F. HASIL PENGAMATAN Jarak bayangan (cm)
1. Lensa Cembung 2
NO Jarak Benda (cm) 4
13 6
26 8
39
4 12
2. Cermin Cekung Jarak bayangan (cm)
NO Jarak Benda (cm) 1
13 4
26 7
39 10
4 12
G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan ?
Jawaban :
jarak fokusnya ( f ) adalah 10 cm dan 20 cm
2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang Anda pergunakan dalam percobaan ?
Jawaban :
P1 = I/f = 1/10 = 0,1
P2 = 1/f = 1/20 = 0,05 D
3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan ?
Jawaban :
Jarak fokus cermin cekung fokus 3 cm
H. PEMBAHASAN
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan berdasarkan bentuk
permukaannya. Lensa dibedakan menjadi dua macam, seperti yang kami gunakan pada percobaan
ini, yakni lensa cekung dan lensa cembung. Pada percobaan ini kami menyelidiki sifat dari
bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung dan lensa cembung dan hubungan antara jarak benda,
jarak bayangan dan titik fokus lensa. Percobaan pertanda yakni pada lensa cekung, perlakuan yang
dilakukan sebanyak tiga kali percobaan dengan variasi jarak benda ke lensa (s) dimulai dari 3 cm,
6 cm, 9 cm, 12 cm. Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa semakin jauh jarak benda dengan lensa,
maka jarak bayangan semakin dekat. Serta lensa cekung tidak membentuk bayangan dibelakang
lensa, melainkan di belakang lensa, sehingga sifat bayangannya dikatakan bayangan maya, terbalik
dan diperkecil. Kemudian perlakuan kedua pada lensa cembung, dengan cara yang sama pada lensa
cekung. Hasil pengamatan yang diperoleh bahwa semakin jauh jarak benda, maka sifat bayangan
yang dibentuk semakin jauh. Sehingga sifat bayangan lensa cembung yakni nyata, terbalik dan
diperbesar.
Pada jarak tertentu dari lensa, akan dapat ditemukan satu titik Diana cahaya itu difokuskan.,
selanjutnya titik tersebut dinamakan titik fokus. Untuk nilai dari titik fokus dari masing-masing
lensa, pada lensa cekung diperoleh bahwa semakin jauh benda maka jarak fokusnya semakin besar.
Tanda negatif pada lensa cekung tidak mempengaruhi nilainya, namun hanya untuk menandakan
bahwa bayangan yang terbentuk tidak berada di belakang lensa melainkan di depan lensa dalam hal
itu adalah bayangan maya. Selain itu, kami juga menentukan nilai pembesaran bayangan dari kedua
lensa tersebut, yaitu dengan membandingkan jarak bayangan dengan jarak benda. Beradasarkan
hasil dari analisis data dapat dikatakan bahwa semakin jauh jarak benda, maka nilai pembesarannya
semakin kecil.
Kekuatan lensa atau daya lensa adalah kemampuan satu lensa untuk
memuatkan/mengumpulkan atau menyebarkan berkas sinar yang diterimanya. Pada penentuan daya
lensa ubi lensa cekung semakin besar jarak benda, maka daya/kekuatan lensa semakin besar. Dan
untuk lensa cembung semakin besar jarak benda, maka daya/kekuatan lensa semakin kecil.
I. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan di atas, diperoleh kesimpulan bahwa jarak benda yang
semakin dekat akan menghasilkan jarak bayangan benda yang semakin jauh dengan cermin.
Sebaliknya, jarak benda yang semakin jauh akan menghasilkan jarak bayangan benda yang semakin
dekat.
Jarak benda yang diubah dalam ukuran berapapun, tidak akan mengubah fokus atau titik api
itu sendiri. Sedangkan sifat yang terbentuk dari bayangan yang ada tersebut bergantung pada jarak
bayangan dan jara benda itu sendiri. Sebagaimana penjelasan di atas, semakin dekat jarak benda
akan menghasilkan jarak bayangan yang semakin jauh. Dari sini diperoleh bahwa sifat bayangan
yang dibentuk adalah diperbesar. Sedangkan saat jarak benda semakin jauh, maka jarak bayangan
semakin dekat. Artinya, sifat bayangan yang dibentuk adalah diperkecil.
