35
capital gain yang diharapkan maka harga saat menjual saham harus lebih
tinggi dibandingkan harga saat membeli saham. Harga saham dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor dari internal dan eksternal perusahaan
tetapi yang sering mempengaruhi harga saham adalah permintaan dan
penawaran saham perusahaan itu di pasar. Semakin banyak investor yang
membeli saham suatu perusahaan (permintaan) dan sedikit investor yang
menjual saham suatu perusahaan (penawaran) maka harga saham
tersebut akan semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya saat investor
banyak yang ingin menjual saham dibandingkan yang membeli saham
maka hal tersebut akan berdampak pada turunnya harga saham.
Menurut Irham Fahmi (2012) Harga saham merupakan nilai suatu
saham yang menggambarkan suatu kekayaan perusahaan yang
mengeluarkan saham tersebut.
Musdalifah Azis (2015:80) mendefinisikan harga saham sebagai
berikut :
Harga Saham adalah harga pada pasar riil, dan merupakan
harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga
dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika
pasar ditutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya.
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:102) harga saham
merupakan harga yang terjadi di bursa pada waktu tertentu.
36
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah
harga suatu saham pada pasar bursa yang ditentukan oleh pelaku pasar
dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham dan
menggambarkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham.
Harga saham menurut Widoatmodjo (2011:45) dalam dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Harga Nominal merupakan nilai yang ditetapkan oleh emiten
untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkannya. Harga
nominal ini tercantum dalam lembar saham tersebut.
2. Harga Perdana merupakan harga sebelum harga tersebut
dicatat di bursa efek. Besarnya harga perdana ini tergantung dari
persetujuan antara emiten dan penjamin emisi.
3. Harga Pasar merupakan harga jual dari investor yang satu ke
investor yang lain. Harga pasar terjadi setelah saham tersebut
dicatat di bursa efek.
4. Harga Pembukaan merupakan harga yang diminta penjual dari
pembeli pada saat jam bursa dibuka
5. Harga Penutupan merupakan harga yang diminta oleh penjual
dan pembeli saat akhir hari buka.
6. Harga Tertinggi merupakan harga paling tinggi pada satu hari
bursa.
37
7. Harga Terendah merupakan harga paling rendah pada satu hari
bursa
8. Harga Rata-rata merupakan rata-rata harga dari harga tertinggi
dan terendah. Harga ini bisa dicatat untuk transaksi harian,
bulanan atau tahunan.
Zulfikar (2016) menyatakan terdapat beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan harga saham, yaitu :
1. Faktor Internal
a. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan
b. Pengumuman pendanaan
c. Pengumuman badan direksi manajemen
d. Pengumuman pengambilalihan diversifikasi
e. Pengumuman investasi
f. Pengumuman ketenagakerjaan
g. Pengumuman laporan keuangan perusahaan
2. Faktor Eksternal
a. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku
bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi,
serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang
dikeluarkan pemerintah
b. Pengumuman hukum (legal announcements)
38
c. Pengumuman industri sekuritas
d. Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar
e. Berbagai isu baik dari dalam dan luar negeri
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang relevan dan digunakan sebagai bahan referensi
dalam penelitian ini antara lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Aziz Ependi, Nina Agustina dan Zul
Azhar (2018), yang meneliti “Pengaruh Debt to equity ratio, Total Asset
Turnover, Return On Equity dan Earning Per Share Terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Sub sektor Otomotif yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Periode 2014-2017”.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ulfa Rizki Indriyanti dan Nurfauziah yang
meneliti “The Effect of Financial Performance and Market Performance
on The Stock Price” pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
Tahun 2012-2016.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Romaidi, yang meneliti “Pengaruh
Earning Per Share, Return On Equity, Net Profit Margin, Debt to equity
ratio dan Total Asset Turnover Terhadap Harga Saham pada perusahaan
Food and Beverage yang terdaftar di BEI periode 2011-2015”.
39
4. Penelitian yang dilakukan Rita Widyanti dan Fredella Colline (2017) yang
meneliti “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham pada
Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI Periode 2011-2015”.
5. Penelitian yang dilakukan Sir Kalifatullah Ermaya dan Nugraha (2018)
yang meneliti “Pengaruh Current Ratio, Debt to equity ratio, Total Asset
Turnover dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham” pada
perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2014-2015.
6. Penelitian yang dilakukan Edhi Asmirantho dan Oktaviani Kusumah
Somantri yang meneliti “The Effect of Financial Performance on stock
Price at Pharmaceutical Sub-Sector Company Listed In Indonesia stock
Exchange” periode 2012-2016
40
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
Judul, Pengarang Hasil Penelitian dan Metode Persamaan Perbedaan
yang Digunakan
dan Tahun Variabel Variabel
− Secara parsial DER dan ROE penelitian penelitian yaitu
Pengaruh Debt to berpengaruh negatif terhadap yaitu DER, ROE
harga saham, sedangkan EPS TATO, EPS
equity ratio, Total berpengaruh positif terhadap dan Harga Tahun
harga saham. Dan TATO tidak Saham Pengamatan
Asset Turnover, Return berpengaruh terhadap harga 2014-2017
saham Objek yang
On Equity dan Earning diteliti yaitu
− Secara simultan DER, TATO, ROE Perusahaan
Per Share Terhadap dan EPS berpengaruh terhadap Sub Sektor
harga saham Otomotif
Harga Saham pada yang
− Teknik analisis yang digunakan terdaftar di
Perusahaan Sub Sektor adalah Uji Asumsi Klasik, BEI
Analisis regresi data panel dan
Otomotif yang Pengujian Hipotesis
Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode
2014-2017
Abdul Aziz Ependi
Nina Agustina
Zul Azhar
Tahun 2018 − Secara parsial CR, ROA dan EPS Variabel Variabel
The Effect of Financial berpengaruh positif terhadap penelitian penelitian yaitu
Performance and harga saham, sedangkan TATO, yaitu TATO, CR, ROA dan
Market Performance ROE dan DER tidak berpengaruh DER, EPS dan ROE
on The Stock Price terhadap harga saham Harga Saham
Objek yang
Ulfa Rizki indriyanti − Secara simultan variabel CR, diteliti yaitu
dan Nurfauziah DER, ROA, ROE, TATO dan EPS Perusahaan
