The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ririnalvio123, 2022-12-13 05:14:46

UAS_210631100049_SHOFI YULLOH SOMATdocx

UAS_210631100049_SHOFI YULLOH SOMATdocx

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER

Disusun Oleh :

NAMA : SHOFI YULLOH SOMAT

NIM : 210631100049

DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR, S. Pd., M. Tr. KOM

ASISTEN : M. ROSID

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022

NAMA LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER

: SHOFI YULLOH SOMAT

NIM : 210631100049

KELAS : 3B

Dengan rincian kegiatan praktikum :

No Hari / Tanggal Modul Paraf Asisten
Jaringan Komputer
1
24 Agustus

2 Crimping
8 September

3 Routing
22 September

4

5 Oktober Software Simulasi
Jaringan DHCP & DNS

Server

5
Kamis 20 Oktober Perintah dasar Linuk&
System Backup

6

3 November DHCP & DNS Server

7 Web Server
14 November

8 Samba & FTP
24 November

Nilai Akhir: Bangkalan,
Mengetahui, Asisten Praktikum
Dosen Pengampu,

Muhlis Tahir,S.Pd.,M.Tr.Kom M.Rosid
NIP. 199105242020121012 NIM. 20063100068

i

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat kehadirat

Allah SWT. Karena atas kehendak limpahan rahmat taufik serta
hidayahnya saya dapat menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum Jaringan
Komputer. Tujuan laporan ini saya susun tidak semata-mata untuk
mengejar tugas mata kuliah Praktikum Jaringan Komputer akan tetapi,
disamping itu harapan saya agar laporan ini dapat bermanfaat serta
memberikan faedah yang tinggi bagi siapapun yang membacanya.

Dalam laporan ini saya mencoba membukukan apa yang dapat saya
peroleh satu semester ini. Jadi untuk kedepannya dalam proses
mengcrimping,routing dan mengkonfigurasi yang dilakukan dalam bentuk
dan langkah-langkah yang sesuai dengan materi tersebut. Format Laporan
ini saya buat berdasarkan materi serta analisis secara langsung yang saya
peroleh saat melakukan Praktikum Jaringan Komputer.

Bangkalan, 04 Desember 2022

Shofi Yulloh Somat

ii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 1 .............................. 1
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 2 ............................ 20
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 3 ............................ 35
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 ............................ 58
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 ............................ 71
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 6 ............................ 87
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 7 .......................... 108
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 8 .......................... 120
BIODATA................................................................................................................... 142

iii

LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER

TGL.PRAKTIKUM : 24 Agustus 2022

NAMA : SHOFI YULLOH SOMAT

NIM : 210631100049

DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR,S.P.d M.T.r.KOM

ASISTEN : M.ROSID

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

1

MODUL I

IP SUBNETTING & TCP/IP

1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami konsep menghitung subnet jaringan computer
3. Mengkonfigurasi TCP/IP pada cisco packet tracer

1.2 Dasar Teori
A. Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk
mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Media
transmisi dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Media transmisi berkabel, yaitu media transmisi yang menghubungkan
pengirim dan penerima secara fisik berupa kabel. Media transmisi
berkabel ini dibedakan menjadi:
• Twisted Pair
• Coaxial
• Fiber Optik
b. Media transmis tanpa kabel/nirkabel
• Gelombang Mikro
• System Satelit
• Infra Merah
• Sinar Laser

Twisted Pair

Kabel twisted pair (pasangan berpilin) merupakan sebuah bentuk
kabel dimana dua konduktor digabungkan yang bertujuan untuk
mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti
radiasi elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP), dan

2

crosstalk (cakap silang) diantara pasangan kabel yang berdekatan. Kabel
twisted pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain
sewaktu kabel kusut. Akan tetapi, keunggulan kabel twisted pair ini
terhadap jaringan secara keseluruhan yaitru apabila sebagian kabel twisted
pair rusak, maka tidak semua jaringan akan terhenti seperti yang mungkin
terjadi pada kabel coaxial. Contoh dari twisted pair ini adalah Unshielded
Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP).

a. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Unshielded Twisted Pair atau disingkat UTP adalah salah satu jenis

kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga yang tidak
dilengkapi dengan shield/pelindung internal. UTP merupakan jenis
kabel yang paling umum dan sering digunakan di dalam jaringan lokal
(LAN) karena harganya yang cukup murah, fleksibel dan memiliki
kinerja yang relatif bagus.