Setiap percobaan hendaknya dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Hal ini dimaksudkan agar
mendapatkan fokus pengamatan bayangan menjadi lebih baik. Percobaan juga bisa dilakukan dalam
waktu berkali-kali agar hasil yang didapat semakin tepat.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
SARAN DAN MASUKKAN
Dalam percobaan untuk pratikum sangat menarik karena bisa melihat kegiatan antara
lensa cembung dan cermin cekung
MASUKKAN
Tidak ada masukkan pada percobaan ini
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM LENSA CEMBUNG DAN LENSA CEKUNG
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan,
proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Deskripsi foto/video
Tahap Awal / Pembukaan
Alat dan bahan lensa cembung dan cerming
cekung
Deskripsi foto/video
Proses Kegiatan :
Proses tahapan inti lensa cembung dan cerming
cekung
Tahap Akhir :
Hasil akhir lensa cembung dan cerming cekung Deskripsi foto/video
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA
NAMA : CAHAYA MURNI SARI
NIM : 859886919
KELAS :D
POKJAR : MEDAN
UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
A. JUDUL PERCOBAAN
“Mata”
2. Percobaan Bintik Buta
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta
2. Menentukan jarak benda yang anda lihat yang bayangannya tepat mengenai bintik buta.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Gambar A dan B
2. Tabel pengamatan
3. Alat tulis dan penggaris
D. LANDASAN TEORI
Mata merupakan salah satu organ tubuh kita yang sangat penting, mata dapat diibaratkan
sebagai sebuah kamera dimana untuk mendapatkan gambar yang baik diperlukan adanya cahaya,
diafragma untuk mengatur pencahayaan, dan focus untuk memusatkan gambar agar terlihat dengan
jelas. Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan ke
aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian
bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor
yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan
ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi
asosiasi berupa kesan melihat benda. Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk
bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang
jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik
dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu
benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik
buta pada retina
E. PROSEDUR PERCOBAAN (CARA KERJA)
1. Bintik Buta (1)
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu gambar 7.13 A, tabel pengamatan dan alat
tulis
b. Tutup mata kiri anda dengan jari-jari tangan
c. Peganglah gambar 7.13 A dengan jarak kurang 60 cm dari mata anda.
d. Pusatkanlah pandangan mata kanan anda pada tanda positif (+), selanjutnya secara
perlahan-lahan dekatkan gambar tersebut ke bagian muka anda dengan pandangan mata
kanan anda tetap terfokus pada tanda (+) tersebut
e. Pada jarak beberapa dari mata anda tanda bundaran hitam pada gambar tersebut tidak
tampak dalam pandangan mata anda ?
f. Catat hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan.
2. Bintik Buta (2)
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu gambar 7.13B, tabel pengamatan dan alat
tulis
b. Tutup mata kiri anda dengan jari-jari tangan anda, dan dengan mata kanan anda
pandanglah tanda positif (+) secara tajam, jarak gambar mulai dengan 60 cm dari mata
anda
c. Secara perlahan-lahan dekatkanlah gambar tersebut ke arah muka anda, sementara
pandangan mata kanan anda tertuju pada tanda (+) tersebut
d. Pada jarak beberapa dari mata, garis pendek tampak menghilang dari pandangan anda?
e. Lanjutkan gerakan gambar 7.13B tersebut, selanjutnya pada jarak berapa garis pendek
tersebut terlihat kembali? Apa yang anda lihat antara garis panjang dengan garis pendek
?
f. Catat hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil pengamatan bintik buta (1)
No Jarak gambar A dari Dengan focus pada tanda Keterangan
mata Saya positif (+) maka tanda
bundaran mata
1 60 cm Tampak Jelas
2 59 cm Tampak Jelas
3 58 cm Tampak Jelas
4 57 cm Tampak Jelas
5 56 cm Tampak Jelas
6 55 cm Tampak Jelas
7 54 cm Tampak menghilang
Tabel Hasil pengamatan bintik buta (2)
No Dengan fokus pada tanda positif (+) maka :
Jarak gambar A dari mata Garis pendek tampak menyatu
anda Garis Pendek
1. 60 cm
2. 59 cm dengan garis panjang
3. 58 cm Tampak jelas
4. 57 cm Tampak jelas
5. 56 cm Tampak jelas
6. 55 cm Tampak jelas
7. 54 cm Tampak jelas
Tampak jelas
Tampak
hilang
G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Pada percobaan bintik buta (1), mengapa tanda bundaran hitam menghilangan dari
pandangan pada jarak tertentu ?