berpengaruh terhadap harga manufaktur
Tahun 2019 saham yang terdaftar
di BEI
− Teknik analisis yang digunakan
adalah statistik deskriptif, uji Tahun
asumsi klasik, analisis regresi pengamatan
berganda, koefisien determinan 2012-2016
dan uji hipotesis
41
(Lanjutan)
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
Judul, Pengarang Hasil Penelitian dan Metode Persamaan Perbedaan
yang Digunakan Variabel
dan Tahun penelitian Variabel
− Secara parsial EPS berpengaruh yaitu EPS, penelitian yaitu
Pengaruh Earning Per negatif signifikan dan NPM DER, TATO ROE dan NPM
berpengaruh positif terhadap dan Harga
Share, Return On harga saham, sedangkan ROE, Saham
DER dan TATO tidak
Equity, Net Profit berpengaruh terhadap Harga Variabel
Saham penelitian
Margin, Debt to equity yaitu DER,
− Secara simultan EPS, ROE, NPM, TATO, EPS
ratio dan Total Asset DER dan TATO berpengaruh dan Harga Objek yang
terhadap Harga Saham SAham
Turnover Terhadap diteliti yaitu
− Teknik analisis yang digunakan
Harga Saham pada adalah Uji Asumsi Klasik dan Perusahaan
Pengujian Hipotesis
Perusahaan Food and Food and
Beverage yang Beverage yang
Terdaftar di BEI terdaftar di BEI
Periode 2011-2015
Romaidi Tahun
pengamatan
2011-2015
Tahun 2017
Pengaruh Rasio − Secara parsial DER dan EPS Variabel
penelitian yaitu
Keuangan Terhadap berpengaruh signifikan CR dan ROE
Harga Saham terhadap harga saham,
Perusahaan LQ45 sedangkan CR, TATO dan ROE
Periode 2011-2015 tidak berpengaruh signifikan Objek yang
diteliti yaitu
terhadap harga saham Perusahaan
LQ45
Rita Widayanti − Teknik analisis yang digunakan
Fredella Colline
adalah Uji Asumsi Klasik dan
Pengujian Hipotesis
Tahun 2017 Tahun
Pengamatan
2011-2015
42
(Lanjutan)
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
Judul, Pengarang Hasil Penelitian dan Metode Persamaan Perbedaan
dan Tahun yang Digunakan
Variabel Variabel
Pengaruh Current − Secara parsial CR, DER dan EPS penelitian penelitian yaitu
Ratio, Debt to equity tidak memiliki pengaruh yaitu DER, CR
ratio, Total Assets terhadap harga saham dan TATO, EPS
Turnover dan Earning hanya TATO yang memiliki dan Harga Objek yang
Per Share Terhadap pengaruh terhadap Harga Saham diteliti yaitu
Harga Saham Saham Perusahaan
industri barang
Sir Kalifatullah Ermaya − Secara simultan CR, DER, TATO konsumsi
Nugraha dan EPS memiliki pengaruh terdaftar di BEI
terhadap Harga Saham
Tahun 2018 Tahun
− Teknik analisis yang digunakan pengamatan
adalah Statistik Deskriptif, Uji 2012-2016
Asumsi Klasik, Analisis Korelasi Variabel
dan Pengujian Hipotesis penelitian yaitu
CR dan ROE
The Effect of Financial − Secara parsial CR, DER, TATO Varibel
Performance on Stock dan ROE tidak berpengaruh penelitian Objek yang
Price at terhadap harga saham dan EPS yaitu DER, diteliti yaitu
Pharmaceutical Sub berpengaruh positif terhadap TATO, EPS perusahan
Sector Company Listed harga saham dan Harga farmasi yang
in Indonesia stock Saham terdaftar di BEI
Exchange − Secara simultan CR, DER, TATO,
ROE dan EPS berpengaruh Tahun
Edhi Asmirantho signifikan terhadap harga pengamatan
Oktaviani Kusumah saham 2012-2016
Somantri
− Teknik analisis yang digunakan
adalah uji regresi, uji T dan uji F
Tahun 2017
Sumber : dari berbagai sumber diolah peneliti tahun 2020
Dari tabel 2.1 yang telah disajikan diatas, berikut ini adalah penjelas singkat
tentang hasil penelitian terdahulu yang digunakan pada penelitian ini :
1. Abdul Aziz Ependi, Nina Agustina dan Zul Azhar dengan judul penelitian
“Pengaruh Debt to equity ratio, Total Asset Turnover, Return On Equity
43
dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub
Sektor Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode
2014-2017” . Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah tahun
2014-2017. Sampel pada penelitian ini berjumlah 11 perusahaan sub
sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik
pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling yaitu sampel yang memenuhi kriteria yang sesuai
dengan masalah yang diteliti. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi data panel dan uji
hipotesis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa secara parsial DER dan
ROE berpengaruh negatif terhadap harga saham sedangkan EPS
berpengaruh terhadap harga saham, dan TATO tidak berpengaruh
terhadap harga saham. Secara simultan DER, TATO, ROE dan EPS
berpengaruh terhadap harga saham.
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian dalam usulan
penelitian yaitu beberapa variabel independennya berbeda, jumlah
sampel dan tahun pengamatan. Pada penelitian ini variabel independen
menggunakan DER, EPS, ROE dan TATO sedangkan dalam usulan
penelitian ini menggunakan DER, TATO dan EPS. Sampel pada penelitian
ini berjumlah 11 perusahaan, sedangkan sampel pada usulan penelitian
ini berjumlah 9 perusahaan. Tahun pengamatan pada penelitian ini
44
adalah tahun 2014-2017, sedangkan tahun pengamatan pada penelitian
dalam usulan penelitian adalah tahun 2015-2019.
2. Ulfa Rizki indriyanti dan Nurfauziah dengan judul penelitian “The Effect
of Financial Performance and Market Performance on The Stock Prices”.
Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah tahun 2012-2016.
Sampel pada penelitian ini berjumlah 21 Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI. Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu teknik penentuan
dengan pertimbangan tertentu. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi
berganda, koefisien determinan dan uji hipotesis. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa secara parsial variabel CR, ROA dan EPS
berpengaruh positif terhadap harga saham, sedangkan variabel TATO,
DER dan ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham. Dan secara
simultan CR, TATO, DER, EPS, ROE dan ROA berpengaruh terhadap harga
saham
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian dalam usulan
penelitian yaitu beberapa variabel independennya berbeda, objek,
sampel dan tahun pengamatan. Pada penelitian ini variabel independe
menggunakan CR, EPS, DER, ROA, ROE dan TATO sedangkan dalam
usulan penelitian ini menggunakan DER, TATO dan EPS. Objek pada
45
penelitian ini pada Perusahaan manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, sedangkan objek pada usulan penelitian ini yaitu pada
Perusahaan Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Sampel pada penelitian ini berjumlah 21 perusahaan,
sedangkan sampel pada usulan penelitian ini berjumlah 9 perusahaan.
Tahun pengamatan pada penelitian ini adalah tahun 2012-2016,
sedangkan tahun pengamatan pada penelitian dalam usulan penelitian
adalah tahun 2015-2019.
