The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by GURU JUGA MANUSIA, 2021-01-04 21:52:47

MODUL KELAS XI GEOGRAFI 2020

MODUL KELAS XI GEOGRAFI 2020

Keywords: Geografi,modul,Kelas XI

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah S.W.T, Tuhan Yang Maha
Kuasa atas berkat rahmat dan karuniaNya sehingga Modul Geografi ini dapat
diselesaikan.
Bumi hanyalah setitik kecil di alam semesta yang maha luas ini, pada setitik kecil ini
kita tinggal di dalamnya. Bumi yang semakin tua ini telah mengalami beberapa
dinamika perubahan sejak awal kejadiannya. Yang menarik bahwa diantara semua
mahkluk, manusia sangat memberi peran terhadap perubahan tersebut. Banyak
diantara kita yang memberi perubahan ke arah kebaikan namun tidak sedikit diantara
kita justru memberi perubahan ke arah keburukan. Untuk itulah geografi lahir untuk
memberikan pencerahan kepada kita bagaimana seharusnya kita bersikap dan
berperilaku agar kehidupan kita di dunia ini menjadi lebih nyaman.
Modul Geografi ini bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan yang lebih
mendalam tentang bumi serta mengajaknya untuk lebih peduli. Seluruh materi modul
ini terbagai dalam empat kegiatan yaitu uraian materi, tugas, rangkuman, dan latihan
soal. Lebih lengkapnya seperti tertuang dalam pendahuluan.
Penulis menyadari, waktu penyusunan yang singkat tidaklah cukup dan memadai
untuk membuat modul yang baik, namun penulis berusaha membuatnya semaksimal
mungkin. Oleh sebab itu perlu perbaikan pada beberapa bagian pada edisi revisi
dimasa depan.
Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
diharapkan modul ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang menggunakannya
khususnya bagi siswa.
Selamat Belajar !

Jakarta, 2020

MUHAMAD SALAMUN

i

Daftar Isi i
ii
Halaman judul iii
Tujuan Pembelajaran 1
Kata Pengantar 3
Daftar isi 15
Pendahuluan 20
Kegiatan Belajar 1 31
Kegiatan Belajar 2
Kegiatan Belajar 3 38
Kegiatan Belajar 4

Daftar Pustaka

ii

Bagaimana kabarnya? Semoga Anda senantiasa sehat dan siap mempelajari modul ini. Kali ini
Anda akan mempelajari modul yang berjudul “GEOGRAFI II”. Tujuan dari modul ini adalah
peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan Sebaran Flora, Fauna, Barang Tambang,
Potensi Geografi, Ketahanan Pangan Serta Dinamika Kependudukan.

Modul ini dikemas dalam dua kegiatan belajar yang disusun dengan urutan sebagai berikut :
a. Kegiatan belajar 1 : Potensi Geografis Indonesia
b. Kegiatan belajar 2 : Sebaran Flora Dan Fauna Indonesia Dan Dunia
c. Kegiatan belajar 3 : Sebaran Barang Tambang Indonesia
d. Kegiatan belajar 4 : Ketahanan Pangan Indonesia
e. Kegiatan belajar 5 : ANTROPOSFER: Dinamika Dan Masalah Kependudukann

Agar memudahkan dalam mempelajari modul ini, Anda perlu mengikuti langkah-langkah
belajar sebagai berikut:
1. Pahami terlebih dahulu berbagai pengertian yang berhubungan dengan biosfer yang ada

seperti bioma dan ekosistem.
2. Pelajari kegiatan belajar 1 Sebaran flora dan fauna Indonesia dan dunia
3. terlebih dahulu sebelum mempelajari Sebaran barang tambang Indonesia.
4. Agar mempermudah materi dalam modul ini, Anda perlu membaca beberapa judul buku

dalam daftar pustaka.
5. Keberhasilan Anda dalam mempelajari modul ini, tergantung dari kesungguhanAnda dalam

memahami materi.
6. Apabila Anda mengalami kesulitan, silahkan menghubungi guru bidang studi geografi.

Modul ini dilengkapi dengan soal formatif, tugas mandiri dan terakhir modul, hendaknya Anda
kerjakan soal tersebut dengan tuntas. Dengan mengerjakan semua soal, Anda akan dapat
menilai sendiri tingkat penguasaan terhadap materi pembelajaran yang disajikan dalam modul.
Selain itu, Anda jugadapat mengetahui bagian-bagian mana dari materi pembelajaran yang
disajikan di dalam modul yang masih belum sepenuhnya dipahami.

Apabila semua soal formatif dan tugas mandiri di setiap Kegiatan Belajarsudah selesai Anda
kerjakan, periksalah jawaban Anda dengan menggunakan Kunci Jawaban yang disediakan pada
bagian akhir dari modul ini. Kemudian, hitunglah jawaban Anda yang benar, lalu gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi setiap Kegiatan
Belajar.

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 1

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, maka Anda dinyatakan telah
menguasai materi kegiatan belajar 1, dan Anda dapat meneruskan ke kegiatan belajar 2.
Tetapi kalau nilai Anda masih di bawah 80%, maka Anda harus sabar mengulang kegiatan
belajar ini terutama bagian yang belum dikuasai. Manfaat yang dapat diperoleh setelah
mempelajari modul ini adalah mempermudah Anda dalam memahami konsep dasar ilmu
geografi.

Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul ini adalah sekitar 16 x 45 menit.
Anda perlu membuat catatan-catatan mengenai hal- hal yang perlu didiskusikan pada waktu
pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara tatap muka. Keberhasilan Anda mempelajari modul
ini tentunya sangat tergantung pada keseriusan Anda. Hendaknya Anda tidak segan-segan
untuk bertanya tentang materi pembelajaran yang belum Anda pahami kepada pengajar pada
saat dilaksanakannya kegiatan pembelajaran tatap muka, atau berdiskusilah dengan rekan
Anda. Smoga Anda senantiasa diberikan kemudahan belajar.

SELAMAT BELAJAR, SEMOGA MODUL INI DAPAT MEMBANTU ANDA MERAIH
KESUKSESAN

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 2

POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

I. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mempelajari BAB ini siswa diharapkan mampu:
1. Memahami letak, luas, dan batas wilayah Indonesia
2. Memahami karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia
3. Mengidentifikasi perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional di
Indonesia
4. Memahami potensi sumber daya laut di Indonesia
5. Menganalisis kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim
dunia

II. PETA KONSEP

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 3

III. MATERI
Poros Maritim Dunia adalah menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang

besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa

maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, pemberdayaan seluruh potensi

maritim demi kemakmuran bangsa, pemerataan ekonomi Indonesia melalui tol laut, dan

melaksanakan diplomasi maritime dalam politik luar negeri Indonesia lima tahun kedepan.

Sehingga dapat kita mengerti, bahwa untuk menuju negara Poros Maritim Dunia akan

mencakup praktek dan proses pembangunan maritim diberbagai aspek, seperti politik,
sosial-budaya, pertahanan, infrastruktur, dan terutama sekali ekonomi.

A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Indonesia

1. Letak Indonesia

Letak merupakan tempat dimana wilayah itu berada. Garis lintang merupakan

garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan khatulistiwa. Garis

khatulistiwa membelah bumi menjadi dua belahan utara dan belahan selatan. Garis

khatulistiwa atau garis equator atau garis lini adalah garis lintang 0°. Garis lintang

dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi yang disebut iklim matahari.

Garis bujur adalah Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang
menghubungkan kutub utara dan selatan bumi.Bumi dibagi menjadi 180° garis bujur

timur (BT) dan 180° garis bujur barat (BB). Perhitungan garis bujur 0° dimulai dari
Kota Greenwich dekat Kota London. Garis bujur dipergunakan untuk menentukan

waktu suatu daerah. Di Indonesia terdapat tiga perbedaan waktu dengan selisih satu

jam yaitu WIB, WIT dan WITA.

Letak Wilayah Indonesia

Letak Astronomis 6ºLU- 11ºLS dan 95º BT- 141ºBT

Letak Geografis Di antara Benua Asia dan Australia

Di antara Samudera Hindia dan Pasifik

Suhu Rata-rata 27°C atau antara 18°C-33°C

Iklim Tropis

Ciri khas - Curah hujan yang tinggi
- Menerima penyinaran matahari sepanjang tahun

- Banyak penguapan
- Kelembapan udara tinggi

2. Luas Indonesia
Manfaat mengetahui luas suatu negara yaitu untuk mengetahui batas, keamanan,

kesejahteraan (potensi SDA dan SDM). Karena semakin luas suatu negara,
potensinya lebih baik. Mengetahui luas suatu negara juga dapat dimanfaatkan
mengetahui sejauh mana pencapaian suatu bangsa dan perencanaan pembangunan
nasional.

Luas Wilayah Indonesia

Luas Wilayah 3.977 mil di antara Samudera Hindia dan Samudera
Luas Daratan Pasifik
1.922.570 km²

Jumlah Pulau 13.466 pulau

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 4

Luas Perairan 3.257.483 km²
Panjang garis pantai 99.093 km
Lokasi Pulau Terluar - Utara: Pulau Rando 6°LU-95°BT, Pulau Sekating

5°LU, dan Pulau Miangas 4°30’LU
- Barat: masih berbatasan dengan Pulau Rondo
- Selatan: Pemana (Selatan pulau Rote) 11°LS -123°BT
- Timur: Wilayah DAS Fly di Papua 141°BT

3. Batas Indonesia
Indonesia mempunyai batas-batas wilayah yang jelas dan dapat membedakan

dengan wilayah lain. Batas wilayah diperlukan untuk keperluan pengelolaan,
pengawasan, dan perlindungan negara.

Batas Wilayah Indonesia

Dasar Batas Politik - Kesepakatan 1824 antara Beanda dan Kerjaan Inggris
dalam membagi wilayah kekuasaan

- Keputusan Pengadilan tetap Internasional tahun 1928
- Ordonasi 1939 (Teritorial ZEE en Maritim Kringen

Ordonantie), pembagian wilayah laut berdasarkan Laut
Teritorial dan Laut Pedalaman
- Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 tentang lebar
wilayah laut dinyatakan 12 mil
- UU no 7 tahun 1976 tentang pengesahan penyatuan
Timor Timur ke NKRI
- Konvensi Hukum Laut Internasional Tahun 1982,
membagi jenis batas laut berdasarkan batas laut
territorial, Batas Landas Kontinen, dan ZEE

Batas Fisik - Utara: Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang
1.782 km, Singapura, Filipina, dan Laut Cina Selatan

- Selatan: Negara Australia, Timor Leste, dan Samudera
Indonesia (Hindia)

- Barat: Samudera Indonesia (Hindia)
- Timur: Negara Papua Nugini dengan perbatasan

sepanjang 820 km, Timor Leste, dan Samudera Pasifik

Batas Perairan - Zona teritorial: wilayah perairan milik negara. Zona
teritorial sejauh 12 mil dari garis pantai pulau terluar
yang dihubungkan dengan pulau terluar lainnya

- Zona Landas Kontinen: merupakan kaki benua sebagai
kelanjutan benua atau pada batas continental slope,
tetapi tidak lebih dari 200 mil jaraknya dari pulau
terluar

- Zona Ekonomi eksklusif (ZEE): merupakan zona yang
dikuasai pemerintah negara yang bersangkutan yang

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 5

jaraknya 200 mil dari garis dasar pulau terluar.
Kekuasaan negara di bidang ekonomi dan pemanfaatan
SDA.

Gambar: Luas, letak dan batas wilayah Indonesia
Sumber: http://bit.ly/2s1tmjU

B. Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan Indonesia

Karakteristik di wilayah daratan merupakan bagian dari permukaan bumi yang

tidak digenangi air dan berbentuk padat. Wilayah daratan di Indonesia memiliki tanah

yang subur sehingga menyebabkan curah hujan yang teratur dan banyaknya gunung

berapi sehingga dimanfaatkan sebagai tempat berpijak dan sumber kehidupan manusia

Dataran tinggi (disebut juga plateau atau plato) adalah dataran yang luas terletak

pada ketinggian 300-600 meter di atas permukaan laut.

