menyembelih qurban yaitu sejak selesai shalat Idul Adha (10 Dzulhijjah) sampai terbenam matahari tanggal 13 Dhulhijjah. 3. Hewan qurban berupa binatang ternak, yaitu unta, sapi dan kambing, baik domba atau kambing biasa yang sudah cukup usia. 4. Aqiqah adalah pengurbanan hewan dalam syariat islam sebagai bentuk ucapan rasa syukur umat islam kepada Allah SWT. atas bayi yang dilahirkan dengan syarat-syarat tertentu menurut syariat ajaran islam. 5. Hukum akikah bagi orang tua yang baru melahirkan anaknya adalah sunah muakkad dan sebagai ulama menyebutkan bahwa akikah itu wajib. 6. Aqiqah dilaksanakan pada hari ke tujuh dari kelahiran bayinya. 7. Aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor dan untuk anak perempuan satu ekor Rangkuman Menerapkan Akhlak Mulia
78 A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling benar 1. Yang tidak termasuk syarat dalam menyembelih Qurban adalah… a. Orang yang menyembelih harus orang islam b. Memotong pada pangkal leher agar lekas mati c. Penyembelihan dilakukan dengan sengaja disertai sengan niat karena Allah d. Alat penyembelihan pisaunya harus tajam b. Menyembelih binatang pada hari ketujuh kelahiran seorang bayi sebagai ungkapan ras asyukur kepada Allah swt disebut.... a. Sedekah c. Hadiah b. Qurban d. Akikah e. Wakaf 3. Berikut ini yang bukan Syarat-syarat hewan qurban adalah … a. Penyembelihan qurban tidak dibatasi waktu b. Telah sampai usia yang ditentukan syariat c. Hewan qurban tersebut milik orang yang berqurban d. Bebas dari aib (cacat) yang mencegah keabsahannya e. Hewan qurban berupa binatang ternak 4. Umur minimal kambing untuk qurban adalah… a. 1 tahun b. 1,5 tahun c. 2 tahun d. 2,5 tahun e. 3 tahun 5. Ibadah Qurban yang dilakukan oleh umat islam tidak terlepas dari sejarah Qurban dari … Evaluasi
79 a. Qabil dan Habil b. Nabi Muhammad aw c. Nabi Adam a.s dan Hawa d. Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s e. Nabi Yusuf a.s dan Nabi Ya’cub a.s B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar 1. Jelaskan perbedaan Qurban dan Aqiqah 2. Jelaskan secara singkat sejarah Qurban 3. Mengapa umat islam di syariatkan untuk berqurban 4. Jelaskan Syarat-syarat hewan Qurban 5. Jelaskan Hikmah Qurban dan Aqiqah Tanggapan Orang Tua tentang Implementasi Materi ini Sikap Pengetahuan Ketrampilan Paraf Orang Tua PETA KONSEP BAB KEPEMILIKAN DAN AKAD 6
80 Mengkritisi Sekitar kita KEPEMILIKAN DAN AKAD AKAD Menunjukkan Rasa Tanggung Jawab KEPEMILIKAN Pengertian dan Hukum Ketentuan Kepemilikan Ketentuan Akad Pengertian dan Hukum Menunjukkan Rasa Tanggung Jawab
81 Gambar 6.1 Sumber Daya Alam Cermati bacaan berikut! Di antara berbagai problematika kehidupan yang dihadapi manusia adalah yang terkait dengan Kepemilikian, misalnya tentang bagaimana cara memperoleh harta, mengembangkannya, hingga mendistribusikannya. Islam telah menggariskan hukum perolehan individu, seperti hukum bekerja, berburu, menghidupkan tanah yang mati, warisan, hibah, wasiat, dan sebagainya. Allah SWT berfirman :"Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu). " (QS. Al-Maidah: 18). Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa segala sesuatu yang berada di langit dan bumi merupakan kepunyaan Allah. Sedangkan manusia hanyalah pihak yang mendapat kuasa dari Allah untuk memanfaatkan harta Allah. “Dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya”. (QS. Al Hadiid: 7) Allah sudah memberikan kekuasaan kepada manusia untuk memiliki dan memanfaatkan isi bumi, tetapi apakah manusia sudah melakukan carara yang benar untuk memiliki dan memanfaatkannya. Seringkali terjadi pertikaian, perpecahan dan permusuhan dalam proses pemilikan. Semua itu terjadi karena keserakahan sehingga melanggar aturan-aturan yang yang berlaku baik aturan agama maupun aturan yang dibuat oleh pemerintah. Namun tidak manusia juga bersikap demikian. Ada juga diantara manusia yang berusaha memiliki sesuatu dengan menempuh cara-cara yang benar, dengan bekerja keras dan menaati aturan yang ada. Shingga bisa tercipta kedamaian dalam kehidupan. AKTIVITAS SISWA 1 Diskusikan dengan teman-temanmu : 1. Apa yang harus kita lakukan sebagai manusia yang diberi kekuasaa oleh
82 A. Kepemilikan C. Pengertian Kepemilikan dan Dasar Hukumnya Kepemilikan (Milkiyah) berasal dari kata “Al-milk” artinya: penguasaan terhadap sesuatu. Sedangkan menurut istilah milkiyah adalah suatu harta atau barang yang secara hukum dapat dimiliki oleh seseorang untuk dimanfaatkan dan dibenarkan untuk dipindahkan. Dasar Hukum Kepemilikan adalah QS. Al-Ahzab : 50 : ن َّ ه ُ جو َر ُ ُ َج َك الالتِي آتَْي َت أ ْزَوا َ َك أ نَا لَ ْ ل ْحلَ َ َّا أ ِن ي إ ُّ ِ ب َّ َها الن ُّ ي َ يَا أ ما َّ َك ِم ُ َك ْت يَ ِمين َملَ ْي َك َو َما ََّّللاُ َعلَ َء فَا َ أ Artinya : “Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istriistrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu …..:” Sabda Rasulullah SAW : “ Siapa yang gugur dalam mempertahankan hartanya ia syahid, siapa yang gugur dalam mempertahankan darahnya ia syahid, siapa yang gugur dalam mempertahankan agamanya ia syahid, siapa yang gugur dalam mempertahankan keluarganya ia syahid “ (HR. Bukhari dan Muslim). Memperkaya Khazanah
83 D. Ketentuan syariat mengenai hak milik Ketentuan tentang hak – hak manusia untuk memilliki seisi alam ini harus berlandaskan pada ketentuan yang dibuat Allah Swt. Syariat islam mempunyai aturan tertentu mengenai keinginan seseorang untuk memiliki kekayaan alam ini menjadi milik pribadinya. Ketentuan islam mengenai kekayaan pribadi itu meliputi delapan pokok, yaitu sebagai berikut : a. Pemanfaatan kekayaan b. Membayar zakat c. Penggunaan yang berfaedah d. Penggunaan yang tidak merugikan e. Kepemilikan yang sah f. Penggunaan berimbang g. Pemanfaatan sesuai hak h. Kepentingan kehidupan E. Sebab-sebab Kepemilikan a. Ihrazul Mubahat yaitu barang atau harta itu belum ada pemiliknya secara sah Contohnya : Ikan di sungai, ikan di laut, hewan buruan, Burung-burung di alam bebas, air hujan dan lain-lain. b. Al-Uqud yaitu barang atau harta itu dimiliki karena melalui akad. contohnya : lewat jual beli, hutang piutang, sewa menyewa, hibah atau pemberian dan lain-lain. c. Al- Khalafiyah yaitu barang atau harta itu dimiliki karena warisan contohnya : mendapat bagian harta pusaka dari orang tua, mendapat barang dari wasiat ahli waris. d. At-tawalludu minal mamluk yaitu harta atau barang yang didapat dari perkembang biakan. Contohnya : Telur dari ayam yang dimiliki, anak sapi dari sapi yang dimiliki dan lain-lain. F. Ihrazul Mubahat dan Khalafiyah Ihrazul Mubahat adalah bolehnya seseorang memiliki harta yang belum dimiliki oleh seseorang atau kelompok. Misalnya Air yang tidak dimiliki