3. Romaidi dengan judul penelitian “Pengaruh Earning Per Share, Return
On Equity, Net Profit Margin, Debt to equity ratio dan Total Asset
Turnover Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverage
yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015”. Periode pengamatan dalam
penelitian ini adalah tahun 2011-2015. Sampel pada penelitian ini
berjumlah 8 Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu teknik penentuan
dengan pertimbangan tertentu. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan
pengujian hipotesis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa secara
parsial EPS berpengaruh negatif signifikan dan NPM berpengaruh positif
terhadap harga saham, sedangkan ROE, DER dan TATO tidak
46
berpengaruh terhadap Harga Saham. Dan secara simultan EPS, ROE,
NPM, DER dan TATO berpengaruh terhadap Harga Saham
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian dalam usulan
penelitian yaitu beberapa variabel independennya berbeda, objek,
sampel, dan tahun pengamatan. Pada penelitian ini variabel
independen menggunakan EPS, ROE, NPM, DER dan TATO sedangkan
dalam usulan penelitian ini menggunakan DER, TATO dan EPS. Objek
pada penelitian ini pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia, sedangkan objek pada usulan penelitian ini
yaitu pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Sampel pada penelitian ini berjumlah 8 perusahaan,
sedangkan sampel pada usulan penelitian ini berjumlah 9 perusahaan.
Tahun pengamatan pada penelitian ini adalah tahun 2011-2015,
sedangkan tahun pengamatan pada penelitian dalam usulan penelitian
adalah tahun 2015-2019.
4. Rita Widayanti dan Fredella Colline dengan judul penelitian “Pengaruh
Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ45 Periode 2011-
2015”. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah tahun 2011-
2015. Sampel pada penelitian ini berjumlah 18 perusahaan LQ45 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu
47
teknik penentuan dengan pertimbangan tertentu. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan teknik analisis linier berganda. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa secara parsial DER dan EPS
berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan CR, TATO dan
ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian dalam usulan
penelitian yaitu beberapa variabel independennya berbeda, objek,
sampel, dan tahun pengamatan. Pada penelitian ini variabel
independen menggunakan CR, DER, TATO, ROE dan EPS sedangkan
dalam usulan penelitian ini menggunakan DER, TATO dan EPS. Objek
pada penelitian ini pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, sedangkan objek pada usulan penelitian ini yaitu pada
Perusahaan Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Sampel pada penelitian ini berjumlah 18 perusahaan,
sedangkan sampel pada usulan penelitian ini berjumlah 9 perusahaan.
Tahun pengamatan pada penelitian ini adalah tahun 2011-2015,
sedangkan tahun pengamatan pada penelitian dalam usulan penelitian
adalah tahun 2015-2019.
5. Sir Kalifatullah Ermaya dan Nugraha dengan judul penelitian “Pengaruh
Current Ratio, Debt to equity ratio, Total Assets Turnover dan Earning
Per Share Terhadap Harga Saham”. Periode pengamatan dalam
48
penelitian ini adalah tahun 2014-2015. Sampel pada penelitian ini
berjumlah 31 perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu teknik
pengambilan sampel penelitian berdasarkan kriteria-kriteria tertentu
dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai
dengan kriteria yang ditentukan. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa secara parsial CR, DER dan EPS
tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham dan hanya TATO yang
memiliki pengaruh terhadap Harga Saham. Dan secara simultan CR, DER,
TATO dan EPS memiliki pengaruh terhadap Harga Saham.
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian dalam usulan
penelitian yaitu beberapa variabel independen berbeda, objek, sampel,
dan tahun pengamatan. Pada penelitian ini variabel independenya
menggunakan CR, DER, TATO dan EPS sedangkan dalam usulan
penelitian ini menggunakan DER, TATO dan EPS. Objek pada penelitian
ini pada Perusahan industri barang konsumsi yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, sedangkan objek pada usulan penelitian ini yaitu pada
Perusahaan Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Sampel pada penelitian ini berjumlah 31 perusahaan,
sedangkan sampel pada usulan penelitian ini berjumlah 9 perusahaan.
49
Tahun pengamatan pada penelitian ini adalah tahun 2014-2015,
sedangkan tahun pengamatan pada penelitian dalam usulan penelitian
adalah tahun 2015-2019.
6. Edhi Asmirantho dan Oktiviani Kusumah Somantri dengan judul
penelitian “The Effect of Financial Performance on stock Price at
Pharmaceutical Sub-Sector Company Listed in Indonesia Stock
Exchange”. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah tahun
2012-2016. Sampel pada penelitian ini berjumlah 8 perusahaan farmasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling
yaitu memilih subjek berdasarkan kriteria. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan uji regresi, uji T dan uji F. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa secara parsial CR, DER, TATO dan ROE tidak
berpengaruh terhadap harga saham dan hanya EPS yang berpengaruh
positif terhadap Harga Saham. Dan secara simultan CR, DER, TATO, ROE
dan EPS memiliki pengaruh terhadap Harga Saham.
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian dalam usulan
penelitian yaitu beberapa variabel independennya berbeda, objek,
sampel, tahun pengamatan dan teknik pengambilan sampling. Pada
penelitian ini variabel independen menggunakan CR, DER, TATO, ROE
dan EPS sedangkan dalam usulan penelitian ini menggunakan DER,
50
TATO dan EPS. Objek pada penelitian ini pada Perusahan Farmasi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan objek pada usulan
penelitian ini yaitu pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel pada penelitian ini berjumlah
8 perusahaan, sedangkan sampel pada usulan penelitian ini berjumlah
9 perusahaan. Tahun pengamatan pada penelitian ini adalah tahun
2012-2016, sedangkan tahun pengamatan pada penelitian dalam usulan
penelitian adalah tahun 2015-2019.
2.3 Kerangka Pemikiran dan Paradigma Penelitian
2.3.1 Kerangka Pemikiran
Suatu kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
teridentifikasi sebagai masalah riset. Secara teoritis dijelaskan hubungan
antar variabel independen dan dependennya yang telah ditetapkan.
Kerangka pemikiran akan memberikan manfaat berupa persepsi yang sama
antara penulis dan pembaca terhadap alur dari pikiran penelitian, dalam
rangka membentuk hipotesis-hipotesis risetnya secara logis.
51
1. Pengaruh Parsial Debt to Equty Ratio (DER), Total Assets Turnover
(TATO) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham :
a. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER)) terhadap Harga Saham
Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara hutang
dengan modal perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti modal
sendiri semakin sedikit dibanding dengan hutangnya. Dengan DER
yang tinggi otomatis pendapatan perusahaan banyak dipakai untuk
membayar hutang yang akan berakibat turunya dividen.
Namun jika perusahaan dapat memanfaatkan dan mengelola
hutang yang dimiliki untuk menunjang kegiatan perusahaan dengan
baik dan dapat menghasilkan laba, maka utang perusahaan bernilai
efektif. Dengan laba perusahaan yang stabil maka kinerja perusahaan
juga akan terlihat baik dan hal itu dapat menarik perhatian investor
untuk berinvestasi, hingga akhirnya permintaan terhadap saham
perusahaan meningkat dan harga saham pun ikut naik.
