The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

REVISI TEKS EKSPLANASI 123pdf

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by , 2021-12-16 22:12:05

EKSPLANASI

REVISI TEKS EKSPLANASI 123pdf

Mengenal Teks Eksplanasi serta

Antalogi Teks Eksplanasi Karya Kelas PBSI P 2020

Penulis: 20201244018
Ananda Ramadhani 20201244026
Ahmad Fadhul Sattiamar 20201244024
Tegar Bentar Prayoga

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Yogyakarta
2020

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
BAB I MENGENAL TEKS EKSPLANASI .......................................................... 1

A. Definisi Teks Eksplanasi.............................................................................. 1
B. Ciri-ciri Teks Eksplanasi.............................................................................. 2
C. Rangkuman .................................................................................................. 3
D. Latihan.......................................................................................................... 3
BAB II MENGIDENTIFIKASI TEKS EKSPLANASI ......................................... 5
A. Struktur Teks Eksplanasi.............................................................................. 5
B. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi........................................................... 7
C. Rangkuman .................................................................................................. 8
D. Latihan.......................................................................................................... 8
BAB III MENYUSUN TEKS EKSPLANASI ..................................................... 10
A. Langkah-langkah Menyusun Teks Eksplanasi........................................... 10
B. Penerapan Media Pembelajaran dalam Teks Eksplanasi ........................... 12
C. Rangkuman ................................................................................................ 13
D. Latihan........................................................................................................ 13
BAB IV CONTOH-CONTOH TEKS EKSPLANASI ......................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 78

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkatnya
kami dapat menyelesaikan buku yang bertema “Teks Eksplanasi” ini tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir
dari mata kuliah Menulis Faktual. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah referensi atau wawasan pembaca mengenai teks eksplanasi itu sendiri.
Terima kasih kami ucapkan kepada berbagai pihak yang membantu
penulisan hingga penyuntingan makalah ini, sehingga makalah ini dapat
terwujudkan dengan baik, dan dapat menambah pengetahuan serta wawasan
mengenai topik yang sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
menyadari, makalah yang kami buat ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu,
kritik dan saran yang membangun akan membantu kami di dalam memperbaiki
makalah dan karya-karya kami yang mendatang.

Yogyakarta, 16 Desember 2021

Tim Penulis

iii

BAB I

MENGENAL TEKS EKSPLANASI
A. Definisi Teks Eksplanasi

Secara etimologi, eksplanasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu explain
yang berarti menjelaskan. Menurut Tim Kemendikbud (2017:62) teks
eksplanasi dapat disamakan dengan teks prosedur atau proses terjadinya
fenomena. Sementara itu, Wong (dalam Kristiyani, 2018: 31) mengungkapkan
bahwa teks eksplanasi adalah suatu teks yang menjelaskan hal-hal yang terjadi
di dunia dalam bidang ilmiah maupun teknis.

Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya
atau terbentuknya suatu fenomena alam atau sosial (Isnatun dan Farida, 2013:
80). Senada dengan pendapat tersebut, Kosasih (2016: 178) mengemukakan
bahwa teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan suatu proses atau
peristiwa tentang asal usul, proses, atau perkembangan suatu fenomena,
mungkin berupa peristiwa alam, sosial, ataupun budaya.

Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan dan
menerangkan tentang proses terjadinya suatu fenomena alam, sosial, dan
budaya yang terjadi di dunia. Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta dan
pernyataan yang memiliki hubungan kausalitas (sebab-akibat). Lebih tepatnya,
teks eksplanasi merupakan teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan
‘bagaimana’ terjadinya berbagai fenomena yang dapat terjadi di dunia ini.

Berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar kita, tidak hanya untuk kita
amati dan rasakan saja, tetapi juga untuk kita pelajari. Dalam proses
pembelajaran, teks eksplanasi berguna bagi para pembacanya untuk membantu
memahami suatu ilmu pengetahuan, mempraktikkan suatu ilmu pengetahuan,
mengembangkan kemampuan dalam berpikir kritis, dan melatih dalam
mengamati segala sesuatu yang terjadi di dunia, baik fenomena alam maupun
sosial. Dengan teks tersebut, pembaca dapat memperoleh pemahaman
mengenai latar belakang terjadinya fenomena secara jelas dan logis.

1

B. Ciri-ciri Teks Eksplanasi

Setiap jenis tulisan mempunyai ciri masing-masing untuk membedakan tulisan
satu dengan tulisan yang lain. Ciri-ciri dari teks eksplanasi adalah sebagai
berikut:
1. Teks eksplanasi berisi informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual)

atau kejadian yang sebenarnya
2. Teks eksplanasi bertujuan memberikan informasi, pengertian, dan

pengetahuan
3. Pembahasan yang ada di dalam teks eksplanasi memuat suatu fenomena

yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan (ilmiah)
4. Teks eksplanasi bersifat informatif dan tidak berusaha memengaruhi

pembaca untuk percaya terhadap hal atau informasi yang sedang dibahas
(objektif)
5. Teks eksplanasi berfokus pada hal umum (generic), seperti fenomena alam,
sosial, dan budaya
6. Teks eksplanasi menjelaskan proses secara urut, terstruktur, dan
disampaikan dengan gaya yang lugas, serta menggunakan bahasa baku
C. Jenis-jenis Teks Eksplanasi
Dilansir dari NWS Departement School and Education, pada teks eksplanasi
terdapat 4 jenis teks, yakni sebagai berikut:
1. Sequential Explanation
Sequential explanation adalah teks eksplanasi yang menjelaskan fenomena
fisik dengan menghadirkan insiden dan memproduksi fenomena secara
berurutan.
2. Causal Explanation
Causal explanation adalah teks eksplanasi yang menjelaskan urutan suatu
insiden atau fenomena dengan alasan atau penyebab terjadinya fenomena
tersebut.
3. Factorial Explanation

2

Factorial explanation adalah teks eksplanasi yang menjelaskan beberapa
faktor yang berkontribusi terhadap peristiwa atau fenomena tertentu dan
menjelaskan efek atau hasil dari suatu proses.
4. Theoretical Explanation
Theoretical explanation adalah teks eksplanasi yang menjelaskan
kemungkinan sesuatu, spekulasi yang bisa saja terjadi di balik fenomena
tertentu, dan menggunakan prinsip teoretis.

D. Rangkuman

1. Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan dan menerangkan tentang
proses terjadinya suatu fenomena alam, sosial, dan budaya yang terjadi di
dunia secara jelas dan logis. Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta
dan pernyataan yang memiliki hubungan kausalitas (sebab-akibat) dalam
setiap penjelasannya.

2. Ciri-ciri umum teks eksplanasi antara lain, berisi informasi yang dimuat
berdasarkan kejadian yang sebenarnya (fakta), bertujuan memberikan
informasi, pengertian, dan pengetahuan, memuat suatu fenomena yang
bersifat keilmuan, bersifat informatif, dan bersifat tidak berusaha
memengaruhi para pembacanya, berfokus pada hal-hal atau fenomena yang
umum, dan menjelaskan proses secara urut, terstruktur, dan disampaikan
dengan gaya yang lugas, serta menggunakan bahasa baku.

3. Jenis-jenis teks eksplanasi antara lain terdapat sequential explanation,
causal explanation, factorial explanation, dan theoretical explanation.

E. Latihan

Bacalah dan perhatikan baik-baik teks eksplanasi berikut!
Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi karena
pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan
bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada di dekat gunung
berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

3

Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan
gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi juga terjadi begitu cepat dengan
dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat
luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah
sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa.

Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik
terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga
mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi
kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan
kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan
ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu
dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara
itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang
sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan
gempa tektonik.

Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun
demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja,
seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena
banyaknya gunung berapi.

Setelah membaca dan memahami teks eksplanasi di atas, jawablah pertanyaan-
pertanyaan di bawah ini!

1. Mengapa teks tersebut dikategorikan sebagai teks eksplanasi?
2. Jelaskan penyebab yang terdapat dalam teks esplanasi tersebut?
3. Tentukanlah jenis teks eksplanasi tersebut dan berikanlah

penjelasannya!

4

BAB II
MENGIDENTIFIKASI TEKS EKSPLANASI

A. Struktur Teks Eksplanasi

Struktur merupakan susunan yang terdiri atas unsur-unsur yang
berhubungan satu sama lain dalam kesatuan. Pada dasarnya setiap teks
memiliki struktur tersendiri, begitu pula dengan teks eksplanasi. Di dalam
struktur teks eksplanasi diperlukan suatu kejelasan dan keruntutan kalimatnya
sehingga isi dari teks tersebut akan tersusun secara kasualitas (hubungan sebab-
akibat).

Isnatun dan Farida (dalam Kristiyani, 2018: 32) mengemukakan bahwa
struktur teks eksplanasi terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama adalah
pernyataan umum, pada bagian ini berisi informasi singkat tentang suatu topik
yang dibicarakan. Bagian kedua adalah penjelasan atau isi, pada bagian ini
berisi tentang penjelasan secara detail mengenai pesan atau peristiwa yang
terjadi. Bagian ketiga adalah penutup, pada bagian ini berisi kesimpulan atau
pendapat penulis tentang peristiwa yang terjadi, bagian ini boleh ada atau tidak
ada.

Secara umum, struktur teks atau bagian yang membangun teks
eksplanasi terdiri atas tiga bagian. Berikut dipaparkan detail bagian-bagan
tersebut Pardiyono (2007: 158-159).

Text Function
Element
General  Berisi satu statemen umum tentang suatu topik, yang akan
Statement dijelaskan proses keberadaannya, proses terjadinya,
proses terbentuknya, dsb.