84 seseorang, rumput dan pepohonan dihutan belantara, binatang buruan dan ikanikan di laut. Ini semua termasuk barang yang semua orang boleh menguasainya dengan maksud memilikinya. Untuk mendapatkan kepemilikan dengan cara Ihrazul Mubahat ini memerlukan dua syarat : a. Benda ini tidak dikuasai orang lain Misalnya air hujan yang telah dikumpulkan dalam suatu tempat oleh seseorang, maka orang lain tidak boleh mengambilnya, meskipun air itu dibiarkan oleh pemiliknya b. Ada tujuan untuk memilikinya Jika tidak bertujuan memiliki, benda itu tidak menjadi miliknya. Contoh orang yang menjemur jaring untuk dikeringkan, lalu ada binatang buruan terjerat oleh jaring itu, maka orang lain masih dapat memilikinya. Khalafiyah adalah bertempatnya seseorang atau sesuatu yang baru ditempat yang lama yang sudah tidak ada dalam berbagai macam hak. Khalafiyah ada dua macam : 1) Khalafiyah syakhsun ‘an syakhsin, yaitu kepemilikan suatu harta dari harta yang ditnggalkan oleh pewarisnya. 2) Khalafiyah syai’un ‘an syai’in adalah kewajiban seseorang untuk mengganti harta / barang milik orang lain yang dipinjam karena rusak atau hilang sesuai harga dari barang tersebut 2. Macam-macam Kepemilikan Para ulama telah membagi milik menjadi tiga bagian, yaitu : 1) Milkul ‘ain disebut juga milkul raqabah, yaitu memiliki suatu benda yang benda itu dapat dimiliki,seperti benda-benda yang dapat bergerak dan dapat dipindahkan seperti binatang, dan benda yang tidak dapat bergerak seperti kebun, rumah dan sebagainya. 2) Milkul manfaah, yaitu sebatas memiliki kemanfaatan suatu barang. Misalnya membaca buku, mempergunakan alat-alat perabot, mendiami rumah dengan cara menyewa atau meminjam.
85 3) Milkul dain, yaitu kepemilikan suatu barang sebab transaksi hutang. Misalnya sejumlah uang yang di hutangkan kepada seseorang atau uang dari harga pengganti barang yang dirusakkan Menurut Dr. Husain Abdullah kepemilikan dapat dibedakan menjadi : 1) Kepemilikan pribadi (Individu), yaitu suatu harta yang dimiliki seseorang atau kelompok, namun bukan untuk umum, Contohnya: Rumah, Mobil, Sawah dan lain-lain. 2) Kepemilikan publik (umum), yaitu harta yang dimiliki oleh banyak orang. Contohnya: Jalan Raya, laut, lapangan Olah Raga dan lain-lain. 3) Kepemilikan Negara Contohnya: Gedung Sekolah Negeri, Gedung Pemerintahan, Hutan dan lain-lain. 3. Ihyaul Mawat Ihyaul Mawat ialah upaya untuk membuka lahan baru atas tanah yang belum ada pemiliknya. Misalnya, membuka hutan untuk lahan pertanian, menghidupkan lahan tandus menjadi produktif yang berasal dari rawa-rawa yang tdak produktif atau tanah tandus lainnya agar menjadi produktif. Hukum membuka lahan baru adalah Jaiz (boleh) dengan dua syarat : 1) Orang yang membuka lahan harus beragama islam 2) Tanah yang dibuka masih bebas, belum dimiliki orang lain Rasulullah SAW bersabda : وَما َمنْ اَحيا اَرْض ا ْميتة فَلُه اَجر اكَلَُه اَلعوا فِي فَهوََله صََدَقة )رواه النسائى وصححه ابن حبان) Artinya: “ Barang siapa yang membuka tanah yang belum ada pemiliknya (mati) maka dia mendapat pahala, dan apa-apa yang dimakan (tanamanya) maka hal itu adalah merupakan shadaqah baginya” (H.R. Nasa’I dandisahkan oloeh Ibnu HIbban).