Berdasarkan penelitian Abdul, Nina dan Zul (2018) dan Rita dan
Fredella (2017) menyatakan bahwa Debt to equity ratio memilih
pengaruh terhadap harga saham. Namun pada penelitian Ulfa dan Nur
(2019), Sir dan Nugraha (2018), Edhi dan Oktiviani (2017) dan Romaidi
(2017) menyatakan hal sebaliknya, bahwa Debt to equity ratio tidak
memiliki pengaruh terhadap Harga Saham.
52
b. Pengaruh Total Assets Turnover (TATO) terhadap Harga Saham
Total Asset Turnover menunjukan perputaran aktiva yang diukur
dari volume penjualan atau seberapa jauh aktiva menciptakan
penjualan. Semakin tinggi efektifitas perusahaan dalam menggunakan
aktiva untuk penjualan maka akan menghasilkan laba yang semakin
besar. Aktiva yang digunakan dengan efisien dapat mendorong
naiknya pertumbuhan penjualan dan hal itu berakibat pada kenaikan
laba, sehingga harga saham dapat naik, atau dapat mengalami
perubahan yang positif.
Pada penelitian Ulfa dan Nur (2019), Abdul, Nina dan Zul (2018),
Rita dan Fredella (2017), Edhi dan Oktaviani (2017) dan Romaidi (2017)
menyatakan bahwa Total Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap
harga saham, namun pada penelitian Sir dan Nugraha (2018)
menyatakan hal sebaliknya bahwa Total Asset Turnover berpengaruh
terhadap harga saham.
c. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham
Earning per share menunjukan kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba. Earning per share juga merupakan salah satu cara
untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para
pemilik saham dalam perusahaan. Jika Earning per share perusahaan
memenuhi harapan para pemegang sahamnya, maka keadaan ini akan
53
berdampak pada permintaan saham perusahaan yang meningkat,
sehingga harga saham juga akan meningkat.
Menurut Ulfa dan Nur (2019), Abdul, Nina dan Zul (2018), Rita dan
Fredella (2017), Edhi dan Oktiviani (2017) dan Romaidi (2017)
menyatakan Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham.
Dan pada penelitian Sir dan Nugraha (2018) mengatakan bahwa
Earning Per Share tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham
pernyataan ini berbanding terbalik dari penelitian lainnya.
2. Pengaruh Simultan Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets Turnover
(TATO) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham
Penelitian yang relevan untuk pengaruh simultan Debt to equity ratio
(DER), Total Asset Turnover (TATO) dan Earning Per Share (EPS) terhadap
Harga Saham.
a. Ulfa dan Nur (2019) menyatakan secara bersama-sama DER, TATO,
EPS, CR, ROE dan ROA berpengaruh terhadap harga saham
b. Abdul, Nina dan Zul (2018) menyatakan secara bersama-sama DER,
TATO, EPS dan ROE berpengaruh terhadap harga saham
c. Sir dan Nugraha (2018) menyatakan secara bersama-sama DER,
TATO, EPS dan CR berpengaruh terhadap harga saham
d. Romaidi (2017) menyatakan secara bersama-sama DER, TATO,
EPS, ROE dan NPM berpengaruh terhadap harga saham
e. Edhi dan Oktiviani (2017) menyatakan secara bersama-sama DER,
TATO, EPS, ROE dan CR berpengaruh terhadap harga saham
54
Dari beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa variabel yang diuji secara bersama-sama
berpengaruh terhadap harga saham.
Berdasarkan kajian masing-masing variabel, perlu dikembangakan
suatu kerangka berifikir baik secara parsial maupun secara keterkaitan
hubungan antara variabel independen yaitu Debt to Equity (DER), Total
Assets Turnover (TATO) dan Earning Per Share (EPS) terhadap variabel
dependennya yaitu Harga Saham yang diuraikan sebagai berikut :
Manajemen
(Mamduh, 2015)
Manajemen Keuangan
(Mokhamad, 2015)
Rasio Keuangan Pasar Modal
(Kasmir, 2014) (Mas Rahmah, 2019)
Debt to equity ratio Harga Saham
(Sutrisno, 2013) (Darmadji dan
Fakhruddin, 2012)
Total Asset Turnover
(Syamsuddin, 2011)
Earning Per Share
(Irham, 2012)
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Sumber : Dikaji dari berbagai sumber
55
2.3.2 Paradigma Penelitian
Menurut Sugiyono (2015:42) paradigma penelitian dapat diartikan
sebagai pola pikir yang menunjukan hubungan antar variabel yang akan
diteliti. Penelitian ini memiliki variabel independen berupa Debt to equity
ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), dan Earning Per Share (EPS).
Sedangkan variabel dependennya adalah harga saham pada perusahaan
otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen tersebut dapat dilihat
melalui paradigma sebagai berikut :
Debt to equity ratio Rita dan Fredella (2017)
(Sutrisno, 2013)
Total Asset Turnover Sir dan Nugraha (2018) Harga Saham
(Syamsuddin, 2011) (Darmadji dan
Fakhruddin, 2012)
Earning Per Share Romaidi (2017)
(Irham, 2012)
Gambar 2.2
Paradigma Penelitian
Keterangan :
1. Pengaruh Debt to equity ratio terhadap Harga Saham
dikembangan dari landasan teori Sutrisno dan ditinjau penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Rita dan Fredella.
56
2. Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Harga Saham
dikembangkan dari landasan teori Syamsuddin dan ditinjau
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Adipalguna dan
Suarjaya
3. Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham
dikembangkan dari landasan teori Eduardus dan ditinjau
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Romaidi.
4. Pengaruh Debt to equity ratio, Total Asset Turnover dan Earning
Per Share terhadap Harga Saham ditinjau dari penelitian
terdahulu yang relevan
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, hipotesis penelitian adalah
ditetapkan sebagai berikut :
H1 : Terdapat pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga
Saham
H2 : Terdapat pengaruh Total Asset Turnover (TATO) terhadap Harga
Saham
H3 : Terdapat pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham
H4 : Terdapat pengaruh simultan antara Debt to Equity (DER), Total
Assets Turnover (TATO) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga
Saham
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang
valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah (Sugiono, 2015 : 6).
Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif
merupakan metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2015 : 14)
3.1.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif dan verifikatif.
Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya dan membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2015 : 208).
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk memperoleh
gambaran sistematis mengenai Debt to equity ratio, Total Asset Turnover
57
58
dan Earning Per Share sebagai variabel independen atau bebas dan Harga
Saham sebagai variabel dependen atau terikat.
Sedangkan analisis verifikatif memiliki tujuan untuk menggambarkan
sifat sesuatu yang telah berlangsung pada riset dilakukan dan memeriksa
sebab dari suatu gejala tertentu (Sugiyono, 2015). Tujuan dari penelitian
verifikatif adalah untuk menguji hipotesis dengan perhitungan statistik.
