The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Bahan ajar mata kuliah kepramukaan bagi mahasiswa STKIP babunnajah Pandeglang

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mamanr080771, 2021-09-26 11:14:32

BUKU AJAR II KEPRAMUKAAN

Bahan ajar mata kuliah kepramukaan bagi mahasiswa STKIP babunnajah Pandeglang

Keywords: pramuka 2

7) KOLONE TERTUTUP
Kedua belah tangan dikepalkan dan di angkat di depan badan setinggi bahu. kepalan
antar dua tangan rapat regu membentuk barisan yang saling berhadapan antara regu satu
dengan regu lainnya.

8) ANAK PANAH
Kedua belah tangan diangkat di depan dada dan jari-jari dirapatkan. kedua telapak
tangan ditempelkan, dengan posisi semua jari tangan menghadap ke atas.
Anggota membentuk beberapa barisan lurus yang terpusat pada satu titik
94

9) PERLOMBAAN
Kedua belah tangan dikepalkan dan menjulur lurus ke.depan.
Tiap regu berbaris menghadap satu arah (contohnya ke instruktur)

10) BENTUK SELAT
Kedua belah tangan dijulurkan kedepan dengan posisi telapak tangan terbuka dan saling
berhadapan, jari-jari tangan merapat. dua regu berbaris lurus dan saling berhadapan satu
dengan yang lain.

Catatan: Bentuk barisan ini kadang juga disebut dengan Selat Tertutup

95

11) SELAT TERBUKA / SELAT BALIK
Kedua belah tangan dijulurkan kedepan dengan posisi telapak tangan terbuka dan saling
bertolak belakang, jari-jari tangan merapat.

dua regu berbaris lurus dan saling bertolak belakang (adu punggung ) satu dengan yang
lain.
12) RODA
Kedua belah tangan dikepalkan dan bersilang di depan dada.
emapat regu menghadap satu titik dari empat arah

96

13) BERBANJAR
Tangan kanan di julurkan miring ke atas, dengan posisi telapak tangan terbuka dan
menghadap kedepan
semua anggota membentuk satu baris lurus menghadap ke instruktur barisan.

D. RANGKUMAN
Setelah Anda membaca dan mempelajari keseluruhan dari bab tentang peraturan baris berbaris
maka terdapat beberapa hal yang penting Anda pahami, yaitu
1. Baris berbaris adalah suatu wujud latuhan fisik, yang diperlukan guna mmenanamkan
kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan
tertentu.
2. Maksud dari PBB dapat dibagi menjadi 2 yaitu Maksud UmumMaksud Khusus :
Adapun tujuan dari PBB adalah menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa
persatuan, disiplin, sehingga dengandemikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan
tugas di atas kepentingan individu dan secara tidak langsung juga menanamkan rasa
tanggung jawab.
3. Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang
dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.

E. SOAL LATIHAN
1. Mengapa dalam pramuka perlu menguasai materi peraturan barisberbaris ?
2. Menurut pendapat Saudara, apa perbedaan dari maksud dantujuan dalam peraturan baris
berbaris ?
3. Siapa yang memberikan aba-aba saat pelaksanaan baris berbaris ? berilah alasanmu !

97

BAB X
KETERAMPILAN TONGKAT

A. DESKRIPSI SINGKAT
Bab ini penting dipelajari karena merupakan salah satu bentuk keterampilan pramuka yang
dipergunakan untuk memperkuat pemahaman terhadap mata kuliah pengembangan
kepramukaan. Keterampilan tongkat mempelajari Tata Cara Menggunakan Tongkat Dalam
Baris Berbaris, Pedoman Penggunaan Tongkat Pramuka Dalam Baris Berbaris.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca dan mempelajari bab ini, pembaca diharapkan memiliki kemampuan dalam
hal:
1. Mengetahui Tata Cara Menggunakan Tongkat Dalam Baris Berbaris
2. Mengetahui Pedoman Penggunaan Tongkat Pramuka Dalam Baris Berbaris

C. MATERI
1. Tata Cara Menggunakan Tongkat Dalam Baris Berbaris
a. Pengantar/Pembuka
Dalam setiap satuan gerakan pramuka, ada perlengkapan yang harus dimiliki dan
digunakan. Salah satunya adalah tongkat. Sebagai anggota pramuka mempelajari dan
mengamalkan keterampilan tongkat sangat diperlukan terutama dalam baris berbaris.
Pelaksanaan dalam kegiatan baris-berbaris atau (PBB) dalam kepramukaan dapat
juga menggunakan tongkat pramuka. Baris-berbaris dengan menggunakan tongkat ini
memiliki tata cara dan pedoman tersendiri yang telah diatur oleh kwartir Nasional
Gerakan Pramuka.
Sebagaimana diketahui pada pramuka golongan penggalang, tongkat pramuka
menjadi sebuah kelengkapan. Dalam satu regu penggalang, pemimpin regu membawa
tongkat pramuka yang dipasangi bendera regu. Anggota regu lainnya pun bisa ikut
membawa tongkat pramuka masing-masing. Tongkat pramuka yang dibawa oleh regu
pramuka penggalang ini bisa digunakan sebagai penunjang berbagai kegiatan san
aktifitas yang dilakukan oleh regu tersebut, seperti digunakan untuk membuat tandus
darurat, membuat pionering dll.
Ketika sebuah regu pramuka penggalang sedang membawa tongkat dan harus
98

melaksanakan baris-berbaris ataupun melakukan beberapa gerakan dari peraturan baris-
berbaris diperlukan aturan dan tata cara khusus. Untuk itulah kwartir Nasional Gerakan
Pramuka mengeluarkan pedoman penggunaan tongkat pramuka dalam baris-berbaris,
pedoman ini mengatur tata cara dan sikap seorang pramuka dalam membawa tongkat.
2. Pedoman Penggunaan Tongkat Pramuka Dalam Baris Berbaris
a. Regu Pramuka Penggalang ditandai dengan Bendera Regu yang senantiasa dibawa oleh
Pemimpin Regunya, diikat pada tongkat pramuka yang panjangnya 1,60 M
b. Anggota – anggota Regu ada kalanya harus membawa, ada kalanya tidak perlu
membawatongkat pramuka
c. Dalam keadaan membawa tongkat pramuka, sikappramuka diatur sebagai berikut:
1) Sikap Sempurna

a) Tongkat dipegang tangan kanan seperti memegang pensil waktu akan menulis.
b) Tongkat tegak lurus berdiri diatas tanahdisamping sepatu sebelah kanan
2) Sikap akan melakukan gerakan
a) Tongkat diangkat lurus keatas, dengan tangan menggenggam setinggi ikat

pinggang
b) Gerakan berikutnya, misalnya :

1. Memberi Salam Biasa
2. Hadap Kiri / Kanan
3. Balik Kanan, dsb

3) Sikap memberi Salam Biasa
a) Tongkat diangkat lurus keatas dengan tangan menggenggam setinggi ikat
99

pinggang
b) Tangan kiri diletakkan rata depan dada, telapang tangan menghadap kebawah,

ujungibu jari menempel pada tongkat

c) Pandangan lurus menuju kepada yang diberisalam
Aba-aba : Kepada Pembina, hormaaaat............................grak!’’
4) Sikap memberi Salam Hormat dan Salam Janji
a) Tongkat dipindahkan dari tangan kanan ketantang kiri, dimiringkan didepan

dada dengan bagian atasnya ke kiri
b) Tangan kanan memberi Salam Hormat atau Salam Janji

Aba-aba :- “ Kepada Bapak Presiden / Wakil Presiden,

- “ Kepada Sang Merah Putih,

100

- “ Kepada Jenazah, Hormaaaaaat………….grak !”

5) Sikap untuk gerakan “ Maju Jalan “ atau “ Lari Jalan “
a) Tongkat dipegang tangan kanan dan tangan kiri didepan dada dimiringkan
dengan bagian atasnya ke kiri
b) Tangan kanan setinggi ikat pinggang, tangan kiri depan dada sebelah kiri

Aba-aba : “ Majuuuuuuuuuuu /Lariiiii…………Jlan !”
6) Sikap sedang berjalan atau lari mengikutiaba-aba

Tongkat dibawa seperti huruf (e), mengikuti gerak “ Maju Jalan “ atau “ Lari
Jalan “

Sikap berjalan santaidengan tongkat
7) Cara Membawa Tongkat Pramuka Tanpa Mengikuti Aba-aba Berbaris

a) Dapat diikat dengan tali
b) Jika sedang berjalan jauh

101

c) Sedang berbaris dengan aba-aba bebas / santai

Sikap berjalan / Lari dengan tongkat
8) Sikap istirahat ditempat

a) Kaki kanan dan kaki kiri direnggangkan
b) Tangan kanan memegang tongkatyang dimiringkan dengan bagian atasnya

kekanan
c) Tangan kiri bebas

Aba-aba : “ Istirahat ditempat…………Grak!”
9) Sikap lencang kanan

a) Tongkat dipindahkan dari tangan kananketangan kiri, dimiringkan kedepan
dada dengan bagian atasnya kekiri

b) Tangan kanan mengambil jarak satu lengan, tangan mengepal dan
102

menyentuh bahu kiri kawan yang disebelahnya
c) Pandangan melihat kenanan dan luruskan

Aba-aba : “ Setengah lengan LencangKanan…………Grak!”
D. RANGKUMAN

Setelah Anda membaca dan mempelajari keseluruhan dari bab tentang keterampilan tongkat
maka terdapat beberapa hal yang penting Anda pahami, yaitu
1. Baris-berbaris dengan menggunakan tongkat ini memiliki tata cara dan pedoman tersendiri

yang telah diatur oleh kwartir NasionalGerakan Pramuka.
2. Penggunaan tongkat saat dibawa selain baris-berbaris juga memilikitata cara dan pedoman

tersendiri yang telah diatur oleh kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Jadi saat membawa
tongkat tidak diperkenankan membawa dengan sembarangan melainkan sesuaiaturan yang
sudah berlaku.
3. Sikap tongkat memiliki dua salam yang dikenal dengan salam biasa dan salam hormat.
E. SOAL LATIHAN
1. Mengapa Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengeluarkanpedoman baris berbaris dengan
menggunakan tongkat ?
2. Bagaimana cara membawa tongkat saat tidak melaksanakan baris-berbaris ?
3. Mengapa sikap tongkat memiliki dua salam ?

103

BAB XI
KETERAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

A. DESKRIPSI SINGKAT
Bab ini penting dipelajari karena merupakan keterampilan dasar yang digunakan untuk
memperkuat pemahaman terhadap mata kuliah pengembangan kepramukaan, Keterampilan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) mempelajari tentang, Pengertian Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K), Tujuan P3K, Prinsip P3K, Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K), Budaya Hidup Sehat.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca dan mempelajari bab ini, pembaca diharapkanmemiliki kemampuan dalam hal:
1. Mengetahui Pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
2. Mengetahui Tujuan P3K.
3. Mengetahui Prinsip P3K
4. Mempelajari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K),
5. Mengetahui Budaya Hidup Sehat.