86 4. Hikmah Kepemilikan Ada beberapa hikmah disyari’atkannya kepemilikan dalam Islam, antara lain : 1) Terciptanya rasa aman dan tenteram dalam kehidupan bermasyarakat. 2) Terlindunginya hak-hak individu secara baik. 3) Menumbuhkan sikap kepedulian terhadap fasilitas-fasilitas umum. 4) Timbulnya rasa kepedulian sosial yang semakin tinggi. B. AKAD Gambar 7.1 saling bersepakat A. Pengertian dan Dasar Hukum Akad Akad menurut bahasa artinya ikatan atau persetujuan, sedangkan menurut istilah akad adalah transaksi atau kesepakatan antara seseorang (yang menyerahkan) dengan orang lain (yang menerima) untuk pelaksanaan suatu perbuatan. Contohnya : akad jual beli, akad sewa menyewa, akad pernikahan. Dasar Hukum dilakukannya Akad adaah Firman Allah SWT dalam QS. Al-Maidah : 1 وِد ........... ُقُ ع ْ ِال وا ب ْوفُ َ وا أ ُ َمن ِذي َن آ َّ َها ال ُّ ي َ يَا أ Artinya : ” Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu…”
87 Berdasarkan ayat tersebut dapat dipahami bahwa melakukan isi perjanjian atau akad itu hukumnya wajib. B. Rukun akad dan Syarat akad Adapun rukun akad adalah : 1) Dua orang atau lebih yang melakukan akad (transaksi) disebut Aqidain. 2) Sighat (Ijab dan Qabul). 3) Ma’qud ‘alaih (sesuatu yang diakadkan). Sementara itu syarat akad adalah sebagai berikut : 1) Syarat orang yang bertransaksi antara lain : berakal, baligh, mumayis dan orang yang dibenarkan secara hukum untuk melakukan akad 2) Syarat barang yang diakadkan antara lain : bersih, dapat dimanfaatkan, milik orang yang melakukan akad dan barang itu diketahui keberadaannya. 3) Syarat sighat: dilakukan dalam satu majlis, ijab dan qabul harus ucapan yang bersambung, ijab dan qabul merupakan pemindahan hak dan tanggung jawab. C. Macam – macam Akad Ada beberapa macam akad, antara lain: 1) Akad lisan, yaitu akad yang dilakukan dengan cara pengucapan lisan. 2) Akad tulisan, yaitu akad yang dilakukan secara tertulis, seperti perjanjian pada kertas bersegel atau akad yang melalui akta notaris. 3) Akad perantara utusan (wakil), yaitu akad yang dilakukan dengan melalui utusan atau wakil kepada orang lain agar bertindak atas nama pemberi mandate. 4) Akad isyarat, yaitu akad yang dilakukan dengan isyarat atau kode tertentu. 5) Akad Ta’athi (saling memberikan), akad yang sudah berjalan secara umum. Contoh: beli makan di warung, harga dan pembayaran dihitung pembeli tanpa tawar menawar. D. Hikmah Akad Ada beberapa hikmah dengan disyariatkannya akad dalam muamalah, antara lain: 1) Munculnya pertanggung jawaban moral dan material.
88 2) Timbulnya rasa ketentraman dan kepuasan dari kedua belah pihak. 3) Terhindarnya perselisihan dari kedua belah pihak. 4) Terhindar dari pemilikan harta secara tidak sah. 5) Status kepemilikan terhadap harta menjadi jelas Dengan mempelajari materi Kepemilikan dan Akad diharapkan siswa memiliki berperilaku : 1. Memiliki rasa tanggung jawab dalam ucapan dan perbuatan. 2. Membiasakan menjaga kepemilikan dengan baik dan benar. 3. Membiasakan untuk saling menghargai prinsip orang lain dalam hal menjaga harta yang dimilikinya. 4. Mengembalikan apa telah dipinjam. 5. Menjaga barang-barang yang telah kita pinjam jangan sampai rusak maupun hilang. 1. Milkiyah adalah suatu harta atau barang yang secara hukum dapat dimiliki oleh seseorang untuk dimanfaatkan dan dibenarkan untuk dipindahkan 2. Akad adalah transaksi atau kesepakatan antara seseorang (yang menyerahkan) dengan orang lain (yang menerima) untuk pelaksanaan suatu perbuatan. 3. Ihrazul Mubahat adalah bolehnya seseorang memiliki harta yang belum dimiliki oleh seseorang atau kelompok Menerapkan Perilaku Mulia Rangkuman