Tabel 1. Kategori Kabel UTP

KATEGORI KEGUNAAN

Category 1 (Cat1) Komunikasi suara analog, hanya cocok untuk
suara saja.

Category 2 (Cat2) Transmisi suara maupun data digital hingga 4
megabit per detik

Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 10 megabit per
detik

Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 16 megabit per
detik

Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit per
detik

Enhanced Category 5 Transmisi data digital hingga 250 megabit per

3

(Cat5e) detik

Category 6 (Cat6) Transmisi data hingga diatas 1000 megabit per

D detik. Digunakan untuk mendukung Gigabit

i Ethernet.

a

nSementara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan

Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak

digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet. Konektor yang

biasa digunakan adalah RJ45.

Gambar 1. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Terdapat 2 buah strategi pengkabelan kabel UTP Category 5 ini, yaitu:
 Kabel Straight
Digunakan untuk menghubungkan client ke hub atau router.

 Kabel Crossover Gambar 2. Kabel Straight
4

Digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus
tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

Gambar 3. Kabel Crossover
B. Subnetting

a. Subnetting dan Netmask Kelas A
1. Diketahui suatu IP 10.0.0.0/16
2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /16 : 255.255.0.0
Bilangan biner = 11111111.11111111.00000000.00000000
Jumlah subnet : 2 n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet
kedua (angka 1) : 28 = 256 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2 x – 2 -> x = sisa
bit (bit 0)Jumlah host = 216 – 2 = 65534 host
4. Blok subnet : 256 – 255 = 1 Blok subnetnya : 0,1,2,3,4, dst.
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas A

Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0

Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.255.0.1 10.255.0.1

Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254

Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255

b. Subnetting dan Netmask Kelas B
1. Diketahui suatu IP 172.16.0.0/25

5

2. Menghitung jumlah subnet
Netmasknya /25 : 255.255.255.128
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.10000000
Jumlah subnet : 2ⁿ -> n = jumlah bit yang aktif dimulai dari octet
ketiga (angka 1)
: 29 = 512 subnet

3. Menghitung jumlah host per subnet jumlah
Host = 2x – 2 -> x = sisa bit (bit 0) Jumlah
Host = 27 – 2 = 126 host

4. Blok subnet: 256 – 128 =128
Blok subnetnya : 0,128

5. Tabel Pembagian Subnet Kelas B

Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255

c. Subnetting dan Netmask Kelas C
1. Diketahui suatu IP 192.168.1,0/26
2. Menghitung jumlah subnett
Netmasknya /2 : 255.255.255.192
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.11000000
Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet
ke 4 (angka 1)

: 22 = 4 subnet
Menghitung jumlah host per subnet jumlah host = 2x – 2 -
> x = sisa bit (bit 0)
Jumlah host = 26 – 2 = 62 host

6

3. Blok subnet : 256-192 = 64 host blok subnetnya
0,64,128,192

4. Tabel Pembagian Subnet Kelas C

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193

Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254

Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

d. Subnetting dan Netmask menggunakan VLSM

1. Dietahui IP 192.168.0.0/27

2. IP Address tersebut akan dibagi dalam 3 jaringan LAN 1: 100

host

LAN 2 : 50 host

LAN 3 : 10 host

3. Urutkan jaringan dari host yang paling besar sampai dengan botol

yang paling kecil

4. Buat urutan desimal seperti bberikut :

27 26 25 24 23 22 21 20

128 64 32 16 8 4 2 1
5. Hitunglah jumlah range IP dan prefix LAN 1

a. Menghitung jumlah host
100 < 2n – 2 (100 adalah jumlah host LAN1, n adalah
pangkat yang diambildari urutan desimal) 100 < 27 – 2
100 < 128 – 2
100< 126 (126 adalah jumlah host LAN 1)

b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari
netmask, n adalah pangkat yang diambil dari urutan
desimal)

Jadi prefix = 32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN1,

7

netmasknya =255.255.255.128 /25)
6. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 2

a. Menghitung jumlah host
50 < 2n – 2 (50 adalah jumlah host LAN2, n adalah
pangkat yang diambildari urutan desimal) 50 < 26 – 2
50 < 64 – 2
50 < 62 (62 adalah jumlah host LAN2)

b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari
netmask, n adalah pangkat yang diambil dari urutan
desimal)
Jadi prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah prefix LAN2,
netmasknya =255.255.255.192 /26)

7. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 3
a. Menghitung jumlah host
10 < 2n – 2 (10 adalah jumlah host LAN3, n adalah
pangkat yang diambildari urutan desimal) 10 < 24 – 2
10 < 16 – 2

10 < 14 (14 adalah jumlah host LAN3)
b. Menghitung prefix

c. Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari
netmask, n adalah pangkat yang diambil dari urutan
desimal)

d. Jadi prefix = 32 – 4 = 28 (28 adalah prefix
LAN3, netmasknya =255.255.255.240 /28)

8. Buat table pembagian IP Address

8

LAN IP SUBNET IP HOST 1 IP HOST N IP PREFIX
BROADCAST
1 192.168.0.0 192.168.0.1 192.168.0.126 /25
2 192.168.0.128 192.168.0.129 192.168.0.190 192.168.0.127 /26
3 192.168.0.192 192.168.0.193 192.168.0.206 192.168.0.191 /28
192.168.0.207

C TCP/IP
TCP/IP memiliki beberapa elemen umum yaitu ebagai berikut :
a. IP Adress
Merupakan sebuah struing unik dalam angka desimal yang dibagi
dalam empat segmen. Tiap-tiap segmen biasanya ditulisi angka
yang terdiri dari 0 hingga 255 yang merepresentasikan 8 bit alamt
tiap segmen atau 32 bit untuk keseluruhan.
b. Netmask atau subnet mask
Adalah tanda yang fungsinya membagi alamat IP yang
menunjukkan subnetwork. Misal IP kelas C,netmask standart
adalah 255.255.255.0
c. Network address
Mepresentaikan porsi jaringan dari alamat IP,misalnya host
12.128.12 di jaringan kelas A memiliki network address 12.0.0.0.
host jaringan yang menggunakan IP pribadi seperti 192.168.1.100
akan menggunakan network address 192.168.1.0. network address
tersebut menjelaskan bahwa jaringan termasuk dibagian kelas C
192.168.1
d. Broadcast Adress
Merupakan alamat IP yang memungkinkan data jaringan
dikirimkan secara simultan ke semua host disebuah subnetwork.
Broadcast address standart untuk jaringan ip ADALAH

9

255.255.255.255. Namun broadcast ini tidak bisa digunakan karena
terbblok oleh router. Alamat broadcast biasanya diset untuk
subnetwork tertentu saja misal IP 192.168.1.1 akan memiliki
alamat broadcast 192.168.1.255
e. Gateway Address
Merupaka alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer di
jaringan yang ingin berkomunikai dengan host di jaringan lain.
f. Name erver address
Menunjukkan IP address ari domain name service yang bertujuan
menerjemahkan nama hostname ke alamat IP
Remote System
Remote System merupakann sistem yang mengendalikan atau
mengakses mesin/komputer dari jarak jauh atau dengan
menggunakan komputer lainya.
Remote system ini mempermudah kita dalam bekerja, jika pada
suatu saat kita tidak dapat bekerja pada mesin/ komputer tersebut.
Secure Shell merupakan suatu protokol yang mendukung sistem
remote system ini.
Secure Shell(SSH)
Secure Shell (SSH) yang fungsi utamanya adalah untuk mengakses
mesin secara remote ini merupakan suatu protokol yang
memfasilitasi sistem komunikasi yang aman diantara dua sistem
yang menggunakan arsitektur client/server, serta memungkinkan
seorang user untuk login ke server secara remote. Mode teks
ataupun mode grafis merupakan bentuk akses remote yang bisa
diperoleh dengan menggunakan SSH.Cara kerja dari SSH yaitu
mengenkripsi data selama proses komunikasi yang terjadi antara
server dan client sehingga menyulitkan user lain yang tidak
diinginkan yang berusaha mendapatkan account dan password

10

sehingga merusakserver yang ada. Enkripsi merupakan proses atau
mekanisme untuk mengamankan informasi dengan cara membuat
informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan
atau alat khusus SSH dirancang untuk menggantikan service-
service pada sistem UNIX/LINUX yang menggunakan sistem
plaint-text seperti telnet, ftp, rlogin, rsh, rcp. Fungsi ftp digantikan
oleh sftp (secure ftp), sedangkan fungsi rcp (remote copy)
digantikan oleh scp (secure copy)
1.3 Alat dan Bahan
1 Laptop
2 Modul 1 :TCP / IP dan Subnetting
3 Cisco Packet Tracer