Dataran tinggi berada di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit

sehingga udaranya sangat dingin dan segar. Dataran rendah merupakan wilayah dataran

yang relatif datar, luas dan memiliki ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan

laut. Di Indonesia daerah dataran rendah merupakan daerah yang penuh dengan

kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam. Daerah dataran rendah

cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan, industri, dan

sentra-sentra bisnis.

Karakteristik Perairan

Danau Danau merupakan permukaan bumi berupa cekungan di darat

- Danau Vulkanik yang sangat luas dan digenangi oleh air yang dikelilingi

- Danau Tektonik daratan. Danau buatan yaitu danau yang sengaja dibuat oleh

- Danau Tekto- manusia dengan cara membendung aliran sungai dan danau

Vulkanik buatan biasanya sering disebut sebagai waduk.

Sungai Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah

- Sungai Periodik, dan aliran air yang mengalir dari dataran tinggi menuju

Episodik, Perrenial dataran rendah dan bermuara di laut.

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 6

- Sungai berbentuk Sungai dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat
dendritik, trellis, memelihara ikan dan digunakan untuk irigasi mengairi
rectangular, radial sawah. Selain itu, sebagai sarana transportasi yang
menghubungkan antar daerah, sumber tenaga listrik,
Rawa perikanan, olahraga, dan rekreasi serta digunakan untuk
- Hutan rawa air pengangkutan kayu hasil penebangan dan pasar terapung.
Rawa terbentuk secara alami, genangannya dapat bersifat
tawar musiman ataupun permanen dan ditumbuhi oleh tumbuhan.
- Hutan rawa Indonesia memiliki lebih dari 23 juta ha rawa.
Fungsi rawa adalah sumber cadangan air, mencegah
gambut terjadinya banjir, mencegah intrusi air laut, sumber energi,
- Rawa tanpa hutan sumber makanan nabati dan hewani.
Teluk & Tanjung Tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh
daratan pada ketiga sisinya. Oleh karena letaknya yang
Selat strategis, teluk banyak dimanfaatkan sebagai pelabuhan.
Tanjung adalah kebalikan dari teluk.
Samudera Selat merupakan perairan/laut sempit yang berada di antara
dua pulau. Kedalamannya berkisar antara 200-1.000 meter.
Laut Merupakan perairan yang luasnya melebihi luas laut dan
- Laut transgresi, memiliki kedalaman lebih dari 1.000 meter.
Laut merupakan bagian permukaan bumi yang luas,
ingresi, regresi digenangi air yang dalam dan paling rendah. Laut
- Zona laut litoral, menghubungkan antar pulau yang satu dengan pulau lainnya.
Manfaat laut adalah tempat rekreasi, sumber makanan, jalur
neritik, bathyal, transportasi, riset penelitian dan pendidikan, sumber
abysal pembuatan garam, pengatur iklim, cadangan air, sumber
barang tambang, sumber bagi pembangkit listrik tenaga
ombak, pasang surut, angin.

C. Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia
1. Perkembangan Transportasi di Indonesia
 Transportasi Air
Di Indonesia, sebagai negara bahari, perahu dan kapal merupakan alat
transportasi dan komunikasi penting sejak awal peradaban Nusantara. Setiap
daerah berpantai di Indonesia memiliki jenis perahu tradisional dengan bentuk dan
ornamen khas. Misalnya, Pinisi dari Makasar, Sope dari Jakarta, Alut Pasa dari
Kalimantan Timur, Lancang Kuning dari Riau, Gelati dari Perairan Bali, dan
Kora-kora dari Maluku. Di beberapa daerah di Indonesia, misalnya Kalimantan,
jalur penghubung utama antarwilayah adalah sungai. Transportasi utama yang
banyak digunakan adalah perahu.

 Transportasi Darat 7
Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN)

Di Pulau Jawa, yang menjadi pusat perkembangan peradaban Nusantara
sejak abad ke-4, jalur perhubungan yang berkembang adalah jalur darat. Kuda
banyak dipakai untuk bepergian karena kekuatan dan kecepatannya. Awal
masuknya transportasi darat modern di Indonesia dimulai pada pemerintah
Belanda yang membangun jalur kereta api dengan rute Batavia-Buitenzorg
(Bogor), tahun 1873. Pada 1910 alat transportasi yang digunakan di dalam kota
adalah trem yang digerakkan oleh mesin uap. Trem merupakan angkutan massal
pertama yang ada di Jakarta. Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet dan becak.
Ada pula bemo yang mulai dipakai sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul
helicak dan bajaj. Serta munculnya angkutan massal berupa angkot dan bus bus
besar.

Saat ini, alat transportasi darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah
bus dan kereta listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi
massal yang modern dan murah seperti bus TransJakarta. Di masa depan,
rencananya, akan ada monorel yang lebih cepat dan canggih. Meski sarana
transportasi sudah semakin canggih, alat transportasi tradisional seperti andong
atau delman masih banyak kita temui. Misalnya, di Yogyakarta.
 Transpostasi Udara

Industri penerbangan nasional dirintis tahun 1946 di Yogyakarta oleh tim
Angkatan Udara Republik Indonesia yang dipelopori Wiweko Soepono, Nurtanio
Pringgoadisurjo, dan J. Sumarsono. Salah satu hasil rancangannya adalah pesawat
Si Kumbang yang melakukan penerbangan pertama pada 1 Agustus 1954.

2. Perdagangan Internasional di Indonesia
Perdagangan internasional sudah terjalin sejak masa kuno, ribuan tahun sebelum

Masehi. Ditemukannya peninggalan barang-barang buatan Sumeria di Mesir,
ataupun buatan Babilonia di pesisir Laut Tengah menjadi bukti adanya perdagangan
antar kerajaan. Kemungkinan besar, transaksi dilakukan dengan cara barter,
meskipun ada juga yang sudah menggunakan mata uang dari logam ataupun perak.
 Pedaganganan Internasional Abad Pertengahan

Sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi, perdagangan di Eropa lambat laun
berkembang, terutama selama abad ke-12 dan 13. untuk menjamin keamanan
perdagangan jarak jauh, para pedagang membentuk semacam asosiasi yang
melindungi pedagang yang bepergian ke luar negeri.

Jalur utama perdagangan jarak jauh ketika itu melawan kawasan Baltik,
sepanjang timur dan tengah wilayah Mediterania, sampai ke bagian utara Eropa.
Selanjutnya kawasan timur Meditrania menjadi penghubung dengan Asia. Barang
dagang asal Baltik berupa bahan mentah, seperti kayu, tir, bulu dan kulit binatang.
Sedangkan dari Asia berdatangan barang mewah, seperti rempah-rempah, berlian
dan kain sutera.

Dalam proses transaksi, wilayah barat Eropa mengekspor bahan-bahan
mentah lalu mengolahnya menjasi barang jadi untuk dijual. Inggris menjual
pakaian wol, Belanda menawarkan ikan yang telah telah diasinkan, Spanyol
memproduksi wol, dalam sebelah selatan Eropa menjual aggur, buah-buahan, dan

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 8

minyak. Meskipun perdagangan mulai ramai, hubungan dagang antara Asia dan
Eropa masih terbatas karena biaya perjalanan lintas benua masih dirasa amat
mahal. Selain itu, Asia menganggap Eropa belum terlalu bernilai sebagai wilayah
ekspor.
 Perdagangan Internasional Masa Penjelajahan Samudera

Kawasan Eropa abad le-15 dan 16 ditandai oleh perdagangan teknologi
pelayaran dan navigasi. Muncul kapal-kapal berdaya muat besar. Lengkap dengan
perlengkapan militer untuk perlindungan. Perkembangan ini mengakibatkan
semakin mungkin pengangkutan barang dagang dalam jumlah banyak ke tempat
jauh dengan biaya lebih murah.

Perkembangan pelayaran dan navigasi mempercepat meluasnya
perdagangan internasional. Perluasan semakin dipacu oleh penemuan wilayah
baru, seperti Amerika, dan jalur pelayaran baru ke Asia, melewati Tanjung
Harapan. Ditemukannya Amerika memunculkan barang dagang baru, yakni
tembakau dan kayu gelondongan.

Perkembangan yang marak itu memunculkan bentuk baru perdagangan
internasional. Bentuk baru itu paling jelas tampak dalam asosiasi perdagangan.
Asosiasi yang tadinya informal berubah menjadi kemitraan resmi, atau lebih
dikenal sebagai persekutuan dagang, terdiri atas para pemegang saham.
Persekutuan ini pun memiliki hak khusus di bidang militer, politik, dan ekonomi
di wilayah eksplorasi kita kenal antara lain VOC dari belanda dan EIO dari
inggris.
 Perdagangan Internasional Masa Revolusi Industri

Sampai pertengahan abad ke-18, perdagangan rempah-rempah menduduki
tempat istimewa melebihi komoditas lain. Sekitar tahun-tahun itulah,
perdagangan internasional memperoleh bentuk baru lagi. Pemicunya kali ini
adalah Revolusi Industri. Karena Revolusi pertama kali mengmukakan di Eropa,
kawasan itu menjadi pusat jaringan perdagangan dunia hampir selama abad ke-
19.
Pengaruh Revolusi Industri terhadap perdagangan internasional mencakup
sejumlah hal berikut:
- Pertumbuhan indutri memacu perdagangan bahan mentah. Misalnya,

mekanisasi produksi tekstil di Eropa memacu ekspor kapas secara besar-
besaran dari Amerika.
- Pertumbuhan industri mengakibatkan revolusi di bidang transportasi. Akibat
itu tampak dari munculnya alat-alat transportasi bermesin uap. Transportasi
yang semakin cepat dan murah ini pada gilirannya berpegaruh pada
perkembangan perdagangan.
- Pertumbuhan industri mengakibatkan produksi massal sehingga pasar harus
didefinisikan secara baru. Sebelumnya, wilayah produsen sekaligus juga
berperan sebagai pasar (hasil produksi massal, wilayah produsen yang satu
harus menjadi paar (pelanggan) bagi wilayah produsen yang lain. Akibatnya,
suatu wilayah (negara), harus mengkhususkan dari di bidang produksi tertentu
(dibandingkan dengan konsep keunggulan komparatif).

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 9

 Perdagangan Internasional Masa Perang Dunia
Secara umum, perdagangan internasional mengalami kemunduran selama

kedua perang dunia. Selain persoalan perang, penyebabnya antara lain pajak
perdagangan dan sejumlah aturan yang membatasi kebebasan berdagang.
Kemunduran paling parah terjadi krisis dunia (The Great Depression) pada tahun
1929. Banyak perusahaan bengkrut, lumpuhnya ekonomi dalam negeri sejumlah
negara berakibat lesunya perekonomian dunia. Minimnya transaksi ekspor impor
dan Amerika memperlihatkan betapa anjloknya perdagangan internasional ketika
itu. Pemulihan sudah mulai muncul selama tahun 1930-an, namun kembali
ambruk dengan pecahnya perang dunia.

Gambar: Jalur Perdagangan Internasional Melewati Laut
Sumber: http://bit.ly/2r6zJTJ

D. Potensi Sumber Daya Laut di Indonesia
Sumber daya laut adalah unsur hayati dan non hayati yang terdapat di wilayah

laut. Luas laut Indonesia mencakup ⅔ dari seluruh luas wilayah Indonesia. Di dalam
laut tersebut, tersimpan kekayaan alam yang luar biasa besarnya. Potensi sumber daya
laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang seperti minyak bumi,
nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang berada di bawah
permukaan laut.
 Potensi Ikan

Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per
tahun. Yang dimaksud dengan potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang
masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan
yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional,
jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 80% dari potensi lestari tersebut atau
sekitar 5,12 juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di
Indonesia belum mencapai angka tersebut.

Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat adanya perbedaan secara
umum antara wilayah Indonesia bagian Barat dan Timur. Di Indonesia bagian Barat
dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter, jenis ikan yang banyak ditemukan adalah

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 10

ikan pelagis kecil. Kondisi agak berbeda terdapat di kawasan Indonesia Timur
dengan rata-rata kedalaman laut mencapai 4.000 m. Di kawasan Indonesia bagian
Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna. Selain ikan
yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak yang melakukan budi daya
ikan, terutama di daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat yang
mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis ikan
yang dikembangbiakkan disana adalah ikan bandeng dan udang.
 Potensi Hutan Mangrove

Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir
berupa hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Indonesia
memiliki lebih dari 13 ribu pulau sehingga garis pantainya sangat panjang. Garis
pantai Indonesia panjangnya mencapai 81.000 km, ukuran ini merupakan panjang
pantai kedua terpanjang di dunia setelah Kanada.

Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang
surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan
pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan
mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna.
Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan terhadap garam yang
terkandung di dalam air laut. Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber
daya laut di indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomis.

Hutan mangrove tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatera (417 ribu ha),
beberapa bagian ada di pantai utara Pulau Jawa (34,4 ribu ha), sepanjang pesisir
Pulau Kalimantan (165 ribu ha), Pesisir Pulau Sulawesi (53 ribu ha), Pesisir sebelah
Selatan Papua (3,7 juta ha), dan beberapa pulau kecil lainnya (Bali dan Nusa
Tenggara 3,7 ha). Jumlah hutan mangrove di Indonesia mencapai angka 3.716.000
ha (data dari UNESCO). Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata
karena mangrove dapat bertahan hidup hanya pada pantai yang gelombangnya tidak
terlalu besar.
 Potensi Terumbu Karang

Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk
dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan
kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral
tersebut akan membentuk karang.

Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan
18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Kekayaan terumbu karang
Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman hayati yang ada
di dalamnya. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis
udang-udangan, dan 590 jenis karang. Terumbu karang akan dapat tumbuh dengan
baik pada suhu perairan laut antara 21° - 29° C. Terumbu karang juga akan tumbuh
baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik untuk
tumbuhnya terumbu karang tidak lebih dari 18 meter dan salinitas (kandungan garam
air laut) yang tinggi.

Contoh Soal :
Potensi kelautan Indonesia:

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 11

(1) Sumber pangan;
(2) Sumber energi minyak bumi;
(3) Wisata selancar;
(4) Sumber daya alam mutiara;
(5) Pelestarian fauna tertentu
Manfaat potensi kelautan di wilayah utara Pulau Jawa sesuai angka....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
(USBN 2017)

Kunci Jawaban : B

Pembahasan :
Pantai utara Pulau Jawa mempunyai gelombang yang kecil dan tidak besar seperti
di pantai selatan Pulau Jawa, sehingga tidak dapat digunakan untuk wisata
selancar. Budidaya kerang mutiara tidak terdapat di pantai utara Jawa, budidaya
ini terdapat di wilayah Timur Indonesia. Di pantai utara Pulau Jawa terdapat
potensi sumber pangan berupa ikan, udang, cumi yang berlimpah, cadangan barang
tambang minyak bumi dan pelestarian fauna tertentu seperti hiu, lumba-lumba,
terumbu karang dan lainnya.

E. Kondisi Wilayah dan Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Selama ini, banyak orang memandang laut sebagai pemisah daratan. Perspektif

dari kacamata daratan telah membuat kita terasing dan kurang memanfaatkan kekuatan
dan kelebihan laut. Padahal, menggeser cara pandang ini membuat kita dapat melihat
Indonesia sebagai satu kesatuan, bukan sekadar pulau-pulau terpisah.

Pemahaman tersebut yang memunculkan gagasan tentang tol laut, untuk
menegaskan kembali Indonesia sebagai bangsa maritim. Tol laut yang dimaksud adalah
membangun transportasi laut dengan kapal atau sistem logistik kelautan, yang melayani
tanpa henti dari Sabang hingga Merauke.

Tujuannya menggerakkan roda perekonomian secara efisien dan merata. Salah
satu faktor penunjangnya adalah kebutuhan akan pelabuhan laut dalam (deep sea port)
untuk memberi jalan bagi kapal-kapal besar yang melintasi rute dari Sabang sampai
Merauke. Sebuah jalur yang membentang sejauh 5.000 kilometer atau seperdelapan
keliling bumi.

Dengan kondisi strategis Indonesia yang menjadi pusat pelayaran dan
perdagangan internasional dapat berdampak positif karena masuknya kapal-kapal akan
menambah devisa negara dengan pajak, serta memudahkan proses ekspor-impor ke
seluruh dunia. Namun, hal ini juga dapat berdampak negatif apabila kurangnya
pengawasan di laut-laut Indonesia yang kaya akan berbagai jenis biota laut. Bahaya

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 12

terbesar yang selalu mengintai perairan Indonesia adalah kasus illegal fishing. Ada
beberapa wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan kegiatan illegal fishing.
Wilayah yang paling rawan dengan praktik pencurian ikan adalah Laut Arafuru (Papua)
di Timur perairan Indonesia.

Contoh Soal :
Kawasan Asia Tenggara disebut sebagai kawasan yang sangat strategis karena...
A. Memiliki Singapura yang merupakan negara yang berfungsi sebagai bandara

internasional
B. Hampir semua negara memiliki pelabuhan dengan standar internasional
C. Berada diantara dua benua dan dua samudra
D. Banyak kegiatan perdagangan yang harus melalui kawasan Asia Tenggara
E. Di Asia Tenggara banyak didirikan industri strategis
(SIMAK UI 2013)

Kunci Jawaban : D

Pembahasan :
Jalur perdagangan dan pelayaran Internasional mengarah melewati Asia Tenggara.
Lokasi yang paling sering dilalui dan menjadi tempat transit kapal-kapal tersebut
diantara Indonesia, Malaysia dan Singapura. Oleh karena itu, kawasan Asia Tenggara
disebut sebagai kawasan yang strategis dalam urusan perdagangan. Salah satu
dampak yang muncul akibat fenomena ini adalah Pulau Batam yang menjadi pusat
perdagangan Internasional.

Gambar: Perencanaan Pembangunan Tol Laut
Sumber: http://bit.ly/2rrk30q

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 13

Rangkuman

Indonesia adalah Negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 13.487 pulau
besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar di sekitar
katulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 60 LU
– 110 LS dan 950 BT – 1410 BT. Serta terletak di antara dua benua dan dua samudera.
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...................................................................................

Pilihan Ganda

1. Berdasarkan letak Astronomis Indonesia terletak di ...
a. 6⁰ LU – 11⁰LSdan 95⁰ BB- 141⁰ BT
b. 6⁰ LU – 11⁰LSdan 95⁰ BT- 141⁰ BT
c. 6⁰ LU – 11⁰LSdan 91⁰ BT- 145⁰ BT
d. 9⁰ LU – 11⁰LSdan 95⁰ BT- 141⁰ BT
e. 9⁰ LU – 11⁰LSdan 91⁰ BT- 145⁰ BT

2. Perbandingan luas wilayah laut dan darat Indonesia adalah ...
a. 1 : 2
b. 1 : 3
c. 2 : 3
d. 2 : 7
e. 3 : 7

3. Desa Bendar merupakan desa nelayan terkaya di daerah Bantul, Yogyakarta.
Penduduknya berhasil memanfaat kekayaan alam dengan menjadikan daerah tersebut
sebagai daerah wisata yang banyak dikunjungi. Pernyataan di atas merupakan dampak
positif dari letak ... Indonesia
a. Astronomis
b. Geografis
c. Geologis
d. Geomorfologis
e. Maritim

4. Indonesia merupakan bagian dari dua buah rangkaian pegunungan besar dunia, sirkum

mediterania dan sirkum pasifik. Sirkum mediterania membentang dari wilayah ...

a. Sumatra-Kalimantan-Sulawesi-Maluku

b. Sumatra-Kalimantan-Sulawesi-Nusa Tenggara

c. Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara-Sulawesi

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 14

d. Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara-Maluku
e. Sumatra-Jawa-Maluku-Papua

5. Menurut data sensus penduduk tahun 2010 oleh BPS (Badan Pusat Statistik) jumlah
penduduk Indonesia mencapai ...
a. 190.234.567 jiwa
b. 190.234.789 jiwa
c. 210.567.326 jiwa
d. 210.567.326 jiwa
e. 230.641.326 jiwa

Isian
Isilah titik-titik di bawah ini dengan singkat dan benar!
1. Secara geografis Indonesia terletak ...
2. Dampak positif letak geografis Indonesia antara lain ...
3. Wilayah jalur sirkum pasifik di Indonesia berawal di pulau ...
4. Jika geomorfologi suatu daerah tinggi maka keadaan vegetasinya cenderung ...
5. Luas batas ZEE Indonesia sebesar ...
6. Dampak letak maritim Indonesia antara lain ...
7. Mata Pencarian penduduk Indonesia cenderung di bidang ...
8. Ketahanan pangan mikro adalah ...
9. Upaya meningkatkan ketahanan pangan antara lain ...
10. Salah satu sumber kerawanan pangan Indonesia adalah ...

Essay
Kemukakan pendapat Anda tentang potensi yang dimiliki oleh Indonesia khususnya
sebagai negara maritim ( 2 Paragraf).

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 15

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelaran Khusus :

1. Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia berdasarkan karakteristik
ekosistem.

2. Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi
gambar hewan dan tumbuhan endemik.

Uraian materi ini berisi tentang persebaran flora dan fauna di dunia

II. PETA KONSEP

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 16

III. MATERI
Menurut etimologi, biosfer berasal dari kata bio yang berarti hidup dan sphere yang

berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup atau seluruh
ruang hidup yang ditempati organisme. Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar
karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di bumi. Selain manusia, mahkluk hidup
yang mendiami bumi adalah binatang (fauna) dan tumbuh-tumbuhan (flora).

Biosfer dapat dibagi menjadi tiga bagian lingkungan atau biocycle, yaitu air asin
(lautan), air tawar (sungai, danau, dan kolam), dan daratan (tanah dan udara yang
bersentuhan dengan tanah).

Bioma adalah daerah yang luas di muka Bumi dengan kondisi yang serupa, seperti
iklim serta mahluk hidup. Bioma darat biasanya ditentukan oleh jenis vegetasi yang hadir.
Faktor utama iklim yang berkontribusi terhadap jenis vegetasi di bioma ini adalah
temperatur dan curah hujan. Bioma air ditentukan oleh jenis air yang dikandungnya. Ada
banyak sistem klasifikasi yang berbeda digunakan untuk menentukan bioma, masing-
masing menghasilkan jumlah yang berbeda bioma

Secara rinci, A. Tansley mengemukakan bahwa ekosistem adalah suatu tatanan
kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara semua elemen lingkungan yang
mempengaruhi satu sama lain. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang
kompleks antara organisme dan lingkungannya baik yang hidup (biotik) maupun tak hidup
(abiotik).

Komponen biotik (berupa makhluk hidup) terdiri atas tumbuh-tumbuhan sebagai
produsen, binatang sebagai konsumen; meliputi herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan),
karnivora (pemakan daging), omnivora (pemakan tumbuh-tumbuhan dan daging), dan
bakteri dan jamur sebagai pengurai.

Komponen abiotik (berupa makluk tak hidup) meliputi iklim, bahan-bahan
anorganik berupa mineral-mineral yang terdapat di dalam batuan, tanah, air dan udara.
Contohnya antara lain Karbon (C), Nitrogen (N), Karbondioksida (CO2), Air (H2O),
Oksigen (O2), protein, karbohidrat, dan lemak.