 Harus bersifat ringkas, menarik, dan jelas yang mampu
membangkitkan minat pembaca untuk membaca
detailnya.

5

Sequence of  Berisikan tentang detail penjelasan proses keberadaan,

Explanations proses terjadinya.

 Sangat relatif untuk menjawab pertanyaan bagaimana,

yang jawabannya berupa statemen atau kalimat deklaratif.

 Penggunaan penanda bagian sangat dimungkinkan

mengingat proses perlu dijelaskan bertahap, pertama,

kedua, ketiga, dsb. atau pertama, berikutnya, terakhir.

Closing Berisikan kesimpulan atau statemen tentang apa yang

barusan dijelaskan.

Demikian pula pada pendapat Kosasih (2014: 180) terkait struktur teks
ekplanasi yang dibentuk oleh bagian-bagian berikut:

a. Identifikasi fenomena (phenomenom identification), mengidentifikasi
sesuatu yang akan diterangkan.

b. Penggambaran rangkaian kejadian (eksplanation sequence), memerinci
proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai
pertanyaan atas “bagaimana” yang akan melahirkan uraian yang tersusun
secara kronologis ataupun gradual berdasarkan urutan waktu atau
“mengapa” yang akan melahirkan uraian yang tersusun secara kausalitas
(hubungan sebab akibat).

c. Ulasan (review), yaitu berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi
atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.

Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa struktur teks eksplanasi ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama yaitu
pernyataan umum yang berisi gagasan-gagasan berupa informasi singkat
tentang suatu topik permasalahan yang akan dibahas. Bagian kedua yaitu
deretan penjelasan yang berisi tentang rangkaian proses terjadinya suatu
peristiwa yang dijelaskan secara detail dan terperinci. Bagian ketiga yaitu
interpretasi atau penutup yang berisi kesimpulan dan tanggapan dari penulis
terhadap rangkaian peristiwa yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jika struktur

6

teks eksplanasi tersusun secara benar, maka informasi dan data yang
disampaikan dalam teks eksplanasi tersebut juga akan mudah dipahami oleh
pembaca.

B. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Kaidah kebahasaan atau jenis tata bahasa yang digunakan pada teks
eksplanasi ini memiliki beberapa kaidah yang mungkin juga dapat ditemukan
atau dijumpai di dalam jenis teks lainnya, namun tentunya tidak sepenuhnya
sama. Kaidah kebahasaan dalam teks eksplanasi sangat berhubungan dengan
fakta dari suatu proses terjadinya suatu peristiwa, sehingga pemilihan kata yang
digunakan sebaiknya bersifat umum dan sederhana.

Knapp dan Watkins (dalam Kristiyani, 2018: 34) penjelasan yang
berkaitan dengan suatu benda biasanya menggunakan kata kerja yang bersifat
teknis dan menunjukkan urutan proses. Selain kata kerja, ada pula kata hubung
atau konjungsi. Konjungsi yang banyak digunakan dalam teks eksplanasi
adalah konjungsi waktu. Konjungsi waktu berfungsi memberikan keterangan
pada urutan kejadian sehingga membentuk suatu proses yang jelas.

Kemendikbud (2013: 121) menjelaskan bahwa teks eksplanasi dibuat
dalam bentuk kalimat-kalimat yang dihubungkan dengan pemarkah dan
konjungsi, yakni: dan, saat, karena. Kalimat dalam teks eksplanasi dapat
berupa kalimat definisi yang ditandai dengan kata adalah, ialah, dan
merupakan. Kalimat-kalimat defenisi pada teks eksplanasi berguna untuk
membantu pembaca memahami istilah asing yang tidak diketahui. Adapun kata
kerja yang digunakan dalam kalimat penjelas berupa kata kerja aksi seperti
menyebabkan, menghilangkan, dan sebagainya.

Berdasarkan paparan para ahli di atas, kaidah kebahasaan yang sering
ditemukan di dalam teks eksplanasi yaitu sebagai berikut:
a. Menggunakan istilah kata.
b. Menggunakan kalimat pasif yang subjeknya dikenai pekerjaan atau

tindakan, yang identik dengan awalan di-, ter-, dan konfiks ke-an.

7

c. Menggunakan kata kerja material yang berhubungan dengan perbuatan fisik
atau peristiwa.

d. Menggunakan kata kerja relasional yang menunjukkan hubungan sebab-
akibat.

e. Menggunakan konjungsi keterangan waktu dan kausal, yakni: setelah,
sebelum, sejak, ketika, lalu, kemudian, dan lain sebagainya.

C. Rangkuman

1. Struktur teks eksplanasi terdiri dari pernyataan umum yang berisi gagasan-
gagasan berupa informasi singkat tentang suatu topik permasalahan yang
akan dibahas, dertan penjelasan yang berisi tentang rangkaian proses
terjadinya suatu peristiwa yang dijelaskan secara detail dan terperinci,
interpretasi atau penutup yang berisi kesimpulan dan tanggapan dari penulis
terhadap rangkaian peristiwa yang sudah dijelaskan sebelumnya.

2. Kaidah kebahasaan yang sering ditemukan di dalam teks eksplanasi, antara
lain menggunakan istilah kata, menggunakan kalimat pasif, menggunakan
kata kerja material, menggunakan kata kerja relasional, dan menggunakan
konjungsi keterangan waktu dan kausal, seperti: setelah, sebelum, sejak,
ketika, lalu, kemudian, dan lain sebagainya.

D. Latihan

Bacalah dan identifikasilah struktur teks eksplanasi berikut!
Pengangguran

Pengangguran merupakan salah satu fenomena sosial yang berkaitan
dengan aspek ketenagakerjaan yang menjadi masalah di masyarakat. Seperti
sebuah penyakit, yang secara kronik menyerang segi kehidupan
bermasyarakat. Sudah banyak formula penanganan yang diambil, namun
permasalahan ini belum juga tuntas. Bukan hanya di Indonesia, permasalahan
pengangguran ini ditemukan dihampir semua negara. Setiap pemerintahan di
dunia, menjadikan masalah penggangguran menjadi agenda utama. Secara
umum, banyak yang mengartikan bahwa pengangguran adalah orang dewasa

8

yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, atau tidak memiliki pekerjaan
secara formal dan tidak mendapatkan penghasilan. Selain itu, Badan Pusat
Statistik (BPS) secara spesifik memberikan definisi tentang pengangguran
yaitu; orang-orang yang bekerja kurang dari 1 jam setiap minggu.

Ada beberapa faktor yang sangat mendasar yang menjadi penyebab
terjadinya pengangguran. Pengangguran biasanya terjadi karena adanya
kesenjangan antara pencari kerja dan kesempatan kerja. Pangangguran juga
dapat sebabkan oleh adanya perubahan struktural dalam perekonomian.
Perubahan ini menimbulkan kebutuhan terhadap tenaga kerja dengan jenis atau
tingkat keterampilan yang berbeda. Sehingga, kualifikasi yang dimiliki oleh
pencari kerja tidak sesuai dengan tuntutan yang ada. Penyebab sering
terjadinya adalah pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan dan buruh.
Akibat terjadinya pengangguran, yaitu menimbulkan berbagai persoalan
ekonomi dan sosial bagi yang mengalaminya. Orang yang tidak mempunyai
mata pencaharian juga tidak mendapat penghasilan, dan yang tidak
berpenghasilan tidak dapat membelanjakan uang untuk membeli barang
kebutuhan hidup. Bila jumlah penganggur banyak pasti, akan timbul kekacauan
sosial, jumlah gelandangan meningkat pesat, selanjutnya berpotensi
menimbulkan kriminal.

Dari seluruh uraian di atas, maka sudah jelas bahwa pengangguran
adalah masalah besar yang harus segera dicarikan solusi. Langkah nyata yang
dapat ditempuh adalah dengan memperbaiki kondisi lapangan kerja. Dengan
semakin baiknya kondisi lapangan kerja, kekerasan sosial akibat pengangguran
bisa dikurangi atau diatasi. Disamping itu, memperbaiki komposisi lulusan
sarjana yang dihasilkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Langkah yang lebih baik lagi adalah jika kita mampu memberikan
keterampilan yang memadai untuk mereka usia kerja sehingga dapat
menciptakan lapangan kerja sendiri. Semua langkah ini harus segera kita ambil
agar masalah pengangguran segera terselesaikan.

9

BAB III

MENYUSUN TEKS EKSPLANASI

A. Langkah-langkah Menyusun Teks Eksplanasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun sebuah teks
eksplanasi adalah gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas, diksi, ejaan,
dan tanda baca. Menurut Kosasih (2013: 100) langkah-langkah menulis teks
ekplanasi sebagai berikut.
a. Tentukanlah terlebih dahulu topik ataupun gagasan utamanya
b. Susunlah kerangka paragraf berdasarkan gagasan utamanya
c. Kumpulkan sejumlah fakta, informasi, serta berbagai pengetahuan lainnya

dengan cara:
a) mengadakan pengamatan lapangan;
b) melakukan wawancara dengan narasumber
c) membaca buku, majalah, surat kabar, atau internet, literatur.
d. Kembangkanlah kerangka tersebut menjadi teks eksplanasi
e. Lakukanlah penyuntingan dengan memerlihatkan kelogisan dan keruntutan
isi, keefektifan kalimat, ketepatan pemilihan kata, dan ejaannya.