Jawaban :
Pada percobaan 1 tanda titik mengilang karena fokus mata kita ke tanda (+), semakin dekat
jarak focus maka tanda (.) akan hilang.
2. Pada percobaan bintik buta (2), mengapa kedua garis (pendek dan panjang) tampak
menyatu? Pada jarak berapa dari mata anda ? jelaskan mengapa hal itu terjadi ?
Jawaban :
Pada percobaan 2, pada jarak yang cukup jauh hal itu terjadi karena lensa mata yang bersifat
transparan dan elastis, akan melakukan akomodasi (berubah kecembungannya). Lensa mata
akan berbentuk pipih jika kita melihat objek yang jaraknya jauh dari mata kita.
H. PEMBAHASAN
Pada jarak tertentu, tanda bundaran hitam masih tampak terlihat jelas, akan tetapi jika
tanda bundaran hitam tersebut semakin dijauhkan dengan mata dan tentunya dengan
pengaturan jarak yang benar, maka tanda bundaran hitam tersebut semakin pudar dan hilang.
Hal ini terjadi karena lensa mata kita semakin memipih. Untuk melihat bayangan benda
tersebut agar terlihat jelas, maka benda tersebut harus kita dekatkan lagi dengan mata kita.
Demikian juga dengan garis pendek, semakin terlihat jauh, seolah-olah garis pendek tersebut
menyatu dengan garis panjang. Padahal hal itu tidak terjadi.
I. KESIMPULAN
Dalam keadaan mata normal, mata kita masih dapat melihat suatu benda dengan sangat
jelas. Jarak pandang semakin dekat maka focus mata (penglihatan) akan semakin buram bahkan
tidak tampak
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
SARAN DAN MASUKKAN
Dengan melakukan percobaan ini kita lebih mengetahui titik buta pada mata manusia
MASUKKAN
Sedikit sulit untuk mempraktekkan pada mata kita sendiri
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM PERCOBAAN BINTIK BUTA
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan,
proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Deskripsi foto/video
Tahap Awal / Pembukaan
Menyiapkan alat dan bahan percobaan bintik
buta
Deskripsi foto/video
Proses Kegiatan :
Proses tahapan inti percobaan bintik buta (1) dan
bintik buta ke 2
Deskripsi foto/video
Tahap Akhir :
Hasil pengamatan
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
KELISTRIKAN
NAMA : CAHAYA MURNI SARI
NIM : 859886919
KELAS :D
POKJAR : MEDAN
UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
A. JUDUL PERCOBAAN
“Kelistrikan”
3. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik
B. TUJUAN PERCOBAAN
3. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik
4. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian
C. ALAT DAN BAHAN
4. Baterai 1,5 volt 3 buah
5. Kabel Penjepit secukupnya (merah dan hitam)
6. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007 A 3 buah
7. AVO Meter 1 buah
8. Dudukan baterai 3 buah
D. LANDASAN TEORI
Studi tentang kelistrikan dapat dibedakan atas 2 bagian yaitu listrik statis dan listrik dinamis,
listrik statis mempelajari tentang muatan listri yang diam, sedangkan listrik dinamis mempelajari
tentang muatan listrik yang bergerak. Pada listrik dinamik terdapat arus listrik yang dihasilkan oleh
adanya muatan listrik yang berubah terhadap waktu. Arus listrik dalam suatu rangkaian dapat
mengalir apabila kawat penghantar tersebut merupakan penghantar listrik yang baik (bersifat
konduktor). Sebaiknya arus listrik dalam suatu rangkaian tidak mungkin dapat mengalir apabila
kawatnya bersifat isolator. Arah arus listrik mengalir berlawanan arah dengan aliran electron. Arus
listrik mengalir karena ada beda potensial, yaitu mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat
diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari
berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh
hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam
kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan
sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai
dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan
sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-
7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan
listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada
perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah,
rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan
listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi.
Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi
menuju tegangan rendah.
E. PROSEDUR PERCOBAAN (CARA KERJA)
3. Percobaan Arus Listrik
g. Susunlah 3 buah baterai secara seri buatlah gambar rangkainnya
h. Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-)
i. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (dipilih salah
satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran
anus dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala periksalah sebabnya.
j. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan amperemeter
yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tida tersedia AVO meter, nyala
lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir
k. Susunlah rangkaian seperti gambit berikut :
4. Percobaan Tegangan listrik
g. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini
Tutuplah sklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala?
Mengapa kemudian?
h. Kemudian buatlah rangkaian seperti gambar berikut
Setelah sklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih terang,
menyala sangat terang) mengapa demikian?
i. Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut
Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih terang,
menyala sangat terang) mengapa demikian?
j. Lakukanlah hal yang sama pada langkah a,b,c dengan menggunakan 3 buah baterai yang
dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan penjelasan!
k. Mengapa pada percobaan b,c,d nyala lampu berbeda?
F. HASIL PENGAMATAN
Percobaan Arus listrik
Tabel Hasil 8.1
Hasil pengamatan terhadap jenis bahan
No Bahan Lampu Konduktor
1 Kawat Besi Menyala Tidak Ya Tidak
2 Kawat Tembaga √ √
3 Sendok Perak √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus
6 Grafit (mata pensil) √ √
7 Kertas √
√ √
√
√
√
√
8 Tas Plastik √√
9 Air Keran √√
10 Air garam √√
Percobaan Tegangan Listrik
a. Rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini:
Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan
listrik
b. Membuat rangkaian listrik
Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar.
c. Membuat rangkaian listrik:
Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan jumlah baterainya juga lebih banyak.
d. Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
3. Dari hasil pengamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik ?
Jawaban :
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrikyang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
-Rumus arus listrik =
I=q/t
Keterangan:
I = kuat arus listrik (A)
q = muatan listrik (C)
t = waktu (s)
Tegangan listrik adalah perbedaan potensiallistrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt.
-Rumus tegangan listrik =
V=IxR
V adalah Tegangan Listrik dlm Satuan Volt
I adalah Kuat Arus Listrik dlm Satuan Ampere
R adalah Hambatan Listrik dlm Satuan Ohm
4. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri ?
Jawaban :
pada percobaan 1, baterai disusun secara seri agar nyala lampu bersinar terang
5. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
Jawaban :
I=V
R
- R=V
I
- V=I.R
- I = arus listrik (ampere)
- V = tegangan listrik (volt)
- R = hambatan listrik (ohm)
6. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang disusun
secara seri atau parallel? Mengapa demikian ?
Jawaban :
Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih
sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
H. PEMBAHASAN
Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan lampu tetap menyala.
Kawat tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai saklar dan lampu tetap menyala.
Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Mata pensil (Grafit)
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan lampu tidak menyala.
Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air garam dan lampu menyala.