Individ Popula Komunit Ekosiste Biom Biosf
u si as m a er

A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Flora Dan Fauna
Persebaran terjadi disebabkan oleh tekanan populasi, menurunnya bahan pangan,
persaingan kekuasaan, dan perubahan habitat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberadan flora dan fauna di muka bumi
diantaranya ialah faktor klimatik (iklim), edafik (tanah), geologis, dan topografi
(ketingian).
1. Faktor Iklim
Faktor iklim (klimatik) yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu
suhu, kelembaban udara, sinar matahari, angin, dan curah hujan. Beruang kutub
hanya ditemui di Kutub Utara yang dingin. Udara kutub yang dingin mendukung
kehidupan beruang kutub. Beruang kutub membutuhkan salju dan makanan yang
hanya tersedia di daerah dingin. Sebaliknya, unta hanya dapat ditemui di daerah

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 17

beriklim panas. Unta tidak dapat hidup di daerah dingin seperti tempat hidup beruang
kutub.
Berdasarkan tingkat adaptasi tumbuhan terhadap kelembaban lingkungannya,
dibedakan menjadi empat yaitu :
 Xerofit, berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang berarti

tumbuhan. Jadi xerofit merupakan kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi
dengan lingkungan yang kekurangan air atau kering. Daerah persebarannya
terutama dikawasan gurun (kawasan arid). Contohnya kaktus.
 Hidrofit, berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit
adalah kelompok tumbuhan yang khusus beradaptasi pada lingkungan yang berair
atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah cenderung mempunyai sistem perakaran
yang dangkal, namun daunnya lebar-lebar dan mempunyai lapisan-lapisan kulit
luar serta daun-daunnya mengarah kearah datangnya sinar matahari. Contohnya
teratai, enceng gondok, paku-pakuan, selada air, kangkung dan sebagainya.
 Mesofit, berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan. Jadi mesofit
merupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-daerah lembab.
Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat di daerah lintang rendah (tropis) dengan
curah hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun, Contohnya anggrek
dan beberapa jenis jamur.
 Tropofit yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi pada
lingkungan dengan kondisi yang berubah-ubah. Vegetasi kelompok ini dapat
hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim dingin.
Pada umumnya tumbuhan tropofit berupa tumbuhan yang besar-besar, berdaun
lebat dengan cabang-cabang yang banyak dan dikategorikan sebagai belukar atau
pohon-pohon. Berdasarkan ciri tersebut, maka kelompok vegetasi ini merupakan
vegetasi khas daerah tropis.
2. Faktor Tanah (Edafik)
Tanah berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna, karena tanah sebagai
media tumbuh dan berkembangnya tanaman. Faktor tanah disebut pula faktor
edafik yang berasal dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan. Melihat pola
persebaran vegetasi dengan faktor edafik berarti meninjau tanah dari sudut
tumbuhan atau kemampuan meumbuhkan vegetasi. Faktor fisik dan kimiawi tanah
yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain humus tanah, ukuran butir
tanah (tekstur), tingkat kegemburan, mineral hara (mineral organik), air tanah, dan
kandungan udara pada tanah.
3. Faktor topografi
Faktor topografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian suatu
tempat erat kaitannya dengan perbedaan suhu yang akhirnya menyebabkan pula
perbedaan pola penyinaran matahari (faktor fisiografi). Diantara daerah yang
mempunyai ketinggian yang berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya
berbeda pula karena vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat
adaptasi yang berlainan. Oleh sebab itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan
hewan yang khas untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu. Contohnya
kelapa dapat ditemui sampai ke tempat-tempat yang jauh karena dihanyutkan oleh

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 18

laut. Itulah sebabnya, ciri-ciri pesisir pantai Indonesia banyak terdapat pohon
kelapa. Contoh fauna yang dapat tersebar melalui lautan adalah ikan dan binatang
laut lainnya.

Gambar: Klasifikasi Iklim menurut Junghuhn
Sumber: http://bit.ly/2rvVAat

Selain faktor-faktor yang telah di bahas di atas, barrier (penghalang atau hambatan)
merupakan bagian yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna. Sehingga
flora dan fauna tersebut tidak bisa leluasa untuk menyebar dipermukaan bumi.
Ada 3 (tiga) jenis penghalang atau hambatan, dintaranya yaitu :
1. Pengahalang Geografi

Penghalang geografi adalah keadaan fisik lapangan dan faktor geografi lainnya
yang menghalangi aliran gen antarpopulasi. Penghalang geografi merupakan
penghalang dalam bentuk kondisi muka bumi, seperti gunung, padang pasir, dan
laut. Sifat organisme yang aktif dan selalu berusaha mencari kondisi lingkungan
yang terbaik untuk proses hidupnya, akan menyebar keberbagai tempat yang
memiliki kondisi lingkungan yang berbeda. Persebaran organisme ini akan terhenti
begitu berhadapan dengan penghalang geografi.
2. Penghalang Reproduksi
Penghalang reproduksi merupakan penghalang dalam bentuk tidak terjadinya
interhibridasi (perkawinan) di antara organisme yang menghuni satu daerah
biogeografi dengan daerah biogeografi lainnya. Tidak terjadinya interhibridasi ini
akibat adanya penghalang geografi. Penghalang reproduksi ini menyebabkan
terjadinya isolasi reproduksi yang megakibatkan semakin berbedanya organisme
tersebut dengan organisme asalnya.
3. Penghalang Endemis
Penghalang endemis merupakan penghalang dalam bentuk kekhasan organisme
akibat menghuni daerah khas pula. Kekhasan ini terjadi akibat adanya penhalang
reproduksi yang mencegah terjadinya interhibridasi dengan organisme lain diluar
wilayah biogeografi tersebut. Penghalang endemis ini menyebabkan proses
endemis organisme semakin khas oraganisme tersebut dan semakin berbeda jauh
dengan organisme asalnya.
Selain itu persebaran organisme dapat berhenti akibat terbatasnya kemampuan struktur
ataupun fungsi organisme tersebut seperti kemampuan terbang, berenang ataupun

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 19

berlari. Di tempat baru organisme melakukan adaptasi dan modifikasi sehingga
menjadi organisme yang berbeda dengan asalnya.

B. Persebaran Flora Indonesia dan Dunia
1. Persebaran Flora Indonesia
Indonesia adalah daerah beriklim tropis, tetapi waktu terjadinya dan intensitas curah
hujan di Indonesia berbeda-beda. Semakin ke barat maka intensitas curah hujan
semakin besar, maka Indonesia bagian timur akan menerima curah hujan yang lebih
kecil dibandingkan Indonesia bagian barat.
Wilayah flora di Indonesia terdiri atas empat subwilayah, yaitu:
 Flora Sumatera – Kalimantan
Keadaan flora pada wilayah ini di dominasi hutan hujan tropis, yaitu hutan yang
tumbuh di daerah yang mempunyai curah hujan, suhu, dan kelembaban udara
yang tinggi, dan banyak mendapat sinar matahari, pohonnya tumbuh rapat dan
lebat, spesiesnya banyak dan beranekaragam, selalu hijau, pohonnya besar dan
tinggi. Didaerah perbatasan Bengkulu, Jambi dan Sumatera Selatan dijumpai
flora Endemis yaitu Rafflesia Arnoldi.
 Flora Jawa – Bali
Keadaan flora Jawa – Bali dikelompokkan menjadi: hutan hujan tropik (di
Taman Nasional Cibodas dan Gunung Halimun), hutan muson tropik (hutan
jati), sabana tropik(di Jawa Timur dan Bali) , dan hutan bakau (di pantura Jawa).
 Flora Kepulauan Wallacea
Wilayahnya meliputi Indonesia bagian tengah yaitu pulau Sulawesi, kepulauan
Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku. Iklimnya lebih kering sehingga di
dominasi vegetasi sabana, hutan pegunungan di Sulawesi, hutan campuran di
wilayah Maluku dengan jenis rempah-rempah (seperti Pala, Cengkeh, Kayu
Manis).
 Flora Papua
Flora di wilayah ini di dominasi hutan hujan tropis dengan flora khas yaitu
Eucaliptus (kayu putih), sedangkan di daerah pantai banyak dijumpai Mangrove.

No Pulau Flora Endemis
1 Sumatera
Bunga Bangkai, Rafflesia Arnoldi, Kantong Semar,
2 Jawa Kayu Pinus (Gayo Alas), Berbagai Jenis Anggrek,
3 Kalimantan Duku, Durian, Beringin Raksasa, dll.
4 Sulawesi Jati, Mahoni, Kemuning, Pinus, Akasia, Kayu Albasia
dan Rasamala (Jawa Barat), Bambu, dll
Kamper, Meranti, Angrek Hitam, Pasak Bumi, Kayu
Besi, Kruing, Rotan, Bambu, Kayu Samin, dll
Kayu Hitam (Eboni), Sirih Merah, Kayu Kibitan,
Pinus, Rotan, Damar, Angrek Putih, Kayu Cempaka,
Jati, dll.

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 20

5 Maluku Pala, Kayu Putih, Anggrek (macan tutul, ungu dan
putih), Sagu, dll.
6 Papua Matoa, Sagu, Eucalyptus (minyak Kayu Putih)
7 Nusa Tenggara Cendana, Akasia, Kayu Putih, Lontar, Asam, Kruing,
Jati, Rotan, dll.

2. Persebaran Vegetasi di Indonesia

Gambar: Klasifikasi Iklim menurut Koppen
Sumber: http://bit.ly/2rboQjM

Hutan Hujan Tropis Hutan Musim Vegetasi Sabana
dan Steppa
Terdapat di Pulau Terdapat di Jawa
Terdapat di Nusa
Sumatera, Jawa, Tengah dan Jawa Tenggara

Kalimantan, serta Irian Timur, dan daerah

Jaya Indonesia bagian

Timur

Ciri-ciri: Ciri-ciri: Ciri-ciri:
 Merupakan hutan lebat
 Terdiri dari berbagai  Pohon-pohonnya  Terdapat di daerah

jenis pohon yang lebih rendah yang beriklim kering
variatif
 Ketinggian pohonnya daripada hutan  Sabana merupakan
ada yang mencapai 60
m hujan tropis padang rumput yang
 Banyak terdapat jenis
pohon panjat dan palem  Daun-daunnya diselingi oleh pohon-
 Banyak pula jenis
pohon pakis dan banyak yang gugur pohon, terdapat di
anggrek
di musim kemarau, Pulau Madura dan

misalnya pohon jati sebagian kepulauan

 Jenisnya homogen Nusa Tenggara

 Stepa merupakan

daerah yang

seluruhnya padang

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 21

rumput, misalnya di
pulau Sumba, Flores,
Sumbawa, dan Timor

Contoh Soal :
Daerah produsen kopi di dunia menyebar di kawasan tropis termasuk
Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Asia Tenggara

SEBAB
Penyebaran tanaman kopi bergantung pada iklim, ketinggian dan jenis tanah
(SBMPTN 2014)

Kunci Jawaban : A (Benar, Benar dan Berhubungan)

Pembahasan :
Perkebunan kopi umumnya tersebar di wilayah tropis (yang dilalui oleh garis
khatulistiwa) karena pertumbuhan tanaman kopi sangat bergantung pada iklim,
ketinggian, jenis tanah dan penyinaran matahari yang banyak.

3. Persebaran Flora Dunia

Gambar: Skema sederhana lingkaran hidup vegetasi yang utama, tersebar

sepanjang adanya perubahan letak lintang dan perubahan tingkat kekeringan

Sumber: http://bit.ly/2rboQjM

 Hutan Hujan Tropis

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 22

Tersebar di wilayah sekitar ekuator antara lintang 10ºLU – 10°LS, daerah ini
memiliki curah hujan antara 2000 – 4000mm per tahun, dengan ciri vegetasinya
berupa hutan belantara dengan tumbuhan heterogen, tingkat kerapatan tinggi,
dengan wilayah persebaran di Indonesia, dataran rendah Amazon (Brazil),
Amerika Tengah, wilayah Afrika sekitar khatulistiwa, dan Pulau Madagaskar.
 Hutan Musim
Terdapat di daerah-daerah yang memiliki pergantian musim kemarau dan
penghujan sangat jelas, musim kemarau lebih panjang dengan curah hujan antara
750– 2000mm per tahun. Pada musim kemarau vegetasinya meng-gugurkan daun
(meranggas), tersebar di India, Asia Tenggara, Afrika, Amerika Tengah, dan
Amerika Selatan.
 Hutan Konifer / Taiga (Hutan berdaun jarum)
Terdapat di daerah lintang tinggi mendekati kawasan lingkaran kutub, seperti
Kanada bagian utara, Eropa Utara, Asia Utara sekitar Siberia, dan pegunungan
tinggi di kawasan tropis.
 Sabana
Padang rumput yang diselingi semak belukar, daerah ini memiliki curah hujan
antara 250 – 500 mm per tahun, banyak dijumpai di Afrika, India, Australia,
Amerika Selatan, dan sekitar Bali dan Nusa Tenggara Barat.
 Stepa (Prairi)
Padang rumput yang luas tanpa diselingi semak belukar, daerah ini memiliki curah
hujan antara 250 – 500 mm per tahun, terdapat di daerah peralihan antara iklim
basah dan iklim kering, tersebar di Rusia antara Eropa Barat sampai Asia Timur,
Argentina, dan Amerika Selatan.
 Tundra
Padang rumput yang terletak di wilayah-wilayah lintang tinggi yang berbatasan
dengan kutub dan mampu bertahan terhadap suhu udara dingin. Ditandai dengan
musim tumbuh tanaman yang pendek, yaitu antara 30 sampai 120 hari per tahun.
 Gurun (padang pasir)
Kawasan iklim kering yang ditandai rata-rata jumlah curah hujan tahunan lebih
kecil, daerah ini memiliki curah hujan kurang dari 250 mm per tahun, terletak di
sekitar lintang 30°–35°, terdapat di Asia, Afrika, Amerika, dan Australia.