1.4 Langkah-Langkah Percobaan
a. Siapkan aplikasinya terlebih dahulu yaitu Cisco Packet Tracer
dengan cara menginstall

b. Tampilan pertama ketika Cisco Packet Tracer dibuka akan
muncul seperti dibawah ini

c. Kemudian step atau langkah selanjutnya memasukkan
Router,Switch dan PC

11

d. Lalu sambungkan setiap perangkat PC menggunakan kabel
dan hubungkan ke router dan switch

e. Klik server kemudian klik dekstop lalu masukan IP nya
f. Apabila telah berhasil nantinya bisa dicek melalui klik Icon

Pesan atau menggunakan CMD (Command Prompt)

12

1.5 Hasil dan Analisa Percobaan

Analisa: Dari percobaan praktikum yang telah saya lakukan diatas,ini
menggunakan satu router dan satu switch yang dihubungkan dengan
beberapa client (perangkat PC) untuk menghubungkan perangkat atu
dengan yang lain menggunakan kabel tipe straight. Setiap client
(perangkat PC) memiliki IP Address yang berbeda-beda.

13

1.6 Tugas
1.6.1 Soal
1 Tentukan tipe koneksi masing-masing kabel dalam gambar berikut ini:

2 Diketahui suatu IP 10.10.0.0/16 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet
,host per subnet,blok per subnet dan buatlah tabelnya.

3 Diketahui suatu IP 172.6.5.0/27 (Kelas B) Hitunglah jumlah subnet
host per subnet,bloksubnet dan buatlah tabelnya.

4 Diketahui suatu IP 192.168.100.0/24 (Kelas A).Hitunglah jumlah
subnet,host per subnet,blok subnet dan buatlah tabelnya.

5 Dengan menggunakan metode VLSM dan IP192.168.1.0/25 hitunglah
jumlah host persubnet, prefix per jaringan dan buat tabelnya untuk
LAN1 50 Host, LAN2 20 Host, LAN3 115 Host.

1.6.1 Jawaban
1
a. Kabel Straight
b. Kabel Straight
c. Kabel Straight
d. Kabel Straight
e. Kabel Straight
f. Kabel Straight

14

g. Kabel Cross

h. Kabel Straight

i. Kabel Straight

2 IP = 10.10.0.0/16 (Kelas A)

Bil.biner = 11111111.11111111.00000000.00000000

Netmask =/16.255.255.0.0
Subnet = 2ⁿ =2^8 = 256

Host = 2^x-2 = 2^16-2 = 65.534
Blok Subnet = 256 – 255 = 1 blok

Tabel :

Subnet 10.10.0.0 10.1.0.0 ... 10.254.0.0 10.255.0.0
10.0.0.1 10.1.0.1 ... 10.255.0.1 10.255.0.1
Host 10.0.255.254 10.1.255.254
Pertama 10.0.255.255 10.1.255.255 ... 10.254.255.254 10.255.255.254
Host
Terakhir ... 10.254.255.255 10.255.255.255
Broadcast

3 IP = 172.16.5.0/27 (Kelas B)

Bil.Biner = 11111111.11111111.11111111.11100000

Netmask = /27.255.255.255.224
Subnet = 2ⁿ =2^11 = 2048

Host = 2^x-2 = 2^5-2 = 30
Blok Subnet = 256 – 224 = 32 blok,Subnet (0,32,64,96,128)

Tabel :

Subnet 172.16.0.0 ... 172.16.5.0 ... 172.16.255.224

Host Pertama 172.16.0.1 .. 172.16.5.1 ... 172.16.255.225

15

Host Terakhir 172.16.0.30 .. 172.16.5.30 ... 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.31 ... 172.16.5.31 ... 172.16.255.255

4 IP =192.168.100.0/24(Kelas C)

Bil.Biner = 11111111.11111111.11111111.00000000

Netmask = /24.255.255.255.0
Subnet = 2ⁿ =2^0 = 0

Host = 2^x-2 = 2^8-2 = 254
Blok Subnet = 256 – 255 = 1 blok,Subnet (0,1,2,3,4,...,8)

Tabel :

Subnet 192.168.100.0

Host 192.168.100.1
Pertama 192.168.100.254
Host 192.168.100.255
Terakhir
Broadcast