C. MATERI
1. Pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
PPPK (First Aid) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap
korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau
paramedik. Berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang
sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K
(petugas medik atau orang awam) yang pertama melihat korban.
P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya
mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita tidakterlatih
ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung
praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang
salah pada korban. Sebagai seorang pecinta alam, materi ini penting untuk dipelajari, karena
kondisi alam seringkali tidak dapat diduga dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak
kita harapkan. Sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk
dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan sementara

104

pada korban kerumah sakit atau dokter terdekat. Tujuannya adalah mencegah maut dan
mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi badan atau cacat.
2. Tujuan P3K
Tujun P3K di bagi 4 antara lain :
1) Mencegah kematian
2) Mencegah cacat yang lebih berat
3) Mencegah infeksi
4) Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan
bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik
malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan membunuh korban.
3. Prinsip P3K
Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas P3K apabila menghadapi
kecelakaan adalah sebagai berikut ini:
1) Bersikaplah tenang, jangan panik. Anda diharap menjadi penolong bukan pembunuh

atau menjadi korban selanjutnya (ditolong).
2) Gunakan mata dengan jeli, setajam mata elang (mampu melihat burung kecil diantara

dedaunan), kuatkan hatimu/ tega melakukan tindakan yang membuat korban menjerit
kesakitan sementara demi keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat
tanpa menambah kerusakan. (“Eagle eyes – Lion heart – Ladies hand”)
3) Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca dan sebagainya
4) Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka, patah tulang,
merasa sangat kesakitan
5) Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu
berikan pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing management)
6) Periksa nadi/ denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat jantung luar.
Kalau ada perdarahan massif segera hentikan (C = Circulatory management)
7) Apakah penderita Shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya
Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada fraktur
(patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah). Janagn buru-buru
menmindahkan atau membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah
dibidai.
Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas medis atau
rumah sakit rujukan.

105

4. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
a) P3K Bagi Pasien Yang Berhenti Bernafas
Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera
dilakukan nafas buatan.
Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah
dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai
berikut :
2) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
3) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
4) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat
dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan
tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke
hidung korban dan meniupnya.
5) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit
a) P3K Bagi Korban Sengatan Listrik
1) Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam
keadaan kering
2) Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat
beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
3) Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas
buatan sampai bantuan medis datang
c. P3K Bagi Pasien Yang Menderita Pendarahan
6) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa
kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti.
Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya
kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya
sudah dicuci dan disetrika.
Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju
kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus
menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya
daripada resiko infeksi.

106

7) Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan
membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka,
dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.

8) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu
diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua
yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.

d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shock
1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan
shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi
tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan
berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang
pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratu
h) Tekanan darah sangat rendah
3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) Memberi nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
4) Langkah – langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh,
dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki
tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut,
dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :

107

• 1 sendok teh garam dapur
• ½ sendok teh tepung soda kue
• 4-5 gelas air
• dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan
yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
f) Cepat-cepat panggil dokter
e. P3K Bagi Pasien Yang Patah Tulang
1) Tanda-tanda patah tulang
a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
c) Ada rasa nyeri kalau digerakkan
d) Kulit tidak terasa kalau disentuh
e) Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka
2) Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang
a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang
membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban.
Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja
sampai dokter atau ambulans datang.
b) Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan
korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus
searah dengan sumbu panjang badan
c) Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :
d) hentikan pendarahan serius yang terjadi
e) usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan
f) upayakan lalu lintas udara tetap lancer
g) jika diperlukan buatlah nafas buatan
h) jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan

kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak
i) Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan

mencoba memperbaiki letak tulang.
a) Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau

mengangkat penderita.
3) Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya

108

a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan
• Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan
membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan
rata di dada
• Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu
untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian
luar
• Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari
• Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian
ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku

b) Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)
• Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah
mungkin
• Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut
• Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah
luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian
yang patah
• Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh
dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai)

c) Patah Tulang Lengan Bawah
• Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku
sampai lewat ujung jemari.

d) Patah Tulang di paha
• Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera
panggil dokter
• Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
• Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
• Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain
empuk
• Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai
lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha
sampai ke lutut.

109

f. Pembalut dan Pembalutan
j) Pembalut.
Macam-macam pembalut :
a) Pembalut kasa gulung
b) Pembalut kasa perekat
c) Pembalut penekan
d) Kasa penekan steril (beraneka ukuran)
e) Gulungan kapas
f) Pembalut segi tiga (mitella)
k) Pembalutan
a) Pembalutan segitiga pada kepala, kening
b) Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki
c) Pembungkus segitiga untuk membuat gendungan tangan
d) Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi
e) Pembalutan spiral pada tangan
f) Pembalutan dengan perban membentuk angka 8 ke tangan atau pergelangan
tangan yang cidera.

5. Budaya Hidup Sehat
Dalam kehidupan sehari-hari pramuka hendaknya memiliki budaya hidup sehat, dengan
jalan mendidik agar mereka dibiasakan untuk :
1) Selalu menjaga kebersihan badan, misalnya pemeliharaan kuku, tangan, kaki,
pentingnya mandi, pemeliharaan gigi, dsb.
2) Menjaga dan menciptakan kesegaran jasmani dan kesehatan badan, dengan jalan : secara
rutin melaksanakan senam pagi, jogging, melatih pernapasan, minum air putih, dsb.
3) Menjaga ketahan tubuh, ketrampilan dan ketangkasan jasmani dengan berolahraga,
mendaki gunung, berenang, terbang laying, dsb.
4) Menjaga kebesihan makanan dan minuman, serta meningkatkan pengetahuan tentang
gizi.
5) Selalu menciptakan kebersihan rumah dan peralatannya, kebersihan perkemahan pada
saat berkemah
6) Memahami berbagai macam penyakit dan penanggulangannya.

110

D. RANGKUMAN
Kegiatan Ketrampilan P3K bagi peserta didik merupakan alat pendidikan watak yang akan dapat
meningkatkan ketahanan mental-moral-spiritual, pisik, intelektual, emosional, dan social; serta
dapat menambah rasa percaya diri, tanggung jawab dan kepedulian kpada orang lain.
Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu
kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :
1. Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
2. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain
3. Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat

Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan
pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang
sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :

1. Berhenti bernafas
2. Korban Sengatan Listrik
3. Pendarahan parah
4. Shok
5. Patah tulang

Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan
merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar
mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkungannya, dan mempunyai
kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.

E. SOAL LATIHAN
1. Jelaskan urutan tindak yang harus penuhi ketika akan melakukan pertolongan pertama pada
kecelakaan !
2. Jelaskan bagaimana cara menangani seseorang mengalami patah tulang ?
3. Menurut pendapat anda, pertolongan pertama perlu dilakukan pada setiap kejadian
kecelakaan?

111

BAB XII
BERKEMAH

A. DESKRIPSI SINGKAT
Bab ini penting dipelajari karena merupakan keterampilan dasar yang digunakan untuk
memperkuat pemahaman terhadap mata kuliah pengembangan kepramukaan, Berkemah
mempelajari tentang, Pengertian Berkemah, Tujuan Perkemahan, Macam-Macam Perkemahan,
Pelaksanaan Perkemahan, Peralatan Berkemah, Cara Mendirikan Tenda Pramuka, Jenis Pasak
Dan Pemakaiannya, Penataan Lingkungan Dan Perlengkapan Ber-Kemah, Perlengkapan
Perkemahan.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca dan mempelajari bab ini, pembaca diharapkan memiliki kemampuan
dalam hal:
4. Mengetahui Pengertian Berkemah
5. Mengetahui Tujuan Perkemahan
6. Mengetahui Macam-Macam Perkemahan
7. Mengetahui Pelaksanaan Perkemahan
8. Mengetahui Peralatan Berkemah
9. Mengetahui Cara Mendirikan Tenda Pramuka
10. Mengetahui Jenis Pasak Dan Pemakaiannya
11. Mengetahui Penataan Lingkungan Dan Perlengkapan Ber-Kemah
12. Mengetahui Perlengkapan Perkemahan.

C. MATERI
1. Pengertian Berkemah
Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan berkemah
umumnya dilakuka untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara
umum, serta untuk menikmati keindahan alam. Berkemah biasanya dilakukan dengan
menginap di lokasi perkemahan dan menggunakan tenda.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda) adalah tempat tinggal
darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan
sebagainya. Perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan kemah (Pramuka,
112

pasukan, dan sebagainya); tempat berkemah.
Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-20. Kegiatan

berkemah juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi luar ruangan, seperti mendaki
gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung.

Berkemah atau perkemahan merupakan salah satu kegiatan dalam kepramukaan yang
dilaksanakan di luar ruangan/outbond. Kegiatan berkemah merupakan salah satu media
pertemuan antaranggota Pramuka.
2. Tujuan Perkemahan
a. Tujuan Perkemahan

Perkemahan dalam Pramuka memiliki tujuan sebagai berikut.
1) Memberikan pengalaman adanya saling ke-tergantungan antara unsur-unsur alam

dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan, dan mengembangkan
sikap ber-tanggung jawab akan masa depan yang meng-hormati keseimbangan
alam.
2) Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari
tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup
yang me-nyenangkan dalam kesederhanaan.
3) Membina kerja sama, persatuan, dan per-saudaraan.
3. Macam-macam perkemahan
Ada beberapa macam perkemahan ditinjau dari beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1) Ditinjau dari lamanya waktu, yaitu sebagai berikut.
a) Perkemahan satu hari. Adapun yang ter-masuk dalam Perkemahan satu hari

adalah Pesta Siaga.
b) Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami).
c) Perkemahan lebih dari tiga hari.
2) Ditinjau dari tempat pelaksanaannya, yaitu sebagai berikut.
a) Perkemahan menetap.
b) Perkemahan safari (berpindah-pindah)
3) Ditinjau dari tujuannya, yaitu sebagai berikut.
a) Kemah bakti, seperti Perkemahan Wira-karya (PW).
b) Kemah pelantikan, seperti Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan

Penggalang Ramu, dan Iain-lain.