Mulyadi (dalam Kristiyani, 2018: 35) menyatakan bahwa langkah-
langkah menyusun teks eksplanasi secara tertulis sama dengan langkah-
langkah menulis karangan pada umumnya, hanya saja isinya yang berbeda.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
a. Menentukan Tema Tulisan

Tahap pertama dalam menulis karangan adalah menentukan tema atau topik.
Tahap ini berguna agar tulisan tidak melebar dan penulisannya tidak
berulang. Tema yang dapat digunakan untuk menulis teks eksplanasi
misalnya peristiwa alam seperti banjir, proses terjadinya hujan, tsunami,
gempa bumi, pelangi, dan lain-lain. Sementara itu, alternatif tema yang

10

dapat digunakan untuk menulis teks eksplanasi adalah peristiwa sosial
seperti narkoba, kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan lain-lain.
b. Mengumpulkan Bahan Tulisan
Tahap ini mengharuskan peserta didik mencari bahan, data, dan informasi
berkaitan dengan yang mereka tulis. Bahan, data, dan informasi awal ini
diperoleh dari membaca buku-buku, majalah, koran, ataupun artikel yang
berkaitan dengan peristiwa alam atau sosial, wawancara dengan ahli,
melihat video dan gambar tentang peristiwa alam serta sosial atau
pengamatan langsung terhadap objek jika memungkinkan.
c. Membuat Kerangka Tulisan
Kerangka tulisan berfungsi untuk menjaga sebuah tulisan agar sesuai
dengan yang direncanakan. Pada tahap ini, yang harus dilakukan adalah
merinci poin-poin penting yang ditulis dan dikembangkan sesuai dengan
tema. Poin-poin tersebut digunakan sebagai acuan untuk membuat sebuah
tulisan sehingga sesuai dengan struktur teks eksplanasi. Misalnya, pada
bagian pernyataan umum dibuat poin mengenai pengertian banjir, kemudian
pada bagian deretan penjelas dibuat poin penyebab banjir adalah illegal
logging, membuang sampah sembarangan, gorong-gorong yang tidak cukup
menampung air dan sebagainya. Kemudian, pada bagian interpretasi dibuat
poin penanggulangan banjir.
d. Mengembangkan Tulisan
Setelah kerangka karangan dibuat, langkah berikutnya adalah
mengembangakan kerangka menjadi sebuah tulisan (teks eksplanasi). Tahap
ini memerlukan kecermatan dalam tanda baca (EYD) dan kepaduan kalimat.

Berdasarkan pemaparan kedua ahli di atas mengenai langkah-langkah
dalam menyusun teks eksplanasi adalah sebagai berikut:

a. Menemukan tema atau topik pembahasan yang akan diangkat dalam sebuah
tulisan.

b. Mencari dan mengumpulkan data untuk dijadikan informasi yang akurat dan
penunjang dari topik pembahasan.

11

c. Membuat kerangka sesuai struktur teks eksplanasi yang terdiri dari penjelas,
urutan sebab akibat dan interpretasi.

d. Menyusun kerangka berdasarkan struktur dan hasil pencarian data dan
informasi yang kemudian akan disajikan dalam bentuk teks eksplanasi.

e. Melakukan penyuntingan dengan memerlihatkan kelogisan, keruntutan, dan
keefektifan kalimat.

B. Penerapan Media Pembelajaran dalam Teks Eksplanasi
Langkah untuk merangsang dan meningkatkan kemampuan siswa

dalam dalam menemukan dan mengembangkan topik pada teks eksplanasi
adalah dengan menggunakan media yang tepat. Media pembelajaran yang
dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi adalah media
visual seperti gambar dan media virtual seperti video. Media pembelajaran
tersebut berfungsi untuk mengilustrasikan atau menggambarkan proses
terjadinya peristiwa atau fenomena-fenomena yang ada di dunia, seperti
fenomena alam, sosial, budaya, dan lain-lain, sehingga siswa sendiri mampu
merancang peta konsep dan mengembangkan tulisan secara utuh.

Gambar 4.1. Problematika Pembelajaran di Masa Pandemi

12

Gambar 4.2. Proses Terjadinya Hujan

C. Rangkuman
1. Langkah-langkah menyusun teks eksplanasi antara lain, menemukan tema
atau topik pembahasan, mencari dan mengumpulkan data dan bahan
penulisan, membuat kerangka sesuai struktur teks eksplanasi, menyusun
kerangka berdasarkan struktur dan hasil pencarian data dan informasi,
melakukan penyuntingan dengan memerlihatkan kelogisan, keruntutan, dan
keefektifan kalimat.
2. Media pembelajaran yang dapat merangsang dan meningkatkan
kemampuan siswa dalam dalam menemukan dan mengembangkan topik
pada teks eksplanasi adalah media visual seperti gambar dan media virtual
seperti video.

D. Latihan
Susunlah teks eksplanasi dengan memerhatikan struktur dan kaidah
penulisannya dari salah satu gambar yang ada di bawah ini!

Gambar 6.1. Gerhana Bulan

13

Gambar 6.2. Kenakalan Remaja
14

BAB IV
CONTOH-CONTOH TEKS EKSPLANASI

A. Harmonisasi Sosial Budaya Masyarakat di Masa Pandemi
Nama : Kurnian Nur Cahya Noviyanta
NIM : 20201244017
Kelas : PBSI P

Harmonisasi Sosial Budaya Masyarakat di Masa Pandemi

Corona Virus Disease atau yang lebih dikenal dengan Covid-19 telah
muncul sejak akhir tahun 2019. Bermula dari kota Wuhan Cina, virus tersebut
semakin lama terus menyebar ke seluruh dunia hingga ke Indonesia. Penularan
virusnya yang terjadi dengan sangat cepat dan tidak terkendali memberikan
dampak yang besar bagi seluruh tatanan kehidupan. Salah satu yang sangat terasa
perubahannya adalah pada tatanan sosial budaya di masyarakat.

Semenjak adanya Covid-19 ini, WHO (World Health Organization)
akhirnya menyatakan kemunculan virus tersebut sebagai pandemi global. Untuk
mengupayakan penekanan pada penularan virus, pemerintah mulai
mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru yang mengharuskan masyarakat untuk
membatasi diri dalam segala aktivitas sosial. Oleh sebab itu, muncul lah budaya-
budaya masyarakat yang jauh berbeda dari sebelumnya.

15

Pandemi yang membawa banyak perubahan pada sikap dan perilaku
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari juga pada akhirnya menimbulkan istilah
New Normal (normal baru). Manusia sebagai makhluk sosial yang awalnya dapat
melakukan segala kegiatan sosial dengan leluasa, kini geraknya harus dibatasi
dengan berbagai kebijakan yang dikemas dengan sebutan protokol kesehatan.
Seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan hand
sanitizer, menjaga jarak dan kontak fisik satu sama lain (physical distancing),
dan mengurangi mobilitas.

Banyak hal yang awalnya dapat dilakukan dengan sesuka hati kini
menjadi sulit dilakukan karena harus mematuhi protokol kesehatan.
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat berbagai
macam kegiatan sosial seperti hajatan, pesta pernikahan, dan perayaan atau
seremoni yang mengundang banyak massa terpaksa ditunda atau dilaksanakan
dengan tidak menimbulkan kerumunan, dengan syarat menjalankan protokol
kesehatan yang sangat ketat.

Perubahan ini tentu tidak hanya dirasakan dalam tatanan nilai sosial
budaya, aspek-aspek lain seperti pendidikan dan ekonomi juga mengalami
perubahan. Adanya aturan untuk di rumah saja dan menjauhi kerumunan
membuat kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara daring atau virtual.
Jual beli yang terbatas juga membuat banyak pedagang kecil mengalami kerugian
bahkan gulung tikar. Di sinilah peran canggihnya teknologi harus mampu
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh semua lapisan masyarakat.

Aktivitas masyarakat kemudian banyak beralih melalui virtual dengan
memaksimalkan adanya internet dan media sosial. Beberapa kondisi ini tentu
mengakibatkan hubungan manusia yang identik dengan rasa simpati dan
empatinya lama kelamaan akan memudar seiring terjadinya perubahan pada

16

sikap dan pola pikir masyarakat. Bahkan, manusia bisa saja menjadi lebih egois
demi mempertahankan kehidupannya tanpa peduli akan kesulitan manusia
lainnya.

Perubahan budaya masyarakat ini menunjukkan bahwa manusia sudah
seharusnya selalu beradaptasi dengan keadaan dan tetap optimis dalam
menjalankan kehidupan meski ada banyak hal yang mengalami pergeseran. Oleh
sebab itu, dibutuhkan pemahaman dan pengertian yang baik dari semua kalangan
masyarakat terhadap aturan yang dibuat oleh pemerintah untuk terciptanya
keselarasan dalam kehidupan masyarakat.

Di masa yang sulit ini, manusia dituntut untuk mampu memahami situasi
dan kondisi secara bijaksana untuk mewujudkan harmonisasi yang baik dalam
kehidupan. Berbagai upaya juga telah dilakukan oleh pemerintah seperti
pemberian vaksin secara gratis kepada semua masyarakat. Dengan pola pikir
yang realistis serta mental yang sehat, budaya manusia sebagai makhluk sosial
akan tetap terjalin sebagaimana mestinya.

Meskipun sampai saat ini covid-19 belum juga bisa sepenuhnya
menghilang dari kehidupan, sudah menjadi tugas bagi manusia untuk mampu
berdamai dengan keadaan. Tetap mematuhi aturan pemerintah, melaksanakan
protokol kesehatan dengan baik, dan bersama-sama menghadapi pandemi ini
hingga usai. Maka tatanan sosial dan budaya masyarakat akan mencapai titik
keselarasannya meski dalam kondisi dan situasi yang berbeda.