5 IP = 192.168.1.0/25
LAN1 = 50 Host
LAN2 = 20
LAN3 = 115 Host
Urutan jaringan :
 LAN3 = 115 host
 LAN2 = 50 host
 LAN1 = 20 host

Menghitung juml.Range IP & Prefix LAN3

a. Menghitung juml.host
115 ≤ 2^n - 2

16

115 ≤ 2^7 – 2
115≤126
b. Menghitung Prefix
Prefix = 32-n

= 32 – 7 = 25
Netmask = 255.255.255.128/25
Menghitung juml.Range IP & Prefix LAN2
a. Menghitung juml.host
50 ≤ 2^n – 2
50 ≤ 2^6 -2
50≤ 62
b. Menghitung Prefix
Prefix = 32 – n

= 32 – 6
= 26
Netmask = 255.255.255.192/26
Menghitung juml.Range IP& Prefix LAN1
a. Menghitung juml.host
20 ≤ 2^n – 2
20 ≤ 2^5 – 2
20 ≤30
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n
= 32 – 5
= 27
Netmask = 255.255.255.224/27

17

1.7 Kesimpulan

Dalam modul 1 yang dipelajari kali ini mengenai media transmisi,media
transmisi sendiri yaitu media yang dapat digunakan untuk mengirimkan
informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Media transmisi dibedakan
menjadi dua, yaitu:

a. Media transmisi berkabel, yaitu media transmisi yang menghubungkan
pengirimdan penerima secara fisik berupa kabel

b. Media transmisi tanpa kabel/nirkabel
Kabel twisted pair (pasangan berpilin) merupakan sebuah bentuk kabel

dimana dua konduktor digabungkan yang bertujuan untuk mengurangi atau
meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi
elektromagnetik dari kabel unshielded twiste pair (UTP), dan crosstalk
(cakap silang) diantara pasangan kabel yang berdekatan.Contoh dari kabel
twisted pair ini adalahh Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted
Pair(STP)

Dalam TCP/IP memiliki beberapa elemen umum yaitu :
a. IP Address : sebuah struing unik dalam angka decimal yang dibagi

dalam empat segmen
b. Netmask atau Subnetmask : tanda yang fungsinya membagi alamat IP

yang menunjukkan subnetwork.
c. Network Adress : Mepresentasikan porsi jaringan dari alamat IP
d. Broadcast Address : alamat IP yang memungkinkan data jaringan

dikirimkan secarasimultan ke semua host disebuah subnetwork
e. Gateway Address: alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer

di jaringan yangingin berkomunikasi dengan host di jaringan lain.
f. Name Server Address : Menunjukkan IP address dari domain name

service yang bertujuan menerjemahkan nama hostname ke alamat IP.

18

1.8 Lampiran
19

LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER

TGL PRAKTIKUM : 8 September 2022

NAMA : SHOFI YULLOH SOMAT

NIM : 210631100049

DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR,S.Pd M.T.r.KOM

ASISTENSI : M. ROSID

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

20

MODUL II
CRIMPING KABEL

1.1 Sasaran/Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Langkah-langkah Crimping
3. Mampu melakukan crimping

1.2 Landasan/Dasar Teori
A. Crimping Kabel
Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu
menjadi sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna. Crimping juga
disebut dengan cara membuat kabel jaringan. Media transmisi yang
digunakan dalam crimping kabel adalah media transmisi berkabel,
Twisted Pair : UTP (Unshielded Twisted Pair).
Kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk
membuat jaringan komputer, berupa kabel yang di bagian dalamnya
berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi kedalam 2
jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis dari
kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan unshielded
adalah jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk
koneksinya kabel jenis ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11. Fungsi
kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan Local
Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer, dan
umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan
juga dibagi menjadi kedalam beberapa kategori berdasarkan
kemampuannya sebagai penghantar data.

21

Dalam melakukan Crimping Cable UTP, terdapat 2 buah strategi
pengkabelan pada kabelnya, yakni

1. Kabel Cross-Over
Untuk tipe kabel cross itu digunakan untuk menyambungkan

langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk
menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya
kurang).

22

Urutan warna kabel UTP : Cross – Over
Ujung kabel A Ujung kabel B

Putih orange Putih hijau

Orange Hijau

Putih hijau Putih orange

Biru Biru

Putih biru Putih biru

Hijau Orange

Putih coklat Putih coklat

Coklat Coklat

2. Kabel Straight-Trough
Kabel straight biasanya digunakan ketika untuk menghubungkan

komputerjaringan yang memakai hub atau client ke hub. Kabel
straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang
sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau
EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan
warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di
salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2
terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.