113

c) Kemah lomba, seperti Lomba Tingkat (LT).
d) Kemah rekreasi.
e) Kemah Jambore, seperti Jambore Ranting (tingkat Kwartir

Ranting/Kecamatan), Jambore Cabang (tingkat Kwartir Cabang/
Kabupaten/Kota, Jambore Daerah (tingkat Kwartir Daerah/Provinsi, Jambore
Nasional (tingkat Kwartir Nasional/se-Indonesia).
f) Kemah riset/penelitian.
4) Ditinjau dari jumlah pesertanya yaitu sebagai berikut:
a) Perkemahan satu regu/sangga.
b) Perkemahan.satu pasukan/ambalan/racana
c) Perkemahan ptingkat Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia.
4. Pelaksanaan perkemahan.
Untuk suatu perkemahan yang baik, maka terdapat prosedur yang harus ditempuh,
yaitu sebagai berikut.
a. Persiapan
Berikut persiapan dalam perkemahan.
1) Penerituanwaktu/tempat,tujuan,dan biaya.
2) Pengadaan peralatan dan perbekalan, peninjauan ke daerah berkemah.
3) Izin orangtua peserta dan izin memberitahukan kepada penguasa
setempat.
4) Pembentukan panitia/staf pelaksana.
5) Memantapkan kesiapan mental fisik dan ketrampilan.
b. Pelaksana
Berikut pelaksanaan dalam perkemahan.
1) Pemimpin perkemahan sebagai penanggung jawab.
2) Pembantu-pembantu dari pembina Pramuka.
3) Panitia/staf pelaksana sesuai keperluan. |
4) Pembagian tugas pendayagunaan.
c. Acara
Berikut acara-acara dalam perkemahan.
1) Acara harian yang menjelaskan acara pokok secara garis besar.
2) Acara kegiatan keseluruhan yang berisi perincian waktu dan kegiatan

114

selama berkemah.
3) Acara perorangan dan kelompok.
d. Pelaksanaan
Berikut pelaksanaan dalam perkemahan.
1) Kegiatan hendaknya diusahakan menurut ren-cana yang telah dipersiapkan

sesuai dengan tujuan diselenggarakannya perkemahan.
2) Acara mungkin saja dapat berubah, sesuai dengan perkembangan keadaan.
3) Perubahan acara seharusnya tidak ke arah risiko yang lebih berat.
4) Pelaksanaan acara harus disesuaikan dengan kemampuan peserta perkemahan

dan acara berikutnya.
5) Mengusahakan adanya acara pengganti dan tambahan untuk mengisi

kesibukan pada waktu terluang.
6) Faktor pengamanan dan keselamatan peserta harus diperhatikan.
e. Penyelesaian
Berikut penyelesaian dalam perkemahan.
1) Pembongkaran tenda-tenda.
2) Pembersihan tempat berkemah (pada prin-sipnya tempat bekas berkemah harus

lebih baik dan lebih bersih daripada waktu datang).
3) Pengecekan pengembalian barang pinjaman.
4) Upacara penutupan dan ucapan terima kasih kepada masyarakat setempat.
5) Jika mungkin dilakukan penyerahan sumba-ngan bagi keluarga masyarakat

yang kurang mampu, baik berupa bahan makanan, pa-kaian layak pakai, atau
lainnya.
f. Evaluasi
Guna mengetahui hasil perkemahan dan se- bagai bahan pertimbangan untuk
perkemahan di masa mendatang kita dapat mengevaluasi dengan hal-hal sebagai
berikut :
1) Mencatat prestasi kegiatan perorangan mau-pun kelompok selama berkemah.
2) Mengajukan pertanyaan kepada peserta perkemahan.
3) Melihat perubahan sikap peserta perkemahan sebelum dan sesudah pulang
berkemah.
4) Melihat kesehatan peserta (banyakyangsakit atau tidak).

115

5) Kekurangan dan kesalahan serta hambatan dicatat guna perbaikan pada
perkemahan yang akan datang.

6) Menyusun laporan hasil berkemah merupa-kan suatu kewajiban untuk
penanggung jawab perkemahan.

Lain-lain
Berikut hal-hal lain dalam perkemahan.
1) Untuk perkemahan besar dapat dibentuk panitia pelaksana dengan

mengikutsertakan petugas-petugas yang mempunyai keahlian sesuai bidang
tugas yang diperlukan dari luar Gerakan Pramuka.
2) Syarat memilih tempat berkemah Berikut syarat memilih tempat berkemah.
• Tanahnya rata, atau sedikit miring, dan berumput.
• Ada pohon pelindung.
• Ada saluran pengeringan/pembuangan air.
• Dekat sumber air.
• Pemandangan menarik.
• Ada arena petualangan.
• Terjamin keamanannya.
• Tidakterlalu dekat dengan kampungdan jalan raya.
• Tidakterlalu jauh dari pasar, pos kesehatan, pos keamanan, dan Iain-lain.
• Tidak di tepi jurang.
• Tidak dekat dengan rawa-rawa.
• Tidak di bawah pohon kelapa yang sedang berbuah atau tidak di bawah

pohon yang mudah patah/tumbang.
• Ada sinar matahari.
5. Peralatan Berkemah
Peralatan berkemah adalah berbagai peralatan dan perlengkapan yang harus
disiapkan oleh seorang Pramuka ketika hendak mengikuti perkemahan. Berbagai
peralatan tersebut harus disiapkan terlebih dahulu demi kelancaran dalam mengikuti
perkemahan. Jenis dan macam perlengkapan yang harus disiapkan sebelum mengikuti
perkemahan harus disesuaikan dengan waktu, lama, lokasi, dan tujuan perkemahan.
Perkemahan yang dilaksanakan satu hari dengan perkemahan yang
berlangsung satu minggu: pasti membutuhkan peralatan yang berbeda. Begitu juga

116

berkemah di daerah pegunungan dengan di dataran rendah akan membutuhkan
peralatan yang juga berbeda.

Peralatan dalam berkemah dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu
peralatan kelompok dan peralatan pribadi. Peralatan kelompok adalah peralatan yang
harus disiapkan dan digunakan secara bersama-sama. Sebaliknya, peralatan pribadi
adalah peralatan untuk masing-masing anggota kelompok. a. Jenis peralatan berkemah
kelompok

Peralatan berkemah kelompok digunakan secara bersama-sama atau
berkelompoksatu regu atau sangga. Sehingga untuk mempersiapkannya dibutuhkan
koordinasi atau pembagian pada masing-masing anggota kelompok. Usahakan
pembagian penyiapan peralatan ini merata ke semua anggota kelompok. Contoh
peralatan kemah yang harus dipersiapkan secara bersama-sama (berkelompok), antara
lain sebagai berikut :
1) Tenda Pramuka dan perlengkapannya, seperti tiang tenda, tali tenda, pasak, dan

palu pe-mukul pasak.
2) Peralatan memasak, seperti kompor masak, panci, wajan, timba air, sendok sayur,

pisau, dan Iain-lain.
3) Bahan makanan, seperti beras, mi instan, dan lauk.
4) Tikar tenda.
5) Cangkul kecil untuk membuat parit air di sekitar tenda.
6) Kompas.
7) Bendera Merah Putih, bendera WOSM, dan bendera Tunas Kelapa (bendera

Gudep atau Kwartir).
8) Lampu penerangan.
Dalam beberapa jenis perkemahan atau jika dibutuhkan, dapat juga dilengkapi dengan
per-lengkapan untuk membuat gapura tenda, pagar sekeliling tenda, alat kebersihan,
perlengkapan tiang bendera, dan Iain-lain.
1) Jenis peralatan berkemah pribadi

Peralatan pribadi adalah barang-barangyang digunakan secara pribadi oleh setiap
anggota kelompok. Guna menyiapkannya setiap anggota membawa peralatan
sesuai dengan kebutuhan. Peralatan yang dibawa haruslah peralatan yang benar-
benar dibutuhkan sehingga tidak mem-beratkan saat membawanya. Berbagai
peralatan peralatan yang harus dipersiapkan, antara lain sebagai berikut

117

a) Ransel, pilihlah ransel yang kuat, ringan, dan | tahan air.
b) Tas lapangan atau tas kecil (jika ada) untuk tempat peralatan-peralatan yang

sering dibutuhkan dafam kegiatan, seperti alat tulis, peluit, korek api, dan obat-
obatan.
c) Pakaian Pramuka.
d) Pakaian olahraga atau lapangan.
e) Pakaian (alat) salat, bagi peserta yang ber-agama Islam.
f) Sepatu.
g) Kaos kaki.
h) Sarung tangan, jika berkemah di daerah yang dingin.
i) Pakaian untuk istirahat atau tidur.
j) Sleeping bag (kantong tidur) jika ada.
k) Selimut, jika tidak memiliki sleeping bag.
l) Jaket tebal, jika berkemah di daerah yang dingin.
m) Pakaian ganti seperlunya, mulai dari pakaian Pramuka, kaos olahraga, hingga
kaos kaki.
n) Senter kecil.
o) Korek api.
p) Peluit.
q) Jam tangan.
r) Ponco atau jas hujan, saat berkemah di musim hujan.
s) Matras atau alas tidur pribadi.
t) Peralatan mandi, seperti sabun, sikat gigi, pasta gigi, handuk, sandal jepit, dan
gayung.
u) Peralatan masak pribadi (jika diperlukan) seperti nesting (panci masak pribadi
serbaguna), kompor kecil (kompor spiritus, parafin, atau gas portabel).
v) Peralatan makan, seperti piring, sendok makan, dan gelas.
w) Alat-alat tulis, seperti buku, bolpoin, peng- I garis, dan Iain-lain.
x) Tempat air minum.
y) Obat-obatan pribadi.
z) Beberapa kantong plastik untuk membungkus pakaian ganti dan pakaian kotor.

Masukkan dan atur sedemikian rupa ke- I semua peralatan berkemah
118

tersebut dalam tas ransel. Penyusunan peralatan berdasarkan berat benda (barang
yang berat diletakkan di bagian atas ransel), serta waktu dan seringnya barang
digunakan (barang jarang digunakan atau masih lama diletakkan di bagian bawah
ransel). Pakaian ganti sebaiknya dimasukkan dahulu ke dalam kantong plastik, dan
untuk pakaian kotor, jika tidak sempat dicuci, dimasukkan pula dalam kantong
plastik tersendiri. Sedangkan alat tulis, peralatan mandi, dan obat-obatan, masing-
masing dimasukkan wadah tersendiri untuk memudahkan pengambilan jika
sewaktu-waktu diperlukan.