89 4. Ihyaul Mawat ialah upaya untuk membuka lahan baru atas tanah yang belum ada pemiliknya. 5. Macam-macam kepemilikan yaitu Kepemilikan penuh, , kepemilikan materi dan kepemilikan manfaat A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling benar 1. Menurut Istilah Fiqh Kepemilikan mempunyai pengertian : a. Suatu barang yang secara hukum dapat dimiliki oleh seseorang untuk dimanfaatkan dan dibenarkan untuk dipindahkan penguasaannya pada orang lain b. Suatu barang yang secara hukum dapat dimiliki oleh seseorang untuk dimanfaatkan c. Suatu barang yang secara hukum dapat dimiliki oleh seseorang untuk dipindahkan penguasaannya d. Suatu barang yang secara hukum dapat dimiliki oleh seseorang untuk dibenarkan oleh orang lain e. Suatu barang yang secara hukum dapat dimiliki oleh seseorang 2. Berikut yang bukan sebab-sebab kepemilikan adalah… a. Ihrazul mubahat b. Al – uqud c. Khalafiyah d. Ihya’ mawat al – ard e. Wakalah 3. Yang merupakan hikmah milkiyah adalah……… a. Terhindarnya dari hokum riba’ b. Membuat manusia berlomba dalam kejahatan c. Dapat mendatangkan kerugian EVALUASI
90 d. Dapat menimbulkan rasa dendam e. Akan mendatangkan kesengsaraan 4. Kepemilikan suatu barang dengan cara hutang disebut… a. Milkuddain b. Mikuddin c. Milkul Manfaa’ah d. Milkultam e. Milkunnaqis 5. Setelah seharian penuh nelayan memancing ikan di pantai, akhirnya Wawan mendapatkan beberapa ekor ikan yang akan dibawa pulang. Kepemilikan Wawan terhadap ikan tersebu tersebut termasuk conto dari … i. Al-‘uqud ii. At-tadmin iii. At-tawallud iv. Khalafiyyah v. Ihrazul mubahat B. Jawablah pertanyaan berikut secar singkat dan tepat! 1. Jelaskan pengertian kepemilikan dalam islam! 2. Sebutkan sebab – sebab kepemilikan dalam islam! 3. Berikan contoh ihrazul mubahat dan ihyaul mawat ! 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Ihrazul Mubahat dan Khalafiyah 5. Berikan dasar hukum yang menerangkan kepemilikan dan akad! Tanggapan Orang Tua tentang Implementasi Materi ini Sikap Pengetahuan Ketrampilan Paraf Orang Tua
91 PETA KONSEP BAB WAKALAH DAN SULHU 7 WAKALAH DAN SULHU
92 Dalam kehidupan sehari-hari kita sering di hadapi dengan berbagai permasalahanyang membutuhkan bantuan orang lain. Sehebat apapun kita pasti memiliki kelemahan-kelemahan dan keterbatasan dalam melakukan sesuatu. Karena kemampuan yang terbatas tersebut kita sering menggunakan jasa orang lain baik untuk meminta tolong atau mewakilahkan pekerjaan yang tidak mungkin bisa kita kerjakan oleh kita sendiri . kita tidak dapat berdiri sendiri, tetapi selalu membutuhkan bantuan Mengkritisi Sekitar kita
93 orang lain, baik untuk memenuhi kepentingannya sendiri maupun kepentingan orang lain. Setiap kita pada dasarnya saling membutuhkan bantuan dari sesamanya dalam berbagai pekerjaan yang dapat mendatangkan manfaat bagi kehidupannya.Salah satu contoh dalam Al-Quran Allah mengisahkan tentang Ash-habul Kahfi yang bertindak untuk dan atas nama rekan-rekannya sebagai wakil mereka dalam memilih dan membeli makanan. Dalam ayt yang lain juga Allah menceritakan tentang kisah Nabi Yusuf ‘Alaihis salam, ketika ia berkata kepada raja (dalam firman Allah Ta’ala yang artinya): “Berkata Yusuf: “Jadikanlah Aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya Aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.” . Dalam dunia perbankan juga sering terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Dan banyak lagi