The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by hari mohamad, 2024-01-07 20:59:16

KOSP SMK NEGERI 1 PURWASARI

Dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)

Keywords: KOSP

P a g e | 1 KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP) SMK NEGERI 1 PURWASARI Tahun Pelajaran 2023-2024 Alamat: Jl. Hj Tiah Kp. Kacepet Ds. Karangsari Kec.Purwasari Kab.Karawang - 41373 Website: smkn1purwasari.sch.id Email: [email protected] PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV 2023


P a g e | 2 BAB I KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN A. Karakteristik SMKN 1 Purwasari SMK Negeri 1 Purwasari yang terletak di Kab. Karawang Jawa Barat NPSN : 69734354 Status : Negeri Bentuk Pendidikan : SMK Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah SK Pendirian Sekolah : 421.3/Kep.594-Huk/2012 Tanggal SK Pendirian : 30 Mei 2012 SK Izin Operasional : 421.3/Kep.594-Huk/2012 Tanggal SK Izin Operasional : 30 Mei 2012, dengan data detail sebagai berikut; a. Guru : 28, Siswa Laki-laki : , Siswa Perempuan : , Rombongan Belajar : 17 b. Kurikulum : 1. Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 Revisi, Penyelenggaraan : Sehari Penuh/5 hari, Manajemen Berbasis Sekolah. c. Akses Internet: Indihome telkomsel, Sumber Listrik: PLN, Daya Listrik: 24,998, Luas Tanah: 12.830 M² d. Ruang Kelas : 10 , Laboratorium : 0, Perpustakaan : 1, Sanitasi Siswa : 4 e. Rasio Siswa Rombel 23,36 Siswa/Rombel f. Rasio Siswa Ruang Kelas 13,63 Siswa/Kelas g. Rasio Siswa Guru 13,63 Siswa/ 1 Guru h. Persentase Guru Kualifikasi 91,67% i. Persentase Guru Sertifikasi 33,33% j. Persentase Guru PNS 29,17% k. Persentase Ruang Kelas Layak 100% Sesuai Permendikbudristek nomor 32 tahun 2022, Kualitas hasil belajar Peserta Didik pada sekolah menengah kejuruan mencakup: a. kompetensi literasi; b. kompetensi numerasi; c. budaya kerja; dan keterserapan lulusan di dunia kerja, berwirausaha, dan/atau melanjutkan ke pendidikan tinggi.


P a g e | 3 Kondisi SMK Negeri 1 Purwasari saat ini berdasarkan rapor Pendidikan dibandingkan tahun 2022, Karakter SMK Negeri 1 Purwasari mengalami peningkatan paling tinggi di antara indikator lain. Dari seluruh capaian tahun ini, Iklim Kebinekaan menjadi indikator dengan pencapaian terbaik. Meski demikian, Kemampuan literasi adalah indikator dengan pencapaian terendah, yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya Kompetensi membaca teks informasi. Bagaimana situasi yang dihadapi oleh SMK Negeri 1 Purwasari saat ini? a. Persentase peserta didik SMK Negeri 1 Purwasari berdasarkan kemampuan dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi beragam jenis teks (teks informasional dan teks fiksi) dalam katagori Kurang (28,89% siswa sudah mencapai kompetensi minimum) artinya 40% peserta didik telah mencapai kompetensi minimum untuk literasi membaca namun perlu upaya mendorong lebih banyak peserta didik dalam mencapai kompetensi minimum. b. Persentase peserta didik SMK Negeri 1 Purwasari berdasarkan kemampuan dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan, dalam katagori Kurang (31,11% siswa sudah mencapai kompetensi minimum) artinya 40% - 70% peserta didik telah mencapai kompetensi minimum untuk numerasi namun perlu upaya mendorong lebih banyak peserta didik dalam mencapai kompetensi minimum. c. Kecenderungan Peserta didik SMK Negeri 1 Purwasari terbiasa menerapkan nilainilai karakter pelajar pancasila yang berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta berkebinekaan global dalam kehidupan sehari hari. Skor capaian Karakter SMK Negeri 1 Purwasari tahun ini 52,63, Naik 1,00% dari tahun 2022 (skor 52,11). d. SMK Negeri 1 Purwasari memiliki lingkungan sekolah yang aman, terlihat dari kesejahteraan psikologis yang baik dan rendahnya kasus perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual, dan penyalahgunaan narkoba. Satuan pendidikan dapat mempertahankan kualitas warga sekolah dalam mencegah dan menangani kasus untuk menciptakan iklim keamanan di lingkungan sekolah. Skor capaian Iklim Keamanan SMK Negeri 1 Purwasari tahun ini 63,7, turun 14,78% dari tahun 2022 (skor 74,75). e. SMK Negeri 1 Purwasari sudah mampu menghadirkan suasana proses pembelajaran yang menjunjung tinggi toleransi agama/kepercayaan dan budaya; mendapatkan pengalaman belajar yang berkualitas; mendukung kesetaraan agama/kepercayaan, dan budaya; serta memperkuat nasionalisme. Skor capaian Iklim Kebinekaan SMK Negeri 1 Purwasari tahun ini 63,8 Naik 4,18% dari tahun 2022 (skor 61,24). f. Pembelajaran di SMK Negeri 1 Purwasari .mengarah pada peningkatan kualitas yang ditunjukkan dengan suasana kelas yang mulai kondusif dan adanya dukungan afektif serta aktivasi kognitif dari guru. Skor capaian Kualitas Pembelajaran SMK Negeri 1 Purwasari tahun ini 62,21 Naik 6,58% dari tahun 2022 (skor 58,37). g. Skor capaian Penyerapan Lulusan SMK Negeri 1 Purwasari tahun ini 91,67.


P a g e | 4 h. Sebagian besar aspek link and match di SMK Negeri 1 Purwasari telah selaras dengan dunia kerja. Skor capaian Link and Match dengan Dunia Kerja SMK Negeri 1 Purwasari tahun ini 47,74. 1. Kondisi SMKN 1 Purwasari a. Letak SMKN 1 Purwasari SMKN 1 Purwasari terletak di Jl. Hj Tiah Kp.Kacepet Ds.Karangsari Kec.Purwasari Kab. Karawang berada di perbatasan antara kabupaten Purwakarta dan Karawang. b. Sumber Daya Manusia SMKN 1 Purwasari memiliki tenaga pendidik dan kependidikan sebagai berikut. 1) Tenaga Pendidik Tabel 1.1. Tenaga Pendidik Jenis Kepegawaian Jenis Kelamin Kualifikasi Pendidikan Tersertifikat L P S1 S2 Sudah Belum ASN 3 5 8 0 5 3 PPPK 6 3 9 0 2 0 GTT 7 4 10 1 0 0 Jumlah 16 12 27 1 7 3 Persentase 57% 43% 96% 4% 70% 30% 2) Tenaga Kependidikan Tabel 1.2. Tenaga Kependidikan Jenis Kepegawaian Jenis Kelamin Kualifikasi Pendidikan L P SD SMP SMA D3 S1 ASN 0 0 0 0 0 0 0 PTT 4 2 0 2 3 0 1 Jumlah 4 2 0 2 3 0 1 Persentase 67% 33% 0% 33% 50% 0% 17%


P a g e | 5 3) Alumni Alumni SMKN 1 Purwasari banyak tersebar di berbagai bidang pekerjaan baik di perusahaan maupun yang berwirausaha. Para alumni ini memiliki kepedulian yang sangat besar baik kepada sekolah maupun kepada adik angkatannya yang masih menjadi peserta didik di sekolah. Berikut data alumni SMKN 1 Purwasari 3 tahun terakhir: Tabel 1.3 Data Alumni 2020 2021 2022 Kegiatan Jml % Jml % Jml % Karyawan Swasta 64 48% 66 48% 33 31% Kuliah 2 2% 4 3% 3 3% Wirausaha 3 2% 5 4% 9 8% Belum Bekerja 63 48% 62 45% 62 58% PNS/TNI/Polri 0 0% 0 0% 0 0% Belum Terkonfirmasi 0 0% 0 0% 0 0% Total 132 100% 137 100% 107 100% 4) Orang Tua/Wali Murid SMKN 1 Purwasari memiliki siswa-siswi yang sebagian besar orang tuanya memiliki tingkat ekonomi yang menengah kebawah akan tetapi memiliki kepedulian yang besar terhadap pendidikan. Tabel 1.4 Pekerjaan Orang Tua Pekerjaan Jumlah Persentase Sudah Meninggal 5 1,5 % Buruh 150 47,3% Karyawan Swasta 19 6 % Wiraswasta 85 26,8 % Petani 33 10,4 % Pedagang Kecil 19 6 % PNS/TNI/Polri 3 0,9 % Lainnya 3 0,9 % Total 317 100 %