Kesemua peralatan yang dibawa dalam ber-kemah, baik peralatan
kelompok maupun peralatan pribadi, hendaknya didata. Baik sebelum ataupun
setelah perkemahan selesai, masing-masing dapat memeriksa peralatannya agar
tidak ada peralatan yang tertinggal.
6. Cara Mendirikan Tenda Pramuka
Dalam Pramuka terdapat dua jenis tenda berdasarkan ukurannya, yaitu tenda
berukuran kecil dan tenda berukuran besar. Berikut cara mendirikan tenda dalam
kegiatan Pramuka.
a. Mendirikan Tenda Kecil
Langkah 1:
Letakkan tenda di atas tanah yang datar dengan bagian punggung (bagian dalam
tenda) ada di atas. Kemudian pasang tongkat/tiang tenda baik yang bagian
belakang maupun depan. Setelah itu pasangkan pula patok-patok tenda pada pintu
dan juga di tiap-tiap sudut tenda.
Langkah 2:
Tegakkan tongkat bagian belakang, kemudian ikatkan tali pada patok baik yang
depan maupun di sudut kanan kiri tenda.
Langkah 3:
Tegakkan tongkat bagian depan, kemudian ikatkan tali pada patok baik yang
depan maupun di sudtit kanan kiri tenda.
Langkah 4:
Ikatkan tali tengah dan tarik kuat-kuat agar kencang, kemudian ikatkan tali-tali
dinding-tarik kuat-kuat sehingga posisi tenda menjadi kencang.
Hal yang harus diperhatikan Hati-hati pada saat memasukan paku/ujungtiang tenda
ke tenda dan hati-hati juga ketika menarik tali-tali tenda. Memasukkan tiang dan

119

menarik tali tenda yang tidak hati-hati bisa menyebabkan tenda robek.
b. Mendirikan tenda besar

Langkah 1:
Letakkan tenda di atas tanah yang datar dengan bagian punggung (bagian dalam
tenda) ada di atas. Pasang tiang tenda baik di bagian depan maupun I belakang
pintu tenda. Tancapkan dua patok pada garis tengah tenda. Lipat tenda menurut
arah panah yang terlihat dalam gambar di atas.
Langkah 2:
Tunjuk 4 orang anggota regu untuk mendirikan tenda. 2 orang (a dan b, dalam
gambar) bertugas mengangkat, mendirikan, dan memegangi tiang tenda. 2 orang (c
dan d), dalam gambar) bertugas menarik tali-tali tenda yang disiapkan.
Langkah 3 :
2 orang (c dan d), menarik, dan mengikattali pada patok tenda, dengan pembagian
kerja sebagai berikut.
Pertama mengikat tali yang ada di kedua sudut (kanan atau kiri), kemudian
mengikat tali pada bagian depan/pintu tenda. Tariklah tari dengan kuat dan ikatlah
dengan ikatan yang benar.
Langkah 4:
Ikatkan tali-tali dinding tenda pada patok yang telah disiapkan. Tarik kuat-kuat
agar tenda dapat berdiri kukuh dan kencang. Ikatan yang kuat dan benar akan
menjadikan tenda kukuh, kuat, rapi, dan indah dipandang.
7. Jenis Pasak dan Pemakaiannya
Pasak (pin/peg) sangat penting untuk mendirikan tenda dalam sebuah
perkemahan. Adakalanya kita bisa menggunakan pohon atau benda-benda lain
(batu, banguan, dan Iain-lain) untuk keperluan mengikatkan tati tenda. Pasak
merupakan peralatan utama dalam mendirikan tenda. Oleh sebab itu harus
tersedia sebelumnya agar tenda dapat didirikan dengan cepat. Pramuka yang
mahir dapat mendirikan tenda dengan dua orang dalam waktu kurang lebih 5
menit.
• Bahan dan bentuk pasak
Bahan dan bentuk pasak dapat bermacam-macam. Pekemah dapat membuat
sendiri sesuai pilihannya. Panjang pasak biasanya 25 cm. Bahan besi kuat tetapi
berat, bahan bambu/kayu ringan tetapi mudah rusak (saat menancapkan dipukul-

120

pukul palu); bahan yang baik dari aluminium atau besi beton.
1) Aluminium
2) Besi
3) Besi beton
4) Besi siku
5) Kayu
6) Papan
7) Cabang pohon
8) Bambu
b. Memelihara pasak
Memelihara pasak bagi mereka yang tidak teliti akan terasa susah, karena harus
membersihkan tanah yang melekat dan malas menghitung. Akibatnya pasak
penuh karat dan setiap habis digunakan jumlahnya berkurang, karena
kemungkinan ada yang hilang. Pasak agar aman dan terawat dengan baik sehabis
dipakai perlu dimasukan ke dalam kantung pasak, tentu saja setelah dibersihkan
dan dihitung jumlahnya. Agar tidak mudah hilang penyimpanan kantong pasak
harus dipisahkan dengan penyimpanan tenda.
c. Cara menancapkan pasak
Menancapkan pasak sebelum diikatkan harus dalam posisi miring 45° ke belakang
dari arah tali datang dan bukan tegak. Karena posisi pasak yang tegak tidak
memiliki kekuatan, mudah tertarik tali, dan mudah lepas. Apabila angin terlalu
kencang bertiup, pasak-pasak yang kedudUkannya lemah perlu diperkuat dengan
pasak lain, agar tenda tidak terbongkar karena pasak-pasaknya terlepas.

d. Mengikat tali pada pasak
Berikut cara mengikat tali pada pasak
1) Cara mengikat tali pada pasak harus dikuasai setiap pekemah. Biasanya
digunakan simpul/ tali pangkal, karena simpul tersebut tidak mudah terurai
atau melorot. Tali tenda harus senantiasa kencang agar tenda berdiri teguh.
2) Guna memudahkan mengencangkan tali tanpa membuka simpul atau
memindahkan pasak, pekemah dapat membuat sendiri alat pengencang tali
darl kayu, dengan syarat tali tenda yang digunakan tidak licin. Kayu

121

persegiberlubang dua adalah alat praktis yang selalu dapat mengencangkan
tali, hanya dengan cara menaikkannya ke arah atas.
8. Penataan Lingkungan Dan Perlengkapan Ber-kemah
Dalam berkemah harus memperhatikan mengenai penataan lingkungan dan
perlengkapan berkemah agar kegiatan dapat berjalan lancar.
a. Penataan Lingkungan
Ada beberapa hal yang diperhatikan dalam penataan lingkungan, yaitu :
1) Jumlah dan jenis tenda
Setiap regu dalam sebuah kavling perkemahan hendaknya memiliki tenda
induk sebagai tempat tinggal. Tenda kecil tempat menyimpan segala keperluan
yang berhubungan dengan makanan: makanan matang, bahan mentah,beras,
rempah/bumbu, kayu bakar (apabila hujan), dan Iain-lain. Tenda makanan
didirikan terasing, tertutup rapat; tidak baik makanan fdisimpan dalam tenda
tidur (terlebih yang, sudah matang), dilihat dari segi kesehatan dan kebersihan
tenda. Sedangkan tenda makan, yaitu tenda untuk makan sernua anggota regu.
2) Dapur
Perkemahan harus dilengkapi dengan dapur sebagai tempat memasak. Dapur
perkemahan ada bermacam-macam bentuknya, bisadibuat dari kayu atau
kompor Kyang terpenting dapat berfungsi dengan baik untuk masak-memasak.
3) MCK sumur
Jika menyelenggarakan perkemahan di bumi perkemahan sarana MCK
biasanya sudah tersedia. Hal yang harus dilakukan adalah ikut serta menjaga
kebersihan dan hemat air. Jika perkemahan berlokasi tidak di bumi
perkemahan yang tidak memiliki MCK maka pada saat survei harus
diidentifikasi dahulu agar memudahkan diambil jalan keluarnya.
4) Tempat sampah
Berkemah merupakan kesempatan yang baik untuk belajar kebersihan dan
ketertiban. Perkemahan yang kotor merupakan'latihan yang paling buruk bagi
pekemah. Selain itu akan mengakibatkan para peserta tidak sehat.
Pengaturan pembuatan tempat pembuangan sampah, harus dipikirkan dan
direncanakan lebih awal.
a) Sampah kering dibakar, sedangkan yang tidak dapat dibakar maka

dikubur. Namun sampah basah memerlukan perlakuan khusus. Apabila
122

sampah dari dapur banyak maka lubang sampah dibuat sedekat mungkin
dari dapur di sebelah bawahnya, tetapi tetap jauh dari tenda tidur).
b) Untuk sampah keras, seperti tulang ayam, biji mangga, kulit buah nangka,
tempurung/tapas kelapa, sebaiknya ditanam. Apabila perkemahan
berlangsung lama, lebih baik dibuat lubang sampah yang agak
besar,smisalnya luas 1 x 1 m dan dalamnya 0,75 m dan senantiasa ditutup
dengan taburan tanah hingga tertutup setiap sampah dibuang (seperti kakus
kering). Kaleng-kaleng bekas makanan kaleng, dibakar dahulu kemudian
dipukul-pukul hingga gepeng, baru dibuang ke tempat sampah.
c) Untuk sampah basah dibuat lubang tersendiri berukuran luas 0,4 x 0,4 m
dan dalamnya 0,8 m. Di atas lubang sampah basah ditutupkan anyaman
kawat atau tumpukan ranting yang di atasnya lag! ditimbuni rumput dan
daun-daunan. Sampah basah dituang ke atas timbunan saringan tadi, airnya
terus ke dalam lubang, bubuk sampahnya menyangkut di saringan.
Rumput dan daun-daunan setiap kali diganti dengan yang baru dan yapg
lama * sebaiknya dibakar.
d) Setiap pekemah harus diajari dan dibiasakan untuk tidak sembarangan
membuang sampah, dan apabila ada sampah terlihat sudah harus
Hpibiasakan untuk segera memungutnya dan I membuangnya ke tempat
sampah. Sebelum I banyak dan dibuang ke tempat sampah, dapat
disediakan kantung plastik besar untuk gtempat sampah sementara di
tenda-tenda. Kantung tersebut harus dikosongkan setiap hari sebelum
pemeriksaan pagi dilakukan. Dengan demikian maka perkemahan akan
terbebas dari gangguan lalat, kecoa, dan K semut, atau tikus.
9. Perlengkapan perkemahan
Di dalam berkemah hendaknya jangan mem-bawa perlengkapan yang berlebihan dan
serba barang jadi. Hal tersebut memang memudahkan iarnun tidak memberian ruang
kepada peserta perkemahan untuk mengembangkan kreativitasan kemauan untuk
berkarya. Di bawah ini be-berapa perlengkapan perkemahan yang bersahaja dan
mampu mengembangkan kreativitas dalam pembuatannya.
1) Jemuran
Tali jemuran perlu dibuat tersendiri terpisah dari tali-tali tenda.
2) Bendera regu dan papan pengumuman

123

Tiang tenda bagian depan sengaja berfungsi rangkap menjadi tiang bendera regu
dan juga tempat menggantungkan papan pengumuman tentang program harian,
pembagian kerja, dan sebagainya, yang harus diperhatikan oleh setiap anggota
regu. Papan pengumuman dibuat dari tripleks atau karton tebal. Dengan adanya
papan pengumuman maka pekemah dibiasakan untuk selalu memperhatikan
petunjuk.
3) Rak sepatu
Sepatu pun harus teratur cara menyimpannya agar mudah'ditemukan dan sedap
dipandang. Sepatu diletakkan di bawah terik matahari langsung. Terlebih sepatu
kulit, kulit akan mengeras dan rusak serta bagian dalamnya akan melukakan kaki
pemakainya. Sepatu yang basah dapat dijemur, tetapi harus dijaga jangan sampai
terlalu kering. Lebih baik kering perlahan-lahan di rak sepatu yang ditempatkan di
bawah serambi yang teduh.
4) Rak piring
Rak piring dapat dibuat oleh pekemahyang rajin, agar piring selaluJ; bersih dan
cepat kering tanpa diseka kain bersih. Rak piring ditempatkan dekat dengan dapur
atau tenda makan, di bawah sinar matahari, sehingga piring cepar kering dan
hama'penyakit mati • terbakar cahaya matahari.
5) Tempat menggantungkan muk
Muk, cangkir email, aluminium, atau plastik disimpan secara teratur dekat rak
piring.Apabila pada rak piring sukar menyangkut cangkir-cangkir baru dibuat
tersendiri dari cabang pohon.