17

B. Fenomena Korean Wave di Indonesia
Nama : Ananda Ramadhani
NIM : 20201244018
Kelas : PBSI P

Fenomena Korean Wave di Indonesia

Perkembangan teknologi informasi dan arus globalisasi yang semakin
pesat menimbulkan sebuah fenomena yang mencuri banyak perhatian dari
berbagai negara di dunia. Salah satu fenomena tersebut adalah Korean Wave atau
Hallyu yang kemudian dikenal dengan istilah gelombang budaya populer Korea.
Korean Wave adalah fenomena penyebaran budaya populer yang berasal dari
negara Korea Selatan. Korean Wave sendiri memegang peranan penting negara
dalam usaha menarik minat masyarakat luar untuk semakin mengenal budaya
Korea. Dengan demikian, Korean Wave bertujuan untuk memperkenalkan segala
seni dan kebudayaan dari negara Korea Selatan agar dikenal dan diakui di mata
dunia.

Masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan usia dan golongan pun ikut
terpengaruh dengan budaya populer ini. Kehadiran media massa seperti internet,
televisi, koran, majalah, radio, dan lain sebagainya, merupakan faktor utama
penyebaran wabah Korean Wave di Indonesia. Bentuk dari kepopuleran budaya
ini sangat beragam, dimulai dari musik, serial drama, film, variety show, fashion,
makanan, produk kecantikan, bahasa, dan tempat wisata yang berasal dari Negeri
Ginseng itu sendiri. Dilansir dari laman berita online kompasiana.com, negara

18

Indonesia menduduki peringkat ke-4 di dunia sebagai negara yang memiliki
penggemar budaya Korea Selatan sebanyak 6,5% dari jumlah penduduk
Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa adanya Korean Wave tidak hanya merajai
pasar industri hiburan di Asia saja, tetapi juga mampu mendominasi pasar
internasional.

Titik awal munculnya Korean Wave di Indonesia diawali dengan
kemunculan serial drama Korea (drakor) pada pertengahan tahun 2002. Salah
satu stasiun televisi swasta Indonesia menayangkan serial drama Korea yang
sedang populer di negaranya itu sendiri, seperti drama Endless Love, Full House,
Winter Sonata, dan Princess Hours. Masyarakat Indonesia kala itu mulai tertarik
dengan serial drakor karena konflik ceritanya dikemas secara apik, tidak
memiliki alur cerita yang berbelit-belit, dan tidak memiliki episode yang panjang
sehingga tidak akan menimbulkan rasa bosan bagi siapa saja yang menontonnya.
Selain itu, drakor cenderung menyuguhkan para aktor dan aktris yang sangat
berbakat dalam kemampuan akting dan juga memiliki visual yang menarik,
seperti Song Hye Kyo, Lee Min Ho, Jun Ji Hyun, Gong Yoo, dan lain sebagainya.
Original soundtrack juga mampu membuat penonton tertarik dengan serial
drama tersebut. Dengan lagu yang bagus dan menarik, alur cerita dalam drama
akan semakin nyata dan mampu membuat penonton ikut terhanyut ke dalam alur
cerita drama tersebut.

19

Salah satu soundtrack yang terkenal dari drama Goblin yaitu lagu yang
berjudul Stay With Me. Lagu yang dinyanyikan oleh Chanyeol EXO bersama
dengan Punch ini sangat populer di Korea Selatan dan telah ditonton lebih dari
300 juta kali. Pengaruh kepopuleran musik dari ost suatu drama Korea juga
membuat orang-orang tertarik dengan musik korea atau yang biasa disebut
dengan istilah K-POP. K-POP atau Korean Populer merupakan sebuah industri
hiburan yang menggabungkan antara genre pop culture dengan menambahkan
lirik lagu yang menggunakan bahasa Korea, sehingga menyajikan suatu genre
musik baru yaitu Korean Pop. Pada umumnya, K-POP memiliki berbagai genre
musik modern dan disusun melalui konsep music video. K-POP identik
dibawakan oleh kelompok penyanyi pria dan wanita (grup), penyanyi solo pria
dan wanita, dan grup band.

Puncak popularitas K-POP di Indonesia mulai terasa sekitar tahun 2011
tepatnya era K-POP generasi kedua. Hingga saat ini, baik idol grup maupun
penyanyi solo seperti Super Junior, SNSD, Big Bang, EXO, BTS, Blackpink, IU,
DPR Live, DAY6, dan masih banyak yang lain, mereka sangat terkenal dan
memiliki banyak penggemar di negara-negara benua Asia, bahkan sampai
negara- negara di benua Eropa dan Amerika. Kemunculan idol K-POP bukan

20

merupakan sebuah fenomena semata, melainkan wujud hasil kerja keras dan jerih
payah dari idol itu sendiri. Mereka berlatih bertahun-tahun dalam
mengembangkan bakat agar berhasil debut menjadi seorang idola yang bertalenta
dan memperoleh kesuksesan karier yang gemilang. Oleh karena itu, para idol K-
POP mampu memiliki visual dan fisik yang menawan, menampilkan suara dan
musik yang memukau, pertunjukan dance koreografi yang luar biasa, sehingga
banyak diminati oleh masyarakat di kancah internasional.

Sejak serial drama Korea dan K-POP booming di manca negara, gaya
busana dan produk kecantikan juga ikut tersorot. Penampilan aktor, aktris, dan
idol dari Negeri Ginseng itu secara tidak langsung mengambil peran dalam
perkembangan fashion dan skincare dari Negeri Ginseng. Fenomena Korean
Wave pada saat ini sangat berpengaruh untuk mengubah lifestyle para penggemar
dan mengikuti tren Korean Fashion Style. Hal tersebut membuat pusat-pusat
perbelanjaan dan online shop di Indonesia menyediakan dan menjual berbagai
pakaian, aksesoris, dan produk kecantikan khas Korea Selatan. Fenomena
Korean Wave juga memberikan pengaruh yang besar khususnya bagi para
penggemar terhadap penggunaan bahasa Korea. Melalui tayangan serial drama,
film, dan musik K-POP, para penggemar yang biasanya berusia remaja sudah
terbiasa bahkan sering mengucapkan istilah-istilah dalam bahasa Korea
dikehidupan sehari-hari.

21

Tayangan drama, film, dan variety show dari Negeri Ginseng secara tidak
langsung juga telah menjadi kampanye dalam pengenalan budaya, kuliner, dan
tempat-tempat wisata dari negara Korea Selatan. Selain menumbuhkan minat
belajar para penggemar yang tertarik dalam mempelajari tata bahasa Korea,
pengaruh Korean Wave juga membuat para penggemar tertarik dalam
mempelajari kebudayaan Korea, mencari tahu berbagai macam kulinernya, dan
mencari tahu tentang sejarah dari tempat wisata terkenal di negara Korea Selatan.
Pada awalnya, budaya populer Korea memberikan dampak positif dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, dengan adanya
Korean Wave itu sendiri perlahan mulai menggeser nilai-nilai budaya Indonesia,
bahkan bagi para penggemar budaya Korea itu terkesan hampir melupakan
budaya bangsanya sendiri.

Meskipun Korean Wave hanya dianggap sebagai sarana hiburan saja,
tetapi fenomena ini dapat menimbulkan sikap fanatisme. Sikap fanatisme yang
ada dalam penggemar ditandai dengan adanya rasa suka dan kagum secara
berlebihan, sehingga menyebabkan kecanduan dan kecenderungan untuk
memiliki semua yang berhubungan dengan Korea. Adanya sikap fanatisme
tersebut tentunya dapat mempengaruhi mereka untuk menciptakan identitas gaya

22

hidup baru. Mereka lebih memilih menyukai aliran musik K-POP dan menonton
tayangan serial drama atau variety show Korea tanpa mempertimbangkan waktu,
mengoleksi pakaian dan menggunakan produk skincare ala Korea dengan
anggapan bahwa produk negara tersebut lebih berkualitas daripada produk lokal,
membiasakan diri berbicara menggunakan bahasa Korea agar terlihat hebat bagi
orang awam, dan mengonsumsi makanan-makanan dari Korea secara berlebihan
karena terlihat lebih lezat.

Menjadi seorang penggemar fanatik Korean Wave juga dapat
menciptakan gaya hidup yang konsumtif. Terkadang para penggemar K-POP
suka membeli merchandise yang berhubungan dengan idol mereka tanpa
mempertimbangkan nilai harga dan kegunaan dari barang tersebut. Mereka tidak
mempedulikan jumlah uang yang harus dikeluarkan demi menunjukkan
kecintaan dan kefanatikannya terhadap idola mereka. Mereka hanya mencoba
untuk menunjukkan identitas diri mereka sebagai Korean Lovers. Mereka merasa
bangga jika orang lain melihat identitas mereka sebagai pecinta Korea dengan
berpenampilan dan berperilaku layaknya idol Korea. Perilaku-perilaku tersebut
tentunya akan membuat jati diri mereka sebagai warga negara Indonesia semakin
memudar dan semua itu justru akan merugikan dirinya sendiri.

Fenomena Korean Wave dalam kehidupan masyarakat Indonesia
memberikan pengaruh yang besar terhadap segala aspek yang berhubungan
dengan seni dan budaya bangsa Indonesia itu sendiri. Melalui Korean Wave, kita
dapat memotivasi diri dalam mempelajari bahasa dan menguasai bahasa asing.
Tidak hanya minat penduduk Indonesia untuk mempelajari budaya Korea yang
semakin meningkat, tetapi minat penduduk Korea Selatan dalam mempelajari

23

budaya Indonesia juga semakin bertambah. Korean Wave juga dapat memberikan
rasa kebahagian dan self healing terhadap rasa stres yang dialami. Fenomena
Korean Wave sendiri dapat mengakibatkan erosi budaya negara Indonesia. Oleh
karena itu, semua kultur budaya yang ada dalam Korean Wave sebaiknya disikapi
secara bijak. Dengan demikian, pentingnya menanamkan sikap cinta tanah air
sejak dini agar cara berpikir, bersikap, dan berbuat kita, menunjukkan kesetiaan,
kecintaan, kepedulian, dan menghargai budaya bangsa itu sendiri.