P a g e | 6 Table 1.5 Pengahasilan Orang Tua Penghasilan Jumlah Persentase Tidak di isi 0 0 % Kurang dari Rp. 500,000 56 17,7 % Rp. 500,000 - Rp. 999,999 137 43,2 % Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 101 31,9 % Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999 23 7,2 % Rp. 5,000,000 - Rp. 20,000,000 0 0 % Lebih dari Rp. 20,000,000 0 0 % Total 317 100 % 5) Peserta Didik Peserta didik SMKN 1 Purwasari yang tercatat pada tahun pelajaran 2023/2024 adalah sebagai berikut: Tabel 1.6 Peserta Didik KELAS L P JUMLAH X TSM 1 29 7 36 X TSM 2 30 6 36 X TSM 3 26 10 36 X AKL 1 3 33 36 X AKL 2 2 34 36 X TITL 1 19 17 36 X TITL 2 22 12 34 XI TBSM 1 26 10 36 XI TBSM 2 25 11 36 XI AKL 1 9 24 33 XI AKL 2 11 25 36 XI TITL 29 6 34 XII TBSM 1 35 0 35 XII TBSM 2 35 0 35 XII AKL 1 0 23 23 XII AKL 2 5 18 22 XII TITL 27 5 31 TOTAL 333 241 571 PERSENTASE 58% 42% 100% 2. Karakteristik Program Keahlian a) Program Keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM) Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TSM) adalah salah satu cabang ilmu teknik mesin yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membuat dan mengembangkan alat-alat transportasi darat yang menggunakan mesin, terutama sepeda motor. Mempelajari tentang seluk beluk sepeda motor yang didukung oleh sarana dan prasarana sesuai standar industri, guru-guru yang kompeten, hingga dukungan dari segi peralatan hingga pengetahuan tentang teknologi sepeda motor terbaru. SMKN 1 Purwasari telah mendirikan :


P a g e | 7 ➢ Unit Produksi a) Tujuan Unit Produksi ✓ Memberikan pengarahan kepada siswa/i untuk selalu disiplin ✓ Membina dan meningkatkan hubungan kerja sama dengan pihak DU/DI ✓ Pengadaan alat dan bahan Praktikum ✓ Bersinergi dengan Wakabid Hubin melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan Kunjungan Industri b) Sasaran Unit Produksi ✓ Siswa SMKN 1 Purwasari ✓ Seluruh warga sekolah ✓ Guru / Karyawan SMKN 1 Purwasari ✓ Unit usaha kecil dan menengah pada masyarakat c) Bidang Usaha Unit Produksi Service Sepeda Motor dan Cuci Sepeda Motor yang merupakan bagian dari Unit Produksi sebagai wujud implementasi dan tempat praktek bagi peserta didik Teknik dan Bisnis Sepeda Motor untuk mengaplikasikan materi yang diperoleh melalui jalur pendidikan formal terangkum pada mata pelajaran Produktif TSM. d) Barang Modal Unit Produksi (Terlampir dalam Program Unit Produksi) b) Program Keahlian Teknik Instalansi Tenaga Listrik (TITL) Teknik Instalasi Tenaga Listrik adalah jurusan yang mempelajari tentang perencanaan dan pemasangan instalasi penerangan, tenaga pemasangan dan pengoperasian motor listrik dengan kendali elektromekanik, elektronik dan PLC (Programable Logic Controller). Merawat dan memperbaiki alat rumah tangga listrik dan teknik pendingin, serta menggulung ulang motor listrik. ➢ Unit Produksi 1. Tujuan Unit Produksi ✓ Menghasilkan peserta didik yang berprestasi serta kompeten dalam kegiatan akademis maupun non akademis dan berakhlak mulia ✓ Menyiapkan tamatan yang terampil dan profesional dalam bidang Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang siap berkompetensi dalam masuk dunia kerja ✓ Meningkatkan sumber daya manusia berjiwa wirausaha dan berwawasan IPTEK


P a g e | 8 ✓ Meningkatkan kerjasama dengan DU/DI 2. Sasaran Unit Produksi ✓ Siswa SMKN 1 Purwasari ✓ Seluruh warga sekolah ✓ Guru / Karyawan SMKN 1 Purwasari ✓ Unit usaha kecil dan menengah pada masyarakat 3. Bidang Usaha Unit Produksi Bidang Unit Produksi pada SMK Negeri 1 Purwasari adalah memproduksi Lampu Hemat Energi untuk keperluan rumah tangga sebagai wujud implementasi siswa dan tempat praktek TITL dalam mengaplikasikan materi yang diperoleh pada jalur pendidikan formal yang belum tersampaikan pada kegiatan KBM (Mapel IPL Materi Jenis-jenis Lampu). Berikut ini merupakan contoh prototype dari produk lampu hemat energy yang cocok dipasarkan di lingkungan sekitar SMK Negeri 1 Purwasari 4. Barang Modal Unit Produksi (Terlampir dalam Program Unit Produksi) c) Program Keahlian Akuntansi & Keuangan Lembaga Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) di SMKN 1 Purwasari merupakan salah satu program keahlian dalam kelompok bisnis dan manajemen yang bertujuan untuk mempelajari pencatatan dan penyusunan laporan keuangan secara manual maupun menggunakan sistem komputerisasi untuk diterapkan terhadap suatu perusahaan baik itu jasa, dagang, maupun manufaktur. Serta mengenalkan dunia bisnis dan kewirausahaan sejak dibangku sekolah. ➢ Unit Produksi a) Tujuan dari Unit Produksi ini adalah : ✓ Menambah semangat kebersamaan diantara warga sekolah ✓ Menumbuh kembangkan jiwa wiraswasta dan mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi lulusan. ✓ Mampu memperbaiki ekonomi warga SMK ✓ Meningkatkan sumber dana operasional sekolah yang mampu meningkatkan kualitas operasional sekolah ✓ Mendukung kegiatan belajar mengajar ✓ Media promosi sekolah


P a g e | 9 b) Sasaran Unit Produksi yaitu: ✓ Siswa SMKN 1 Purwasari ✓ Seluruh warga sekolah ✓ Guru / Karyawan SMKN 1 Purwasari ✓ Unit usaha kecil dan menengah pada masyarakat c) Bidang Usaha Unit Produksi : SMKN 1 Purwasari telah mendirikan Koperasi Smartpur yang merupakan bagian dari Unit Produksi sebagai wujud implementasi dan tempat praktek bagi peserta didik Kompetensi Keahlian Akuntansi untuk mengaplikasikan materi yang diperoleh melalui jalur pendidikan formal terangkum pada mata pelajaran Produktif Akuntansi. d) Barang Modal Unit Produksi (Terlampir dalam Program Unit Produksi) 3. Analisis SWOT Tabel 1.7. Analisi SWOT a. Kekuatan KEKUATAN Sumber Daya Manusia Guru 100% guru memiliki ijazah S1 Guru memiliki kompetensi dan target peningkatan kompetensi Guru menjalin hubungan dan kerja sama yang baik dengan orang tua siswa Semangat kerja sama di antara guru sangat tinggi Terdapat 3 orang guru yang kompeten dalam Bahasa Inggris Seluruh guru aktif dalam kegiatan literasi sekolah Siswa Jumlah siswa melebihi 250 orang Tempat tinggal siswa berada di daerah sekitar sekolah Terdapat siswa yang memiliki potensi dan bakat akademis/non akademis Seluruh siswa diaktifkan dalam kegiatan literasi sekolah Banyak siswa yang melakukan kerja paruh waktu di berbagai bidang pekerjaan Pengelolaan Keuangan Kurikulum Sekolah telah menerapkan kurikulum merdeka Melaksanakan pengelolaan keuangan sekolah yang akuntabel dan transparan