6) Lemari dapur
Lemari dapur dibuat dari peti, tempat me-nyimpan bumbu dan makanan matang
yang tahan lama. Kotak daging pun dapat dibuat dari bekas peti jeruk yang harus
ditutupi plastik seluruh kotaknya, sedangkan untuk lemari bumbu dan makanan
cukup dibuat penutup depan dari plastik. Dengan demikian lalat tidak dapat
menghinggapi makanan. Lemari dapur digantungkan pada cabang pohon atau pada
palang yang bertiang.

7) Selokan sekitar tenda
Membuat selokan sekitar tenda harus di mulai dari bagian/permukaan tanah yang
tinggi dan memperhitungkan sifat air yang selalu mengalir ke tempat yang lebih

124

rendah. Pada -saat membuat selokan jangan ada belokan siku yang menghambat
aliran air. Letak selokan v .harus fepat menampung tetesan/curahan ' air hujan dari
atap tenda. Besar dan dalam selokan tergantung dari curah hujan. Selokan tidak
perlu dibuat, apabila berkemah saat bukan musim hujan, apabila tanah tempat
berkemah berpasir, apabila kemiringan tanah cukup dan air tidak akan masuk
tenda.
8) Pagar tali
Batas wilayah "kapling" yang digunakan per-kemahan regu perlu ada dan jelas,
sehingga yang tidak berkepentingan tidak seenaknya masuk, apabila perlu harus
masuk melalui pintu pagar.
Pagar dlbuat dari tali dan diikatkan pada tiang-tiang bambu. Tidak perlu kuat
karena tidak dimaksudkan untuk menahan binatang buas atau mencegah pencurian.
Pagar dibuat untuk mempertegas wilayah yang digunakan dan menjadi tanggung
jawab untuk kebersihannya. yang jelas. Dalam perkemahan pasukan,selain gapura
regu harus dibuat juga gapura pasukan yang lebih besar. Dalam perkemahan tipe
besar adanya kreasi pembuatan aneka gapura memberikan kesan pesta yang
meriah.
9) Serambi tenda
Serambi tenda dibuat untuk berbagai keperluan, seperti menerima tamu,
musyawarah regu, berbicara santai, makan, dan sebagainya. Dengan demikian
fungsi tenda untuk tidur dan berbaring tidak diganggu oleh keperluan lain.
10) Tiang bendera dan tempat upacara
Tiang bendera dan tempat upacara letaknya di sebelah kanan tenda regu, dipilih
tempat yang tidak seluas seperti keperluan untuk upacara dalam perkemahan
pasukan atau lebih dari itu. Luas maksimum 8 x 8 m. Tiang bendera setinggi 5/6
m, karena lebar bendera Merah Putih yang dikibarkan 0,8 m x 1,2 m.

D. RANGKUMAN
Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan berkemah umumnya
dilakuka untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, serta
untuk menikmati keindahan alam. Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasi
perkemahan dan menggunakan tenda.
Berkemah atau perkemahan merupakan salah satu kegiatan dalam kepramukaan yang

125

dilaksanakan di luar ruangan/outbond. Kegiatan berkemah merupakan salah satu media
pertemuan antaranggota Pramuka
Perkemahan dalam Pramuka memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Memberikan pengalaman adanya saling ke-tergantungan antara unsur-unsur alam dan

kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan, dan mengembangkan sikap
bertanggung jawab akan masa depan yang meng-hormati keseimbangan alam.
2) Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak ada
sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang
menyenangkan dalam kesederhanaan dan Membina kerja sama, persatuan, dan persaudaraan
E. SOAL LATIHAN
1. Jelaskan manfaat dari mengikuti perkemahan ?
2. Jelaskan tahapan cara untung mendirikan tenda ?
3. Apa sajakah yang harus kita siapkan ketika akan berkemah ?

126

BAB XIII
MENGENAL TANDA ALAM

A. DESKRIPSI SINGKAT
Bab ini penting dipelajari karena merupakan keterampilan dasar yang digunakan untuk
memperkuat pemahaman terhadap mata kuliah Pendidikan Kepramukaan, Mengenal Tanda Alam
mempelajari tentang, Mengenal Tanda Alam, Macam-Macam Tanda Alam, Tanda-Tanda Lain
Jika Cuaca Akan Buruk Tanda-Tanda Cuaca Yang Berhubungan Dengan Binatang.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca dan mempelajari bab ini, pembaca diharapkanmemiliki kemampuan dalam hal:
1. Mengenal Tanda Alam
2. Macam-Macam Tanda Alam
3. Tanda-Tanda Lain Jika Cuaca Akan Buruk
4. Tanda-Tanda Cuaca Yang Berhubungan Dengan Binatang.

A. MATERI
1. Mengenal Tanda Alam
Bencana memang datang tak diundang. Meski teknologi sudah bisa memprediksi
beberapa bencana tapi tetap tidak ada salahnya membaca tanda-tanda alam agar selamat dan
sehat.Tanda-tanda alam yang bisa dipelajari itu seperti membaca gerakan angin yang tidak
biasa, tekanan udara atau cuaca yang ekstrim. Selain membaca tanda alam, yang juga bisa
diwaspadai adalah perilaku hewan yang berubah.Angin kencang meski sudah bisa diprediksi
lewat teknologi, manusia tetap bisa membacanya dengan melihat alam sekitar.
Seperti dilansir dari IDEF Foundation, tanda-tanda terjadinya angin kencang atau
badai adalah penurunan suhu dan tekanan udara yang drastis secara tiba-tiba. Terlihat
gumpalan awan gelap, besar dan tinggi. Petir dan guruh terlihat dari jauh. Terdengar suara
gemuruh, guntur dari kejauhan. Angin kencang, awan gelap dan hujan juga bisa menjadi
tanda peringatan akan datangnya badai petir. Ketika badai petir datang tempat paling aman
berlindung dalam dalam bangunan.
Memprediksi banjir juga seharusnya mudah dilakukan jika volume hujan yang terus
menerus sudah mulai diwaspadai oleh penduduk yang tinggal dekat aliran sungai. Atau
kondisi jalanan yang minim saluran air juga bisa menimbulkan banjir.

127

Yang sulit jika banjir datang tiba-tiba seperti air bah di daerah aliran sungai. Tapi itu pun
alam sebenarnya sudah memberikan tanda-tanda dengan perilaku hewan. Selama berabad-
abad hewan dapat memprediksi bencana alam, jauh sebelum manusia dapat
memprediksinya. Hewan seolah-olah memiliki indera keenam untuk dapat mengetahui akan
adanya badai, gempa bumi dan tsunami.

Para ilmuwan berteori bahwa hewan mampu menangkap getaran-getaran atau
perubahan tekanan udara di sekitar mereka yang tidak dapat dilakukan manusia. "Saya tidak
berpikir bahwa ini adalah indera keenam, setidaknya tidak ada yang dapat kita ukur pada
saat ini," kata Diana Reiss, Ph.D., direktur penelitian mamalia laut di Wildlife Conservation
Society, berbasis di Bronx Zoo di New York City, seperti dilansir Foxnews, Kamis
(4/3/2010). Menurut Reiss hewan memiliki sensor yang sangat halus. Pada beberapa spesies,
ada yang memiliki kemampuan sensor diluar kemampuan manusia.
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah mencoba menentukan kemampuan sensor
tersebut, sehingga suatu hari dapat digunakan manusia untuk mendeteksi adanya bencana
alam.

Peneliti di China telah mempelajari masalah ini sejak tahun 1950-an dan menemukan
bahwa beberapa hewan seperti ular, dapat mendeteksi gempa bumi. Ular terlihat keluar dari
sarang mereka di tengah hibernasi (tidur panjang) musim dingin, dan binatang lain
tampaknya juga dapat merasakan gempa sebelum benar-benar terjadi. Di Sri Lanka dan
Thailand ada sebuah cerita tentang gajah-gajah berlari ke bukit satu jam sebelum tsunami
tahun 2004 yang menghancurkan desa dan membunuh hingga 150.000 orang di kedua
negara itu. "Saya tidak bisa mengerti, dan hal ini bisa menjadi penelitian yang berulang-
ulang," kata Ravi Corea, presiden dan pendiri Sri Lanka Wildlife Conservation Society.
Corea mengatakan bahwa orang-orang melihat tiga gajah yang melarikan diri menuju tempat
yang lebih tinggi satu jam sebelum adanya tsunami, di suaka margasatwa terbesar kedua di
Sri Lanka, Yala National Park.

Reiss dan Corea menjelaskan bahwa pada kenyataannya hewan-hewan ini memiliki
pendengaran yang fenomenal. Mereka mengatakan gajah dapat merespons dan memproduksi
gelombang infrasonik (gelombang suara pada frekuensi yang lebih rendah dari gelombang
yang dapat didengar manusia). Mamalia yang memiliki kemampuan sama adalah jenis paus
tertentu. Menurut Corea ada kemungkinan perubahan geografis menghasilkan suara dengan
frekuensi rendah yang tidak bisa didengar oleh manusia, tapi dapat ditangkap oleh gajah.
Namun gajah bukanlah satu-satunya hewan yang dapat mendeteksi adanya bencana. Burung,
monyet, anjing dan semua makhluk lain tampaknya bertingkah aneh sebelum adanya

128

bencana alam. Beberapa kelelawar, yang aktif di malam hari dan biasanya tidur di siang hari,
menjadi sangat aktif setengah jam sebelum gelombang tsunami datang. Anjing yang
biasanya terlihat senang, melompat-lompat dan berlari-lari dengan pemiliknya, menjadi tidak
tertarik melakukan hal tersebut. Begitu pula dengan monyet yang biasanya sangat suka
dengan pisang, tiba-tiba menjadi tidak tertarik dan bertingkah sangat aneh. Hal-hal tersebut
mengajarkan kita untuk lebih memperhatikan tanda-tanda alam yang ada sebelum terjadinya
bencana alam.

Corea juga menjelaskan bahwa hewan liar dapat bertahan hidup dengan selalu
waspada. Alam sangatlah lentur, dan kita tidak boleh lupa bahwa manusia juga bagian dari
alam. Sementara bencana gempa hingga kini masih sulit diprediksi datangnya, ilmuwan baru
bisa memprediksi kemungkinan terjadinya gempa karena ada pergeseran bumi tapi tidak
tahu persis kapan waktunya. Sedangkan letusan gunung berapi harusnya juga mulai
diwaspadai jika sudah ada tanda-tanda peningkatan suhu udara yang ekstrem sekitar gunung.