3.1.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan
berdasarkan tujuan penelitian, metode penelitian, tingkat eksplanasi dan
jenis data dan model analisisnya yaitu sebagai berikut :
1. Berdasarkan tujuan penelitiannya desain penelitian ini ditujukan
melakukan kegiatan akademik yang terstruktur dan informatif
sehingga memudahkan kegiatan penambahan data, pencarian data
dan publishing data dengan menggunakan teknologi komputer.
2. Berdasarkan metode penelitiannya desain penelitian ini merupakan
penelitian survey dimana penelitian menggunakan data yang
diupload oleh Bursa Efek Indonesia.
3. Berdasarkan tingkat eksplanasinya desain penelitian ini bersifat
deskriptif yaitu mengemukakan debt to equity ratio, total asset
turnover, dan earning per share terhadap harga saham.
59
4. Berdasarkan jenis data dan metode penelitian ini termasuk ke dalam
penelitian kuantitatif. Dimana data kuantitatif dianalisis dengan
menggunakan analisis statistik.
Berikut adalah gambaran penelitian dengan tahapan sebagai berikut :
Studi
Pendahuluan
Identifikasi & Kerangka Hipotesis
Rumusan Masalah Pemikiran Penelitian
Konseptualisasi Desain Populasi dan
Variabel Penelitian Penelitian Sampling
Operasionalisasi Pengumpulan
Variabel Penelitian data
Uji Normalitas Analisis Data
dan Uji Klasik
Kesimpulan
Sumber : Modul Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi UNSIKA
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Gambar di atas menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam
penelitian ini. Tahapan pertama yang dilakukan adalah studi pendahuluan
60
pada objek penelitian yaitu perusahaan Otomotif dan Komponen yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk meminta data dan
melakukan observasi awal tentang keadaan atau situasi perusahaan
Otomotif dan Komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Setelah itu dilakukan identifikasi masalah yang akan menjadi dasar dalam
membuat kerangka pemikiran penelitian yang selanjutnya menentukan
hipotesis penelitian.
Setelah tahapan tadi selesai dikerjakan, dibuat suatu penelitian sebagai
kerangka untuk melakukan penelitian. Kemudian, perlu melakukan
konseptualisasi atas variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dengan
menggunakan beberapa literatur dan studi kepustakaan yang sesuai, untuk
kemudian variabel-variabel tersebut dapat diidentifikasi secara operasional.
Selanjutnya setelah desain penelitian dibuat, perlu ditentukan populasi
dan kemudian menentukan sampel yang akan dijadikan responden dalam
penelitian ini. Dari jumlah sampel yang telah diketahui dapat diperoleh data-
data dari para responden untuk kemudian dapat dikumpulkan dan dianalisis.
Tahapan terakhir setelah dilakukan analisis data maka penulis dapat menarik
kesimpulan atau hasil analisis tersebut dan menginterpretasikannya.
61
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015).
Di samping sebagai pembeda, variabel-variabel juga berkaitan dan saling
mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Di dalam penelitian ini digunakan
variabel Debt to equity ratio (DER) sebagai variabel X1 , Total Asset Turnover (TATO)
sebagai variabel X2 , Earning Per Share (EPS) sebagai variabel X3 dan Harga Saham
sebagai variabel Y.
3.2.1 Definisi Konseptual
Definisi konseptual merupakan suatu definisi simpulan dari beberapa
ahli yang telah dikaji oleh peneliti yang diberikan kepada masing-masing
variabel yang digunakan dalam penelitian secara konseptual.
3.2.1.1 Definisi Konseptual Debt to equity ratio
Debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk melihat
hubungan antara besar hutang jangka panjang dengan modal
sendiri.
3.2.1.2 Definisi Konseptual Total Asset Turnover
Total asset turn over adalah rasio yang menunjukan perputaran
aktiva yang diukur dari volume penjualan atau seberapa jauh aktiva
menciptakan penjualan.
62
3.2.1.3 Definisi Konseptual Earning Per Share
Earning per share adalah jumlah laba bersih perusahaan dalam
suatu periode tertentu yang siap dibagikan bagi semua pemegang
saham perusahaan.
3.2.1.4 Definisi Konseptual Harga Saham
Harga saham adalah harga suatu saham pada pasar bursa yang
ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham dan menggambarkan kekayaan perusahaan
yang mengeluarkan saham.
3.2.2 Definisi Operasional
Menurut Umar (2002) dalam panduan penyusunan SKRIPSI (2017)
mengatakan definisi operasional adalah penentuan suatu konstruk (hal-hal
yang sulit diukur) sehingga ia menjadi variabel-variabel yang dapat diukur.
3.2.2.1 Definisi Operasional Debt to equity ratio
Menurut Sutrisno (2013 : 224) debt to equity ratio merupakan
imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal
sendiri.
Berikut rumus debt to equity ratio menurut Kasmir (2014) :
ሺ ሻ = 100%
63
3.2.2.2 Definisi Operasional Total Asset Turnover
Menurut Syamsuddin (2011 : 62) Total assets turnover
merupakan gambaran perputaran aktiva yang diukur dari volume
penjualan.
Menurut Kasmir (2013 : 228), total asset turnover dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
ሺ ሻ =
3.2.2.3 Definisi Operasional Earning Per Share
Menurut Irham Fahmi (2012) Harga saham merupakan nilai
suatu saham yang menggambarkan suatu kekayaan perusahaan
yang mengeluarkan saham tersebut.
Menurut Sutrisno (2013 : 230), earning per share atau laba
per lembar saham dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
ሺ ሻ
ℎ ሺ ሻ = ℎ ℎ
3.2.2.4 Definisi Operasional Harga Saham
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:102) harga saham
merupakan harga yang terjadi di bursa pada waktu tertentu. Harga
saham yang digunakan pada penelitian ini adalah rata-rata tahunan
closing price.
64
3.2.3 Operasionalisasi Variabel
Variabel penelitian merupakan konsep utama dari kajian yang akan
diteliti. Untuk lebih jelasnya maka variabel harus disederhanakan dalam sub
variabel atau dimensi kajian sesuai teori yang digunakan dalam penelitian.
Selanjutnya variabel harus dapat diukur dengan sesuai teori dan kajian
lapangan. Berikut daftar instrumen penelitian yang diteliti :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Rasio
Variabel Independen Rasio
Rasio
Debt to equity Rasio yang digunakan Rasio
ratio (X1) untuk mengetahui
= 100%
imbangan antara hutang
( Kasmir, 2013 : 225 )
yang dimiliki perusahaan
dengan modal sendiri
(Sutrisno, 2013 : 224)
Total Asset Rasio yang digunakan
Turnover (X2) untuk menggambarkan
perputaran aktiva yang = 100%
diukur dari volume
penjualan. ( Kasmir, 2013 : 228 )
(Syamsuddin, 2011 : 62)
Earning Per Nilai suatu saham yang
= ℎ ℎ
Share (X3) menggambarkan suatu
kekayaan perusahaan yang
mengeluarkan saham
tersebut (Sutrisno, 2013:230)
(Irham Fahmi, 2012)
Variabel Dependen
Harga Saham Harga yang terjadi di bursa
(Y) pada waktu tertentu. Harga saham yang digunakan
pada penelitian ini adalah rata-
(Darmadji dan Fakhruddin, rata tahunan closing price.