P a g e | 10 Kerjasama sekolah Memiliki hubungan baik dengan pemeri ntah daerah setempat Memiliki hubungan baik dengan dudika di wilayah setempat Fasilitas Memiliki fasilitas komputer untuk menunjang pembelajaran berbasis IT Sekolah telah memiliki lahan sendiri dan siap untuk dibangun Program Sekolah memfasilitasi berbagai kegiatan yang menyenangkan siswa seperti ekstrakurikuler dan pendalaman skill kejuruan melalui pembelajaran project Sekolah memiliki program keagamaan, budaya kerja, dan pengumpulan sampah plastic, serta kegiatan English Day Sekolah sedang dalam proses program pengembangan unit produksi berbasis kompetensi keahlian b. Kelemahan KELEMAHAN Sumber Daya Manusia Guru Belum ada guru yang memiliki sertifikat kompetensi teknis dari dudika/Lembaga yang sesuai Belum ada guru yang melakukan magang dudika Sudah terdapat guru yang mengikuti program guru penggerak Baru 44% guru yang memiliki sertifikat pendidik Banyak guru yang mengajar tidak linear dengan ijazahnya Siswa Banyak siswa yang berasal dari keluarga dengan motivasi rendah kepada dunia pendidikan Banyak siswa yang terpaksa drop out dengan alasan ekonomi Pengelolaan Keuangan Besaran dana BOS dan BOPD masih sangat kurang memenuhi kebutuhan pengembangan sekolah Kerjasama sekolah Bantuan dan partisipasi dudika belum optimal Program Program-program sekolah belum sepenuhnya berjalan dengan maksimal Sekolah belum memiliki unit produksi yang mengarah kepada teaching factory


P a g e | 11 c. Peluang PELUANG P E U A N G Sumber Daya Manusia Guru Banyak pelatihan yang diselenggarakan untuk guru dari pemerintah maupun non pemerintah Siswa Pemerintah mendorong pelaksanaan Unit Produksi/tefa yang dapat membantu memberi nilai tambah untuk biaya hidup siswa Kerjasama sekolah Komite sekolah sangat mendukung program pengembangan sekolah fasilitas Pemerintah mendukung pembangunan Ruang Kelas Baru melalui Bantuan Dana Alokasi Khusus Tahun 2022 Program Kondisi ingkungan sekitar sangat sesuai untuk dilaksanakannya program unit produksi AKL Kerja sama Kondisi daerah lingkungan sekitar sangat memungkinkan untuk dilakukan kerja sama baik dengan dudika yang ada ataupun dengan pemerintah desa melalui BUMDES d. Tantangan TANTANGAN Sumber Daya Manusia Guru Pemerintah belum melaksanakan aturan linearitas guru Siswa Jumlah siswa belum dapat didongkrak karena banyaknya sekolah lain baik negeri maupun swasta di daerah sekitar Kultur lingkungan tempat tinggal siswa kurang mendukung terhadap penanaman kedisiplinan Pengelolaa n Keuangan Kerjasama sekolah Bidang keahlian dudika yang berada di lingkungan sekitar tidak sesuai dengan bidang keahlian yang ada di sekolah Lebih dari 90% orang tua siswa tidak berpartisi aktif dalam pemantauan perkembangan anaknya di sekolah Fasilitas Bantuan bangunan dari pemerintah masih sangat kurang mencukupi kebutuhan karena hanya berupa 6 lokal


P a g e | 12 4. Rumusan Strategi a) Strategi Kombinasi Kekuatan – Peluang • Guru-guru didorong untuk mengikuti berbagai pelatihan dan program peningkatan kompetensi guru. • Melakukan perencanaan dan persiapan pelaksanan unit produksi/tefa dengan meningkatkan Kerjasama dengan komite sekolah, masyarakat sekitar, pemerintah desa, dan DUDIKA di lingkungan sekitar. b) Strategi Kombinasi Kelemahan – Peluang • Menugaskan guru untuk magang di DUDIKA. • Memberdayakan siswa dalam peningkatan kompetensi melalui unit produksi/tefa. c) Strategi Kombinasi Kekuatan – Tantangan • Meningkatkan kompetensi guru untuk mengoptimalkan pelayanan kepada siswa dalam hal kegiatan-kegiatan intra maupun ekstrakurikuler. • Mengoptimalkan kerja sama dengan stake holder untuk merealisasikan unit produksi/tefa. d) Strategi Kombinasi Kelemahan – Tantangan • Meningkatkan kerja sama dengan stake holder untuk optimalisasi pelaksanaan program-program sekolah • Meningkatkan kegiatan-kegiatan siswa yang bermakna, menarik, dan menyenangkan untuk memberikan pengalaman baik kepada siswa dan untuk mendongkrak jumlah pendaftar siswa baru B. Dasar Hukum Landasan hukum diterapkannya Kurikulum merdeka di SMKN 1 Purwasari adalah sebagai berikut: a. PP No. 57 Tahun 2021 tentang SNP sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan. b. Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 22 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran c. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan d. Permendikbudristek No.7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi e. Permendikbudristek No.21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian


P a g e | 13 f. Keputusan Kepala BSKAP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No. 008/H/ KR/2002. Tentang Capaian Pembelajaran Pada Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar Dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurkikulum Merdeka g. Keputusan Kepala BSKAP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No. 009 Tentang Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka. C. Tujuan Penyusunan 1. Merevitalisasi SMK sebagai lembaga pendidikan untuk penyiapan tenaga tingkat menengah. 2. Meningkatkan komintem SMK, Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, Dunia Kerja dan Dinas Pendidikan Provinsi dalam peningkatan kualitas layanan, output,dan outcome pendidikan kejuruan di SMK. 3. Meningkatkan kapasitas Kepala Sekolah, Ketua Kompetensi Keahlian dan Para Guru dalam mengembangkan kurikulum implementatif yang sesuai dengan kebutuhan sekolah dan pemangku kepentingan. 4. Mensinkronisasi kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam standar isi kedalam silabus dan menstrukturkan menjadi program pembelajaran kejuruan 3 tahun. 5. Tersusunnya kurikulum implementatif di SMK sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di sekolah yang terdokumentasikan dengan baik, dipahami oleh seluruh guru dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam penyelenggaraan pendidikan di SMKN 1 Purwasari; 6. Diharapkan guru memahami dan memaknai capaian pemebelajaran. Dengan memahami capaian pembelajaran diharapkan setiap guru dalam membuat alur tujuan pembelajaran dan modul ajar tidak melenceng dari standar yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan memahami standar kompetensi lulusan, setiap guru dalam penyusunan modul ajar dan mengajarnya akan selalu menitik beratkan pada kompetensi. 7. Mengembangkan muatan lokal. Muatan lokal yang dikembangkan di SMKN 1 Purwasari adalah bahasa sunda. Yang menjadi dasar adalah karena bahasa sunda sangat diperlukan untuk tata komunikasi antar teman,saudara yang baik dan benar. 8. Mengembangkan kegiatan pengembangan diri. Kegiatan pengembangan diri yang diterapkan antara lain melalui kegiatan keagamaan, kegiatan olahraga dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler lainnya.


P a g e | 14 9. Memahami pendidikan kecakapan hidup. Kecakapan hidup yang menjadi prioritas adalah kecakapan personal(kepercayaan dari siswa), kecakapan akademis, dan kecakapan. D. Prinsip Penyusunan 1. Berpusat pada peserta didik Pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil PelajarPancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah. 2. Konstekstual Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri. 3. Esensial Semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. Bahasanya lugas dan mudah dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain. Dokumen tidak perlu memuat kembali misalnya lampiran Kepmendikbud seperti CP, struktur, dll., dalam dokumen kurikulum operasional. 4. Akuntabel Dapat dipertanggung jawabkan karena berbasis data dan actual. 5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lainorang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya. E. Proses Penyusunan 1. Menentukan karakteristik, visi, misi, dan tujuan sekolah Berdasarkan analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang menggambarkan keunikan sekolah dalam hal pesertadidik, sosial, budaya, tenaga pendidik dan kependidikan.


P a g e | 15 2. Menganalisis konteks karakteristik program keahlian Setelah mengetahui karakteristik, visi, misi, dan tujuan sekolah, langkah berikutnya adalah menganalisis konteks karaktersistik program keahlian. 3. Merumuskan tujuan program keahlian Merumuskan tujuan program keahlian pada kelas X, kelas XI dan Kelas XIIserta tenaga lulusan yang sesuai dengan karakteristik,visi, misi, dan tujuan sekolah. 4. Menentukan pengorganisasian pembelajaran Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian CP dan Profil Pelajar Pancasila (misal: mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian lainnya). a. Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok) b. Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada profil Pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut. Untuk SMK, projek penguatan ini terintegrasi dalam Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja. c. Praktik Kerja Lapangan (PKL). Menyiapkan peserta didik agar memiliki pengalaman dan kompetensi di dunia kerja d. Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul dalam bentuk matriks/tabel 5. Menyusun rencana pembelajaran Alur pembelajaran yang runtut dinyatakan dalam rangkaian tujuan pembelajaran yang meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap Fase dan menjelaskan cakupan/kedalaman setiap konten. Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran: a. Esensial Ada penjabaran konsep, keterampilan dan konten inti yangdiperlukan untuk mencapai capaian pembelajaran b. Berkesinambungan Tujuan - tujuan dalam alur pembelajaran tersusun secara berkesinambungan dan urut secara berjenjang dengan arah yang jelas c. Kontekstual Tahapan tujuan pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik.