Pramuka adalah juga pencinta alam lalu saking cintanya maka harus mengenal
tentang alam dan tanda-tandanya. Berikut pengenalan alam sekitar kita yang sering kita
temui saat berkemah.
2. Macam-Macam Tanda Alam
1) Kabut

Bila terdapat kabut tipis dan merata yang membumbung tinggi ke atas, berarti
kurangnya uap air di udara dan itu menandakan cuaca akan selalu baik. Cuaca yang
terang benderang di pagi hari bertanda buruk pada hari itu, apabila kemarinnya turun
hujan. Sedangkan langit yang ditutupi awan kemudian mulai terang pada pagi hari,
menandakan cuaca baik. Jika ad kabut di atas lembah pada pagi hari bertanda cuaca baik,
sedangkan di gunung-gunung menandakan akan turunnya hujan. Udara sejuk dan ada
embun di pagi hari, menunjukkan bahwa cuaca baik tapi panas dan kering, biasanya
hujan akan turun di siang hari.
2) Awan
Jika langit diliputi awan tebal dan gelap menandakan akan turun hujan yang deras.
3) Matahari

Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan yang
kehitaman, bertanda akan ada hujan, tapi jika berwarna bersih dan terang cuaca bertanda
baik. Matahari terbit dengan warna kemerah-merahan yang terang bertanda cuaca baik,
jika warna merah dicampuri garis kekuning-kuningan bertanda akan hujan lebat. Jika
matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan/orange bertanda akan ada hujan,

129

tetapi bila dengan warna merah muda atau kekuning-kuningan bertanda cuaca baik.
Warna merah pada matahari terbenam berarti akan terjadi angin yang cukup kencang.
4) Bintang

Apabila pada malam hari di langit cahaya bintang terang sekali maka sudah
dipastikan bahwa pada malam itu cuaca akan cerah, sedang bila cahayanya nampak
suram bertanda cuaca kurang baik/buruk.
5) Bulan

Bulan terlihat terang dan bersinar cerah menandakan cuaca akan baik, tapi bila
bulan diliputi awan gefap di sekelilingnya, berarti hujan akan turun. Sedangkan jika ada
lingkaran putih (halo) yang melingkari bulan menandakan tidak ada ketentuan cuaca
pada malam itu.
6) Binatang

Keadaan atau perubahan cuaca, juga bisa kita amati dari tingkah laku binatang.
Jika kita perhatikan, naluri binatang yang berhubungan dengan cuaca akan membuat kita
tercengang dan semakin menunjukkan pada kita betapa besar karya Tuhan Yang Maha
Esa yang mengatur mahluk hidup dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
3. Tanda-tanda cuaca yang berhubungan dengan binatang antara lain:
1) Laba-Laba
Labah-labah akan bersembunyi bila cuaca akan buruk dan rajin mengerjakan sarangnya
apabila cuaca baik
2) Semut
Semut akan tetap berada dalam liangnya bila cuaca akan buruk, tetapi mereka akan
keluar dari liangnya dan berjalan mondar-mandir bila cuaca akan tetap baik.
3) Lebah/Tawon
Pada cuaca baik, lebah/tawon akan berterbangan jauh dari sarangnya. Hal ini bisa kita
perhatikan dengan melihat kosong atau tidaknya sarang lebah.
4) Lalat
Apabila akan turun hujan, lalat akan tetap hinggap di tembok/ dinding, sedangkan pada
cuaca cerah lalat akan berterbangan kian kemari.
5) Nyamuk
Nyamuk apabila di pagi hari mengganggu atau menggigit kita, menandakan akan
turunnya hujan. Sedangkan jika pada waktu matahari terbenam/magrib, nyamuk
berterbangan kesana kemari dan secara berkelompok menadakan cuaca cerah/baik.

130

Tetapi jika selalu berterbangan di tempat yang gelap di dalam bayang-bayang, bertanda
cuaca akan buruk/datang hujan.
6) Cacing
Apabila cacing pada malam hari menimbun tanah berbutir-butir di kebun, berarti akan
datang hujan. Tetapi bila cacing keluar dari liangnya menandakan hujan akan turun
lama.
7) Lintah
Untuk mengetahui suatu keadaan cuaca dengan menggunakan lintah, kita dapat buat
Barometer dari seekor lintah yang diletakan di dalam gelas berisi air. Jika Lintah
melekat pada gelas di atas permukaan air maka bertanda cuaca akan tetap baik.
Sedangkan bila !intah terus berdiam di dasar gelas, menandakan cuaca akan buruk
dalam waktu yang lama. Tapi jika Lintah melekat erat-erat di gelas sedangkan ekornya
digerak-gerakan sekeras-kerasnya, maka akan datang badai topan.
8) Siput
Pada cuaca yang baik, Siput akan merayap dengan tenang, sedangkan bila cuaca buruk
Siput akan merayap dengan cepat.
9) Ikan
Ikan akan melompat-lompat di atas permukaan air jika cuaca akan buruk / hujan.
10) Katak
Katak/kodok akan berdiam di dalam air bila cuaca akan buruk, tetapi bila cuaca akan
baik Katak akan duduk-duduk di tepi kolam Sedangkan jika pada malam hari di musim
kemarau dimana cuacanya baik tetapi katak tidak menyanyi, menandakan akan
datangnya cuaca buruk.
11) Ayam
Ayam akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan menandakan hujan
tidak akan berlangsung lama, sedangkan jika berteduh hujan akan berlangsung lama.
Jika ayam selalu mencakarcakar tanah berarti hujan akan datang.
12) Bebek/Angsa
Bebek/Angsa akan nampak tidak tenang dan selalu menggigit bulunya (memberi
lemak), apabila cuaca akan buruk.
13) Burung Kepinis
Burung Kepinis akan terbang tinggi sekali jika cuaca akan baik, karena serangga
makanannya juga terbang tinggi. Tetapi bila terbangnya rendah menandakan cuaca akan

131

buruk. Pada pagi hari dengan cuaca buruk, Burung Kepinis akan tinggal diam dalam
sarangnya.
14) Kambing
Apabila kita mencium bau badan kambing dari jarak yang lebih jauh dari biasanya,
menandakan akan turun hujan.
15) Kelelawar
Kelelawar akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari tetapi
bila berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.
16) Asap
Apabila asap api naik dengan tegak lurus dan tinggi sekali maka cuaca akan tetap baik.
Tetapi apabila asap naiknya mendatar dengan tanah rendah cuaca akan buruk.
17) Burung Gagak
Jika hujan akan turun, burung Gagak akan terbang berputar-putar di atas sarangnya.
4. Tanda-Tanda Lain Jika Cuaca Akan Buruk
1) Kucing akan duduk membelakangi api, sambil mengusap-ngusap kepalanya dengan kaki
depannya yang dibasahi dengan mulutnya.
2) Bila Anjing menggali tanah atau menyembunyikan tulang.
3) Burung-burung membasahi bulu-bulunya dengan paruhnya.
4) Bila bau bunga tercium semerbak sekali.
5) Burung-burung laut terbang menuju daratan.

B. RANGKUMAN
Bencana memang datang tak diundang. Meski teknologi sudah bisa memprediksi beberapa
bencana tapi tetap tidak ada salahnya membaca tanda-tanda alam agar selamat dan sehat.Tanda-
tanda alam yang bisa dipelajari itu seperti membaca gerakan angin yang tidak biasa, tekanan
udara atau cuaca yang ekstrim. Selain membaca tanda alam, yang juga bisa diwaspadai adalah
perilaku hewan yang berubah.Angin kencang meski sudah bisa diprediksi lewat teknologi,
manusia tetap bisa membacanya dengan melihat alam sekitar.

C. SOAL LATIHAN
1. Bagaimana cara mengenali tanda alam ?
2. Sebutkan beberapa contoh tanda alam yang sering anda temui dalam kehidupan sehari-hari!

132

BAB XIV
PERMAINAN PRAMUKA

A. DESKRIPSI SINGKAT
Bab ini penting dipelajari karena merupakan keterampilan dasar yang digunakan untuk
memperkuat pemahaman terhadap mata kuliah Pendidikan Kepramukaan, Permainan Pramuka
mempelajari tentang, Pengertian Permainan dan Macam-Macam Permainan Pramuka.

B. TUJUAN PEMBELAAJARAN
Setelah membaca dan mempelajari bab ini, pembaca diharapkan memiliki kemampuan dalam
hal:
1. Mengetahui Pengertian Permainan
2. Mengetaui dan Mempraktikan Macam-Macam Permainan Pramuka

A. MATERI
1. Pengertian Permainan
Permainan pramuka merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam kepramukaan.
Permainan pramuka selain sebagai hiburan dalam kegiatan kepramukaan juga berfungsi
sebagai media menyampaikan materi kepramukaan tentang kesetiakawanan antar anggota
pramuka, kerjasa tim dan peningkatan jati diri pramuka yang lain.
Salah satu tugas yang harus dipenuhi anak pada usia 6-13 tahun adalah seorang yang
mampu menyesuaikan diri dengan temannya. Untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, anak harus berkomunikasi dan dan berinteraksi dengan temannya. Salah satu
bentuk interaksi tersebut adalah dengan cara permainan.
Menurut Santrock (2006:273) permainan adalah suatu kegiatan menyenangkan yang
dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri. Menurut Freud dan Erikson permainan adalah suatu
bentuk penyesuaian diri manusia yang sangat berguna, menolong anak menguasai
kecemasan dan konflik. Sedangkan menurut Daniel Berlyne menyatakan bahwa permainan
adalah suatu yang mengasyikan dan menyenangkan karena permainan itu memuaskan
dorongan penjelajahan kita. Dari beberapa pandangan diatas permainan dapat disimpulkan
bahwa permainan adalah suatu media yang mengasyikan dan memuaskan bagi anak untuk
memperlajari sesuatu,dengan permainan anak belajar sesuatu hal tanpa disadari namun selalu
diingat dan disimpan dalam memorinya karena sifatnya yang menyenangkan dan membantu
anak mencapai perkembangan yang utuh baik fisik, intelektual, social, moral dan emosional.

133

2. Macam-Macam Permainan Pramuka
1) Buat Barisan
Tujuan : Agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat
mereka, sekaligus melatih mereka bekerja sama dalam kelompok.
Langkah-langkah :
Peserta dibagi dalam dua kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil,
seorang pemandu bias masuk dalam salah satu kelompok). Pemandu menjelaskan aturan
permainan, sebagai berikut;
a) Ketua kelompok akan berlomba menyusun barisan, barisan disusun berdasarkan aba-
aba pemandu; tinggi badan, panjang rambut, usia, dst.
b) Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian ke 2 kelompok, selesai atau belum
harus jongkok.
c) Setiap kelompok secara bergantian harus memeriksa apakah kelompok lawan
melaksanakan tugasnya dengan benar.
d) Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan
benar dan cepat (bila kelompok dapat menyekesaikan tugasnyasebelum hitungan ke
10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukan bahwa mereka telah selesai
melakukan tugas).
Sebelum pertandingan dimulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk memastikan apakah
aturan mainnya sudah dipahami dengan benar.
2) Tangkai Sapu Ajaib
Tujuan : Memberi kesempatan kepada peserta untuk saling mengenal lebih jauh lagi.
Bahan : Satu tangkai sapu.
Langkah-langkah :
a) Peserta membentuk lingkaran, tangkai sapu di letakan di tengah lingkaran.
b) Peserta diminta membawakan satu macem karakter. Tangkai sapu dimainkan sebagai
benda yang ada hubungannya dengan karakter yang di bayangkan, bukan sebai
tangkai sapu.
c) Mereka diminta maju satu persatu ke tengah lingkaran untuk memperagakan karakter
yang di bayangkan tersebut.
d) Para peserta yang lain disuruh menerka identitas karakter yang sedang di peragakan.
e) Seluruh peserta harus mendapat kesempatan memperagakan karakter khayalannya.