C. Hate Speech
Nama : Ratna Enggar Sari Asyra
NIM : 20201244019
Kelas : PBSI P

Hate Speech

Perubahan globalisasi merupakan proses mendunianya suatu hal sehingga
batas antar negara menjadi hilang. Globalisasi ini didukung oleh beberapa faktor,
seperti perkembangan teknologi, transportasi, ilmu pengetahuan, dan lain-lain
yang akan berpengaruh pada perubahan berbagai aspek kehidupan dalam
masyarakat. Pada era digital saat ini, setiap individu tidak dapat memberikan
control setiap menggunakan berbagai platform media sosial. Hal itu terlihat
dengan banyaknya ujaran kebencian yang memberikan dampak tidak baik

24

terhadap korban. Lalu apa sebenarnya makna dari ujaran kebencian atau hate
speech?

Hate speech merupakan suatu tindakan yang dilakukan seseorang dalam
bentuk hasutan atau provokasi dan penghinaan. Masyarakat terlalu fokus pada
perbedaan suku, agama, ras, gender, warna kulit, kondisi fisik, dan lain
sebagainya. Hal tersebut mudah bagi masyarakat untuk memberikan kata-kata
negative dengan menggunakan spanduk atau banner. Tindakan yang ditunjukkan
secara verbal itu bukan sekedar rangkaian kata-kata saja, namun terdapat hal dan
tindakan lebih yang menimbulkan efek tertentu. Pada umumnya hate speech
sendiri adalah tindakan komunikasi yang dilakukan oleh individu atau kelompok
dengan bentuk provokasi atau hasutan dan penghinaan terhadap individua tau
kelompok lain. Dalam arti hukum, ujaran kebencian (hate speech) adalah
perkataan, perilaku, tulisan, dan pertunjukkan yang dilarang karena dapat
memicu terjadinya tindakan kekerasan dan sikap prasangka. Terlebih lagi ketika
kita menggunakan media sosial sebagai saran hate speech, hal tersebut akan
menjadi jejak digital untuk generasi selanjutnya.

Media sosial yang dijangkau oleh banyak orang dan tidak memiliki batas
ruang dan waktu. Kejahatan hate speech ini sangat rentan dilakukan sebab
semakin meningkatnya pengguna internet dan dianggap sangat remeh oleh
masyarakat. Banyak dari masyarakat setempat yang menganggap hate speech
tersebut sebagai autu gagasan atau saran biasa yang tidak akan menimbulkan
masalah hukum. Pada kenyataanya ungkapan yang mengandung unsur kebencian
dan pencemaran nama baik itu tidak akan lepas dari jerat hukum. Penyebab
terjadinya hate speech sendiri ialah adanya perbedaan dan kita memandang
hanya dari satu kaca mata saja. Adanya salah paham ketika seseorang
mengungkapkan ujaran kebencian tanpa memberi keterangan atau alasan yang
jelas terkait informasi yang dijadikan konsumsi publik. Informasi tanpa alasan
tersebut dapat menimbulkan emosi sehingga timbul sebuah keributan. Hal lain
yang menyebabkan maraknya hate speech yaitu ketika dua orang atau lebih ini
memiliki pendapat atau saran yang berbeda. Kedua pihak saling menentang dan

25

tidak ingin mengalah, hal tersebut sering terjadi karena kurangnya rasa saling
menghargai antar sesamanya.

Dalam kasus ini ujaran kebencian (hate speech) mampu memberikan
dampak ringan hingga berat bagi korban. Dampak tersebut dapat menyerang
korban baik mental maupun fisik. Korban akan mengalami depresi dan tidak
sehatnya mental akan mudah bagi korban untuk melukai dirinya sendiri. Masalah
seperti ini seharusnya mampu ditindak lanjuti oleh petugas atau apparat dan
penegak hukum. Pihak berwajib harus tegas dalam menangani kasus tersebut
supaya masyarakat semakin sadar dan mampu meningkatkan rasa saling
menghargai. Budaya hate speech ini sangat tidak baik untuk dilestarikan, semoga
kedepannya banyak manusia yang semakin sadar dan perlahan meninggalkan
berbagai ujaran kebencian tersebut demi kebaikan bersama.

D. Penyalahgunaan Narkoba
Nama : Dwi Nadia Septianingsih
NIM : 20201244020
Kelas : PBSI P

Penyalahgunaan Narkoba

26

Penyalahgunaan narkoba adalah pemakaian obat-obatan atau zat-zat yang
berbahaya dan terlarang dengan tujuan bukan untuk pengobatan. Obat-obatan
terlarang yang dikonsumsi tanpa mengikuti aturan dosis yang benar dapat
menyebabkan ketergantungan. Adapun jenis narkoba yang sering
disalahgunakan yaitu sabu-sabu, ganja, dan ekstasi.

Penyalahgunaan narkoba biasanya terjadi karena salah pergaulan.
Terdapat dua faktor yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan narkoba.
Faktor yang pertama yaitu faktor yang berasal dari diri sendiri, seperti adanya
rasa keingintahuan yang tinggi untuk mencoba tanpa berpikir panjang dampak
apa yang akan terjadi, adanya keinginan untuk mengikuti tren atau gaya hidup
masa kini, ketidakmampuan untuk mengendalikan diri, bentuk pelarian dari
permasalahan hidup, serta adannya pengertian yang salah bahwa mencoba
narkoba sekali tidak akan menimbulkan ketagihan.

Lalu faktor yang kedua yaitu faktor lingkungan. Faktor lingkungan terdiri
dari faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan teman
sebaya. Faktor yang pertama yaitu faktor lingkungan keluarga. Faktor ini
biasanya disebabkan karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua,
kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak, serta kurangnya pengawasan
orang tua terhadap anak. Faktor yang kedua yaitu faktor lingkungan sekolah.
Faktor ini biasanya disebabkan karena kurangnya pengetahuan peserta didik akan
bahaya narkoba.

Faktor yang ketiga yaitu faktor lingkungan teman sebaya. Faktor ini
biasanya disebabkan karena adanya ajakan, rayuan, dan paksaan dari teman
sebaya untuk menggunakan narkoba. Apabila teman tersebut menolak dan tidak
mau untuk menggunakan narkoba, maka ia akan dianggap sebagai teman yang
tidak setia kawan. Faktor lainnya yaitu karena adanya kebutaan akan pergaulan
teman sebaya yang mendorong seseorang agar diterima sepenuhnya dalam
kelompok tersebut.

Penggunaan narkoba secara terus-menerus dapat menyebabkan
kecanduan. Ada tiga alasan penting yang menyebakan seseorang menjadi
pecandu narkoba. Alasan tersebut yaitu alasan psikologi, trauma sosial, dan

27

ganguan mental yang merupakan faktor utama mengapa seseorang menjadi
pecandu narkoba. Apabila seseorang sudah menjadi pecandu narkoba, maka
orang tersebut akan melakukan apapun untuk mendapatkan narkoba.
Penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh seseorang dapat memberikan
dampak negatif kepada dirinya sendiri. Ada beberapa dampak negatif yang
ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba.

Dampak yang pertama yaitu dampak fisik. Dampak ini mengakibatkan
adanya gangguan pada sistem syaraf, jantung, pembuluh darah, kulit, dan paru-
paru. Selain itu, dampak fisik lain yang ditimbulkan yaitu dampak terhadap
kesehatan reproduksi seperti adanya gangguan padaendokrin, gangguan pada
fungsi seksual, adanya perubahan menstruasi dan amenorhoe atau tidak haid.
Penyalahgunaan narkoba bisa menyebabkan kematian, apabila seseorang
mengonsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya.

Dampak yang kedua yaitu dampak psikis. Dampak ini mengakibatkan
seseorang menjadi lebih lamban dan ceroboh dalam bekerja, hilang rasa
kepercayaan diri, sulit untuk berkonsentrasi, dan bahkan bisa menyebabkan
seseorang bunuh diri. Kemudian dampak yang ketiga yaitu dampak sosial.
Dampak sosial dapat mengakibatkan gangguan mental pada korban pecandu
narkoba, menjadikan korban anti-sosial, menjadikan korban dikucilkan oleh
lingkungan sekitar, pendidikan menjadi terganggu, dan masa depan mereka
menjadi suram.

Penyalahgunaan narkoba sudah banyak terjadi dikalangan masyarakat
Indonesia. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan
narkoba yaitu mengadakan program pemberian informasi tentang bahaya
narkoba, memberikan pengawasan terhadap pergaulan anak baik di lingkungan
sekolah maupun di luar sekolah serta memberikan pendidikan agama sejak dini
untuk menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Oleh karena itu, kita
sebagai masyarakat harus mengadakan pencegahan dan pemberantasan masalah
narkoba.

28

E. Meningkatnya Pengangguran Mengancam Masyarakat
Nama : Dhakiyatul Fikriyah
NIM : 20201244021
Kelas : PBSI P

Meningkatnya Pengangguran Mengancam Masyarakat

Saat ini tingkat pengangguran di Indonesia masih tergolong tinggi.
Bagaimana tidak? Meledaknya para pengemis di jalan, pemuda-pemuda ngamen
di jalan, bahkan orang-orang yang tengah mencari pekerjaan mengalami
kesusahan akan hal ini. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah yang
diberikan kepada orang yang tidak bekerja sama sekali atau orang yang sedang
mencari pekerjaan. Pengangguran merupakan golongan dari angkatan kerja yang
belum melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan uang. Pengangguran ini
tidak terbatas pada orang yang belum bekerja, tetapi dapat termasuk pula pada
orang-orang yang sedang mencari pekerjaan serta orang yang memiliki pekerjaan
namun tidak produktif, sehingga dapat dikategorikan sebagai pengangguran.