C. Persebaran Fauna di Dunia Indonesia dan Dunia

1. Persebaran Fauna di Indonesia

 Fauna Asiatis (Fauna Oriental / Indonesia Barat/ Dangkalan Sunda)

Terletak di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali, dibatasi oleh Garis

Wallace yang membentang antara Selat Lombok dan Selat Makassar.

No Wilayah (Pulau) Jenis Fauna

1 Sumatera Gajah, Orang Utan, Badak Cula Dua, Beruang

Madu, Harimau, Kera, Beo (Nias),Rusa, dll.

2 Jawa Badak Cula Satu, Banteng, Monyet, Lutung,

Rusa, Harimau, Macan Kumbang, Macan Tutul,

Merak,

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 23

3 Kalimantan Bekantan, Orang Utan, Beruang Madu, Burung
4 Bali Engang, Harimau Dahan, dll.
Jalak Putih, Kijang, Babi Hutan, Monyet, dll

 Fauna Australis (Fauna Indonesia Timur / Dangkalan Sahul)

Terletak di pulau Papua dan sekitarnya, dibatasi oleh Garis Weber yang

terbentang antara Laut Timor, Laut Seram, dan Laut Halmahera.

No Wilayah (Pulau) Jenis Fauna

1 Papua dan Pulau- Kanguru, Kuskus, Bajing Berkantung, Kakatua,

Pulau Sekitarnya Cendrawasih, Nuti, Betet, Mambruk, dll.

 Fauna Peralihan (Fauna Indonesia Tengah)

Meliputi di wilayah, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan kepulauan Maluku.

Letaknya diantara Garis Wallace dan Garis Weber. Fauna endemik adalah anoa,

babirusa,burung maleo, dan komodo.

No Wilayah (Pulau) Jenis Fauna

1 Sulawesi Anoa, Babi Rusa, Burung Maleo, Monyet, Sapi,

Kerbau, Kuda, dll.

2 Nusa Tenggara Lebah Hutan (penghasil madu), Rusa, Kijang,

Kuda, Babi Hutan dan Komodo (Pulau Komodo,

Pulau Rinca, Pulau Flores Bagian Barat)

Gambar: Peta persebaran fauna Indonesia berdasarkan penelitian Max Weber
dan Wallacea

Sumber: http://bit.ly/2rboQjM

2. Persebaran Fauna di Dunia
Menurut Alfred Russel Wallace, secara umum wilayah persebaran fauna di
permukaan bumi dikelompokan ke dalam enam region, yaitu sebagai berikut:

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 24

Gambar: Pesebaran Fauna di Dunia
Sumber: http://bit.ly/2qNvZrV

 Paleartik
Meliputi wilayah-wilayah di Benua Eropa, Uni Soviet, Jepang, Laut Mediteran,
dan Afrika bagian paling utara. Contoh fauna: panda, unta, rusa, dan beruang
kutub.

 Ethiopian (Afrotropical)
Meliputi seluruh Benua Afrika (kecuali bagian utara) dan Pulau Madagaskar.
Contoh fauna: gajah Afrika, badak bercula dua, kuda nil, gorilla, zebra, jerapah,
singa, dan reptil.

 Oriental
Meliputi wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Contoh fauna: orang utan,
banteng, harimau, gajah, dan reptile.

 Australian
Meliputi wilayah-wilayah Benua Australia, Selandia Baru, dan Pulau Papua.
Contoh fauna: hewan berkantung seperti kanguru, kuskus, wallaby, burung
cendrawasih, kasuari, kakatua, dan kiwi.

 Neartik
Meliputi wilayah Amerika Utara (AS dan Kanada), Greenland, sampai bagian
tengah Meksiko. Contoh fauna: bison, caribouw, salamander, ayam kalkun, dan
kura-kura.

 Neotropik
Meliputi Meksiko bagian bagian selatan, Amerika Tengah, dan Amerika
Selatan. Contoh fauna: ikan piranha, belut listrik, llama, ular anaconda, dan kera.

D. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati Indonesia
1. Pemanfaatan Hutan
 Manfaat hutan secara ekonomi
Hutan menghasilkan beberapa produk. Kayu gelondongan dapat diolah menjadi
kayu, kayu lapis, bantalan kereta api, papan, dan kertas. Rotan dapat digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan furnitur. Hutan dapat juga menghasilkan minyak

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 25

dan berbagai produk lainnya. Latex dapat digunakan untuk membuat karet,
terpentin, berbagai jenis lemak, getah, minyak, dan lilin.
 Manfaat hutan bagi lingkungan
Hutan membantu menahan air hujan, sehingga dapat mencegah terjadinya tanah
longsor dan banjir. Air hujan diserap menjadi air tanah yang muncul menjadi mata
air bersih yang mengalir membentuk sungai, danau, dan air sumur. Tumbuhan
hijau membantu memperbaiki lapisan atmosfer dan menghasilkan oksigen yang
sangat diperlukan oleh makhluk hidup serta mengambil karbon dioksida dari
udara.
 Manfaat hutan sebagai sarana rekreasi
Beberapa hutan dapat dimanfaatkan untuk berkemah, hiking, dan berburu. Banyak
juga orang yang memanfaatkan hutan untuk menikmati suasana dan bersantai di
keheningan yang menyertai keindahan alam
2. Pemanfaatan Hewan (Fauna)
 Manfaat hewan secara ekonomis
Berbagai spesies fauna menyediakan produk-produk yang sangat bernilai, seperti
serat, daging, makanan, kulit, dan bulu. Beberapa hutan dapat dimanfaatkan untuk
berkemah, hiking, dan berburu. Banyak juga orang yang memanfaatkan hutan
untuk menikmati suasana dan bersantai di keheningan yang menyertai keindahan
alam.
 Manfaat hewan bagi ilmu pengetahuan
Mempelajari kehidupan satwa liar memberikan manusia suatu pengetahuan yang
sangat berharga tentang variasi proses kehidupan. Beberapa penelitian tertentu
dapat membantu para ilmuwan untuk memahami bagaimana fungsi tubuh manusia
dan mengapa manusia bertingkah laku seperti itu.

Contoh Soal :
Hutan mempunyai fungsi langsung dan tidak langsung. Fungsi tidak langsung
hutan antara lain fungsi hidrologis, yaitu ...
A. Menjaga keseimbangan ekosistem
B. Membentuk humus tanah
C. Mencegah tanah longsor
D. Mengatur air tanah
E. Mencegah erosi
(SBMPTN 2013)

Kunci Jawaban : D

Pembahasan :
Fungsi hidrologis hutan berkaitan dengan fungsi hutan sebagai daerah resapan air,
dengan proses infiltrasi yang baik berkat sistem pengakaran pada hutan dapat
mengatur air tanah.

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 26

E. Kerusakan Flora dan Fauna Terhadap Kehidupan
1. Kerusakan flora dan fauna yang terjadi di Indonesia akibat kegiatan manusia
 Hutan menjadi gundul
Dalam prakteknya tebang pilih juga mengorbankan pohon lain yang tertimpa
sehingga banyak pohon kecil yang mati. Apabila penebangan dilakukan secara
serampangan maka akan menghabiskan pohon-pohon di hutan. Illegal logging
juga mengancam kepunahan berbagai tumbuhan kayu yang bernilai ekonomis
tinggi.
 Tanah longsor
Akar-akar pohon di hutan berfungsi sebagai penahan tanah agar tidak tererosi dan
longsor. Karena pohon sudah mati maka fungsi tersebut juga tidak dapat
berlangsung.
 Banjir
Pohon-pohon di hutan dapat berfungsi sebagai penahan air hujan sehingga air
meresap kedalam tanah. Namun, karena fungsi hutan berubah maka akar tidak
mampu lagi menahan air akibatnya di dahilir atau di daerah yang lebih rendah
akan banjir.
 Rusaknya hutan habitat hewan dan makluk hidup lain.
Rusaknya hutan berarti rusaknya tempat hidup hewan. Oleh karena itu.
Kelestarian hewan di hutan juga terancam, begitu juga dengan makluk hidup
lainnya.
 Kebakaran hutan
Kebakaran hutan di Indonesia sudah menjadikan permasalahan tingkat dunia
terutama kawasan Asia Tenggara. Polusi udara yang ditimbulkan telah
menimbulkan masalah pencemaran udara lintas batas (transboundary pollution),
akibatnya Indonesia seringkali mendapatkan claim/gugatan dari negara-negara
tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
 Kerusakan terumbu karang
Penyebab terjadinya kerusakan terumbu karang adalah peledakan di daerah
terumbu karang, pencemaran limbah industri, banyaknya lumpur yang
mengendap, pengambilan karang untuk souvenir.
 Perdagangan satwa liar
Adanya suatu pemilihan terhadap jenis satwa yang bernilai ekonomis merupakan
salah satu penyebab berkurangnya bahkan punahnya suatu jenis satwa.
 Penggunaan pupuk dan pestisida
Di satu sisi, penggunaan pupuk dan pestisida dapat mempercepat pertumbuhan
tanaman, namun di sisi lain penggunaan pupuk dan pestisida dapat mengurangi
populasi hewan dan merusak ekosistem

2. Dampak Kerusakan Flora dan Fauna bagi Manusia 27
 Ekosistem tidak seimbang
 Kelangkaan sumber daya
 Menurunnya kualitas kesehatan
 Hilangnya kesuburan tanah

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN)

F. Konservasi Flora dan Fauna

Konservasi flora dan fauna sangat diperlukan karena kehidupan manusia sangat

bergantung pada jumlah flora dan fauna. Untuk melestarikan flora dan fauna secara

berkelanjutan diperlukan komitmen pemerintah sebagai penegak hukum dan partisipasi

masyarakat untuk membantu menjaga keseimbangan alam.

1. Konserasi di Indonesia

 Cagar Alam

Merupakan kawasan suaka atau perlidungan terhadap alam yang memiliki ciri

khas, berupa keragaman atau keunikan jenis flora agar tidak punah.

Cagar Alam Jenis Satwa

Sibolangit (Sumatera Utara) Flora asli dataran rendah Sumatera Timur,

antara lain pohon lebah dan bunga bangkai

raksasa

Limbo Panti (Sumatera Barat) Flora asli Sumatera Barat (antara lain pohon

kamfer dan kemenyan)

Bengkulu Bunga Rafflesia (Rafflesia Arnoldi) jenis

bunga terbesar di dunia

Pulau Dua (Jawa Barat) Berupa hutan, terkenal sebagai kerajaan

burung

Cibodas di kaki Gunung Gede Hutan cadangan, wisata alam

(Jawa Barat)

Penanjung, Pantai Pangandaran Hutan pantai

(Jawa Barat)

Lalijiwo, di Lereng G. Arjuna Hutan alpina dan berjenis-jenis cemara

(Malang)

Florence (Papua) Flora asli Papua: Rasamala, Eucalyptus

(minyak kayu putih)

 Suaka Margasatwa

Merupakan kawasan suaka atau perlidungan terhadap alam yang memiliki ciri

khas, berupa keragaman atau keunikan jenis fauna agar tidak punah.

Suaka Margasatwa Jenis Satwa

Gunung Leuser (Aceh) Gajah, badak Sumatera, harimau doreng, rusa,

margasatwa terbesar kambing hutan, orang

utan, tapir dan ) jenis burung

Sumatera Selatan Gajah, badak, kerbau liar, tapir, harimau

doreng (harimau Sumatera), dan rusa

Kutai (Kalimantan Timur) Rusa, babi hutan, orang utan, dan kanau atau

bakantan (kera berhidung panjang)

Baluran (Banyuwangi) Badak, banteng, kerbau liar, rusa, babi hutan,

lutung, dan ayam hutan

Pulau Mojo (Sumbawa-NTT) Babi hutan, rusa, sapi liar, burung kakaktua,

dan ayam hutan

Pulau Komodo (Flores Barat - Komodo, rusa, babi hutan, kerbau liar, ayam

NTT) hutan, dan burung kakaktua

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 28

P. Panaitan (Ujungkulon) Ular Sanca

P. Kaget di tengah-tengah Bakantan dan kera berhidung mancung

Sungai Barito

 Daerah Penyangga

Merupakan kawasan suaka atau perlidungan terhadap alam yang daerahnya

terletak diantara lahan pertanian dan permukiman penduduk dengan daerah cagar

alam.