I. KESIMPULAN
a. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
b. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
SARAN DAN MASUKKAN
Dengan melakukan percobaan ini kita dapat mengetahui arus listrik dan tegangan listrik
MASUKKAN
Tidak ada masukkan dalam percobaan kali ini
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM PERCOBAAN BINTIK BUTA
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan,
proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Deskripsi foto/video
Tahap Awal / Pembukaan
Menyiapkan alat dan bahan arus listrik dan
tegangan listrik
Deskripsi foto/video
Proses Kegiatan :
Proses tahapan inti percobaan arus listrik dan
tegangan listrik
Deskripsi foto/video
Tahap Akhir :
Hasil pengamatan arus listrik dan tegangan
listrik
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GERHANA
NAMA : CAHAYA MURNI SARI
NIM : 859886919
KELAS :D
POKJAR : MEDAN
UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
A. JUDUL PERCOBAAN
“GERHANA”
B. TUJUAN PERCOBAAN
5. Membuktikan terjadinya gerhana
C. ALAT DAN BAHAN
1. Bola ping pong
2. Bola Besar
3. Lampu senter
D. LANDASAN TEORI
Selain untuk kehidupan sehari-hari, banyak peristiwa-peristiwa alam yang berkaitan dengan
posisi matahari, bumi dan bulan. Bumi melakukan berbagai macam gerakan yaitu gerak-gerak
rotasi, revolusi, presesi, dan nutasi. Kedudukan bulan terhadap matahari dan bumi mengakibatkan
adanya fase-fase bulan selama bulan mengelilingi bumi. Pada saat fase bulan baru mungkin terjadi
gerhana matahari, sedangkan pada fase bulan purnama mungkin terjadi gerhana bulan. Kata gerhana
berarti penggelapan cahaya dari suatu benda langit oleh benda langit lainnya. Kita dapat melihat
benda-benda langit dalam tata surya karena benda-benda langit memantulkan berkas cahaya
matahari. Ketika benda-benda langit itu menerima cahaya dari matahari, benda-benda itu
membentuk bayang-bayang kerucut yang memanjang menjauhi matahari. Daerah yang paling gelap
disebut umbra dan daerah bayang-bayang uang samar disebut penumbra. Gerhana matahari terjadi
blamana bulan berada pada atau dekat fase baru dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan
matahari. Gerhana matahari total terjadi di daerah umbra sedangkan gerhana sebagian terjadi dalam
derah penumbra, maka derah dalam pepanjangan umbra akan mengalami gerhana matahari cincin.
Gerhana bulan terjadi bilamana bulan pada fase purnama dan berada pada suatu garis lurus dengan
bumi dan matahari. Bayang-bayang kerucut yang dibentuk oleh bumi akan menyembunyikan muka
bulan seperti pada gerhana matahari, gerhana bulan total terjadi pada daerah umbra sedangkan
gerhana bulan sebagian terjadi pada daerah penumbra.
E. PROSEDUR PERCOBAAN (CARA KERJA)
a. Tuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola plastic sebagai globe
(bumi)
b. Tusuk bola pingpong tersebut dengan statis berkawat runcing sehingga dapat berdiri tegak, lakukan
hal yang sama untuk bola plastic
c. Ikatkan lampu senter pada statis berkawat runcing
d. Susun di atas meja dalam ruang gelap (bila ada) ketiga peralatan tersebut seperti gambar berikut
e. Nyalakan lampu senter, amati dan gambar jalannya sinar lampu yang mengenai globe, catatlah dalam
lembar pengamatan
f. Susun percobaan seperti langkah 4 dengan merubah posisi bola pingpong dengan bola plastic (globe).
Disain percobaan seperti gambar berikut
g. Nyalakan lampu dan amati dan gambarlah jalannya sinar yang menimpa bola pingpong dan diterima
oleh globe. Catatlah dalam lembar pengamatan !
F. HASIL PENGAMATAN
Ketika senter dinyalakan, cahaya yang terpancar dari senter ke bola tenis tertutup oleh bola
pingpong. Akibatnya, ada bagian dari bola tenis yang tertutup oleh bayangan bola pingpong. Saat
bola pingpong digerakkan ke kiri dan ke kanan, bentuk bayangan yang ada pada bola tenis akan
tampak berubah-ubah.
G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
7. Apa yang disebut gerhana ?
Jawaban :
Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit oleh benda langit lainnya.
Gerhana akan terjadi apabila antara matahari,bumi,dan bulan berada pada satu garis
lurus.Gerhana terbagi dua yakni gerhana bulan dan matahari.
8. Bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan? Jelaskan ?
Jawaban :
Proses terjadinya gerhana matahari adalah sebagai berikut: Bulan berada pada atau dekat
fase baru dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan matahari sehingga sinar
matahari tertutup oleh bulan. Terjadinya gerhana bulan jika bulan berada pada fase purnama
dan pada satu garis lurus dengan bumi dan matahari sehingga bayangan bumi menutupi sinar
bulan sehingga bulan tampak gelap kemerahan.