contoh contoh yang lain yang membuktikan bahwa manusia dalam hidup harus saling tolong menolong, baik ketika manusia sedang menghadapi masalah maupun ketika tidak menghadapi masalah. Ketika kita menghadapi masalah yang berakibat terjadinya pertikaian, kita juga harus membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh teman, saudara, keluar atau lingkungan kita. Sehingga apabila prinsip tolong menolong kita terapkan dalam kehidupan maka akan terciptanya kedamaian baik bagi diri sendiri, keluarga ataupun masyarakat. MEMPERKAYA KHAZANAH AKTIVITAS SISWA 1 Kemukakan Contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang manusia dalam hidup saling tolong menolong dan membutuhkan pertolongan orang lain
94 A. Wakalah 1. Pengertian Wakalah Wakalah menurut bahasa artinya mewakilkan, sedangkan menurut istilah yaitu mewakilkan atau menyerahkan pekerjaan kepada orang lain agar bertindak atas nama orang yang mewakilkan selama batas waktu yang ditentukan 2. Hukum Wakalah Hukum Wakalah Asal hukum wakalah adalah mubah, tetapi bisa menjadi haram bila yang dikuasakan itu adalah pekerjaan yang haram atau dilarang oleh agama dan menjadi wajib kalau terpaksa harus mewakilkan dalam pekerjaan yang dibolehkan oleh agama. Allah Swt berfirman dalam Qs. Al-Kahfi : 19: وا ُ فَاْبعَ َح ث َ َه أ ا ُّ ي َ ُظ ْر أ ْن يَ ْ َمِدينَ ِة فَل ْ لَى ال ِ ُكْم َهِذِه إ ِ َو ِرقِ ُكْم ب دَ ْز َكى َ ط ْف َوال ....أ يَتَلَ َّ ْ َول ُ ِ ِر ْز ٍق ِمْنه ُكْم ب تِ ْ يَأ ْ َطعَا ًما فَل َحدًا َ ُكْم أ ِ ن ب َّ ُ ْش ِعَر ي Artinya :”Maka suruhlah salah seorang di antara kamu ke kota dengan membawa uang perakmu ini” Menurut ayat tersebut Allah SWT membolehkan mewakilkan sesuatu pekerjaan kepada orang lain. Rasulullah saw. bersabda: و ُل هللا ص ُ هرَ يرََةقَاَل وَك َلن ى رَس ُ ب ى عَن أَ ُّ ع طَى الن ب ي م ب ح ف ظٍ زَكَاةٍ رََمضَاَن وَأَ ُق بََة بن عََلي ه وَسَ لمَ ع صَ لى هللاُ َُها عََلى صَحَاَبت ه عَام رٍ غَنَمًا َيق س م ()رواه البخارى “Dari Abu Hurairah ra.berkata : “Telah mewakilkan Nabi saw. kepadaku untuk memelihara zakat fitrah dan beliau telah memberi Uqbah bin Amr seekor kambing agar dibagikan kepada sahabat beliau” (HR. Bukhari).
95 Kebolehan mewakilkan ini pada umumnya dalam masalah muamalah. Misalnya mewakilkan jual beli, menggadaikan barang, memberi shadaqah / hadiah dan lain-lain. Sedangkan dalam bidang ‘Ubudiyah ada yang boleh dan ada yang dilarang. Yang boleh misalnya mewakilkan haji bagi orang yang sudah meninggal atau tidak mampu secara fisik, mewakilkan memberi zakat, menyembelih hewan kurban dan sebagainya. Sedangkan yang tidak boleh adalah mewakilkan Shalat dan Puasa serta yang berkaitan dengan itu seperti wudhu’. 3. Rukun dan Syarat Wakalah Wakalah memiliki Rukun dan syarat-syaratnya. Adapun rukun Wakalah adalah a. Orang yang mewakilkan / yang memberi kuasa (Muwakkil Syaratnya : Ia yang mempunyai wewenang terhadap urusan tersebut. b. Orang yang diwakilkan / yang diberi kuasa (Wakil) Syaratnya : 1) Baligh dan Berakal sehat. 2) Cakap hukum 3) Dapat mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya 4) Orang yang diberi amanah c. Urusan yang di wakilkan (Muwakkal Fiihi) Syaratnya: 1) Diketahui dengan jelas oleh orang yang mewakilkan 2) Tidak bertentangan dengan syariat islam 3) Dapat diwakilkan menurut syariat islam 4) Mempunyai kewenangan pada perkara yang diwakilkan d. Sighat (Ijab Qabul). Syarat Sighat (Ijab Qabul) adalah : 1) Pengucapan lafal. Untuk pihak muwakkli disyaratkan pengucapan dengan lafal yang menunjukkan keridhoannya. Misalnya ucapan, "Saya wakilkan kepada anda untuk membeli ini." (wakkaltuka fi syiraa`i kadza). Adapun dari pihak wakil, tidak disyaratkan pengucapan dengan lafal, tapi syaratnya adalah tidak adanya penolakan dari wakil. Kalau pihak wakil