23

Urutan warna kabel UTP : Straight – Trough
Ujung kabel A Ujung kabel B

Putih orange Putih orange

Orange Orange

Putih hijau Putih hijau

Biru Biru

Putih biru Putih biru

Hijau Hijau

Putih coklat Putih coklat

Coklat Coklat

24

B. Connector RJ45

Konektor RJ 45 digunakan untuk menghubungkan kabel dengan port
yang menggunakan port RJ 45. Konektor jenis ini sangat sering kita
jumpai karena banyak perangkat jaringan yang menggunakan port RJ 45
contohnya seperti LAN Card, router, switch dan lain-lain. Konektor RJ
45 tidak lepas dengan kabel UTP. Sebelum memasang konektor RJ 45,
kabel UTP biasanya disusun terlebih dahulu sesuai pin nya, susunan pin
pada kabel tergantung dari jenis kabel yang akan digunakan, apakah
menggunakan kabel straight atau menggunakan kabel crossover
C. Tang Crimping

Tang Crimping adalah peralatan yang digunakan untuk meng-
crimping RJ45 yang sudah terpasang kabel UTP dengan benar.
Fungsinya adalah :

a. Digunakan untuk memotong kabel
b. Digunakan untuk mengcrimping RJ-45

25

D. LAN Tester

Lan Cable tester adalah alat untuk memeriksa kesempurnaan
pemasangan kabel konektor LAN (RJ45). Fungsinya agar bisa
mengetahui kabel LAN yang ingin kita pakai itu sudah sempurna atau
tidak. Pastikan 2 buah laptop memiliki lan card. Lan card adalah „pintu‟
ke jaringan dari komputer. setiap jenis aktivitas jaringan memerlukan lan
card – internet, jaringan printer, menghubungkan komputer bersama-
sama. saat ini banyak perangkat berisi kartu jaringan: televisi untuk
aplikasi mereka gratis, pemutar blu-ray, ponsel, telepon voip desk,
bahkan lemari es. lan card adalah perangkat keras, yang dapat
ditambahkan ke komputer atau mereka dapatdiintegrasikan ke dalam
perangkat keras utama computer.
E. HUB

Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan
komputer, Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer
sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh jaringan komputer
akan terputus dan terganggu. Hub berfungsi sebagai peragkat keras
penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat yang
menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan tersebut. Hub juga

26

berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan
penyambung.
1.3 Alat Dan Bahan
A Alat
Didalam pelaksanaan kegiatan praktikum kali ini menggunakan alat dan
bahan sebagai media penunjang kegiatan dapat berupa :

 Gunting
 Tang Crimping
 Wire Cutter
 LAN Tester
 Connector RJ45
B Bahan
 Modul 2 : Crimping Kabel
 Kabel

1.4 Langkah-Langkah Percobaan
1. Siapkan kabel,rj 45,tang krimping,lan taster dan gunting

2. Buka mantel kabel menggunakan bagian belakang tang krimping
hingga terlihat beberapa warna kabel.

27

3. Setelah kabel terbuka lalu susun kabel menjaadi stright/over dalam
penyusunan kabel kita harus teliti agar nanti saat di tes kabel berfungsi.

4. Masukan kabel ke dalam rj 45 usahakan dalam memasukan kabel posisi
kabel benar – benar dalam keadaan benar, jikal kabel salah atau tidak
pas maka kabel tidak akan bekerja dengan baik.

5. Crimping konektor yang telah terhubung dengan kabel menggunakan
bagian atas tang crimping. Pastikan konektor benar-benar terkerimping
cara mengetahuinya ialah dengan mendengarkan bunyi KLIK pada saat
konektor di krimping.

28

6. setelah konektor RJ45 dicrimping, gunakan LAN tester untuk menguji
dan melihat hasil apakah kabel dan konektor yang kita susun terpasang
dengan benar. Jika lampu pada LAN tester menyala secara berurutan
untuk kabel straight atau menyala secara bergiliran untuk kabel over
maka kabel yang telah disusun berhasil dan bisa digunakan untuk
menghubungkan dengan perangkat lain.