Penyebab dari pengangguran ini yaitu dapat dikatakan pula ketika jumlah
tenaga kerja dengan jumlah lapangan kerja yang tidak seimbang. Banyak

29

masyarakat yang telah lulus dan menjadi seorang sarjana dan warga lulusan
SMA/ SMK maupun SMP yang telah siap kerja memiliki peluang yang sama
untuk mendapatkan suatu pekerjaan sesuai dengan kemampuannya. Namun,
banyaknya warga yang siap kerja tersebut harus bersaing ketat, karena lapangan
kerja yang tersedia di negara tersebut tidak banyak. Sehingga menyebabkan
terjadinya pengangguran.

Ketika melamar sebuah pekerjaan untuk posisi tertentu, tentu perusahaan
akan menyertakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelamar pekerjaan.
Contohnya seperti pelamar harus lulusan minimal SMA dan melampirkan bukti
berupa ijazah atau memiliki keterampilan khusus. Saaat ini masih banyak anak
yang kehilangan hak belajarnya karena faktor lingkungannya dan juga keegoisan
kedua orang tuanya. Sudah banyak anak yang putus sekolah bahkan belum lulus
Sekolah Dasar yang memilih untuk bekerja demi keluaragnya. Selain itu banyak
anak yang putus sekolah akibat pergaulan yang salah. Selanjutnya yaitu
pmenyebabkan kemiskinan dan begitu pula sebaliknya, kemiskinan dapat
menyebabkan pengangguran. Kenapa? Hal ini dikarenakan warga atau penduduk
miskin biasanya tidak memiliki banyak kesempatan untuk mengenyam
pendidikan yang lebih tinggi, seperti hingga ke jenjang perkuliahan.

Selain itu adanya tenaga kerja yang ada di daerah dengan di kota tidak
dimanfaatkan dengan seimbang juga menjadi salah satu penyebab dari
penganggura. Penyebab selanjutnya dari terjadinya pengangguran adalah PHK.
Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK umumnya diberlakukan oleh suatu
perusahaan untuk menstabilkan kondisi perusahaan yang saat itu dinilai sedang
goyah atau terancam bangkrut. Persaingan global juga mnejadi faktor penyebba
pengangguran. Hal ini karena perusahaan asing banyak mendirikan perusahaanya
di Indonesia, hal tersebut tentu dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
Sayangnya kebanyakan perusahaan asing yang berdiri di Indonesia lebih memilih
merekrut tenaga kerja dari asing pula. Sehingga persaingan global yang terjadi di
negara sendiri semakin ketat dan mempersempit peluang warga negara untuk
mendapatkan pekerjaan serta menyebabkan terjadinya pengangguran.

30

Pengangguran yang merajalela saat ini memiliki dampak yang buruk bagi
kesjahteraan Rakyat. Salah satunya adalah tindakan kriminal. Orang berbuat
kriminal salah satu pendorongnya adalah ekonomi seperti tidak punya uang,
butuh uang, punya utang dll. Seperti kita tahu bahwa pengangguran akan
berdampak pada ekonomi sebuah keluarga karena tidak mendapatkan
penghasilan. Beberapa tindakan seperti pencurian, penjambretan, penipuan,
perampokan bahkan sampai pembunuhan tidak sedikit yang disebabkan oleh
faktor ekonomi. Dan mungkin saja para pelaku kejahatan melakukan hal
demikian karena tidak memiliki penghasilan (pengangguran). Pengangguran
dapat membuat angka kemiskinan menjadi meningkat. Orang yang
pengangguran tentu tidak memiliki penghasilan, sehingga membuat orang
tersebut susah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan membuat angka
kemiskinan semakin meningkat. Pengangguran dapat menyebabkan terjadinya
kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial merupakan dampak yang berkelanjutan
dari meningkatnya angka kemiskinan, sehingga memunculkan masalah-masalah
lain pada bidang sosial.nPengangguran menyebabkan kondisi politik di suatu
negara menjadi tidak stabil. Hal ini dikarenakan pengangguran dapat membawa
banyak masalah dan dampak pada lingkungan yang menyebabkan pemerintahan
saat itu menjadi tidak stabil.

Dampak yang baru-baru terjadi akibat pengangguran adalah
meningkatnya konflik rumah tangga. Hal ini dikarenakan pengangguran dapat
membuat pendapatan atau penghasilan menjadi berkurang, padahal kebutuhan
rumah tangga masih harus dipenuhi setiap hari. Sehingga dapat menyebabkan
terjadinya konflik rumah tangga atau bahkan membuat konflik rumah tangga
menjadi meningkat. Kasus bunuh diri dalam suatu keluarga juga kerap terjadi
akibat kekurangan biaya hidup, susahnya mencari pekerjaan sehingga membuat
orang frustasi dan stress.

Menyaksikan fenomena yang terjadi akibat pengangguran, pemerintah
harus mengangani masalah. Banyaknya anak yang kehilangan masa belajarnya
akibat perekonomian. Pendidikan gratis bagi yang kurang mampu. Salah satu
penyebab pengangguran adalah rendahnya tingkat pendidikan seseorang,

31

sehingga ia tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan susah untuk
mendapatkan pekerjaan.

Pemerintah sebaiknya menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih
banyak sehingga dapat membantu untuk mengurangi tingkat pengangguran. Tak
hanya pemerintah, masyarakat pun dihimbau untuk dapat menciptakan lapangan
pekerjaan bagi orang lain, tidak hanya untuk usaha sendiri. Mendirikan tempat-
tempat pelatihan keterampilan, misalnya kursus menjahit, pelatihan membuat
kerajinan tangan. Hal ini juga termasuk cara mengatasi pengangguran, sehingga
orang yang tidak berpendidikan tinggi pun bisa bekerja dengan modal
keterampilan yang sudah mereka miliki, Sebagai antisipasi, pelajar perlu diberi
pendidikan non- formal. Pendidikan non-formal bisa berupa keterampilan
khusus, kemampuan berkomunikasi serta diarahkan untuk menjadi lulusan
sekolah yang mempu menciptakan suatu lapangan pekerjaan Bukan semata mata
sebagai lulusan sekolah yang hanya bisa melamar pekerjaan. Namun demikian
kesadaran masyarakat dan juga pemerintahan.

F. Bonus Demografi dan Upaya Mensejahterakan Penduduk di Indonesia

Nama : Hasa Bunaya N. R. A.
NIM : 20201244022
Kelas : PBSI P

Bonus Demografi dan Upaya Mensejahterakan Penduduk di Indonesia
Bonus demografi adalah dimana di suatu wilayah atau negara mempunyai

jumlah penduduk dengan usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia
non produktif. Mengapa dikatakan bonus? Karena, hal ini tidak terjadi selama
terus menerus. Melainkan hanya sekali dalam beratus ratus tahun. Dengan
adanya bonus demografi Negara Indonesia di perkirakan akan terjadi pada tahun
2035. Dimana, pada periode ini sangat menjanjikan tenaga kerja yang
berkualitas. Karena tenaga kerja sudah sangat terlatih.

32

Jumlah angkatan kerja yang besar pada tahun 2035 kelak, juga
mempengaruhi jumlah penduduk di Indonesia. Berdasarkan data Administrasi
Kependudukan (Adminduk) per Juni 2021, jumlah penduduk Indonesia adalah
sebanyak 272.229.372 jiwa, dimana 137.521.557 jiwa adalah laki-laki dan
134.707.815 jiwa adalah perempuan. Maka pada tahun 2035 jumlah penduduk
Indonesia akan mencapai 305,7 juta jiwa. Bisa di bayangkan? Jika kondisi
tersebut tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang luas serta tenaga kerja yang
berkualitas, maka akan terjadi banyak pengangguran.

Meningkatnya pengangguran juga di akibatkan oleh banyaknya orang
yang malas untuk bekerja. Mereka berfikir bahwa “Mencari pekerjaan itu sulit!”
sangat memprihatinkan bukan?

Maka dengan kekuatan bonus demografi dapat menjadikan Negara
Indonesia menjadi negara yang maju. Contohnya adalah Negara Jepang. Negara
Jepang melakukan bonus demografi pada tahun 1950, sehingga membuat Negara
Jepang menjadi negara terbesar ke 3 setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Sedangkan Negara Indonesia juga memiliki Sumber Daya Manusia yang sama
dengan Jepang. Bisa dikatakan Sumber Daya Manusia di Indonesia lebih
berkembang pesat dibandingkan oleh Negara Jepang. Namun, yang menjadi
masalah pada saat ini adalah tidak diimbangi dengan kualitas dengan tenaga kerja
yang baik. Seharusnya, dari kejadian tersebut, kita perlu beberapa langkah yang
harus kita lakukan.

Maka dari itu,untuk meningkatkan kualitas dari Sumber Daya Manusia
Indonesia telah melakukan beberapa inisiatif, antara lain:
a. Memberikan pelatihan dan ketrampilan terhadap masyarakat melalui semua

sektor.
b. Memberikan pendidikan formal secara gratis.
c. Memberikan tunjangan atau beasiswa bagi warga yang berprestasi atau

berinovasi.
d. Menyediakan fasilitas yang memadai.

Dengan adanya inisiatif ini, menjadikan Negara Indonesia menjadi negara

33

dengan tenaga kerja yang berkualitas dan bermutu.
Jadi kesimpulannya adalah, semakin tinggi jumlah penduduk Indonesia

di usia produktif, seharusnya menjadikan potensi tenaga kerja yang lebih besar
disuatu negara. Jika hal ini dimanfaatkan, bahkan dikelola secara baik, maka
seluruh kebijakan Nasional akan berjalan dengan lancar. Dan akan sesuai dengan
tujuan di suatu negara yaitu kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil, tapi berusahalah untuk
menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara.