134

Perhatian
Latihan ini di maksudkan sebagai latihan agar peserta dapat menggunakan tubuhnya
untuk menampilkan karakter khayalan. Spontanitas dan ketelitian harus di usahakan terus
berkembang. Jangan ada dua karakter permainan yang sama. Kalau para peserta melihat
satu karakter yang sama dengan yang sudah di peragakan, yang sedang memperagakan
itu di minta untuk mengganti karakternya.
Variasi
Para peserta boleh memperagakan sebanyak mungkin karakter yang mereka inginkan.Di
saat seorang peserta memperagakan satu karakter, peserta yang lain boleh ikut main
dengan karakter itu. Boleh menggunakan lebih dari satu benda, misalnya, tangkai sapu
dan kain lap. Tergantung kapasitas para peserta.
3) Peta Kehidupan
Tujuan : Kesempatan bagi peserta untuk saling mengenal. Menghilangkan hambatan
yang di sebabkan oleh perasaan malu dan membangun keterbukaan dan saling percaya
antara peserta.
Langkah-langkah :
Menggambarkan pengalaman pribadi, pengalaman khusus yang mengesankan, yang
ingin di bagi kepada peserta lainya. Caranya, dengan menggambarkan garis kehidupan
dari mulai lahir sampai saat ini. Bila pada usia tertentu ada peristiwa yang sangat
membahagiakan, maka garis tersebut naik, dan sebaliknya bila peristiwa tersebut
menyedihkan.
Pada titik tersebut bias diberi gambar yang menunjukan peristiwanya, contoh : pada usia
28 tahun menikah, maka pada titik tersebut bisa mnggambarkan pasangan pasangan
pengantin atau lainnya yang di anggap sesuai dengan peristiwa yang di maksud prestasi
masing-masing.
4) Petik Lari
a) Posisi awal : Di kiri kanan lapangan berbanjar satu, jarak antara barisan banjar 1 dan

2 15 m.
b) Aturan bermain : Banjar 1 maju banjar 2 sampai jarak 1 lengan. Berhadap-hadapan.

Banjar 2 telapak tangannya disiapkan untuk dipetik (seperti orang meminta) anak
banjar satu memetik/menepuk tangan anak di depannya (banjar 2) dan cepat berlari
ke tempat bawah garis semula.

135

c) Anak yang di petik mengejar dan menepuk anak yang lari sebelum garis batas. Yang
kena tepuk berhenti. Anak yang kena tepuk dihitung tiap orang satu angka untuk
yang menepuk.

Penilaian : Regu yang mendapat angka terbanyak yang menang.
5) Kerbau Dungkul

Posisi awal : Lingkaran besar, duduk.
Aturan bernain : Anak no.1 tiap regu maju ke tengah. Merangkak berhadapan,
berpasangan pundak bertemu dengan pundak lawan seperti kerbau dengan berlaga.
Dengan aba-aba dari Pembina mereka saling mendorong. Siapa yang paling mendorong
lawannya mendapat angka.
Anak yang lalin memberi semangat dengan bernyanyi dan bertepuk/bersorak. Permainan
dilanjutkan dengan giliran anak no. 2 dan 3 sampai semua anak mendapat giliran.
Penilaian : Regu yang paling banyak mendapat angka jadi juara. Permainan ini hanya
untuk penggalang putra.
6) Kucing dan Tikus
a) Posisi awal : Perlombaan, terbuka empat bersatu. Bergandengan tangan sengga

seperti lorong-lorong yang pagari anak.
b) Aturan bermain : Tunjuk seorang dari barung/regu A untuk menjadi “Kucing” dan

semua nanak barung/regu B menjadi “Tikus”. Anak yang lain membentuk barisan
perlombaan terbuka dan bergandengan tangan. Kucing berdiri di luar barisan. Tikus
berdiri tersebar dalam lorong-lorong.
Dengan tanda dari Pembina, Kucing mulai mengejar Tikus untuk di tepuk. Kucing
maupun Tikus hanya boleh lari lewat lorongdan tidak boleh memutus/melanggar pagar.
Jika Pembina meniup peluit cepat-cepat pagar hadap kanan dan bergandengan lagi.
Tikus yang kena tupuk, tidak boleh meneruskan permainan dan berdiri di luar barisan.
Setelah 5 menit bergantian, sekarang regu C jadi Kucing dan regu D semua anggota jadi
Tikus. Permainan diteruskan tiap lima menit sampai semua regu mendapat giliran jadi
Kucing.
Penilaian : Setiap Kucing menepuk Tikus dapat angka 1, setiap Tikus yang kena tepuk
mendapat angka kurang 1, regu yang mendapat anak terbanyak menang.
7) Lari Lipan
Posisi awal : Perlombaan, di depan tiap barung/regu dipancangkan tongkat dengan jarak
10 m.

136

Aturan bermain : Tiap barung/regu anak-anak berpegang erat dengan anak depannya,
dengan cara memeluk pada perutnya, menyerupai lipan.
Dengan aba-aba dari Pembina lipan itu cepat-cepat lari menuju tongkat di depannya dan
berputar mengelilingi tongkat kembali ketempat semula dan berbaris rapi.
Penilaian : Barung/regu berbaris rapi lebih dahulu yang menang.
8) Tawon Dengan Bunga
Posisi awal : Lingkaran kecil. Anggota barung/regu tersebar tidak berkumpul menjadi
satu, semua jongkok bergandengan erat. Seorang ditunjuk oleh Pembina sebagai
“Tawon”, lainnya sebagai “Bunga”.
Aturan bermain : Tawon terbang berputar-putar sambil mendengung lalu mendekati
salah satu bunga, kemudian terjadi tanya jawab :
B : “Siapa itu?
T : “Saya Tawon.”
B : “Mau apa?”
T : “Saya hendak memetik bunga.”
B : “Bunga apa?”
T : “Bunga Mawar .”
B : “Petiklah.”
Tawon lalu memilih salah seorang anak dan menariknya untuk dilepas dari barisan.
Boleh memilih yang lain sampai mendapat satu bunga. Bunga yang dilepas menjadi
Tawon. Dan permainan di lanjutkan. Tawonnya 2 ekor dan bunga yang harus di petik 2
kuntum. Dan permainan dilanjutkan terus sampai tawonnya banyak (30 % anak yang
ikut).
Kemudian Tawonnya dihitung dan dipilih-pilih dari regu apa. Tawon yang pertama tak
ikut dihitung (permainan ini hanya untuk anak putra).
Penilaian : Barung/regu paling sedikit tawonnya juara.
9) Bintang Berpindah
a) Posisi awal : Lingkaran besar.
b) Aturan bermain : Anak-anak bergandengan dua-dua, muka belakang rapat, jarak

pasangan satu dengan yang lain 3 m. seorang dari regu A dan regu Bmenjadi bintang
yang pindah. Kedua anak ini siap di tengah lingkaran. Satu dengan yang lain jaraknya
3 m.
Dengan aba-aba dari Pembina, B berlari menempel salah satu pasangan di depannya. A
mengejar dan menepuk B, sebelum menempel pada salah satu pasangan. Bila B

137

menempel pada salah satu pasangan sebelum kena, maka anak yang di belakang yang
ditempel B harus lari dan pindah menempel di depan pasangan lain. Demikian
seterusnya.
Bila yang lari kena tepuk, maka mereka mejadi pasangan bintang baru. Pembina
menunjuk lagi 2 orang, 1 dari regu C dan satu lagi dari regu D, untuk menjadi bintang
yang akan kejar-kejaran. Permainan diteruskan bila anak yang di kejar terlalu jauh
meninggalkan lingkaran, dianggap telah kena tepuk.
Penilaian : Anak yang dapat menepuk mendapat angka 1, yang di tepuk nilainya kurang
1. Regu yang mendapat nilai terbanyak menang.
10) Gembala Sapi Dan Harimau
Posisi awal : Perlombaan. Buat segi empat di lapangan dengan ukuran : lebar 10 m,
panjang 20 m, garis panjang dibagi tiga. Dua ruang kiri dan kanan adalah ruang bebas 5
m.
Aturan permainan : 3 orang dari regu A ditunjuk sebagai harimau seorang dan 2 orang
gembala. Harimau bersiap di tengah lapangan. Gembala I di ruang bebas kiri dan
gembala II di ruang bebas kanan.
Anak yang lain sebagai sapi, berdiri di ruang bebas bersama gembala I. Setelah Pembina
memberi perintah. Maka bicara :
G II : “Gembala I, keluarkan sapinya !”
G I : “ Tak berani”
G II : “Mengapa ???”
G I : “Ada Harimau”
G II : “Harimau sudah ditangkap kelurkan Sapinya”
G I : “Ayo keluar”
Semua Sapi lari menutu ruang bebas Gembala II. Harimau berusaha menepuk sapi
sebanyak-banyaknya. Yang kena tepuk ke luar lapangan dan dihitung. Regu yang
menepuk (Harimau) mendapat angka 1 tiap Sapi yang menepuk. Regu yang Sapinya
kena tepuk angkanya kurang 1. Permainan dilanjutkan, Harimau dan gembala diganti
dengan regu lain.
Penilaian : Regu yang mendapat nilai banyak pemenangnya.
11) Loncat Berantai
Posisi awal : Perlombaan terbuka. Depannya diberi batas dengan jarak 15 m.
Aturan bermain : Anak hadap kanan lalu membungkuk (seperti orang rukuk dalam
sholat). Dengan jarak 1 lengan. Anak yang paling belakang dalam satu regu melompati