P a g e | 16 d. Sederhana Tujuan pembelajaran disampaikan dengan bahasa/istilah yang mudah dipahami. Kegiatan Pembelajaran sebagai berikut: a. Tujuan Pembelajaran, dikembangkan sesuai dengan kompetensi utuh yang sudah melingkupi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, beserta materi/konten inti . b. Proses asesmen, strategi pencarian bukti hasil belajar yang menyasar tujuan pembelajaran beserta indikator keberhasilan yang mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan. c. Pengalaman belajar,serangkaian kegiatan dengan alokasi waktudan menyasar indikator yang dikembangkan dari tujuan pembelajaran.


P a g e | 17 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SMK NEGERI 1 PURWASARI A. Visi SMK Negeri 1 Purwasari “Menjadi lembaga pendidikan yang mampu menciptakan lulusan yang berkarakter baik, berjiwa entrepreneur melalui kegiatan literasi dan numerasi yang link and match dengan dunia kerja serta meningkatkan iklim keamanan sekolah pada tahun 2027”. B. Misi SMK Negeri 1 Purwasari: 1. Membekali lulusan dengan pembiasaan baik yang mewujudkan sikap bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa dan menjalankan agamanya dalam kehidupan sehari hari serta melandasi pengetahuan dan keterampilan dibidang keahliannya. 2. Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menyusun kurikulum yang inovatif dan relevan melalui kegiatan literasi dan numerasi yang sesuai dengan kebutuhan DUDIKA. 3. Melakukan sinkronisasi kurikulum melalui program guru tamu, guru magang, kunjungan lapangan, dan projeck work sesuai dengan kebutuhan DUDIKA. 4. Menyiapkan lulusan yang kompeten, kreatif, inovatif dan tanggap terhadap peluang untuk bekerja atau berwirausaha sesuai dengan bidang keahliannya. 5. Meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan dan pengembangan profesional secara berkelanjutan. 6. Menerapkan pembelajaran yang memiliki integritas, disiplin, kreativitas, dan ketangguhan mental serta pembinaan sikap dan etos kerja yang positif. 7. Meningkatkan iklim keamanan sekolah melalui penguatan pengawasan secara menyeluruh, dengan melibatkan orang tua dan masyarakat. 8. Melaksanakan program anti-bullying yang berfokus pada pencegahan, dukungan bagi korban, dan pembinaan bagi pelaku. 9. Mengajarkan nilai-nilai seperti empati, kerjasama, dan kepedulian untuk membantu siswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan sekitar.


P a g e | 18 C. Tujuan SMK Negeri 1 Purwasari: 1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun) a) Terwujudnya siswa yang memahami kewajibannya sebagai mahluk Ciptaan Tuhan YME yaitu dengan terbiasa menjalankan sholat berjamaah, membaca Al Quran yaitu melalui hafalan Juz Amma, serta merenungkan arti Hari Raya Agama Islam dengan ikut serta memperingatinya. b) Terwujudnya siswa yang terbiasa menjalani pola hidup sehat, memahami dirinya sebagai individu yang akan menghadapi berbagai tantangan masa depan yang harus dihadapi dengan kondisi yang optimal dan sehat. c) Terwujudnya siswa yang percaya diri, mandiri, giat, dan amanah, melalui berbagai metode pembelajaran pada mata pelajaran ataupun melalui berbagai kegiatan lain di luar mata pelajaran. d) Terwujudnya siswa yang menyenangi budaya lokal, mencintai tatanen dan ingon-ingon, serta memiliki daya juang untuk menyelamatkan lingkungan dari kerusakan. e) Terwujudnya siswa yang siap bekerja atau berwirausaha dengan menggunakan kompetensinya sesuai dengan bidang keahlian yang digeluti. 2. Tujuan Jangka Menengah (3 tahun) a) Terwujudnya SMKN 1 Purwasari sebagai sekolah berwawasan keagamaan b) Terwujudnya siswa dan lulusan yang sehat, kuat, tahan terhadap tempaan, serta dapat melalui seluruh tes kesehatan yang dilaksanakan oleh pihak luar. c) Terwujudnya SMKN 1 Purwasari yang unggul, berprestasi, dan memiliki nama baik di tingkat provinsi d) Terwujudnya SMKN 1 Purwasari sebagai sekolah berwawasan lingkungan e) Terwujudnya SMKN 1 Purwasari yang siap memberikan bantuan layanan kepada warga masyarakat sekitar melalui kegiatan-kegiatan praktik (unit produksi/teaching factory) untuk mendukung kompetensi siswa sesuai bidang keahliannya. 3. Tujuan jangka Panjang (5 tahun) a) Terwujudnya SMKN 1 Purwasari yang memiliki citra lulusan yang menjadi teladan di antara masyarakat sekitar melalui implementasi nilai-nilai ketuhanan dan sosial b) Terwujudnya SMKN 1 Purwasari sebagai sekolah sehat dengan siswa sebagai agen Kesehatan di antara warga masyarakat sekitar


P a g e | 19 c) Terwujudnya SMKN 1 Purwasari yang unggul, berprestasi, dan memiliki nama baik di tingkat nasional d) Terwujudnya SMKN 1 Purwasari sebagai sekolah adiwiyata e) Terwujudnya SMKN 1 Purwasari yang memiliki kerja sama sangat baik dengan berbagai DUDIKA baik dalam maupun luar negeri 4. Strategi Pencapaian tujuan a) Membiasakan siswa untuk menjalani pola hidup sehat b) Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat c) Menyiapkan siswa yang berdisiplin dan memetuhi aturan sekolah d) Melaksanakan pembelajaran dengan efektif dan menyenangkan e) Menyiapkan lingkungan tempat belajar yang kondusif f) Meningkatkan kompetensi pedagogik dan professional guru g) Mengikutsertakan siswa dalam berbagai lomba dan kegiatan yang mendidik dan menantang h) Menyelenggarakan dan mengaktifkan kegiatan ekstrakurikuler yang menarik dan menghasilkan prestasi i) Mengaktifkan kegiatan pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila j) Memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang memupuk kecintaan terhadap kelestarian lingkungan hidup k) Membiasakan siswa mengenal dan mencintai keunggulan budaya lokal l) Melakukan kerja sama dengan DUDIKA dengan lebih mengutamakan kepentingan peningkatan kompetensi siswa m) Melaksanakan pembelajaran mata pelajaran kejuruan yang menyesuaikan dengan kebutuhan kompetensi global n) Memfasilitasi pembelajaran Bahasa Inggris dengan membiasakan dalam kehidupan sehari-hari melalui English Day o) Menyelenggarakan Praktik Kerja Lapangan pada DUDIKA yang sesuai kompetensinya p) Menyelenggarakan kegiatan praktik yang berstandar industri melalui unit produksi atau teaching factory q) Melakukan Tracer Study dengan lebih baik


P a g e | 20 BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN A. Intrakulikuler 1. Struktur Kurikulum Perubahan kurikulum SMK/MAK diawali dengan penataan ulang Spektrum Keahlian SMK/MAK. Spektrum Keahlian adalah daftar bidang dan program keahlian SMK yang disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja yang meliputi: dunia usaha, dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Spektrum Keahlian SMK/MAK merupakan acuan penyusunan struktur kurikulum serta pembukaan dan penyelenggaraan bidang dan program keahlian pada SMK/MAK. Setiap program keahlian terdiri atas minimum 1 (satu) konsentrasi keahlian. Konsentrasi keahlian diselenggarakan dalam program 3 (tiga) tahun atau program 4 (empat) tahun diatur lebih lanjut dalam keputusan pemimpin unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan. Spektrum di SMKN 1 Purwasari meliputi bidang keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Teknik dan Bisnis Sepeda Motor dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik untuk tahun pelajaran 2023/2024 terdiri dari 3 rombel TSM yaitu TSM 1, TSM 2 dan TSM 3, 2 rombel TITL yaitu TITL 1, TITL 2, dan 2 rombel AKL yaitu AKL 1 dan AKL 2, Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam jam pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau per 4 (empat) tahun atau dikenal dengan sistem blok. Oleh karena itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel di mana alokasi waktu setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1 (satu) tahun. Struktur kurikulum SMKN 1 Purwasari terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: Pembelajaran intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Pemerintah mengatur beban belajar untuk setiap muatan dan mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun. SMKN 1 Purwasari mengatur alokasi waktu setiap minggunya secara feksibel selama 1 tahun. SMKN 1 Purwasari menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik daerah, yaitu mata pelajaran Bahasa Sunda. Dibawah ini merupakan struktur kurikulum SMK kelas X, XI dan XII (program 3 tahun) :