7. selesai.
1.5 Hasil Dan Analisis Percobaan

29

Analisa : Dalam proses pembuatan kabel UTP kabel di sambungkan
pada konektor rj 45 yang di mana yang dimana dalam proses
penyambungannya harus benar – benar teliti karena sangat berpengaruh
dalam pengaplikasiannya.untuk penyusunan kabelnya terdapat dua jenis
yaitu stright dan cross.untuk penggunaan kabel stright ialah
menghubungkan client ke hub atau router dan kabel cross berfungsi untuk
menghubungkan clien ke client atau hub ke hub. . Kabel dikupas sepanjang
2 cm dan di ratakan dengan menggunakan bagian belakang tang crimping
kemudian kabel dimasukkan ke dalam konektor RJ45 dan di crimping
menggunakan tang crimping. Kabel dapat diuji dengan LAN tester jika
lampu hidup semua maka kabel di nyatakan lulus tes atau layak pakai dan
sebaliknya jika lampu tester ada yang mati maka kabel di anggap gagal atau
tidak layak pakai

30

1.6 Tugas
1.6.1 Soal
1. Sebutkan dan jelaskan jenis kabel UTP.
2. Jelaskan tentang Medium Dependent Interface ( automatic
medium- dependent interface crossover - Auto-MDIX ).
1.6.2 Jawaban
1. Kategori 1 – CAT1 merupakan kabel dengan kualitas transmisi
terendah yaitu sebesar 1 Mbps. Kabel dengan kategori ini hanya
mendukung komunikasi suara analog saja sehingga kurang cocok
untuk sistem modern saat ini.
Kategori 2 – CAT2 memiliki kecepatan transmisi data hingga 4
Mbps. Kabel dengan kategori ini telah mendukung data dan suara
digital.
Kategori 3 – CAT3 memiliki kecepatan transmisi data hingga 10
Mbps dan mendukung komunikasi data dan suara digital. Bila
ditinjau dari segi perkembangan teknologi Ethernet, kabel CAT3
memiliki kemampuan yang terendah, karena memang hanya
mendukung jaringan 10BASE-T saja.
Kategori 4 – CAT4 memiliki kecepatan transmisi data hingga 16
Mbps dan mendukung komunikasi data dan suara digital.
Kategori 5 – CAT5 memiliki kecepatan transmisi data hingga 100
Mbps dan mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel jenis
CAT5 ini juga dapat berjalan pada kecepatan transmisi data hingga
1Gbps tetapi dengan syarat panjang kabel harus lebih pendek dari
100 meter.
Kategori 5e – CAT5e merupakan bentuk peningkatan dari kabel
UTP CAT5 dengan kemampuan transmisi data hingga 1 Gbps atau
pada kecepatan 10/100/1000Mbps.
Kategori 6 – CAT6 memiliki kecepatan transmisi data hingga 10
Gbps dengan frekuensi komunikasi 250Mhz dan mendukung
komunikasi data dan suara digital.

31

Kategori 6a – CAT6aKabel UTP kategori 6a ini merupakan bentuk
peningkatan dari kabel UTP CAT6 dengan frekuensi komunikasi
yang lebih besar yaitu sebesar 500 Mhz.
Kategori 7 – CAT7 memiliki kecepatan transmisi data hingga 10
Gbps dengan frekuensi komunikasi hingga 600 Mhz dan mendukung
komunikasi data dan suara digital
2. Auto-MDIX adalah teknologi yang dikembangkan oleh HP melalui
Dove Dan dan Bruce Melvin, teknik ini memungkinkan kita untuk
menggunakan jenis kabel Straight-Through atau Cross Over, terlepas
dari penggunaan dengan hop atau router atau PC karena port akan
memilih secara otomatis kabel yang cocok untuknya.

32

1.7 Kesimpulan
Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu

menjadi sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna. Kabel UTP adalah
suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk membuat jaringan komputer,
berupa kabel yang di bagian dalamnya berisikan 4 pasang kabel.
a) Connector RJ45 digunakan untuk menghubungkan kabel dengan port

yang menggunakan port RJ 45.
b) Tang Crimping adalah peralatan yang digunakan untuk meng-crimping

RJ45 yang sudah terpasang kabel UTP dengan benar.
c) LAN Tester alat untuk memeriksa kesempurnaan pemasangan kabel

konektor LAN (RJ45). Fungsinya agar bisa mengetahui kabel LAN
yang ingin kita pakai itu sudah sempurna atau tidak. Pastikan 2 buah
laptop memiliki lan card
d) HUB merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan
komputer, Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer
sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh jaringan
komputer akan terputus dan terganggu