 Hutan Lindung dan Taman Nasional

Merupakan kawasan suaka atau perlidungan yang merupakan perpaduan dari ke

tiga perlindungan di atas.

2. Konservasi tingkat dunia
 Dalam rangka studi hutan, Sulawesi dan Kalimantan ditetapkan sebagai Pusat
Penelitian Kehutanan Internasional (Centre for International Forestry Research
= CIFOR)

KTT - Bumi di Rio de Janeiro (tanggal 3 Juni 1992) disebut United Nations Conference of
Environment Development, membahas pentingnya lingkungan hidup, khususnya hutan dan
pengaruhnya terhadap lapisan ozon (O3)

LAIN-LAIN
Makhluk hidup yang mendiami planet bumi selain manusia adalah tumbuh-tumbuhan
(flora) dan hewan (fauna). Tempat hidup (habitat) kedua jenis organisme ini ada yang
di air. Lingkungan di permukaan bumi yang cocok bagi kehidupan organisme
dinamakan biosfera. Biosfer dibagi menjadi 3 lingkungan atau biocycle lautan,
biocycle air tawar, biocycle daratan.
Tumbuh-tumbuhan tersebar dalam 3 lingkungan, yaitu:
1. Biocycle air asin, contoh : flora tumbuh di dasar laut antara lain fitoplankton, alga,
rumput laut dan sebagainya.
2. Biocycle air tawar, yang hidup di kolam, rawa, danau, antara lain : enceng gondok,
paku air, teratai.
3. Biocyle darat, terdiri atas hutan hujan tropis, hutan musim, sabana, stepa.

Rangkuman

Persebaran organisme di muka bumi tergantung pada faktor : kesuburan tanah,
iklim, suhu udara, keadaan air, ketinggian tempat dan suhu udara.

................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..................................................................................

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 29

Pilihan Ganda
1. Indonesia merupakan negara yang memiliki flora dan fauna terkaya di dunia, hal ini

dikarenakan letak Indonesia pada … .
A. daerah tropis, antara Benua Asia dan Australia, dan meru pakan negara kepulauan
B. daerah subtropis, terdapat di Benua Asia, negara kepulauan
C. daerah kutub, curah hujan tinggi, terletak di lintang utara dan selatan
D. daerah kontinental, suhu dingin, Benua Asia dan Australia daratan luas
E. daearah sedan, jarang turun hujan, Benua Asia dan australia serta laut yang luas

2. Faktor abiotik yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi adalah....
A. iklim, relief, dan tanah
B. relief, tanah dan flora
C. flora, fauna dan iklim
D. fauna, iklim dan manusia
E. iklim, manusia dan relief

3. Garis imajiner sebagai pembatas daerah fauna bercorak Australa dengan fauna daerah
peralihan disebut ... .
A. garis Weber
B. garis Walace
C. garis Darwin
D. garis peralihan
E. garis khatulistiwa

4. Hutan jati, hutan cemara, hutan pinus merupakan hutan jenis ... .
A. sabana
B. stepa
C. campuran
D. heterogen
E. homogen

5. Kawasan persebaran fauna di Indonesia barat disebut juga provinsi Zoogeografi Asiatis
yang meliputi ....
A. Sulawesi, Papua, Maluku
B. Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi
C. Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
D. Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali
E. Kalimantan , Sulawesi, Bali

6. Fauna kawasan timur (Papua) mirip dengan fauna Australia, karena.... 30
A. masih satu spesies
B. jarak dekat dengan australia

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN)

C. dipengaruhi lempeng indo-australia
D. dulunya pernah bersatu
E. dipengaruhi tenaga endogen-eksogen

7. Di bawah ini yang merupakan jenis fauna tipe peralihan adalah ... .
A. cendrawasih, katak pohon, landak semut, ikan duyung
B. banteng, gajah, macan tutul, beruang madu, badak jawa
C. kuskus, kanguru, burung kasuari, kakaktua raja, musang
D. anoa, babi, burung maleo, komodo
E. bajing terbang, musang, ular phiton, burung rangkong

8. Kawasan hutan yang kaya akan berbagai jenis tumbuhan adalah....
A. hutan hujan tropis
B. hutan bakau
C. hutan musim
D. hutan konifer
E. hutan tundra

9. Wilayah fauna tanah Sahul meliputi pulau berikut ... .
A. Sulawesi, Maluku, dan Papua
B. Nusa Tenggara, Bali, dan Papua
C. Papua dan daerah sekitarnya
D. Jawa, Sumatra, dan Kalimanatan
E. Kalimantan, Sulawesi, dan nusa Tenggara

10. Menanami hutan-hutan yang telah gundul dikenal dengan istilah ... .
A. countour flowing
B. reboisasi hutan
C. countour farming
D. terasering
E. crop rotation

11. Di bidang ekonomi, hutan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia,
antara lain ... .
A. mencegah banjir
B. mencegah erosi tanah
C. membentuk humus dan menyimpan unsur mineral bagi tumbuhan
D. mengatur peredaran air dalam tanah
E. hasil hutan seperti kayu dan hasil lainnya

12. Penyebab biologis kerusakan hutan di Indonesia adalah ... . 31
A. perusakan hutan oleh hewan, hama penyakit, dan gulma
B. terjadinya kerusakan oleh angin, banjir, dan gulma
C. penebangan kayu oleh pemegang hak pengusahaan hutan

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN)

D. rusaknya hutan karena proyek-proyek pembangunan
E. karena gunung meletus

13. Untuk melindungi satwa langka dari kepunahan, pemerintah membangun suaka
margasatwa di daerah Pandar dan Rinca (NTT), untuk melindungi ...
A. badak bercula satu
B. gajah
C. komodo
D. orang utan
E. bekantan

14. Manfaat utama hutan bakau adaalah ...
A. mencegah erosi pantai dari kikisan ombak air laut
B. tempat pengembangan dan budidaya udang
C. mengatur peredaran air pada tanah
D. mencegah banjir dan polusi udara
E. menyuburkan tanah karena dapat membentuk humus

15. Gambar berikut merupakan hewan yang dilindungi di taman nasional ....

A. Bukit duabelas
B. Baluran
C. Gunung Leuser
D. Tanjung Puting
E. Ujung kulon

16. Perhatikan data berikut :
(1) Hilangnya sebagian devisa negara
(2) Mata pencaharian penduduk di daerah sekitar hutan hilang
(3) Tanah menjadi tandus sehingga produk si pangan menurun
(4) Berpengaruh terhadap kesehatan manu sia
(5) Kurang harmonisnya hubungan kerja antar negara.
Dampak ekonomi yang timbul akibat terjadinya kebakaran hutan ditunjuk kan oleh nomor
... .
A. (1), (2), (3)
B. (3), (4), (5)
C. (1), (3), (5)

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 32

D. (2), (4), (5)
E. (2), (3), (4)

17. Suaka marga satwa pulau Komodo, terutama untuk melindungi biawak komodo (varanus
komodoensis), terletak di ... .
A. Sulawesi
B. Jawa barat
C. Nusa Tenggara Timur
D. Maluku
E. Papua

18. Berikut adalah beberapa ciri hutan:
- memiliki formasi musiman
- vegetasinya tahan terhadap kekeringan
- daunnya lebat pada musim hujan
- jenis tumbuhannya termasuk tumbuhan tropofit
ciri-ciri diatas menunjukkan jenis
A. hutan hujan tropis
B. hutan musim tropis
C. hutan konifer
D. hutan berdaun jarum
E. hutan heterogen

19. Perhatikan jenis-jenis hewan berikut ini!
1. zebra
2. trenggiling
3. jerapah
4. bison
5. singa
Hewan-hewan yang tergolong jenis fauna ethiopian adalah...
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 4
C. 1, 3 dan 5
D. 2, 4, dan 5
E. 3, 4, dan 5

20. Persebaran gambar fauna berikut terdapat pada zona ….

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 33

A. Oriental
B. Ethiopian
C. Australian
D. Paleartik
E. Newtropical

21. Jenis-jenis hewan :
1. Koala
2. Wombat
3. Trenggiling
4. Kiwi
Adalah hewan yang berasal dari kawasan ....
A. Oriental
B. Etiopian
C. Australia
D. Neartik
E. Niotropik

22. Perhatikan gambar di bawah!

Sebaran hewan wilayah Paleartik dan Neartik ditunjukkan oleh nomor ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 5
C. 2 dan 4
D. 3 dan 5
E. 5 dan 2

23. Salah satu fauna Indonesia yang berada di wilayah peralihan dan belakang ini
diperdebatkan oleh banyak pihak karena dianggap sebagai salah satu keajaiban dunia
adalah ....
A. anoa
B. gajah
C. burung maleo
D. cendrawasih
E. komodo

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 34

24. Padang lumut yang terdapat di daerah beriklim dingin dinamakan ....
A. hutan taiga
B. hutan tropis.
C. hutan gugur
D. sabana
E. tundra

25. Faktor-faktor fisik yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi adalah ….
A. tanah, relief, dan fauna
B. relief, iklim, dan vegetasi
C. tanah, angin, dan suhu
D. iklim, angin, dan relief
E. tekanan udara, tumbuhan

26. Hewan endemik seperti bison dan jerapah ditemukan di wilayah fauna…

A. 1 dan 2
B. 2 dan 4
C. 3 dan 5
D. 4 dan 5
E. 4 dan 6

27. Faktor penyebab sebagian besar penduduk NTT beraktivitas sebagai peternak hewan
adalah ….
A. temperatur
B. tekanan udara
C. kelembaban
D. curah hujan tinggi
E. curah hujan rendah

28. Dari Indonesia bagian barat sampai Nusa Tenggara Timur dijumpai urutan vegetasi ….
A. hutan hujan tropis, hutan sabana, hutan musim
B. hutan musim, hutan hujan tropis, hutan sabana

C. hutan musim, hutan sabana, hutan hujan tropis
D.hutan hujan tropis, hutan musim, hutan sabana

E. hutan sabana, hutan musim, hutan hujan tropis

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 35

29. Wilayah tropik yang memiliki curah hujan antara 250 mm – 500 mm per tahun dengan
tingkat kemampuan menyimpan air tanah rendah akan di dominasi oleh jenis tumbuhan …
A. tundra
B. padang rumput
C. hutan musim
D. hutan taiga
E. hutan hujan tropik

30. Hewan-hewan yang persebarannya berada wilayah neartik adalah … .
A. kanguru dan tapir
B. tapir dan rusa
C. rusa dan kalkun
D. kalkun dan mask ox
E. mask ox dan kanguru

31. Perhatikan jenis fauna berikut !
1. Harimau
2. Anoa
3. Komodo
4. Gajah
5. Maleo
6. Cendrawasih
Hewan khas daerah peralihan Indonesia ditunjukkan pada nomor ….
A. 1, 2, 3
B. 2, 3, 5
C. 2, 4, 6
D. 3, 5, 6
E. 4, 5, 6

32. Berdasarkan gambar peta di bawah, yang termasuk wilayah persebaran fauna neartik
adalah ….
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V

33. Lapisan bumi yang didalamnya dipelajari persebaran hewan dan tumbuhan disebut
dengan....

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 36

A. atmosfer
B. litosfer
C. hidrosfer
D. biosfer
E. antroposfer

34. Perlindungan yang diberikan pemerintah atau badan yang berwenang terhadap suatu
daerah yang memiliki tumbuhan atau binatang yang terancam punah disebut ....
A. cagar alam
B. cagar budaya
C. suaka alam
D. suaka margasatwa
E. margasatwa

35. Suatu kawasan luas dengan kharakteristik ditumbuhi tanaman sejenis dinamakan
dengan….
A. biosfer
B. ekosistem
C. habitat
D. bioma
E. spesies