34

G. Phubbing (Phone Snubbing)
Nama : Meita Erwanty S.
NIM : 20201244023
Kelas : PBSI P

Phubbing (Phone Snubbing)

35

Tidak bisa dipungkiri, untuk urusan bicara dengan orang lain tanpa
memainkan telepon genggam sepertinya menjadi hal yang sulit bagi kebanyakan
orang, khususnya para generasi milenial. Bisa diperhatikan saat berada di
restoran, di mana pasangan atau sekumpulan teman yang seharusnya saling
berbincang akrab, ada saja yang sibuk memainkan telepon meskipun bukan soal
pekerjaan yang mendadak. Kebosanan seseorang saat berbincang tatap mata dan
beralih berbincang dengan orang lain via smartphone dinamakan Phubbing, yang
merupakan kependekan dari Phone Snubbing. Lalu bagaimana awal mula adanya
istilah Phubbing ini?

Istilah phubbing yang sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Sejak
kelahiran telepon genggam yang serba canggih, banyak orang yang sibuk sendiri
dan tidak menghiraukan lawan bicaranya. Kampanye untuk menghentikan
phubbing ini digencarkan di tahun 2012 oleh agensi periklanan McCann dan
kemudian diramaikan oleh media di seluruh dunia. Setelah itu istilah tersebut
resmi didaftarkan dalam kamus Macquarie. Seiring waktu berjalan, ada yang
menyebutnya dengan istilah ‘autis’ namun hal tersebut dikecam oleh banyak

36

orang karena menyinggung makna autis yang sebenarnya. Istilah tersebut
menjadi kasar dan tidak digunakan lagi oleh banyak orang.

Pada mulanya, telepon genggam ini pertama kali ditemukan oleh Martin
Cooper, orang yang bekerja di pabrik Motorola pada 3 April 1973.Saat itu,
Cooper mengemukakan ide sebuah alat komunikasi yang dapat dengan mudah
dibawa kemana-mana di samping desain dan bentuknya yang sangat fleksibel.
Akhirnya, pada 21 September 1983 handphone pertama lahir dengan berat sekitar
2kg. Saat itu, perangkat komunikasi tersebut dijual dengan harga USD 3,995
dolar atau setara Rp 39 juta. Sayangnya, bukan nama Cooper yang terkenal
sebagai pencipta handphone, melainkan perusahaan yang dinaunginya, yakni
Motorola. Baru sekitar 1990-an ada 2G di Amerika yang berbasis teknologi
CDMA, sedangkan di Eropa dengan GSM-nya. Analognya pun sudah diganti
dengan digital. Kini hadir koneksi 3G dengan layanan internet bahkan lebih
canggih lagi melalui hadirnya generasi keempat yang beken dengan 4G. Koneksi
4G memberikan fasilitas lebih canggih dibandingkan koneksi generasi
sebelumnya seperti kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan
global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi teknologi yang berbeda.

Kemudian Istilah phubbing ini kembali viral dengan adanya studi yang
dilakukan oleh Dr James Roberts dan Dr Meredith David dari Baylor University
di Texas, seperti dikutip dari Dailymail. Phubbing yang sekarang terjadi ternyata
cukup memprihatinkan karena dilakukan saat momen kebersamaan terjadi.
Biasanya dilakukan oleh pasangan dalam hubungan percintaan atau para sahabat
yang sedang berkumpul. Dari 143 individu yang diujicobakan, ternyata 70%
tidak bisa lepas dari telepon genggam dan melakukan phubbing. Sedangkan 450
responden yang menjadi korban phubbing, 46% nyata-nyata menjadi korban dari
pasangannya sendiri dan sisanya langsung mengomel.

37

Berikutnya terlepas dari banyak aplikasi media sosial untuk mengobrol
yang menyenangkan dan adiktif, ternyata phubbing juga menjadi alasan bagi
seseorang untuk menjauhkan lawan bicaranya dengan sengaja. Hal ini biasa
terjadi jika ada orang baru yang tidak disukai atau tidak membuat rasa nyaman
ikut serta dalam obrolan. Bagi para pasangan, hal ini dilakukan jika sedang
merasa bosan dan lebih memilih untuk mencari keseruan dari orang ketiga.
Phubbing jika dilakukan sekali dua kali mungkin masih bisa ditolerir bagi
pasangan atau teman, namun jika konsisten dilakukan berisiko merusak kualitas
hubungan. Efek jangka panjangnya adalah hal tersebut menjadi biasa dan
dimaklumi, komunikasi pun dirasa tidak perlu dilakukan. Hal terburuk adalah
seseorang akan dijauhi dan tidak akan diikutsertakan lagi.

Terakhir, menurut Julie Hart, pakar hubungan sosial dari The Hart
Centre, Australia, ada tiga faktor hubungan sosial yang menjadi tumpul karena
phubbing. Pertama adalah akses informasi, di mana kemampuan mendengar dan
membuka diri akan informasi dari lawan bicara. Kedua adalah respon, yakni

38

usaha untuk memahami apa yang disampaikan lawan bicara dan mengerti
maksud yang disampaikan. Ketiga adalah keterlibatan, yakni saat dua faktor
sebelumnya diabaikan, seseorang tidak akan terlibat dari wacana yang
dilontarkan dan hanya mengiyakan saja. Lawan bicara pun akan tersinggung dan
yang terburuk malas bicara lagi.

Tentu kita tidak ingin hubungan merenggang akibat fenomena phubbing
ini. Apabila teman-teman dan keluarga termasuk salah satu dari orang yang
melakukan phubbing, sebaiknya sudah mulai mencoba untuk menghentikan
kebiasaan ini mulai dari sekarang. Dengan mencoba untuk lebih sering
melakukan quality time dan menjauhkan diri dari gawai yang kalian punya.
Cobalah untuk menahan diri agar tidak terus menerus bermain gawai, tetapi fokus
pada lawan bicara kalian. Ingat, phubbing dapat merusak momen kebersamaan
kalian dengan keluarga maupun sahabat.

H. Sampah menjadi Pundi Rupiah
Nama : Tegar Bentar Prayoga

39

NIM : 20201244024
Kelas : PBSI P

Sampah menjadi Pundi Rupiah
Sampah adalah benda yang sudah tidak dimanfaatkan atau digunakan
lagi. Keberadaan sampah pastinya sangat mengganggu, apalagi dapat
membahayakan kesehatan masyarakat sekitar. Terdapat dua jenis sampah, yaitu
sampah organik dan sampah non-organik. Sampah organik adalah sampah yang
bisa terurai dengan mudah oleh bakteri. Contoh sampah organik adalah daun
kering, sayuran dan berbagai macam makanan yang telah basi.
Manfaat sampah organik adalah bisa dijadikan pupuk kompos atau pupuk
tanaman. Sedangkan sampah non-organik adalah sampah yang sulit diuraikan.
Contoh sampah non-organik adalah kaleng, plastik, botol dan lain-lain. Untuk
mengurangi keberadaan sampah, kita bisa melakukan daur ulang atau pengolahan
ulang. Sampah-sampah tersebut bisa dibuat kembali menjadi barang yang
bernilai jual.

40

Sampah dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan masyarakat
sekitar. Mungkin pada awalnya sampah merupakan hal yang biasa yang ada di
sekitar rumah. Pada kenyataanya, sampah bisa memberikan dampak yang besar
bagi masyarakat, seperti menyebabkan bencana alam longsor, banjir dan menjadi
sumber penyakit.

Sampah yang dibiarkan begitu saja dapat menimbulkan bau yang tidak
sedap. Hal tersebut dapat menyebabkan pencemaran udara bahkan bisa menjadi
sumber penyakit kronis seperti muntaber dan DBD. Sampah yang dibuang
sembarangan atau ke sungai juga dapat menyumbat aliran sungai sehingga air
sungai bisa meluap dan menyebabkan bencana banjir. Jika hal tersebut terjadi,
kegiatan masyarakat tentu akan sangat terhambat.

Berhenti membuang sampah sembarang, karena hal itu akan
menimbulkan dampak yang merugikan di masa yang akan datang. Sebagai
makhluk yang ingin kesejahteraan, mari kita jaga lingkungan sekitar dan
biasakan membuang sampah ke tempatnya. Ini merupakan hal kecil yang bisa
berdampak besar dalam mengurangi penumpukan sampah. Sampah organik bisa
kamu olah menjadi pupuk. Dan sampah non-organik bisa kamu buat sebagai
bahan kerajinan yang bernilai jual tinggi.

I. Hikikomori: Fenomena Menarik Diri dariMasyarakat di Jepang

41

Nama : Annisa Lintang D.
NIM : 20201244025
Kelas : PBSI P

Hikikomori: Fenomena Menarik Diri dari Masyarakat di Jepang

Manusia adalah makhluk sosial yang akan selalu membutuhkan manusia
lain dalam sepanjang hidupnya. Berinteraksi dengan sesama manusia dalam
kehidupan sehari-hari adalah hal yang sangat wajar untuk dilakukan. Namun,
pernahkah Anda mendengar istilah Hikikomori? Istilah ini decetuskan oleh
Tamaki Saito. Hikikomori adalah kondisi psikologis yang membuat penderitanya
menarik diri dan menghilang dari masyarakat serta lebih memilih untuk
mengurung diri dalam kamar. Penderita hikikomori ini biasanya berasal dari
kalangan remaja namun ada juga kasus hikikomori yang berasal dari kalangan
orang dewasa. Penderita hikikomori ini hanya beraktivitas di dalam kamarnya
dan menghabiskan waktu dengan bermain gim, menonton film, membaca komik,
atau berselancar di internet.