2012 : 102)
Sumber : dikaji dari berbagai sumber diolah peneliti 2021
65
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.3.1.1 Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terjadi atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2015 : 117).
Pada penelitian ini populasi adalah perusahaan Otomotif dan
Komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode 2015-2019. Terdapat 13 perusahaan Otomotif dan
Komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode 2015-2019 dengan 65 data laporan keuangan.
Tabel 3.2
Daftar Populasi
No Kode Perusahaan
1 ASII PT Astra International Tbk
2 AUTO PT Astra Otoparts Tbk
3 BOLT PT Garuda Metalindo
4 BRAM PT Indo Kordsa Tbk
5 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk
6 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk
7 IMAS PT Indomobil Sukses Internasional Tbk
8 INDS PT indospring Tbk
9 LPIN PT Multi Prima Sejahtera Tbk
10 MASA PT Multistrada Arah Sarana Tbk
66
(Lanjutan)
Tabel 3.2
Daftar Populasi
11 NIPS PT Nipress Tbk
12 PRAS PT Prima Alloy Steel Universal Tbk
13 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk
Sumber : www.idx.com, diolah peneliti
3.3.1.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2015 : 118) sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi. Bila
populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel
dapat menggambarkan populasi tersebut. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan Otomotif dan
Komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode 2015-2019 yang memenuhi kriteria. Periode pengamatan
dalam penelitian ini adalah tahun 2015 sampai dengan tahun 2019
atau 5 tahun pengamatan maka jumlah sampel yang digunakan
pada penelitian ini adalah 9 perusahaan dengan jumlah 45 data
laporan keuangan perusahaan.
67
3.3.1.3 Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2015 : 118) Teknik sampling merupakan
teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015 :
124).
Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan
Otomotif dan Komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada periode 2011-2019 sebanyak 13 perusahaan. Kriteria sampel
yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1) Perusahan Otomotif dan Komponen yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019 atau lima (5) tahun
berturut-turut
2) Perusahaan Otomotif dan Komponen yang melaporkan
laporan keuangannya selama lima (5) tahun berturut-turut
3) Perusahaan Otomotif dan Komponen yang melaporkan
laporan keuangannya menggunakan mata uang Rupiah
pada laporan keuangan perusahaan selama periode 2015-
2019
68
Tabel 3.3 Jumlah
Kriteria Sampel Sampel
No Kriteria Sampel 13
1 Perusahaan Otomotif dan Komponen yang (1)
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 12
selama periode 2015-2019
2 Perusahaan Otomotif dan Komponen yang (3)
tidak melaporkan laporan keuangan pada
periode pengamatan yaitu 2015-2019 9
3 Perusahaan Otomotif dan Komponen yang 9
melaporkan laporan keuangan lima (5) kali
berturut-turut pada periode pengamatan
yaitu 2015-2019
4 Perusahaan Otomotif dan Komponen yang
menggunakan mata uang selain Rupiah
pada laporan keuangan perusahaan selama
periode 2015-2019
5 Perusahaan Otomotif dan Komponen yang
menggunakan mata uang Rupiah pada
laporan keuangan perusahaan selama
periode 2015-2019
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
Sumber : www.idx.com, diolah peneliti
Dari tabel 3.3, kita dapat mengetahui sampel penelitian yang
sesuai dengan kriteria didapatkan. Penelitian ini menggunakan
teknik sampel yaitu purposive sampling dengan tiga kriteria.
69
Kriteria pertama yaitu perusahaan otomotif dan komponen
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2015-
2019. Pada kriteria ini terdapat 13 perusahaan otomotif dan
komponen yang terdaftar di BEI periode 2015-2019 memenuhi
kriteria.
Kriteria kedua yaitu perusahaan otomotif dan komponen yang
melaporkan laporan keuangannya selama 5 tahun berturut-turut
pada periode pengamatan yaitu 2015-2019. Pada kriteria ini
terdapat 12 perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di
BEI periode 2015-2019 memenuhi kriteria dan 1 perusahaan
otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI periode 2015-2019
tidak memenuhi kriteria yaitu PT. Nipress Tbk (NIPS) karena tidak
melaporkan laporan keuangannya sejak tahun 2018.
Kriteria ketiga yaitu perusahaan otomotif dan komponen yang
menggunakan mata uang Rupiah pada laporan keuangan
perusahaan selama periode 2015-2019. Pada kriteria ini terdapat 9
perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI periode
2015-2019 memenuhi kriteria dan 3 perusahaan otomotif dan
komponen yang terdaftar di BEI periode 2015-2019 tidak
memenuhi kriteria, yaitu PT. Indo Kordsa Tbk (BRAM), PT. Goodyear
Indonesia Tbk (GDYR), dan PT. Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA)
70
karena ketiga perusahaan ini menggunakan mata uang Dolar pada
laporan keuangannya.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat 4 perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di
BEI periode 2015-2019 tidak memenuhi kriteria pada teknik
sampling penelitian ini yaitu PT. Nipress Tbk (NIPS), PT. Indo Kordsa
Tbk (BRAM), PT. Goodyear Indonesia Tbk (GDYR), dan PT.
Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA). Sehingga pada penelitian ini
menggunakan 9 perusahaan otomotif dan komponen sebagai
sampel, dengan daftar sampel sebagai berikut :
Tabel 3.4
Daftar Sampel
No Kode Perusahaan
1 ASII PT Astra International Tbk
2 AUTO PT Astra Otoparts Tbk
3 BOLT PT Garuda Metalindo Tbk
4 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk
5 IMAS PT Indomobil Sukses Internasional Tbk
6 INDS PT indospring Tbk
7 LPIN PT Multi Prima Sejahtera Tbk
8 PRAS PT Prima Alloy Steel Universal Tbk
9 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk
Sumber : www.idx.com, diolah peneliti
Dari keseluruhan jumlah perusahaan Otomotif dan Komponen
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019,
71
terdapat 9 perusahan Otomotif dan Komponen yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan dalam pemilihan sampel dengan
jumlah 45 data laporan keuangan perusahaan.
3.3.2 Jenis dan Sumber Data
3.3.2.1 Jenis Data
Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini termasuk
ke jenis data sekunder. Data sekunder merupakan data yang
didapat tidak secara langsung dari objek penelitian melainkan
didapat dari pihak lain yang sudah mengumpulkan dengan berbagai
cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial.