P a g e | 21 Tabel 3.1. Struktur Kurikulum kelas X SMK/MAK (Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit) Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuler Per Tahun Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun Total JP Per Tahun A. Kelompok Mata Pelajaran Umum: 1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 90 18 108 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108 2. Pendidikan Pancasila 54 18 72 3. Bahasa Indonesia 108 36 144 4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 90 18 108 5. Sejarah 54 18 72 6. Seni Budaya**: 1. Seni Musik 2. Seni Rupa 3. Seni Teater 4. Seni Tari 54 18 72 7. Muatan Lokal*** 72 - 72


P a g e | 22 Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuler Per Tahun Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun Total JP Per Tahun Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A): 450 126 576 B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan: 1. Matematika 108 36 144 2. Bahasa Inggris 108 36 144 3. Informatika 108 36 144 4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial**** 162 54 216 5. Dasar-dasar Program Keahlian 432 - 432 Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 918 162 1.080 Total***** 1.368 288 1.656


P a g e | 23 Tabel 3.2. Struktur Kurikulum kelas XI SMK/MAK (Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit) Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuler Per Tahun Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun Total JP Per Tahun A. Kelompok Mata Pelajaran Umum: 1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 90 18 108 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108 2. Pendidikan Pancasila . 54 18 72 3. Bahasa Indonesia 90 18 108 4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 54 18 72 5. Sejarah 54 18 72 6. Muatan Lokal** 72 - 72 Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 342 90 432 B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan: 1. Matematika 90 18 108


P a g e | 24 Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuler Per Tahun Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun Total JP Per Tahun 2. Bahasa Inggris 108 36 144 3. Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 648 - 648 4. Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180 5. Mata Pelajaran Pilihan**** 144 - 144 Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1.170 54 1.224 Total***** 1.512 144 1.656


P a g e | 25 Tabel 3.3 Struktur Kurikulum Kelas XII SMK/MAK (Program 3 Tahun) (Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP = 45 menit) Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuler Per Tahun Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun Total JP Per Tahun A. Kelompok Mata Pelajaran Umum: 1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 36 18 54 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 36 18 54 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 36 18 54 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 36 18 54 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 36 18 54 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 36 18 54 2. Pendidikan Pancasila 36 - 36 3. Bahasa Indonesia 36 18 54 4. Muatan Lokal** 36 - 36 Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 108 36 144 B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan: 6. Matematika 54 - 54 7. Bahasa Inggris 72 - 72 8. Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 396 - 396


P a g e | 26 Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuler Per Tahun Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun Total JP Per Tahun 9. Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 - 90 10. Praktik Kerja Lapangan**** 792 - 792 11. Mata Pelajaran Pilihan***** 108 - 108 Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1.512 - 1.512 Total****** 1.620 36 1.656 Berdasarkan struktur kurikulum di atas, SMKN 1 Purwasari menyusun pembagian struktur untuk Program Keahlian Teknik Sepeda Motor, dan Program Keahlian Instalansi Tenaga Listrik, dan Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan lembaga, pembagian jam tersebut yaitu :


P a g e | 27 Tabel 3.4 Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa Program Keahlian : Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian : Teknik Sepeda Motor Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuluer Per Tahun Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun Total Jam Pelajaran Per Tahun Kelas Kelas Kelas X X X A. Kelompok Mata Pelajaran Umum 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108 2. Pendidikan Pancasila 54 18 72 3. Bahasa Indonesia 108 36 144 4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 90 18 108 5. Sejarah 54 18 72 6. Seni Musik 54 18 72 7. Muatan Lokal (Bahasa Sunda) 72 - 72 Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A) 450 126 576 B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan 1. Matematika 108 36 144 2. Bahasa Inggris 108 36 144 3. Informatika 108 36 144 4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 162 54 216 5. Dasar-dasar Program Keahlian Teknik Sepeda Motor 432 - 432 Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (B) 918 162 1080 Jumlah A + B 1368 288 1656


P a g e | 28 Bidang Keahlian : Energi dan Pertambangan Porgram Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan Konsentrasi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuluer Per Tahun Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun Total Jam Pelajaran Per Tahun Kelas Kelas Kelas X X X A. Kelompok Mata Pelajaran Umum 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108 2. Pendidikan Pancasila 54 18 72 3. Bahasa Indonesia 108 36 144 4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 90 18 108 5. Sejarah 54 18 72 6. Seni Musik 54 18 72 7. Muatan Lokal (Bahasa Sunda) 72 - 72 Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A) 450 126 576 B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan 1. Matematika 108 36 144 2. Bahasa Inggris 108 36 144 3. Informatika 108 36 144 4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 162 54 216 5. Dasar-dasar Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik 432 - 432 Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (B) 918 162 1080 Jumlah A + B 1368 288 1656


P a g e | 29 Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga Konsentrasi Keahlian : Akuntansi Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuluer Per Tahun Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun Total Jam Pelajaran Per Tahun Kelas Kelas Kelas X X X A. Kelompok Mata Pelajaran Umum 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108 2. Pendidikan Pancasila 54 18 72 3. Bahasa Indonesia 108 36 144 4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 90 18 108 5. Sejarah 54 18 72 6. Seni Musik 54 18 72 7. Muatan Lokal (Bahasa Sunda) 72 - 72 Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A) 450 126 576 B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan 1. Matematika 108 36 144 2. Bahasa Inggris 108 36 144 3. Informatika 108 36 144 4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 162 54 216 5. Dasar-dasar Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga 432 - 432 Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (B) 918 162 1080 Jumlah A + B 1368 288 1656 B. Capaian Pembelajaran (CP) 1. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/SMK/MK/Program Paket C) Pada akhir Fase E, dalam elemen Al- dan Hadis, peserta didik mampu menganalisis ayat Al-Hadits tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat membaca Al-Qur an dengan tartil,


P a g e | 30 menghafal dengan fasih dan lancar ayat Alserta Hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari pergaulan bebas dan zina; dapat menyajikan konten dan paparan tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; meyakini bahwa sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina adalah perintah agama; dan membiasakan sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan lebih berhati-hati dan menjaga kehormatan diri. Tabel 3.5. Fase E Berdasarkan Elemen pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Elemen Capaian Pembelajaran Al- Peserta didik mampu menganalisis ayat Alberkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat membaca Al-Qur an dengan tartil, menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al- a Hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari pergaulan bebas dan zina; dapat menyajikan konten dan paparan tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; meyakini bahwa sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina adalah perintah agama; dan membiasakan sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan lebih berhatihati dan menjaga kehormatan diri. Aqidah Peserta didik menganalisis makna syu ab al- (cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; mempresentasikan makna syu ab al- (cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak


P a g e | 31 cabang-cabangnya; serta menerapkan beberapa sikap dan karakter sebagai cerminan cabang iman dalam kehidupan. Akhlak Peserta didik menganalisis manfaat menghindari akhlak mazmumah; membuat karya yang mengandung konten manfaat menghindari sikap mazmumah ; meyakini bahwa akhlak mazmumah adalah larangan dan akhlak ma m dah adalah perintah agama; serta membiasakan diri untuk menghindari akhlak ma dan menampilkan akhlak ma m dah dalam kehidupan sehari-hari. Fikih Peserta didik mampu menganalisis implementasi fikih muamalah dan al-kulliyyat al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam; menyajikan paparan tentang fikih mu malah dan al-kulliyyat al-khamsah meyakini bahwa ketentuan fikih muamalah dan al-kulliyyat alkhamsah adalah ajaran agama; serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan sosial. Sejarah Peradaban Islam Peserta didik mampu menganalisis sejarah dan peran tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia; dapat membuat bagan timeline sejarah tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia dan memaparkannya; meyakini bahwa perkembangan peradaban di Indonesia adalah sunatullah dan metode dakwah yang santun, moderat, bi al-hikmah wa almauidat alasanah adalah perintah Allah Swt.; membiasakan sikap kesederhanaan dan kesungguhan mencari ilmu, tekun, damai, serta semangat menghargai adat istiadat dan perbedaan keyakinan orang lain. 2. Capaian Pembelajaran Mata Pendidikan Pancasila Fase E (umumnya kelas X SMA/MA/SMK/MK/Program Paket C) Pada fase ini, peserta didik mampu: Menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan


P a g e | 32 Pancasila sebagai dasar negara; menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional; mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan nasional; menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; peserta didik mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; dan menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan perumusan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban. Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia berdasarkan nilainilai Pancasila; memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara; dan memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara Indonesia. Tabel 3.7. Capaian Berdasarkan Elemen Fase E pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila Elemen Capaian Pembelajaran Pancasila Peserta didik mampu menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara; Peserta didik mampu menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional; peserta didik mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan nasional. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Peserta didik mampu menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; peserta didik mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilainilai Pancasila; peserta didik mampu menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


P a g e | 33 Tahun 1945 dan perumusan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban. Bhinneka Tunggal Ika Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila; Negara Kesatuan Republik Indonesia Peserta didik mampu memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara; Peserta didik mampu memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara Indonesia. 3. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C) Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis. Tabel 3.9 Fase E berdasarkan elemen pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Elemen Capaian Pembelajaran Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara. Membaca dan Memirsa Peserta didik mampu mengevaluasi informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai jenis teks, misalnya deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi,


P a g e | 34 eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan isi teks. Berbicara dan Mempresentasikan Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah, dan solusi dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal. Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital. 4. Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Fase E (Usia Mental ± 10 Tahun dan Umumnya Kelas X) Pada akhir Fase E, peserta didik dapat berpartisipasi aktif menampilkan berbagai prosedur variasi dan kombinasi keterampilan gerak dasar dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional yang


P a g e | 35 dimodifikasi, juga dapat mengevaluasi sikap dan kebiasaan sebagai individu yang sehat dan aktif. Tabel 3.11 Fase E Berdasarkan Elemen pada mata pelajaran PJOK Elemen Capaian Pembelajaran Keterampilan Gerak Pada akhir fase E peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan hasil evaluasi penerapan keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional) secara matang pada permainan, aktivitas jasmani lainnya, dan kehidupan nyata sehari-hari. Pengetahuan Gerak Pada akhir fase E peserta didik dapat mengevaluasi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur dalam melakukan evaluasi penerapan keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional) pada permainan, aktivitas jasmani lainnya, dan kehidupan nyata sehari hari. Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase E peserta didik dapat mengevaluasi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur dan mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan (physical fittness related health) dan kebugaran jasmani terkait keterampilan (physical fittness related skills), berdasarkan prinsip latihan (Frequency, Intensity, Time, Type/FITT) untuk mendapatkan kebugaran dengan status baik. Peserta didik juga dapat menunjukkan kemampuan dalam mengembangkan pola perilaku hidup sehat berupa penerapan konsep dan prinsip pergaulan sehat antar remaja dan orang lain di sekitarnya.


P a g e | 36 Elemen Capaian Pembelajaran Pengembangan Karakter dan NilaiNilai Gerak Pada akhir fase E peserta didik mengembangkan tanggung jawab sosialnya dalam kelompok kecil untuk melakukan perubahan positif, menunjukkan etika yang baik, saling menghormati, dan mengambil bagian dalam kerja kelompok pada aktivitas jasmani atau kegiatan sosial lainnya. Peserta didik juga dapat menumbuhkembangkan cara menghadapi tantangan dalam aktivitas jasmani. 5. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Sejarah Fase E (Umumnya Kelas X SMA/MA/SMK/MK/Program Paket C) Pada akhir kelas X, peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu sejarah, yaitu: manusia, ruang, waktu, diakronik (kronologi), sinkronik, guna sejarah dan teori sosial metode penelitian sejarah serta sejarah local yang diberikan melalui konten Pengantar Ilmu Sejarah. Kemudian melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu menganalisis berbagai fenomena sosial menggunakan konsep-konsep dasar ilmu sejarahserta menjelaskan asal usul nenek moyang Bangsa Indoenesia Lalu menggunakan sumber-sumber dari buku teks untuk melakukan penelitian sejarah berbasis lingkungan terdekat, kemudian mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu, mereka juga mampu mengambil hikmah dari peristiwa sejarah serta menggunakan konsep-konsep dasar ilmu sejarah dalam kehidupan sehari-hari. Tabel 3.13 Fase E Elemen dan Capaian Pembelajaran Sejarah Keterampilan Konsep Sejarah (Historical Conceptual Skills) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar dalam sejarah dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari; memahami peran manusia dalam menciptakan dan menggerakkan sejarah; memahami sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; memahami sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; dan memahami peristiwa sejarah dalam urutan waktu yang memanjang secara proses (diakronik/kronologis).


P a g e | 37 Keterampilan Berpikir Sejarah (Historical Thinking Skills) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu: menjelaskan peristiwa sejarah secara diakronik (kronologi) dan menitikberatkan pada proses; menjelaskan peristiwa sejarah berdasarkan hubungan sebab-akibat; melakukan analisis dan sintesis; melakukan uji autentisitas dan kredibilitas dalam informasi atau berita di kehidupan sehari-hari; mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehidupan sehari-hari; dan menempatkan peristiwa sejarah pada konteks zamannya. Kesadaran Sejarah (Historical Consciousness) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu: melihat peristiwa sejarah dalam perspektif masa lalu, masa kini, dan masa depan; dan mengambil hikmah dari peristiwa sejarah. 6. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Seni Musik Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menyimak dengan baik dan cermat, melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman atas bunyi-musik. Peserta didik dapat mengkaji, memberi kesan, dan merekam beragam praktik bermusik baik sendiri maupun bersama-sama baik sebagai dokumentasi maupun alat komunikasi secara umum serta menyadari hubungannya dengan konteks dan praktik-praktik lain (di luar musik) yang lebih luas untuk perbaikan hidup baik diri sendiri, sesama, lingkungan dan alam semesta. Peserta didik mampu menjalani kebiasaan praktik musik yang baik dan rutin dalam melakukan praktik musik mulai persiapan, penyajian, maupun setelah melakukan praktik musik dengan kesadaran untuk perkembangan, perbaikan, kelancaran serta keluwesan dalam melakukan praktik musik. Peserta didik mampu memilih, memainkan, menghasilkan, menganalisa, merefleksi karya-karya musik secara aktif, kreatif, artistik, dan musikal secara bebas dan bertanggung jawab, serta sensitif terhadap fenomena kehidupan manusia serta terus mengusahakan mendapatkan pengalaman dan kesan baik dan berharga bagi perbaikan dan kemajuan diri sendiri secara utuh dan bagi kemajuan bersama.


P a g e | 38 Tabel 3.15 Fase E Berdasarkan Elemen Mata Pelajaran Seni Musik Elemen Capaian Pembelajaran Membuat lagu dengan akord gitar atau keyboard Di akhir fase E, peserta didik mampu menyimak dengan baik dan cermat, melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman atas bunyi-musik. Peserta didik dapat mengkaji, memberi kesan, dan merekam beragam praktik bermusik baik sendiri maupun bersama-sama baik sebagai dokumentasi maupun alat komunikasi secara umum serta menyadari hubungannya dengan konteks dan praktik-praktik lain (di luar musik) yang lebih luas untuk perbaikan hidup baik diri sendiri, sesama, lingkungan dan alam semesta. 7. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/SMK/MK/Program Paket C) Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan berpangkat (eksponen), serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri) dalam bunga tunggal dan bunga majemuk. Mereka dapat menggunakan sistem persamaan linear tiga variabel, sistem pertidaksamaan linear dua variabel, persamaan dan fungsi kuadrat dan persamaan dan fungsi eksponensial dalam menyelesaikan masalah. Mereka dapat menentukan perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku. Mereka juga dapat menginterpretasi dan membandingkan himpunan data berdasarkan distribusi data, menggunakan diagram pencar untuk menyelidiki hubungan data numerik, dan mengevaluasi laporan berbasis statistika. Mereka dapat menjelaskan peluang dan menentukan frekuensi harapan dari kejadian majemuk, dan konsep dari kejadian saling bebas dan saling lepas. Tabel 3.17 Fase E Berdasarkan Elemen pada mata pelajaran Matematika