96 menyatakan penolakannya, misal dia berkata,"Saya tidak menerima perwakilan ini." (laa aqbal), maka akad wakalahnya tidak sah. 2) Shighat wakalah tidak digantungkan (ta'liq) pada suatu syarat tertentu. Misal, tidak sah akad wakalah dengan mengucapkan,"Kamu akan menjadi wakilku untuk urusan ini, jika Fulan datang dari perjalanan." 4. Jenis Pekerjaan Yang Dapat Diwakilkan a. Pekerjaan yang boleh digantikan oleh orang lain untuk mengerjakannya, maka tidak sah mewakilkan untuk mengerjakan ibadah seperti sholat, puasa, membaca ayat Al-Quran karena hal ini tidak bisa diwakilkan. b. Pekerjaan yang telah menjadi kepunyaan yang berwakil sewaktu dia berwakil. Oleh karena itu, tidak sah berwakil menjual barang yang belum dimilikinya. c. Pekerjaan yang diketahui dengan jelas, batal mewakilkan sesuatu yang masih samar. Seperti seseorang berkata: “aku jadikan engkau sebagai wakilku untuk mengawinkan salah seorang anakku”. d. Berwakallah juga terjadi pada jual beli dan hal ini termaksud yang selalu terjadi, pengertian mewakilkan secara mutlak bukanlah berarti seorang wakil dapat bertindak semena-mena, tetapi maknanya adalah ia berbuat untuk jual beli dikalangan para pedagang dan untuk hal yang lebih berguna bagi yang mewakilkan. e. Pekerjaan yang diwakilkan adalah semua pekerjaan yang dapat diakadkan oleh dirinya sendiri, artinya secara hukum pekerjaan ini dapat gugur jika digantikan. Contoh : mewakilkan sesuatu kepada orang lain untuk menjual barang atau membeli. f. Pekerjaan yang diwakilkan adalah pekerjaan yang boleh diwakilkan menurut agama. 5. Berakhirnya Akad Wakalah Akad wakalah akan berakhir apabila terdapat hal-hal berikut: a. Salah seorang yang berakad hilang akalnya. b. Dihentikannya pekerjaan yang dimaksud. c. Salah seorang dari yang berakad meninggal. d. Pemutusan oleh orang yang mewakilkan terhadap wakil.
97 e. Keluarnya orang yang mewakilkan dari status pemilikan. 6. Hikmah Wakalah Hikmah yang diperoleh dari wakalah adalah sebagai berikut: a. Mengajarkan prinsip tolong-menolong antara satu dengan yang lainnya untuk tujuan kebaikan. b. Mengajarkan kepada manusia untuk merenungi bahwa hidup ini tidak sempurna. c. Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu sehingga mengurangi pengangguran. d. Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat sebab tidak semua orang mempunyai kemampuan dapat menyelesaikan pekerjaan tertentu dengan sebaik-baiknya B. Shulhu 1. Pengertian Sulhu As-shulhu menurut bahasa Arab bermakna memutus pertengkaran, perselisihan, atau perdamaian. Sedangkan menurut istilah yaitu perjanjian perdamaian diantara dua pihak yang berselisih. Shulhu dapat juga diartikan perjanjian untuk menghilangkan dendam, persengketaan atau permusuhan (memperbaiki hubungan kembali). Berdasarkan pengertian di atas, dapat kita pahami bahwa shulhu adalah akad yang bertujuan untuk mengakhiri perselisihan atau persengketaan. 2. Hukum Shulhu Hukum shulhu atau perdamaian adalah wajib, sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau perintah Allah SWT. Allah berfirman dalam Qs. Al Hujurat : 10 : ُكْم َّ ل َّقُوا ََّّللاَ لَعَ َوات َخَوْي ُكْم َ ْصِل ُحوا بَ ْي َن أ َ ْخَوةٌ فَأ ِ ُمْؤ ِمنُو َن إ ْ َما ال َّ ِن إ ْر َح ُمو َن تُ