42

Bagaimana budaya hikikomori ini bisa terbentuk? Pertama, Jepang adalah
negara maju dengan berbagai pencapaiannya yang gegap gempita. Namun, di
balik cahaya selalu ada bayangannya. Dengan kata lain, hikikomori ini adalah sisi
kelam dari negara Matahari Terbit. Jepang memanglah tempat yang indah untuk
dikunjungi, bukan ditinggali. Budaya kerja Jepang sangatlah ketat. Mulai dari
bullying yang dilakukan atasan, jam kerja yang menggunung, jam lembur yang
hampir setiap hari dilakukan, jam istirahat yang sangat sebentar, dan masih
banyak lainnya. Hal-hal tersebut bisa memunculkan rasa muak yang
menghilangkan keinginan untuk bekerja dan berujung pada hikikomori.

Kedua, selain budaya kerja Jepang yang gila kerja, ada juga faktor lain
yang menyebabkan orang menjadi hikikomori, yakni perkembangan teknologi
yang pesat. Apa hubungan hikikomori dengan perkembangan teknologi?
Teknologi bertujuan untuk memudahkan kehidupan manusia. Namun, hal ini
juga bisa menjadi pisau bermata dua. Saking mudahnya kebutuhan dipenuhi,
manusia menjadi semakin individualis. Munculnya internet dan istilah pertemuan
secara online menyebabkan masyakarat Jepang kehilangan ketertarikan untuk
berinteraksi secara fisik. Peningkatan penggunaan internet di kalangan kaum
remaja Jepang sekarang ini telah menjadi faktor penyumbang angka hikikomori
yang merupakan masalah yang masih menjadi perhatian banyak peneliti.

43

Ketiga, tekanan dari keluarga yang mengharuskan anaknya untuk
sempurna. Orang tua mereka mengharuskan anak-anaknya itu masuk dalam
universitas ternama, lalu lanjut bekerja di perusahaan ini-itu. Anak yang
dianggap gagal memenuhi ekspektasi orang tuanya biasanya dikucilkan, dijauhi,
bahkan dirundung. Hal inilah yang menyebabkan penderita hikikomori memiliki
rasa malu yang mendalam dan berpikiran bahwa mereka adalah orang gagal yang
tidak berguna, tidak layak untuk mendapat kebahagiaan.

Pemerintah Jepang menganggap bahwa fenomena Hikikomori ini
bagaikan gunung es yang terlihat kecil di permukaan, namun menyimpan lebih
permasalahan yang lebih besar dan berbobot di bawahnya. Karena hikikomori ini
tidak bekerja, maka kebutuhan mereka sering bergantung pada orang tua, bahkan
negara. Masalah-masalah Mulai dari bullying¸ budaya kerja yang toxic, bad
parenting, sosial, dan lain sebagainya yang menjadi akar dari hikikomori harus
ditebas terlebih dahulu.

Sampai saat ini belum ada solusi yang pasti. Namun, pemerintah Jepang
telah berusaha dengan membangun pusat konseling yang diharapkan dapat
mengurangi angka hikikomori.

J. Kemiskinan
Nama : Ahmad Fadhul Sattiamar
NIM : 20201244026
Kelas : PBSI P

44

Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang masih sering
terjadi di setiap wilayah dari beberapa negara, salah satunya adalah Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang masih terus mencari solusi untuk mengatasi
kemiskinan yang terjadi. Pasalnya, meskipun sudah ada berbagai upaya yang
dilakukan, namun kemiskinan masih menjadi momok di Indonesia Lalu apa
sebenarnya arti dari kemiskinan itu sendiri? Miskin merupakan sesuatu hal yang
sedikit atau kekurangan. Ada dua konteks kemiskinan, yang pertama miskin
dalam hal memiliki sumber daya manusia, dan kedua adalah miskin dalam hal
pendapatan ekonomi.
Kemiskinan adalah tingkat pendapatan individu atau kelompok yang
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Beberapa
kebutuhan pokok yang sulit terpenuhi di antaranya makan, pendidikan, tempat
tinggal, dan lainnya. Umumnya, masyarakat yang dikategorikan miskin memilih
tinggal di kolong jembatan, gubuk, atau bantaran kali untuk tempat
hidupnya.Indonesia sendiri masih menjadi negara berkembang yang didalamnya
terdapat kasus kemiskinan. Hal tersebut dikarenakan masih banyak daerah yang
belum memiliki bangunan dengan tataan yang rapi seperti di kota besar lainnya.
Meskipun indonesia disebut sebagai negara agraris, namun masih banyak petani
yang kesulitan atau miskin dalam bidang ekonomi sebagai penopang utama
dalam kehidupannya. Justru di negara maju banyak petani yang memiliki
kehidupan makmur atau kaya raya.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kemiskinan bisa terjadi,
diantaranya pembangunan fasilitas yang tidak merata di setiap wilayah, tingkat
pendidikan masih rendah, dan faktor alam seperti wilayah rawan bencana serta
tandus. Fasilitas penting yang seharusnya dibangun secara merata diantaranya
adalah fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas transportasi, serta
fasilitas komunikasi, dan lain sebagainya. Bila suatu daerah hanya memiliki
beberapa fasilitas yang tidak seimbang dengan kota besar lainnya, maka hal
tersebut akan mempersulit perkembangan suatu daerah tersebut. Karena setiap
orang akan memiliki rencana untuk pindah ke daerah yang memiliki fasilitas

45

lengkap, dengan begitu hidup mereka akan semakin mudah. Jika suatu daerah
memiliki penduduk yang padat, maka pendapatan ekonomi daerah tersebut akan
mengalami kenaikan. Begitupun sebaliknya, jika di suatu daerah hanya memiliki
beberapa penduduk yang bertempat tinggal, maka daerah tersebut akan tertinggal
dan sulit untuk berkembang. Tanpa disadari kesimpangan yang terjadi di setiap
daerah tersebutlah yang membuat kasus kemiskinan terjadi.

Hal ini tentu sangat sangat mempengaruhi pendapatan ekonomi sebuah
negara. Jika di suatu negara masih memiliki wilayah yang masyarakatnya miskin,
tentu negara tersebut juga miskin atau sedang berkembang dan begitupun
sebaliknya. Bila masyarakat dalam suatu negara hidup makmur dan sejahtera,
negara bisa mendapatkan pajak yang tinggi. Karena bagaimanapun juga, negara
yang kaya merupakan negara yang bisa menyejahterakan rakyatnya.

Salah satu upaya negara Indonesia untuk memberantas kemiskinan
adalah dengan memeratakan pembangunan nasional disetiap wilayah NKRI.
Dengan begitu masyarakat bisa dengan mudah hidup di wilayahnya dan bisa
mencari nafkah untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Sehingga
Indonesia akan menjadi negara makmur yang mampu menyejahterakan
rakyatnya.

K. Tradisi Sekaten
Nama : Linda Rizkika Sekarsari
NIM : 20201244028
Kelas : PBSI P

Tradisi Sekaten

46

Bagi warga Jogja, upacara tradisional Sekaten merupakan salah satu
acara yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Karena selain dalam rangka
memeriahkan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, Sekaten juga
menghadirkan berbagai rangkaian acara budaya yang menarik. Acara Sekaten di
Jogja diawali dengan adanya permainan gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai
Nogowilogo yang dimainkan beberapa hari sebelum 12 Rabiul Awal tepatnya
sekitar tanggal 6 Rabiul Awal (Maulud). Selain itu, terdapat pula acara pasar
malam perayaan Sekaten sejak sebulan sebelum acara inti yang bisa dihadiri
seluruh masyarakat maupun wisatawan.

Menariknya lagi, terdapat dua tradisi penting yang menjadi rangkaian
acara Sekaten ini yaitu tradisi Tumplak Wajik dan tradisi Grebeg Maulud.
Sebelum tradisi Grebeg dimulai, diadakan upacara pembuatan wajik (makanan
khas yang terbuat dari beras ketan dan gula jawa) sebagai awal dari pembuatan
parade upacara Sekaten. Setelah upacara Tumplak Wajik selesai, barulah
diadakan puncak peringatan Sekaten yang disebut sebagai tradisi Grebeg
Muludan pada tanggal 12 Rabiul Awal sejak pukul 08.00 pagi. Acara budaya
yang diadakan sejak abad ke-16 ini menjadi tradisi setiap tahun yang dilakukan
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Keraton Surakarta Hadiningrat (Solo).

Di balik meriahnya upacara tradisi Sekaten, tentu tidak terlepas dari asal-
usul atau proses yang melatar belakanginya. Menurut pendapat yang
palingpopuler, istilah Sekaten berasal dari bahasa Arab syahadataini yang
mewakili dua kalimat syahadat yang merupakan kalimat wajib sebagai syarat
masuk agama Islam.

Upacara Sekaten sudah dimulai sejak zaman Kerajaan Demak, yaitu
ketika Kerajaan Islam Muncul setelah Kerajaan Majapahit runtuh pada tahun
1478 Masehi. Tradisi ini merupakan salah satu warisan budaya Islam di Tanah
Jawa yang dilaksanakan turun-temurun oleh nenek moyang sebagai salah satu
bentuk budaya hasil akulturasi. Asal-usul upacara Sekaten ini bisa kita ketahui.

Pertama, diadakannya upacara Sekaten ini berawal ketika pada masa
Kerajaan Hindu raja-rajanya pada abad ke 16 Masehi mengadakan upacara
serupa yang berwujud sesaji atau selamatan untuk arwah para leluhur. Upacara

47


Click to View FlipBook Version