36. Di bawah ini manakah negara-negara yang memiliki kawasan hutan hujan tropis?
A. Amerika Serikat, Indonesia, dan Madagaskar
B. Argentina, Australia, dan Rusia
C. Brazil, Indonesia, dan Madagaskar
D. Indonesia, Inggris, dan Malaysia
E. Kanada, Madagaskar, dan Rusia

37. Daerah yang memiliki musim dingin yang panjang dan gelap merupakan ciri dari daerah
...
A. gurun
B. sabana
C. taiga
D. tropik
E. tundra

38. Fauna Amerika Selatan dikelompokkan dalam wilayah fauna ....
A. Ethiopia
B. Oriental
C. Nearktik
D. Neotropik
E. Palearktik

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 37

39. Berdasarkan pada gambar di atas, daerah manakah yang sesuai dengan jenis vegetasi
lumut?

4 2500 meter
3 1500 meter
2
1 700 meter
0 meter

A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4

40. Perhatikan peta kepualau Indonesia berikut ini!

14 53 2
7 6

Nomor berapakah yang menunjukkan ke dalam kawasan garis wallace?
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 4 dan 5
C. 1, 4 dan 7
D. 2, 3 dan 6
E. 2, 5, dan 7

ESSAY
1. Sebutkan 5 contoh hewan dalam kategori langka di Indonesia dan wilayah persebarannya

!
2. Sebutkan 5 contoh hewan dalam kategori punah di Indonesia dan wilayah persebarannya

!
3. Gambarkan Kepulauan Indonesia beserta 3 (tiga) garis khayal yang membedakan zona

persebaran flora dan fauna (Wallace, Peralihan, Weber) !
4. Tuliskan nama daerah pembagian zona persebaran fauna di dunia dan berikan masing-

masing 4 fauna yang khas di zona tersebut
5. Apa yang di maksud dengan bioma hutan hujan tropis dan bioma hutan musim tropis !

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 38

SEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelaran Khusus :

1. Menganalisis sebaran dan pengelolaan sumber daya kehutanan, pertambangan,
kelautan, dan pariwisata sesuai prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan

2. Membuat peta persebaran sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan
pariwisata di Indonesia

Uraian materi ini berisi tentang sebaran barang tambang Indonesia
II. PETA KONSEP

Sebaran Barang
Tambang Di
Indonesia

Sumber Daya Pembentukan
Alam Barang Tambang

Pengertian Penggolongan Batu Bara Minyak dan Gas
bumi

III. MATERI
1. PENGERTIAN PERTAMBANGAN

Pertambangan adalah salah satu jenis kegiatan yang melakukan ekstraksi mineral dan
bahan tambang lainnya dari dalam bumi. Penambangan adalah proses pengambilan material
yang dapat diekstraksi dari dalam bumi. Tambang adalah tempat terjadinya kegiatan
penambangan.

Menurut UU Minerba No.4 Tahun 2009, Pertambangan adalah sebagian atau seluruh
tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara
yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.
Bedanya cukup mencolok ya. Pertambangan adalah nama benda (dalam hal ini nama
kegiatannya), tambang adalah nama tempat, dan penambangan adalah prosesnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa barang tambang adalah suatu benda/bahan hasil pertambangan
atau bahan hasil galian di suatu tempat dimana terdapat barang tambang tersebut dengan cara
di eksplorasi dahulu.

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 39

2. JENIS-JENIS BARANG TAMBANG
Berdasarkan cara terbentuknya, sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (bahan
tambang) dapat dibedakan menjadi:

a.Bahan tambang magmatik, yaitu bahan tambang yang terbentuk dari magma.
b.Bahan tambang pematit, yaitu bahan tambang yang terbentuk di dalam diatrema dan dalam

bentukan instrusi.
c.Bahan tambang endapan, adalah bahan galian yang terbentuk akibat adanya proses

pengendapan.
d.Bahan tambang hasil pengayaan sekunder, yaitu bahan tambang yang terbentuk karena

terkonsentrasinya mineral dari batuan yang melapuk.
e.Bahan tambang hasil metamorfosis kontak, yaitu bahan tambang yang terbentuk karena

tercampurnya magma dengan batuan lain sehingga terbentuk mineral baru.
f. Bahan tambang hidrotermal, yaitu resapan magma cair yang membeku di celah-celah

struktur lapisan bumi atau pada lapisan yang bersuhu relatif rendah (dibawah 5000C).

Sedangkan secara umum, barang tambang meliputi barang tambang sumber energi, bahan
galian bijih logam, dan bahan galian batuan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1980,
bahan galian tambang di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga golongan meliputi:

1. Golongan A, atau bahan tambang strategis. Adalah bahan tambang yang hanya boleh
dimiliki oleh pemerintah. Contohnya antara lain: batubara, minyak bumi, alumunium,
timah putih, besi, dll.

2. Golongan B, atau bahan tambang vital. Adalah bahan tambang yang dapat menjamin
hajat hidup orang banyak. Contohnya antara lain: emas, perak, magnesium, seng,
wolfram, batu permata, seng, dll.

3. Golongan C, yaitu bahan tambang yang tidak termasuk ke dalam golongan A maupun
B. Contohnya adalah bahan-bahan industri.

Jenis barang tambang di Indonesia secara umum dapat dibedakan menurut wujud dan
kegunaannya.
a. Menurut Wujudnya
barang tambang padat, contohnya emas, perak, tembaga, bijih besi, batubara, timah, dan
bauksit.
b. Menurut Kegunaannya
1). barang tambang sumber energi
Barang tambang ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan industry, jasa,
perhubungan dan rumah tangga mulai dari pemanfaatan yang paling sederhana sampai modern.
Contohnya antara lain minyak bumi, gas alam, batubara, dan uranium.
2). Barang tambang untuk industri.
Barang tambang ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industry.
Contohnya antara lain emas, perak, tembaga, bauksit, pasir kuarsa, fosfat, dan batu kapur.

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 40

3. POTENSI DAN PERSEBARAN BARANG TAMBANG
a. Minyak Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk
keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah dikembangkan sumber energi
alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi lainnya, seperti
energi matahari, angin, dan gelombang. Namun, produksi energy dari sumber energi alternatif
masih terbatas jumlahnya.
b. Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan
mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah
karbon, hidrogen, dan oksigen.
Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan
batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak),
pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja,
industri kimia, dan lain-lain. Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan batu bara
dunia. Namun, dilihat dari produksinya, cadangan batu bara Indonesia merupakan yang ke-6
terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat dijumpai di
sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara di kedua pulau tersebut sangat
besar. Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai
Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit
Asam dan Tanjung Enim).
c. Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk
industri keramik, logam, kimia, dan matulergi. Indonesia memiliki potensi bauksit yang cukup
besar dengan produksi mencapai 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit
dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit ditambang di
daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
d. Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan
pasir besi dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung
Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan
Selatan).
e. Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM, produksi
emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Emas ditambang di Jawa Barat
(Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh
Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan
Bengkulu (Rejang Lebong).
f. Timah
Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain-lain.
Aktivitas penambangan timah terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau
Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 41

g. Tembaga
Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri konstruksi, pesawat
terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu
ruangan, dan lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.
h. Nikel
Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam. Nikel
ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel
adalah Papua dan Maluku.
i. Aspal
Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan. Aspal ditambang di Pulau Buton,
Sulawesi Tenggara
j. Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering,
keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat),
Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan).
k. Belerang
Belerang banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat.
l. Marmer
Marmer terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Suhu dan tekanan bekerja
pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam bumi. Marmer banyak
digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain. Marmer
ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar.
m. Yodium
Yodium digunakan sebagai bahan baku utama untuk larutan obat dalam alkohol, kesehatan,
herbisida, industri desinfektan, serta digunakan dalam garam agar lebih sehat. Yodium
ditambang di Semarang (Jawa Tengah) dan Mojokerto (Jawa Timur).
4. EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI BARANG TAMBANG RAMAH

LINGKUNGAN
A. EKSPLORASI
Pengertian Eksplorasi

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI): Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan
geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak,
sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan
analisis/kajian kemungkinan dilakukanya penambangan.

Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Eksplorasi
adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk
mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta “studi
kalayakan” dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan.

Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan prospek
ekonomis dari suatu proyek penambangan dan merupakan dasar keputusan investasi. Kajian ini
merupakan dokumen yang memenuhi syarat dan dapat diterima untuk keperluan analisa
bank/lembaga keungan lainnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau pembiayaan
proyek. Studi ini meliputi Pemeriksaanseluruh informasi geologi berdasarkan lkaporan

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 42

eksplorasi dan factor-faktor ekonomi, penambangan, pengolahan, pemasaran
hokum/perundang-undangan, lingkungan, social serta factor yang terkait.
Tujuan Eksplorasi
Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral secara
rinci, yaitu untuk mengetahui, menemukan,mengidentifikasi dan menentukan gambaran
geologi dan pemineralaran berdasarkan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu
endapan mineral untuk kemudian dapat dilakukan pengembangan secara ekonomis.
Tahapan Eksplorasi
Tahap Eksplorasi dilaksanakan melalui empat tahap, yakni :
Survei tinjau , yaitu kegiatan explorasi awal terdiri dari pemetaan geologi regional, pemotretan
udara,citra satelit dan metode survey tidak langsung lainnya untuk mengedintifikasi daerah-
derah anomial atau meneraliasasi yang proespektif untuk diselifdiki lebih lanjut.
Sasaran utama dari peninjauan ini adalah mengedintifikasi derah-daerah mineralisasi/cebakan
skala regional terutama hasil stud geologi regional dan analisis pengindraan jarak jauh untuk
dilakukannya pekerjaan pemboran. Lebih jelasnya, pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini
adalah :

a. Pemetaan Geologi dan Topografi skala 1 : 25.000 samapai skala 1 : 10.000.
Penyelidikan geologi yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi diantaranya :
pemetaan geologi,parit uji, sumur uji. Pada penyelidikan geologi dilakukan pemetaan
geologi yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengambilan contoh yang berkaitan
dengan aspek geologi dilapangan. Adapun pengamatan yang dilakukan meliputi : jenis
litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada singkapan, sedangkan pengambilan
contoh berupa batuan terpilih.

b. Pembuatan Sumur Uji
c. Survey geofisika : aerimagnet
d. Hasisnya sumber daya emas hipotetik sampai tereka.

B. EKSPLOITASI
Pengertian Eksploitasi
Jika hasil penelitian menunjukkan volume barang tambang cukup banyak dan pengambilan
barang tambang dirasa menguntungkan, maka dapat dilaksanakan eksploitasi. Eksploitasi
adalah kegiatan pengambilan barang tambang dengan cara pengeboran dan penggalian suatu
tempat yang memiliki barang tambang. Eksploitasi atau kegiatan pertambangan dapat
dilakukan dengan cara pertambangan terbuka dan pertambangan tertutup.
a. Pertambangan terbuka
Pertambangan terbuka adalah pengambilan barang tambang yang posisi barang tambangnya
dekat (tidak terlalu dalam) dari permukaan bumi. Pengambilan barang tambang tersebut dapat
dilakukan dengan cara membuka atau menggali lapisan bumi bagian atas sampai posisi barang
tambang siap diambil. Pada umumnya, pertambangan terbuka ini dilakukan untuk mengambil
barang tambang yang wujudnya padat seperti batubara, marmer, pasir kuarsa, batu kapur, batu
granit, dan kaolin.