98 Artinya: “Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (Qs. Al Hujurat : 10). 3. Rukun Shulhu a. Musalih, yaitu masing-masing pihak yang melakukan akad perdamaian untuk menghilangkan permusuhan atau sengketa. b. Musalih anhu, yaitu persoalan-persoalan yang diperselisihkan atau dipersengketakan. c. Musalih alaih, yaitu hal-hal yang dilakukan oleh salah satu pihak terhadap lawannya untuk memutuskan perselisihan. d. Sigat ijab dan kabul antara dua pihak yang melakukan akad perdamaian. 4. Syarat-syarat Shulhu a. Musalih sama-sama sah bertindak dalam masalah hukum. b. Tidak ada paksaan terhadap kedua belah pihak. c. Masalah yang didamaikan tidak bertentangan dengan prinsip Islam. d. Jika perdamaian tidak bisa diselesaikan oleh kedua belah pihak, maka dapat dibantu oleh pihak ketiga. 5. Macam-macam Shulhu Dari segi orang yang berdamai, sulhu macamnya sebagai berikut : 1) Perdamaian antar sesama muslim 2) Perdamaian antar sesama muslim dengan non muslim 3) Perdamaian antar sesama Imam dengan kaum bughat (Pemberontak yang tidak mau tunduk kepada imam). 4) Perdamaian antara suami istri. 5) Perdamaian dalam urusan muamalah dan lain-lain. 6. Hikmah Shulhu 1) Dapat menyelesaikan perselisihan dengan sebaik-baiknya. Bila mungkin tanpa campur tangan pihak lain. 2) Dapat meningkatkan rasa ukhuwah / persaudaraan sesama manusia.
99 3) Dapat menghilangkan rasa dendam, angkara murka dan perselisihan diantara sesama. 4) Menjunjung tinggi derajat dan martabat manusia untuk mewujudkan 5) Mewujudkan kebahagiaan hidup baik individu maupun kehidupan masyarakat. Dengan mempelajari materi Wakalah dan Shulhu diharapkan siswa memiliki berperilaku : 1. Memiliki rasa saling menghargai karena setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan 2. Memiliki rasa tanggung jawab terhadap semua setiap ucapan dan perbuatan 3. Menumbuhkan rasa saling tolong menonong terhadap sesama 4. Menjaga ukhuwah/ persaudaraan diantara sesama manusia 5. Lebih bijaksana dalam menyelesaikan setiap permasalahan 6. Berjiwa besar menghadapi setiap perbedaan 7. Menumbuhkan sikap tangguh dalam menjalani kehidupan . 1. Wakalah adalah mewakilkan atau menyerahkan pekerjaan kepada orang lain agar bertindak atas nama orang yang mewakilkan selama batas waktu yang ditentukan Menerapkan Perilaku Mulia RANGKUMAN
100 2. Hukum wakalah adalah mubah (boleh), tetapi bisa menjadi haram bila pekerjaan yang dikuasakan itu adalah pekerjaan haram / dilarang oleh agama. 3. Pekerjaan yang diwakilkan pada umumnya dalam masalah mu’amalah. Sedangkan dalam masalh ‘ubudiyah mahdah tidak boleh diwakilkan, seperti shalat, puasa dan lain-lain, kecuali haji boleh diwakilkan bagi yang sudah meninggal dunia atau tidak mampu secara fisik. 4. Shulhu adalah perjanjian perdamaian di antara dua pihak yang berselisih. Sulhu dapat juga diartikan perjanjian untuk menghilangkan dendam, persengketaan atau permusuhan (memperbaiki hubungan kembali). 5. Hukum shulhu adalah wajib, karena manusia harus selalu hidup rukun dan damai dengan sesama manusia. A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling benar 1. Menurut Istilah Wakalah adalah…. a. Perdamaian anak dan orang tua b. Penyerahan atau pemberian mandat atau penjaga c. Pemberian hadiah kepada orang yang berprestasi d. Perselisihan antara suami dan istri e. Menyerahkan sesuatu yang berharga kepada orang lain 2. Salah satu ibadah yang tidak diperkenankan untuk dilakukan dengan wakalah yaitu …… a. Mendirikan Shalat b. Memungut zakat c. Menyemblih kurban d. Melaksanakan Haji e. Menjual Kebun 3. Yang dapat mengakhiri Aqad Wakalah adalah, kecuali …….. EVALUASI