P a g e | 39 Elemen Capaian Pembelajaran Bilangan Peserta didik peserta didik dapat menggeneralisasi sifatsifat bilangan berpangkat (termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan dan deret aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga majemuk. Aljabar and Fungsi Peserta didik dapat menggunakan sistem persamaan linear tiga variabel, sistem pertidaksamaan linear dua variabel, persamaan dan fungsi kuadrat dan persamaan dan fungsi eksponensial dalam menyelesaikan masalah. Pengukuran - Geometri Peserta didik dapat menentukan perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku. Analisis Data dan Peluang Peserta didik dapat menginterpretasi dan membandingkan himpunan data berdasarkan distribusi data, menggunakan diagram pencar untuk menyelidiki hubungan data numerik, dan mengevaluasi laporan berbasis statistika. Mereka dapat menjelaskan peluang dan menentukan frekuensi harapan dari kejadian majemuk, dan konsep dari kejadian saling bebas dan saling lepas. 8. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris Pada akhir fase E, peserta didik menggunakan teks lisan, tulisan dan visual dalam bahasa Inggris untuk berkomunikasi sesuai dengan situasi, tujuan, dan pemirsa/pembacanya. Berbagai jenis teks seperti narasi, deskripsi, prosedur, eksposisi, recount, report, dan teks asli menjadi rujukan utamadalam mempelajari bahasa Inggris di fase ini. Peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk menyampaikan keinginan/perasaan dan berdiskusi mengenai topik yang dekat dengan keseharian mereka atau isu yang hangat sesuai usia peserta didik di fase ini. Mereka membaca teks tulisan untuk mempelajari sesuatu/mendapatkan informasi. Keterampilan inferensi


P a g e | 40 tersirat ketika memahamiinformasi, dalam bahasa Inggris mulai berkembang. Peserta didik memproduksi teks tulisan dan visual yang lebih beragam, dengan kesadaran terhadap tujuan dan target pembaca. Tabel 3.20 Elemen dan capaian pembelajaran pada fase E mata pelajaran Bahasa Inggris Elemen Capaian Pembelajaran MenyimakBerbicara ListeningSpeaking By the end of phase E, students useEnglish to interact in expanding language range of predictable socialand classroom situations. They use formulaic language to participate inlearning activities such as asking simple questions. Students identify simple Narative text, Descriptive text, Procedure Text, Exposition Text, Recount Text, Report Text. Membaca -Memirsa ReadingViewing At the end of phase E, students understand words that are often used daily and understand new words with the help of pictures/illustrations and sentences in the context that students understand. Learners understand familiar and new vocabulary with the support of visual cues or context clues. They read and respond to simple, familiar simple Narative text, Descriptive text, Procedure Text, Exposition Text, Recount Text, Report Text.in printed or digital form, including visual, multimodal or interactive text. They find basic information in a sentence and explain the topic in the text theyread or viewed. MenulisMemprese ntasikan WritingPresenting By the end of phase E, students communicate their ideas and experience through their own basic writing, showing evidence of a developing understanding of the writing process. They demonstrate anearly awareness that written simple Narative text, Descriptive text, Procedure Text, Exposition Text, Recount Text,


P a g e | 41 Report Text. text in English are presented through conventions, which change according to context and purpose 9. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Informatika Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C) Pada akhir fase E, peserta didik peserta didik mampu memahami peran sistem operasi dan mekanisme internal yang terjadi pada interaksi antara perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna, menerapkan keamanan dalam penyambungan perangkat ke jaringan lokal dan internet, mengumpulkan dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber baik secara manual atau otomatis dengan perkakas yang sesuai, memahami fitur lanjut, otomasi, serta integrasi aplikasi perkantoran, menerapkan strategi algoritmik standar untuk mengembangkan program komputer yang terstruktur dalam bahasa pemrograman prosedural tekstual sebagai solusi atas persoalan berbagai bidang yang mengandung data diskrit bervolume tidak kecil, bergotong royong untuk menyelesaikan suatu persoalan kompleks dengan mengembangkan (merancang, mengimplementasi, memperbaiki, menguji) artefak komputasional yang bersentuhan dengan bidang lain sesuai kaidah proses rekayasa, serta mengomunikasikan rancangan produk, produk, dan prosesnya secara lisan dan tertulis, memahami sejarah perkembangan komputer dan tokohtokohnya, memahami hak kekayaan intelektual, lisensi, aspek teknis, hukum, ekonomi, lingkungan, dan sosial dari produk TIK, mengenal berbagai bidang studi dan profesi terkait Informatika serta peran Informatika pada bidang lain. Tabel 3.22 Fase E Berdasarkan Elemen pada mata pelajaran Informatika


P a g e | 42 Elemen Capaian Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pada akhir fase E, siswa mampu memanfaatkan berbagai aplikasi secara bersamaan dan optimal untuk berkomunikasi, mencari informasi di internet, serta mahir menggunakan fitur lanjut aplikasi perkantoran (pengolah kata, angka, dan presentasi) beserta otomasinya untuk mengintegrasikan dan menyajikan konten aplikasi dalam berbagai representasi yang memudahkan analisis dan interpretasi konten tersebut. Sistem komputasi (SK) Pada akhir fase E, siswa mampu menjelaskan cara kerja komputer dan masing-masing komponen-komponennya, menjelaskan peran sistem operasi dan mekanisme internal yang terjadi pada interaksi antara perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Dampak Sosial Informatika (DSI) Dampak Sosial Informatika (DSI) Pada akhir fase E, siswa mengenal sejarah perkembangan komputer dan tokoh- tokohnya, memahami aspek teknis, hukum, ekonomi, lingkungan dan sosial dari produk TIK, serta hak kekayaan intelektual dan lisensi, serta mampu mengenal berbagai bidang studi dan profesi terkait informatika serta peran informatika pada bidang lain. 10. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Projek IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial terdiri dari tiga elemen kompetensi yang mengacu pada kompetensi literasi saintifik, yaitu menjelaskan fenomena secara ilmiah, mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah, menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah. Tabel 3.24 Elemen dan capaian pembelajaran pada projek IPAS


P a g e | 43 Elemen Capaian Pembelajaran Menjelaskan fenomena secara ilmiah Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan ilmiah dan menerapkannya; atau membuat prediksi sederhana disertai dengan pembuktiannya. Peserta didik menjelaskan fenomenafenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Peserta didik juga mengaitkan fenomena-fenomena tersebut dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya. Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan Ilmiah Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah Menerjemahkan data dan buktibukti secara ilmiah Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai sumber untuk membangun sebuah argumen serta dapat mempertahankannya dengan penjelasan ilmiah. Peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik, atau sumber data lain. Peserta didik merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai tindak lanjut, mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya, melakukan refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan. Ketiga elemen tersebut disampaikan dalam bentuk satu projek. Dalam satu projek dapat terdiri dari satu aspek atau gabungan dari beberapa aspek. Masingmasing aspek mempunyai lingkup yang berbeda disesuaikan dengan proporsi dan karakteristik bidang keahliannya. 11. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran yang


P a g e | 44 jelas tentang materi dasar-dasar akuntansi dan keuangan lembaga sehingga terbangun renjana (passion), rencana pengembangan diri, dan kebanggaan terhadap profesi akuntansi dan keuangan lembaga. Selain itu pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami aspek-aspek hard skills dan mampu menerapkan elemenelemen kompetensi dari Mata Pelajaran Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga, serta soft skills yang menggambarkan profil peserta didik yang memiliki integritas yang tinggi, gigih, berpikir kritis, konsisten, mampu berkomunikasi secara verbal maupun nonverbal, berpenampilan menarik, serta mampu mengelola pekerjaan dengan manajemen waktu yang baik. Capaian pembelajaran pada elemen-elemen Mata Pelajaran Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga meliputi. Tabel 3.26 Elemen dan capaian pembelajaran pada Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga Elemen Capaian Pembelajaran Proses bisnis di bidang akuntansi dan keuangan lembaga Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan tahapan proses akuntansi secara menyeluruh baik akuntansi pada perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur antara lain menerapkan prinsip praktik profesional dalam bekerja, menerapkan praktik-praktik kesehatan dan keselamatan di tempat kerja, memproses entry jurnal, memproses buku besar, menyusun laporan keuangan, serta mengoperasikan paket program pengolah angka/spreadsheet. Perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu terkini di bidang akuntansi dan keuangan lembaga Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan perkembangan standar akuntansi mulai dari pembukuan secara manual sampai kepada penggunaan teknologi sebagai alat bantu, serta memahami perkembangan aplikasi komputer akuntansi yang banyak digunakan di dunia industri dan dunia kerja. Profesi Akuntansi dan Industri Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan profesi akuntansi lulusan SMK untuk mendapatkan


P a g e | 45 Elemen Capaian Pembelajaran gambaran pekerjaan pada Level 2 KKNI Teknisi Akuntansi Junior serta meningkat menjadi Level 4 KKNI Teknisi Akuntansi Muda sehingga terinspirasi untuk mempelajari dengan tekun dan menumbuhkan rasa ingin tahu untuk mengikuti pembelajaran, menerapkan etika profesi akuntansi dengan baik agar mendapatkan kepercayaan dari atasan maupun kepuasan pengguna, sehingga menginspirasi dalam terbangunnya renjana (passion), rencana pengembangan diri, dan kebanggaan terhadap profesi akuntansi, serta mampu membaca peluang pasar dan usaha, serta melaksanakan pembelajaran berbasis projek nyata. Lingkup kerja pada bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan siklus akuntansi pada perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur, baik secara manual maupun menggunakan aplikasi komputer akuntansi. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) Pada akhir fase E peserta didik mampu merapikan area kerja, menyiapkan dan mengecek peralatan kerja, menerapkan perilaku kerja aman di area kerja, mengidentifikasi bahaya dan pengendalian resiko, menerapkan praktik-praktik kesehatan diri dan keselamatan kerja, memahami upaya perlindungan kerja dengan baik, sehingga selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaannya di tempat kerja serta menerapkan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).