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 43

b. Pertambangan Tertutup
Pertambangan tertutup adalah pengambilan barang tambang yang posisi barang tambangnya
jauh (dalam) dari permukaan bumi. Pengambilan barang tambang tersebut dapat dilakukan
dengan cara pengeboran atau pembuatan terowongan vertical atau horizontal dibawah tanah
sampai pada posisi barang tambang yang akan diambil.
Pada umumnya, pertambangan tertutup ini dilakukan untuk mengambil barang tambang yang
wujudnya padat, cair, dan gas. Misalnya, batubara, minyak bumi, dan gas alam.
Posisi tambang minyak yang masih berada di dalam bumi ada dua macam, yaitu:

1. Pertambangan minyak bumi di daratan (onshore)
2. Eksploitasi atau pertambangan minyak bumi dapat dilakukan dengan cara mengebor

lapisan bumi untuk mengambil minyak bumi mentah dari dalam tanah. Minyak bumi
mentah tersebut kemudian dipompa ke luar dan dialirkan ke tempat penimbunan minyak
bumi mentah.
3. Pertambangan minyak bumi di lepas pantai diawali dengan membangun anjungan
sebagai tempat tinggal para pekerja. Langkah berikutnya adalah pengeboran di dasar
laut untuk memompa minyak bumi. Setelah minyak bumi dapat dipompa keluar,
kemudian ditampung di kapal Tanker atau dialirkan ke daratan untuk diproses lebih
lanjut.
Manfaat barang tambang secara umum dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang social
budaya.
a. Manfaat barang tambang di bidang ekonomi.
a) Meningkatkan pendapatan masyarakat
b) Sebagai sumber devisa Negara
c) Memenuhi kebutuhan industry dalam negeri
d) Menggerakkan kegiatan perekonomian nasional

b. Manfaat barang tambang di bidang social budaya
a) Menyediakan berbagai lapangan pekerjaan
b) Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
c) Meningkatkan pengetahuan teknologi khususnya pertambangan
d) Meningkatkan kredibilitas bangsa.

C. REKLAMASI LOKASI TAMBANG
Reklamasi bekas tambang yang selanjutnya disebut reklamasi adalah usaha

memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi dalam kawasan hutan yang rusak
sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan dan energi agar dapat berfungsi secara optimal
sesuai dengan peruntukannya. (Permenhut Nomor: 146-Kpts-II-1999). Rehabilitasi hutan dan
lahan adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk memulihkan, mempertahankan dan
meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktifitas, dan peranannya
dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.

Parotta (1993) dalam Setiawan (2003) menyatakan bahwa tujuan rehabilitasi ekosistem
hutan yang m engalami degradasi ialah menyediakan, mempercepat berlangsungnya proses
suksesi alami. Selain itu juga untuk menambah produktivitas biologis, mengur angi laju erosi
tanah, menambah kesuburan tanah dan menambah kontrol biotik terhadap aliran biogeokimia

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 44

dalam ekosistem yang ditutupi tanaman. Kata reklamasi berasal dari kata to reclaim yang
bermakna to bring back to proper state, sedangkan arti umum reklamasi adalah the making of
land fit for cultivation. Membuat keadaan lahan menjadi lebih baik untuk dibudidayakan, atau
membuat sesuatu yang sudah bagus menjadi lebih bagus, sama sekali tidak mengandung
implikasi pemulihan ke kondisi asal tapi yang lebih diutamakan adalah fungsi dan asas
kemanfaatan lahan. Arti demikian juga dapat diterjemahkan sebagai kegiatan-kegiatan yang
bertujuan mengubah peruntukan sebuah lahan atau mengubah kondisi sebuah lahan agar sesuai
dengan keinginan manusia (Young dan Chan, 1997 dalam Nusantara et al. 2004).
Kegiatan reklamasi meliputi dua tahapan, yaitu:

Pemulihan lahan bekas tambang untuk memperbaiki lahan yang sudah terganggu
ekologinya.Mempersiapkan lahan bekas tambang yang sudah diperbaiki ekologinya untuk
pemanfaatan selanjutnya.
Sasaran akhir dari reklamasi adalah terciptanya lahan bekas tambang yang kondisinya aman,
stabil dan tidak mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan kembali sesuai dengan
peruntukkannya.

D. PEMANFAATAN BARANG TAMBANG
Pemanfaatan Sumber Daya alam

Dalam memanfaatkan sumber daya alam perlu dipertimbangkan nilai dan prinsip
ekoefisiensi (ekonomi efisiensi), artinya dengan tenaga dan biaya untuk mengolah apakah
barang tambang layak digali sehingga perlu diperhitungkan biaya penambangan, besarnya
volume barang tambang, manfaat barang tambang, dan untung ruginya dalam pertimbangan pe
ngelolaan barang tambang tersebut.

Negara kita kaya akan barang tambang. Barang tambang tersebut menyebar di dalam
bumi. Meskipun sudah ditemukan tempat-tempat tambang, namun sebenarnya banyak pula
tempat yang belum diusahakan. Hal ini dapat dimaklumi karena negara kita masih perlu modal
dan tenaga ahli. Untuk mengatasi hal ini pemerintah mengundang investor asing (penanam
modal asing) untuk membantu pengem bangan pertambangan. Selain mengundang investor
asing, pemerintah juga terus melakukan pendidikan kepada tenaga-tenaga muda agar mereka
dapat turut membantu pembangunan, khususnya pertambangan agar tidak terus-menerus
tergantung dengan negara lain.

Usaha pertambangan ini biasanya diawali dengan penelitian lapang an untuk
mengetahui tempat-tempat yang mengandung bahan tambang atau disebut eksplorasi. Apabila
tempat bahan tambang sudah dipastikan maka dilakukan penggalian maupun pengeboran atau
disebut eksploitasi. Usaha penambangan ini memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak
sedikit
Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekoefisiensi

1. Pemanfaatan Sumber Daya alam
2. Dalam memanfaatkan sumber daya alam perlu dipertimbangkan nilai dan prinsip

ekoefisiensi (ekonomi efisiensi), artinya dengan tenaga dan biaya untuk mengolah
apakah barang tambang layak digali sehingga perlu diperhitungkan biaya penambangan,
besarnya volume barang tambang, manfaat barang tambang, dan untung ruginya dalam
pertimbangan pengelolaan barang tambang tersebut. Negara kita kaya akan barang
tambang. Barang tambang tersebut menyebar di dalam bumi. Meskipun sudah

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 45

ditemukan tempat-tempat tambang, namun sebenarnya banyak pula tempat yang belum
diusahakan.
3. Hal ini dapat dimaklumi karena negara kita masih perlu modal dan tenaga ahli. Untuk
mengatasi hal ini pemerintah mengundang investor asing (penanam modal asing) untuk
membantu pengem bangan pertambangan. Selain mengundang investor asing,
pemerintah juga terus melakukan pendidikan kepada tenaga-tenaga muda agar mereka
dapat turut membantu pembangunan, khususnya pertambangan agar tidak terus-
menerus tergantung dengan negara lain.
4. Usaha pertambangan ini biasanya diawali dengan penelitian lapangan untuk mengetahui
tempat-tempat yang mengandung bahan tambang atau disebut eksplorasi. Apabila
tempat bahan tambang sudah dipastikan maka dilakukan penggalian maupun
pengeboran atau disebut eksploitasi. Usaha penambangan ini memerlukan waktu,
tenaga, dan biaya yang tidak sedikit.
5. Pengelolaan Bahan Tambang Berdasarkan Kegunaannya dan Pemanfaatannya
6. Usaha pertambangan tentu saja tidak boleh dilakukan sembarangan mengingat ada
bahan-bahan tambang yang tidak dapat diperbarui, maksudnya bahan tambang tersebut
akan habis apabila diambil sekali dan dalam jumlah yang besar.
Berdasarkan kegunaannya, bahan tambang dapat dibagi menjadi pertambangan bijih, energi,
dan mineral.
a. Pertambangan Bijih/Logam
Pertambangan ini meliputi bijih besi, bauksit, timah, nikel, tembaga, emas, dan perak.
1) Bijih Besi
Beberapa macam bijih besi antara lain sebagai berikut.
a. Bijih besi lateritik terdapat di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah,
dan Sulawesi Tenggara.
b. Bijih besi magnetik hematit terdapat di Kalimantan Tengah.
c. Bijih besi titan terdapat di Pantai Cilacap, Pantai Pelabuhan Ratu, Lampung, Sumatera
Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Setelah digali dan
disemprot de ngan air, akan dihasilkan konsentrat besi. Pabrik pelebur besi baja
Indonesia terdapat di Cilegon, yaitu PT Krakatau Steel.
2) Bauksit (Biji Aluminium)
Bauksit merupakan mineral yang ringan, kuat, dan tidak berkarat. Tambang bauksit dihasilkan
di Kepulauan Riau, Pulau Bintan, Pulau Bintang, dan Singkawang.
3) Timah
Timah termasuk salah satu hasil mineral yang terpenting di Indonesia. Manfaat timah, yaitu
untuk kaleng, patri, huruf cetak, tube, kertas timah, dan lain-lain. Tambang timah terdapat di
pulau Singkep, Bangka, Belitung, dan lepas pantai di sekitarnya. Hasil tambang timah di darat
disebut timah primer, sedangkan yang di lepas pantai disebut timah sekunder. Di Indonesia
banyak dihasilkan timah sekunder dan menjadi pabrik peleburan timah terbesar ketiga setelah
Bolivia dan Malaysia.
4) Nikel
Biji nikel terdapat dalam tanah hasil pelapukan peridotit atau serpentit. Daerah-daerah
pertambangan nikel di Indonesia antara lain Pulau Mantang di Teluk Bone, Pulau Halmahera,

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 46

Pulau Gag di Irian Jaya, di sekitar Kolaka (Sulawesi Tenggara) berpusat di Ponalo, dan
Pegunungan Verbeek berpusat di Soroako.
5) Seng
Terdapat di beberapa daerah Indonesia, antara lain Jawa Timur, Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Pengolahan seng menjadi seng lembaran dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta di kota-
kota besar.
6) Intan
Tambang intan terdapat di Kalimantan Selatan, terletak di sekitar Sungai Kusan dan Riam
Kanan Kiri. Penggalian dipusatkan di Simpangempat (dekat Martapura) oleh PN Aneka
Tambang. Di samping itu, rakyat juga melaksanakan penggalian dengan cara mendulang.
Pendulangan intan oleh rakyat yang terkenal di Cempaka I (dekat Banjar Baru). Kota Martapura
merupakan tempat penggosokan intan yang terkenal di Indonesia.
7) Tembaga
Tembaga terdapat di Cikotok (Banten Selatan), Songkarapi (Sulawesi Selatan), dan Kompara
(Irian Jaya). Tembaga yang sudah ditambang baru terdapat di Irian Jaya, diusahakan dengan
modal Jepang dan Amerika. Bijih tembaga tersebut diolah di pabrik (di Kota Tembagapura)
yang didirikan pada ketinggian 2.600 m dan menghasilkan konsentrat dengan kadar 26%.
Konsentrat itu diangkut ke pelabuhan dekat muara Sungai Tipuka dengan saluran pipa yang
panjangnya 100 km. Tembaga banyak diekspor ke Jepang.
8) Emas dan Perak
Tambang emas dan perak terdapat di Rejang Lebong (Bengkulu) dan Banten Selatan (Jawa
Barat). Penambangannya dilakukan oleh PN Aneka Tambang di Cikotok, kemudian diangkut
ke Jakarta, dan diolah oleh PN Logam Mulia menjadi emas/perak batang.

b. Pertambangan yang Menghasilkan Energi
Pertambangan ini terdapat pada minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
1) Minyak Bumi

Minyak bumi menurut Sujiran Resosudarmo terjadi dari plankton atau mikroorganisme
yang tertimbun berjuta-juta tahun di dasar laut. Hal ini terjadi karena penguraian secara kimia
yang tidak sempurna. Mikro organisme yang banyak mengandung lemak berubah menjadi
lumpur busuk yang berada di antara lapisan pasir dan tanah kedap yang disebut sapropelium.
Akibat tekanan yang semakin besar dan temperatur yang semakin tinggi maka sapropelium
berubah menjadi minyak bumi.

Pertambangan minyak bumi di Indonesia ditangani oleh Pertamina, yang dalam
kegiatan eksplorasi dan eksploitasinya meng adakan perjanjian kerja sama bagi hasil dengan
sejumlah besar perusahaan asing.

Daerah-daerah minyak bumi di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Jawa: daerah Delta Sungai Brantas, Cepu, dan Jatibarang, pabrik penyulingan di

Wonokromo dan Cepu.
b. Sumatera: terdapat di Peureulak - Langkat, Dataran Riau (sekitar Pekanbaru), Jambi, dan

Palembang, pabrik penyulingannya di Pangkalan Brandan, Dumai, Plaju, dan Sungai
Gerong.

Modul Geografi II Kelas XI IPS Semester 2 (MUHAMAD SALAMUN) 47


Click to View FlipBook Version