33

1.8 Lampiran
1.
2.

34

LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER

TGL PRAKTIKUM : 22 September 2022

NAMA : SHOFI YULLOH SOMAT

NIM : 210631100049

DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR, S.pd., M.Tr.Kom

ASISTEN : M.ROSID

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

35

Modul III
ROUTING
1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami konsep routing jaringan
2. Mengkonfigurasi routing pada sebuah jaringan
3. Troubleshoot Routing Jaringan

1.2 Landasan/Dasar Teori
A. Materi
a. Pengertian
Dalam proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lain
maka akan menciptakan sebuah jalur yang dilalui data tersebut agar bisa
sampai ke komputer tujuan, jalur yang dipilih tersebut dinamakan rute.
Mekanisme yang mengatur pengiriman paket data yang di transmisikan
dari satu network ke network yang lain dinamakan Routing. Perangkat
yang bisa melakukan routing atau menyimpan tabel routing dinamakan
router. Router mempunyai banyak gateway karena fungsi dari router
adalah menghubungkan banyak jaringan yang berbeda.
b. Konsep Dasar Routing
Fungsi utama dari router adalah merutekan paket (informasi).
Sebuah router memiliki kemampuan routing, artinya router dapat
mengetahui ke mana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan
sesuai dengan tabel routing yang dimilikinya. Jadi router bisa
membedakan apakah informasi (paket) ditujukan untuk host yang satu
network yang sama ataukah berada di network berbeda. Jika paket
tersebut ditujukan untuk host yang masih dalam satu jaringan maka
router akan mencegah paket tersebut dikirimkan keluar jaringan. Jika
host yang dituju berbeda jaringan maka router akan meneruskannya ke
jaringan tersebut.

36

1.3 Alat Dan Bahan
A. Alat
Dalam pelaksanaan kegiatan praktikum kali ini menggunakan alat sebagai
media penunjang kegiatan dapat berupa
 Perangkat keras (Hardware) :Laptop,Charger
 Perangkat Lunak(Software): Aplikasi Cisso Packet Tracer
B. Bahan
 Modul 3 : Routing

1.4 Langkah-Langkah Percobaan
a. Konfigurasi Routing Static dengan GUI
1. Buatlah topologi sederhana di cisco packet tracer

2. Konfigurasi Router 0 pada Interface FastEhternet 0/0

3. Konfigurasi Router 0 pada Interface FastEthernet 1/0

37

4. Konfigurasi Router 1 pada Interface FastEthernet 0/0

5. Konfigurasi Router 1 pada Interface FastEthernet 1/0

6. Konfigurasi IP Address pada PC 0
38

7. Konfigurasi IP Address pada PC 1
8. Sehingga interface pada Router dan PC memiliki IP Address berikut:

39

9. Konfigurasi routing pada Router 0
Network : jaringan yang dituju
Mask : subnet mask dari jaringan
Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 1 untuk
menuju ke jaringan 192.168.3.0/24

10. Konfigurasi routing pada Router 1
Network : jaringan yang dituju
Mask : subnet mask dari jaringan
Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 0 untuk
menuju ke jaringan 192.168.2.0/24

40

11. Tes koneksi dari PC 0 ke PC 1 dengan perintah PING

12. Tes koneksi dari PC 1 ke PC 0 dengan perintah PING
41

b. Konfigurasi Routing Dinamis dengan CLI
1. Buatlah topologi jaringan di cisco packet tracer seperti berikut :

2. Konfigurasi interface fa0/0 pada Router 0

42

3. Konfigurasi interface fa 1/0 pada Router 0
4. Konfigurasi interface fa 0/0 pada Router 1

5. Konfigurasi interface fa1/0 pada Router 1
6. Konfigurasi IP Address pada PC 0

43

7. Konfigurasi IP Address pada PC 1

8. Sehingga interface pada Router dan PC memiliki IP Address berikut
:

44

9. Konfigurasi Routing RIP di Router 0
10. Konfigurasi Routing RIP di Router 1
11. Tes koneksi dengan perintah ping dari PC 0 ke PC 1

45

12. Tes koneksi dengan perintah ping dari PC 1 ke PC 0
46


Click to View FlipBook Version