P a g e | 46 Elemen Capaian Pembelajaran Etika profesi di bidang akuntansi dan keuangan lembaga Pada akhir fase E peserta didik mampu melakukan identifikasi pedoman, prosedur, dan aturan yang berkaitan dengan industri jasa keuangan dan profesiprofesi yang ada dalam industri jasa keuangan, mengidentifikasi etika profesi dalam bidang akuntansi dan keuangan dalam pelaksanaan pekerjaan, mengidentifikasi kompetensi personal dalam bidang akuntansi dan keuangan lembaga. Prinsip-prinsip dan konsep akuntansi dasar dan perbankan dasar Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan pengertian akuntansi, tujuan pencatatan akuntansi, pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi, prinsip-prinsip akuntansi, serta konsep akuntansi dasar dan perbankan dasar. Penggunaan aplikasi pengolah angka (spreadsheet) Pada akhir fase E peserta didik mampu mengoperasikan paket program pengolah angka (spreadsheet), mengolah data berdasarkan karakter, mengolah data berdasarkan rumus, mengolah data menggunakan fungsi, membuat format, serta membuat diagram. 12. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Teknik Sepeda Motor Pada akhir fase F peserta didik memahami Perawatan dan Perbaikan Engine Sepeda Motor, Perawatan dan Perbaikan Sasis Sepeda Motor, Perawatan dan Perbaikan Sistem Pemindah Tenaga Sepeda Motor, Perawatan dan Perbaikan Sistem Kelistrikan Sepeda Motor, Perawatan dan Perbaikan Sepeda Motor Listrik dan Hybrid, Perawatan dan Perbaikan Engine Management System Sepeda Motor, dan Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor.


P a g e | 47 Tabel 3.28 Elemen dan capaian pembelajaran pada Dasar-dasar Program Keahlian Teknik Otomotif Elemen Capaian Pembelajaran Proses bisnis bidang otomotif secara menyeluruh Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami proses bisnis bidang otomotif secara menyeluruh pada berbagai jenis dan merk kendaraan, serta pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal. Perkembangan teknologi otomotif dan dunia kerja serta isu-isu global Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami perkembangan teknologi otomotif dan dunia kerja serta menganalisis isu-isu global terkait dunia otomotif, antara lain penerapan elektronik di otomotif, mobil listrik, kendaraan dengan kendali jarak jauh dan sejenisnya. Profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship), serta peluang usaha di bidang otomotif. Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami profesi dan kewirausahaan di bidang otomotif (jobprofile dan technopreneurship), serta peluang usaha di bidang otomotif, untuk membangun vision dan passion, dengan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri Pada akhir fase E peserta didik mampu menerapkan K3LH dan budaya kerja industri, antara lain: praktikpraktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan darurat, penerapan budaya kerja industri, seperti 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), dan etika kerja. Teknik dasar pemeliharaan dan perbaikan yang terkait dengan seluruh proses bidang otomotif. Pada akhir fase E peserta didik peserta didik mampu memahami teknik dasar bidang otomotif melalui pengenalan dan praktik singkat penggunaan alat ukur, pemeliharaan, perbaikan, pembentukan body


P a g e | 48 kendaraan, perakitan, serta pengenalan alat berat, dump-truck, dan sejenisnya. Gambar teknik Pada akhir fase E peserta didik mampu menggambar teknik dasar, termasuk pengenalan macam-macam peralatan gambar, standarisasi dalam pembuatan gambar, serta praktik menggambar dan membaca gambar teknik, dan menentukan letak dan posisi komponen otomotif berdasarkan gambar buku manual. Peralatan dan perlengkapan tempat kerja Pada akhir fase E peserta didik mampu menggunakan peralatan dan perlengkapan kerja, antara lain persiapan, kalibrasi, dan penggunaan peralatan dan perlengkapan sesuai jenis, fungsi dan manual perbaikan. Pemeliharaan komponen otomotif Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan fungsi dan cara kerja komponen utama engine (pada proses kerja motor 2 langkah dan 4 langkah), komponen pemindah tenaga, komponen casis, komponen tambahan dan komponen perlengkapan lainya, mengidentifikasi struktur, fungsi dan lokasi komponen otomotif, menerapkan persiapan form pemeriksaan sesuai manual perbaikan, penggunaan tools dan SST di tempat kerja, menerapkan pemeriksaan komponen dengan alat sesuai dengan manual perbaikan serta menyimpan hasil pemeriksaan. Dasar elektronika otomotif Pada akhir fase E peserta didik mampu membuat rangkaian elektronika dasar, termasuk pemahaman fungsi dan cara kerja komponen-komponen elektronika dasar, perakitan, diagnosa gangguan, perawatan komponen-komponen elektronika, serta pematrian komponen sesuai prosedur manual


P a g e | 49 perbaikan, pemeriksaan hasil pematrian secara visual, dan pengujian fungsi komponen hasil pematrian. Dasar sistem hidrolik dan pneu Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami prinsip dasar sistem hidrolik dan pneumatik, termasuk fungsi dan cara kerja komponen sistem hidrolik dan pneumatik, perawatan dan pengujian komponen sistem hidrolik dan pneumatik 13. Capaian Pembelajaran Pada Mapel Dasar Program Keahlian Ketenagalistrikan Capaian Pembelajaran Setiap Fase Berdasarkan Elemen CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR KETENAGALISTRIKAN CAPAIAN UMUM CAPAIAN PER ELEMEN Pada akhir fase E peserta didik akan mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai program keahlian Teknik Ketenagalistrikan, dalam rangka menumbuhkan renjana (passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami proses bisnis pada bidang teknik ketenagalistrikan, meliputi perencanaan instalasi, pembuatan panel, pemeliharaan dan perbaikan mesin yang menggunakan arus listrik, termasuk perawatan peralatan ketenagalistrikan, dan pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal. Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami perkembangan industri ketenagalistrikan yang mengalami transformasi menuju Electricity 4.0, digitalisasi, Internet of Things, dan peralatan-peralatan cerdas seperti smart meter, smart sensor, smart appliances and devices, SCADA dan HMI. Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami profesi dan kewirausahaan (jobprofile dan technopreneurship), serta peluang usaha di bidang ketenagalistrikan, untuk membangun vision dan passion, dengan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan. Pada akhir fase E peserta didik mampu


P a g e | 50 memahami praktik dasar yang terkait dengan seluruh proses kerja dan teknologi yang diaplikasikan dalam bidang ketenagalistrikan, antara lain instalasi listrik, teknik pengukuran, dan pemeliharaan komponen ketenagalistrikan. Pada akhir fase E peserta didik mampu menerapkan K3LH dan budaya kerja industri, antara lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami tegangan, arus, tahanan, kapasitansi dan rangkaian dasar kelistrikan, serta jenis-jenis bahan yang digunakan dalam ketenagalistrikan. Pada akhir fase E peserta didik mampu menggunakan alat tangan dan alat kerja kelistrikan, serta melakukan pekerjaan dasar penyambungan kabel dan pemasangan konektor. Pada akhir fase E peserta didik mampu menggunakan alat ukur dan alat uji kelistrikan, yang menyangkut konsep dasar kelistrikan, sistem tenaga listrik, dasar elektronika, serta teknik digital. Pada akhir fase E peserta didik mampu merencanakan, membuat, dan menginterpretasikan gambar kerja dalam pelaksanaan pekerjaan ketenagalistrikan.


Click to View FlipBook Version