138

anak yang ada di depannya berturut-turut sampai semua terlewati dan kemudian
membungkuk urut dengan anak yang lain. Anak yang paling belakang melompat seperti
terdahulu, demikian diteruskan sampai menyentuh garis batas.
Penilaian : Yang tercepat sampai kebatas yang menang.
12) Musang dan Ayam
Posisi awal : Lingkaran besar anak bergandengan tangan.
Aturan bermain : Dua orang dari regu A ditunjuk sebagai musang bersiap di luar
lingkaran. Semua anak dari regu B sebagai ayam bersiap di dalam lingkaran. Anak yang
lain membentuk lingkaran, bergandengan tangan, berjalan, dan bernyanyi. Musang
berusaha menangkap ayam dan ayam berusaha menghindar dengan lari ke luar masuk
lingkaran.
Bila ayam melewati lingkaran di biarkan, tapi kalau musang yang akan masuk di halang-
halangi. Ayam yang tertangkap, berhenti bermain dan berdiri di luar lingkaran. Musang
mendapat angka kira-kira bermain 5 menit musang dan ayam diganti regu yang lain.
Sampai semua regu mendapat giliran menjadi musang.
Penilaian : Setelah selesai, regu terbanyak nilainya menang.
13) Gerobak Sorong
Posisi awal : Satu saf di depan barisan diberi batas dengan jarak 10 m.
Aturan bermain : Anak no. 1 dan 2 tiap barung/ egu menuju satu langkah. Anak no. 1
merangkak menghadap garis batas. Anak no. 2 berdiri di antara kaki anak no. 1 dan
mengangkat kedua kaki anak no. 1, sehingga seperti mendorong “gerobak sorong”.
Dengan aba-aba Pembina “gorobak sorong” berjalan cepat menuju garis batas, yang
mencapai garis batas pertama mendapat angka 3, yang 2 mendapat angka 2, yang ke 3
angkanya 1. kemudian no.4, no. 5 dst sampai semua anak mendapat giliran. Permainan
ini tidak perlu di ulang dan hanya untuk anak pria.
Penilaian : Barung/regu yang nilainya terbanyak juaranya.
14) Mengusik Kera
Posisi awal : Bebas. Lapangan di buat lingkaran dengan garis tengah 10 m.
Aturan bermain : Tunjuk seorang dari anggota barung/regu sebagai “Kera”. Kera
merangkak dan melompat-lompat di tengah lingkaran.anak yang lain masuk dalam
lingkaran menggoda mengusik dan berusaha menepuk Kera dengan tangan.
Kera berusaha manepuk anak-anak dengan tatap merangkak dan berusaha menepuk
anak-anak dengan tangan dan kaki. Siapa dapat menepuk (anak/kera) mendapat angka 1.

139

Tiap 5 menit, bergiliran barung/regu menunjuk seorang anggotanya jadi Kera sampai
semua barung/regu telah dapat giliran.
Penilaian : Setelah nilainya dihitung, yang mendapat nilai banyak jadi juara.
15) Menjala Ikan
Posisi awal : Bebas. Lapangan dibatasi dengan garis panjang 20 m dan lebar 20 m.
Aturan bermain : Tunjuk satu barung/regu dan dibagi 2 kelompok bergandengan tangan,
menjadi “jala”. Anak yang lain menjadi ikan, berlari-lari di lapangan. Dengan
bekerjasama ke 2 jaring berusaha menangkap ikan yang sebanyak-banyaknya.
Yang tertangkap berdiri di luar lapangan. Tiap 5 menit, jalanya diganti barung/regu yang
lain. Anak yana di luar ikut jadi ikan/main lagi. Setelah semua barung/regu mendapat
giliran menjadi jala permainan dihentikan.
Penilaian : Perolehan Ikan tiap barung/regu dihitung. Yang paling banyak mendapat Ikan
menjadi juara.
16) Kepiting Jantan
Posisi awal : Satu saf di depan barisan diberi batas dengan jarak 10 m.
Aturan bermain : Anak no. 1 tiap barung/regu maju satu langkah kemudian merangkak
terlentang, dengan aba dari Pembina, cepat merangkak menuju batas, yang paling cepat
sampai batas mendapat angka 3, yang 2 mendapat angka 2, yang ke 3 angkanya 1, yang
berikutnya tidak mendapat angka. Kemudian giliran no 2, no. 3 sampai semua anak
mendapat giliran. Permainan tidak perlu diulang dan hanya untuk anak pria.
Penilaian :Barung regu yang nilainya terbanyak juaranya.
17) Raja dan Ratu
Posisi awal : Selat behadap-hadapan di belakang masing-masing saf dengan jarak 15 m,
diberi garis batas/tonggak.
Aturan bermain : Anak-anak bermain dalam bentuk selat berhadap-hadapan yang kiri
diberi nama Raja, yang kanan diberi nama Ratu. Pembina memberi aba : Ra..ja atau
Ra..tu. Apabila Pembina memberi aba Raja, maka barisan sebelah kiri cepat balik kanan
dan lari menuju batas/tonggak.
Barisan kanan cepat mengejar dan menepuk barisan kiri, yang kena di tepuk harus
berhenti. Anak yang sampai di batas/memegang tonggak dihitung. Permainan diulang
lagi. Dalam memberi aba-aba tidak harus urut, boleh juga menyebut kata lain, misalnya
rumah, rajin dsb, untuk menjebak anak-anak.
Penilaian : Selesai bermain dihitung barung/regu yang paling banyak anggotanya itulah
juaranya.

140

18) Lingkaran Mahkota
Posisi awal : Lingkaran besar di tenga-tengah diberi tanda lingkaran dengan garis tengah
1,5 m. Pembina berada didekat lingkaran tengah.
• Aturan bermain : Anak-anak berbaris berbentuk lingkaran besar,sambil berjalan dan
bernyanyi gembira dengan tepuk tangan bila Pembina meniup peluit, anak-anak
berlari ke lingkaran yang di tengah.
• Pembina menghitung masing-masing regu berapa anak yang berada dilingkaran, yang
berada dalam lingkaran mendapat “Mahkota”. Permainan dimulai lagi .
• Penilaian : Setelah selesai dihitung barung/regu apa yang paling banyak mendapat
“Mahkota” adalah yang menang.

19) Buat Barisan
Tujuan : Agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat
mereka, sekaligus melatih mereka bekerja sama dalam kelompok.
Langkah-langkah : Peserta dibagi dalam dua kelompok yang sama banyak (bila jumlah
peserta ganjil, seorang pemandu bias masuk dalam salah satu kelompok). Pemandu
menjelaskan aturan permainan, sebagai berikut;
1) Ketua kelompok akan berlomba menyusun barisan, barisan disusun berdasarkan aba-
aba pemandu; tinggi badan, panjang rambut, usia, dst.
2) Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian ke 2 kelompok, selesai atau belum
harus jongkok.
3) Setiap kelompok secara bergantian harus memeriksa apakah kelompok lawan
melaksanakan tugasnya dengan benar.
4) Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan
benar dan cepat
5) Sebelum pertandingan dimulai bias di coba terlebih dahulu untuk memastikan apakah
aturan mainnya sudah dipahami dengan benar.

20) Tangkai Sapu Ajaib
Tujuan : Memberi kesempatan kepada peserta untuk saling mengenal lebih jauh lagi.
Bahan : Satu tangkai sapu. Langkah-langkah :
a) Peserta membentuk lingkaran, tangkai sapu di letakan di tengah lingkaran.
b) Peserta diminta membawakan satu macem karakter. Tangkai sapu di mainkan
sebagai benda yang ada hubungannya dengan karakter yang di bayangkan, bukan
sebai tangkai sapu.

141

c) Mereka diminta maju satu persatu ke tengah lingkaran untuk memperagakan karakter
yang di bayangkan tersebut.

d) Para peserta yang lain di suruh menerka identitas karakter yang sedang di peragakan.
e) Seluruh peserta harus mendapat kesempatan memperagakan karakter khayalannya.
Perhatian
Latihan ini di maksudkan sebagai latihan agar peserta dapat menggunakan tubuhnya
untuk menampilkan karakter khayalan. Spontanitas dan ketelitian harus di usahakan terus
berkembang. Jangan ada dua karakter permainan yang sama. Kalau para peserta melihat
satu karakter yang sama dengan yang sudah diperagakan, yang sedang memperagakan
itu diminta untuk mengganti karakternya.
Variasi
Para peserta boleh memperagakan sebanyak mungkin karakter yang mereka
inginkan. Di saat seorang peserta memperagakan satu karakter, peserta yang lain boleh
ikut main dengan karakter itu boleh menggunakan lebih dari satu benda, misalnya,
tangkai sapu dan kain lap.
Tergantung kapasitas para peserta (bila kelompok dapat menyekesaikan tugasnya
sebelum hitungan ke 10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukan bahwa
mereka telah selesai melakukan tugas).

21) Menggambar Wajah
Tujuan :
a) Membantu peserta untuk memandang langsung ke dalam mata pasangannya, saling
mengenal cirri-ciri wajahnya, dengan harapan hal ini bias membantu proses untuk
saling terbuka dan tidak lagi kikuk satu dengan yang lainnya.
b) Melatih peserta satu cara sederhana menggambar dan menghilangkan perasaan
peserta bahwa mereka tidak mampu menggambar.
Langkah-langkah :
• Dengan sehelai kertas setiap pasangan saling berhadapan dan mulai menggambar
wajah pasangannya. Bisa mulai dari mana saja tetapi tidak boleh melihat kertas
sama sekali.
• Gerakan tangan mengikuti arah gerak pandangan dan menelusuri garis wajah
pasangannya.
142

• Setelah selesai menggambar, masing-masing pasangan mewawancarai

pasangannya, mengenai nama, tempat tinggal, pekerjaan, umur, keluarga, dan

sebagainya waktunya cukup 5 menit saja untuk tiap peserta.

• Kemudian setiap pasangan tampil di depan kelompok memperkenalkan

pasangannya dengan cara menunjukan gambar pasangannya menyebutkan:
“Nama saya ….(nama pasangan), tempat tinggal …., dst.

22) Rantai Nama

Tujuan : Permainan ini dimaksudkan bagi kelompok yang saling kenal nama masing-

masing,agar lebih akrab,serta memberipengalaman didepan forum.

Langkah-langkah : Peserta bersama pemandu berdiri dalam lingkaran.

1) Pemandu menjelaskan aturan permainan sbb :

2) Salah seorang menyebutkan namanya dengan suara keras agar terdengar oleh setiap

peserta, kemudian peserta yang berdiri disebelahnya (kiri / kanan ) menyebutkan

nama peserta pertama tadi ditambah dengan namanya sendiri. Peserta ketiga

menyebutkan nama pesrta pertama dan kedua ditambah dengan namanya sendiri,

begitu seterusnya sampai selesai.

3) proses ini diulangi lagi dengan arah berlawanan, di mulai dari peserta terakhir

menyebutkan rantai nama tersebut.

Variasi

Buat lingkaran, setiap peserta bergiliran menyebutkan nama panggilan, umur, tempat

asal, pekerjaan, lalu peserta lain menirukan begitu seterusnya sampai selesai satu

putaran. Putaran ke dua, semua peserta mengulangu lagi secara bersama-sama data

pribadi tersebut, dengan urutan seperti semula.

23) Perkenalan Rahasia

Peralatan : Kain yang lebar (sprei)

Jumlah pemain : Semua pemain masuk dalam regu

Waktu : 10 menit

Tujuan : Saling mengenal nama

Peserta dibagi dalam 2 kelompok. Kedua regu saling berhadap-hadapan. Tetapi diantara

kedua regu itu dibentangkan kain yang lebar, sehingga kedua regu tidak dapat saling

melihat. Permainannya ialah : setiap regu menentukan wakilnya untuk menebak wakil

kelompok lain tetapi juga ditebak.

143


Click to View FlipBook Version