9. Apakah yang disebut umbra dan penumbra ? jelaskan ?
Jawaban :
Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran total/penuh/bayangan inti.
Penumbra adalah daerah saat gerhana sebagian/bayangan kabur.
H. PEMBAHASAN
Gerhana Bulan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
Gerhana bulan total dibagi menjadi 2 yaitu:
Gerhana bulan total negatif: Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah NTT dan
warna bulan menjadi merah tetapi tidak rata.
Gerhana bulan total positif: Pada gerhana ini, bulan melalui titik pusat daerah umbra dan
warna bulan menjadi merah merata.
Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Sedangkan
sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada
sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih
dapat terlihat dengan warna yang suram.
Gerhana Bulan dapat dibagi menjadi tiga yaitu: Eksperimen yang dilakukan
menggambarkan proses terjadinya gerhana matahari. Cahaya seter diumpamakan sbagai sinar
matahari, bola pingpong sebagai bulan, dan bola tenis. Saat gerhana matahati, bulan berada di antara
bumi dan matahari, sehingga sebagian sinar matahari ke permukaan bumi tertutup oleh bulan.
Terdapat empat jenis gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian,
gerhana matahari cincin, dan gerhana matahari hibrida.
I. KESIMPULAN
Terjadinya gerhana bulan karena, bulan tertutupi olrh bumi sehingga bulan tidak mendapat
sinar matahari. Terjadinya gerhana matahari karena, bumi tertutupi oleh bulan sehingga bumi tidak
terkena sinar matahari. Ternyata bumi berputar terhadap porosnya dan berputar mengelilingi
matahari. Sedangkan bulan, berputar terhadap porosnya, berputar mengelilingi bumi dan juga
berputar mengelilingi matahari.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
SARAN DAN MASUKKAN
Dengan melakukan percobaan ini kita lebih mengetahui titik buta pada mata manusia
MASUKKAN
Sedikit sulit untuk mempraktekkan pada mata kita sendiri
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM PERCOBAAN BINTIK BUTA
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan,
proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Deskripsi foto/video
Tahap Awal / Pembukaan
Menyiapkan alat dan bahan percobaan bintik
buta
Proses Kegiatan : Deskripsi foto/video
Proses tahapan inti percobaan Gerhana Matahari
Dan Gerhana Bulan
Deskripsi foto/video
Tahap Akhir :
Hasil pengamatan percobaan Gerhana Matahari
Dan Gerhana Bulan
LINK VIDEO LAPORAN PRATIKUM IPA SD
1. Video Gerak pada tumbuhan putri malu https://youtu.be/_vJXeqqz6SE
2. Video Simbiosis https://youtu.be/tSHz5Hhsqrc
3. Video Simbiosis https://youtu.be/e9OvRWKg8eg
4. Video Struktur bunga kembang sepatu https://youtu.be/e9OvRWKg8eg
5. Video Ekosistem darat dan pengaruh deterjen pada kecambahan
https://youtu.be/4B0flx-L6wY
6. Video Membuat menu makanan 4 sehat 5 sempurna
https://youtu.be/eC9GDh0usWc , Uji makanan uji karbohidrat Uji Lemak
https://youtu.be/W3xBYrhI4H4, Uji Lemak https://youtu.be/ld73FUrQRig
7. Video Sistem Pencernaan Makanan https://youtu.be/GgHMGvyWH8E
8. Video Gerak GLB & GLBB https://youtu.be/rAe0nc_Rg1c
9. Video Gelombang https://youtu.be/rAe0nc_Rg1c
10. Video Sifat Cahaya https://youtu.be/KK74FU4Q6gE
11. Video Lensa Cembung dan Cermin Cekung https://youtu.be/KK74FU4Q6gE
12. Video Telinga https://youtu.be/JNyu_cGzfYY
13. Video Kelistrikan https://youtu.be/-Njv2RzxVuI
14. Video Alam Semesta (Gerhana) https://youtu.be/DGynkfV6Jn8