Data sekunder yang digunakan merupakan data yang berasal dari
laporan keuangan perusahaan Otomotif dan Komponen tahun
2015-2019 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.3.2.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan oleh peneliti diperoleh dari data
eksternal. Data eksternal yang digunakan merupakan data laporan
keuangan perusahaan Otomotif dan Komponen tahun 2015-2019
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
72
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
A. Observasi
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Observasi dapat
dibagi dua yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung. Dalam
penelitian ini digunakan observasi tidak langsung yakni dengan
membuka dan mendownload data dari website yang sesuai dengan
objek penelitian yaitu www.idx.co.id , sehingga dapat diperoleh laporan
keuangan perusahaan.
B. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data sekunder yang disimpan dalam bentuk
dokumen atau file catatan konvensional maupun elektronik, buku
tulisan, laporan, notulen rapat, majalah, surat kabar dan lain sebagainya.
Metode pengumpulan data dokumentasi digunakan dalam rangka
memenuhi data atau informasi yang diperlukan untuk kepentingan
variabel penelitian yang telah didesain. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara mempelajari data-data yang berupa catatan-catatan atau
dokumen yang berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian.
73
C. Studi Kepustakaan
Studi keputusan adalah mengumpulkan data dengan cara mengkaji
dan memahami berbagai macam bahan bacaan yang erat kaitannya
dengan sasaran penelitian seperti literatur-literatur dari buku, artikel,
catatan kuliah dan media internet yang berkaitan dengan masalah yang
dihadapi.
3.4 Pengujian Keabsahan Data
Uji asumsi klasik bertujuan untuk menguji apakah model regresi
menunjukan hubungan yang signifikan dan representatif. Uji asumsi klasik
digunakan untuk memastikan bahwa multikolinearitas, autokorelasi dan
heteroskedaksiditas tidak terdapat dalam model yang digunakan dan data yang
dihasilkan berdistribusi normal. Uji asumsi klasik, dapat dijabarkan sebagai
berikut :
3.4.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas data dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data,
dimana data yang normal atau terdistribusi secara normal akan memusat
pada nilai rata-rata dan median. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar data terdistribusi secara normal dalam penelitian ini. Data
yang baik dapat dipakai dalam suatu penelitian adalah data yang telah
terdistribusi secara normal.
74
Dan dinyatakan berdistribusi normal apabila Z ≥ 0,05 atau dengan
ketentuan sebagai berikut :
1) Angka signifikan (sig) <0,05 maka data berdistribusi normal
2) Angka signifikan (sig) >0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
Jika sebuah variabel memiliki sebaran data yang tidak terdistribusi
secara normal, maka perlu dilakukan penyisihan data yang menyebabkan
ketidaknormalan data.
3.4.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu
model kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi
yang kuat. Selain itu untuk uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam
proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-
masing variabel independen.
Multikolinearitas timbul sebagai akibat adanya hubungan antara dua
variabel bebas atau lebih atau adanya kenyataan bahwa dua variabel penjelas
atau lebih bersama-sama dipengaruhi oleh variabel ketiga di luar model
Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dapat dilihat dari tolerance
value atau nilai Variance Inflation Factor (VIF). VIF adalah suatu estimasi
berapa besar multikolinearitas meningkatkan varian pada suatu koefisien
estimasi sebuah variabel penjelas. VIF yang tinggi menunjukan bahwa
75
multikolinearitas telah menaikkan sedikit varian pada koefisien estimasi,
akibatnya menurunkan nilai t. Berikut dasar acuan yang dapat disimpulkan :
1. Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF< 10, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam
model regresi.
2. Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan
bahwa ada multikolinieritas antar variabel dalam model regresi.
3.4.3 Uji Autokorelasi
Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu
dengan variabel sebelumnya. Untuk data time series autokorelasi sering
terjadi. Tapi untuk data yang sampelnya cross section jarang terjadi karena
variabel pengganggu satu berbeda dengan yang lain.
Panduan mengenai pengujian ini dapat dilihat dari besarnya nilai
Durbin-Watson atau nilai D-W dan berikut penjelasannya
1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif
2. Angka D-W diantara -2 dan +2 berarti tidak ada autokorelasi
3. Angka D-W diatas +2 berarti autokorelasi negatif
3.4.4 Uji Heteroskedaksiditas
Heteroskedaksiditas menguji terjadinya perbedaan variance residual
suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara
memprediksi ada tidaknya heteroskedaksiditas pada suatu model dapat
76
dilihat dengan pola gambar scatterplot, regresi yang tidak terjadi
heteroksiditas jika :
1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka
0
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja
3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali
4. Penyebaran titik-titik data tidak berpola
heteroskedaksiditas pada umumnya sering terjadi pada model-model
yang menggunakan data cross section daripada time series. Namun bukan
berarti model-model yang menggunakan data time series bebas dari
heteroksiditas.
3.4.5 Transformasi Data
Transformasi data merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk mengubah skala pengukuran data asli menjadi bentuk lain
sehingga dapat memenuhi asumsi-asumsi yang mendasari analisis ragam.
Pada penelitian ini, jenis transformasi data yang digunakan adalan LOG 10
atau LN.
77
3.5 Teknis Analisis Data
3.5.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan alat uji analisis yang digunakan dalam
suatu penelitian yang bertujuan untuk memaparkan dan menggambarkan
data obyek penelitian. Statistik deskriptif menyajikan data melalui tabel,
grafik, nilai minimal, nilai maksimal, nilai rata-rata dan standar deviasi.
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan keadaan apa yang adanya dari data, tanpa mempertanyakan
bagaimana keadaan itu bisa terjadi.
3.5.2 Analisis Verifikatif
3.5.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi merupakan salah satu jenis uji persyaratan
analisis atau uji asumsi statistik. Analisis regresi linier sederhana
adalah alat analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan
fungsional atau hubungan sebab akibat variabel independen (X)
terhadap variabel dependen (Y) dengan memakai rumus :
= +
Keterangan :
Y = Variabel dependen = Koefisien regresi
= Konstanta = Variabel indepdenen
78
Untuk mencari nilai a dan b menggunakan rumus sebagai
berikut :
ሺσ ሻ. ሺσ ሻ − ሺσ ሻ. ሺσ ሻ
= ሺσ ሻ − ሺσ ሻ
σ − ሺσ ሻ. ሺσ ሻ
= ሺσ ሻ − ሺσ ሻ
Keterangan :
Y = Variabel dependen
= Konstanta
= Koefisien regresi
= Variabel independen
n = Lamanya periode
Adapun analisis regresi linier berganda adalah suatu alat
analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih
terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
analisis linier berganda untuk mengetahui pengaruh Debt to equity
ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO) dan Earning Per Share (EPS)
terhadap Harga Saham dengan rumus :
79
= + + + ⋯ + +
Keterangan :
Y = Variabel terikat Harga Saham
= Konstanta yang menunjukan besar nilai Y apabila (x = 0)
1 = Debt to equity ratio (DER)
2 = Total Asset Turnover (TATO)
3 = Earning Per Share (EPS)
1 = Koefisien yang menunjukan besar nilai x
= Variabel independen ke-n
e = Error (Kesalahan)
3.5.2.2 Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (KD) digunakan untuk mengukur
seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan
variabel dependen, dengan melihat nilai Adjusted R Square pada
tabel Model Summary.
3.6 Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis analisis yang digunakan adalah analisis regresi
melalui Uji t (Parsial) dan Uji F (Simultan). Tujuan dari uji hipotesis adalah untuk
mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, serta
80
untuk mengetahui variabel yang mendominasi pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen.
Berikut uji yang digunakan dalam menguji hipotesis dalam penelitian ini :
3.6.1 Uji Parsial (Uji t)
Analisis perbandingan variabel bebas dikenal dengan uji t atau uji tes.
Tujuan uji t adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menjelaskan variabel dependen.
Pengujian semacam ini akan sangat berguna jika pada pengujian analisis
ragam diperoleh kesimpulan bahwa terdapat paling sedikit satu variabel
bebas yang berpengaruh terhadap variabel tak bebas. Sehingga pengujian
ini akan sangat bermanfaat untuk menunjukan variabel bebas X1 = Debt to
equity ratio (DER), X2 = Total Asset Turnover (TATO) dan X3 = Earning Per
Share (EPS) mana yang berpengaruh terhadap variabel terikat Y = Harga
Saham. Uji statistik dapat dirumuskan sebagai berikut :
ξ −
= ξ −
Keterangan :
ℎ = Harga yang dihitung dan menunjukan nilai standar deviasi
dari distribusi t
= Korelasi
= Jumlah sampel penelitian
81
Menentukan kriteria pengujian dengan cara tentukan terlebih dahulu
signifikansinya, misalnya ሺ = 0,05 5%ሻ yang kemudian dicari pada
ttabel dengan ketentuan dk = n – 1, juga diketahui posisi pengujiaannya. Uji t
(parsial) pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Pengujian Antara Variabel Debt to equity ratio (DER) Terhadap
Harga Saham
H0 : yx1 ; yx2 = 0 Tidak terdapat pengaruh Debt to equity
ratio (DER) terhadap Harga Saham
H1 : yx1 ; yx2 0 Terdapat pengaruh Debt to equity ratio
(DER) berpengaruh Harga Saham
Kriteria ujinya sebagai berikut :
1) H0 ditolak jika sig < atau thitung ttabel dengan taraf signifikan
5% maka pengujian signifikan atau ada pengaruh nyata dari
variabel Debt to equity ratio (DER) terhadap variabel Harga
Saham.
2) H0 diterima jika sig > atau thitung < ttabel dengan taraf
signifikan 5% maka pengujian tidak signifikan atau tidak ada
pengaruh nyata dari variabel Debt to equity ratio (DER)
terhadap variabel Harga Saham.
82
B. Pengujian Antara Variabel Total Asset Turnover (TATO) Terhadap
Harga Saham
H0 : yx1 ; yx2 = 0 Tidak terdapat pengaruh Total Asset
Turnover (TATO) terhadap Harga Saham
H1 : yx1 ; yx2 0 Terdapat pengaruh Total Asset Turnover
(TATO) berpengaruh Harga Saham
Kriteria ujinya sebagai berikut :
a. H0 ditolak jika sig < atau thitung ttabel dengan taraf signifikan
5% maka pengujian signifikan atau ada pengaruh nyata dari
variabel Total Asset Turnover (TATO) terhadap variabel Harga
Saham.
b. H0 diterima jika sig > atau thitung < ttabel dengan taraf
signifikan 5% maka pengujian tidak signifikan atau tidak ada
pengaruh nyata dari variabel Total Asset Turnover (TATO)
terhadap variabel Harga Saham.
C. Pengujian Antara Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham
H0 : yx1 ; yx2 = 0 Tidak terdapat pengaruh Earning Per
Share (EPS) terhadap Harga Saham
H1 : yx1 ; yx2 0 Terdapat pengaruh Earning Per Share (EPS)
berpengaruh Harga Saham
Kriteria ujinya sebagai berikut :
a. H0 ditolak jika sig < atau thitung ttabel dengan taraf signifikan
5% maka pengujian signifikan atau ada pengaruh nyata dari
83
variabel Earning Per Share (EPS) terhadap variabel Harga
Saham.
b. H0 diterima jika sig > atau thitung < ttabel dengan taraf
signifikan 5% maka pengujian tidak signifikan atau tidak ada
pengaruh nyata dari variabel Earning Per Share (EPS) terhadap
variabel Harga Saham.
3.6.2 Uji Simultan (Uji F)
Untuk menguji pengaruh variabel indepen terhadap variabel dependen
secara simultan dapat diuji menggunakan Uji F. Penggunaan Uji F dalam
menguji variabel indepen secara simultan sering disebut analisis ragam.
Pengujian secara simultan dimaksudkan melihat pengaruh variabel
independen Debt to equity ratio (DER) (X1), Total Asset Turnover (TATO) (X2)
dan Earning Per Share (EPS) (X3) secara bersama-sama terhadap variabel
dependen Harga Saham (Y). Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik
uji F yang berbentuk sebagai berikut :
ሺ − − ሻ
= ሺ − ሻ
Keterangan :
n = banyak anggota sampel
m = banyak predikator
84
Hitungan Ftabel dengan menggunakan rumus
= ሺ − ሻሺ , ሻ
dk pembilang = m
dk penyebut = n-m-1
Kemudian melihat tabel F sehingga diperoleh Ftabel .
Kriteria pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
H0 : y,x1,x2 = 0 Tidak terdapat pengaruh Debt to equity ratio (DER) ,
Total Asset Turnover (TATO) dan Earning Per Share
(EPS) secara bersama terhadap Harga Saham
H1 : y,x1,x2 0 Terdapat pengaruh Debt to equity ratio (DER) , Total
Asset Turnover (TATO) dan Earning Per Share (EPS)
secara bersama terhadap Harga Saham
Kriteria ujinya sebagai berikut :
a. H0 ditolak jika sig < atau Fhitung Ftabel dengan taraf signifikan
5% maka pengujian signifikan atau ada pengaruh nyata variabel
Debt to equity ratio (DER) , Total Asset Turnover (TATO) dan
Earning Per Share (EPS) secara bersama atau setidaknya dari salah
satunya terhadap variabel Harga Saham
b. H1 diterima jika sig > atau Fhitung < Ftabel dengan taraf signifikan
10% maka pengujian tidak signifikan atau tidak ada pengaruh
variabel Debt to equity ratio (DER) , Total Asset Turnover (TATO)
dan Earning Per Share (EPS) terhadap variabel Harga Saham.